Budidaya Bawang Merah Mmc

download Budidaya Bawang Merah Mmc

of 4

description

budidaya bawang merah

Transcript of Budidaya Bawang Merah Mmc

  • Mosa Mandiri Corporation

    Pedoman Budidaya Bawang Merah (Allium cepa)

    01

    I. SYARAT TUMBUH :

    II. BENIH :

    III. OLAH TANAH :

    IV. PEMUPUKAN :

    Bawang merah dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, banyak humus, dan lebih baik ditanam di tanah alluvial. Derajat keasaman (pH) tanah 5,66,5. Jika pH < 5,5 tanaman akan teracuni Al sehingga menjadi kedil. Jika pH >6,5 unsur Mn tidak tersedia, sehingga

    otanaman kerdil. Tumbuh baik pada iklim agak kering. Suhu udara 25 30 C. Cocok ditanam di dataran rendah ( 0 400 m dpl).

    Bawang merah bisa ditanam dengan biji atau umbi. Jika menggunakan bibit, perlu dilakukan pemilihan bibit yang berkualitas yaitu : a. Ukuran umbi bibit 3-4 gram/umbi, b. Umbi telah telah disimpan 2-3 bulan, c. Umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya), d. Bentuk umbi kompak (tidak keropos), e. Kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)

    2f. Keperluan bibit untuk 1000 m adalah 120 Kg.

    a. Tanah dibuat bedengan dengan lebar 100 - 120 cm.b. Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (kanal) dengan lebar 40-50 cm

    dan kedalaman 50 cm. 2

    c. Sebarkan pupuk kandang dosis 0,5 - 1 ton/1.000 m .d. Tanah dibedengan diolah sedalam 40 cm dan dihaluskan permukaannya.e. Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis 1,5 ton/ha disebarkan di

    atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.f. Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan SUPER GLIO 100 gr/1 bungkus

    SUPER GLIO dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan.

    - Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 merata diatas bedengan, aduk rata dengan tanah.

    2- Jika dipakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis 20 kg/ 1000 m dicampur rata

    dengan tanah di bedengan. Siramkan MOSA GOLD yang telah dicampur air, merata 2

    di atas bedengan, dosis 1 botol/1000 m dengan cara :- alternatif 1 : 1 botol MOSA GOLD diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk).

    Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.

    - alternatif 2 : setiap 1 gembor (10 lt) beri 1 sendok peres makan MOSA GOLD untuk menyiram 5-10 meter bedengan.

    - Biarkan selama 5 - 7 hari

  • Pedoman Budidaya Bawang Merah (Allium cepa)

    V. PENANAMAN :Jarak Tanam

    Cara Tanam

    VI. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 - 10 HST ) :Pengamatan HAMA

    Penyiangan dan Pembumbunan

    a. Pada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkokb. Pada Musim Hujan 20 x 15 cm, varietas Tiron

    a. Umbi bibit direndam dulu dalam larutan BIO SPF dosis 10 gr (setengah sendok makan) dan AGRITECH 2 tutup ( 1 tutup : 10 cc) dalam 2 liter air.

    b. Taburkan SUPER GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam dengan larutan BIO SPF dan AGRITECH.

    c. Simpan selama 2 hari sebelum tanam.d. Ujung umbi dipotong 1/3 bagian atas.e. Pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke

    dalam lubang tanam hingga permukaan irisan tertutup tanah tipis. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.

    f. Bibit akan tumbuh setelah 1 minggu.

    a. Waspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua ), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.

    b. Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut/kalung hitam di leher, kendalikan dengan TOP BN 30 gr dilarutkan dalam tangki isi 14 liter air.

    c. Layu Fusarium. Daun bawang menguning, tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoser). Tanaman yang terserang dicabut lalu dikumpulkan untuk dibakar. Pengendalian dengan SUPER GLIO 100 gr di campur kompos jadi 25 50 kg,

    2didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m .

    a. Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang.

    b. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah.

    c. Bedengan yang rusak dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (melem).

    Mosa Mandiri Corporation 02

  • Pedoman Budidaya Bawang Merah (Allium cepa)

    Pemupukan Susulan

    Pengairan

    VII. Tanaman Fase Vegetatif ( 11- 35 HST ) :Pengamatan HAMA dan PENYAKIT

    a. Dosis pemupukan tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

    2b. Pemupukan makro 2 kali ( dosis per 1000 m ) :> 2 minggu : 5-9 kg Ure a +10-20 kg ZA+10-14 kg KCl> 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl

    c. Campur merata ketiga jenis pupuk, taburkan di sekitar rumpun atau garitan tanaman dan jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar.

    2d. Jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis 20 kg/ 1000 m diberikan pada umur 2 minggu.

    a. Penyiraman dua kali, pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh mencapai lebih 90 %

    b. Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawangc. Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari

    permukaan bedengan pertanaman

    a. Hama Ulat bawang, Spodopteraexigua (lihat sebelumnya)b. Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif

    tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak. Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Pengendalian dengan penyemprotan TOP BN di sore hari, 30 gr TOP BN dilarutkan dalam tanki isi 14 liter. Dosis 100 gr TOP BN untuk 1000 m2.

    c. Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Terdapat bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun, tepi daun kuning serta mengering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika hujan rintik-rintik segera lakukan penyiraman. Pengendalian dengan SUPER GLIO 100 gr di campur kompos

    2jadi 25 50 kg, didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m .

    Mosa Mandiri Corporation 03

  • Pedoman Budidaya Bawang Merah (Allium cepa)

    a. Penyakit Antraknose atau Otomotis, penyebab jamur Colletotricum gloesporiodes. Terbentuk bercak putih pada daun dan lekukan, menyebabkan patahnya daun secara serentak (otomatis). Tanaman terserang dicabut dan dimusnahkan. Pengendalian dengan SUPER GLIO 100 gr di campur kompos jadi 25

    250 kg, didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m .b. Penyakit oleh virus. Pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala

    arah, terkulai serta anakannya sedikit. Pergunakan bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.

    c. Busuk umbi oleh bakteri. Umbi jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.

    d. Busuk umbi/ leher batang oleh jamur. Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase). Pengendalian dengan SUPER GLIO 100 gr di campur kompos jadi 25 50 kg,

    2didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m .Untuk pencegahan hama penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan). Pestisida Kimia sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.

    a. Penyiangan kedua umur 30-35 HST, didangir, dibumbun dan bedengan yang rusak diperbaiki.

    b. Semprotkan AGRITECH, dosis 5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORTECH dengan dosis 1-2 tutup/ tanki.

    c. Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

    Pengamatan HPT sama seperti fase vegetatif. Perlu diperhatikan pengairannya. Butuh air cukup dimusim kemarau, perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

    Fase ini tidak begitu banyak air. Penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

    Panen dilakukan setelah 60-90 % daun telah rebah. Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek. Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan ( dipocong)Penjemuran dengan alas anyaman bambu ( gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas. Penjemuran kedua selama 2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 80 - 85 % baru disimpan di gudang.

    Pemeliharaan Tanaman

    VIII. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 - 50HST ) :

    IX. PEMATANGAN UMBI ( 51 - 65HST ) :

    X. PANEN DAN PASCA PANEN :

    Mosa Mandiri Corporation 04

    Page 1Page 2Page 3Page 4