BPR -Kelompok II

18

Transcript of BPR -Kelompok II

Page 1: BPR -Kelompok II
Page 2: BPR -Kelompok II

Bisnis Proses Re-engenering Bank Mega

Kelompok II :

Page 3: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Over View :

1. Profil Perusahaan

2. Bisnis Proses

3. Bisnis Proses - Reenginering

4. Simpulan

Implementasi Enterprise System Vico Indonesia

Page 4: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Profil Perusahaan

Implementasi Enterprise System Vico Indonesia

Page 5: BPR -Kelompok II

5

Bank Mega

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang

didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada

tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi

Kantor Pusat ke Jakarta.

Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil

alih oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan

Investama). Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni

1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga

keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo

perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan

nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang

sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ

maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki

oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.

Implementasi Enterprise System Vico Indonesia

Page 6: BPR -Kelompok II

6

Struktur Organisasi

Implementasi Enterprise System Vico Indonesia

Page 7: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Page 8: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Bisnis Proses

Page 9: BPR -Kelompok II

9

Bisnis Overview

Dalam rangka mewujudkan visi menjadi Bank kebanggaan bangsa, Bank Mega mengarahkan fokus strategi bisnisnya

di tahun 2013 pada pengembangan portofolio dan segmentasi produk yang kuat dan kompetitif. Hal ini tampak dari

langkah pemisahan yang jelas antara tiga pilar bisnis perbankannya yaitu perbankan konsumer, perbankan komersial,

dan perbankan korporasi. Strategi unit bisnis yang diterapkan Bank Mega di tahun 2013 diyakini mampu membantu

membangun satu Bank Mega yang memiliki masa depan yang jauh lebih menjanjikan.

Page 10: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Mega Produk & Service

Menghimpun Dana (Funding)

Simpanan Giro (Demand Deposit),

Simpanan Tabungan (Saving Deposit),

Simpanan Deposito (Time Deposit),

Menyalurkan Dana (Lending)

Kredit Inetasi

Kredit Modal Kerja

Kredit Konsumtif

Kredit Produktif

Layanana (Service)

Trasnfer

Clearing

Collection

Safe deposit box,dll

Page 11: BPR -Kelompok II

11

Bisnis Proses Re-engering Bank Mega

Page 12: BPR -Kelompok II

SWOT Analisis

Analisa SWOT ini merupakan analisis

terhadap Strength, weakness, opportunity,

dan threat dari Bank Mega.

Setelah mengetahui karakteristik dari Bank

Mega maka untuk memberikan strategi

pemasaran yang tepat, bertujuan untuk

mengkaji faktor internal mana yang

merupakan kekuatan dan kelemahan dan

faktor-faktor eksternal mana yang dapat

menjadi peluang dan ancaman Bank Mega.

Page 13: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

SWOT Analisis (adj)

• Strength dari Bank Mega dibandingkan dengan pihak kompetitor lain adalah Bank Mega menerapkan budaya

kepatuhan pada setiap jenjang organisasi dengan cara penegakan disiplin agar menjaga kualitas pelayanannya

kepada nasabah dana pihak ketiga, memelihara etika bisnis, dan bertanggung jawab untuk memenuhi ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan penerapan kepatuhan.

• Weakness dari Bank Mega adalah dari sisi teknologi informasinya masih sangat jauh ketinggalan. Contohnya seperti

fasilitas Mega Internet banking-nya, dilihat dari sistem security i-banking, Bank Mega hanya menggunakan User ID

dan Password dan TIN (6 digit angka), sistem ini sudah sangat lama sekali dan ketinggalan dengan metode Security

dari BCA dan Bank Mandiri yang sudah menggunakan token key. Penggunaan tokenberupa alat kecil semacam

kalkulator untuk mengamankan transaksi internet banking kini sudah menjadi hal yang wajib.

• Opportunity yang dapat diambil dari keadaan saat ini adalah dengan adanya pengambil alihan saham Carrefour

sebesar 40% oleh Para Group, Sinergi yang memiliki potensi besar ini antara Carrefour Indonesia sebagai peritel

terbesar di Tanah Air saat ini dan Para Group akan mempengaruhi kinerja Bank Mega.

• Threat yang dihadapi bank Mega adalah tingkat persaingan industri perbankan yang semakin ketat dan switching

cost yang tinggi pada nasabah dana pihak ketiga. Bank BUMN dengan sinerginya bersama BUMN lainnya dapat

menjadi ancaman yang cukup besar juga. Contohnya penandatanganan kerjasama antara Bank Mandiri dan Garuda

Indonesia serta Bank BTN dan Jamsostek mengenai Perjanjian Kerjasama (PKS) Mandiri Cash Management, PKS

Corporate Card, PKS Merchant (EDC), PKS Internet Acquiring (Kartu Kredit), PKS Internet Payment (Mandiri Debit)

Page 14: BPR -Kelompok II

Perbaikan & fokus perusahaan • Dari Anaslisa SWOT kita mengetahui kelemahan dari bank Mega adalah di sistem I-bancking, hal ini perlu diperbaiki

dengan memperbahuri environment IT, Security prosedure sehingga kemamanan dan kenyamanan para nasabah lebih

terjamin.

• Dari sisi petauhan dan etika bisnis perlu ditingkatkan dan menjadi prioritas utama Bank Mega dalam menghadapi

tantangan kedepan. Melihat dari sisi kemanan dan kerahasian bank yang menjadi modal utama ini bank mega telah

melakukan Good governance (tata kelola) yang sangat baik dan kredibel, taat asas dan aturan. Dengan tata kelola dan

kemampuan management yang sangat baik ini Bank Mega berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Good Corporate

Image 2014 ini.

• Diversifikasi produk menjadi solusi ke pada bank Mega agar dapat bersaing di dunia perbankan nasional. Jenis produk

yang mereka tawarkan kepada perseroan, UKM maupun perorangan. Deferensiasi layanan yang dilakukan bank mega

menjadi salah satu kekuatan (selling point) untuk tetap dapat bertahan (survive) pada tantangan yang ada.

• Pada kuartal 2013-2014 ini, fokus yang dijalankan adalah pada custmor intimacy. Dalam laporan Bank Mega 2013-2014,

disana dijelaskan bahwa salah satu penyumbang pertumbuhan nasabah tersebesar Bank Mega adalah Kartu Kredit

Mega First. Dengan berkerjasa sama melalui perusahaan-perusahaan di bawah naungan CT Corp, seperti Carrefour,

Trans Studio, dll. Bank Mega terus meningkatkan berbagai macam program promosi-promosi kepada nasabah. Selain itu

juga peningkatan kerjasama terhadap berbagai merchant juga dilakukan secara agressive sehingga hal ini akan

memberikan banyak keunggulan pada para nasabah Mega First.

Page 15: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Page 16: BPR -Kelompok II

16

People Capability Matrixnya

Page 17: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Updated Business Process

Before :

•Binis Perbankan hanya menjadi lembaga pengumpul simpanan dan lembaga penyalur dana, yang mendasarkan

bisnisnya pada besaran jaminan,

•Bank hanya menjalankan strategi penentuan harga (pricing) dalam menghadapi persaingan bisnis, dan Perbankan

cenderung menghindari risiko, sehingga berdampak pada kurang optimalnya sektor perbankan dalam menjalankan

perannya sebagai lembaga intermediasi.

After : 

•Bank berkembang sebagai lembaga penyedia beragam jenis jasa transaksi dan lembaga pengelola keuangan.

•Bank lebih menitik beratkan aktivitasnya pada kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah dan,

•Pengelolan resiko perbankan lebih ditekankan pada proses mitigasi dibandingkan sebelumnya.

Page 18: BPR -Kelompok II

Bina Nusantara

Simpulan

• Bank Mega telah melakukan perubahan-perubahan sistem sehingga tetap mampu bersaing dengan bank-bank lainnya dan menjadi salah satu bank terbaik di indonesia

• Tata kelola menjadi salah satu kunci untuk menjamin sistem yang berjalan dapat tetap efisien dan efektif

• Assesment dengan sistem SWOT ini memberikan masukkan dan perubahan untuk beberapa proses bisnis di bank mega agar dapat lebih baik lagi.