Btq

3
SEMESTER 2 BAB 6 (QS. ABASA AYAT 1-8) ِ مْ سِ بِ اِ نَ مْ حَ ر ل اِ م يِ حَ ر ل ا َ س َ ب َ ع ى َ ل َ و َ ت َ و1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, نَ " اُ هَ آ;pma& ءَ ى جَ مْ عَ " ْ ال2. karena telah datang seorang buta kepadanya اَ مَ وَ 0 ك يِ رْ دُ يُ هَ لَ عَ ل ىَ كَ = زَ ي3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). ْ وَ " اُ رَ كَ = دَ يُ هَ عَ B فB نَ تَ = ف ىَ رْ كِ B الد4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfa’at kepadanya? اَ مَ " اِ نَ م ىَ B نْ B غَ نْ س ا5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup

description

abasa 1-8

Transcript of Btq

Page 1: Btq

SEMESTER 2BAB 6

(QS. ABASA AYAT 1-8)

م� مـن� الل�ه� ب�س� ح� يم� الر� ح� الر�

و�ت�و�ل�ى ع�ب�س�1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

آء�ه� أ�ن �ع�م�ى ج� األ�2. karena telah datang seorang buta kepadanya

ا ك�ى ل�ع�ل�ه� ي�د�ر�يك� و�م� ي�ز�3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa).

و�� ع�ه� ي�ذ�ك�ر� أ ت�نف� ى ف� الذ2ك�ر�

4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfa’at kepadanya?

ا م�ت�غ�ن�ى م�ن� أ� اس�

5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup

أ�نت� د�ى ل�ه� ف� ت�ص�6. maka kamu melayaninya.

ا ك�ى أ�ال� ع�ل�ي�ك� و�م� ي�ز�7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

ا م�أ� آء�ك� م�ن و� ع�ى ج� ي�س�

8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran)

Surat Abasa terdiri dari 42 ayat. Termasuk golongan surat

Makiyyah. Dinamakan “Abasa” (ia bermuka masam) diambil dari perkataan ’Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Asbabun Nuzul

Page 2: Btq

Pada suatu ketika Rasulullah SAW berdialog dan menerima kehadiran para pembesar Qurays, dengan harapan mereka bersedia memeluk islam. Pada saat yang sama datang seorang sahabat yang buta, Abdullah bin Umi Maktum, seraya berkata : “Wahai Rasulullah, berilah aku petunjuk agama”. Mendengar perkataannya, Rasulullah berpaling dengan muka masam. Beliau tetap menghadap dan menyambut para pembesar Qurays. Melihat keadaan Rasulullah yang demikian, maka Abdullah bin Umi Maktum serayab berakata : “Wahai Rasulullah, adakah kata-kataku menggagu pembicaraanmu denagn pembesar-pembesar Quraiys itu? ”, Rasulullah menjawab, “Tidak, sama sekali tidak”. Dengan adanya kejadian ini, maka Allah segera mengutus Jibril menurunkan wahyu kepada Rasulullah, berupa ayat ke 1-10 dari surat abasa.yakni sebagai teguran atas sikap Rasulullah yang bermuka masam ketika menerima Abdullah bin Umi Maktum yang buta dihadapan pembesar Quraiys.

Tafsir dan Kandungan

Dilatar belakang surat abasa jelas membuktikan bahwa Rasulullah memilih-milih dalam domain berdakwahnya. Rasulullah mempunyai asumsi bahwa jika beliau mendapat dukungan dari orang-orang penting dari suku Quraiys yaitu Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, dll, maka akan berkuranglah masalah yang dialami umat pada saat diawal dakwah Makiyyah.

Datangnya Abdullah bin Umi Maktum yang membuat Rasulullah bermuka masam adalah refleksi keengganan untuk mengurus masalah yang diasumsikan kurang penting dan tidak punya kemampuan ekonomi.

Hikmah dari abasa terhadap Rasulullah :

Tafsir Fizhilaali Quran menjelaskan bahwa disinilah langit campur tangan untuk mengatakan kata pasti dalam urusan ini, untuk menaruh rambu-rambu dan semua petunjuk jalan, dan untuk menetapkan timbangan untuk menimbangsemua norma dan nilai, tanpa menghiraukan semua jenis lingkungan (kasta) dan pemikiran. Termasuk pemikiran tentang kemaslahatan dakwah menurut pandangan manusia, bahkan menurut pandangan penghulu semua manusia yakni Nabi Muhammad SAW.