BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1564110090.pdfRabu, 24 Juli 2019 bertempat di...

11
BPTP NEWS 26 JULI 2019 Bogor Agro Science Techno Park (BASTP) yang berlokasi di Cimanggu Bogor pada Selasa (23/7) kedatangan tamu istimewa, sekitar 30 orang calon purna bakti Pemprov Jambi periode 2019-2020. Mereka merupakan peserta observasi lapangan kegiatan Diklat Teknis Inti Kewirausahaan Purna Bhakti ASN dari Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi. Kepala BPSDM Provinsi Jambi, H.M. Iskandar Nasution, SH, M.Si serta jajaran struktural ikut memantau kegiatan tersebut. Ini merupakan kali kedua BPSDM Provinsi Jambi mengunjungi BB Pengkajian dan BB. Pasca Panen untuk belajar sekaligus berwisata ilmiah tentang teknologi pertanian. Bertempat di Aula Bisbul BB. Pengkajian, acara yang dipandu oleh R. Dani Medionovianto, S.Pt, Penyuluh Pertanian menyambut para peserta diklat penuh keakraban. Berkesempatan membuka acara Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Pengkajian, Ir. Achmad Subaidi,M.Si “Kegiatan seperti ini harus di apresiasi tentunya, sehingga para Calon Purna Bhakti ASN dapat memiliki bekal dan kemampuan untuk melakukan wirausaha di bidang pertanian," ujar Subaidi. Para peserta langsung disungguhkan dengan pemutaran film “Sejarah Bogor Kota Agro Wisata” dan “Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Teknologi Hidroponik.” Selanjutnya, contoh model pertanian perkotaan juga diperkenalkan oleh Didu Wahyudi, SE, M.Si, penanggung jawab Tagrimart. Materi yang disampaikan antara lain cara menanam tanaman sayuran dengan menggunakan teknik hidroponik, aquaponik, serta cara membudidayakan kabocha. Peserta juga turut beroleh ilmu pengolahan produk pertanian di Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian dan materi peluang bisnis penangkaran benih tanaman buah-buahan di Kebun Percobaan Cipaku. Cinderamata berupa benih induk berlabel menjadi oleh-oleh yang dibagikan kepada para peserta untuk bisa dibudidayakan di Jambi. Antusiasme peserta terlihat sejak mulai acara hingga akhir. Salah seorang peserta, Pa Pardede mengatakan rasa puasnya dengan kegiatan hari itu, terutama dalam pelayanannya, sangat ramah, sopan dan sangat membantu. "Materi yang disampaikan pun sangat bagus, jadi kami punya gambaran untuk usaha khususnya dibidang pertanian yang bisa dilakukan di hari tua kami," tambah Pardede. Tak hanya itu, menutup acara para peserta diajak untuk mengunjungi Kafe Gade di Bogor. Para peserta 0terlihat sangat antusias saat sesi diskusi secara langsung dengan pemilik café serta melihat peluang bisnis Kedai Kopi. (Bella) EDISI: 18 26 JULI 2019 BASTP, LANGGANAN PEMPROV JAMBI LATIH TEKNIK PERTANIAN CALON PURNABAKTI BBP2TP www.bptpnews.id HALAMAN 1 DARI 11

Transcript of BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1564110090.pdfRabu, 24 Juli 2019 bertempat di...

  • BPTP NEWS26 JULI 2019

    Bogor Agro Science Techno Park (BASTP) yang berlokasi di Cimanggu Bogor padaSelasa (23/7) kedatangan tamu istimewa, sekitar 30 orang calon purna baktiPemprov Jambi periode 2019-2020. Mereka merupakan peserta observasilapangan kegiatan Diklat Teknis Inti Kewirausahaan Purna Bhakti ASN dariLingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

    Kepala BPSDM Provinsi Jambi, H.M. Iskandar Nasution, SH, M.Si serta jajaranstruktural ikut memantau kegiatan tersebut.

    Ini merupakan kali kedua BPSDM Provinsi Jambi mengunjungi BB Pengkajian danBB. Pasca Panen untuk belajar sekaligus berwisata ilmiah tentang teknologipertanian.

    Bertempat di Aula Bisbul BB. Pengkajian, acara yang dipandu oleh R. Dani Medionovianto, S.Pt, Penyuluh Pertanian menyambut para peserta diklatpenuh keakraban. Berkesempatan membuka acara Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Pengkajian, Ir. Achmad Subaidi,M.Si

    “Kegiatan seperti ini harus di apresiasi tentunya, sehingga para Calon Purna Bhakti ASN dapat memiliki bekal dan kemampuan untuk melakukanwirausaha di bidang pertanian," ujar Subaidi.

    Para peserta langsung disungguhkan dengan pemutaran film “Sejarah Bogor Kota Agro Wisata” dan “Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan TeknologiHidroponik.”

    Selanjutnya, contoh model pertanian perkotaan juga diperkenalkan oleh Didu Wahyudi, SE, M.Si, penanggung jawab Tagrimart. Materi yangdisampaikan antara lain cara menanam tanaman sayuran dengan menggunakan teknik hidroponik, aquaponik, serta cara membudidayakan kabocha.

    Peserta juga turut beroleh ilmu pengolahan produk pertanian di Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian dan materi peluang bisnis penangkaranbenih tanaman buah-buahan di Kebun Percobaan Cipaku. Cinderamata berupa benih induk berlabel menjadi oleh-oleh yang dibagikan kepada parapeserta untuk bisa dibudidayakan di Jambi.

    Antusiasme peserta terlihat sejak mulai acara hingga akhir. Salah seorang peserta, Pa Pardede mengatakan rasa puasnya dengan kegiatan hari itu,terutama dalam pelayanannya, sangat ramah, sopan dan sangat membantu.

    "Materi yang disampaikan pun sangat bagus, jadi kami punya gambaran untuk usaha khususnya dibidang pertanian yang bisa dilakukan di hari tuakami," tambah Pardede.

    Tak hanya itu, menutup acara para peserta diajak untuk mengunjungi Kafe Gade di Bogor. Para peserta 0terlihat sangat antusias saat sesi diskusi secaralangsung dengan pemilik café serta melihat peluang bisnis Kedai Kopi. (Bella)

    EDISI:

    18

    26 JULI 2019

    BASTP, LANGGANAN PEMPROV JAMBI LATIH TEKNIK PERTANIAN CALONPURNABAKTI

    BBP2TP

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 1 DARI 11

  • Kegiatan Pengembangan Model Lumbung Pangan di Wilayah Perbatasandi Kabupaten Malaka pada tiga poktan di Desa Alas Selatan, KecamatanKobalima Timur terbukti menyuguhkan penampilan pertumbuhan yangberkesan.

    Betapa tidak, ditengah derahan cuaca, khususnya curah hujan yang tidakmenentu di MT II 2019 tanaman jagung hibrida Nasa29 betul-betulmenampilkan pertumbuhan yang optimal.

    Pengamatan di lahan Poktan dampingan BPTP NTT ini memberikan kesanakan panen cukup baik.

    "Secara umum kondisi pertanaman jagung di tiga Poktan binaan BPTPNTT yang berjumlah 65 org anggota seluas 20 ha bagus. Kondisipertumbuhan jauh berbeda dengan pertanaman masyarakat sekitarnya.Walaupun persoalan utama adalah kelembaban tanah yang relatifrendah, walaupun curah hujan sangat minim selama masa pertumbuhansekalipun. Kondisi anomali iklim berbeda jauh dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya tapi tanaman jagung Nasa29 berpenampilan luarbiasa" demikian kesan peneliti BPTP NTT, Dr Tony Basuki, ketikamelakukan monitoring di desa Alas Selatan (Kamis, 25/7).

    Umur tanaman bervariatif antar petani, disebabkan karena kepastian curah hujan yang tidak menentu. Namun yang ditanam lebih awal, cenderunglebih berperforman meyakinkan.Saat ini sebagian besar telah masuk fase berbunga dan awal pengisian tongkol.

    Penerapan teknologi oleh petani, telah mengikuti petunjuk Bimtek, dimana inovasi Nasa29 dengan tata tanam Double Track sangat nampak danterkesan di petani. Pengendalian gulma yang menjadi hambatan usahatani saat ini, telah menggunakan herbisida sistemik dan kontak.

    Mengenai serangan hama juga ditemukan jenis hama penggerek daun dan batang tetapi tingkat serangan belum sampai tahap merugikan, karenapopulasinya masih jauh di bawah ambang ekonomi. Diprediksi panen tengah Agustus sampai awal September.

    Disamping itu kelebihan dari tata tanam double track yaitu diterapkan Model Turiman (tumpangsari tanaman) telah nampak yaitu dilorong doubletrack ditanam kacang hijau dan kacang tanah. (BdR/TB).

    MUARO JAMBI - Satu langkah lagi upaya yang dilakukan untuk memberikanperlindungan hukum dan memperluas pemasaran pada Nanas Tangkit akanterwujud.

    Rabu, 24 Juli 2019 bertempat di Kantor Desa Tangkit Baru, Kec. Sungai Gelam,Kab. Muaro Jambi, 7 instansi terkait bersama petani nanas Desa Tangkit Barubersinergi dalam upaya mendaftarkan Indikasi Geografis (IG) Nanas TangkitBaru.

    Acara Sosialisasi Hasil Kajian Kesiapan Masyarakat Desa Tangkit Baru untukMewujudkan Indikasi Geografis Nanas Tangkit Baru Kecamatan Sungai GelamKabupaten Muaro Jambi, dengan tema “Melalui Indikasi Geografis, KitaTingkatkan Nilai Tambah terhadap Nanas Tangkit Baru yang Menjembatani

    Kesejahteraan Petani Nanas” diinisiasi oleh Balitbangda Provinsi Jambi.

    Acara dihadiri oleh 30 orang peserta, terdiri dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Dinas Ketahanan Pangan Provinsijambi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi, Dinas Koperasi Muaro Jambi, BPTP Jambi danKetua Kelompok Tani serta Petani Nanas Tangkit Baru .

    Acara dibuka oleh Kepala Balitbangda yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Pengembangan Teknologi Drs. Disma Hartati, M.M.

    Dalam arahannya Disma Hartati mengharapkan petani bersemangat dalam membentuk kelembagaan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis(MPIG) yang merupakan salah satu persyaratan yang dibutuhkan dalam pendaftaran IG tersebut.

    IG Nanas Tangkit Baru dapat meningkatkan harga jual dan memberikan perlindungan hukum kepada produk, sehingga tidak bisa diklaim oleh daerahlain serta meningkatkan kemampuan ekonomi daerah.

    JAGUNG HIBRIDA NASA29 BERJAYA DI MT II LOKASI WILAYAH PERBATASAN MALAKANusa Tenggara Timur

    SINERGISITAS UNTUK PERCEPATAN INDIKASI GEOGRAFIS NANAS TANGKIT BARUJambi

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 2 DARI 11

  • Hal ini disambut baik oleh Kepala Desa Tangkit Baru Drs. Andi Zainal Abidin yang mendukung sepenuhnya proses percepatan pendaftaran IG NanasTangkit Baru.

    Dalam sambutannya Andi Zainai Abidin menyampaikan dari 1.800 ha luas Desa Tangkit Baru dengan, 1.500 ha merupakan kawasan hortikultura dan1.276 ha kawasan program unggulan pedesaan (nanas), dengan luas lahan yang telah berproduksi 900 ha.

    Nanas Tangkit mempunyai cita rasa dan aroma yang khas dan berbeda hasilnya bila ditanam di daerah lain.

    Kedepan kawasan nanas akan dirancang menjadi satu kawasan agrowisata sesuai dengan visi menjadikan Desa ‘Idaman Sejati’ (Indah, Damai, Maju,Mandiri, Sejahtera dan Berbudi Pekerti) tahun 2022.

    Kendala yang dihadapi masyarakat saat ini adalah ketidakstabilan harga, pada saat tertentu harga tinggi (bisa mencapai Rp.5.000,-/buah) dan di waktulain sangat rendah (Rp.500,-/buah).

    Dengan MPIG diharapkan bisa menstabilkan harga nanas sepanjang waktu.

    Demi meningkatkan motivasi petani nanas dalam pendaftaran IG tersebut, dalam kesempatan ini juga disampaikan hasil Kajian Kesiapan Masyarakatdalam Mendukung Pendaftaran Nanas Tangkit oleh Peneliti Balitbangda Provinsi Jambi dan Upaya Penguatan Perlindungan Hukum KekayaanIntelektual Indikasi Geografis di Provinsi Jambi oleh Kabid. Pelayanan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Jambi.

    Nanas Tangkit berpeluang besar untuk didaftarkan karena belum ada nanas di Indonesia yang mempunyai IG.

    Semoga IG Nanas Tangkit dapat segera terwujud.

    Kegiatan dilaksanakan Rabu (24/07), di wilayah perbatasan yang berlokasidi Desa Nagur, Kec. Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.Kegiatan ini didampingi oleh Ketua Tim Monev Balitbangtan BPTPSumatera Utara Bapak Musfal, SP, MP dan penjab kegiatan.

    Dari hasil kunjungan tersebut, tanggapan Tim terhadap pelaksanaankegiatan di lapangan hasilnya sangat baik, terutama penerapan teknologisistem tanam jarwo 2:1.

    Menurut Bapak Musfal, SP, MP sistem tanam jarwo 2:1 sudah memenuhistandard khususnya jumlah populasi sebanyak 230.000 tanaman per hadapat terpenuhi. Hal ini terlaksana berkat kerjasama yang baik darikelompok tani yang diketuai oleh pak kliwon serta peran penyuluh dariBPP Tanjung Beringin yang selalu melakukan pendampingan di lapangan.

    Saat ini tanaman berumur 33 HST, dari hasil pengalaman selintas terlihat pertumbuhan varietas Inpari 33 lebih baik dibandingkan dengan Inpari 32terutama dari jumlah anakan yang saat ini sudah mencapai rata-rata 35 anakan per rumpun.

    Ketua tim monev menyarankan agar petani memelihara tanaman dengan baik hingga panen nantinya, dan pada pemupukan yang ke II agarmemanfaatkan teknologi bagan Warna Daun (BWD) untuk penentuan dosis N. Menurut Pak Musfal melihat kondisi pertanaman saat ini kemungkinanproduksi bisa tercapai diatas 8 ton per ha.

    MONITORING KEGIATAN DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI WILAYAHPERBATASAN

    Sumatera Utara

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 3 DARI 11

  • Jakarta -- Dalam rangka menunjang diseminasi teknologi pertanian, BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Jakarta mengadakan Bimbingan TeknisPeningkatan Kapasitas Penyuluh di Provinsi DKI Jakarta pada Tanggal 24 Juli2019. Hadir dalam Bimbingan Teknis kali ini Kepala BPTP Jakarta, Peneliti danPenyuluh BPTP Jakarta, Penyuluh Pertanian dan THL PP lingkup Provinsi DKIJakarta.

    Dalam sambutanya Kepala BPTP Jakarta, Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Simenyampaikan melalui kegiatan ini diharapkan Penyuluh di DKI Jakarta dapatmemanfaatkan teknologi informasi yang ada ketika melakukan kegiatanpenyuluhan di lapangan. Penyuluh Lapangan diharapkan juga menggunakanteknologi informasi terkini dalam pembuatan media penyuluhan. Tulangpunggung pembangunan pertanian adalah petani, sehingga setiap penyuluhpertanian harus berpikir bagaimana cara agar setiap inovasi pertanian yangdihasilkan Badan Penelitan dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertaniandapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

    Narasumber Bimbingan Teknis kali ini adalah Ir. Sri Puji Rahayu, MM, Wellyana Sitanggang, SP, M.Si dan Ir. Sumardi dari Pusat Penyuluhan PertanianBadan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Materi pertama yang disampaikan adalah Strategi PeningkatanKelas Kemampuan Kelas Kelompok Tani dan Pertanian, kemudian dilanjutkan dengan materi Peningkatan Kapasitas Penyuluh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada akhir acara Bimbingan Teknis peserta juga dilatih membuat media penyuluhan dalam bentuk video denganmenggunakan smartphone. Aplikasi yang digunakan adalah PowerDirector yang dapat diunduh secara gratis di Google Play.

    BPTP Balitbangtan Sultra melakukan kerja sama dengan Balitbang Kab.Kolaka dalam rangka penerapan dan pengembangan inovasi teknologispesifik lokasi di Kab. Kolaka.Kerjasama ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Kepala BalitbangKab. Kolaka Dr. Muh. Azikin, STP. MS dengan kepala BPTP BalitbangtanSultra Ir. Muh. Asaad, M.Sc.

    Dalam sambutannya kepala BPTP Balitbangtan Sultra mengatakan bahwaBalitbangtan sekarang ini bukan lagi mendukung program strategisKementan tetapi melaksanakan program strategis tersebut. Notakesepahaman ini dilakukan untuk mempercepat diseminasi inovasiteknologi pertanian kepada masyarakat khususnya petani.

    BPTP Balitbangtan Sultra bertekad untuk mendukung kegiatan pertaniandi kab.Kolaka menuju swasembada pangan secara berkelanjutan, danpemerintah daerah juga harus bisa mendorong komoditas yang ada didaerahnya. Pada kesempatan yang sama Kepala Balitbang Kolakamenjelaskan ruang lingkup MoU ini meliputi pemanfaatan dan penerapan hasil inovasi teknologi Balitbantan.

    Selain itu, dijelaskan bahwa Balitbang Kolaka yang usianya relatif muda baru 7 bulan dan tidak memiliki tenaga ahli dibidang pertanian, sehinggamembutuhkan jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian.

    Seperti kita ketahui bahwa Kab. Kolaka merupakan sentra perkebunan tanaman kakao di prov. Sultra, dan telah terbangun kawasan Kampung Kakaoyang membutuhkan pendampingan teknologi dari BPTP Balitbangtan Sultra.

    BPTP JAKARTA ADAKAN BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHDI DKI JAKARTA

    DKI Jakarta

    BPTP BALITBANGTAN SULTRA MENGAWAL PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KOLAKASulawesi Tenggara

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 4 DARI 11

  • Salah satu tugas BPTP adalah melakukan pendampingan pengembangan kawasanhortikultura, peternakan, tanaman pangan, dan perkebunan menyesuaikandengan subsektor yang dominan dan unggul di suatu wilayah. Tahun 2019 ini,kegiatan pendampingan BPTP Banten difokuskan pada kawasan pertanianberbasis korporasi petani, yaitu di Kecamatan Gunung Kencana Kab. Lebak.

    Khusus untuk pendampingan pengembangan kawasan hortikultura, salah satubentuk kegiatan BPTP Banten di kawasan korporasi tersebut adalah melakukandemplot cabai seluas 1 ha sebagai lahan percontohan teknologi. Teknologi yangdiaplikasikan pada lahan demplot tersebut adalah penggunaan VUB cabai,pemupukan berimbang, dan upaya pengendalian OPT. Selain itu, kelompok tanidan LMDH yang menjadi sasaran percontohan juga ditingkatkan pengetahuannyatentang budidaya cabai melalui Sekolah Lapang (SL).

    Pertemuan SL cabai tersebut direncanakan akan dilakukan sebanyak 4 kali.Selasa, 23/07/2019 telah dilakukan pertemuan SL yang pertama dengan pesertaberjumlah 30 orang yang terdiri dari anggota kelompok tani Ciminyak Jaya,Kelompok Tani Cempaka Jaya, dan LMDH setempat. SL dilaksanakan di Desa

    Kramatjaya berdekatan dengan lokasi demplot teknologi cabai. Pertemuan SL juga dihadiri oleh Kasie Hortikultura Distanbun Kab. Lebak, Korluh Kec.Gunung Kencana, dan Ketua RPH Kec. Gunung Kencana.

    Materi SL pertama tersebut adalah "Pengolahan Lahan dan Teknik Persemaian Cabai Merah" yang dihantarkan oleh Penyuluh BPTP Banten Kartono, SP,M.Si. "Kami sangat merespon positif kegiatan ini dan berharap percontohan dan ilmu yang diperoleh pada SL ini akan memberikan motivasi bagi petaniuntuk mengembangkan tanaman hortikultura khususnya cabai" Ucap Irwan Riyadi, SP, MA Kasie Horti Distanbun Lebak

    Kegiatan ini juga sangat direspon positif oleh ketua RPH Kec. Gunung Kencana. "Tahun 2019 ini akan dibuka lahan Perhutani seluas 37 ha dan itu bisadimanfaatkan oleh petani untuk ditanami komoditas apa saja dan terutama jika akan dimanfaatkan untuk tanaman cabai" ujar Olis, Ketua RPHmenyemangati petani.

    Pasca pertemuan pertama SL tersebut, telah ditentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu penanaman pada demplot yang akandilaksanakan bertepatan dengan pertemuan SL yang kedua.

    Palangla Raya (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Barito TimurMenggandeng dan menjalin kerjasama dengan Balai PengkajianTeknologu Pertanian Kalimantan Tengah, untuk mengembangkan bibitpadi lokal varietas Siam Busu yang banyak ditanam petani setempat.

    Sampai sekarang sebagian besar lahan pertanian yang tersebar di 10kecamatan di kabupaten ini lebih ditanami bibit padi lokal, kata WakilBupati Bartim Habib Said Abdul Saleh melalui rilis yang di kirim kePalangka Raya, Rabu.

    "Kami ingin bibit padi lokal itu menjadi produk pangan unggulan daerah.Jadi, kami mengharapkan BPTP Kalteng ikut mengawalmengembangkannya," kata Saleh.

    selain melakukan penandatangan kerjasama antara Pemkab dan BPTPKalteng, juga dilaksanakan publikasi serta sosialisasi tahapanpengembanhan padi sian busu yang nantinya menjadi produk panganbernilai ekomomis tinggi.

    Kepala BPTP Kalteng Fery F Munier mengatakan tindak lanjut dari kerjasama itu rencananya untuk menghasilkan varietas padi siam busu danturunannya sebagai produk unggulan yang bernilai ekonomis tinggi dan mampu menigkatkan pendapayan masyarakat.

    "Nantinya akan ada serangkaian kegiatan observasi, seleksi, uji adaptas dan pelepasan varietas padi siam busu sebagai varietas unggul lokal nasional,"kata Fery.

    BPTP BANTEN LAKUKAN PERCONTOHAN TEKNOLOGI CABAI DI KAWASAN PERTANIANBERBASIS KORPORASI PETANI

    Banten

    PEMKAB BARTIM GANDENG BPTP KALTENG KEMBANGKAN PADI LOKALKalimantan Tengah

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 5 DARI 11

  • Semantara itu, Peneliti bidang Padi BPTP Dr Susilawati menyatakan bahwa pihaknya ada menemukan 15 bibit padi lokal kabupaten Barito Timur.Sebanyak 15 jenis padi lokal itu bahan telah dikaji dan dikarakterisasi oleh BPTP sebagai kekayaan plasma butfah milik Bartim.

    Dia mengatakan keuggulan plasma butfah padi asal Bartim adalah tahan terhadap pH tanah yang tinggi, toleran kekeringan, toleran naungan, tolerangenangan, dan lainnya. Sifat-sifat itu banyak ditemukan pada jenis padi lokal Bartim seperti Siam Kupang, taring Planduk, si Juntai, padi LungkungHarum, Siam Cantik, dan lainnya.

    "Itu potens unggulan spesifik di Bartim dan kami yakin akan nilai ekonomi yang dihasilkan sangat bermanfaat untk menciptakan produk-produkunggulan," demikian Susilawati.

    Komponen pertumbuhan tanaman disamping tanah dan air juga memerlukaniklim, kelembabannya maupun curah hujan sedangkan di musim kemarau curahhujan pastinya akan berkurang , sehingga tentu dibutuhkan inovasi lain, sebabtidak berarti aktivitas pertanian boleh berhenti.

    “Sehingga strateginya tentu saja dapat dilakukan dengan menanam tanamanyang toleran ataupun tahan terhadap kekeringan yang kebutuhan airnya lebihsedikit seperti tanaman palawija, jagung, kedelai, sorgum,”ujar Kepala BalaiPengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP) Balitbangtan Provinsi Bangka Belitung,Wahyu Wibawa di dampingi rekannya Suharyanto.

    Lanjut Wahyu, di musim panas ini pun untuk jenis tanaman pangan lainnyaseperti padi juga bisa “diakali” dengan memakai varietas-varietas yang tolerankekeringan seperti jenis Inpago 1 – 11 yang memang telah banyak dikenal cukuptoleran terhadap kekertingan dan juga ada jenis yang jenis inpari 10 dan inpari 39

    . “Ya pastinya meski musim kemarau bukan berati upaya kita dipertanian juga ikut berhenti,” sebut Wahyu lagi.

    Ditengah musim kering seperti sekarang, Wahyu juga mengaku mengajak masyarakat dan petani dapat memanfaatkan sumber-sumber air sepertiembung atau sungai yang bisa dinaikan misalnya dengan menggunakan pomparisasi.

    “Kami tentu saja selalu berkoordinasi dengan dinas pertanian provinsi dengan BMKG menyangkut cuaca dan iklim perkembangannya seperti apa,misalnya menurut BMKG musim kemarau akan berlangsung Juni – Oktober 2019 sehingga otomatis curah hujan akan berkurang , makanya kita siasatidengan pemilihan jenis tanaman dan juga pemilihan varietas,” sebut Wahyu.

    Orang nomor satu di BPTP Babel ini, menyebut tetapi disisi lain juga musim panas bukan alasan, justeru tetap harus bersyukur, di karenakan dalamartian ada padi-padi jenis tertentu yang memerlukan banyak air dan ada juga tanaman durian, rambutan , mangga, jeruk yang memerlukan stressuntuk mengeluarkan bunga, bukan kah kalau hujan terus maka tidak bisa berbuah.

    Jangan hanya melihat dari satu sisi, tetapi juga harus melihat pertanian secara keseluruhan, karena ini semua pun merupakan adilnya dari Yang MahaKuasa Alloh SWT. sebab kalau tidak dikasih panasnya, maka duriannya tidak panen, jeruk dan mangga juga lengkeng juga berbunga dan berbuah, sebabtanaman-tanaman ini memang di stimulasi oleh kondisi iklim. Kalau curah hujan cukup maka akan mengeluarkan tunas terus bukanbunga,”tambahnya.

    Wahyu mengaku yakin tidak seluruhnya juga akan terdampak, karena misalnya lahannya tergenang justeru sekarang ada yang bisa di tanami karenamusim kemaraunya yang agak panjang ada karena ada daerah yang kalau hujan terlalu banyak maka tidak bisa ditanami karena tergenang bukanbanjir.

    “Kemarau yang agak lama turun bisa dimanfaatkan, sebab banyak juga lahan kita yang sifatnya rawa termasuk di Babel, ada lahan lembab yang bisadigunakan untuk tanaman,” kata Wahyu optimis. (lya)

    BPTP DORONG BUDIDAYA TANAMAN TOLERAN KEKERINGAN SAAT KEMARAUKep. Bangka Belitung

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 6 DARI 11

  • BPTP Balitbangtan Yogyakarta , 23 Juli 2019 untuk yg kesekian kalinyamendistribusikan anak ayam KUB ke Kab.Bandung, untuk mendukungprogram #BEKERJA. Kali ini distribusi sebanyak 4.250 ekor untuk 85 RTMpenerima di Desa Margaluyu, Kec.Pangalengan Kab.Bandung. Penyerahandilakukan perwakilan dari BPTP Yogyakarta Bpk.Suwardi ke perwakilanpenerima. Semoga yg terlibat program BEKERJA diberi kesehatan danrejeki yg barokah (JP-23/07/19).

    Lahan Sawah tadah hujan merupakan salah satu ciri lahan sawah di DistrikNimbokrang. Umumnya petani Nimbokrang bisa menanam 1 jenis komoditasyaitu kedelai yang ditanam selama 3 kali dalam setahun.Untuk mengintensifkan penggunaan lahan,BPTP Papua sebagai salah satuperpanjangan tangan Badan Litbang memperkenalka padi varietas Inpago yangmampu di tanam pada sawah tadah hujan/lahan kering yang merupakan lahanpertanaman kedelai.

    Selain itu sistem tanam Turiman Gole (Padi Gogo dan Kedelai) menggunakanwaktu tanam sesuai SI Katam Terpadu juga diterapkan pada lahan sawah tadahhujan Distrik Nimbokrang.Padi varietas Inpago 7 dan Inpago 8 yang di tanam di Kampung NimbokrangDistrik Nimbokrang menjadi awal mula masuknya Padi Inpago pada daerah ini.Pertumbuhan tanaman yang tinggi, tegak, dengan bulir gabah yang berisi danpadat dapat menarik perhatian petani di wilayah Nimbokrang. Tekstur nasiInpago 7 maupun Inpago 8 juga pulen sehingga banyak disukai masyarakat.

    Varietas Inpago 7 yang merupakan beras merah menjadi daya tarik tersediri bagi petani dan masyarakat karena mereka sudah mengenal banyakmanfaat beras merah bagi kesehatan terutama penderita diabetes. Beras merah mengandung lebih banyak nutrisi, serat, dan berglikemik indeks yanglebih rendah (tidak meningkatkan kadar gula darah).Petani Nimbokrang juga mengertiKeunggulan pola tanam tumpangsari : dapat meningkatkan efisiensi lahan, mengoptimalkan pemanfaatan cahaya, air dan hara, mengontrol gulma,hama dan penyakit, memperbaiki kesuburan tanah melalui fiksasi N yang berasal dari legume, mempertahankan kesuburan tanah, dapat memberikantambahan pendapatan petani dan meningkatkan indeks pertanaman. Lebih antusias lagi petani sangat tertarik untuk mengembangkan padi Inpagopada musim tanam selanjutnya. Inpago menjadi salah satu komoditas yang akan ditanam selain tanaman kedelai. Kepala Distrik Nimbokrang, Bapak M.Nurdin bersamaan dengan panen Inpago (20/7/2019) menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPTP yang telah memperkenalkan inovasi teknologisalah satunya varietas padi. Petani di Nimbokrang akan di dukung oleh Pemerintah Kampung maupun Distrik salah satunya melalui perluasanlahan,perbaikan jaringan irigasi serta alsintan. Kepala WKBPP Besum, Bapak Winarto SP menyampaikan bahwa hasil panen padi varietas Inpago 7 dan 8akan dijadikan benih yang selanjutnya ditanam di lahan sawah Kampung Hamograng dan Distrik Unurum Guay.Panen di awali dengan bimbingan teknis peneliti dan penyuluh BPTP Papua kepada petani dan penyuluh di Distrik Nimbokrang. Materi yangdisampaikan pengenalan Pola Tumpang Sari, Varietas Inpago, Varietas Kedelai Deja 1, Serangan Hama Penyakit pada tanaman padi dan kedelai, SistemInformasi Kalender Tanam serta tak luput materi Penyuluhan. Harapannya penyebaran teknologi melalui Varietas padi Inpago dan varietas kedelai Deja1 mampu terdiseminasi secara menyeluruh di Distrik Nimbokrang dan sekitarnya sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Padaakhir dari acara panen bersama ini tim IP yang diwakili oleh koord Penyuluh BPTP Papua, Ir. Sri Rahayu D. Sihombing memberikan benih danmemperkenalkan varietas kedele baru yaitu varietas Deja 1 dengan harapan varietas kedelai ini dapat mengantikan varietas kedelai yang ada dimasyarakat karena telah menurun produksinya dan menurun ketahanan terhadap hama penyakit. Benih kedele ini diserahkan kepada Ketua KelompokTani Manunggal Bapak Wardi yang disaksikan oleh oleh Kepala Distrik, Kepala Kampung dan Koord Penyuluh WKPP Besum (Septi W)

    BPTP YOGYAKARTA DISTRIBUSIKAN AYAM KUB KE KAB. BANDUNGDI Yogyakarta

    ANTUSIAS PETANI NIMBOKRANG MENANAM PADI INPAGOPapua

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 7 DARI 11

    https://www.facebook.com/hashtag/bekerja?source=feed_text&epa=HASHTAG&__xts__%255B0%255D=68.ARAs9l7j0n9mpLTCow3HQJcRdoxaFwwKLf7dj6imSiichXHzij4MJmCiUvS9HTuRe-GM4a9rKPKWiKeA8PPSFugcmfN7HRvDIZmY9Hu-qc20NDvvMB5ScazphHRtRbkmw8jaKrFmdE_6AYi7XUXm7_2C5CZ0-esfgjyhIkrWsNU14a1D3vNaPpaCBxEe5Wze_RQl-xeuQaUszthRcoOW5OyPWe3K3wr3D51M5XC3lPkdkwqQ6DbNqtxRtC4xou3ZuREZM1LHdzjj5LBSmzOdyXohr4LY3xpx7OSDqsPSjAjmR0Q82oHleLXe46Jgs6U-rNJsTthLKKMSisR200Z4LCiCe3Vk&__tn__=%252ANK-R

  • Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman yang tidak asingbagi ibu rumah tangga,karena biasanya hanya dibuat sebagai lalap ,bahkan saat ini selada menjadi salad makanan cepat saji hamburger dimasyarakat perkotaan.

    Jenis Selada daun mengandung 94 gram air, 1,2 gram protein, 0,2 gramlemak, 0,7 gram serat dan 0,7 gram debu untuk setiap 100 gram daun.

    Kondisi paling ideal bagi pertumbuhan tanaman selada adalah 15-200Cdan pH tanah 5-6,5 Di daerah tropika, selada cocok ditanam di datarantinggi atau di dataran rendah dengan cuaca terdingin. Waktu tanamterbaik adalah pada akhir musim hujan.

    Jenis varietas tanaman selada yang banyak dibudidayakan antara lain :

    1. Selada Daun (Green Rapid)

    Varietas selada green rapid termasuk tipe selada daun. Varietas inimemiliki potensial hasil tinggi, pertumbuhannya cepat, warna daun hijau, daun lebar dan besar.Tanaman ini mempunyai daya adaptasi luas terhadapkondisi lingkungan sehingga tahan terhadap cuaca panas, tekstur daun halus, renyah dan rasanya agak manis.

    2. Selada Kepala (Headed lettuce)

    Tipe selada kepala mempunyai daun yang membentuk krop yaitu daun daun yang saling membentuk bulatan yang menyerupai kepala. Tipe selada ini kropnya berbentuk bulatan, beberapa helaian daun bawah tetap berlepasan, pada varietas tertentu daunnya ada yang berwarna hijau terang danberwarna hijau keunguan (hijau agak gelap), daun halus,renyah dan rasanya enak sehingga banyak disukai banyak konsumen.

    Batang tanamnya sangat pendek terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah sehingga batang hampir tidak terlihat. Tipe selada kepalahanya cocok ditanam di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawa sejuk. Selada ada yang membentuk krop yang padat dengan dauin yang keriting(jenis crisphead) dan ada membrntuk krop yang kurang padat dengan daun yang agak lurus /tidak terlalu keriting, daun halus dan licin, tepi daun rata(jenis butterhead). Tipe selada kepala jenis crisphead dan butterhead tahan terhadap kekeringan sehingga mudah beradaptasi dengan iklim diIndonesia.

    3. Selada Rapuh (Cos lettuce atau romaine lettuce )

    Tipe selada rapuh juga membentuk krop seperti tipe selada kepala, tetapi krop berukuran besar, kurang padat dan berbentuk lonjong denganpertumbuhannya meninggi. Daun-daun halus, lebih tegak, tidak keriting, daun berwarna hijau muda sampai hijau tua. Batang tanaman sangat pendekterletak di bagian dasar yang berada di dalam tanah sehingga batang tidak terlihat. Tipe selada rapuh hanya cocok.ditanam di dataran tinggi danberhawa dingin sehingga sulit dibudidayakan di Indonesia.

    4. Selada batang ( Asparagus lettuce atau stem lettuce )

    Selada yang memiliki ciri-ciri tidak membentuk krop, daun berukuran besar, bulat panjang, tangkai daun lebar dan berwarna hijau tua serta memilikitulang daun menyirip. Selada jenis ini mendapat julukan stem lettuce karena daunnya berlepasan dan tidak dapat membentuk krop. Varietas seladabatang yang terkenal adalah celtus. Jenis selada ini kurang diminati untuk dibudidayakan dibandingkan jenis selada lainnya.

    Budidaya Selada Menggunakan Pot/Polybag.

    1. Persiapkan Media Tanam dan Media Semai

    Media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang yang sudah matang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Campuran bahan tersebutdiaduk menjadi satu lalu dimasukan ke dalam polybag, pot, talang,atau paralon sebagai bahan penanaman dengan cara vertikultur. Pupuk NPK dankapur diberikan beberapa hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar dengan dosisi 5 gram/polybag/tanaman, kemudian dilakukan penyiraman.

    2. Persemaian

    Benih selada disemai terlebih dahulu di lahan persemaian atau dalam bak semai yang sudah diisi media semai. Sebelum disemai, benih direndamdalam air hangat selama 1 jam lalu ditiriskan. Jika penyemaian benih menggunakan baki semai, media semai berupa tanah dan pupukkandang/kompos dengan perbandingan 1:1 dimasukan ke dalam baki, lalu benih ditanam satu per satu pada setiap lubang. Setelah itu ditutup selapistipis media semai dan selembar daun pisang. Setelah 3 hari tutup persemaian dibuka. Setelah berumur 7 hari, bibit dipindahkan ke bumbunan.

    3. Penanaman

    Penanaman dilakukan setelah bibit tanaman ± 2 minggu setelah dibumbung atau 3 minggu setelah semai. Sebelum ditanam sebaiknya bibitdisiram terlebih dahulu supaya tidak layu dan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebaiknya waktu penanaman dilakukan sore hari.

    BUDIDAYA SELADALampung

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 8 DARI 11

  • 4. Pemeliharaan Tanaman

    a. Penyiraman

    Penyiraman dilakukan pagi atau sore hari. Jika tanaman sudah besar penyiraman dilakukan jika tidak ada hujan atau melihat kondisi media, agar tidakterlalu basah, atau terlalu kering.

    b. Penyulaman

    Penyulaman dilakukan jika dalam satu minggu setelah tanam, ada tanaman yang mati/tidak tumbuh dengan tujuan supaya pertumbuhannyaseragam/tidak berbeda jauh dengan tanaman lainnya.

    c. Pemupukan

    Pupuk susulan diberikan setelah tanaman selada berumur 2 minggu sejak tanam. Pupuk ditabur di sekeliling tanaman dengan dosis 2 gram pertanaman, kemudian langsung disiram atau dengan cara dikocor/dicairkan dengan dosis 1 kg NPK (16:16:16) ditambah air 100 liter untuk 500 tanaman;atau 2 gram/200 ml/tanaman. Pemupukan dilakukan dengan interval 7 hari, sebanyak 3 kali.

    d. Pengendalian OPT

    Organisme Pengganggu tumbuhan (OPT) yang menyerang tanaman selada ialah ulat daun. Pengendalian OPT dilakukan menggunakan pestisida nabatiatau cara mekanis agar aman bagi kesehatan dikarenakan umur selada cukup pendek.

    5. Pemanenan

    Pemanenan selada dilakukan pada umur 45 hari setelah tanam, menggunakan pisau atau cutter. Pemanenan dilakukan pada pagi hari dan hasilpanen segera dibawa ketempat teduh agar tidak cepat layu.

    Sumber : Balai Penelitian Tanaman Sayuran , Kementerian Pertanian dan lain-lain.

    Penyusun : Ely Novrianty, Dede Rohayana,Betty Mailina dan Gohan Octora M

    Dukungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian PertanianAgar Ekspor Pala di Maluku Tetap Terbebas Dari Penyakit Aflatoksin. Melalui TimPeneliti Balai Besar Pasca Panen (BBPASCAPANEN BOGOR) dan Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) Maluku berkoordinasi kerjasama dengan BalaiProteksi dan Perbenihan Tanaman Perkebunan Ambon (Dirjen Perkebunan),Karantina Kelas-1 Ambon serta Dinas Pertanian Provinsi Maluku agar petani Paladi Maluku terus termotivasi dan berkelanjutan menerapkan Inovasi Teknologi.Biji Pala dari Desa Hatu, Liliboy, Seith Kabupaten Maluku Tengah serta PTKamboti sebagai penyuplai Ekspor Biji Pala ke Mancanegara merupakan bagiandari rantai pasok yang terus diupayakan agar pengelolaannya tetap baik.Diharapkan Kajian Inovasi Teknologi "Dekeksi Cepat Penyakit Aflatoksin MelaluiAndroid serta Manjemen Penanganan Hulu-Hilir, nantinya bermanfaat dalammenjamin Mutu, Kualitas & Kuantitas Eksport Pala "Kembalikan KejayaanRempah di Maluku". Tahun 1717 Belanda Membangun Gudang Penyimpanan Paladi Maluku

    SURVEY KAJIAN INOVASI TEKNOLOGIMaluku

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 9 DARI 11

  • Tujuh orang Penyuluh BPTP Balitbangtan Sumsel (Dedeh Hadiyanti, MSi.,Susilawati, MSi., Suri Emma, SP., Mahdalena, SP., Bunayah Honorita, SP.,Maulida Surayya, SP., dan Sarni, SP.) pada tanggal 17 s/d. 19 Juli 2019mengikuti temu teknis pejabat fungsional non peneliti tahun 2019 yangdilaksanakan di Hotel Savana, Malang.

    Temu teknis mengangkat tema "Peran Fungsional Non PenelitiMendukung Penelitian, Perekayasaan dan Inovasi Pertanian Presisi diEra Revolusi Industri 4.0” dan diikuti 147 Peserta terdiri Penyuluh,Analisis kepegawaian, Arsiparis, Teknisi, Pustakawan, Pranata Komputer,Pranata Humas lingkup Badan Litbang Pertanian.

    Workshop diawali dengan laporan ketua pelaksana dari KabagKepegawaian Badan Litbamg Pertanian (Bapak Wahid Gunawan),disampaikan tujuan penyelenggaraan temu teknis ini untukmeningkatkan Disiplin Kerja dan profesionalisme pejabat fungsional nonpeneliti lingkup Balitbangtan sesuai dengan bidang keahliannya danmemotivasi tenaga fungsional non peneliti lingkup Balitbangtan untukmemahami perkembangan teknologi dan inovasi pertanian presisi di erarevolusi industri 4.0.

    Kepala Badan Litbang Pertanian yang diwakili oleh Sekretaris Badan (Dr.Prama Yufdy), sebelum membuka acara temu teknis, dalam sambutannyamenegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting karena merupakanwadah bagi pejabat fungsional non peneliti untuk saling sharinginformasi tentang kegiatan masing-masing dan untuk bisa meningkatkanpengetahuan dan keterampilan.

    Selanjutnya penyampaian motivasi kepada peserta dalam mendukung penelitian, perekayaan dan inovasi pertanian presisi di era revolusi industri 4.0oleh motivator dari Universitas Brawijaya (Coach Ilham).

    Materi dari Biro Organisasi Kepegawaian Kementan disampaikan langsung oleh Kepala Biro Organisasi Kepegawaian dan Kapusbindiklat BPPT denganmateri Implementasi Peraturan Baru terhadap Pelaksanaan Jabatan Fungsional Bidang Pertanian.

    Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi makalah dari masing-masing peserta sesuai dengan jabatan fungsionalnya dan kunjungan lapang keBBIB Singosari dan Balitjestro.

    Acara ditutup oleh Kepala Balitbangtan (Dr. Fajri Djufry), Kepala Badan menyampaikan bahwa pada acara Temu Teknis ini diharapkan adanyakontribusi dukungan dan kerjasama untuk menbangun pertanian mulai dari bawah sampai atas, harus ada perbaikan hilirisasi produk Litbang untukmenjadikan Inovasi. Diakhir sambutannya Beliau mengajak untuk melakukan apa yang bisa dilakukan supaya ada perubahan untuk menuju teknologi dan inovasi pertanian di era revolusi industri 4.0. (DH, AES)

    TUJUH PENYULUH BPTP SUMSEL IKUTI TEMU TEKNIS PEJABAT FUNGSIONAL NONPENELITI TAHUN 2019

    Sumatera Selatan

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 10 DARI 11

  • Setelah beberapa waktu yang lalu dilakukan Sosialisasi dan Verifikasi RTMProgram Bekerja audiensi langsung dengan Bupati Batang, hari ini BB-LitbangPascapanen Pertanian Badan Litbang Pertaniansebagai PJ Program Bekerja diKabupaten Batang, kembali menyelenggarakan Sosialisasi Program Bekerja yangfokus pada rencana aksi Program Bekerja di lapangan, dengan menghadirkanCamat, Kepala Desa, Pendamping Desa, PPL dan Polres Batang. Sesuai denganpermintaan Bupati Batang, pada acara sosialisasi kali ini, dihadirkan langsungpeternak dari Kabupaten Brebes binaan Balitbangtan BPTP Jateng BBPengkajianBalitbangtan Agroinovasi Balitbangtan Kementan, yang telah berhasilmengembangkan ayam KUB secara kelompok, yang beranggotakan RTM, sertamemiliki visi penumbuhan kawasan ayam KUB di Kab. Brebes #ntaps

    Setidaknya, ada lima poin penting yang menjadi kunci keberhasilan ProgramBekerja yaitu: 1) komitmen bersama untuk menurunkan kemiskinan melalui

    koordinasi dan sinkronisasi yang mantap antar stakeholder pusat dan daerah; 2) diseminasi dan sosialisasi yang efektif; 3) akurasi data RTM melaluiverifikasi, dan sinkronisasi penerima Program PKH dengan Program Bekerja; 4) kelancaran distribusi dengan sinkronisasi kesiapan logistik dan jadwaldroping; dan 5) pendampingan RTM. Demikian arahan Bupati Batang yang dibawakan oleh Sekretaris Daerah Kab. Batang

    Balitbangtan BPTP Jateng yang telah menerapkan model pengembangan ayam KUB berbasis kawasan di beberapa wilayah di Jateng, menekankanstrategi keberlanjutan Program Bekerja ke depan, dengan memberikan contoh pengembangan ayam KUB melalui program daerah, swasta, kelompok,dan mandiri, serta skema bisnis ayam KUB dalam kawasan, sebagai trigger bagi RTM ke depan agar tumbuh peternak pemula menjadi peternak mandiriyang dapat menyediakan kebutuhan pakan, sarana dan prasarana secara mandiri

    Bogor Agro Science Techno Park (BASTP) pada Kamis (11/7/19) ramaidikunjungi oleh para mahasiswa/mahasiswi dari Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah (UIN), Jakarta dan Universitas Prasetiya Mulya.

    Kunjungan ini merupakan kunjungan kali pertama mereka ke kawasanCimanggu, Kota Bogor. Dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu tentangpertanian serta melihat secara langsung hasil teknologi yang telahdikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian.

    Para mahasiswa langsung dibekali dengan pemaparan materi tentangproses pengolahan produk pertanian di Balai Besar Litbang PascapanenPertanian.

    Tak hanya itu, contoh model pertanian perkotaan juga diperkenalkanlangsung oleh Didu Wahyudi, SE, M.Si.di BBP2TP seperti cara menanamtanaman sayuran dengan menggunakan teknik hidroponik, aquaponik,serta cara membudidayakan kabocha.

    "Harapannya, dengan adanya BASTP ini semoga akan semakin maju inovasi teknologi pertanian dan semoga kamigenerasi penerus bisa ikut berkonstribusi dalam kemajuan teknologi pertanian dimasa yang akan datang.", ungkap Bu Rike salah seorang dosen dariUniversitas Prasetiya Mulya.

    Sebagai buah tangan, kepada milenial dibagikan buku Empat Tahun Kinerja Kementan dalam rangka mengenalkan berbagai capaian pembangunanpertanian di Indonesia dalam 4 tahun terakhir (Bella)

    SOSIALISASI DAN VERIFIKASI RTM PROGRAM BEKERJA DENGAN BUPATI BATANGJawa Tengah

    RATUSAN MILENIAL KUNJUNGI BASTPBBP2TP

    www.bptpnews.id

    HALAMAN 11 DARI 11

    https://www.facebook.com/pages/BB-Litbang-Pascapanen-Pertanian/202825463076116?__tn__=K-R&eid=ARDBHUS1AWddk0q5CosrBRXeYfoAvjwtqi-mH7-0ggfIQS4nDrtGhNf7tUVPw3_DkRUw0DP-gU8Gk7LM&fref=mentions&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUohttps://www.facebook.com/Badan-Litbang-Pertanian-384071728350952/?__tn__=K-R&eid=ARCaW-CMrS_dOS0NRRnglFDKltenyCXglyJF9N1zDQKL1vQUUmlB6Vp-9mRIs0wYP_jbO0Xfzy6uq1tm&fref=mentions&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUohttps://www.facebook.com/pages/Kabupaten-Batang/452972738112661?__tn__=K-R&eid=ARCrB7ei-n4CWYF7WU-oYbs2fF6mO66hHKmjnt9IkuAEVsQbkAxLNuAjA_YfdodNLl0bRs574N2e3G_t&fref=mentions&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUohttps://www.facebook.com/pages/Kabupaten-Brebes/106191929412975?__tn__=K-R&eid=ARA3RDiLCImmZUnNt6dUICn9nwUMKsmvN8bMscHRCydUa9WUpQfhF4o28W8ftezPYI409zRe_-owEQde&fref=mentions&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUohttps://www.facebook.com/bbpengkajian/?__tn__=K-R&eid=ARDPfajje1bft2QiprLJZBd5RJaWoxi2pRksag4bg4bXycelg1kpaCQuyntGkzxCkqj2Za9N6NaBf7eO&fref=mentions&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUohttps://www.facebook.com/agroinovasi.balitbangtankementan/?__tn__=K-R&eid=ARBizRTs3O1SdZzrz1XNuLlQ92afnu-Gk0PsO9zg4l6yFbOZCbHeQ9VYMrWpEzhIxA3-_zd1T11AI6xx&fref=mentions&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUohttps://www.facebook.com/hashtag/ntaps?source=feed_text&epa=HASHTAG&__xts__%255B0%255D=68.ARAET_tnjlPpZ3fgWjelExj3XjLodS-15-lxW_n1LzdRYgZtUr2JrvmObxHwyIri0erGh_p6gjBB27Cgb4TJrJG0xnjHf3UgL3VI1mVbZ8C-INR8EZirNJinG4Xl2wKkdZBLQD1VOjLhjY_UbTaiv7ydO2LTfHVGR82RpJV2KQkrzhKpkhah0dt99xGufeUF-UkFH9E7pTvdztYKsRSkHgSoM7zOP-bnSrBoIxXt4XmPVkDUe1eu_3ts_5SG7j9Qamr94UiKTypH4T9gsYLMxxNK4FFtUBHIaKgbIUUMcPqRNgHmDZxulgbXV3wTtfICV-D9kZjDfhXC_OnINCX9vUo&__tn__=%252ANK-R