Buku Ionic Silver Gt

42

Transcript of Buku Ionic Silver Gt

Page 1: Buku Ionic Silver Gt
Page 2: Buku Ionic Silver Gt

IONIC SILVER GT

Bebas radikal bebas, aman dan tidak ada efek samping

Aman digunakan bersamaan dengan obat, jamu, atau suplemen lainnya

Membantu memperbaiki regenerasi sel dan jaringan yang rusak, mencegah flu, dan berbagai penyakit yang disebabkan berbagai jenis bakteri, kuman dan infeksi virus meningkatkan kekebalan tubuh

Ionic Silver GT tidak berwarna, tidak berasa (hanya sedikit pahit)

Non-toxic

Partikel Ionic Silver GT lebih kecil daripada mikroba sehingga efektif menghancurkan bakteri dan kuman

NASA dan setengah dari penerbangan di dunia telah memilih teknologi nano silver sebagai penyaring udara dan untuk mencegah terjadinya infeksi di udara.

Sebagai antibiotik alami yang sangat kuat yang sudah digunakan selama ribuan tahun.

Sebagai sistem pertahanan tubuh alami manusia

Page 3: Buku Ionic Silver Gt

II. PERNYATAAN BEBERAPA LEMBAGA PENELITIAN

1.

Page 4: Buku Ionic Silver Gt

2.

.

Page 5: Buku Ionic Silver Gt
Page 6: Buku Ionic Silver Gt

III. APAKAH PERAK DAN KOLOIDAL PERAK ?

Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi (titik lebur pada suhu 961,78 derajat Celsius dan titik didih pada suhu 2162 derajat Celsius) di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas.

Logam perak ini digunakan dalam bentuk koin, perhiasan, peralatan meja, alat-alat medis dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.

Page 7: Buku Ionic Silver Gt

Perak dalam bentuk ionic colloidal di percaya dalam sejarah sebagai pembunuh kuman yang kuat sekali, ber spectrum luas sebagai pembunuh kuman dan kemungkinan akan berperanan penting dalam proses penyembuhan secara mendunia terutama pada masa kini. Banyak sekali bukti-bukti sejarah yang jelas bahwa ionic koloidal perak efektif dalam membunuh kuman-kuman penyakit. Beberapa pengalaman reaksi dari orang-orang yang menggunakan ionik koloidal perak pada awal mula-mula terkadang akan merasakan gejala seperti terkena flu karena pada saat kuman yang di bunuh sebelum kumannya mati maka kuman tersebut akan melepaskan toksin nya ke dalam tubuh sehingga tubuh akan meningkat suhu badannya dan tubuh perlu waktu untuk menghilangkan toksin itu dari tubuh.

Pada saat kita mengerti dan mengenal dengan jelas manfaat dan kegunaan ionik koloidal perak (air perak) karena efektifitas nya yang luar biasa kita akan mendapatkan kebebasan merdeka terhadap penyakit, peningkatan kesehatan kita pribadi dan orang-orang yang kita cintai serta kemerdekaan terhadap semua bahaya yang disebabkan oleh kuman.

II. BAGAIMANA PENGGUNAAN PERAK PADA MASA LALU

Perak sudah dikenal sejak berabad-abad akan kegunaannya sebagai pembunuh kuman. Dalam peradaban kuno, masyarakat yang sosial ekonomi nya cukup berada akan menggunakan perak sebagai wadah pernyimpanan cairan dan penggunaan sendok garpu dari perak serta alat perkakas dari perak .Dalam pengobatan Ayurveda secara tradisional di masyarakat India kira-kira 2000 tahun yang lalu, menggunakan batang perak untuk ditempelkan pada jenis luka terbuka

Page 8: Buku Ionic Silver Gt

dengan tujuan mengurangi infeksi,terkadang juga digunakan dalam bentuk bubuk perak yang dicampurkan dalam bentuk koloid yang bertujuan untuk meregenerasi sel-sel /peremajaan kembali,cara ini dapat menolong dan mengurangi infeksi serta peradangan (www.ayurveda.com).

Pada zaman Mesir kuno menggunakan perak untuk menjaga pasokan makanan nya supaya aman dari jamur,begitu juga dengan orang Fenisia, dikatakan dalam sejarah mereka menyimpan air, anggur , dan cuka dalam botol perak untuk pencegahan dari kerusakan yang disebabkan bakteri dan jamur. Pada awal tahun 1900-an, orang-orang biasanya akan menaruh uang logam perak dalam botol susu untuk memperpanjang umur susu segar.

Dalam Perang Dunia I, sebelum munculnya antibiotik , perak telah digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit infeksi. Pada tahun 1891 koloid perak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit infeksi,biasanya koloidal perak digunakan dengan cara di minum atau dapat juga di gunakan sebagai obat kumur,di suntikan secara intravena dan intramuscular,digunakan juga sebagai obat tetes mata dan penggunaan secara topical,dimana tujuan cuma satu yaitu memerangi kuman infeksi.Perak nitrat (AgNO3) digunakan dalam larutan encer sebagai obat tetes mata untuk mencegah konjungtivitis pada bayi baru lahir.

Albert Searle,Pendiri dan pemilik perusahaan Farmasi,merupakan seorang peneliti dan pencetus awal untuk koloidal perak pada tahun 1900.Dalam bukunya yang berjudul “The Use of Colloids in Health and Disease” (Kegunaan koloidal perak didalam kesehatan dan penyakit) menerangkan hasil penemuannya dalam penyembuhan berbagai

Page 9: Buku Ionic Silver Gt

penyakit infeksi dengan menggunakan koloidal perak disertai ulasan berbagai artikel yang telah di publikasikan dalam British Medical Journal dan Lancets bagaimana keberhasilan koloidal perak dalam menyembuhkan berbagai penyakit infeksi. Albert Searle menulis “Aksi membunuh kuman dalam berbagai elemen metal di tahap koloidal telah di demonstrasikan keberhasilannya dan penggunaannya pada manusia sebagai subjek dan sudah berhasil dalam banyak kasus dengan hasil penyembuhan yang luar biasa, baik penggunaan secara internal /oral /topical hasil yang dicapai yaitu fatal bagi kuman dan parasit tanpa ditemukan adanya keracunan pada manusia (halaman 75 The Use of Colloids in Health in Disease).

Hippocrates “ bapak obat “ menyatakan bahwa perak sebagai penyembuh penyakit yang menguntungkan manusia karena bersifat antimikroba. Pada awal 1900-an, perak memperoleh persetujuan peraturan sebagai antimikroba. Sebelum pengenalan antibiotik, koloid perak digunakan sebagai bahan pembasmi kuman dan desinfektan. Dengan diperkenalkannya antibiotik di tahun 1940-an, penggunaan perak sebagai antimikroba berkurang. Sebagai hasilnya, penggunaan perak koloid digantikan dan di lupakan.

Page 10: Buku Ionic Silver Gt

IV. PENGGUNAAN PERAK PADA MASA KINI

Albert Searle dalam bukunya “The Use of Colloids in Health and Disease” halaman 83 menyatakan kesuksesan koloidal perak dalam pengobatan Tonsilitis Folikular, Konjungtifitis, Gonorrhea Konjungtifitis, Impetigo, Ulser septik pada lengan, Pustular eksim di kepala dan berbagai macam kondisi laninya (Mcleod).

Sir James Cantlie menyatakan koloidal perak efektif dalam penyembuhan sariawan,disentri,dan gangguan pencernaan (Albert Searle,halaman 83).

Page 11: Buku Ionic Silver Gt

Sir Malcolm Morris juga menyatakan koloidal perak akan mengurangi inflamasi dan mempercepat proses penyembuhan pada luka. Kemudian sir Malcolm juga menyatakan bahwa koloidal perak sudah berhasil menyembuhkan influenza dengan cara menyemprotkan koloidal perak ke dalam batang hidung (nostrils),sebagai obat mata untuk infeksi mata dan sebagai obat kumur (Albert Searle,halaman 83).

Penggunaan perak sudah banyak di aplikasikan secara medis selama berabad-abad,pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 perak arspenamine di gunakan untuk mengobati penyakit Sfilis (U.S. EPA IRIS 1996).

Dr.Henry Crookes pada tahun 1914 menyatakan bahwa koloidal perak bersifat sangat anti virus,bahkan penelitiannya di dalam laboraturium secara in vitro dinyatakan bahwa “semua kuman yang di test akan mati dalam waktu 6 menit” dalam uji coba nya dr.Henry Crookes juga menggunakan kuman B. Tuberculosis dan Streptococci dan kuman ini juga mati dalam 6 menit secara in vitro.

American Biotech Labs, pada tahun 2002 melakukan uji coba test secara in vitro pada kuman Tuberkulosis (dimana laboraturium ini bersifat independen dan sudah di akui oleh Environmental Protection Agency) kira-kira 47.000.000 kuman per milliliter dimana hasil yang di dapatkan kurang lebih 97% kuman mati dalam waktu 45 menit.

Studi Laboratorium Pada Bahan Biokimia Penelitian dan Pengembangan Pusat Jiaxing College, Cina, telah menunjukkan bahwa perak bila kontak dengan eksudat luka, akan "sangat

Page 12: Buku Ionic Silver Gt

efektif terhadap kuman". Sebuah studi yang dikelola oleh Hull York Medical School menemukan perak "sangat efektif dan handal sebagai penghalang terhadap penyebaran MRSA ke rumah sakit secara luas".

Pada sekitar tahun 1990, telah ada kebangkitan dari promosi koloid perak sebagai obat alternatif pengobatan, dipasarkan dengan klaim itu menjadi suplemen mineral penting, atau yang dapat mencegah atau mengobati berbagai penyakit seperti kanker , diabetes , HIV / AIDS , dan herpes,serta tuberkulosis . Meskipun produk perak koloid secara hukum tersedia di toko-toko makanan kesehatan di Amerika Serikat dan Australia dan dipasarkan melalui internet sebagai suplemen makanan , itu ilegal di Amerika Serikat dan Australia untuk pemasar untuk membuat klaim seperti efektivitas medis untuk koloid perak.

Philip M. Tierno, Ph.D., Direktur Klinik Mikrobiologi dan Imunologi di New York University Medical Center dan penulis buku The Secret Life dari Kuman (Atria Books 2004) menyatakan bahwa perak adalah antimikroba natural yang bekerja dengan membunuh bakteri, jamur dan ragi dengan menghalangi metabolisme yang diperlukan untuk pernapasan mikroba ini.

Pada tahun 2007, AGC Flat Glass Eropa memperkenalkan kaca antibakteri pertama untuk melawan infeksi di rumah sakit dan dimana saja diperlukan , kaca ini ditutup dengan lapisan tipis perak. Ion perak juga dimasukkan ke dalam kain untuk mengurangi penyebaran bakteri.

V. APA YANG DIKATAKAN OLEH JURNAL MEDIS, DOKTER DAN PARAPENELITI MENGENAI IONIC KOLOIDAL PERAK.

Page 13: Buku Ionic Silver Gt

Apa yang sebenarnya yang telah kita lakukan adalah suatu kenyataan yaitu menemukan kembali apa yang sebenarnya telah di temukan (rediscover) bahwa perak membunuh bakteri ,cara ini telah di kenal secara berabad-abad sebelum penemuan antibiotika,bahkan perak pada masa itu sudah di gunakan sebagai antibiotika” (dr.Robert O.Becker,M.D) Perak digunakan lebih dari 90% di amerika pada tahun 1970,dimana penggunaannya rutin digunakan untuk korban luka bakar yang parah untuk mengurangi infeksi pseudomonas aeruginosa” (dr.Harry Margraf,University of Washington,Center Hospital of Burn ) Penelitian pada 1 november tahun 1988 pada ionik koloidal perak tidak hanya membunuh virus HIV dan Anthrax ,namun juga setiap virus yang di ujikan pada laboraturium” ( U.C.L.A Medical Center for The Health Science )

ionik koloidal perak adalah solusi antibacterial untuk Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus,Neisseria gonorea, Gardnerella vaginalis,Salmonella typhi,Candida albicans dan Candida globate, dan membunuh setiap virus yang di ujikan di laboraturium” (Larry C.Ford, M.D. Departement of Obstetrics and Gynecology,UCLA School of Medicine and UCLA Medical Labs)

Studi yang di lakukan di UCLA School of medicine mengkomfirmasikan bahwa ionik koloidal perak membunuh bakteri berbahaya,seperti virus dan fungus hanya dalam waktu 6 menit setelah kontak” (Journal of Longevity –Vol.4/No.10) Semua mikroba yang di ujikan di laboraturium menggunakan ionik koloidal perak dalam 6 menit akan mati” (dr. Henry Crooks The Use of Colloids in Health and Disease)

Page 14: Buku Ionic Silver Gt

Bisa dikatakan secara umum,kegunaan koloidal perak bagi manusia sangat bermanfaat dan luar biasa”(dr. Leonard keene Hirschberg,PM,MD John Hopkins)

Manfaat perak di dalam tubuh dapat menyebabkan sel kanker yang ada di dalam tubuh akan kembali berubah menjadi sel normal” (dr.Gary Smith dan dr.Robert O.Becker,M.D dalam bukunya “The Body Electirc”)

Kekurangan perak didalam tubuh berhubungan dengan menurunnya fungsi sistim imun,fungsi perak tidak hanya sebagai pembunuh kuman baik yang ada di dalam sel maupun diluar sel manusia tetapi juga menstimulasi pertumbuhan sel-sel jaringan yang rusak,dimana juga ditemukan bahwa perak dapat menyebabkan semua sel-sel kanker didalam tubuh akan berubah kembali menjadi sel yang normal” (dr.Robert O.Becker,M.D, The body Electric) Sebuah institusi di Swedia telah menggunaan perak sebagai komponen dalam perawatan kanker selama bertahun-tahun” (dr.Nordenstrom Bjorn, Executive Director of The Karolinska Institute Sweden)

Saat ini dimana banyak antibiotika sudah banyak resisten dan kalah perang melawan kuman,untungnya perak mendapatkan perhatian yang besar dari bidang kedokteran sebagai salah satu alternatif pembunuh kuman yang terbaik,dengan ini saya menyarankan agar setiap orang menggunakan perak di rumah mereka sebagai antiseptik, antibakteri dan antifungus” (dr.yusuf Weissman,M.D, University of California Medical School) Disini akan kita tampilkan 2 tabel perbandingan mengenai ionik

Page 15: Buku Ionic Silver Gt

koloidal perak dan antibiotika berdasarkan hasil dari para peneliti secara medis dan tanggapan dari para pengguna

Page 16: Buku Ionic Silver Gt

VI. PERKEMBANGAN PENGGUNAAN PERAK SECARA KLINIS DI MASA KINI

Penggunaan perak secara klinis umumnya sebagai pembunuh kuman dan untuk perawatan luka bakar baik pada manusia maupun hewan, caranya melapisi serat nilon dengan ionik perak untuk menutupi luka bakar dan luka traumatik. Lapisan serat nilon perak ini disebut Acitcoat dan Curad direkomendasikan oleh organisasi Burnsurgery.org yang secara professional mendidik orang-orang di seluruh dunia untuk penanganan luka bakar.

Silverlon (serat berlapis ionik perak) : sebagai antibakteri,anti jamur dan hipoalergi dan sekaligus bersifat menstimulasi pertumbuhan regenerasi jaringan pada luka.

Di Eropa beberapa farmasi dan apotek, ionik perak diakui sebagai pengobatan dan diterima untuk pengobatan untuk kondisi penyakit yang disebabkan oleh virus,

Perkembangan teknologi dalam bidang medis, yaitu melapisi alat kateter (100 % silione silver hydrogel coated folay kateter) dengan perak akan lebih efektif 10 kali dalam mencegah infeksi dibandingkan alat kateter yang tidak di lapisi oleh perak, tanpa adanya masalah dengan biokompatibel . (Silver Institute,Bakteriol, 1995).

Page 17: Buku Ionic Silver Gt

Semua peralatan kedokteran modern kini dilapisi perak, untuk tujuannya meminimalkan ruang hidup bakteri. Pisau bedah, pinset, kateter atau logam implant yang dilapisi perak disebutkan mampu membunuh bakteri. Wagener mengatakan, yang dikembangkan Fraunhofer Institute for Manufacturing Technology and Applied Materials Research (IFAM) dan Bio-Gate adalah proses pelapisan alat kedokteran, dengan unsur perak dalam ukuran nanometer. Kunci dari proses teknologi terbaru ini dikembangkan oleh para ahli kedokteran di Jerman (Germany Technology) yaitu pelapisan alat-alat kedokteran dengan partikel perak dalam ukuran nanometer-atau sepersejuta milimeter. Dengan teknik pelapisan nano, partikel logam perak tersebar secara merata di permukaan peralatan yang dilapisinya. Partikel nano ini secara kontinyu melepaskan ion bermuatan positif, yang menyerang sel bakteri. Dalam waktu bersamaan, partikel perak berukuran nano menghancurkan enzym yang mengangkut makanan bagi sel bakteri. Sekaligus juga merusak keseimbangan membran sel, plasma sel atau dinding sel bakteri, sehingga tidak bisa membelah diri. Dengan serangan beruntun semacam itu bakteri tidak akan dapat hidup. (Suara Merdeka 13 Desember 2004)

Bio-Gate juga memiliki Quality Labs BT control yang mana merupakan laboratorium di Uni Eropa yang terakreditasi sesuai ISO 17025 untuk antimikroba dan perangkat antiadhesive medis. (kantor pusat Bio-Gate di Nurnberg)

Bakteri adalah organisme bersel satu (1/1000 mm).

Page 18: Buku Ionic Silver Gt

Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Pada tumbuhan misalnya: Xanthomonas citri penyebab kanker batang jeruk. Erwinia trachelphilia penyebab penyakit busuk daun labu. Pada hewan misalnya: Bacillus antraxis penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak. Actynomyces bovis penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.

Salah satu pertahanan tubuh kita melawan bakteri patogen adalah sistim imun kita sendiri, misalnya aktifitas sel darah putih dalam melawan bakteri.

Perak membantu secara tidak langsung dalam meningkatkan aktifitas sel darah putih sehingga dengan cara ini membantu meningkatkan sistim imun.

VII. CARA KERJA IONIC SILVER GT (Oligodinamic Ag+) SEBAGAI ANTIMIKROBA

Perak akan membantu sel T untuk melawan microorganisme asing yang ada di dalam darah,membentuk sistim imun sekunder dengan cara turut campur dalam membunuh bakteri yang merugikan bagi sel (dr.Gary Smith).

Oligodynamic ag + akan melakukan penetrasi ke dalam membrane sel bakteri dan dikarenakan ukurannya yang sangat kecil (nano partikel) penetrasi dari oligodinamik ag+ dapat mengubah integritas membran sel , ikatan esensial protein dan DNA pada microorganisme sehingga menjadi tidak stabil dan metabolisme sel mulai mengalami proses kehancuran dimana

Page 19: Buku Ionic Silver Gt

reaksi enzim esensial yang mengatur kehidupan sel microorganisme menjadi lumpuh dan menyebabkan microorganisme tidak bisa membelah diri dan sel-sel imun tubuh menjalankan fungsi fagositasnya dengan menelan dan menghancurkan microorganisme (dr.Barlev Lenson,Indonesia dan Journal Medicine,Eric J.Rentz,Florida USA,June 2003).

VII. BAGAIMANA CARA KERJA IONIC SILVER GT (Ag+) TERHADAP VIRUS

Namun ada suatu kejadian unik yang terjadi, dimana biasanya virus mempengaruhi sel untuk kepentingan virus itu sendiri .Sebagian reaksi pertahanan dari sel hidup adalah berubah menjadi bentuk yang lebih primitif baik dalam struktur sel maupun dalam bentuk kimiawi,dimana ensim metabolisme oksigen atau kimia paru didalam dinding sel akan ikut berubah bentuk juga menjadi bentuk yang lebih primitive,dimana biasanya metabolisme oksigen ini diperlukan untuk proses kimia didalam sel.

Perubahan bentuk dari ensim yang menjadi lebih primitive ini biasanya akan rapuh dan mudah dipengaruhi oleh ionik koloidal perak dalam bentuk peristiwa efek katalis(poten enzim inhibitor). Pengaruh dari ionik koloidal perak, pada sel hidup yang telah berubah menjadi lebih primitive akan menyebabkan ensim metabolisme oksigen menjadi permanen cacat sehingga fungsi dari mengantarkan keperluan oksigen ke dalam sel menjadi gagal,dan virus yang ada di dalam sel akan mati karena ketiadaan oksigen, tubuh sekarang menghasilkan sel mati yang mengandung virus, dimana virus akan ikut dieliminasi bersama dengan jutaan

Page 20: Buku Ionic Silver Gt

sel mati yang kegunaannya berakhir setiap hari (bagian proses dari regenerasi sel).

VIII. IONIC SILVER GT BERPERAN SEBAGAI STEM SEL DALAM PENYEMBUHAN LUKA DAN REGENERASI SEL

Mekanisme ion perak membantu membangun kembali jaringan (dr.Robert O. Becker, MD, Becker Biomagnetics, Lowville, New York. )

Dr. Robert O. Becker pertama kali melaporkan temuan-temuannya pada Konferensi Internasional Pertama Perak dan Emas di Kedokteran, cosponsored oleh The Institute Silver tahun 1987.

29 September 1998, dr. Robert O.Becker menerima hak paten Amerika Serikat (5.814.094) untuk perangkat, bahan dan teknik yang terlibat dalam regenerasi jaringan menggunakan ion perak.

Teknik regenerasi jaringan menggunakan ionik perak bekerja dalam tiga tahap. (dr. Robert O.Becker )

Kombinasi aktif bebas antara ionik perak dengan semua bakteri atau jamur yang ada dalam luka, dimana bakteri dan jamur akan menjadi tidak aktif dalam waktu 20 sampai 30 menit.

(biasanya muncul dalam beberapa hari ): mempengaruhi sel fibroblast untuk kembali ke bentuk embrionik,dan bentuk embrionik ini akan menjadi sel-sel induk (stem cell). Dimana stem sel ini merupakan blok bangunan universal yang berperan untuk merekonstruksi kembali jaringan yang baru dan meregenerasi

Page 21: Buku Ionic Silver Gt

mengikuti struktur jaringan yang asli, bukan hanya untuk membentuk jaringan bekas luka saja.

Ionik perak akan membentuk kompleks dengan sel-sel hidup di daerah luka untuk di konversi menjadi stem sel. Pada saat stem sel ini membanjiri luka, stem sel akan dengan cepat di konversi menjadi jaringan baru normal dewasa sama dengan struktur sel sebelum terjadi luka. Hasil akhir dari konversi ini adalah pemulihan lengkap semua struktur anatomi termasuk saraf dan suplai darah tanpa pembentukan bekas luka. Dalam semua kasus ditangani, tidak ada bukti argyria (perubahan warna kulit) atau efek samping lainnya yang tercatat.

STEM CELL

DASAR-DASAR STEM CELL DAN POTENSI APLIKASINYA DALAM ILMU KEDOKTERAN

1.APAKAH ITU STEM CELL ?

Minat terhadap stem cell atau sel induk jelas meningkat dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal itu disebabkan karena potensi stem cell yang sangat menjanjikan untuk terapi berbagai penyakit sehingga menimbulkan harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai definisi stem cell, jenis dan sifat stem cell, dan potensi pemakaiannya untuk berbagai penyakit.

Sel awal atau sel segala atau Sel punca atau stem sel bahkan disebut sel Tuhan inilah yang diharapkan menjadi kunci jawaban dari semua penyakit manusia, contohnya luka bakar, daging yang hilang atau terkoyak, pembuluh darah jantung yang rapuh, patah tulang,

Page 22: Buku Ionic Silver Gt

kanker, bahkan untuk membentuk seorang manusia yang baru (human cloning). Hebatnya, dengan menggunakan sel embrionik ini, dapat dibuat bukan hanya satu, bukan dua, tapi puluhan, bahkan mungkin ribuan hasil kloning dari diri anda, dan bayangkan jumlah tersebut untuk membuat jutaan tentara organik!!! (bagi mereka yang gila perang)

Mengapa Sel punca? Istilah sel stem cell sendiri dikenalkan oleh histolog Rusia, Alexander Maksimov, pada tahun 1908. Ia berteori bahwa ada satu macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah, seperti menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan lain-lain. Teori ini akhirnya baru terbukti 70 tahun kemudian. Sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus menerus, dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan, tetapi dengan iduksi yang tepat, Sel punca akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung, sel syaraf, sel otot, dan sebagainya.

Karenaa itulah Sel punca ini disebut sebagai sel dewa, atau sumber dari semua sel di dalam individu manusia. Ada berbagai macam Sel punca, Sel punca embrionik, sumsum tulang, plasenta, jaringan lemak, bahkan darah menstruasi wanita. Karena beragamnya bentuk Sel punca ini, maka beragam pula sel tubuh yang bisa disembuhkan, terutama untuk mengganti sel-sel pankreas, sel-sel ginjal bahkan sel-sel jantung. Bahkan di Indonesia sendiri, terapi Sel punca di sudah diterapkan RS Cipto Mangunkusumo kepada pasien infark jantung. (Sumber: http://ossmed.com/artikel/sel-punca-stem-cell/)

II. SIFAT – SIFAT STEM CELL

Page 23: Buku Ionic Silver Gt

1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.

2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew). Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.

III. JENIS STEM CELL

A.Berdasarkan Potensi atau Kemampuan BerdiferensiasiBerdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi

menjadi: 1.Totipotent.

Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).

2.Pluripotent.

Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.

3.Multipotent.

Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.

4.Unipotent.

Page 24: Buku Ionic Silver Gt

Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew)

Berdasarkan Sumbernya

Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi:

1. Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur

2. Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.

3. Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi. 4. Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan tali

pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat.(Cermin Dunia Kedokteran No. 153, 2006) pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.

5. Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari: a. Sumsum tulang.

Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang: - hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi. - stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.

b. Jaringan lain pada dewasa seperti pada:

Page 25: Buku Ionic Silver Gt

- susunan saraf pusat - adiposit (jaringan lemak) - otot rangka - pankreas

Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.

PERAN STEM CELL DALAM RISET

1. Terapi gen. Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel.

2. Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.

3. Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan

4. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap stem cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah

Page 26: Buku Ionic Silver Gt

dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu.

Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell:

A. Penyakit autoimun. Misalnya pada lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula.

B. Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif.

C. Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.

Page 27: Buku Ionic Silver Gt

Ada beberapa alasan mengapa stem cell merupakan calon yang bagus dalam cell-based therapy:

1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri. Artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai (match), transplantasi stem cell dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai.

2. Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka bakar yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna.

3. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metode transfer gen. Hal ini telah dijelaskan dalam penjelasan mengenai terapi gen di atas.

4. Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi ke dalam jaringan dan berinteraksi dengan jaringan sekitarnya.

Therapeutic Cloning

Therapeutic cloning atau yang lebih panjangnya disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari risiko penolakan/rejeksi. Pada therapeutic cloning, inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien misalnya diambil dari sel mukosa pipi. Lalu sel ini akan membelah diri dan setelah menjadi blastocyst, maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cell dan setelah dimasukkan

Page 28: Buku Ionic Silver Gt

kembali ke dalam tubuh resipien maka stem cell tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel organ yang diinginkan (misalnya sel beta pankreas, sel otot jantung, dan lain lain), tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien. (Cermin Dunia Kedokteran No. 153, 2006)

Keuntungan dan Kerugian Memakai Jenis Stem Cell Tertentu dalam Cell-based Therapy

Keuntungan embryonic stem cell: 1. Mudah didapat dari klinik fertilitas. 2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh. 3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada kultur. 4. Reaksi penolakan rendah.

Kerugian embryonic stem cell: 1.Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker. 2.Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan. 3.Secara etis sangat kontroversial.

Keuntungan umbilical cord blood stem cell (stem cell dari darah tali pusat): 1. Mudah didapat (tersedia banyak bank darah tali pusat). 2. Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening, testing dan pembekuan. 3. Kontaminasi virus minimal dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang. 4. Cara pengambilan mudah, tidak berisiko atau menyakiti donor.

Page 29: Buku Ionic Silver Gt

5. Risiko GVHD (graft-versus-host disease) lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan stem cell dari sumsum tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna atau dengan kata lain toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA matching lebih besar dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang.

Kerugian umbilical cord blood stem cell: 1. Kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada beberapa penyakit genetik yang tidak terdeteksi saat lahir sehingga diperlukan follow up setelah donor beranjak dewasa. 2. Jumlah stem cell relatif terbatas sehingga ada ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang diperlukan resipien dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah sel yang dibutuhkan berbanding lurus dengan usia, berat badan dan status penyakit.

Keuntungan adult stem cell: 1. Dapat diambil dari sel pasien sendiri sehingga menghindari penolakan imun. 2. Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana. 3. Secara etis tidak ada masalah.

Kerugian adult stem cell: 1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan matur

sehingga sulit mendapatkan adult stem cell dalam jumlah banyak. 2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell.3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas embryonic

stem cell yang bersifat pluripoten.

Page 30: Buku Ionic Silver Gt

TERAPI BERDASARKAN SEL (CELL-BASED THERAPY)

Dalam tulisan ini, pembahasan bersifat singkat dan hanya membahas potensi stem cell pada sebagian kecil penyakit.

Stem Cell untuk DiabetesPada diabetes, terjadi kekurangan insulin atau kurangnya kepekaan terhadap insulin. Dalam hal ini transplantasi sel pulau Langerhans diharapkan dapat memenuhi kebutuhan insulin. Pada awalnya, kira-kira 10 tahun yang lalu, hanya 8% transplantasi sel pulau Langerhans yang berhasil. Hal ini terjadi karena reaksi penolakannya besar sehingga diperlukan sejumlah besar steroid; padahal makin besar steroid yang dibutuhkan, makin besar pula kebutuhan metabolik pada sel penghasil insulin. Namun, baru-baru ini penelitian yang dilakukan oleh James Shapiro dkk. di Kanada, berhasil membuat protokol transplantasi sel pulau Langerhans dalam jumlah banyak dengan metode imunosupresi yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pada penelitian tersebut, 100% pasien yang diterapi transplantasi sel pulau Langerhans pankreas tidak memerlukan injeksi insulin lagi dan gula darahnya tetap normal setahun setelah transplantasi. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan untuk diabetes ini mengambil sumber stem cell dari kadaver, fetus, dan dari embryonic stem cell. Selanjutnya, masih dibutuhkan penelitian untuk menemukan cara membuat kondisi yang optimal dalam produksi insulin, sehingga dapat menggantikan injeksi insulin secara permanen.

Stem Cell untuk Skin Replacement

Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cell, maka peneliti telah dapat membuat epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. Hal ini memungkinkan transplantasi epidermis autolog, sehingga menghindari masalah penolakan.

Page 31: Buku Ionic Silver Gt

Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus vena ataupun luka bakar.

Stem Cell untuk Penyakit Parkinson

Pada penyakit Parkinson, didapatkan kematian neuron-neuron nigra-striatal, yang merupakan neuron dopaminergik. Dopamin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam gerakan tubuh yang halus. Dengan berkurangnya dopamin, maka pada penyakit Parkinson terjadi gejala-gejala gangguan gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi neuron dopamin diharapkan dapat memperbaiki gejala penyakit Parkinson. Tahun 2001, dilakukan penelitian dengan menggunakan jaringan mesensefalik embrio manusia yang mengandung neuron-neuron dopamin. Jaringan tersebut ditransplantasikan ke dalam otak penderita Parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission Tomography). Hasilnya setelah transplantasi terdapat perbaikan dalam uji-uji standar untuk menilai penyakit Parkinson, peningkatan fungsi neuron dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET; perbaikan bermakna ini tampak pada penderita yang lebih muda. Namun setelah 1 tahun, 15% dari pasien yang ditransplantasi ini kambuh setelah dosis levodopa dikurangi atau dihentikan. Cermin Dunia Kedokteran No. 153, 2006