blok 29 - Syok Hipovolemik

8/10/2019 blok 29 - Syok Hipovolemik

1/17

SYOK HIPOVOLEMIK DAN

PENANGANANKEGAWATDARURATAN

Malaura Elfrida102011108


2/17

SKEN

Seorang perempuan berusia 80 tahun datang diantar oleh suamditopang oleh adiknya ke UGD karena kesadaran menurun. Pasibisa bicara, dan berteriak atau marah bila dicubit. Badan pasiendingin, mata menutup saja.

RR : cepat dan dalam 26x/menit TD : 70/40 mmHg

HR : 12x/menit

Suhu : 36C


3/17

D

Syokadalah suatu sindromklinis yang terjadi akibat gangguan hemodmetabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertyang adekuat ke organ-organ vital tubuh. Hal ini muncul akibat kejadhemostasis tubuh yang serius

Syok hipovolemik merupakan tipe syok paling umum ditandai dengan

volume intravaskular.


4/17

PRIMARY SURVEY (P

Prinsip resusitasi ABC

Jalan nafas (A = air way) harus bebas kalau perlu dengan pemapipa endotrakeal

Pernafasan (B = breathing) harus terjamin, kalau perlu dengan mventilasi buatan dan pemberian oksigen 100%

Defisit volume peredaran darah (C = circulation) diatasi dengancairan intravena dan bila perlu pemberian obat-obatan inotropimempertahankan fungsi jantung atau obat vasokonstriktor untukvasodilatasi perifer


5/17

PRIMARY S

Tempatkan pasien dalam posisi kaki lebih tinggi, menjaga jalur pernafasan dan dibe

cairan dengan cepat lewat akses intravena atau cara lain yang memungkinkan se

pemasangan kateter CVP (centralvenous pressure) atau jalur intraarterial.

Terapi awal pasien hipotensif adalah cairan resusitasi dengan memakai larutan isot

Laktat (paling mirip dengan cairan ekstraseluler)-- 2-4 L dalam 20-30 menit diharapk

mengembalikan keadaan hemodinamik. Ringer asetat memiliki profil serupa denga

Larutan NaCl isotonis dianjurkan untuk penanganan awal syok hipovolemik denga

hipokhloremia atau alkalosis metabolik (hati-hati terhadap asidosis hiperkloremia). N

dalam larutan Dextrose 5% digunakan sebagai cairan sementara untuk mengganti

cairan insensibel.


6/17

PRIMARY S

Sebelumnya, ambil darah 20 ml untuk pemeriksaan laboratorium rutin, golongan darah, dan b

test.

Bila hemodinamik tetap tak stabil, berarti perdarahan atau kehilangan cairan belum teratasi (k

10 g/dL) perlu penggantian darah dengan transfusi. Jenis darah transfusi tergantung kebutuh

darah yang digunakan telah menjalani tes cross-match (uji silang), bila sangat darurat maka dapat digunakan Packed red cells t

atau O-negatif.

inotropik(dopamin, vasopressin atau dobutamin) dapat dipertimbangkan untuk mendapatka

ventrikel yang cukup setelah volume darah dicukupi dahulu (membantu meningkatkan MAP p

yang berat atau hipovolemia yang berkepanjangan)


7/17

Pemantauan dilakukan terus menerus terhadap pernapasan, de

tekanan darah, suhu badan dan kesadaran.

Keuntungan cairan kristaloid antara lain mudah tersedia, murah,

dipakai, tidak menyebabkan reaksi alergi, dan sedikit efek samp


8/17

DIAG

Anamnesis:

mengeluh haus, berkeringat, dan kesulitan bernafas

Kesadaran pasien umumnya normal (pada syok berat pasien menjadi apatis atau ke

Diagnosis klinis:

tanda klinis iskemi organ (pucat)

berkeringat dan kulit dingin

penurunan tekanan darah sistolik di bawah 90 mmHg atau penurunan tekanan dara40 mmHg di bawah tekanan darah sebelum syok

Kenaikan kemudian disusul penurunan tekanan nadi.


9/17


10/17

Derajat Syok HipovolemikPer

Class I Class II Class III Class IV

Blood loss (mL) >750 750-1500 1500-2000 >2000

Blood loss (%) >15% 15-30% 30-40% >40%

Heart rate/min 100 >120 >140

Systolic Blood

Pressure

Nomal Normal Decreased Decreased

Pulse Pressure Normal Decreased Decreased Decreased

Respiratory rate 14-20 20-30 30-40 30 20-30 5-15 Minimal

Mental status Slightly

anxious

Anxious Confused Confused and

lethargic


11/17

ETI

Kehilangan darah / syok hemoragik

Hemoragik eksternal : trauma, pendarahan gastrointestinal

Hemoragik internal : hematoma, hematotoraks, hemoperitonium

Kehilangan plasma (luka bakar, dermatitis eksfoliatif, peritonitis)

Kehilangan cairan dan elektrolit

Eksternal : muntah, diare, keringat berlebih, keadaan hiperosmolar (ket

diabetik, koma hiperosmolar nonketotik)

Internal : pankreatitis, asites, obstruksi usus


12/17

PATOFISI

Orang dewasa sehat dapat mengkompensasi kehilangan 10% volume

yang medadak

mekanisme kompensasi: vasokonstrikisi (mempertahankan tekanan art

tingkat yang mendekati normal)

Jika gagal: menyebabkan manifestasi klinis sindroma syokkematian

destruktif (nekrosis iskemik intestinal atau jari-jari), syok irreversible (kehila

25% volume darah)

Pengaturan aliran darah mempertahankan perfusi organ vital jantung d


13/17

TAHA

Tahap kompensasi

Tahap dekompensasi

tubuh akan berupaya menjaga organ-organ vital yaitu otak, jant

dan paru (rasa haus yang hebat, peningkatan denyut nadi, penu

tekanan darah, kulit dingin, pucat, serta kesadaran yang mulai te

Tahap ireversibel

kerusakan organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapat dip


14/17

KOM

sindroma distres respirasi dewasa

gagal ginjal akut

koagulasi intravaskuler diseminata

gagal multiorgan yang menyebabkan kematian


15/17

PROG

Tergantung

Jumlah volume darah yang hilang

Tingkat kehilangan darah

Cedera yang menyebabkan kehilangan

Mendasari pengobatan kondisi kronis, seperti diabetes dan jantu

paru, dan penyakit ginjal


16/17

KESIM

Syok hipovolemik merupakan salah satu jenis syok yang disebabkan ole

darah, plasma, atau cairan interstitiel dalam jumlah yang besar. Syok h

didiagnosis ketika ditemukan tanda berupa ketidakstabilan hemodinam

ditemukan adanya sumber perdarahan. Tujuan utama manajemen syo

menyediakan oksigenasi ke organ vital dan mengembalikan volume s

darah. Pengelolaan perdarahan merupakan proses yang sangat komp

termasuk di antaranya penanganan secara umum, seperti resusitasi, m

kardiopulmoner, transfusi, pengobatan terhadap perdarahannya send

pencegahan terhadap komplikasi.


17/17

blok 29 - Syok Hipovolemik

Documents

Transcript of blok 29 - Syok Hipovolemik