BRONKITIS

4
BRONKITIS 1. Pendahuluan Penyakit dan gangguan saluran napas masih merupakan masalah terbesar di Indonesia pada saat ini. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut, tuberculosis, asma dan bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi (Aditama, 2002). 2. Definisi Bronkitis digambarkan sebagai inflamasi dari pembuluh bronkus. Inflamasi menyebabkan bengkak pada permukaannya, mempersempit pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamasi (Alsagaff, Hood, dkk, 2005). Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus. Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil (medium size), sedangkan pada bronkus besar jarang terjadi. Hal ini dapat memblok aliran udara ke paru-paru dan dapat merusaknya (Farida, 2008). Gambar 2.1. Menunjukkan perbedaan bronkus normal dan bronkitis

description

referat

Transcript of BRONKITIS

BRONKITIS1. Pendahuluan

Penyakit dan gangguan saluran napas masih merupakan masalah terbesar di Indonesia pada saat ini. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut, tuberculosis, asma dan bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi (Aditama, 2002). 2. DefinisiBronkitis digambarkan sebagai inflamasi dari pembuluh bronkus. Inflamasi menyebabkan bengkak pada permukaannya, mempersempit pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamasi (Alsagaff, Hood, dkk, 2005).

Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus. Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil (medium size), sedangkan pada bronkus besar jarang terjadi. Hal ini dapat memblok aliran udara ke paru-paru dan dapat merusaknya (Farida, 2008).

Gambar 2.1. Menunjukkan perbedaan bronkus normal dan bronkitisSumber: http//www.medicastore.com/penyakit/14/bronkitis.html3. Etiologi

Secara umum penyebab bronkitis dibagi berdasarkan faktor lingkungan dan faktor host / penderita. Penyebab bronkitis berdasarkan faktor lingkungan meliputi polusi udara, merokok dan infeksi. Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi bakteri (Staphylococcus, Pertusis, Tuberculosis, mikroplasma), infeksi virus (RSV, Parainfluenza, Influenza, Adeno) dan infeksi fungi (monilia). Faktor polusi udara meliputi polusi asap rokok atau uap/gas yang memicu terjadinya bronkitis. Sedangkan faktor penderita meliputi usia, jenis kelamin, kondisi alergi dan riwayat penyakit paru yang sudah ada (Setiawati; dkk, 2006).4. Patofisiologi BronkitisPenemuan patologis dari bronkitis adalah hipertropi kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Hipertropi kelenjar mukosa bronkus menyebabkan penyempitan saluran bronkus yang mengakibatkan diameter bronkus mengecil dan akan terjadi sekresi mukus yang berlebihan dan kental (Harrison, 2003).5. Manifestasi Klinis

Gejala umum bronkitis akut adalah: a. Batuk produktif adalah gejala yang paling umum pada penderita bronchitis dan biasanya terjadi setiap hari. Intensitas batuk, jumlah dan frekuensi produksi sputum bervariasi dari pasien ke pasien. Dahak berwarna yang bening, putih atau hijau-kekuningan. b. Dyspnea (sesak napas) secara bertahap meningkat dengan tingkat keparahan penyakit. c. Gejala kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala dapat menyertai gejala utama. d. Demam dapat mengindikasikan infeksi paru-paru sekunder virus atau bakteri.6. Komplikasi Bronkitis

a. Bronkitis akut yang tidak ditangani cenderung menjadi bronkitis kronik. b. Pada orang yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang dapat terjadi Othitis Media, Sinusitis dan Pneumonia. c. Bronkitis Kronik menyebabkan mudah terserang infeksi.d. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasis atau Bronkietaksis.7. Cara Mendiagnosa Bronkitis

Diagnosis dari bronkitis dapat ditegakkan bila didapatkan :

a. Anamnesa Pasien mempunyai gejala batuk yang timbul tiba-tiba dengan atau tanpa sputum dan tanpa adanya bukti pasien menderita pneumonia, common cold, asma akut dan eksaserbasi akut.

b. Pemeriksaan fisik Pada stadium awal biasanya tidak khas. Dapat ditemukan adanya demam, gejala rinitis sebagai manifestasi pengiring, atau faring hiperemis. Sejalan dengan perkembangan serta progresivitas batuk, pada auskultasi dapat terdengar ronki, wheezing, ekspirasi memanjang. Bila lendir banyak dan tidak terlalu lengket akan terdengar ronki basah. c. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan dahak untuk mengetahui penyebab bronchitis.

Rontgen toraks

Tes fungsi paru

8. Tata Laksana Bronkitis

a. Antibiotika : Penisillin (Amoksisilin), Quinolon (Ciprofloksasin)

b. Mukolitik dan ekspektoran

c. Bronkodilator : Beta-2 agonis (simpatomimetika : aminofilin, teofilin)

d. Edukasi : hindari rokok