botani VCO.doc
-
Upload
akbar-rozaaq-m -
Category
Documents
-
view
55 -
download
3
description
Transcript of botani VCO.doc
LAPORAN KKL
BOTANI FARMASI
Disusun oleh :
Kelompok 2
Rania Arif Mahfud 105070500111002
Yitania Sari 105070500111014
Anugrah Elfa Y 105070500111018
Zurniatus Sholihah 105070500111040
Wahyu Bachtiar 105070500111042
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
JULI 2011
PELAKSANAANTanggal : 28 Juni 2011
Tempat : Padepokan Herba Bagoes
Tujuan : 1. Untuk mengetahui proses pembuatan VCO
2. Untuk mengetahui kiat sukses dr.Zainal Gani dalam menjalankan usaha
3. Untuk mengetahui tanaman yang berkhasiat obat
4. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah produksi VCO
ISIObat sintetik non hayati sifatnya simptomatis sehingga tubuh cenderung menolak
karena temasuk benda asing yang bisa mengakibatkan alergi. Obat sintetik non hayati tidak
bisa menyembuhkan tapi memilki efek menghambat ataupun merangsang. Sedangkan Obat
Hayati bisa masuk ke dalam sel, bisa merubah dan memperbaiki DNA. Salah satu obat herbal
yang telah dibuat dr.Zainal Gani adalah LAMANDEL yang berguna sebagai Obat Amandel.
Bahan utama Lamandel ini adalah Centella asiatica.
Selain itu dr.Zainal Gani juga menyebutkan beberapa tanaman yang berguna untuk
pengobatan dan bisa digunakn sebagai peluang untuk mendirikan usaha. Antara lain meniran,
daun dewa, daun sambiloto dan daun sambung nyowo. Tumbuhan meniran berkhasiat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai hepatoprotektor. Perusahaan “Dexa Farma” di
Jember mengolah meniran menjadi extrak meniran dan menghasilkan omset sebesar 2 milyar
perbulan. Ramuan yang dibuat dari campuran daun dewa, daun sambung nyowo dan daun
sambiloto bisa mengobati kanker prostat. Hal ini dibuktikan oleh seorang ahli radiologi (alm)
yang menderita kanker prostat, setelah dioperasi di Amerika virusnya ternyata malah
menyebar lalu mencoba ramuan dari daun dewa, daun sambung nyowo dan daun sambiloto ,
penyakitnya berangsur angsur sembuh. Selain itu daun sambiloto juga berkhasiat untuk
mengobati asam urat.
Dr.Zainal Gani adalah seorang dokter yang senang berkarya (menjalankan usaha)
dalam bidang herbal. Dalam usaha sukses dr.Gani terdapat pelajaran yang berharga,
bagaimana usaha itu berhasil dan sukses tidaklah semudah membalikkan tangan, tetapi
memerlukan usaha yang keras, dan gigih. Konsistensipun diuji didalamnya. Berawal dari
peka terhadap lingkungan serta memanfaatkan segala peluang yang ada hingga mampu
menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dr.Zainal Gani mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha itu ada 4 hal yang
sangat mendasar yaitu :
1. Think Big
2. Smart Plan
3. Small action
4. Masive action
Salah satu karya (usaha) beliau yang paling ditekuni adalah produksi VCO (Virgin
Coconut Oil). VCO ini berbahan dasar kelapa yang berasal dari Tabanan, Bali. Kelapa
didatangkan dari luar Jawa yaitu Bali karena mutu kelapa yang lebih baik. Kelapa jawa
mutunya kurang baik karena proses pelukaan pada pohonnya sehingga nutrisi dari akar tidak
terdistribusi dengan baik, pengambilan janur sehingga proses fotosintesis terganggu, dan
kelapa muda yang sering diambil.
Pada umumnya pembuatan minyak kelapa untuk menghilangkan aroma tengik adalah
dipanaskan pada suhu 250 derajat celcius. Dalam proses ini asam lemak yang memiliki
ikatan molekul cis berubah menjadi trans , dan menyebabkan kandungan trans fatty acid nya
meningkat menjadi 35%. Hal ini stabil dalam non hayati sehingga layak untuk mesin bukan
manusia karena pada manusia tidak dapat didistribusikan masuk dalam sel tubuh sehingga
menyebabkan penyakit. Dapat disimpulkan bahwa molekul trans yang mengandung fatty
acid sebesar 35% merupakan biang keladi dari timbulnya penyakit. Sedangkan dalam
margarine mengandung trans fatty acid sebesar 50%.Trans fatty acid yang dipanaskan
kadarnya akan semakin tinggi dan bersifat racun dalam metabolisme tubuh, serta
menimbulkan berbagai macam penyakit degenerative. Timbulnya berbagai penyakit paling
tinggi disebabkan oleh minyak jagung dan yang kedua adalah minyak kedelai.
Metode yang digunakan dr.Zainal Ganni dalam pembuatan VCO berbeda dengan
Perguruan Tinggi yang berpikir secara linear. Linear yang dimaksudkan adalah proses
pembuatan VCO yang menggunakan prinsip glikoprotein yang dipanaskan selanjutnya
difermentasi dengan enzim ataupun mikroba. Sedangkan metode yang digunakan oleh
dr.Zainal Ganni adalah metode eksponensial atau lateral yakni dengan memperhatikan
perbedaan titik beku pada air dan minyak. Kelapa merupakan campuran minyak dan air, oleh
karena itu dengan adanya perbedaan titik beku tersebut dapat diterapkan dengan pendinginan.
Emulsi yang terkandung dipecahkan terlebih dahulu dengan pendinginan 4 derajat celcius,
kemudian dipisahkan dengan fase airnya dan dilelehkan pada suhu 50 derajat celcius, dan
dilakukan sentrifugasi. Minyak yang telah selesai dalam proses diatas dilanjutkan dengan
penyaringan menggunakan saringan micron. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air
menjadi kurang dari 1 %. Semakin sedikit kadar airnya aroma dan rasa nya semakin enak,
dan tidak cepat tengik.
Pembuatan VCO ini menggunakan mesin/alat yang sesuai dengan standar Badan
POM dan menggunakan proses Chiler.
Alat yang digunakan dalam pembuatan VCO adalah Mesin Pemarut Kelapa, Mesin
Pemeras Santan Kelapa, Mesin pendingin (Chilling), Emulsion Crusher, Mesin Pencair,
Mesin Sentrifugasi, Vacuum Evaporator, dan Kertas Saring.
Proses Pembuatan VCO yaitu :
1. Pemecahan kelapa menjadi dua bagian
2. Pelepasan kelapa dari tempurung kelapa
3. Pencucian kelapa agar bebas dari kotoran. Pencucian dilakukan dengan air mengalir.
Menggunakan 8.100 Liter air untuk 5.250 kelapa
4. Pemarutan kelapa dengan mesin pemarut kelapa. Mesin ini memilki kapasitas 400
kelapa per jam.
5. Pemerasan santan kelapa. Pemerasan dilakukan sebanyak 7 kali. Hal ini dilakukan
agar santan yang terkandung di kelapa benar benar terperas secara maksimal.
6. Santan yang diperoleh lalu didinginkan dengan mesin pendingin (Chilling) selama 15
menit. Pendinginan ini bertujuan untuk membekukan minyak nya. Kelebihan VCO
yang diperoleh dari proses pendinginan adalah aromanya lebih enak bila
dibandingkan dengan jalur fermentasi yang aromanya tengik.
7. Lalu dipisahkan antara minyak yang telah beku dan airnya menggunakan Emulsion
Crusher. Atau disebut dengan proses pemecahan/perusakan emulsi.
8. Lalu minyak beku yang telah terpisah dari emulsi dilelehkan dengan Mesin Pencair,
dengan temperature maksimal 55C. Hasilnya adalah minyak nya mencair.
9. Minyak yang telah mencair di sentrifugasi dengan kecepatan 600rpm
10. Kemudian di masukkan dalam vaccum evaporator, untuk menguapkan kelembaban
sampai didapatkan kadar air sebesar 0,1%. Hal ini dilakukan dengan temperature
58C.
11. Lalu disaring dengan menggunakan kertas saring sebanyak 2 kali. Yang didasarkan
pada metode gravitasi.
Dari 11 Proses ini didapatkan VCO yang siap dipasarkan. VCO yang dihasilkan
mengandung asam lemak jenuh (94%-96%) , rantainya medium dengan 18 carbon. VCO
tidak mengandung kolesterol.
VCO berguna untuk :
1. Dalam bidang kosmetika, antara lain sebagai penyubur rambut, mengurangi
kerutan (keriput) pada kulit, serta mengurangi jerawat.
2. Dalam bidang pengobatan, antara lain sebagai obat tetes mata, tetes hidung (pada
balita yang pilek), tetes telinga (jika terjadi radang), radang gusi (dengan
berkumur VCO), radang tenggorokan, dan diabetes. Untuk diabetes adalah dengan
minum VCO 3 sendok makan sehari. VCO baik untuk diabetes karena mampu
mengaktifkan mitokondria dan menurunkan gula darah.
3. Dapat menvirginkan
4. Bagi ibu hamil muda, VCO dapat menurunkan kemungkinan terjadinya keguguran
karena virus, serta membantu menjaga kondisi ibu hamil agar tetap fit pada saat
proses melahirkan.
5. VCO juga dapat digosokkan pada bayi yang lahir premature untuk menjaga sistem
pencernaannya agar tetap baik.
Perlu diketahui apabila telah rutin meminum VCO, dalam pengobatan sintetik
biasanya dosis lebih besar yakni 2 x dari yang tidak rutin meminum VCO.
Telah diketahui bahwa bahan dasar VCO adalah kelapa,tetapi tidak semua nya
digunakan untuk pembuatan VCO, yang digunakan adalah daging buahnya. Sedangkan air
kelapa, sabut kelapa, dan tempurung kelapa tidak dibuang begitu saja. Ketiga bahan tersebut
dimanfaatkan oleh tetangga dr.Zainal Ganni. Air kelapa nya digunakan oleh tetangga
dr.Ganni untuk dibuat nata de coco. Sabut kelapa dan tempurung kelapa dimanfaatkan oleh
tetangga dr.Ganni untuk bahan bakar di industri tahu. Dari proses pembuatan VCO dihasilkan
produk sisa yaitu blundo , dr.Zainal Gani memanfaatkan blundo untuk membuat sabun mandi
dan sabun yang digunakn untuk mencuci alat-alat pembuat VCO.
Dari proses pembuatan VCO ini pasti dihasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan
tidak dibuang begitu saja. Tapi diolah dengan suatu proses pemanasan sehingga pada saat
proses pembuangan tidak mencemari lingkungan.
MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari kunjungan ini adalah:
1. Untuk diri sendiri :
Memotivasi mahasiswa farmasi untuk berkarya
Mendapatkan ilmu tentang pembuatan VCO
Mendapatkan ilmu tentang tanaman yang berkhasiat obat
Mendapatkan ilmu tentang pemanfaatan limbah produksi VCO
2. Untuk Lembaga :
Mempererat hubungan antara program studi Farmasi dan padepokan Herba
Bagoes
3. Untuk dr.Zainal Ghani :
Dapat membagikan ilmu kepada mahasiswa farmasi
Dapat mengenalkan padepokan Herba Bagoes kepada mahasiswa farmasi
Dapat mengenalkan produk produk yang telah diproduksi oleh padepokan Herba
Bagoes
Dapat membagikan ilmu tentang proses pembuatan VCO