bpk_ri

119
BPK RI / AUDITAMA III 1 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01.B/LK/XIII/12/2005 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut “UGM”) tanggal 31 Desember 2004 serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan kami Nomor : 01.A/LK/XIII/12/2005 tanggal 9 Desember 2005. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material. Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak dan bantuan yang berlaku bagi UGM merupakan tanggung jawab manajemen. Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, kami menguji kepatuhan UGM terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak dan bantuan. Namun, tujuan audit kami atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu. Hal material dari ketidakpatuhan adalah kegagalan untuk mematuhi persyaratan, atau pelanggaran terhadap larangan, yang terdapat dalam peraturan, kontrak atau bantuan yang menyebabkan kami mengambil kesimpulan bahwa kumpulan salah saji sebagai akibat dari kegagalan atau pelanggaran adalah material terhadap laporan keuangan. Hasil pengujian kepatuhan kami mengungkapkan hal material dari ketidakpatuhan berikut ini, yang berdampak terhadap kewajaran laporan keuangan. Nilai kekayaan awal UGM, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan bersama oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Keuangan. Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum, Bab IV Kekayaan, pasal 5 ayat (1) yang menyebutkan bahwa kekayaan awal perguruan tinggi berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan ayat (2) yang menyebutkan bahwa besarnya kekayaan awal perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

Transcript of bpk_ri

Page 1: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 01.B/LK/XIII/12/2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut “UGM”) tanggal 31 Desember 2004 serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan kami Nomor : 01.A/LK/XIII/12/2005 tanggal 9 Desember 2005. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material. Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak dan bantuan yang berlaku bagi UGM merupakan tanggung jawab manajemen. Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, kami menguji kepatuhan UGM terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak dan bantuan. Namun, tujuan audit kami atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu. Hal material dari ketidakpatuhan adalah kegagalan untuk mematuhi persyaratan, atau pelanggaran terhadap larangan, yang terdapat dalam peraturan, kontrak atau bantuan yang menyebabkan kami mengambil kesimpulan bahwa kumpulan salah saji sebagai akibat dari kegagalan atau pelanggaran adalah material terhadap laporan keuangan. Hasil pengujian kepatuhan kami mengungkapkan hal material dari ketidakpatuhan berikut ini, yang berdampak terhadap kewajaran laporan keuangan. Nilai kekayaan awal UGM, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan bersama oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Keuangan. Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum, Bab IV Kekayaan, pasal 5 ayat (1) yang menyebutkan bahwa kekayaan awal perguruan tinggi berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan ayat (2) yang menyebutkan bahwa besarnya kekayaan awal perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

Page 2: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 2

seluruh kekayaan negara yang tertanam pada perguruan tinggi yang bersangkutan, kecuali tanah, yang nilainya ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan bersama oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Keuangan. Untuk lebih jelasnya, masalah ini kami kemukakan dalam temuan nomor : 1 pada lampiran A. Kami mempertimbangkan hal material dari ketidakpatuhan tersebut dalam merumuskan pendapat kami apakah laporan keuangan UGM menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dan laporan ini mempengaruhi laporan kami Nomor : 01.A/LK/XIII/12/2005 tanggal 9 Desember 2005 atas laporan keuangan. Kecuali sebagaimana dijelaskan di atas, hasil pengujian kepatuhan kami menujukkan bahwa, berkaitan dengan unsur yang diuji, UGM mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal sebagaimana disebutkan dalam paragraf ketiga laporan ini, dan berkaitan dengan unsur yang diuji, tidak ada satupun yang kami ketahui yang menyebabkan kami percaya bahwa UGM tidak mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal tersebut. Namun, kami mencatat masalah-masalah tertentu berkaitan dengan kepatuhan UGM terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak dan persyaratan bantuan disertai saran perbaikannya yang kami kemukakan dalam temuan nomor : 2 sampai dengan nomor : 7 pada lampiran A.

Auditor Utama Keuangan Negara V selaku

Penanggungjawab Audit

Widodo H. Mumpuni Register Negara No : D- 3745

Jakarta, 9 Desember 2005

Page 3: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 3

LAMPIRAN A

1. Penyertaan Awal Pemerintah sebesar Rp2.531.691.640.961,36 belum ditetapkan

oleh Menteri Keuangan sesuai PP No. 61 Tahun 1999.

Kekayaan awal Universitas adalah berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dari APBN yang tercermin pada akun Penyertaan Awal Pemerintah (PAP) dalam kelompok Aktiva Bersih. Berdasarkan data yang disajikan dalam Laporan Keuangan diketahui bahwa: a. Saldo PAP per 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp2.531.691.640.961,36 atau

75,85% dari total kewajiban dan aset bersih yaitu sebesar Rp3.337.937.521.987,64 , berasal dari aset bersih dana lancar bebas senilai Rp69.891.675.653,98 dan aset bersih dana lancar terikat dengan nilai Rp2.461.799.965.307,38.

b. Nilai PAP tersebut telah mengalami penurunan sebesar Rp241.814.952,00 apabila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2003. Penurunan aset bersih dana lancar bebas sebesar Rp1.072.668.605,00 terjadi karena adanya penghapusbukuan entitas Yayasan Dana Pembina dan selanjutnya direklasifikasi menjadi Dana Fakultas Teknik yang dipindah ke Dana Masyarakat Terikat Sementara. Sedangkan penambahan nilai PAP dari asset bersih dana lancar terikat sebesar Rp830.853.863,00 merupakan akibat reklasifikasi entitas Dana Fakultas Teknik yang dipindah dari Dana Masyarakat Bebas ke Dana Masyarakat Terikat Sementara.

Seperti telah diungkapkan dalam pemeriksaan tahun lalu, PAP pada UGM belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PP No. 61 Tahun 1999. Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan tersebut, Rektor UGM pada tanggal 12 Mei 2005 telah mengirim surat kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dengan Nomor 2315/P/Subdir-AP/2005 tentang permohonan untuk Penetapan Penyertaan Awal Pemerintah. Selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas telah menindaklanjuti surat Rektor UGM tersebut dengan mengirimkan surat kepada Menteri Pendidikan Nasional dengan Nomor 3064/D/T/2005 perihal Permohonan Pemisahan Kekayaan Awal menjadi Aset BHMN-UGM. Namun sampai dengan pemeriksaan berakhir (9 Desember 2005) tidak diperoleh data adanya surat dari Mendiknas kepada Menteri Keuangan mengenai hal tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan

Hukum, Bab IV Kekayaan, pasal 5, menyebutkan: 1) Kekayaan awal perguruan tinggi berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan

dari APBN

Page 4: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 4

2) Besarnya kekayaan awal perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah seluruh kekayaan negara yang tertanam pada perguruan tinggi yang bersangkutan, kecuali tanah, yang nilainya ditetapkan oleh Menkeu berdasarkan perhitungan yang dilakukan bersama oleh Depdiknas dan Depkeu.

3) Penatausahaan pemisahan kekayaan negara untuk ditempatkan sebagai kekayaan awal perguruan tinggi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Menkeu.

4) Kekayaan negara berupa tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan perguruan tinggi yang bersangkutan.

5) Hasil pemanfaatan kekayaan berupa tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi pendapatan dari perguruan tinggi dan dipergunakan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi perguruan tinggi.

b. Dalam PP No. 153 tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai BHMN, Bab XX Harta Kekayaan, pasal 47, disebutkan sebagai berikut : Ayat 2 : Kekayaan awal universitas sebagai badan hukum terdiri atas seluruh harta

kekayaan negara yang dipisahkan yang pengelolaannya diserahkan kepada Universitas dalam bentuk gedung, instalasi, segala macam dan jenis peralatan baik untuk keperluan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dan keperluan perkantoran dan pada umumnya semua benda yang dikuasai oleh Universitas, termasuk hasil penelitian, percobaan dan sebagainya, serta semua hubungan baik dengan pihak diluar Universitas dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Ayat(3) :Pelaksanaan penyerahan dan peralihan kekayaan negara untuk ditempatkan sebagai kekayaan awal Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur oleh Mendiknas dan Menkeu.

Kondisi di atas mengakibatkan nilai PAP sebesar Rp2.531.691.640.961,36 belum memiliki kekuatan / kepastian hukum dan belum dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut terjadi karena belum adanya mekanisme yang jelas dan baku atas implementasi PP No.61 tahun 1999.

BPK-RI merekomendasikan kepada pimpinan UGM untuk a. Memantau perkembangan surat yang dikirimkan oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi Depdiknas ke Menteri Pendidikan Nasional agar segera mendapatkan penetapan mengenai kekayaan awal.

b. Membuat pengungkapan yang memadai dalam catatan atas laporan keuangan tentang status penetapan PAP ini.

Page 5: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 5

2. Status keanggotaan Majelis Wali Amanat UGM tidak sesuai ketentuan.

Majelis Wali Amanat (MWA) UGM diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No: 38/MPN/KP/2002 tanggal 1 Februari 2002. Jumlah anggota MWA berdasarkan keputusan tersebut adalah 25 orang, terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : - Wakil Menteri : 1 orang - Wakil Pimpinan Universitas : 1 orang - Wakil Senat Akademik : 10 orang - Wakil Masyarakat : 7 orang - Wakil Alumni : 2 orang - Wakil Karyawan : 2 orang - Wakil Mahasiswa : 2 orang Jumlah 25 orang

Pada tahun 2005 melalui Surat Keputusan Mendiknas No.129/MPN/KP/2005 tanggal 23 Agustus 2005 ditetapkan pemberhentian 9 (sembilan) anggota MWA yang terdiri dari 8 (delapan) orang Wakil Senat Akademik dan 1 (satu) orang Wakil Masyarakat. Daftar nama MWA-UGM tersebut dapat dilihat pada lampiran A-1.

Hasil verifikasi menunjukkan hal-hal sebagai berikut : a. Anggota MWA yang mewakili Senat Akademik yang semula berjumlah 10 orang,

dengan terbitnya SK Mendiknas No: 129/MPN/KP/2005 tanggal 23 Agustus 2005 tersebut tinggal berjumlah 2 (dua) orang.

b. Dua orang anggota MWA dari unsur Wakil Senat Akademik yaitu Prof. Dr. Umar Anggoro Jenie dan Prof. Dr. Affan Gaffar telah diganti oleh Prof. Dr. Soeparna dan Prof. Dr. Asip F Hadipranata. Atas penggantian ini tidak diperoleh adanya keputusan dari Menteri Pendidikan Nasional.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan : a. PP No: 153 tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai Badan Hukum Milik

Negara, Pasal 9 ayat (3) yang menyatakan bahwa Anggota MWA diangkat dan diberhentikan oleh Menteri berdasarkan usulan dari Senat Akademik.

b. PP No: 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pasal 4 ayat 2 yang antara lain menyatakan bahwa usia pensiun untuk dosen dengan pangkat Lektor ke atas adalah 65 tahun.

c. Keputusan MWA No: 12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga UGM, yang antara lain menyatakan bahwa : • Pasal 10 : Anggota MWA berjumlah 23 orang yang berasal dari unsur :

- Menteri atau yang mewakilinya.

Page 6: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 6

- Masyarakat Umum sebanyak 11 orang yang terdiri atas Sri Sultan Hamengkubuwono, 8 orang tokoh masyarakat dan 2 orang alumni Universitas.

- Masyarakat Universitas sebanyak 11 orang, yang terdiri atas Rektor, 3 orang Guru Besar, 3 orang dosen bukan Guru Besar, 2 orang tenaga administrasi dan 2 orang mahasiswa.

• Pasal 12 : Pemilihan Anggota : - Pemilihan anggota MWA diselenggarakan oleh Senat Akademik (SA)

selambat-lambatnya tiga bulan sebelum masa jabatan anggota berakhir. - Tatacara pemilihan anggota MWA diatur dalam keputusan MWA atas usul

Senat Akademik. - Anggota MWA yang terpilih dan disahkan dalam rapat SA diusulkan kepada

Menteri untuk mendapatkan ketetapannya. • Pasal 13 : Berakhirnya status keanggotaan :

- Keanggotaan MWA dapat berakhir karena salah satu sebab berikut : Telah menjadi guru besar bagi anggota yang mewakili dosen non guru besar; Telah pensiun bagi anggota yang mewakili dosen dan tenaga administrasi; Telah selesai masa studinya, atau tidak aktif studi, atau telah ditarik kembali

oleh organisasi kemahasiswaan bagi anggota yang mewakili mahasiswa; Mengundurkan diri; Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota; Berhalangan tetap.

Kondisi keanggotaan MWA yang berasal dari Senat Akademik yang tidak memenuhi jumlah yang ditentukan , mengakibatkan kepentingan pemerintah, masyarakat dan universitas tidak terwakili dengan memadai sesuai dengan fungsinya. MWA yang merupakan organ Universitas yang mewakili kepentingan Pemerintah, kepentingan masyarakat dan kepentingan Universitas tidak dapat sepenuhnya efektif dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut disebabkan Pimpinan MWA tidak mempunyai komitmen yang cukup melaksanakan peraturan tentang status keanggotaan MWA melalui pembuatan keputusan tentang tata cara pemilihan MWA.

Pimpinan MWA menyatakan bahwa akan menindaklanjuti semua rekomendasi BPK-RI.

BPK-RI merekomendasikan kepada : 1. Pimpinan MWA agar membuat keputusan tentang tata cara pemilihan anggota

MWA.

Page 7: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 7

2. Senat Akademik mengusulkan penggantian anggota MWA yang telah diberhentikan dengan memperhatikan ketentuan mengenai komposisi dan batas usia pensiun sesuai dengan ketentuan yang telah disebutkan di atas.

3. Pimpinan MWA segera mengusulkan nama-nama pengganti anggota MWA yang diusulkan oleh Senat Akademik untuk memperoleh penetapan dari Mendiknas.

3. Keanggotaan 106 orang Majelis Guru Besar (MGB) UGM tidak sesuai dengan

peraturan.

Hasil pemeriksaan menunjukkan hal-hal sebagai berikut : Anggota MGB UGM berjumlah 296 orang, terdiri dari: - Guru Besar : 268 orang - Guru Besar Luar Biasa : 3 orang - Guru Besar yang telah melaporkan pensiun : 25 orang

Jumlah : 296 orang Dari hasil audit didapatkan data bahwa dari 268 orang anggota MGB yang tercatat belum pensiun, ternyata sebanyak 81 orang telah berusia di atas 65 tahun sehingga seharusnya telah pensiun. Dengan demikian jumlah anggota MGB yang telah pensiun adalah 106 orang. Rincian anggota MGB yang telah berusia di atas 65 tahun dapat dilihat pada Lampiran A-2. Keputusan Majelis Wali Amanat No : 12/SK/MWA/2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Anggaran Rumah Tangga UGM, Bab X pasal 36 tentang keanggotaan MGB, butir 3 menyatakan bahwa Keanggotaan MGB berakhir karena salah satu dari sebab-sebab berikut : a. berhenti melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi Universitas; b. mengundurkan diri; c. dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana penjara

lima tahun atau lebih dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap; d. dijatuhi sanksi karena melanggar Kode Etik Akademik dan atau Kode Etik

Nonakademik; e. meninggal dunia. Penetapan berakhirnya keanggotaan MGB di atas tidak mencantumkan kriteria pensiun sebagai salah satu alasan berakhirnya keanggotaan sedangkan dalam butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga UGM disebutkan bahwa keanggotaan MGB adalah Guru Besar yang belum pensiun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aturan tentang keanggotaan MGB sangat rancu.

Realisasi biaya untuk MGB yang telah dikeluarkan sampai 31 Desember 2004 berjumlah Rp475.135.530,00. Anggaran tahun 2004 yang tersedia untuk MGB adalah Rp406.606.771,00, sehingga realisasi pengeluaran tahun 2004 tersebut melampaui Rp68.528.759,00 atau 16,85% di atas anggarannya.

Page 8: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 8

Hal ini tidak sesuai dengan: 1. Keputusan Majelis Wali Amanat No : 12/SK/MWA/2003 tanggal 18 Desember

2003 tentang Anggaran Rumah Tangga UGM, Bab X pasal 36 tentang keanggotaan MGB, butir 1 dan 2 menyatakan bahwa : - Anggota MGB terdiri atas Guru Besar Tetap, Guru Besar Emeritius dan Guru

Besar Luar Biasa. - Yang dimaksud dengan :

a. Guru Besar Tetap adalah guru besar Universitas yang belum pensiun. b. Guru Besar Emeritus adalah guru besar Universitas yang telah pensiun dan

diangkat kembali untuk melaksanakan tugas Tridharma. c. Guru besar Luar biasa adalah guru besar dengan integritas keilmuan yang

berasal dari luar Universitas yang diberi tugas mengajar di Universitas. 2. PP No : 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) pasal 4

ayat 2 yang antara lain menyatakan bahwa usia pensiun untuk dosen dengan pangkat Lektor ke atas adalah 65 tahun.

Hal ini mengakibatkan tugas yang harus dilaksanakan oleh MGB tidak efektif mengingat tidak adanya pembatasan yang tegas mengenai batas usia pensiun. Disamping itu, terdapat pengeluaran yang tidak hemat karena melebihi RKAT sebesar Rp68.528.759,00. Hal ini disebabkan aturan yang tidak jelas mengenai berakhirnya masa keanggotaan MGB.

Pimpinan MGB- UGM menyatakan bahwa : a. Keanggotaan MGB adalah guru besar yang masih berusia dibawah 65 tahun dan

guru besar yang mendapat perpanjangan sampai dengan 70 tahun. b. Saat ini Komisi Kehidupan Akademik bersama Komisi Organisasi dan Sumber

Daya MGB sedang menyusun konsep peraturan tentang keanggotaan MGB. Agar MGB UGM dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya, BPK-RI merekomendasikan : 1. MWA merevisi butir 3 Pasal 36 Anggaran Rumah Tangga UGM dengan

menambahkan klausula bahwa keanggotaan MGB berakhir disebabkan telah memasuki masa pensiun. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam butir 2a Anggaran Rumah Tangga UGM.

2. Ketua MGB agar menerbitkan Surat Pemberhentian sebagai anggota MGB bagi anggota yang telah memasuki masa pensiun sebagaimana diatur dalam butir 2a Pasal 36 Anggaran Rumah Tangga UGM.

Page 9: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 9

4. Perangkapan Jabatan pada struktur organisasi yang berada dibawah UGM tidak sesuai dengan ketentuan.

Hasil review terhadap struktur organisasi unit-unit/entitas yang berada dibawah UGM, ditemukan adanya perangkapan jabatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perangkapan jabatan tersebut terjadi pada unit/entitas berikut ini:

1). PT Gama Multi Usaha Mandiri (GMUM)

Berdasarkan akta Notaris Endang Sukorini Atyanto SH No : 54 tanggal 24 Juni 2000 tentang akta pendirian perseroan terbatas GMUM, disebutkan bahwa Yayasan UGM menguasai 99 % saham PT GMUM. Berdasarkan Keputusan RUPS PT GMUM yang dituangkan dalam akta notaris Sumendro, SH No : 05 tanggal 14 Oktober 2004, terdapat Pimpinan UGM yang menjabat sebagai Komisaris dan Direksi PT GMUM, yaitu sebagai berikut :

Jabatan pada UGM Jabatan pada PT. GMUM

Rektor Komisaris Utama Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Wakil Komisaris Utama Wakil Rektor Bidang Kerjasama & Pengembangan Usaha

Direktur Utama

Dalam keputusan tersebut tidak diatur mengenai besarnya honor Komisaris dan Direksi tetapi dari transaksi kas dan bank diperoleh data bahwa honor Direktur Utama adalah Rp 3.000.000,00 per bulan.

2). PT Gama Techno (GT)

UGM memiliki saham pada PT GT melalui penyertaan langsung sebanyak 4.125 lembar saham dengan nilai Rp 825.000.000,- ( 55% kepemilikan) dan penyertaan tidak langsung melalui PT GMUM sebanyak 2.625 lembar saham dengan nilai Rp525.000.000,- ( 35% kepemilikan) sehingga total kepemilikan saham adalah 90%. Sesuai dengan akta notaris Sumendro, SH No: 01 tanggal 4 Januari 2005 tentang pendirian perusahaan diperoleh data adanya Pimpinan UGM yang menjabat sebagai Komisaris dan Direksi PT GT, yaitu sebagai berikut :

Jabatan pada UGM Jabatan pada PT. Gama Techno

Rektor Komisaris Utama Wakil Rektor Bidang Kerjasama & Pengembangan Usaha

Wakil Komisaris Utama

Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Wakil Komisaris

Page 10: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 10

Belum didapatkan data mengenai besarnya honorarium untuk komisaris tersebut.

3). Gadjah Mada University Press (GP)

Gadjah Mada University Press (GP) adalah salah satu unit pelaksana teknis (unit penunjang) yang ada di UGM. Unit penunjang ini berada langsung dibawah rektorat UGM. Rektor UGM dengan keputusan No :227/P/SK/HKTL/2003 tanggal 1 Desember 2003 tentang pembentukan Dewan Pengawas dan pemberhentian Direktur serta pengangkatan Pimpinan Gadjah Mada University Press, telah mengangkat Pimpinan UGM pada jabatan berikut ini :

Jabatan pada UGM Jabatan pada GP Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Usaha

Ketua Dewan Pengawas

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengendalian Mutu

Anggota Dewan Pengawas

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Anggota Dewan Pengawas

Dalam keputusan tersebut tidak diatur mengenai besarnya honor atas dewan pengawas tetapi dalam tahun 2004 telah dikeluarkan honor untuk Ketua Dewan Pengawas dan Anggota Dewan Pengawas masing-masing sebesar Rp1.500.000,00 dan Rp 1.000.000,00 per bulan. Kondisi di atas tdak sesuai dengan ketentuan dibawah ini : a. PP No : 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai

Badan Hukum, antara lain menyatakan : - Pasal 14 :

Pimpinan Perguruan Tinggi terdiri dari Rektor yang dibantu oleh beberapa orang Pembantu Rektor.

- Pasal 16 : Pimpinan dilarang memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini : • Pimpinan dan jabatan struktural lainnya pada lembaga pendidikan tinggi

lain; • Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/lembaga

pemerintah pusat dan daerah; • Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan

dengan kepentingan Perguruan Tinggi.

b. PP No: 153 tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai BHMN antara lain dinyatakan bahwa : Pasal 17 :

Page 11: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 11

(1). Pimpinan Universitas terdiri dari Rektor yang dibantu oleh beberapa orang Wakil Rektor;

(2). Jumlah dan pembidangan tugas Wakil Rektor ditetapkan dengan keputusan Rektor setelah mendapat persetujuan Majelis Wali Amanat;

(3). Anggota Pimpinan Universitas harus memenuhi persyaratan untuk mampu melaksanakan perbuatan hukum;

(4). Wakil Rektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sama dengan Pembantu Rektor sebagaimana dimaksud dalam PP No: 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum.

Pasal 23 : Pimpinan universitas dilarang merangkap jabatan sebagaimana tersebut berikut ini : (1). Pimpinan dan jabatan struktural lembaga universitas atau lembaga

pendidikan lain; (2). Pimpinan badan usaha di dalam maupun di luar lingkungan universitas; (3). Jabatan struktural lainnya dalam instansi pemerintah pusat dan daerah; (4). Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan

kepentingan pemerintah.

Kondisi di atas mengakibatkan adanya konflik kepentingan dalam pengelolaan unit-usaha yang berada dibawah UGM dan pemborosan biaya pada unit-unit dimaksud. Hal ini disebabkan Pimpinan Universitas dalam mengangkat pejabat pada unit-unit/entitas yang berada dibawahnya tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku. Pihak UGM menyatakan hal-hal sebagai berikut : a. Kedudukan pimpinan universitas diberbagai unit usaha sebagai komisaris

adalah mewakili kepentingan pemilik. Oleh karena itu kedudukan pimpinan universitas di unit usaha bukan merupakan rangkap tetapi lebih sebagai representasi dari pemilik.

b. Perangkapan jabatan pimpinan UGM sebagai direktur GMUM terpaksa dilakukan karena untuk melakukan pembenahan internal. Para profesional yang ada di PT GMUM masih membutuhkan dukungan yang kuat dari pimpinan universitas untuk melakukan pembenahan dan konsolidasi pada PT GMUM.

BPK-RI merekomendasikan agar perangkapan jabatan tersebut di atas ditinjau kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 12: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 12

5. Pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan cara penunjukan langsung tidak sesuai dengan ketentuan.

Dalam tahun 2004 , UGM melalui Kantor Pusat maupun Unit Pelaksana Kegiatan melakukan pembangunan gedung dan pengadaan barang/jasa. Dari hasil pengujian secara sampel atas pelaksanaan kegiatan tersebut, ditemukan adanya pembangunan gedung/pengadaan barang yang tidak sesuai dengan ketentuan dengan rincian sebagai berikut : 1). Pengadaan jasa sewa kendaraan dinas senilai Rp 2.129.160.000,00

Pada tahun 2004, Rektorat UGM melalui Biro Administrasi dan Kepegawaian UGM membuat perjanjian /kontrak dengan Koperasi Serba Usaha Dosen UGM (Kosudgama) sesuai SPK No.400/AU/PL/2004 tanggal 19 Oktober 2004. Dalam perjanjian disebutkan bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengadaan jasa sewa dengan hak opsi untuk membeli kendaraan dinas di UGM dengan masa sewa selama 30 bulan. Jumlah pembayaran sewa yang akan dilakukan oleh UGM sampai dengan bulan ke- 30 adalah sebesar Rp 2.129.160.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Harga Sewa/ Bulan (Rp) No Jenis mobil Jumlah

Unit Satuan Jumlah Masa Sewa

Total pembayaran

1. Toyota Camry matic 1 10.000.000,00 10.000.000,00 30 300.000.000,00

2. Toyota Altis manual 4 7.362.000,00 29.448.000,00 30 883.440.000,00

3. Toyota Altis manual 1 7.812.000,00 7.812.000,00 30 234.360.000,00

4. Honda New City manual 2 4.578.000,00 9.156.000,00 30 274.680.000,00

5. Honda New City matic 3 4.852.000,00 14.556.000,00 30 436.680.000,00 Jumlah 11 70.972.000,00 2.129.160.000,00

Sampai dengan 31 Desember 2004 belum ada uang sewa yang telah dibayarkan karena penyerahan mobil baru dilakukan pada tanggal 18 Desember 2004. Dari hasil audit diperoleh data bahwa penunjukan Kosudgama sebagai rekanan dilakukan melalui penunjukan langsung. Hal ini berdasarkan permohonan ijin penunjukan langsung No.701/As.PIII/PL/2004 tanggal 27 September 2004 yang diajukan oleh Ketua Panitia Pengadaan Kendaraan Dinas dan persetujuan Rektor yang dituangkan dalam Ijin penunjukan langsung No: 5604/PIII/PL/2004 tanggal 28 September 2004. Berdasarkan dokumen penawaran diketahui bahwa Ketua Kosudgama juga menjabat sebagai Direktur Keuangan UGM, sehingga terjadi konflik kepentingan dalam pelaksanaan pengadaan tersebut.

Page 13: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 13

2). Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi UGM senilai Rp1.980.000.000,00.

Berdasarkan Laporan Keuangan UGM Tahun Buku 2004 terdapat perkiraan asset dalam konstruksi berupa infrastruktur senilai Rp1.171.673.765,00 yang merupakan mutasi debet dari Kantor Pusat Tata Usaha UGM - Bagian Anggaran Masyarakat tahun 2004. Jumlah tersebut merupakan sebagian realisasi pembayaran kontrak selama tahun 2004 untuk pengembangan dan pemeliharaan Sistem Informasi UGM, yang dikerjakan oleh Gamatechno melalui kontrak nomor 2531/P/K/2004 tanggal 3 April 2004 senilai Rp1.980.000.000,00. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut diketahui beberapa hal sebagai berikut: a) Universitas tidak membentuk panitia pengadaan secara resmi melalui suatu

ketetapan untuk melakukan persiapan pengadaan termasuk dalam menentukan pelaksana pekerjaan.

b) Pekerjaan tersebut dilakukan tanpa melalui proses pelelangan meskipun nilai pekerjaannya cukup material dan signifikan. Syarat-syarat pengadaan barang melalui pelelangan seperti pengumuman di media massa, seleksi calon peserta pengadaan melalui analisa kemampuan peserta dan analisa harga penawaran tidak dilakukan.

c) Dalam dokumen kontrak disebutkan bahwa kedua belah pihak telah setuju dan sepakat dengan harga yang ditawarkan sebesar Rp1.980.000.000,00 melalui surat penawaran nomor 0434/MNG/PN/III/2004 tanggal 27 Maret 2004. Dokumen negosiasi harga juga tidak dibuat. Kesepakatan harga tersebut tidak dituangkan dalam berita acara kesepakatan harga.

d) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak dibuat sehingga tidak dapat diketahui estimasi harga pengadaan yang dapat digunakan sebagai pembanding dengan penawaran oleh calon pelaksana untuk menentukan nilai wajar pekerjaan.

e) Kontrak yang disusun dan disepakati memiliki kelemahan antara lain: (1) Garansi pelaksanaan pekerjaan yang dituangkan dalam kontrak hanya

menyatakan kesanggupan pihak ke-2 untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan dan masa berlakunya garansi, namun tidak mencantumkan nilai garansi dan bentuk garansi dari pihak penjamin dalam dokumen kontrak.

(2) Tidak menentukan dan mencantumkan nilai sanksi dan denda tentang keterlambatan penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan yang tidak memaksa.

(3) Tidak menyatakan dengan jelas dan spesifik tentang pekerjaan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum kontrak pekerjaan dilakukan, tidak ada perencanaan tentang cakupan pekerjaan yang dapat menggambarkan pekerjaan yang harus dilakukan karena rencana kerja baru disampaikan pada setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari pasal 4 yang menyatakan bahwa Rencana Tahunan Pengembangan dan Pemeliharaan

Page 14: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 14

Sistem Informasi UGM diserahkan paling lambat pada tanggal 15 April setiap tahunnya.

(4) Tidak mencantumkan secara spesifik dan jelas tentang masa pelaksanaan pekerjaan dan saat dimulainya pekerjaan tidak berdasarkan Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK).

(5) Cara pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak hanya mengatur tentang kewajiban pihak ke-1 untuk membayar kepada pihak ke-2 setiap tanggal 10 tiap bulannya tanpa mengaitkan dengan kemajuan penyelesaian pekerjaan (prestasi) yang harus diselesaikan.

Dari uraian tersebut di atas menunjukkan adanya kelemahan dalam pengendalian pengeluaran dana masyarakat UGM dan dapat disimpulkan bahwa pekerjaan pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi UGM kurang mencerminkan azas keterbukaan, serta tidak ada kejelasan tentang hubungan pembangunan dan prestasi pekerjaan.

3). Pembangunan Perluasan Gedung Program Studi Magister Sains & Doktor Ilmu Ekonomi UGM senilai Rp 1.150.000.000,00

Tahun 2003 Program Studi Magister Sains & Doktor Ilmu Ekonomi melaksanakan Pembangunan Perluasan Gedung Program Studi Magister Sains & Doktor Ilmu Ekonomi UGM sebesar Rp1.150.000.000,00 yang dilaksanakan oleh PT. Jaya Pass Abadi dengan kontrak No.52/SE/MSI/UGM/IV/03 tanggal 26 April 2003 dan SPMK No.54/SE/MSI/UGM/IV/03 tanggal 26 April 2003. Jangka waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender terhitung sejak tanggal dikeluarkannya SPMK atau selesai tanggal 23 September 2003. Masa pemeliharaan selama 60 hari terhitung setelah sejak dilakukan penyerahan pertama tanggal 23 September 2003 atau selesai tanggal 22 Nopember 2003. Pekerjaan tersebut telah selesai sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan tanpa nomor tanggal 23 September 2003 dan Berita Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan tanpa nomor tanggal 1 Desember 2003. Dari pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Jaya Pass Abadi tersebut belum selesai seluruhnya, hal ini terbukti dengan ditunjuknya rekanan lain yaitu CV Rahayu Trade & Contractors pada tanggal 7 Oktober 2003 untuk melaksanakan pekerjaan tambah kurang sebesar Rp81.184.036,02 yang terdiri dari pekerjaan tambah sebesar Rp105.656.186,20 dan pekerjaan kurang sebesar Rp24.472.150,00. Pekerjaan tambah kurang ini kemudian dibayar pada tanggal 1 Mei 2004, sesuai dengan kuitansi pembayaran/cek No.515537. Dari data tersebut dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: a) Adanya keterkaitan antara pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Jaya Pass Abadi

dengan CV Rahayu Trade & Contractors yang mengerjakan pekerjaan tambah

Page 15: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 15

kurang. Pekerjaan tambah kurang ini merupakan bagian dari pekerjaan sebelumnya yang dilaksanakan oleh PT. Jaya Pass Abadi.

b) Pekerjaan tambah kurang adalah perubahan-perubahan dari pekerjaan sebelumnya yang telah/sedang dilaksanakan.

c) Pengajuan pekerjaan tambah kurang dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2003 yang berarti masih dalam masa pemeliharaan pekerjaan sebelumnya yang dilaksanakan oleh PT Jaya Pass Abadi yang berakhir pada tanggal 22 Nopember 2003.

d) Dari keterangan pihak pengelola Pembangunan Perluasan Gedung Program Studi Magister Sains & Doktor Ilmu Ekonomi UGM dan rekanan diketahui bahwa CV Rahayu Trade & Contractors merupakan bagian/sub kontraktor dari PT Jaya Pass Abadi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa : a) Adanya Pekerjaan tambah-kurang, berarti adanya perubahan pekerjaan

sebelumnya, pekerjaan tambah merupakan penambahan pekerjaan atau perbaikan dari pekerjaan yang telah dilaksanakan sebesar Rp105.656.186,20, sedangkan pekerjaan kurang, terdapat pekerjaan yang tidak dilaksanakan sebesar Rp24.472.150,00. Dengan demikian terdapat pekerjaan yang tidak dilaksanakan oleh PT. PT Jaya Pass Abadi sebesar Rp24.472.150,00 dan denda keterlambatan pekerjaan karena tidak melaksanakan pekerjaan sebesar Rp57.500.000,00 (atau Rp1.150.000.000,00 x 5%).

b) Sesuai kontrak pasal 14, seharusnya pekerjaan tambah kurang merupakan tanggung jawab dari PT Jaya Pass Abadi, apalagi pekerjaan tersebut dilaksanakan pada masa pemeliharaan yang merupakan tanggung jawab rekanan.

c) PT Jaya Pass Abadi sebagai Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, kecuali disub-kontrakkan kepada penyedia barang/jasa spesialis hal ini sesuai dengan Keppres No 80 Tahun 2003 Pasal 32 ayat (4).

4). Pembangunan gedung Fakultas Hukum senilai Rp 4.381.552.000,00.

Dalam rangka pembangunan gedung Fakultas Hukum (FH) UGM, diperoleh data adanya pengeluaran dana sebesar Rp800.000.000,00 yang berasal dari Program S1- FH Reguler dan Program S1- FH Ekstensi/Swadaya masing-masing sebesar Rp400.000.000,00. Realisasi pengeluaran dana tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a) Dana yang berasal dari Program S1- Reguler sebesar Rp 400.000.000,00.

Penyerahan uang dari Wakil Dekan II kepada Dekan Fakultas Hukum UGM pada tanggal 22 Juni 2004 sesuai dengan surat perintah menyerahkan uang No.1080/PT.01.H4.FH/B/2004. Uang tersebut kemudian ditransfer ke rekening

Page 16: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 16

BNI No: 770005433901 atas nama Ir. Syaukad Ali pada tanggal 28 Juni dan 1 Juli 2004, masing-masing sebesar Rp350.000.000,00 dan Rp50.000.000,00.

b) Dana yang berasal dari Program S-1 Ekstensi/Swadaya sebesar Rp400.000.000,00. Sesuai surat pernyataan bersama No : UGM/FH.Eks/149a/R/H/2003 tanggal 1 November 2003 antara Ketua Program S1 Swadaya/Ekstensi FH UGM dengan Wakil Dekan II yang merupakan Bendahara Proyek Pembangunan disepakati akan dilakukan penyerahan uang sejumlah Rp 1.000.000.000,00 dalam 3 tahap yaitu : - Tahap 1 diserahkan tanggal 15 November 2003 sebesar Rp 400.000.000,00. - Tahap 2 diserahkan setelah pertanggungjawaban tahap 1 sebesar

Rp300.000.000,00. - Tahap 3 diserahkan setelah pertanggungjawaban tahap 2 sebesar

Rp300.000.000,00. Pernyataan bersama ini ditindaklanjuti dengan penyerahan cek sebesar Rp400.000.000,00 sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Bantuan Biaya Pembangunan No : UGM/FH.Eks/158/R/H.-/2003 tanggal 15 November 2003 antara Ketua Program S1 Swadaya /Ekstensi FH UGM dengan Wakil Dekan II yang merupakan Bendahara Proyek Pembangunan. Cek sebesar Rp400.000.000,00 tersebut baru dicairkan pada tanggal 7 Januari 2004. Berdasarkan informasi lisan dari mantan Pengelola Bidang Kemahasiswaan S1 Swadaya/Ekstensi FH UGM, penyerahan uang tahap 2 dan 3 tidak jadi dilaksanakan disebabkan belum adanya pertanggungjawaban tahap 1.

Tidak diperoleh data realisasi fisik yang telah dikerjakan dari pengeluaran dana sebesar Rp800.000.000,00 tersebut dan sampai dengan pemeriksaan berakhir (9 Desember 2005) belum ada pertanggungjawaban atas pengeluaran uang tersebut. Selanjutnya Rektor UGM menerbitkan Keputusan No : 262/PIII/SK/PL/2004 tanpa tanggal tentang pembentukan Panitia Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas Hukum. Rektor UGM juga membentuk Panitia Pengawas sesuai Keputusan No : 263/PIII/SK/PL/2004 tanpa tanggal tentang pembentukan panitia pengawas/pemeriksa jasa konstruksi pekerjaan penyelesaian pembangunan gedung kuliah Fakultas Hukum. Tidak diperoleh data tentang proses pemilihan rekanan untuk pembangunan gedung. Data yang diperoleh adalah Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan No : UGM/HK/2081A/PGK/PL/06/02 tanggal 18 Oktober 2004 tentang penyelesaian pembangunan gedung kuliah FH UGM antara Dekan Fakultas Hukum UGM dengan Direktur CV Rahayu Trade & Contractors (CV RTC). Nilai kontrak penyelesaian gedung FH adalah Rp3.816.552.000,00 dengan jangka waktu

Page 17: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 17

penyelesaian 120 hari kerja. Berdasarkan SPK sumber dana dari pembayaran tersebut adalah anggaran dana masyarakat Fakultas Hukum UGM tahun 2004-2005. Namun dalam pelaksanaannya selain membangun gedung, CV RTC juga melakukan pemasangan hydrant senilai Rp 100.000.000,00 dan pemasangan AC senilai Rp465.000.000,00, sehingga total pembayaran kewajiban kepada CV RTC senilai Rp4.381.552.000.

Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Belum adanya pertanggungjawaban atas pengeluaran uang Rp 800 juta pada

pembangunan gedung Fakultas Hukum tahap 1. 2. Terdapat penunjukkan langsung rekanan baik untuk pembangunan gedung tahap 1

maupun tahap 2.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan :

1). Pasal 3 Kepres 80 tahun 2003 yang menyatakan bahwa dalam pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip : a) efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan

dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;

b) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;

c) terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;

d) transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya;

e) akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.

2). Pasal 13 Kepres 80 tahun 2003, yang menyatakan bahwa : a) Pengguna barang/jasa wajib memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang

dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertangungjawabkan

Page 18: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 18

b) HPS disusun oleh panitia/pejabat pengadaan dan ditetapkan oleh pengguna barang/jasa.

c) HPS digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran harga penawaran termasuk rinciannya dan untuk menetapkan besaran tambahan nilai jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah, tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan penawaran.

d) Nilai total HPS terbuka dan tidak bersifat rahasia. e) HPS merupakan salah satu acuan dalam menentukan tambahan nilai jaminan.

3). Pasal 17 huruf 5 Kepres 80 tahun 2003, yang menyatakan bahwa penunjukan langsung baru dapat dilakukan “Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus, pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.”

4). Pasal 48 butir 2 Kepres 80 tahun 2003 yang menyatakan bahwa : Pengguna barang/jasa wajib melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan dan hasil kerja pada setiap kegiatan/proyek, baik kemajuan maupun hambatan dalam pelaksanaan tugasnya dan disampaikan kepada atasan langsung dan unit pengawasan intern instansi yang bersangkutan. Pengguna barang/jasa wajib menyimpan dan memelihara seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan barang/jasa termasuk berita acara proses pelelangan/seleksi.

Kondisi diatas mengakibatkan tidak dapat diyakininya kewajaran nilai baik pembangunan gedung maupun pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh UGM. Hal ini disebabkan tidak adanya pedoman pengadaan barang dan jasa yang sumber dananya berasal dari dana masyarakat di lingkungan UGM. Pihak UGM menjelaskan bahwa : a. Dana yang digunakan dalam pengadaan barang dan pembangunan gedung adalah

dana masyarakat sehingga tidak tepat bila diterapkan Keppres 80 tahun 2003 yang mengatur mengenai pengunaan dana APBN.

b. Pihak UGM melakukan penunjukkan secara langsung kepada Gama Techno karena mempertimbangkan dampak pengembangan kelembagaan yang besar, menjamin pelayanan pasca kontrak yang baik, menciptakan kemandirian dan menciptakan imej yang baik pada UGM sebagai universitas unggul;

c. Pertanggungjawaban dana pembangunan gedung Fakultas Hukum tahap 1 sebesar Rp800 juta sudah termasuk dalam realisasi pengeluaran yang tertuang pada laporan akhir pekerjaan tahap 1 periode Agustus 2002 sampai dengan September 2004 sebesar Rp 2.711.243.082,00.

d. Pelaksanaan pekerjaan tambah gedung Program MSI dan Doktor dilakukan dalam masa pemeliharaan yang dilakukan oleh CV Rahayu Trade & Contractor dan

Page 19: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 19

perusahaan tersebut merupakan mitra kerja dari PT Jaya Pas Abadi yang merupakan perusahaan yang melakukan pekerjaan sebelumnya.

BPK-RI merekomendasikan kepada Pimpinan UGM agar : a. Segera membuat pedoman pengadaan barang dan jasa yang dananya berasal dari

dana masyarakat dengan menerapkan prinsip tata kelola yang baik (good governance).

b. Meminta pertanggungjawaban pada pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan perluasan gedung Program Studi Magister Sains dan Doktor.

c. Menugaskan SAI (Satuan Audit Internal ) UGM untuk melakukan pemeriksaan atas pertanggungjawaban pembangunan gedung Fakultas Hukum tahap 1.

d. Memperbaiki kelemahan yang ada pada kontrak dengan PT Gama Techno.

6. Pembayaran Gaji Dosen yang menjabat pada instansi lain/ pejabat negara tidak sesuai ketentuan.

Dari hasil audit diperoleh data bahwa terdapat dosen UGM yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjabat pada instansi lain atau menjadi pejabat negara tetapi masih diberikan gaji dan tunjangan fungsional. Selama tahun 2004, pembayaran gaji dan tunjangan yang dikeluarkan untuk dosen yang menjabat pada instansi lain, antara lain : a. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA yang menjabat sebagai Mendiknas sejak November

2004 mendapat gaji dan tunjangan dalam tahun 2004 sebesar Rp5.010.740,00. b. Dr. Budiono, MEc yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan mendapat

gaji dan tunjangan dalam tahun 2004 sebesar Rp25.733.040,00 c. Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, MEc yang pada saat itu menjabat sebagai

Sekretaris Wakil Presiden mendapat tunjangan dalam tahun 2004 sebesar Rp10.800.000,00

Sampai dengan audit berakhir (9 Desember 2005) pembayaran gaji dan tunjangan tersebut masih berlangsung. Hal ini tidak sesuai dengan : a. Undang-undang No: 8 tahun 1974 Pasal 11 yang menyatakan bahwa seorang

pegawai negeri yang diangkat menjadi pejabat negara dibebaskan untuk sementara waktu dari jabatan organiknya selama menjadi pejabat negara tanpa kehilangan statusnya sebagai pegawai negeri kecuali Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda dan Hakim Makamah Agung karena secara administratif tetap berada pada lembaga yang bersangkutan.

b. Peraturan Pemerintah No: 4 tahun 1976 tentang Pegawai Negeri Yang Menjadi Pejabat Negara Pasal 2 menyatakan bahwa pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pejabat negara menerima penghasilan menurut ketentuan yang berlaku bagi pejabat negara itu. Jika penghasilan pejabat negara itu lebih kecil dibandingkan

Page 20: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 20

dengan penghasilan sebagai pegawai negeri sipil, maka selisih tersebut diterima dari instansi induknya.

c. Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran No. SE-142/A/621/1295 tanggal 7 Desember 1995 butir 2 menyatakan PNS yang menduduki jabatan struktural berdasarkan Undang-undang atau Peraturan Pemerintah harus dirangkap dengan jabatan fungsional, tunjungan jabatannya hanya dibayarkan satu tunjangan jabatan yang lebih menguntungkan.

d. Surat Keputusan Kepala BAKN No. 9 Tahun 1999 tanggal 3 Mei 1999 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian dan Penghentian Tunjangan Dosen Butir III menyatakan : Pembayaran tunjangan dosen dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya apabila yang bersangkutan : a) Ditugaskan diluar jabatan dosen b) Diberhentikan dari jabatan dosen c) Dibebaskan sementara dari jabatan dosen berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku d) Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan PP No.

30 Tahun 1980 e) Sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara f) Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan.

Kondisi di atas mengakibatkan ketidak hematan sebesar Rp41.543.780,00.

Hal ini disebabkan : 1. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan yang berkaitan dengan PNS yang menjadi

Pejabat Negara dan/atau menjabat pada instansi lain. 2. Kurangnya kepedulian dari para tenaga dosen yang menjabat pada instansi lain untuk

melaporkan penerimaan atau gaji yang diberikan oleh instansi yang memberikan jabatan tersebut.

Rektor UGM telah mengirimkan surat ke fakultas-fakultas untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Sebagai catatan, untuk tahun 2005 telah dikeluarkan SK Rektor No.1610/P/SK/KP/2005 tentang realisasi pemberian insentif bagi pegawai edukatif dan pejabat sktuktural di mana dalam diktum no.3 disebutkan bahwa pegawai edukatif yang memangku jabatan struktural atau yang disetarakan dengan jabatan struktural pada instansi di luar UGM tidak berhak atas insentif. BPK-RI merekomendasikan kepada Rektor UGM agar mendata kembali tenaga dosen UGM yang menjabat pada jabatan di luar UGM dan /atau pejabat negara serta meninjau kembali pemberian gaji dan tunjangan fungsional yang diberikan kepada mereka sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu Rektor UGM agar memperhitungkan

Page 21: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 21

pembayaran gaji dan tunjangan yang telah dilakukan untuk diberitahukan kepada yang bersangkutan , ditarik kembali dan disetorkan ke Kas Negara.

7. Kewajiban Perpajakan sebesar Rp 3.562.701.537,52 belum dipungut dan disetorkan. Dari pengujian secara sampling terhadap kewajiban perpajakan, diperoleh data adanya kewajiban perpajakan yang belum dipungut/dipotong/diperhitungkan dan belum disetor ke Kas Negara per 31 Desember 2004 sebesar Rp 3.562.701.537,52 terdiri dari : - PPh Badan : Rp 3.308.366.364,53 - PPN : Rp 148.111.548,08 - PPh Pasal 23 : Rp 100.730.484,96 - PPh Pasal 21 : Rp 5.493.139,95 Jumlah Rp 3.562.701.537,52

Kewajiban perpajakan tersebut terjadi pada unit pelaksana sebagai berikut :

1). PPh Badan terutang sebesar Rp 3.308.366.364.53 a. Magister Administrasi Publik (MAP)

PPh Badan sebesar Rp 657.629.991,21 belum diperhitungkan oleh MAP Berdasarkan data yang diperoleh, selama tahun 2004 MAP hanya melakukan pemotongan dan penyetoran PPh Pasal 21. Baik tahun 2004 maupun tahun sebelumnya MAP belum pernah memperhitungkan melaporkan kewajiban PPh Badan. MAP telah mempunyai NPWP yaitu No : 0.208.735.1.542.000. Perhitungan PPh Badan yang dilakukan oleh Tim BPK-RI belum memperhitungkan penyusutan disebabkan pihak UGM tidak membuat perhitungan penyusutan aktiva tetap dan juga tidak mempunyai rincian aktiva tetap tersebut per 31 Desember 2004.

b. Magister Manajemen (MM)

PPh Badan sebesar Rp2.650.736.373,24 belum diperhitungkan oleh MM

Selama ini MM UGM hanya melakukan pemotongan PPh pasal 21 dan 23, sedangkan perhitungan PPh pasal 25 (badan) belum pernah dilakukan. PPh Badan yang dilakukan oleh Tim BPK-RI belum memperhitungkan penyusutan disebabkan pihak UGM tidak membuat perhitungan penyusutan aktiva tetap dan juga tidak mempunyai rincian aktiva tetap tersebut per 31 Desember 2004. Hal ini tidak sesuai dengan peraturan perpajakan berikut ini : a. Surat Direktur Jenderal No. S-27/PJ.42/2003 Pajak15 Januari 2003

tentang lembaga penelitian universitas ABC dikemukan hal-hal sebagai berikut :

Page 22: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 22

- Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (UU PPh), Subjek Pajak dalam negeri antara lain adalah badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, termasuk antara lain BUMN dan BUMD, BUMN dan BUMD merupakan Subjek Pajak tanpa memperhatikan nama dan bentuknya, sehingga setiap unit tertentu dari badan Pemerintah (misalnya : lembaga, badan dan sebagainya yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah) yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan merupakan Subjek Pajak

- Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Pajak Penghasilan yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak.

- Berdasarkan ketentuan Pasal 21, Pasal 23 dan Pasal 26 Undang-undang Pajak Penghasilan, pemberi kerja membayar gaji, upah honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai, Subjek Pajak badan dalam negeri yang terutang/membayar bunga, dividen, royalty, sewa, imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lainnya, berkewajiban untuk memotong, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 21/23/26 yang terutang oleh pihak yang menerima penghasilan tersebut.

- Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, dengan ini ditegaskan bahwa Lembaga Penelitian universitas ABC sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) merupakan Subjek Pajak dan atas penghasilan yang diperoleh dari penyelenggaraan kegiatan penelitian dan penghasilan lainnya yang tidak dimasukkan sebagai penerimaan APBN merupakan Objek Pajak Penghasilan. Lembaga Penelitian Universitas ABC mempunyai kewajiban sebagai pemotong/pemungut pajak atas penghasilan yang terutang atau dibayarkan kepada pihak lain baik yang dananya bersumber dari APBN maupun dari sumber sendiri sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.

b. Surat Direktur Jenderal pajak No. S-629/PJ.332/2004 tanggal 16 Juli 2004 tentang perubahan status ABC dan permohonan rekomendasi pengurusan SKB pajak untuk kegiatan penelitian nirlaba. Dalam SE tersebut dikemukan hal-hal sebagai berikut :

Page 23: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 23

- Dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 diatur bahwa Pasal 2 ayat (3), Subjek Pajak dalam negeri antara lain adalah badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, termasuk antara lain BUMN dan BUMD merupakan Subjek Pajak tanpa memperhatikan nama dan bentuknya, sehingga setiap unit tertentu dari badan pemerintah (misalnya : lembaga, badan dan sebagainya yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah) yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan.

- Dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 diatur bahwa Pasal 16 ayat (1), Penghasilan Kena Pajak sebagai dasar penerapan tarif bagi Wajib Pajak dalam negeri dalam suatu tahun pajak dihitung dengan cara mengurangkan dari penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dengan pengurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 7 ayat (1), dan Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e.

- Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan ini ditegaskan bahwa: • ABC sebagai BHMN termasuk sebagai Subjek Pajak, karena tidak

memenuhi persyaratan yang dikecualikan sebagai Subjek Pajak dan atas penghasilan yang diperoleh dari penyelenggaraan jasa pendidikan dan usaha lainnya merupakan Objek Pajak Penghasilan, namun demikian apabila tidak terdapat penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan, maka tidak terdapat PPh yang terutang.

• Jasa penelitian tidak termasuk dalam jenis jasa yang dikecualikan dari pengenaan PPN sebagaimana dimaksud pada butir 5b.

Berdasarkan ketentuan diatas, MAP dan MM sebagai unit dibawah UGM yang merupakan bagian dari BHMN yang mempunyai penghasilan kena pajak seharusnya menghitung dan melaporkan PPh Badan. Berdasarkan perhitungan yang kami lakukan dengan mengacu pada tarif PPh sesuai dengan UU No: 17 tahun 2000, PPh Badan yang terhutang adalah sebagai berikut :

- MAP Berdasarkan Laporan Aktivitas MAP tahun 2004, PPh Badan yang terutang adalah Rp 657.629.991,29 dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 24: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 24

Uraian Tarif DPP (Rp) Pajak terutang (Rp)S/d 50 juta 10% 50.000.000,00 5.000.000,00 50 s/d 100 juta 15% 50.000.000,00 7.500.000,00 Diatas 100 juta 30% 2.150.433.304,29 645.129.991,29 Total 2.250.433.304,29 657.629.991,29

- MM

Berdasarkan data pada laporan audit yang dilakukan oleh KAP atas sumber dan penggunaan dana MM-UGM, didapatkan perhitungan PPh Badan terutang sebesar Rp2.650.736.373,24 dengan perhitungan sebagai berikut :

Uraian Tarif DPP (Rp) Pajak terutang (Rp) s/d 50 juta 10% 50.000.000,00 5.000.000,00 50 s/d 100 juta 15% 50.000.000,00 7.500.000,00 Diatas 100 juta 30% 8.794.121.244,12 2.638.236.373,24 Total 8.894.121.244,12 2.650.736.373,24

Hal ini menyebabkan berkurangnya potensi penerimaan negara sebesar Rp3.308.366.364,53. Belum dihitungnya pajak terutang tersebut disebabkan belum dipahaminya ketentuan perpajakan oleh Pimpinan MAP dan MM.

Pihak UGM menyatakan bahwa akan menindaklanjuti mengenai kewajiban perpajakan tersebut.

2). PPN yang tidak dipotong sebesar Rp 148.111.548,08 Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK)

PSKK telah melakukan kegiatan pembangunan gedung secara swakelola dengan biaya sebesar Rp3,785,004,202.00 yang belum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. Hal ini tidak sesuai dengan keputusan Dirjen Pajak No : KEP-387/PJ/2002 tanggal 19 Agustus 2002 tentang Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain, yang antara lain menyatakan :

Page 25: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 25

Pasal 1 : (1). Kegiatan membangun sendiri adalah kegiatan membangun sendiri

bangunan yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat usaha dengan luas bangunan 200 m2 (dua ratus meter persegi) atau lebih.

(2). Bangunan adalah bangunan permanen yang konstruksi utamanya terdiri dari: - tembok; dan atau - kayu tahan lama; dan atau - bahan lain yang mempunyai kekuatan sampai 20 (dua puluh) tahun atau

lebih. (3). Tanah kaveling adalah sebidang tanah di dalam kawasan realestat yang

telah dipersiapkan sesuai dengan persyaratan pembakuan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan tanah, dan rencana tata ruang lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian untuk membangun bangunan.

Pasal 2 : (1). Atas kegiatan membangun sendiri dikenakan Pajak Pertambahan Nilai

dengan tarif 10% (sepuluh persen) dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak.

(2). Dasar Pengenaan Pajak atas kegiatan membangun sendiri adalah 40% (empat puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan atau yang dibayarkan untuk membangun sendiri, tidak termasuk harga perolehan tanah.

(3). Pajak Pertambahan Nilai yang terutang setiap bulan adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak untuk setiap bulan.

Pasal 3 : (1). Saat terutang Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri

adalah pada saat dimulainya kegiatan membangun sendiri secara fisik seperti penggalian fondasi, pemasangan tiang pancang, atau kegiatan fisik lainnya.

(2). Tempat pajak terutang atas kegiatan membangun sendiri adalah di tempat bangunan tersebut didirikan.

Jumlah PPN yang belum dipungut dan disetorkan oleh PPSK adalah Rp148.111.548,08, dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 26: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 26

Tahap Jumlah (Rp) Keterangan

I 2.510.650.000,00 Dilakukan oleh Ir Syaukat Ali

II 1.274.354.202,00 Dilakukan secara mandiri oleh PSKK

Jumlah Biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan Oktober 2005

3.785.004.202,00

DPP 40% dari total biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp3,702,788,702.00

1.481.115.480,80

PPN 10% yang terutang 148.111.548,08

Hal ini disebabkan tidak dipahaminya ketentuan perpajakan oleh Pimpinan PPSK. Hal ini mengakibatkan berkurangnya potensi penerimaan negara atas PPN sebesar Rp148.111.548,08.

3). PPh Pasal 21 dan Pasal 23

Magister Manajemen (MM)

Selama tahun 2004 MM UGM belum seluruhnya memotong PPh Pasal 21 dan memungut PPh pasal 23 atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan dengan rincian sebagai berikut:

Obyek Pajak Biaya Gaji Yang Belum Dipotong

PPh Pasal 21

Biaya Jasa Yang Belum Dipungut

PPh Pasal 23

Laporan Audit Tahun 2004 oleh KAP Drs Wiyoko Suwandi & Rekan

11,955,809,550.00 1,678,841,416.00

SPT Tahunan dan SPT Masa 11,919,188,617.00 220,216,966.00

Yang kurang dikenakan pajak 36,620,933.00 1,458.624.450,00

PPh yang belum dipotong & dipungut 5,493,139.95 100,730,484.96

Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-23/PJ.43/2000, tanggal 28 Agustus 2000 tentang Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26 yang menyatakan bahwa Pemotong PPh Pasal 21

Page 27: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 27

dan atau Pasal 26 antara lain adalah pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik merupakan pusat maupun cabang, bentuk usaha tetap, perwakilan atau unit, yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan. Selain itu, berdasarkan pada SK Dirjen Pajak No.Kep-176/PJ/2000 tanggal 26 Juni 2000 tentang jenis jasa lain dan perkiraan penghasilan neto atas jenis jasa teknik, jasa manajemen, dan jasa lain yang atas imbalannya dipotong pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) huruf c UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 10 Tahun 1994.

Hal ini disebabkan kelalaian Ketua Pengelola MM UGM dalam pemotongan dan pemungutan pajak-pajak tersebut di atas.

Akibatnya terdapat PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23 yang kurang dipotong/dipungut masing-masing sebesar Rp5.493.139,95 dan Rp100.730.484,96

Pihak UGM akan melakukan pengecekan kembali mengenai kewajiban perpajakan tersebut dan apabila memang terdapat kekurangan pembayaran pajak maka Pengelola MM akan menyelesaikan kewajiban perpajakan tersebut.

Disamping itu terdapat juga kewajiban perpajakan investor yang seharusnya pihak UGM juga turut serta mengawasi pembayaran kewajiban pajak tersebut. Kewajiban pajak PT Neocelindo Intibeton (NI) dalam rangka pembangunan Gama Book Plaza per 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp1.117.358.690,34 yang terdiri dari PPN sebesar Rp931.132.241,95 dan PPh sebesar Rp186.226.448,39 dengan rincian sebagai berikut : 1) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 931.132.241,95

Dalam pekerjaan pembangunan Gama Book Store, ditemukan adanya PPN yang belum dihitung dan disetorkan oleh Investor pelaksana pembangunan per 31 Desember 2004 dan 30 September 2005 masing-masing sebesar Rp931.132.241,95 dan Rp Rp 1.793.832.169,08, dengan perhitungan sebagai berikut :

Uraian Per 31-12- 2004 Per 30 - 9 - 2005 % Kemajuan Pekerjaan 24,13 % 70,61 % Nilai Kemajuan Pekerjaan 9.311.322.420,00 27.249.644.110,25 PPN 10% 931.132.241,95 2.724.964.411,03

Keterangan : dalam rupiah penuh kecuali prosentase kemajuan pekerjaan

2) PPh pasal 23 sebesar Rp 186.226.448,39 Dalam pekerjaan pembangunan Gama Book Store, ditemukan adanya PPh Pasal 23 yang belum dihitung dan disetorkan oleh Investor pelaksana pembangunan per 31

Page 28: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 28

Desember 2004 dan 30 September 2005 masing-masing sebesar Rp186.226.448,39 dan Rp358.766.433,82, dengan perhitungan sebagai berikut :

Uraian Per 31-12- 2004 Per 30 - 9 - 2005

% Kemajuan Pekerjaan 24,13 % 70,61 % Nilai Kemajuan Pekerjaan 9.311.322.420,00 27.249.644.110,25 PPN 2% 186.226.448,39 358.766.433,82

Keterangan : Dalam rupiah penuh kecuali prosentase kemajuan pekerjaan.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 29: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 29

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 01.B/LK/XIII/12/2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut “UGM”) tanggal 31 Desember 2004 serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan kami Nomor : 01.A/LK/XIII/12/2005 tanggal 9 Desember 2005. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit kami atas laporan keuangan UGM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, kami mempertimbangkan pengendalian intern entitas tersebut untuk menentukan prosedur audit yang kami laksanakan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan dan tidak dimaksudkan untuk memberikan keyakinan atas pengendalian intern tersebut. Manajemen UGM bertanggung jawab untuk menyusun dan memelihara suatu pengendalian intern. Dalam memenuhi tanggung jawabnya tersebut, diperlukan estimasi dan pertimbangan dari pihak manajemen tentang taksiran manfaat dan biaya yang berkaitan dengan pengendalian intern. Tujuan suatu pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan absolut, kepada manajemen bahwa aktiva terjamin keamanannya dari kerugian sebagai akibat pemakaian atau pengeluaran yang tidak diotorisasi dan bahwa transaksi dilaksanakan dengan otorisasi manajemen dan dicatat semestinya untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Karena adanya keterbatasan bawaan dalam setiap pengendalian intern, kekeliruan atau ketidakberesan dapat saja terjadi dan tidak terdeteksi. Begitu juga, proyeksi setiap evaluasi atas pengendalian intern ke periode yang akan datang mengandung risiko bahwa suatu prosedur menjadi tidak memadai lagi karena perubahan kondisi yang terjadi atau efektivitas desain dan operasi pengendalian intern tersebut telah berkurang.

Page 30: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 30

Untuk tujuan lapran ini, kami menggolongkan pengendalian intern signifikan ke dalam kelompok berikut ini : - Penerimaan Dana Pemerintah - Penerimaan Dana Masyarakat - Pengeluaran - Investasi - Pengelolaan Aktiva Tetap. Untuk semua golongan pengendalian intern tersebut di atas, kami memperoleh pemahaman tentang desain pengendalian intern yang relevan dan apakah pengendalian intern tersebut dioperasikan, serta kami menentukan risiko pengendalian. Kami menemukan masalah-masalah tertentu berkaitan dengan pengendalian intern dan operasinya yang kami anggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kondisi yang dapat dilaporkan merupakan masalah-masalah yang kami ketahui berkaitan dengan kelemahan signifikan dalam desain atau operasi pengendalian intern yang berdasarkan pertimbangan kami dapat berakibat negatif terhadap kemampuan entitas dalam mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Proses penyusunan laporan keuangan UGM tahun 2004 belum sepenuhnya menyajikan transaksi-transaksi yang terjadi di tingkat Unit Pengelola Keuangan. Hal ini mengakibatkan tidak dapat ditelusurinya jumlah pengeluaran pada masing-masing kelompok pada laporan aktivitas dengan laporan aktivitas dan/atau catatan yang dibuat oleh masing-masing Unit Pengelola Keuangan. Selain itu, pengawasan internal yang dilakukan oleh Satuan Audit Internal baru mencakup 22,28% dari seluruh Unit Pengelola Keuangan yang ada sehingga belum dapat memberikan gambaran tentang kondisi pengendalian intern yang ada pada UGM. Kelemahan-kelemahan pengendalian intern yang mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Kas dan setara kas senilai Rp 10.357.560.421,00 belum dilaporkan dan kurang dilaporkan. 2. Laporan keuangan Gama Press tidak dapat diyakini kewajarannya. 3. Piutang kepada mahasiswa belum disajikan secara lengkap dan akurat. 4. Nilai persediaan buku di Gama Press sebesar Rp 1.140.926.402,01 tidak dapat diyakini

kewajarannya. 5. Belum dilakukan rekonsiliasi antara catatan aktiva tetap menurut Direktorat Keuangan

dengan Direktorat PPA dan Direktorat Keuangan tidak memiliki daftar rincian aktiva tetap yang mendukung nilai yang tercatat pada laporan keuangan.

6. Tanah dan bangunan yang belum dicatat pada laporan keuangan : a. Pembelian tanah dan bangunan eks Chika senilai Rp 4.700.000.000,00. b. Gedung Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) senilai Rp3.785.004.200,00.

Page 31: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 31

c. Gedung Student Internet Center (SIC) Fakultas MIPA yang dibangun sendiri pada tahun 2002 senilai Rp2.081.527.500,00

d. Pembangunan dan perluasan gedung Program MSI dan Doktor Ilmu Ekonomi UGM dengan nilai sebesar Rp1.150.000.000,00

7. Nilai penyertaan UGM pada PT Gama Multi Usaha Mandiri sebesar Rp4.409.710.005,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

8. Penerimaan dana masyarakat dari sumbangan pendidikan, biaya operasional pendidikan dan sumbangan pengembangan mutuj pendidikan tahun 2004 belum memiliki mekanisme pengendalian yang memadai.

9. Penerimaan hasil kerjasama dengan Pihak III sebesar Rp20.843.443.143,00 dan USD12,250.00 tidak tercatat

10. Pengeluaran atas kontrak kerjasama pada beberapa lembaga penelitian dan pengembangan sebesar Rp25.241.855.920,00 belum didukung dengan bukti pertanggungjawaban.

Untuk lebih jelasnya, masalah ini kami kemukakan dalam temuan nomor : 1 sampai dengan nomor : 18 pada Lampiran B. Suatu kelemahan material adalah kondisi yang dapat dilaporkan yang didalamnya desain dan operasi satu atau lebih komponen pengendalian intern tidak mengurangi risiko ke tingkat yang relatif rendah tentang terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan dalam jumlah yang material dalam hubungannya dengan laporan keuangan auditan dan tidak terdeteksi dalam waktu semestinya oleh karyawan dalam pelaksanaan normal fungsi yang ditugaskan kepadanya. Pertimbangan kami atas pengendalian intern tidak perlu mengungkapkan semua masalah dalam pengendalian intern yang mungkin merupakan kondisi yang dapat dilaporkan, oleh karena itu, tidak perlu mengungkapkan semua kondisi yang dapat dilaporkan yang mungkin juga dianggap sebagai kelemahan material sebagaimana didefinisikan di atas. Namun, kami yakin bahwa tidak ada satu pun kondisi yang dapat dilaporkan di atas merupakan kelemahan material.

Page 32: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 32

Kami juga menemukan masalah-masalah lain tentang pengendalian intern dan operasinya yang kami laporkan dalam temuan nomor : 19 sampai dengan nomor : 24 pada Lampiran B. Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagi Dewan Audit, Manajemen dan Majelis Wali Amanat, Namun apabila laporan ini merupakan catatan publik distribusinya tidak dibatasi.

Auditor Utama Keuangan Negara V selaku

Penanggungjawab Audit

Widodo H. Mumpuni Register Negara No : D- 3745

Jakarta , 9 Desember 2005

Page 33: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 33

LAMPIRAN B

1. Proses penyusunan Laporan Keuangan UGM Tahun 2004 belum sepenuhnya menyajikan transaksi-transaksi yang terjadi di tingkat Unit Pengelola Keuangan.

Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Badan Hukum Milik Negara bersifat nirlaba sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik akuntansi bisnis. Sebagai lembaga yang bersifat nirlaba, laporan keuangan UGM disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No : 45 yang meliputi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Untuk itu sistem akuntansi dana yang digunakan memisahkan dana menjadi dana lancar dan dana tidak lancar sesuai dengan masing-masing sumber dana yang dikelola. Dana diidentifikasikan sebagai suatu entitas akuntansi dan pelaporannya disajikan terpisah untuk masing-masing dana. Sumber dana untuk penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan UGM sesuai dengan Pasal 42 PP No : 153 tahun 2000 berasal dari : - Pemerintah, melalui anggaran rutin dan anggaran pembangunan. - Masyarakat, yang berasal dari sumbangan pendidikan, seleksi masuk, kerjasama,

sumbangan/hibah dan penerimaan lain dari masyarakat. - Usaha dan Tabungan, terdiri dari penerimaan penjualan dan pemanfaatan sumber

daya universitas, penerimaan hasil usaha tambahan, penerimaan bunga dan penerimaan hasil investasi.

- Luar negeri, yaitu dana yang diperoleh dari luar negeri dalam bentuk hibah, hadiah, donasi maupun hasil kerja sama dan kontrak internasional dan penerimaan dari pembayaran tution & admission fee oleh mahasiswa asing yang tidak disalurkan melalui dana pemerintah.

Seluruh dana tersebut diklasifikasikan menjadi : - Dana Lancar, yaitu dana yang tersedia untuk operasi universitas yang sepenuhnya

berada dalam kendali universitas. Berdasarkan pembatasannya, dana ini diklasifikasikan menjadi : • Dana Lancar Terbatas/Terikat. • Dana Lancar Bebas/Tidak terikat.

- Dana Tidak Lancar, yaitu dana yang tidak digunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari dan telah dirancang untuk suatu penggunaan tertentu. Dana Tidak Lancar terdiri dari : • Dana Bantuan • Dana Sumbangan • Dana Tahunan • Dana Pendapatan Jangka Panjang • Dana untuk Bangunan • Dana untuk Lembaga

Page 34: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 34

Sesuai dengan misi dan program universitas yang dimuat dalam Rencana Stratejik UGM, penggunaan seluruh sumber dana untuk tahun 2004 dikelompokkan kedalam : a. Pengeluaran Kelembagaan b. Pengeluaran Pendidikan c. Pengeluaran Penelitian d. Pengeluaran Pengabdian pada Masyarakat e. Pengeluaran Pengembangan SDM f. Pengeluaran Kemahasiswaan g. Pengeluaran Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi h. Pengeluaran Sarana, Prasarana dan Lingkungan Kampus. Laporan Keuangan UGM merupakan konsolidasi dari seluruh laporan Unit Pengelola Keuangan (UPK) yaitu 298 unit atau 85,39% dari 349 UPK yang ada. Sebanyak 51 UPK lainnya tidak menyampaikan laporan atau terlambat menyampaikan laporan ke Kantor Pusat, terdiri dari : a. Fakultas Biologi sebanyak 1 Unit b. Fakultas Ekonomi sebanyak 4 Unit c. Fakultas Farmasi sebanyak 1 Unit d. Fakultas Geografi 12 Unit e. Fakultas Hukum sebanyak 3 Unit f. Fakultas Kedokteran sebanyak 3 Unit g. Fakultas Peternakan sebanyak 1 Unit h. Fakultas Teknik sebanyak 4 Unit i. Pasca Sarjana sebanyak 6 Unit j. Pusat Studi sebanyak 15 Unit k. UPT sebanyak 1 Unit.

Hasil pengujian terhadap pengendalian intern dalam proses penyusunan Laporan Keuangan UGM tahun 2004 menunjukkan hal-hal sebagai berikut: a. Kebijakan akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2004 baru

ditetapkan pada bulan Oktober 2004, sehingga efektivitas penyusunan Laporan Keuangan terutama di tingkat UPK masih belum memadai.

b. Pencatatan transaksi-transaksi di tingkat UPK yang mencakup penerimaan alokasi Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang diterima dari Kantor Pusat serta pengeluaran sesuai dengan bukti pertanggungjawabannya tidak sepenuhnya dilaporkan dalam bentuk Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Aktivitas, hanya mencatat transaksi ke dalam jurnal kas bank yang merupakan rekapitulasi masuk dan keluar kas.

Page 35: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 35

c. Pengelompokan pengeluaran sesuai program universitas tidak sepenuhnya menggambarkan pengeluaran yang sebenarnya terjadi pada masing-masing program.

d. Prosedur rekonsiliasi antara Rektorat dengan UPK tidak pernah dilakukan.

Sebagai laporan dukungan atas laporan keuangan UGM, seharusnya klasifikasi dan jumlah pengeluaran di tingkat UPK, menggambarkan kondisi yang sesuai dalam laporan UGM.

Kondisi tersebut mengakibatkan angka yang tersaji pada laporan Keuangan UGM belum sepenuhnya didukung jumlah pengeluaran pada masing-masing kelompok pada Laporan Aktivitas dengan Laporan Aktivitas dan atau catatan yang dibuat oleh masing-masing Unit Pengelola Keuangan. Hal ini disebabkan : a. Untuk UPK yang hanya mengirimkan jurnal kas bank masuk dan keluar serta

laporan mutasi barang, pengelompokan pengeluaran ke dalam kelompok sesuai program dilakukan oleh Kantor Pusat. Pengelompokan yang dilakukan oleh Kantor Pusat tersebut tanpa melakukan verifikasi ke masing-masing bukti pengeluarannya.

b. UPK tidak mereklasifikasikan setiap pengeluaran yang dicatat pada jurnal kas bank keluar ke masing-masing kelompok pengeluaran pada Buku Pembantu yang telah disediakan.

Pihak UGM menjelaskan bahwa : a. Kebijakan Akuntansi ditetapkan secara formal dengan SK Rektor bulan Oktober

2004, namun kebijakan tersebut sudah digunakan diseluruh UGM untuk penyusunan Laporan Keuangan tahun 2004 sejak awal tahun.

b. Pencatatan transaksi ditingkat UPK akan diinstruksikan kembali agar seluruhnya dilaporkan ke Kantor Pusat. Pada tahun 2005 dengan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIMAKUN-GAMA) masalah tersebut akan diselesaikan.

c. Pengelompokan program pengeluaran akan lebih disempurnakan ditahun 2005. Pada tahun 2005 dengan aplikasi sistem informasi akuntansi (SIMAKUN-GAMA) masalah tersebut akan terselesaikan.

d. Rekonsiliasi antara rektorat dengan UPK telah dilakukan khususnya dan SPP/BOP/SPMA namun belum mencakup keseluruhan. Rekonsiliasi pada tahun 2005 akan ditingkatkan.

Page 36: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 36

2. Pengawasan internal yang dilakukan oleh Satuan Audit Internal (SAI) belum sepenuhnya menjalankan review yang memadai terhadap Laporan Keuangan tingkat UPK

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengendalian intern yang memadai dalam penyusunan Laporan Keuangan UGM, keberadaan Satuan Audit Internal (SAI) memegang peranan yang penting untuk mendorong terciptanya akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan. SAI UGM telah melakukan audit dalam tahun 2004 terhadap 76 UPK, dengan uraian sebaga berikut : 1. Jenis Laporan :

a. Laporan Keuangan dan Operasional sebanyak 41 buah. b. Laporan Keuangan sebanyak 24 buah. c. Laporan Keuangan dan Kepatuhan sebanyak 9 buah. d. Laporan Audit Fisik Pengadaan Barang sebanyak 1 buah. e. Laporan Kepatuhan Pengadaan Barang/Jasa sebanyak 1 buah,.

2. Hasil Audit SAI :

Pendapat Unit Kerja

% tase

Menolak memberikan pendapat 22 28,95Wajar dengan pengecualian 19 25,00Tidak wajar 20 26,32Wajar tanpa pengecualian 7 9,21Wajar dengan penjelasan 5 6,58Tidak memberi pendapat dan Tidak wajar 1 1,32Tidak wajar dan menolak memberi pendapat 1 1,32Wajar dengan pengecualian dan menolak memberi pendapat 1 1,32

Berdasarkan data di atas, SAI baru mengaudit 76 UPK dari 341 UPK yang ada pada UGM atau sebesar 22,28% dan belum diperoleh data tentang tindak lanjut hasil audit SAI. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil audit SAI belum dapat memberikan gambaran tentang kondisi pengendalian intern yang ada pada UGM. Mekanisme review yang memadai termasuk tindak lanjut merupakan unsur pengendalian intern yang seharusnya dioptimalkan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan. Hal tersebut mengakibatkan kewajaran nilai yang tersaji dalam laporan keuangan belum didukung dengan pengendalian intern yang memadai. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah personil yang dimiliki oleh SAI.

Page 37: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 37

Pihak UGM menjelaskan bahwa pada tahun 2005 pemeriksaan SAI akan ditingkatkan dengan menambah personil dan tindak lanjut setiap hasil pemeriksaan SAI akan dipantau secara periodik.

3. Kas dan Setara Kas sebesar Rp10.357.560.421,00 belum dilaporkan dan kurang dibukukan

Kas dan Setara Kas yang dimiliki Universitas Gadjah Mada per 31 Desember 2004 terdiri dari:

No. Keterangan Jumlah (Rp) 1 Kas Tunai Rupiah 6.172.956.335 2 Kas Valuta Asing 75.492.274 3 Bank Rupiah (Giro) 114.551.640.800 4 Bank Valuta Asing (Giro) 6.093.447.979 5 Bank Rupiah Tabungan 39.049.494.911 6 Bank Valuta Asing (Tabungan) 783.997.051 7 Bank Rupiah Deposito 30.159.140.257 8 Bank Valuta Asing Deposito 889.066.264

197.775.235.872

Hasil pengujian secara sampling pada Kantor Pusat Tata Usaha (KPTU), Pasca Sarjana, Fakultas Teknik, Lembaga Penelitian, Pusat Studi, Fakultas Kedokteran dan Magister Manajemen menunjukkan bahwa Kas dan Setara Kas milik Universitas Gadjah Mada yang belum dilaporkan dan kurang dibukukan sebesar Rp10.357.560.421,00 yang terdiri dari: a. Belum dilaporkan sebesar Rp8.235.233.715,00 atas transaksi Kas, Giro, Tabungan

dan Deposito pada Pasca Sarjana, Pusat Studi, Lemlit dan Fakultas Teknik. b. Belum dilaporkan dan kepemilikan atas nama pribadi sebesar Rp2.198.145.800,00

atas transaksi Giro, Tabungan dan Deposito pada Pasca Sarjana dan Pusat Studi. c. Kurang dilaporkan sebesar Rp201.837.560,00 atas transaksi Giro pada Pusat Studi. d. Kurang dilaporkan dan kepemilikan atas nama pribadi sebesar Rp53.645.393,00

atas transaksi Giro pada Pusat Studi. Rincian kas dan setara kas yang belum dilaporkan dan kurang dibukukan dapat dilihat pada Lampiran B-1. Seharusnya semua transaksi Kas dan Setara Kas harus dilaporkan dan dicatat.

Hal ini mengakibatkan Saldo Kas dan Setara Kas pada laporan keuangan UGM tidak dapat diyakini kewajarannya.

Terdapatnya kas dan setara kas yang tidak dilaporkan tersebut disebabkan kelalaian masing-masing pengelola keuangan untuk melaporkan setiap transaksi yang terjadi.

Page 38: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 38

Pihak UGM menjelaskan bahwa untuk menindaklanjuti permasalahan ini telah diterbitkan surat Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi No.7134/PII/Subdir-Akt /2005 tanggal 14 Desember 2005 kepada pihak terkait untuk segera melaporkan data kas dan setara kas yang dimiliki serta agar merubah kepemilikan rekening unit yang semula atas nama pribadi ditambah qq unit yang bersangkutan.

4. Terdapat beberapa kelemahan dalam penyusunan laporan keuangan Gama Press

(GP) Gama Press (GP) merupakan Unit Pelaksana Keuangan dibawah UGM dimana laporan keuangan dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan UGM. Ikhtisar Posisi keuangan UPK GP per 31 Des 2004 adalah sebagai berikut :

No Keterangan Nilai (Rp) 1. Aktiva Lancar 5.825.316.674,21 2. Aktiva Tetap 689.659.113,65

Total Aktiva 6.514.975.787,86 1. Kewajiban Lancar 128.050.205,18 2. Ekuitas 6.386.925.582,71

Total Kewajiban & Ekuitas 6.514.975.787,89

Laporan Laba-Rugi per 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut :

Penjualan 2.348.263.729,00 Beban Pokok penjualan (852.982.464,19) Laba Kotor 1.495.281.264,81 Beban Operasional (1.297.908.622,38) Laba operasional 197.372.642,43 Beban dan pendapatan lain 198.899.036,00 Laba Sebelum pajak 396.271.678,43

Dari hasil pemeriksaan didapatkan hal sebagai berikut : a). Tidak didapatkan rincian dari transaksi kas dan bank untuk semua rekening. b). Tidak ada rincian dari hutang royalti. c). Berdasarkan hasil pengecekan laporan penjualan buku dari bagian pemasaran

didapatkan bahwa penjualan buku dan jasa cetak untuk tahun 2004 adalah Rp2.525.188.250,00 yang terdiri dari :

Penjualan kredit 2.175.581.750,00 Penjualan tunai 349.606.500,00 Total Penjualan 2.525.188.250,00

Page 39: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 39

Namun berdasarkan laporan keuangan UPK GP, penjualan buku adalah sebesar Rp1.769.133.000,00 terdapat selisih sebesar Rp756.055.250,00 yang tidak dapat dijelaskan. Untuk penghasilan jasa cetak sebesar Rp 1.247.013.704,00 tidak dapat dijelaskan perinciannya dan biaya operasional sebesar Rp1.297.908.622,38 tidak terdapat rinciannya.

Seharusnya dibuat UPK Gama Press membuat dokumentasi yang lengkap mengenai rincian dari masing-masing transaksi diatas.

Hal tersebut mengakibatkan laporan keuangan UPK Gama Press tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal ini terjadi disebabkan kelalaian UPK Gama Press dalam melakukan dokumentasi atas transaksi keuangan yang dilakukannya Pihak UGM menjelaskan bahwa akan menugaskan Satuan Audit Intern (SAI) untuk melaksanakan audit laporan keuangan Gama Press dan selanjutnya melakukan koreksi terhadap Laporan Keuangan UGM.

5. Piutang Kepada Mahasiswa dalam Laporan Posisi Keuangan UGM Belum Disajikan secara Lengkap dan Akurat.

Dari laporan posisi keuangan UGM per 31 Desember 2004 diketahui terdapat saldo Piutang Kepada Mahasiswa sebesar Rp 14.495.758.290,00. Piutang tersebut merupakan tunggakan pembayaran SPP Mahasiswa. Dari pemeriksaan atas Piutang Kepada Mahasiswa tersebut, diketahui hal-hal sebagai berikut: a. Piutang Kepada Mahasiswa tersebut merupakan piutang yang terdapat pada

Neraca Lajur Pasca Sarjana yang tersebar pada beberapa UPK di bawah Pasca Sarjana. Saldo Piutang tersebut hanya dibentuk untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan S2, sedangkan untuk yang menempuh pendidikan S1 belum ada pengakuan dan belum ada catatan pendukung yang memadai yang berkaitan dengan tunggakan mahasiswa. Hal ini tampak dari kondisi berikut: 1) Tidak adanya pengakuan/pencatatan piutang pada neraca lajur fakultas-

fakultas atau KPTU UGM; 2) Pembayaran biaya pendidikan disetorkan langsung oleh mahasiswa ke

rekening rektor yang telah ditentukan dan pembukuannya dilakukan oleh Bagian Anggaran Masyarakat di KPTU. KPTU tidak memiliki data besarnya jumlah yang seharusnya disetorkan oleh mahasiswa dan jumlah yang telah diterimanya. KPTU hanya mencatat penerimaan sejumlah yang telah diterima

Page 40: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 40

di rekening bank. Administrasi data mahasiswa dilakukan oleh Bagian Pendidikan KPTU dan masing-masing fakultas.

b. Atas Piutang yang terbentuk di atas, belum ada pengklasifikasian umur piutang dan belum ada pembentukan penyisihan piutang.

Selanjutnya diketahui bahwa untuk penerimaan mahasiswa baru tahun 2004, mahasiswa dapat melakukan pembayaran Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) secara angsuran. Tim BPK tidak dapat memperoleh data besarnya jumlah SPMA yang belum dibayarkan oleh mahasiswa baru tahun 2004 per 31 Desember 2004.

Selain itu, dari pemeriksaan uji petik pada laporan dari UPK-UPK diketahui hal-hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian terinci atas sample yang dilakukan diketahui hal-hal

sebagai berikut: a. Tidak terdapat baik buku besar maupun buku tambahaannya atas Piutang Tahun

2004 sehingga perbandingan jumlah yang terdapat dalam daftar dengan buku besar dan buku tambahannya tidak dapat dilakukan.

b. Dalam jumlah piutang pada Fakultas MIPA senilai Rp687.541.719,00 yang merupakan piutang kepada dosen, karyawan dan lain-lain ternyata sumber dana bukan hanya berasal dari fakultas melainkan dari yayasan pembina fakultas MIPA. Yayasan ini merupakan yayasan yang berdiri sendiri yang didirikan oleh dosen MIPA. Nilai piutang yang berasal dari yayasan senilai Rp339.642.500,00. Selain itu dalam nilai piutang tersebut termasuk transaksi intern antar jurusan yang seharusnya tereliminasi senilai Rp21.784.719,00

c. Dari hasil pemeriksaan atas piutang mahasiswa pada program Magister Ekonomi Pembangunan (MAP) diketahui bahwa saldo akhir dari piutang mahasiswa adalah sebesar Rp2.417.741.470,00. Dari laporan konsolidasi diketahui bahwa pertambahan (kolom debet) dari piutang diketahui bahwa jumlah penerimaan pendidikan (SPP dan matrikulasi) seharusnya adalah sebesar Rp6.525.221.970,00. Karena telah terdapat pembayaran senilai Rp4.107.480.500 maka saldo piutang mahasiswa yang tercatat adalah sebesar Rp2.417.741.470,00. Namun dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa jumlah penerimaan pendidikan (SPP dan matrikulasi) untuk mahasiswa tahun 2004 adalah sebesar Rp7.143.000.000,00 sehingga piutang mahasiswa seharusnya adalah Rp3.035.519.500,00. Jumlah tersebut yang merupakan sisa SPP yang belum dibayarkan mahasiswa selama seluruh masa studi.

Piutang kepada Mahasiswa seharusnya dicatat dengan basis accrual dan dicatat secara konsisten oleh seluruh UPK, tidak hanya untuk UPK di bawah Pasca Sarjana. KPTU

Page 41: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 41

atau fakultas yang bersangkutan seharusnya memiliki catatan yang memadai mengenai pembayaran yang seharusnya diterima dari mahasiswa dan pembayaran yang telah diterima. Selain itu, pencatatan piutang kepada mahasiswa seharusnya diawali dengan jurnal dan selanjutnya dibuat buku besarnya yang menjadi pendukung saldo pada neraca lajur. Piutang kepada Mahasiswa seharusnya dibuat klasifikasi umurnya sehingga dapat dibentuk penyisihan piutang yang tidak tertagih. Kondisi tersebut mengakibatkan piutang kepada mahasiswa pada laporan Posisi Keuangan UGM per 31 Desember 2004 belum disajikan secara lengkap dan tidak terdapat konsistensi pengakuan piutang serta KPTU tidak dapat melakukan monitoring yang memadai atas kelengkapan penerimaan dana masyarakat dari mahasiswa. Hal tersebut terjadi oleh karena petugas pencatatan yang ada pada UPK-UPK di UGM kurang memahami pengendalian dan pencatatan yang berkaitan dengan piutang kepada Mahasiswa dan pedoman akuntansi yang baku yang mencakup sistem dan kebijakan akuntansi berkaitan dengan piutang kepada mahasiswa belum ada. Pihak UGM akan menjelaskan bahwa a. Untuk menunjang keakuratan piutang dan akun lainnya mulai tahun 2005 telah

disediakan rekening bank untuk setiap fakultas dan mulai diimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi (SIMAKUN-GAMA) dan Sistem Informasi Anggaran (SIMA-GAMA) guna mempermudah dan mempercepat proses pencatatan dan pelaporan akuntasi serta meningkatkan akuntanbilitas dan pengendalian.

b. Sosialisasi dan pelatihan di tahun 2005 dilakukan secara terpusat yaitu dengan melaksanakan diklat oleh Direktorat Keuangan serta help desk dan road show berkesinambungan untuk melayani permasalahan yang timbul di masing-masing unit.

BPK-RI menyarankan Pimpinan UGM agar : a. Menyusun dan menetapkan sistem akuntansi dan keuangan yang baku yang

mencakup sistem informasi akuntansi dan kebijakan yang antara lain meliputi penjurnalan dan buku besar, serta pengendalian yang berkaitan dengan piutang kepada mahasiswa seperti penertiban administrasi data mahasiswa, monitoring jumlah penerimaan yang seharusnya dari mahasiswa dan jumlah penerimaan yang telah diterima dari mahasiswa, dan monitoring periode tunggakan penerimaan dari mahasiswa. Selain itu, agar melakukan perbaikan dalam laporan keuangan tahun berikutnya.

b. Mengadakan pelatihan dan sosialisasi sistem akuntansi dan keuangan kepada para petugas yang melaksanakan fungsi akuntansi dan fungsi terkait lainnya dan jika perlu merekrut tenaga-tenaga yang memiliki dasar akuntansi.

Page 42: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 42

6. Nilai persediaan buku di Gama Press sebesar Rp 1.140.926.402,01 tidak dapat diyakini kewajarannya

Pengujian kami selanjutnya terhadap Persediaan pada Gama Press (GP) diperoleh data sebagai berikut: a). Persediaan terdiri dari 2 jenis yaitu :

No Keterangan Nilai (Rp) 1. Persediaan bahan baku 218.222.621,00 2. Persediaan buku 1.140.926.402,01

Total persediaan 1.359.149.023,01

b). Tidak ada pedoman mengenai pembatasan umur buku sehingga sebahagian persediaan buku merupakan buku yang dicetak sebelum tahun 2000. Untuk buku-buku tersebut tingkat mutasinya sangat rendah sehingga hanya membebani GP dalam hal perawatan dan tempat penyimpanannya. Tidak adanya mutasi hingga bertahun-tahun menyebabkan pencatatan sebagai persediaan (aset lancar) yang akan habis dalam waktu satu tahun menjadi tidak tepat.

c). Dari persediaan buku yang diperiksa ternyata terdapat persediaan yang berada diluar GP. Ini merupakan barang konsinyasi yang terjadi sebelum tahun 2002. Keberadaan buku konsinyasi tersebut diragukan karena tidak terdapat mekanisme pengecekan secara periodik. Belum diperoleh nilai barang konsinyasi tersebut.

d). Terdapat 4.286 buku yang nilai satuannya dihitung sebesar Rp 1,00 yaitu sebagai berikut :

No Judul Buku Jumlah 1 Yang satu yang banyak 139 2 Toward and bleu revolution 464 3 Warisan Nehru 1 4 Aspek organisasi sosial 461 5 Bangsa yang penuh paradoks 609 6 Dasar-dasar manajemen pramuka 1.336 7 Equity achievement 155 8 Heritage tourism and local 1 9 Kaum muda jepang 310 10 Paper Vol II 72 11 Regional dan central 251 12 Tanggapan dan disertasi 487

Total 4.286

Page 43: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 43

Belum didapatkan penjelasan mengenai mengapa buku tersebut tidak ada nilainya.

e). Terdapat persediaan bahan baku yang nilai satuannya dihitung sebesar Rp1,00. Persediaan tersebut adalah sebagai berikut:

No Nama persediaan Sisa 1. Kertas malaga 8002. Kertas kundruk 100 gr 47.7503. Kertas mandat biru 5004. Kertas NCR Kuning 1.7005. Tinta DG 5253 GM Grey 16. Tinta DG 5748 CG 42 Blue 17. Tinta DG 5865 D green 18. Tinta DIG DG 1657 GM BROWN 308 29. Tinta DIG DG Grey 701 410. Tinta G White 211. Tinta Neorex Bliush Gold 212. Tinta Neorex G 45 Green 113. Tinta Premium prima 114. Tinta RG W Black 550 515. Tinta Silk Glass 1007 116. Tinta Super nol 317. Alunet 1118. Corium 103 319. Corium 251 620. DN-3C 321. DP-4/DP-1 222. Film 50 X 60 CM 6823. Fixer 924. GOM/ GU-7 425. Korek Negatip 226. Korek Positip 1627. OPAQ 1

f). Pemberian discount (rabat) untuk penulis dan agen buku tidak didasarkan

perjanjian yang jelas. Pada perjanjian kerjasama antara GP dan Penulis maupun Agen Penjual Buku tidak diatur adanya dan besarnya discount. Discount yang diberikan

Page 44: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 44

oleh GP bervariasi dari 20% sampai dengan 40 % dan selama tahun 2004 discount yang diberikan berjumlah Rp667.882.975,00. Dari penjelasan yang diterima, hal ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dan negosiasi. Tidak adanya standar yang jelas dalam pemberian discount mengakibatkan lemahnya pengendalian dalam penjualan buku pada GP.

Pihak UGM menjelaskan bahwa menugaskan Satuan Audit Intern (SAI) untuk melaksanakan audit laporan keuangan Gama Press dan selanjutnya melakukan koreksi terhadap Laporan Keuangan UGM.

7. Sistem Pencatatan Aset Tetap Belum Memadai

Pelaporan aktiva tetap untuk keperluan penyusunan Laporan Keuangan 2004, UGM mendasarkan pada data-data yang dimiliki oleh Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset dan Pelaporan dari Direktorat Keuangan. Secara struktur organisasi, Direktorat PPA memiliki tanggungjawab dalam pengelolaan, penatausahaan dan administrasi aset sesuai dengan Keputusan Rektor UGM No.259/P/SK/HT/2004 tentang Organisasi dan Rincian Tugas Kantor Pimpinan Universitas, Lembaga, Direktorat, Biro, dan Unit Kerja di lingkungan UGM. Sedangkan Direktorat Keuangan hanya melakukan kompilasi data dari unit-unit untuk mutasi-mutasi asset yang terjadi pada tahun berjalan melalui pengeluaran keuangan yang dilakukan. Berdasarkan data-data catatan aset UGM yang dimiliki 2 (dua) unit ini diketahui sebagai berikut: a. Direktorat PPA

Menurut LTI dan LMBT 2004 posisi aset yang dimiliki oleh UGM adalah sebagai berikut:

Jenis Aset Saldo LTI 2003 Mutasi

Tambah Mutasi Kurang

Saldo LTI 2004

Tanah 972,355,374,790.00 - - 972,355,374,790.00 Gedung dan Bangunan

137,702,236,287.25 - - 137,702,236,287.00

Bangunan Air 1,243,594,670.00 - - 1,243,594,670.00 Jaringan Listrik 8,485,361,365.32 - - 8,485,361,365.32 Alat Kantor dan Kendaraan

188,982,123,128.00 9,928,045,715.00 198,915,667,543.00

Jumlah 1,308,768,690,240.57 9,928,045,715.00 1,318,702,234,655.32

Pencatatan aset menurut Direktorat PPA adalah berdasarkan ketentuan tentang pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara (BMKN) yang ditetapkan oleh Instruksi Presiden RI No. 3 tahun 1971, tanggal 30 Maret 1971, tentang: Inventarisasi Barang-barang Milik/Kekayaan Negara, Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP/225/MK/4/1971, tanggal 13 April 1971, tentang: Pedoman Pelaksanaan Tentang Inventarisasi Barang-barang Milik/Kekayaan Negara dan Kepmen Diknas

Page 45: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 45

No.072/U/2002 tanggal 10 Mei 2002 tentang Tatacara Inventaris Barang Milik/Kekayaan Negara dilingkungan Depdiknas. Ketentuan-ketentuan tersebut mengharuskan UGM melaporkan setiap mutasi dalam bentuk Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan Laporan Tahunan Inventaris (LTI) yang menunjukkan nilai posisi inventaris yang dimiliki pada akhir tahun ke Departemen Pendidikan Nasional. Nilai aset yang dilaporkan adalah nilai perolehan dengan tidak mengenal penyusutan nilai aset.

b. Direktorat Keuangan Direktorat Keuangan UGM hanya mencatat mutasi aktiva tetap berdasarkan laporan penggunaan dana yang dilakukan oleh unit-unit akuntansi. Mutasi aktiva tetap selama tahun 2004 menurut daftar mutasi barang versi Direktorat Keuangan UGM adalah sebagai berikut :

JENIS BARANG MUTASI TAMBAH

(Rp) MUTASI KURANG

(Rp)

Infrastruktur 1.525.849.885,00 0

Kendaraan Dan Alat Angkut 1.175.783.000,00 0

Gedung Dan Bangunan 9.704.864.863,92 550.000.000,00

Buku Dan Media Perpustakaan 2.433.112.428,00 201.081.370,00

Peralatan Dan Mesin 32.495.168.209,00 3.811.117.804,00 Tumbuhan, Hewan Dan Barang Bernyawa 34.315.140,00 0

Aset Tetap Lainnya 338.195.000,00 0

Jumlah Mutasi 47.707.288.525,92 4.562.199,174,00

Mutasi asset versi keuangan ini sebagian besar adalah berdasarkan laporan penggunaan dana yang dilakukan oleh unit-unit akuntansi. Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut baik di tingkat KPTU UGM maupun di tingkat Unit diketahui beberapa hal sebagai berikut: a. Bagian Akuntansi belum memiliki daftar rincian aset yang mendukung nilai-

nilai aset yang tercatat di laporan keuangan per 31 Desember 2003 dan per 31 Desember 2004.

b. Belum dilakukannya inventarisasi fisik secara keseluruhan dan rekonsiliasi catatan aset yang dimiliki UGM baik antara Unit Pengelola Barang, Direktorat PPA dan Direktorat Keuangan untuk mengetahui nilai aset yang sebenarnya untuk mendapatkan database yang sama tentang jumlah dan nilai seluruh aset UGM. Perbedaan tentang nilai dan jumlah asset yang tercatat dari unit-unit terkait tersebut muncul karena beberapa hal diantaranya:

Page 46: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 46

1) Hasil revaluasi aset yang dilakukan pada tahun 2003 oleh Sucofindo yang menghasilkan peningkatan nilai asset tetap UGM sebesar Rp1.177.246.356.371,00 dan dipakai untuk data bagian akuntansi tidak dapat diakomodasikan kedalam catatan aset oleh Direktorat PPA karena memang tidak ada aturan dari pemerintah untuk itu. Disamping itu jenis aset yang direvaluasi terbatas untuk aset-aset tertentu.

2) Terdapat asset-aset yang tidak dilaporkan oleh unit-unit baik ke Bagian Akuntansi maupun ke Direktorat PPA sehingga tidak tercatat. Diantara aset-aset tersebut berasal dari pengadaan dana masyarakat yang hanya tercatat oleh bagian akuntansi dan tidak dilaporkan atau terlambat dilaporkan ke Dir. PPA. Demikian juga dengan asset-aset yang merupakan hibah dari pihak ke-3 maupun perolehan lainnya diluar pengadaan yang tidak tercatat di mutasi aset pada Bagian Akuntansi karena Bagian Akuntansi hanya mencatat mutasi berdasarkan pengeluaran dana. Beberapa aset yang ditemukan selama pemeriksaan dilakukan adalah: a) Gedung dan Bangunan yang dibeli dari Cika Komputer senilai

Rp4.700.000.000,00. b) Gedung SIC MIPA yang dibangun sendiri pada tahun 2002 senilai

Rp2.081.527.500,00 c) Pembangunan Gedung Fakultas Hukum tahap I yang sudah selesai

dilakukan namun nilainya belum diketahui karena sampai dengan pemeriksaan berakhir pertanggungjawaban belum dilakukan oleh Panitia Pembangunan Gedung

d) Empat buah kendaraan roda empat sedan Camry hasil leasing dengan Kosudgama yang belum ditentukan nilainya.

e) Komputer Server Xeon senilai Rp15.200.000,00; Modem CDMA senilai Rp7.929.000,00 dan Switch Hub senilai Rp3.315.800,00 yang dibeli oleh Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

f) Inventaris milik Fakultas Kedokteran hasil hibah dari alumni yang belum dapat ditaksir nilainya.

g) Hewan Ternak dari UPT Fakultas Peternakan senilai Rp206.500.000,00 yang belum dilaporkan ke Universitas.

h) Pembangunan gedung milik Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) senilai Rp3.785.004.200,00

c. Unit-unit pengelola barang masih belum melakukan pencatatan, dan prosedur

pengamanan yang memadai untuk asset-aset yang dikuasai. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi seperti belum dilakukannya pengkodean inventaris dan pembuatan Daftar Inventaris Ruangan (DIR), tidak memiliki daftar inventaris unit pada beberapa unit seperti pada Fakultas Ekonomi, Pasca Sarjana (KPTU), MSI, Program Magister Ekonomi Pembangunan, Program Magister

Page 47: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 47

Manajemen, Fakultas Kedokteran, sehingga apabila terjadi perpindahan lokasi inventaris tidak dapat dipantau.

d. Terdapat 40.768 unit aset menurut Direktorat PPA yang tercatat dalam LTI yang tidak memiliki nilai dan belum dinilai, diantaranya: 1) Peralatan dan Mesin sejumlah 217 unit, 2) Buku-buku sebanyak 40.301 unit, 3) Rumah Negara Golongan I Tipe C Permanen sebanyak 1 unit, 4) Gedung Olah Raga Tertutup Permanen sebanyak 2 unit, 5) Aset lain-lain sebanyak 247 unit.

e. Belum adanya kapitalisasi nilai atas kegiatan renovasi dan perbaikan gedung yang menambah masa manfaat, umur dan volume, diantaranya adalah: 1) Renovasi Gedung Kantor Pusat Tata Usaha Fakultas Kedokteran UGM

dengan komponen biaya perencanaan renovasi senilai Rp94.750.000,00, pelaksanaan renovasi senilai Rp4.300.000.000,00 (sampai dengan pemeriksaan berakhir pembayaran baru dilaksanakan untuk termijn ke 1 sebesar Rp1.021.250.000,00), pelaksanaan pengawasan renovasi dengan nilai Rp49.500.000,00 (sampai dengan berakhirnya pemeriksaan belum dilakukan pembayaran).

2) Renovasi Gedung Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM yang dilakukan pada tahun 2003 dengan nilai berdasarkan addendum terakhir sebesar Rp865.896.000,00.

3) Penataan Ruang Laboratorium Psikodiagnostika Fakultas Psikologi UGM dengan nilai kontrak sebesar Rp196.203.000,00.

4) Pembangunan dan perluasan gedung Program MSI dan Doktor Ilmu Ekonomi UGM dengan nilai sebesar Rp1.150.000.000,00 dan pekerjaan tambah kurang sebesar Rp89.302.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. PSAK 16 menyatakan bahwa suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi

untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Laporan keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis aktiva tetap: 1) dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto.

Jika lebih dari satu dasar yang digunakan, jumlah tercatat bruto untuk dasar dalam setiap kategori harus diungkapkan;

2) metode penyusutan yang digunakan; 3) masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; 4) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

periode;

Page 48: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 48

5) suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode memperlihatkan: penambahan, pelepasan, revaluasi yang dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah dan penyusutan;

b. Keputusan Majelis Wali Amanat UGM Nomor 12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab XVI pasal 96 yang meyebutkan bahwa semua aktiva/aset tetap yang dikuasai atau dimanfaatkan penggunaannya oleh organ dan unit organisasi Universitas adalah milik Universitas dan organ/unit organisasi Universitas menyelenggarakan pembukuan Aktiva/Aset yang dikelolanya sesuai dengan Sistem Akuntansi dan Keuangan yang ditetapkan oleh Rektor.

Hal ini mengakibatkan nilai aset tetap yang tercatat dalam Laporan Keuangan UGM Tahun 2004 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan oleh : a. Belum adanya database dan sistem pencatatan serta pelaporan atas aset tetap yang

memadai dan seragam yang diterapkan di lingkungan UGM. b. Kurangnya pemahaman para pengelola barang tentang aturan-aturan yang harus

digunakan baik antara aturan pemerintah tentang pengelolaan Barang Inventaris Milik/Kekayaan Negara (BMKN) dan metode pencatatan menurut kebijakan akuntansi.

c. Kurangnya perhatian dari pimpinan unit-unit di lingkungan UGM terhadap kegiatan administrasi dan pelaporan aset.

Pihak UGM menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan ini telah diterbitkan surat Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi No. 713/PII/Subdir-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005 yang ditujukan kepada unit dan organ dilingkungan UGM untuk melaporkan setiap perolehan aset tetapnya. Tim inventarisasi aset yang akan dibentuk melibatkan seluruh unit yang ada UGM dan akan melakukan pendataan ulang serta menyusun database untuk pencatatan aset yang dikuasai oleh UGM.

BPK-RI merekomendasikan agar: a. Rektor menerbitkan Surat Edaran kepada unit dan organ dilingkungan UGM untuk

melaporkan setiap perolehan aset-asetnya. b. Rektor segera membentuk tim inventarisasi aset yang melibatkan seluruh unit untuk

melakukan pendataan ulang dan penyusunan database untuk pencatatan aset yang dikuasai oleh UGM.

Page 49: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 49

8. Pembelian tanah dan bangunan (eks chika) senilai Rp4.700.000.000,00 belum dicatat

Pada tanggal 12 September 2003 PT Chika Sarana Komputerindo mengajukan penawaran harga tanah dan bangunan kepada Rektor UGM sesuai surat No.026/CHK/0903. Isi dari surat tersebut adalah penawaran penjualan tanah dan bangunan dengan alamat Jl. Cik Ditiro/Terban No.34 Yogyakarta dengan harga penawaran sebesar Rp5.000.000.000,00. Dalam dokumen tersebut juga dilampirkan surat keterangan harga pasar dari Lurah Terban dan Camat Gondokusuman tanggal 13 Maret 2003 dimana dinyatakan bahwa harga pasar tanah di Jl. Cik Di Tiro adalah sebesar Rp4.000.000,00 sampai dengan Rp4.500.000,00 per meter. Pada dokumen tersebut juga terdapat taksiran harga/nilai bangunan dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Diskimpraswil) Yogyakarta tanggal 24 Maret 2003 yang menyatakan bahwa nilai bangunan tersebut adalah Rp1.839.866.000,00. Berdasarkan data tersebut, taksiran harga adalah Rp4.300.704.000,00 (dengan asumsi harga tanah Rp4.000.000,00 per meter) atau Rp4.672.704.000,00 (dengan asumsi harga tanah Rp4.500.000,00 per meter). Tidak ada dokumentasi yang didapatkan yang menunjukkan mengenai terbentuknya harga sebesar Rp 4.700.000.000,00. Berdasarkan akta jual beli No.17, tanggal 20 Februari tahun 2004 yang dibuat didepan Notaris Ny. Soemi Sajogjo Noedito Moedito Mardjikoen SH, telah terjadi transaksi jual beli tanah dan bangunan seluas 744 meter di Jalan Cik Di Tiro Kelurahan Terban, Yogyakarta antara Penjual : Prof. Dr. Sofian Effendi yang memperoleh kuasa jual dari Ir. Hartono Sutanto dan Paul Kuntadi dengan Pembeli Prof. Dr. Sofian Effendi. Nilai transaksi tersebut adalah senilai Rp4.700.000.000,00. Berdasarkan penjelasan dari notaris/PPAT Sumendro, SH pencantuman sertifikat atas nama Prof Dr Sofian Effendi didasarkan atas dua hal yaitu a. Sesuai dengan PP No : 40 tahun 1996, apabila atas nama institusi UGM maka

sertifikatnya yang semula hak milik akan turun menjadi hak pakai Derajat hak pakai sangat rendah sehingga nantinya pengurusannya menjadi HGB atau SHM akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

b. Nilai jual dari tanah dan bangunan akan turun drastis akibat penurunan sertifikat dari semula hak milik menjadi hak pakai. Namun untuk melindungi hak UGM maka dibuat Akta pernyataan bersama tentang pemilikan hak atas tanah dan perjanjian No.01, tanggal 5 Maret 2004 sebagai pernyataan bahwa tanah dan bangunan tersebut bukan milik pribadi Prof. Dr. Sofian Effendi tetapi milik UGM.

Berdasarkan penjelasan lisan yang diperoleh dari Asisten Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan pengembangan Usaha, untuk pembiayaan pembelian tanah dan bangunan tersebut karena tidak dianggarkan dalam RKAT maka Prof. Dr. Sofian Effendi selaku Rektor UGM melakukan pinjaman kepada Bank

Page 50: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 50

Mandiri Cabang Yogyakarta sesuai dengan surat persetujuan kredit No.7.HB.YGS.CO/009/2004, tanggal 5 Januari 2004. Ketentuan kredit dari Bank Mandiri adalah sebagai berikut : a. Jenis kredit : Kredit Investasi b. Tujuan Kredit : Pembelian dan renovasi kantor c. Jangka Waktu : 6 tahun. d. Suku Bunga : 13 % (tiga belas persen) pa, bunga efektif e. Provisi : 0,5% (setengah persen). Dalam perjanjian kredit tersebut di sebutkan bahwa terdapat grace period (tidak membayar pokok) selama 1 tahun. Pencairan kredit tersebut dilakukan pada tanggal 28 Januari 2004 sesuai surat Rektor UGM No.504/P/KS/2004. Dalam surat rektor tersebut disebutkan bahwa penarikan kredit sebesar Rp4.700.000.000,00 ditransfer ke rekening No.137-0002035471 atas nama Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (WR II). Dari pengecekan ke rekening tersebut didapatkan transaksi sebagai berikut :

No Keterangan Tgl transaksi Nilai Penerimaan

1 Pencairan pinjaman 28-Jan-04 4.465.000.000,00 2 Pencairan pinjaman 04-Feb-04 235.000.000,00 Total Pencairan 4.700.000.000,00 Pengeluaran 1 Tarik tunai 28-Jan-04 350.000.000,00 2 Transfer RTGS 29-Jan-04 1.028.750.000,00 3 Transfer RTGS 29-Jan-04 1.028.750.000,00 4 Transfer RTGS 29-Jan-04 2.057.500.000,00 5 Trnf -SSP Paul

Kuntadi & Ir Hartono 04-Feb-04 235.000.000,00 Total Pengeluaran 4.700.000.000,00 Selanjutnya UGM melalui rekening dana masyarakat melakukan pembayaran bea perolehan hak atas tanah sebesar Rp 234.250.000. Didalam surat setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) didapatkan data bahwa Nilai NJOP PBB untuk tanah dan bangunan tersebut untuk periode tahun 2004 adalah Rp1.919.433.000,00. Pada tanggal 16 Februari 2005 Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi mengirim surat No.7340/PIIII/AM kepada Kepala Cabang Bank Mandiri Yogyakarta Sudirman, yang antara lain menyebutkan sebagai berikut : a. Fasilitas kredit investasi UGM diturunkan menjadi Rp1.700.000.000,00 dimana

Rp3.000.000.000,00 ditutup dengan deposito yang menjadi cash collateral. b. UGM akan mengangsur pokok dan pinjaman bunga mulai 28 Februari 2005.

Page 51: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 51

Berdasarkan laporan Keuangan UGM tahun 2004, posisi kas dan setara kas per 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 55.156.058.110,75.

Dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan tahun 2004 (revisi) untuk KPTU tercantum adanya rencana untuk melakukan pembelian tanah dan bangunan di atas (sebesar Rp4.900.000.000,00). Berdasarkan infomasi yang diperoleh, gedung tersebut sejak November 2004 digunakan oleh PT Gama Techno. Tidak diperoleh data-data tertulis besarnya sewa atau kompensasi lain dari Gama Techno sebagai akibat penggunaan gedung tersebut. Dalam proses pengadaan tanah dan bangunan tersebut tidak didapatkan data mengenai prosedur perencanaan peruntukan gedung dan bangunan. Gedung dan tanah tersebut tidak masuk dalam daftar aktiva tetap UGM tahun 2004.

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa pembentukan harga sebesar Rp4.700.000.000,00 tidak dapat diyakini berdasarkan hal-hal sebagai berikut : a. Dokumen mengenai harga pasar didasarkan oleh data yang didapat dari pihak

penjual. Tidak ditemukan dokumen yang menunjukkan bahwa pihak UGM melakukan survey tersendiri untuk menyakinkan diri bahwa data tersebut wajar.

b. Proses pembelian langsung ditangani oleh rektor dibantu oleh Wakil rektor senior bidang kerjasama dan pengembangan usaha dan asistennya. Hal ini tidak sesuai dengan keputusan rektor tentang organisasi dimana seharusnya merupakan tugas dari direktorat pengelolaan dan pemeliharan aset. Penanganan langsung oleh rektor dan wakil rektor senior menyebabkan kontrol (pengawasan) dari transaksi ini menjadi sangat lemah.

c. Dalam melakukan pembelian tanah dan bangunan tidak ditemukan adanya analisa yang menunjukkan mengapa harus menggunakan kredit Bank karena posisi kas dan bank UGM (KPTU) per 31 Desember 2004 yang tersedia masih memungkinkan untuk melakukan pembelian secara tunai. Dari perhitungan yang kami lakukan, apabila menggunakan dana sendiri akan menghemat pengeluaran bunga sebesar Rp282.000.000,00 untuk tahun 2004.

Pelaksanaan pengadaan tanah dan bangunan tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Rektor UGM No : 259/P/SK/HT/2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang organisasi dan rincian tugas kantor pimpinan universitas, lembaga, direktorat, biro dan unit kerja dilingkungan UGM pasal 23 dimana Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset bertugas mengelola dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa. Kondisi tersebut mengakibatkan nilai tanah dan bangunan yang tersaji dalam laporan keuangan UGM tahun 2004 tidak dapat diyakini kewajarannya. Kurangnya koordinasi antara Bagian Akuntansi, Direktorat PPA dan Asisten Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dan Pengembangan Usaha

Page 52: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 52

Pihak UGM menjelaskan bahwa tanah dan bangunan akan dibukukan ditahun 2005 melalui jurnal koreksi. Perjanjian sewa atau kompensasi dari Gama Techno sebagai akibat pengunaan gedung sedang dalam proses.

9. Nilai penyertaan UGM pada PT GMUM sebesar Rp4.409.710.005,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Nilai Penyertaan di unit usaha dan Joint Operation berdasarkan laporan keuangan UGM per 31 desember 2004 adalah Rp5.305.867.505,00. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp4.409.710.005,00 atau 83,11 % merupakan penyertaan pada PT GMUM Dari pengujian yang dilakukan tidak ditemukan rincian dari nilai penyertaan tersebut. Berdasarkan dokumen yang diperoleh dari PT GMUM, nilai penyertaan dari UGM adalah sebesar Rp4.223.680.103,37. Nilai tersebut berdasarkan dokumen yang telah ditemukan pada PT GMUM sedangkan dari pihak rektorat UGM tidak didapatkan data dan dokumen yang menyebutkan nilai yang telah dikeluarkan oleh pihak rektorat. Pada catatan atas laporan keuangan UGM tahun 2004 disebutkan bahwa pencatatan atas penyertaan didasarkan prinsip substance over the form dimana GMUM didirikan dan dalam kendali sepenuhnya oleh UGM sehingga sejak tahun 2004 dibukukan sebagai penyertaan. Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa: a). Secara legal, klaim bahwa UGM memiliki PT GMUM sangat lemah (sebagimana

telah diungkapkan dalam laporan BPK-RI untuk tahun buku 2003). Hal ini disebabkan berdasarkan akta Notaris Endang Sukorini Atyanto SH No 54 tanggal 24 Juni 2000 disebukan bahwa GMUM dimiliki oleh Yayasan UGM (99% kepemilikan). Sedangkan berdasarkan akta pendirian yayasan No.83 tanggal 29 Mei 2000 dinyatakan bahwa yayasan didirikan oleh Prof. Dr. Ichlasul Amal MA (Rektor pada saat itu) dan Prof. Dr. M dan tidak disebutkan UGM sebagai institusi pemilik yayasan. Tidak diperoleh data adanya perubahan berupa pengalihan saham dari pihak perorangan tersebut kepada UGM seperti yang telah dilakukan oleh Yayasan pada kepemilikannya pada BPR Duta Gama.

b). Berdasarkan prinsip akuntansi tersebut UGM mencatat penyertaan pada PT GMUM dengan memakai metode biaya (cost method).

Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 04 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi yang menyebutkan bahwa kriteria penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah: Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam paragraf 6. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50%

Page 53: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 53

atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut: - Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan

investor lainnya; - Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan

operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; - Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan; - Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Berdasarkan hal tersebut seharusnya PT GMUM dimasukkan sebagai laporan konsolidasi berdasarkan prinsip substance over the form. Kondisi tersebut mengakibatkan nilai Penyertaan tersebesar Rp4.409.710.005,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan kelalaian pihak Rektorat dalam memantau dan mendokumentasikan setiap penyertaan pada Unit-Unit Usaha. Pihak UGM menjelaskan bahwa nilai penyertaan tersebut adalah nilai yang dilaporkan PT GMUM untuk kondisi sampai dengan 2004, namun akan diklarifikasikan kembali mengenai jumlah penyertaan yang dapat diyakini kewajarannya. Sebagai tindak lanjut telah diterbitkan Surat Rektor No. 7129P/Sudit-Akt/2005, tanggal 14 Desember 2005.

10. Penyertaan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Duta Gama sebesar

Rp700.000.000,00 belum dikonsolidasi dalam laporan keuangan UGM tahun 2004 PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Duta Gama berdiri sejak tahun 1996 sesuai dengan akte Notaris Umar Syamhudi, SH No.11, tanggal 6 Agustus 1996. Akta ini disahkan dengan keputusan Menteri Kehakiman RI No.02-10423.HT.01.01, tanggal 19 November 1996. Sesuai akta jual beli saham No. 01, tanggal 1 Desember 2004 oleh Notaris H Budi Untung, SH. MM telah dilakukan peralihan hak kepemilikan saham PT BPR Duta Gama dari Prof. Dr. Soekanto Reksohadiprojo, M.Com kepada Prof. Dr. Agus Dwiyanto, SU, MPA bertindak atas nama Rektor UGM. Komposisi saham setelah akta jual beli tersebut adalah :

No Nama Jumlah (lbr)

Nilai (Rp) Prosentase Kepemilikan

1 UGM a.n Prof Agus Dwiyanto .SU,MPA

700 700.000.000,00 70 %

2 Agung N Fajar SE,Akt 150 150.000.000,00 15 %3 Nasyith Majidi, SE 150 150.000.000,00 15 % Jumlah 1.000 1.000.000.000,00 100%

Page 54: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 54

Melihat komposisi kepemilikan saham tersebut maka seharusnya laporan PT BPR Duta Gama dikonsolidasikan ke laporan posisi keuangan per 31 Desember 2004. Sesuai dengan Laporan auditor independen Drs. Henry Susanto No.017/AKT/HS/II/2005 tanggal 23 Februari 2005, jumlah aktiva dan laba setelah taksiran PPh Badan PT BPR Duta Gama tahun 2004 masing-masing berjumlah Rp21.271.650.321,00 dan Rp108.670.921,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 04 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi yang menyebutkan bahwa : Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam paragraf 6. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut: a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan

investor lainnya; b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan

operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan; d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Berdasarkan hal tersebut seharusnya PT BPR Duta Gama dimasukkan dalam laporan konsolidasi UGM tahun 2004. Kondisi tersebut mengakibatkan laporan keuangan UGM yang disajikan belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian UGM dalam melakukan konsolidasi atas Laporan Keuangan anak perusahaan. Pihak UGM menjelaskan bahwa akan dilakukan koreksi dalam penyajian Laporan Keuangan Tahun 2005.

11. Pencatatan PT Swaragama sebagai bagian PT GMUM tidak didasarkan pada landasan hukum yang tepat Berdasarkan laporan keuangan yang dibuat PT GMUM disebutkan bahwa laporan GMUM merupakan konsolidasi dari 8 unit yang berada dibawahnya, yaitu sebagai berikut : a. GMUM (holding) b. Swaragama

Page 55: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 55

c. Kantor Pos d. Gama Wisata e. Home Stay f. Gama Tech g. Gama Giri Mandiri h. Gama Tecno

Laporan laba rugi konsolidasi PT GMUM untuk 8 unit tersebut menyebutkan laba sebesar Rp1.089.893.342,00.

Berdasarkan akta notaris Umar Sjamhudi, SH No : 36 tanggal 27 Februari 1999 diperoleh data komposisi kepemilikan PT Swaragama adalah sebagai berikut :

- Kosudgama menguasai 700 lembar saham dengan nilai Rp14.000.000 (70%).

- Koperasi Wisesa menguasai 300 lembar saham dengan nilai Rp6.000.000 (30%).

Data lain yang diperoleh menyebutkan bahwa sampai dengan 28 Juli 2005, GMUM masih berstatus sebagai kreditur utama. PT GMUM baru berstatus sebagai pemegang saham sesuai akta Notaris Sumendro, SH No : 23 tanggal 28 Juli 2005 dimana prosentase kepemilikannya sebesar 75%.

Dengan demikian, laporan keuangan PT GMUM per 31 Desember 2004 yang telah mengkonsolidasikan laporan keuangan PT Swaragama tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini mengakibtkan laporan konsolidasi dari GMUM harus dikurangi porsi laba PT Swaragama sebesar Rp222.557.190,00 sehingga total laba sebelum koreksi sebesar Rp867.336.152,00. Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK 04 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi yang menyatakan bahwa: Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam paragraf 6. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut: a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan

investor lainnya; b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan

operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan; d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Kondisi tersebut mengakibatkan laporan keuangan konsolidasi PT GMUM per 31 Desember 2004 overstated sebesar Rp222.557.190,00.

Page 56: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 56

Hal tersebut disebabkan ketidakcermatan pihak PT GMUM dalam melakukan konsolidasi laporan keuangan. Pihak UGM menjelaskan bahwa masalah tersebut akan disampaikan kepada PT GMUM dan akan menjadi bahan koreksi dalam penyajian Laporan Keuangan Tahun 2005. Untuk itu telah diterbitkan Surat Rektor No. 7129P/Sudit-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005.

12. Hutang Intern antar unit UGM (pos transitoris) dalam laporan posisi keuangan

UGM belum disajikan akurat dan belum dieliminasi

Dari laporan posisi keuangan UGM per 31 Desember 2004 diketahui bahwa terdapat saldo hutang-lain-lain sebesar Rp 22.700.659.107,97. Dalam catatan atas laporan keuangan disebutkan bahwa hutang intern tersebut adalah transaksi intern (utang piutang) antar unit-unit yang belum dilakukan rekonsiliasi dan eliminasi. Dari pemeriksaan secara sampel pada unit -unit diketahui bahwa 1. Untuk Kantor Pusat Tata Usaha (KPTU) senilai Rp5.712.945.510,00 adalah dengan

rincian sebagai berikut:

Uraian transaksi Nilai (Rp) Biologi 17.050.000,00 Ekononomi 2.526.195.510,00 Farmasi 1.550.000.000,00 Geologi 525.000.000,00 Mipa 300.000.000,00 Energi 250.000.000,00 Kemahasisawaan (asrama) 6.500.000,00 Gama teck 41.200.000,00 UKM Seni Rupa 7.000.000,00 Ali Maffuf Usaha Budidaya Ikan 5.000.000,00 Wagimin Usaha Catering 5.000.000,00 SP2O/Dies UGM (lisdiyani) 400.000.000,00 Pusat Studi Bencana Alam 75.000.000,00 Bag.MPIK Paduan Suara (Indah) 5.000.000,00 Total pos transitoris (aktiva) 5.712.945.510,00

Masih bersaldonya pos transitoris tersebut terjadi karena masih bersaldonya dana yang seharusnya dialokasikan kepada fakultas.

Page 57: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 57

2. Untuk Pasca Sarjana (KPTU) senilai Rp 12.849.282.483,00

Nilai pos transitoris tersebut adalah saldo dana pasca sarjana UGM yang ada di rekening rektor No.004.525.002 per 31 Desember 2004. Namun KPTU tidak mencatat adanya pos transitoris (kredit)

Transaksi hutang intern antar unit seharusnya dicatat sebagai rekening antar unit dan sedapat mungkin dilakukan elimanasi sehingga saldo rekening antar unit menjadi nihil. Kondisi diatas mengakibatkan saldo hutang intern (pos transitoris) pada laporan keuangan belum disajikan secara akurat dan belum dapat diyakini kewajarannya. Hal tersebut terjadi karena petugas pencatatan yang ada di UGM kurang memahami pengendalian dan pencatatan yang berkaitan dengan hutang intern ini dan petugas pencatatan tersebut belum memahami pedoman akuntansi yang baku yang mencakup sistem dan kebijakan akuntansi berkaitan dengan hutang/transaksi antar unit pengelola keuangan yang ada.

Pihak UGM menjelaskan bahwa: a. Penggunaan akun rekening antara sudah digunakan, rekonsiliasi dan eliminasi

antara transaksi intern telah dilaksanakan ditahun 2005. b. Pelatihan dan sosialisasi telah dilaksanakan pada tahun 2005

Kami merekomendasikan agar pimpinan UGM : a. Melaksanakan sistem akuntansi yang telah ditetapkan seperti pengunaan akun

rekening antara atau transfer/dropping, rekonsiliasi secara rutin dan eliminasi antar transaksi intern antar unit universitas.

b. Mengadakan pelatihan dan sosialisasi sistem akuntansi dan keuangan kepada para petugas yang melaksanakan fungsi akuntansi dan fungsi terkait lainnya.

13. Penerimaan Dana Masyarakat dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan, Biaya Operasional Pendidikan dan Sumbangan Pengembangan Mutu Pendidikan Tahun 2004 belum memiliki mekanisme pengendalian yang memadai Dari Laporan Aktivitas UGM tahun buku 2004 diketahui penerimaan Dana Masyarakat yang berasal dari SPP, BOP, SPMA adalah sebesar Rp255.304.512.885,52 yang berasal dari : a. Sumbangan Pembinaan Pendidikan Rp 119.199.798.028,68 b. Biaya Operasional Pendidikan Rp 40.019.202.135,17 c. Sumbangan Pengembangan Mutu Pendidikan Rp 96.085.512.721,67 Jumlah Rp 255.304.512.885,52

Page 58: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 58

Pelaporan atas Penerimaan Pendidikan yang berasal dari SPP, BOP dan SPMA dilakukan berdasarkan data-data penerimaan yang berasal dari KPTU UGM yaitu yang dikelola Bendahara Penerima (untuk Program Reguler) dan laporan dari unit (untuk Program Non Reguler). 1) KPTU UGM

Penerimaan Uang Pendidikan di KPTU UGM pada tahun 2004 dibedakan melalui beberapa cara yaitu untuk mahasiswa angkatan 2004 dan angkatan sebelum 2004 Program Reguler dan Program Non Reguler. Untuk Penerimaan Pendidikan tahun 2004 yang berasal dari angkatan 2004 program reguler, diterima oleh Universitas melalui Rekening atas nama Rektor yang dipegang oleh Bendaharawan Penerima Universitas. Selanjutnya berdasarkan laporan yang diperoleh dari Bank terkait berupa rekening Koran. Rekening penerima tersebut dibedakan berdasarkan jenis penerimaannya yang terdiri dari Rekening SPP, BOP dan SPMA tanpa dibedakan per Fakultas. Sedangkan untuk mahasiswa angkatan sebelum 2004 Reguler, digunakan empat rekening Rektor yang berbeda tanpa dibedakan perjenis penerimaan dan Fakultas sehingga memungkinkan mahasiswa melakukan pembayaran ke nomor rekening yang dikehendaki. Oleh Direktorat Keuangan selanjutnya dilakukan rekapitulasi dan secara manual dipisahkan per Fakultas dan per jenis penerimaan oleh petugas. Setelah jumlah per Fakultas diketahui maka nilai alokasi ditentukan setelah dipotong fee untuk universitas. Alokasi untuk Fakultas selanjutnya ditransfer ke Rekening Bendahara Pengguna untuk ditransfer ke Fakultas atas permintaan dari PUMK Fakultas/Program. Untuk program Non Regular seperti Program Pasca Sarjana Magister sperti MEP, MM, MAP dan lain-lain, penerimaan pendidikan oleh Universitas hanya dikenakan berdasarkan tarif tertentu per mahasiswa yang harus disetor oleh pengelola program ke Rekening Rektor. Jumlah yang harus dibayarkan adalah Rp4.000.000,00 per mahasiswa. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pengelolaan penerimaan pendidikan berupa SPP, BOP dan SPMA di KPTU UGM diketahui bahwa pengendalian untuk penerimaan pendidikan masih lemah. Hal ini dapat terlihat dengan tidak dilakukannya prosedur seperti pengujian data pembayaran uang pendidikan mahasiswa dari data penerimaan yang dimiliki oleh Direktorat Keuangan dengan data mahasiswa yang terdaftar di Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan Universitas untuk menguji apakah semua mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UGM sudah seluruhnya melakukan pembayaran pada saat yang tepat dan jumlah yang sesuai dengan ketentuan. Misalnya untuk mahasiswa baru yang harus membayar uang SPMA yang jumlahnya berbeda-beda tergantung dari kemampuan dan kesanggupan mahasiswa. Data tentang jumlah besarnya SPMA untuk masing-masing mahasiswa tersebut dimiliki oleh Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam kondisi seperti ini Direktorat

Page 59: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 59

Keuangan tidak memiliki alat kontrol yang memadai untuk memastikan apakah jumlah yang diterima memang yang sudah menjadi hak Universitas seperti yang tertuang dalam komitmen antara mahasiswa dengan UGM, jika tidak dilakukan cross check dengan data Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan. Resiko kesalahan untuk mengidentifikasikan penerimaan per Fakultas juga tinggi karena beberapa faktor diantaranya karena adakalanya penyetor tidak menyebutkan nama mahasiswa atau fakultas, salah nomor rekening ataupun menyetor dengan tanpa merinci jenis pembayarannya kedalam satu rekening. Untuk merinci jenis penerimaan per fakultas dan per jenis penerimaan yang berasal dari mahasiswa angkatan sebelum 2004 juga memiliki resiko yang sangat tinggi karena menurut petugas akan sulit sekali untuk melakukan pengklasifikasian. Untuk penerimaan pendidikan berasal program non reguler, Universitas tidak pernah melakukan pengujian tentang berapa sebenarnya jumlah mahasiswa yang mengikuti program, sehingga Direktorat Keuangan tidak bisa memastikan apakah jumlah yang disetor oleh pengelola program memang yang sudah menjadi hak Universitas.

2) Unit Akuntansi Fakultas/Program

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan ke beberapa Fakultas dan Program terhadap pencatatan dan pelaporan penerimaan pendidikan diketahui adanya kelemahan dalam pengendalian atas penerimaan di tingkat unit akuntansi seperti masih terbatasnya petugas yang mampu memahami sistem pelaporan dan akuntansi, aplikasi sistem akuntansi 2004 yang belum sepenuhnya diimplementasikan di semua unit akuntansi dilingkungan UGM dan belum tertibnya penatausahaan dokumen menyebabkan pada saat penyusunan laporan keuangan di tingkat Universitas terjadi permasalahan seperti kesalahan pengelompokan atau klasifikasi perkiraan, kesalahan nilai yang harus tercatat yang menyangkut Cut off, sehingga Bagian Akuntansi harus melakukan revisi. Namun hasil revisi tersebut setelah dikembalikan ke unit akuntansi menjadi tidak sesuai dengan catatan dan data yang dimiliki oleh unit. Hasil penelusuran lebih lanjut yang dilakukan menunjukkan terdapatnya perbedaan-perbedaan pencatatan yang ditemukan oleh Tim BPK-RI baik antara Laporan Bagian Akuntansi, Laporan Unit maupun bukti-bukti pendukung yang ada. Selisih-selisih tersebut tidak dapat dijelaskan oleh unit akuntansi sehingga tidak dapat ditelusuri lagi, diantaranya adalah:

No Unit Akuntansi Saldo Menurut

UGM Saldo Menurut

Tim BPK Selisih Keterangan

1 Psikologi

S 1 SPP 376,660,568.00 376,507,500.00 153,068.00 tidak dapat ditelusuri

Program Ekstensi (DIKS)/SPP 347,275,000.00 347,275,000.00 -

Program Ekstensi S1 (SPA) 6,349,500.00 - 6,349,500.00 tidak dapat ditelusuri

Page 60: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 60

Program Ekstensi S1 (SPA2) 5,745,000.00 - 5,745,000.00 tidak dapat ditelusuri

Program Profesi (BOP) 204,063,660.00 124,500,000.00 79,563,660.00 tidak dapat ditelusuri

Program Profesi (SPP) 103,078,990.00 62,500,000.00 40,578,990.00 tidak dapat ditelusuri

Program S1 (BOP) 607,024,075.00 474,700,000.00 132,324,075.00 tidak dapat ditelusuri

Ekstensi S1 (BOP) 255,400,000.00 189,500,000.00 65,900,000.00 tidak dapat ditelusuri

Program Profesi (SPA 2) 28,500,000.00 - 28,500,000.00 tidak dapat ditelusuri

Program Ekstensi - KKN 80,569,208.11 - 80,569,208.11 tidak dapat ditelusuri

S1 (SPA) 856,008,000.00 665,500,000.00 190,508,000.00 tidak dapat ditelusuri

2 Pasca Sarjana

MSI (S2) 9,872,859,029.00 6,697,859,029.00 3,175,000,000.00 tidak dapat ditelusuri

Magister Ekonomi Pembangunan 6,480,868,254.00 7,262,254,200.00 (781,385,946.00) tidak dapat ditelusuri

Magister Manajemen 22,924,592,266.00 23,116,679,579.00 (192,087,313.00) tidak dapat ditelusuri

IKM (Program) 10,914,134,525.00 10,989,588,525.00 (75,454,000.00) tidak dapat ditelusuri

Pasca Sarjana (KPTU) 36,160,209,875.00 36,160,209,875.00 -

Magister Administrasi Publik 2,335,968,363.00 5,869,937,788.00 3,529,969,425.00 tidak dapat ditelusuri

3 Fakultas Ekonomi

Program S1 (Ekstensi) 5,161,201,238.00 7,796,028,900.00 (2,634,827,662.00) Tidak dapat dijelaskan

4 Kedokteran Umum

Klas Internasional (SPP) 5,567,195,974.00 5,567,195,974.00 -

Kedokteran 733,770,000.00 733,770,000.00 -

D IV Bidan Pendidik (BOP) 516,870,602.00 173,000,000.00 343,870,602.00 tidak dapat ditelusuri

Profesi (Coas) 503,640,000.00 503,640,000.00 -

D IV Perawat Gigi Pendidik (SPP) 115,200,000.00 115,200,000.00 -

D IV Bidan Pendidik (SPP) 56,760,000.00 56,760,000.00 -

D IV Bidan Pendidik (SPA) 66,000,000.00 66,000,000.00 -

S 1 (BOP) 1,456,816,579.00 1,456,816,579.00 -

D IV Bidan Pendidik (Pendaftaran) 28,245,000.00 18,670,000.00 9,575,000.00 tidak dapat ditelusuri

SPMA S1 Reguler 3,178,441,250.00 3,178,441,250.00 -

D IV Perawat Gigi Pendidik (BOP) 29,000,000.00 29,000,000.00 -

PS Ilmu Gizi Kesehatan (D IV) (SPP) 117,598,210.00 - 117,598,210.00 tidak dapat ditelusuri

PS Ilmu Gizi Kesehatan (D IV) (BOP) 98,527,200.00 - 98,527,200.00 tidak dapat ditelusuri

BOP Swadaya A 15,200,000.00 15,200,000.00 -

BOP Swadaya B 68,100,000.00 68,100,000.00 -

SPP Swadaya A 13,000,000.00 13,000,000.00 -

KU Ekstensi (SPP) 625,266,490.00 536,185,966.00 89,080,524.00 tidak dapat ditelusuri

KU Ekstensi (SPA) 6,255,376.00 6,175,000.00 80,376.00 tidak dapat ditelusuri

KU Ekstensi (BOP) 1,097,940,836.00 871,770,000.00 226,170,836.00 tidak dapat ditelusuri

KU Ekstensi (Pendaftaran) 56,433,790.00 28,935,000.00 27,498,790.00 tidak dapat dijelaskan

Mahasiswa Asing (SPP) 1,471,746,529.00 1,471,746,529.00 -

Page 61: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 61

D IV Bidan (Matrikulasi) 28,500,000.00 28,500,000.00 -

SPMA Swadaya A 30,364,332.00 1,950,000.00 28,414,332.00 Saldo awal 2003

SPP PBUK 84,000,000.00 84,000,000.00 -

5 Kehutanan

BOP S1 532,289,000.00 515,570,000.00 16,719,000.00 tidak dapat ditelusuri

SPA D III 58,481,036.00 825,000.00 57,656,036.00 tidak dapat dijelaskan

D III (BOP) 173,250,000.00 173,250,000.00 -

D IV (SPA) 45,375,000.00 45,375,000.00 -

S1 (SPA) 381,231,091.00 202,106,250.00 179,124,841.00 tidak dapat ditelusuri

D III dan S1 (SPP) 1,074,091,134.00 1,074,091,134.00 -

DIV dan S1 (BOP) 110,000,000.00 110,000,000.00 -

D IV (SPP) 41,250,000.00 41,250,000.00 -

6 Hukum

S1 Reguler 150,000,000.00 3,301,093,840.00 3,151,093,840.00 tidak dapat ditelusuri

Prog. Ekstension (SPA dan BOP) 42,187,500.00 43,162,500.00 975,000,000.00 tidak dapat ditelusuri

Prog. Ekstension (SPP) 640,900,000.00 639,925,000.00 (975,000,000.00) tidak dapat ditelusuri

Kondisi tersebut diatas mengakibatkan saldo penerimaan pendidikan UGM dalam tahun 2004 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut terjadi karena belum ada sistem akuntansi yang baku dan memadai untuk pencatatan penerimaan pendidikan universitas pada tahun 2004 dan kurangnya pemahaman dari petugas pencatatan yang ada pada unit-unit akuntansi terkait, mengenai sistem pengendalian dan pencatatan yang berkaitan dengan penerimaan pendidikan

Pihak UGM akan menjelaskan bahwa a. Untuk menunjang keakuratan SPP, BOP, dan SPMA mulai tahun 2005 telah

disediakan rekening bank untuk setiap fakultas dan mulai diimplementasikan Sistem Informasi Akuntasi (SIMAKUN-GAMA) dan Sistem Informasi Anggaran (SIMA-GAMA) guna mempermudah dan mempercepat proses pencatatan dan pelaporan akuntasi serta meningkatkan akuntanbilitas dan pengendalian.

b. Sosialisasi dan pelatihan di tahun 2005 dilakukan secara terpusat yaitu dengan melaksanakan diklat oleh Direktorat Keuangan serta help desk dan road show berkesinambungan untuk melayani permasalahan yang timbul di masing-masing unit.

BPK-RI merekomendasikan agar Rektor lebih memperhatikan dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik antar unit/bagian serta meningkatkan kemampuan SDM untuk pengelolaan keuangan ditingkat unit dan organ dilingkungan Universitas untuk lebih mewujudkan akuntabilitas yang memadai dalam mengelola penerimaan Dana Masyarakat dari Penerimaan Pendidikan

Page 62: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 62

14. Penerimaan Hasil Kerjasama dengan Pihak ke III sebesar Rp20.843.443.143,00 dan USD12,250.00 tidak tercatat

Jumlah penerimaan kerjasama dan kontrak yang menurut Laporan Aktivitas UGM 2004 tercatat sebesar Rp62.108.596.071,57 yang merupakan penerimaan dari kegiatan pelayanan jasa pendidikan, jasa professional dan pemanfaatan sarana dan prasarana oleh Universitas yang dituangkan dalam perikatan. Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap beberapa unit akuntansi dilingkungan UGM menunjukkan bahwa masing-masing fakultas dan unit dapat melakukan perjanjian kerjasama sendiri-sendiri tanpa melalui Pimpinan Universitas ataupun Pimpinan Fakultas, sehingga memungkinkan kontrak kegiatan kerjasamanya tidak tercatat sebagai penerimaan Fakultas dan Universitas karena tidak dilaporkan kepada Universitas. Kerjasama yang dapat diketahui dari hasil penelusuran lebih lanjut ke beberapa unit tersebut adalah sebagai berikut : 1). Fakultas Ekonomi

a. Penelitian Dan Pengembangan Manajemen (PPM) FE-UGM Dari hasil pemeriksaan atas laporan kegiatan PPM Fakultas Ekonomi diketahui terdapat Proyek kerjasama yang dilakukan dalam tahun 2004 senilai Rp1.294.523.750,00, yang tidak dilaporkan sebagai penerimaan Fakultas Ekonomi dan Universitas serta tidak menyetor fee ke Universitas. Dari kerjasama tersebut PPM FE menerima fee sebesar Rp145.376.256,41. Rincian Proyek kerjasama tersebut adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Penelitian Asuransi Bumi Putera Muda (BUMIDA) 28.778.750,00 2 Pelatihan Prapurna Karya PT. Badak NGL. Angkatan 16 136.450.000,00 3 Pelatihan Manajemen Terapan Angkatan I & II Perum Pegadaian 189.685.200,00 4 Pelatihan Paripurna Karya PT Badak NGL Angkatan 17 136.450.000,00 5 Penelitian Studi Bisnis Portofolio Investasi Penempatan Langsung Pada

Dana Pensiun PT Angkasa Pura II 341.000.000,00

6 Studi Bentuk Lembaga/Organisasi Alternatif Rumah Sakit Dr.Sarjito (in proses) 60.500.000,00

7 Studi Kelayakan Pendirian BPR/Syariah Pegadaian (in process) 187.935.000,00 8 Pekerjaan Penyempurnaan Triple A (atlas, Agenda dan Aturan Main)

BPEDA DIY 147.000.000,00

9 Studi Corporate Governance Perusahaan Publik Indonesia (in process) 66.724.800,00 Jumlah 1.294.523.750,00

b. Penelitian Dan Pengembangan Akuntansi (PPA) Dari hasil pemeriksaan, PPA dalam tahun 2004 telah melakukan kegiatan berupa short course, workshop dan penyusunan sistem akuntansi sekurangnya penerimaan sebesar Rp341.812.500,00 dari kegiatan tersebut tidak dilaporkan sebagai penerimaan Fakultas dan Universitas. Rincian dari proyek tersebut sebagai berikut:

Page 63: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 63

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Penyusunan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Komputer 157.502.500,00 2 Short Course Akuntansi Perbankan Syaria 64.600.000,00 3 Workshop Pengendalian Intern Committe of Sponsoring Organization

(COSO) 57.000.000,00

4 Pelatihan Audit Sektor Publik 45.210.000,00 5 Metodologi Penelitian & Pembimbingan Skripsi 17.500.000,00

Jumlah 341.812.500,00 2). Fakultas Kehutanan

Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian kerjasama Fakultas Kehutanan, dalam tahun 2004 telah dilaksanakan Proyek kerjasama dengan pihak lain sedikitnya senilai Rp2.037.693.763,00 yang tidak dilaporkan sebagai penerimaan Fakultas dan Universitas dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Pembangunan Hutan Tanaman Meranti Di KPh Kedu Selatan 80.400.000,00 2 Pengaruh Penanaman Campur Pinus dengan Puspa, Pusbanghut Cepu 479.466.763,00 3 Pendampingan Kegiatan Pengelolaan Hutan Jati Prospektif Melalui

Silvikultur 297.000.000,00

4 Pelaksanaan Bantuan Teknis dan Penelitian Pengembangan Model Unit Manajemen Hutan Meranti

996.152.000,00

5 CSM-BGD Project Phase I, MOA dengan Unila 30.000.000,00 6 Socio Economic Survey on Local Communities in Madiun, East Java,

Indonesia 114. 675.000,00

7 Penataan Hutan Kota Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Hutan Kota, Demak

40.000.000,00

Jumlah 2.037.693.763,00 3). Fakultas Peternakan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Fakultas Peternakan, diketahui terdapat proyek kerjasama dalam tahun 2004 sedikitnya senilai Rp905.000.000,00 yang tidak dilaporkan sebagai penerimaan Fakultas dan Universitas. Kegiatan tersebut merupakan pengabdian masyarakat dan aktivitas pengabdian lainnya dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Kontes Kambang PE 2.000.000,00 2 Sekolah pembaharuan desa - 3 Pembinaan RPA tradisional/rumah tangga - 4 Pemberian kredit ayam kampung sistem bagi hasil bobot badan 5.000.000,00 5 Penggaduhan ternak dan pembinaan kelompok tani wanitaTani Mandiri 30.000.000,00 6 Pengembangan alat pendingin hasil-hasil pertanian dari keramik

berdinding 2 10.000.000,00

7 Pengembangan chopper dengan pisau doble 10.000.000,00 8 Membentuk desa unggas bersama kelompok wanita dusun Brengosan 8.000.000,00 9 Kerjasama Teknis Ujicoba sistem Rekording Perbibitan Ternak Rakyat 170.000.000,00

10 Penyusunan Rencana Program Pembangunan Peternakan 488.500.000,00 11 Kerjasama analisa potensi pembibitan ternak daerah 131.500.000,00

Jumlah 905.000.000,00

Page 64: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 64

4). Fakultas Psikologi Lembaga Pengembangan Kualitas Manusia (LPKM)

Berdasarkan laporan kegiatan 2004 yang diperoleh diketahui bahwa LPKM telah melakukan proyek kerjasama dengan berbagai instansi baik Pemerintah maupun Swasta untuk jasa asesmen, seleksi maupun penjualan alat tes dan penyewaan alat tes psikologi. Penerimaan tersebut sedikitnya sebesar Rp919.324.710,00 belum tercatat sebagai penerimaan Fakultas maupun Universitas.

5). Fakultas Kedokteran Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK)

Berdasarkan laporan kegiatan 2004, PMPK telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian dengan jumlah penerimaan sebesar Rp8.610.853.059,00, dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Divisi Public Health Policy 731.690.000,00 2 Devisi Strategik 1.165.364.205,00 3 Divisi Akuntasni dan Keuangan 891.434.856,00 4 Divisi Manajemen Mutu 2.788.994.751,00 5 Divisi Sumberdaya Manusia 267.715.700,00 6 Unit Seminar dan workshop 2.580.596.477,00 7 Unit penerbitan 92.697.550,00 8 Sekretariat 92.359.520,00

Jumlah 8.610.853.059,00

6). Fakultas Geografi Berdasarkan data yang diperoleh, Fakultas Geografi dalam tahun 2004 telah menerima pekerjaan dari instansi lain dengan nilai sedikitnya sebesar Rp890.266.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Pembuatan Peta Rupabumi Skala 1:250.000 Papua - 2 Penyususnan Rencana Induk Pengelolaan Lingkungan Hidup SWS Progo 345.386.000,00 3 Penyususnan Rencana Induk Pengelolaan Lingkungan Hidup DAS Progo 194.880.000,00 4 Penyusunan Neraca Sumberdaya Alam Spasial Daerah Kab. Sintang Kalbar 360.000.000,00

Jumlah 890.266.000,00

7). Fakultas MIPA Berdasarkan data yang diperoleh, Fakultas MIPA dalam tahun 2004 telah menerima pekerjaan dari instansi lain dengan nilai sedikitnya Rp419.480.000,00, untuk kegiatan berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Riset Unggulan Terpadu (RUTI) 419.480.000,00 Jumlah 419.480.000,00

Page 65: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 65

8). Fakultas Teknologi Pertanian Berdasarkan data yang diperoleh, Fakultas Teknologi Pertanian dalam tahun 2004, telah melaksanakan beberapa kerjasama dengan instansi lain dengan rincian berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Atribut Clas Mild, PT NTI - 2 Mekanisme Pengadaan Pangan dan Pupuk di Jateng - 3 Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di NTT - 4 Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di Kab. Musi Rawas - 5 Kesepakatan Bersama dengan Pemda Bojonegoro - 6 Penyusunan Pengembangan Argoindustri Prov Jambi -

Jumlah -

9). Magister Manajemen Farmasi Berdasarkan data yang diperoleh, Magister Manajemen Farmasi dalam tahun 2004, telah melaksanakan kerjasama dengan instansi lain dengan nilai sedikitnya Rp38.750.000,00 dengan rincian berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Pengumpulan Dan Pencatatan Data Elektronik 38.750.000,00 Jumlah 38.750.000,00

10). Pusat-Pusat Studi

a. Pusat Studi Bencana Alam Berdasarkan data yang diperoleh, dalam tahun 2004 PSBA mendapat kontrak pekerjaan senilai Rp 705.565.200,00 dan telah dilaporkan sebesar Rp438.010.000,00 sehingga penerimaan yang belum tercatat dalam laporan adalah sebesar Rp 267.555.200,00.

b. Pusat Studi Pariwisata Berdasarkan data yang diperoleh, Pusat Studi Pariwisata dalam tahun 2004 telah melakukan kontrak kerjasama dengan berbagai instansi dengan nilai kerjasama sedikitnya sebesar Rp1.021.350.775,00 yang dapat dirinci sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 RIPOW Pantai Srau dan Klayar Kab Pacitan 64.970.720,00 2 Analisis Pasar Pacitan 42.500.000,00 3 RIPPDA Banggai 135.000.000,00 4 RIPP Banten 193.248.082,00 5 RIPPDA Waykanan tahap II 157.150.000,00 6 Pengembangan ekowisata Mahakam 225.697,882,00 7 RIPPDA Nunukan 74.645.000,00 8 Poverty Alleviation 128.139.091,00

Jumlah 1.021.350.775,00

Page 66: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 66

c. Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Berdasarkan data yang diperoleh, Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan dalam tahun 2004 telah menerima kerjasama dengan instansi lain dengan nilai sedikitnya sebesar Rp 586.133.886,00, dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Studi/kajian tentang tinjauan Peran dan Kerjasama Institusi Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin pada Program PIDRA

74.975.000,00

2 Studi Penyusunan Garis Besar Panduan Program Livelihood 122.759.590,00

3 Performance Evaluation Community Health Development 210.524.750,00 4 Kajian Permasalahan Sosial Kemasyarakatan Sektor

Pertambangan 148.350.000,00

5 Penyusunan Design Pengembangan Biofarmaka di DIY 29.524.546,00 Jumlah 586.133.886,00

d. Pusat Studi Energi

Berdasarkan data yang diperoleh, PSE dalam tahun 2004 telah melakukan kerjasama dengan instansi lain dengan nilai sedikitnya sebesar Rp561.215.000,00

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Pengadaan dan pemasangan PLTS di Desa Gayamharjo dan Wukirharjo Kecamatan Prambanan

103.040.000,00

2 Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah Kabupaten Purworejo 30.000.000,00 3 Pemasangan PLTS Kabupaten Purworejo 279.825.000,00 4 Kajian Permasalahan Sosial Kemasyarakatan Sektor Pertambangan 148.350.000,00

Jumlah 561.215.000,00

e. Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL)

Berdasarkan data yang diperoleh, PUSTRAL dalam tahun 2004 telah melakukan kerjasama dengan instansi lain dengan nilai sedikitnya sebesar Rp2949.489.500,00 dan US$12,250.00 dengan rincian sebagai berikut:

No Kegiatan Nilai Proyek (Rp)

1 Studi Standar Pelayanan Angkutan Kereta Api di Perkotaan 246.880.000,00 2 Kajian Pembiayaan Investasi Tranportasi Perkotaan dengan Skema

Debt for Nature Swap 402.545.000,00

3 Penyusunan Tataran Transportasi Wilayah 218.203.000,00 4 Master Plan Bandara Bagan Punak Kabupaten Rokan Hilir 910.500.000,00 5 Transportasi yang berkelanjutan di negara-negara berkembang

Studi Kasus Kota Surabaya 120.140.000,00

6 Perencanaan Pengembangan Bandara Adisutjipto Tahap I 224.024.000,00 7 Studi Penyusunan Strategi Penanganan Simpang-Simpang di Kota

Yogyakarta 44.500.000,00

Page 67: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 67

8 Pra studi Kelayakan Pengembangan Peti Kemas di Pantai Utara Kabupaten Bangkalan

749.457.500,00

9 Penyusunan Rencana Jaringan Trayek Angkutan Umum dan Barang di Kabupaten Sleman

33.240.000,00

Jumlah Rupiah 2.949.489.500,00 10 Indo-CCP/ICLEI US $ 5,250.00 11 Indo-CCP/ICLEI US $ 7,000.00

Jumlah US$ US $ 12,250.00

Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Keputusan Majelis Wali Amanat UGM Nomor 12/SK/MWA/2003 tentang

Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab XVI pasal 94 yang meyebutkan bahwa semua penerimaan organ dan unit organisasi Universitas harus dibukukan sebagai pendapatan Universitas sesuai Sistem Akuntansi dan Keuangan Universitas dan setiap Pimpinan organ dan unit organisasi Universitas wajib melaporkan semua penerimaannya kepada Pimpinan Universitas

b. Surat Ketetapan Rektor No.4210/PIII/AM/2004 tanggal 7 Agustus 2004 tentang Dana Kontrak Kerjasama yang menyatakan bahwa selama masa transisi BHMN, semua pendapatan dari masyarakat wajib disetor ke rekening penerima a.n Rektor.

Hal ini mengakibatkan : a. Penerimaan Dana Masyarakat yang berasal dari kerjasama Universitas dalam

Laporan Keuangan 2004 belum menggambarkan jumlah yang sebenarnya dan diragukan kewajaran nilainya,

b. Sekurangnya penerimaan sebesar Rp20.843.443.143,00 dan US$12,250.00 tidak tercatat sebagai penerimaan UGM,

c. KPTU UGM tidak mendapatkan Fee yang seharusnya diterima. Hal tersebut disebabkan kurangnya kesadaran dan keengganan dari Pimpinan unit dan organ di lingkungan UGM untuk melaporkan semua kegiatan dan menyetor fee kontribusi ke universitas disamping lemahnya mekanisme kontrol dan kurang tegasnya Pimpinan Universitas dalam mengelola kerjasama dengan pihak ke-III. Pihak UGM menjelaskan bahwa akan menindaklanjuti melalui penetapan beberapa kebijakan kerjasama dibidang penelitian, yang dapat mendorong peneliti/pusat studi untuk mencatat dan melaporkan kerjasama yang dilaksanakannya BPK-RI merekomendasikan agar: a. Rektor UGM segera menertibkan sistem pelaporan kegiatan-kegiatan kerjasama

dengan pihak ke-III yang dilakukan oleh seluruh Unit dan Organ dilingkungan UGM melalui Surat Edaran dengan menyatakan pengenaan sanksi yang jelas dan tegas.

Page 68: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 68

b. Rektor UGM menegur Unit dan Organ dilingkungan UGM yang tidak melaporkan kegiatan kerjasamanya dengan pihak ke-III.

15. Penerimaan SPMA pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tidak

disetor dan tidak dicatat pada rekening UGM Sehubungan dengan pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM menerbitkan keputusan sebagai berikut : a. No: UGM/KU/1945/I/01/04 tanggal 27 Mei 2003 tentang Sumbangan

Pengembangan Akademik PPDS I, yang antara lain menyatakan bahwa : - Besarnya Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA) PPDS I terhitung mulai

angkatan 1 Januarai 2003 adalah : • Mahasiswa dengan biaya individu/Swadana/Beasiswa besarnya SPA

minimal Rp3.000.000,00 maksimal Rp50.000.000,00. • Mahasiswa program kemitraan besarnya SPA sesuai dengan kesepakatan

pada MOU antara FK UGM dengan Institusi pengirim. - Pembayaran SPA dilakukan pada Bank Mandiri Cabang RS Dr. Sardjito,

Yogyakarta, rekening No: 137.0003010275 atas nama Dekan/Wakil Dekan Bidang Administrasi Keuangan FK UGM.

b. No: UGM/KU/1946/I/01/04 tanggal 27 Mei 2003 tentang Sumbangan Pembinaan Pendidikan PPDS I, yang antara lain menyatakan bahwa : - Besarnya Sumbangan Pmbinaan Pendidikan (SPP) PPDS I terhitung mulai

angkatan 1 Januarai 2003 adalah : • Program Reguler : Rp 3.000.000,00 per semester • Program MS-PPDS :

- Semester I : Rp 7.000.000,00 - Semester II sampai selesai : Rp 3.000.000,00 per semester.

- Pembayaran SPP dilakukan pada Bank Mandiri Cabang RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, rekening No: 137.0003010275 atas nama Dekan/Wakil Dekan Bidang Administrasi Keuangan FK UGM.

Atas penerimaan dana tersebut seluruhnya digunakan oleh FK dan masing-masing Bagian/ Spesialis dan tidak ada kontribusi yang disetorkan ke Rektorat. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah SPA yang diterima selama tahun 2004 adalah Rp4.825.000.000,00.

Kondisi ini bertentangan dengan : Keputusan Rektor UGM No: 41/P/SK/AM/2004 tanggal 14 Februari 2004 yang antara lain menyatakan bahwa : - Dana masyarakat merupakan salah satu sumber pembiayaan UGM. Pembiayaan

dimaksud digunakan untuk kegiatan rutin operasional, investasi dan sebagai dana pendamping bantuan yang diperoleh dari Pemerintah.

- Seluruh pendapatan Dana Masyarakat wajib disetorkan ke rekening penerima atas nama Rektor yang dikelola oleh Bendaharawan Penerima.

Page 69: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 69

- Dana masyarakat yang telah disetor ke rekening penerima atas nama Rektor dipindahbukukan ke rekening pengguna atas nama Rektor secara berkala yang dikelola oleh Bendaharawan Pengguna.

- Dana masyarakat yang dikelola Bendahara Pengguna digunakan untuk operasional UGM atas persetujuan atasan langsung Bendaharawan Pengguna, sesuai dengan kebutuhan dan berpedoman pada prosedur yang berlaku.

Keputusan MWA UGM No: 12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga UGM, yang antara lain menyatakan : Pasal 94 : - Penerimaan adalah dana yang diperoleh UGM sebagai hasil dari kegiatan jasa

layanan yang diselenggarakan dan dari investasi yang dilakukan UGM dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

- Semua penerimaan organ dan unit organisasi UGM harus dibukukan sebagai pendapatan UGM sesuai dengan sistem akuntansi dan keuangan UGM.

- Setiap Pimpinan Organ dan unit organisasi UGM wajib melaporkan semua penerimaannya kepada Pimpinan UGM.

- Alokasi dana kepada organ dan unit organisasi UGM ditetapkan oleh Rektor setelah memperoleh persetujuan MWA.

- Perencanaan penerimaan dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) sesuai dengan sistem anggaran UGM.

Pasal 95 : - Pengeluaran adalah pembelanjaan dana untuk kegiatan operasional dan untuk

memperoleh aset jangka panjang. - Investasi adalah dana yang ditanamkan sebagai penyertaan modal. - Perencanaan pengeluaran dan investasi dituangkan dalam RKAT sesuai dengan

Sistem Akuntansi dan Keuangan UGM. - Pelaksanaan atau realisasi pengeluaran dan investasi dibukukan dan dilaporkan

seswuai dengan Sistem Akuntansi dan Keuangan UGM. - Perubahan jumlah pengeluaran dan investasi harus diajukan melalui revisi

anggaran UGM yang diajukan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Agustus pada tahun berjalan.

Kondisi tersebut mengakibatkan penerimaan yang disajikan pada laporan keuangan UGM tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Hal tersebut disebabkan kelalaian Dekan Fakultas Kedokteran dan Pengelola PPDS UGM dalam pengelolaan SPMA.

Pihak UGM menjelaskan bahwa telah diterbitkan surat Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Nomor 7133/PII/Subdir-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005 kepada Dekan Fakultas Kedokteran dan Pengelola mengenai masalah tersebut

Page 70: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 70

BPK-RI merekomendasikan kepada Rektor untuk memberikan teguran tertulis kepada Dekan Fakultas Kedokteran dan Pengelola PPDS sehubungan tidak disetorkannya SPA tersebut di atas.

16. Pengeluaran atas kontrak kerja sama pada beberapa lembaga penelitian dan

pengembangan sebesar Rp25.241.855.920,00 belum didukung dengan bukti pertanggungjawaban Dari hasil pengujian secara sampling pada 7 Lembaga Penelitaian dan Pusat Studi, diperoleh data bahwa realisasi penerimaan kontrak yang diterima melalui Bendaharawan Lembaga sebesar Rp27.264.190.322,00. Dari jumlah tersebut sebesar Rp25.241.855.920,00 atau 92,58 % diserahkan kepada Penanggung Jawab/Peneliti untuk pelaksanaan penelitian, dengan rincian sebagai berikut :

Diserahkan ke Peneliti No Unit Akuntansi Jumlah

Kontrak Nilai (Rp) Realisasi

Penerimaan (Rp) (Rp) %

1. LP 13 4.285.210.000 3.699.386.808 2.647.099.631 71,56% 2. LPM 14 5.276.764.885 3.010.260.595 2.674.982.808 88,86% 4. PS EKP 12 2.603.572.840 2.470.244.776 2.352.747.129 95,24% 5. PS Biotek 1 274.400.000 274.370.000 203.752.900 74,26% 6. PS Bencana Alam 3 705.565.200 705.565.200 590.580.700 83,70% 7. Dana Fak. Teknik 17 17.104.362.943 17.104.362.943 16.772.692.752 98,06% Jumlah 60 30.249.875.868 27.264.190.322 25.241.855.920 92,58%

Pengujian lebih lanjut diperoleh data bahwa Bendaharawan Lembaga hanya mengelola dana berupa Fee yang menjadi porsi Lembaga dan sisanya diserahkan ke masing-masing Penanggungjawab Penelitian setelah dipotong PPh 21 atas honor yang diterimanya. Penanggungjawab Penelitian tidak memberikan bukti-bukti pengeluaran sebagai pertanggungjawaban atas dana yang diterimanya, yang dijadikan bukti adalah bukti penerimaan uang dari Bendaharawan Lembaga.

Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran dana masyarakat untuk kegiatan penelitian sebesar Rp25.241.855.920,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan lemahnya pengendalian terhadap pengeluaran yang terjadi pada Lembaga Penelitian/Pusat Studi tersebut. Pihak UGM menjelaskan bahwa akan menindaklanjuti melalui penetapan beberapa kebijakan kerjasama dibidang penelitian, yang dapat mendorong peneliti/Pusat Studi untuk mencatat dan melaporkan kerjasama yang dilaksanakannya

Page 71: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 71

17. Pembayaran honor tidak sesuai ketentuan dan penyelesaian pekerjaan terlambat

Sebagai tindak lanjut atas program percepatan BHMN, pada tahun 2004 UGM mendapatkan pekerjaan dari Depdiknas dengan kontrak hibah No: 03/KONTRAK/BPPK-SDM/V/2004 tanggal 12 Mei 2004 tentang pemberian bantuan (subsidi) percepatan transformasi PT-BHMN tahun anggaran 2004. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 7 (tujuh) bulan atau sampai dengan 12 Desember 2004. Program percepatan BHMN sepenuhnya dikelola oleh Sekretariat Pendukung Pelaksanaan Otonomi (SP20) yang telah dimiliki oleh UGM sejak tahun 2000. Dana hibah sebesar Rp6.000.000.000,00 tersebut telah diterima seluruhnya pada tanggal 20 Mei 2004 pada rekening giro No: 228.000.368628.001 atas nama Rektor UGM pada Bank BNI Cabang Bulak Sumur. Dana tersebut kemudian disalurkan secara bertahap pada rekening No: 228.002.142418.901 dan No: 228.002.142361.901 atas nama Pimpinan dan Bendahara Program qq PPT UGM pada bank yang sama. UGM kemudian membentuk struktur organisasi program percepatan BHMN melalui SK Rektor No: 150/P/SK/HT/2004 tanggal 10 Juni 2004 yang antara lain memutuskan membentuk Tim Pelaksana Program Percepatan Transformasi PT BHMN. Tim Pelaksana tersebut terdiri dari Tim Konsultan, Pejabat Struktural dan Nara Sumber Internal. Pada SK Rektor tersebut tugas dan wewenang Tim Konsultan Pelaksana dan susunan Tim Konsultan terdiri dari Penanggung Jawab yang dijabat oleh Wakil Rektor/Direktur, Konsultan Utama dan Konsultan Madya. Dari hasil audit diperoleh data sebagai berikut : a. UGM telah menyerahkan laporan akhir kepada pemberi kerja (Depdiknas) pada

tanggal 13 Juni 2005 berupa sembilan laporan hasil penelitian dan bukti-bukti pertanggung jawaban keuangan.

b. Sampai dengan akhir kegiatan per Februari 2005, masih terdapat sisa dana sebesar Rp532.555.074,00. Dari sisa dana tersebut, sebesar Rp499.002.470,00 dipindahkan ke rekening No: 228.00.396.525.00 atas nama Rektor pada Bank BNI dan sebesar Rp31.167.886,00 masih tersimpan pada rekening No: 228.002.142418.901 yang dimaksudkan untuk mengantisipasi kekurangan biaya administrasi termasuk pajak. Pemindahan dana sejumlah Rp 499.002.470 00 ke rekening No : 228.00.396.525.00 atas nama Rektor tersebut dimaksudkan untuk menggantikan kembali (reimburse) dana masyarakat yang telah digunakan untuk membayar pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi UGM pada Gamatechno berdasarkan kontrak No: 2531/P/KS/2004. Reimburse dana tersebut dilaksanakan berdasarkan memo Rektor UGM kepada Pelaksana PPT PT BHMN UGM tanggal 9 Maret 2005 tentang Reimburse dana masyarakat untuk program pengembangan dan pemeliharaan sisitem informasi UGM (Kontrak Perjanjian No: 2531/P/KS/2004). Pengeluaran untuk reimburse tersebut tidak diatur dalam

Page 72: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 72

kontrak No: 03/KONTRAK/BPPK-SDM/V/2004 tanggal 12 Mei 2004 yang diterima UGM dari Depdinas.

c. Tim Sembilan yang membidangi administrasi proyek telah menetapkan dan membayar honor nara sumber internal secara bulanan dengan tarif mulai Rp1.250.000,00 sampai dengan Rp 2.000.000,00. Total honor nara sumber internal yang telah dibayarkan adalah Rp231.750.000,00 terdiri dari :

- Bukti pembayaran tanggal 22 September 2004 sebesar Rp 114.750.000 untuk pembayaran honor periode Juni sampai dengan Agustus 2004 untuk 26 nara sumber internal yang merupakan pejabat struktural UGM.

- Bukti pembayaran tanggal 9 Desember 2004 sebesar Rp117.000.000 untuk pembayaran honor periode September sampai dengan Nopember 2004 untuk 27 nara sumber internal yang merupakan pejabat struktural UGM.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pasal 4 dan 6 Kontrak No: 03/BP-PKSDM/05/2004 tanggal 12 Mei 2004 yang

antara lain menyatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan sampai pelaporan harus dipertanggung-jawabkan paling lambat 31 Desember 2004 dan bila terlambat dikenakan denda sebesar satu per mil per hari atau denda maksimum 5%.

b. SE Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi No: 3467/PIII/Set.R/2004 tanggal 29 Juni 2004 antara lain menyatakan bahwa honorarium yang bersifat tetap ditujukan kepada mereka yang bertugas dan bertanggungjawab dalam merencanakan, melaksanakan dan mengikuti kegiatan secara harian yaitu Konsultan Utama, Konsultan Madya dan Konsultan Muda masing-masing sebesar Rp 1.450.000,00/OB, Rp 1.000.000,00/OB dan Rp 800.000,00/OB. Sedangkan honor nara sumber internal dibayarkan menurut ketentuan yaitu level program sebesar Rp 250.000,00/OJ dan level kegiatan sebesar Rp 300.000,00/OJ.

Hal ini mengakibatkan : a. Terjadi kelebihan pembayaran honor sebesar Rp 47.750.000,00 b. Pihak Depdiknas belum mengenakan sanksi denda kelambatan maksimum dan

UGM belum membayar denda tersebut sebesar Rp 300.000.000,00 (yaitu 5% x Rp6.000.000.000,00).

c. Terjadinya pengeluaran untuk biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi UGM pada Gama Techno sebesar Rp 499.002470,00 yang tidak diatur dalam kontrak.

Hal tersebut disebabkan lemahnya mekanisme pengendalian biaya yang dilakukan oleh Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi.

Page 73: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 73

Pihak UGM menjelaskan bahwa: 1. Kelebihan pembayaran honor: SE Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi

No.3467/PIII/Set.R/2004 hanya mengatur rate honor per orang per jam dan belum mengatur mengenai beban kerja perbulan untuk setiap narasumber internal. Penentuan beban kerja para nara sumber ditetapkan berdasarkan pengamatan selama 3 bulan (Juni-Agustus 2004) terbukti dengan surat persetujuan honorarium baru ditetapkan pada tanggal 1 September 2004.

2. Denda keterlambatan belum dibayarkan karena belum ada tagihan dari DEPDIKNAS.

3. Pengeluaran untuk Gama Techno: sementara tagihan atas denda keterlambatan belum muncul, dana tersebut dialokasikan untuk reimburse Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi UGM yang dilaksanakan oleh Gama Techno

18. Pembayaran dari Gama Press sebesar Rp500.000.000,00 ke Rektorat UGM tidak

ada dasar hukumnya

Sesuai surat Rektor UGM No: 1885/P/Set-Eksekutif/2005 tanggal 20 April 2005 kepada Direktur Utama UPT Gama Press (GP) perihal transfer dividen disebutkan bahwa sebagai pemegang saham, universitas berharap agar UPT Gama Press membayar dividen tahun 2004 sebesar Rp 500.000.000,00. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan Gama Book Store. Selanjutnya GP mentransfer uang senilai tersebut pada tanggal 12 Mei 2005. Dana tersebut berasal dari pencairan deposito GP Bank Mandiri. Berdasarkan pemeriksaan dokumen diketahui bahwa : a) GP bukan berbentuk perseroan terbatas melainkan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

yang berada dibawah UGM b) Dalam konteks hubungan antara UPT dengan Rektorat tidak terdapat ketentuan

tertulis yang mewajibkan UPT memberikan kontribusi ke Rektorat. c). Berdasarkan laporan Laba-Rugi GP, laba untuk tahun 2004 adalah

Rp396.000.000,00 namun kontribusi yang diminta Rektorat sebesar Rp500.000.000,00.

d). Alasan permintaan dana tersebut untuk kepentingan pengembangan Gama Book Store juga kurang tepat karena Gama Book Store dibangun oleh investor PT Inti Beton tanpa adanya tambahan biaya apapun dari UGM.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran dana tersebut tidak mempunyai dasar hukum yang kuat (perjanjian tertulis) sehingga seharusnya tidak dapat dilakukan.

Seharusnya dibuat kebijakan tertulis tentang pemberian kontribusi UPT ke Rektorat.

Kondisi tersebut mengakibatkan penerimaan dari kontribusi UPT yang ada dibawah UGM tidak dapat diperkirakan jumlahnya.

Page 74: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 74

Hal tersebut disebabkan kelalaian Rektorat dalam pengelolaan kontribusi dari UPT yang berada dibawah UGM.

Pihak UGM menjelaskan bahwa permintaan pembayaran tersebut sebenarnya merupakan kontribusiUPT kepada UGM. Terdapat kekeliruan istilah deviden dalam surat tersebut. Jumlah tersebut dinilai wajar karena merupakan akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya sampai dengan tahun 2005. Untuk masalah tersebut akan diadakan klarifikasi dengan Gama Press dan telah diterbitkan Surat Rektor Nomor:7128/P/Subdit-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005.

19. Penghapusan Gama Techno menyebabkan kontrol atas aktiva senilai

Rp147.286.797,34 tidak jelas

Gama Tech dibentuk sesuai keputusan direksi GMUM No : 007/SK/G-MULTI/TIA/GT/VII/2003 tanggal 1 Juli 2003 dan laporan keuangannya dikonsolidasikan pada laporan keuangan GMUM. Selajutnya sesuai dengan keputusan Direksi GMUM No : 023/SK/G-Multi/IV/2005 tanggal 14 April 2005, Gama Tech dihapuskan sebagai unit GMUM. Berdasarkan informasi yang diperoleh, sampai dengan September 2005 Gama Tech tidak memasukkan laporannya ke UGM. Dari laporan keuangan per 31 Desember 2004, nilai aktiva Gama Tech berjumlah Rp147.286.797,34, terdiri dari :

No Aktiva Nilai (Rp) 1. Kas ditangan 13.132.172,94 2. Kas di Bank 131.679.624,40 3. Giro 2.475.000,00 4. Piutang usaha 17.132.500,00

Total aset 147.286.797,34

Seharusnya setiap unit/organ dibawah UGM menyampaikan laporan keuangan ke UGM.

Kondisi tersebut mengakibatkan nilai aktiva pada laporan keuangan UGM tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Pihak UGM menjelaskan bahwa akan disampaikan kepada GMUM dan akan menjadi bahan koreksi dalam penyajian Laporan Keuangan tahun 2005. Untuk itu telah diterbitkan surat Rektor Nomor 7219/P/Sudit-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005

20. Kedudukan Yayasan Dana Abadi (YDA) UGM tidak jelas

Berdasarkan Laporan Keuangan UGM tahun 2004 terdapat perkiraan yang berkaitan dengan YDA UGM yaitu Dana Sumbangan (Endowment Fund) yang berupa Kas dan Setara Kas senilai Rp262.964.579,00 yang merupakan saldo rekening giro milik YDA

Page 75: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 75

dan investasi yang ditempatkan di BNI Sekuritas milik YDA sebesar Rp2.250.000.000,00. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan diketahui hal-hal sebagai berikut: a. Tim Pembinaan Dana Abadi dibentuk melalui Keputusan Rektor No :

44/P/SK/HKTL/2003 yang bertujuan untuk menghimpun dana sebagai pendukung pelaksanaan UGM sebagai BHMN. Kemudian pada tanggal 27 April 2004 dibentuk YDA UGM melalui Keputusan Rektor UGM No: 110/P/SK/HT/2004 tentang Pembentukan YDA UGM. Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga UGM, YDA merupakan Unsur Kegiatan Usaha (UKU) Universitas maka seharusnya pengelolaan keuangan dan kegiatannya harus dilakukan oleh unit/satuan kerja yang memiliki tempat dan kedudukan yang jelas dan menyampaikan laporannya kepada Universitas. Namun pada kenyataannya pengelolaan dan administrasi keuangan YDA tidak jelas karena dipegang oleh individu dan tidak dilakukan oleh satuan kerja tertentu yang memiliki kedudukan dan tempat yang tetap. YDA juga tidak melaporkan kegiatannya dalam tahun 2004.

b. Nilai aset berupa Kas dan Setara Kas senilai Rp262.964.579,00 dan investasi pada BNI Sekuritas milik YDA sebesar Rp2.250.000.000,00 merupakan nilai posisi per 31 Desember 2003. Tim Pemeriksa sudah meminta data pendukung untuk aset-aset tersebut untuk posisi 31 Desember 2004, namun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan belum diterima.

Hal ini tidak sesuai dengan keputusan Majelis Wali Amanat UGM No: 12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab XVI yang menyebutkan bahwa penerimaan dan pengeluaran organ/unit organisasi Universitas harus dibukukan dan dilaporkan sesuai Sistem Akuntansi dan Keuangan Universitas.

Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan dan pengelolaan dana yang dikuasai oleh YDA tidak dapat diketahui dan aset-aset yang dimiliki tidak dapat dinilai kewajarannya. Hal tersebut terjadi karena: a. Pimpinan UGM tidak menetapkan struktur organisasi yang memadai mengenai

organisasi YDA sebagai sebuah Unsur Kegiatan Usaha yang berada di bawah organisasi Universitas beserta tempat dan kedudukannya.

b. Pimpinan UGM tidak tegas dalam menertibkan seluruh unit/organ Universitas untuk senantiasa memberikan laporan keuangan secara berkala ke Universitas.

Dengan tidak adanya laporan keuangan yang disampaikan ke UGM, menyebabkan tidak tercatatnya aktiva serta pengendalian terhadap aktivitas Gama Techno menjadi sangat lemah.

Page 76: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 76

Pihak UGM menjelaskan bahwa akan ditinjau kembali struktur organisasi UGM dan mengirimkan surat kepada YDA agar YDA menunjuk staf/sekertariat yang akan mencatat dan melaporkan keuangan YDA secara periodik. Untuk itu telah diterbitkan surat Rektor Nomor 7135/Subdit-Akt/2005 tanggal 14 Desember 2005

21. Tidak adanya kontribusi GMUM selama tahun 2004

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2004, GMUM memperoleh laba sebesar Rp 1.089.893.342,00, tetapi tidak terdapat kontribusi yang diberikan oleh GMUM kepada UGM. Selain penyertaan modal yang telah ditanamkan sebesar Rp4.223.680.103,37, GMUM juga mengunakan aset berupa gedung tanpa membayar sewa apapun kepadaUGM.

Seharusnya unit usaha yang berada dibawah UGM memberikan kontribusi atas laba yang diperolehnya. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kemampuan keuangan UGM dari yang seharusnya dalam mendukung pelaksanaan kegiatannya. Hal tersebut disebabkan kelalaian GMUM dalam memberikan kontribusi kepada UGM atas laba yang diperolehnya. Pihak UGM menjelaskan bahwa akan meninjau kembali hubungan UGM dan GMUM, dan akan dituangkan dalam produk hukum yang sesuai.

22. Pembayaran Management Fee Reksadana dari Rektorat ke GMUM sebesar

Rp1.070.419.297,00 tidak didasarkan pada perjanjian.

Berdasarkan perjanjian kerjasama antara GMUM dengan PT Niaga Aset Manajemen No : 005/SPK/G-Multi/V/2001 tanggal 28 Mei 2001 yang dirubah dengan Perubahan dan pernyataan kembali perjanjian kerjasama tanggal 17 Nopember 2003, antara lain disebutkan bahwa - Subscription fee / selling fee sebesar 1,25 % dari nilai yang diinvestasikan adalah

milik GMUM. - Management fee adalah 2 % pertahun yang dihitung harian. Sebelum tahun 2003

GMUM sesuai perjanjian mendapatkan 50% dari management fee, tetapi sejak adanya perubahan kontrak maka UGM menggantikan posisi GMUM.

Pada tahun 2004 terdapat transfer dari pihak rektorat UGM sebesar Rp1.070.419.297,00 kepada GMUM. Nilai tersebut adalah 20 % dari hak management fee yang diterima rektorat UGM. Dari verifikasi terhadap dokumen pengeluaran uang diketahui bahwa pembagian tersebut merupakan hasil rapim pihak rektorat. Pembayaran management fee kepada GMUM tersebut seharusnya tidak dilakukan karena berdasarkan perjanjian yang ada, UGM tidak mempunyai kewajiban untuk membayar fee dimaksud. Sedangkan untuk biaya pemasaran (selling fee) menjadi sepenuhnya hak GMUM.

Page 77: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 77

Setiap pengeluaran yang dikeluarkan baik oleh rektorat maupun oleh unit-unit dibawah rektorat UGM seharusnya memiliki dasar yang jelas. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kemampuan keuangan UGM dari yang seharusnya dalam mendukung pelaksanaan kegiatannya. Hal tersebut disebabkan kelalaian Rektorat dalam melakukan pembayaran management fee ke GMUM. Pihak UGM menjelaskan bahwa sebagai biaya untuk memasarkan reksadana yang dilakukan oleh GMUM maka UGM memberikan bantuan biaya pemasaran. Biaya tersebut belum dianggarkan dalam RKAT 2004, dalam arti sumber penerimaan yang ada dalam RKAT 2004 sudah dianggarkan untuk kegiatan lain, sehingga untuk pemasaran reksadana diambilkan dari uang management fee yang diterima UGM dari PT Niaga Aset Manajemen.

23. Pengelolaan dan dokumentasi atas kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual

dan Patent yang dimiliki UGM belum tertib

Perkiraan Hak Patent dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai dengan saldo dalam Laporan Keuangan 2004 adalah sebesar Rp98.250.000,00 yang terdiri dari HAKI sebesar 53.050.000,00 dan Biaya Pendirian sebesar Rp45.200.000,00. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa : 1. HAKI senilai Rp53.050.000,00 merupakan pencatatan dua kali atas pembelian

Software Pro Model (PMO) Profesor Package untuk Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin melalui SPMK nomor UGM/TK/370f/PL/02/03 tanggal 25 Januari 2003 senilai Rp26.525.000,00.

2. Software Product Microsoft International melalui PT Sarana Solusindo Informatika dengan kontrak nomor 04186078 tanggal 11 September 2003 senilai Rp727.762.020,00 belum tercatat laporan keuangan UGM tahun 2004.

3. Biaya Pendirian sebesar Rp45.200.000,00 merupakan biaya untuk mendirikan Pusat Pendidikan Profesi Akuntan Fakultas Ekonomi UGM.

4. Patent yang diperoleh dosen UGM atas Penelitian yang dilakukan dengan memakai fasilitas UGM masih atas nama pribadi dan belum dikelola atas nama UGM.Nilai keseluruhan mengenai pengelolaan hak tersebut belum diperoleh. Data mengenai Patent yang diketahui adalah a. Patent tentang Struktur Bambu Dengan Papan Dan Perekat atas nama

DR.Ir.Morisco dengan nomor ID 0 000 516 S yang disahkan oleh Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia tanggal 17 Januari 2005.

b. Patent tentang Nosel untuk Proses Pengawetan Bambu Dengan Tekanan atas nama DR.Ir.Morisco dengan nomor ID 0 000 524 S yang disahkan oleh Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia tanggal 17 September 2004.

Page 78: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 78

Biaya pengurusan patent tersebut masih ditanggung secara pribadi.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Rektor UGM No.259/P/SK/HT/2004 tentang Organisasi dan Rincian Tugas Kantor Pimpinan Universitas, Lembaga, Direktorat, Biro, dan Unit Kerja di lingkungan UGM Bab III tentang Kedudukan dan Rincian Tugas Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat pasal 10 yang menyatakan bahwa pengelolaan HAKI dan Patent dilingkungan UGM yang berada dibawah Bidang Layanan dan Pengembangan HAKI. Sebagai akibat nilai HAKI dan Patent yang tercatat dalam Laporan Keuangan UGM 2004 belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan tidak dapat diyakini kewajarannya. Hal tesebut disebabkan lemahnya pengendalian atas administrasi dan pengelolaan hasil-hasil dari research yang ada di lingkungan UGM serta belum adanya perhatian yang memadai dari Pimpinan Universitas atas hasi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Civitas Akademika UGM.

Pihak UGM menanggapi bahwa akan menindaklanjuti rekomendasi Tim BPK-RI. BPK-RI menyarankan agar Pimpinan UGM segera menginventarisir kembali HAKI dan Patent dan menertibkan kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan HAKI dan Patent bagi UGM .

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 79: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 79

UMUM

a. Penetapan Badan Hukum Milik Negara dan Informasi Umum Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2000 (PP No: 153/2000), Universitas Gadjah Mada (selanjutnya disebut Universitas) ditetapkan menjadi Badan Hukum Milik Negara yang bersifat nirlaba yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Tujuan Universitas sesuai dengan PP No: 153/2000 adalah sebagai berikut : 1). Membentuk manusia yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

Esa, yang mempunyai keinsyafan yang bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya serta memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2). Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

3). Mendukung pembangunan masyarakat dengan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri.

4). Mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas profesionalisme.

5). Berperan besar dalam pembangunan masyarakat yang demokratis, adil dan makmur. 6). Meningkatkan kualitas berlanjut untuk menempati posisi yang baik dalam

persaingan dan kerjasama global. Entitas Universitas mencakup seluruh pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Universitas termasuk : - Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Negara di UGM - Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Yayasan Pembina UGM - Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Yayasan UGM - Pos/objek yang dimiliki dan atau dikuasai Yayasan Dana Abadi UGM. Seuai dengan PP No: 153/2000, organisasi universitas terdiri atas unsur-unsur Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Senat Akademik, Pimpinan, Majelis Guru Besar, Unsur Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang dan unsur-unsur lain yang diperlukan.

Page 80: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 80

Susunan pejabat dan pimpinan Universitas pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut :

Majelis Wali Amanat Ketua Pjs Sekretaris

Prof. Dr. Ir. Joedoro Soedarsono Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno

Senat Akademik Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. Dr. Faturochman, MA

Dewan Audit Ketua Sekretaris

Drs. Herwidayatmo, MBA Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Akt.

Majelis Guru Besar Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ir. Boma Wikan Tyoso, MSc. Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, S.U.

Pimpinan Universitas Rektor Wakil Rektor Wakil Rektor Senior Bidang

Akademik Wakil Rektor Senior Bidang

Administrasi Wakil Rektor Bidang Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Usaha

Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA Prof. Dr. Ir. Sudjarwadi, M.Eng. Prof. Dr. Marwan Asri, MBA Prof. Dr. Retno Sunarminingsih Sudibyo, M.Sc., Apt. Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc. Prof. Dr. Agus Dwiyanto, S.U., MPA.

b. Pelaporan Keuangan

Dengan penetapan UGM sebagai Badan Hukum Milik Negara dan untuk kepentingan akuntabilitas, Universitas diwajibkan menyusun laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional. Pelaporan keuangan Badan Hukum Milik Negara dimaksudkan untuk menyajikan dan mengungkapkan secara penuh aktivitas Universitas termasuk unit-unit di dalamnya dan sumber daya ekonomi yang dipercayakan oleh para penyumbang, anggota organisasi universitas, kreditur dan pihak lain serta untuk mempertanggung jawabkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-

Page 81: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 81

prinsip akuntabilitas dan transparansi. Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan universitas ini ditujukan untuk : 1). Memberikan informasi mengenai :

- Jumlah dan sifat aset, kewajiban dan aset bersih Universitas. - Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat

aset bersih. - Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode

dan hubungan antara keduanya. - Cara Universitas mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman

dan melunasi suatu pinjaman dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditas.

- Usaha jasa Universitas. 2). Menunjukan akuntabilitas kegiatan Universitas dengan cara mempertanggung-

jawabkan melalui laporan keuangan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

3). Mewujudkan transparansi dalam pelaporan keuangan Universitas dengan menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat.

4). Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh kekayaan, kewajiban dan aset bersih.

Sebagai universitas yang bersifat nirlaba, pelaporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No: 45 yang meliputi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Tujuan masing-masing laporan tersebut adalah : 1). Laporan Posisi Keuangan

Menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban dan aset bersih (ekuitas) serta informasi mengenai hubungan di antara elemen-elemen tersebut pada waktu tertentu. Laporan ini digunakan untuk menilai : a). Kemampuan Universitas untuk memberikan jasa secara berlanjut. b). Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi

kewajibannya dan kebutuhan pendanaan eksternal. 2). Laporan Aktivitas

Menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset bersih dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan.

Page 82: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 82

Laporan ini digunakan untuk : a) Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode. b) Menilai upaya, kemampuan dan kesinambungan organisasi dalam memberikan

jasa. c) Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja pengelola Universitas.

3). Laporan Arus Kas Menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dalam suatu periode serta peningkatan kas dan setara kas yang dihasilkan dalam satu periode.

c. Ciri Dasar/Karakteristik Akuntansi Keuangan Universitas

Universitas Gadjah Mada sebagai Badan Hukum Milik Negara adalah bersifat nirlaba sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik akuntansi bisnis. Oleh karena itu, laporan keuangan yang disusun memperhatikan karakteristik yang spesifik pada akuntansi untuk organisasi nirlaba, khususnya yang berlaku bagi organisasi pemerintah sehingga penyusunan laporan keuangan ini mengacu pada sistem akuntansi pemerintah serta sistem akuntansi yang diterapkan pada Universitas dan memperhatikan standar akuntansi keuangan Indonesia. Dengan demikian, ciri dasar/karakteristik akuntansi Universitas adalah : 1). Tidak bertujuan untuk mengukur laba

Tujuan Universitas tidak untuk memperoleh laba tetapi memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat sehingga harus memberikan informasi keuangan mengenai sumber daya ekonomi/keuangan yang digunakan untuk pelayanan dan asal sumber-sumber tersebut. Sesuai dengan PSAK No: 45 sumber daya tersebut diklasifikasikan dalam : a). Terikat yaitu sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan

tertentu oleh penyedia dana. Pembatasan tersebut dapat bersifat temporer/sementara atau permanen. (1) Pembatasan temporer/sementara adalah pembatasan penggunaan

sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.

(2) Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.

b). Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyedia dana.

Page 83: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 83

2). Akuntansi Dana Universitas sebagai organisasi nirlaba menggunakan sistem akuntansi dana yang mencakup akuntansi yang memisahkan dana menjadi dana lancar dan dana tidak lancar sesuai dengan masing-masing sumber dana yang dipercayakan. Dana diidentifikasikan sebagai suatu entitas akuntansi dan pelaporannya disajikan terpisah untuk masing-masing dana.

Sumber dana keuangan untuk penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan Universitas sesuai PP 153/2000 Pasal 42 berasal dari : a). Pemerintah b). Masyarakat c). Usaha dan tabungan universitas d). Luar negeri Dana dari Pemerintah merupakan dana yang berasal dari penerimaan melalui anggaran rutin dan pembangunan yang tertuang dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP), penerimaan hibah/subsidi serta hasil kontrak/kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan lembaga/instansi pemerintah. Dana dari masyarakat adalah dana yang berasal dari penerimaan pendidikan, seleksi masuk, kerja sama sesuai peran dan fungsi perguruan tinggi, sumbangan/ hibah dan penerimaan lain dari masyarakat. Dana dari usaha dan tabungan terdiri atas penerimaan penjualan dan pemanfaatan sumber daya universitas, penerimaan hasil usaha tambahan (auxiliary enterprises) dan penerimaan investasi. Dana dari luar negeri merupakan perolehan dari luar negeri dalam bentuk hibah, hadiah, donasi maupun hasil kerjasama dan kontrak internasional dan penerimaan dari pembayaran tution & admission fee oleh mahasiswa asing. Seluruh dana Universitas tersebut diklasifikasikan menjadi : a). Dana Lancar (Current Fund)

Merupakan dana tersedia untuk operasi universitas yang sepenuhnya berada dalam kendali universitas. Berdasarkan pembatasannya, dana ini diklasifikasi menjadi : (1) Dana Lancar Terbatas/Terikat (2) Dana Lancar Bebas/Tidak Terikat.

b). Dana Tidak Lancar (Non Current Fund)

Page 84: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 84

Dana Tidak Lancar merupakan dana yang tidak digunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari dan telah dirancang untuk suatu penggunaan tertentu. Dana ini diklasifikasi menjadi : (1) Dana Bantuan (Loan Funds) (2) Dana Sumbangan (Endowment Funds) (3) Dana Tahunan (Annuity funds) (4) Dana Pendapatan Jangka Panjang (Life Income Funds) (5) Dana untuk Bangunan (Plant Funds) (6) Dana untuk Lembaga (Agency Funds) Dana Bantuan (Loan Funds) Dana bantuan merupakan dana yang menampung sumber dana pinjaman bagi mahasiswa, dosen dan karyawan. Pemberi pinjaman dapat menentukan dan bantuan yang dioperasikan dengan perputaran (revolving basis). Termasuk dalam dana ini adalah pemberian dari badan, pemerintah, hadiah, bantuan, warisan yang ditentukan oleh pemberi dana untuk diberikan kepada mahasiswa, dosen dan karyawan sebagai pinjaman dan dana lain yang sifatnya bebas tetapi ditentukan untuk digunakan sebagai dana pinjaman oleh pihak yang berwenang di Universitas. Dana bantuan dapat ditetapkan secara temporer yaitu pokok dan bunga pinjaman dikembalikan kepada pemberi dana setelah periode waktu tertentu. Dana Sumbangan ( Endowment Funds) Dana sumbangan merupakan dana yang tidak dapat digunakan sampai tanggal pelaporan dan diinvestasikan atau tersedia untuk diinvestasi dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan. Dana sumbangan diklasifikasikan dalam : (1) Dana Sumbangan /endowment funds pemberi dananya menentukan

bahwa pokok dana tidak dapat diganggu gugat dan bersifat abadi, hanya pendapatan yang diperoleh dari investasi tersebut yang tersedia untuk digunakan.

(2) Term Endowment Funds, yaitu dana yang akan dihentikan dari status dana abadi sampai dengan waktu atau kondisi yang ditetapkan oleh pemberi dana untuk selanjutnya dapat digunakan sesuai kesepakatan.

(3) Quasi Endowment Funds, yaitu dana yang berfungsi sebagai dana abadi, karena ditentukan oleh universitas ( bukan oleh pemberi dana) untuk jangka waktu tertentu. Selanjutnya pokok pinjaman dapat digunakan untuk tujuan lainnya.

Page 85: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 85

Dana Tahunan/Annuity Funds Dana Tahunan merupakan dana dari pihak penyumbang dimana dengan kontrak tahunan Universitas mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak donor. Apabila perjanjian berakhir, sisa dananya menjadi milik Universitas. Dana Pandapatan Jangka Panjang/Life Income Funds Merupakan dana yang diberikan oleh penyumbang melalui dokumen kepercayaan (trust document) yang menentukan bahwa penghasilan dikurangi dengan biaya, dibayarkan kepada pihak yang ditentukan. Dana pokok menjadi milik Universitas kalau pihak yang ditentukan tersebut meninggal dunia. Dana untuk Bangunan/Plant Funds Dana ini menyerupai dana proyek dalam dana pemerintah yang menunjukkan dana yang ditetapkan untuk konstruksi baru dan perbaikan atau renovasi yang material. Dana ini dapat bersumber dari lembaga eksternal, bantuan mahasiswa, transfer dari dana tidak terbatas dan pendapatan dari sumbangan atau bantuan. Dana untuk bangunan meliputi : (1) Rekening dana untuk bangunan (unexpended plant funds) merupakan

dana untuk menampung sumber-sumber dana yang dipakai untuk membiayai akuisisi atau konstruksi aset jangka panjang. Apabila pengeluaran dari dana ini atau fasilitas terkait sudah dibangun, asetnya dibukukan dalam jenis dana yang lain.

(2) Dana pembaharuan dan pergantian (renewal and replacement funds) untuk menampung sumber-sumber yang digunakan untuk mendanai pembaharuan atau pergantian dan umumnya tidak dikapitalisasi.

(3) Dana penghentian utang (retirement of indebtedness funds). Dana ini digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok yang berhubungan dengan utang untuk pembangunan aset tetap.

(4) Investasi bersih dalam dana untuk bangunan (net investment in plant funds). Dana ini digunakan untuk mempersiapkan dana untuk konstruksi modal atau aset yang akan diperoleh, terdiri dari semua aset jangka panjang dan utang yang terkait. Uang untuk pembayaran pokok dan bunga pinjaman ditransfer dari kelompok dana lancar yang tidak terbatas.

Page 86: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 86

Dana untuk Lembaga/Badan (Agency Funds) Merupakan dana lembaga/badan yang dikelola universitas namun kepemilikannya tidak pada Universitas. Universitas berfungsi sebagai pengelola catatan akuntansi, pemegang dana dan melakukan pengeluaran atas nama mereka. Sesuai dengan misi dan program universitas dalam Rencana Strategis Universitas Gadjah Mada, penggunaan seluruh sumber dana di atas dalam Laporan Aktivitas untuk tahun 2004 dikelompokkan dalam : (1) Pengeluran Kelembagaan (2) Pengeluaran Pendidikan (3) Pengeluaran Penelitian (4) Pengeluaran Pengabdian pada Masyarakat (5) Pengeluaran Pengembangan SDM (6) Pengeluaran Kemahasiswaan (7) Pengeluaran Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (8) Pengeluaran Sarana, Prasarana dan Lingkungan Umum (9) Pengeluaran Lain-lain.

d. Satuan Akuntansi

Satuan akuntansi merupakan unit/entitas pertanggungjawaban akuntansi, ditetapkan berdasarkan unit yang ada dalam struktur organisasi Universitas Gadjah Mada, yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk mengelola, mengadministrasikan/ membukukan dan melaporkan aset, kewajiban dan saldo dalam bentuk laporan keuangan. Satuan akuntansi struktural terdiri atas : 1). Kantor Pusat Universitas (Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Senat Akademik,

Majelis Guru Besar, Pimpinan Universitas) 2). Fakultas-Fakultas beserta auxiliary activity 3). Pascasarjana 4). Lembaga, Pusat Studi dan Pusat Antar Universitas 5). Unit Pelaksana Teknis/Unit Penunjang (Kebun Pendidikan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, Unit Pengembangan Hewan Percobaan, Laboratorium, Rumah Sakit Pendidikan dan lain lain)

6). Unsur Pelaksana Administrasi 7). Unit Kegiatan Usaha (auxiliary enterprises) 8). Satuan Audit Internal 9). Satuan Keamanan Kampus.

Page 87: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 87

e. Lingkup Laporan

1) Laporan keuangan belum mencakup seluruh transaksi yang ada di UGM. Dari 349 unit pengelola keuangan di seluruh UGM yang tercakup dalam laporan keuangan yang disajikan ini adalah 298 unit atau 85,39%.

2) Saldo utang piutang antar unit per 31 Desember 2004 belum seluruhnya dieliminasi karena belum seluruh unit melakukan pencatatan secara berimbang yaitu adanya perbedaan pencatatan unit yang berpiutang dengan yang berutang.

3) Transaksi kas keluar dan kas masuk masih mencakup transaksi-transaksi pengiriman uang antar unit dilingkup Universitas Gadjah Mada, dan transaksi penyetoran/ pengambilan tunai di bank. Hal ini mengakibatkan laporan arus kas masih mencakup arus kas keluar untuk transaksi yang sama.

4) Penyajian sediaan per 31 Desember 2004 dilakukan dengan melakukan penyesuaian hasil opname akhir tahun terhadap biaya terkait yaitu dengan mendebit akun sediaan dan mengurangi biaya satu tahun/perioda senilai hasil opname.

. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan Universitas menggunakan basis akrual yang dimodifikasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Semua ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan berlaku untuk pelaporan keuangan Universitas kecuali secara spesifik dinyatakan lain.

b. Periode Akuntansi

Periode akuntansi adalah satu tahun dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Untuk menetapkan pisah batas pelaporan keuangan sebelum dan setelah beralih status menjadi Badan Hukum Milik Negara maka ditetapkan tanggal 31 Desember 2002 sebagai tanggal laporan keuangan awal Universitas.

c. Penjabaran Kurs Valuta Asing

Elemen laporan keuangan Universitas dalam valuta asing, dilaporkan dalam nilai Rupiah. Konversi didasarkan pada Kurs Tengah bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan.

d. Kebijakan Akuntansi Pos-Pos Laporan Keuangan

1). Investasi Permanen Penyertaan modal dalam unit usaha Universitas dibukukan berdasarkan harga perolehan termasuk pengeluaran tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

Page 88: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 88

2). Aset Tetap a). Tanah

Terhadap aset tetap tanah dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan harga pasar (market data approach). Penilaian tanah didasarkan pada perbandingan secara langsung objek yang dinilai dengan data transaksi pembanding yang telah dianalisa, dengan menggunakan faktor penyesuaian (adjustment).

b). Infrastruktur Universitas

Infrastruktur Universitas merupakan sarana dan prasarana dasar yang dimiliki dalam bentuk jalan, bangunan air, jaringan, instalasi dan peralatan, dan mesin yang digunakan dalam pengoperasian instalasi dan jaringan. Terhadap infrastruktur dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan nilai pengganti berdasarkan data standar harga yang berlaku serta memperhatikan nilai sisa manfaat dari infrastruktur dimaksud.

c). Gedung dan Bangunan

Tehadap gedung dan bangunan dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan pendekatan biaya (cost approach), yaitu dengan cara menghitung keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bangunan pada kondisi baru sesuai dengan penilaian.

d). Kendaraan dan Alat Angkutan

Terhadap kendaraan dan alat angkutan dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan nilai pengganti berdasarkan nilai pasar yang wajar serta memperhatikan nilai sisa manfaat dari kendaraan dan alat angkutan.

e). Peralatan dan Mesin

Terhadap peralatan dan mesin dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan nilai pasar (market data approach) dengan melakukan perbandingan harga penjualan kendaraan bermotor yang sejenis dan tahun yang sama.

f). Buku dan Media Perpustakaan

Buku dan media perpustakaan dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan nilai pengganti berdasarkan nilai pasar yang wajar serta memperhatikan nilai sisa manfaat.

Page 89: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 89

g). Hewan, Tumbuhan dan Sejenisnya Hewan, tumbuhan dan sejenisnya dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan nilai pengganti berdasarkan nilai pasar yang wajar serta memperhatikan nilai sisa manfaat.

h). Heritage (Museum Kepurbakalaan)

Aset tetap heritage adalah aset yang berkaitan dengan barang seni dan bersejarah termasuk barang-barang kepurbakalaan.

i). Aset Tetap Lainnya

Terhadap aset tetap lain dalam pelaporan keuangan ini telah dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan nilai pengganti berdasarkan nilai pasar yang wajar serta memperhatikan nilai sisa manfaat aset tetap lain.

3). Aset Dalam Pengerjaan

Aset dalam pengerjaan dinilai berdasarkan tingkat penyelesaian atas pengerjaan berdasarkan dokumen yang mendukung tingkat penyelesaian atas pekerjaan dimaksud.

4). Aset Lainnya

Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar, aset tetap dan investasi permanen.

5). Aset Bersih/Ekuitas Dana

Aset bersih/ekuitas dana merupakan selisih antara seluruh kekayaan dikurangi dengan kewajiban Universitas. Jumlah tersebut merupakan seluruh akumulasi dana yang dikelola dan dipertanggungjawabkan. Dalam laporan keuangan seluruh aset bersih per 1 Januari 2002 diklasifikasikan sebagai Penyertaan Modal Awal Pemerintah.

6). Utang/Piutang

Utang piutang untuk biaya operasional antara Kantor Pusat Universitas dengan Fakultas, Program Pascasarjana dan Program Magister serta unit lainnya disebut Utang Piutang Luncuran dieliminasi semaksimal mungkin per tanggal Laporan Posisi Keuangan.

Page 90: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 90

PENJELASAN LAPORAN POSISI KEUANGAN A. ASET

3.1 ASET LANCAR 3.1.1 KAS DAN SETARA KAS

Jumlah kas dan setara kas terdiri atas:

2004 2003 (Rp) (Rp)

Kas Rupiah 6.172.956.335,47 4.181.716.297,28Kas Valuta Asing 75.492.274,00 7.758.172,50Bank Rupiah (Giro) 114.551.640.800,18 78.609.510.275,60Bank Valuta Asing (Giro) 6.093.447.979,15 3.549.998.874,60Bank Rupiah (Tabungan) 39.049.494.911,45 22.273.290.986,45Bank Valuta Asing (Tabungan) 783.997.051,02 417.182.342,65Bank Rupiah (Deposito) 30.159.140.256,94 20.995.775.899,42Bank Valuta Asing (Deposito) 889.066.264,12 41.817.100,00

Jumlah 197.775.235.872,33 130.077.049.948,50

Jumlah kas dan setara kas seluruh Unit Universitas Gadjah Mada per 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesar Rp 197.775.235.872,33 dan Rp 130.077.049.948,50. Deposito yang digolongkan dalam kas dan setara kas merupakan deposito yang bersifat roll over dan dimanfaatkan sebagai upaya mendayagunakan uang kas sebelum digunakan untuk operasi Universitas. Nilai kas dan setara kas dalam valuta asing per 31 Desember 2004 berdasarkan konversi nilai kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesar Rp 9.290,00 dan Rp 8.465,00. Jumlah kas dan setara kas dalam valuta asing per 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesar USD 849,901.81 dan USD 474,513.47.

3.1.2 INVESTASI JANGKA PENDEK Nilai Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesar Rp4.450.000.000,00 dan Rp1.250.000.000,00, dengan rincian sebagai berikut :

2004 2003

(Rp) (Rp) Fak. Ekonomi di BNI Sekuritas 1.500.000.000,00 1.250.000.000,00KPU UGM di Syariah Mandiri 100.000.000,00 - MSI di BNI Sekuritas 1.000.000.000,00 - Fak Teknik di Bank Niaga 50.000.000,00 - PS Kedokteran Tropis 300.000.000,00 -

Page 91: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 91

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

1.000.000.000,00 -

Lembaga Penelitian 500.000.000,00 - Jumlah 4.450.000.000,00 1.250.000.000,00

3.1.3 PIUTANG Jumlah piutang terdiri atas:

2004 2003 (Rp) (Rp)

Piutang kepada Mahasiswa 14.495.758.290,00 8.437.286.695,00 Piutang kepada Dosen 385.755.900,00 484.273.300,00 Piutang kepada Pegawai 734.342.285,00 1.295.524.184,00 Piutang Lain-lain 2.383.512.117,81 16.758.335.397,85 Cadangan Piutang Ragu-ragu - -

Jumlah 17.999.368.592,81 26.975.419.576,85

Piutang kepada mahasiswa per 31 Desenber 2004 sebesar Rp14.495.758.290,00 sebagian besar merupakan tunggakan pembayaran SPP Mahasiswa menurut fakultas/magister yang belum dapat diklasifikasi umurnya. Jumlah tagihan tersebut sebesar Rp 14.487.083.290,00 berada di Pascasarjana. Piutang kepada dosen sebesar Rp385.755.900,00 sebagian besar berupa kas bon dari dosen yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2004. Piutang kepada pegawai sebesar Rp734.342.285,00 sebagian besar berupa kas bon dari pegawai yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2004. Piutang lain-lain sebesar Rp2.383.512.117,81 merupakan tagihan lain-lain UGM kepada fihak ke III. Piutang lain-lain yang berjumlah cukup signifikan berada di Pasca Sarjana sebesar Rp865.693.400,00; Fakultas Teknik sebesar Rp 212.941.262,00; Fakultas Teknologi Pertanian sebesar Rp210.277.081,00; Unit Kegiatan Usaha(UKU) Gama Press sebesar Rp433.613.300,00; UKU Grha Sabha Pramana sebesar Rp 230.419.842,50; dan UKU Perpustakaan Universitas sebesar Rp 128.907.086,00.

Page 92: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 92

3.1.4 SEDIAAN

Jumlah sediaan terdiri atas: 2004 2003 (Rp) (Rp)

Bahan Habis Pakai (ATK dan Cetakan) 199.000.762,00 833.142.040,00 Bahan Praktikum - 52.289.600,00 Bahan Laboratorium - 613.270.257,00 Bahan Bakar - - Bahan Perawatan dan Operasi (Bengkel) - - Barang Kemahasiswaan - - Barang Rumah Sakit - - Barang di Toko Universitas - - Lain-lain 1.599.414.190,67 229.614.037,30

Jumlah 1.798.414.952,67 1.728.315.934,30

Sediaan per 31 Desember 2004 sebesar Rp199.000.762,00 adalah sediaan berdasarkan hasil opname fisik dan catatan pembukuan Unit Pengelola Barang (UPB) di Kantor Pusat Universitas dan dari unit kerja lainnya. Sediaan lain-lain per 31 Desember 2004 sebesar Rp1.599.414.190,67 merupakan sediaan obat-obatan di Gama Medical Centre Rp 20.630.667,00 dan apotik UGM Rp 219.634.500.66 serta sediaan di Gama Press berupa buku Rp 1.140.926.402.01 dan berupa barang cetakan Rp218.222.621,00. 3.1.5 POS TRANSITORIS (DEBET)

2004 2003 (Rp) (Rp)

Biaya Dibayar di Muka 402.248.339,00 - Pembayaran Dimuka kepada Rekanan - - Pendapatan yang Ditangguhkan - - R/K Antar Satuan Akuntansi (debet) 22.368.410.768,97 -

Jumlah 22.770.659.107,97 - Biaya dibayar dimuka sebesar Rp 402.248.339,00 merupakan pembayaran dimuka kepada pihak ke III di Magister Management sebesar Rp 195.763.085,00 dan biaya dibayar dimuka di UKU Gama Press sebesar Rp 206.485.254,00. R/K Antar Satuan Akuntansi sebesar Rp22.368.410.768,97 merupakan jumlah tagihan/piutang antar satuan akuntansi di UGM yang belum bisa diklarifikasi dan dilakukan eliminasi.

Page 93: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 93

3.2. ASET LANCAR LAINNYA (DANA) Aset lancar lainnya merupakan dana yang tidak sepenuhnya dikuasai penggunaannya oleh Universitas. Penggunaan atas aset lancar lainnya selain ditentukan oleh Universitas juga ditentukan oleh instansi/lembaga lain atau perorangan yang memberikan donasi kepada UGM (Endowment Fund), serta dana yang dikelola Panitia Pembangunan Gedung Fakultas Hukum (Plant Fund). Aset lancar lainnya terdiri atas:

3.2.1. DANA SUMBANGAN (ENDOWMENT FUND)

Dana sumbangan (endowment fund) per 31 Desember 2004 sebesar Rp12.002.610.395,00 merupakan himpunan sumbangan (endowment fund) yang diperoleh dari kerjasama dengan Nippon Foundation Jepang dan dana sumbangan yang dikelola Yayasan Dana Abadi Universitas Gadjah Mada. 3.2.1.1 KAS DAN SETARA KAS

2004 2003 (Rp) (Rp)

Bank Rupiah Giro 262.964.579,00 140.757.540,00 262.964.579,00 140.757.540,00

Kas dan setara kas sebesar Rp262.964.579,00 merupakan saldo rekening giro milik Yayasan Dana Abadi yang disimpan di Bank BNI.

3.2.1.2 INVESTASI

Investasi Dana Sumbangan (Endowment Fund) pada tanggal 31 Desember 2004 adalah:

2004 2003 (Rp) (Rp) Investasi ditempatkan di Deutch Bank/Nippon Foundation

9.489.645.816,00

Investasi yang ditempatkan di BNI Sekuritas/ Yayasan Dana Abadi UGM

2.250.000.000,00 2.250.000.000,00

Jumlah 11.739.645.816,00 2.250.000.000,00

Kerjasama antara UGM dengan Nippon Foundation adalah sebagai upaya pemberian bea siswa untuk program S2 dan program S3. Nippon Foundation sepakat menempatkan dana sebesar US $1,000,000 dan ditanamkan pada Global Investment Management, Deutsche

Page 94: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 94

Bank AG New York, dengan rekening atas nama Gadjah Mada University. Hasil dari penempatan tersebut (Interest Income) dengan proporsi 70% dapat dimanfaatkan oleh UGM sedangkan 30% ditempatkan kembali menambah pokok investasi di Deutsche Bank AG. Jumlah sebesar Rp 9.489.645.816,00 merupakan penjabaran dari saldo rekening investasi di Deutsche Bank AG sebesar US$ 1,021,490.40 dengan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal 31 Desember 2004 (Rp9.290/USD). Nilai Investasi Rp2.250.000.000,00 merupakan investasi oleh Yayasan Dana Abadi UGM di BNI Sekuritas. 3.2.2 DANA UNTUK ASET TETAP (PLANT FUND) Dana untuk aset tetap pada tanggal 31 Desember merupakan dana yang dikelola Panitia Pembangunan Gedung Fakultas Hukum yaitu panitia yang dibentuk untuk menyelesaikan pembangunan gedung kuliah Fakultas Hukum. Panitia ini merupakan satuan akuntansi dana yang diperuntukkan untuk pembangunan gedung. Jumlah dana yang terhimpun sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp1.300.000.000,00. Realisasi riil penghimpunan dana dan kemajuan phisik gedung sampai dengan akhir penyusunan laporan keuangan belum dilaporkan. 3.3 ASET TETAP

Aset Tetap Universitas Gadjah Mada diklasifikasikan dalam aset tetap tidak terikat dan aset tetap terikat dengan rincian sebagai berikut: 3.3.1 ASET TETAP TIDAK TERIKAT

2004 2003 (Rp) (Rp)

Tanah - - Infrastruktur 3.962.630.885,00 3.199.975.000,00Gedung dan Bangunan 33.183.743.376,92 24.740.073.513,00Kendaraan dan Alat Angkutan 2.333.949.175,00 1.317.896.175,00Peralatan dan Mesin 43.278.057.092,00 20.121.414.572,00Buku & Media Perpustakaan 3.750.631.505,00 2.343.867.188,00Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya. 42.615.140,00 8.300.000,00Heritage - - Aset Tetap Lain-lain 43.355.000,00 -

Jumlah 86.594.982.173,92 51.731.526.448,00

Page 95: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 95

Aset tetap tidak terikat adalah aset tetap yang tidak ada pembatasan peruntukannya dari pemberi dana. Nilai aset tetap tidak terikat sebesar Rp 86.594.982.173,92 merupakan aset hasil pengadaan dari Dana Masyarakat dan pembangunan/hibah/sumbangan langsung dari masyarakat yang terakumulasi sampai dengan 31 Desember 2004. 3.3.2 ASET TETAP TERIKAT

2004 2003 (Rp) (Rp)

Tanah 1.698.394.951.500,00 1.698.394.951.500,00 Infrastruktur 24.731.234.338,61 23.968.040.338,61 Gedung dan Bangunan 547.426.350.019,81 546.734.816.519,81 Kendaraan dan Alat Angkutan 10.052.640.075,00 9.892.910.075,00 Peralatan dan Mesin 165.734.093.795,00 160.187.024.410,00 Buku & Media Perpustakaan 7.027.230.704,00 6.201.963.963,00 Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya 10.750.000,00 10.750.000,00 Aset Tetap Lain-lain 3.048.646.162,00 2.753.806.162,00

Jumlah 2.456.425.896.594,42 2.448.144.262.968,42 Aset tetap terikat sebesar Rp2.456.425.896.594,42 merupakan aset tetap yang dibatasi peruntukannya oleh pemberi dana. Aset tetap tanah sebesar Rp1.698.394.951.500,00 merupakan tanah yang dikuasai oleh Universitas. Nilai tanah pada laporan keuangan ini termasuk nilai tanah yang dikuasakan oleh pemiliknya kepada Universitas untuk digunakan sebagai tempat pendidikan seluas 6.082.950 m2 dengan nilai Rp132.935.650.000,00 atau 63 % dari luas tanah keseluruhan 9.654.637 m2. Dalam nilai gedung dan bangunan sebesar Rp547.426.350.019,81 belum termasuk nilai Gedung Unit IV Fakultas Farmasi dan Gedung SIC (Student Internet Center) Fakultas MIPA serta Masjid Kampus UGM beserta bangunan penunjangnya yang telah selesai dalam tahun 2002 namun sampai dengan akhir tahun 2004 belum diserahkan kepada universitas. Nilai bangunan tersebut juga tidak mencakup penambahan nilai gedung sebagai akibat renovasi/perbaikan oleh unit kerja di UGM atau pihak lain yang terkait yang belum dilaporkan. Bangunan yang telah direnovasi tetapi pertambahan nilai bangunannya belum tercantum dalam laporan keuangan antara lain adalah bangunan ATM dan Kantor Kas Pembantu Bank Niaga, Bank BNI, Bank Mandiri dan bangunan rumah dinas yang digunakan untuk kantor Gama Medical Center, Jogya Medianet, GMUM dan BPR Duta Gama.

Page 96: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 96

Untuk mendukung kegiatan Universitas beberapa persil tanah Universitas telah dibangun gedung/bangunan oleh pihak pengguna tanah tersebut yaitu: - RSUP Dr Sardjito dibangun oleh Departemen Kesehatan sebagai rumah sakit

pendidikan. - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu pemanfaatan selama

25 tahun terhitung sejak 20 Februari 2001. Bangunan gedung kantor yang dibangun pihak Bank di atas tanah milik Universitas tersebut berikut fasilitasnya akan diserahkan ke Universitas setelah masa perjanjian berakhir.

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu pemanfaatan selama 30 tahun terhitung sejak 23 Agustus 2000.

- PT Bank Mandiri (Persero) dengan jangka waktu pemanfaatan selama 10 tahun terhitung sejak 5 September 2000.

- Purna Budaya didirikan oleh Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

- Pusat Pendidikan dan Ketrampilan Profesional (PPKP), Universitas Negeri Yogyakarta.

3.4 ASET LAIN LAIN

Nilai aset lain-lain sebesar Rp 536.820.354.298,52 terdiri atas:

3.4.1 ASET DALAM KONSTRUKSI TIDAK TERIKAT

2004 2003 (Rp) (Rp)

Tanah - - Infrastruktur 1.180.676.135,00 - Gedung dan Bangunan 21.227.807.930,00 12.758.680.000,00Kendaraan dan Alat Angkutan - - Peralatan dan Mesin - - Buku & Media Perpustakaan - - Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya - - Aset Tetap Lain-lain - -

Jumlah 22.408.484.065,00 12.758.680.000,00 Aset dalam konstruksi tidak terikat per 31 Desember 2004 sebesar Rp22.408.484.065,00 merupakan pengeluaran untuk pembangunan aset yang belum selesai 100%. Jumlah tersebut terdiri atas: • Pembangunan infrastruktur sebesar Rp1.180.676.135,00 yaitu di Kantor Pusat

Universitas UGM dan di Fakultas Teknik. • Pembangunan gedung dan bangunan sebesar Rp21.227.807.930,00 merupakan

pembangunan gedung di Magister Management sebesar Rp18.986.840.670,00 (s.d 2003

Page 97: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 97

audited); di Fakultas MIPA sebesar Rp268.546.260,00; dan di Fakultas Kedokteran Rp1.972.421.000,00.

3.4.2 ASET DALAM KONSTRUKSI TERIKAT

2004 2003 (Rp) (Rp)

Tanah - - Infrastruktur 45.134.206.713.17 33.093.402.935,29Gedung dan Bangunan 360.589.265.285,35 324.348.195.615,07Kendaraan dan Alat Angkutan - - Peralatan dan Mesin 103.284.280.730,00 54.425.446.109,00Buku & Media Perpustakaan - - Hewan, Tumbuhan dan sejenisnya. - - Aset Tetap Lain-lain - -

Jumlah 509.007.752.728,52 411.867.044.659,36

Aset dalam konstruksi terikat per 31 Desember 2004 sebesar Rp509.007.752.728,52 berasal dari penambahan dari Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) berupa infrastruktur Rp45.134.206.713,17; gedung dan bangunan Rp351.223.684.756,11; peralatan dan mesin Rp103.284.280.730,00; serta dari pembangunan Gama Book Store yang dibangun oleh PT Neocelindo Intibeton sebesar Rp9.311.308.779,24 (lihat butir 3.6 Kewajiban Jangka Panjang). Aset hasil pembangunan/pengadaan oleh Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) sebagian besar telah diselesaikan namun belum dicatatkan dalam daftar aset tetap UGM, karena serah terima dari proyek ke UGM belum dilaksanakan.

3.4.3 HAK PATEN DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

2004 2003 (Rp) (Rp)

Hak Paten - - HAKI 53.050.000,00 - Biaya Pendirian 45.200.000,00 -

Jumlah 98.250.000,00 -

Biaya pendirian merupakan pengeluaran awal untuk mendapatkan pengakuan bagi suatu satuan usaha dari pihak luar. Jumlah sebesar Rp98.250.000,00 merupakan biaya pendirian di Program Pendidikan Profesi Akuntansi sebesar Rp45.200.000,00 dan pembangunan software di Fakultas Teknik sebesar Rp 53.050.000,00.

Page 98: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 98

3.4.4 PENYERTAAN DI UNIT USAHA & JOINT OPERATION

Penyertaan di unit usaha dan Joint Operation sebesar Rp5.305.867.505,00 terdiri atas:

2004 2003 (Rp) (Rp)

Penyertaan Reksadana 500.000.000,00 700.000.000,00PT GMUM 4.409.710.005,00 0,00Bank Garansi 396.157.500,00 308.939.500,00

Jumlah 5.305.867.505,00 Rp1.008.939.500,00

- Penyertaan Reksadana sebesar Rp500.000.000,00 merupakan investasi dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan.

- Penyertaan Universitas Gadjah Mada kepada PT GMUM sebesar Rp 4.409.710.005,00 merupakan seluruh modal di setor yang dilaporkan oleh PT GMUM sejak berdirinya PT GMUM. Secara substance over form PT GMUM didirikan dan dalam kendali sepenuhnya oleh Universitas sehingga sejak tahun 2004 dibukukan sebagai penyertaan di Laporan Keuangan UGM .

- Bank Garansi sebesar Rp396.157.500,00 yaitu bank garansi di Magister Ekonomi Pembangunan sebesar Rp54.787.500,00; di Fakultas Teknik sebesar Rp176.370.000,00, dan sebesar Rp165.000.000,00 di Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik.

KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH (EKUITAS DANA) 3.5. KEWAJIBAN LANCAR 3.5.1. UTANG

2004 2003 (Rp) (Rp)

Utang Kepada Rekanan 76.903.133,00 100.000.000,00Utang Kepada Mahasiswa 503.235.989,00 547.810.869,00Utang Kepada Dosen 835.800,00 26.520.500,00 Utang Kepada Pegawai 20.000.000,00 - Utang Pajak 1.957.429.208,00 911.611,00Utang Lain-lain 11.078.632.263,59 22.792.630.845,00

Jumlah 13.637.036.393,59 23.467.873.825,00

Utang kepada rekanan sebesar Rp76.903.133,00 merupakan saldo utang UGM (di unit Kantor Pusat Pascasarjana) kepada rekanan yang bekerja untuk UGM per 31 Desember 2004.

Page 99: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 99

Utang kepada mahasiswa sebesar Rp503.235.989,00 merupakan perhitungan atas pembayaran biaya kuliah yang dibayar dimuka (sistem paket) sehingga belum diakui sebagai pendapatan Universitas untuk periode tahun 2004. Utang tersebut sebagian besar terjadi di Pascasarjana sebesar Rp482.750.058,00 Utang kepada dosen sebesar Rp835.800,00 merupakan perhitungan pinjaman dosen kepada kantor Pascasarjana. Utang kepada pegawai sebesar Rp20.000.000,00 di Magister Pengelolaan Lingkungan berupa utang Magister kepada individu pengelola. Utang Pajak sebesar Rp1.957.429.208,00 merupakan pajak-pajak yang dipungut tetapi belum disetorkan ke Kas Negara. Utang tersebut terjadi di Kantor Pusat Universitas dan Pascasarjana. Utang lain-lain sebesar Rp11.078.632.263,59 merupakan utang kepada pihak-pihak ke III di luar UGM. Jumlah tersebut terdiri atas utang kepada:

2004 (Rp) Bank Mandiri 4.700.000.000,00 Kosudgama 2.129.160.000,00 CV Sumber Teknik 638.924.300,00 PT Calmic Indonesia 21.560.000,00 PT Prima Integrasi Network 65.007.795,00 CV Wastu Buana Abdi Teknik 5.625.000,00 Pembuatan Perangkat Lunak E-LISA 16.100.000,00 Pihak ke III kontrak kerjasama F.Teknik 2.047.922.575,00 Pihak ke III (di magister- magister) 419.090.522,00 Pihak ke III (di satuan akuntansi lain) 1.035.192.071,59

Jumlah 11.078.632.263,59 3.5.2 POS TRANSITORIS (KEWAJIBAN)

Pos transitoris sisi kewajiban/utang terdiri atas:

2004 2003 (Rp) (Rp)

Uang Titipan 174.692.525,23 518.516.510,00Jaminan - - R/K Antar Satuan Akuntansi (kredit) 32.588.846.656,00 -

Jumlah 32.763.539.181,23 518.516.510,00

Page 100: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 100

Uang titipan sebesar Rp174.692.525,23 merupakan uang titipan di KPTU Pascasarjana sebesar Rp7.067.000,00 dan Fakultas Ekonomi sebesar Rp167.625.525,23.

R/K Antar Satuan Akuntansi sisi kredit sebesar Rp 32.588.846.656,00 merupakan kewajiban antar satuan akuntansi yang belum bisa di eliminasi. Jumlah R/K yang terbesar berada di Kantor Pusat Universitas Bagian Anggaran Masyarakat sebesar Rp 15.204.472.821,00 yaitu alokasi ke unit-unit untuk tahun 2004 yang belum diambil, di Magister Administrasi Publik sebesar Rp 2.027.500.000,00 yaitu R/K dengan Pascasarjana. Jumlah lainnya sebesar Rp3.643.471.072,00 berada di Kantor Pusat Pascasarjana berupa titipan bea siswa program S3 yang tersimpan di rekening Pascasarjana.

3.6 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp 9.311.308.779,24 merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh UGM kepada PT Neocelindo Intibeton dalam rangka kerjasama pembangunan dan pengoperasian Gadjah Mada Bookstore sesuai perjanjian kontrak Nomor 5069/P/KS/2003 tanggal 26 September 2003. Nilai kewajiban jangka panjang disesuaikan dengan kemajuan pembangunan gedung sampai dengan 31 Desember 2004 yaitu mencapai + 24% dari nilai biaya pembangunan secara keseluruhan sebesar Rp 38.591,939.435, 50.

3.7 ASET BERSIH

Aset bersih (ekuitas) Universitas merupakan seluruh kekayaan dikurangi kewajiban Universitas. Aset bersih per 31 Desember 2004 terinci sebagai berikut:

3.7.1 ASET BERSIH DANA LANCAR

Aset Bersih Dana Lancar terdiri atas:

3.7.1.1 Aset Bersih Dana Lancar Tidak Terikat

2004 2003 (Rp) (Rp)

Dana Lancar Dana Masyarakat 225.415.948.746,84 113.579.420.754,13Penyertaan Awal Pemerintah 69.891.675.653,98 70.964.344.258,98

Jumlah 295.307.624.400,82 184.543.765.013,11

Page 101: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 101

Aset bersih dana lancar dana masyarakat merupakan selisih kekayaan dan kewajiban Universitas dari masyarakat yang tidak mengalami keterikatan dari pemberi dana. Penyertaan Awal Pemerintah yang dikelompokkan sebagai aset bersih dana lancar tidak terikat adalah kekayaan yang diperoleh universitas melalui kerjasama dan kontrak pemerintah, tetapi tidak berasal dari pengeluaran pemerintah langsung kepada UGM (DIK/DIP untuk UGM). Penurunan Penyertaan Awal Pemerintah tahun 2004 dibandingkan tahun 2003 merupakan penghapusbukuan entitas Yayasan Dana Pembina yang pada tahun 2003 telah dibukukan sebagai Penyertaan Awal Pemerintah dan reklasifikasi Dana Fakultas Teknik yang dipindahkan ke dana masyarakat terikat sementara.

3.7.1.2 Aset Bersih Dana Lancar Terikat Sementara Aset bersih dana lancar terikat sementara sebesar Rp2.973.615.402.747,76 merupakan selisih kekayaan dan kewajiban Universitas yang mengalami keterikatan sementara dari pemberi dana.

2004 2003 (Rp) (Rp)

Dana Lancar Dana Masyarakat 511.815.437.530,38 416.041.972.32,94Penyertaan Awal Pemerintah 2.461.799.965.307,38 2.460.969.111.654,38

Jumlah 2.973.615.402.837,76 2.877.011.083.687,32 Dana lancar terikat sementara sebesar Rp 511.821.116.780,38 merupakan selisih kekayaan dan kewajiban Univeritas yang mengalami keterikatan dari pemberi dana yang berasal dari Dana Masyarakat. Penyertaan Awal Pemerintah sebesar Rp2.461.799.965.307,38 merupakan kekayaan dan kewajiban Universitas yang berasal dari anggaran pemerintah dan hasil inventarisasi awal kekayaan UGM ketika menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Penambahan Penyertaan Awal Pemerintah sebesar Rp 830.853.653,00 sebagai akibat reklasifikasi entitas Dana Fakultas Teknik yang dipindah dari dana Masyarakat Tidak Terikat ke Dana Masyarakat Terikat Sementara.

Page 102: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 102

3.7.2 ASET BERSIH DANA TIDAK LANCAR

Aset bersih dana tidak lancar sebesar Rp13.302.610.395,00 merupakan aset bersih yang dikelola oleh Universitas yaitu:

2004 2003 (Rp) (Rp)

Dana Sumbangan/Endowment fund 12.002.610.395,00 2.390.757.540,00 Dana untuk Aset Tetap/Plant Fund 1.300.000.000,00 -

Jumlah 13.302.610.395,00 2.390.757.540,00

Aset bersih dana tidak lancar sebesar Rp12.002.610.395,00 merupakan dana sumbangan(endowment fund) per 31 Desember yang diperoleh dari kerjasama dengan Nippon Foundation Jepang dan dana sumbangan yang dikelola Yayasan Dana Abadi Universitas Gadjah Mada (lihat butir 3.2.1). Dana untuk aset tetap sebesar Rp1.300.000.000,00 merupakan dana yang dikelola Panitia Pembangunan Gedung Fakultas Hukum yaitu panitia yang dibentuk untuk penyelesaian pembangunan gedung kuliah Fakultas Hukum (lihat butir 3.2.2).

4. PENJELASAN LAPORAN AKTIVITAS 4.1 PENERIMAAN

4.1.1 PENERIMAAN DANA DARI PEMERINTAH

Penerimaan dari dana pemerintah pada tahun 2004 adalah:

(Rp) Anggaran Rutin /DIK-APBN 101.691.311.358,00Anggaran Pembangunan /DIP-APBN 120.801.150.720,74Hibah 6.059.895.600,00Kerja sama dan kontrak dengan instansi pemerintah 7.286.061.711,00

Jumlah 235.838.419.389,74 Penerimaan yang berasal dari dana pemerintah sebesar Rp101.691.311.358,00. dari anggaran rutin merupakan penerimaan berasal dari alokasi APBN Pemerintah Republik Indonesia melalui Daftar Isisan Kegiatan (DIK) UGM tahun 2004 untuk membiayai kegiatan rutin Universitas. Jumlah sebesar Rp120.801.150.720,74 merupakan penerimaan berasal dari anggaran pembangunan Pemerintah Republik Indonesia melalui Daftar Isian Proyek(DIP)

Page 103: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 103

Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) untuk pengembangan sarana dan prasarana serta kegiatan pengembangan lain Universitas.

Penerimaan Hibah sebesar Rp6.000.000.000,00 merupakan hibah pemerintah pusat kepada UGM untuk percepatan BHMN UGM yang diterima Kantor Pusat Universitas. Sedangkan sebesar Rp37.770.000,00 hibah yang diterima di Pusat Studi Kedokteran Tropis dan sebesar Rp22.125.600,00 di Pusat Studi Perencanaan Pembangunan. Penerimaan kontrak dan kerjasama dengan instansi pemerintah sebesar Rp7.286.061.711,00 merupakan hasil kerjasama dan kontrak antara UGM dengan berbagai instansi pemerintah. Kontrak dan kerjasama yang signifikan ialah di Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik sebesar Rp1.972.824.370,00; berada di Pusat Studi Perencanaan dan Pembangunan Regional sebesar Rp2.078.292.000,00; dan berada di Lembaga Penelitian sebesar Rp2.978.478.750,00.

4.1.2 PENERIMAAN DANA MASYARAKAT Penerimaan Dana Masyarakat dalam tahun 2004 terdiri atas:

(Rp) Penerimaan Pendidikan dan Fee 289.224.149.611,48Penerimaan Hibah, Donasi dan Sumbangan 6.794.230,58Penerimaan Kerjasama dan Kontrak 62.108.596.071,57Penerimaan Lain dari Masyarakat 29.021.468.839,31

Jumlah 380.361.008.752,94

4.1.2.1 Penerimaan Pendidikan dan Fee Penerimaaan dana masyarakat sebesar Rp289.224.149.611,48 merupakan penerimaan pendidikan dan fee berupa iuran dari mahasiswa yang diterima oleh Universitas selama perioda tahun 2004. Jumlah tersebut terdiri atas:

(Rp) Sumbangan Pembinaan Pendidikan(SPP) 119.199.798.028,68Biaya Operasional Pendidikan (BOP) 40.019.202.135,17Sumbangan Pengembangan Mutu Pendidikan (SPMA)

96.085.512.721,67Uang Praktikum Mahasiswa 234.914.500,00Fee Peneliti Asing 2.748.325,00Penerimaan dari Calon Mahasiswa 9.243.972.695,34Semester Pendek 689.735.791.22Uang Ujian dan Wisuda 4.050.000,00Penerimaan Pendidikan Lainnya 23.744.215.414,40

Jumlah 289.224.149.611,48

Page 104: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 104

4.1.2.2 Penerimaan Hibah, Donasi, dan Sumbangan Penerimaan hibah masyarakat sebesar Rp 6.794.230,58 merupakan hibah dari masyarakat ke UGM Hibah tersebut terjadi di Pusat Studi Pancasila sebesar Rp4.157.230,58 dan sebesar Rp 2.637.000,00 diterima oleh Pusat Studi Bencana Alam.

4.1.2.3 Penerimaan Kerjasama dan Kontrak

Penerimaan kerjasama dan kontrak sebesar Rp62.108.596.071,57 merupakan penerimaan kontrak dan kerjasama yang diterima oleh Universitas selama perioda tahun 2004 sebagai akibat kegiatan pelayanan jasa pendidikan, jasa profesionals dan pemanfaatan sarana dan prasarana oleh Universitas yang dituangkan dalam perikatan.

4.1.2.4 Penerimaan Lain dari Masyarakat

Penerimaan lain dari masyarakat sebesar Rp29.021.468.839,31 merupakan penerimaan yang diterima oleh Universitas selama perioda tahun 2004. Penerimaan tersebut terdiri atas:

(Rp) Institusional Fee 4.673.619.164,20Seminar, lokakarya, kursus dan pelatihan 3.619.562.805,64Penerimaan lain 20.728.286.869,47

Jumlah 29.021.468.839,31

4.1.3 PENERIMAAN HASIL USAHA DAN TABUNGAN UNIVERSITAS

Penerimaan hasil usaha dan tabungan universitas selama tahun 2004 dapat direalisir sebesar Rp 10.268.857.980,77. Jumlah tersebut merupakan penghasilan dari Unit Pelaksana Teknis/Unit Penunjang yang dibentuk oleh Universitas untuk melayani masyarakat atas jasa-jasa diluar Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan rincian sebagai berikut:

(Rp)

Hasil Penjualan Produk dan Jasa Universitas 8.252.062.935,12Hasil Usaha Tambahan 1.774.387.827,00Hasil Hasil Investasi 192.236.223,65

Jumlah 10.218.685.985,77

Page 105: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 105

4.1.4 PENERIMAAN LUAR NEGERI

Penerimaan dari luar negeri untuk tahun 2004 sebesar Rp2.693.098.065,00 merupakan penerimaan Universitas yang berasal dari Luar Negeri. Jumlah tersebut terdiri atas:

(Rp) Penerimaan Pinjaman Luar Negeri - Penerimaan Sumbangan, Hibah dan Donasi LN 1.324.485.065,00Penerimaan Kontrak dan Kerjasama LN 1.368.613.000,00

Jumlah 2.693.098.065,00

Penerimaan sumbangan, hibah dan donasi luar negeri merupakan penerimaan dari masyarakat, lembaga atau pemerintah luar negeri kepada Universitas Gadjah Mada.

Penerimaan kontrak dan kerjasama luar negeri merupakan penerimaan hasil kontrak dan kerjasama antara UGM dengan masyarakat, lembaga atau pemerintah luar negeri.

4.1.5 PENERIMAAN LAIN-LAIN

Penerimaan lain-lain tahun 2004 sebesar Rp9.731.816.118,56 merupakan penerimaan non operasional yang berasal dari adanya penyimpanan uang Universitas yang di titipkan di bank, serta penerimaan lain dari masyarakat seperti seminar, workshop dan lain lain. Jumlah tersebut dengan rincian sebagai berikut:

(Rp)

Penerimaan Bunga 4.221.206.305,84Penerimaan Sewa 1.693.419.477,00Penerimaan Lainnya 3.817.190.335,72

Jumlah 9.731.816.118,56 4.2 PENGELUARAN 4.2.1 PENGELUARAN KELEMBAGAAN

Pengeluaran kelembagaan tahun 2004 sebesar Rp 226.548.195.669,14 merupakan pengeluaran untuk pendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sebagian besar berupa kegiatan administrasi umum, pelatihan, perawatan sarana dan pra sarana dan penggajian Pegawai Negeri Sipil dari Dana Pemerintah. Pengeluaran kelembagaan terjadi di:

Page 106: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 106

(Rp) KPU Universitas (termasuk P2T) 144.166.486.867,09Fakultas Biologi 492.038.911,15Fakultas Ekonomi 3.176.299.722,29Fakultas Farmasi 1.721.808.171,95Fakultas Filsafat 433.599.464,00Fakultas Geografi 1.606.657.626,00Fakultas Hukum 240.864.188,00Fakultas Ilmu Budaya 2.281.710.735,47Fakultas Isipol 1.141.536.092,86Fakultas Kedokteran 1.579.488.844,00Fakultas Kedokteran Gigi 1.167.865.032,00Fakultas Kedokteran Hewan 751.257.193,00Fakultas Kehutanan 1.409.652.544,00Fakultas MIPA 246.561.377,00Fakultas Pertanian 778.860.902,18Fakultas Peternakan 662.803.494,00Fakultas Psikologi 1.110.653.516,00Fakultas Teknik 15.784.895.223,00Fakultas Teknologi Pertanian 614.736.915,00Pascasarjana 35.433.569.948,15UPT-UPT 5.678.537.136,13Lembaga Penelitian 0Pusat Studi 6.068.311.765,77LPM 0

Jumlah 226.548.195.669,14 4.2.2 PENGELUARAN PENDIDIKAN

Pengeluaran pendidikan tahun 2004 sebesar Rp 137.132.490.371,32 adalah pengeluaran yang terjadi di fakultas-fakultas berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.

(Rp)

KPU Universitas (termasuk P2T) 22.279.764.916,00Fakultas Biologi 300.651.787,16Fakultas Ekonomi 14.066.634.578,37Fakultas Farmasi 2.164.575.161,99Fakultas Filsafat 613.226.232,00Fakultas Geografi 1.202.286.868,00Fakultas Hukum 647.356.368,00Fakultas Ilmu Budaya 2.189.874.059,00Fakultas Isipol 4.798.359.905,55Fakultas Kedokteran 5.682.934.908,00Fakultas Kedokteran Gigi 648.130.925,00Fakultas Kedokteran Hewan 1.158.305.284,00

Page 107: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 107

Fakultas Kehutanan 977.201.246,00Fakultas MIPA 4.571.713.912,00Fakultas Pertanian 1.897.117.970,00Fakultas Peternakan 861.642.308,00Fakultas Psikologi 1.116.989.957,00Fakultas Teknik 1.602.910.140,61Fakultas Teknologi Pertanian 659.292.858,00Pascasarjana 68.562.952.076,64UPT-UPT 864.728.222,00Lembaga Penelitian 0Pusat Studi 265.840.688,00LPM 0

Jumlah 137.132.490.371,32 4.2.3 PENGELUARAN PENELITIAN

Pengeluaran penelitian tahun 2004 sebesar Rp 42.233.427.481,60 merupakan pengeluaran yang terjadi di fakultas-fakultas berkaitan dengan penyelenggaraan penelitian yang dilakukan oleh pusat-pusat studi.

(Rp) KPU Universitas (termasuk P2T) 21.239.431.770,00Fakultas Biologi 25.000.000,00Fakultas Ekonomi 79.800.000,00Fakultas Farmasi 0Fakultas Filsafat 15.200.000,00Fakultas Geografi 309.085.350,00Fakultas Hukum 0Fakultas Ilmu Budaya 117.427.000,00Fakultas Isipol 20.905.000,00Fakultas Kedokteran 457.827.400,00Fakultas Kedokteran Gigi 0Fakultas Kedokteran Hewan 0Fakultas Kehutanan 82.020.780,00Fakultas MIPA 119.138.400,00Fakultas Pertanian 149.541.500,00Fakultas Peternakan 21.000.000,00Fakultas Psikologi 6.600.000,00Fakultas Teknik 4.105.816.195,00Fakultas Teknologi Pertanian 70.000.000,00Pascasarjana 751.017.076,00UPT-UPT 183.721.527,00Lembaga Penelitian 3.553.077.720,00Pusat Studi 10.926.817.763,60LPM 0

Jumlah 42.233.427.481,60

Page 108: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 108

4.2.4 PENGELUARAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Pengeluaran pengabdian pada masyarakat tahun 2004 sebesar Rp10.756.667.296,98 merupakan pengeluaran-pengeluaran yang terjadi di UPT, Pusat-pusat Studi dan Kantor Pusat Universitas berkaitan dengan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat.

(Rp)

KPU Universitas (termasuk P2T) 1.152.954.066,00Fakultas Biologi 46.743.210,00Fakultas Ekonomi 19.250.000,00Fakultas Farmasi 0Fakultas Filsafat 3.000.000,00Fakultas Geografi 0Fakultas Hukum 0Fakultas Ilmu Budaya 45.000.000,00Fakultas Isipol 0Fakultas Kedokteran 29.260.000,00Fakultas Kedokteran Gigi 233.210.600,00Fakultas Kedokteran Hewan 0Fakultas Kehutanan 15.890.000,00Fakultas MIPA 50.168.680,00Fakultas Pertanian 24.260.000,00Fakultas Peternakan 7.000.000,00Fakultas Psikologi 11.470.000,00Fakultas Teknik 252.471.036,00Fakultas Teknologi Pertanian 20.000.000,00Pascasarjana 971.654.338,98UPT-UPT 1.668.158.250,00Lembaga Penelitian 0Pusat Studi 3.551.525,00LPM 6.202.625.591,00

Jumlah 10.756.667.296,98 4.2.5 PENGELUARAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengeluaran pengembangan Sumber Daya Manusia tahun 2004 sebesar Rp5.275.757.032,00 merupakan pengeluaran untuk pengembangan karir tenaga akademik dan non akademik melalui diklat struktural, fungsional atau pelatihan tehnis. Pengeluaran ini terjadi di:

(Rp) KPU Universitas (termasuk P2T) 3.346.479.890,00Fakultas Biologi 853.000,00Fakultas Ekonomi 1.995.600,00Fakultas Filsafat 6.364.100,00

Page 109: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 109

Fakultas Geografi 500.000,00Fakultas Isipol 95.667.000,00Fakultas Kedokteran 58.243.670,00Fakultas Kedokteran Gigi 8.377.610,00Fakultas Kedokteran Hewan 3.186.003,00Fakultas Kehutanan 23.469.000,00Fakultas MIPA 31.560.900,00Fakultas Pertanian 19.993.840,00Fakultas Peternakan 4.341.250,00Fakultas Psikologi 15.458.168,00Fakultas Teknik 23.978.900,00Pascasarjana 1.071.288.101,00Pusat Studi 564.000.000,00

Jumlah 5.275.757.032,00 4.2.6 PENGELUARAN KEMAHASISWAAN

Pengeluaran kemahasiswaan sebesar Rp30.025.432.354,00 merupakan pengeluaran untuk peningkatan kualitas mahasiswa, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan wisuda, dies natalis dan kegiatan mahasiswa lainnya. Pengeluaran ini terjadi di:

(Rp) KPU Universitas (termasuk P2T) 26.040.579.406,00Fakultas Biologi 3.481.500,00Fakultas Ekonomi 178.956.900,00Fakultas Farmasi 10.608.620,00Fakultas Filsafat 13.639.300,00Fakultas Geografi 28.483.280,00Fakultas Hukum 9.008.000,00Fakultas Ilmu Budaya 47.696.000,00Fakultas Isipol 68.248.930,00Fakultas Kedokteran 83.973.235,00Fakultas Kedokteran Gigi 23.331.000,00Fakultas Kedokteran Hewan 10.947.475,00Fakultas Kehutanan 37.811.190,00Fakultas MIPA 42.660.657,00Fakultas Pertanian 80.703.000,00Fakultas Peternakan 35.721.357,00Fakultas Psikologi 108.975.342,00Fakultas Teknik 255.671.213,00Fakultas Teknologi Pertanian 54.641.750,00Pascasarjana 2.890.294.199,00

Jumlah 30.025.432.354,00

Page 110: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 110

4.2.7 PENGELUARAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI

Pengeluaran pengembangan teknologi dan sistem informasi sebesar Rp7.867.619.246,05 merupakan pengeluaran untuk langganan internet dan pengembangan sistem informasi. Pengeluaran Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi terjadi di:

(Rp)

KPU Universitas (termasuk P2T) 5.296.233.535,00Fakultas Biologi 0Fakultas Ekonomi 2.600.000,00Fakultas Farmasi 0Fakultas Filsafat 11.358.050,00Fakultas Geografi 11.360.400,00Fakultas Hukum 0Fakultas Ilmu Budaya 33.371.938,00Fakultas Isipol 62.765.000,00Fakultas Kedokteran 339.927.409,00Fakultas Kedokteran Gigi 0Fakultas Kedokteran Hewan 12.275.115,00Fakultas Kehutanan 2.836.613,00Fakultas MIPA 163.854.465,00Fakultas Pertanian 127.094.507,00Fakultas Peternakan 3.770.000,00Fakultas Psikologi 20.727.300,00Fakultas Teknik 21.838.765,00Fakultas Teknologi Pertanian 10.124.886,00Pascasarjana 1.717.731.263,05UPT-UPT 0Lembaga Penelitian 0Pusat Studi 29.750.000,00LPM 0

Jumlah 7.867.619.246,05 4.2.8 PENGELUARAN SARANA PRASARANA DAN LINGKUNGAN KAMPUS

Pengeluaran sarana prasarana dan lingkungan kampus tahun 2004 sebesar Rp21.613.888.496,00 merupakan pengeluaran untuk pemeliharaan dan operasional, peralatan listrik, air, telepon dan untuk barang/bahan habis pakai. Perincian pengeluaran ini adalah:

(Rp) KPU Universitas (termasuk P2T) 10.857.478.044,00Fakultas Biologi 34.139.644,00Fakultas Ekonomi 863.120.370,00Fakultas Farmasi 203.959.600,00

Page 111: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 111

Fakultas Filsafat 54.676.127,00Fakultas Geografi 114.092.879,00Fakultas Hukum 403.265.500,00Fakultas Ilmu Budaya 278.196.080,00Fakultas Isipol 317.110.678,00Fakultas Kedokteran 1.205.031.348,00Fakultas Kedokteran Gigi 34.919.720,00Fakultas Kedokteran Hewan 262.516.548,00Fakultas Kehutanan 387.458.575,00Fakultas MIPA 342.143.070,00Fakultas Pertanian 575.006.918,00Fakultas Peternakan 294.325.710,00Fakultas Psikologi 377.512.341,00Fakultas Teknik 32.146.265,00Fakultas Teknologi Pertanian 13.853.250,00Pascasarjana 4.514.375.746,00UPT-UPT 144.910.082,00Lembaga Penelitian 0Pusat Studi 303.650.001,00LPM 0

Jumlah 21.613.888.496,00 4.3 SURPLUS/KENAIKAN ASET BERSIH

Surplus/Kenaikan Aset Bersih tahun 2004 sebesar Rp157.389.550.364,92 terdiri dari :

(Rp) Kenaikan Kas dan Setara Kas 67.698.185.923,83

Penambahan Investasi 3.200.000.000,00 Perubahan Piutang (8.976.050.984,04) Perubahan Sediaan 70.099.018,37 Penambahan Aset Tetap dan Aset Lainnya 155.403.448.096,08 Perubahan Utang/Transitoris dan lain-lain (60.006.131.689,32)

Jumlah 157.389.550.364,92

Kenaikan Aset Bersih dalam tahun 2004 berasal dari:

(Rp) KPU Universitas 14.547.644.986,48P2T 83.953.757.320,74Fakultas Biologi 623.795.397,41Fakultas Ekonomi 2.861.513.616,99

Page 112: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 112

Fakultas Farmasi (405.026.181,70)Fakultas Filsafat 221.072.363,53Fakultas Geografi 73.816.461,56Fakultas Hukum (413.290.784,36)Fakultas Ilmu Budaya 2.128.202.182,31Fakultas Isipol 321.717.968,56Fakultas Kedokteran 6.528.185.354,00Fakultas Kedokteran Gigi 710.531.385,41Fakultas Kedokteran Hewan 1.557.957.744,21Fakultas Kehutanan 716.645.253,00Fakultas MIPA 6.881.285.615,92Fakultas Pertanian 998.328.592,65Fakultas Peternakan 808.390.578,95Fakultas Psikologi 432.595.576,64Fakultas Teknik 9.594.146.579,23Fakultas Teknologi Pertanian 1.588.634.806,00Pascasarjana 19.397.616.115,48UPT-UPT 2.257.628.923,17Lembaga Penelitian 760.314.215,00Pusat Studi 1.198.568.935,65LPM 46.765.518,09

Jumlah 157.389.550.364,92 PENJELASAN LAPORAN ARUS KAS

Kenaikan kas dan setara kas untuk tahun 2004 sebesar Rp46.290.472.044,58 merupakan penggabungan kenaikan dan penurunan kas dan setara kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

5.1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL UNIVERSITAS

Arus kas dari aktivitas operasional universitas merupakan Arus kas yang bersumber dari kegiatan rutin universitas dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penjelasan arus kas dari operasional universitas adalah sebagai berikut :

5.1.1 Kas Masuk

Jumlah kas masuk sebesar Rp787.295.349.034,92 berasal dari penerimaan sebagai berikut:

(Rp) 1) Pendapatan Jasa

a) Penerimaan Anggaran Pemerintah b) Penerimaan dari masyarakat

228.341.362.078,74 290.308.713.480,48

Page 113: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 113

c) Hasil penjualan produk d) Tution & Admission

15.564.206.356,75 1.472.892.429,00

2) Penyumbang (donasi) 6.794.230,583) Penerimaan hasil piutang 72.389.736.678,574) Bunga dan deviden yg diterima 05) Penerimaan Lain-lain 102.636.268.856,447) Utang yang diterima 87.204.021.109,31

Jumlah 787.295.349.034,92

5.1.2. Kas Keluar

Jumlah kas keluar sebesar Rp 615.994.483.867,70 berasal dari pengeluaran untuk penyelenggaraan universitas dalam rangka penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Rincian pengeluaran dalam tahun 2004 adalah sebagai berikut:

(Rp)

1) Pembayaran pegawai dan kontraktor/supplier a) Pengeluaran Kelembagaan

b) Pengeluaran Pendidikan c) Pengeluaran Penelitian d) Pengeluaran Pengabdian kepada Masyarakat e) Pengeluaran Pengembangan SDM f) Pengeluaran Kemahasiswaan g) Pengeluaran Pengembangan TI h) Pengeluaran Sarana, Prasarana dan lingkungan

kampus

226.548.195.669,14 137.132.490.371,32

42.233.427.481,60 10.756.667.296,98 5.275.757.032,00

30.025.432.354,00 7.867.619.246,05

21.613.888.496,00

2) Pelunasan Utang 56.473.762.205,633) Pemberian Piutang 91.908.233.578,50

Jumlah 615.994.483.867,70

5.1.3. Penambahan Kas Bersih dari Operasi

Penambahan kas bersih sebesar Rp171.300.865.168,32 dari hasil operasi universitas selama tahun 2004 merupakan selisih kas masuk dengan kas keluar dalam satu tahun.

Page 114: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 114

5.2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

5.2.1. Kas Masuk

Kas masuk dari aktivitas investasi sebesar Rp 255.439.500,00 merupakan hasil pencairan kembali Bank Garansi, yang sebelumnya merupakan jaminan atas pekerjaan yang diterima Universitas.

5.2.2. Kas Keluar

Kas keluar untuk investasi merupakan belanja modal dan peningkatan penyertaan atau investasi universitas dengan rincian sebagai berikut:

(Rp)

1) Pembelian Peralatan dan Pembangunan Gedung 111.621.399.307,742) Pembelian Investasi 3.204.787.500,00

Jumlah 114.826.186.807,74

Pengurangan kas dan setara kas dalam tahun 2004 sebesar Rp114.570.747.307,74 merupakan selisih antara arus kas untuk belanja modal dikurangkan dengan hasil penjualan investasi.

5.3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp10.439.645.816,00 merupakan dana tidak lancar di Yayasan Dana Abadi, Nippon Foundation dan Plant Fund pada Panitia Pembangunan Gedung Fakultas Hukum.

6. PERISTIWA KEMUDIAN

6.1. PERGANTIAN KETUA DEWAN AUDIT

Berdasarkan Keputusan Majelis Wali Amanat UGM No: 03/SK/MWA/2005 tanggal 1 Maret 2005 dilakukan pergantian Ketua Dewan Audit dari Drs. Herwidayatmo, MBA kepada Drs. Agus Muhammad, M.Acc. Masa jabatan Ketua Dewan Audit yang baru terhitung sejak tanggal 1 Maret 2005 sampai dengan tahun 2007.

6.2. RESTATED DALAM PENYAJIAN LAPORAN AKTIVITAS

Sesuai dengan Keputusan Majelis Wali Amanat, Rencana Stratejik (Renstra) UGM tahun 2003-2007 telah disempurnakan dan disahkan oleh Majelis Wali Amanat UGM dengan SK Ketua MWA Nomor: 01-K/SK/MWA/2004 tanggal 25 April 2004. Dalam

Page 115: bpk_ri

BPK RI / AUDITAMA III 115

Renstra tersebut program yang semula terdiri atas 8 program berubah menjadi 6 program, hal tersebut berpengaruh terhadap penyajian Laporan Aktivitas. Untuk keperluan komparasi dengan laporan Keuangan Tahun 2003, maka dalam Laporan Keuangan tahun 2004 ini Laporan Aktivitas tetap disajikan dengan pengeluaran yang diklasifikasi ke dalam 8 program. Namun untuk penyesuaian dengan program Rencana Stratejik UGM 2003-2007 dan komparasi dengan Laporan Keuangan tahun 2005 maka akan dilakukan restated pada Laporan Aktivitas tahun 2004 khususnya pada akun pengeluaran yaitu dari 8 program menjadi 6 program. Terhadap restated klasifikasi program tersebut tidak merubah jumlah pengeluaran tahun 2004 secara keseluruhan. Klasifikasi pengeluaran menurut 8 program Renstra adalah: 1. Kelembagaan 2. Pendidikan 3. Penelitian 4. Pengabdian kepada Masyarakat 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia 6. Kemahasiswaan 7. Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi 8. Pengeluaran Sarana, Prasarana dan Lingkungan Umum 9. Pengeluaran lain lain penunjang program

Dengan restated atas penyajian Laporan Keuangan tahun 2004 maka klasifikasi pengeluaran menjadi 6 program Renstra adalah: 1. Program peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana dan pascasarjana. 2. Program peningkatan kualitas dan relevansi penelitian dan relevansi penelitian dan

pelayanan masyarakat. 3. Program penumbuhan budaya masyarakat Pancasila. 4. Program pengembangan pengelolaan universitas yang efisien dan produktif. 5. Program penyediaan sarana prasarana yang mendukung mutu universitas. 6. Pengembangan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama.

Page 116: bpk_ri

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2004 dan 31 Desember 2003

(dalam rupiah penuh)

Aset :Aset Lancar 3.1

Kas dan setara kas 3.1.1 197.775.235.872,33 5,93 130.077.049.948,50 4,21Investasi Jangka Pendek 3.1.2 4.450.000.000,00 0,13 1.250.000.000,00 0,04Piutang 3.1.3 17.999.368.592,81 0,54 26.975.419.576,85 0,87Sediaan 3.1.4 1.798.414.952,67 0,05 1.728.315.934,30 0,06Transitoris 3.1.5 22.770.659.107,97 0,68 0,00

Jumlah Aset Lancar 244.793.678.525,78 7,33 160.030.785.459,65 4,79

Aset Lancar Lainnya 3.2 0,00 0,00Dana Bantuan (Loan Fund ) 0,00 0,00Dana Sumbangan (Endowment Fund ) 3.2.1 0,00 0,00

Kas dan Setara Kas 3.2.1.1 262.964.579,00 0,01 140.757.540,00 0,00Investasi 3.2.1.2 11.739.645.816,00 0,35 2.250.000.000,00 0,07

Dana Tahunan dan Pendapatan Jangka Panjang ( Annuity & Life Income Fund) 0,00 0,00Dana Untuk Aset Tetap (Plant Fund) 3.2.2 0,00

Kas dan Setara Kas 3.2.2.1 1.300.000.000,00 0,04 0,00 0,00Investasi 0,00 0,00

Dana Untuk Badan/Lembaga (Agency Fund) 0,00 0,00Jumlah Aset Lancar Lainnya 13.302.610.395,00 0,40 2.390.757.540,00 0,08

Aset Tetap 3.33.3.1 86.594.982.173,92 2,59 51.731.526.448,00 1,683.3.2 2.456.425.896.594,42 73,59 2.448.144.262.968,42 79,28

Jumlah Aset Tetap 2.543.020.878.768,34 76,19 2.499.875.789.416,42 80,96

Aset Lain-lain 3.4Aset Dalam Konstruksi Tidak Terikat 3.4.1 22.408.484.065,00 0,67 12.758.680.000,00 0,41Aset Dalam Konstruksi Terikat 3.4.2 509.007.752.728,52 15,25 411.867.044.659,36 13,34Hak Paten & Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) 3.4.3 98.250.000,00 0,00 0,00 0,00Penyertaan di Unit Usaha & Joint Operation 3.4.4 5.305.867.505,00 0,16 1.008.939.500,00 0,03

Jumlah Aset Lain - Lain 536.820.354.298,52 16,08 425.634.664.159,36 13,78Jumlah Aset 3.337.937.521.987,64 100,00 3.087.931.996.575,43 100,00

Pasiva (Kewajiban) dan Ekuitas Dana :Kewajiban

Kewajiban Lancar 3.5Utang 3.5.1 13.637.036.393,59 0,41 23.467.873.825,00 0,76

Transitoris 3.5.2 32.763.539.181,23 0,98 518.516.510,00 0,02Jumlah Kewajiban Lancar 46.400.575.574,82 1,39 23.986.390.335,00 0,78

Kewajiban Lancar Lainnya - -Kewajiban Jangka Panjang 3.6 9.311.308.779,24 0,28 0,00 0,00Total Kewajiban 55.711.884.354,06 1,67 23.986.390.335,00 0,78

Aset BersihAset Bersih Dana Lancar 3.7.1

Aset Bersih Dana Lancar Tidak Terikat 3.7.1.1Dana Lancar 225.415.948.746,84 6,75 113.579.420.754,13 3,68Penyertaan Awal Pemerintah 69.891.675.653,98 2,09 70.964.344.258,98 2,30Jumlah Aset Bersih Dana Lancar Tidak Terikat 295.307.624.400,82 8,85 184.543.765.013,11 5,98

3.7.1.2Dana Lancar 511.815.437.530,38 15,33 416.041.972.032,94 13,47Penyertaan Awal Pemerintah 2.461.799.965.307,38 73,75 2.460.969.111.654,38 79,70Jumlah Aset Bersih Dana Lancar Terikat Sementara 2.973.615.402.837,76 89,09 2.877.011.083.687,32 93,17

Dana Lancar - -Penyertaan Awal Pemerintah - -

3.7.2 - -Dana Bantuan (Loan Fund) - -Dana Sumbangan (Endowment Fund) 12.002.610.395,00 0,36 2.390.757.540,00 0,08Dana Tahunan dan Pendapatan Jangka Panjang (Annuity & Life Income Fund) - -Dana Untuk Aset Tetap (Plant Fund) 1.300.000.000,00 0,04 -Dana Untuk Badan/Lembaga (Agency Fund) - -

13.302.610.395,00 0,40 2.390.757.540,00 0,08Jumlah Aset Bersih 3.282.225.637.633,58 98,33 3.063.945.606.240,43 99,22

Jumlah Kewajiban dan Aset Bersih 3.337.937.521.987,64 100,00 3.087.931.996.575,43 92,51

Lihat catatan atas laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

(%) (%)

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2003

Aset Bersih Dana Lancar Terikat Sementara

Aset Bersih Dana Lancar Terikat Tetap

Aset Bersih Dana Tidak Lancar (Fund Balance For Non Current Fund)

KETERANGAN

Aset Tetap Tidak Terikat Aset Tetap Terikat

Cat. 2004

1

Page 117: bpk_ri

1 3 4 5 Jumlah

Pemerintah Usaha danTabungan Luar Negeri Lain-lain Seluruh DanaTerikat Sementara (1.2 Tidak Terikat (2.1) Terikat Sementara (2.2 Terikat Tetap (2.3) Tidak Terikat (3.1) Terikat Sementara (4.2) Terikat Sementara (5.2) (Rp)

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)Aliran Kas dari Aktivitas Operasi: 5.1

Kas dari pendapatan jasa 228.341.362.078,74 288.813.588.874,48 1.495.124.606,00 7.971.029.815,68 1.472.892.429,00 7.593.176.541,09 535.687.174.344,99Kas dari penyumbang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.794.230,58 6.794.230,58Kas dari piutang 0,00 65.736.457.981,57 460.969.900,00 2.540.499.500,00 3.650.677.847,00 72.388.605.228,57Bunga dan Deviden yang diterima 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Penerimaan Lain-lain 235.610.404,00 46.977.636.422,84 33.719.617.753,54 2.625.104.324,62 19.078.299.951,44 102.636.268.856,44Utang Diterima 5.000,00 84.747.547.910,27 1.767.092.168,00 116.294.041,04 573.081.990,00 87.204.021.109,31Bunga yang dibayarkan/uang titipan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Kas yang dibayarkan kepada pegawai dan kontraktor (142.428.472.208,00) (266.246.450.395,25) (35.418.093.759,70) (7.142.803.837,12) (1.765.712.876,00) (25.239.601.191,37) (478.241.134.267,44)Utang yang dilunasi (5.000,00) (54.325.548.497,63) (1.941.224.087,00) (100.612.294,00) 0,00 (106.372.327,00) (56.473.762.205,63)Piutang Yang diberikan 0,00 (85.101.844.729,00) (79.180.100,00) (3.074.448.052,50) 0,00 (3.651.629.247,00) (91.907.102.128,50)

Kas bersih yang diterima(digunakan) untuk aktivitas opera 86.148.500.274,74 80.601.387.567,28 4.306.480,84 2.935.063.497,72 (292.820.447,00) 1.904.427.794,74 171.300.865.168,32228.576.972.482,74 335.791.225.297,32 35.214.742.359,54

Aliran Kas dari Aktivitas investasi: 5.2Ganti rugi dari asuransi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Pembelian peralatan/Pembangunan Gedung (86.153.800.410,74) (24.387.064.252,00) (89.389.600,00) (228.666.400,00) (266.476.520,00) (496.002.125,00) (111.621.399.307,74)Penerimaan dari penjualan investasi 0,00 124.565.000,00 92.102.000,00 0,00 0,00 38.772.500,00 255.439.500,00Pembelian investasi 0,00 (1.404.787.500,00) 0,00 0,00 0,00 (1.800.000.000,00) (3.204.787.500,00)

Kas bersih yang diterima(digunakan) untuk aktivitas investa (86.153.800.410,74) (25.667.286.752,00) 2.712.400,00 (228.666.400,00) (266.476.520,00) (2.257.229.625,00) (114.570.747.307,74)

Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: 5.3Penerimaan dari kontribusi terbatas :

Investasi dalam endowment (Sumbangan) 0,00 0,00 0,00 (11.739.645.816,00) 0,00 0,00 0,00 (11.739.645.816,00)Investasi dalam endowment (Sumbangan) berjangka 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Investasi Bangunan(Plant Fund) 0,00 0,00 1.300.000.000,00 0,00 0,00 0,00 1.300.000.000,00Investasi perjanjian tahunan & Penerimaan Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Jumlah Penerimaan dari Kontribusi Terbata 0,00 0,00 1.300.000.000,00 (11.739.645.816,00) 0,00 0,00 0,00 (10.439.645.816,00)

Aktivitas pendanaan lain :Bunga dan deviden terbatas untuk reinvestasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Pembayaran kewajiban tahunan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Pembayaran hutang wesel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Pembelian Bank Garansi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Jumlah Penerimaan dari aktivitas Pendanaan Lai 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kas bersih yang diterima(digunakan) untuk aktivitas pendanaa 0,00 0,00 1.300.000.000,00 (11.739.645.816,00) 0,00 0,00 0,00 (10.439.645.816,00)

Kenaikan (Penurunan) bersih dalam kas dan setara kas (5.300.136,00) 54.934.100.815,28 1.307.018.880,84 (11.739.645.816,00) 1.347.248.074,71 (559.296.967,00) (352.801.830,26) 44.931.323.021,57Kas dan Setara Kas pada awal tahun 236.482.124,00 109.487.979.332,03 2.919.061.753,35 0,00 4.677.660.371,93 1.039.880.779,00 11.715.985.588,19 130.077.049.948,50Koreksi Saldo Awal Kas 8.615.781.072,75 1.477.958.616,00 12.002.610.395,00 1.351.703.825,57 153.000,00 (418.379.428,06) 23.029.827.481,26Kas dan Setara Kas akhir tahun 231.181.988,00 173.037.861.220,06 5.704.039.250,19 262.964.579,00 7.376.612.272,21 480.736.812,00 10.944.804.329,87 198.038.200.451,33Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2004 231.181.988,00 173.037.861.220,06 5.704.039.250,19 262.964.579,00 7.376.612.272,21 480.736.812,00 10.944.804.329,87 198.038.200.451,33

Lihat catatan atas laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

KETERANGAN

2 Masyarakat

LAPORAN ARUS KASUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004

SUMBER DANA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Cat

3

Page 118: bpk_ri

Tidak Terikat Terikat Sementara Terikat Permanen Jumlah(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Penerimaan, pendapatan dan sumbangan 4.1

1. Dana Pemerintah: 4.1.1Penerimaan Anggaran Rutin - 101.691.311.358,00 - 101.691.311.358,00 Penerimaan Anggaran Pembangunan - 120.801.150.720,74 - 120.801.150.720,74 Penerimaan Hibah - 6.059.895.600,00 - 6.059.895.600,00 Penerimaan Kontrak Kerjasama dg Instansi Pemerintah 40.900.000,00 7.245.161.711,00 - 7.286.061.711,00 Jumlah Dana Pemerintah 40.900.000,00 235.797.519.389,74 - 235.838.419.389,74

2. Dana Masyarakat 4.1.2Penerimaan Pendidikan dan Fee 4.1.2.1 287.687.313.674,48 1.536.835.937,00 - 289.224.149.611,48 Penerimaan Hibah, Donasi dan Sumbangan 4.1.2.2 - 6.794.230,58 - 6.794.230,58 Penerimaan Kerjasama dan Kontrak 4.1.2.3 20.825.190.947,00 41.283.405.124,57 - 62.108.596.071,57 Penerimaan Lain dari masyarakat 4.1.2.4 18.770.887.233,11 10.250.581.606,20 - 29.021.468.839,31 Jumlah Dana Masyarakat 327.283.391.854,59 53.077.616.898,35 - 380.361.008.752,94

3. Dana Hasil Usaha dan Tabungan 4.1.3Penerimaan hasil penjualan produk dan jasa 8.173.277.958,12 78.784.977,00 - 8.252.062.935,12 Penerimaan Hasil Usaha Tambahan 1.750.548.310,00 23.839.517,00 - 1.774.387.827,00 Penerimaan Hasil Investasi 84.725.372,56 107.509.851,09 - 192.235.223,65 Jumlah Dana Hasil Usaha dan Tabungan 10.008.551.640,68 210.134.345,09 - 10.218.685.985,77

4. Dana Luar Negeri 4.1.4Penerimaan Pinjaman LN - - - - Penerimaan sumbangan, hibah dan donasi LN 1.311.192.565,00 13.292.500,00 - 1.324.485.065,00 Penerimaan Kontrak & Kerjasama LN - 1.368.613.000,00 - 1.368.613.000,00 Jumlah Dana Luar Negeri 1.311.192.565,00 1.381.905.500,00 - 2.693.098.065,00

5. Dana Lain 4.1.5Penghasilan investasi jangka panjang - - - Penghasilan investasi lain - - - Lain-Lain 8.256.114.257,35 1.475.701.861,21 - 9.731.816.118,56 Aktiva bersih yang berakhir pembatasannya (catatan D): - - - Pemenuhan Program Pembatasan - - - Pemenuhan Pembatasan pemerolehan peralatan - - - Berakhirnya pembatasan waktu - - - Jumlah Dana Lain Lain 8.256.114.257,35 1.475.701.861,21 - 9.731.816.118,56

Jumlah penerimaan pendapatan, dan sumbangan 346.900.150.317,62 291.942.877.994,39 - 638.843.028.312,01

Pengeluaran 4.2Pengeluaran Kelembagaan 4.2.1 (95.045.201.534,28) (131.502.994.134,86) - (226.548.195.669,14) Pengeluaran Pendidikan 4.2.2 (124.274.858.512,71) (12.857.631.858,61) - (137.132.490.371,32) Pengeluaran Penelitian 4.2.3 (13.094.449.580,00) (29.138.977.901,60) - (42.233.427.481,60) Pengeluaran Pengabdian Pada Masyarakat 4.2.4 (4.550.230.180,98) (6.206.437.116,00) - (10.756.667.296,98) Pengeluaran Pengembangan Sumber Daya Manusia 4.2.5 (4.588.437.732,00) (687.319.300,00) - (5.275.757.032,00) Pengeluaran Kemahasiswaan 4.2.6 (9.922.768.554,00) (20.102.663.800,00) - (30.025.432.354,00) Pengeluaran Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi 4.2.7 (6.959.724.704,05) (907.894.542,00) - (7.867.619.246,05) Pengeluaran Sarana, Prasarana dan Lingkungan Umum 4.2.8 (18.167.156.251,00) (3.446.732.245,00) - (21.613.888.496,00) Pengeluaran Lain Lain - - Jumlah Pengeluaran (276.602.827.049,02) (204.850.650.898,07) - (481.453.477.947,09)

Kerugian dan Wanprestasi Kerugian akibat kebakaran - - - - Kerugian akibat batalnya kontrak - - - - Kerugian Aktuarial dari kewajiban tahunan - - - - Jumlah Kerugian dan Wanprestasi - - - -

Jumlah Pengeluaran Kerugian dan Wanprestasi (276.602.827.049,02) (204.850.650.898,07) - (481.453.477.947,09)

Surplus 2004 4.3 70.297.323.268,60 87.092.227.096,32 - 157.389.550.364,92 Ekuitas Dana Awal tahun 2004 184.543.765.013,11 2.879.401.841.227,32 - 3.061.554.848.700,43 Koreksi Ekuitas Dana awal Tahun 2004 (Lap Posisi Keuangan Interim) 40.466.536.119,11 9.512.092.054,12 49.978.628.173,23 Ekuitas Awal Tahun Terkoreksi 225.010.301.132,22 2.888.913.933.281,44 - 3.111.533.476.873,66 Koreksi Ekuitas Dana Tahun 2004 - (1.090.757.540,00) 12.002.610.395,00 - Ekuitas Dana per 31 Desember 2004 295.307.624.400,82 2.974.915.402.837,76 12.002.610.395,00 3.268.923.027.238,58 Ekuitas Dana per 31 Desember 2004 (Lap Posisi keuangan Interim) 295.307.624.400,82 2.974.915.402.837,76 12.002.610.395,00 3.268.923.027.238,58

Lihat catatan atas laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

LAPORAN AKTIVITASUntuk tahun 2004 Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004

KETERANGAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Cat

2

Page 119: bpk_ri

Tidak Terikat Terikat JumlahTerikat Sementara Permanen

(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)DANA LANCAR

Ekuitas Dana Lancar Awal Tahun 2004 184.543.765.013,11 2.877.011.083.687,32 3.061.554.848.700,43 Koreksi Ekuitas Dana Lancar Awal Tahun 2004 40.466.536.119,11 9.512.092.054,12 49.978.628.173,23 Ekuitas Dana Lancar Awal Tahun 2004 Terkoreksi 225.010.301.132,22 2.886.523.175.741,44 - 3.111.533.476.873,66

Kenaikan Aset Bersih Tahun 2004 70.297.323.268,60 87.092.227.096,32 157.389.550.364,92 Ekuitas Dana Lancar 31 Desember 2004 295.307.624.400,82 2.973.615.402.837,76 - 3.268.923.027.238,58

DANA TIDAK LANCAREkuitas Dana Tidak Lancar Awal Tahun 2004 - 2.390.757.540,00 - 2.390.757.540,00 Koreksi Ekuitas Bana Lancar Awal Tahun 2004 - - - Ekuitas Dana Tidak Lancar Awal Tahun 2004 Terkoreksi - 2.390.757.540,00 - 2.390.757.540,00

Penambahan/Pengurangan Tahun 2004 - (1.090.757.540,00) 12.002.610.395,00 10.911.852.855,00

Ekuitas Dana Tidak Lancar 31 Desember 2004 - 1.300.000.000,00 12.002.610.395,00 13.302.610.395,00

Total Ekuitas 31 Desember 2004 295.307.624.400,82 2.974.915.402.837,76 12.002.610.395,00 3.282.225.637.633,58

Laporan Perubahan Ekuitas /Aset Bersih (Unaudited )Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004