Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

10
llmu Bedah Mulut merupakan cabang dari ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan bedah di rongga mulut baik berupa bedah minor, mayor, dan juga tindakan eksodonsi . Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatuorganisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistemimun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang,sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh Dokter gigi harus menerapkan prinsip-prinsip dalam eksodonsia maupun ilmu bedah tersebut untuk meminimalisir resiko terjadinya komplikasi pada tindakan bedah. Selain itu, dokter gigi juga harus mengetahui secara tepat keadaan gigi dan jaringan sekitarnya serta keadaan kesehatan umum penderita yang dihadapinya sehingga diagnosis maupun rencana perawatan akan dibuat berdasarkan keadaan pada masing-masing individu dengan keadaan yang berbeda, Seleksi Pasien dengan Gangguan Sistem Imun TUJUAN: Untuk mengevaluasi sumber infeksi yang dapat mengganggu sukses medis atau Terapi bedah dan memulihkan kesehatan mulut yang optimal dan fungsi.

description

Penjelasan Perawatan gigi pada pasien immunocompromised

Transcript of Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

Page 1: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

llmu Bedah Mulut merupakan cabang dari ilmu Kedokteran Gigi yang

mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan bedah di rongga mulut

baik berupa bedah minor, mayor, dan juga tindakan eksodonsi. Sistem kekebalan

tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang

dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatuorganisme sehingga tidak mudah

terkena penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi

tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing

lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistemimun melemah, maka kemampuannya untuk

melindungi tubuh juga berkurang,sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus

penyebab demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh

Dokter gigi harus menerapkan prinsip-prinsip dalam eksodonsia maupun ilmu bedah

tersebut untuk meminimalisir resiko terjadinya komplikasi pada tindakan bedah. Selain

itu, dokter gigi juga harus mengetahui secara tepat keadaan gigi dan jaringan sekitarnya

serta keadaan kesehatan umum penderita yang dihadapinya sehingga diagnosis maupun

rencana perawatan akan dibuat berdasarkan keadaan pada masing-masing individu

dengan keadaan yang berbeda,

Seleksi Pasien dengan Gangguan Sistem Imun

TUJUAN: Untuk mengevaluasi sumber infeksi yang dapat mengganggu sukses medis atau

Terapi bedah dan memulihkan kesehatan mulut yang optimal dan fungsi.

radiografi

1. Pemeriksaan radiografik intra oral lengkap ditambah radiograf panoramik (jika edentulous)

2. radiografi Panoramic hanya jika edentulous atau tidak mampu mengambil film intraoral

3. riwayat medis dan gigi Teliti, termasuk obat didokumentasikan pada kita sendiri grafik gigi.

4. charting Lengkap gigi, charting periodontal jika sesuai, tapi periodontal probing semua gigi secara rutin akan dicapai.

5. Konsultasi Dokter untuk menguatkan riwayat medis dan mengkoordinasikan gigi dan medis perawatan.

6. Lakukan terapi pencegahan

Page 2: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

Diabetes

Pada pasien yang menderita diabetes, pertanyaan yang harus ditanyakan adalah

1. Umur saat terdiagnosa ?2. Tipe diabetes ?3. Obat yang sedang dikonsumsi ?4. Jika menggunakan insulin, interval waktu pemberian dan jumlah?5. Seberapa sering memeriksa gula darah ?6. Apakah pasien pernah MRS dalam waktu dekat ini untuk masalah yang berkaitan

dengan diabetes ?7. Apakah diabetes terkontrol atau tidak ?

Pemeriksaan Diagnostik yang diperlukan

1. Gula darah puasa ( menggambarkan kontrol gula saat itu) dengan nilai rujukan > 126 mg/dL

2. Gula darah acak > 200mg/dL dengan gejala ( poliuri,polidipsi, penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan)

3. Gula darah 2 jam post pramdial >200mg/dL setelah konsumsi gula sebesar 75 g4. Uji fructosamine (menggambarkan rata-rata kontrol gula selama 2-3 minggu)5. HbA1c (menggambarkan rata-rata kontrol gula selama 6-8 minggu)

Manajemen saat perawatan

1. Pasien harus menjalani diet yang seimbang (termasuk lemak,protein, dan karbohidrat) dalam waktu 2 jam sebelum tindakan

2. Pasien harus mengkonsumsi obat (jika dalam pengobatan)3. Makanan sebaiknya tersedia jika tindakan lebih dari 2 jam 4. Penjadwalan pagi

Waspadai

1. Masalah periodontal 2. Candidiasis/ xerostomia 3. Respon yang jelek terhadap perawatan, terutama perawatan periodontal 4. Penyembuhan yang jelek 5. Penyembuhan yang lambat 6. Semua infeksi gigi harus segera dirawat dengan antibiotik dan insisi drainase

Prevensi

1. Perawatan di rumah yang adekuat 2. Kontrol gula yang baik 3. Penjadwalan konsumsi obat

Immunosupresi

Batasan penyakit:HIV,Leukimia,Penyakit Immunospuresi Primer

Page 3: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

Dalam perawatan obat : Agen kemoteraputik kanker, obat immunosupresi yang digunakan pasien transplan organ, kortikosteroid yang digunakan untuk meneka penyakit autoimmune berat

Pertanyaan yang harus ditanyakan

Pertanyaan harusi disusun untuk mengevaluasi keparahan dari kondisi immunosupresi dan alasan yang melatar belakanginya.

1. Kenapa anda mengalami immunosupresi ?2. Sudah berapa lama mengalami immunosupresi ?3. Apakah anda pernah MRS karena masalah yang berupa akibat dari kondisi

immunosupresi eg.g infeksi ?4. Apakah anda sedang meminum obat untuk mencegah infeksi karena immunosupresi

anda ?5. Apakah dokter anda mengatakan ada pencegahan yang harus dipersiapkan sebelum

menjalani tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi ?

Pemeriksaan yang harus dilakukan

1. Pemeriksaan Darah Lengkap dengan memperhatikan jumlah Trombositnya 2. Jumlah sel T supressor (Pasien HIV)3. Muatan Virus (Pasien HIV)

Manajemen saat tindakan

1. Tergantung dari keparahan komdisi immunospupresi, tes laboratoris, terutama pemeriksaan darah lengkap sebaiknya dilakukan secepatnya dalam jangka waktu 5 hari jika tindakan bersifat invasif seperti pencabutan gigi, perawatan saluran akar, dan bedah periodontal

2. Jika jumlah leukosit kurang dari 2000, semua perawatan elektif dilakukan leukosit kembali normal

3. Jika jumlah trombosit kurang dari 60.000, semua perawatan elektif ditunda. Jika tindakan darurat diperlukan dengan resiko pendarahan, dokter sebaikya memberikan tranfusi 1 pack trombosit sebelum tindakan

4. Jika pasien dalam kondisi immunosupresi yang berat dan terdapata infeksi sebaiknya profilaksis antibiotik diberikan sebelum operasi bedah.

5. Perawatan aggresif harus dilakukan pada semua infeksi gigi yang ada, yang melibatkan antibiotik, insisi drainase dilanjutkan dengan perawatan endodontik atau pencabutan

6. Kontrol semua penyakit periodontal dengan pembersihan yang baik disertai dengan medikasi seperti obat kumur chlorhexidine

Waspada

1. Infeksi periodontal 2. Infeksi ragi 3. Infeksi virus 4. Masalah periapikal, gigi impaksi, perawatan endodontik yang tidak adekuat, dan

ulserasi pada rongga mulut

Page 4: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

Prevensi

1. Sebelum transplan organ atau ketika pasien dalam kondisi immunocompetent, pertimbangkan perawatan agresif untuk mengeradikasi semua masalah yang ada dan bisa menjadi masalah di masa depan e.g. scaling root planning penyakit periodontal, odontektomi, perawatan endodontik. Pertimbangkan untuk mencabur gigi dengan prognosisi endodotik yang jelek

2. Menjaga oral hygiene 3. Profilaksis untuk infeksi virus dan jamur

Penyakit menular

Batasan penyakit: Tuberkulosis, Hepatitis, HIV, Herpes, Flu

Pertanyaan yang harus ditanyakan :

A. Tuberkulosis 1. Kapan anda terdiagnosa?2. Apakah anda masih mengalami gejala dari infeksi aktif, seperti batuk atau

keringat waktu malam hari ?3. Apa obat yang sudah anda konsumsi dan berapa lama ?4. Apakah sudah digunakan sesuai instruksi ?

B. Hepatisis 1. Apa jenis hepatitis yang anda derita ?2. Apakah anda saat ini aktif saat ini ?3. Apakah anda sudah menunjukkan gejala dari hepatitis?4. Apakah anda perubahan dari hasil pemeriksaan fungsi hati ?5. Apakah anda mengkonsumsi obat untuk merawat hepatitis anda ?6. Apakah anda menderita hepatitis B, apakah anda status antigen hepatitis anda ?

C. HIV 1. Kapan anda pertama terinfeksi ?2. Berapa jumlah hitungan sel CD4 anda ?3. Apa status dari beban virus anda sekarang ?4. Apakah anda mengalami masalah pendarahan ?5. Apakah anda menderita suatu penyakit tertentu yang berkaitan dengan Infeksi

HIV ?6. Apakah anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk infeksi HIV ?

D. Herpes/Flu1. Apakah anda sekarang terinfeksi aktif?

Tes diagnostik yang diperlukan

A. Tuberculosis1. Jika tes tuberculin positif pemeriksaan x ray sebaiknya dilakukan 2. Jika pemeriksaan x ray positif atau jika ada tanda infeksi aktif tes sputum untuk

tuberculosis bacillum sebaiknya dilakukan B. Hepatitis

Page 5: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

1. Antigen dan antibodi hepatitis sebaiknya diperiksakan 2. Jika pasien menderita hepatitis aktif, tes fungsi hati sebaiknya dilakukan oleh

dokter untuk mendapatkan informasi fungsi hati dan status koagulasi C. HIV

1.pemriksaan laboratoris termasuk jumlah t-cell, beban virus, pemeriksaan darah lengkap dengan penekanan pada jumlah trombosit dan leukosit

D. Herpes1. Tidak ada pemeriksaan laboratorium spesifik yang harus diperiksakan 2. Jika pasien ingin mengetahui jenis herpes yang diderita, antara tipe satu atau 2

maka pemeriksaan antibodi bisa dilakukan

Manajemen selama tindakan

A. Tuberculosis1. Tindakan elektif dihentikan hingga dokter menentukan pasien sudah tidak

menular 2. Jika tindakan darurat diperlukan, pasien harus dirawat di fasilitas kontrol infeksi

level 3 dengan masker hepafilter dan airflow laminer 3. Pada pasien yang terinfeksi secara aktif, udara yang dikeluarkan saat batuk itu

menular dan harus dihindari B. Hepatitis

1. Karena semua pasien diperlakukan bahwa mereka semua menular disertai universal precaution, tidak ada perlakuan khusus yang harus diperhatikan pada pasien yang terinfeksi aktif dengan virus hepatitis ( jika pasien sedang mengalami masalah hati sekunder maka protokol pemeriksaan hati sebaiknya diulang)

C. HIV D. Herpes/flu

1. Karena pada semua pasien diperlakukan bahwa mereka semua menular, prosedur universal precaution pada umumnya berlaku dan pasien aman untuk dirawat

2. Jika pasien merasa tidak kuat dan malas untuk melakukan perawatan, sebaiknya dilakukan penjadwalan ulang

3. Jika pasien mengalami serangan herpes, tidak ada persiapan khusus yang harus disiapkan walaupun pasien bisa mengalami herpetic ulcer bisa dilubrikasi atau diberi anestesi topikal untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada romgga mulut

Waspada

A. Tuberculosis 1. Ulserasi pada kepala dan rongga mulut, bentuk lain dari tuberkulosis bisa

menunjukkan manifestasi yang dikenal dengan istilah caseating necrosis. Secara klinis bisa berupa ulserasi dan ulser ini memiliki konsentrasi tubercular bacilli dalam jumlah besar. Pasien dengan ulserasi seperti ini tidak boleh menjalani perawatan elektif sampai masalah tuberkulosis terselesaikan

B. Hepatitis 1. Waspadai tanda-tanda jaundice dan ikuti dan protokol pemeriksaan hati

C. HIV

Page 6: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

1. Waspadai manifestasu immunosupresi seperti infeksi ragi pada rongga mulut, infeksi virus dan masalah periodontal dengan mengikuti protokol pasien immunosupresi

2. Waspadai repson berupa penyembuhan yang jelek dan pembentukan sekuester tulang pasca ekstraksi gigi

D. Herpes/flu 1. Hindari melukai jaringan karena mampu memicu serangan herpes 2. Jika pasien mengetahui bahwa serangan herpes disebabkan oleh trauma sebaiknya

dipertimbangkan profilaksis antiviral

Prevensi

A. Tuberkulosis1. Rajin minum obat2. Menjaga kebersihan tubuh, cuci tangan dan tidak batu ke siapapun 3. Nutrisi dan istrirahat yang cukup

B. Hepatitis 1. Persiapkan pemeriksaan fungsi hati

C. HIV 1. Siapkan pemeriksaan immun yang lengkap

D. Herpes/flu1. Luka-luka harus terlubrikasi 2. Pertimbangkan terapi antiviral 3. Ingatkan kembali pasien bahwa lesi herpes terutama ketika ada bula dan dua hari

setelah bula meletus 4. Untuk flu sering cuci tangan 5. Hindari batuk dengan ingus terutama di dekat orang

Gangguan Ginjal

Pertanyaan yang harus ditanyakan

1. Gangguan ginjal apa yang anda derita ?2. Apakah mengganggu dengan aktivitas sehari-hari?3. Apakah gangguan ginjal mengganggu cara anda mengliminasi obat ?

Tes diagnostik yang perlu dilakukan

1. BUN (Blood,Urea,Nitrogen)2. Creatine clearence rate

Manajemen saat tindakan

1. Jangan menggunakan obat-obatan yang nefrotoksik e.g. acetaminophen 2. Hati-hati dan rubah dosis dari obat yang dieliminasi dari ginjal seperti penisillin 3. Jika pasien sedang dirawat dialisis perawatn harus dilakukan pada hari pasien

melakukan dialisis4. Jika pasien pasca perawatan transplan ginjal, dengan pertimbangan memperhatikan

kondisi immunosupresi

Waspada

Page 7: Buku Ajar Perawatan Gigi Pada Pasien Immunocompromised

1. Toksisitas obat karena akumulasi 2. Penyembuhan yang jelek dan ulserasi rongga mulut

Prevensi

1. Tidak ada persiapan khusus yang harus dipersiapakan

Pasien sebaiknya dirujuk untuk masalah toksisitas potensial yang bisa berasal dari obat-obatan resep atau yang over the counter dan alkohol

Gangguan hati

Pertanyaan yang harus ditanyakan

1. Sudah berapa lama anda menderita gangguan hati ?2. Tipe gangguan hati apa yang anda derita dan bagaimana terjadinya ?3. Apakah anda merasa tidak sehat terlepas dari masalah hati?4. Apakah anda memperhatikan adanya gangguan berupa pendaraha, gangguan

mencerna makanan, atau peningkatan/ penurunan sensitivitas terhadap pengobatan karena masalah hati ?

5. Apakah mata atau kulit anda pernah berwarna kekuningan ?6. Apakah anda pernah MRS karena masalah hati ?

Tes diagnostik yang diperlukan

1. SMA20 (terutama SGOT,dan SGPT)2. PT & PTT 3. INR

Manajemen saat tindakan

1. Jika terjadi pendarahan, segera hentikan tindakan dan evaluasi 2. Jika tak mampu memetabolisme obat, hindari obat yang dimetabolisme di hati seperti

eritromisin dan ketokonazol. Minimalkan anestesi lokal 3. Jika pasien mengalami masalah dengan interaksi obat, hindari obat dengan memiliki

potensial tinggi bisa berinteraksi seperti eritromisin dan ketokonazol

Waspada

1. Pendarahan 2. Kekuningan pada kulit,mukosa rongga mulut dan sklera3. Penyembuhan yang jelek 4. Ulserasi rongga mulut

Prevensi

1. Menjaga oral hygiene 2. Menhindari obat yang hepatotoksik seperti acetaminophen, alkohol