Suhu Tubuh Manusia

23
Suhu Tubuh Manusia Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme. Keseimbangan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus Produksi panas dalam tubuh manusia diakibatkan oleh: 1. Metabolisme: metabolisme basal menghasilkan panas yang diproduksi tubuh saat istirahat. 2. Gerakan volunter: aktivitas otot selama latihan membutuhkan tambahan energi 3. Menggigil: respon tubuh terhadap suhu yang berbeda dalam tubuh Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui proses: 1. Radiasi: proses pengeluaran panas melalui gelombang elektromagnet 2. Konveksi: proses penyebaran panas karena gesekan antara daerah yang kepadatannya tidak sama 3. Evaporasi: proses perubahan cairan menjadui uap 4. Konduksi: proses pemindahan panas kepada objek lain melalui kontak langsung. Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh: 1. Usia: Pada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur. Produksi panas meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi suhu akan normal setelah anak mencapai pubertas. Lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem akibat turunnya mekanisme kontrol suhu (terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolisme 2. Olahraga: aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dan karbohidrat. 3. Kadar Hormon: suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria 4. Irama sirkardian suhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama periode

Transcript of Suhu Tubuh Manusia

Page 1: Suhu Tubuh Manusia

Suhu Tubuh Manusia

Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme.Keseimbangan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus

Produksi panas dalam tubuh manusia diakibatkan oleh:1. Metabolisme: metabolisme basal menghasilkan panas yang diproduksi tubuh saat istirahat.2. Gerakan volunter: aktivitas otot selama latihan membutuhkan tambahan energi3. Menggigil: respon tubuh terhadap suhu yang berbeda dalam tubuh

Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui proses:1. Radiasi: proses pengeluaran panas melalui gelombang elektromagnet2. Konveksi: proses penyebaran panas karena gesekan antara daerah yang kepadatannya tidak sama3. Evaporasi: proses perubahan cairan menjadui uap4. Konduksi: proses pemindahan panas kepada objek lain melalui kontak langsung.

Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:1. Usia: Pada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur. Produksi panas meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi suhu akan normal setelah anak mencapai pubertas.Lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem akibat turunnya mekanisme kontrol suhu (terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolisme2. Olahraga:aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dan karbohidrat.3. Kadar Hormon:suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria4. Irama sirkardiansuhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama periode 24 jam. suhu tubuh rendah antara pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.5. Stres:stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persyarafan6. Lingkungan:mekanisme kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suku disekitar.

Suhu tubuh akan terganggu akibat:1. Demam: mekanisme pengeluran panas tidak mampu mengimbangi produksi panas. Demam terjadi karena perubahan set point hipotalamus2. Kelelahan akibat panas: terjadi apabila diaforesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebih.

Page 2: Suhu Tubuh Manusia

3. Hipertermia: peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mengeluarkan panas.4. Heat stroke: terpapar oleh panas dalam jangka yang cukup lama.5. Hipotermia: pengeluaran panas akibat terpapar suhu dingin.

Kita dapat mengukur suhu tubuh pada tempat-tempat berikut:1. ketiak/ axilae: termometer didiamkan selama 10-15 menit2. anus/ dubur/ rectal: termometer didiamkan selama 3-5 menit3. mulut/ oral: termometer didiamkan selama 2-3 menit

Adapun suhu tubuh normal menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut:Usia Suhu (derajat celcius)3 bulan 37,56 bulan 37,51 tahun 37,73 tahun 37,25 tahun 377 tahun 36,89 tahun 36,711 tahun 36,713 tahun 36,6Dewasa 36,4> 70 Tahun 36,0

 Tekanan Darah Manusia

Pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam menilai fungsi kardiovaskularTekanan darah adalah kekuatan lateral pada dinding arteri akibat dorongan atau tekanan jantung.Ada dua macam tekanan jantung, yaitu:1. Tekanan Sistolik:tekanan maksimum pada dinding arteri yang terjadi ketika bilik kiri jantung memompa darah melalui klep aortik ke aorta; tekanan atas2. Tekanan Diastolik:pada titik terendah, tekanan yang konsisten terdapat di dinding arteri, tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan

Tekanan darah dapat berubah-ubah, dipengaruhi oleh;1. Tolakan perifersistem peredaran darah yang memiliki sistem tekanan tertinggi (pada arteria) dan sistem tekanan darah terendah (pada kapiler dan vena), diantara keduanya terdapat arteriola dan pembuluh otot uang sangat halus.

Page 3: Suhu Tubuh Manusia

2.Curah jantungvolume darah yang dipompakan jantung (volume sekuncup) selama 1 menit3. volume darahbertambahnya darah menyebabkan besarnya tekanan pada arteri4. Viskositas/ kekentalan darah:perbandingan antara sel darah dan plasma5. Elastisitas arterijika tekanan meningkat, diameter dinding pembuluh darah meningkat untuk menyesuaikan terhadap naiknya tekanan

Pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara:1. metode langsungmetode dengan menggunakan kanula / jarum yang dimasukkan kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer.2. metode tidak langsungmetode dengan menggunakan sphygmomanometer. pengukuran ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:a. Palpasi: mengukur tekanan sistolokb. Auskultasi: dapat mengukur tekanan sistolik dan tekanan diastolik dengan menggunakan stetoskop

Pada saat memeriksa tekanan darah, selain mencantumkan hasil, perlu juga dicatatkan posisi atau keadaan saat pemeriksaan (tidur, duduk, berbaring, atau menangis). Posisi atau keadaan ini dapat mempengaruhi tekanan darah.

Tekanan darah normal menurut usia:Umur tekanan sistolik / tekana diastolik (mmHg)1 bulan 86/546 bulan 90/601 tahun 96/652 tahun 99/654 tahun 99/656 tahun 100/658 tahun 105/6010 tahun 110/6012 tahun 115/6014 yahun 118/6016 tahun 120/65

Tabulasi kategori ukuran tekanan darahKategori tekanan sistolik tekanan diastolikHipotensi <=90> <=60>Normal 90-119 60-79Hipertensi fase 1 120-139 80-89

Page 4: Suhu Tubuh Manusia

Hipertensi fase 2 140-159 90-99hipertensi fase 3 >=160 >=100 Nadi dan Pola NadiDenyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang terjadi akibat proses pemompaan jantung. Denyut nadi tidak selamanya konstan, kecepatan dan jumlah denyut nadi dipengaruhi oleh perubahan kecepatan jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dan parasismpatis.

Besarnya rangsangan simpatis dipengaruhi oleh:- rasa cemas- emosi- rasa takut- dan marah

Rangsangan saraf simpatis mempercepat laju denyut nadi, sedangkan rangsangan saraf parasimpatis memperlambat denyut nadi. Pemeriksaan denyut nadi baik dilakukan pada posisi tidur dan istirahat.

Kita perlu mengetahui frekuensi nadi menurut umur untuk menentukan normal tidaknya denut nadi orang tersebut. Berikut ini adalah tabel rata-rata denyut nadi menurut umur.Umur Jumlah Nadi (n kali / Menit)baru lahir 120-1601-12 bulan 80-1401-2 tahun 80-1302-6 tahun 75-1206-12 tahun 75-11012-dewasa 60-100Usia lanjut 60-70

Jika kita melakukan pemeriksaan nadi, biasanya dilanjutkan dengan pemeriksaan denyut jantung, untuk mengetahui ketidak normalan denyut nadi terhadap denyut jantung. Dibawah ini adalah pola nadiPola nadi DeskripsiPulsus defisit: denyut jantung tidak adekuat untuk menimbulkan denyut nadi (denyut nadi tidak terasa) sehingga kecepatan denyut jantung lebih tinggi daripada kecepatan denyut nadi.Takikardia:* Takikardia sinus* takikardia supraventrikular paroksimal: :- frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan takut, menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukkan penyakit jantung.- denyut jantung cepat:ditandai dengan variasi 10-15 denyutan dari menit ke menit:denyut nadi sulit dihitung karena terlalu cepat(lebih dari 200 kali / menit) dan kecepatan nadi normal sepanjang seranganBradikardia:

Page 5: Suhu Tubuh Manusia

* brakikardia sinus dan brakikardia relatif: - frekuensi nadi lambat- frekuensi jantung lambat:denyutan nadi lebih sedikit dibandingkan kenaikan suhu.Disritmia (aritmia ) sinus: denyut nadi tidak teratur, denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan lebih lambat saat ekspirasi. sinus aritmia merupakan variasi normal pada anak saat tidur.Pulsus bigeminus: nadi terasa sepasang-sepasang yang berhubungan dengan denyutan prematurPulsus trigeminus: nadi terasa tiga kelompokPulsus seler: nadi terasa sangat kuat dan turun dengan cepat akibat tekanan nadi( sistolik dan diastolik jantung perbedaannya terlalu besar), dan apabila lemah menunjukkan adanya kegagalan dalam sirkulasi.Pulsus parvus et tardus: amplitudo nadi lemah dan teraba lambat naik dapat terjadi pada stenosis aorta.Pulsus alterans : denyut nadi berselang-seling kuat dan lemah dan kemungkinan menunjukkan kemungkinan gagal jantungPulsus paradoksus: nadi terasa lemah saat inspirasi dan teraba normal/ kuat saar ekspirasiThready pulse: denyutan nadi cepat dan lemah menunjukkan adanya tanda shok, nadi sukar dipalpasi, tampak muncul dan menghilangPulsus corrigan: denyut nadi kuat dan berdetak-detak disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.

Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi:- Untuk mengetahui kerja jantung- Untuk menentukan diaknosa- Untuk mengetahui adanya kelainan pada seseorang

Untuk memeriksa denyut nadi kita dapat memeriksanya pada tempat-tempat berikut ini:1. Arteri radalis: pada pergelangan tangan2. Arteri temporalis: pada tulang pelipis3. Arteri caratis: pada leher4. Arteri femoralis: pada bagian selangkangan paha5. Arteri dorsalis pedis: pada punggung kaki6. Arteri politela: pada lipatan lutut7. Arteri brachialis: pada siku bagian dalam8. Ictus cordis: pada dinding iga 5-7

Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi:FAKTOR MENINGKATKAN FREKUENSI MENURUNKAN FREKUENSILatihan Fisik latihan fisik jangka pendek latihan fisik jangka panjangSuhu demam dan panas hipotermiaEmosi nyeri akut dan ansietas nyeri berat yang tidak hilang, rileksObat obat kronotropik positif obat kronotropik negatifHemoragi kehilangan darah Postur berdiri dan duduk berbaringGangguan paru penyakit yang menyebabkan oksidasi buruk

Page 6: Suhu Tubuh Manusia

HipotermiHipotermi pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suhutubuh yang disebabkan oleh berbagai keadaan terutama karena tingginya konsumsioksigen dan penurunan suhu ruangan. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normalsangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi baru lahir terutamabagi bayi prematur.Pengaturan suhu tubuh tergantung pada faktor penghasil panas danpengeluarannya, sedang produksi panas sangat tergantung pada oksidasi biologis danaktifitas metabolisme dari sel-sel tubuh waktu istirahat (Lubis, 2007).Suhu normal adalah suhu tubuh yang menjamin kebutuhan oksigen bayi secaraindividual (dapat terpenuhi dengan suhu bayi stabil dengan suhu aksila antara 36,50 C –37,50 C (Affandi, 2007).Hipotermi dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dankesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-ototyang belum cukup memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya sistemsaraf yang mengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibandingdengan berat badan sehingga mudah kehilangan panas (Surasmi, 2006).Untuk mengukur hipotermi diperlukan termometer ukuran rendah yang dapatmengukur suhu hingga 250C. Hipotermi dapat menyebabkan penyempitan pembuluhdarah dan mengakibatkan terjadinya hipoksemia dan berlanjut dengan kematian(Saifuddin, 2006).Menurut diagnosis banding pada suhu tubuh hipotermi ada dua yakni : hipotermisedang 320 C – 36,40 C dan suhu tubuh kurang dari 320 C disebut hipotermi berat(Subekti, 2008).1. Mekanisme Terjadinya HipotermiHipotermi pada bayi baru lahir timbul karena adanya penurunan suhu tubuhyang dapat terjadi melalui cara hipoksemin yaitu kadar O2 dalam darah.a. EvaporasiAdalah kehilangan panas karena penguapan cairan ketuban yang melekatpada permukaan tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan.Contoh : air ketuban pada tubuh bayi baru lahir tidak cepat dikeringkanserta bayi segera dimandikan.b. KonduksiAdalah kehilangan panas karena panas tubuh melalui kontak langsungantara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin seperti : meja, tempattidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi

Page 7: Suhu Tubuh Manusia

akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabilabayi diletakan di atas benda tersebut.c. KonveksiKehilangan panas tubuh yang terjadi pada saat bayi terpapar udara sekitaryang lebih dingin. Kehilangan panas juga terjadi jika konveksi aliranudara dan kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendinginruangan.d. RadiasiKehilangan panas tubuh yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekatbenda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayikarena benda tersebut akan menyerap radiasi panas tubuh bayi(Saifuddin, 2002).Banyak faktor resiko dari hipotermi, antara lain bayi baru lahir tidak segeradikeringkan, terlalu cepat dimandikan, setelah dikeringkan tidak segera diberi pakaian,tidak segera didekap pada tubuh ibu, bayi baru lahir dipisahkan dari ibunya, tidak segeradisusui ibunya, berat badan bayi baru lahir rendah, bayi tidak segera dibungkus dan bayisakit (Departemen Kesehatan RI, 1998).2. Gejala HipotermiHipotermi memiliki gejala sebagai berikut :a. Bayi tidak mau menetek.b. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja.c. Tubuh bayi teraba dingin.d. Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayimengeras (sklerema).e. Bayi menggigil.f. Suhu (aksila) bayi turun dibawah 360 C.g. Kulit pucat.(Sarwono, 2001).

Menurut tingkat keparahannya, gejala klinis hipotermia dibagi menjadi 3 ,

1. Mild atau ringan

>Sistem saraf pusat: amnesia, apati, terganggunya persepsi halusinasi>Cardiovaskular: denyut nadi cepat lalu berangsur melambat, meningkatnya tekanan darah,>Penafasan: nafas cepat lalu berangsur melambat,>Saraf dan otot: gemetar, menrunnya kemampuan koordinasi otot

2. Moderate,sedang

>Sistem saraf pusat: penurunan kesadaran secara berangsur, pelebaran pupil>Cardiovaskular: penurunan denyut nadi secara berangsur>Pernafasan: hilangnya reflex jalan nafas(seperti batuk, bersin)>Saraf dan otot: menurunnya reflex, berkurangnya respon menggifgil, mulai munculnya kaku tubuh akibat udara dingin

Page 8: Suhu Tubuh Manusia

3. Severe..parah

-Sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti mengdip)-Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya tekanan darah sistolik-Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen-Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer3. Tanda HipotermiHipotermi sedang (stres dingin) :a. Aktifitas berkurang, letargis.b. Tangisan lemah.c. Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata).d. Kemampuan mengisap lemah.e. Kaki teraba dingin.Hipotermi lanjut :a. Bibir dan kuku kebiruan.b. Ujung kaki dan tangan berwarna merah terang.c. Pernapasan lambat dan tak teratur.d. Bagian tubuh lainnya pucat.e. Bunyi jantung lambat.f. Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung kaki dantangan (Sarwono, 2001).4. Penyebab HipotermiHipotermi dapat disebabkan oleh :a. Kehilangan panas yang berlebihan seperti lingkungan atau cuaca dinginbasah atau bayi telanjang.b. Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir relatif besar sehinggapenguapannya bertambah.c. Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas tubuhnya masihrendah.d. Otot bayi masih lemah (Manuaba, 1998).5. Pencegahan Hipotermia. Keringkan bayi dengan seksama.Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah kehilanganpanas disebabkan oleh evaporasi cairan ketuban pada tubuh bayi.Keringkan bayi dengan handuk atau kain yang telah disiapkan di atas perutibu.b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat, serta segeramengganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban.c. Selimuti bagian kepalaPastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagiankepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akandengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.d. Tempatkan bayi pada ruangan yang panasSuhu ruangan atau kamar hendaknya dengan suhu 280 C – 300 C untukmengurangi kehilangan panas karena radiasi.e. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan

Page 9: Suhu Tubuh Manusia

mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinyasegera setelah lahir. Pemberian ASI lebih baik ketimbang glukosa karenaASI dapat mempertahankan kadar gula darah.f. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya(terutama jika tidak berpakaian) sebelum melakukan penimbangan terlebihdahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering(Affandi, 2007).6. Penanganan Hipotermia. Mengeringkan tubuh bayi dengan cepat mulai dari kepala dan seluruhtubuh.b. Tubuh bayi segera dibungkus dengan selimut, topi atau tutup kepala, kaostangan dan kaki.c. Bayi diletakkan telungkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsungibu dan bayi. Untuk menjaga bayi agar tetap hangat dan bayi harus beradadi dalam suatu pakaian atau yang disebut sebagai metode kanguru.d. Bila tubuh bayi masih dingin, segera menghangatkan bayi di dalaminkubator atau melalui penyinaran lampu.e. Periksa suhu bayi setiap jam.f. Pemberian ASI sedini dan sesering mungkin.g. Jika bayi tidak dapat menyusui, berikan perasan ASI dengan menggunakanmetode pemberian alternatif (dipompa).(Saifuddin, 2002).C. Ibu1. Ibu adalah seorang perempuan yang telah melahirkan anak danmenyayanginya.2. Suatu sebutan untuk wanita yang sudah bersuami.3. Panggilan yang lazim kepada wanita yang sudah bersuami (Kamus BesarBahasa Indonesia, 1991).D. NeonatusAdalah bayi baru lahir berusia 0 – 4 minggu (Maimunah, 2004).

Neonatus Resiko Tinggi

I. HIPOTERMIa. PengertianHipotermi merupakan keadaan suhu tubuh rendah dibawah batas normal yaitu 36,5oC.Hal ini karena hilangnya panas secara cepat dari kulit yang basah. Pada bayi aterm sudah menyimpan lemak dalam jaringan adiposa coklat dan dapat menggunakannya untuk menghasilkan panas. Namun pada bayi preterm mempunyai jumlah lemak coklat yang lebih

Page 10: Suhu Tubuh Manusia

sedikit sehingga dapat mengalami hipotermi.b. Klasifikasi suhu tubuh abnormalAnamnesis Pemeriksaan Klasifikasi- Bayi terpapar suhu lingkungan yang rendah- Waktu timbulnya kurang dari 2 hari - suhu tubuh 32 derajat celcius-36,4 derajat celsius- gangguan napas- Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit- Malas minum- Letargi Hipotermia sedang- Bayi terpapar suhu lingkungan yang rendah- Waktu timbulnya kurang dari 2 hari - Suhu tubuh < 32 derajat celsius - Kulit teraba keras - Napas pelan dan dalam - Tanda lain hipotermia sedang Hipotermia berat Tidak terpapar dengan dingin atau panas yang berlebihan - suhu tubuh berfluktuasi antara 36 derajat celsius-39 derajat celsius meskipun berada di suhu lingkungan yang stabil - Fluktuasi terjadi sesudah periode suhu stabil Suhu tubuh tidak stabil c. Mekanisme kehilangan panas Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat melalui beberapa mekanisme yaitu: 1) Konduksi Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh bayi (Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung). Contoh : - Menimbang bayi tanpa alas timbangan - Tangan penolong yang dingin memegang BBL - Menggunakan stetoskop dingin untuk pemeriksaan BBL. 2) Konveksi Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak ( jumlah panas yang hilang tergantung kepada kecepatan dan suhu udara). Contoh : - Membiarkan atau menempatkan BBL dekat jendela. - Membiarkan BBL di ruang yang terpasang kipas angin. 3) Radiasi Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang lebih dingin ( Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda). Contoh : - BBL dibiarkan dalam ruangan AC tanpa diberikan pemanas (Radiant Warmer). - BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang - BBL ditidurkan berdekatan dengan ruang yang dingin, misalnya dekat tembok. 4) Evaporasi Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan kelembaban udara (Perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi uap). Evaporasi dipengaruhi oleh : - Jumlah panas yang dipakai. - Tingkat kelembaban udara - Aliran udara yang melewati c. Langkah preventif • Rawat bayi kecil di ruang yang hangat (tidak kurang 250Cdan bebas dari aliran angin). • Jangan meletakkan bayi dekat benda yang dingin (misall dinding dingin atau jendela) walaupun bayi dalam inkubatoratau di bawah pemancar panas • Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin (mis. alasi tempat tidur atau meja periksa dengan kain atau selimut hangat sebelum bayi diletakkan). • Pada waktu dipindahkan ke tempat lain, jaga bayi tetap hangat dan gunakkan pemancar panas atau kontak kulit dengan perawat. • Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat, agar tetap hangat walau dalam keadaan dilakukan tindakan. Misal bila dipasang jalur infus intravena atau selama resusitasi dengan cara : o Memakai pakaian dengan mengenakan topi. o Bungkus bayi dengan pakaian yang kering dan lembut dan selimuti. o Buka bagian tubuh yang diperlukan untuk pemantauan atau tindakan. • Berikan tambahan kehangatan pada waktu dilakukan tindakan (mis. menggunakan pemancar panas). • Ganti popok setiap kali basah. • Bila ada sesuatu yang basah ditempelkan di kulit (mis. kain kasa yang basah) usahakan agar bayi tetap hangat. • Jangan memandikan bayi atau menyentuh bayi dengan tangan dingin. • Ukur suhu tubuh sesuai jadwal pada tabel (lihat lampiran) d. Manajemen hipotermi berat - Segera hangatkan bayi di bawah pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin. Gunakan inkubator atau ruangan hangat. - Ganti baju yang dingin dan basah. Beri pakaian yang hangat, pakai topi dan selimuti dengan seliut

Page 11: Suhu Tubuh Manusia

hangat - Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi sering dirubah - Pasang infus - Periksa glukose darah, tangani bila terdapat hipoglikemi - Nilai tanda kegawatan bayi (misalnya gangguan napas, kejang atau tidak sadar) setiap jam dan nilai juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam batas normal - Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap : • Bila bayi tidak dapat menyusu, beri ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum • Bila bayi tidak dapat menyusu sama sekali, pasang pipa lambung dan beri ASI peras begitu suhu tubuh bayi mencapai 35 derajat celius - Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. Bila suhu naik paling tidak 0,5 derajat celsius/jam berarti upaya menghangatkan berhasil, kemudian lanjutkan dengan memeriksa suhu bayi setiap 2 jam - Periksa juga suhu alat yang dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap jam. - Setelah suhu tubuh bayi normal : • Lakukan perawatan lanjutan untuk bayi • Pantau bayi selama 12 jam kemudian, dan ukur suhunya setiap 3 jam - Pantau bayi selama 24 jam setelah penghentian antibiotika. Bila suhu bayi tetap dalam batas normal dan bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di RS, bayi dapat dipulangkan dan nesehati ibu bagaimana cara menjaga bayi tetap hangat selama di rumah - Di RS : memakai matras pemanas yang dikontrol dengan termostat pada suhu 37-38 derajat celsius untuk mengurangi kehilangan panas. Cegah agar tidak terjadi hipertermia. Manajemen hipotermi sedang - Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat, memakai topi dan selimuti dengan selimut hangat - Bila ada ibu/pengganti ibu, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak kulit dengan kulit - Bila ibu tidak ada : • Hangatkan kembali bayi dengan menggunakan pemancar panas. Gunakan inkubator dan ruangan hangat • Periksa suhu alat penghangat dan suhu ruangan, beri ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum dan sesuaikan pengatur suhu • Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi lebih sering dirubah - Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum - Mintalah ibu untuk mengamati tanda kegawatan (misal gangguan napas, kejang, tidak sadar) dan segera mencari pertolongan - Atasi hipoglikemia, bila ada - Tagani bila ada gangguan napas - Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik 0,5 derajat celsius/jam berarti usaha menghangatkan berhasil, lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam - Bila suhu tidak naik atau naik terlalu pelan, kurang 0,5 derajat celsius, cari tanda sepsis - Setelah suhu tubuh normal : • Lanjutkan perawatan lanjutan • Pantau bayi selama 12 ja berikutnya, periksa suhu setiap 3 jam - Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di RS, bayi dapat dipulangkan. Nasehatkan ibu cara menghangatkan bayi di rumah Berat badan Suhu kamar bayi 1 – 1,5 kg 34 - 35 derajat celsius 1,5 – 2 kg 32 – 34 derajat celsius 2 – 2,5 kg 30 – 32 derajat celsius > 2,5 kg 28 – 30 derajat celsius

II. HIPERTERMIa. PengertianPeningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh suhu lingkungan yang berlebihan, infeksi, dehidrasi atau perubahan mekanisme pengaturan panas sentral yang berhubungan dengan trauma lahir pada otak atau malformasi.

b. PenyebabSuhu lingkungan yang terlalu panas dapat disebabkan oleh suhu inkubator yang terlalu tinggi,

Page 12: Suhu Tubuh Manusia

radiasi sinar matahari pada waktu bayi berada dalam inkubator, terlalu banyak dan terlalu panas dalam dalam tempat tidur bayi atau berada dekat radiator panas dan sebagainya.

c. Tanda dan gejala - Pada suhu aksiler didapatkan suhu lebih 37,5 derajat celsius- Terdapat tanda dehidrasi (elastisitas kulit turun, mata dan ubun-ubun besar cekung, lidah dan membran mukosa kering )- Malas minum- Frekwensi nafas >60 kali /menit- Denyut jantung >160 kali/menit- Letargi- Iritabel

Bayi hipotermia adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhu ketiak). Gejala awal hipotermi apabila suhu kurang dari 36 derajat Celsius atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.

Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32–36 derajat Celsius). Disebut hipotermi berat bila suhu < 32 derajat Celsius, diperlukan termometer ukuran rendah (low reading thermometer) yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celsius. Gejala

Adapun beberapa gejala hipotermi yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir adalah:

• Bayi tidak mau minum/menyusu• Bayi tampak lesu atau mengantuk saja• Tubuh bayi terasa dingin• Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema).

Hangatkan Tubuh Bayi

Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir (utamanya jika berat badannya rendah), relatif lebih besar dibandingkan dengan berat badannya sehingga panas tubuhnya cepat hilang.

Nah, pada cuaca dingin, suhu tubuh bayi cenderung menurun. Hal itu lah yang memungkinkan terjadinya hipotermia. Yang dapat Moms lakukan adalah mengenali gejala-gejalanya dan memberikan pertolongan pertama yang tepat. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah menghangatkan tubuh si bayi dengan metoda kanguru yakni mendekap bayi di dada ibu dan keduanya diselimuti.

Kenali Sebabnya! Berdasarkan kejadiannya, hipotermia dibagi atas:1. Hipotermia sepintas, yaitu penurunan suhu tubuh 1–2 derajat Celsius sesudah lahir. Suhu tubuh akan menjadi normal kembali sesudah bayi berumur 4-8 jam, bila suhu lingkungan diatur sebaik-baiknya. Biasanya hal ini terdapat pada BBLR, hipoksia (suatu keadaan dimana suplai oksigen tidak mencukupi untuk keperluan sel, jaringan atau organ), ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi tidak segera dibungkus setelah lahir, terlalu cepat dimandikan (kurang dari 4 jam sesudah lahir), dan pemberian

Page 13: Suhu Tubuh Manusia

morfin pada ibu yang sedang bersalin.

2. Hipotermia akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam. Umumnya terdapat pada bayi dengan BBLR di ruang tempat bersalin yang dingin, inkubator yang tidak cukup panas, kelalaian terhadap bayi yang akan lahir, yaitu diduga mati dalam kandungan tetapi ternyata hidup dan sebagainya. Gejalanya adalah lemah, gelisah, pernapasan dan bunyi jantung lambat serta kedua kaki dingin.

Terapi yang dilakukan adalah dengan segera memasukkan bayi ke dalam inkubator yang suhunya telah diatur menurut kebutuhan bayi dan dalam keadaan telanjang supaya dapat diawasi dengan teliti.

3. Hipotermia sekunder. Penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, sindrom gangguan pernapasan dengan hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intra-kranial tranfusi tukar, penyakit jantung bawaan yang berat, dan bayi dengan BBLR serta hipoglikemia. Pengobatannya ialah dengan mengobati penyebabnya, misalnya dengan pemberian antibiotik, larutan glukosa, oksigen, dan sebagainya.

Pemeriksaan suhu tubuh pada bayi yang sedang mendapat tranfusi tukar harus dilakukan beberapa kali karena hipotermia harus diketahui secepatnya. Bila suhu tubuh bayi sekitar 32 derajat Celsius, tranfusi tukar harus dihentikan untuk sementara waktu sampai suhu tubuh menjadi normal kembali.

4. Cold injury, yaitu hipotermia yang timbul karena terlalu lama dalam ruangan dingin (lebih dari 12 jam). Gejalanya ialah lemah, tidak mau minum, badan dingin, suhu berkisar antara 29,5–35 derajat Celsius, tak banyak bergerak, edema, serta kemerahan pada tangan, kaki, dan muka seolah-olah bayi dalam keadaan sehat; pengerasan jaringan subkutis.

Bayi seperti ini sering mengalami komplikasi infeksi, hipoglikemia, dan perdarahan. Pengobatannya ialah dengan memanaskan secara perlahan-lahan, antibiotik, pemberian larutan glukosa 10 persen, dan kortikosteroid. (Sumber: Tabloid Mom/Kiddie)

Bayi hipotermia adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhu ketiak). Gejala awal hipotermi apabila suhu kurang dari 36 derajat Celsius atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.

Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32–36 derajat Celsius). Disebut hipotermi berat bila suhu < 32 derajat Celsius, diperlukan termometer ukuran rendah (low reading thermometer) yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celsius.

Page 14: Suhu Tubuh Manusia

HIPOTERMIA

Suhu normal pada neonatus berkisar antara 360C – 37,50C pada suhu ketiak. Gejala awal hipotermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki  dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 320C – <360C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 320C. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 250C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.

Yang menjadi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.

Etiologi dan faktor presipitasi-          Prematuritas-          Asfiksia-          Sepsis-          Kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral-          Pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran-          Eksposure suhu lingkungan yang dinginPenanganan hipotermia ditujukan pada: 1) Mencegah hipotermia, 2) Mengenal bayi dengan hipotermia, 3) Mengenal resiko hipotermia, 4) Tindakan pada hipotermia.Tanda-tanda klinis hipotermia:

1. Hipotermia sedang:-          Kaki teraba dingin-          Kemampuan menghisap lemah-          Tangisan lemah-          Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata

1. Hipotermia berat-          Sama dengan hipotermia sedang-          Pernafasan lambat tidak teratur-          Bunyi jantung lambat-          Mungkin timbul hipoglikemi dan asidosisi metabolik

1. Stadium lanjut hipotermia-          Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang-          Bagian tubuh lainnya pucat-          Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema)HIPERTERMIALingkungan yang terlalu panas juga berbahaya bagi bayi. Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan dekat dengan sumber panas, dalam ruangan yang udaranya panas, terlalu banyak pakaian dan selimut.Gejala hipertermia pada bayi baru lahir :-          Suhu tubuh bayi > 37,5 C

Page 15: Suhu Tubuh Manusia

-          Frekuensi nafas bayi > 60 x / menit-          Tanda-tanda dehidrasi yaitu berat badan menurun, turgor kulit kurang, jumlah urine berkurangPengkajian hipotermia & hipertermia

1. Riwayat kehamilan-          Kesulitan persalinan dengan trauma infant-          Penyalahgunaan obat-obatan-          Penggunaan anestesia atau analgesia pada ibu

1. Status bayi saat lahir-          Prematuritas-          APGAR score yang rendah-          Asfiksia dengan rescucitasi-          Kelainan CNS atau kerusakan-          Suhu tubuh dibawah 36,5 C atau diatas 37,5 C-          Demam pada ibu yang mempresipitasi sepsis neonatal

1. Kardiovaskular-          Bradikardi-          Takikardi pada hipertermia

1. Gastrointestinal-          Asupan makanan yang buruk-          Vomiting atau distensi abdomen-          Kehilangan berat badan yang berarti

1. Integumen-          Cyanosis central atau pallor (hipotermia)-          Kulit kemerahan (hipertermia)-          Edema pada muka, bahu dan lengan-          Dingin pada dada dan ekstremitas(hipotermia)-          Perspiration (hipertermia)

1. Neorologic-          Tangisan yang lemah-          Penurunan reflek dan aktivitas-          Fluktuasi suhu diatas atau dibawah batas normal sesuai umur dan berat badan

1. Pulmonary-          Nasal flaring atau penurunan nafas, iregguler-          Retraksi dada-          Ekspirasi grunting-          Episode apnea atau takipnea (hipertermia)

1. Renal-          Oliguria

1. Study diagnostik-          Kadar glukosa serum, untuk mengidentifikasi penurunan yang disebabkan energi yang digunakan untuk respon terhadap dingin atau panas-          Analisa gas darah, untuk menentukan peningkatan karbondoksida dan penurunan kadar oksigen, mengindikasikan resiko acidosis-          Kadar Blood Urea Nitrogen, peningkatan mengindikasikan kerusakan fungsi ginjal dan potensila oliguri

Page 16: Suhu Tubuh Manusia

-          Study elektrolit, untuk mengidentifikasi peningkatan potasium yang berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal-          Kultur cairan tubuh, untuk mengidentifikasi adanya infeksiDiagnosa keperawatanDx.1. Suhu tubuh abnormal berhubungan dengan kelahiran abnormal, paparan suhu lingkungan yang dingin atau panas.Tujuan 1 : Mengidentifikasi bayi dengan resiko atau aktual ketidakstabilan suhu tubuhTindakan :

1. Kaji faktor yang berhubungan dengan resiko fluktuasi suhu tubuh pada bayi seperti prematuritas, sepsis dan infeksi, aspiksia atau hipoksia, trauma CNS, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, suhu lingkungan yang terlalu panas atau dingin, trauma lahir dan riwayat penyalahgunaan obat pada ibu

2. Kaji potensial dan aktual hipotermia atau hipertermia :-          Monitor suhu tubuh, lakukan pengukuran secara teratur-          Monitor suhu lingkungan-          Cegah kondisi yang menyebabkan kehilangan panas pada bayi seperti baju basah atau bayi tidak kering, paparan uadara luar atau pendingin ruangan-          Cek respiratory rate (takipnea), kedalaman dan polanya-          Observasi warna kulit-          Monitor adanya iritabilitas, tremor dan aktivitas seizure-          Monitor adanya flushing, distress pernafasan, episode apnea, kelembaban kulit, dan kehilangan cairan.Tujuan 2. Mencegah kondisi yang dapat mencetuskan fluktuasi suhu tubuhTindakan :

1. Lindungi dinding inkubator dengan-          Meletakkan inkubator ditempat yang tepat-          Suhu kamar perawatan/kamar operasi dipertahankan + 24 C-          Gunakan alas atau pelindung panas dalam inkubator

1. Keringkan bayi baru lahir segera dibawah pemanas2. Air mandi diatas 37 C dan memandikannnya sesudah bayi stabil dan 6 – 12 jam postnatal,

keringkan segera3. Pergunakan alas pada meja resusitasi atau pemanas4. Tutup permukaan meja resusitasi dengan selimut hangat, inkubator dihangatkan dulu5. Pertahankan suhu kulit 36 – 36,5 C6. Sesedikit mungkin membuka inkubator7. Hangatkan selalu inkubator sebelum dipakai8. Gendong bayi dengan kulit menempel ke kulit ibu (metode kangguru)

10.  Beri topi dan bungkus dengan selimutTujuan 3: Mencegah komplikasi dinginTindakan :

1. Kaji tanda stress dingin pada bayi :-          Penurunan suhu tubuh sampai < 32,2 C-          Kelemahan dan iritabilitas-          Feeding yang buruk dan lethargy-          Pallor, cyanosis central atau mottling-          Kulit teraba dingin-          Warna kemerahan pada kulit

Page 17: Suhu Tubuh Manusia

-          Bradikardia-          Pernafasan lambat, ireguler disertai grunting-          Penurunan aktivitas dan reflek-          Distesi abdomen dan vomiting

1. Berikan treatment pada aktual atau resiko injury karena dingin sebagai berikut :-          Berikan therapy panas secara perlahan dan catat suhu tubuh setiap 15 menit-          Pertimbangkan pemberian plasma protein (Plasmanate) setelah 30 menit-          Berikan oksigen yang telah diatur kelembabannya-          Monitor serum glukosa-          Berikan sodium bikarbonat untuk acidosis metabolik-          Untuk menggantikan asupan makanan dan cairan, berikan dekstrose 10% sampai temeperatur naik diatas 35 CDx.2. Deficit pengetahuan (orangtua) berhubungan dengan kondisi bayi baru lahir dan cara mempertahankan suhu tubuh bayi.Tujuan  : Memberikan informasi yang cukup kepada orangtua tentang kondisi bayi dan perawatan yang diberikan untuk mempertahankan suhu tubuh bayiTindakan :

1. Beri informasi pada orangtua tentang :-          Penyebab fluktuasi suhu tubuh-          Kondisi bayi-          Treatment untuk menstabilkan suhu tubuh-          Perlunya membungkus/menyelimuti bayi saat menggendong dan bepergian

1. Ajari orangtua cara mengukur suhu tubuh aksila pada bayi dan minta mereka untuk mendemontrasikannya

2. Informasikan kepada orangtua tentang perawatan saat bayi di inkubator3. Anjurkan pasien bertanya, mengklarifikasi yang belum jelas dan menunjukkan prilaku seperti

diajarkan