BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

7
 BUDAY A ANT ARBANGSA DALAM BERORGANISASI Ba gi pe ru sa haa n ya ng ti dak me mi li ki al ian si bi sni s den ga n neg ar a la in, me ma hami  perbe daan budaya bangsa tampak nya tidak begitu penting . Lain halnya kalau perus ahan yang memiliki aliansi bisnis. Hal ini penting agar dapat dibangun kerjasama antarpelaku bisnis yang saling menguntungkan; misalnya dalam riset dan pengembangan, rekrutmen karyawan, manajemen kompensasi, dan manajemen karir. Disitu dibutuhkan saling bertukar pikiran tentang metodologi yang digunakan termasuk instrumen pengujian proses dan hasil penelitian. Begitu pula tentang metode rekrutmen, penetapan karir dan kompensasi. Karena itu paling sedikit ada tiga dimensi budaya yang perlu dipahami oleh masing-masing  perusa haan yang bekerjasama.Yang pert ama adalah masalah bahasa ; kedua tentang perilaku sosi al dan kebiasaan-kebiasaan tiap bangsa, dan ketiga adalah perbedaan budaya. Perbedaan budaya nas ion al da pa t me nye bab kan se ti ap ban gs a me mi li ki pe rbe daa n ca ra mema nda ng ke ti ka menghadapi persoalan yang sama. Karena itu dinilai perlu untuk mencari solusi bagaimana dapat dikembangkan upaya berbagi pemahaman tentang budaya masing-masing. Dengan demikian friksi aliansi bisnis dapat diperkecil. Professor Hofstede, pendiri Institute for Research on Intercultural Cooperation di Belanda, adalah salah seorang perintis yang melaku kan studi tentang budaya antarbangsa khususnya dalam  pengel eloaan bisnis. Dari temuanny a, dia membu at klasif ikasi perbe daan budaya di sejuml ah negara. Dalam perspektif individu, baik Hofstede maupun peneliti lainnya tidak membantah bahwa tiap orang di setiap negara pasti memiliki perbedaan perilaku. Namun ditinjau dari keseluruhan  peril aku domi nan dapat diuraik an gamba ran umum budaya ya ng dianut suatu ba ngsa. Dalam artikel ini diuraikan empat dime nsi budaya dari yang telah dikemukakan Hofstede, sebagai berikut (David Hussey,2002,Business driven to HRM, John Wiley&Sos) . 1.  Power Dista nce Index (PDI); meng andu ng peng ert ian kal au angg ota inst itus i memili ki kek uas aa n re nda h dal am su at u or ga nis as i di neg ara tert ent u me nce rmink an te rj adinya ketimpangan dalam hal distribusi kekuasaan. Beberapa negara seperti Inggeris, Jerman, dan Amerika Serikat memiliki PDI yang rendah. Artinya para pelaku organisasi di instusi negara- negara itu bersif at independen, ketimpanga n kekuasaa n yang rendah, dan persamaan hak yang tinggi. Sebaliknya di sejumlah negara-negara Asia dan Amerika Selatan tidak seperti itu. 2.  Individ ualism Index (ID V); men gga mba rkan pol a ker ja yang dil akuk an angg ota- ang got a suatu organisasi. Negara-negara seperti Amerika dan Eropa me miliki angka IDV yang tinggi.

Transcript of BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

Page 1: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 1/7

 

BUDAYA ANTARBANGSA DALAM BERORGANISASI

Bagi perusahaan yang tidak memiliki aliansi bisnis dengan negara lain, memahami

 perbedaan budaya bangsa tampaknya tidak begitu penting. Lain halnya kalau perusahan yang

memiliki aliansi bisnis. Hal ini penting agar dapat dibangun kerjasama antarpelaku bisnis yangsaling menguntungkan; misalnya dalam riset dan pengembangan, rekrutmen karyawan, manajemen

kompensasi, dan manajemen karir. Disitu dibutuhkan saling bertukar pikiran tentang metodologi

yang digunakan termasuk instrumen pengujian proses dan hasil penelitian. Begitu pula tentang

metode rekrutmen, penetapan karir dan kompensasi.

Karena itu paling sedikit ada tiga dimensi budaya yang perlu dipahami oleh masing-masing

 perusahaan yang bekerjasama.Yang pertama adalah masalah bahasa; kedua tentang perilaku sosial

dan kebiasaan-kebiasaan tiap bangsa, dan ketiga adalah perbedaan budaya. Perbedaan budaya

nasional dapat menyebabkan setiap bangsa memiliki perbedaan cara memandang ketika

menghadapi persoalan yang sama. Karena itu dinilai perlu untuk mencari solusi bagaimana dapat

dikembangkan upaya berbagi pemahaman tentang budaya masing-masing. Dengan demikian friksi

aliansi bisnis dapat diperkecil.

Professor Hofstede, pendiri Institute for Research on Intercultural Cooperation di Belanda,

adalah salah seorang perintis yang melakukan studi tentang budaya antarbangsa khususnya dalam

 pengeleloaan bisnis. Dari temuannya, dia membuat klasifikasi perbedaan budaya di sejumlah

negara. Dalam perspektif individu, baik Hofstede maupun peneliti lainnya tidak membantah bahwa

tiap orang di setiap negara pasti memiliki perbedaan perilaku. Namun ditinjau dari keseluruhan

 perilaku dominan dapat diuraikan gambaran umum budaya yang dianut suatu bangsa.

Dalam artikel ini diuraikan empat dimensi budaya dari yang telah dikemukakan Hofstede,

sebagai berikut (David Hussey,2002,Business driven to HRM, John Wiley&Sos) .

1.  Power Distance Index (PDI); mengandung pengertian kalau anggota institusi memiliki

kekuasaan rendah dalam suatu organisasi di negara tertentu mencerminkan terjadinya

ketimpangan dalam hal distribusi kekuasaan. Beberapa negara seperti Inggeris, Jerman, danAmerika Serikat memiliki PDI yang rendah. Artinya para pelaku organisasi di instusi negara-

negara itu bersifat independen, ketimpangan kekuasaan yang rendah, dan persamaan hak yang

tinggi. Sebaliknya di sejumlah negara-negara Asia dan Amerika Selatan tidak seperti itu.

2.  Individualism Index (IDV); menggambarkan pola kerja yang dilakukan anggota-anggota

suatu organisasi. Negara-negara seperti Amerika dan Eropa memiliki angka IDV yang tinggi.

Page 2: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 2/7

 

Artinya mereka cenderung bekerja secara individual ketimbang di negara-negara Asia seperti

Jepang, Singapura, dan Korea yang bekerja secara koletif. Karena itu angka IDV di negara-

negara itu rendah.

3.  Masculinity Index (MAS); kalau angka MAS tinggi mencerminkan adanya nilai-nilai dominan

dalam suatu masyarakat yang memiliki sifat-sifat tegas, keras hati, dan fokus untuk mencapai

 prestasi dan keberhasilan tertentu. Negara-negara yang termasuk klasifikasi di atas adalah

Austria, Jepang, Swiss, Italia, Inggeris Raya, dan Jerman. Sementara, negara-negara seperti

Belanda dan Skandinafia termasuk angka MASnya yang rendah. Ini mencerminkan pula suatu

gambaran atribut feminin yang begitu peduli dalam mengendalikan kualitas hidup keluarga.

4. Uncertainty Avoidance Index (UAI); menggambarkan tingkat perasaan suatu masyarakat atas

ancaman oleh adanya situasi yang tidak pasti dan tidak diketahuinya. Angka skor yang tinggi

mengindikasikan ketidak-toleransian terhadap kemenduaan, sementara kalau angkanya rendah

 berarti masyarakat yang toleran. Inggeris memiliki angka terendah diantara negara-negara

masyarakat Eropa lainnya.

Dari angka-angka indeks di atas belum diketahui apa posisi Indonesia dalam hal berbudaya

organisasi atau bisnis. Tetapi yang jelas dari angka-angka indeks persaingan usaha dan

kemudahan berbisnis, Indonesia menempati posisi yang rendah. Sementara dari angka korupsi,

Indonesia termasuk jagonya..

SukaBe the first to like this post.

7 Komentar 

Filed under Iklim bisnis, MSDM, Mutu, organisasi

7 Respon untuk  BUDAYA ANTARBANGSA DALAM BERORGANISASI 

1.

 

Yari NK 

Desember 21, 2007 pada 11:29 pm

Prof, saya jadi ingat iklan HSBC (namun sayangnya iklan tersebut tidak ada di TV-TV lokal),

semboyan mereka sangat sederhana tapi menyentuh bahwa “Kemanapun kita pergi, kita adalah

tamu jadi kitalah yang seyogianya menyesuaikan diri”, begitulah intinya. Jadi sepertinya HSBC

dalam mengembangkan ekspansi bisnisnya di luar negeri berpedoman pada prinsip sederhana itu

Page 3: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 3/7

 

yang juga terbukti berhasil menyederhanakan dengan baik problematika gap-gap yang ada dalam

 persoalan budaya antar bangsa. Prinsip seperti ini nampaknya cukup ampuh untuk membuat

mereka menjadi sangat kompetitif dengan pemain2 lokal.

Begitu juga dengan MTV yang mempunyai motto: “Think Globally Act Locally”, motto seperti ini

 juga disinyalir cukup membuat MTV eksis di berbagai negara termasuk di Indonesia, yang berani

menayangkan acara2 musik dangdut yang merupakan ciri khas Indonesia.

Kalau motto saya mungkin: “Think Globally Act Lo(gi)cally” Huehehehe….

Tapi tentu saja ya prof, penyesuaian terhadap budaya2 lokal, seyogianya tidak termasuk budaya2

yang merugikan seperti: korupsi dan sebagainya, kalau budaya seperti itu mungkin harus

disingkirkan atau mungkin bahasa halusnya harus “disesuaikan” dengan zaman agar sesuai dengan

atmosfir yang lebih kondusif. Itu menurut saya lho.

Hubungan Budaya antar Bangsa : Aspek Penting dalam Kebijakan Luar 

 Negeri Jepang di Akhir1980-an

Muhammad Mossadeq Bahri

Deskripsi Dokumen: http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=77147&lokasi=lokal

------------------------------------------------------------------------------------------

Abstrak 

Untuk saat ini, karena Jepang telah diterima dan diakui sebagai salah satu anggota dari kelompok 

negara

adidaya dan maju, maka adalah penting baginya untuk terlibat dan bersaing dengan negara adidaya

lain

dalam kerangka dunia yang dikuasai dan diperintah oleh aturan dari negara-negara Barat. Oleh

karena itu,

sebagai partisipan baru dalam masyarakat internasional (setelah 1952, perjanjian San Fransisco)

Jepang

Page 4: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 4/7

 

harus banyak belajar dari Barat dalam menjalankan kebijakan hubungan budaya antar bangsanya,

terlebih

lagi pada akhirnya, menciptakan gaya dan caranya sendiri.

Sepanjang menyangkut hubungan budaya antar bangsa yang Jepang jalankan, kita melihat bahwa

strategi

yang diambil adalah menjalankan kebijakan hubungan budaya antar bangsa yang menyeluruh

sifatnya.

Dalam hal ini, wilayah yang tercakup adalah menyebar untuk seluruh penjuru dunia. Meskipun.

demikian,

Jepang tetap juga menjadi daerah Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika Utara dan Eropa Barat

sebagai

tempat strategis bagi program hubungan budaya antar bangsanya. Hal ini bisa dimengerti, sebab

wilayah ini

merupakan partner dagang Jepang yang paling utama.

Ide dari berbagai program dan kegiatan yang dijalankan Jepang dalam hubungan budaya antar 

 bangsa ini

 pada dasarnya bisa dilihat dari Laporan Akhir Komite Penasehat Hubungan Budaya Antar Bangsa

 pada

 bulan Mei 1989. Laporan final inilah yang menjadi rambu atau pedoman bagi Jepang dalam

menciptakan

kebijakan guna menjalankan hubungan budaya antar bangsa. Dengan demikian, bagi Jepang,hubungan

 budaya antar bangsa merupakan aktifitas yang diakui sebagai alat untuk mempertahankan

keberadaan

Page 5: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 5/7

 

nasionalnya. Hubungan budaya antar bangsa yang tercipta ini beroperasi dalam berbagai cara,

seperti

 jaringan uang, jaringan barang dan jaringan informasi.

Pertukaran Seni Budaya Antar-Negara ASEAN Ditingkatkan

Minggu, 8 Mei 2011 13:39 WIB | 1415 Views

Jero Wacik. (ANTARA)

Berita Terkait

 Asean Jazz Festival digelar Juni di Batam

 Jero Wacik: Sudomo berjasa kepada negara

 ASEAN siaga antisipasi dampak gempa Aceh

 Penguasa Myanmar janjikan kebebasan pers

 Menteri ESDM perketat pengawasan BBM bersubsidi 

Video Terkait

Page 6: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 6/7

 

Mobil Dibawah 1500cc Diberi ...

SPBG Akan Dibangun Di Daerah

Jakarta (ANTARA News) - Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 Perhimpunan Bangsa Asia

Tenggara (ASEAN) memunculkan gagasan untuk lebih meningkatkan program pertukaran seni

dan budaya antarnegara peserta di masa mendatang.

"Pertukaran seni dan budaya akan semakin ditingkatkan di masa mendatang," kata Menteri

Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, di Jakarta, Minggu.

Jero Wacik mengatakan, upaya untuk meningkatkan program pertukaran seni dan budaya

merupakan gagasan yang sangat baik untuk semakin mempererat hubungan negara-negara anggota

ASEAN.

Page 7: BUDAYA ANTARBANGSA DALAM

5/17/2018 BUDAYA ANTARBANGSA DALAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budaya-antarbangsa-dalam 7/7

 

"Selain itu , hubungan antarnegara di bidang seni dan budaya juga akan semakin lentur," katanya.

Selain itu, Wacik juga mengatakan, mengenai adanya gagasan untuk meningkatkan jumlah

kunjungan wisata antarnegara ASEAN.

"Jadi, di masa mendatang sesama negara ASEAN akan mendorong masyarakatnya untuk berwisata

antarnegara ASEAN saja," katanya.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata ,menurut Wacik, juga akan mendorong masyarakat

Indonesia untuk menjadikan negara-negara ASEAN menjadi tujuan wisata jika ingin ke luar 

negeri.

KTT ke-18 ASEAN diselenggarakan di Jakarta, 7-8 Mei dihadiri oleh Sultan Brunei Darussalam,

Sultan Hassanal Bolkiah Mu`izzaddin Waddaulah, Perdana Menteri (PM) Kerajaan Kamboja, Hun

Sen, PM Laos, Thongsing Thammavong, dan PM Malaysia, Dato` Sri Mohd Najib bin Tun Abdul

Razak.

Selain itu, PM Myanmar, Thein Sein, Presiden Filipina Benigno S. Aquino III, Menteri Senior Singapura, S. Jayakumar, yang mewakili Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, PM

Kerajaan Thailand, Abhisit Vejjajiva, dan PM Vietnam, Nguyen Tan Dung. Sementara itu,

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak sebagai Ketua ASEAN dan tuan rumah.

PM Singapura, Lee Hsien Loong, tidak dapat hadir karena pemilihan umum di dalam negerinya.

(T.W004/A011)

 Editor: Priyambodo RH