Blok 6-Telapak Kaki Nyeri

download Blok 6-Telapak Kaki Nyeri

of 19

description

Makalah PBL

Transcript of Blok 6-Telapak Kaki Nyeri

Telapak Kaki Nyeri karena Tertusuk Paku

Fina Agustiani Liaw

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana-102013081

[email protected]

AbstrakTelapak kaki yang terluka karena terkena paku berhubungan dengan struktur anatomi kaki dan otak. Selain itu, rasa nyeri yang dialami dikarenakan manusia mempunyai indera peraba yang berhubungan dengan reseptor nyeri seperti nosiseptor. Rasa nyeri ini bisa dirasakan karena adanya bantuan dari sistem saraf, dimana terjadi penghantar impuls yang menghantarkan potensial listrik dari reseptor saraf senseori sampai akhirnya ke efektor. Tanpa adanya sistem saraf ini kita tidak bisa merasakan nyeri karena tertusuk paku.Kata kunci : Nosiseptor, penghantar impuls.AbtractSole of the foot hurt because hit the nail associated with the structure of the feet and brain anatomy. Moreover, pain has suffered because humans have a sense of touch that is associated with pain receptors as nociceptors. The pain may be felt because of the help of the nervous system, where there is conductors impulses that conduct electrical potential from the nerve receptors sensori to effector. Without the nervous system we can not feel pain because nail punctured.Keywords: nociceptors, conductors impulsesPendahuluanDalam skenario 5 yang berisi mengenai seorang pekerja proyek bangunan datang berobat ke puskesmas dengan keluhan telapak kakinya nyeri karena luka tertusuk paku. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah, jantung, dan paru dalam batas normal.Tidak jarang orang memiliki luka karena tertusuk paku, bisa karena faktor dari pekerjaan yang berbahaya, bisa juga karena kondisi lingkungan rumah yang terdapat rumah yang sedang di bangun dan lain-lainnya. Rasa sakit (nyeri/ngilu) adalah pengalaman sensor dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan atau potensi kerusakan organ tubuh.Perasaan sakit ini memotivasi reaksi untuk menghindari situasi yang berpotensi merusak dan mencegah potensi kerusakan lebih lanjut. Pada umumnya perasaan sakit ini berkurang dan menghilang setelah stimulus yang menyebabkan rasa sakit ini hilang atau organ tubuh itu sudah sembuh dan kembali normal. Tetapi kadang-kadang ada rasa sakit yang tetap dialami meskipun organ tubuh itu sudah sembuh dan tidak ada kerusakan yang lain. Rasa nyeri ini dapat membantu dalam mendiagnosis masalah kesehatan. Tanpa rasa sakit ini, pasien bisa tanpa menyadari menyakiti diri sendiri, atau mungkin tidak menyadari bahwa pasien memeiliki masalah kesehatan yang memerlukan perawatan lebih intensif. Rasa sakit ini, jika datangnya secara tiba-tiba dan sangat intens biasanya disebut dengan rasa sakit akut. Rasa sakit akut ini berfungsi sebagai peringatan tentang potensi penyakit atau ancaman bagi tubuh. Rasa sakit akut ini dapat disebabkan oleh banyak peristiwa atatu keadaan, termasuk; operasi gigi, patah tulang, luka bakar, keseleo, kecelakaan / jatuh, dll. Tetapi jika rasa sakit ini berlangsung selama berminggu-minggu, bulan atau bahkan bertahun tahun, ini disebut sakit kronis. Kadang-kadang penyebabnya tidak diketahui.Anatomi BAGIAN BAGIAN OTAKSecara umumOtakdibagi menjadi empat bagian, yaitu:1.Cerebrum (Otak Besar)2.Cerebellum (Otak Kecil)3.Brainstem (Batang Otak)4.Limbic System (Sistem Limbik)1.Cerebrum (Otak Besar)Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.1 Lobus Frontalmerupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum. Lobus Parietalberada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit. Lobus Temporalberada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara. Lobus Occipitalada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua belahan, yaitubelahan otak kanandanbelahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung olehkabel-kabel sarafdi bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.

2. Cerebellum (Otak Kecil)Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.1

3. Brainstem (Batang Otak)Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitufight or flight(lawan atau lari) saat datangnya bahaya.Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut denganotak reptil. Otak reptil mengatur perasaan teritorial sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.

Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mesencephalonatau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran. Medulla oblongataadalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan. Ponsmerupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.1

4. Limbic System (Sistem Limbik)Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.1

Rasa Nyeri di Dalam OtakOtak kiri dan kanan dipisahkan bagian atasnya oleh lipatan duramater serta lapisan meninges yang lain yang membentuk falx cerbri. Otak besar dipisahkan otak kecil karena adanya tentorium cerebelli yang juga merupakan lipatan selaput otak. Berbeda dengan otak yang tidak mempunyai saraf penerima rasa sakit, selaput otak mempunyai serabut saraf yang dapat menrima rasa sakit. Permukaan otak berlekuk-lekuk akibat adanya tonjolan (gyrus) dan lekukan (sulcus) yang membantu memperluaspermukaan otak. Makin luas permukaan otak, makin luas pula lapisan luar (cortex) otak sehingga makin banyak sel saraf yang dapat menempatinya. Jumlah sel saraf yang lebih banyak ini dianggap makin menguntungkan karena sesorang diharapkan lebih pandai jika sel sarafnya lebih banyak.Pusat kesadaran tertinggi manusia terdapat pada lapisan luar otak besar yang dinamakan cortex cerbri. Bagian kulit otak ini berwarna kebuh gelap dari laipsan dibawahnya sehingga dinamakan juga lapisan kelabu (gray matter) karena banyak mengandung sel saraf.Pusat untuk kesadaran manusia atas rangsangan rasa panas-dingin, raba, rasa tekan, rasa getar terdapat di otak , yang mulai dari puncak kepala sampai sekitar telinga kiri dan kanan. Bagian yang merasakan sensasi di kaki terletak di dekat puncak kepala, sedangkan rasangan panas di kepala manusia mempunyai pusat di otak dekat telinga. Jadi, proyeksi tubuh di otak adalah terbalik ( sensory homunculus).2Nervus Ektremitas InferiorPLEXUS LUMBALIS Dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis L 1 4, seringkali juga turut dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis thoracalis XII. Plexus ini berada pada dinding dorsal cavum abdominis, ditutupi oleh m.psoas major.Dari plexus ini dipercabangkan :1. n.iliohypogastricus2. n.ilioinguinalis3. n.genitofemoralis4. n.cutaneus femoris lateralis5. n.obturatorius6. n.femoralisPercabangan-percabangan tersebut tadi mempersarafi dinding cavum abdominis di bagian caudal, regio femoris bagian anterior dan regio cruralis di bagian medial.1. N.iliohypogastricus Saraf ini berpusat pada medulla spinalis segmen thoracalis XII L 1, berjalan di sebelah ventral m.quadratus lumborum, menembusi aponeurosis m.transversus abdominis di bagian posterior di sebelah cranialis crista iliaca. Ketika berada di antara m.transversus abdominis dan m.obliquus internus abdominis saraf ini mempercabangkan ramus cutaneus lateralis dan ramus cutaneus anterior. Selanjutnya ramus cutaneus anterior berjalan menembusi m.obliquus internus abdominis, menembusi aponeurosis m.obliquus externus abdominis kurang lebih 2 cm di sebelah cranial anulus inguinalis superficialis, melayani kulit pada regio pubica. Saraf ini memberi cabang motoris untuk m.obliquus internus abdominis dan m.transversus abdominis.2. N.ilioinguinalis Nervus ini berpusat pada medulla spinalis L 1, berada di sebelah ventral dari m.quadratus lumborum, berjalan sejajar dengan n.iliohypogasticus (di sebelah caudalnya), menembusi aponeurosis m.transversus abdomins, berada di antara m.transversus abdominis dan m.obliquus internus abdominis, menembusi otot ini dan berada di antara m.obliquus internus abdominis dan m.obliquus externus abdominis. Selanjutnya mengikuti funiculus spermaticus berjalan di dalam canalis inguinalis, dan melayani kulit pada regio femoris di bagian proximal dan medial, radix penis serta scrotum bagian ventral sebagai rami scrotales anteriores pada pria dan pada wanita mempersarafi mons pubis dan labium majus sebagai rami labiales anteriores. Saraf ini mempercabangkan serabut motoris untuk m.obliquus internus abdominis dan m.transversus abdominis.N.ilioinguinalis kadang-kadang bersatu dengan n.iliohypogastricus.33. N.genitofemoralis Berpusat pada medulla spinalis L 1 2, berjalan ke caudal, menembusi m.psoas major setinggi vertebra lumbalis 3 atau 4, ditutupi oleh fascia transversa abdominis dan peritoneum, dan di sebelah ventral dari m.psoas major saraf ini bercabang dua menjadi ramus genitalis (= n.spermaticus externus) dan ramus femoralis (= n.lumboinguinalis). N.spermaticus externus berjalan ke distal, di sebelah medial dari nervus lumboinguinalis, masuk ke dalam anulus inguinalis internus, berjalan melalui canalis inguinalis dan berada di bagian dorsal funiculus spermaticus (pada wanita mengikuti ligamentum teres uteri). Saraf ini mempersarafi m.cremaster dan kulit scrotum. N.lumboinguinalis berjalan ke distal dan berada di sebelah ventral m.psoas major, berada di sebelah lateral n.spermaticus externus, berjalan bersama-sama dengan a.iliaca externa melewati tepi caudal ligamentum inguinale, selanjutnya berada di sebelah lateral a.femoralis dan sebagian menembusi fascia cribriformis (pada fossa ovalis) dan sebagian lagi menembusi fascial lata, mempersarafi kulit regio femoralis cranio-anterior.4. Ramus cutaneus femoris lateralis. Berasal dari medulla spinalis L 2 3, menampakkan diri pada tepi lateral m.psoas major, yaitu kira-kira pada bagian tengah otot tersebut, menyilang m.iliacus secara oblique menuju ke spina iliaca anterior superior, lalu berjalan melalui tepi caudal ligamentum inguinale, menembusi fascia lata di bagian proximal m.sartoris, melayani kulit regio femoris di bagian antero-lateral sampai setinggi patella. Selain itu terdapat juga cabang-cabang (r.posterior) yang mempersarafi regio femoris di bagian latero-posterior, yaitu mulai dari trochanter major.5. N.obturatorius Dibentuk oleh nervus spinalis L 2 - 4, bersifat motoris untuk mm.adductores. Menampakkan diri pada tepi medial m.psoas major, menyilang di sebelah dorsal vasa iliaca, berada di sebelah lateral vasa hypogastrica dan ureter, mengikuti dinding lateral pelvis minor menuju ke foramen obturatorium. Selanjutnya berjalan melalui canalis obturatorius dan tiba pada daerah mm.adductores; saraf ini mempercabangkan ramus superficialis n.obturatorius (= ramus anterior) yang berada di sebelah ventral m.adductor brevis dan mempersarafi m.adductor longus, m.gracialis, m.adductor brevis serta kulit di daerah femoris medialis (= n.cutaneus femoris medialis) dan cabang lainnya adalah r.profundus n.obturatorius (= r.posterior) yang terletak di sebelah dorsal m.adductor brevis, mempersarafi m.obturator externus dan m.adductor magnus.36. N.Femoralis Merupakan cabang yang terbesar dari plexus lumbalis, dibentuk oleh nervus spinalis L 2 - 4, menampakkan diri pada tepi lateral bagian distal m.psoas major, berjalan di antara m.psoas major dan m.iliacus, ditutupi oleh fascia iliaca, berada di bagian caudal dari ligamentum inguinale, di sebelah lateral arteria femoralis yaitu melalui lacuna musculorum, dan memberi cabang-cabang motoris untuk m.iliacus, m.pectineus dan m.sartorius. Cabang yang lain adalah rami cutanei femoris anteriores yang menembusi fascia lata di sebelah ventral m.sartorius dan mempersarafi kulit di bagian ventral regio femoris sampai setinggi patella. Cabang yang ketiga disebut n.saphenus yang merupakan cabang yang terbesar dan terpanjang dari n.femoralis, mempersarafi regio crunalis di bagian medial, berjalan di sebelah profunda m.sartorius, menyilang di sebelah anterior arteria femoralis, tiba di sebelah medial dari a.femoralis, berjalan di dalam canalis adductorius, lalu menembusi membrana vasto adductoria dan terletak di antara m.sartorius dan m.adductor magnus, menembusi fascia lata di antara tendo m.sartorius dan m.gracialis, berjalan ke caudal bersama-sama dengan vena saphena magna sampai di 1/3 bagian distal crus.3

PLEXUS SACRALIS Dibentuk oleh ramus anterior nervus spinalis L 4 S 3 (S 4) dan berada di sebelah ventral m.piriformis, dipisahkan dari vasa iliaca interna serta ureter oleh suatu lembaran fascia (= fascia pelvis parietalis). Biasanya a.glutea superior berjalan di antara n.spinalis L 5 dan S 1; a.glutea membentuk plexus lumbalis dan juga turut membentuk plexus sacralis). Plexus sacralis melayani struktur pada pelvis, regio glutea dan extremitas inferior. Dari plexus sacralis dipercabangkan :1. N.gluteus superior Dibentuk oleh n.spinalis Lumbalis 4 Sacral 1, berjalan melalui foramen suprapiriformis, di sebelah cranialis m.piriformis bersama-sama dengan vasa glutea superior. Bersifat motoris untuk m.gluteus medius, m.gluteus minimus dan m.tensor fascia latae.2. N.gluteus inferior Dibentuk oleh n.spinalis L 5 S 2, meninggalkan pelvis melalui foramen infrapiriformis di sebelah caudalis m.piriformis, berjalan di sebelah profunda m.gluteus maximus, dan memberi innervasi untuk otot tersebut.3. N.cutaneus femoris posterior Dibentuk oleh n.spinalis Sacralis 1 3, berjalan melalui foramen infrapiriformis bersama-sama dengan vasa glutea inferior, berada di sebelah medial dari n.ischiadicus, ditutupi oleh m.gluteus maximus, meninggalkan otot tersebut pada tepi caudalnya, lalu berjalan descendens pada bagian superficial caput longum m.biceps femoris, berada di sebelah profunda fascia lata, dan mencapai regio poplitea. Selanjutnya menampakkan diri bersama-sama dengan vena saphena parva. Saraf ini bersifat sensibel untuk kulit perineum, bagian posterior regio femoris dan regio cruralis. 4. N.Ischiadicus Saraf ini adalah saraf yang terbesar dalam tubuh manusia yang mempersarafi kulit regio cruralis dan pedis serta otot-otot di bagian dorsal regio femoris, seluruh otot pada crus dan pedis, serta seluruh persendian pada extremitas inferior. Berasal dari medulla spinalis L 4 S 3, berjalan melalui foramen infra piriformis, berada di sebelah lateral n.cutaneus femoris posterior, berjalan descendens di sebelah dorsal m.rotator triceps, di sebelah dorsal m.quadratus femoris, di sebelah ventral caput longum m.biceps femoris, selanjutnya berada di antara m.biceps femoris dan m.semimembranosus, masuk ke dalam fossa poplitea. Lalu saraf ini bercabang dua menjadi N.Tibialis dan N.Peroneus Communis. Rami musculares dipercabangkan untuk mempersarafi m.biceps femoris caput longum, m.semitendinosus, m.semimembranosus dan m.adductor magnus. Rami musculares ini dipercabangkan dari sisi medial n.ischiadicus sehingga bagian di sebelah medial n.ischiadicus disebut danger side dan bagian di sebelah lateral disebut safety side.5. Rami musculares Cabang-cabang ini berjalan melalui foramen infra piriformis, mempersarafi m.piriformis, mm.gemelli superior et inferior, m.obturator internus, m.quadratus femoris. Sebenarnya plexus sacralis adalah bagian dari plexus lumbosacralis, yang dibentuk oleh rr.anteriores n.spinalis segmental lumbal, sacral dan coccygeus.3

Nervus Tibialis Saraf ini mempunyai bentuk yang lebih besar daripada nervus peroneus communis [= n.fibularis communis]. Berasal dari medulla spinalis segmen lumbal 4 5 dan sacral 1 3. Ditutupi oleh caput longum m.biceps femoris, berjalan di tengah-tengah fossa poplitea, ditutupi oleh jaringan lemak dan fascia. Sealnjutnya menyilang m.popliteus, berjalan di antara kedua caput m.gastrocnemius, ditutupi oleh m.soleus. Kemudian berjalan descendens ke distal, berada tetap pada facies ventralis m.soleus, menuju ke tepi medial tendo calcaneus, ditutupi oleh retinaculum musculorum flexorum, membentuk bifurcatio menjadi nervus plantaris medialis dan nervus plantaris lateralis. Pangkal n.tibialis berada di sebelah lateral vasa poplitea. Ketika berada di dalam fossa poplitea saraf ini berada pada facies superficialis arteri dan vena poplitea, lalu berjalan di sebelah medialnya, melanjutkan diri dengan melewati arcus tendineus musculi solei.N.tibialis meninggalkan fossa poplitea dengan berjalan bersama dengan arteria tibialis posterior, mula-mula berada di sebelah medialnya, lalu menyilang arteri tersebut dan tiba di bagian lateralnya, mencapai pergelangan kaki.Memberi percabangan :1. rami articulares yang mempersarafi articulatio genu dan articulatio talocruralis;2. rami musculares yang mempersarafi m.gastrocnemius, m.plantaris, m.soleus, m.popliteus, m.tibialis posterior, m.flexor digitorum longus dan m flexor hallucis longus ;3. n.cutaneus surae medialis yang tetap berada superficial di antara kedua caput m.gastrocnemius, berjalan bersama-sama dengan vena saphena parva, dan pada pertengahan facies dorsalis crus saraf ini berjalan menembusi fascia profunda, dan bergabung dengan ramus communicans yang dipercabangkan oleh n.cutaneus surae lateralis, yakni suatu cabang dari n.peroneus communis; gabungan kedua serabut tersebut membentuk nervus suralis. Nervus suralis berjalan pada sisi lateral tendo calcaneus, turun ke distal, berada di antara malleolus lateralis dan calcaneus, mempersarafi kulit pada bagian dorsal crus, mengadakan hubungan dengan n.cutaneus femoris posterior. Selanjutnya n.suralis membelok ke anterior di sebelah caudal malleolus lateralis, dan menjadi nervus cutaneus dorsalis lateralis, yang berjalan sepanjang sisi lateral pedis, termasuk jari V. membentuk hubungan dengan n.cutaneus dorsalis intermedius pada dorsum pedis, yang merupakan cabang dari n.peroneus superficilais ;4. n.plantaris medialis, bentuknya lebih besar daripada n.plantaris lateralis, berjalan bersama-sama dengan arteria plantaris medialis. Saraf ini berjalan di sebelah profunda m.abductor hallucis, menampakkan diri di antara m.abductor hallucis dan m.flexor digitorum brevis, memberi cabang nervus digitalis plantaris proprius untuk jari I. Dari n.plantaris medialis dipercabangkan tiga buah nervi digitales plantares communes; masing-masing bercabang dua membentuk nervi digitales plantares proprii, yang mempersarafi permukaan-permukaan yang saling berhadapan dari jari I, II, III dan IV ;5. n.plantaris lateralis, mempersarafi kulit pada jari V dan seperdua lateral jari IV, dan juga otot-otot lapisan profunda. Saraf ini berjalan ke distal bersama-sama dengan arteria plantaris lateralis menuju ke sisi lateral pedis, terletak di antara m.flexor digitorum brevis dan m.quadratus plantae, bercabang mejadi ramus superficialis dan ramus profundus.3

NERVUS PERONEUS COMMUNIS = N.FIBULARIS COMMUNIS Dibentuk oleh saraf-saraf yang membentuk pars dorsalis plexus sacralis, berpusat pada medulla spinalis segmen lumbalis 4 sacralis 2. Berjalan oblique sepanjang sisi lateral fossa poplitea, dekat pada tepi medial m.biceps femoris, lalu berada di antara m.biceps femoris dan caput lateral m.gastrocnemius, berjalan menuju ke caput fibulae. Kemudian saraf ini berjalan berputar mengelilingi collum fibulae, berada di sebelah profunda m.peroneus longus, bercabang dua membentuk nervus peroneus [ fibularis ] superficialis dan nervus peroneus [ fibularis ] profundus.Memberi percabangan sebagai berikut :1. rami articulares yang memberi innervasi kepada articulatio genu ;2. nervus cutaneus surae lateralis, mempersarafi kulit pada facies posterior dan lateral crus ;3. N.peroneus [ fibularis ] profundus, berjalan ke arah distal ditutupi oleh m.extensor digitorum longus, berjalan menuju ke facies ventral membrana interossea cruris. Pada sepertiga bagian cranial crus saraf ini berjalan bersama-sama dengan arteria tibialis anterior, lalu berjalan di sebelah profunda ligamentum cruciatum cruris, dan berakhir pada pertengahan pedis sebagai ramus medialis dan ramus lateralis. N.peroneus profundus mempercabangkan ;a. Rami musculares, mempersarafi m.tibialis anterior, m.extensor digitorum longus, m.peroneus tertius dan m.extensor hallucis longus ;b. Ramus articularis, mempersarafi articulatio talocruralis ;c. Ramus lateralis, berjalan ke distal dan ditutupi oleh m.extensor digitorum brevis, bersifat motoris untuk otot ini ;d.Ramus medialis, berjalan bersama-sama dengan arteria dorsalis pedis pada dorsum pedis, pada ruang interosseus I bercabang dua membentuk nn.digitales dorsales yang mempersarafi kedua permukaan yang saling berhadapan dari jari I dan jari II; membentuk hubungan dengan nervus cutaneus dorsalis medialis [suatu cabang dari nervus peroneus superficialis].4. nervus peroneus [ fibularis ] superficialis, berjalan ke arah distal di antara mm.peronei dan m.extensor digitorum longus, menembusi fascia profunda cruris pada sepertiga bagian distal cruris, dan bercabang dua membentuk nervus cutaneus dorsalis medialis dan nervus cutaneus dorsalis intermedius. Membawa komponen motoris untuk otot-otot tersebut tadi, dan komponen sensibel yang mempersarafi kulit crus bagian caudal.a. Nervus cutaneus dorsalis medialis, berjalan di sebelah ventral ankle joint, bercabang dua membentuk n.digitalis dorsalis pars medialis dan n.digitalis dorsalis pars lateralis. N.digitalis dorsalis pars medialis mempersarafi sisi medialis jari I, mengadakan hubungan dengan n.peroneus profundus, juga melayani permukaan berhadapan jari I dan jari II ; n.digitalis dorsalis pars lateralis mempersarafi permukaan yang saling berhadapan jari II dan jari III, mempersarafi kulit pada sisi medialis pedis dan pergelangan kaki, mengadakan hubungan dengan n.saphenus.b. Nervus cutaneus dorsalis intermedius, berjalan sepanjang sisi lateral pedis, mempersarafi kulit pada daerah ini, mengadakan hubungan dengan n.saphenus. Ujung terminalnya bercabang dua membentuk n.digitalis dorsalis yang mempersarafi permukaan yang saling berhadapan antara jari III dan jari IV, dan antara jari IV dan jari V.3

Sistema Lymphatica Terdiri dari gugusan profundus dan gugusan superficialis. Pembuluh lymphe dari gugusan profundus berjalan mengikuti pembuluh darah menuju ke lymphonodus popliteus. Pembuluh lymphe dari gugusan superficial, bersama-sama dengan pembuluh lymphe dari regio glutea, dari dinding abdomen bagian anterior dan lateral dan organa genitalia externa [ kecuali dari glans penis, glans clitoridis ] menuju ke lymphonodus inguinalis. Lymphonodus popliteus berjumlah 1 5 buah, kecil, berada di sebelah profunda fascia pada fossa poplitea. Pembuluh afferen mengikuti vasa tibialis. Pembuluh afferen berjalan mengikuti vasa femoralis menuju ke lymphonodus inguinalis profundus. Lymphonodus inguinalis berjumlah 3 4 buah. Pada umumnya terletak subcutan, pada tempat perjumpaan vena saphena magna dan vena femoralis.Terbagi menjadi lymphonodus inguinalis superficialis dan lymphonodus inguinalis profundus, yang tidak mempunyai arti fisiologis dan klinis. Beberapa buah lymphonodus inguinalis profundus terletak di sebelah profunda fascia lata.Pembuluh efferen dari l.n.inguinalis membawa lymphe menuju ke l.n.iliacus externus, selanjutnya ke l.n.lumbalis [ aorticus ].3Telapak KakiTelapak kakiialah bagian bawahkakimanusia. Secara anatomis, telapak kaki disebut sebagaiaspek plantar. Tak seperti bagian tubuh lainnya, kulit telapak kaki tak memilikibulumaupunpigmen, dan memiliki konsentrasiporikeringatyang tinggi. Telapak kaki memiliki sejumlah lipatan yang terbentuk selamaembriogenesisdan mengandung lapisan kulit paling tebal pada tubuh manusia karena bobot yang terus tertumpu atasnya. Sepertitelapak tangan, pori keringat tak memilikikelenjar sebasea. Telapak kaki amat sensitif padasentuhankarena banyaknyaujung saraf, yang membuatnya sensitif pada permukaan yang dilangkahi, perasaangataldan beberapa orang menemukan telapak kaki merupakanzona erogen. Secara medis, telapak kaki adalah tempatrefleks plantar, uji yang dapat menyakitkan karena sensitivitas telapak kaki.4 FisiologiSistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor. 5Organisasi Struktural Sistem Saraf Sistem persarafan manusia dibagi menjadi dua, yaitu; sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer/tepi. Sistem sasraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum tulang belakang yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral, sedangkan sistem saraf perifer dibagi menjadi saraf otak, saraf tulang belakang atau spinal nervers, dan saraf otonom. Saraf otonom terdiri dari saraf simpatetik yang berasal dari area toraks dan lumbal dan saraf parasimpatetik berasal dari area otak dan sacral. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem eferen dan aferen.a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi : 1. Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka. 2. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur .5Mekanisme penghantar impulsImpuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, diantaranya melalui sel saraf dan sinapsis.1. Penghantar impuls melalui sel saraf.Penghantar impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) ndapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat dibagian luar dan kutub negatif terdapat diabgian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangasangan (stimulus) pada indera menyebakan terjadinya pembalikan, perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengan 120 m per detik tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik. Energi yang digunakan berasal dari hasil pernapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf. Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial aksi, tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periosde waktu tertentu daripada impuls yang lemah.2. Penghantar impuls melalui sinapsisTitik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuro lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupan asetilkolin. Neurotransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyebrangkan impuls dari pra-sinapsis ke post-sinapsis.Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantar impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi saat sadar, namun ada juga gerak yang terjadi tanpa disadari yang disebut gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori dibawa ke otak untuk selanjutnya di olah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.Gerak refleks berjalan dengan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls melalui jaln pendek atau jalan pintas yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah oleh otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung rafleks.6

Struktur umum Neuron:a.dendrit prosesus multiple/banyak menerima rangsang dari lingkungan, epitel sensorik dan neuron lain 1 neuron mempunyai banyak dendrit banyak, bentuk dan orientasi percabangan bervariasi ukuran dendrit semakin banyak cabang semakin tipis komponen penyusun mirip karion tetapi tanpa badan golgi, badan nissle dan mitokondria pada dendrit tipisb. perikarion/badan sel Perikarion merupakan pusat trofik dan dapat menerima rangsang. Perikarion mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: nucleus terletak di pusat terdapat banyak retikulum endoplasma granula dan disebut benda Nissle badan golgi terletak di dekat inti ada mitokondria, neurofilamen (mikrotubulus), inklusi sel (pigmen melanin dan lipofuchsin)

c. Akson mempunyai cirri-ciri: prosesus tunggal penghantar impuls bercabang pada bagian terminal (terminal arborization) dengan endbulb pada ujung percabangan (disebut cabang kolateral) panjangnya dapat lebih dari 1 m berawal dari akson Hillock Sitoplasma dengan sedikit organel (mitokondria, mikrotubulus dan neurofilamen) Dapat terbungkus sarun myelin (dihasilkan oleh oligodendrosit pada SSP dan sel schwann pada SST) Dilindungi oleh sel schwann pada SSTAkson juga dapat digolongkan berdasarkan mielinnya. Akson bermielin terdapat di tempat-tempat tertentu yang terdapat nodus ranvier dan dibentuk oleh sel oligodendrosit dan sel schwann. Sedangkan akson tak bermielin tidak terdapat nocus ranvier. Di sistem saraf tepi akson berselubung sel schwann dalam lipatan tunggal dan di sistem saraf pusat akson tidak berselubung.7Klasifikasi NeuronKomponen utama jaringan saraf ada dua yaitu; neuron/sel saraf dan neuroglia/sel glia.A. berdasarkan fungsinya , neuron dibagia. neuron motorik : dari SSP ke efektorb. neuron sensorik : dari organ sensorik ke SSPc. interneuron : dari neuron sensorik ke neuron motorikB. berdasarkan ukuran dan bentuk prosesus, neuron dibagia. neuron multipolar : jumlah prosesus lebih dari dua ( pada SSP)b. neuron bipolar : jumlah prosesus dua (di ganglion koklearis dan vestibularis, retina dan olfaktorius)c. neuron pseudounipolar : jumlah prosesus satu tetapi bercabang dua (pada ganglion spinalis yang merupakan ganglion sensorik/ di dorsal).7 NeurogliaMerupakan penyusun jaringan saraf, tetapi tidak mampu mengahntar impuls dan juga tidak membentuk sinaps dengan sel lain. Neuroglia berfungsi sebagai pemelihara viabilitas neuron dan pengisi ruang antar neuron yang mengandung sedikit jaringan ikat.Macam neurogliaa. makroglia

Astrosit mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: sel glia terbesar prosesus banyak berperan sebagai makrofag meliputi astrosit protoplasmic dan fibrosaOligodendrosit mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: ukuran lebih kecil dari astrosit prosesus lebih sedikit dan lebih pendek dari astrosit di substansia grisea terletak dekat dengan perikarion di substansi alba terletak dekat dengan akson bermielin (merupakan penghasil myelin)b.Mikroglia ukuran badan sel kecil, padat, gepeng dan prosesusnya pendek banyak di substansia grisea berubah fungsi menjadi fagosit pada kerusakan jaringan otakc. sel ependim Merupakan epitel kolumnar yang melapisi beberapa ventrikel dan kanalis sentralis medulla spinalis, bagian basal sel berhubungan dengan jaringan saraf. Sel ependim merupakan penghasil cairan cerebrospinal.7Indera PerabaRasa sentuhan disebabkan rangsangan pda ujung syaraf yang di kulit berbeda- beda ujung syaraf yang dirangsang. Panas, dingin dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari sesuatu benda misalnya mengenai otot dan tulang .Sensasi kulit yang terdir dari rasa, raba,tekanan panas, dingin, dan rasa sakit. Reseptor reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia. Reseptor masing- masing berbeda, yang terbanyak adalah reseptor rasa sakit, kemudian sensasi raba, dingin danpanas.8Klasifikasi reseptor antara lain:Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu1. Termo reseptor (peka terhadap perubahan suhu)2. Mekano reseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan)3. Kemo reseptor (peka terhadap perubahan kimiawi)4. Osmo reseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).

Berdasarkan sumber rangsangan1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan sistem muskulo skeletal3. Interoresptor, terletak pada visera/alat dalam dan pembulih darah.

Berdasarkan morfologi1. Badan terakhir yang bebas/terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan dengan tipe sel lainnya2. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan syaraf di samping syaraf badan akhir syarafReseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :1. Ujung Saraf BebasSerat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.

2. Korpuskulus Peraba (Meissner)Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).3. Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang. Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.4. Korpuskulus Gelembung (Krause)Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia. Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.5. Korpuskulus RuffiniKorpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.6. Spindel NeuromuskularKulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit merupakan organ tubuh paling luar. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat 15% berat badan. Kulit yang elastic dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, ulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan telapak tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, kulit yang lembut terdapat pada leher dan badan, dan kulit yang berambut kasar terdapat pada kepala.9PenutupBerdasarkan dari skenario 5 telapak kaki yang terluka karena tertusuk paku berhubungan dengan struktur bagian dari kaki dan otak karena rasa nyeri yang dialami behubungan dengan penghataran impuls ke otak. Rasa nyeri yang dirasakan dikarenakan adanya reseptor peraba seperti nosiseptor. Rasa nyeri menghasilkan refleks karena adanya mekanisme penghantar impuls yang berawal dari reseptor saraf senseori sampai akhirnya ke efektor.Daftar Pustaka1.Wardah N. Anatomi otak.edisi 2013. Diunduh dari www.yoroelz09.com, 20 april 20142.Wibowo D.S. Anatomi tubuh manusia.Jakarta:grasindo;2006.h.126-73.Ranti S.L. Topografi-ekstremitas inferior. edisi 2011. Diunduh dari www.skydrugz.com , 21 april 2014.4.. Brittan, Patti (2003). Complete Idiot's Guide to Sensual Massage. Alpha Books.5. Anatomin fisiologi sistem saraf. Diunduh dari www.staff.unila.ac.id, 20 april 2014.6.Sistem saraf. edisi 2013. Diunduh dari staff.unila.ac.id, 21 april 20147.Junqueira LC. Carneiro J. Histologi dasar.Edisi 3.1980. 8.Tony A.N. Sistem kulit. Edisi maret 2014. Diunduh dari www.mahasiswafarmasi.com, 20 april 20149. Indera peraba. edisi 2013. Diunduh dari www.signaterdadie.wordpress.com, 21 april 2014

5 | Page