BMKG PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA DAN ANALISIS BANJIR...

61
1 1 BMKG PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA DAN ANALISIS BANJIR DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN IKLIM Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2020 KADARSAH Kepala Bidang Analisis Perubahan Iklim Agus Sabana Hadi Ganesha Tri Chandrasa Siswanto Supari Donadi S.Permana

Transcript of BMKG PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA DAN ANALISIS BANJIR...

  • 1 1

    BMKG

    PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA DAN ANALISIS BANJIR DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN IKLIM

    Pusat Informasi Perubahan Iklim

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

    2020

    KADARSAH

    Kepala Bidang Analisis Perubahan Iklim

    Agus Sabana Hadi Ganesha Tri Chandrasa

    Siswanto Supari

    Donadi S.Permana

  • 2

    BMKG

    PERUBAHAN IKLIM ,BENCANA SERTA DAMPAKNYA

    Bencana Geologi

    Bencana alam yang terjadi di permukaan bumi :gempa bumi,

    gunung meletus, tsunami,

    Bencana

    Bencana Meteorologi

    Bencana alam yang terkait dengan meteorologi/klimatologi : El Nino, La

    Nina, Siklon, pemanasan global

    Bencana Ektra-Terestrial

    Bencana alam akibat pengaruh luar angkasa :badai matahari

    Salah satu bencana meteorologi adalah pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim

  • 3 3

    BMKG

    1. PERINGATAN DINI IKLIM

    Siap mengawal Indonesia untuk selamat dari bencana terkait iklim dan

    perubahan iklim (slow onset)

  • 4

    BMKG

    PERUBAHAN IKLIM

    Perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.

    Komposisi atmosfer global: komposisi material atmosfer bumi

    berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari

    Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya

    variabilitas iklim: variasi iklim dalam keadaan rata-rata atau

    statistik lain di semua skala temporal/spasial pada satu

    periode waktu tertentu (seperti: satu bulan, musim atau

    tahun), dibandingkan dengan statistik jangka panjang untuk

    periode yang sama.

    Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau

    tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan

    komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah

    yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

    UU no.20 Tahun 2009 tentang MKG

    PBB-UNFCCC

  • 5

    BMKG

    variabilitas

    Trend/ change

    Perubahan Iklim :

    1. Kenaikan suhu global

    2. Perubahan curah hujan

    3. Kenaikan kondisi ekstrim

    4. Kenaikan muka air laut

  • 6

    BMKG

    Tahun ke empat terpanas yang tercatat (baseline 1850-

    1900), tahun lainnya 2015,2016 dan 2017. Berbeda

    dengan tahun lainnya, tahun 2018 diawali dengan La Nina

    yang biasanya dikaitkan dengan suhu global yang rendah ( Sumber : UKMO)

    Kenaikan tinggi muka air laut global,Januari-

    Juli 2018 lebih tinggi 2-3 mm dibanding

    periode yang sama tahun 2017

    ( Sumber : UKMO)

  • 7

    BMKG

    Energi > 90 % terperangkap GRK dan terserap oleh

    lautan menjadi Ocean Heat Content ( >700m dan

    >2000m).

    ( Sumber : UKMO)

    ( Sumber : UKMO)

    Pencairan Gletser

  • 8

    Lautan menyerap 25 % emisi CO2 antrophogenik bereaksi dengan air

    laut merubahan pH= Ocean Acidification.

    IPCC melaporkan penurunan 0.1 pH sejak revolusi Industri (1750).

    Perubahan pH terkait dengan perubahan dalam kimia

    karbonat lautan yang memengaruhi kemampuan

    organisme laut seperti moluska/karang pembentuk

    terumbu, untuk membangun dan memelihara

    cangkang.

  • 9 9

    BMKG

    Anomali suhu udara tiap Propinsi Indonesia Tahun 2017 Anomali suhu udara tiap Propinsi Indonesia Tahun 2019

  • 10

    BMKG

    Sampel ketebalan es pengeboran 2016,2015 dan 2010 Pengurangan tutupan es

    tahun 2010,2015,2016 dan

    2017

    Citra satelit :luas tutupan

    es berkurang 78% (2002

    [(~2 km2 ] 2018 [0,45

    km2] ).

    .

    Permana et al, PNAS, vol. 116 | no. 52, 2019

    Ketebalan es berkurang

    sekitar 1,05 m/tahun

    (2010-2015) dan

    berkurang 5,69 meter

    (5.4 kali lebih cepat)

    pada November 2016

    setelah kejadian El Niño

    kuat pada 2015/2016.

    Inti es dari gletser

    Papua menyimpan

    rekaman iklim sejak

    1964 dan menunjukkan

    pengaruh kenaikan suhu

    udara di wilayah tropis

    Pasifik yang diperkuat

    oleh El Niño.

    Gletser tropis Puncak Jaya

    kemungkinan akan menghilang

    dalam satu dekade, terutama

    jika peristiwa El Niño yang kuat

    terjadi

  • 11

    BMKG

    Perubahan total gletser

    di dekat Puncak Jaya

    (2002-2018).

    2002-2018

    1850-2018

    2018

    2016

    2015

    2002

    Perubahan total gletser

    di dekat Puncak Jaya

    (1850-2018).

    Permana et al, PNAS, vol. 116 | no. 52, 2019

  • 12 12

    BMKG

    Perubahan anomali curah hujan tropis yang diinduksi oleh El Niño menunjukkan bahwa, di bawah pemanasan global, El Nino meluruh lebih cepat setelah fase puncaknya, sehingga memperpendek durasinya.

    Yan et al., Sci. Adv. 2019; 6 : eaax4177

    Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap EL Nino

  • 13

    BMKG

    Berdasarkan data ,33 El Niño (1901-2017), perubahan iklim telah menggeser lokasi permulaan El Niño dari Pasifik timur ke Pasifik barat dan menyebabkan El Niño ekstrem yang lebih sering terjadi sejak tahun 1970-an.

    Pemanasan global akibat perubahan iklim khususnya antropogenik di laut Pasifik barat akan memicu lebih banyak kejadian ekstrem di masa depan.

  • 14

    BMKG

    TREND SUHU 130 TAHUN

    Suhu Jakarta

    vs

    Suhu Global Benua

    Jakarta 1866 - 2010 Tmax : 2.0 C / 100 yrs

    Tmean : 1.6 C / 100 yrs

    Tmin : 1.5 C / 100 yrs

  • 15

    BMKG

    PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP POLA CURAH HUJAN

    Perubahan normal curah hujan perubahan/ deviasi terhadap normal curah hujan 30 tahun di

    Indonesia. Data yang digunakan adalah data curah hujan rata-rata bulanan dari periode tahun 1980-

    2010. di Indonesia. Gafik CH menunjukkan perubahan/penyimpangan pola curah hujan dari normalnya

    pada 10 tahun terakhir di Indonesia.

    Pola CH Ekuatorial

    Pola CH Monsunal

    Pola CH Lokal

  • 16

    BMKG

    Perubahan iklim menyebabkan menguatnya elnino ekstrem

  • 17

    BMKG Perubahan iklim menyebabkan

    meningkatnya peluang terjadinya

    curah hujan tinggi/lebat

  • 18

    BMKG

    Perubahan iklim secara umum akan meningkatkan trend positif hari hujan (1981-2018) di

    Indonesia.

  • 19

    BMKG

    Perubahan iklim secara umum akan meningkatkan trend positif fraksi curah hujan (1981-2018) di

    Indonesia.

  • 20

    BMKG

    ANOMALI INDEKS EKSTRIM TEMPERATUR DI INDONESIA (43 TAHUN, 1970-2012)

    Anomali indeks ekstrim di Indonesia menunjukkan

    bahwa Indeks Ekstrim TX90P dan TN90P mengalami

    kenaikan sedangkan TX10p dam TN10p mengalami

    penurunan.

    Indonesia mengalami kenaikan jumlah hari panas

    pada siang hari dan penurunan jumlah hari dingin

    pada malam hari. Artinya, di Indonesia telah terjadi

    kenaikan temperatur global.

    Supari et al. 2016 Int. Journal of Climatology

  • 21

    BMKG

    PERUBAHAN RATA-RATA TEMPERATUR TAHUNAN TAMX DAN TNMEAN (43 TAHUN, 1970-2012)

    Perubahan TXmean tahunan yang mengalami kenaikan sebesar 0.3 C/decade, TNmean tahunan mengalami penurunan lebih dari 0.6 C/dekade.

    Perubahan tahunan TX90p (warm days) dan TN90p (warm night) mengalami kenaikan 4 % hari dalam setahun /dekade. Artinya, selama 43 tahun

    pengamatan, misalnya, Kupang mengalami kenaikan temperatur dan makin banyak jumlah hari panas yang terjadi saat siang dan malam hari.

    Rata-rata Temperatur Tahunan Maksimum Percentage of days when TX>90th percentile

    Percentage of days when TN>90th percentile Rata-rata Temperatur Tahunan Minimum

    Supari et al. 2016 Int. Journal of Climatology

  • 22

    BMKG

    PERUBAHAN CURAH HUJAN

    Supari et al. 2016 Int. Journal of Climatology

    Siswanto & Supari 2015 Jour. of Env. and Earth Sci.

    Yanto et al. 2016 Clim Dyn

    Siswanto et al. 2015 Int. Journal of Climatol

    Hamada et al. 2002 JMSJ

    Tidak ditemukan perubahan curah hujan signifikan pada akumulasi hujan tahunan di

    sebagian besar wilayah Indonesia dari data yang panjang (Siswanto et al, 2015, 2016;

    Hamada et al 2002; Yanto et al, 2016)

    Trend peningkatan hujan tahunan ditemukan signifikan pada kurun 30 tahun terakhir untuk

    wilayah bertipe hujan ekuatorial / semi monsunal (Supari et al, 2016)

  • 23

    BMKG

    CURAH HUJAN DIURNAL DAN PERUBAHAN KARAKTERISTIK

    Hujan maksima sore/malam hari di sebagian besar wilayah Maritime-Continent

    Siswanto et al. 2016 Hujan maksima di pagi hari di sepanjang daerah pantai

    Di Jakarta, pada data 130 tahun, ditemukan

    perubahan signifikan meningkatnya intensitas hujan

    maksima pagi hari, dan bergesernya hujan maksima

    waktu sore malam hari (Siswanto et al, 2016)

  • 24

    BMKG

    STATISTIK ABNORMALITAS KEJADIAN EKSTREME DAN PENINGKATAN RISIKO

    2014 2015

    Kejadian Ekstrem:

    - Akumulasi curah hujan ekstrem berkontribusi

    ~30% total curah hujan bulanan (Siswanto et al, 2015, 2017)

    - Terjadi peningkatan risiko perulangan

    intensitas curah hujan ekstrem seperti kasus

    2014, 2015 dengan peluang 2-3 kali lipat

    dibanding kondisi iklim 100 tahun lalu (Siswanto et al, 2017)

  • 25

    BMKG

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des

    Cu

    rah

    Hu

    jan

    (m

    m)

    Stasiun Meteorologi Mau Hau Waingapu

    81-90

    91-2000

    2001-2010

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    550

    jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des

    Cu

    rah

    Hu

    jan

    (m

    m)

    Stasiun Meteorologi El Tari Kupang

    81-90

    91-2000

    2001-2010

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des

    Cu

    rah

    Hu

    jan

    (m

    m)

    Stasiun Meteorologi Geyawantana Larantuka

    81-90

    91-2000

    2001-2010

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    jan feb mar apr mei jun jul agts sep oct nov des

    Cu

    rah

    Hu

    jan

    (m

    m)

    Stasiun Meteorologi Wai Oti Maumere

    81-90

    91-2000

    2001-2010

    Rata - Rata Curah Hujan per Dekade

  • 26 26

    BMKG

    PERUBAHAN IKLIM : BANJIR JAKARTA 1 JANUARI 2020 DALAM PERSPEKTIF

    PERUBAHAN IKLIM

  • 27

    BMKG

    BANJIR JAKARTA 1 JAN 2020

    1. Disebabkan oleh sebaran curah hujan ekstrem (>150 mm/hari) yang cukup merata di

    Jabodetabek

    Sebaran curah hujan ekstrem

    lebih tinggi dan lebih luas

    [meliputi: sebagian besar

    Bekasi dan DKI]

    daripada kejadian banjir

    banjir sebelumnya

    Hujan maximum: Halim PK: 377 mm/hari; TMII: 335 mm/hari; Jatiasih: 260 mm/hari

    377 mm/hari rekor baru curah hujan

    tertinggi dalam sejarah hujan di Jakarta

  • 28

    BMKG

    2020 VS. 2015

    PETA SEBARAN HUJAN JABODETABEK 9-Feb-2015 Pukul 07.00 WIB s/d 10-Feb-2015 Pukul 07.00 WIB

    Sebaran curah hujan ekstrem kejadian banjir 2020 lebih luas

    dan lebih kuat dibanding kejadian banjir 2015

  • 29

    BMKG

    BANJIR TIDAK HANYA DI JAKARTA

    SEBARAN ESTIMASI HUJAN DARI PANTAUAN RADAR 1 JAN 2020 PAGI HARI

    2. Beberapa wilayah di

    Bekasi, Kota dan Kab.

    Bogor, serta Kab. Lebak

    (Cipanas) juga terlanda

    banjir bandang

    Pantauan radar cuaca

    menunjukkan awan potensi

    hujan cukup tebal di sebagian

    wilayah Banten, Jawa Barat,

    dan DKI Jakarta.

  • 30

    BMKG

    FAKTOR PENYEBAB CURAH HUJAN TINGGI

    Aspek meteorologis yang biasanya menyebabkan hujan

    tinggi di Jakarta (dapat sebagai penyebab individual /

    kombinasi) : - ITCZ, - MJO, - Suhu Muka Laut

    - Penguatan aliran monsun lintas ekuator,

    - La Nina, - Seruakan dingin Asia (cold surge).

    3. Analisis sirkulasi atmosfer 01 Januari 2020

    pagi hari menunjukkan penguatan aliran

    monsun Asia dan indikasi ITCZ tepat berada di

    atas wilayah Jawa.

    ITCZ memicu pertumbuhan awan yang sangat

    cepat, tebal, dan masif

    Pias pumpun antar tropis /

    daerah konvergensi massa

    udara / pertemuan angin

    monsun intertropis

  • 31

    BMKG

    BANJIR JAKARTA

    PENYEBAB BANJIR TIDAK HANYA

    MASALAH CURAH HUJAN, BANYAK

    FAKTOR LAIN TAPI HUJAN

    EKSTREM PALING DOMINAN

    SEBAGAI PENYEBAB

    BANJIR/LONGSOR

  • 32

    BMKG Statistik Banjir dan Curah Hujan Maximum Tahunan

    SEJARAH CURAH HUJAN EKSTREM DAN BANJIR JAKARTA

    Kejadian Banjir Besar CH di BMKG Kemayoran

    CH tertinggi

    20 Februari 1918 125.2 mm/hari

    19 Januari 1979 198 mm/hari Kwitang: 198 mm/hari

    10 Februari 1996 216.2 mm/hari Kwitang: 216.2 mm/hari

    2 Februari 2002 168.5 mm/hari Kwitang: 168.5 mm/hari

    2 Februari 2007 234.7 mm/hari Pd. Betung: 340 mm/hari

    17 Januari 2013 174 mm/hari Kemayoran: 174 mm/hari

    17 Januari 2014 147.9 mm/hari Rorotan: 178 mm/hari

    11 Februari 2015 277.5 mm/hari Sunter Kodamar: 367 mm/hari

    1 Januari 2020 145 mm/hari Halim PK: 377 mm/hari

    Terdapat kesesuaian tren antara semakin seringnya kejadian banjir

    signifikan dengan meningkatnya intensitas curah hujan maksimum per

    tahunnya

  • 33

    BMKG

    SEJARAH CURAH HUJAN EKSTREM DAN BANJIR JAKARTA

    Kejadian Banjir Besar CH di BMKG Pusat CH tertinggi di Jabodetabek Fenomena Meteorologis

    20 Februari 1918 125.2 mm/hari - Cold Surge

    19 Januari 1979 198 mm/hari Kwitang: 198 mm/hari -

    10 Februari 1996 216.2 mm/hari Tj. Priok: 231 mm/hari MJO

    2 Februari 2002 168.5 mm/hari Kwitang: 168.5 mm/hari Cold Surge, ITCZ, MJO

    2 Februari 2007 234.7 mm/hari Pd. Betung: 340 mm/hari Borneo Vortex, Cold Surge, MJO

    2 Februari 2008 192.7 mm/hari Cengkareng: 317 mm/hari MJO, Cold Surge

    17 Januari 2013 174 mm/hari Kemayoran: 174 mm/hari MJO

    17 Januari 2014 147.9 mm/hari Rorotan: 178 mm/hari Borneo Vortex,

    11 Februari 2015 277.5 mm/hari Sunter Kodamar: 367 mm/hari Cold Surge

    1 Januari 2020 145 mm/hari Halim PK: 377 mm/hari ITCZ, SSTA

  • 34

    BMKG

    TREN CURAH HUJAN EKSTREM TERKAIT BANJIR JAKARTA

    2014

    2015

    Akumulasi curah hujan ekstrem sehari / 2 hari dapat berkontribusi ~ 30%

    dari total curah hujan sebulan (Siswanto et al, 2015, 2017)

    Siswanto et al, 2015. BAMS

    Curah hujan harian tertinggi per tahun mengindikasikan

    tren kenaikan intensitas 10 - 20 mm per-10 tahun

    (data 43 tahun terakhir)

    Source: SACA&D BMKG

  • 35

    BMKG

    PERUBAHAN IKLIM DAN MENINGKATNYA RISIKO PELUANG CURAH HUJAN EKSTREM PENYEBAB BANJIR JAKARTA

    Risiko meningkat:

    Meningkatnya 2-3% risiko kejadian banjir

    dengan perulangan sebagaimana periode

    ulang banjir 2014, 2015; bila dibandingnkan

    dengan kondisi iklim 100 tahun lalu.

    hujan-hujan besar yang dulu jarang, kini lebih berpeluang kerap hadir.

    (Siswanto et al, 2017)

  • 36

    BMKG

    KOMBINASI FENOMENA CUACA PADA KEJADIAN BANJIR JAKARTA 2007, 2013, 2015

    CURAH HUJAN EKSTRIM JABODETABEK SERING DIPICU OLEH

    KOMBINASI BERBAGAI FENOMENA CUACA : ITCZ, SST,

    COLD SURGE, LA NINA DAN MJO

  • 37

    BMKG

    POLA WAKTU HUJAN MAKSIMUM DAN PERUBAHAN KARAKTERISTIK SIKLUS HARIAN CURAH HUJAN JAKARTA

    Siswanto et al. 2016

    Di Jakarta, berdasarkan data130-tahun, terdapat

    perubahan signifikan yaitu peningkatan intensitas

    hujan pada pagi hari dan bergesernya puncak hujan

    sore hari menjadi malam hari (Siswanto et al, 2016)

    Analisis Citra Radar Kejadian Hujan Ekstrem 31 Des 2019 1 Januari 2020

    Perubahan karakteristik Siklus Harian

  • 38

    BMKG

    19% wilayah Jakarta telah ambles

    perlahan di bawah permukaan laut

    FAKTOR ANTROPOGENIS LAIN: SELAIN CUACA EKSTREM DAN PERUBAHAN IKLIM,

  • 39 39

    BMKG

    DAMPAK PERUBAHAN IKLIM : PERINGATAN DINI POTENSI DEMAM BERDARAH (DBD) BERBASIS

    IKLIM

  • 40

  • 41

    BMKG

    Data iklim: -Curah hujan -Suhu -Kelembaban

    Data penyakit : -Jumlah kasus -vektor

    BMKG -Kemenkes -DinKes

    User/stakeholder : -BMKG pusat & daerah -Kementerian kesehatan -Dinas kesehatan propinsi dan daerah -Universitas -Lembaga penelitian

    Background: -Assessment kebutuhan informasi iklim untuk

    DBD dan ketersediaan data,

    -Mengidentifikasi hasil kajian yang sudah

    dilakukan terkait model iklim dengan DBD

    -Merumuskan sistem peringatan dini DBD

    berbasis iklim yang akan dikembangkan BMKG

    kerjasama dengan Kemenkes/Dinkes

    -Kerjasama instansi melalui MoU/PKS

    Pengembangan

    model iklim untuk

    DBD

    Sistem Peringatan Dini DBD berbasis iklim

    Verifikasi model & Uji coba

    Y

    a

    NO

    BPS, BIG,

    Data dukung: -Penduduk -Peta admin

    Quality

    control, PE

    Penentuan

    threshold

    warning

    Forum diskusi rutin

    / pertemuan antar

    stakeholder

    PRODUK LAYANAN INFORMASI IKLIM TERAPAN UNTUK SEKTOR KESEHATAN

    Diseminasi

    November 2018

    Produk peringatan dini DBD

    berbasis iklim dapat diakses di

    http://dbd.bmkg.go.id

    21 Januari 2019

    Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan Surat Edaran

    tentang Kesiapsiagaan Terhadap Peningkatan

    kasus DBD, di dalamnya telah menggunakan

    produk peringatan dini DBD sebagai warning

    Penandatangangan PKS BMKG

    Dinkes DKI Jakarta pada Peringatan

    Hari Kesehatan Nasional Prov. DKI

    Jakarta di Lapangan Monas

    Launching produk peringatan dini DBD

    berbasis iklim (DBDKLim) oleh Gubernur

    DKI Jakarta di Balaikota bersamaan

    dengan produk kesehatan lainnya (e-jiwa

    dan Jaktrack)

    FGD assessment kebutuhan data & info

    iklim & DBD, eksplorasi data,

    pengembangan model prediksi, uji coba

    model, penyusunan Perjanjian Kerja

    Sama (PKS)

    Apr 2017 Nov 2018

    30 Januari 2019

    9 Desember 2018

    http://dbd.bmkg.go.id/

  • 42 42

    BMKG

    4. PROYEKSI IKLIM UNTUK PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN

    Siap mengantarkan Indonesia dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui

    pemasyarakatan informasi perubahan iklim iklim untuk perencanaan pembangunan

  • 43

    BMKG

    PROYEKSI PERUBAHAN IKLIM INDONESIA 2020 - 2030

    BAGAIMANA MUSIM KEMARAU DI MASA DEPAN?

    Baseline 2006-2016: kondisi iklim terkini sebagai titik tolak rencana aksi adaptasi

    : lebih hangat ~ 0.5 C : lebih kering ~ 20%

    Suhu udara diproyeksikan meningkat 0.5 C pada 10 tahun mendatang (kiri).

    Curah hujan pada musim kemarau diproyeksikan semakin berkurang sekitar

    20 % (kanan).

    Musim kemarau di masa

    mendatang akan terasa lebih

    panas dan kering

  • 44

    BMKG

    PROYEKSI PERUBAHAN IKLIM INDONESIA 2020 - 2030

    BAGAIMANA MUSIM HUJAN DI MASA DEPAN?

    Baseline 2006-2016: kondisi iklim terkini sebagai titik tolak rencana aksi adaptasi

    Jumlah curah hujan pada periode musim hujan tidak banyak berubah (kiri), tetapi jumlah hari hujan lebat

    meningkat (kanan) potensi bencana hidrometeorologi meningkat.

  • 45

    Atlas iklim mencakup atlas adaptasi yang memvisualisasikan informasi tentang iklim masa lalu, saat ini, dan masa depan yang bertujuan analisis dampak terkait pada pertanian (dan sektor-sektor lain yang terkena dampak) berdasarkan pengamatan historis dan dataset proyeksi iklim di masa depan

  • 46

    JAMBORE IKLIM

    BMKG sebagai lembaga layanan publik di bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sigap bencana iklim bersama masyarakat.

    Hasil

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pengetahuan iklim dan kesadaran lingkungan sejak usia dini.

    Tujuan

  • 47

    INFORMASI IKLIM DAN KUALITAS UDARA ERA MILENIAL MELALUI MEDIA SOSIAL

  • 48

    TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

    www.bmkg.go.id

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG Jl. Angkasa I No.2, Kemayoran Jakarta Pusat

    www.bmkg.go.id Info Iklim : 021 4246321 ext. 1707

    Info Cuaca : 021 6546315/18 Info Gempabumi : 021 6546316

    48

  • 49

    BMKG

    PERINGATAN DINI IKLIM (KEKERINGAN, POTENSI AKUMULASI HUJAN TINGGI & ANOMALI IKLIM)

  • 50

    BMKG

  • 51

    BMKG

  • 52

    BMKG

  • 53

    BMKG

  • 54

    BMKG

    PRAKIRAAN AKUMULASI CURAH HUJAN DASARIAN JANUARI 2020

    PRAKIRAAN CH DASARIAN NORMAL CH DASARIAN

    JA

    N -

    I JA

    N -

    II

    JAN

    - II

    I

  • 55

    BMKG

    PRAKIRAAN PELUANG CURAH HUJAN DASARIAN JANUARI 2020

    PELUANG HUJAN >100mm PELUANG HUJAN >50mm JA

    N -

    I JA

    N -

    II

    JAN

    - II

    I

  • 56

    BMKG PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULANAN 2019/2020

    JUNI 2020

    JANUARI 2020 FEBRUARI 2020 MARET 2020

    MEI 2020 APRIL 2020

  • 57

    BMKG PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULANAN

    JANUARI 2020

    Waspadai daerah dengan curah hujan > 300

    mm/bulan

    FEBRUARI 2020

    MARET 2020

  • 58

    BMKG PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM HUJAN 2019/2020

  • 59

    BMKG PELUANG CURAH HUJAN BULANAN 2019/2020

    Peluang hujan melebihi kriteria TINGGI (curah hujan > 300 mm/ bulan)

    JUNI 2020

    JANUARI 2020 FEBRUARI 2020 MARET 2020

    MEI 2020 APRIL 2020

  • 60

    BMKG PRAKIRAAN CURAH HUJAN INDONESIA JAN-MEI 2020

    Puncak Musim Hujan untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jateng

    Bali, NTB, NTT dimana terjadi di bulan Februari 2020, Sedangkan Untuk Wilayah Jabar, DIY, Jatim, Sulawesi, Papua dan Kalimantan pada bulan Maret dan Kepri di Mei 2020 (non ZOM).

  • 61

    BMKG

    PRAKIRAAN HUJAN DASARIAN JABODETABEK

    FEB

    - I

    JAN

    - II

    JAN

    - II

    I

    Pada Umumnya Curah Hujan pada

    Wilayah Jabodetabek di Dasarian II

    Januari Dasarian I Februari 2020

    berada pada kategori Menengah-Tinggi

    (50 200 mm)