blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2011/11/makalahrevisi-akhir1.docx · Web viewDalam menyusun...

35
TULISAN ILMIAH : CIRI, BENTUK, BAHASA, SERTA KIAT DAN PRAKTIK PENULISAN ALIF FACHRONY 11506080011129 DEVRI HARYANTO M. 115060807111131 RIZKY HETARI 115060807111093 SARAS MUTIARA A. 115060801111012 YULIAN ASRI A. 115060807111095 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2011/11/makalahrevisi-akhir1.docx · Web viewDalam menyusun...

TULISAN ILMIAH : CIRI, BENTUK, BAHASA, SERTA KIAT DAN PRAKTIK

PENULISAN

ALIF FACHRONY 11506080011129

DEVRI HARYANTO M. 115060807111131

RIZKY HETARI 115060807111093

SARAS MUTIARA A. 115060801111012

YULIAN ASRI A. 115060807111095

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan judul “ Ciri, Bentuk, Bahasa Serta Kiat dan Praktik Penulisan “. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dan agar kita dapat mengetahui bagaimana cara menulis tulisan ilmiah secara baik dan benar.

Dalam menyusun makalah ilmiah ini, kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Nanang Bustanul Fauzi, S.S selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan teman-teman yang sudah memberikan kontribusinya dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Malang, 3 Oktober 2011

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. 2

Daftar isi........................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan............................................................................................ 4

1.1................................................................................................... Latar Belakang.................................................................................................. 4

1.2................................................................................................... Rumusan Masalah..................................................................................... 4

1.3...................................................................................................Tujuan..................................................................................................4

Bab II Pembahasan........................................................................................... 5

2.1..................................................................................................... Ciri Tulisan Ilmiah......................................................................................... 5

2.2..................................................................................................... Macam-macam Bentuk Tulisan Ilmiah................................................................ 6

2.3..................................................................................................... Syarat Kebahasaan Tulisan Ilmiah........................................................ 6

2.4..................................................................................................... Kiat Penulisan Tulisan Ilmiah............................................................................ 7

2.5..................................................................................................... Praktik Penulisan Tulisan Ilmiah............................................................ 10

Contoh Tulisan Ilmiah................................................................ 11

Bab III Penutup................................................................................................. 25

3.1..................................................................................................... Kesimpulan....................................................................................................25

3.2..................................................................................................... Saran....................................................................................................25

Bab IV Daftar Pustaka...................................................................................... 25

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai mahasiswa penulisan ilmiah dengan cara baik dan benar sangat penting dalam penulisan laporan makalah dan skripsi. Penulisan ilmiah ini tidak hanya penting dalam mata kuliah Bahasa Indonesia saja, namun pada semua mata kuliah, khususnya pada saat pembuatan laporan praktikum, makalah, dan skripsi.

Seringkali ilmu tentang penulisan ilmiah ini dianggap remeh atau disepelekan bagi sebagian orang. Tetapi pada kenyataannya ilmu penulisan ilmiah ini akan selalu berguna khususnya dalam masa perkuliahan. Manfaat kita menulis dengan cara penulisan ilmiah yang baik dan benar adalah tulisan kita menjadi terstruktur, rinci, dan urut, sehingga pembaca lebih mudah memahami apa yang kita tulis.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana ciri-ciri tulisan ilmiah ?1.2.2. Bagaimana bentuk tulisan ilmiah ?1.2.3. Bagaimana kebahasaan tulisan ilmiah ?1.2.4. Bagaimana kiat dan praktik tulisan ilmiah ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk menjelaskan apa saja ciri-ciri tulisan ilmiah.1.3.2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tulisan ilmiah.1.3.3. Untuk menjelaskan kebahasaan tulisan ilmiah.1.3.4. Untuk memberikan kiat dan praktik dalam menulis tulisan ilmiah.

4

BAB II

PEMBAHASAN

Untuk memahami jenis tulisan ilmiah secara lebih dekat, akan lebih baik bila

dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata tulisan dan ilmiah itu sendiri.

Tulisan, menurut Dr. Slamet Suseno, adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah

karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain.

Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut

penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan

menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta

sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh.

Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya

ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan

menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah

dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis

ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris

(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten.

Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah.

Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah

tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu

masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional.

2.1. Ciri Tulisan Ilmiah:

2.1.1. Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan

hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.

5

2.1.2. Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian

2.1.3. Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi

2.1.4. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih

rinci.

2.1.5. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji.

2.2. Macam-macam Bentuk Tulisan Ilmiah:

2.2.1. Artikel ilmiah: karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku

kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi

ilmiah yang berlaku. Artikel dapat dipilah menjadi dua (a) artikel hasil penelitian

dan (b) artikel nonpenelitian.

2.2.2. Makalah ilmiah: karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah,

disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif.

Makalah dibedakan menjadi dua (a) makalah teknis dan (b) makalah nonteknis

2.2.3. Laporan Penelitian: karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian.

Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena

bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang digunakan dalam tulisan

ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah.

2.3. Syarat Kebahasaan Tulisan Ilmiah:

2.3.1. Baku

Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku

baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan

kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD).

2.3.2. Logis

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat

diterima akal.

2.3.3. Tepat

6

Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur

atau penulis dan tidak mengandung makna ganda (ambigu).

2.3.4. Denotatif

Kata yang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak

melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif.

2.3.5. Ringkas

Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,

pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bebas.

2.3.6. Runtun

Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik

dalam kalimat maupun dalam paragraf.

2.4. Kiat dalam Penulisan Tulisan Ilmah

Sebelum membahas secara teori, perlu untuk diketahui adanya beberapa hal yang menjadi

perhatian utama dalam memulai pembuatan suatu karya tulis ilmiah, diantaranya:

Penulis harus melakukan beberapa kegiatan sebelum membuat suatu tulisan ilmiah,

diantaranya menentukan tema yang akan dijadikan patokan dalam menulis sekaligus

melakukan penggalian data awal.

Mencoba menganalisis data awal yang diperoleh pada kegiatan sebelum menulis

sehingga dapat dijadikan suatu latar belakang yang baik bagi pembuatan karya tulis

ilmiah tersebut.

Merumuskan masalah berdasarkan latar belakang tersebut.

Menentukan tujuan, manfaat maupun ruang lingkup tulisan, dan pada akhirnya

merumuskan atau menentukan judul tulisan yang mewakili permasalahan yang akan

dibahas.

Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum membuat tulisan ilmiah.

Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang apabila hendak menulis suatu tulisa

ilmiah adalah menentukan tema dari suatu tulisan tersebut. Ada kalanya dalam mengikuti

suatu lomba karya tulis ilmiah, tema tulisan telah ditentukan oleh panitia  lomba. Apabila

telah ditentukan, akan lebih mengarahkan si penulis dalam membuat suatu karya ilmiah.

Sebaliknya, apabila belum ditentukan tema tulisan seperti dalam hal penulisan skripsi, maka

7

penulis mendapat kebebasan dalam menentukan sendiri tema tulisan yang disukainya ataupun

yang lebih dimengerti olehnya. 

Langkah berikutnya, apabila telah ditentukan tema yang akan diteliti, maka penulis

harus melakukan penggalian data awal dengan cara mencari informasi mengenai tema yang

akan diteliti. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi, yakni

didasarkan pada 3 obyek yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person)

dan tempat (place). Untuk mempermudah mengingatnya dapat disingkat Tiga P (Three P).

Adapun yang dimaksud dengan Tiga P tersebut adalah :

1. Paper : membaca dokumen, buku-buku, majalah,surat kabar atau bahan tertulis

lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya.

2. Person : bertemu, bertanya dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia sumber.

3. Place : Tempat, lokasi atau benda-benda disekitar yang terdapat di tempat penelitian.

Artinya melihat dan mengamati fakta yang ada disuatu tempat atau lingkungan sekitar.

  Biasanya, berdasarkan ketiga obyek tersebut (tidak harus ketiga obyek tersebut, karena

mungkin saja hanya melalui salah satu obyek dari Tiga P tersebut seseorang mendapatkan

data awal yang dianggapnya cukup), seorang penulis dapat menggali data yang diperlukan

dalam memulai suatu penulisan karya ilmiah. Akan sangat sulit bagi seseorang untuk menulis

suatu karya ilmiah jika tidak memiliki data awal yang akan dipaparkan dalam bagian latar

belakang, hal ini dikarenakan data awal akan menunjukkan betapa pentingnya suatu tulisan

tersebut sehingga menggambarkan suatu latar belakang yang menjadi dasar dalam

merumuskan suatu permasalahan.

Menganalisis data awal untuk dijadikan latar belakang tulisan.

Data awal yang didapat melalui pengumpulan informasi berdasarkan obyek tertentu,

(dalam hal ini baik melalui Paper, Person ataupun Place), kemudian dicoba untuk dianalisis.

Apabila masuk ke tahap ini, maka untuk mempermudah menganalisisnya, perlu ditentukan

bahwa data awal tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari masyarakat. Biasanya

merupakan fakta, fenomena, kasus yang didapat langsung dari lapangan, termasuk informasi

langsung dari masyarakat, kebiasaan yang muncul dihadapan penulis, ataupun kasus hukum

yang terjadi disekitar. Singkatnya merupakan suatu data yang belum diolah.

8

Sedangkan data sekunder merupakan data yang telah diolah, mencakup dokumen-

dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian  termasuk

dokumen pribadi dan data sekunder yang bersifat publik seperti data arsip dan data resmi

lainnya.

Apabila kedua data telah ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menganalisis

dengan cara melakukan perbandingan, mencari hubungan atau korelasi antar data ataupun

mencari kesenjangan antara data yang didapat. Sistem menganalisis ini tidak terlepas dari

logika berpikir yang digunakan oleh si penulis, apakah akan menggunakan logika deduktif

(dari luas ke sempit) atau secara induktir (dari sempat ke luas). Apabila telah ditentukan

logika berpikirnya, akan mempermudah pula dalam menganalisis. Setelah dianalisis, biasanya

akan muncul motivasi dari si penulis serta alasan dipilihnya tema permasalahan tersebut. Pada

akhirnya, diujung penulisan latar belakang, akan dijelaskan harapan yang ingin dicapai oleh

seorang penulis melalui karya ilmiah tersebut.

Berikut gambaran membuat latar belakang berdasarkan logika berpikir yang dipilih

untuk digunakan oleh si penulis :

Logika berpikir yang digunakan: 

Deduktif   : (dari luas ke sempit), (dari teori ke fakta)                                                           

Induktif : (ari sempit ke luas), (dari fakta ke teori)

Membuat pemaparan : Secara teoritis atau berdasarkan fakta, kasus, fenomena, 

Ada analisis

Memuat motivasi (motif) si peneliti serta alasan memilih variabel judul

Menjelaskan harapan yang ingin dicapai

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa dalam membuat suatu latar belakang perlu

diketahui beberapa hal berikut ini :

Latar belakang merupakan suatu gambaran ringkas tema dari penelitian atau tema

tulisan. Latar belakang dapat dibuat dengan mendasarkan pada kenyataan yang terjadi

dilapangan, berupa fenomena, kasus, data dan fakta (Das sein) serta berdasarkan

keadaan yang sebaiknya atau seharusnya terjadi menurut teori atau peraturan (Undang-

Undang) yang berlaku. (Das sollen)

Latar belakang harus memuat motivasi penulis yang dibuat setelah membandingkan

dan menganalisis ke dua hal tersebut pada point 2.

9

Latar belakang juga harus menjelaskan alasan memilih tema dan judul tulisan, baik

alasan sesuai bidang ilmu maupun berdasarkan faktor yang menarik dari permasalahan

tersebut.

Latar belakang juga harus memaparkan hal yang diharapkan untuk didapat dari hasil

tulisan atau penelitian tersebut.

Merumuskan masalah berdasarkan latar belakang.

Suatu masalah sebenarnya merupakan suatu proses yang mengalami halangan didalam

mencapai tujuannya. Biasanya halangan tersebut hendak diatasi, dan hal inilah yang antara

lain menjadi tujuan suatu suatu penelitian. Meskipun demikian, dalam pemilihan masalah

tetap perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya :

Kemampuan penulis, dalam hubungannya dengan penguasaan teoritis dan

metodologis.

Fasilitas yang tersedia, terutama dana dan waktu

Kemungkinan memperoleh data yang ada harus kuat.

apakah masalah yang hendak diteliti itu penting dan berfaedah bagi negara,

masyarakat dan ilmu pengetahuan.

Secara garis besar, merumuskan permasalahan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Antara

lain:

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.

Permasalahan dibuat untuk mengetahui atau mendeskripsikan suatu fakta, fenomena

atau peristiwa hukum.

2.5. Praktik Penulisan Tulisan Ilmiah

2.5.1. Artikel Ilmiah

2.5.2. Makalah Ilmiah

2.5.3. Laporan Penelitian

10

KARYA ILMIAH DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT

OLEH : PANDI SURYADINIS : 1234567

KELAS : XI Adm. Perkantoran

11

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2TELUK KUANTAN

TA 2010 – 2011

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha esa (YME) yang telah memberikan

kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Karya tulis yang berjudul DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH

PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT ini bertujuan untuk memenuhi dan

melengkapi tugas pada pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) kelas dua pada sekolah

mengengah kejuruan negeri 2 teluk Kuantan. Dalam menyelesaikan karya tulis ini,

penulis bisa menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat

berterima kasih kepada yang terhormat.

1. Kepala Sekolah mengengah kejuruan negeri 2 teluk Kuantan Bapak H. Marlis, S.Pd

2. Guru mata Pelajaran Ilmu pengetahuan Alam Kelas XI Dra. Nellytawarma, MM.

3. Orang tua yang saya hormati dan sangat saya sayangi.

4. Sahabat-sahabat seperjuangan

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna maka degan kerendahan

hati penulis mohon saran dan bimbingan kepada pembaca semua ntuk perbaikannya.

Teluk Kuantan, November 2010

Penulis

12

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II. DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA

MASYARAKAT

2.1 Pengertian

2.2 Polutan dari yang bersal dari limbah pemukiman

2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman pada masyarakat

BAB III. CARA-CARA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN

3.1 Tindakan perfentif

3.2 Tindakan Kuratif

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

13

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangSudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbahnyasudah melimpah khususnya di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman).Limbah pemukiman dapat terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga). (…)

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang yang diatas, maka dapat kita ketahui rumusan masalahnya, antara lain :1.2.1 Bagaimanakah dampak limbah pada permukiman masyarakat.1.2.2 Bagaimanakah mencegah limbah tersebut !1.2.3 Bagamanakah menanggulangi limbah tersebut pada lingkungan yang hidup ?

1.3 Tujuan1.3.1 Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran udara.1.3.2 Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat memberikan informasi kepada masyarakatagar tidak membuang limbah di sembarangan tempat.

1.4 ManfaatAdapun manfaat dari karya tulis ini adalah :1.4.1 Jika pencemaran limbah belum terjadi, maka kita berusaha untuk tidak membuat limbah pemukiman pada masyarakat.

14

1.4.2 Jika limbah itu sudah terjadi, maka kita harus bisa menanganinya dengan baik dan benar. (…)

BAB IIDAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT

2.1 Pengertian Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaandisuatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia atau masuknya zat atau bahan pencemar ke dalam air yang berdampak negatif terhadap manusia, hewan, tumbuhan atau organisme yang tinggal di lingkungan tersebut.

2.2 Polutan dari yang berasal dari limbah pemukimanSampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, tiksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek thermal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

BAB III

3.1 CARA-CARA MENCEGAH LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN PREFENTIF)Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan sebagai berikut :3.1.1 Tidak membuang sampah kesungai3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran. (…)

BAB IV

4.1 KESIMPULANDari uraian dan pembahasan sebelumnya maka didapat kesimpulan sebagai berikut :4.1.1 Dampak dari limbah pemukiman adalah :4.1.1.1 Dapat berdampak begatif bagi manusia4.1.1.2 Rusaknya lingkungan4.1.1.3 Dapat menimbulkan penyakit, banjir, kurangnya air bersih, dan lain-lain.4.1.2 Untuk mencegah limbah pemukiman dilakukan antara lain :4.1.2.1 Tidak membuang sampah kesungai4.1.2.2 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Hg, Zn karena dapat

15

mencemari lingkungan .4.1.2.3 Membuat undang-undang tentang pencemaran air.

4.2 SARANSetelah pembaca membaca karya tulis ini, penulis menyarankan beberapa hal :4.2.1 Tidak membuang sampah sembarangan4.2.2 Mengelolah sampah dengan baik4.2.3 Dapat menanggulangi limbah dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

CANTI, 2010 ilmu pengetahuan alam, Sukabumi Cipta Drs. Sutrisno, penerbit Erlangga

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

RUTE DISTRIBUSI BOTOL OXYGEN

MENGGUNAKAN ALGORITMA ELITIST ANT SYSTEM

(STUDI KASUS: CV SURYA MEDIKA)

H.M. Jarot S. Suroso & Bayu Arie Prabowo

Jurusan Teknik Informatika dan Matematika, Program Ganda, Universitas Bina Nusantara

[email protected], [email protected]

Abstrak

CV Surya Medika ialah perusahaan yang memperdagangkan peralatan kesehatan dan penyedia gas yang disimpan dalam botol-botol baja bertekanan. Dalam pendistribusian tabung bertekanan dari tempat pengisian ke relasi terjadi masalah dalam perusahaan. Banyaknya tempat tujuan dan kapasitas kendaraan pengangkut menjadi kendala perusahaan. Rute-rute yang terbentuk mempunyai tingkat efisiensi

16

masing-masing seperti jarak, biaya, jumlah kendaraan, dan waktu. Masalah ini dikenal dengan istilah Vehicle Routing Problem (VRP). (…)

Kata kunci: Vehicle Routing Problem, Capacitated, heuristic, Elitist Ant System, Local Search

17

1. Pendahuluan

Dalam pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang lain, tempat tujuan barang sangat bervariasi, begitu juga kendaraan pengangkut baik dari darat, laut, ataupun udara dengan mempertimbangkan efisiensi dan biaya. Untuk itu diperlukan ketepatan dalam menentukan jalur atau rute untuk menentukan tujuan kendaraan pengangkut yang mesti dituju. Dengan tersedianya kendaraan lebih dari satu untuk melayani tempat-tempat pengiriman barang yang mesti dituju berarti menambah permasalahan dalam pengiriman barang karena memungkinkan ada beberapa kendaraan pengangkut digunakan secara bersamaan untuk melayani tempat-tempat tersebut. Jalur-jalur yang terbentuk memiliki tingkat efisiensi masing-masing. (…)

2. Landasan TeoriA. Graf

A.1 Definisi Graf

Graf adalah kumpulan verteks atau node yang dihubungkan satu sama lain melalui sisi/rusuk/busur/edge, yang digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi G(V,E), yang dalam hal ini.

i. V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (titik/verteks/node).ii. E adalah himpunan sisi (rusuk/edge) yang menghubungkan sepasang simpul. Jika terdapat sebuah sisi e yang menghubungkan verteks v dan w, ditulis edge (v, w). Graf

dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan arahnya, yaitu sebagai berikut.

1. Graf tidak berarah (undirected graph)Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. Edge (v, w) = edge (w, v) adalah sisi

yang sama, di tampilkan pada gambar 2.3 di mana V = {A, B, C, D} dan e = {e1, e2, e3, e4}.

Gbr 1 - Graf tidak berarah

18

(…)

3. Analisis dan Perancangan

Perusahaan CV Surya Medika ialah perusahaan swasta di bidang jasa instalasi gas medis, jasa perawatan alat-alat medis, alat-alat Anestesis, dan alat-alat pembantu pernapasan. Perusahaan menggunakan sistem manual dalam mendistribusi botol bertekanan ke tangan relasi. Adapun pengiriman keluar kota yaitu Purwodadi, Pati, Surakarta, Yogyakarta, Tegal, Solo, dan Purwokerto. (...)

4. Implementasi dan Evaluasi

Program aplikasi optimaslisasi rute CVRP dengan algoritma Elitist Ant System ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop dengan spesifikasi sebagai berikut.

Processor AMD Sempron(tm)2600+ 1.83 GHz Memory DDRI 768 MB VGA Card 256 MB Monitor Keyboard Mouse

(…)

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis, perancangan, implementasi dan evaluasi yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Dalam memecahkan masalah CVRP, algoritma EAS cukup optimal walaupun posisi kota/node yang ditempati oleh relasi atau pelanggan lebih dari satu, seperti yang tampak pada tabel 3 di mana terdapat 2 relasi yang berada pada kota Solo dan 2 relasi yang berada pada kota Purbalingga.

2. Penentuan parameter inisialisasi awal (α, β, ρ, e, dan feromon awal) yang tepat sangatlah penting karena akan menentukan hasil yang diperoleh, seperti yang tampak pada tabel 2 pada data VRP yaitu data P-n23-k8 dan E-n30-k3 di mana penggunaan metode EAS dengan 3 parameter yang berbeda menghasilkan cost yang berbeda-beda.

3. Semakin banyak node dan kendaraan yang digunakan dalam CVRP akan mengurangi tingkat konsistensi solusi yang diperoleh, seperti yang tampak pada tabel 2 pada data VRP yaitu data P-n23-k8 di mana terdapat 22 pelanggan dan 8 kendaraan yang

19

digunakan dengan kapasitas 40 yang selesaikan dengan metode EAS yang cost didapat ada yang lebih tinggi dari metode B&C sebelumnya. (…)

Daftar Pustaka

Anonim. (2007). http://neo.lcc.uma.es/radi-aeb/WebVRP. Akses: 5 Juni 2009.

Ayan Acharya, Deepyaman Maiti, Aritra Banerjee, Amit Konar. (2008). Balancing Exploration and Exploitation by an Elitist Ant System with Exponential Pheromone Depositioin rule. University Jadavpur, Kolkata.

Heitor S. Lopes, Vilson L. Dalle Molle, Carlos R. Erig Lima. (2005). An Ant Colony Optimization System for the Capacitated Vehicle Routing Problem. http://www. cpgei.ct.utfpr.edu.br/ ~hslopes/publicacoes/2005/cilamce2005a.pdf. Akses: 5 Juni 2009.

Marco Dorigo, Krzysztof Socha. (2006). An Introduction to Ant Colony Optimization dalam T.F. Gonzalez(ed.) Approximation Algorithm and Metaheuristics. IRIDIA Universite Libre de Bruxelles, Belgium

Munir, Rinardi. (2005). Matematika Diskrit. Edisi ketiga. Informatika, Bandung.

Sri Kusumadewi, Hari Purnomo. (2005). Penyelesaian Masalah Optimasi dengan Teknik-teknik Heuristk. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Titiporn Thammapimookkul, Peerayuth Chamsethikul. (2001). A Bi-Criteria Vehicle Routng Problem. Kasetsart University, Bangkok.

20

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahDalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak,

mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.Darimana polutan itu berasal ?Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi :- Apabila polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai

dampak negatif.- Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup didarat dan

diair akan mati oleh racun.

1.3 Tujuan- Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air- Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang sudah terpolusi- Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi

1.4 MetodeMetode yang kami gunakan :- Dengan mencari dari buku-buku Biologi dan buku-buku bacaan lainnya.- Mengumpulkan informasi- Ditulis dikertas buram.

21

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polusi Air

Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan.Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :1. Kadarnya melebihi batas normal2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.

Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :a. Fosfat Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.b. Nitrat dan Nitrit Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan.c. Poliklorin Bifenil (PCB) Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.d. Residu Pestisida Organiklorin Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh serangga.e. Minyak dan Hidrokarbon Minyak dan hidrokarbon berasal dari kebocora roda dan kapal pengangkut minyak.f. Radio Nuklida Radio nuklida / unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.g. Logam-logam Berat Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.h. Limbah Pertanian Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.i. Kotoran manusia Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

2.2 Macam-Macam Sumber Polusi AirSumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada

beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.

22

Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.

Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :1. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang besar.2. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya / terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.

2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi AirBibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat

merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut.Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya, kandungan oksigenb. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)c. Pendangkalan dasar perairand. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologie. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacatf. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predatorg. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burungh. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia

23

2.4 Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi AirPengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak

mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran4. Memperluas gerakan penghijauan5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya7. Melakukan intensifikasi pertanian

Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu2. banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluapbanyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :1. dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela – selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkjungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut2. Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur – sumur resapan air hujan sebanyak –banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah.

Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyakb. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan – lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumahc. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah / talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendirid. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu – satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjire. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail

24

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanBerdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan sebagai berikut :

-Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsure atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami -Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan -Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu -Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga -Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir- Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran air -Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker -Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat -Melakukan intensifikasi pertanian -Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan.

3.2 SaranSaran yang penulis akan sampaikan :- Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan. -Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang terpolusi dan tidak terpolusi. -Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.- Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir.

DAFTAR PUSTAKA

Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, JakartaSantiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga

25

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam menulis tulisan ilmiah, kita harus memperhatikan ciri-ciri, bentuk, dan kebahasaan. Untuk itu sebelum menulis tulisan ilmiah maka kita perlu memahami tata cara penulisan ilmiah yang baik dan benar.

3.2. Saran

Setelah membaca makalah tulisan ilmiah ini, kami mengharapkan pembaca dapat menerapkan ilmu penulisan ilmiah ini dengan sebaik-baiknya.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/

http://www.google.co.id/#hl=id&q=format+artikel+ilmiah&oq=format+artikel+ilmiah&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=185614l192612l0l194031l21l15l0l0l0l0l0l0ll0l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=f4545bbc13b106bd&biw=1366&bih=544

http://irsyad82.multiply.com/journal/item/24

http://www.bascommetro.com/2011/06/tips-awal-membuat-karya-tulis-ilmiah.html

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/09/13/makalah-biologi-tentang-polusi-air/

26