BMKG METEOROLOGI · Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat...
Transcript of BMKG METEOROLOGI · Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat...
BULETIN
BMKG
Volume VI - No. 02Februari 2018
METEOROLOGI
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724Telp (0511) 4705198, Faks (0511) 4705098
email : [email protected] : http://stametsyamsudinnoor.com/
STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II
BMKG
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
DAFTAR ISI
PENGANTAR
I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2
II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN FEBRUARI 2018 .…………..…................ 4
A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4
1. El Nino – La Nina…………………………………………………………………... 4
2. Dipole Mode………………………………………………………………………... 5
3. Madden Julian Oscillation (MJO)………………………………………………….. 5
4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 7
5. Monsun……………………………………………………………………………… 9
6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 10
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 13
B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 14
1. Angin………………………………………………………………………………... 14
2. Kelembaban Udara…………………………………………………………………. 15
3. Suhu Udara…………………………………………………………………………. 16
4. Jarak Pandang Mendatar…………………………………………………………… 17
5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 19
6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………....... 20
7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 21
III. KEJADIAN CUACA EKSTREM ……………………………………………………. 22
IV. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 24
A. PRAKIRAAN HUJAN …………………………………………………………………. 24
1. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2018…..…… ……………………………………….. 24
2. Prakiraan Curah Hujan Maret 2018…..…………………………………………… 25
B. Informasi Kelautan …………………………………………………………………….. 27
1. Gelombang ..………………………………………………………………….......... 27
2. Pasang Surut ………………………………………………………………………. 28
Lampiran ……..……...…………………………………………………………………….. 30
| 2
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
I. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
B. NORMAL CURAH HUJAN
Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.
C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN
Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-
masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s/d Februari 2010,
Februari 1981 s/d Februari 2010, Maret 1981 s/d Maret 2010, dan seterusnya.
D. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH CH/hari CH/Jam
Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm
Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm
Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm
Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
E. CUACA EKSTRIM
Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan
KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:
a. Angin kencang diatas 25 knots
b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih
dari 34,8 knots
c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam
d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan
Cumulunimbus
e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter
f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.
| 3
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
II. RINGKASAN
Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Februari 2018
menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 280C. Suhu muka laut
di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.6 0C s.d -0.7 0C
yang menunjukkan suhu lebih rendah dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada
bulan Februari 2018 sebesar -6 – +7 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern
Oscillation) pada bulan Februari berada pada kondisi La Nina dengan intensitas lemah.
Nilai OLR rata-rata bulan Februari 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 220
W/m2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 180 – 200
W/m2. Hal ini menunjukan tutupan awan di wilayah Kalimantan Selatan pada bulan
Februari cukup banyak. Posisi gerak semu matahari pada bulan Februari berada di Bumi
bagian Selatan. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi utara sementara pusat tekanan
rendah berada di selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa udara dari belahan bumi utara
bergerak menuju ke selatan yang menandakan berlangsungnya monsun Asia dan berdampak
pada terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Selatan. Hasil
pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Februari
2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 150 – 600 mm.
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Februari 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Barat Daya (202,5° – 247,5°). Kecepatan angin terbanyak
adalah 4 - 7 knot, kecepatan angin maksimum mencapai 24 knot. Kelembaban maksimum
harian berkisar antara 95 – 99% dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 53 -
82%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.6– 34.2 °C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 22.4 – 27.6°C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam pada
umumnya > 8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Februari 2018 adalah
sebesar 585.9 mm bersifat Atas Normal dengan hari hujan sebanyak 21 hari. Kondisi cuaca
didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 21 kali, petir sebanyak 15 kali, jarak pandang
ekstrim <1000 meter sebanyak 2 kali, suhu udara ekstrim sebanyak 1 kali.
| 4
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN FEBRUARI 2018
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL
1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index
(SOI)
Pada bulan Februari 2018 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator
bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.5 0C s.d -0.7 0C yang menunjukkan suhu lebih
rendah dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan
Februari sebesar -0.62. Indeks SOI pada bulan Februari 2018 sebesar -6 – +7 yang
menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Februari berada
pada kondisi La Nina dengan intensitas lemah.
Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au)
Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)
| 5
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
2. Dipole Mode Index (DMI)
Nilai DMI bulan Februari 2018 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada
dasarian I (-0.18 s/d -0.08), dasarian II (-0.08 s/d 0.11), dan pada dasarian III (0.11 – 0.2).
Pada bulan Februari 2018 dominan bernilai positif yang menunjukan arah pergerakan uap
air dari Samudera Hindia bagian Timur menuju Samudera Hindia bagian Barat.
Tabel 1. Nilai DMI Bulan Februari 2018
No. Tanggal DMI
1 1-4 Februari -0.18
2 5-11 Februari -0.08
3 12-18 Februari 0.11
4 19-28 Februari 0.20
Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au)
3. Madden Julian Oscillation (MJO)
a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut
Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang
terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah
satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR
yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,
sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.
| 6
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Februari 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)
Nilai OLR rata-rata bulan Februari 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 –
240 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 - 200 W/m2 terdapat di wilayah Lampung,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawsi Barat dan Papua. Nilai
rata-rata OLR tertinggi 200 - 220 W/m2 terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dapat dikatakan
bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak terutama di
Indonesia bagian sekitar ekuator. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR
berkisar antara 180 – 200 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang
cukup banyak selama bulan Februari 2018.
b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO)
Pada bulan Februari 2018 MJO bergerak dari fase 6 hingga 2 (Western Pasific s/d
Indian Ocean). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 6 hingga 7 (Western Pasific). Pada
dasarian II, MJO bergerak dari fase 7 hingga fase 1 (Western Pasific s/d West Hemisphere
and Africa). Pada dasarian III MJO bergerak dari fase 1 hingga fase 2 (West Hemisphere
| 7
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
and Africa s/d Indian Ocean). Secara umum, aktifitas MJO selama bulan Februari 2018
tidak mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Gambar 5.Fase MJO Februari 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)
4. Suhu Muka Laut
Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Februari 2018 di perairan
Indonesia dengan nilai ≥ 280C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada
di perairan Aceh, Laut Arafuru dan Selatan Papua. Suhu muka laut yang hangat
menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang
tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi
pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang
sangat tinggi.
| 8
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Februari 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)
Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Februari 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)
Anomali suhu muka laut bulan Februari 2018 di sebagian besar wilayah perairan
Indonesia berkisar antara -1.5 s/d 1.50C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah
Indonesia sama dengan normalnya. Daerah Maluku Utara dan Papua Barat umumnya
bernilai positif. Sementara daerah Selat Makassar dan Laut Jawa Bagian Timur bernilai
negatif. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak
terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan
| 9
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah dengan anomali negatif
memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di wilayah tersebut.
5. Monsun
Posisi gerak semu matahari pada bulan Februari berada di Bumi bagian Selatan. Pusat
tekanan tinggi terdapat di belahan bumi utara dan pusat tekanan rendah berada di belahan
bumi selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa udara bergerak dari belahan bumi utara
menuju ke belahan bumi selatan yang menandakan berlangsungnya monsun Asia dan
berdampak pada terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia termasuk Kalimantan
Selatan.
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Februari 2018
(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)
Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar
8. Daerah tekanan tinggi berada di Daratan Benua Asia (1025.0 hPa). Daerah tekanan
rendah berada di Samudera Pasifik (1005.0 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan
permukaan laut berkisar antara 1010.0 – 1011.0 hPa.
Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Februari di wilayah
Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Barat hingga Utara. Sedangkan di
Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Barat Laut hingga Timur Laut.
Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu,
Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah, dan Papua. Belokan angin atau shearline terjadi di Sumatera Utara, Riau, Sumatera
| 10
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah. Daerah Netral terdapat
di Aceh dan Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Februari, daerah
pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, dan Laut Arafuru. Pola angin
berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu
pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.
Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft Februari 2018
(Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG)
6. Gradien Angin Lapisan Atas
a. Dasarian Pertama
Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Februari 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 5 s/d
8 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Laut China Selatan, Bagian Timur
Filiphina, Filiphina, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat
kurang lebih 1 s/d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang
aktif di Samudera Hindia yakni siklon tropis “Cebile”. Siklon tropis Cebile aktif mulai dari
| 11
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
27 Januari s/d 5 Februari 2018 dengan tekanan minimum 944 mb dan kecepatan maksimum
100 knot, siklon ini aktif di Samudera Hindia dan bergerak ke Barat Daya, dan punah di
wilayah yang sama.
Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Februari 2018
Pola angin di wilayah Indonesia sebelah utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Barat – Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 – ≥ 45 knot, sedangkan di
sebelah selatan ekuator dari arah Selatan – Utara dengan kecepatan berkisar antara 0 – ≥ 45
knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Pesisir Sumatera,
Sumatera Selatan, Laut. Jawa, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa
tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Laut Banda, dan Papua. Daerah
konvergensi tersebut dapat memicu naiknya masa udara yang mengakibatkan tumbuhnya
awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di
wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bangka Belitung, Laut Natuna
Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan tengah, Maluku, dan
Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan
sekitarnya terdapat 4 hari hujan dengan intensitas ringan, 4 hari hujan dengan intensitas
sedang, dan 1 hari hujan dengan intensitas lebat.
b. Dasarian Kedua
Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Februari 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia di sekitar selatan equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 4 s/d 9 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Samudera Pasifik Timur
Australia dan Utara Papua, Australia, dan Laut Arafuru. Di wilayah ekuator Indonesia
tercatat kurang lebih 1 s/d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 siklon tropis yang aktif
di wilayah Timur Filipina dan Samudera Pasifik yakni siklon tropis “Sanba” dan “Gita”.
| 12
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Siklon tropis Sanba aktif pada tanggal 11 s/d 15 Februari 2018 dengan tekanan minimum
1002 mb dan kecepatan maksimum 35 knot, siklon ini aktif di Timur Filipina dan bergerak
ke Barat, dan punah di Barat Filipina. Siklon tropis Gita aktif pada tanggal 13 s/d 20
Februari 2018 dengan tekanan minimum 928 mb dan kecepatan maksimum 110 knot, siklon
ini aktif di Samudera Hindia dan bergerak ke Barat Daya hingga Barat, dan punah di
wilayah yang sama.
Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Februari 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah
Barat – Timur Laut, dengan kecepatan angin 0 – 45 knot, sedangkan di bagian selatan
ekuator angin bertiup dari arah Barat Daya – Timur Laut dengan kecepatan 0 – ≥ 45 knots.
Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Pesisir Sumatera, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sulawesi Utara,
Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Laut Banda. Daerah konvergensi menyebabkan
banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di wilayah tersebut.
Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan
Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan
sekitarnya terdapat 4 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas
lebat.
c. Dasarian Ketiga
Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Februari 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia sekitar selatan equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3
s/d 8 sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Samudera Hindia bagian Barat, Papua
| 13
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Nugini Bagian Timur, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah equator Indonesia
tercatat kurang lebih 1 s/d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy).
Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Februari 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bertiup dari arah Timur
Laut – Barat Laut dengan kecepatan angin 0 – 45 knots, sedangkan di bagian selatan angin
bertiup dari arah Barat Daya – Bara Laut dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan
angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Laut Banda,
Laut Jawa, Jawa Bagian Barat, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat hingga
Laut Arafuru, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya
pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan sedang hingga lebat di wilayah
tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terjadi di wilayah Kepulauan Riau, Aceh, Bangka
Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Selat Makassar, Maluku , dan Papua. Hasil
Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya
terdapat 3 hari hujan dengan intensitas lebat dan 3 hari hujan dengan intensitas ringan.
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission)
Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah
tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah
hujan pada bulan Februari 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 150 –
600 mm. Akumulasi curah hujan ≥ 300 mm terjadi di wilayah Kalimantan Selatan bagian
Utara, sebagian besar Kalsel bagian Timur dan sebagian besar Kalsel bagian Barat.
Sedangkan akumulasi curah hujan ≤ 300 mm terjadi di wilayah Kota Banjarbaru, Kab.
Tanah Laut, sebagian Kab.Kotabaru dan sebagian Kab. Banjar. Akumulasi curah hujan
bulan Februari 2018 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13.
| 14
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Februari 2018
(Sumber: http://disc2.nascom.nasa.gov/Giovanni/tovas/realtime.3B42RT.shtml)
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL
1. Angin
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Februari 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Barat Daya (202,5° – 247,5°) dengan persentase sebesar
16%. Kecepatan angin terbanyak adalah 4 - 7 knot dengan persentase 36% sedangkan
kecepatan angin maksimum mencapai 24 knot. Distribusi angin pada bulan Februari 2018
berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Februari 2018
| 15
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
2. Kelembaban Udara
Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Februari 2018 berkisar antara 81 -
92%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 95 – 99%, dan kelembaban udara
minimum harian berkisar antara 53 - 82%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 23
sebesar 53% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 19 dan tanggal 28 sebesar
99%. Profil kelembaban harian bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Februari 2018
Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara
jam 06.00 – 08.00 WITA dengan nilai berkisar antara 95 – 96 %, sedangkan kelembaban
udara minimum terjadi antara jam 13.00 - 15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 73 -
74%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Februari 2018 dapat dilihat pada
Gambar 16.
| 16
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Februari 2018
3. Suhu Udara
Profil suhu udara rata-rata harian bulan Februari 2018 berkisar antara 25.3 – 28.50C,
suhu udara maksimum harian berkisar antara 25.6 – 34.20 C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 22.4 – 27.60C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.20C terjadi
pada tanggal 22. Sedangkan suhu minimum 22.40C terjadi pada tanggal 8. Profil suhu udara
harian bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Februari 2018
| 17
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar
18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00
WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 30.0 – 30.2 0C terjadi
antara pukul 13.00 – 15.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar
antara jam 04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.4 – 24.70C. Profil suhu udara rata-
rata perjam bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Februari 2018
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)
Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin bulan Februari 2018 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9
km) terjadi pada pagi hingga malam hari antara pukul 11.00 – 22.00 WITA. Visibility mulai
menurun (< 9 km) antara pukul 02.00 - 07.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut (fog)
atau karena hujan. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata - rata harian bulan
Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar 19.
| 18
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Februari 2018
Selama bulan Februari 2018, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong
ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 2 kali dimana jarak pandang mendatar mencapai 300
meter pada tanggal 26. Kondisi ini terjadi akibat adanya kabut maupun hujan dengan
intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik
Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Februari 2018 dapat dilihat pada
Gambar 20.
Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Februari 2018
| 19
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
5. Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Februari 2018 adalah
sebesar 585.9 mm dengan hari hujan sebanyak 21 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan
kumulatif sebesar 227 mm dengan 9 hari hujan, dasarian II jumlah curah hujan sebesar 90.4
mm dengan 7 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 268.5 mm dengan 5
hari hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 112.1 mm terjadi pada tanggal 28 Februari
2018. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Februari sebesar 299.0 mm.
Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Februari 2018 bersifat Atas Normal.
Grafik curah hujan harian bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Februari 2018
Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Februari 2018 menyatakan bahwa total curah
hujan maksimum perjam sebesar 90.7 mm terjadi antara pukul 00.00 – 01.00 WITA dan
jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 52.2 mm yang terjadi pada tanggal 26
Februari 2018. Grafik kejadian hujan harian bulan Februari 2018 dapat dilihat pada Gambar
22.
| 20
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Februari 2018
6. Keadaan Cuaca
Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Februari 2018 di Stasiun
Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 21
kali, petir sebanyak 15 kali, jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 2 kali kejadian
dan suhu udara ekstrim sebanyak 1 kali.
Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Februari 2018
| 21
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
7. Kalender Cuaca
Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Februari 2018
| 22
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM
DASARIAN I
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Tercatat hujan lebat pada tanggal 7 Februari 2018 sebesar 53.8 mm hal tersebut dikarenakan
adanya tekanan rendah di timur Filipina, Samudera Pasifik, dan Australia sehingga
membentuk belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan yang menyebabkan terjadinya
pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah tersebut.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL.
d. Jarak Pandang Mendatar
NIHIL.
DASARIAN II
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Tercatat hujan lebat pada tanggal 15 Februari 2018 sebesar 52.1 mm. hal tersebut
dikarenakan adanya Siklon Tropis Gita di Samudera Pasifik dan tekanan rendah di barat
Filipina serta belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan sehingga meningkatkan potensi
pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah tersebut.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
Pada tanggal 22 Februari 2018 tercatat suhu maksimum sebesar 34.2 0C yang dikarenakan
tutupan awan yang kurang pada tanggal tersebut.
d. Jarak Pandang Mendatar
NIHIL.
DASARIAN III
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Tercatat hujan lebat pada tanggal 22 Februari 2018 sebesar 80.2 mm hal tersebut
dikarenakan adanya sirkulasi tertutup (Eddy) di Kalimantan Barat serta terdapat tekanan
rendah di Australia sehingga mengakibatkan adanya pertemuan angin (konvergensi) di
| 23
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
wilayah kalimantan Selatan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-awan
cumulonimbus. Tercatat juga hujan lebat pada tanggal 26 Februari 2018 sebesar 70.0 mm
hal tersebut dikarenakan adanya belokan angin di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimatan
Timur serta tekanan rendah di wilayah Australia sehingga mengakibatkan adanya
pertemuan angin (Konvergensi) memanjang dari Laut Jawa hingga Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Selatan yang menyebabkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan-awan hujan
di wilayah sekitarnya. Dan pada tanggal 28 Februari 2018 sebesar 112.1 mm hal tersebut
dikarenakan adanya tekanan rendah di wilayah Australia dan terdapat sirkulasi tertutup
(Eddy) di Samudera Hindia dan Kalimantan Barat sehingga mengakibatkan adanya
pertemuan angin di Kalimantan Selatan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-
awan cumulonimbus. Didukung oleh kelembaban udara yang tinggi dan aktifitas konvektif
yang kuat sehingga pertumbuhan awan cumulonimbus cukup masif di wilayah Kalimantan
Selatan.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL.
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 22 dan 26 Februari 2018 dengan jarak pandang mendatar minimum masing-
masing mencapai 500 dan 300m yang dikarenakan hujan (rain) dengan intensitas sedang
hingga lebat.
| 24
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
V. PRAKIRAAN
A. PRAKIRAAN HUJAN
1. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2018
Prakiraan sifat hujan Maret 2018 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data
Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan di atas
normal (116-150%) diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Panyipatan/Batu Mulia,
Takisung/Gn. Makmur), Kab. Banjar (Danau Salak/Atayo, Danau Salak/Gn.Sari,
Martapura Kota, Sungai Pinang/Rantau Nangka), Kab. Barito Kuala (Mandastana/Karang
Indah, Tabunganen/Sei Jingah Besar, Barambai/Kolam Kanan), Kab. Tapin (Lok Paikat,
Tapin Selatan/Harapan Masa, Tapin Utara/Rantau Kiwa, Bungur), Kab. Hulu Sungai
Selatan (Daha Selatan/Muning Tengah, Padang Batung/Durian Rabung, Simpur/Wasah
Hulu), Kab. Hulu Sungai Tengah (SMPK Pantai Hambawang, Pandawan, Hantakan,
Labuan Amas Utara/Kasarangan), Kab. Hulu Sungai Utara (Amuntai Tengah/Pasar Senin,
Babirik/Babirik Hilir, Amuntai Utara/T. Daun, Banjang), Kab. Tabalong (Murung
Pudak/Maburai, Upau/Masingai I, Muara Harus/Tantaringin, Kelua/Kel Pulau), Kab.
Balangan (Juai/Mungkur Uyam, Paringin Selatan/Lingsir), Kota Banjarmasin
(Banjarmasin Utara/Surgi Mufti). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
Banjarmasin diprakirakan sifat hujan dalam kondisi normal. Prakiraan sifat hujan Maret
2018 dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Maret 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 25
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
2. Prakiraan Curah Hujan Maret 2018
Prakiraan akumulasi curah hujan Maret 2018 di wilayah Kalimantan Selatan secara
umum dalam kategori menengah antara 201 - 300 mm. Untuk curah hujan 151 -200 mm
diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Kintap/Kebun Raya), Kab. Kotabaru (Kelumpang
Selatan /Sangking Baru), Kab. Hulu Sungai Tengah (Batang Alai Selatan/Kapar), Kab.
Tanah Bumbu (Kusan Hilir/Mudalang). Sedangkan prakiraan curah hujan kategori tinggi
301 – 400 mm diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Takisung/Gn. Makmur, Panyipatan/Batu
Mulia), Kab. Banjar (Smpk Sei Tabuk/Gd. Hirang, Danau Salak/Salam, Danau
Salak/Atanik, Sungai Pinang/Rantau Nangka, Danau Salak/Atayo, Simpang Empat /Batu
Balian, Danau Salak/C.Kantor, Danau Salak/Lawa Baru), Kab. Barito Kuala (Rantau
Badauh/Sei Bamban, Anjir Muara/Anjir Muara Kota Tengah, Mandastana/Karang Indah,
Marabahan/Marabahan Kota), Kab. Tapin (Tapin Utara/Rantau Kiwa), Kab. Hulu Sungai
Selatan (Angkinang/Bamban Selatan, Simpur/Wasah Hulu, Telaga Langsat/Mandala,
Padang Batung/Durian Rabung, Daha Selatan/Muning Tengah), Kab. Hulu Sungai Tengah
(Hantakan, Labuan Amas Utara/Kasarangan, Smpk Pantai Hambawang), Kab. Hulu
Sungai Utara (Amuntai Tengah/Pasar Senin, Banjang), Kab. Tabalong (Murung
Pudak/Maburai, Kelua/Kel Pulau, Muara Harus/Tantaringin, Banua Lawas/Banua Rantau),
Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hulu/Sungai Rukam), Kota Banjarmasin (Banjarmasin
Utara/Surgi Mufti), Kota Banjarbaru (Stamet Syamsudin Noor, Landasan Ulin/Landasan
Ulin Timur). Sedangkan prakiraan curah hujan kategori tinggi 400 - 500 mm diperkirakan
di Kab. Barito Kuala (Tabunganen/Sei Jingah Besar). Wilayah di sekitar Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 301 - 400
mm. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat
pada Gambar 26.
| 26
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Gambar 26. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Maret 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 27
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
B. INFORMASI KELAUTAN
1. Tinggi Gelombang Signifikan
Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Maret
Rata- rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Maret di wilayah perairan
Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 0.8 meter. Rata-rata gelombang signifikan
tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah barat. Sedangkan untuk rata-
rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Maret antara 0.6 hingga 2.0 meter
dari arah barat dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa mencapai 2.0
meter.
Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Maret
| 28
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
2. Pasang Surut
Informasi prakiraan pasang surut bulan Maret 2018 dibagi menjadi beberapa wilayah
yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai
Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung
Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.
| 29
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
TIM REDAKSI
Pelindung : Irman Sonjaya, M. Si
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin
Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling
Kepala Seksi Observasi Dan Informasi
Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan
2. Rianita Sekar Utami
3. Uli M ahanani
4. Herin Hutri Istyarini
5. Rezky Yunita
6. Rizqi Nur Fitriani
7. Utari Randiana
8. Bayu Kencana Putra
9. Rimelda Yuni Hasteti
10. Muhammad Shaa Imul Qadri
11. Siti Fadhilatunnisa
| 30
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Lampiran 1
Pasang Surut Air Laut Bulan Maret 2018
| 31
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
| 32
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
| 33
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
| 34
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
| 35
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
| 36
Buletin Meteorologi Edisi Februari 2018
Lampiran 2
Alamat Website Informasi Meteorologi
- BMKG
www.bmkg.go.id
- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
http://stametsyamsudinnoor.com
- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan
- Informasi Meteorologi Penerbangan
http://aviation.bmkg.go.id
- Informasi Meteorologi Kelautan
http://maritim.bmkg.go.id
- Informasi Titik Panas (hotspot)
http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31
- Informasi Potensi Kebakaran Lahan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS IIBANJARMASIN
2018
BMKG