BM 17 : Wae Rebo

60
AGUSTUS-SEPTEMBER 2012 I BACKPACKIN Fun | Relax | Low Budget Agustus-September 2012 Ada 7 Mbaru Niang kerucut, dibalut dengan ijuk dan alang-alang, menjadi tempat berteduh. Tempat itu dikenal dengan nama Wae Rebo. NEKA HEMONG WAE REBO BULOK MBARU NIANG NAN KOKOH KOMUNITAS COFERONE PROFIL NUGIE “THE DANCE COMPANY” EDISI 17 Free Magazine

description

Desa wisata di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Transcript of BM 17 : Wae Rebo

Page 1: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

Fu

n |

Re

lax

| L

ow

Bu

dg

et

Ag

us

tus

-Se

pte

mb

er

20

12

Ada 7 Mbaru Niang kerucut, dibalut dengan ijuk dan alang-alang, menjadi tempat berteduh. Tempat itu dikenal dengan nama Wae Rebo.

NEKAHEMONGWAE REBO

BULOKMBARu NiANg NAN KOKOH

KOMUNITAS COFERONEPROFILNugiE “THE DANCE COMPANY”

EDISI 17Free Magazine

Page 2: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 21

CATPER15 MENCECAP KEHANGATAN WAE REBO

GALERI25 FOTO WAE REBO

PENGANAN43 TIMPHAN

AKSESORIS46 GADGET SUPPORTING TOOLS

TIPS47 MANFAATKAN COLOKAN LISTRIK

RESENSI49 PESAN DARI WAE REBO

JEDA51 SOLO BACKPACKIN? KENAPA TIDAK?

INTERAKSI53 HA..HA..HANTU!!

KONTRIBUTOR56 BM EDISI 17

EDISI DEPAN57 BUKITTINGGI

Daftar Isi

KOMUNITAS33 COFERONE

PROFIL37 NUGIE “THE DANCE COMPANY”

BULOK27 MBARU NIANG

NAN KOKOH

3 ORDINATNEKA HEMONG WAE REBOtersebutlah sebuah lembah di pulau Flores, Nusa tenggara timur, Indonesia. tepatnya di Kecamatan satar mese barat, kabupaten manggarai.

11 PANDUMENUJU WAE REBOsampai di Dintor umumnya sudah sore atau malam hari, sehingga perlu menginap lagi semalam di sini.

Page 3: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

CATPER15 MENCECAP KEHANGATAN WAE REBO

GALERI25 FOTO WAE REBO

PENGANAN43 TIMPHAN

AKSESORIS46 GADGET SUPPORTING TOOLS

TIPS47 MANFAATKAN COLOKAN LISTRIK

RESENSI49 PESAN DARI WAE REBO

JEDA51 SOLO BACKPACKIN? KENAPA TIDAK?

INTERAKSI53 HA..HA..HANTU!!

KONTRIBUTOR56 BM EDISI 17

EDISI DEPAN57 BUKITTINGGI

PROFIL37 NUGIE “THE DANCE COMPANY”

WEBSITEwww.backpackinmagazine.com

[email protected]

FACEBOOKbackpackin magz

backpackin’ e-magazine

TWEET@backpackin_magz

Salam Ransel,

WAE REBO DESTINASI LUAR biasa. Di sini ada peman-

dangan indah, kearifan lokal, tradisi yang kuat, serta kesederha-

naan dan keramahan penduduknya.

tentu ada pelajaran hidup yang dapat dipetik dalam

setiap perjalanan, terlebih di Wae rebo ini. persiapkan dirimu

untuk jatuh cinta dengan Wae rebo!

selamat ulang tahun Indonesiaku ke 67!! semoga alammu

tetap terjaga dan dapat dinikmati hingga generasi setelah kami.

tak lupa kami mengucapkan selamat Hari raya Idul

Fitri, maaf Lahir batin bagi bm readers yang merayakannya.

sempatkan liburan di libur lebaran ya. selamat makan ketupat!

REDAKSI

DariRedaksi PIMPINAN UMUM/REDAKSI

ambar arum

[email protected]

PIMPINAN PERUSAHAANmuhammad Iqbal

TIM REDAKSI annisa m.F. Harahap

TIM ARTISTIKgalih permadi

Kibar Desain salman

WEBMASTERKurniawan aji saputra

redaksi menerima saran, kritik,

dan artikel dari bm readers

yang bisa dikirim melalui

alamat email kami.

FOtO COVer : IKa sOeWaDJI

Page 4: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

nEKa HEMOnGW a E R E b O

ORDINAT

TERSEBUTLAH SEBUAH LEMBAH di pulau Flores, Nusa tenggara timur, Indonesia.

tepatnya di Kecamatan satar mese barat, Kabupaten manggarai. terdapat tujuh

rumah adat mbaru Niang berbentuk kerucut besar, dibalut ijuk dan alang-alang, men-

jadi tempat berteduh para penghuninya. tempat itu dikenal dengan nama Wae rebo.OLeH: AMBAR ARUM | FOtO: IKA SOEWADJI, FLORES EXOTIC TOURS, MARTINUS ANGGO

3 b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

Page 5: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 4a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

Page 6: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 25

tidak banyak yang mengenal Wae

rebo, penduduk yang ada dalam satu kabu-

paten pun belum tentu tahu tentang Wae

rebo, apalagi berkunjung ke sini. sementara

itu, sudah banyak sekali orang dari negara

asing keluar masuk kampung ini.

Ketenangan, kesederhanaan, dan ke-

hangatan penduduk, serta keindahan alamnya

menjadi daya tarik utama yang menjadikan Wae

rebo populer, sementara bagi wisatawan asing.

mayoritas penduduk Wae rebo beragama Kato-

lik, namun mereka masih memegang teguh adat

dan tradisi kepercayaan leluhur.

LINGKARAN BERPUSAT sawah di Waerebo berbentuk ling-

karan, dengan banyak garis yang sama-sama

menuju pusat lingkaran, mirip seperti sarang

laba-laba. pola lingkaran berpusat seperti itu

juga tampak di tujuh rumah mbaru Niang,

dengan batu besar di tengah-tengahnya

sebagai titik pusat.

bangunan mbaru Niang pun berben-

tuk kerucut, yang apabila dilihat dari atas, juga

Page 7: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 6

membentuk lingkaran, dengan satu titik pusat

di tengahnya. pegunungan dan hutan berdiri

gagah melingkar, membentuk lembah, semen-

tara di tengah-tengahnya terdapat Wae rebo.

Lagi-lagi lingkaran berpusat.

Lingkaran berpusat menjadi semacam

ciri khas Wae rebo. titik tengah atau pusat

dianggap begitu sakral. Di tiang utama mbaru

Niang (bongkok) misalnya, diletakkan sesajen

untuk leluhur. sementara batu di tengah-te-

ngah bangunan mbaru Niang yang melingkar

merupakan tempat untuk melakukan upacara

adat. Lingkaran berpusat dapat diumpamakan

seperti persaudaraan yang tidak terputus di

Wae rebo, dan semua itu berpusat ke tengah,

yaitu kepada leluhur. pada kenyataannya me-

mang setiap warga Wae rebo tidak melupakan

tanah leluhurnya. semangat itu tertuang dalam

ungkapan “neka hemong kuni agu kalo”, yang

artinya “jangan lupakan tanah kelahiran”.

MUSANG MENJADI SAHABAT masyarakat Wae rebo menganggap

musang sebagai hewan yang sangat berjasa,

sehingga tidak boleh dimakan. Konon menu-

rut kisah yang dituturkan secara lisan dan

turun-menurun, beratus tahun silam seekor

musang pernah menyelamatkan leluhur Wae

rebo dari bahaya.

Di manapun masyarakat Wae rebo

hidup dan berpijak, meski bukan di ta-

nah Wae rebo, dipercaya akan kedapatan

sial apabila memakan musang, baik sen-

gaja maupun tidak. sial itu baru bisa hilang

setelah dilakukan upacara adat.

saat ini keturunan Wae rebo su-

dah mencapai generasi ke-18. Di usia yang

sudah sangat tua itu, tanpa adanya budaya

tulis-menulis, sangat sulit mendapatkan

cerita atau informasi yang akurat mengenai

leluhur mereka. para tetua yang mengetahui

kisah leluhur sudah banyak yang meninggal,

sementara yang masih hidup sebagian lupa.

Kebiasaan menurunkan kisah tentang leluhur

melalui budaya tutur alias lisan berpotensi

menimbulkan pergeseran cerita atau makna,

sehingga orisinalitasnya luntur.

saWaH berbeNtuKLINgKaraN, baNYaK garIsmeNuJu pusat LINgKaraN

Page 8: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

Page 9: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 8

BERKEMBANGNYA EKOTURISME sebelum ramai pengunjung seperti

beberapa tahun terakhir ini, Wae rebo sem-

pat mengalami kondisi perekonomian yang

terpuruk. posisi Wae rebo yang terisolasi

membuat akses pembangunan serta bahan

pokok menjadi sulit. angin kencang pun

telah merobohkan beberapa rumah mbaru

Niang sehingga tersisa hanya empat rumah.

martinus anggo, warga Wae rebo

generasi ke-18 bercerita bahwa saat itu

masyarakat Wae rebo nyaris putus asa

dan ingin membangun rumah biasa (bukan

mbaru Niang) yang biayanya lebih murah.

Namun martin bersama beberapa warga lain

berusaha bersabar sambil terus berdoa agar

keadaan menjadi lebih baik.

Page 10: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

Lama waktu berselang, secara ber-

gantian muncul beberapa wisatawan yang

jatuh cinta kepada Wae rebo dan bertekad

memberi bantuan. tidak main-main, seba-

gian dari mereka menjabat posisi penting di

organisasi ternama, baik lokal maupun inter-

nasional, antara lain uNesCO dan Kedutaan

besar spanyol. mereka membantu dengan

beragam cara, salah satunya adalah mem-

berikan pendidikan pariwisata dan bahasa

asing.

bantuan lain baik dari yayasan, kor-

porasi, ataupun individu terus berdatangan

dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan

pembangunan rumah mbaru Niang. Dari

empat rumah yang tersisa, dua di antaranya

sudah dalam kondisi rusak parah sehingga

harus diganti baru. secara bertahap Wae

rebo mendapat bantuan pembangunan lima

rumah mbaru Niang. Dua rumah dari Yayas-

an tirto, sisanya dari aqua Danone, arifin

panigoro, dan Laksamana sukardi.

Kini mbaru Niang di Wae rebo

sudah kembali berjumlah tujuh buah, sama

seperti yang diwariskan oleh leluhur. Jum-

lah ini akan terus dipertahankan, artinya

mereka tidak akan membangun mbaru

Niang lebih dari tujuh buah, agar sesuai

dengan peninggalan leluhur.

sementara itu, penduduk Wae rebo

terus bertambah, dan tidak semuanya dapat

ditampung dalam tujuh mbaru Niang. untuk

itu sebagian penduduk, terutama yang berusia

sekolah, tinggal beberapa kilometer dari Wae

9

Page 11: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

rebo, yaitu di Kombo. mereka bersekolah di

sana. Orang tua mereka ada yang ikut ting-

gal di Kombo, ada juga yang menitipkan anak

mereka ke kakak atau adiknya yang tinggal di

Kombo. Namun minimal sebulan sekali, setiap

penduduk Wae rebo pasti kembali ke kam-

pung halaman mereka barang sehari-dua hari,

ini mencerminkan persaudaraan masyarakat

Wae rebo yang begitu erat.

seiring meningkatnya bantuan dan

kunjungan wisatawan, perekonomian Wae

rebo pun berangsur membaik. “sekarang

sudah lebih baik, kalau dulu makan beras

hanya bisa seminggu dua kali, sekarang

syukurlah bisa setiap hari makan beras,”

kata martinus anggo.

Wae rebo membuat semua wisa-

tawan termenung oleh keteguhan warganya

menjaga tradisi dan alamnya. semua itu

membuat Wae rebo mendapat tempat di

hati setiap wisatawan, yang tidak akan bisa

terlupakan. Neka hemong Wae Rebo!*

*Jangan Lupakan Wae Rebo

Artikel ini disarikan dari cerita perjalanan

Lathiful Amri dan Ika Soewadji, buku Pesan dari

Wae Rebo (Editor: Yori Antar), serta wawan-

cara dengan Martinus Anggo.

meNINgKatNYa baNtuaNDaN KuNJuNgaN WIsatapereKONOmIaN membaIK

10

Page 12: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

PANDU

11 b a c K p a c K i n I J u N I - J u L I 2 0 1 2

Page 13: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 12J u N I - J u L I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

MASYARAKAT MANGGARAI (FLORES)

termasuk Wae rebo memiliki kalender sendiri.

Hitungannya sama, 12 bulan, namun dimulai

dari bulan November. Di tanggal itulah diadakan

upacara awal tahun yang disebut penti. umum-

nya tanggal pelaksanaan dipilih di tengah bulan

dengan pertimbangan di tanggal itu cuaca

sedang baik-baiknya.

Caci adalah tradisi pertarungan dari

tanah manggarai, termasuk Wae rebo, di mana

dua orang pemuda yang saling mencambuk,

diiringi dengan tabuhan gendang dan nyanyi-

nyanyian. Dua orang tersebut tidak boleh saling

mengenal, apalagi sedarah. tradisi ini juga tidak

sembarang dilakukan, hanya boleh diadakan

dalam 4 upacara adat yaitu: randang (pembu-

kaan wilayah kebun), syukuran seusai mem-

bangun rumah gendang, pernikahan adat, dan

upacara penti (ritual tahun baru). masyarakat

Wae rebo tidak tergerus komersialisasi. Dibayar

berapapun, mereka tidak mau mengadakan caci

di luar 4 upacara adat yang disebutkan di atas.

SISI LAIN WAE REBOPENTI & CACI

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 12

Page 14: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 213

PANDU

bisa menggunakan otokol, yaitu truk bak

terbuka dengan tempat duduk yang berfungsi

sebagai kendaraan umum di Flores. Dari Labuan

bajo naik otokol transit di ruteng terlebih dahulu

untuk menginap semalam di sana karena perjala-

nan memakan waktu lama.

Keesokan harinya dilanjutkan dengan kem-

bali naik otokol menuju Dintor. Di ruteng ada pe-

nginapan hotel atau rumah-rumah biara dengan

tarif rata-rata 200.000 per malam per kamar.

MENuJu DiNTOR

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

Jalur udara

update hingga agustus 2012 hanya

ada maskapai Lion air dan merpati

1. LION aIr

Jakarta-Denpasar pukul 0620-0910

Denpasar-Labuanbajo (pakai Wings air)

pukul 1020-1140

Jakarta-Denpasar pukul 0935-1225

Denpasar-Labuanbajo (pakaiWings air)

pukul 1335-1455

2. merpatI

Jakarta-Denpasar pukul 0530-0810

Denpasar-Labuanbajo pukul 0840-1015

MENuJu LABuAN BAJO

Foto

: Fl

ores

Exo

tic

Tour

s

Page 15: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

1. untuk pesan penginapan, biasakan dari jauh-

jauh hari via sms atau e-mail, karena sinyal

ponsel di Dintor suka terganggu.

2. siapkan minuman, makanan dan cemilan cu-

kup untuk perjalanan Dintor – Wae rebo.

3. banyak pacet sepanjang trekking Dintor – Wae

rebo, maka sebaiknya memakai celana panjang,

kaos kaki dan sepatu atau sandal gunung.

4. terdapat peraturan lisan (yang biasanya dis-

ampaikan kepada tamu asing), yaitu tidak me-

makai baju minim dan tidak berkata dan ber-

perilaku kasar atau senonoh.

5. ada baiknya membawa sesuatu yang ber-

manfaat untuk penduduk Wae rebo, seperti

buku, atau lainnya. bisa ditanyakan kepada

pemandu untuk mengetahui barang apa yang

sedang dibutuhkan atau disukai oleh mereka.

TiPS

1. Martinus Anggo

0852 3934 4046

[email protected]

2. Leonardus Nyoman (Flores Exotic Tours)

08123662110

CONTACT PERSON

14

Waktu terbaik mengunjungi Wae rebo

umumnya di bulan mei – Oktober karena cuaca

sedang cerah-cerahnya, namun sekarang cua-

ca memang tidak menentu. rajin-rajinlah me-

ngontak penduduk Waerebo untuk mengetahui

perkembangan cuaca di sana.

WAKTu TERBAiK

a g u s t u s _ s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

sampai di Dintor umumnya sudah sore

atau malam hari, sehingga perlu menginap lagi

semalam di sini. biaya penginapan rata-rata

200.000 per orang sudah termasuk makan

malam dan makan pagi.

besoknya dilanjutkan dengan trekking ke

Wae rebo dengan lama perjalanan sekitar 4-5

jam. Jalur memasuki hutan sehingga tidak panas,

dan menanjak hingga kemiringan 45 derajat.

MENuJu WAE REBO

Page 16: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

CATPER

15

Page 17: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

Mencecap Kehangatan

W A E R E B OMENUJU WAEREBO MENJADI perjalanan panjang buat saya. berawal dari ruteng, saya

naik truk selama lima jam dengan jalan berkelok-kelok, penumpang tak henti bergoyang

selama perjalanan. penuh cerita di dalam truk yang sesak itu. bercanda sama para mama

yang akan berjualan ke pasar, hingga akhirnya sampai di Desa Dintor.OLeH: IKA SOEWADJI | FOtO: IKA SOEWADJI

16a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

Page 18: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

perjalanan dilanjutkan menuju rumah

pak martin yang kemudian menjadi tempat

saya menginap. Hanya kata syukur yang saya

teriakan ketika sampai di sana. rumah pak

martin adalah rumah panggung, menghadap

ke pematang sawah, dikelilingi pegunungan di

sebelah kanan, serta laut biru dan pemandan-

gan pulau mules di sebelah kiri. Subhanallah.

malam itu saya dijamu kopi Flores

plus singkong rebus. tidak ketinggalan menu

makan malam yang nikmat: ikan tongkol

bakar, nasi merah, tumis bayam dengan

kembang pepaya, kerupuk, dan lombok de-

ngan garam. saya baru tahu bahwa ternyata

orang manggarai tidak suka makan pedas,

sehingga lombok di sini diberi garam. Oh ya,

di Dintor tidak ada listrik sehingga masyara-

kat mengunakan genset yang dinyalakan

dari jam 6 sore hingga jam 4 pagi. Hmm …

benar-benar damai, jauh dari hiruk-pikuk

keramaian perkotaan. suasana begitu tenang

dan hangat. alam dan manusia hidup ber-

dampingan secara harmonis. akhirnya saya

tertidur karena harus bangun subuh untuk

siap-siap berangkat trekking menuju Wae

rebo.

Ketika pagi menjelang, dengan

ditemani pak marsel sang pemandu, kami

17

Page 19: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 18

siap berangkat menuju Way rebo. perjalan-

an dimulai dengan naik ojek dahulu sampai

ke Desa Denge. Dari Denge, tepatnya di

sebuah sekolah sD, langkah kami mulai di-

hentakkan memasuki hutan kecil, kemudian

melewati sungai Wae Lomba.

tidak jauh dari situ, saya bertemu

dengan ame allex dan Ine Veronica yang

kebetulan habis membeli kebutuhan pokok

di desa. sepanjang perjalanan saya ngobrol

dengan mereka sambil menikmati alam yang

indah dan berudara sejuk ini. sesekali kami

istirahat. Oh ya, di sini banyak sekali pacet,

jadi sebaiknya mengunakan sepatu.

Page 20: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 219

tidak terasa sudah tiga jam berjalan

kaki, akhirnya kami tiba di ponto Nao. Di

sini ada jembatan untuk mencari sinyal jika

ingin berkomunikasi dan melepas rindu

dengan keluarga atau sahabat. selepas

jembatan ini, sinyal tidak lagi dapat dite-

mui. ah, lagipula siapa yang butuh sinyal,

kalau suasana di Wae rebo sudah cukup

menentramkan hati.

menuju Wae rebo membutuhkan

waktu satu jam lagi dari jembatan ini.

terlihat dari sini lansekap pemandang-

an Wae rebo, sebuah dusun sederhana

yang memperlihatkan asap yang menge-

pul dari kerucut-kerucut rumah yang ber-

kumpul melingkar dalam sebuah tanah

lapang hijau di balik-balik bukit. Itulah

sisa-sisa bangunan mbaru Niang yang

hampir punah.

akhirnya setelah perjalanan pan-

jang, tibalah kami di dusun Wae rebo.

spontan saya langsung berlari dan me-

nyapa anak-anak yang sedang bermain.

“Halooo!” mereka menjawab dengan lam-

Page 21: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 20

baian tangan dan langsung memeluk saya

saat itu juga. Subhanallah, senangnya saya.

Dusun ini sangat jauh dari keramaian dan

dikelilingi pegunungan hujan tropis dan

lembah hijau yang mendekap hangat tujuh

rumah kerucut Mbaru Niang. Inilah Wae

rebo, salah satu tempat yang masih mem-

pertahankan sisa arsitektur adat budaya

manggarai yang terancam ditinggalkan,

tergerus dengan modernitas.

sesampainya di sana, saya disambut

hangat oleh kepala suku tetua pak rafael dan

warga Wae rebo yang lain. suguhan khas

di sini adalah kopi, teh sumang ditambah

ubi, talas, dan daging ayam. rasanya saya

seperti mimpi berhari-hari bisa sampai juga

ke sini. perjalanan yang begitu panjang tidak

melelahkan bagi saya, karena saya memang

menikmati itu semua dan benar-benar

ingin sampai di sini. ada kesan khusus buat

saya yang tidak tergantikan oleh perjalanan

apapun, karena hanya satu kali pengalaman

seperti ini terjadi di Wae rebo.

saya menyempatkan diri ngobrol

dengan pak Yosh yang merupakan generasi

ke-18 suku Wae rebo. Dari beliau saya me-

ngetahui bahwa mata pencarian warga Wae

rebo adalah bertani kopi, sementara wanita-

nya menenun kain tradisional.

Letak Wae rebo yang terpencil serta

jauh terpisah oleh lembah dan bukit-bukit

membuat banyak orang tidak mengenal

desa ini. Namun tidak untuk wisatawan asal

Jerman, belanda, brazilia, perancis, amerika,

dan beberapa negara asia. mereka sudah

sering ke sini dan sangat terkesan sekali

dengan kampung yang rumahnya seperti

payung berbahan daun lontar atau rumbia

yang disebut sebagai mbaru Niang.

rumah kerucut ini terdiri dari 5

tingkat yang terdiri dari: pertama lutur atau

tenda untuk tempat tinggal penghuninya,

kedua Lobo atau loteng tempat menyimpan

bahan makanan dan barang, ketiga lentar

untuk menyimpan benih jagung dll, ke empat

lempa rae untuk menyimpan cadangan

makanan jika suatu saat mengalami gagal

panen, kelima hekang kode tempat untuk

menyimpan sajian leluhur.

WIsataWaN asaL JermaNbeLaNDa, braZIL, amerIKaterKesaN KetIKa DataNg

Page 22: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

CATPER

21

Di sini ada pantangan untuk tidak

makan satu binatang bernama musang.

Dari penuturan yang saya dapat, hewan

ini dipercaya suatu kali pernah berhasil

menyelamatkan suku Wae rebo dari se-

rangan musuh, sehingga musang hingga

kini dianggap bagian dari leluhur mereka.

memakan musang, baik disengaja mau-

pun tidak, dipercaya akan mendapat sial,

yang baru bisa hilang setelah diadakan

upacara adat.

masyarakat Wae rebo yakin bahwa

tanah, air, dan hutan mempunyai perasaan

yang tidak boleh disakiti, sehingga suku

Wae rebo memandang tanah sebagai

bagian dari mereka yang patut dihormati

seperti manusia.

para orang tua membebaskan

anak-anaknya di usia sekolah untuk

keluar Wae rebo untuk memperoleh

pendidikan sD, smp, sma, ataupun

perguruan tinggi, hingga bekerja ke-

Page 23: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 22

aDa paNtaNgaN maKaNmusaNg YaNg DIaNggappeNYeLamat DarI musuH

luar wilayah. tidak heran karena itulah,

kebanyakan warga Wae rebo yang ting-

gal di kampungnya ini berusia sangat

muda (anak-anak) atau sudah tua (orang

tua), sementara para anak muda yang

ada di usia produktif umumnya sedang

tinggal di luar untuk menuntut ilmu atau

bekerja. Ke manapun mereka melancong,

mereka tidak pernah melupakan tanah

leluhurnya, dan akan kembali tinggal di

dusun Wae rebo ini.

Page 24: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

CATPER

23

Page 25: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

banyak pengalaman yang saya petik

dari perjalanan kali ini tentang arti sebuah

kebersamaan, kekeluargaan, dan pemeli-

haraan adat budaya leluhur yang banyak

terbuang karena kemajuan teknologi. terima

kasih saya ucapkan untuk seluruh keluarga

besar Wae rebo atas sambutan yang luar

biasa, kalian akan selalu saya ingat.

SELAMAT HARI RAYAIDUL FITRI 1433 HMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Page 26: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

FaJar DI Wae rebOFOTO : IKA SEOWADJI

25

Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi backpackin magazine melalui email kami [email protected]

GALERI

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 225

Page 27: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

geNerasI Wae rebOFOTO : FLORES EXOTIC TOURS

aLat musIKFOTO :FLORES EXOTIC TOURS

26

Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi backpackin magazine melalui email kami [email protected]

tam

paK

Da

Lam

FOT

O : F

LOR

ES

EX

OT

IC T

OU

RS

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 26

Page 28: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

BULOK

R u M a H T u a n a n K O K O H

ADA TUJUH RUMAH adat yang disebut mbaru

Niang. salah satu di antaranya berukuran lebih

besar, disebut mbaru tembong, merupakan

tempat tinggal kepala adat keturunan langsung

dari leluhur. tidak banyak perbedaan antara

mbaru tembong dan mbaru Niang selain

ukuran dan fungsi adatnya..

OLeH: AMBAR ARUM | FOtO: IKA SOEWADJI, FLORES EXOTIC TOURS, MARTINUS ANGGO

27 b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

Page 29: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 28a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

Page 30: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 229

BULOK

satu rumah mbaru tembong me-

nampung hingga 8 keluarga sekaligus,

sementara mbaru Niang hanya menam-

pung 6-7 keluarga.

rumah ini diwariskan dari le-

luhur mereka, dan sudah berusia 18

generasi. Walau sudah berdiri ratusan

tahun, tetapi masih bisa berdiri kokoh.

rasanya kita harus bilang “wow” untuk

fakta yang satu ini.

bangunan ini memiliki lima lantai

dengan fungsi masing-masing:

LANTAI PERTAMA DISEBUT TENDA

merupakan tempat istirahat para

penghuni. Lantai ini terbagi menjadi dua

bagian yaitu nolang dan lutur. Nolang

(area privat) adalah tempat masyarakat

beraktivitas, termasuk memasak. se-

mentara lutur (area publik) merupakan

tempat tetamu beraktivitas dan istira-

hat. pembagian ini menunjukkan budaya

saling menghormati antara penduduk

setempat dan pendatang. meski ada pe-

misahan, namun mereka tinggal di satu

lantai, alias sederajat.

LANTAI KEDUA, LOBO (LOTENG)

berfungsi menyimpan makanan

dan segala macam barang kebutuhan

sehari-hari penduduk Wae rebo.

LANTAI KETIGA MERUPAKAN LENTAR

Yaitu area menyimpan benih-

benih untuk kebutuhan berladang dan

bertani, seperti benih padi, jagung, dan

kacang-kacangan.

LANTAI KEEMPAT, YAITU LEMPA RAE

merupakan tempat penyimpanan

cadangan makanan sebagai antisipasi

apabila terjadi bencana atau kekeringan.

Page 31: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 30

LANTAI KELIMA, HEKANG KODE

Yaitu tempat untuk menyimpan sajian

leluhur.

terdapat 26 tahapan dalam mem-

bangun mbaru Niang. berikut ini adalah

tahapan pembangunan rumah adat mbaru

Niang yang disadur dari buku pesan dari

Wae rebo (editor Yori antar)

1. MENGGALI TANAH

untuk pondasi hiri ngaung

sedalam 80 cm, sementara untuk hiri

mehe sedalam 1 meter.

2. MELETAKAN HIRI NGAUNG

terdiri dari 42 kayu worok, disu-

sun tersebar ke beberapa titik memben-

tuk lingkaran.

3. MELETAKKAN TANGGANG, sejum-

lah 7 kayu dengan panjang disesuaikan

posisinya masing-masing.

4. MELETAKKAN ELAR untuk tenda

(lantai 1). terdiri dari minimal 40 kayu

dengan panjang beragam, disusun berla-

wanan arah dengan tanggang.

5. MELETAKKAN HIRI MEHE

adalah pondasi sembilan tiang,

titik tengah hiri mehe selanjutnya akan

menjadi bongkok alias pondasi utama

mbaru Niang.

6. MELETAKKAN LEBA di atas hiri mehe

dengan menggunakan kayu rukus dan

kayu moak.

7. MELETAKKAN DOROT (LANTAI 2)

Yaitu kayu dengan panjang bera-

gam sebanyak sekitar 20 buah, diletakan

di atas leba untuk pondasi lantai.

8. MEMASANG WOO

untuk mengurangi gaya tekan di

dorot, terdiri dari sekitar 4 buah kayu

wojong yang disematkan di bawah dorot.

9. MELETAKKAN WAHE LELES UNTUK

TENDA

Digunakan batang kayu kenti yang

diikat rotan kemudian mengelilingi tenda

sepanjang lebih dari 30 meter.

Page 32: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

BULOK

1-5 6-9

10-13 14-18

19-24 25-26

Page 33: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 32

10. MENDIRIKAN NGANDO

satu batang kayu besar yang

melanjutkan pondasi pusat hiri mehe.

11. MEMASANG PENGA NGANDO

terdiri dari empat kayu panjang

yang dipasang ke empat sudut untuk

menyeimbangkan ngando, terbuat dari

kayu ntorang.

12. MEMASANG TANGGANG dan elar

dan hiri lentar (lantai 3). pondasi pendu-

kung untuk membangun lantai baru, dipa-

sang tanggang dan elar (tahap 3 dan 4).

13. MEMASANG HIRI LELES

Yaitu kayu yang dipasang miring

di bawah wahe leles, untuk menahan

beban wahe leles.

14. MEMBANGUN LEMPA RAE (lantai 4),

dipasang tanggang dan elar (tahap 3 dan 4).

15. MEMBANGUN HEKANG KODE (lantai 5),

dipasang tanggang dan elar (tahap 3 dan 4).

16. MEMASANG WAHE LENTAR, wahe

lempa rae, wahe hekang kode, dan wahe

kili kiang. mengulangi tahapan 9 de-

ngan menyesuaikan diameter tiap lantai,

menggunakan kayu kenti, kecuali wahe

kili liang menggunakan rotan.

17. MEMASANG HAPO Yaitu tungku

yang berada di belakang tiang bongkok,

di lantai satu.

18. MEMASANG PENGA LANTAI. taha-

pan ke-11 dilakukan di setiap lantai den-

gan memasang kayu dalam posisi miring

dengan maksud untuk mengantisipasi

angin kencang.

19. MEMASANG BUKU

Yaitu rangka terluar yang menau-

ngi bangunan mbaru Niang, terbuat dari

bambu utuh.

20. MEMASANG HANGKONG dan para

(pintu masuk), terletak di depan bongkok.

21. MEMASANG SENGGE, membentuk

ruang tambahan di depan pintu.

22. MEMASANG KONGKONg dan tetep,

yaitu tudung atap di depan pintu masuk.

23. MEMASANG PAPAN LANTAI, meng-

gunakan kayu dari pohon ajang.

24. MEMASANG TANGGA dan dinding

di depan pintu masuk.

25. MEMASANG WEHANg atau penu-

tup atap mbaru Niang menggunakan

alang-alang dan ijuk sepanjang 9 meter.

26. MEMASANG WOLET NGANDO

Yaitu atap paling ujung atas dari

mbaru Niang, terbuat dari ijuk.

Page 34: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

PENGANAN

33

LEBARAN IDUL FITRI menjadi hari keluarnya

hampir seluruh makanan khas Indonesia.

Yang tidak biasa keluar juga ikut-ikutan

keluar. salah satu yang begitu khas dari aceh

adalah timphan.

OLeH : FAISAL SYAHPUTRA | FOtO: FAISAL SYAHPUTRA

bentuk timphan dari luar seperti

lemper mini, sama-sama lonjong dan

berbungkus daun. pembungkus timphan

adalah pucuk daun pisang alias daun pi-

sang muda. Kenapa pucuk daun pisang?

Karena akan lebih lemas ketika dilipat

nantinya dan warnanya akan lebih me-

narik ketimbang menggunakan daun tua.

mencari pucuk daun pisang itu

bukan perkara mudah, terutama di

kota-kota besar. apalagi harus berasal

dari pohon pisang kepok/pisang batu.

proses berikutnya tidak kalah rumit.

Isi timphan pada umumnya adalah

srikaya, atau terkadang kelapa. Isi ini

akan digulung/dibalut dengan adonan

berbahan utama tepung beras ketan

TimphanBIKINNYA SUSAH,MAKANNYASEKALI HAP

33

Page 35: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 34

dan pisang, yang kemudian dibungkus

dengan pucuk daun pisang.

untuk memastikan supaya adonan

tidak lengket dengan pucuk daun pisang

yang membungkusnya, maka daun di-

lumuri dengan minyak kelapa/minyak

makan. pelumuran minyak harus hati-

hati. Kalau kebanyakan bisa kelewat

berminyak dan kalau kurang bisa lengket

sehingga timphan sulit dibuka.

Jam terbang pembuat timphan bisa

dilihat dari ketepatan dia melumurkan

minyak. agak rumit memang. Jadi timphan

ini bikinnya susah, makannya sekali hap

langsung habis. Daya tahannya pun tidak

panjang, dalam seminggu bisa sudah basi

kalau tidak di-lemari es-kan.

Di aceh, timphan mudah ditemui

saat lebaran atau di hari-hari besar se-

perti pesta pernikahan dan sunatan. bisa

kita temui juga di warung-warung kopi

dengan harga rp. 1.000-rp. 2.000. Kalau

di luar aceh, terkadang bisa kita dapati

timphan di warung mie aceh. Kalau tidak

dapat, bisa kunjungi rumah orang-orang

aceh terdekat. semoga berhasil :)

Jam terbaNg pembuat tImpHaNDILIHat DarI KetepataNmeLumurKaN mINYaK

Page 36: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

PROFIL

35

Page 37: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

pINgIN JaDI meNterI parIWIsata

36

nugie“The Dance company”

OLeH: AMBAR ARUM | FOtO: AMBAR ARUM

NUGIE SEJATINYA BERNAMA agustinus

gusti Nugroho. selain sibuk di dunia hiburan,

pria yang tergabung dalam grup band “the

Dance Company” ini juga aktif kegiatan so-

sial yang berhubungan dengan penyelamatan

lingkungan. Nugie didapuk sebagai duta dari

WWF dan Walhi.

Di sela-sela kesibukannya, rupanya

Nugie suka jalan-jalan juga. backpackin’

mendapat kesempatan berbincang dengan

Nugie di salah satu kafe di Jakarta. berikut

beberapa petikannya:

Gimana menurut Mas Nugie tentang fakta

bahwa orang Indonesia saja tidak semuanya

tahu tentang negerinya sendiri?

betul betul. salah satu kendalanya

sebenernya akomodasi ya. banyak orang

yang anggap kalau wisata Indonesia itu

mahal. pemerintah harusnya mensubsidi

kegiatan-kegiatan pariwisata. akhirnya kan

orang milih ke singapura misalnya.

Page 38: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2b a c K p a c K i n I F e b r u a r I _ m a r e t 2 0 1 237

PROFIL

suDaH saatNYa KItastOp eKspLOItasI, tapIterus eKspLOrasI parIWIsata

Mas Nugie pernah jalan-jalan hemat ala back-

packer belum? Kemana?

aku pernah lho, dengan 100 ribu aku

harus sampai bali. aku seminggu lebih loh di

bali, pas zaman kuliah. Naik kereta barang, ke

rumah sodara, numpang makan. Hehe.

aku suka diving. seluruh Indonesia

yang bisa di-diving-in, aku diving-in. aku nggak

pernah nolak diajak kemana aja. Karena aku

pengen banget punya ensiklopedi di kepala

tentang tempat-tempat di Indonesia.

Page 39: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i na g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 38

Ngajak orang Indonesia untuk jalan-

jalan keliling Indonesia daripada ke luar negeri

itu memang harus. aku pengen banget. salah

satu yang aku incar kalau jadi menteri ya itu,

menteri pariwisata dan ekonomi Kreatif.

Mas Nugie, tahu gak, kalau kita googling, ada

beberapa yang anggap Miangas itu masuk ke

Filipina loh.

sekarang gak usah jauh-jauh deh, Karimun

Jawa, itu deket loh. sekarang orang perancis yang

ambil. Kan nyebelin. Itulah makanya aku bilang,

kalau kita serahin ke pemerintahan, akhirnya kayak

gitu. mereka hanya mikirin yang menguntungkan

untuk jangka waktu mereka lima tahun ke depan.

Kayak ngurusin miangas ini, mereka mana mau.

Kalau tentang pariwisata di Indonesia sendiri,

menurut Mas Nugie gimana?

sudah saatnya kita stop eksploitasi,

tapi terus eksplorasi pariwisata. stop eksploi-

tasi alam misalnya pertambangan itu sudah

harusnya di-stop. sudah cukup. Kebutuhan

kita sudah cukup sebenernya dengan apa yang

kita punya sekarang, mulai dari pertambangan,

perkebunan, dll. untuk menghidupi kita sendiri

ya, jangan berpikir ekspor dulu.

Lima pulau besar di Indonesia kalau

bisa aku pengen angkat ke arah pariwisata

yang khusus. Jawa, kalau mau eksplor soal ar-

tefak budaya. Di papua, ada kesukuan (tribes)

yang sangat kental. Kalimantan, untuk hutan.

sulawesi, kelautan. Jadi masing-masing desti-

nasi kepulauan harus dijabarin kekhususannya.

Juga harus ada infrastruktur yang baik, kalau

enggak orang mana mau.

saya pernah berdebat sama teman-

teman yang kiprahnya ke konservasi. mereka

bilang, “Jangan dibuka tempat-tempat itu

(untuk wisata, red), ntar bisa hancur.” Kenapa

bisa hancur, karena orang gak tahu gimana

cara jaganya.

semakin ditutup, semakin eksklusif.

Ketika ada orang masuk, mereka jadi lupa

daratan, mau vandalisme lah, buang sampah

sembarangan, rusak terumbu karang, misalnya

begitu. Nah itu, bukan cuma dibuka, tapi harus

ada pengaturan yang tepat supaya hal yang

sifatnya konservasi tadi itu bisa dinikmati ma-

syarakat dunia. Insentif silangnya harus kuat.

Sekarang temen-temen Mas Nugie kalau mau

jalan-jalan, ke luar negeri apa dalam negeri?

tetep luar negeri. Karena gak ada

endorsement. Itu yang aku sayangin. makanya

jujur kalau aku punya kesempatan, tanpa harus

masuk partai politik, aku mau jadi menteri itu

(pariwisata dan ekonomi Kreatif, red). aku

mau bikin regulasi, moga-moga berdampak

banyak.

bagus lho kamu bikin majalah ini. aku

ikut deh meng-endorse apa yang kalian ker-

jakan. aku sangat support. Karena itu tadi, hal

kecintaan sama Indonesia akan mulai muncul

pada saat orang bisa diajak ke tempat yang

seperti itu ya harusnya. trip yang pada saat

sampai sana kita omongin soal kearifan lokal-

nya, kita bahas dengan ringan lah.

Okelah Mas Nugie, siap!! Tinggal atur waktu aja.

Mas Nugie kan super sibuk.hehe

Page 40: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 239 b a c K p a c K i n I m a r e t - a p r I L 2 0 1 1

AdventureFACEBOOK.TWITTER.ISSUU

LiveLoveAdventure

Page 41: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nF e b r u a r I - m a r e t 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 40

J O I N U S .

Let’s CLICK tHe BUTTON

Page 42: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 243 b a c K p a c K i n I F e b r u a r I - m a r e t 2 0 1 2

KOMUNITAS

Page 43: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nF e b r u a r I - m a r e t 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 44

MembidikMomenLewat ponsel

FOTOGRAFER PROFESIONAL, ARBAIN rambey

mengatakan, “Kamera terbaik adalah kamera yang

kamu miliki saat ini.” Nggak punya kamera pro, ka-

mera handphone pun bisa jadi alat hunting. Dan be-

lum semua orang tahu: hasil motret dengan kamera

handphone bisa sebagus (atau malah lebih bagus)

daripada kamera profesional!OLeH : AMBAR ARUM | FOtO: COFERONE.DOC

Page 44: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

KOMUNITAS

pertanyaannya, bagaimana caranya agar

bisa menghasilkan foto sebagus kamera mahal?

Kata kunci pertama adalah latihan dan coba

terus. Kata kunci kedua, gabung di komunitas

CoferONe!

CoferONe adalah komunitas fotografi

ponsel di Indonesia. terbentuk pada 6 November

2011 atas inisiatif marken Nainggolan. awalnya

komunitas ini tumbuh di Kaskus, kemudian Face-

book, lalu merambah ke twitter. Nama lengkap

komunitas ini adalah Community photographer

Camera phone. biar ringkas dan terlihat keren,

disingkat menjadi CoferONe.

berbagi ilmu tentang dunia fotografi ponsel,

unggah hasil foto dan saling memberi masukan

merupakan aktivitas inti dari CoferONe. sesekali ko-

munitas ini juga melakukan kopi darat untuk hunting

foto dan belajar foto langsung di lapangan. apabila

semua itu konsisten dilakukan, bukan tidak mungkin

visi CoferONe tercapai, yaitu menjadi komunitas

fotografi ponsel terbaik di Indonesia yang mampu

bersaing di dunia internasional.

CoferONe juga berbagi tips bagaimana

cara membuat lensa macro, sehingga tidak perlu

membeli lensa tambahan. selain itu, juga bagaima-

berbagI FOtOgraFI pONseL,uNggaH HasIL FOtODaN saLINg memberI masuKaN

43

PRESTASI COFERONE PENGHARGAAN

terpilih di ‘Weekly showcase mobile photography awards’.

http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-april-11-18/#respond

‘Weekly showcase mobile photography awards’, 10-19 mei 2012.

http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-may-10-19/

Juara 1 fuelyourphotography June 2012 photography Contest – tema ‘Friend’.

http://www.fuelyourphotography.com/fyp-july-2012-photography-contest/

43

Page 45: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

na caranya membuat studio foto mini, sebagai

sarana penunjang untuk melakukan pengambilan

objek yang sesuai dengan kebutuhan.

Komunitas CoferONe terbuka bagi siapa

saja yang mau belajar dan berbagi apapun menge-

nai fotografi ponsel. beberapa anggota aktif malah

telah membentuk kepengurusan di daerahnya

masing-masing, salah satunya adalah di semarang.

PRESTASI COFERONE PENGHARGAAN

terpilih di ‘Weekly showcase mobile photography awards’.

http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-april-11-18/#respond

‘Weekly showcase mobile photography awards’, 10-19 mei 2012.

http://the-mpas.com/the-mpa-weekly-showcase-for-may-10-19/

Juara 1 fuelyourphotography June 2012 photography Contest – tema ‘Friend’.

http://www.fuelyourphotography.com/fyp-july-2012-photography-contest/

1

2

3

4

@[email protected]

fotografikamera phone

44

Won Featured store on June, 2012.

http://www.viewbug.com/photo/1902731

http://coferone.comhttp://coferone.blogspot.com

CARAGABUNG

Jadi, sekarang sudah tidak ada alasan lagi

mengeluh hasil foto jelek karena hanya mempun-

yai kamera ponsel. Kalau mau belajar dan berba-

gi, tentu kemampuan bisa diasah. CoferONe bisa

menjadi salah satu media untuk memaksimalkan

fungsi kamera ponsel.

Page 46: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

GadgetSupportingTools

45

AKSESORIS

45

Page 47: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

COLOKaN “t”

CHargerpunya lebih dari satu Hp, atau pergi bersama banyak orang, berarti butuh banyak charger. siasati

hal itu dengan charger multi gadget yang dapat mengisi baterai ke lebih dari satu jenis Hp sekaligus.

ringkas dan praktis. bentuknya pun bervariasi. pilihlah yang tidak terlalu besar agar tidak makan

tempat. bisa didapat di toko-toko elektronik terdekat.

saat bepergian, ketersediaan tempat untuk menyolok listrik seringkali sulit ditemukan. Kalaupun

ada, jumlahnya terbatas. Karena itu, bawalah colokan t ke mana-mana. sekali colok, dua-tiga

gadget terisi baterainya.

pOrtabLe CHargerpunya uang lebih dan suka bepergian keluar masuk hutan atau ke tempat yang sulit listrik? maka

portable charger alias power bank alias traveler charger bisa menjadi solusi. bentuk dan jenisnya

beragam, ada yang memanfaatkan sinar matahari atau air sebagai sumber listriknya, ada juga

yang harus diisi penuh sebelum bepergian dengan listrik seperti biasa. pilihlah portable charger yang

dapat mengisi baterai lebih dari satu gadget.

GADGET UMUMNYA TIDAK bisa dipisahkan dari sebuah perjala-

nan, baik sekadar untuk mengabadikan momen, atau untuk janjian

dengan teman seperjalanan. berikut seperangkat aksesori pendu-

kung keberlangsungan gadget yang perlu kamu bawa (atau kamu

minta teman seperjalanan kamu untuk bawa):

masukkan semua perangkat di atas dalam satu tas kecil agar tidak terpisah-pisah dan tidak kesulitan

mencarinya ketika dibutuhkan. Lalu masukkan diam-diam tas kecil tersebut ke dalam tas teman kamu,

supaya bawaan kamu lebih ringan.

46

Page 48: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

TIPS & TRIK

47 b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

Page 49: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 48

DALAM DUNIA PELANCONG, akses terha-

dap listrik menjadi hal yang mewah. Warung di stasiun,

terminal, atau tempat umum lainnya kesempatan tidak

ragu mematok harga untuk sekali colok.

untuk itulah, diperlukan keterampilan me-

manfaatkan colokan listrik saat bepergian. berikut

beberapa tips dari backpackin’:

1. BAWALAH COLOKAN T KE MANA-MANA.

Ini sepele, namun sering luput dari per-

hatian pelancong. bepergian dalam jumlah banyak,

lebih baik bawa colokan t lebih banyak lagi.

2. CARI COLOKAN GRATIS

manfaatkan semaksimal mungkin colo-

kan gratis yang ada di beberapa stasiun kereta api

dan pelabuhan.

3. PILIH TEMPAT

Hindari warung makan atau toko pulsa,

baik di dalam stasiun maupun terminal, kecuali

kepepet. selain harus bayar, di sini colokan t tidak

berlaku karena biayanya sesuai dengan jumlah

gadget yang dicolok.

4. OBSERVASI

Colokan gratis bisa didapat di ruang

petugas stasiun atau terminal, bisa juga ke warung

makan di luar stasiun. biasanya mereka lebih ikhlas

memberikan keleluasaan bagi para fakir listrik untuk

memperpanjang usia alat elektroniknya.

5. JANGAN LUPA

setelah selesai nyolok, jangan terbiasa

mencabut hanya charger-nya, karena, itu kan colo-

kan t kamu! masak lupa?

7. NABUNG

menabunglah untuk membeli ‘sumber listrik’

yang bisa dibawa ke mana-mana, seperti solar charger.

8. MODE PESAWAT

untuk menghemat baterai, alihkan mode tele-

pon ke mode peerai Hp, ketika berada di tempat yang tidak

ada sinyal tapi ingin menyetel musik atau menggunakan

kamera, alihkan mode telepon ke mode pesawat agar

baterai tidak terbuang untuk mencari sinyal.

MANFAATKANCOLOKAN LISTRIKSAAT TRAVELLING

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

FOtO: HERMAN G. ANUGRAH

Page 50: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

RESENSI

Page 51: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 5050

BEBERAPA ARSITEK MUDA, merayakan

ulang tahun kemerdekaan rI yang ke-53 (2008)

di bumi Flores. mereka menyimpan sebuah foto

kampung Wae rebo dan hendak ke sana. tapi

sayang, sulit sekali mencari orang yang tahu apa

atau di mana Wae rebo itu. sampai di sebuah

rumah makan di ruteng mereka melihat foto

kampung Wae rebo. Harapan muncul kembali

untuk bisa sampai ke kampung yang masih

memiliki rumah tradisional berbentuk bundar

tersebut.

Hari itu juga mereka mencari, dan betul-

betul sampai setelah melewati track yang

cukup melelahkan, hujan-hujanan pula.

melihat tetamunya yang basah kuyup be-

gitu, masyarakat Wae rebo meminjami

mereka baju, celana, dan kain tenun

manggarai. sungguh penyambutan

yang sangat hangat. sejak saat itu

para arsitek muda tersebut jatuh

cinta pada Wae rebo, juga warga

dan kain tenunnya.

sekembalinya mereka ke Jakarta, ide lama

untuk membuat program rumah asuh seperti

bergelora kembali. Konsep segera disusun untuk

membangun kembali dua buah rumah adat Wae

rebo. buku pesan Dari Wae rebo yang terbitan

gramedia ini menjadi semacam dokumenter peker-

jaan besar tersebut. bagaimana mereka menyusun

konsep, sampai mengaplikasikannya bersama war-

ga Wae rebo. termaktub catatan harian personal

beberapa orang yang terlibat dalam pembangunan

rumah adat tersebut.

Yang membuat buku ini sangat menarik

adalah koleksi foto di dalamnya. Kelihatannya malah

lebih banyak foto daripada tulisan. setiap tahapan,

ada fotonya. termasuk juga foto-foto adat budaya

masyarakat Wae rebo, bahkan sampai foto flora-

fauna yang ada di sana. buku ini agak sulit dicari

di toko-toko buku saat ini. akan lebih efektif jika

mencari ke penerbitnya langsung atau ke toko-toko

online. sangat cocok dibaca oleh para arsitek dan

pecinta budaya lokal.

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

OLeH : MUHAMMAD IQBAL | FOtO: GALIH PERMADI

Page 52: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

51

Solo Backpacking?Kenapa Tidak?!Oleh : Noor Aufa Shiddiq

memang banyak orang jahat di muka

bumi ini, tapi juga jangan lupa kalau ba-

nyak juga orang baik di dunia ini. Intinya sih,

tetap waspada saja dengan orang yang baru

dikenal di daerah asing, tapi jangan menutup

pintu buat berteman dengan orang baru.

menjalin pertemanan atau sekadar ngobrol

basa-basi dengan kernet bus, penjual nasi

di terminal, atau satpam itu malah penting.

apalagi jika kita di tanah orang dan tidak

kenal siapapun. Kepada siapa lagi kita berte-

man kalau bukan dengan mereka?

Jalan-jalan sendirian bukan berarti kita

menjadi anti sosial. sendiri tidak berarti kese-

pian. teman itu ada di mana-mana. Jalan-jalan

sendiri justru membuat kita harus bisa lebih

berempati dengan orang lain. belajar toleransi

dengan orang yang baru kita kenal.

Di mana bumi dipijak di situ langit

dijunjung. berbaurlah dengan masyarakat

sekitar, jangan malah sibuk dengan Hp sen-

diri. banyak solo backpacker dari Indonesia

yang sudah keliling dunia sendirian, malah

beberapa di antaranya perempuan lho, sebut

saja trinity, Claudia Kaunang, dan Deedee

Chaniago.

Intinya, mau jalan ramai-ramai atau

jalan sendirian itu tidak masalah. tapi jangan

sampai kamu tidak jadi jalan-jalan hanya

gara-gara takut jalan sendirian.

selamat melancong!

JaLaN-JaLaN seNDIrIaNbuKaN berartI KItameNJaDI aNtI sOsIaL

51

JEDA

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

PERNAH ADA YANG tanya, “Dik, gimana sih biar bisa berani jalan-jalan sendirian kayak

kamu? gak takut ketemu penjahat?” Wah, saya rasa, kalau sebelum pergi sudah takut ini

takut itu, ya gak bakal pernah bisa pergi kemana-mana deh.

Page 53: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

52

Solo Backpacking?Kenapa Tidak?!

F O t O : I s t I m e W a

Page 54: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 253

INTERAKSI

HA..HA..HANTU!!!Siapa sangka bisa ketemu hantu pas travelling. Buat yang biasa ngelihat seh, ya pastinya

bakal biasa aja. Tapi buat yang penakut, tentu bisa bikin bulu kuduk merinding...hiiiiii!!!

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

YELLY MOMO @Yellymomo

@backpackin_magz spt ‘kera’ tp hitam,matanya

bkilat2 gtu.. ;( tampak cma 2dtk

@backpackin_magz yg it g mau kenalan,tp d

gn.rinjani ada wanita serba putih dg chaya putih

mau kenalan ;)

@backpackin_magz ktmu d gn.agung-bali jm4

subuh, lg istirahat malah ada yg lwat..jelas bgt!

@backpackin_magz temen malah dgr nyanyian

wanita it,kt org sna it b’arti kami dsmbt baik d

rinjani ;)

@backpackin_magz wkt mendaki gn.merapi lwt

jln alternatif ad yg siul2 ddasar jurang wkt dsorot

senter g ad sapa2 :(

VIENAOCTA @dtravelerz

@backpackin_magz waktu jalan dari ranu pane ke

ranu kumbolo banyak banget berseliweran bayan-

gan hitam,tp ttp positive tkg aja #hantu

CIKA FRISKA CIKO @cikafriskaciko

Ketemu waktu kemaren ngetrip ke

pantai papuma

DESSY TAN

Hantu itu menakutkan seperti

kamu yang membuat aku takut

kehilangan kamu #eaaa. punya

pengalaman ketemu hantu pas

travelling? sharing yuk!

Page 55: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

KLIKBACKPACKINMAGAZINE.COM

Page 56: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

GAPAI KEINGINAN

BUTUH PERJUANGAN...

Page 57: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n

IKAsoewadji

Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai dengan rubrik ke [email protected]

gadis mungil yang gak bisa diam. Ka-mera adalah pacar pertamanya, se-mentara ransel jadi pacar keduanya.

akrab dipanggil simon. pe-kerjaan utama: jalan-jalan. pekerjaan sambilan: pNs.

NOORa.sidiq

LATHIFULamri

mendambakan boleh cuti hamil dari kantor supaya bisa jalan-

jalan 3 bulan.

LEONARDUSnyoman

Nyoman yang satu ini bukan asli bali, tapi dari

Flores. Kini mengembang-kan ekoturisme di Flores.

FAISALsyahputra

Harusnya namanya Faswan (Faisal buday-

awan). Lulusan kelautan, tapi hobinya motret burung, bukan ikan.

MARTINUSanggo

penduduk asli Wae rebo generasi ke-18. punya peran besar

dalam merintis eko-turisme di Wae rebo.

THANKS TO OUR CONTRIBUTORS

Page 58: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 257

BMEDiSi

DEPAN!

B U K I T T I N G G IBACKPACKIN MAGAZINE

SIMAK!EDISI 18

Page 59: BM 17 : Wae Rebo

a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 58

F O t O : e r I s O N J . K a m b e r I

Page 60: BM 17 : Wae Rebo

b a c K p a c K i n I a g u s t u s - s e p t e m b e r 2 0 1 2

HAVE FUNWITH

BACKPACKINMAGAZINE

di ISSUU.C MbaCa spOt baCKpaCKIN magaZINe LaINNYa