Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

24
Budidaya Ikan Gurami di UPBAT Pandaan, Jawa Timur Proposal PKL Oleh : Muhammad Triaji (100341100039) Program Studi Ilmu Kelautan

Transcript of Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Page 1: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Budidaya Ikan Gurami di UPBAT Pandaan, Jawa Timur

Proposal PKL

Oleh :

Muhammad Triaji (100341100039)

Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Pertanian

Universitas Trunojoyo Madura

2012

Page 2: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal PKL yang berjudul “Budidaya Ikan Gurami”.

Penulisan proposal merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Metode Penelitian Ilmiah, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo.

Dalam penulisan proposal ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan PKL ini, khususnya kepada :

1. Bapak Mahfud selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian Ilmiah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan proposal ini

2. Rekan-rekan semua di kelas Metode Penelitian Ilmiah angkatan 2010.3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta

yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan proposal ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Dalam Penulisan proposal ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan proposal ini.

 

Bangkalan,  Juli 2012

Muhammad Triaji

Page 3: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar

dibidang perikanan. Dengan potensi sumber daya dan daya dukung ekosistem

yang sangat besar, Indonesia dapat menghasilkan produk perikanan yang meliputi

bidang budidaya secara meluas yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia.

Sementara itu, pertambahan penduduk Indonesia, kenaikan pendapatan dan

perubahan preferensi konsumen telah menyebabkan permintaan terhadap produk

perikanan akan terus meningkat. Oleh karena itu, sektor perikanan budidaya

mempunyai peranan yang semakin strategis saat ini dan dimasa yang akan datang.

Usaha budidaya ini diperlukan untuk mengatasi masalah ketersediaan

bahan pangan perikanan, terutama untuk ikan yang mulai sedikit populasinya di

alam. Kegiatan budidaya di indonesia sampai saat ini sudah mengalami kondisi

yang baik, ini dapat dilihat dari keseriusan pemerintah, dengan terbentuknya

berbagai dinas perikanan dan kelautan di setiap wilayah di Indonesia, mulai dari

balai berskala kecil hingga balai berskala besar.

melalui program PKL ini diharapkan mahasiswa lebih mengenali dan

memahami masalah budidaya air tawar. Adapun yang harus di pelajari meliputi

proses pembenihan, penebaran bibit, pembesaran, hingga proses pemanenan hasil.

Untuk mendukung program tersebut, perlu adanya dukungan dari berbagai

pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak, seperti tersedianya sarana

dan prasarana, adanya tenaga ahli di bidang kelautan dan perikanan. Agar

program tersebut dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan.

Page 4: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

1.2 Masalah

Masalah yang rutin di hadapi dalam suatu proses budidaya ialah pada

masalah hama penyakit dan bibit unggul yang tahan terhadap serangan penyakit.

karena rata-rata keluhan atau tulisan dari berbagai media formal maupun non

formal banyak menyebutkan penyakit dan ketersediaan bibit unggul merupakan

masalah yang sangat serius di hadapi dalam proses budidaya.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan magang mandiri

ini adalah sebagai berikut :

Bersifat Umum

1. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara

dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.

2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam

memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.

3. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan

memahami aplikasi ilmunya, di dunia teknologi budidaya pada

umumnya serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia

kerja secara utuh.

Bersifat Khusus

1. Memperdalam pengetahuan mahasiswa dengan mengenal dan

mempelajari secara langsung penerapan Budidaya, dan Teknologi di

Unit Pengelola Budidaya Budidaya Air Tawar Pandaan, Jawa Timur.

2. Mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan

profesi melalui penerapan ilmu, latihan kerja dan pengamatan teknik

yang diterapkan di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar Pandaan,

Jawa Timur.

Page 5: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

3. Mengembangkan hubungan baik antara pihak perguruan tinggi yakni

Universitas Trunojoyo Madura dengan Unit Pengelola Budidaya Air

Tawar Pandaan, Jawa Timur.

4. Memberikan pengalaman kerja sehingga setelah lulus dari perguruan

tinggi dan masuk dalam lingkungan kerja sudah tidak canggung

dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan. Lebih-

lebih jika melamar pekerjaan ditempat magang lebih di pertibangkan.

1.4 Manfaat

Dari program PKL ini diharapkan nantinya bisa menciptakan seseorang

mahasiswa yang lebih berwawasan dalam usaha perikanan yang

profesional.

Kegiatan PKL yang dilaksanakan secara langsung di Dinas Perikanan

Kota Pandaan, Pasuruan diharapkan dapat memberikan gambaran

kegiatan di dinas yang membidangi perikanan budidaya di Indonesia.

Page 6: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Gurami

Gurami umumnya hidup dan banyak dipelihara di perairan air tawar. Namun

ada juga gurami yang ditemukan hidup di perairan payau. ketinggian lokasi yang

cocok untuk budi daya gurami adalah 0-800 m dpl dengan suhu 24-28°C. Gurami

tergolong ikan yang peka terhadap suhu rendah sehingga tidak akan produktif jika

suhu tempat hidupnya lebih rendah dari kisaran suhu optimal.

Gurame biasanya mulai memijah pada umur 2-3 tahun. Pemijahan ini dapat

berlangsung sepanjang tahun. Namun, produktivitas telur yang dihasilkan akan

meningkat pada musim kemarau. Gurami biasa meletakan telur hasil pemijahan di

dalam sarang yang terbuat dari tumbuhan air, rummput, atau sarang buatan dari

ijuk yang disebut sosog. Telur ini akan menetas dalam waktu 10 hari. Umumnya,

gurami yang masih muda bersikao agresif, tetapi sifat ini akan berkurang seiring

dengan pertambahan umurnya.

Seorang ahli bernama jangkaru (2004) mengklasifikasikan gurame sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Bangsa : Labirinthici

Sub-bangsa : Anabantoidei

Suku : Anabantidae

Marga : Osphronemus

Jenis : Osphronemus gourame

Page 7: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Selain digolongkan melalui klasifikasi, setiap mahluk dibedakan dari tanda-

tanda tubuhnya, atau lebih dikenal dengan istilah morfologi. Menurut

JANGKARU (2004) gurame mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan

tertutup sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya

tinggi dan mempunyai sirip perut dengan jari pertama sudah berubah menjadi alat

peraba. Gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya

kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan

bibir bawah relatif tebal.

Gurame memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip

perut, sirip dubur dan sirip ekor. Sirip punggung tidak begitu panjang, atau

pendek dan berada hampir di bagian belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di

belakang tutup insang. Sirip perut juga kecil berada di bawah sirip dada. Sirip

ekor berada dibelakang tubuh dengan bentuk bulat. Sedangkan sirip dubur

panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal bawah sirip ekor.

Menurut JANGKARU (2004) dalam KRISTANTO (2005) ujung sirip

punggung dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor, ujung pangkal ekor

berbuntuk busur. Pada dasar sirip dada gurame betina terdapat tanda berupa

bundaran hitam. Bagian kepala gurame muda berbentuk lancip dan akan menjadi

tumpul bila sudah besar. Pada badan gurame terdapat garis tegak atau vertikal

berwarna hitam berjumlah 7-10 buah dan garis-garis tegak ini akan hilang setelah

dewasa (ROBERT, 1992).

Badan gurame muda pada umumnya berwarna biru kehitaman dan bagian

perut berwarna putih atau kekuningan. Warna tersebut akan berubah menjelang

dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut

berwarna keperakan atau kekuningan. Pada gurame muda terdapat garis tegak

berwarna hitam berjumlah 7-9 buah, dan garis itu akan menghilang setelah

dewasa (JANGKARU, 2004).

Page 8: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

2.2 Pembenihan

Pebenihan ikan gurami merupakan salah satu mata rantai usaha perikanan 

yang dapat dijadikan pilihan bagi para pengusaha ikan gurami. Dengan nilai

konsumsi yang tinggi, ikan gurami mampu menjadi primadona  usaha perikanan,

usaha pembenihan gurami bisa dijadikan sebuah pilihan jika anda memiliki luas

lahan yang tidak terlalu besar. Bahkan usaha ini bisa dilakukan di dalam kolam

yang terdapat di dalam rumah.

Usaha pembibitan ikan Gurami dimulai dengan kegiatan pembenihan yaitu

kegiatan pemeliharaan iduk, pemijahan, penetasan telur , perawatan arva sampai

berukuran 0,5 – 1 cm ( umur 12 hari ) yang dilanjutkan  denga perawatan benih

siap di dederkan ( 10 – 50 gram per ekor). Dalam masa – masa ini sang induk

diberi makan pelet dengan kadar protein yang tinggi sekitar 30 – 35 % dengan

dosis 1,5% bobot badan per hari. Selain pelet, diberi pakan daun talas sebanyak

0,5 berat badan per hari. Pemberian pakan sebaiknya  2 kali sehari pagi dan sore

pertimbangannya adalah ikan gurami memiliki respon yang lamban dalam hal

makan, karenanya pmberian pakan yang terlalu cepat jangkanya malah tidak akan

efektif dalam perkembangan ikan gurami.

Pola pemberian pakan unuk larva ikan gurami

Pada saat masih menjadi larva, ikan gurami pada saat hari yang ke tujuh

tidak perlu diberi tambahan makanan apapun, karena pada tingkatan ini ia masih

mendapatkan suply makanan dari kuning telur yang ia dapatkan sebagai cadangan

makanan alami yang di bawa mulai saat ia menetas. Namun saat sesudah hari

ketujuh, sebaikya anda mulai memberinya makanan, karena cadangan makanan

alaminya sudah mulai habis. Untuk pakannya dapat diberi makanan alami berupa

hwan renik yang merupakan kelompok Zooplankon yaitu kutu air ( Dhapnia sp.

Dan Moina sp ) atau cacing sutra ( tubifek ). Hal terpenting yang harus anda

lakukan yakni pada hari ke sembilan dimana cadangan makanan alaminya sudah

habis dan ini merupakan saat yang paling kritis bagi ikan Gurami, sehingga

pemberian pakan tidak boleh terlambat,supaya benih ikan tidak sampai mati

karena kekurangan pakan. Jenis pakan yang dapat diberikan adalah pakan alami

yakni kutu air dan jenis cacing sutera dengan presenase pakan dapat deberikan

Page 9: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

sebanyak 100% dari berat tubuh ikan dan pemberian pakan dapat diberikan

sebanyak – banyaknya.

Pada saat beni ikan sudah mencapai umur 2,5 bulan keatas, pemberian

pakan cukup dibeirkan sebanyak 3 kali sehari saja, pagi , siang dan sore.

Pemberian pakan yang baik untuk ikan dengan ukuran seperti ini adalah bubuk

pelet , pelet halus dengan kandungan protein sebesar 35 % dan berat pakan kira –

kira 10% dari berat tubuh ikan per harinya. Cara pemberian pakan ang efektif

adalah menaburkannya sedikit demi sedikit sehingga semua pakan dapat dimakan

dengan sempurna oleh ikan gurami tanpa menyisakan sisa.

2.3 Pembesaran

1. Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun

monokultur.

a. Polikultur

Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem,

mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan

gurame yang cukup lambat.

b. Monokultur

Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal

harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15

cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

2. Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk

kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap

pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi

hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu

kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk

kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit

Page 10: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3

hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan

pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk

setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata

ke setiap dasar dan sudut kolam.

3. Pemberian Pakan

Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur

gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan

merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan,

diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung,

ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur

dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan

pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan

terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut

selama 5 tahun.

4. Pemeliharaan Kolam/Tambak

Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan

pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih

disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan

cepat.

2.4 Hama Penyakit

2.4.1 Hama

Hama yang biasanya menganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa

seperti gabus (Ophiocephalus striatur BI), belut (Monopterus albus Zueiw), lele

(Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh lainnya adalah biawak (Varanus

salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus Bodd), katak (Rana spec), ular

dan bermacam-macam jenis burung.

Page 11: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat

menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh karena itu sebaiknya benih

gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk

menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi

serumbung atau saringan ikan agar hama tidak masuk dalam kolam.

2.4.2 Penyakit

Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit

parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat

musim kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin. Penyakit non parasiter

adalah penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, tapi biasanya

bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan. Penyakit ini

bisa berupa pencemaran air karena adanya gas beracun seperti asam belerang atau

amoniak, kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturanan.

Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat

diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air, ikan

biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar.

Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit adalah hewan atau tumbuh-

tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan

mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang renik,

protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya.

Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi menjadi dua kelompok yaitu

ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit yang

berada dalam tubuh ikan.

Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit parasiter adalah sebagai berikut :

Penyakit pada kulit : 

Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian

dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya

berlendir.

Penyakit pada insang : 

Page 12: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-

kadang tampak semburat merah dan kelabu.

Penyakit pada organ dalam : 

Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya

perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.

Penyakit Argulus Indicus atau kutu ikan : 

Penyakit ini disebabkan oleh parasit Argulus Indicusyang sumber

penularannya adalah udang renik. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan

nama fish lae atau kutu ikan. Kutu ini akan menempel dan menggigit

mangsa sehingga berdarah. Penularannya adalah melalui air dan melalui

kontak langsung dengan ikan lain, biasanya penyakit ini sering muncul

pada kolam ikan yang kualitas airnya buruk. Cara penyembuhannya adalah

dengan merendam ikanyang sakit ke dalam air garam 10 -15 g/liter selama

15 menit. Sebaiknya untuk menghindari ikan tertular kembali, anda

menambahkan larutan garam 10 – 15 g/m2 untuk membunuh kutu air

Penyakit Dactylogyrus dan gryodactylus : 

Dua nama ini adalah sejenis cacing parasit yang tumbuh berkembang

dikarenakan kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau

kepadatan kolam yang terlalu penuh. JenisDactylogyrus menyerang insang

ikan, gejalanya adalah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering

terlihat berbaring dengan dengan posisi insang yang terbuka, sedang jenis

Gyrodactylus menyerang bagian sirip ikan. Cara perawatannya adalah

dengan memperbaiki kualitas air yang berada di kolam dengan

menggantinya dengan air yang baru, dan menambahkan garam sebanyak

kira2 40 gram/m2. Jika penyakit sudah sangat parah anda bisa merendam

ikan dalam larutan garam selama 1 malam.

Mata Belo : 

Gejala awal serangan penyakit ini adalah ikan menjadi kurang aktif,

malas, nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air.

Disusul dengan bola mata yang membengkak dan akhirnya ikan ini

menjadi buta dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis cacing. Cara

pengobatannya adalah dengan menghentikan pasokan air selama 24 jam,

Page 13: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

lalu masukkan garam sebanyak 1kg/m2 , besok harinya air dikuras dan

diganti dengan air yang baru.

Jamur : 

Pada tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang –

benang berwarna krem seperti kapas, biasanya pada kulit tubuh yang

terluka. Jenis jamur yang menyerang ikan gurami adalah Saprolegnia dan

Achyla. Jamur ini akan menyebabkan ikan menjadi lemah karena kurang

makan, sehingga bisa memicu penyakit lain muncul. Cara

penyembuhannya adalah dengan memberikan garam ke dalam kolam

dengan jumlah 400g/m2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok

harinya, selain garam bisa juga dipakai malachyte oxalatesebanyak 1 mg/l

air selama 12 jam. Bisa juga menggunakan larutan formalin 200 ppm

selama 2 jam.

Bakteri : 

Jenis bakteri yang menyerang ikan gurami adalah bakteriAeromonas

sp, dan Pseudomonas sp. Gejala yang muncul yaitu terdapat luka berdarah

tubuh, perut membesar, lendir mencair , sisik mengelupas dan muncul

borok ditubuhnya. Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah,

mengambang di permukaan air dan akhirnya mati. Pengobatan yang bisa

dilakukan adalah dengan merendam ikan dalam larutan oxytetracycline 2 –

5 mg/l selama 24 jam, dan tindakan ini dilakukan berulang 3 kali. Hal lain

yang bisa dilakukan adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi bateri

dengan larutan matachite green oxalat 0,5mg/l selama satu jam , selang 1

jam kemudian deberi umpan makanan yang lebih dahulu diberi kandungan

oxcytetracycline 60mg/kg pakan, dan diulang selama 7 hari berturut –

turut.

Bercak Putih ( White Spot ) : 

Jenis penyaki ini desebabkan oleh parasit yang bernama

Ichthyophtbyrius. Ciri – ciri ikan yang terkena penyakit white spot yakni

munculnya bercak – bercak putih pada bagian kulit. Biasanya ikan yang

terkena serangan white spot akan menggosokkan badannya pada

lingkungan di sekitarnya, serta mulut ikan gurami tampak kembang

Page 14: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

kempis seperti kekurangan oksigen. Cara perawatan dari penyakit ini

adalah dengan merendam ikan guramidengan ke dalam air yang diberi

larutan formalin sebanyak 25 mg/l. dan di tambahkan malachine green

oxalat sebanyak 0,2 mg/l selama 24 jam.

Salah satu parasit yang sering menyerang ikan gurami adalah Argulus

indicus yang tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai

ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan berwarna kuning bening.

Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan dapat menimbulkan lubang

kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya infeksi ini

dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah bakteri

Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang

berasal dari siput-siput kecil.

Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat

dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan melakukan penjemuran

kolam yang terjangkit penyakit selama beberapa hari agar parasit mati.

Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.

Sementara pengobatan bagi ikan-ikan yang penyakitnya lebih berat dapat

menggunakan bahan kimia seperti Kalium Permanagat (PK), neguvon dan

garam dapur.

Selain penggunaan bahan kimia tersebut di atas, petani di daerah

Banyumas menggunakan laun lambesar (Chromolaena odorata (L), RM

King & H. Robinson ) sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke

dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada saat pengolahan kolam.

Banyaknya daun lambesan yang dipakai adalah 1 pikul (yaitu kurang lebih

50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan daun ini adalah 1 untuk 1

masa tanam.

Penggunaan obat-obatan kimia untuk ikan konsumsi tidak dilanjutkan

mengingat dampak yang tidak baik kepada konsumen. Kalaupun diberikan

obat-obatan tidak boleh langsung di jual kepada konsumen akhir.

Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaliknya tidak

diberikan apabila ikan hendak diekspor. Besarnya ikan-ikan konsumsi

Page 15: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

yang mati dibuang. Daun Lambesan kalu di  daerah Banyumas digunakan

sebagai antibiotik

2.5 Pemanenan

Pemanenan ikan nila dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen

sebagian.

a). Panen total

Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga

ketinggian air tinggal 10 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1

m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam

penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas

dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan

secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

b). Panen sebagian atau panen selektif

Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan

dipanen dipilih dengan ukuran tertentu. Pemanenan dilakukan dengan

menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang

tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam

sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm

selama 1 jam.

Page 16: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

3. Metodologi

3.1 Waktu dan Tempat

PKL (Praktek Kerja Lapang) ini dijadwalkan akan dilaksanakan lebih

kurang selama satu bulan dalam antara bulan Juli sampai dengan Agustus 2012,

berlokasi di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar Pandaan, Jawa Timur.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1). Peralatan pemijahan, penetasan dan pemeliharaan larva:

pengukuran kualitas air: thermometer. Peralatan lapangan: ember,

baskom, gayung, selang plastik, saringan, plankton net, serok,

timbangan, aerasi dan instalasinya.

2). Peralatan pendederan: peralatan lapangan: thermometer, ember,

baskom, saringan, serok, lambit, waring, cangkul, hapa penampung

benih, timbangan dan lain-lain.

3). Peralatan panen: waring atau scoopnet, ember, serok, timbangan

dan lain-lain.

3.2.2 Bahan

1.Ikan Gurami

Page 17: Budidaya Ikan Gurami Di UPBAT Pandaan

Daftar Pustaka :Diana, F. 2005. Teknik Pembenihan Gurame (Osphronemus goramy) Di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi. Kerja Praktek Akhir. Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak.Jangkaru, Z. 2004. Memacu Pertumbuhan Gurami, Penebar Swadaya Jakarta.Kristianto, J.D. 2005. Pengaruh Lama Perendaman Larva gurami Dalam Larutan tiroksin 0,1 ppm Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benihnya.Robet, T.R. 1992. Systematic Revision of The Souteasth Asian Anabantoid Fish Genus Osphronemus, with Description of Two New Species. Ichthyol Explor, Freshwater, 2(4) : 351 – 360.Sitanggang, M. 1992. Budidaya Gurami. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sumber:

Buku Pintar Budidaya Ikan Konsumsi

Karya Khairul Amri, S Pi. Msi

Khairuman,S.P