BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

133
BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD DAN SD Dr. Nirwana, S.Pd, M.Pd Eva Oktaviana, S.Pd, M.Pd

Transcript of BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

Page 1: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

BUKU AJAR

PENGEMBANGAN KREATIVITAS

UNTUK PAUD DAN SD

Dr. Nirwana, S.Pd, M.Pd

Eva Oktaviana, S.Pd, M.Pd

Page 2: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II HAKIKAT KREATIVITAS 5

BAB III HUBUNGAN KREATIVITAS DAN INTELEGENSI 20

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG KREATIVITAS

26

BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN KREATIVITAS 36

BAB VI EVALUASI PENGEMBANGAN KREATIVITAS

BAB VII MERANCANG PENGEMBANG KREATIVITAS MELALUI

BERMAIN KONSTRUKTIF 44

BAB VIII IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KREATIVITAS DENGAN

BERMAIN CLAY UNTUK ANAK PAUD 53

BAB IX MERANCANG PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI

MEDIA CLAY UNTUK SD 96

Page 3: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

3

Kata Pengantar

Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

hidayahNya buku ajar ini selesai disusun. Dasar pertimbangan untuk menulis buku ini

sebagai referensi bagi dosen dan mahasiswa dalam memahami perkembangan kreativitas

untuk anak usia dini serta implementasi kreativitas dengan bermain konstruktif

menggunakan media clay. Bermain konstruktif menggunakan media clay dalam

menstimulasi perkembangan anak merupakan hasil penelitian disertasi penulis pada tahun

2017 dan hasil materi perkuliahan selama penulis mengampu mata kuliah “Kreativitas untuk

AUD”..

Ucapan terima kasih tak terhingga kepada pendamping dan para pihak yang telah membantu

baik secara langsung ataupun tidak atas saran dan supportnya hingga buku ajar ini seleai

disusun.

Akhir kata untuk penyempurnaan buku ini kritik dan saran dari pembaca sangat penulis

nantikan.

Jakarta, 14 Oktober 2018

Nirwana, Eva

Page 4: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

4

BAB I

PENDAHULUAN

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan keberhasilan

seorang anak dikemudian hari. Orang tua, guru dan juga lingkungan masyarakat dituntut

untuk memberikan stimulasi yang tepat agar dapat berkembang dengan optimal. Kehadiran

buku ini yang merupakan bagian dari salah satu mata kuliah di prodi PG PAUD dan PGSD

yakni “Kreativitas” di perguruan tinggi membantu mahasiswa yang kelak akan menjadi dari

bagian pendidik bagi anak entah itu sebagai guru ataupun praktisi pendidikan sangat di

harapkan untuk bisa memahami dengan baik hakikat kreaitivtas untuk anak dan bagaimana

mengimplementasikan kreativitas dalam menstimulasi aspek perkembanagn anak lainnya.

Begitu pentingnya kreativitas dikembangkan khusunya bagi anak usia dini maka

dibutuhkan stimulasi sejak dini agar dapat berkembang dengan optimal. Stimulasi yang

diberikan dapat dilakukan baik secara formal, informal maupun nonformal. Salah satu

kegiatan yang bisa diberikan pada anak dalam menstimulasi kemampaun kreativitas adalah

dengan bermain konstruktif dengan media clay.

Bermain konstruktif dengan media clay dipilih sebagai salah satu implementasi

kreativitas bagi anak usia dini dikemas dengan tahapan-tahapan dan metode yang

memudahkan dosen, mahasiswa dan pembaca lainnya dalam menerapkan media clay dengan

menyesuaikan tema yang terangkum dalam kurikulum 2013 untuk PAUD dan SD Kelas

Awal. Didalam buku ini pula disetai contoh kreativitas clay art yang dipadukan dengan

unsur kreatif yang lainnya.

Page 5: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

5

Adapun tujuan pembelajaran bagi mahasiswa dapat memiliki kompetensi wawasan

pengetahuan tentang kreativitas bagi anak PAUD dan SD kelas awal. Secara khusus

diharapkan mengetahui :

1. Hakikat Kreativitas

2. Hubungan Kreativitas dan intelegensi

3. Faktor penghambat dan pendukung kreativitas

4. Strategi pengembangan kreativitas

5. Evaluasi pengembangan kreativitas

6. Merancang pengembangan kreativitas bermain konstruktif

7. Implementasi pengembangan kreativitas dengan bermain clay untuk PAUD

8. Implementasi pengembangan kreativitas dengan bermain clay untuk SD kelas awal.

Page 6: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

6

BAB II

HAKIKAT KREATIVITAS DAN KARAKTERISITIKNYA

A. Hakikat Kreativitas

Kreativitas erat sangat berkaitan dengan dengan imajinasi seseorang, karena

kreativitas mengembangkan daya pikir, daya fantasi yang sifatnya intelektual. Kreativitas

merupakan suatu proses mental karena berhubungan dengan pola pikir yang dapat

menghubungkan suatu masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain atau yang

sduah lampau sehingga menjadi sesuatu yang baru dan unik.

Kreativitas sebagai potensi yang ada dalam diri manusia sejak lahir namun potensi

terebut belum memberikan manfaat bila hanya merupakan anugrah yang ada pada diri

manusia. Kreativitas yang masih berupa potensi ini harus dikembangkan secara sistematis

dan terencana dengan berbagai stimulasi yang diberikan sehingga potensi tersebut dapat

tampil secara optimal, tepat guna, bersinergi dan berdaya guna pada setiap individu bahkan

bagi kehidupan manusia. Potensi kreativitas jika dapat di stimulasi dengan baik maka akan

me berikan manfaat yang luar biasa bagi khidupan manusia. Salah satu sisi kehidupan

manusia yang sangat berperan dalam mengembangkan potensi kreatif manusia adalah

dengan pendidikan.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan

kreativitas dan menentukan potensialitas diri manusia, agar nantinya memiliki kontribusi

yang baik bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan salah

satu pijakan bagi manusia untuk mengimplementasikan potensinya agar berguna bagi

masyarakat. Pendidik bertanggungjawab untuk mendampingi anak didiknya dalam

mengidentikasi bakatnya, membina, mengarahkan, memupuk dan meningkatkan bakatnya

agar menjasi skill yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupannya. Salah satu pendekatan

yang dapat digunakan adalah dalam merangsang kreativitas anak adalah dengan kegiatan

Page 7: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

7

bermain. Karena dengan bermain anak bebas mengekpresikan imajinasinya. Karena dengan

bermain anak-anak bebas mengekrpesikan dirinya.

Manusia kreatif adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk menciptakan

sesuatu dari tidak ada menjadi ada, menciptakan bentuk baru serta menghasilkan sesuatu

melalui daya imajinasi. Menciptakan sebuah karya yang unik daan mampu menggabungkan

dengan pengalaman masa lalu sehingga menjadi prodak yang tepat guna baik berupaide

maupun berupan hasil karya.

Berbagai pandangan menjelaskan tentang kreativitas. Dalam kamus Besar Bahasa

Indonesia kreativitas berasal dari kata dasar kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk

menciptakan sesuatu, Ahmad Susanto (2011).

Kreativitas juga diartikan dengan kemampuan yang berdasarkan data atau informasi

yang menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana

pendekatannya adalah pada kuantitas dan keragaman jawaban. Secara operasional,

kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran

keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk

mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. (Syafaruddin

dan Herdianto, 2011) Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas adalah

hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri.

Menurut psikolog humanistik, Abraham Maslow dan Carl Rogers dikutip oleh Utami

Munandar menyatakan bahwa seseorang dikatakan mengaktualisasikan dirinya apabila

seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang ia mampu

menjadi, mengaktualisasikan, atau mewujudkan potensinya. Menurut Maslow aktualisasi

diri merupakan karakteristik yang fundamental, suatu potensialitas yang ada pada semua

manusia saat dilahirkan, akan tetapi sering hilang, terhambat atau terpendam dalam proses

pembudayaan. Jadi sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi

diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang. (Utami

Munandar, 1999)

Page 8: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

8

Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang

sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan penyelesaian yang

unik terhadap berbagai persoalan. (Semiawan, 1999).

Selain itu Jamaris (2013) membagi pengertian kreativitas dari berbagai pandangan

teori berikut ini:

1. Pandangan Behaviorisme

Pandangan behaviorisme menyatakan bahwa kreativitas merupakan suatu

kemampuan yang bersifat genetik yang berkembang karena pengaruh yang diterima oleh

individu dan lingkungan sekitarnya. Individu akan mencontoh segala perilaku dan bertindak

terhadap apa yang didapatkan ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk itu

diperlukan stimulasi yang tepat terhadap lingkungan yang sesuai kebutuhan dalam

mengembangkan kreativitas.

2. Pandangan Psikoanalis

Psikoanalis memandang kepribadian sebagai suatu rangkaian susunan yang terdiri

atas id, ego, dan suoer ego. Id berkaitan dengan ketidaksadaran mencari kepuasan atau

kesenangan. Ego berkaitan dengan kesadaran dan tanggung jawab sedangkan super ego

berkaitan dengan nilai ideal yang diyakini oleh individu. Hubungannya dengan kreativitas

padangan psikoanalis memandang kreativitas sebagi proses pelepasan kontrol ego sehingga

ambang sadar manusia dapat terungkap secara bebas. Hal ini dapat dilihat pada karya-karya

manusia seperti karya seni, lagu, lukisan dan sebagainya.

3. Pandangan Humanisme

Maslow memandang kreativitas sebagai salah satu aspek kepribadian yang berkaitan

dengan aktualisasi diri. Maslow menyatakan manusia sejak lahir telah memiliki potensi

kreatif, potensi tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat dimana individu

berinteraksi.

Page 9: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

9

4. Pandangan Kognitivisme

Pandangan kognitifisme melihat kreativitas sebagai proses mental yang terjadi pada

saat manusia memahami lingkungannya dalam memecahkan berbagai permasalahan oleh

karena itu pengatahuan yang telah dimiliki oleh manusia menjadi faktor penting dalam

kreativitas,. Pandangan konitivisme dapat dipahami bahwa kreativitas adalah suatu proses

yang menuntut keseimbangan dan aplikasi dari ketiga aspek esensial kecerdasan analitis,

kreatif dan praktis. Oleh karena itu menjadi kreatif individu perlu memiliki kemampuan

untuk menyeimbangkan tiga proses berpikir tersebut. Pandangan kognitivisme tentang

kreativitas diuraikan melalui teori gestals dan teori psikometrik

Dalam proses berfikir, Wallas seorang gestalist mengemukakan bahwa pemecahan

masalah adalah proses yang terjadi dalam empat fase yakni:

❖ Fase persiapan, yaitu pengumpulan berbagai informasi yang berkaitan dengan

masalah yang sedang dipecahkan. Tahap persiapan ini mencakup segala hal yang

dipelajari orang yang kreatif melalui kehidupannya dan pengalamannya yang

diperolehnya, sehingga meskipun melalui usaha dan kesalahanterlebih dahulu. Dapat

dikatakan bahwa segala hal yang dipelajari seseorang dalam hidupnya dapat

bermanfaat bagi proses berpikir kreatif. Di samping berbagai macam pengetahuan

yang dibawa oleh orang yang kreatif, terkadang juga diperlukan latihan khusus yang

berkaitan dengan kerja kreatif yang disesuaikan dengan program yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu.

❖ Fase pematangan, dari berbagai informasi yang terkumpul berusaha memahami

hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya. Dalam tahap ini, secara

emosional individu tidak akan menyebutkan diri dengan berbagai permasalahan dan

proses berpikir sedang dalam kondisi tidakaktif, serta tidak memperlihatkan

kemajuan apa pun menuju solusi atau produk kreatif. Individu menyengaja untuk

Page 10: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

10

mengalihkan pandangannya dari permasalahan utama kepada sesuatu yang

lainsetelah melalui fase persiapan, dengan harapan dapat memberikan petunjuk

kepada solusi akhir bersamaan dengan berlalunya waktu.

Pada tahap inkubasi ditandai dengan relaksasi usaha, mengambil topik atau

tema baru, sehingga diperoleh kemajuan menuju pada pemahaman baru. Hal ini

merupakan aktivitas asimilasi atau transformasi informasi yang diperoleh pada tahap

persiapan yang terjadi. Tahap inkubasi adalah tahap diana individu seakan-akan

melepaskan diri untuk sementara secara sadar, tetapi “mengeramnya” dalam alam

bawa sadar.

Pada tahap ini penting artinya dalam proses timbulnya inspirasi. Aspek yang

paling esensial pada pengembangan kreativitas adalah inspirasi ide atau imajinasi

yang terarah pada produk kreativ. Di dalam seni, ini adalah gambaran yang ideal

yang akan membawa ke dalam realitas dalam bentuk lukisan atau ukiran dalam batu.

Yang paling banyak pemahaman secara tiba-tiba atau secara dan disertai dengan

perasaan kegembiraan dan kepuasan. Terkadang pekerjaan ini belu begitu sempurna,

baru kerangka dasar yang akan dikerjakan dikemudian hari.

❖ Fase iluminasi, yaitu menemukan cara-cara yang tepat untuk memecahkan masalah.

Pada tahap ini ialah tahap timbulnya “insight” atau “Aha-Erlebnis”, saat

timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang

mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi/gagasan baru. Pada tahap ini

merupakan tahap penemuan saat inspirasi yang tadi diperoleh, dikelola, digarap,

kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil yaitu produk kreatif melalui

gambar yang dibuat. Misalnya anak dapat memodifikasi lego menjadi bangunan dsb.

❖ Fase verifikasi, berkaitan dengan usahan untuk mengevaluasi apakah langkah-

langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah sudah tepat. Pada tahap akhir

ini dibutuhkan waktu yang lebih banyak, karena dalam tahap ini banyak inspirasi

yang dituangkan dalam kertas, kanvas, atau materi lain. Dengan kata lain imajinasi

atau pemahaman diekspresikan dalam sebuah kata-kata, simbol matematika,

Page 11: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

11

pengecatan, dan sebagainya. Dalam tahap ini, inspirasi dan pemahaman lebih

berkembang dari pada fase elaboraasi.

Tahap ini merupakan tahap evaluasi yaitu tahap dimana ide atau kreasi baru

tersebut diuji terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen.

Dengan perkataan lain, proses berpikir divergen (pemikiran kritik) harus diikuti

olehproses konvergen (pemikiran kritis). Pada tahap ini anak melakukan perbaikan

atas masukan, kritik dan saran dari orang lain. Desiminasi dri perwujudan karya

kreatif untuk terus diteruskan kepada teman-teman sekelasnya dan hasil print-outnya

dapat dipajang di dinding kelasnya untuk memberi stimuli pada karya kreatif

berikutnya secara lebih baik.

Sedangkan dalam teori psikometrik, seperti Guilford (Zubaedin) secara khusus

membedakan antara orang yang kreatif dan tidak kreatif dengan kemampuan berfikir

divergennya. Orang yang tidak berfikir kreatif ketika menghadapi suatu masalah akan

menggunakn covergen thingking, yaitu cara-cara baku untuk menghadapinya atau fokus

pada pendekatan benar/salah. Namun orang-orang yang kreatif dapat membebaskan dirinya

dari car berpikir konvensional , dan mencari cara-cara berbeda bahkan yang tidak berfikir

sebelumnya. Kemampuan berfikir ini disebut divergent thingking dapat mencari berbagai

solusi alternatif dalam memecahkan suatu masalah.

Pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam beberapa istilah, yaitu : Prinadi (perso),

yaitu kreativitas mengacu kepada kemampuan yang merupakan ciri/karakteristik dari orang-

orang kreatif. Proses (process) yaitu kreativitasyang mencerminkan kelancaran dalam

berfikir. Pendorong (Press), yaitu inisiatif seseorang yang tercermin melalui kemampuannya

untuk melepaskan diri dari urutan pikiran yang biasa. Produk (produc), yaitu kemampuan

untuk menghasilkan sesuatu yang baru, Ahmad Susanto( 2011: 112-113).

Dari beberapa pandangan diatas dapat dipahami bahwa kreativitas adalah suatu

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, unik, berbeda dari sebelumnya, baik

Page 12: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

12

berupa gagasan atau karya yang nyata dengan menggabungkan unsur yang sudah ada

sebelumnya.

Adapun proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah yang

memacu pada lima perilaku kreatif, sebagaimana yang dipaparkan oleh Parnes ( Yeni

Rachmawati dan Euis Kurniati , 2011) sebagai berikut:

a. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk

memecahkan masalah

b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam

ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori yang biasa

c. Originally (keaslian), yaitu kemampuan meberikan respon yang unik atau luar

biasa

d. Elaboration ( keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide

secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan

e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah

sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

B. Karakterisitik Kreativitas

Beberapa pendapat lain memandang ciri-ciri kreativitas dari berbagai sisi seperti

Guilford (Zubaedi, 2017) membedakan antara orang kreatif dan tidak kreatif dengan

kemampuan berfikir divergentnya. Orang yang tidak kreatif berfikir difergen dalam

memecahkan masalah sedangkan orang yang kreatif berfikir konvergen dalam memecahkan

masalah.

Lain halnya dengan pendapat Supriadi ( Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati,

2010:15), ia mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam kateori,

kognitif dan nonkognitif. Ciri-ciri kognitif diantaranya adalah orisinalitas, fleksibilitas,

kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri-ciri nonkognitif diantaranya motivasi sikap dan

kepribadian kreatif. Keduanya ini saling berkaitan karena orang yang kretif membutuhkan

Page 13: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

13

otak yang cerdas yang dapat mengarahkan ide-ide kreatifnya ke hal yang positif, begitupun

sebaliknya orang yang cerdas membutuhkan kemampuan berfikir kreatif sehingga mampu

menghubungkan sebuah masalah untuk mencari solusi yang tepat.

Sedangkan Gary A. Davis (Zubaedi, 2013) menggabungkan sifat kreatif dengan

sifat-sifat lain yang mendukung. Menurutnya orang yang kreatif bukan saja seorang yang

mampu berfikir tingkat tinggi, tetapi juga mempunyai tipe kepribadian yang menarik,

percaya diri, berpikir mandiri ( tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain), berani mengambil

resiko (berani mencoba), dan mempunyai intuisi kuat, serta mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi . Selain itu mereka bersikap fleksibel (tidak kaku atau berpijak hanya pada satu

pendapat) dan berpikir orisinal. Mereka berani berbeda, menentang tradisi, terkadang

kontriversial dan memandang beberapa kaidah yang berlaku.

Csikszentmihalyi (Munandar :1999) mengemukakan sepuluh pasangan ciri-ciri

kepribadian kreatif :

1. Memiliki konsentrasi penuh duduk berjam-jam melakukan kegiatan tapi mereka

bisa tenang dan rileks.

2. Cerdas dan cerdik mereka juga naif

3. Disiplin, ulet, tekun

4. Dapat berselang seling antara imaninasi dan fantasi namun tetap bertumpu pada

realitas

5. Menunjukan kecendrungan intriversi (dapat bekerja sendiri) maupun ekstroversi (

membutuhkan orang lain)

6. Bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama

7. Mereka bisa sensitif dan asertif pada saat yang sama

Page 14: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

14

8. Mereka cenderung mandiri bahkan suka menantang namun dipihak lain mereka

tetap bisa tradisional dan konservarif

9. Sangat bersemangan dan juga obsektif menilai karyanya

10. Sensitif ketika dikritik namun disisi lain ia merasakan kegembiraan yang luar biasa.

Munandar memberikan pendapat lain tentang ciri-ciri pribadi yaang kreatif, yaitu

sebagai berikut :

a. Imajinatif

b. Mempunyai prakarsa (inisiatif)

c. Mempunyai minat luas

d. Mandiri dalam berfikir

e. Ingin tahu

f. Senang berpetualang

g. Penuh energi

h. Percaya diri

i. Bersedia mengambil resiko

j. Berani dalam pendirian dak keyakinan

Dengan ciri-ciri yang disebutkan di atas terlihat bahwa individu yang kreatif dengan

sendirinya akan memiliki motivasi dari dalam dirinya atau yang biasa disebut dengan

motivasi intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide dan karya dalam memuaskan dirinya

bukan karena tekanan dari luarataupun ppaksaan dari orang-orang dilingkungan sekitarnya,

kreatif itu hadir karena inisatif dirinya untuk menghasilkan sebuah karya atau gagasan.

Segala sesuatu yang dilakukannya berasal dari motivasi dirinya sendiri untuk menciptakan

sebuah gagasan atau karya nyata.

Bagaimana dengan anak usia dini? Apakah ciri-ciri kreativitas mereka sama dengan

orang dewasa?. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa melihat ada anak yang kaku yang

pendiam, tenang tidak mandiri tetapi ada juga anak yang tak pernah mau diam, lincah dalam

Page 15: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

15

bergerak, aksinya bermacam-macamdan akalnya sangat banyak untuk melakukan sesuatu,

mandiri dan mampu mengatasi hal-hal kecil tanpa bantuan orang sekitarnya. Jika dilihat

secara sepintas ciri-ciri yang terakhir ini termasuk golongan anak yang kreatif.

Pada umumnya anak yang kreatif rasa ingin tahunya sangat tinggi, selalu bertanya,

memiliki minat yang luas terutama pada hal-hal yang baru, dan menyukai kegemaran dan

aktivitas yang kreatifdan menantang. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan

memiliki rasa percaya diri yang baik. Mereka lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan

perhitungan) dari pada anak-anak pada umumnya, mereka tidak takut jika mengalamai

kegagalan bahkan kegagalan terkadang dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terjadi lagi

kesalahan yang sama. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti,

penting dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan ataupun cercaan

dari orang lain. Merk memahami apa yang terbaik yang akan mereka lakukan. Mereka tidak

perduli meskipun orang lain meremehkan apa yang mereka lakukan. Tetap merasa percaya

diri atas segala sesuatu yang dilakukannya. Merekapun tidak takut untuk membuat kesalahan

dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui oleh orang lain.

Orang yang inovatif berani untuk berbeda, membuat sesuatu yang uniq, menonjol, membuat

kejutan, atau menyimpang dari tradisi yang ada. Rasa percaya diri, tangguh, keuletan dan

ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan mereka. Segala

cara mereka lakukan untuk menciptakan suatu gagasan atauhasi karya.

Thomas Edison seperti yang dikutip oleh Utami Munandar mengatakan bahwa

dalam melakukan percobaan ia mengalami kegagalan lebih dari 200 kali, sebelum ia berhasil

dengan penemuan bola lampu yang bermakna bagi seluruh umat manusia. Pribadi yang

kreatif biasanya lebih teroganisasi dalam tindakan. Mamou mengukur jika terjadi kegagalan

dan cekatan dalam mengambil solusi alternative. Rencana inovatif serta produk orisinal

mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah

yang mungkin timbul dan implikasinya, Utami Munandar,( 2004).

Page 16: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

16

Salah satu aspek penting dalam pendidikan anak usia dini adalah memahami

karakteristik atau ciri-ciri kreativitas. Anak yang kreatif umumnya memiliki ciri-ciri

kreativitas menurut Zubaedi (2017:122) sebagai berikut :

Ciri-ciri Pokok Ciri-ciri yang

memungkinkan

Ciri-ciri sampingan

1) Berfikir dari segala

arah (convergen

thingking)

2) Berfikir satu arah

(divergen thingking)

3) Fleksibel konseptual

(kemampuan secara

spontan mengganti

memandang,

pendekatan, kerja yang

tak jalan

4) Orosinalitas (

kemempuan membuat

ide yang asli bahkan

menakjubkan)

5) Lebih menyukai

kompleksitas

6) Latar belakang hidup

yang merangsang

1) Kemampuan untuk

bekerja keras

2) Berpikir mandiri

3) Pantang menyerah

4) mampu

berkomunikasi

dengan baik

5) Lebih tertarik pada

konsep daripada

detail (segi-segi

kecil)

6) Keinginantahuan

inteltual

7) kaya humor dan

fantasi

1) Tidak mengambil

pusing apa yang

dipikirkan oleh orang

lain

2) Kekacauan Psikologis

Page 17: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

17

(hidup dalam

lingkungan yang dapat

menjadi contoh)

7) Kecakapan dalam

banyak hal (multiple

skill)

8) Tidak segera menolak

ide dan ggasan baru

9) Arah hidup yang

mantap

Selain itu Paul Torrence (Suratno : 2005) menyebutkan ciri-ciri tindakan kreatif anak usia

dini adalah sebagai berikut :

a. Anak Prasekolah yang kreatif Belajar dengan Cara-Cara yang Kreatif

Pada umumnya anak sangat menikmati kegiatan eksperimen, eksplorasi, manipulasi

dan permainan. Mereka sering mengajukan pertanyaan, membuat tebakan, dan kemudian

mereka menemukan, kadangkala cepat dan emosional, sementara pada saat yang lain secara

diam-diam saja. Dengan demikian dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mampu

memberikan media dan sarana untuk bereksperimen.

b. Anak Prasekolah yang Kreatif Memiliki Rentang Perhatian yang Panjang terhadap

Hal membutuhkan Usaha Kreatif

Ketika anak menyukai sesuatu yang baru kemungkinan rentang perhatian anak tersebut

hanya 15 menit setelah itu merasa bosan dan bahkan meninggalkan permainannya. Berbeda

dengan anak kreatif. Anak kreatif akan mengeksplorasi, bereksperimen, memanipulasi dan

memainkannya bisa lebih lama dari itu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, anak

yang kreatif memiliki perhatian terhadap suatu permasalahan sekurang-kurangnya sampai

dengan 30 menit. Bahkan ada yang lebih panjang dari itu, 60 menit. Keadaan ini

Page 18: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

18

menunjukkan bahwa anak yang kreatif tidak mudah bosan seperti halnya anak yang kurang

kratif.

c. Anak Kreatif Memiliki Suatu Kemampuan Mengorganisasikan yang Menakjubkan

Anak yang kreatif adalah anak yang pikirannya berdaya, dengan demikian anak kreatif

sering merasa lebih daripada anak yang lain. Bentuk kelebihan anak kreatif dengan anak

yang tidak kreatif dapat dilihat pada kegiatan yang sifatnya berkelompok. Anak kreatif

sering muncul sebagai pemimpin hal ini karena anak kreatif mampu mengorganisasikan

teman-temannya secara menakjubkan.

d. Anak yang Kreatif Dapat Kembali Kepada Suatu Yang Sudah Dikenalnya dan

Melihat dari Cara yang Berbeda

Anak kreatif adalah anak yang suka belajar pada pengalaman. Tidak mudah menyerah

dan bosan jika ia melakukan suatu kesalahan. Jika pengalaman pertama telah diperoleh

mereka akan mencoba dengan cara lain sehingga diperoleh pengalaman baru.

e. Anak Prasekolah Kreatif Belajar Banyak Melalui Fantasi, dan Memecahkan

Permasalahan Dengan Menggunakan Pengalamannya

Anak kreatif selalu haus akan pengalaman baru, dengan demikian anak kreatif tidak

bosan-bosannya belajar untuk memperoleh pengalaman baru. Sedangkan yang paling

berkesan baginya adalah kegiatan eksperimen. Untuk itu mereka harus diberikan banyak

bekal pengalaman melalui eksperimennya sendiri baik melalui kesenian, musik, drama

kreatif dll.

f. Anak Kreatif Menikmati Permainan Dengan Kata-kata dan Tempat sebagai

pencerita yang alamiah

Secara alamiah anak kreatif itu suka bercerita, bahkan kadang bercerita tidak habis-

habisnya sehingga sering dicap sebagai anak yang cerewet. Pada hal melalui aktivitasnya itu

Page 19: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

19

anak akan mengembangkan lebih lanjut fantasi-fantasinya, khayalan-kahayala imajinatifnya

sehingga akan memperkuat kekreatifan anak.

C. Prinsip-Prinsip Kreativitas

Terdapat dalam Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Seni untuk anak usia

dini disebutkan bahwa ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan pada saat

mengembangkan kreativitas anak usia 4-6 tahun, diantaranya sebagai berikut:

1. Keterbukaan terhadap berbagai pengalaman, yang disertai dengan tingkat kelenturan

dan toleransi yang tinggi terhadap ketidakpastian.

2. Kepuasan diri seseorang terhadap apa yang dilakukannya dan tidak tergantung pada

kritik yang diberikan oleh orang lain dalam mencapai tujuan yang diinginkannya.

3. Kemampuan dalam menggabungkan semua konsep dan elemen-elemen secara berarti

sehingga menghasilkan suatu ide atau karya tertentu.

BAB III

Page 20: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

20

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN INTELEGENSI

A. Hakikat Intelegensi

Kreativitas dan kecerdasan memiliki kaitan yang erat walaupun tidak mutlak.

Intelegensi merupakan suatu topik yang menarik perhatian para guru dan orang tua. Orang

kreatif dapat dipastikan ia orang yang cerdas, namun tidak selalu orang yang cerdas pasti

kreatif. Salah satu contoh jika seseorang dihadapkan oleh satu permasalahan ia akan disebut

cerdas jika mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Pola berfikir seperti ini disebut

berpikir konvergen. Akan tetapi seseorang yang kreatif mampu menemukan solusi dengan

berbagai alternatif jawaban. Pemikir yang kreatif akan selalu mencari solusi dengan berbagai

cara dari berbagai sudut pandang. Berfikir alternatif adalah kemampuan berfikir yang tidak

hanya membutuhkan kecepatan.

Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “intelegence” yang jga berasal dari bahasa latin

yaitu “intellectus dan intelegentia atau intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali

dikemukakan oleh Spearman dan Wyann Jones Poll pada tahun 1951.

Untuk membedakan pengertian kreativitas dengan intelegensi, maka

Csikszentmihhalyi memisahkan fungsi intelegensi dan kreativitas. Ia meyatakan bahwa anak

dapat menunjukkan kehebatan talentanya, namun mereka tidak dapat menjadi pribadi kreatif

karena kreati itu mengandung perubahan cara melakukan sesuatu, atau cara berpikir, dan

untuk bekerja secara kreatif memerlukan sesuatu yang harus dikuasai dalam bentuk cara

bekerja yang cukup matang atau untuk berpikir.

Menurut Gardner kecerdasan dapat dilihat dari kebiasaan seseorang. Sedangkan

kebiasaan adalah perilaku yang diulang-ulang. Lebih spesifik lagi dikatakan bahwa sumber

kecerdasan seseorang adalah kebiasaan seseorang untuk membuat produk-produk baru yang

mempunyai nilai budaya (kreatifitas) dan kebiasaan seseorang untuk menyelesaikan masalah

secara mandiri (problem solving).

Page 21: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

21

Dibawah ini adalah contoh perilaku anak cerdas yang juga memiliki karakterisitik

kreatif (Yeni&Kurniati, 2010) :

a. Lincah dalam berfikir yang ditandai dengan rasa ingin tahu yang besar serta aktif dan

giat dalam bertanya dan cepat tanggap dalam menjawab suatu persoalan.

b. Tepat dan cermat dalam bertindak dengan memperhitungkan berbagai konsekwensi

yang mungkin akan muncul dari pilihan tindakannnya tersebut. Menunjukkan sikap

yang penuh dengan dedikasi dan senantiasa aktif dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawab.

c. Mempunyai semangat bersaing, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain,

dengan kata lain setiap menemukan peristiwa yang positif ataupun negatif selalu

dijadikan sebagai motivasi diri.

d. Selalu berkeinginan untuk menjadi lebih baik (progresif) dari waktu kewaktu.

e. Cepat menemukan perbedaan dan mudah menangkap yang tidak biasa yang akan

dijadikannya sebagai bahan dasar untuk menemukan kreativitas lebih lanjut.

f. Dapat menggunakan kesadaran yang tinggi untuk mengumpulkan informasi dengan

cepat sehingga mereka dapat belajar dari pengalamanny.

g. Memiliki kepekaan yang tinggi dan tidak mudah putus asa dalam tidak proses yang

dilaluinya.

h. Tidak kaku dan memiliki spontanitas yang tinggi terhadap segala stimulan yang muncul

baik dari lingkungan interen ataupun lingkungan eksteren

i. Memiliki kemampuan bertahan untuk menghadapi frustrasi sehingga tidak mudah putus

asa dalam menghadapi permasalahan yang mana mereka memiliki rasa percaya diri

yang tinggi dan mandiri.

j. Mampu mengendalikan diri, mengatur suasana hati dan menjaga beban stres agar tidak

melumpuhkan kemampuan berpikir.

Ada dua pendekatan yang berkaitan dengan teori intelegensi menurut Jamaris

(2013:91):

Page 22: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

22

a. Teori Teori intelegensi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa intelegensi seseorang

berasal dari satu kemampuan umum yang disebut dengan general intelegence. Yang

dikenal dengan istilah faktor g. Tokoh tokoh pasikolgi yang meyakini faktor tersebut

adalah Eysenck, Galton, Jensen, dan Spearman.

b. Teori intelegensi yang dibangun berdasarkan keyakinan bahwa inteligensi tidak hanya

ditentukan oleh faktor g, akan tetapi terdapat beberapa jenis inteligensi atau yang

dikenal dengan istilah “multiple inteligence, tokoh psikologi yang meyakini hal tersebut

diantaranya adalah Gardner, Sternberg, dan Thurstone.

Dari beberapa tokoh psikolog diatas yang memandang kreaivitas memiliki hubungan

dengan inteligensi adalah Sternberg. ia menerima pendapat Garner, khusunya yang

berkaitan dengan kreativitas. Sternberg mengklasifikasi inteligensi dalam dua klasifikasi,

yaitu analitik atau akademik dan paraktik atau terapan.

Sternberg mengembangkan teori triarki intelegensi (triarchic theory on intelegence)

yang menyatakan bahwa intelegensi

a. Intelegensi analitik : yang merujuk pada kemampuan menganalisa, menilai,

mengevalusi, membandingkan, dan membedakan

b. Intelegensi kretif terdiri dari kemampuan berkreasi, merancang, menemukan,

memulai sesuatu, dan membayangkan

c. Intelegensi praktis kemampuan untuk menggunakan, megaplikasikan,

mengimplementasikan, dan menerapkan gagasan baru kedalam praktik

Salah satu alasan mengapa teori inteligensi mendapatkan pujian dari banyak orang

dan saat ini banyak yang menggunakan sebagai basik dalam kurikulum permbelajaran

karena teori ini mempertimbangkan siatuasi aktual dari kehidupan. Teori yang

dikembangkan oleh Garner dikenal dengan istilah multiple Inteligences. Garner meyakini

bahwa intelegensi bukan hanya dipengaruhi oleh faktor g tetapi juga banyak faktor yang

lain yang ikut mempengaruhi. Kecerdasan tidak diukur dengan akan tetapi tetapi kepada

Page 23: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

23

proses. Teori yang dikembangkan berbasis skill yang terdiri dari delapan kelompok yang

diuraikan sebagai berikut:

1. Cerdas Bahasa:

• Komponen inti: kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata dan bahasa.

• Berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi,

berdebat.

• Kondisi akhir terbaik menjadi seorang penulis, wartawan, orator, ahli politik,

penyiar radio, presenter, guru, pengacara.

2. Cerdas Logika dan Angka:

• Komponen inti: kepekaan pada memahami pola-pola logis atau numeris, dan

kemampuan mengolah alur pemikiran yang panjang.

• Berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar dan berfikir logis,

memecahkan masalah.

• Kondisi akhir terbaik menjadi ilmuwan, ahli matematika, ahli fisika, pengacara,

psikiater, psikolog, akuntan, programmer.

3. Cerdas Gambar:

• Komponen inti: kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan

ruang secara akurat.

• Berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat patung,

mendisain.

• Kondisi akhir terbaik menjadi seniman, arsitek, ahli strategi, pecatur, desainer,

sutradara, fotografer, montir profesional.

4. Cerdas Musik:

• Komponen inti: kepekaan dan kemampuan menciptakan dan mengapresiasikan

irama, pola titi nada dan warna nada serta apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosi

musikal.

Page 24: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

24

• Berkaitan dengan kemampuan menciptakan lagu, membentuk irama, mendengar

nada dari sumber bunyi atau alat-alat musik.

• Kondisi akhir terbaik menjadi komposer, penyanyi, pencipta lagu, pemain musik.

5. Cerdas Gerak:

• Komponen inti: kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengola

objek, respon, dan reflek.

• Berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan.

• Kondisi akhir terbaik menjadi olahragawan, penari, pematung, aktor, dokter

bedah.

6. Cerdas Bergaul:

• Komponen inti: kepekaan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati,

temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain.

• Berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan

sosial yang tinggi, negosiasi, bekerja sama, mempunyai empati yang tinggi.

• Kondisi akhir terbaik menjadi konselor, politikus, pemimpin, motivator.

7. Cerdas Diri:

• Komponen inti: memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan

emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.

• Berkaitan dengan kemampuan mengenali diri sendiri secara mendalam,

kemampuan intuitif dan motivasi diri, penyendiri, sensitif terhadap nilai diri dan

tujuan hidup.

• Kondisi akhir terbaik menjadi psikoterapis, pemimpin agama, penasehat, filosof.

Page 25: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

25

8. Cerdas Alam:

• Komponen inti: keahlian membedakan anggota-anggota spesies, mengenali

eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies baik

secara formal maupun nonformal.

• Berkaitan dengan kemampuan meneliti gejala-gejala alam, mengklasifikasi,

identifikasi.

• Kondisi akhir terbaik: peneliti alam, ahli biologi, dokter hewan, aktivis peduli

binatang dan lingkungan.

Page 26: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

26

BAB IV

FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG KREATIVITAS

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pengembangan kreativitas anak dan juga

yang bisa menghambat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang

mendapat rangsangan (dengan melihat, mendengar, dan bergerak) akan lebih cerdas

dibanding sebaliknya.

a. Hambatan diri sendiri

Suatu karya kreatif dapat muncul jika anak diberikan ransangan mental. Pada aspek

kognitif anak diberikan berbagai stimulasi. Pada aspek kepribadian anak abak distimulasi

berbagai macam potensi pribadi kreatif seperti percaya diri, keberanian, ketahanan diri dll.

Pada aspek suasana psikologis distimulasi agar anak memiliki rasa aman, kasih sayang, dan

penerimaan.

b. Pola asuh (Orang Tua)

Tak seorang pun akan mengingkari bahwa sampai tingkat tertentu kemampuan-

kemampuan dan ciri-ciri kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti keluarga

dan sekolah. Keluarga adalah pilar utama pembentukan kreativitas anak. Apa yang dilakukan

oleh orang tua adalah mengembangkan sikap dan kemampuan peserta didik yang dapat

membantu persoalan-persoalan dimasa mendatang secara kreatif dan inovatif.

Mengingat bahwa kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh

setiap orang, yang dapat sitemukenali (diidentifikasi) dan dipupuk melalui pendidikan yang

tepat, salah satu masalah yang kritis adalah bagaimana dapat menemukenali potensi kreatif

anak dan bagaimana dapat mengembangkannya melalui pengalaman dalam hidupnya.

Dacey (Munandar 1999) melakukan penelitian tentang keluarga kreatif, ia

menyimpulkan bahwa :

Page 27: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

27

1. Faktor genetis versus lingkungan

Salah seorang dari orang tua yang kreatif berpengaruh apada anak kemungkinan

memiliki kemampuan kreatif. Peranan faktor lingkungan keluarga seperti cara

asuhan orang tua dan iklim keluarga.

2. Aturan perilaku

Orang tua menentukan dan meneladankan (model) seperangkat nilai yang jelas,

dan mendorong anak-anak mereka untuk menetukan perilaku apa yang

mencerminkan nilai-nilai tersebut. Kebanyakan dari orang tua ini tidak megalami

masalah dengan penerapan disiplin di dalam keluarga.

3. Masa kritis

Masa kehidupan yakni lima tahun pertama adalah masa kritis. Orang tua yang

memahami akan pentingnya pengasuhan yang optimal pada masa ini akan

mempengaruhi kreativitas anak. orang tua memberikan kebebasan kepada anak

untuk bereksplorasi.

4. Humor

Bercanda, berolok-olok, dan memberdayakan sebagai lelucon, biasa terjadi pada

keluarga kreatif. Anggota keluarga sering saling memberikan nama atau julukan

lucu, dan menggunakan kosakata yang hanya dapat dimengerti oleh mereka.

Dalam penelitian dacey “rasa humor” mendapat peringkat jauh lebih tinggi oleh

keluarga kreatif daripada oleh keluarga perbandingan.

5. Ciri-ciri menonjol

Pada usia dini anak memandang dirinya “berbeda”. Pada usia remaja kreatif

memilih ciri sangat mampu melihat sesuatu hal dengan cara baru dan menemukan

gagasan baru. Penelitian lain yang dilakukan juga oleh Mackinnon, ciri-ciri

“imajinasi” dan “kejujuran” mendapat penghargaan jauh lebih tinggi daripada

ciri-ciri seperti “angka tinggi” dan “sehat”.

6. Pengakuan dan penguatan pada usia dini

Page 28: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

28

Orang tua dalam studi ini diminta menyatakan pada usia berapa mereka pertama

kali menduga bahwa anak mereka memiliki kemampuan yang luar biasa sebelum

anak mencapai usia tiga tahun. Kebanyakan anak mengatakan bahwa mereka

merasakan mendapat dorongan kuat dari orangtua mereka.

7. Gaya hidup orang tua

Kebanyakan orangtua dari keluarga kreatif dapat menceritakan salah satu aspek

kehidupan mereka yang tidak biasa. Misalnya kebanyakan ibu mempunyai

pekerjaan yang jarang dilakukan wanita; mereka jadi pengacara, ahli bedah atau

seniman. Pada beberapa keluarga, anak mempunyai minat yang sama seperti

orang tuanya.

8. Trauma

Anak kreatif lebih banyak mengalami trauma daripada anak biasa; peristiwa yang

menyebabkan kesedihan, kemarahan, atau keduanya, dan amat mengganggu

kehidupan anak. orang tua dari remaja kreatif mengingat dua sampaisembilan

peristiwa traumatis yang dialami.

9. Bekerja keras

Kreativitas itu hanya sedikit sekali yang merupakan ilham, tetapi jauh lebih

banyak merupakan hasil kerja keras. Hampir tanpa kecuali mereka mengatakan

bahwa mereka bekerja jauh lebih keras daripad teman sekolah mereka dan telah

melakukan demikian sejak saat masuk sekolah. Hal ini juga berlaku untuk macam-

macam pekerjaan rumah dan tugas keluarga

c. Sistem pendidikan (Guru)

Page 29: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

29

Penelitian menunjukan “ Perkembangan optimal dari kemampuan berpikir kreatif

berhubungan erat dengan cara mengajar. Dalam suasana non-otoriter, ketika belajar atas

prakarsa sendiri dapat berkembang karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan

anak untuk berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru, dan ketika anak diberi

kesempatan untuk bekerja sesuai dengan minat dan kebutuhannya, maka kemampuan kreatif

dapat tumbuh subur. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu melakukan berbagai

pendekatan dalam proses belajar. Mampu membuat suasana kelas menjadi nyaman bagi anak

dan tidak menjenuhkan. Yang dapat mendukung peran guru dalam mengembangkan

kreativitas anak adalah :

1) Berani mencoba hal baru : mereka perlu dihadapkan pada kegiatan-kegiatan baru, yang

bervariasi sehingga anak tidak merasa bosan dalam belajar

2) Memberikan contoh : “Guru kencing berdiri murid kencing berlari”, diakui atau tidak

seorang guru akan menjadi figur dan teladan bagi anak-anaknya

3) Menyadari keragaman Karakteristik Anak : setiap anak adalah unik, masing-masing

berbeda dan punya kelebihan masing-masing. Jika guru memahami akan hal ini maka

guru akan menerima keragaman prilaku dan karya mereka dan tidak emmaksakan

kehendak

4) Meberikan kesempatan pada siswa untuk berekspresi, artinya guru harus menyiapkan

media dan sarana yang memadai untuk anak sehingga mereka dapat berekspresi dan

bereksplorasi .

5) Positive Thingking : sikap penting seorang guru adalah positif thingking. Anak yang

aktif, tidak bisa diam, punya cara dan kehendak sendiri dalam mengerjakan tugas,

tidak bisa diberi cap anak nakal, guru mestinya memperioritaskan positif thingkingnya

ketimbang asumsi negatifnya.

d. Iklim dan Lingkungan

Page 30: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

30

Kondisi lingkungan disekitar anak sangat berpengaruh besar dalam

menumbuhkembangkan kreativitas. Lingkungan yang sempit, pengap dan menjemukan akan

terasa muram, tidak bersemangat dan mengumpulkan ide cemerlang. Kreativitas dengan

sendirinya akan mati dan tidak berkembang dengan kondisi lingkungan yang mendukung.

Cherry (Rahmawati dan Kurniati 2010: 28) mengemukakan beberapa kondisi

lingkungan yang harus diciptakan untuk menumbuhkan kreatif, sebagai berikut :

1. Pencahayaan

Cahaya merupakan salah satu sumber energi kreatif paling ampuh, bahkan cahaya

matahari langsung memiliki kaitan biologis dengan tubuh dan pikiran. Kaitan antara

cahaya dan energi lahir batin ditimbulkan oleh pengaruh cahaya trhadap kelenjar pineal,

penghasil hormon melatonin. Melatonin memengaruhi kelenjar hipotalamus, yang

merupakan pengatur irama siang malam biologis tubuh. Karena sinar matahari

menghambat aliran melatonin, yang mencapai titik tertinggi dalam gelap, para peneliti

yakin bahwa melatonin berperan penting dalam mengatur keseimbangan dan

kemampuan kerja fisik dan mental, sebagaiamana unsur kimiawi tubuh lain yang

dipengaruhi unsur sinar matahari.

2. Sentuhan warna

Waran memiliki aspek tertentu terhadap lingkungannya, dapat membuat kita merasa

penuh energi. Sementara warna lain punya efek menenangkan. Ada beberapa unsur cara

dasar pengunaan warna untuk menciptakan lingkungan kreatif. Warna bisa divariasikan

dengan suasana hati dan kebutuhsn ysng berbeda.

3. Seni dalam lingkungan

Seni dalam lingkungan berarti sesuatu di dinding, rak, dan semua permukaan sekitar

ruangan. Ini meliputi apa saja mulai dari poster, hiasan dinding, foto berbingkai, hingga

hiasan kecil.

4. Bunyi dan musik

Sebagian orang lebih senang bekerja dalam keheningan, walaupun ada pula orang yang

lebih suka bekerja dengan diiringi musik. Musik mempunyai dua fungsi yakni untuk

Page 31: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

31

jenis musik tertentu dapat meningkatkan funsi otak dan membantu kecepatan belajar

dan daya ingat, kedua mempengaruhi penataan dan suasana hati.

5. Aroma

Menurut berbagai sumber bebauan atau aroma diketahui secara langsung merangsang

bagian otak-sistem limbik-yang bekerja atas emosi dan ingatan primitif. Akibatnya satu

jenis bau mampu merenguk segunung emosi dan menggugah ingatan lama.

6. Sentuhan

Menurut beberapa kiat yang dapat mempertimbangkan unsur sentuhan dan cara tekstur

agar memengaruhi suasana hati dan kreativitas, di antaranya : gunakan sentuhan untuk

menghadirkan kenyamana fisik, gunakan sentuhan untuk mencapai ketenangan gunakan

sentuhan untuk mendapatkan rangsangan.

7. Cita Rasa

Santapan memengaruhi suasana mental dan emosional. Menurut Judith Wurtman, ada

tiga prinsip penting dalam masalah gizi yang harus diinga:

a) Karbohidrat menyebabkan kantuk, dan akan mengurangi energi kreatif

b) Protein meningkatkan kesiagaan, sedangkan lemak mengumpulkan ketajaman

mental

c) Pola makan terbaik adalah yang mementingkan buah-buahan segar dan

sayuran, hindari makanan yang diproses, bahan sintesis, gula, tepung, kafein

dan alkohol.

Pada mulanya kreativitas dipandang sebagai faktor bawaan yang hanya dimiliki

individu tertentu. Dalam perkembangan selanjutnya, dikemukakan bahwa kreativitas tidak

dapat berkembang secara otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan

Menurut Hurlock dikutip oleh Ahmad Susanto mengemukakan beberapa faktor yang dapat

mendorong dan meningkatkan kretivitas. Antara lain :

Page 32: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

32

1. Waktu, kegiatan anak seharusnya jangan diatur sedemikian rupa, sehingga

hanya sedikit waktu yang bisa mereka gunakan untuk membuat suatu

gagasan atau konsep;

2. Kesempatan menyendiri, hanya apabila tidak mendapat tekanan dari

kelompok sosial, anak dapat menjadi kreatif;

3. Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak, maksudnya untuk

menjadi anak yang kreatif mereka harus bebas dari ejekan dan kritikan yang

sering kali dilontarkan pada anak yang tidak kreatif;

4. Sarana, sarana bermain atau sarana lainnya harus disediakan untuk

merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi, yang merupakan unsur

penting dari semua kreativitas;

5. Lingkungan yang merangsang, lingkungan rumah dan sekolah harus

merangsang kreativitas anak;

6. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif, artinya orang tua yang

tidak terlalu posesif akan mendorong kemandirian

7. Cara mendidik anak, mendidik anak secara demokratis baik dirumah dan

disekolah akan meningkatkan kreativitas anak;

8. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, kreativitas tidak muncul

dalam kehampaan. Makin banyak pengetahuan yang dikuasai, maka semakin

baik kreativitas anak. (Ahmad Susanto, 2012)

Utami Munanadar mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mendukung kreativitas

adalah :

1. Usia;

2. Tingkat pendidikan orang tua;

3. Tersedianya fasilitas;

4. Penggunaan waktu luang

Selain itu faktor yang mendukung kreativitas menurut Seto, seorang ahli pendidikan

anak mengatakan bahwa upaya mengembangkan kreativitas anak dapat dilakukan dengan

Page 33: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

33

menggunakan strategi 4P, yakni dengan melihat kreativitas sebagai produk, pribadi, proses,

dan pendorong.(Utami Munandar, 1999)

B. Faktor Penghambat Kreativitas Anak

Menurut Renzulli dalam Ahmad Susanto mengemukakan tiga ciri pokok yang saling

terkait serta merupakan kriteria atau persyaratan anak yang berbakat. Yaitu, kemampuan

umum, kreativita, dan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi instrinsik. (Ahmad

Susanto, 2011) Dalam mengembangkan kreativitas, seorang dapat mengalami berbagai

hambatan, kendala atau rintangan yang dapat merusak dan bahkan dapat mematikan

kreativitasnya. Masalahnya ialah bahwa dalam upaya membantu anak merealisasikan

potensinya, sering kita menggunakan cara paksaan agar mereka belajar. Penggunaan

paksaan atau kekerasan tidak saja berarti bahwa kita mengancam dengan hukuman atau

memaksakan aturan-aturan, tetapi juga bila kita memberikan hadiah atau pujian secara

berlebih. Ada empat hal yang mematikan kreativitas, yaitu:

1. Evaluasi Rogers dikutip oleh Utami Munandar menekankan salah satu syarat untuk

memupuk kreativitas konstruktif ialah bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi, atau

paling tidak menunda pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik berkreasi. Bahkan

menduga akan dievaluasi pun dapat mengurangi kreativitas anak.(Utami Munandar,

2004) Selain itu kritik atau penilaian sepositif apapun meskipun berupa pujian dapat

membuat anak kurang kreatif, jika pujian itu memusatkan perhatian pada harapan akan

dinilai.

2. Hadiah. Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki atau

meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak demikian. Pemberian hadiah dapat

merusak motivasi intrinsik dan mematikan kreativitas.

3. Persaingan (Kompetisi). Kompetisi lebih kompleks daripada pemberian evaluasi atau

hadiah secara tersendiri, karena kompetisi meliputi keduanya. Biasanya persaingan

terjadi apabila siswa merasa bahwa pekerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan siswa

Page 34: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

34

lain da bahwa yang terbaik akan menerima hadiah. Hal ini terjadi dalam kehidupan

sehari-hari dan sayangnya dapat mematikan kreativitas.

4. Lingkungan yang Membatas. Belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan dengan

paksaan. Sebagai anak ia mempunyai pengalaman mengikuti sekolah yang sangat

menekankan pada disiplin dan hafalan semata-mata. Ia selalu diberitahu apa yang harus

dipelajari, bagaimana mempelajarinya, dan pada ujian harus dapat mengulanginya

dengan tepat, pengalaman yang baginya amat menyakitkan dan menghilangkan

minatnya terhadap ilmu, meskipun hanya utnuk sementara. Padahal, sewaktu baru

berumur lima tahun ia amat tertarik untuk belajar ketika ayahnya menunjukkan kompas

kepadanya. Contoh ini menunjukkan bahwa jika berpikir dan belajar dipaksakan dalam

lingkungan yang amat membatasi, minat dan motivasi intrinsik dapat dirusak. (Utami

Munandar, 2004)

Cropley dalam Ahmad Susanto mnegemukakan beberapa krakteristik guru yang

cenderung menghambat keterampilan berpikir kreatif anak, anatara lain :

a. Penekanan bahwa guru selalu benar;

b. Penekanan berlebihan pada hafalan;

c. Penekanan pada belajar secara mekanis;

d. Penekanan pada evaluasi eksternal; penekanan secara ketat untuk menyelesaikan

pekerjaan. (Ahmad Susanto, 2011 : 126)

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita dapati perlakuan dan tindakan anak dengan

berbagai polah dan tingkah laku. Sehingga ekspresi kreativitas anak kerap menimbulkan

efek kurang berkenan bagi orang tua. Misalnya orang tua melarang anak merobek-robek

kertas karena takut rumah jadi kotor, atau berteriak saat anak main pasir karena takut anak

terkena kuman,mocoret-coret dinging karena takur rumah kotor. Padahal tiap anak memiliki

ekspresi kreativitas yang berbeda-beda, ada yang terlihat suka mencoret-coret, beraktivitas

gerak, berceloteh, melakukan eksperimen, melompak, menaari, bernyanyi dan sebagainya.

Page 35: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

35

BAB V

STRATEGI PENGEMBANGAN KREATIVITAS

Page 36: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

36

C. Strategi Pengembangan Kreativitas

Dalam mengembangkan kreativitas anak kita bertitik tolak dari asumsi bahwa setiap

orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif sejak lahir dan kemampuan untuk

mengungkapkan dirinya secara kreatif masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang

berbeda-beda. Potensiini sebaiknya distimulasi agar dapat mengaktualisasikan dirinya dalam

kehidupannyata. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang dewasa dalam

menumbuhkmbangkan kreativitas anak

Kemampuan anak dalam pembelajaran kreativitas dapat dilakukan melalui

lingkungannya. Menurut Collins dalam Papalia, bahwa anak sering kali berkembang secara

berbeda bergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Menurut Rogers dalam Munandar

ada tiga kondisidari pribadi yang kreatif pada anak: (1) keterbukaan terhadap pengalaman,

(2) kemampuan untuk menilai situasi sesuatu dengan patokan pribadi seeorang, (3)

kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep.

Passmore menegaskan bahwa secara pedagogis terdapat sejumlah hal yang seorang

guru dapat lakukan untuk membantu mengembangkan imajinasi anak agar menjadi kreatif,

yaitu sebagai berikut:

a. Memberi informasi dengan sebuah cara sebagaimana untuk menyatakan bahwa terdapat

alternatif-alternatif bebas (murni) dengan sebuah cara yang dapat mengatur imajinasi

untuk kepentingan tugas.

b. Mengajarkan rutinitas, menganjurkan anak-anak untuk merefleksikan (mengungkapkan)

alternatif-alternatif yang mungkin bagi mereka.

c. Guru dapat memperkenalkan anak-anak pada dunia penuh kemungkinan, dengan

membuka pikiran mereka kepada cara alternatif untuk merasakan, untuk hidup.

d. Melalui pelajaran seni yang ia dapat membantu anak untuk melihat dunia dengan sudut

pandang yang berbeda.

Page 37: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

37

e. Dengan mengajarkan matematika dan sanis, ia dapat memberi PR kepada anak-anak

akan pentingnya lompatan imajinatif, memperluas rasa kagum anak-anak menunjukan

kepadanya bahwa dunia tidak dapat dijadikan jaminan.

f. Anak dapat memperoleh dalam dan melalui disiplin belajar.

Para pakar spesialis anak sekarang ini telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan

salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa,

dan terutama kreatifitas anak. Imajinasi anak dapat berfikir lebih kreatif apalagijika

ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Imajinasi adalah kemampuan berfikir

divergen yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon

suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan kreatifitas anak. Dengan

imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan

dan realitas sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya dan mampu

mewujudkannya di alam nyata. Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan

originality pada anak.

Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat berkreasi adalah dengan

berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambaran dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi

untuk memunculkan kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa

sekarang ataupun masa yang akan datang. Dorothy & Jerome Singer dalam Yeni

Rachmawati telah melakukan penelitian dan menulis sebuah permainan imajinatif anak,

mereka yakin bahwa berimajinasi sangat esensial dalam pengembangan kemampuan

intelektual dan bahasa. Anak mengingat ide dan kata yang telah mereka alami karena mereka

dapat menggabungkan ide dengan gambaran dalam pikiran mereka.

Sehubungan dengan pengembangan kreativitas anak, sesuai dengan defenisi

kreativitas Munandar menggunakan pendekatan atau strategi empat P, yaitu kreativitas

ditinjau dari aspek Pribadi, Pendorong, Proses dan produk.

1. Pribadi

Page 38: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

38

Kretivitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam interaksi dengan

lingkungannya. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide

baru dan produk-produk yang inovatif yang dapat mereka implementasikan dalam

kehidupannya. Oleh karena itu, pendidik baik orang tua ataupun guru di sekolah hendaknya

dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat anaknya. Karena setiap anak memiliki

bakat yang berbeda. Guru hendaknya membantu anak menemukan bakat-bakatnya dan

menghargainya sesuai karakter dan kemampuan anak.

2. Pendorong

Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, memberikan

ruang dan sarana yang optimal, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak

menunjang pengembangan bakat itu mialnya orang tua yang tidak peduli. Di dalam keluarga,

di sekolah, di dalam lingkungan masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap

sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu sehingga mereka merasa

dihargaiakan potensi yang dimilikinya dengan demikian akan menjadi motivasi bagi diri

mereka untuk berinovasi.

3. Proses

Untuk mengembangkan kreativitas anak, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk

diri secara kreatif. Sangat penting diberikan ruang untuk berekperimen, berimajinasi.

Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam berbagai

kegitan kreatif. Dalam hal ini yang penting adalah memberikan kebebasan kepada anak

untuk mengekspresi dirinya secara kreatif. Karena tanpa dukungan dari orang sekitarnya

untuk menuangkan ide-ide kreatifnya maka sulit untuk berkembang.

4. Produk

Page 39: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

39

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna

adalah kondisi pribadi dan lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang

untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Dengan menemukenali

bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif dan keunikan setiap anak, dan dengan dorongan (motivasi

internal dan eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, dengan menyediakan waktu dan

sarana-prasarana yang optimal dan menggugah minat anak meskipun tidak perlu mahal,

maka produk-produk kreativitas anak dipastikan akan timbul. Yang perlu ditekankan adalah

bahwa pendidik menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada

yang lain serta member apresiasiatas apa yang telah diciptakan oleh anak.

Selain itu Jamaris (2013) mengemukakan bahwa pengembangan kreativitas

dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif anak. adapaun

tahapannya sebagai berikut :

➢ Tahapan dalam pengembangan kreativits terdiri atas tiga tahap yang dimulai

dari tahap I, tahap II dan tahap III.

➢ Pengembangan kreativitas sejalan dengan pengembangan kemampuan

kognitif dan kematangan dalam bidang psikososial atau afektif yang dituntut

dalam melakukan kreativitas.

➢ Kemampuan untuk berpindah dari tahap I ke tahap selanjutnya sangat

dipengaruhi oleh perkembangan kognitif dalam melakukan kegiatan yang

berkaitan dengan keativitas.

Ditinjau dari kemampuan kognitif, pada usia taman kanak-kanak dan SD kelas awal

atau yang berusia 4-5/8 tahun berada dalam fase pra operasional. Perkembangan kognitif

pada fase ini ditandai dengan kemampuan anak untuk melakukan yang berkaitan dengan

representasi mental, yaitu kemampuan untuk menghadirkan benda, objek, orang dan

peristiwa secara mental. Anak usia taman kanak-kanak mengoprasikan kemampuan berpikir

simbolik melalui berbagai fantasi. Bentuk-bentuk berpikir simbolik ditampilkan anak

melalui berbagai kegiatan yang dilakukannya, misalnya kegiatan pada waktu bermain.

Page 40: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

40

Karakterisitik kemampuan berfikir pada fase praoperasioanl ditandai dengan

kemampuan berpikir simbolik yang diwujudkan dalam tiga cara :

➢ Menampilkan peniruan tingkah laku yang ditampilkan oleh orang, hewan dan

peristiwa yang terjadi disekitarnya.

➢ Bermain simbolik yang ditandai dengan menghadirkan objek dan peristiwa yang

terlibat dalam kegiatan bermain secara simbolik.

➢ Bahasa simbolik, kegiatan bercakap-cakap yang dilakukan pada waktu bermain

simbolik.

Selain itu keterbatasan berpikir anak pada fase praoperasional adalah :

➢ Berpusat pada satu objek

➢ Belum mampu berpikir secara logis

➢ Belum memahami kejadian-kejadian yang berkaitan dengan konversi, yaitu

perubahan yang terjadi pada ukuran, bentuk dan volume.

➢ belum memahami suatu prosedur kegiatan yang dilakukan secara terbalik.

Misalnya memasang kancing dimulai dari atas , diganti dengan memulainya dari

bawah.

➢ Egosentris, yaitu ketidakmampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang

orang lain.

Dengan memahami uraian diatas maka perlu dilakukan berbagai usaha untuk

mengembangkan kreativitas anak yang berada pada fase praopresional. Adapun usaha-usaha

yang dapat dilakukan menurut Jamaris (2013) :

➢ Memberikan berbagai kesempatan untuk memunculkan prilaku krerati.

Permainan simbolik yang dilakukan anak meruapakan sarana yang dapat

dimanfaatkan anak mengembangkan kreativitas. Pendidik dan pengasuh

hendaknya menyediakan sudut bermain yang memungkinkan anak dapat

melakukan kegiatan bermain fantasi dan imajinasi yang diinginkannya.

Page 41: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

41

➢ Memperlihatkan pada anak bahwa fantasi dan imajinasi yang ditampilkannya

memiliki nilai-nilai tertentu.

➢ Meminta anak untuk menceritakan imajinasinya, misalnya misalnya

menanyakan pada anak apa yang digambarkannya, mengapa ia menggambarnya,

selanjutnya berikan kesempatan pada anak untuk menceritakan apa yang

digambarnya.

➢ Hindari memberikan contoh atau mengarahkan pemikiran anak, kecuali memang

sangat dibutuhkan. Biarkan anak menentukan kegiatannya sendiri dengan cara-

cara yang dipilihnya sendiri selama hal tersebut tidak membahayakan

keselamatan anak.

BAB VI

EVALUASI PENGEMBANGAN KREATIVITAS

Page 42: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

42

A. Evaluasi Pengembangan Kreativitas

Untuk melakukan evaluasi terhadap pengembangan kreativitas, pendekatan empat P

dapat dijadikan sebagai landasan kerangka kerja konseptual.

Pertama, kreativitas dapat ditinjau dari perspektif yang berbeda tetapi saling berkaitan,

yaitu perspektif Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk. perspektif ini disebut dengan

dimensi pertama.

Kedua, setiap perspektif ini dapat ditinjau dengan meneliti aspek Siapa, Apa, Di mana,

Bilamana, Mengapa, dan bagaimana. (Who, What, Where, When, Why and How).

Who What How Why When Where

Person

Press

Process

Product

Dimensi kegita menunjukkan peranan dari tiga lingkungan pendidikan, yaitu

keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam meningkatkan kreatif individu. Model tiga dimensi

ini dapat digunakan sebagai pendekatan atau strategi dalam melakukan studi yang berkaitan

dengan kreativitas.

B. Ilustrasi dari model untuk pengembangan dan penelitian tentang kreativitas

Page 43: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

43

1. Dimensi 1: Keempat aspek yang saling berkaitan dari kreativitas : Pribadi,

Pendorong, Proses, dan Produk. pada dimensi ini dipilih dimensi Pribadi.

2. Dimensi 2, pertanyaan yang perlu diajukan misalnya:

a. Siapa pribadi kreatif yang ingin di observasi

Umur berapa? Perempuan?laki-laki?

b. Apa karakteristik kreatiivtas mereka?

Kognitif, afektif, sosial, psikomotor?

c. Bagaimana mereka dapat ditemukenali (potensi kreatif mereka)?

Ukuran atau tes apa yang dapat digunakan

d. Mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan (alasan) ?

Apa yang mendorong mereka untuk mencipta

e. Bilamana menyangkut waktu, usia atau tingkat perkembangan?

Kapan mereka mulai melibatkan diri dalam kegiatan kreatif ?

Pada usia berapa anak paling kreatif?

f. Di mana merujuk pada penelitian di tempat, lokasi, atau sub kultur yang

berbeda, misalnya studi tentang kreativitas di daerah perkotaan dan pedesaan

3. Dimensi 3, observasi dapat dilakukan dalam lingkungan:

a. Keluarga : saudara kandung, anak tertua, anak bungsu atau anak tunggal dalam

kaitan potensi kreatif

b. Sekolah : murid prasekolah, sekolah dasar.

c. Masyarakat : observasi tentang anak dari berbagai subkultur, dari tingkat sosial-

ekonomi rendah atau tinggi, dan sebagainya.

Page 44: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

44

BAB VII

MERANCANG PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN

BERMAIN KONSTRUKTIF

A. Makna Bermain Bagi Anak

Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar

waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang

pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan

lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat digunakan

sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.

Bermain merupakan aktivitas anak yang paling dominan dan paling banyak diinginkan anak.

Bermain erat kaitannya dengan tumbuhnya kemampuan untuk menciptakan gagasan baru,

dan menciptakan suatu keadaan yang baru.

Sejalan dengan berjalannya kognitif anak, Jean Piaget mengemukakan beberapa

tahapan bermain sesuai usia anak. Untuk usia 2-7 tahun berada pada tahap symbolic atau

make believe play. Tahap ini merupakan ciri priode pra-operasional yang tandai dengan

bermain khayal dan bermain pura-pura. Bermain simbolik berfungsi untuk menganalisis dan

menggabungkan pengalaman emosional anak. Dalam perkembangan selanjutnya kegiatan

bermain simbolik ini akan semakin bersifat konstruktif, Mayke (2007).

Secara umum pengertian bermain menurut Soegeng (2004) adalah suatu kegiatan

atau tingkah laku yang dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan

menggunakan alat atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu.

Selanjutnya menurut Brewer (1992) Bermain adalah kegiatan yang dinamik yang

merupakan bagian dari kehidupan anak-anak. Pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama

yakni memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui

pendekatan bermain kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan lingkungan bermain anak.

Salah satu aspek yang dapat ditingatkan dalam bermain adalah aspek motorik halus anak,

Page 45: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

45

sebagaimana diungkapkan oleh Stone (1993) bermain adalah cara utama pengembangan

fisik dan motor. Bermain memberikan peluang untuk pengembangan motorik halus dan

kasar. Bermain meberikan manfaat bagi koordinasi tangan-mata melalui kegiatan seperti

membangun dengan blok, melukis, memotong, dan menyisipkan.

Pendapat Stone diatas dapat dipahami bahwa dalam bermain dapat meningkatkan

kemampuan motorik kasar dan halus anak, mengembangkan koordinasi tangan-mata seperti

membangun menara dari balok dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan pendapat Piaget(

dalam Dockeet. (2002) Menurut teori piagetion, anak-anak belajar tentang dunia mereka

melalui tindakan sensorik dan motorik dan mereka mengulangi tindakan ini untuk

kesenangan yang mereka inginkan.

Selanjutnya bermain menurut Gross (dalam Penney, 2012) anak-anak bermain

untuk meniru orang dewasa dan memperaktikkan seperti apa rasanya bila menjadi orang

dewasa. Bermain juga memungkinkan melatih keterampilan-keterampilan sensori seperti

yang dipaparkan Dockeet. Bermain melatih motorik kasar dan halus seperti menggambar,

mewarnai, membangun dan membuat berbagai benda. Selanjutnya Penney meyakini bahwa

bermain memungkinkan anak memiliki keahlian dengan memanipulasi objek-objek dan

situasi-situasi sosial dengan memanipulasinya dalam bermain.

Pendapat Dockett diatas dapat dipahami bahwa bermain bisa meningkatkan fisik.

Mereka juga bisa meningkatkan motorik halus saat mereka merangkai manik-manik,

memasang puzlle, memalu paku ke kayu, melukis, dan mewarnai clay.

Bermain bagi anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan bekerja pada

orang dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan

seorang anak. Pembelajaran dapat mengembangkan berbagai potensi pada anak, tidak saja

potensi fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi, kreatifitas yang

pada akhirnya prestasi akademik.

Bagi anak usia dini khususnya untuk anak yang berada pada usia 5-6 tahun Jean

Peaget melukiskan sebagai tahap preoperational though. Anak membutuhkan lima bentuk

representasi yang mampu memanipulasi objek secara siombolis dari perilaku nyata, yaitu

Page 46: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

46

imitation in the absence of the model, mental imange, symbolic drawing, symbolic play, dan

languange, Djaali (2008).

Pendapat Piaget dapat dipahami bahwa pada masa ini anak lebih banyak bertanya

dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka, ruang,

kuantitas dan sebagainya. Seringkali anak hanya sekedar bertanya, tidak terlalu

memperdulikan jawaban yang diberikan dan walaupun sudah dijawab anak akan bertanya

terus. Anak sudah menggunakan berbagai makna pada simbol atau representasi benda lain.

Misalnya sapu sebagai kuda-kudaan, sobekan kertas sebagai uang dan lain-lain. Bermain

simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan dan mengkonsolidasikan pengalaman

emosional anak. Setiap hal yang berkesan bagi anak akan dilakukan kembali dalam kegiatan

bermainnya. Tingkat kognitif dari permainan menurut piaget untuk usia kanak-kanak awal

adalah permainan konstruktif yakni permainan yang melibatkan material atau benda untuk

membuat sesuatu, misalnya balok untuk membuat rumah , krayon, clay untuk membuat

miniatur. Anak yang berusia lima tahun di kelompok bermain atau di tempat penitipan anak

mungkin menghabiskan setengah dari waktu mereka melakukan tipe permainan seperti ini,

yang menjadi lebih rinci pada usia lima dan enam tahun dan lebih berorientasi pada produk.

Menurut Paul E Torrance (dalam Claudia & Loa, 1986) pada usia tiga tahun

kreativitas anak mulai meningkat dan akan mencapai puncaknya pada usia tiga dan empat

tahun. Lalu menurun pada usia lima tahun ketika anak memasuki usia sekolah dasar. Hal

ini mungkin dikarenakan tekanan dari guru dan teman yang menuntut agar ia mampu

menyesuaikan diri.

Kanak-kanak awal senang bereksplorasi membuat karya-karya yang unik dengan

fokus pada prosesnya tanpa berfikir apakah hasilnya baik atau tidak. Anak juga belum

memusatkan perhatiannya pada dua dimensi yang berbeda secara serempak.

Hurlock (dalam Mayke, 2007) melihat masa kanak-kanak awal berada pada tahapan

bermain Toy stage. Tahap ini mencapai puncaknya pada usia 5-6 tahun. Antara 2-3 tahun

anak biasanya hanya mengamati alat permainannya. Biasanya terjadi pada usia pra sekolah,

anak-anak di Taman Kanak-Kanak biasanya bermain dengan boneka dan mengajaknya

bercakap atau bermain seperti layaknya teman bermainnya.

Page 47: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

47

Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami, bahwa bermain sangat penting bagi

anak usia dini karena melalui bermain mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.

Bermain mengembangkan aspek fisik/ motorik yaitu melalui permainan motorik kasar dan

halus, kemampuan mengontrol anggota tubuh, belajar keseimbangan, ketangkasan, dan

koordinasi.

Karakteristik masa kanak-kanak awal yang berada pada rentang usia 5-6 tahun dalam

bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan spontan, dan perasaan

gembira, berorientasi pada produk, melibatkan peran aktif anak, memiliki daya imajinasi dan

hubungan sistematik dengan hal-hal diluar bermain (seperti perkembangan kreativitas) yang

merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, serta memungkinkan anak untuk

beradaptasi dengan lingkungannya tersebut. Masa bermain pada anak memiliki tahap-tahap

yang sesuai dengan perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor dan

sejalan juga dengan usia anak. Anak-anak membutuhkan stimulasi yang tepat dalam upaya

mengembangkan segala aspek perkembangannya.

Bermain agar tidak sekedar bermain, mestinya harus memiliki tujuan sehingga dapat

merangsang kreativitas anak. Bermain kreatif dapat digolongkan menjadi dua kelompok,

yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Kegiatan bermain anak prasekolah lebih banyak

didominasi bermain aktif, tetapi bukan berarti anak prasekolah tidak melakukan aktivitas

bermain pasif.Kedua jenis bermain tersebut akan memberikan kesenangan dan kebahagiaan

bagi anak.

Bermain aktif adalah kegiatan bermain yang memberikan kesenangan dan kepuasan

kepada anak yang dilakukan melalui aktivitas langsung oleh diri anak itu sendiri. Dengan

demikian kegiatan bermain aktif akan banyak melibatkan aktivitas tubuh. Karena itu,

aktivitas anak dalam bermain akan sangat dipengaruhi oleh kondisi anak.

Terdapat berbagai macam kegiatan bermain aktif yang dapat dilakukan oleh anak.

Kegiatan bermain aktif tersebut disamping menyenangkan dan memuaskan kebutuhan anak,

juga akan memberikan kemanfaatan lainnya. Salah satu bermain aktif menurut Mayke

adalah dengan bermain konstruktif. Pada saat anak bermain kontruktif maka anak akan

terlibat secara aktif.

Page 48: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

48

B. Konsep Bermain Konstruktif

Bermain konstruktif menurut Suratno ( 2005 ) yaitu kegiatan anak bermain dengan

menggunakan berbagai alat dan benda tertentu. Melalui kegiatan bermain konstruktif anak

akan berkesempatan untuk berpikir secara imajinatif sehingga pikirannya menjadi lebih

berdaya. Dengan demikian kegiatan bermain konstruktif juga berperan terhadap

pengembangan kreatifitas anak prasekolah.

Selain itu menurut Judith (1993) Bermain konstruktif memberikan hubungan alami

antara latihan atau permainan fungsional dan bentuk-bentuk permainan simbolis yang lebih

canggih. Dalam permainan yang terkonsentrasi, anak menggunakan benda-benda konkret

untuk membuat representasi suatu objek; bloks atau playdough dimanipulasi untuk mewakili

rumah adalah contoh yang khas.

Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa dengan bermain konstruktif adalah cara

bermain yang bersifat membangun, membina, memperbaiki, dimana anak-anak akan

menggunakan bahan untuk membuat sesuatu yang bukan bertujuan bermanfaat, melainkan

untuk kegembiraan yang diperolehnya dari membuatnya. Misalnya memanipulasi bentuk

dari clay.

Selanjutnya Piaget (dalam Penney, 2011) mengungkapkan bahwa permainan

konstruktif melibatkan manipulasi objek-objek fisik untuk membangun atau mengkonstruksi

sesuatu. Misalnya dengan bermain clay, anak-anak bisa membentuk apa saja yang anak anak

inginkan dengan menggunakan clay membuat segitiga, lingkaran, kotak ataupun segiempat.

Dalam bermain anak-anak melibatkan diri secara aktif. Dalam bermain konstruktif anak-

anak melibatkan diri dalam suatu kreasi atau konstruktif suatu produk atau suatu pemecahan

masalah ciptaan sendiri. Anak-anak bermain dengan menggunakan bahan untuk membuat

sesuatu yang bukan untuk tujuan bermanfaat melainkan lebih ditunjukkan bagi

kegembiraannya yang diperolehnya dari membuatnya. Melalui kegiatan bermain

menggunakan benda ini, anak mengembangkan kemampuan untuk berdaya cipta (kreatif).

Page 49: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

49

Stone (1993) mengutip pendapat Rubin, Fein Vanderberg mengatakan bahwa

bermain konstruktif merupakan kombinasi dari bermain fungsional sensorimotorik dan

bermain simbolik.

Bermain konstruktif sangat bermanfaat bagi anak, karena mampu merangsang

kreativitas anak dan mengembangkan kemampuan sosial jika bermain konstruktif dilakukan

bersama teman lainnya. Bermain konstruktif dengan memanipulasi benda memberikan

kontribusi dalam pemahaman anak dari sebuah benda dan apresiasi terhadap perubahan dan

keadaan waktu serta ruang.

Menurut Rubin, Fein & Vanderbenberg bermain membangun atau constructive play

sudah dapat terlihat pada anak berusia 3-6 tahun. Dalam kegiatan bermain ini anak

membentuk sesuatu, menciptakan bangunan tertentu dengan alat permainan yang tersedia.

Misalnya membuat rumah rumahan dengan balok kayu atau potongan lego, menggambar,

menyusun kepingan bergambar dan yang semacamnya.

Bermain konstruktif memiliki tujuan merangsang kreativitas serta imajinatif anak.

Anak harus membayangkan bentuk yang akan dibuat, cita rasa seni dibutuhkan sehingga

hasilnya terlihat indah. Keterampilan motorik halus juga akan terasa melalui aktivitas dari

kegiatan bermain ini, ketekunan serta konsentrasi.

Bermain konstruktif mengkombinasikan permainan fungsional motorik dan sensori

dengan permainan simbolis. Dalam permainan konstruktif menurut Stone anak-anak mulai

menggunakan proses intelektual dalam bermain. Mereka bisa mengenal atau

menginformasikan yang tersimpan sebelumnya dalam memori.Anak harus menciptakan

dalam pikiran mereka dan kemudian membangunnya dalam realitas. Mereka membangun

dengan balok, menghiasi dengan cet, dan memahat dengan clay, dan mendesain dengan daur

ulang. Permainan konstruktif menggunakan objek-objek atau material untuk membuat

sesuatu.Anak-anak bisa memperaktekkan play-doh seperti pai.Kegiatan ini mampu

mengembangkan motorik halus, Sheridan (2011)

Ada dua jenis bahan bermain konstruktif menurut Wolfgang (dalam Lulu, 2010)

yaitu (1) bermain konstruktif bahan sifat cair misalnya cat, krayon, spidol, clay, air. Bahan

bermain ini lebih banyak melatih sensorimotor; (2) bermain konstruktif terstruktur artinya

Page 50: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

50

bahan tersebut sudah dibentuk sebelumnya yang mengarahkan bagaimana anak meletakkan

bahan bahan tersebut menjadi sebuah karya. Yang termasuk bahan mainan konstruktif

terstruktur adalah lego, puzzle, balok. Kegiatan bermain tersebut dapat meningkatkan

kreativitas anak

Dalam bermain konstruktif anak dapat mengambil sebuah keputusan sendiri untuk

memilih, menentukan, mencipta, memasang, membongkar, mengembalikan, mencoba dan

mengeluarkan pendapat, mengerjakan secara tuntas, bekerjasama dengan teman mengalami

berbagai macam perasaan.

Selanjutnya menurut Mayke (2007) yang termasuk dalam kegiatan bermain

konstruktif adalah menggambar, mencipta bentuk tertentu dari lilin mainan clay.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa bermain konstruktif adalah

kegiatan bermain memanipulasi objek untuk menciptakan atau membangun sesuatu salah

satunya adalah dengan menggunakan clay.

Clay adalah sejenis tanah liat yang baik digunakan oleh anak untuk membuat

berbagai variasi mainan. Ada beberapa teknik anak bermain clay menurut Dorothy (1991)

buat adonan menjadi bola bundar yang halus — seukuran bola golf. Tekan ke permukaan

kasar keras seperti dinding, pohon, tapak sepatu atau ujung garpu yang bermotif. Pola-pola

itu kemudian bisa dikeringkan. Anda juga dapat menggulung adonan dan menekan benda ke

dalamnya untuk membuat pola

Manfaat bermain clay membuat anak terkesan. Pada saat anak bermain clay anak

bisa memilih apa yang ingin mereka buat. Dengan bermain clay anak bisa belajar bahwa

benda yang lembek bisa mengeras ketika telah diaplikasikan. Mereka juga mampu

memahami karya tiga dimensi. Anak memiliki pengalaman tentang macam-macam clay

yang bisa mereka gunakan untuk meningkatkan kreativitas mereka, Brittain (1979).

Anak-anak menikmati bermain clay dengan beberapa alasan clay adalah material

yang alami yang sama menariknya ketika mereka bermain pasir, air dan kayu. Dari aspek

seni clay memungkinkan mereka bisa mengubah atau memodifikasi apa yang mereka telah

buat. Misalnya boneka salju bisa dirubah menjadi pizza. Berbeda jika mengunakan media

Page 51: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

51

crayon atau cet yang tidak bisa diubah lagi. Selain itu anak-anak mudah mengendalikan

media clay.

Bermain dengan clay adalah pengalaman untuk multi sensori. Clay mempunyai

tekstur, temperatur, warna dan bau yang berbeda. Manfaat bermain clay merupakan salah

satu kegiatan yang dapat memberikan kepada mereka kesempatan belajar dalam rumah,

membuat resep clay, ukuran dan campuran. Anak-anak sangat menikmati bermain clay dan

memungkinkan mereka bermain kotor dan berantakan sehingga kegiatan ini secara tidak

langsung mengajarkan anak-anak untuk bisa bereksplorasi sehingga anak-anak sangat

tertarik bermain clay. Hal ini secara tidak langsung clay bias melatih kemampuan ktreativitas

anak untuk berimajinasi.

Clay membutuhkan kegiatan meremas untuk membuatnya lembut. Clay harus

disimpan dalam wadah tertutup. Bermain clay bagi anak sangat menyenangkan, karena

mereka dapat memanipulasinya sesuai dengan keinginan mereka, teksturnya yang lembuat

membuat clay sangat mudah dibentuk dan menarik bagi anak-anak.

Bermain clay memiliki tujuan meningkatkan kemampuan berfikir kreatif serta

melatih orginalitas dalam berkarya, Yeni&Kurniati (2008 :78). Bermain clay adalah

memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan dalam melatih otot

halus/jari tangan. Selain itu bermain clay dapat membantu anak-anak mengembangkan

kemampuan kreativitas dan artistik. Bermain clay bisa menjadi aktivitas seni yang menarik

bahkan bisa mengembangkan matematika dan literasi.

Jill dan Robert (2012) mengungkapkan berbagai macam kegiatan yang dapat

dilakukan dengan clay:

a. Menggiling clay menjadi bola bundar, melingkar, melonggarkan,

memanjang, meremas, atau menumbuk clay menjadi pancake, mencubit

potongan-potongan clay memotong tanah liat dengan gunting tumpul,

menusuk lubang atau bukaan ke tanah liat, merobek atau menarik terpisah

serta menggabungkan potongan clay

b. memutar atau mengepang clay

Page 52: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

52

c. Membentuk clay menjadi sarang atau mangkuk, meremas atau memahat

tanah liat menjadi bentuk tiga dimensi yang berdiri tegak, memotong

tanah liat dengan pisau aplastik.

d. Proses dengan clay dan berbagai alat dan aksesoris clay

e. Melipat atau menekuk clay.

\

Page 53: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

53

BAB VIII

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KREATIVITAS DENGAN BERMAIN

CLAY UNTUK ANAK PAUD

Pada bab ini akan membahas berbagai kegiatan dapat dilakukan dengan bermain clay

untuk anak PAUD, sebelum mengaplikasikan clay kedalam tema yang sesuai dengan

kurikulum 2013, terlebih dahulu kita akan membuat adonan clay dari bahan dasar tepung.

Berikut ini cara membuat adonan clay dari bahan dasar tepung:

1. Cara membuat adonan clay dari tepung

1) Bahan-bahan untuk membuat clay

a) Tepung maizena 20 gram

b) Tepung tapioka 20 gram

c) Tepung beras 20 gram

d) Lem putih 50 gram

e) Benzoate secukupnya (pengawet kue berbentuk bubuk, bisa dibeli di toko

bahan-bahan kue)

Page 54: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

54

Cara membuat adonan clay:

Cara mewarnai adonan clay

a) Campur ketiga bahan tepung

(Tepung terigu, tepung sagu dan

tepung tapioka) dan tambahkan

soda kue seujung sendok

makan.

b) Aduk bahan tersebut hingga rata

Tambahkan lem putih kemudian

aduk adonan hingga tercampur

dengan rata, jika adonan maih

keras tambahlan lem putih hingga

adonan menyatu dengan baik

Adonan di remas hingga kalis

menggunakan telapak tangan.

Adonan yang sudah kalis menjadi

clay yang siap untuk diaplikasikan.

Page 55: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

55

Gambar 2: Mewarnai Clay

Untuk menghasilkan warna sesuai kebutuhan, pencampuran warna bisa dilakukan

dengan mencampurkan dua warna primer atau tiga warna yaitu :

1. Kuning dan Biru mengahasilkan warna hijau. Semakin banyak warna biru yang

dicampur, warna hijau akan semakin tua.

2. Kuning dan merah akan menghasilkan warna jingga. Semakin banyak warna merah

yang dicampur akan menjadi jingga tua.

3. Merah dan biru akan menghasilkan warna ungu. Bila warna biru semakin banyak,

maka warna ungu yang dihasilkan akan menjadi ungu kebiruan.

4. Biru + kuning + merah = coklat. Kuantitas warna terang harus lebih besar saat

pencampuran, sehingga warna yang dihasilkan tidak terlalu gelap.

5. Warna putih dicampur merah sedikit akan menghasilkan warna merah muda.

6. Warna hijau dicampur hitam akan menghasilkan hijau tua.

a) Simpan setiap hasil pewarnaan

dalam plastik yang berbeda.

b) Pada waktu mewarnai, pemberian

warna harus hati-hati karena

setelah mengering, warna clay

akan terlihat lebih tua.

c) Untuk membuat warna yang muda,

lebih baik jika dicampur dengan

warna putih.

d) Bisa menggunakan pewarna

makanan atau cat acrilik

Page 56: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

56

BENTUK DASAR

Berbagai metode untuk mengaplikasikan clay kedalam tema pembelajaran salah satu

kriteria yang dibutuhkan adalah anak mampu membuat pola dasar / bentuk-bentuk dasar.

Bentuk-bentuk tersebut diantaranya adalah :

1. Bentuk bulat

a. Ambillah segumpal clay dan letakan ditelapak tangan

b. Gulung-gulung clay dengan menggunakan kedua telapak tangan

c. Pastikan permukaan clay rata dan bulat sempurna

d. Setelah menjadi bentuk bulat, biarkan beberapa saat hingga kering

2. Bentuk bulat pipih / bundar

a. Ambillah segumpal clay dan letakan ditelapak tangan

b. Gulung-gulung clay dengan menggunakan kedua telapak tangan kemudian

pipihkan

c. Pastikan permukaan clay rata dan bulat pipih sempurna

d. Setelah menjadi bentuk bulat pipih, biarkan beberapa saat hingga

Page 57: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

57

Gambar 3 : Pola Dasar Bulat

3. Bentuk tetes air / Kerucut

a. Buatlah clay berbentuk bulat

b. Gulung-gulungkan dan tekan salah satu sisi sehingga sedikit meruncing

menggunakan jari tangan

c. Gulunglah ujung meruncing dengan gerakan maju mundur menggunakan

jari-jari tangan

d. Setelah menjadi bentuk tetes air, biarkan mengering beberapa saat

Gambar 4: Pola Dasar Tetes Air

Page 58: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

58

4. Bentuk tabung / lonjong

a. Ambil segumpal clay dan tekan sedikit diantara kedua telapak tangan

b. Gulung-gulunglah clay dengan gerakan maju mundur menggunakan jari

c. Pastikan permukaan clay rata dan membentuk lonjong

d. Setelah menjadi bentuk tabung, biarkan beberapa kering.

Gambar 5 : Pola Lonjong

Pola-pola dasar yang telah dibuat jika dirangkai menjadi satu akan membetunk

seperti bunga matahari. Pola-pola tersebut menjadi dasar bagi anak untuk membuat kreasi

sesuai tema.

Page 59: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

59

Catatan :

Tips membuat bentuk dari clay menurut Indira (2009) :

a. Pada saat adonan clay dibentuk, tangan harus dalam keadaan bersih

b. Pada saat pembentukan adonan clay sebaiknya diberi alat plastik, agar meja tidak

kotor

c. Bagian-bagian clay yang sudah dibentuk dibiarkan terlebih dahulu, baru dirangkai,

penempelan bagian-bagian ditempel dengan lem putih

d. Selama proses pengeringan clay jangan disentuh, karena akan mempengaruhi bentuk

clay. Lama pengeringan tergantung dari besar kecilnya clay yang telah dibentuk.

Setelah clay mengering, bentuknya akan sedikit menyusut . Pengeringan sebaiknya

dilakukan ditempat terbuka.

Page 60: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

60

Ragam Kreasi Clay Art Untuk Anak PAUD

Sesuai dengan Tema Kurikulum 2013

Apliaksi clay akan dibuat sesuai dengan tema pembelajaran Anak Usia Dini dengan

menyesuaikan kurikulum 2013. Adapun tema-tema sebagai berikut:

1. Diriku : Identitasku, Wajahku, Tubuhku, Kesukaanku

2. Keluargaku : Aggota keluargaku, Profesi Anggota keluargaku

3. Lingkunganku : Rumahku

4. Binatang : Binatang air : Ikan, Binatang darat : Bebek, Binatang Hutan : burung hantu

5. Tanaman : Tanaman Buah, Tanaman Sayur, Tanaman hias, Sayur

6. Kendaraan : Didarat “Mobil”, di laut “Kapal”, di udara “Pesawat jet”

7. Alam semesta : Benda langit Bulan, Bintang, Matahari

8. Negaraku : Tugu Monas, Candi Brobudur

Page 61: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

61

Implementasi clay kedalam tema pembelajaran PAUD

1. Tema Diriku :

a. Sub Tema : Identitasku :

untuk tema indentitasku membuat nama dari clay misalnya nama : “Raisya” . Untuk

membuat huruf dibutuhkan pola lonjong.

1. Buat 3 bentuk lonjong dengan warna yang berbeda

(sesuaikan jumlah huruf)

2. Bentuk lonjong tersebut dibentuk sesuai huruf

“ejaan” nama misalnya “Eca”

3. Hiasin dengan bunga-bunga kecil dari bentuk tetes

air dan dan bentuk bulat.

4. Rangkai nama “Eca’ diatas wadah telah disediakan.

Page 62: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

62

b. Sub Tema : Wajahku (model 1)

1. Buat bentuk bundar sebagai kepala. Beri

mata menggunakan mute kecil dengan

bantuan lidi kecil. Buat mulut dari ujung

pipet/sedotan

2. Buat bentuk bundar untuk alas kepala

3. Buat rambut bentuk tetes air untuk poni

dan bentuk lonjong untuk rambut terurai

4. Tempel bentuk tersebut sebagai rambut

pada wajah

5. Tempel pada tatakan yang telah dihiasi

bunga.

Page 63: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

63

Model 2 : Sub Tema Wajahku (Model 2)

1. Siapkan pensil kayu kemudian buat bentuk bundar sebagai wajah.

2. Buat bentuk bundar pipih.

3. Tempel bentuk bundar pipih tersebut pada bagian belakang.

4. Buat bentuk tetes air dan lonjong yang telah dikepang.

5. Tempel bentuk tersebut sebagai rambut.

6. Rapikan bentuk di pensil.

Page 64: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

64

C, Sub Tema : Anggota Tubuhku

d. Kesukaanku

1. Buat bentuk tetes air.

2. Buat garis di tengahnya

menggunakan pisau cutter.

3. Buat bentuk bundar untuk wajah.

4. Mata dari mote.

5. Buat mulut menggunakan ujung

sedotan.

6. Tampil dengan ekspresi senyum

7. Satukan badan dan wajah, kemudian

buat 2 (dua) buah tetes air sebagai

rambut.

8. Buat bentuk tetes air 2 (dua) buah

untuk tangan lalu tempel pada badan

boneka.

9. Dasi terbuat dari bentuk bundar dan

tetes air lalu rangkai.

10. Buat boneka perempuan.

11. Rangkai bentuk-bentuk tersebut

menjadi boneka perempuan.

12. Tambahkan bunga kecil di tangan.

Page 65: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

65

2. Sub Tema : Keluargaku “Papa dan Mama”

1. Buat bentuk bundar pipih

2. Gores dengan cutter membentuk garis-garis

3. Buat bentuk bundar pipih lalu letakkan diatas bentuk bentuk

bundar warna kuning

4. Buat daun dan bunga pink

5. Rangkai bunga tersebut diatas kue

Page 66: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

66

1. Buat bentuk bundar pipih

2. Tempelkan mute kecil sebagai mata menggunakan lidi kecil

3. Buat mulut menggunakan ujung sedotan

4. Buat bentuk tetes air pipih sebagai badan

5. Buat bentuk tetes air dua dan bentuk bulat dua kemudian satukan

menjadi tangan

Page 67: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

67

6. Satukan tangan pada badan “Mama”

7. Buat badan “Papa” berwarna kuning lalu buatkan tangan

8. Buat betun tetes air pipih dan lonjong untuk rambut kemudia tempel

9. Buat bentuk tetes air pipih kudian gores cutter membentuk garis-garis

kemudian tempel

10. Letakkan miniatur “Papa dan Mama” pada tatakan stik

Page 68: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

68

3. Tema Lingkunganku :

a.Sub Tema : Rumahku

1. Buat bentuk tetes air pipih kemudian potong ujung

bagian bawah

2. Buat bentuk lonjong yang diberi tekstur dengan

ditusuk sedotan.

3. Buat bentuk lonjong dan bundar sebagai pintu dan

jendela

4. Satukan semua bentuk hingga menjadi seperti

tumah lalu letakkan pada tatakan yang telah dihias

bunga.

Page 69: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

69

4. Tema Binatang

a. Sub Tema Ikan

1. Buat bentuk tetes air pipih warna merah

2. Buat betuk tetes air pipih ukuran besar

3. Buat bentuk tetes air pipih dua buah ukuran kecil

4. Rangkai bentuk tersebut menjadi ikan

5. Beri mata dan sisik

Page 70: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

70

b. Sub Tema : Burung Hantu

Page 71: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

71

1. Buat bentuk tetes air pipih

2. Potong ujung bentuk tetes air tersebut dengan cutter

3. Lancipkan ujung-ujungnya

4. Buat bentuk bundar pipih tempelkan pada bagian depan

owl

5. Buat sayap kecil dari bentuk tetes air kemudia

ntempelkan bada badan owi, tempel mute kecil sebagai

mata lalu letakkan pada dahan clay

Page 72: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

72

5. Tema Tanaman

a. Sub Tema : Tanaman Buah

b. Bentuk Manggis

1) Buat bentuk bulat.

2) Buat bentuk tetes air dan lonjong.

3) Rangkai bentuk tersebut menjadi buah jeruk.

1) Buat bentuk bulat.

2) Buat bentuk lonjong tiga buah.

3) Rangkai bentuk tersebut seperti bentuk buah manggis

Page 73: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

73

Bentuk Pisang

Bentuk Nanas

1) Buat bentuk bulat-bulat kecil sebanyak empat buah dn bentuk

lonjong satu buah.

2) Buat bentuk tetes air sebanyak empat buah.

3) Susuan menjadi bentuk buah pisang seperti

1) Buat bentuk lonjong agak besar seperti bentuk tabung.

2) Buat bentuk tetes air sebanyak lima buah.

3) Rangkai bentuk tersebut seperti buah nanas

Page 74: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

74

Buah Jambu

Buah Semangka

1) Buat bentuk bulat.

2) Buat bentuk lonjong kecil.

3) Tancapkan bentuk lonjong kecil ke bentuk bulat seperti bentuk

buah jambu.

1. Buat bentuk bulat.

2. Jika sudah kering warnai bentuk tersebut

menggunakan cat poster warna hitam dengan pola

seperti buah semangka.

Page 75: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

75

Bentuk Stroberry

.

1) Buat bentuk tetes air ukuran besar.

2) Buat bentuk tetes air ukuran kecil kemudian ujungnya digunting

sebagai daun lalu rangkai menjadi bentuk buah strawberry

Page 76: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

76

b. Tema : Sayuran

Sayur Kubis

Tomat

1) Buat bentuk bundar pipih 4 (empat) dari adonan warna hijau.

2) Buat bentuk bulat kemudian tusuk lidi bagian atasnya.

3) Rangkai menjadi satu.

1) Bentuk adonan menjadi bulat.

2) Buat bentuk tetes air kemudian gunting ujungnya dua kali hingga

mekar seperti daun.

3) Tempelkan daun di atas bentuk bulat.

Page 77: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

77

Jagung

Jeruk

1) Buat bentuk tetes air lalu gunting bagian lancip dua kali hingga daun

mekar.

2) Buat bentuk tetes air dari warna yang berbeda.

3) Tempelkan seperti gambar.

1) Buat bentuk lonjong kecil.

2) Buat bentuk bulat agak besar lalu buat garis vertikal menggunakan

cutter.

3) Tancapkan bentuk lonjong kecil di atas bentuk bulat.

Page 78: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

78

Lobak

Wortel

1) Buat bentuk tetes air kecil, kemudian gunting bagian ujungnya

yang tumpul.

2) Buat bentuk tetes air besar lalu buat garis-garis horizontal.

3) Rangkai seperti gambar

1) Buat bentuk tetes air kemudian gunting ujungnya.

2) Buat bentuk tetes air ukuran lebih besar lalu buat garis-garis

horizontal.

3) Rangkai bentuk tersebut seperti gambar di bawah.

Page 79: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

79

Kacang Polong

Terong

1) Buat bentuk bulat kecil sebanyak 3 (tiga) buah.

2) Buat bentuk pipih kemudian dilengkung bagian sisi kiri dan kanan.

3) Rangkai bentuk tersebut menjadi seperti kacang polong

1) Buat bentuk lonjong kecil.

2) Buat bentuk tetes air.

3) Rangkai bentuk tersebut menjadi seperti bentuk terong.

Page 80: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

80

Clay tema sayuran tersusun dari berbagai jenis bentuk sayuran. Contoh tema

rangkain sayuran sebagai berikut:

c. Sub Tema : Bunga Matahari

Page 81: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

81

7. Tema Kendaraan

a. Mobil

1. Buatlah bentuk lonjong pipih sebanyak 6 buah

2. Buat bentuk daun dua buah

3. Buat bentuk lonjong sebagai tangkai

4. Rangkai semua bentuk dengan menempelkan pada gelas

hiasan

Page 82: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

82

7. Tema Alam semesta :

Sub Tema : Bintang

1. Buat badan mobil dari bentuk lonjong kemudia pipihakan

salah satu sisinya

2. Buat bentuk bulat 4 buah untuk ban mobil

3. Tempelkan bentuk bundar pada badan mobil

4. Buat kaca mobil dari bentuk lonjong pipih

5. Tempelkan brntuk lonjong pada mobil

1. Buat bentuk tetes air

sebanyak 5 buah

2. Rangkai bentuk

tersebut menjadi

bintang

Page 83: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

83

Bulan

b. Matahari

1. Buat bentuk lonjong

2. Lengkungkan bentuk lonjong

3. Pipihkan bentuk lonjong

tersebut

4. Lancipkan masing-masing

ujungnya dengan jari

5. Ratakan hingga membentuk

seperti bulan sabit

Page 84: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

84

8. Tema Negaraku :

Sub Tema : Tugu Monas

1. Buat bentuk tetes air 13 buah

2. Buat bentuk bundar pipih

3. Rangkai kedua bentuk tersebut seperti matahari

Page 85: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

85

b. Sub Tema : Candi Brobudur

1) Buat betuk lonjong kemudian pipihkan

dengan lebar kemudia tarik bagian

tengahnya hingga mebentuk segitiga

2) Buat bentuk lonjong

3) Buat bentuk tetes air

4) Rakai semua bentuk hingga menjadi

tugu monas.

1) Buat bentuk lonjong

dua buah dengan

ukuran yang berbeda

2) Bentuk lonjong tersebut

disatukan ujungnya

menjadi bundar

3) Susun keatas bentuk

lonjong yang sudah

disatuakan ujungnya

4) Gunakan lidi kecil

untuk membuat ruas

ruas garis dengan cara

ditekan

Page 86: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

86

5) Buat bentuk tetes air

6) Gunakan lidi kecil untuk

membuat lubang-lubang

kecil

7) Letakkan bentuk tetes air

diatas bentuk lonjong yang

sudah disatuakan ujungnya

8) Buat bentuk bulat pipih

Page 87: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

87

9. Letakkan bentuk bunda pipih diatas candi.

10. Buat bentuk tetes air.

11. Rangkai semua bentuk menjadi candi

Brobudur.

Page 88: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

88

BAB IX MERANCANG PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI

MEDIA CLAY UNTUK SD KELAS AWAL

Pembahasan clay diatas sudah dijelaskan proses pembuatan adonan clay itu sendiri.

Kali ini kita akan buat rancangan clay untuk anak usia sekolah dasar. Dimana usia ini anak-

anak cenderung suka bermain. Media clay ini sangat cocok karena dapat melatik motorik

halus anak. Pembuatan media yang berasal dari clay ini disesuaikan dengan kurikulum

2013 serta mengacu pada Kompetensi Dasar.

Adapun proses pembuatan prakarya yang berbahan dasar dari clay ditujukan untuk

kelas rendah yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.

Page 89: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

89

KELAS 1

1. Tema : DIRIKU.

a. Sub Tema : Wajahku (Model 1)

1. Buat bentuk bundar lalu masukkan ujung pensi secara

perlahan kemudia tempel mute kecil untuk mata

2. Buat bentuk tetes air pipih untuk poni dan bentuk lonjong

yang telah dipelintir .

3. Tempelkan bentuk tersebut sebagai rambut

Page 90: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

90

b. Sub Tema : Wajahku (Model 2)

1. Buat bentuk bundar kemudian tempelkan mute kecil untuk mata

2. Buat bentuk Lonjong pipih dengan ukurn yng berbeda

3. Tempel bentuk onjong pipih tersebut seperti kerudung

4. Buat bung-bunga kecil dan daun

5. Letakkan pencil wajah pada wadah tempat pencil

Page 91: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

91

c. Anggota Badanku

1. Buat bentuk bundar pipih kemudai tempelkan mute kecil

untuk mata, buat bentuk tetes air untuk badan lalu satukan

kepala dan badan

2. Buat bentuk lonjong untuk kaki dan bewntuk tetes air

sebagai sepatu. Buat bentuk tetes air dua dan bentuk bulat

dua lalu tempelkan menjadi tangan

3. Buat tatakan bentuk bulat pipih

4. Tempelkan bentuk lonjong pada tatakan membentuk kaki

bersilang

Page 92: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

92

2. TEMA : KEGEMARANKU.

5. tempelkan badan pada kaki kemudian tempelkan kedua

tangan

6. buat bentuk lonjong lalu dilipat-lipat kecil

7. Tempelkan lipatan tersebut sebagai baju

8. buat bentuk tetes air pipih menjadi bentuk love lalu letakkan

pada tangan boneka

8. buatkan rambut dari bentuk lonjong dan tetes air pipih

Page 93: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

93

a.Sub Tema (Gemar Berolahraga)

1. Buat bentuk lonjong

kemudian satukn

ujungnya membentuk

oval

2. Buat bentuk lonjong

kemudian tekung seperti

huruf V

3. Tempel kedua bentuk

tersebut

4. Buat bentuk lonjong

kemudia gores dengan

cutter garis-garis

Page 94: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

94

1. Buat bentuk lonjong

seperti senar raket

kemudia disusun

2. Buat bola basket

denganpola bentuk bulat

Page 95: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

95

3. TEMA : KEGIATANKU

Sub Tema : Kegiatan Ekstrakurikuler

Daur ulang Sampah “Botol Bekas” dengan Hias kupu-kupu dari clay

1. Buat bentuk lonjong kemudian tempelkan mute

kecil sebagai mata kemudian Buat dua bentuk

tetes air ukuran besar dan dua ukuran sedang

2. Satukan semua bentuk tetes air .

3. Tempelkan bentuk lonjong seperti kupu-kupu

4. Kupu-kupu yang sudah jadi ditempel pada botol

bekas yang telah dihias dengan decoupage.

Page 96: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

96

4. TEMA : KELUARGAKU\

Sub Tema : Anggota Keluargaku

1. Buat bentuk bundar pipih

2. Tempelkan mute kecil untuk mata

3. Buat tekstur dengan ujung sedotan

4. Buat bentuk tetes air pipih

5. Buat bentuk tetes air dan bulat kemudian sesatukan

membentuk tangan

Page 97: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

97

6. Tempelkan tangan pada badan warna pink “ boneka perempuan” 7. Buat boneka laki-laki warna kuning 8. Buat bentuk lonjong dan tetes air pipih untuk rambut boneka perempuan. 9. Buat bentuk tetes air pipih untuk rambut boneka laki-laki. 10 Letakkan boneka tersebut pada tatakan yang terbuat dari stik yang telah dihias dengan bunga-bunga kecil.

Page 98: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

98

5. TEMA : LINGKUNGAN BERSIH

Sub tema : lingkungan Rumahku

1. Buat tatakan berbentuk Love

2. Buat bentuk lonjong pipih kemudian buat garis-

garis kecil dengan cutter.

3. Buat bentuk lonjong, bentuk llonjong pipih dan

bulat kecil, bentuk tetes air pipih

4. Rangkai semua bentuk menjadi rumah

Page 99: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

99

5. Buat bentuk lonjong yang akan dirangkai untuk pagar rumah

6. Buat bentuk lonjong kemudian dirangkai menjadi pelangi

7. Rangkai semua bentuk menjadi lingkungan rumah yang

bersih

Page 100: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

100

6. TEMA : BENDA, BINATANG DAN TANAMAN DI SEKITARKU

a. Sub Tema Tanaman Bunga Mawar Kolaborasi dengan tumbuhan

1. Buat bentuk lonjong pipih

2. Gulung bentuk lonjong dengan ujung jari

membentuk bunga mawar

3. Sematkan bunga mawar pada pohon bunga

dalam pot

Page 101: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

101

b. Sub Tema : Kolase dari bahan alam Kolaborasi dengan ulat dari clay

1 2 3 4

1 2 3

1.Buat bentuk lonjong, bentuk bundar dengan ukuran yang

berbeda kemudian rangkai bentuk tersebut seperti ulat.

2. Warnai bunga sepatu dengan crayon bagian daun dan

putiknya

3. Tempelkan cangkang kwaci dibagian mahkota bunga

kemudian simpan ulat yang sudah dibuat dari bahan clay

di daun bunga sepatu.

Page 102: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

102

c. Sub Tema : Binatang Kecoak

1. Buat bentuk lonjong besar

2. Buat bentuk lonjong pipih warna merah kemudian

tempelkan pada bentuk lonjong besar

3. Buat goresan menggunakan cutter

4. Buat bentuk bundar kecil berwarna hitam, buat bentuk

bundar warna putih untuk mata

5. Letekkan “kecoak” pada taman bunga.

Page 103: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

103

KELAS 2

1. TEMA : HIDUP RUKUN

a. Sub Tema : (Seragam Pakaian Sekolahku)

1. Buat bentuk tetes air pipih

2. Buat bentuk tetes air

3. Buta bentuk bundar kemudia

tempelkan mute kecil untuk

mata

4. Satukan bentuk tersebut

menjadi boneka anak

perempuan

5. Buat badan boneka untuk

anak laki-laki

6. Buat bentuk bundar untuk

kepala.

7. Beaut bentuk tetes air pipih

untuk rambut

8. Buat tekstur untuk muut

dengan ujung sedotan

9. Berikan bunga kecil diatas

kepala boneka

Page 104: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

104

10. Buat bentuk tetes air

pipih

11. Buat bentuk bulat kecil

dan tetes air untuk dasi

merah putih

12. gunakan cutteruntuk

membuat goresan kecil

13. Letakkan Boneka Anak

Sekolah pada talenan.

Page 105: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

105

2. TEMA : BERMAIN DI LINGKUNGANKU

a. Sub Tema : Bermain di taman lingkungan Rumahku Bersama keluarga

1. Buat wajah boneka 3 (tiga) buah.

2. Buat bentuk tetes air warna kuning

untuk boneka laki-laki.

3. Buat bonek perempuan menggunakan

celemek di bajunya dari bentuk

lonjong kemudin digaris

menggunakan cutter.

4. Buat bentuk lonjong pipih untuk

kerudung kemudian tempel.

5. Buat tangan dari bentuk tetes air.

6. Tempel bentuk tetes air (tangan) pada

masing-masing boneka.

7. Buat tatakan warna hijau bentuk

lonjong pipih.

8. Buat bentuk lonjong warna orange

kemudian tancap pada tatakan hijau.

Masing-masing ujungnya beri lidi tipis

untuk penyangga.

9. Penyangga berwarna orange.

10. Tempelkan penyangga di tatakan

hijau.

11. Tempel boneka laki-laki, perempuan,

dan anak kecil pada tatakan hijau

menggunakan lem putih.

12. Tema Anggota Keluargaku

13. Buat bunga untuk hiasan di tengahnya.

Page 106: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

106

3. TEMA : TUGAS SEHARI-HARIKU

a. Sub Tema (Tugasku dalam beragama)

1. Buat bentuk lonjong pipih untuk badan masjid

2. Buat bentuk tetes air pipih

3. Buat bentuk lonjong pipih warna kuning, bentuk tetes

air dan bentuk bulat kecil warna ungu

4. Rangkai semua bentuk menjadi masjid.

Page 107: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

107

4. TEMA : HIDUP BERSIH DAN SEHAT

a. Sub Tema : Hidup Bersih dan sehat dimasyarakat

(Membuat Bingkai dari sampah Ranting)

1. Buat bentuk lonjong kemudian digulung dengan jari

membentuk putik bunga mawar

2. Buat bentuk bundar pipih 3 ukuran kecil 5 ukuran

besar

3. Rangkain 3 bentuk bundar kecil secara bersilang

hingga membentuk bunga mawar

Page 108: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

108

1. Rangkai 5 bentuk bundar menjadi bunga mawar

2. Buat dun 6 buah dan goreskan garis-garis kecil

menggunakan cutter.

3. Rangkai bunga mawar dan daunnya pada bingkai kayu

yang terbuat dari ranting kayu.

Page 109: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

109

5. AIR, BUMI, MATAHARI

a. Sub Tema : Matahari

Buat bentuk tetes air 6 buah

dengan ukuran yang nyaris sama

Lalu buat bentuk bulat

Rangkai bentuk tersebut menjadi

matahari kemudian letakkan pada

tatakan.

Page 110: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

110

6. TEMA : MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN

a. Sub Tema Hewan : Kupu-Kupu

1. Buat bentuk bulat dengan ukuran dan warna yang

berbeda

2. Buat bentuk tetes air pipih

3. Rangkai semua bentuk seperti kupu-kupu kpada

taman bunga

Page 111: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

111

KELAS 3

Tema 1 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

a. Sub Tema : Pertumbuhan Hewan

1. Buat bentuk Bulat Oval seperti telur

2. Buat bentuk Bulat Oval dan buat kepala serta kepala dari

bentuk bulat dan tempelkan mute kecil untuk mata (Anak

Ayam)

3. Buat bentuk bulat dan tetes air pipih untuk sayap

4. Buatbentuk bulat, tetes air dan lonong kecil untuk kaki ayam

5. Rangkaisemua bentuk yang ada pada gambar 4 kemudian

tambahkan bentuk tetes air pipih sebagai sayap (Induk Ayam)

Page 112: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

112

Tema 2 : MENYAYANGI HEWAN DAN TUMBUHAN

a. Sub Tema : Menyayangi Tumbuhan

1. Buat bentuk tetes air pipih 5 buah dan satu bentuk

bentuk bundar.

2. Siapkan rantingdan daun

3. Rangkai semua bahan menjadi satu

Page 113: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

113

b. Sub Tema : Bunga Matahari

1. Buat bentuk lonjong pipih

untuk pot bunga

2. Buat bentuk lonjong dua

buah yang berbeda

ukurannya untuk tangkai

3. Baut dua buah bentuk

bundar pipih untuk kelopak

4. Buat bentuk tetes air pipih

tiga buah untuk daun

5. Buat buat bentuk tetes air

“warna orengs” 8 buah

6. Buat brntuk tetes air “warna

biru” 7 buah

7) Rangkai pot dan dan tangkai

8) Tempel daun “berwarna hijau”

9) Tempel kelopak “berwarna kuning”

Page 114: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

114

c.Sub Tema : Menyayangi Binatang

1. Buat bentuk lonjong kemudian gulung ujungnya

2. Buat bentuk bulat berwarna kuning kemudia tempel

3. Buat mata dan antena

4. Letakkan pada taman bunga

Page 115: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

115

Tema 3 : BENDA DI SEKITARKU

a. Sub Tema : Perubahan Wujud Benda (Lilin)

1. Buat bentuk bundar sebagai tatakan danbentukbundar

yang dibuat lesung tengahnya

2. Buat bentuktetes air pipih dan bentukbulat

kecilberwarnaputih

3. Buat bentuk lonjong untuk rambu,bundar dan bentuk

bulat kemudian bagi dua membentuk bulan sabit

Page 116: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

116

4. Rangkai semua bentuk

menjadi boneka perempuan

5. Letakkan boneka tersebut

pada tatakan lilin.

Page 117: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

117

RAGAM KREATIVITAS CLAY

Page 118: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

118

Page 119: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

119

Page 120: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

120

Page 121: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

121

Page 122: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

122

Page 123: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

123

Page 124: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

124

Page 125: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

125

Page 126: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

126

Page 127: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

127

Page 128: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

128

Page 129: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

129

DAFTAR PUSTAKA

Ary D. Sheridan 2011. Play In Early Childhood From Birth to Six Years (United State Of

America, Taylor & Francis Group.

Carol &Barbour. 1993. Early Chidhood Education An Introduction. Macmillah

:USA.

Catib. Munif. 2011. Guru Manusia. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Dorothy Einon’s. 1999. Learning Early .London, Marshall Publishing.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Eliason Claudia and Jnekins Loa. 1986. A Practical Guide to Early Childhood

Curriculum (United State of America, Pearson Educationir

Faisal. 2017. Tema 4 Hidup Bersih dan Sehat Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas II, Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Irine Maria Juli Astuti. 2017. Tema 1 Hidup Rukun Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas II, Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Iba Muhibba dkk. 2017. Tema 4 Kewajiban dan Hakku Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas III, Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Jamaris. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor : Ghalia

Indonesia

Jo Ann Brewer. 1992. Early Childhood Education,Sixth Edition. United State of America,

Pearson Education.

Judith,Patricia, Barbara dan Keith. 1993. Play at the Center of the Curriculum, 4th Edition.

Unites State of America, Pearson Education.

Jill Englebringt dan Robert. 2012. Art & Creative Development for Young Children, 7th

Edition. Unites State, Wadsworth.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.2001.Jakarta: Depdiknas.

Page 130: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

130

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Asdi

Mahasatya

Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta :

Gramedia Pustaka

Mayke. 2007. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta, Grasindo.

MS Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Anak Usia Dini.

Departeman Pendidikan Nasional.

Nurlaila Hidayatul Baiti. 2010. Meningkatkan Kecerdasan Spasial Melalui Bermain

Konstruktif. Jakarta, Tesis UNJ.

Novilia Adellina,dkk. 2017. Tema 2 Kegemaranku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Buku Guru SD/MI Kelas 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,

Kemendikbud.

Nurhasanah, Lubna. 2017. Tema 3 Kegiatanku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku

Guru SD/MI Kelas 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,

Kemendikbud.

Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas pada Anak Usia

Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Prenada Media Group.

Susanto Ahmad. 2001. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.

Syafaruddin & Herdianto. 2011. Pendidikan Pra Skolah. Medan : Perdana

Publishing.

Setiyo Iswoyo dkk. 2017 .Tema 4 Keluargaku Buku Tematik Terpadu Kurikulum

2013 Buku Guru SD/MI Kelas 1. Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Balitbang, Kemendikbud.

Soegeng Santoso.2004. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :Penerbit Citra Pendidikan.

Sonya Sinyanyuri dkk. 2017. Tema 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas

III, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sandra J. Stone. 1993. Playing A Kids Curriculum. Inited States Of America, Harper Collins.

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta:

Page 131: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

131

Departemen Pendidikan Nasional.

Susanto, Ahmad. 2015. Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat

Sari Kusuma Dewi dkk. 2017. Tema 3 Benda di Sekitarku Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas III, Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Taufina. 2017. Tema 2 Bermain di Lingkungan Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas II, Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Utami Munandar. 2009. Mengembangkan Bakat dari Kreativitas Anak

Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Penney Upton. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Papalia Olds Feldman. 2009. Human Development Perkembangan Manusia.

Jakarta: Salemba Humanika.

Papalia, Diane E. 2010. Human Development : Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana

Purnomisidi. 2017. Tema 3 Tugasku Sehari-hari Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas II, Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Yusfina Hendrifiana, dkk. 2017. Tema 1 Diriku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Buku Guru SD/MI Kelas 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,

Kemendikbud.

Yanti Kurnianingsih dkk. 2017. Tema I Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas III, Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Page 132: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

132

NIRWANA, Lahir di Tanete, Kel Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 10 Desember 1978. Merupakan putri pertama dari pasangan Ambo Enre dan Hj. Hartini. Menikah dengan Irwan Samad. Dikarunia dua orang putra dan satu orang putri: Rayhan Hidayat Irwan, Fauzan Zarkasyi Irwan dan Raisya Alyana Irwan.

Lulus SD Negeri 60 Tanete tahun 1993. MTS Pondok Pesantren DDI Mangkoso Sulawesi Selatan (lulus tahun 1995 ). SMU Muhammadiyah 6 Makassar (lulus tahun 1998). S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Makassar

lulus tahun 2004. S2 Program studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Universitas Negeri Jakarta lulus tahun 2011. S3 Program studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Universitas Negeri Jakarta lulus tahun 2017.

Ketua Yayasan Wanda Preschool Bulukumba 2002-sekarang. Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawaesi Selatan (KKSS) Kota Bogor 2014-sekarang. Ketua Jurusan Prodi PG-PAUD STKIP Kusuma Negara Jakarta periode 2018-2021.

Nara sumber pada workshop dan pelatihan PAUD, Dosen tamu PTS dan PTN, Penggiat kewirausahaan mahasiswa berbasis kreativitas, Aktif dalam peneltian PAUD dan pengabdian masyarakat pecinta anak usia dini, Aktif dalam kegiatan Asosiasi Dosen Indonesia.

Page 133: BUKU AJAR PENGEMBANGAN KREATIVITAS UNTUK PAUD …

133

Nama Eva Oktaviana, M.Pd, Lahir di Bogor 18 Oktober 1988. Ayah

bernama Dede Rohadi,S.Pd,MM ibu bernama Ecih Kurniasi. Menikah

dengan Tuna Wangsa, M.Pd dikarunia anak satu Arjuna Nishaaj

Wangsa.

Sekolah dasar ditempu di SDN Cibitung Kulon 04, Bogor lulus tahun

2001, SMPN 1 Pamijahan Bogor lulus tahun 2004, SMA Mandala

Bogor lulus tahun 2007, S1 Universitas Negeri Jakarta Jurusan PGSD lulus tahun 2011, S2

Universitas Negeri Jakarta jurusan DIKDAS lulus tahun 2013.

Bekerja sebagai dosen tetap prodi PGSD STKIP Kusuma Negara Jakarta, Peneliti PGSD,

nara sumber dan pelatihan PGSD, Aktif dalam kegiatan kegiatan kewirausahaan mahasiswa.

Pernah menulis buku tentang “Restorasi Pendidikan Indonesia” penerbit Ar-Ruzz Media

Yogyakarta.