Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

5
Pembentukan dan pengeluaran panas tubuh Setiap sel di dalam tubuh memerlukan energi untuk memelihara struktur dan fungsinya. Seluruh energi yang diperlukan oleh sel-sel tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya (sumber energi). Misalnya dari berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Energi tubuh yang dihasilkan yang berasal dari pembakaran 1 gram lemak adalah 9 kalori d an karbohidrat 4 kalori serta protein 4 kalori. Energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis, energi panas dan energi listrik.Dalam kegiatan tubuh sehari-hari, pemakaian energi dapat melalui kegiatan kerja eksternal dan internal. Kerja eksternal berhubungan dengan pemakaian energi akibat kontraksi otot rangka sewaktu tubuh menggerakkan badan atau anggota badan seperti mengangkat atau memindahkan suatu benda, menghindar, memukul, mengelak, dan sebagainya. Kerja internal berhubungan dengan  pemaka ian energi oleh seluruh proses biologis di dalam tubuh yang tidak termasuk dalam kegiatan kerja eksternal. 1  Tidak semua energi yang didapat dari nutrien dapat dipergunakan untuk kegiatan kerja. Energi yang tidak dapat dipakai ini akan diubah menjadi energi panas. Selama proses biokimiawi di dalam tubuh, hanya 50% energi dari nutrien yang diubah menjadi ATP selebihnya akan hilang dalam bentuk panas. Selama pemakaian ATP oleh sel-sel tubuh, 25% lainnya energi yang berasal dari makanan inipun akan diubah menjadi panas. Selanjutnya panas yang terbentuk inilah (produksi panas internal) dan ditambah dengan perolehan panas yang didapat dari lingkungan eksternal tubuh (keduanya disebut Sumber panas) yang membentuk kandungan seluruh panas tubuh. Panas tubuh diperlukan untuk kelancaran aliran darah dan menjaga agar reaksi kimia tubuh dapat berjalan baik (enzim hanya bekerja pada suhu tertentu yang relatif tetap (pada suhu normal)..Sumber utama panas badan adalah pembakaran makanan terutama di dalam hati,otak, jantung dan otot-otot bergaris. 1  Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan  jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkung an sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor,yaitu : 1. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke kulit. 2. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan. Terdapat 4 mekanisme kehilangan panas, yaitu :

description

praktikum

Transcript of Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

  • 5/24/2018 Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

    1/5

    Pembentukan dan pengeluaran panas tubuh

    Setiap sel di dalam tubuh memerlukan energi untuk memelihara struktur dan fungsinya. Seluruh

    energi yang diperlukan oleh sel-sel tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya

    (sumber energi). Misalnya dari berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Energi tubuh yang dihasilkan

    yang berasal dari pembakaran 1 gram lemak adalah 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori serta protein 4

    kalori. Energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk

    lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis,

    energi panas dan energi listrik.Dalam kegiatan tubuh sehari-hari, pemakaian energi dapat melalui kegiatan

    kerja eksternal dan internal. Kerja eksternal berhubungan dengan pemakaian energi akibat kontraksi otot

    rangka sewaktu tubuh menggerakkan badan atau anggota badan seperti mengangkat atau memindahkan

    suatu benda, menghindar, memukul, mengelak, dan sebagainya. Kerja internal berhubungan dengan

    pemakaian energi oleh seluruh proses biologis di dalam tubuh yang tidak termasuk dalam kegiatan kerja

    eksternal.1

    Tidak semua energi yang didapat dari nutrien dapat dipergunakan untuk kegiatan kerja. Energi

    yang tidak dapat dipakai ini akan diubah menjadi energi panas. Selama proses biokimiawi di dalam tubuh,

    hanya 50% energi dari nutrien yang diubah menjadi ATP selebihnya akan hilang dalam bentuk panas.

    Selama pemakaian ATP oleh sel-sel tubuh, 25% lainnya energi yang berasal dari makanan inipun akan

    diubah menjadi panas. Selanjutnya panas yang terbentuk inilah (produksi panas internal) dan ditambah

    dengan perolehan panas yang didapat dari lingkungan eksternal tubuh (keduanya disebut Sumber panas)

    yang membentuk kandungan seluruh panas tubuh. Panas tubuh diperlukan untuk kelancaran aliran darah

    dan menjaga agar reaksi kimia tubuh dapat berjalan baik (enzim hanya bekerja pada suhu tertentu yang

    relatif tetap (pada suhu normal)..Sumber utama panas badan adalah pembakaran makanan terutama di

    dalam hati,otak, jantung dan otot-otot bergaris.1

    Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati,

    otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan

    jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya, oleh

    karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor,yaitu :

    1. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalaminti tubuh ke kulit.

    2. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan.Terdapat 4 mekanisme kehilangan panas, yaitu :

  • 5/24/2018 Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

    2/5

    1. Radiasi

    Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah.

    Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20 mikrometer.

    Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme

    kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas. Panas

    adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan

    ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara

    menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara

    sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.2

    2. Konduksi

    Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di

    sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan

    dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu

    kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan

    dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara

    efektif terus menerus.2

    3. Evaporasi

    Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram airyang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada

    kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini

    menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam. Evaporasi ini

    tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui

    kulit dan system pernafasan. Selama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, panas hilang

    melalui radiasi dan konduksi. Namun ketika suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh

    memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan ini, satu-satunya cara

    tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.

    Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh, sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat

    diukur ) merupakan suhu yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan proses

    kehilangan panas tubuh dari lingkungan.2

    4. Konveksi

  • 5/24/2018 Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

    3/5

    perpindahan panas melalui aliran udara/ air.2

    Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

    Usia

    Pada bayi dan balita belum terjadi kematangan mekanisme pengaturan suhu sehingga dapat

    terjadi perubahan suhu tubuh yang drastis terhadap lingkungan. Pastikan mereka mengenakan yang cukup

    dan hindari pajanan terhadap suhu lingkungan. Seorang bayi baru lahir dapat kehilangan 30 % panas

    tubuh melalui kepala sehingga dia harus menggunakan tutup kepala untuk mencegah kehilangan panas.

    Suhu tubuh bayi lahir berkisar antara 35,5C sampai 37,5C.Regulasi tubuh baru mencapai kestabilan saat

    pubertas. Suhu normal akan terus menerus menurun saat seseorang semakin tua. Para dewasa tua

    memiliki kisaran suhu tubuh yang lebih kecil dibandingkan dewasa muda. 2

    Olahraga

    Aktivitas otot membutuhkan lebih banyak darah serta peningkatan pemecahan karbonhidrat dan

    lemak. Berbagai bentuk olahraga meningkatkan metabolisme dan dapat meningkatkan produksi panas

    sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama seperti jalan jauh dapat meningkatkan

    suhu tubuh sampai 41 C.2

    Kadar Hormon

    Umumnya wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar. Hal ini dikarenakan adanyavariasi hormonal saat siklus menstruasi. Kadar progesteron naik dan turun sesuai siklus menstruasi. Saat

    progesterion rendah suhu tubuh dibawah suhu dasar, yaitu sekitar 1/10nya. Suhu ini bertahan sampai

    terjadi ovulasi. Saat ovulasi, kadar progesteron yang memasuki sirkulasi akan meningkat dan menaikan

    suhu tubuh ke suhu dasar atau suhu yang lebih tinggi. Variasi suhu ini dapat membantu mendeteksi masa

    subur seorang wanita. Perubahan suhu tubuh juga terjadi pada wanita saat menopause. Mereka biasanya

    mengalami periode panas tubuh yang intens dan perspirasi selama 30 detik sampai 5 menit. Pada periode

    ini terjadi peningkatan suhu tubuh sementara sebanyak 4 C, yang sering disebut hotflases. Hal ini

    diakibatkan ketidakstabilan pengaturan fasomor.

    2

    Irama sirkadian

    Suhu tubuh yang normal berubah 0,5 sampai 1 C selama periode 24 jam. Suhu teremdah berada

    diantara pukul 1 sampai 4 pagi. Pada siang hari suhu tubuh meningkat dan mencapai maximum pada

    pukul6 sore, lalu menurun kembali sampe pagi hari. Pola suhu ini tidak mengalami perubahan pada

  • 5/24/2018 Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

    4/5

    individu yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Dibutuhkan 1 sampai 3 minggu untuk

    terjadinya pembalikan siklus. Secara umum, irama suhu sircadia tidak berubah seiring usia.2

    Stres

    Stres fisik maupun emosianal meningkatkan suhu tubuh melali stimulasi hormonal dan syaraf.

    Perubahan fisiologis ini meningkatkan metabolisme, yang akan meningkatkan produksi panas. Klien yang

    gelisah akan memiliki suhu normal yang lebih tinggi. 2

    Lingkungan

    Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Tanpa mekanisme kompensasi yang tepat, suhu tubuh

    manusia akan berubah mengikuti suhu lingkungan. Suhu lingkungan lebih berpengaruh terhadap anak-

    anak dan dewasa tua karena mekanisme regulasi suhu mereka yang kurang efisien.2

    Perubahan suhu

    Perubahan suhu tubuh di luar kisaran normal akan mempengaruhi titik pengaturan hypotalamus.

    Perubahan ini berhubungan dengan produksi panas berlebihan, kehilangan panas berlebihan, produksi

    panas minimal, kehilangan panas minimal, atau kombinasi hal di atas. Sifat perubahan akan

    mempengaruhi jenis masalah klinis yang dialami klien. Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral

    adalah 37c, rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh adalah hipotalamus, dalam

    susunan saraf pusat yang terletak di bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai

    pengaturan suhu.2

    Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

    Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu:3

    1. VasodilatasiVasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh. Vasodilatasi ini

    disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan

    vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan

    pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.

  • 5/24/2018 Blok 11 (Pgtrn Suhu Tubuh)

    5/5

    2. BerkeringatPengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas

    kritis, yaitu 37C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.

    Peningkatan suhu tubuh sebesar 1C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak

    sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar.

    Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang

    kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus

    melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf

    kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat

    mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.

    3. Penurunan pembentukan panasBeberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat

    dengan kuat.

    Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :3

    1. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh, vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatishipotalamus posterior.

    2. Piloereksi, rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambutberdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah,berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.

    3. Peningkatan pembentukan panas , pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkatmelalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan

    sekresi tiroksin.

    Daftar pustaka

    1. Syaifuddin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Edisi kedua.Jakarta: EGC;2009.h.131-4

    2. Tamsuri, Anas. Tanda-tanda vital suhu tubuh. Jakarta: EGC; 2007.h.83-83. Supatmi, Yulia. Panduan praktek keperawatan kebutuhan dasar manusia.Yogyakarta: PT Citra

    Aji parama; 2008.h.142