BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta

download BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta

of 3

Transcript of BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta

  • 7/26/2019 BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta

    1/3

    BPJS Kesehatan Vs Asuransi Swasta

    Selasa, 13 Januari 2015

    Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memang belum genap setahun

    berjalan, namun perlindungan yang diberikan sudah dirasakan oleh masyarakat peserta BPJSKesehatan. Manfaat itu sangat dirasakan terutama oleh peserta yang sebelumnya tidak

    dilindungi oleh asuransi kesehatan.

    Sebaliknya, para karyaan yang sudah mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan

    tempatnya bekerja, merasa keberatan jika harus menjadi peserta BPJS Kesehatan karena

    gajinya akan dipotong lagi untuk iuran preminya. !rtinya, iuran premi menjadi dobel untuk

    kebutuhan yang sama yaitu jaminan kesehatan. Kini, keraguan itu seharusnya tidak perlu ada

    lagi. Perlindungan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan telah men"ukupi layanan kesehatan

    standar hingga tindakantindakan medis yang besar seperti operasi dan "u"i darah. #amun,

    untuk mendapatkan pelayanan harus melalui jenjang rujukan yang berlaku.

    $leh karena itu, jika seseorang atau perusahaan ingin membeli polis asuransi kesehatan

    sasta, disarankan memilih perusahaan asuransi yang sudah bekerjasama dengan BPJS

    Kesehatan agar tidak perlu lagi membayar dobel yang perlindungan yang sama. Produk

    asuransi yang sudah %oB dengan BPJS Kesehatan akan menanggung biaya&biaya layanan

    kesehatan jika melebihi jumlah yang telah di&"o'er oleh BPJS Kesehatan.

    Bagi karyaan sasta, bisa mendaftar BPJS Kesehatan melalui perusahaan tempat bekerja.

    Sebelum proses mendaftarkan peserta, perusahaan diharuskan menyelesaikan registrasi

    perusahaan dengan mengisi formulir registrasi perusahaan organisasi yang terlebih dahulu

    sudah di"ap dan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan masing&masing.

    Karyaan yang sudah menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) Jamsostek,

    maka se"ara otomatis kepesertaannya dimigrasi ke BPJS Kesehatan. #amun, perusahaan

    mengisi formulir migrasi peserta yang berisi data peserta, pemilihan fasilitas kesehatan dan

    lainnya. Setelah formulir diserahkan kepada BPJS Kesehatan, perusahaan membayar premi

    sebesar ketentuan pemerintah kepada bank yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

  • 7/26/2019 BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta

    2/3

    yaitu Bank B#, Bank Mandiri, dan Bank B*.

    Jika terjadi perubahan data pekerjapegaaikaryaan, maka pengurusannya akan dilakukan

    oleh pihak perusahaan se"ara kolektif. !pabila terdapat mutasi (penambahan atau

    pengurangan pegaai), maka pihak +* atau pimpinan tempat kerja tersebut ajib

    melaporkan se"ara tertulis kepada BPJS Kesehatan dengan menyebutkan data pegaai yangbertambah atau berkurang saja (tidak menyertakan data semua pegaai).

    Jika ada pegaai yang keluar tapi tidak dilaporkan se"ara tertulis, maka pemberi kerja

    tersebut tetap berkeajiban melakukan pembayaran iuran ke BPJS Kesehatan sebelum ada

    pemberitahuan resmi. Sementara, khusus bagi karyaan yang sudah keluar bekerja dan

    keluar dari kepesertaan BPJS Kesehatan, diminta melapor ke Kantor BPJS Kesehatan

    terdekat dengan membaa surat keterangan yang menyatakan dirinya sudah tidak bekerja

    lagi di tempat kerja tersebut.

    Selanjutnya, karyaan tersebut tetap bisa memperoleh jaminan kesehatan dengan "ara

    tersendiri dan bisa melakukan perubahan data atau fasilitas lainnya. Misalnya, perusahaanmendaftarkan dirinya di kelas -. Maka setelah karyaan itu keluar dari tempat kerja, maka

    harus segera melapor ke BPJS Kesehatan dan membayar iuran untuk kelas - sendiri, yaitu

    sebesar *p -./00 per orang per bulan. $rang tersebut juga bisa mengubah kelas sesuai

    dengan kemampuannya atau tidak tergantung lagi dengan perusahaan tempat bekerja

    sebelumnya. 1ntuk kelas 2, iuran preminya sebesar *p /3./00 dan kelas 4 sebesar *p

    -/./00.

    Manager +* P5 5anjungenim 6estari Pulp and Paper, Sumatera Selatan, !rdian Sartikon

    mangatakan, 7BPJS Kesehatan adalah ajib hukumnya dan jika dilanggar maka ada sanksi

    bagi yang melanggarnya tetapi pihak perusahaan juga tidak akan mengurangi fasilitas

    kesehatan yang sudah ter"antum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)8. Pernyataan itu,

    terkait dengan kekhaatiran karyaan baha fasilitas kesehatan yang diberikan oleh

    perusahaan berkurang gara&gara menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sementara itu, tidak ada

    yang boleh melanggar peraturan perundangan yang berlaku. alam Peraturan Presiden #o.

    222 5ahun -024 tentang Jaminan Kesehatan, karyaan perusahaan sasta maupun

    B1MB1M# ajib menjadi peserta jaminan kesehatan nasional (JK#) yang dikelola BPJS

    Kesehatan.

    Seperti dijelaskan Kepala BPJS Kesehatan i're , dr. +. +andaryo, teknis pelaksanaan

    %oB tidak memberatkan perusahaan dan juga karyaan. ia men"ontohkan, jika asuransi

    kesehatan yang diikuti karyaan adalah nhealth. Keikutsertaan dalam dua asuransikesehatan itu (asuransi lama dan BPJS Kesehatan) tidak membebani perusahaan dan

    karyaan dengan dua kali bayar premi. 7Perusahaan tetap bayar satu kali. Misal perusahaan

    itu peserta nhealth, maka premi dibayar melalui nhealth,8 ungkapnya. !da kerjasama antara

    perusahaan, asuransi kesehatan yang sudah kerjasama dengan perusahaa itu sebelummua, dan

    BPJS Kesehatan. Misalnya perusahaan tersebut terdaftar menjadi pasien kelas 2 nhealth

    dengan premi *p 2/0 ribu&an, maka nanti ada sebesar *p/3 ribu yang di&sharing ke BPJS

    Kesehatan. Sisanya tetap untuk perusahaan asuransi lama.Pembayaran klaimnya akan di bagi

    dua antara perusahaan asuransi dan BPJS Kesehatan. engan begitu tidak memberatkan

    perusahaan maupun karyaan. isitulah ada keuntungan yang didapat perusahaan dan

    karyaannya dari keikutsertaan dalam dua asuransi kesehatan yang sudah terjalin %oB. Jika

    pada rumah sakit yang didatangi tidak melayani produk asuransi sebelumnya, maka karyaanyang berobat itu bisa menggunakan BPJS Kesehatan dengan kelas yang sama dengan

  • 7/26/2019 BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta

    3/3

    asuransi lain yang dimiliki karyaan itu. Sebaliknya, jika rumah sakit itu tidak melayani

    BPJS Kesehatan, bisa menggunakan produk asuransi sasta.

    tulah keuntungan yang di dapat jika asuransi kesehatan tergabung dalam %$B. 5api jika

    perusahaan asuransi kesehatan yang diikuti tidak tergabung dalam %$B, maka perusahaan

    ajib membayar double. $leh karena itu, disarankan agar perusahaan memilih asuransi

    kesehatan sasta yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Saat ini terdapat 40

    perusahaan asuransi sasta yang sudah bergabung dengan BPJS Kesehatan. Kerjasama

    berupa %$B dengan BPJS Kesehatan, disambut baik oleh !suransi Sinar Mas (!SM).

    irektur !SM, umasi MM Samosir mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi %oB

    dan mekanisme koordinasi antara !suransi Sinar Mas dengan BPJS Kesehatan adalah

    koordinasi kepesertaan, koordinasi uran, koordinasi klaim manfaat, dan koordinasi

    sosialisasi.

    Jaminan !suransi Kesehatan dari !suransi Sinar Mas yang akan dapat dikoordinasikanmanfaatnya, men"akup berbagai ma"am produk yang telah mendapatkan i9in pen"atatan

    produk dari $JK ($toritas Jasa Keuangan) yaitu simas sehat "orporate , simas sehat

    e:e"uti'e, simas sehat in"ome, simas sehat platinum dan simas personal a""ident. umasi

    sangat yakin, baha pemerintah, perusahaan B1M#, ataupun perusahaan sasta tidak serta

    merta meninggalkan layanan asuransi kesehatan karena beralih ke layanan BPJS Keseahtan.

    Karena, massih banyak perusahaan yang akan tetap membeli jaminan asuransi kesehatan

    tambahan, baik untuk le'el tertentu dari sistem kepegaaian perusahaan atau bahkan untuk

    seluruh karyaan perusahaan dan keluarganya. Kini, !SM memiliki total 3;2 jaringan

    pro'ider di seluruh ndonesia dan < rumah sakit di luar negeri. 5otal telah ada /-2 *S

    pro'ider !SM yang merupakan fasilitas kesehatan (faskes) BPJS Kesehatan sehingga jika

    peserta BPJS Kesehatan naik kelas dari hak yang dimilikinya dapat dikoordinasikan manfaat&nya dengan jaminan asuransi dari !SM. Selain itu terdapat 2= *S #on >askes BPJS

    Kesehatan yang dapat menerima Peserta %oB dengan prosedur asuransi. Jumlah ini telah

    berkurang sebanyak 4 *S dari sebelumnya -0 *S karena 4 *S telah menjadi faskes BPJS

    Kesehatan.