Block Book Hukum Internasional

39
PERKULIAHAN HUKUM INTERNASIONAL I. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Hukum Internasional Kode Mata Kuliah/SKS : MI 011 / 3SKS Semester : 2 Status Mata Kuliah : Wajib Nasional II. Pengajar Nama : Made Maharta Yasa Telepon : (0361)8448071 e-mail : [email protected] [email protected] Nama : I Gede Pasek Eka Wisanjaya Telepon : (0361)721726 e-mail : [email protected] III. Organisasi Materi 1. Pengertian, Batasan dan Istilah Hukum Internasional 1) Pengertian dan Batasan Hukum Internasional. 2) Istilah Hukum Internasional. 3) Bentuk Perwujudan Hukum Internasional. 4) Hukum Internasional dan Hukum Dunia. 2. Masyarakat Internasional dan Hukum Internasional 1) Masyarakat Internasional Sebagai Landasan Sosiologis Hukum Internasional. 2) Hakikat dan Fungsi Kedaulatan Negara. 3) Pengaruh Perubahan-perubahan Peta Politik, Kemajuan Teknologi dan Struktur Masyarakat Internasional Terhadap Hukum Internasional. 3. Sejarah Perkembangan Hukum Internasional 4. Hakikat Dasar Berlakunya Hukum Internasional. 1 | Page

Transcript of Block Book Hukum Internasional

Page 1: Block Book Hukum Internasional

PERKULIAHAN HUKUM INTERNASIONAL

I. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Hukum InternasionalKode Mata Kuliah/SKS : MI 011 / 3SKSSemester : 2Status Mata Kuliah : Wajib Nasional

II. Pengajar

Nama : Made Maharta YasaTelepon : (0361)8448071e-mail : [email protected]

[email protected]

Nama : I Gede Pasek Eka WisanjayaTelepon : (0361)721726e-mail : [email protected]

III.Organisasi Materi

1. Pengertian, Batasan dan Istilah Hukum Internasional1) Pengertian dan Batasan Hukum Internasional.2) Istilah Hukum Internasional.3) Bentuk Perwujudan Hukum Internasional.4) Hukum Internasional dan Hukum Dunia.

2. Masyarakat Internasional dan Hukum Internasional1) Masyarakat Internasional Sebagai Landasan Sosiologis Hukum

Internasional.2) Hakikat dan Fungsi Kedaulatan Negara.3) Pengaruh Perubahan-perubahan Peta Politik, Kemajuan Teknologi dan

Struktur Masyarakat Internasional Terhadap Hukum Internasional.

3. Sejarah Perkembangan Hukum Internasional

4. Hakikat Dasar Berlakunya Hukum Internasional.

5. Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional1) Hukum Internasional Dalam Tata Hukum Secara Keseluruhan.2) Primat Hukum Internasional Menurut Praktik Internasional.3) Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional Menurut

Hukum Positif Beberapa Negara.

6. Subyek Hukum Internasional.1) Negara.2) Tahta Suci Vatican.3) Palang Merah Internasional.4) Organisasi Internasional.

1 | P a g e

Page 2: Block Book Hukum Internasional

5) Individu.6) Pemberontak dan Pihak Dalam Sengketa.

7. Sumber Hukum Internasional. 1) Perjanjian Internasional.2) Kebiasaan Internasional.3) Prinsip Hukum Umum.4) Sumber Hukum Internasional Tambahan.

8. Kedaulatan. 1) Pengertian Kedaulatan.2) Kedaulatan Teritorial.3) Cara-cara Perolehan Kedaulatan.4) Kehilangan Kedaulatan.5) Kedaulatan Atas Wilayah Udara.

9. Yurisdiksi. 1) Pengertian Yurisdiksi.2) Yurisdiksi Teritorial.3) Yurisdiksi Individual.4) Yurisdiksi Universal.

10. Tanggung Jawab Negara. 1) Sifat Tanggung Jawab Internasional.2) Pelanggaran Perjanjian.3) Pengambilalihan Harta Milik Asing.4) Tanggung Jawab Pelanggaran Internasional5) Tuntutan Ganti Rugi.

11. Pengakuan. 1) Pengertian Pengakuan.2) Teori-teori Pengakuan.3) Macam-macam Pengakuan.4) Cara-cara Pemberian Pengakuan.5) Bentuk-bentuk Pengakuan.

12. Suksesi Negara. 1) Pengertian Suksesi Negara.2) Suksesi Universal dan Suksesi Parsial.3) Cara-cara Terjadinya Suksesi Negara.

13. Penyelesaian Sengketa. 1) Dasar Pengaruran.2) Sifat Penyelesaian Sengketa.3) Metode Penyelesaian Sengketa Secara Damai.4) Penyelesaian Sengketa Dengan Kekuatan

14. Hak Asasi Manusia. 1) Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia.2) Teori-teori Dalam Hak Asasi Manusia.

2 | P a g e

Page 3: Block Book Hukum Internasional

3) Instrumen-instrumen Hukum Dalam Perlindungan Hak Asasi Manusia.4) International Convention on Civil and Political Rights dan International

Convention on Economic, Social, and Cultural Rights.5) Genocide.

IV. Metode dan Strategi Perkuliahan

Metode perkuliahan yang dipakai yaitu Problem Based Learning (PBL)

Method. Karena itu, strategi pembelajaran berupa tanya jawab, tugas terstruktur,

diskusi, belajar mandiri dan diskusi berkelompok terarah (focus group discussion).

Pada awal perkuliahan, tanya jawab dilakukan untuk mengetahui pengetahuan

mahasiswa mengenai hukum secara umum dan istilah ’internasional’ dan untuk

melakukan brainstorming atas permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi.

Tanya jawab juga dilakukan pada pertengahan maupun akhir perkuliahan.

Diskusi dan diskusi berkelompok dilaksanakan setiap pertemuan untuk setiap

materi bahasan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pada materi

bahasan tersebut. Tugas mandiri merupakan pekerjaan rumah (homework) untuk

mengkaji learning gool yang belum dibahas pada saat perkuliahan.

V. Penilaian

Penilaian meliputi aspek hard skills dan aspek soft skills. Penilaian hard skill

dilakukan melalui tugas-tugas (TT), UTS, dan UAS. Nilai hard skills diperhitungkan

menggunakan rumus nilai akhir (NA) pada Buku Pedoman FH UNUD, yaitu

(UTS + TT ) + 2 (UAS) 2

NA = 3

Penilaian soft skill (sikap dan perilaku) berdasarkan pada pengamatan dalam

tatap muka selama perkuliahan, diskusi, pengumpulan tugas-tugas, kehadiran dalam

perkuliahan dan pelaksanaan ujian-ujian. Nilai soft skill ini dikombinasikan dengan

NA untuk menentukan Nilai Hasil Studi (NHS) mahasiswa. NHS ditentukan dengan

kriteria sebagai berikut :

80 -100 A70 - 79 B+65 - 69 B60 - 64 C+55 - 59 C50 - 54 D+40 - 49 D0 – 39 E

3 | P a g e

Page 4: Block Book Hukum Internasional

Buku Bacaan/Literatur

Boer Mauna, 2000, Hukum Internasional : Pengertian, Peranan Dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung.

D.J. Harris, 1998, Cases and Material On International Law, Fifth Edition, Sweet And Maxwell, London.

Edy Suryono & Moenir Arisoendha, 1991, Hukum Diplomatik : Kekebalan dan Keistimewannya, Penerbit Angkasa, Bandung.

Etty R. Agoes, 1991, Konvensi Hukum Laut 1982 : Masalah Pengaturan Hak Lintas Kapal Asing, CV Abardin, Bandung.

Huala Adolf, 2002, Aspek-aspek Negara Dalam Hukum Internasional, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Ian Brownlie, 1990, Principle of Public International Law, Fourth Edition, Oxford University Press.

J.G. Starke, 1958, An Introduction of International Law, Fourth Edition, Butterworth & Co.

Malcolm Shaw, 1995, International Law, Butterworth.

Martin Dixon, 2007, Text Book On International Law, Sixth Edition, Oxford University Press.

Mochtar Kusumaatmadja, 1986, Hukum Laut Internasional, Binacipta, Bandung.

Mochtar Kusumaatmadja & Etty R. Agoes, 2002, Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung.

Sudargo Gautama, 1999, Pengantar Hukum Perdata Internasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman.

PERTEMUAN PERTAMA

4 | P a g e

Page 5: Block Book Hukum Internasional

PENGERTIAN, BATASAN DAN ISTILAH HUKUM

INTERNASIONAL

1. Hukum Internasional: Pengertian dan Batasan

Hukum Internasional dalam pembahasan ini adalah Hukum Internasional

Publik yang berbeda dari Hukum Perdata internasional.

Tugas I:

Temukan pengertian Hukum Internasional dan Hukum Perdata

Internasional!

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, temukan persamaan dan perbedaan

antara Hukum Internasional dan Hukum Perdata Internasional!

Manakah peristiwa di bawah ini yang termasuk dalam kajian HI?

o Indonesia melakukan perjanjian dengan Australia mengenai

pembebasan bea masuk mobil mewah.

o Pengusaha Indonesia melakukan perjanjian jual beli pakaian

bekas dengan pengusaha dari Philipina.

o Presiden RI menunjuk A sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh

untuk RRC.

o Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda ke Sudan.

o Warga Negara Indonesia (A) mewariskan semua kekayaannya

ke pada B warga negara Singapura.

o Indonesia dan Malaysia sepakat mengajukan sengketa

kepemilikan Pulau Sipadan Ligitan ke Mahkamah

Internasional.

o Perjanjian tapal batas di Pulau Kalimantan antara RI dan

Brunei.

o Perjanjian ekstradisi pelaku tindak pidana korupsi antara RI dan

Singapura.

o Penangkapan warga negara asing yang menyelundupkan ganja

ke Indonesia.

2. Istilah Hukum Internasional

5 | P a g e

Page 6: Block Book Hukum Internasional

Banyaknya istilah lain yang digunakan selain istilah Hukum Internasional

seperti istilah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum antarnegara

terkadang dapat menyebabkan kebingungan bagi penggunanya.

Tugas II

Dapatkah saudara menjelaskan perbedaan antara bangsa dan negara?

Temukan perbedaan istilah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa

dan hukum antarnegara!

Di antara semua istilah tersebut yang mana menurut anda paling tepat?

3. Bentuk Perwujudan Khusus Hukum Internasional: Hukum Internasional Regional dan Hukum Internasional Khusus

Sampai dengan saat ini kita menjumpai di samping ketentuan-ketentuan

hukum internasional yang berlaku umum (general) atau universal juga terdapat

ketentuan-ketentuan hukum internasional yang berlaku untuk suatu kawasan (region)

tertentu. Sehingga, dalam kepustakaan kerap pula disebut adanya global international

law atau general international law, yang merujuk pada hukum internasional yang

berlaku umum, dan istilah regional international law, yang merujuk pada hukum

internasional yang hanya berlaku di kawasan tertentu.

Ada pula bentuk khusus lain dari hukum internasional yang juga hanya

berlaku bagi sekelompok negara tertentu namun bukan berkembang melalui hukum

kebiasaan melainkan melalui perjanjian internasional.

Tugas III.

Temukan perbedaan di antara kedua perwujudan Hukum Internasional

yang disebutkan di atas!

Asean termasuk dalam kategori yang mana?

UNI EROPA masuk dalam bentuk yang mana?

Framework Agreement On Comprehensive Economic Cooperation Between The Association Of South East Asian Nations And The People's Republic Of China termasuk dalam kategori yang mana?

4. Hukum Internasional versus Hukum Dunia

6 | P a g e

Page 7: Block Book Hukum Internasional

Ada satu istilah lain yang – jika tidak dijelaskan – dapat mengacaukan

pengertian hukum internasional, yaitu istilah “hukum dunia” (world law). Meskipun

sepintas tampak tidak ada perbedaannya dengan istilah “hukum internasional”, kedua

istilah itu berpijak dari konstruksi pemikiran yang sangat berlainan.

Tugas IV.

1. Telusuri perbedaan antara Hukum Internasional dan Hukum Dunia!

2. Apakah kedua hukum tersebut mungkin terjadi?

PERTEMUAN PERTAMA

7 | P a g e

Page 8: Block Book Hukum Internasional

MASYARAKAT DAN HUKUM INTERNASIONAL

1. Masyarakat Internasional Sebagai Landasan Sosiologis Hukum Internasional

Hukum Internasional terbentuk dari adanya suatu masyarakat internasional

yang diatur oleh tertib hukum tersebut, dapat pula dikatakan bahwa landasan

sosiologis bidang hukum ini adalah adanya masyarakat internasional.

Masyarakat Internasional pada hakikatnya adalah hubungan kehidupan antar

manusia secara kompleks yang terdiri dari berbagai ragam masyarakat yang terjalin

dengan erat.

Tugas V.

Apa yang dimaksud masyarakat?

Apakah setiap kumpulan individu dapat disebut sebagai masyarakat

internasional?

2. Hakikat dan Fungsi Kedaulatan Negara dalam Masyarakat Internasional

Kedaulatan merupakan suatu sifat dan ciri yang hakiki dari suatu negara.

Kedaulatan (Souvereignty) berasal dari kata latin supranus yang berarti yang teratas.

Negara dikatakan berdaulat atau souvereign karena negara mempunyai kekuasaan

yang tertinggi. Negara tidak mengakui adanya kekuasaan tertinggi lainnya. Negara

mempunyai monopoli kekuasaan.

Tugas VI.

Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Pembentukan WTO dengan UU

No.7/1994. Dengan menjadi anggota WTO, Indonesia berkewajiban mematuhi

semua ketentuan dalam WTO. Semua kebijakan perdagangan harus mengacu

ke WTO. Bagaimana anda memandang masalah ini dilihat dari konteks

kedaulatan negara?

3. Masyarakat Internasional dalam Peralihan

Saat ini masyarakat internasional sedang mengalami berbagai perubahan yang

besar dan pokok yang perlu diperhatikan.

8 | P a g e

Page 9: Block Book Hukum Internasional

Perubahan peta bumi politik yang terjadi terutama setelah Perang Dunia II.

Proses yang sudah dimulai pada permulan abad ke XX ini telah merubah

pola kekuasaan politik di dunia ini dari satu masyarakat internasional yang

terbagi dalam beberapa masyarakat besar yang masing-masing mempunyai

daerah jajahan dan lingkungan pengaruhnya menjadi satu masyarakat

bangsa-bangsa yang terdiri dari banyak sekali negara medeka.

Kemajuan teknologi.

Perubahan yang terjadi dalam struktur organisasi masyarakat internasional.

Di lain pihak, ada perkembangan yang memberikan kompetensi hukum kepada

para individu dalam beberapa hal tertentu.

Tugas VII.

Apa pengaruh perubahan-perubahan tersebut di atas terhadap masyarakat

internasional?

9 | P a g e

Page 10: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KEDUA

SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL

Ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan antara raja-raja atau bangsa-

bangsa pada zaman dahulu :

India Kuno : terdapat kaidah dan lembaga hukum yang mengatur hubungan

antar kasta, suku-suku bangsa dan raja-raja yang diatur oleh adat kebiasaan.

Kitab Perjanjian Lama: ketentuan mengenai perjanjian perlakuan terhadap

orang asing dan cara melakukan perang.

Yunani: konsep hukum alam yaitu hukum yang berlaku secara mutlak

dimanapun juga dan yang berasal dari rasio atau akal manusia.

Tugas I.

Apakah dari ketiga kebudayaan tersebut masih tampak warisannya

dalam HI saat ini? Temukan contohnya.

Selain ketiga kebudayaan tersebut apakah masih ada kebudayaan lain

yang memengaruhi HI?

Mengapa Hukum Internasional tidak mengalami perkembangan pada

jaman Romawi!

Apa pengaruh Kekaisaran Byzantium dan Kerajaan-kerajaan Islam

terhadap HI?

Mengapa Perjanjian Westphalia sangat penting peranannya dalam

perkembangan Hukum Internasional?

10 | P a g e

Page 11: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KEDUAHAKIKAT DAN DASAR BERLAKUNYA

HUKUM INTERNASIONAL

Tugas II.

Masyarakat internasional yang diatur oleh hukum internasional adalah suatu

tertib hukum koordinasi dari sejumlah negara-negara yang masing-masing merdeka

dan berdaulat. Sehingga, berbeda halnya dengan tertib hukum nasional (yang bersifat

subordinasi), dalam tertib hukum koordinasi (hukum internasional) tidak terdapat

lembaga-lembaga yang disangkutpautkan dengan hukum dan pelaksanaannya atau

dengan kata lain dalam hukum internasional tidak terdapat kekuasaan eksekutif; tidak

terdapat lembaga legislatif; tidak terdapat lembaga kehakiman (yudisial);dan juga

tidak terdapat lembaga kepolisian.

Pertanyaan: mengapa HI mengikat?

Tugas III.

Akhir tahun 2008 Israel menyerang jalur Gaza, banyak korban meninggal dari

penduduk sipil. PBB tidak berhasil mencegah dan menghentikan serangan ini. Israel

hanya dikecam karena melakukan kekejaman terhadap penduduk sipil, namun tidak

mendapatkan sanksi internasional. Bagaimana anda memandang hal ini dilihat dari

sudut daya mengikatnya HI (kaitkan Piagam PBB)?

Tugas IV.

Setelah peristiwa 9/11, Amerika Serikat banyak melakukan serangan terhadap

negara-negara yang diduga sebagai sarang teroris. Serangan ini dilakukan dengan

alasan untuk membela diri. Namun Pasal 2(4) Piagam PBB secara eksplisit

menyebutkan bahwa semua anggota (PBB) harus menghindarikan melakukan

ancaman atau penggunaan kekuatan bersenjata terhadap integritas wilayah atau

kemerdekaan politis Negara lain. Bagaimana anda memandang hal ini dikaitkan

dengan daya mengikat HI?

11 | P a g e

Page 12: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KETIGA

HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL

1. Hukum Internasional Dalam Tata Hukum Secara Keseluruhan.

Terdapat 2 pandangan mengenai HI, yaitu

1) Voluntarisme

Bahwa berlakunya HI terletak pada kemauan negara. Berdasarkan pandangan

ini maka muncul paham dualisme yang melihat bahwa HI dan HN merupakan dua

perangkat hukum yang hidup berdampingan dan terpisah. Paham ini pelopornya

adalah Triepel (Jerman) dan Anzilotti (Italia).

2) Objektivis

Bahwa berlakunya HI terlepas dari kemauan negara. Berdasarkan pandangan

tersebut, maka muncullah paham monisme yang melihat HI dan HN merupakan dua

bagian dari satu kesatuan yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur kehidupan

manusia.

a. Monisme dengan primat HN

Menurut teori ini HI adalah lanjutan HN untuk urusan luar negeri

(penganutnya dinamakan mazhab Bonn yang salah satu pelopornya adalah Max

Wenzel).

b. Monisme dengan primat HI

HN bersumber dari HI yang secara hirarkis lebih tinggi. HN tunduk pada HI

dan kekuatan mengikatnya berdasarkan suatu pendelegasian wewenang dari HI.

Penganut teori ini disebut dengan Mazhab Vienna.

Tugas I.

Apa faktor yang melatarbelakangi munculnya paham dualisme

tersebut? Apakah cara pandang paham ini relevan untuk kondisi dunia

saat ini?

Apa akibat dari pandangan paham monisme di atas terhadap hubungan

antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional?

Baca Kasus Tembakau Bremen, lalu simpulkan Indonesia menganut

monisme model yang mana? Dan apakah sampai saat ini Indonesia

menganut model yang tetap sama?

12 | P a g e

Page 13: Block Book Hukum Internasional

Sengketa Pulau Sipadan-Ligitan antara Indonesia dan Malaysia yang

akhirnya dimenangkan Malaysia melalui Putusan Mahkamah

Internasional. Dalam peta Indonesia yang merupakan peninggalan

Belanda kedua pulau itu masuk wilayah RI. Indonesia tunduk pada

Putusan Mahkamah Internasional, Indonesia menganut model monisme

yang mana?

Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Pembentukan WTO dengan UU

No.7/1994. Dengan menjadi anggota WTO, Indonesia berkewajiban

mematuhi semua ketentuan dalam WTO. Semua kebijakan

perdagangan harus mengacu ke WTO. Bagaimana anda memandang

masalah ini dilihat dari konteks kedudukan HI dan Hukum Nasional?

Amerika Serikat sebagai salah satu anggota PBB seringkali menolak

untuk ratifikasi suatu perjanjian internasional misalnya penolakan AS

meratifikasi UNCLOS 1982, Amerika Serikat menganut model

monisme yang mana?

2. Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional Menurut

Hukum Positif Beberapa Negara.

Inggris dan Amerika Serikat menganut paham yang sama dalam memandang

hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional, yaitu doktrin

inkorporasi.

Tugas II.

Bandingkan penerapan doktrin tersebut pada kedua negara

tersebut!

Bagaimana hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum

Nasional dalam UUD 1945?

3. Pengadilan Internasional dan Hukum Nasional

Tugas III.

Dalam hal pengutamaan hukum nasional oleh pengadilan-

pengadilan nasional dalam hal adanya pertentangan dengan hukum

13 | P a g e

Page 14: Block Book Hukum Internasional

internasional, apakah hal ini akan memengaruhi kewajiban negara

itu untuk menunaikan kewajiban-kewajiban internasionalnya?  

Apakah bentuk Hukum Nasional dan Konstitusi sebuah negara,

dapat digunakan sebagai alasan untuk menyimpangi perjanjian

internasional atau melanggar aturan internasional? Lihat kasus

Pengadilan Penjahat Perang Dunia II di Nürnberg, Jerman.

Saat ini, pengadilan-pengadilan hak asasi manusia internasional

sering menyatakan hukum nasional tertentu tidak sesuai

(incompatible) dengan aturan-aturan internasional dan bisa

memberikan kompensasi kepada mereka yang hak-haknya

dilanggar, bagaimana anda memandang hal ini dalam konteks

hubungan antara HI dan Hukum Nasional? 

14 | P a g e

Page 15: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KEEMPAT

SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL

Subjek Hukum Internasional dalam arti yang sebenarnya adalah pemegang

segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Untuk dapat disebut sebagai

subyek HI, suatu entitas harus memiliki personalitas HI. Sebelumnya, agar suatu

entitas dapat dikatakan telah memiliki personalitas HI harus memiliki beberapa

kecakapan tertentu.

Tugas I. Entitas

Temukan kecakapan atau kemampuan yang harus dimiliki suatu entitas untuk

dapat berkedudukan sebagai subyek Hukum Internasional!

Tugas II. Kosovo

Tanggal 17 Februari 2008, Kosovo, salah satu provinsi di Serbia memutuskan

menyatakan kemerdekaan. Sudah bertahun-tahun penduduk di wilayah

tersebut mengalami tindakan diskriminatif oleh kaum Serb (yang merupakan

penduduk mayoritas di Serbia). Kosovo adalah wilayah yang makmur dan

subur dan memiliki hubungan dagang yang baik dengan beberapa negara di

dunia. Pernyataan kemerdekaan tersebut dalam waktu yang singkat diakui oleh

Turki, Perancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Pemerintah

Kosovo yang terpilih secara demokratis selanjutnya memutuskan untuk

secepatnya mengaksesi perjanjian-perjanjian perlindungan HAM dan juga

berkeinginan untuk menjadi anggota PBB yang ke 193.

Tugas III. Grace Holland

Grace Holland, seorang warga negara Australia, adalah seorang petugas dalam

WHO di Jenewa. Pada November 2007, WHO mengirimnya dalam sebuah

misi ke suatu negara di Afrika yang bernama Avaria, yang merupakan anggota

WHO. Tugasnya adalah untuk memberikan saran-saran dalam program

pengentasan AIDS/HIV. Kondisi politik di Avaria sedang mengalami

kekacauan. IPA (the Indigenous People of Avaria) sedang melakukan

pemberontakan melawan pemerintah. IPA bahkan sudah memiliki suatu

15 | P a g e

Page 16: Block Book Hukum Internasional

pemerintah ‘bayangan’ yang sudah memerintah di bagian selatan Avaria. Pada

Januari 2008 Grace ditangkap oleh IPA, dan tiga hari kemudian potongan

tubuhnya ditemukan. Tidak ada penyelidikan terhadap kejadian ini, tidak ada

ganti rugi yang didapat oleh WHO maupun keluarga Grace.

Tugas IV: Negara Kolaps

Somalia secara umum dapat digunakan sebagai contoh negara yang gagal

(negara yang runtuh). Dengan ketidakadaan berbagai bentuk aktivitas (yang

dapat dikaitkan dengan pemerintah) dalam jangka waktu yang lama, kemudian

muncul pertanyaan yang mendasar: apakah Somalia masih dapat disebut

sebagai negara?

Somalia tidak lagi memiliki pemerintah, angkatan bersenjata, polisi, bahkan

juga sistem peradilan sejak tahun 1991. Pada lain pihak, pengawasan wilayah

Somalia dilakukan oleh komandan-komandan perang (masing-masing suku)

yang yang bertikai.

Somalia tidak lagi dapat memberikan jaminan keselamatan, kesehatan, dan

pendidikan bagi penduduknya. Disamping juga tidak dapat lagi memenuhi

berbagai kewajiban internasional. Salah satu pertanyaan yang muncul:

siapakah yang bertanggung jawab (secara internasional/dalam hukum

internasional) atas kegagalan melakukan pengawasan berbagai kejahatan

pembajakan yang dilakukan di dalam wilayah Somalia?

Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi 1816 (2008) telah memberikan

kewenangan untuk melakukan penekanan terhadap para bajak laut dalam

wilayah laut Somalia. Hal utama yang sangat dikhawatirkan oleh Amerika

Serikat adalah: Somalia akan menjadi tempat yang aman bagi teroris. AS

meluncurkan rudal ke wilayah Somalia yang dipercayai telah membunuh

pimpinan kelompok teroris.

16 | P a g e

Page 17: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KELIMA

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

Pengantar: 

Sumber Hukum Internasional adalah bahan-bahan aktual yang digunakan para

ahli untuk menetapkan hukum yang berlaku bagi suatu situasi tertentu. 

Pasal 38 Ayat (1) Piagam ICJ: 

a. Treaty, yaitu konvensi internasional, baik umum ataupun khusus,

membentuk aturan-aturan yang secara nyata diakui oleh negara-negara; 

b. Customary International Law, yaitu kebiasaan internasional yang terbukti

dalam praktek umum dan diterima sebagai hukum; 

c. General Principles of Law recognized by Civilized Nations yaitu asas-asas

umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab; dan,  

d. Keputusan-keputusan pengadilan & ajaran para sarjana terkemuka dari

berbagai negara sebagai sumber tambahan dalam ICJ membuat keputusan.

Tunduk pada Pasal 59 Konvensi (Kekuatan mengikat keputusan hanya

pada pihak terkait). 

Tugas I: Sumber HI

1) Apakah susunan sumber Hukum Internasional tersebut di atas adalah

susunan yang bersifat hierarkis?

2) Temukan hubungan antara pembuatan perjanjian internasional dan

kedaulatan negara!

3) Temukan penjelasan dari pendapat yang menyatakan bahwa tidak

semua kebiasaan dapat dianggap sebagai Customary international

law!

4) Temukan hubungan antara Customary international law dan Opinio juris sive necessitates!

Tugas II. Kebiasaan Internasional vs Perjanjian Internasional

Sudah beberapa tahun ketegangan antara Negara Arkan dan Negara Bino

memanas. Arkan merasa sangat tidak senang dengan kenyataan bahwa Bino

memiliki rejim sayap kiri dan negara tersebut (Bino) tidak bersedia

17 | P a g e

Page 18: Block Book Hukum Internasional

bekerjasama dalam beberapa masalah. Ketika kelompok pemberontak mulai

melakukan perang geriliya melawan pemerintah Bino, Arkan mengharapkan

kelompok pemberontak ini sukses menggulingkan pemerintah Bino. Arkan

secara diam-diam menyuplai uang dan senjata kepada kelompok pemberontak

tersebut, bahkan Arkan mengirimkan pasukan elit untuk melatih mereka.

Pemerintah Bino menyadari hal tersebut dan kemudian melakukan perlawanan

terhadap mereka, namun akhirnya sadar bahwa hal ini sia-sia saja jika

pemberontak mendapatkan perlidungan dan dukungan dari Arkan.

Negara Bino beranggapan bahwa Arkan sudah melanggar ketentuan HI. Bino

tidak ingin terjadi konflik senjata dengan Arkan, dan mengajukan sengketa ini

ke Mahkamah Internasional, Arkan menyetujuinya. Namun Bino tidak sadar

bahwa Arkan tidak meratifikasi Piagam PBB, yang mana dalam Pasal 2

disebutkan mengenai pelarangan penggunaan kekuatan bersenjata terhadap

negara lain. Arkan beranggapan bahwa MI tidak akan dapat menggunakan

sumber HI lainnya.

18 | P a g e

Page 19: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KEENAMYURISDIKSI NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

Tugas I. Lotus Case

Sebuah kapal laut berbendera Perancis yang bernama S.S. Lotus menabrak

sebuah kapal berbendera Turki yang bernama S.S. Boz-Kour. Tabrakan ini

menyebabkan 8 awak kapal S.S. Boz-Kourt tewas, dan kapal tersebut terbelah

dan kemudian tenggelam.

Tugas II: Collateral Damage

Pada musim gugur tahun 2007, seseorang yang berkebangsaan Aljazair yang

bernama Abu Hasan membeli bahan peledak C-4 dengan maksud untuk

melakukan serangan terhadap markas NATO di Brunssum, Belanda. Di

kediamannya di Hasselt, Belgia dia mengatur bom waktu, namun oleh karena

adanya perubahan musim dari musim panas ke musim dingin, dia mengalami

kebingungan sehingga bom waktu diatur sejam lebih cepat dari yang

direncanakan. Hasilnya bom tersebut meledak lebih awal pada sebuah pompa

bensin di Gangelt, Jerman, saat ia mengisi bahan bakar sebelum melintasi

perbatasan dengan Belanda.

Sementara itu, pada saat bom meledak, Abu Hasan sedang membayar bahan

bakar yang ia beli sehingga ia selamat dari ledakan tersebut, ia hanya

mengalami luka ringan dan kemudian ditangkap oleh polisi Jerman. Pompa

bensi tersebut hancur total dan beberapa orang tewas. Dunia terkejut atas

peristiwa ini dan beberapa negara ingin mengadili Abu Hasan, atau mungkin

juga hal ini dilakukan oleh suatu organ internasional.

19 | P a g e

Page 20: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KETUJUH

TANGGUNG JAWAB NEGARA

 

Tugas I.

Pada tanggal 22 Oktober 1946, dua kapal penjelajah dan dua kapal penghancur

Inggris memasuki Selat Corfu Utara. Terusan Corfu, yang merupakan bagian

perairan Albania, sudah dinyatakan aman karena sudah dilakukan penyapuan

ranjau tahun 1944 dan 1945.

Salah satu kapal penghancur, the Saumarez, menabrak ranjau dan mengalami

kerusakan parah. Kapal penghancur lainnya, the Volage, dikirimkan untuk

menolong the Saumarez, namun dalam perjalanan juga menabrak ranjau dan

juga akhirnya mengalami kerusakan parah. Empat puluh lima perwira dan

pelaut Inggris meninggal dunia, dan empat puluh dua lainnya mengalami luka

serius.

Tugas II.

Seorang berkewarganegaraan Belanda bernama Ben de Jong memutuskan

untuk merayakan kelulusannya dengan mengajak kedua temannya untuk

berlibur ke salah satu kota wisata Balou, Spanyol. Suatu malam, saat mereka

hendak berangkat ke sebuah klub malam, dari balkon hotelnya, Ben melihat

asap yang dating dari lantai sebelah bawah kamarnya. Ia segera berlari ke

bawah dan memberitahukan hal tersebut ke resepsionis yang sedang bertugas.

Kemudian semua penghuni hotel dievakuasi dan petugas pemadam kebakaran

berhasil memadamkan api tersebut, dan tidak satupun terdapat korban jiwa.

Salah seorang resepsionis melaporkan bahwa Ben yang melihat asap untuk

pertama kalinya, lalu Ben ditahan oleh the Guardia Civil dan kemudian

ditahan. Saat itu Ben baru berumur 17 tahun, ia ditahan di sebuah sel yang

dihuni oleh 6 orang. Saat ia akan disidangkan, seorang wartawan memotretnya

dan merekam gambarnya, yang kemudian juga ditayangkan oleh sebuah media

Belanda. Ben ditahan selama dua bulan, dan ia kemudian terbukti tidak

bersalah dan bukti menyebutkan bahwa kebakaran tersebut disebabkab oleh

adanya arus pendek.

20 | P a g e

Page 21: Block Book Hukum Internasional

Setelah kembali ke Belanda, kehidupan Ben menjadi sangat sulit, orang-orang

mengasingkannya karena masyarakat mengganggap ia bersalah dalam kejadian

kebakaran tersebut. Orang tua Ben juga sudah menghabiskan banyak biaya

untuk menjenguk Ben saat ditahan dan juga untuk menyewa pengacara. Ben

mengalami ketinggalan pelajaran dalam tahun pertamanya kuliah. Ia juga

mengalami gangguan untuk berkonsentrasi saat ujian. Ben merasa harus ada

pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpanya.

Tugas III.

Berbeda dari sanksi yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB, sebuah

perusahaan yang berpusat di Antwerp (Belgia) membeli intan dari sebuah

kelompok bersenjata di Kongo. Kelompok (bersenjata) ini melakukan

kekerasan bersenjata. Senjata diperoleh dari hasil penjualan intan. Apakah

Belgia atau Kongo bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh

perusahaan tersebut? Dan apakah akan berbeda, jika perusahaan tersebut

bukan dimiliki oleh Belgia?

Ketika mengunjungi Inggris, direktur perusahaan tersebut ditangkap dan

dihukum. Dia menjalani hukumannya di penjara yang dimiliki dan dikelola

oleh perusahaan swasta Wackenhut Corporation. Ia bertanya apakah

pemerintah Inggris dapat bertanggung jawab dan ia kemudian mengajukan

gugatan berdasarkan European Convention on Human Rights atas pelanggaran

hak asasi manusia yang dialaminya selama ditahan. Pengacaranya memohon

dengan merujuk kasus Costello-Roberts v. United Kingdom, yang mana

memutuskan bahwa negara tidak dapat menghindarkan diri dari tanggung

jawab dengan mendelegasikan kewajibannya pada suatu badan swasta.

21 | P a g e

Page 22: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KEDELAPANPENGAKUAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL

PengantarHal yang sangat penting artinya dalam hubungan antarnegara, karena setiap

negara tidak ingin hidup terisolir. Sebelum mengadakan hubungan yang lengkap dan

sempurna, maka harus melalui proses pengakuan terlebih dulu. Dengan adanya

pengakuan, berarti negara baru itu dianggap mampu mengadakan hubungan

internasional, hal ini adalah syarat penting untuk dapat diakui sebagai subyek HI.

Tugas I:

Temukan hubungan antara pengakuan dengan status negara sebagai subyek

Hukum Internasional dalam kasus berikut ini:

Tanggal 17 Februari 2008, Kosovo, salah satu provinsi di Serbia memutuskan

menyatakan kemerdekaan. Sudah bertahun-tahun penduduk di wilayah

tersebut mengalami tindakan diskriminatif oleh kaum Serb (yang merupakan

penduduk mayoritas di Serbia). Kosovo adalah wilayah yang makmur dan

subur dan memiliki hubungan dagang yang baik dengan beberapa negara di

dunia. Pernyataan kemerdekaan tersebut dalam waktu yang singkat diakui oleh

Turki, Perancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Pemerintah

Kosovo yang terpilih secara demokratis selanjutnya memutuskan untuk

secepatnya mengaksesi perjanjian-perjanjian perlindungan HAM dan juga

berkeinginan untuk menjadi anggota PBB yang ke 193.

Namun di lain pihak Rusia dan Serbia tidak mengakui Kosovo sebagai suatu

negara.

Tugas II.

Pada tahun 2000 Negara B menyatakan kemerdekaannya dari Negara A.

Pernyataan kemerdekaan ini diakui oleh 5 negara C, D, E, F dan G. Namun

ketika terjadi perang untuk mempertahankan kemerdekaannya, Negara B

kalah, dan menyerah pada pemerintah Negara A. Hal ini berarti bahwa negara

B kembali menjadi bagian dari negara A.

Tugas III.

22 | P a g e

Page 23: Block Book Hukum Internasional

Pada tahun 2001 Tirkistan adalah bagian dari wilayah Republik Mizar. Tahun

2003 Amerika Serikat menandatangani sebuah perjanjian mengenai pemberian

hak kepada AS untuk mendirikan pabrik timah di Tirkistan. Namun kemudian

Dewan Perwakilan Rakyat Mizar menolak meratifikasi perjanjian itu karena

dianggap merugikan. Beberapa waktu kemudian terjadi pemberontakan di

Tirkistan.

Tiga hari kemudian, sebelum adanya kepastian, apakah pemberontakan itu

akan berhasil, Presiden AS memberikan pengakuan kepada pemerintah

Republik Tirkistan baru yang memisahkan diri dari Mizar.

Tugas IV.

Negara Chuan, di sebelah selatan Jepang diperintah oleh seorang Presiden

yang terkenal senang melakukan invasi terhadap wilayah negara tetangganya.

Sudah lebih dari tiga wilayah yang dianeksasi. Tahun 2009 pasukan dari

Negara Chuan memasuki wilayah Negara Yuan, dan kemudian menguasainya.

Penguasaan wilayah ini tetap dilakukan walaupun tidak mendapatkan

pengakuan dari negara lain.

Tugas V.

Telusuri Kasus GAM di Aceh, bagaimana hal ini dikaitkan dengan pengakuan

dalam Hukum Internasional?

23 | P a g e

Page 24: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KESEMBILANSUKSESI NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL

Tugas I: Factual State Succession

Telusuri termasuk suksesi jenis yang mana kasus-kasus berikut ini:

1) Penyerahan Korea oleh Jepang tahun 1910.

2) Pecahnya Columbia (1832) menjadi Venezuela, Equador dan New

Grenada.

3) Pecahnya Uni Soviet menjadi beberapa negara merdeka (1991).

4) Polandia pecah menjadi beberapa bagian yang kemudian diserap Rusia,

Austria dan Prusia (1795).

5) Kemerdekaan Timor Leste.

6) Penggabungan Jerman Barat dan Timur pasca glasnot dan perestroika.

Tugas II. Timor Leste

Telusuri Kasus Kemerdekaan Timor Leste, kemudian temukan hubungan

kasus ini dengan :

a. kekayaan negara.

b. kontrak-kontrak konsensional.

c. hak-hak privat.

d. tuntutan-tuntutan terhadap perbuatan melawan hukum.

e. utang-utang negara.

f. pengakuan.

Tugas III.

Bagaimana hubungan antara pengakuan terhadap negara dan suksesi universal

dan suksesi parsial?

Tugas IV.

Bandingkan suksesi pemerintahan dengan suksesi negara, kemudian

bagaimana hubungan kedua jenis suksesi tersebut dengan pengakuan?

24 | P a g e

Page 25: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KESEPULUHPENYELESAIAN SENGKETA

Tugas I. ALF

Dalam briefing intelijen harian, Presiden AS mendapatkan laporan dari

Direktur CIA bahwa African Liberation Front (ALF), sebuah kelomppok tidak

dikenal, sedang merencanakan serangan terhadap penduduk AS. Berdasarkan

seorang sumber, dikatakan bahwa serangan akan dilakukan secara simultan

dan akan berlangsung dalam waktu yang sangat dekat, sedang berdasarkan

sumber yang lain, serangan baru pada tahan persiapan. ALF ditengarai

memilki markas di sebuah Negara kecil di kawasan Afrika, namun tidak

terdapat kejelasan apakah Negara (tempat markas ALF) tersebut secara aktif

mendukung atau hanya mentoleransinya saja. Presiden memerintahkan

konsultan hukum Gedung Putih untuk secepatnya menyiapkan tandakan-

tindakan apa saja yang dapat dilakukan.

Tugas II. Kasus Sipadan-Ligitan

Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967

ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-

masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke

dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan

Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo akan tetapi ternyata

pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru

yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo

sebagai tetap berada di bawah Malaysia sampai persengketaan selesai,

sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini berarti status

kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas

kepemilikan dua pulau ini selesai. Pada tahun 1969 pihak Malaysia secara

sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta nasionalnya.

Pada tahun 1998 masalah sengketa Sipadan dan Ligitan dibawa ke ICJ,

kemudian pada hari Selasa 17 Desember 2002 ICJ mengeluarkan keputusan

tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligatan antara Indonesia

dengan Malaysia. Hasilnya, dalam voting di lembaga itu, Malaysia

dimenangkan oleh 16 hakim, sementara hanya 1 orang yang berpihak kepada

25 | P a g e

Page 26: Block Book Hukum Internasional

Indonesia. Dari 17 hakim itu, 15 merupakan hakim tetap dari MI, sementara

satu hakim merupakan pilihan Malaysia dan satu lagi dipilih oleh Indonesia.

26 | P a g e

Page 27: Block Book Hukum Internasional

PERTEMUAN KEDUABELASHAK ASASI MANUSIA

Tugas I: Individu, Hukum Internasional dan HAM

Dalam hukum internasional, paradigma negara-sentris telah mengakar sejak

lama. Sehingga ketika muncul ide untuk membuat perlindungan internasional

terhadap HAM, maka pro-kontra terjadi. Beberapa pendapat mengatakan

bahwa hukum internasional hanya mengatur hubungan antar negara, sehingga

individu tidak dapat dianggap sebagai subyek hukum internasional.

Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?

Tugas II. Timor Leste dan HAM

A seorang pejuang kemerdekaan Timor-Timur yang telah menjadi korban

akibat tindakan militer Indonesia (ketika kerusuhan pasca jajak pendapat

penentuan kemerdekaan Timor-Timur). Kondisi fisik A yang sakit-sakitan

sebagai akibat peristiwa itu dan kehidupan keluarga yang tidak menentu telah

mendorongnya mencari keadilan. Berbagai upaya hukum telah dilakukan tapi

usahanya untuk memperoleh reparasi sampai sekarang belum terpenuhi.

Tugas III. Kasus Bosnia-Herzegovina

Telusuri Kasus pembantai etnis Bosnia-Herzegovina oleh etnis Serbia.

Pertanyaan:

1) Apakah negara (Serbia-Monternegro) dapat diminta

pertanggungjawaban dalam kasus genosida tersebut ?

2) Apabila negara memang dapat diminta pertanggungjawaban dalam hal

ini, apakah ini tidak bertentangan dengan konsep pertanggungjawaban

indivudual seperti yang telah dikenal dalam pelanggaran HAM berat?

27 | P a g e