Coaching de preparação para aposentadoria stela klein coaching
blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/03/Tugas-STELA-Minggu-ke-2.docx · Web viewTanah memiliki...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/03/Tugas-STELA-Minggu-ke-2.docx · Web viewTanah memiliki...
TUGAS
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
ANGGOTA:
1. Kartika Novitasari Wibowo 115040201111096
2. Ira Maisarah Ali Affan 115040201111310
3. Isna Kartika Wati 115040201111315
4. Kafif Andani 115040213111016
KELAS I
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAHAN DISKUSI Minggu ke-2
1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya
ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan 1
dengan lainnya. Jelaskan!
Jawaban:
Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki. Di dunia ini terdapat berbagai
macam jenis tanah, yang mana setiap individu tanah memiliki karekteristik/sifat yang
berbeda. Perbedaan ciri tanah tersebut disebabkan oleh perbedaan 5 faktor pembentuk
tanah yaitu waktu, bahan induk, topografi, bahan organik dan iklim sehingga
menghasilkan individu-individu tanah yang berbeda sifatnya. Dalam menentukan jenis
suatu tanah tidak terlepas dari sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah
tersebut. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut relatif sempit antara tanah yang satu
dengan yang lainnya, sehingga dari berbagai macam tanah yang ada di dunia ini pasti
dapat dibedakan dan dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa?
Jawaban:
Tanah menurut Soil Survey Staff (1999; 2003) adalah kumpulan benda alami di
permukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahan-bahan
tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan mampu menopang pertumbuhan tanaman
di lapangan.
Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Pasir pantai tidak dapat
dikategorikan sebagai tanah dikarenakan pasir pantai dalam sifat dan cirinya tidak
mempunyai ciri-ciri seperti tanah yang memiliki horison-horison atau dapat dibedakan
dari bahan asalnya. Pada proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh lima factor yaitu
bahan induk, organisme hidup, topografi, iklim dan waktu. Namun, pasir pantai
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti air laut dari pantai tersebut. Pasir terbentuk
dari dari bahan-bahan mineral penyusun bebatuan. Mineral dasar pembentuk pasir berupa
kuarsa. Kuarsa adalah kristal silikon dioksida bentuk heksagonal. Selain dari pengertian
tanah tersebut, tanah berfungsi sebagai media tumbuh bagi tanaman, sedangkan pada pasir
pantai jarang bahkan tidak pernah digunakan sebagai media tumbuh bagi tanaman. Pada
pembentukan tanah, organisme juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu tanah,
tetapi pada pasir pantai tidak terdapat organisme yang dapat membantu proses pelapukan
menjadi butiran yang lebih halus lagi.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll
Jawaban:
1. Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar
komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
2. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat
berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
3. Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon-pedon yang mempunyai
sifat hamper sama atau sama.
4. Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi-dimensi lateral, Pedon
biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon-horizon terputus
atau siklik.
5. Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon-horizon dan
dibawahnya terdapat bahan induk.
6. Soil Agregat merupakan agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai
bentuk yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk peta
tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat-sifat
internalnya, disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa?
Jawaban:
Jika melihat keadaan dilapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan
sebagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah yang
didalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri jenis tanah dan perbedaan bentuk
muka bumi disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah di suatu daerah tentunya berbeda
dengan keadaan tanah di daerah lainnya. Hal ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat
disajikan dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa
keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan
faktor-faktor yang berada di dalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah
disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan
berdasar skala. Sedangkan faktor-faktor yang berada di dalamnya, seperti keadaan tekstur,
struktur, kelembaban, konsistensi, dan lain-lain, disajikan dalam bentuk legenda.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah! Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yang diperlukan
sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?
Jawaban:
Peta tanah adalah alat pemberita visual tentang satuan tanah di suatu wilayah, baik
mengenai penyebaran maupun sifat-sifatnya. Karena sifat tanah banyak, tidak mungkin
seluruhnya dicantumkan dalam peta, maka uraian tersebut dituangkan dalam
klasifikasinya yang dapat dikenali pada setiap satuan peta tanah (SPT). Informasi pada
SPT sangat tergantung pada skala peta dan intensitas pengamatan di lapangan, yang
disesuaikan dengan tujuan tertentu.
Untuk membuat peta tanah diperlukan peta dasar sebagai dasar atau penunjang,
peta dasar merupakan suatu bagan gambaran yang memperlihatkan pola persebaran
daerah yang akan dibuat peta tanah. Adapun peta yang digunakan adalah peta topografi,
peta iklim, peta vegetasi dan peta pengolahan tanah. Namun secara umum jenis peta dasar
yang paling banyak digunakan adalah peta topografi. Apabila keadaan topografi suatu
wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu
muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain,
begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar
apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala
besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yang dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Jawaban:
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan
titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan
jarak. Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan
yang diperlukan untuk pembuatan peta. Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
a. Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
b. Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polygon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci
kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan
bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa
untuk bacaan muka.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa
untuk bacaan muka).
10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titik P1. Baca dan catat
sudut horisontalnya, baik bacaan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini merupakan
bacaan belakang.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya sampai P
akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-
masing titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polygon Tertutup
1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci
kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan
bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa
untuk bacaan muka.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut
horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan
belakang.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya hingga
kembali ke titik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-
masing titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yang dimaksud dengan taksa tanah?
Jawaban:
Taksa tanah merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat
tertentu dari sifat-sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah.
Taksonomi Tanah didasarkan pada sifat-sifat tanah seperti yang ditemukan dalam lanskap.
Salah satu tujuan dari sistem ini adalah untuk mengelompokkan tanah serupa yang berada
pada satu genesis, tetapi kriteria khusus yang digunakan untuk menempatkan tanah dalam
kelompok-kelompok adalah dari sifat-sifat tanah.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan!
Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas
Jawaban:
a) Konsosiasi
Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah
yang serupa (similiar soil unit). SPT konsosiasi diberi nama sesuai dengan satuan
tanah yang dominan. Aturan penamaannya sebagai berikut:
Nama pertama terdiri dari satuan tanah atau takson yang kemudian diikuti
dengan fase.
Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organic di permukaan tidak
disertai dengan tanda ‘koma’. Contoh: Ciawi liat. Tidak ditulis: Ciawi, liat.
Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu, berkerikil
dan sebagainya, maka penulisannya menggunakan‘koma’. Contoh:
Cobanrondo, berbatu.
Untuk dua atau tiga fase digunakan ‘koma’. Contoh: pujian liat, lereng 15-
20%, tererosi.
Penulisan fase erosi ditulis paling belakang.
Penulisan fase lereng ditulis paling belakang kecuali jika ada fase erosi.
Contoh: pujian skeletal berliat, substratum padas, lereng 5-30%, tererosi.
Dalam konsosiasi paling tidak mempunyai 50% satu satuan tanah yang sama
dan 25% satuan tanah yang serupa. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa
maksimal mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah
yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang
menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Secara
umum satuan tanah yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan
dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan
yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan
ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa
mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas.
b) Asosiasi
SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang
digunakan dalam penamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama.
Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain ke
dalam SPT-SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi
dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan ke dalam SPT-SPT
konsosiasi yang berbeda.
Contoh penamaan:
Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal)
Asosiasi Cangar, terjal-Batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)
Asosiasi Typic Fragiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group)
c) Kompleks
SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-
satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga
komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran
satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam
skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Cara penamaannya:
Ditulis kata ‘kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak sama,
misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh: Kompleks Coban rondo-
Sebaluh.
Kata ‘kompleks’ tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah yang
menyusunnya sama. Contoh: Jeho-Culaliat.
Contoh:
Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase berbatu di
permukaan).
Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 - 8% (keduanya mempunyai fase lereng yang
sama).
Tandem-Toki liat, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase tekstur lapisan atas
dan lereng yang sama).
Kompleks Toki berbatu-Lante (hanya seri toki yang mempunyai fase berbatu).
9. Beri contoh single value map. Mengapa peta tersebut dikatakan bukan peta tanah?
Jawaban:
Single Value Map di atas bukan termasuk peta tanah karena peta tanah merupakan
suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-jenistanah di suatu daerah. Peta ini
dilengkapi dengan legenda yang secara singkat menerangkan sifat-sifat tanah dari masing-
masing satuan peta. Peta tanah biasanya disertai dengan “Laporan Pemetaan Tanah” yang
menerangkan lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang digambarkan dalam peta
tanah tersebut. Pada peta tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang
dijumpai di lapangan. Garis batas tersebut berupa poligon-poligon yang digambarkan pada
peta tanah yang lazim disebut satuan peta tanah (SPT). Sedangkan pada gambar di atas
menginformasikan sebatas peta keseluruhan dan tidak menggambarkan kondisi tanah
sertainformasi yang menyangkutdengan keadaan tanah maupun taksonomi tanah.
10. Apa yang dijelaskan dalam gambar ini?
Jawaban:
a. Rigid survey (Metode Sintetik) :
Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Grid
Kaku (Rigid Grid). Penentuan batas tanah ini diterapkan pada survei tanah detail
sampai dengan sangat detail, dimana tidak tersedia foto udara. Dalam metode ini,
pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak
sama dalam kedua arah. Metode ini juga sangat cocok diterapkan pada daerah-daerah
dimana posisi pemeta sukar ditentukan dengan pasti. Kalaupun foto udaranya tersedia,
mungkin:
Skalanya terlalu kecil
Mutunya sangat rendah
Daerah yang disurvey tertutup awan atau kabut
Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogeny dan datar
Daerah yang disurey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat
Daerah survey berrawa, padang rumput atau savana yang tidak menampakkan
gejala permukaan.
Terdapat keuntungan dan kerugian menggunakan metode grid kaku.Keuntungan
menggunakan metode grid kaku: tidak memerlukan penyurvey yang berpengalaman
karena lokasi titik-titik pengamatan sudah di plot pada peta rintisan (peta rencana
pengamatan).Kerugian menggunakan metode grid kaku antara lain:
Perlu waktu sangat lama, terutama untuk medan berat
Penggunaan titik pengamatan tidak efektif
Sebagian dari lokasi pengamatan, tidak mewakili satuan peta yang dikendaki
(misal pada pengamatan pemukiman, daerah peralihan 2 satuan lahan, dan lain-
lain).
b. Adapted grid survey (Metode Analitik):
Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Grid
bebas (adapted grid survey). Metode ini merupakan perpaduan antara metode grid
kaku dengan metode fisiografi. Metode ini dilakukan pada survei detail sampai
dengan semi detail yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-
tempat yang orientasi lapangan cukup sulit.
Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak
titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan
fisiografi. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka
jarak titik-titik pengamatan adalah rapat. Sebaliknya jika bentuk lahan relatif seragam,
maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah renggang. Metode ini sangat baik
diterapkan oleh penyurvei yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi foto
udara.
c. Physiografic survey :
Physiografic survey merupakan metode gabungan antara Adapted grid survey
dengan rigid survey. Metode ini hanya melakukan pengamatan profil tanah hanya
untuk memastikan batasan-batasan jenis tanah. Gambar diatas menunjukkan lokasi
titik observasi menggunakan metode Fisiografik (bantuan foto udara). Metode ini
sangat efektif pada survei tanah berskala < 1 : 25.000, dan tersedia foto udara
berkualitas cukup tinggi. Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU,
sedangkan kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan
mengidentifikasi sifat dan ciri tanah masing-masing satuan peta. Pengamatan
dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masing-masing satuan peta. Pada
penentuan batas tanah menggunakan metode fisiografik, jumlah pengamatan pada
tiap-tiap satuan peta tergantung pada :
Ketelitian IFU, keahlian dan kemampuan penyurvei dalam memahami
hubungan fisiografi dan keadaan tanah
Kerumitan (kompleks atau tidaknya) satuan peta tersebut. Semakin rumit,
maka semakin banyak luasan satuan peta. Semakin luas, maka jumlah
pengamatan yang dilakukan juga semakin banyak.
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di
Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yang digunakan di
Amerika, Kanada, Inggris dan negara lainnya.
Jawaban:
Jenis-jenis peta tanah
1. Peta Tanah Bangun (skala1 : 2.500.000 atau lebih kecil); fungsi dari peta ini untuk
memberikan petunjuk kasar mengenai penyebaran jenis-jenis tanah.
2. Pata Tanah Eksplorasi (skala1 : 1.000.000 – 1 : 2.500.000); peta tanah eksplorasi
berfungsi untuk memberikan gambar kemungkinan penelitian terarah, menunjukkan
potensi sumberdaya alam (tanah), adanya problem area suatu daerah serta
kemungkinan pengembangan daerah.
3. Peta Tanah Tinjau (skala1: 100.000 – 1 : 250.000); peta tanah tinjau berfungsi
memberikan keterangan lebih lanjut tentang jenis tanah suatu wilayah untuk
keperluan tertentu.
4. Peta Tanah Semi Detail (skala 1: 25.000-1: 100.000); peta tanah semi detail berfungsi
untuk pelaksanaan-pelaksanaan tertentu dari suatu wilayah yang luasnya dibatasi pada
maksud tersebut. Peta ini dapat menggambarkan lebih jelas lagi mengenai hal-hal
yang dalam peta tanah eksplorasi atau peta tinjau belum disajikan (jelaskan).
5. Peta Tanah Detail (skala 1: 5.000-1: 25.000); peta tanah detail berfungsi untuk
proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun
percobaan dan sebagainya.
12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta?
Mengapa perlu ada batasan tersebut?
Jawaban:
Luas Minimum adalah luas terkecil dari suatu peta yang berfungsi untuk
menentukan daerah efektif pengamatan. Perlu ada batasan, karena untuk menghindari
rumitnya satuan dalam peta tanah.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing kelompok
agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala yang berbeda
Jawaban:
Satuan luas minimum di Indonesia adalah 0,4 cm2.
Contoh menghitung luas peta berskala 1 : 50.000 dengan menggunakan sistem grid.
Bila jumlah kotak pada sistem grid ada 10, dengan luas 1 kotak 2 cm x 2 cm. Maka
luasnya di lapangan adalah
L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)²
L = (10 x (2 cm x 2 cm)) x (50000)²
L = (10 x 4 cm²) x 2.500.000.000 cm²
L = 40 cm² x 2.500.000.000 cm²
L = 500.000.000.000 cm² = 50 km2
Menurut kelompok kami, jika kami melakukan survei tanah di daerah pada Gambar
3, metode survei yang kami gunakan yaitu metode Grid-Kaku (Rigid Grid). Karena daerah
tersebut tertutup vegetasi (hutan) dengan permukaan yang relative datar. Biasanya metode
Grid-Kaku diterapkan pada survei tanah detail sampai dengan sangat detail, dimana tidak
tersedia foto udara. Namun, kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin kenampakan
permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogendan datar, daerah yang di survei
tertutup vegetasi yang rapat dan lebat. Selainitu, metode Grid-Kaku tidak memerlukan
penyurvei yang berpengalaman, karena lokasi titik-titik pengamatan sudah diplot pada peta
rintisan (peta rencana-pengamatan).