Book One, The Ranger of the Tides

Part one, A Dangerous Road

Hai, nama gw TidalRanger, gw hanyalah seorang Adventurer Cora yang ditempatkan di pos Lunar…

“Huh…. Banyak sekali kejadian akhir2 ini……Sudah hampir ada aliansi dengan kaleng….archon dipecat…. Sama ada archon baru…” Hari ini gw ada tugas untuk jagain Haram… mayan kalo2 ada yang gb pt di ABA  XD. Tau2…. Perasaan gw gak enak… entah kenapa bias gak enak kayak gini… padahal biasanya santai2 saja jalan jalan di Haram… toh ini daerah Cora….

Tiba tiba…..

Pas di Rawa Hening, ada seorang HC lagi dikejar2 sama 3 ABA…(bodoh banget ampe dikejar 3 ABA, piker gw) Anehnya… pas ada ABA tiba2 muncul diatas gw langsung ABA nya kayak marah terus nyerang gw (omg, gw ranger boo, sakiit). Abis itu, gw langsung spontan nyoba iket2, untung na berhasil, gw langsung nyari HC yang tadi… ternyata ada temennya Berserker. Walau gitu… makin banyak ABA ngarah ke mereka….Spontan gw bantu mereka pake WS (Big mistake), 5 ABA langsung kejar gw (WUAKS)Tapi 2 Bells tadi maju bantuin gw…(selamet2….)akhirnya 5 ABA mate smua….Gw kenalan akhirnya sama HC dan Berserker yang tadi, HC itu namanya Ophion, Berserker itu namanya Trollz (ternyata orang yang itu….).Mereka langsung ngasih salam dan ujug2 langsung ilang (pake portal kali yach?_?) Pokok nya kejadian hari itu aneh sangat deh…. Kok bisa yah ABA agresif?

Abis itu gw pulang ke kost dan siapin barang2 buat besok war…..

Keesokan harinya, gw ditugasin untuk war malam…. Ya sudah gw santai aja, terus gw coba jalan2 ke Armory 213 (sambil was2 kalo ketemu kaleng lvl gede >.<). Pas wa ampe Lembah Kematian….. ternyata gw ngeliat lagi hal seperti kemaren: ABA nya agresif. Abis ngeliat keanehan ini gw coba ke Solus… eh hasilnya sama… : ABA agresif. Di tengah jalan gw ngeliat acc sama bells jalan bareng (?). Pas itu gw liat name tag mereka (maklum keliatan gara2 true sight): TherMian(acc), Zinn(bells)

“Pantes aja perasaan pernah liat di mana….mereka kan pembelot dari Cora itu, tapi kok bareng di sini ya?” gw lalu inget dengan berita yang muncul akhir2 ini…. Bahwa seorang Cora penghianat harus ditangkap oleh acc…. Mungkin itu TherMian? Kalo TherMian sih gw gak begitu kenal… masalahnya Zinn… gw kenal baik sama dia: Kita satu angkatan sebagai Ranger. Dia itu berbakat…. Bisa mendeteksi suara gerakan yang kecil, apalagi di tempat sesepi ini.

Awalnya gw liat dulu keadaan, sampai….”AAARGH” Terdengar suara Zinn, ternyata Crawler Rex di sana menyerang mereka, padahal seingatku Crawler Rex tidak agresif,

sama dengan Varfer Rex. Akhirnya aku menolong mereka dari jarak yang tidak terlihat,”Primal Shot!” aku melancarkan Primal Shot ku beberapa kali(karena nggak ingin kelihatan, gw cuman make primal yang NB jaraknya lebih jauh dari semua skill ranger yang biasanya). Tak lama, mereka pun mundur dari tempat itu, dan gw bisa pergi dari Solus…Bersiap untuk war…

War malam itu.... archon OZ benar2 hebat, command nya nggak ada yang berani menentang. "SEMUA, KITA PAKAI FORMASI WARRIOR-SPIRITUALIST-RANGER, SPECIALIST PASANG GUARD TOWER, BAHAN MINTA KE Athena! KITA AKAN MENYERANG ACCRETIA"

Gw yang merupakan salah satu pasukan penyerang pun ikut menyerang ke ACC, tapi di tengah jalan...."Kalian siap? kita akan mendeka......" "BUAAMMMM" "BLAMMM" ternyata sepasukan Epochal Siege kit sudah bersiap, dipimpin Wakil Archon oMs, mereka menembaki OZ dengan Doom Blast nya, tapi OZ memang hebat, dia tidak bergeming ditembaki seperti itu "KEPUNG MEREKA, JANGAN BIARKAN ADA YANG LOLOS!" tapi wakil archon acc menyadari hal itu, dan langsung lari dengan bantuan 1-2 scientist disitu"KEJAR MEREKA, TAPI JANGAN TERPANCING"

Di chip acc..... "SEMUA GRAZIER SERANG CHIP, WARRIOR TAHAN SERANGAN ACC, RANGER MATIKAN GUARDIAN" Suara OZ menggelegar di medan pertempuran, Ravi, BK elit dari Cora, maju untuk menahan launcher launcher itu, saat tiba tiba "BELLS DATANG, JANGAN SAMPAI MEREKA MENGAMBIL CHIP!"kata OZ. Sayangnya, aku tidak bisa bahasa bells, tapi dari gelagat mereka, aku tahu mereka siap2 memakai catapult untuk last hit chip. sialnya pas perhatian gw terarah ke RMAU ada punisher datang: kyubi09, dia seujug2 pake PB ke gw "DUAK" 2k masuk dah, (?) "2k? pasti baru jadi neh" senjatanya padahal BGM berapi2, dari asumsi gw dengan perhitungan elemen resist gw, gw yakin senjatanya baru +1 belief, "Constrict!" keiket dah dia, abis itu, ada grazier di sebelah gw, WhiteBlack bante acc tadi pake isis. Sayangnya, war itu pun dimenangkan Bellato (Last Hit:ZhaoLung), walau begitu, gw yakin sempat nembakin Zinn dengan WS, walau tidak sengaja...(HSK tidak mate, buah)

Akhirnya gw pulang ke kos dan istirahat......

Meanwhile, In Volcanic Cauldron…

“Apa semua persiapan sudah beres, anak buahku?” “Sudah, Tuan Belphegor” “Kalau begitu, kita akan bersiap menyerang ketiga bangsa itu, tinggal tunggu waktu sampai mereka semua hancur dari dalam……."

End of Part One

Part Two, Rise of  The Demons

“Ah…..pagi hari…. Ada tugas gak yah?” gw sambil nguap mikir, abis tugas mau ngapain yah..?”TidalRanger, tugas kamu kali ini adalah membimbing 4 orang ranger junior yang baru lulus akademi dan menjadi expert” Kata Quaine Khan melalui telepati, “Kamu akan bertemu mereka di pintu barat daya Goa Batu, selain itu, kamu akan ditemani 1 orang lagi” “Wuih? Bareng sapa gw yah?” Gw pun teleport ke Haram, dan berjalan sampai ke tujuan yang dimaksud, ternyata disana mereka semua sudah berkumpul, dan yang keliatan senior disitu…. MINA?”

MinaReisha, teman semasa kecil gw, dan sekarang pacar gw (baru 1 bulan :p), dia seorang summoner yang agak payah, walau gitu, gw tetep cinta sama dia. “Kamu yang bareng wa temenin anak2 ini?” “Iya ^^, jadi kita sambil jalan bareng deh!” “Ok ok…. Sekarang, kalian kenalkan diri kalian, anak2! Oh, dan jangan lupa target kalian kalau menjadi elite nanti”

“Saya Sonny, saya Archer, ingin menjadi Adventurer!” “Saya Mira,Archer, ingin menjadi Stealer ^_!” “Saya Ken, Hunter, ingin menjadi Assassin” “Saya Kalina, Hunter, ingin menjadi Assasin juga” “Baiklah! Kita akan berburu King Tweezer hari ini, saya dan Mina akan menjaga kalian kalau kalau ada acc atau bellato yang dating tiba tiba” ‘Baik!” mereka berempat menjawab serempak.

Tak lama kemudian, kami sudah tiba di salah satu spot King Tweezer dan Grumble Owl di sana “Mulailah berburu, anak anak, tapi jangan sampai terlalu jauh, hati hari dengan King Tweezer, mereka biasanya membantu temannya yang sedang diserang”. Rupanya itu hari yang santai, karena tidak banyak acc yang berkeliaran, “Sonny, Mira, sering seringlah memakai Constrict dan Primal Shot kalian, skill itu sangat membantu, Kalina, Ken, Untuk trap kalian, cobalah pakai “Blasting Powder” ini, kalian harus melatih timing dan strategi untuk memasang trap.” “Terima kasih, senior!”

Hehe, ternyata enak juga kayak gini, san….....? “Semuanya, hati hati, aku melihat 2 accretia di kejauhan!” Benar saja, Keduanya memakai apa yang kelihatannya SI Estoc “Mina, bersiap untuk bertarung, persiapkan Paimon kamu, kita harus lindungi mereka berempat, Sonny, Mira, pakai Constrict saat aku memberi aba aba! Kalina, Ken, ceppat pasang jebakan kalian!” Kalina dan Ken segera memasang trap, Sonny dan Mira bersiap meng-Constrict dalam aba aba ku.

“1,2,3, SEKARANG” “CONSTRICT!” “MEREKA BERDUA TERKUNCI, SERANG YANG KANAN, MINA, DEBUFF MEREKA!” Dari jarak segini sudah terlihat name tag mereka, yang kanan deidara007, yang kiri drifter04. “SERANG YANG KIRI, MINA, WEAKNESS!” “BAIK!” “SURUH PAIMON KAMU TAHAN YANG KANAN” Aku pun bersiap mengeluarkan combo skill ”SONNY, MIRA, BERSIAP UNTUK PAKAI PRIMAL SHOT KALIAN! DENGAN ABA ABA KU, 1,2,3 TEMBAK!” Primal Shot kutembakkan, ”Fast Shot! Destructive Shot! Multi Shot!” ku keluarkan semua skill ku, setelah beberapa tembakan lagi, kaleng itu pun jatuh, “Sekarang yang kanan, Mina, pakai

debuff mu lagi!” Kaleng itu pun mulai maju, aku menunggu…”DUAR” Trap Ken dan Kalina kena tepat kaki kaleng itu, tampaknya dia terkena stun, aku langsung meng-Constrict kaleng tadi, “Semuanya, Tembaaak!” “BLAMMMMMM.” Kaleng itupun meledak dalam hitungan detik. “Hebat, semuanya! Kedua kaleng itu tinggal puing puing!” “Horee,horee” Semuanya bersorak, akhirnya setelah tugas yang melelahkan, gw pulang bersama Mina…..

“Min, capek banget hari ini….” “Yee… baru segitu aja capek…. Gimana nanti?” “Yah… kalo itu sih nanti aja kita bicarain, baru aja 1 bulan….” “Ow ya udah lah…. Kamu istirahat ya sayang…^^” “Ya….. malem juga… moga2 mimpi indah”…

Malem itu…. “Eh? Dimana ini? Kenapa gw ada di bangunan kuil kayak gini?” Didepan gw, ada 3 orang, 1 acc, 1 bells, 1 cora. Yang Bells cewe, Cora nya cowo, “Hm? Lagi ngapain yah mereka di tempat kaya gini? Apaan tuh? Kaya kunci…?” Gw ngikutin mereka, lalu mereka tiba di sebuah ruang, dan si cowo Cora nemu sebuah buku “Mimpi aneh apaan sih ini?” “Trrrr….trrrr” “Eh, ruangannya getar, hyaaaAAAA”

“Hhhh…… mimpi apa lagi tadi…… jam 12 malem…. Aduh gara gara mimpi tadi gw gak bias tidur, parah nih….” Akhirnya gw jalan jalan keluar, bawa senjata opkors, terus…”Enaknya ngapain yah? Ah coba ke Sette ah…..” Gw akhirnya jalan jalan ke Sette sambil sembunyi sembunyi, kalo kalo ada bangsa lain……”*mengendap endap* ? ada apa yah di depan?” “Wide Range! Correct Eye!” dengan jelas gw melihat bayangan banyak sekali monster di Reruntuhan Sette, mereka sedang berbicara, sepertinya, salah satu dari petinggi mereka yang berbicara.

”Kita sudah muak dengan kehadiran ketiga bangsa itu, Planet ini milik kita! Kita yang berkuasa di sini! Kita tidak boleh biarkan mereka seenaknya menguasai planet ini!” “Ya, tapi kita juga jangan gegabah, kita harus melihat keadaan, jangan sampai mereka tahu kalau kita akan menyerang mereka” “Pertama-tama kita akan menyerang Cora, kita serang mereka dari Kuil Vafer, tempat itu cukup tersembunyi, jadi aku yakin mereka tidak akan sadar” “! Ini gawat, Cora akan diserang pasukan monster!” Tanpa sengaja, “krek!” gw nginjek batang tanaman “swt dah” “SIAPA ITU?” “Bah gw ketahuan” “Disana! KEJAR!” “UGYAAAAAAAA” Tiba-tiba mereka udah ngepung gw….. kayaknya gak ada cara kabur lagi nih… mana gw bukan stealer lagi…. Gak bisa pura2 mate…. Hiks…T_T “BANTAI CORA INI” “AAAAAAAAAAAAARRGGGHHHHHHHHHH!!!!!!!!!”

End of Part Two

Part Three, What Hidden Behind the Shadows

Gelap….. kenapa gelap begini….?

Ada suara suara…..? “Hei, kayaknya dia udah bangun deh” “Baguslah……” Ada 2 orang di depan ku….walau gelap, masih bias kulihat, 1 acc dan 1 bells…. ”Udah bangun? Lama

banget kamu tidur nya….Kamu tidur 36 jam lo…” “Eh? Kamu bellato kan? Ko gw bisa ngerti bahasa lo?” “Entah kenapa, gara gara di tangkep para momon itu, kami bisa ngerti bahasa satu sama lain….” “Efek kali yah?” “Mungkin, ow iya, perkenalkan, gw Magicionaris, Wizard, dan ini Barathrum, Punisher” “Gw TidalRanger, Adventurer, dimana sih ini?” “Gw gak tau juga sih, keliatannya di penjara bawah tanah…” “Bisa gak kamu telepati sama orang dari sini?” “Gak, kekuatan seperti ada yang menghalangi, mana kita gak punya senjata…”

3 Hari berlalu…. Kami hanya diberi makan 2 kali sehari, pagi dan sore….

“Oh iya, Tidal sudah baca buku ini? Menarik loh… kita berdua nemu di sel ini, kelihatannya buku nya sudah lamaaaa sekali…” “Hm? Ya udah lah daripada gak ada kerjaan, sini gw baca”. Benar kata Magicionaris, buku nya benar benar menarik, bahkan ada informasi tentang sesuatu yang gak pernah gw duga duga: Info tentang Senjata senjata legendaris, dan Force-force terlarang, 2 hal yang paling menarik buat gw “Omega Weapons”….Senjata yang konon katanya hanya ada 5 buah dengan masing masing jenis senjata 1 buah(sama seperti Leon) “Super Nova Bow….. Bow ini adalah bow yang paling kuat diantara semua bow, kekuatannya mencapai 10 kali lipat sebuah Intense Hora Bow, Bow ini, dia akan memilih sendiri pemiliknya, dengan 2 syarat, yaitu …..” Tulisan selanjutnya gak kebaca gara gara debu “Ah… sayang sekali…”

Hal kedua yang menarik buat gw adalah “Force Terlarang” Ada 2 force terlarang terutama, yang gw coba pelajarin, uniknya, Force terlarang ini tidak memerlukan PT Force ataupun Tongkat untuk memakainya, tinggal memakai tangan “Lighting Blade…. Gunakan tangan atau senjatamu, fokuskan force, dan berdoalah….” “Yah, tulisan kuno, gak kebaca deh, gw coba terjemahin ah…” “Satu lagi…. Spiraling Sphere…… benar benar banyak rahasia dalam buku kecil begini….

“BLAM” “Heh? Ada apaan nih?” “! Tidal!, Sini!” “Mina?” Ternyata Mina, “Kenapa kamu disini?” “Aku menghubungi beberapa teman, “Siapa saja?” “Umm…. Nanti saja kita bicarakan, sekarang cepat! Kalian berdua juga! Ada beberapa teman kalian diluar!””Benarkah? Kalo gitu ayo!” Kami ber empat pun keluar, sialnya, ternyata ada labirin di antara penjara dan pintu keluar “Mina, jalannya yang mana?” “Wah gw lupa :p Maap yah >.<” “Aduuuh…. Di saat kayak gini lupa lagi… Udah kita ambil jalan kanan” “!” “Penjaga! Lariiiii!” “Hei, KESINI KALIAN!” “Blaze Lance!” “BUAMMM” “Wew, gak ada jalan lain, kita kesini” Akhirnya, kita belok kiri, kanan, kiri, kanan, mana tiap belokan ketemu penjaga “Hhh…Hhh… keluar juga kita……” Di luar, kami melihat beberapa acc, bells, dan cora bekerja sama, “White? Amon? Adhit? Max?” “Lama banget kamu….” “Iya si Mina pake acara salah jalan pula tadi” “Udah, yang penting kita kabur sekarang.”

“Light ! FrancoJr !” “Magicionaris! Ah, syukurlah kamu selamat…..” “Ini berkat kedua Cora itu juga”.

“burgerkill! Q1R1N! ad4n!” “Barathrum, senang melihatmu utuh” “Lama sekali kalian, 3 hari baru datang”

“Semua!, Kita bentuk formasi, sambil mundur ke portal kita masing masing!” kata gw…. “Baik!” “Dalam aba aba ku…… Mundur!”

Kami semua pun mundur dengan selamat, nggak lupa gw ngasih salam ke tmen2 dari bangsa lain yang udah bantu….

Sesampainya di portal…. “Waduh kita masih dikejar?” “Tenang, liat sapa yang di depan portal” Di depan portal, ternyata berdiri Cora Elite Five: Xtin, Atherion, Athena, SexyMe, dan fabulous “Biar kami yang tangani ini, siap, semua? Mari kita mulai berpesta…” Dalam waktu kurang dari 10 menit, barisan lebih dari 500 monster volcanic rata dengan tanah, hanya tersisa lava dari volide dan bangkai ash, juga batu batu yang ditinggalkan granite block “Semua, kita kembali ke markas, baru besok kita buat strategi untuk menghancurkan mereka semua….”

2 jam kemudian “Hari yang melelahkan, ya, Mina…..” “….. Mau kutemani malam ini?” “Nggak” Kataku sambil mencium kening nya “Kita hancurkan dulu pasukan momon tadi…. Baru kita bisa santai, ok?” “Iya deh say, malam yaa” “Iya…”

Benar benar hari yang melelahkan, gw langsung tertidur tanpa ganti baju saking capek nya…..

Mimpi lagi…?

Di depan gw, 4 accreria dan 4 orang lainnya, 2 accretia,1 cora, dan 1 bellato yang aku sempat lihat dulu (kecuali yang bawa tower axe, baru liat kalo itu) bersiap bertarung, 2 dari accretion tampaknya sangat hebat, satu membawa 2 SI Hora Sword di tangannya, satu lagi bisa memakai dua Launcher sekaligus, benar benar hebat, walau begitu, accretian yang membawa spadona, yang melawan acc yang memakai dual SI Hora sword tersebut hebat, mampu menahan semua serangannya dan…..! “Skill apa itu? Kenapa saya belum pernah melihat skill itu?” Si acc yang membawa 2 SI Hora Sword tadi mengeluarkan kombo dahsyat yang tampaknya mampu membelah dunia

Nggak lama kemudian, dateng 3 orang lagi, kelihatannya yang 3 ini bener bener sakti, senjatanya aja bukan senjata biasa, ataupun relic, seperti senjata yang pernah lihat di buku……… buku itu masih gw bawa….”Super Nova Bow? Ah, bukan, tidak ada dekorasi Angel’s Crystal dan Truth Obsidian di kedua pangkal nya, itu bukan Super Nova Bow…. sayang…..tapi…. rasanya aku kenal sama cewe pembawa bow itu….!”

Eh?! Tanahnya bergetar lagi?!  “Yah… bergetar lagi…..”

Kali ini aku terbangun pagi hari, mandi, makan, lalu bersiap untuk apa yang akan terjadi hari ini!

End of Part Three

Part Four, Judgment Day

“TidalRanger, segera ke Portal Sette” kata Atherion. Wah, Atherion ikut, dia kan idola gw….. Segera gw sampe di portal Sette…”Kita akan menyerang VC secara penuh, dengan support dari beberapa unit Accretia yang tahu tentang hal ini dan beberapa Bellatians yang tahu tentang hal ini” (Briefing dari fabulous)

“Pertama tama, unit Armor Rider akan bergerak memancing musuh, sampai mereka berada di Daratan Nadir, setelah sebagian pasukan musuh sampai disitu, semua unit Warrior dan Spiritualist akan menyerang dari arah Reruntuhan Sette, sementara semua unit Ranger dan Specialist dari arah Bukit Sette, dimengerti?” “Ya!” jawab semuanya

“Mina, kamu ikut juga?” “Iya dong… kan aku juga tahu tentang ini, harus ikut membantu ^^v” “Tapi jangan memaksakan diri ya…. Nanti kalo kenapa kenapa kamu, aku takut…… gak bisa ketemu lagi……” Tiba tiba, ada yang hangat di bibir ku…. “…………….Mina…………” “Kita akan ketemu lagi….. aku yakin itu…..”

Kami berdua berpisah karena kami ada di tim yang berbeda, walaupun ini misi perang, misi ini sangat dirahasiakan, bahkan archon OZ pun tidak tahu, yang tahu hanya segelintir elit dan expert cora, terutama para Elite Five dari masing masing bangsa., yang datang pun hanya 2 dari mereka untuk masing masing bangsa. ”Cora….. fabulous dan Aetherion, Bellato….Kadaj dan Franco….. Accretia….. MjLiu dan akamaru, selebihnya gak dateng yah?” “Iya” kata si WhiteBlack, “Ya udah lah… kita pisah disini ya…. Team kita kan jauhan…. Oh iya 1 pesan lagi…” “Jagain si Mina? Beres…..” “Wew, udah baca pikiran orang ini, yah, jaga dia baik baik ya…. plzzzz” “Ok ok…. Abis itu kamu bayar ya

” “Iya gw bayar…”

Beberapa saat kemudian sampe dah di Ambush Spot para Ranger dan Specialist….“Oi, stOphelia!” “Lama amat kamu…. Udah siap semua niih…..” “Mana sepatu gw kemaren? Berhasil kan nyoloknya?” “Iya…. Nih nih, duitnya juga sinih” “Neh 500k…..” Tiba tiba…… “Semua unit bersiap, para Striker, masuki mode Siege kalian! Adventurer, siapkan Bow kalian! Hidden Soldier, siapkan Gun kalian!” Commander Atherion memberi aba aba……..

…..lama…. lama kami menunggu pasukan Belphegor…. Mereka tidak kelihatan? *BLAMMMM…..DHUARRRR* *!* “Suara apa itu???” “Dari arah bukit Sette! Tidal!” “MINA!” “Tidal! Jangan kesana sendirian! Berbahaya!” Tanpa menghiraukan stOphelia, langsung saja aku berlari memakai senjata injurer ku kearah daratan Nadir, area ambush Warrior dan Spiritualist, saat sampai di sana….”Hah? AmonShi! WhiteBlack! Kalian tidak apa apa?” “Uhhh….. sakit…” “Sabar….. Siapapun yang healer…. Tolong kesini…..” Seujug ujug muncul seseorang dengan 4 animi di sisinya…. DewaLoki “Sini… mana yang terluka” “Ini, senior… saya akan mencari yang lain” Gw langsung cabut dari tempat itu dan mencari Mina…. *!* “Mina! ….. Kamu…. Terluka parah….” “Mereka menyerang mendadak dari atas tebing…. Aku tidak tahu… tapi….. ahhhh…..” “Mina…. Mina! …. MINA! BANGUN, KUMOHON… BANGUN…. bangun…..” ………. “Hiks hiks….. Mina…..hiks….” ……….. “Mereka akan membayar semua ini….

MEREKA AKAN MEMBAYAR! HYAAAAAH” Tanpa pikir panjang pun aku langsung menerjang kearah Cauldron, di dekat sana, beberapa spiritualist sedang melakukan sesuatu “Eh, jangan masuk!” “Hah?” “Shiiiingg” “Eh, apa ini?” “Aduh… ini sebuah barrier untuk menahan monster monster itu…. Sekarang kamu juga nggak bisa keluar….” “Masa? *bzzzt* Ah… bener gak bisa” “...….. *!* Lihat belakangmu!”

Dibelakang gw…. Sepasukan Granite Block, dipimpin 1 Belphegor Guard yang dijaga beberapa Baba, menghadang. “Bah, harus apa aku sekarang…*!* Ah, iya….. hahaha” “Masih ada Skill dan Force yang kupelajari dari buku itu!…. Untuk menembus Granite sebanyak itu, harus pakai…Lightning Blade” “Coba gw inget inget…..kumpulkan force di tangan kiri, lalu ucapkan Gale of the rough winds, Lightning of the clouds. Thunder of the distant land, place your power…. In my HANDS! *BZZZZZZTTT*” “Berhasil…. sekarang, HYAAAAAA” Gw pun maju dengan kecepatan yang bahkan gw tidak duga duga…. Kayaknya lebih cepet dari booster deh. Satu per satu para granite yang kulewati itu menghilang, sisanya tinggal beberapa Baba, Burn Ash, dan Belphegor Guard itu sendiri. “Sekarang enaknya pake apa yah? Oh iya, ada!” “Holy god Decem…..Give my bow a Soul, give the arrow Spirits, so they may destroy my enemies! *shiiiinggggg* Justice Barrage!. Akhirnya, sisa satu saja: Belphegor Guard. “Tinggal kita berdua…..aku akan memberi oleh oleh……” “Fokuskan force di tangan kiri…. Bayangkan bentuknya sebuah bola yang berputar… bola yang terbuat dari Force murni…….Sekarang!” *khiiiinnggggg* “Berhasil…… kau…… RASAKAN INI, SPIRALING SPHERE!!!!!!!!!!!!!!!” *Tring, ZOAAAARRRRRRR…….* “Hhh…hhh….. hah? Cahaya?” “TidalRanger….kau telah membuktikan bahwa kau pantas memakai aku….” “Siapa…. kau?” “Aku adalah Supernova Bow, mulai sekarang, kita adalah satu, sampai aku tidak dibutuhkan lagi…. Hingga saat itu….” “Eh? Apa maksudnya… mak…aaaaah!!!!!”

Supernova Bow itu pun seperti ada dalam diriku…… Barrier itu pun bisa diturunkan akhirnya. “Terlambat…..Mina?” “Ini Rie….. kakak selamat, dia ada di rumah sakit sekarang…” “Benarkah?” sambil nampar diri sendiri ”Kukira, dia….hiks…..sudah tiada….hiks…..” “Luka kakak ternyata nggak parah…. tapi kakak mungkin mentalnya terganggu karena serangan mendadak yang begitu….besar.” “AmonShi dan WhiteBlack bagaimana? Adhitya bagaimana?” “kak AmonShi dan Adhitya selamat, tapi kak WhiteBlack….” “Jadi begitu…Sebenarnya, bagaimana kalian diserang?” “Kami diserang para pembelot, juga oleh Armored Hora Ghost yang tiba tiba ada di belakang kami, juga oleh para Turncoats. Kami di kepung dari segala arah, aku diselamatkan tuan Pabu dan kak Remine. Tuan Slavin dan Nona AnnaTsuChiya juga terluka parah, aku melihat mereka menerjang kerumunan monster tadi…..” “Bagaimana dengan korban di pihak Bellato dan pihak Accretia?” “Di pihak Bellato…. Yang saya ingat namanya hanya seemeanddead dan FrancoJr…..di pihak Accretia, burgerkill dan Pein07, tapi masih banyak yang lainnya yang belum saya sebutkan….” “Kamu sendiri tidak apa apa kan?” “Iya kak, sekarang, kakak harus kembali ke markas juga…..” “Iya, aku harus bersiap untuk pertarungan terakhir….” Hari itu pun aku pulang, fabulous mengumumkan Final Assault akan diadakan seminggu lagi…. Harus fit saat itu ^^…… jadi…. Tidur dulu ah…..

End of Part Four

Part Five, The Day Before Final

Keesokan harinya, aku mengunjungi Mina di rumah sakit ”Mina!” “Kak, ini Rie..” MinaRiesha, adalah adik kembarnya Mina, entah apa alasannya nama mereka mirip, sama sama Mina, jadi aku memutuskan untuk memanggilnya Rie saja “Oh, kakakmu dimana?” “Disana, bersama dokter FelisciaH” Aku langsung menghampiri Mina yang sedang terduduk di…kursi roda! “Mina! Dok, kenapa dengan Mina? Sayang…jawab aku… please…” “Sepertinya mentalnya hancur, karena dia melihat semua temannya dibantai dengan kejam saat disergap para Turncoat” “…… Jadi harus bagaimana?” “Lebih baik kau biarkan dia tinggal disini untuk beberapa lama…. Mungkin dia akan sembuh… tapi bisa juga tidak” “Apa ada kemungkinan kalau dia…..bisa seperti ini selamanya?” “Ada….” “*tsch* …..Mina….kurasa....harapan gw dan adiknya ada di sini…. Kalau gitu, tolong rawat Mina baik baik ya dok….” “Iya, tenang saja, dia akan dirawat baik baik disini….”

Aku pun keluar rumah sakit sambil berpikir “Mina, paling tidak kau selamat dan hidup….” Saat ada yang menepuk pundakku “Hei!” “Heh!? Oh, Remine….” Remine tu tmen se guild sama gw… dia cwe cakep yang ganas (maklum templar) “Gimana keadaan lo?” “Kurang baik….” “Si Mina sehat gak?” Oh iya… dia kan gak ikut assault waktu itu “ Iya, Mina baik kok” “Abis nengok sapa di rumah sakit?” Waduh…. Gimana jawabnya ni… “Oh abis jenguk si Jyunkin” “Dia sakit apa?” “Dia demam lagi….” Fiuh, untung gak ketahuan. “Oh kalo gitu gw juga mau jenguk” WAKS “Eh jangan…” “Kenapa?” “Kata dokter dia gak boleh dijenguk dulu….” “Oh… ya udah deh…. Ke Haram aja gw…. daaah” Fiuh lagi….

Mulai dari hari itu sampai 6 hari berikutnya gak ada kejadian menarik… yah rutinitas biasa…

Tapi pada hari ke 7, tepat sebelum Final assault

“Na na na…. la la la…. Hm? Apaan tuh?”. Di Lembah Berliku Numerus, ternyata sedang ada pertaruangan spektakuler, dilihat dari jauh, name tag mereka bertiga masing masing adalah, DreamTheater, Amaterazu, dan Slavin.

“Uhh…. Pertarungan 3 Warrior Elite tiga bangsa…. Langka banget nih” Mereka saling mengeluarkan jurus jurus andalan, “Mangle! Pressure Bomb! Slasher! Death Hack!” “Double Crash! Hysteria! Shining Cut! Death Blow!” “Fury Swipes! Tornado! Thrust! Power Cleave!”

Bener bener tegang, sampe sekonyong-konyong, ada yang nepuk dari belakang “Hyaaa!” “Lagi ngapain dal?” Uhh…. Ternyata si Light…. “…..Nyamar jadi Cora lagi lo? Mao nyuri data apa sekarang?” “Hee hee…. Tau aja ni orang.” Gw dan Light dulu ketemu di

Gurun Sette secara kebetulan…. Dia nyamar jadi Cora, dan gw nyamar jadi Bellato, Nama dia saat jadi Cora adalah Hikaru, sedangkan gw Minato.

(8 bulan lalu) “Tugas menyamar mengambil data ya? kayaknya gampang kalo kostumnya kaya gini” Tiba tiba *duak* “Aduh….. eh? Cora?” *!* “……….” “Kok dia nggak ngomong..?” “#()(*&#^+@_*@” “Eh!? Bellato?” Kelihatannya dia juga sadar kalo gw Cora sebenernya, tapi karena kami sama sama ada tugas, kami saling pura pura tidak tahu Sampai…. “Uh… itu Bellato…. Dia nyamar juga toh….” “UAAAAAH!!!” “Hah?” Pas nengok ke belakang, seujug ujug si Bellato tadi dikejar kejar sama Hora Ghost satu ekor, sampai sampai dia terpaksa melepaskan penyamarannya…. “&#(*)_(*&#(*_)@@” “Uh…. Walau Bellato, kasihan juga…..” Tanpa pikir panjang, gw tembak aja tuh Hora Ghost, padahal daku masih Archer saat itu…. “Euh….. malah gw yang dikejar ni…” Selang beberapa detik, si Bellato itu sudah menaiki BMAU nya, dia langsung saja menghajar Hora Ghost itu….”)(^#)*&^(^&(“ “Wat? Maksud nya naon uy?” Akhirnya dia pake bahasa isyarat “Umm…. N..a..m..a……g..w….L..i..g..h..t, ooh…. Namanya Light….” Setelah itu gw juga pake bahasa isyarat yang sama, dan akhirnya kami kenalan disana ~_~

Back to this day“Uah…. Gw ganti baju biasa aja deh… nggak enak nih…” “Oh ya udah sana…” Tiba-tiba…. *BUMM…BUMM…BUMM* “Gyaaaah!!!” “Arrrgh!!!” Pas diliat lagi, Amaterazu n Slavin sudah terbaring di tanah, ada satu lagi Accretian, terlihat sekali accretian itu seorang Striker “True Sight! Namanya….Scarlet”

Scarlet! Dia satu dari 5 Annihilator yang terkenal ganas itu! Tidak ada jalan lain, aku dan Light harus pergi dari sini. “Light! Pakai MAU kamu dan bawa Amaterazu dan Slavin sampai dekat istana Numerus! Aku akan mengalihkan perhatian mereka!” “Baik! Tapi kamu jangan mati dulu ya” “Bah, memangnya aku bakal mati semudah itu?” “Baik baik… jaga dirimu” Lalu aku pun mengalihkan perhatian kedua Accretian itu “Hei! Sini kalian! Jangan beraninya main keroyok!” “Scarlet, kita kejar Cora yang berlagak itu” “Aku setuju, DreamTheater” “Kejar!” Seperti dugaanku, mereka mengejar aku, dari jauh, langsung kuberi aba aba pada Light untuk melaksanakan perintah tadi, aku pun melihat mereka menjauhi Lembah Berliku menuju bukit Numerus.

Lari dari kejaran dua accretia memang sulit, apalagi salah satunya Punisher. “Satu mendekat….Constrict!” Accretian yang bernama DreamTheater langsung diam tidak bergerak, tapi dia dibantu oleh Scarlet, aku langsung memakai kesempatan ini untuk sembunyi. “Hosh….hosh…. apa sudah jauh dari mereka?” Tampaknya keadaan aman…. Langsung aku memakai Portal ke Sundries Numerus “*shiiing* Hosh…. Aman juga…..” Spontan aku mencari Templar yang kusuruh bawa oleh Light, dia ternyata terbaring tepat di depan Gate Numerus, dan ada pesan, tulisannya “Eh, nanti kita bertualang bareng lagi ya….” Dasar, dia emang suka becanda gini….

Beberapa jam kemudian….

“Gimana keadaan dia, dok?” “Dia sudah stabil…. Kamu boleh pergi sekarang, kami akan menjaganya” “Terima kasih, dok…” Kebetulan, karena di rumah sakit itu sama dengan tempat Mina dirawat, aku sekalian mengunjungi dia.

“Mina…. sayang… ini aku…. Kamu udah inget sama aku?” Mina diam tidak menjawab “Sayang…. Kenapa kamu gak jawab…. Kamu kenapa jadi kayak gini sih….? Aku akan mengalahkan Belphegor itu besok…. Kamu tenang saja…” Akhirnya, usaha terakhirku untuk mengingatkan dia… “Sayang, kamu ingat gimana aku pertama kali sampai disini? Aku terdampar di Pantai Crimson…. Tiba tiba datang seekor Lizard, tapi aku diselamatkan oleh keluargamu dan tuan Atherion…. Itulah pertama aku bertemu denganmu, dan asal namaku…” Mina tetap saja diam, “Kalau begitu, sekarang aku pergi…..”Beberapa saat kemudian….

“Ti….dal….Ran…ger….”

Sampai di kos…. “Ah… hari yang melelahkan, harus simpan tenaga untuk besok, kita akan menyerang Belphegor besok, Supernova Bow!”

End of Part Five

Part Six, Battle of Cauldron Volcanic Area

Malam itu…. Mimpi aneh mendatangiku lagi. Ada seorang anak kecil sedang bermain dengan seorang gadis muda, gadis itu sangat cantik, mengingatkanku pada seseorang yang tidak pernah ku kenal. “Kakak! Kakak! Ayo kita main ke tebing kak!” “Tapi disana bisa saja banyak monster…” “Aah…. Kakak jahat, ayo dong kak!” “Uh…. Kakak memang tidak bisa menolak permintaan kamu… tapi kita minta izin ke ibu dulu ya.” “Iya!”Beberapa saat kemudian….“Bagaimana kak?” “Kata ibu kakak boleh membawamu kesana, tapi kakak harus membawa busur ini untuk berjaga jaga” “Horee!”

Mereka pun pergi berdua ke arah pegunungan, dan hilang ditelan kabut…..”Kabut? Sejak kapan?” *Shiutt….*

Pagi hari….. hari penyerangan 3 bangsa secara rahasia terhadap Markas Belphegor…….Aku menatap buku yang ada di sebelah kasurku-Forbidden Book of Secrets- buku rahasia terlarang, buku yang kutemukan di labirin bawah tanah saat aku disekap oleh para monster itu sudah kuterjemahkan semua, jadi aku sudah mempelajari hamper semua teknik rahasia dalam buku itu.Rencananya, pertama kami akan bertemu di Daratan Nadir, pintu masuk Cauldron, baru setelah itu, masuk ke dalam Cauldron dan memasang base camp disana….

Sebelum sampai sana bagaimanapun…. Tidak boleh ketahuan oleh para petinggi, terutama archon OZ yang sama sekali tidak tahu tentang ini…..

Sebelum pergi, aku menyempatkan kunjungan terakhir ke Mina. “Rumah sakit…. Mungkin ini terakhir kalinya aku berkunjung kesini… mungkin setelah misi ini aku akan tiada….” Sampailah aku di ruangan tempat Mina dirawat, Rie sedang bersama dia “Ah, kak Tidal, selamat pagi” “Pagi juga, Rie, apakah keadaan kakakmu membaik?” “Iya, kata dokter kakak sudah jauh lebih baik kondisinya” “Itu benar” “Dokter Felis?” “Dia bahkan sudah bisa berbicara” “Benarkah?” “Kata yang pertama kali dia ucapkan…. Adalah namamu…..” “Sungguh..? Mina…..” Namun Mina membisu…. Akhirnya, sambil menggengam tangannya yang halus…. Aku mengatakan kata kata terakhirku…” Mina… ini mungkin terakhir kalinya aku bertemu denganmu, kalau aku ditakdirkan untuk mati dalam perang ini, biarlah aku mati untuk dirimu dan bangsa kita, aku tidak takut lagi, aku yakin kau akan selalu kuingat, begitu juga sebaliknya, kalau Decem tidak memperbolehkan kita bertemu lagi….. Berbahagialah dengan orang lain….”“Selamat tinggal, Mina” Akupun pergi ke arah portal, dan masuk memilih tujuan ke Sette Desert.

Sampai di Sette Desert, sudah ada satu orang yang menungguku, Light“Lama…. Memberi salam terakhir ke pacar?” “Bisa aja kamu baca pikiran orang” “Kita kan sudah bersahabat lama…. Ya wajar lah kalo aku tahu sikapmu…….” “Emangnya udah selama itu yah sampe kamu bisa baca pikiran ku?” “Iya… kayaknya udah selama itu…. Eh, pacarmu udah sadar?” “Udah, malah kata dokter mentalnya mulai stabil…” “Ooh… baguslah…kalo gitu ayo kita ke Nadir…”Aku dan Light bergegas ke Daratan Nadir

Sesampainya di Nadir….“Wah… penuh dengan orang dari ketiga bangsa….” “Iya, ini kan Final Assault” “Bukannya para archon dan wakilnya tidak tahu tentang hal ini? Bagaimana bisa mengumpulkan orang sebanyak ini?” “Para archon tidak tahu, mereka hanya tahu kalau kami menjalankan misi seperti biasanya diluar markas” “Oh… begitu….”*teng teng teng* “Pengumuman, bagi para komandan divisi, diharapkan masuk ke Main Tent” “Para komandan divisi yah? Ada 3 dari masing masing bangsa kan?” “Iya, dari Bellato adalah riderz, ChosenOne, dan aku sendiri” “Wah wah…. Dari Cora ada 3 juga… Lime, AnnaTsuChiyA, dan Nakoruru” “Kalau begitu dari accretia siapa yah?” “Dari kami?” “Heh?” “Perkenalkan, nama saya XerO, komandan divisi 1, komandan divisi lainnya dari Accretia adalah CBR750 dan TibanJr” “Begitu ya…. Light, XerO, sebaiknya kalian cepat ke main camp” “Yah…. Kalau begitu sampai ketemu lagi nanti yaa” “Iya iya……..”

Tak lama kemudian setelah Briefing… para Komandan divisi keluar, “TidalRanger, kamu dibawah komando dari Nona Nakoruru”

“Kita ditugasi untuk memberi support jarak jauh agar tim Anna bisa maju, kemampuan kalian dalam menganalisis musuh sangat dibutuhkan disini, Untuk membuatnya lebih mudah, saya telah meminta beberapa Artist yang bisa membuat peluru elemen air untuk membuatnya, kalian akan dibagikan 1000 buah dari panah ini, kalau bisa, hematlah panah ini.” Kelihatannya punya Supernova Bow tidak membuatku diperlakukan khusus… yah tak apa lah, yang penting aku bisa membalas kematian teman temanku “Semuanya sudah

membawa batu?” Argh! Benar! Aku lupa membawa Black Sparkling Stone! “Uhh… umm…” “Kamu gak bawa yah?” “Eh, iya…” “Kamu TidalRanger yang punya Supernova Bow itu kan? Perkenalkan, namaku lorwyn, salam kenal, tuan” “Heh? Aku masih lemah gini kok dibilang tuan, harusnya aku yang sudah diberi yang bicara begitu..” “Oh, baiklah….”

3 jam kemudian…

“Kita sudah sampai di Genial Sprout, pasang Moblie Base kita!” perintah komandan tertinggi Atherion, base camp siap dalam waktu kurang dari 15 menit. “Dari sini, kita akan maju pelan pelan mendekati Benteng Belphegor, sambil menguasai poin poin penting yang ada di jalan!” kata komandan lagi. Aku sendiri ditugasi untuk meyergap dari arah selatan, dibawah pimpinan komandan divisi Nakoruru. “Baik, semua, mari kita mulai bergerak saat ada aba aba dari ketiga komandan tertinggi.” kata Nakoruru. “Hei, Tidal!” dibelakangku 3 orang sudah muncul, seorang warrior cewe, seorang spiritualist cowo, dan 1 spiritualist cewe “Kalian….. kalian ada di misi ini?” Mereka bertiga masing masing bernama Maiimoetchan, Bezhoe, dan Suzetta. “Iya dong, malah, kami satu tim dengan kamu…” “Masa?” “Iya… bersama Vael dkk loh” Mai menimpali lagi “Oh… kita satu party kalo gitu ya…” “Iya ^^” “Mai… kamu ini semangat sekali… padahal gimana kalo ini hari terakhir kita?” kata Bezhoe “Iya Mai… jangan over gitu semangatnya” Kata Suzetta, “Gak apa apa dong…. Eh abis ini selesai kita mencari Leon Piece lagi ya! Jo! Suz!” kata Mai, nama Bezhoe emang susah dipanggil, ya udah si Mai sering panggil dia Bejo….“Ya…. sudah sudah, ayo kita ke poin 1”

Poin 1 adalah tempat di area yang jalannya sempit sekali, karena aku jarang kesini jadi aku kurang tahu dengan letak strategis untuk menembak disini, yang mengejutkan, kami menyerang bersama Bellato, yang berarti Light ada disini juga.

“Tidal!” “….Benar dugaanku” “Kamu menyerang dari sini juga? Wah ini bakal seru! Kita lihat yuk siapa yang bisa membunuh monster lebih banyak!” “Ya jelas kamu lah… kamu kan sudah pakai RMAU, aku saja masih pakai Velocity Set seperti ini….” “Eh jangan begitu… senjatamu sekarang kan Supernova Bow…. jangan minder gitu donk!” “Ok, kita lomba siapa yang sampai kesana duluan kalau begitu!” “Boleh, siapa takut!” Light pun bersiap memimpin pasukannya, di depan, sudah ada TibanJr dan Nakoruru memimpin, Light masuk ke barisan depan bersama mereka. “Tinggal tunggu aba aba terakhir! Siap semua?” “Ya!”. 3 Menit kemudian, terdengar suara keras yang menggema ke seluruh penjuru Cauldron “MAJUUUUU!!!!!!!” Jelas sekali itu isyarat untuk memulai perang, akhirnya pertarungan terakhir pun dimulai!

“Mai,Jo,Suz! Lihat kedepan!” “Banyak sekali Granite Block….” “Kita hajar mereka!” “Baiklah, kita lihat siapan yang paling hebat!”

Di sebelah utara “Komandan divisi ChosenOne! Komandan CBR750 dan komandan AnnaTsuChiyA mengalami kesulitan karena di jalan terjadi longsor!” “Longsor? Ini pasti taktik para monster monster itu, segera singkirkan bebatuan, aku akan maju untuk mengalihkan perhatian mereka.

Di bagian tengah “Semua pasukan, siapkan senjata jarak jauh kalian!” Perintah komandan Lime, komandan XerO, dan komandan Riderz. Serentak para Grazier mengeluarkan Isis, para Striker mengeluarkan Siege Kit, dan para Armor Rider mengeluarkan Catapult. “Kita akan gempur mereka dari Tanduk ... ini! Biarkan mereka tahu kalau kita tidak main main!” kata Lime “Siap! Dengan aba aba ku, mulai tembak, TEMBAK!!!!!!!!” Teriak komandan XerO. Semua yang sudah bersiap langsung membombardir benteng Belphegor dengan bermacam macam jenis senjata. “Awas serangan balasan!” Benteng tersebut membalas dengan mengeluarkan semacam bola api yang menghujani pasukan jarak jauh. “Jangan mundur! Jangan biarkan musuh menghancurkan mental kalian!” Komandan Riderz menyemangati “Ayo semua striker! DOOM BLAST!!!!!!!!!” *BLAMM BLAMM BLAMM BLAMM*

“Apa itu?” kataku “Mungkin tembakan puluhan atau ratusan Doom Blast pada saat bersamaan” kata Jo “Benar benar hebat….” Kata Mai. “Mai, jangan melongo, tugasmu didepan, kamu kan Black Knight, harus mengetahui sekitarmu” kata Suz, “Iya iya… cuman sebentar aja kok….kyaaa!” “Ah, Mai!” 5 Granite Block sudah berada didepan Mai…. “Mai! Phoenix Flower Shot!” *Shatt shatt shiutt* “Huh, hampir saja” kataku “Untung kamu gak apa apa… kalo semuanya ke kamu bersamaan, kamu bisa mati, kata aku juga apa, perhatikan sekelilingmu” kata Suz lagi. “Iya deh…. hiks” “Maai! Suz! Toloong!” Teriak Bezhoe, “MAAAI, TAUNT NIH MOMON, MAAAI!” “Disability Forcing! Taunt! Kyaaaa, semuanya ke akuu!” “Wah parah nih…. Lightning Blade!” *BLARRRRR* “Mati semua deh” “Itu Force?” Tanya Suzetta. “Iya, ini force terlarang…..” “Ajarin yaa….” pinta Mai “Nanti kalo udah selesai ini….. mungkin” “Ah Tidal….ajarin!” “Beuh… nanti nanti… awas tuh kiri kamu!” “Hueh? Tornado!” *sreingggg* “Udah selese….”

Sedikit demi sedikit, kami maju ke arah Benteng Belphegor. Tepat didepan gerbangnya, ada seorang warrior berjuang sendirian dari kepungan Ash. “Ah, Vael!” “Mai, Hati hati!” “Pressure Bomb!” kata mereka berdua bersamaan. “Vael… kamu gak apa apa?” “Mai… iya, aku gak apa apa, Cuma agak shock gara gara dikepung, *!* Awas belakangmu!” Seekor Great Kurr mendatangi dari belakang Mai, untungnya, reaksi Vael cepat “Fury Swipes!” *jedarrr* “Fiuh, selamat….” “Mai, itu!” Suzetta berlari ke arah Mai, “Suzetta!” “Ughh….” Seekor Giant Baba dan seekor Infernal Draco sudah berada dibelakang mereka… “Mai! Suz! Wild Dance of Four Seasons!” Aku langsung bereaksi menembakan panah memakai Wild Dance of Four Seasons, Kedua monster yang hampir mengenai Mai, sudah roboh, “Suz, Suz… kamu jangan mati disini… kita masih harus nyari Leon Piece…. Suz… Suz!” “A….aku gak kuat…. Sakit…. Aku nggak bisa…. melanjutkan i…ni….” “Suz! Suzetta! Tidaaaaak!” “Mai….. sabar….” “Aku tidak bisa sabar, mereka akan kubalas! Hiaaaaat!” “Mai, jangan gegabah!” Kata Bezhoe, lalu Bezhoe menyusul Mai…. Tinggal aku sendirian.

Kulewati satu demi satu ruangan di dalam benteng, sampai aku menemukan dia, Belphegor.

“Kau, Belphegor?” “Ya…. Sudah lama tidak ada yang bisa menembus pertahanan bentengku yang tidak terkalahkan sampai sejauh ini…..” “Uh…. Kau… KAU TELAH MEMBUNUH TEMAN TEMANKU!” “Bukan hanya mereka yang sudah kubunuh….” “Apa? Apa maksudmu…?” “Kau membawa Supernova Bow, berarti kau salah satu dari Destinied Children itu….. Akhirnya kita bertemu lagi.” “Apa maksudmu, kau kenal aku?” “Aku mengenalmu jauh sebelum saat ini, tapi kurasa “dia” sudah menyegel ingatanmu, aku akan membuka ingatan masa lalumu” “K…kau…. Tahu masa laluku?” “Tentu…. Sebelum aku membukanya, aku ingin tahu, sehebat apa kau dalam pertarungan!” “Ugh….. aku tidak akan tanggung tanggung juga! Spiraling Sphere! *Khiiiingg* Hiaaaaaaaa” “Ugh, force terlarang, rupanya kau bisa menggunakannya ya? Tapi ini belum seberapa, Rasakan ini! “*traang* Ughh…….. berat…..” *trakkk…trakkkkk….* “Arrgh….. padahal sedikit lagi… aku bisa tahu tentang ingatanku…”

Maafkan aku, semuanya….

“Matilah KAU!” *Shaaat….tringgggg!*

“……apa? Cahaya apa ini…?” “Tidal? Kamu tidak apa apa?” “Kau… siapa…?” “Ini aku….” “Mina….? Tapi… kenapa?” “Kata kata terakhirmu tadi…. Memberiku semangat terakhir… kalau kau harus mati… biarlah aku mati bersamamamu….” “Aura ini… Aegis? Kau seorang Dark Priest sekarang?” “Ya…” “Tapi… bagaimana kau menahan serangan tadi….” “Lihatlah….” Di depanku, berdiri sebuah makhluk seperti dewa yang berwarna emas…..”Kau… bagaimana kau mendapatkan…. Itu?” “Aku……” “Kau… punya Forbidden Animus…. Ra?!” “Tapi… kau harus punya tiga syarat untuk itu… Syarat pertama… kau harus punya kekasih yang bersumpah akan melindungimu dan rela mati untukmu…berarti, aku?” “Ya…” “Kedua, kamu harus pernah melihat teman temanmu dibantai secara sadis dan kejam…. Insiden di Sette itu..?” “Ya… benar..” “Syarat ketiga… kau harus melihat saudaramu mati di depanmu………*!* Tidak mungkin….” “*Hiks..hiks* Ya…. Rie… dia… mengorbankan nyawanya untukku!*hiks…hiks…*” “A…apa yang terjadi? Ceritakan padaku”

Back in Sette Desert“Aku akan menolong Tidal, aku tidak peduli kalau aku harus mati!” “Kakak, tunggu!” “Rie? Kau…. Jangan ikut!” “Tidak mau! Aku akan ikut!” “Rie… kakak mohon… kamu harus menjaga ayah dan ibu” “Kenapa kakak selalu memperlakukan aku seperti anak kecil? Aku sudah bisa menjaga diri sendiri, kak! Jangan halangi aku untuk membantu kakak!” “Rie…. Baik, ikutlah dengan kakak…”

Ditengah perjalanan…

”Kak! Awas!” “Hah? Kita dikepung?” “Kak….” “Jangan takut, kita lawan mereka!” “Baik” “Hmm… ada 4 musuh ya…. semuanya Turncoat” “Bagaimana, kak?” “Tenang, pertama, kita serang yang… Hunter!” Dalam beberapa menit, situasi sudah mulai aman. “Horee… kita mengalahkan mereka!” “Rie….” “*!* Kakak! Awas!” “Eh?” *BLAMMMMMM* “Kyaaaa! Ah… Uh….” “Rie….. Rie!” “Ka..kak….” “Rie… jangan… mati… kakak mohon” Ternyata masih ada satu Turncoat lagi, dan yang

parahnya, dia adalah Turncoat Striker. “Uhh…. Rie….” Turncoat itu mulai menyiapkan Target Fix nya..”*Shiiingg…trangg* “Uhh….. silau…cahaya ini..?”

“Begitulah aku mendapatkan Ra….” “Mina…..kita akan mengalahkan monster ini” “Ya….Ra! Defense Mode! Switch to Obelisk!” *Ngeeet…Ngiit* “Ra memang Animus yang sangat special ya…. kemampuan bertahan seperti Paimon, kemampuan stun seperti Hecate, dan kemampuan Attack seperti Isis, ditambah, dia punya 3 mode, Ra untuk Normal Mode, Obelisk untuk Defense Mode, dan Osiris untuk Attack Mode…. Dan dalam bentuk Obelisk dia punya kemampuan heal…benar benar menakjubkan….” “Ayo kita mulai! Tidal!” “Kalian akan MATI!” “Tidak! Kami akan melanjutkan hidup kami! HYAAAAH!”

“Aqua Blade! Lightning Chain!” “Crimson Volley! Freezing Winds!” “Forbidden Force! Solaris!” “Eh, dari mana kamu belajar Solaris?” “Dari buku kamu… aku baca sebelum aku kesini” “Pantas..” “Awas!” “Ugh, Multi Shot! Destructive Shot!” “Obelisk! Ganti ke Osiris!” “Mina, serangan dari dua arah!” “Ya!” “Twin Azure Lotus!” teriak kami berdua. *buammm…blamm…jedarrrrr* “*tap* *tap* Apakah… kita berhasil…?” “Kalian memang hebat…. Kalau begitu, ini ingatanmu! Lunar, pantulkan cahayamu!”*Shiing*

“Mimpi ini… sama dengan waktu itu?” aku melihat anak kecil dan kakaknya, mereka bermain main bahagia di sebuah tebing. “Kak Sheila, tempat ini indah yaa” “Iya, tapi jangan sampai kamu terpeleset dan jatuh, Sheizan” “Baik kak!” Mereka bermain, sampai, datanglah 2 monster, satu adalah Belphegor, satunya lagi tidak kelihatan, gelap sekali “Ahh…..kakak!” “Sheizan, pergi dari sini! Pergi jauh jauh!” “Tapi kak!” “Pergi, cepat! Kyaaaa!” “Kakak!” si Belphegor itu mendatangi anak itu “Kamu… juga harus mati...” “Aah…aaah….*Syit* aaaaaaaaaahhh!” Anak itu jatuh dari tebing, tiba tiba, semuanya pudar, aku terbangun di pangkuan Mina, dengan Belphegor yang sekarang terkapar. “Aku sudah menghabisinya dengan serangan dari Ra…. Kamu tidak apa apa…?” “Ya” “Kalian hebat…. Aku akan beritahu lagi satu rahasia, ada kemungkinan… *CTARRR…BLAMMM*…” Suara petir dan ledakan membuat perkataan Belphegor samar samara “Apa? Apa maksudmu?” Tapi Belphegor itu tidak menjawab, tampaknya Belphegor itu mati. “Tidal? Kamu kenapa tadi….?” “Huh, mulai sekarang, jangan panggl aku Tidal lagi…”

”Haah? Jadi kamu sudah tahu jati dirimu? Jadi namamu Sheizan sekarang?” Tanya Remine setelah aku sampai di markas. “Iya… sekarang aku mau istirahat.. daah”

Begitulah, kami menang dalam perang di Volcanic Cauldron, walau komandan Atherion dimarahi oleh archon OZ karena tidak memberitahu keadaanya pada dia, akhirnya semua berakhir baik

Sesampainya di dekat kos…. “Emm… kamu mau ku temenin hari ini, Sheizan?” “Yah… setelah semua ini, rasanya aku pantas dapat sesuatu…. Ayo ayo aja”

Malamnya, aku dan Mina bersenang senang di kamar tidur… tapi aku malas menceritakannya, bayangkan saja sendiri ^^

Elsewhere…“Tuan D, Belphegor sudah gagal dalam melaksanakan tugasnya, kelihatannya dia dikalahkan oleh 2 orang Destinied” “Begitu, bagaimana menurutmu, Z?” “Aku tidak mau mengambil resiko, kita harus membunuh kedua Destinied itu, segera, D” “Tapi kurasa tidak akan semudah itu, kekuatan mereka yang terbelenggu mulai terbuka, ini akan sulit, tapi akan kami usahakan.”

End of Part Six

End of Book One - The Ranger of the Tides