Boiler CFB
-
Upload
nyayu-aisyah -
Category
Documents
-
view
17 -
download
11
description
Transcript of Boiler CFB
Proses pembakaran batubara pada boiler jenis ini hampir sama dengan type Pulverizer Coal boiler. Tetapi kelebihannya adalah, batu bara yang diumpankan ke ruang bakar boiler cukup dihancurkan sampai membentuk butiran-butiran kecil (5 mm). Dan kelebihan lainnya adalah, juga bisa menggunakan batu bara berkalori rendah dan jenis bahan bakar lainya.Konsep Pembakaran :
CFB Boiler mampu membakar dengan tingkat emisi yang rendah (SOx dan NOX yang sangat rendah). Coal dibakar pada bagian `bed of hot material` yang mengambang dan sirkulasi dalam furnace karena kecepatan udara yang tinggi sehingga menyebabkan fluidisasi pada bed material. Bed inventory terdiri dari coal fuel, sorbent, inert sand, dan reinjected coal dari cyclone. NO BOILER CFB BOILER PC
1. Temperatur Pembakaran di Furnace rendah ( 850 C) Temperatur Pembakaran di Furnace tinggi (> 1000 C)
2. Kadar SOx dan NOx yang rendah karena menggunakan Limestone Kadar SOx dan NOx tinggi karena tidak menggunakan Limestone.
3. Ukuran batu bara yang masuk ke Furnace (max 6 mm) Ukuran batubara yang masuk ke furnace dalam bentuk serbuk halus (200 mesh).
4. Dapat menggunakan batubara dengan nilai kalor yang rendah. Menggunakan batubara dengan nilai kalor yang tinggi.
5. Menggunakan Panel Evaporator dan Panel Superheater didalam Furnace untuk pemanfaatan radiasi panas dari Pembakaran. Tidak menggunakan Panel Evaporator dan Panel Superheater.
6. Penggunaan StartUp Burner tidak tergantung dari beban (MW) tetapi temperatur Furnace. Penggunaan StartUp Burner tergantung beban.
Coal dan limestone dimasukkan ke dalam Furnace, serta fluidizing air / primary air dari air plenum melalui nozzle grate. Aliran turbulen menyebabkan coal cepat bercampur dengan limestone secara merata pada bed material. Fluidizing air dan bed temperatur menyebabkan material terbakar dan sirkulasi. Material yang telah terbakar semakin lama naik ke bagian atas furnace karena massanya berkurang kemudian masuk cyclone separator melalui transition piece, sehingga flue gas dan fly ash terpisah dari material. Material solid berputar menuju cyclone outlet cone dengan bantuan udara dari fuidizing air blower menuju seal pot dan diinjeksikan kembali ke furnace melalui seal pot return duct.Kontrol Pembakaran
Pressure drop of primary zone (chamber utama) yang mengindikasikan density bed material sebagai variabel kontrol yang digunakan untuk mengontrol bed temperatur. Pressure drop of secondary zone (chamber bagian atas) mengindikasikan density upper furnace digunakan untuk mengevaluasi jumlah material. Bed temperatur sebagai parameter yang dikontrol untuk menghasilkan pembakaran yang efisien. Furnace exit gas temperatur di tansition piece sebagai variabel kontrol. Excess air sebagai parameter yang dikontrol.Design Performance
Parameter Units
Load 100 % Rating
Fuel Coal ( 4900 kkal/kg)
Main Steam Flow Ton/hr 351.09
Feedwater Temperature C 235
Superheater Outlet Temp. C 541
Superheater Outlet Press. Kg/cmg 129
Gas temperature Leving Air Heater C 124
Air temperature Leaving Air Heater, PA/SA C 233 / 227
Fuel Fired Ton/hr48.15
Limestone Flow Ton/hr0.925
Efficiency % 87.95
Excess Air Leaving Economizer % 20