Botani Dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih
description
Transcript of Botani Dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih
BOTANI DAN TINJAUAN GIZI JAMUR TIRAM PUTIH
Sumarmi
INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 4, No. 2, 2006 (124-130)
Pendahuluan
Sebagian masyarakat tahu bahwa
jamur tiram termasuk jenis sayuran,
tetapi masih menganggap sebagai
bahan pangan baru. Jika dikatakan
baru sebenarnya kurang tepat karena
jamur tiram sudah lama dikenal enak
dimakan, hanya belum populer saja.
Kenyataan di masyarakat konsumsi
jamur tiram belum luas.
28
Intisari
Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) bentuknya seperti tiram dengan beberapa jenis warna, tetapi yang paling disukai konsumen jamur tiram putih.
Jamur tiram tumbuh sepanjang tahun diberbagai iklim. Budidaya menggunakan media serbuk kayu sengon, ditumbuhkan di dalam rumah jamur intensitas cahaya kurang dari 40 lux, penyinaran tidak langsung, dan kelembaban ruang 80-85%
Jamur tiram termasuk tumbuhan hasil pertanian organik yang tidak mengandung kolesterol. Setiap 100 gram jamur tiram mengandung protein 19-35% dengan 9 macam asam amino; lemak 1,7 – 2,2% terdiri dari 72% asam lemak tak jenuh. Karbohidrat jamur Tiamin riboflavin dan niasin merupakan vitamin B utama dalam jamur tiram selain vitamin D dan C mineralnya terdiri dari K, P, Na, Ca, Mg, juga Zn, Fe, Mn, Co dan Pb. Mikroelemen yang bersifat logam sangat rendah sehingga aman dikonsumsi setiap hari.
Konsumsi jamur tiram selama 3 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 40%. Jamur tiram putih dapat diolah menjadi berbagai masakan untuk sayur, lauk dan makanan ringan.
INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 4, No. 2, 2006 (124-130)Tidak setiap pasar swalayan dan toko
bahan makanan menjual jamur tiram.
Di media massa : cetak maupun
elektronik. Pernah beberapa kali
diberitakan tentang jamur tiram. Tetapi
jenis sayuran ini belum familiar di
masyarakat. Hal ini disebabkan karena
jamur merang dan jamur kuping
dikenal lebih dahulu dan sering
dikonsumsi menjadi masakan sehari-
hari. Jamur merang ada yang dijual
dalam bentuk sudah dikalengkan dan
jamur kuping dijual dalam bentuk
kering yang tahan lama. Beberapa
restoran, rumah makan dan catering
sering mengolah jamur merang dan
jamur kuping menjadi hidangan yang
lezat.
Maksud dan tujuan penulisan ini
antara lain untuk menyebarluaskan
informasi tentang jamur tiram dan
memberikan gambaran tentang gizi
jamur tiram. Beberapa pengusaha
jamur telah sukses dengan usaha ini.
Sehingga diharapkan makalah ini akan
memberi informasi tentang botani dan
tuinjauan gizi jamur tiram.
BOTANI JAMUR TIRAM
Jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) dinamakan demikian karena
bentuknya seperti tiram atau ovster
mushroom. Ini adalah jamur kayu yang
tumbuh berderet menyamping pada
batang kayu lapuk. Jamur ini memiliki
tubuh buah yang tumbuh mekar
membentuk corong dangkal seperti
kulit kerang. Tetapi ada yang
menyebut sebagai Jamur Barat. Ada
beberapa jenis jamur tiram yaitu Jamur
tiram putih susu. Jamur tiram merah
jambu. Jamur tiram kelabu dan jamur
tiram coklat jamur tiram putih yang
paling dikenal enak dan disukai
masyarakat.
Menurut sistematika jamur tiram
termasuk dalam Devisi Thallaphyta,
Sub Devisi Fungi, Kelas Eumvcetes,
Ordo Basidiomvcetes, Familia
Agaricaceae, Genus Pleurotus dan
Species Pleurotus ostreatus. Ciri
jamur tiram antara lain bentuk tudung
seperti tiram, lebar mencapai 25 cm,
tebalnya 0,5-2 cm, yang tumbuh di
daerah dingin biasanya tudungnya
lebih tebal dibandingkan yang yang
tumbuh di suhu yang lebih panas.
Spora jamur tiram berbentuk elip.
29
Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram PutihUkuran 9 x 4,5 µm (µm = 0.001 mm),
warna putih dan halus bau jamur tiram
licorice agak manis seperti gula merah.
Jamur tiram termasuk organisme
yang bersifat saprofit : hidup pada
bahan organik yang sudah tidak
berguna. Misalnya kayu lapuk dari
beberapa jenis Angiospermae. Saat ini
budidaya jamur diusahakan dengan
memanfaatkan limbah industri
perkayuan perkebunan dan pertanian
sebagai media tanam. Limbah itu dapat
berupa sisa gergajian, kayu, sekam,
bekatul, ampas tebu, dll. Bahan-bahan
yang dianggap limbah atau sisa dari
kegiatan usaha tersebut dapat
mempunyai nilai ekonomi yang cukup
besar dan menguntungkan bila
dimanfaatkan untuk budidaya jamur
tiram.
Jamur tiram tumbuh dan
berkembang sepanjang tahun di
berbagai iklim tropis dan sub tropis. Di
negara yang mempunyai 4 musim.
Jamur tiram tumbuh baik pada musim
panas. Di Indonesia jamur tiram bisa
tumbuh saat musim hujan maupun
kemarau.
Budidaya jamur tiram bisa
dilakukan di dalam rumah jamur atau
kumbung. Syarat rumah jamur suhu
ruangan tidak lebih dari 28o C
kelembaban ruangan 80-90%.
Miselium tumbuh optimal pada suhu
25-23 o C, sedangkan pertumbuhan
tubuh buah optimum pada suhu 18-20 oC, lingkungan substrat yang
dikehendaki dengan pH 5,5 sampai pH
6,5 lebih dari itu pertumbuhan akan
terganggu. Kadar air media yang
cocok sekitar 60%. Cahaya yang
disukai selama pertumbuhan jamur
tiram dengan penyinaran tidak
langsung. Tidak lebih dari 40 lux.
Kelembaban ruangan penyimpanan
80-85% baik untuk pertumbuhan tubuh
buah.
Jamur tiram yang tumbuh mula-
mula kecil-kecil putih pipih. Pada saat
jamur masih muda ujungnya
melengkung ke bawah membentuk
lengkungan. Jika sudah tua dan siap
panen jamur bagian tengan dan ujung
tangkai berada di bawah dan ujungnya
naik. Jamur melebar hingga diameter
20 cm dan tubuhnya tebal.
30
INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 4, No. 2, 2006 (124-130)TINJAUAN GIZI
Keanekaragaman bahan panen
dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan
masyarakat terhadap kebutuhan bahan
pangan. Jamur tiram termasuk jenis
sayuran yang sudah mulai dikenal
masyarakat sebagai bahan pangan
baru. Dikatakan baru sebenarnya
kurang tepat karena jamur tiram
sebenarnya sudah lama dikenal enak
dimakan. Hanya saja kenyataan di
masyarakat konsumsi jamur tiram di
masyarakat belum luas.
Seiring dengan populasi jamur
sebagai bahan makanan yang enak dan
bergizi permintaan jamur tiram di
masyarakat terus meningkat.
Masyarakat tertentu sudah mulai
memilih jenis makanan yang bebas
dari pencemaran bahan pangan seperti
residu pupuk dan pestisida serta tidak
mengandung kolesterol.
Kandungan gizi jamur tiram
menurut Direktorat Jenderal
Hortikultura Departemen Pertanian.
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat
basah. Berarti dua kali lipat lebih
tinggi dibandingkan asparagus dan
kubis. Jika dihitung berat kering.
Kandungan proteinnya 19-35%.
Sedangkan beras hanya 7.3% gandum
13.2% kedelai 39.1%. susu sapi
25.2%. Jamur tiram juga mengandung
9 macam asam amino yaitu (1) lisin
(2) metionin (3) triptofan (4) threonin
(5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8)
histidin dan (9) fenil alanin. 72%
lemak dalam jamur tiram adalah asam
lemak tidak jenuh, sehingga aman
dikonsumsi baik yang menderita
kelebihan kolesterol (hiperkolesterol)
maupun gangguan metabolisme lipid
lainnya. 28% asam lemak jenuh serta
adanya semacam polisakarida kitin di
dalam jamur tiram diduga
menimbulkan rasa enak.
Jamur tiram juga mengandung
vitamin penting, terutama vitamin B, C
dan D. vitamin B1 (tiamin), B2
(riboflavin), niasin dan provitamin D2
(ergosterol), dalam jamur tiram cukup
tinggi. Mineral utama tertinggi adalah
Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan
Magnesium. Mineral utama tertinggi
adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.
Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me
mencapai 56-70% dari total abu
dengan kadar K mencapai 45%.
31
Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram PutihMineral mikroelemen yang bersifat
logam dalam jarum tiram
kandungannya rendah, sehingga jamur
ini aman dikonsumsi setiap hari.
Tabel 1. Komposisi dan
Kandungan Nutrisi Jamur Tiram Per
100 gram
Zat Gizi KandunganKalori (energi)ProteinKarbohidratLemakTianinRiboflavinNiasinCo (kalsium)K (kalium)P (posfor0Na (natrium)Fe (zat besi)Serat
367 kal10,5-30,4 %
56,6 %1,7-2,2 %
0,2 mg4,7-4,9 mg
77,2 mg314 mg
3,793 mg717 mg837 mg
3,4-18,2 mg7,5-87 %
Dilihat dari kandungan gizi yang
terdapat dalam jamur tiram maka
bahan ini termasuk aman untuk
dikonsumsi. Adanya serat yaitu
lignoselulosa baik untuk pencernaan.
USDA (United States Drugs and
Administration) yang melakukan
penelitian pada tikus menunjukkan
bahwa dengan pemberian menu jamur
tiram selama 3 minggu akan
menurunkan kadar kolesterol dalam
serum hingga 40 % dibandingkan
dengan tikus yang tidak diberi pakan
yang mengandung jamur tiram.
Sehingga mereka berpendapat bahwa
jamur tiram dapat menurunkan kadar
kolesterol pada penderita
hiperkolesterol. Di Jepang saat ini
sedang diteliti potensi jamur tiram
sebagai bahan makanan yang dapat
mencegah timbulnya tumor.
PENGOLAHAN
Jamur tiram oleh PT Supa Fajar
Mas, Bogor diolah menjadi Soto Jamur
Instan kemasan dengan nama “Sayur
Mas”, yang telah terdaftar di
departemen Kesehatan RI dengan
nomor registrasi SP 323/10.03/2000.
Kandungan gizi dalam 34 gram soto
jamur instan adalah protein 8.32%,
lemak nabati 58.52%, karbohidrat
15.29%, dengan kadar air 5.24% dan
kadar abu 12.57%.
Sedangkan STM Kebun
Percobaan Cikabavan IPB Bogor
mengolah jamur tiram menjadi keripik
jamur tiram, dengan rasa gurih dan
renyah dan dikemas untuk oleh-oleh
dan terdaftar di Depkes RI SP No.
325/10.03/2002. Keripik jamur tiram
32
INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 4, No. 2, 2006 (124-130)yang diberi merk Ovster itu terbuat
dari jamur tiram segar, terigu, telor,
minyak nabati dan bumbu lain.
Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) pernah memberi
pelatihan diversifikasi pengolahan
jamur tiram untuk pembuatan dadar
(omelet), sup jamur dan sate jamur.
Sedangkan untuk skala rumah tangga
terbukti bahwa jamur tiram putih dapat
diolah untuk sayuran/ lauk seperti
pepes, gulai ayam jamur, ca jamur, cap
jay jamur, dll.
PENUTUP
Jamur tiram termasuk bahan
pangan yang baik karena (1)
dibudidayakan dalam media tanam
bahan organik tanpa pestisida (2)
kadar protein cukup tinggi, sekitar 30
% terdiri dari 9 macam asam amino (3)
banyak mengandung vitamin B (4)
kadar lemak rendah sekitar 2%
(5) asam lemak tidak jenuh mencapai
72% sehingga baik bagi penderita
gangguan metabolisme kolesterol (6)
mengandung mineral penting seperti
Kalsium, Kalium, Fosfor, Natrium dan
Zat Besi (7) kadar logam berat rendah
sehingga aman untuk konsumsi harian
(8) dapat diolah menjadi berbagai jenis
masakan.
Masih terbuka peluang untuk
agribisnis jamur tiram baik untuk
budidaya maupun pengolahan menjadi
berbagai macam masakan.
33
Daftar Pustaka
H Unus Suriawiria, 2001, Budi Daya Ling Zhi dan Maitake. Jamur Berkhasiat Obat, Penebar Swadaya, Jakarta.
http://www.jabar.go.id/beritaphp.Di Jawa Barat Usaha Jamur Memiliki Prospek bagus 17 Desember
Istuti, W. T Siniati dan E Retnaningtyas. 2004. Visitor Plot Jamur Tiram. Universitas Brawijaya, Malang.
Nunung Marlina Djarijah dan Abbas Siregar Djarijah, 2001, Budidaya Jamur Tiram Pembibitan Pemeliharaan dan Pengendalian Hama Penyakit. Penerbit Kanisius Yogyakarta.
P Suhardiman. 1992. Jamur Kayu. Penebar Swadaya.
Thomas J Volk, 2003, Universitas of Wisconsin-La Crosse, http//botany.wisc.edu/oct.98 html.
Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih
34
Unus Suriawiria. 1986. Pengantar Untuk Mengenal dan Menanam Jamur. Angkasa. Bandung.
www.hortikultura.go.id Jamur tiram Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura Departemen Pertanian. Jl. AUP Pasar Minggu no 3. Jakarta 12520. Telp 021-7806881,7806775, fax.021-7805880,e-mail:ditjen horti @deptan.go.id
www.nal.usda.gov/afsic/AF:Pleurotus,5 Juni