Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

25
BLOK XIX BLOK XIX KELAINAN MATA PADA ANAK KELAINAN MATA PADA ANAK ( STRABISMUS, KELAINAN REFRAKSI & ( STRABISMUS, KELAINAN REFRAKSI & TUMOR ) TUMOR ) DAN KELAINAN MATA PADA LANSIA DAN KELAINAN MATA PADA LANSIA ( KELAINAN REFRAKSI DAN KATARAK) ( KELAINAN REFRAKSI DAN KATARAK) Dr. Hj. Hasmeinah B, Sp.M Dr. Hj. Hasmeinah B, Sp.M 29 Juni 2012 29 Juni 2012

Transcript of Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Page 1: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

BLOK XIX BLOK XIX

KELAINAN MATA PADA ANAK KELAINAN MATA PADA ANAK ( STRABISMUS, KELAINAN REFRAKSI & ( STRABISMUS, KELAINAN REFRAKSI &

TUMOR ) TUMOR ) DAN KELAINAN MATA PADA LANSIA DAN KELAINAN MATA PADA LANSIA

( KELAINAN REFRAKSI DAN KATARAK)( KELAINAN REFRAKSI DAN KATARAK)

Dr. Hj. Hasmeinah B, Sp.MDr. Hj. Hasmeinah B, Sp.M

29 Juni 201229 Juni 2012

Page 2: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

I. KELAINAN MATA PADA ANAKI. KELAINAN MATA PADA ANAK

Pendahuluan :Pendahuluan :- Indra penglihatan merupakan salah satu unsur terpenting- Indra penglihatan merupakan salah satu unsur terpenting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agardalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar terwujud manusia Indonesia yang cerdas, produktif serta mamputerwujud manusia Indonesia yang cerdas, produktif serta mampu berperan dalam berbagai bidang pembangunan.berperan dalam berbagai bidang pembangunan.- Kelainan mata harus diketahui sedini mungkin sejak bayi- Kelainan mata harus diketahui sedini mungkin sejak bayi dilahirkan sampai pada anak usia sekolah, karena apabila tidakdilahirkan sampai pada anak usia sekolah, karena apabila tidak terdeteksi dapat menyebabkan hilangnya fungsi pemnglihatanterdeteksi dapat menyebabkan hilangnya fungsi pemnglihatan permanen.permanen.- Survey kesehatan indera penglihatan dan pendengaran tahun - Survey kesehatan indera penglihatan dan pendengaran tahun 1993 – 1996, menunjukkan angka kebutaan 1,5 % penyebab1993 – 1996, menunjukkan angka kebutaan 1,5 % penyebab utama kebutaan adalah katarak ( 0,78 % ), glaukoma ( 0,20 % )utama kebutaan adalah katarak ( 0,78 % ), glaukoma ( 0,20 % ) kelainan refraksi ( 0,14 % ), dan penyakit-penyakit lain yangkelainan refraksi ( 0,14 % ), dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan lanjut usia ( 0,38 % ).berhubungan dengan lanjut usia ( 0,38 % ).- Sebisa mungkin kita mewaspadai setiap gangguan pada anak- Sebisa mungkin kita mewaspadai setiap gangguan pada anak biarpun sekecil apapun karena hal ini berhubungan dengan masabiarpun sekecil apapun karena hal ini berhubungan dengan masa depan anak itu sendiri.depan anak itu sendiri.

Page 3: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Penyebab :Penyebab :1. ROP ( Retinopathy of Prematurity ). Bayi : gestasi ( 30 minggu, BBL : 15001. ROP ( Retinopathy of Prematurity ). Bayi : gestasi ( 30 minggu, BBL : 1500

gram proses pembentukkan pembuluh darah retina belum sempurna.gram proses pembentukkan pembuluh darah retina belum sempurna.

2. Pada usia anak :2. Pada usia anak :

- Kekurangan Vitamin A.- Kekurangan Vitamin A.

- Penggunaan obat tetes yang salah & tidak sesuai aturan.- Penggunaan obat tetes yang salah & tidak sesuai aturan.

- Infeksi campak.- Infeksi campak.

3. Pada anak pra sekolah :3. Pada anak pra sekolah :

- Ambliopia ( mata malas ).- Ambliopia ( mata malas ).

- - Strabismus ( mata juling ).Strabismus ( mata juling ).

Disebabkan :Disebabkan :

- Riwayat keluarga dengan kelainan mata.- Riwayat keluarga dengan kelainan mata.

- Kelainan refraksi perbedaan kacamata kanan & kiri > 3 D.- Kelainan refraksi perbedaan kacamata kanan & kiri > 3 D.

- Katarak kongenital.- Katarak kongenital.

- Tumor mata.- Tumor mata.

- Ibu menderita infeksi rubella atau toxoplasmosis.- Ibu menderita infeksi rubella atau toxoplasmosis.

4. Pada usia sekolah 4. Pada usia sekolah

- - MiopiaMiopia

- - Hipermetropia.Hipermetropia.

- - Astigmatisme.Astigmatisme.

Page 4: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Masa perkembangan penglihatanMasa perkembangan penglihatanBayi atau anak yang normal :Bayi atau anak yang normal :

- Dimulai sejak lahir – 8 tahun.Dimulai sejak lahir – 8 tahun.- Masa paling kritis dimulai sejak lahir sampai Masa paling kritis dimulai sejak lahir sampai

6 bulan ( retina harus berfungsi baik = dapat 6 bulan ( retina harus berfungsi baik = dapat melihat baik ).melihat baik ).

- Pemeriksaan : reaksi pupil dan reaksi kedip.Pemeriksaan : reaksi pupil dan reaksi kedip.

Page 5: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Tajam penglihatan normal adalah sbb :Tajam penglihatan normal adalah sbb :

- BBL – 4 minggu : - Dapat membedakan cahaya terang & gelap.- BBL – 4 minggu : - Dapat membedakan cahaya terang & gelap. - Mengarahkan dan menutup mata bila ada - Mengarahkan dan menutup mata bila ada

cahaya.cahaya. - Pupil mengecil bila disinari.- Pupil mengecil bila disinari. - Pada minggu pertama : mata kadang-- Pada minggu pertama : mata kadang-

kadang kadang terlihat juling.terlihat juling.

- Usia 1 – 3 bulan : - Mata mulai terkoordinasi melihat cahaya.- Usia 1 – 3 bulan : - Mata mulai terkoordinasi melihat cahaya. - Ada usaha melihat dengan kedua mata.- Ada usaha melihat dengan kedua mata. - Bila satu mata ditutup ( baik ) gelisah.- Bila satu mata ditutup ( baik ) gelisah.

- Usia 3 – 6 bulan : - Melihat dengan kedua mata.- Usia 3 – 6 bulan : - Melihat dengan kedua mata. - Menjangkau benda – benda yang dekat.- Menjangkau benda – benda yang dekat. - Kedudukan ke 2 mata sejajar, berarti kedua - Kedudukan ke 2 mata sejajar, berarti kedua

mata melihat bersama.mata melihat bersama.

Pemeriksaan dilakukan dengan menutup mata bergantian.Pemeriksaan dilakukan dengan menutup mata bergantian.

Page 6: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Proses PenglihatanProses Penglihatan

Retina ( merekam gambar )

Mengubah gambar

Masuknya seberkas cahaya

Dibiaskan / difokuskan

Inpul-inpul listrik

Otak ( SSP )

Diinterprestasikan / diartikan

Gambar / objek yang terlihat oleh mata

Media refraktif

Panjang sumbu bolamata

Page 7: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Kelainan Refraksi Kelainan Refraksi

Miopia ( rabun jauh ) :Miopia ( rabun jauh ) : - Keadaan dimana mata mampu melihat obyek yang dekat, Keadaan dimana mata mampu melihat obyek yang dekat,

tetapi kabur melihat obyek-obyek yang jauh letaknya.tetapi kabur melihat obyek-obyek yang jauh letaknya.- Banyak ditemui pada anak-anak usia sekolah.Banyak ditemui pada anak-anak usia sekolah.- Ciri khas perkembangan meningkat terus sampai usia Ciri khas perkembangan meningkat terus sampai usia

remaja dan menurun pada usia dewasa muda.remaja dan menurun pada usia dewasa muda.- Walaupun jarang miopia dapat pula disebabkan oleh Walaupun jarang miopia dapat pula disebabkan oleh

perubahan kelengkungan kornea atau kelainan bentuk perubahan kelengkungan kornea atau kelainan bentuk lensa mata.lensa mata.

- Sumbu bolamata panjang berkas cahaya terfokus Sumbu bolamata panjang berkas cahaya terfokus didepan retina.didepan retina.

- Golongan usia 20 – 40 tahun : progresivitas miopia lambat, Golongan usia 20 – 40 tahun : progresivitas miopia lambat, meskipun pertambahan tetap ada.meskipun pertambahan tetap ada.

Page 8: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Pengobatan :Pengobatan :

- Kacamata : minus / cekung /- Kacamata : minus / cekung /

konkaf divergen.konkaf divergen.

- Lensa kontak.- Lensa kontak.

- Melumpuhkan akomodasi - Melumpuhkan akomodasi

pemberian tetes mata sulfat atropin.pemberian tetes mata sulfat atropin.

Page 9: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Miopia PathologisMiopia Pathologis- Komplikasi lanjut perpanjangan bolamata - Komplikasi lanjut perpanjangan bolamata

membahayakan menyebabkan kebutaan.membahayakan menyebabkan kebutaan.- Tidak dapat diatasi dengan pemberian kacamata.Tidak dapat diatasi dengan pemberian kacamata.- Dibarengi dengan kerapuhan retina akibat Dibarengi dengan kerapuhan retina akibat

penipisan retina yang berjalan terus menerus dari penipisan retina yang berjalan terus menerus dari waktu kewaktu robekwaktu kewaktu robek

- Tindakan pembedahan sesegera mungkin.Tindakan pembedahan sesegera mungkin.

Page 10: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Hipermetropia ( rabun dekat )Hipermetropia ( rabun dekat )- Melihat jauh kabur, melihat dekat lebih kabur Melihat jauh kabur, melihat dekat lebih kabur

lagi.lagi.- Sumbu bolamata pendek cahaya difokuskan Sumbu bolamata pendek cahaya difokuskan

di belakang retina.di belakang retina.- Ditemui pada anak-anak karena bolamata belum Ditemui pada anak-anak karena bolamata belum

tumbuh sempurna.tumbuh sempurna.- Dapat menghilang sejalan bertambah panjangnya Dapat menghilang sejalan bertambah panjangnya

sumbu bolamata mengikuti pertumbuhan tubuh.sumbu bolamata mengikuti pertumbuhan tubuh.- Golongan remaja : masih bisa melihat dengan Golongan remaja : masih bisa melihat dengan

jelas baik obyek yang terletak jauh maupun dekat jelas baik obyek yang terletak jauh maupun dekat lensa mata masih memiliki daya akomodasi lensa mata masih memiliki daya akomodasi yang cukup lelah.yang cukup lelah.

- Kelainan yang menyertai strabismus.Kelainan yang menyertai strabismus.- Gejala sakit kepala dan tidak suka membaca.Gejala sakit kepala dan tidak suka membaca.- Koreksi : kacamata plus / cembung konvek / lensa Koreksi : kacamata plus / cembung konvek / lensa

konvergen.konvergen.

Page 11: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012
Page 12: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

StrabismusStrabismus

Page 13: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

StrabismusStrabismus- Pada strabismus kedua mata tidak sejajar sehingga obyek di dalam ruangan tidak Pada strabismus kedua mata tidak sejajar sehingga obyek di dalam ruangan tidak

terlihat serentak oleh kedua fovea tiap-tiap mata.terlihat serentak oleh kedua fovea tiap-tiap mata.- Ketidak mampuan / kegagalan ke-2 mata untuk melihat bersama-sama.Ketidak mampuan / kegagalan ke-2 mata untuk melihat bersama-sama.- Ada 2 jenis :Ada 2 jenis :

1. Strabismus paralitik : kelemahan atau paralisis otot-otot mata.1. Strabismus paralitik : kelemahan atau paralisis otot-otot mata.

2. Strabismus non paralitik : salah fungsi ( multifunction ) pusat di otak2. Strabismus non paralitik : salah fungsi ( multifunction ) pusat di otak

biasanya timbulnya pada masabiasanya timbulnya pada masa

anak-anak.anak-anak.

Kelumpuhan central : syndroma down, hydrocephalus, tumor Kelumpuhan central : syndroma down, hydrocephalus, tumor

otak.otak.

Strabismus non paraklitikStrabismus non paraklitik Umur saat timbul paralisis : sebelum usia 6 bulan.Umur saat timbul paralisis : sebelum usia 6 bulan.

Keluhan : - Mata julingKeluhan : - Mata juling

- Diplopia kurang karena terjadi supresi pada mata yang - Diplopia kurang karena terjadi supresi pada mata yang

berdeviasi.berdeviasi.

- Tidak ada satupun otot yang kurang aktif, deviasinya sama - Tidak ada satupun otot yang kurang aktif, deviasinya sama

pada semua arah. pada semua arah.

Penglihatan : Pada mata yang berdeviasi penglihatannya bisa hilang Penglihatan : Pada mata yang berdeviasi penglihatannya bisa hilang

( ambliopi ).( ambliopi ).

Rencana : Pemeriksaan oftalmologik. Rencana : Pemeriksaan oftalmologik.

Page 14: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Etiologi Strabismus Non ParalitikEtiologi Strabismus Non ParalitikBerkaitan dengan penyakit mataBerkaitan dengan penyakit mata1.1. Kelainan refraksi yang menghambat pembentukan Kelainan refraksi yang menghambat pembentukan

bayangan yang jelas pada retina merupakan bayangan yang jelas pada retina merupakan faktor tersering. Jika gangguan refraksi tidak sama faktor tersering. Jika gangguan refraksi tidak sama pada kedua mata ( anisometropia ), maka satu pada kedua mata ( anisometropia ), maka satu bayangan retina akan kabur.bayangan retina akan kabur.

2.2. Opasitas media refrakta opasitas kornea, Opasitas media refrakta opasitas kornea, katarak.katarak.

3.3. Abnormalitas retina : mencegah transmisi bayangan Abnormalitas retina : mencegah transmisi bayangan yang terbentuk dengan benar menjadi impuls yang terbentuk dengan benar menjadi impuls neural.neural.

4.4. Anak dengan hipermetropia yang sama besar pada Anak dengan hipermetropia yang sama besar pada kedua mata strabismus konvergen.kedua mata strabismus konvergen.

Page 15: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikHal-hal yang dapat menimbulkan strabismus :Hal-hal yang dapat menimbulkan strabismus :

- Epikantus- Epikantus- Asimetri wajah dengan lampu - Asimetri wajah dengan lampu

reflek sinarreflek sinar

- Sinaptofor apakah mata digunakan bersama- Sinaptofor apakah mata digunakan bersama apakah terdapat streopsis.apakah terdapat streopsis.

- Pengukuran kelainan refraksi sulfat atropin dilatasi- Pengukuran kelainan refraksi sulfat atropin dilatasi pupil.pupil.

Terapi : Terapi : - Kelainan refraksi kacamata.Kelainan refraksi kacamata.- Ambliopia occlusi mata yang baik.Ambliopia occlusi mata yang baik.- Intervensi bedah :Intervensi bedah :

Alasan fungsional : mendapatkan penglihatan tunggal binocular.Alasan fungsional : mendapatkan penglihatan tunggal binocular. Alasan kosmetik : mencegah anak dikucilkan di sekolah.Alasan kosmetik : mencegah anak dikucilkan di sekolah.

Central fiksasi

Deviasi strabismus

cover / uncover test

mendeteksi strabismus yang bermanifestasi ( tropia )

Page 16: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012
Page 17: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012
Page 18: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Retino BlastomaRetino Blastoma

- Neoplasma berasal dari neuretina ( sel kerucut dan batang ) Neoplasma berasal dari neuretina ( sel kerucut dan batang ) atau sel glia yang bersifat ganas.atau sel glia yang bersifat ganas.- Congenital baru terlihat pada umur 1-2 tahun.Congenital baru terlihat pada umur 1-2 tahun.- Gejala subyektif Gejala subyektif sukar ditemukan, karena anak tidak mengeluh.sukar ditemukan, karena anak tidak mengeluh.- Dapat dicurigai Dapat dicurigai leukoria, strabismus, glaukoma, mata sering merah atau leukoria, strabismus, glaukoma, mata sering merah atau penglihatan menurun.penglihatan menurun.- Gejala obyektif Gejala obyektif masa menonjol didalam badan kaca.masa menonjol didalam badan kaca.- Tipe endofilik Tipe endofilik masa tumor menonjol diatas retina didalam badan kaca.masa tumor menonjol diatas retina didalam badan kaca.- Tipe eksofilik Tipe eksofilik terletak dibawah retina retina terdorong kedalam badan kaca.terletak dibawah retina retina terdorong kedalam badan kaca.

- Pengobatan :Pengobatan :- Enukleasi bulbi radiasi.Enukleasi bulbi radiasi.- Exentrasi bila tumor meluas sampai jaringan orbita.Exentrasi bila tumor meluas sampai jaringan orbita.

Page 19: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012
Page 20: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

II. KELAINAN MATA PADA LANSIAII. KELAINAN MATA PADA LANSIA

PendahuluanPendahuluan - Mata merupakan bagian vital dalam kehidupan untuk pemenuhan - Mata merupakan bagian vital dalam kehidupan untuk pemenuhan

hidup sehari - hari perubahan yang terjadi pada mata dapathidup sehari - hari perubahan yang terjadi pada mata dapat

menurunkan kemampuan beraktifitas.menurunkan kemampuan beraktifitas.

- Bertambah usia media refraktif mengalami perubahan / - Bertambah usia media refraktif mengalami perubahan /

penurunan sensitifitas perubahan fungsi kerja pupil dan penurunan sensitifitas perubahan fungsi kerja pupil dan

penurunan daya akomodasi.penurunan daya akomodasi.

Masalah-masalah pada lansiaMasalah-masalah pada lansia

1. Penurunan kemampuan penglihatan.1. Penurunan kemampuan penglihatan.

2. ARMD ( Age Related Macular Degeneration ).2. ARMD ( Age Related Macular Degeneration ).

3. Glaukoma.3. Glaukoma.

4. Katarak.4. Katarak.

5. Entropion dan Ektropion.5. Entropion dan Ektropion.

Page 21: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

1. Penurunan Kemampuan Penglihatan1. Penurunan Kemampuan Penglihatan Presbopia :Presbopia : - - Bertambah usia lensa kelenturan berkurang Bertambah usia lensa kelenturan berkurang tidak mampu memfokuskan obyek-obyek yang letaknya tidak mampu memfokuskan obyek-obyek yang letaknya dekat.dekat. - Kelainan ini tidak dapat dihindari dikoreksi dengan - Kelainan ini tidak dapat dihindari dikoreksi dengan kacamata baca.kacamata baca. - Tidak ada pengobatan termasuk diet dan latihan yang - Tidak ada pengobatan termasuk diet dan latihan yang dapat memperbaiki atau menghambat perkembangannya.dapat memperbaiki atau menghambat perkembangannya. - Pada pasien yang sebelumnya hipermetrop, miopia, - Pada pasien yang sebelumnya hipermetrop, miopia, astigmat dapat diberi resep kacamata bifocal.astigmat dapat diberi resep kacamata bifocal. - Untuk orang Indonesia dapat dipakai table :- Untuk orang Indonesia dapat dipakai table : 40 th : add S + 1.0040 th : add S + 1.00 45 th : add S + 1.5045 th : add S + 1.50 50 th : add S + 2.0050 th : add S + 2.00 55 th : add S + 3.0055 th : add S + 3.00 60 th : add S + 3.0060 th : add S + 3.00 seterusnya : add S + 3.00seterusnya : add S + 3.00

Page 22: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

Katarak Katarak - Berdasarkan survey angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5 % Berdasarkan survey angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5 %

dari penduduk 0,78 % katarak.dari penduduk 0,78 % katarak.- Katarak usia lanjut proses penuaan yang disebabkan Katarak usia lanjut proses penuaan yang disebabkan

oleh perubahan fisik yang terjadi pada lensa mata ( kekeruhan oleh perubahan fisik yang terjadi pada lensa mata ( kekeruhan lensa mata ) buram / seperti susu tidak bisa melihat lensa mata ) buram / seperti susu tidak bisa melihat dengan jelas.dengan jelas.

- Merupakan proses degeneratif.Merupakan proses degeneratif.- Tidak membuat kebutaan permanent.Tidak membuat kebutaan permanent.- Dapat diatasi dengan jalan operasi.Dapat diatasi dengan jalan operasi.- Gejala gangguan penglihatan tergantung dari letak kekeruhan Gejala gangguan penglihatan tergantung dari letak kekeruhan

lensa, penglihatan ganda, silau, nyaman di malam hari.lensa, penglihatan ganda, silau, nyaman di malam hari.- Terjadi : paling cepat umur 40 tahun, bila dibiarkan keras Terjadi : paling cepat umur 40 tahun, bila dibiarkan keras

dan keruh.dan keruh.- Menyebabkan perubahan tajam penglihatan sering mengganti Menyebabkan perubahan tajam penglihatan sering mengganti

ukuran matanya.ukuran matanya.- Deteksi dan diagnosa : slit lamp : menentukan jenis, kekeruhan Deteksi dan diagnosa : slit lamp : menentukan jenis, kekeruhan

dan letak katarak. Membedakan dengan penyakit lain yang dan letak katarak. Membedakan dengan penyakit lain yang mempunyai gejala mirip dengan katarak.mempunyai gejala mirip dengan katarak.

- Tidak ada cara untuk mencegah katarak, tapikebutaan Tidak ada cara untuk mencegah katarak, tapikebutaan permanent akibat komplikasi katarak dapat dicegah dengan permanent akibat komplikasi katarak dapat dicegah dengan pengobatan.pengobatan.

Page 23: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

TindakanTindakanFungsi penglihatan menganggu pekerjaan atauFungsi penglihatan menganggu pekerjaan atau

gaya hidup penderita Operasi memerlukangaya hidup penderita Operasi memerlukan

lensa pengganti untuk memfokuskan penglihatannya.lensa pengganti untuk memfokuskan penglihatannya.- Kacamata afakia yang amat tebal lensanya.Kacamata afakia yang amat tebal lensanya.- Lensa kontak harian : lunak, keras.Lensa kontak harian : lunak, keras.- Lensa kontak lunak mingguan.Lensa kontak lunak mingguan.- Lensa intra okuler permanent ditanam dalam mata.Lensa intra okuler permanent ditanam dalam mata.- Fakoemulsifikasi.Fakoemulsifikasi.

Page 24: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Gangguan Kesehatan Indera Penglihatan dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Gangguan Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran. Analisis Data Morbiditas-Disabilitas, SKRT-SURKESNAS 2001. Direktorat Pendengaran. Analisis Data Morbiditas-Disabilitas, SKRT-SURKESNAS 2001. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Kesehatan Khusus dan Badan Penelitian dan Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Kesehatan Khusus dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Sekretariat SURKESNAS< Jakarta, Indonesia. Pengembangan Kesehatan, Sekretariat SURKESNAS< Jakarta, Indonesia.  Ilyas, Sidarta, 2011. Ilmu Penyakit Mata. edisi keempat cetakan kesatu. Fakultas Kedokteran Ilyas, Sidarta, 2011. Ilmu Penyakit Mata. edisi keempat cetakan kesatu. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Universitas Indonesia, Jakarta,   Ilyas, Sidarta, 2002. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Ilyas, Sidarta, 2002. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. edisi kedua, CV Sagung Seto, Jakarta. edisi kedua, CV Sagung Seto, Jakarta.  J. Kanski, Jack. 2009, Clinical Opthalmology. Edisi kedua. Butterworth Heinemann, USA.J. Kanski, Jack. 2009, Clinical Opthalmology. Edisi kedua. Butterworth Heinemann, USA.  James, B. Chris, C. Anthony, B. 2006. Lecture Notes Oftalmologi. edisi kesembilan, Erlangga, James, B. Chris, C. Anthony, B. 2006. Lecture Notes Oftalmologi. edisi kesembilan, Erlangga, Jakarta Jakarta   Leitman, Mark W. 1993. Panduan Diagnosis dan Pemeriksaan Mata. edisi ketiga. Binarupa Aksara, Leitman, Mark W. 1993. Panduan Diagnosis dan Pemeriksaan Mata. edisi ketiga. Binarupa Aksara, Jakarta. Jakarta.  Seri JEC Saturday Seminar. 2011. Retina dari Pediatrik Hingga Geriatrik. Cetakan kesatu. Indonesia Seri JEC Saturday Seminar. 2011. Retina dari Pediatrik Hingga Geriatrik. Cetakan kesatu. Indonesia Printer, Jakarta. Printer, Jakarta.  Vaughan, D.G. Asbury, T. 2008, Oftalmologi Umum., edisi ketujuh belas, Widya Medika, Jakarta. Vaughan, D.G. Asbury, T. 2008, Oftalmologi Umum., edisi ketujuh belas, Widya Medika, Jakarta.

      

Page 25: Blok XIX Tgl 29 Juni 2012