Bkk Pak Icol
-
Upload
karina-fillia-darmawan -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
Transcript of Bkk Pak Icol
![Page 1: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS I
BAHAN KONTRUKSI KIMIA,DAN PENGOLAHAN BAHAN
MENTAH MENJADI BAHAN BAKU
MAK
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
Bahan Kontruksi Teknik Kimia
Nama : Karina
NIM : 03111003034
Kelas : B
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Kimia
Dosen Pembimbing : Ir. Faisol Asip
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
![Page 2: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/2.jpg)
Kriteria Pemilihan Bahan Konstruksi Kimia
Berikut ada 3 kriteria pemilihan bahan konstruksi kimia yaitu :
Dasar – dasar pemilihan Bahan Konstruksi Teknik Kimia
Untuk memilih material kita patut berpegang kepada “most important characteristics” dari suatu
material, dan hal ini juga bergantung dengan keadaan geografis atau lingkungan suatu tempat.
Pedoman ini dapat dijadikan penentuan skala prioritas untuk memilih suatu material, dan hal itu
adalah:
Material properties
Thermal properties
Corrosion resistance
Thermal conductivity and e;ectrical resistance
Ease of fabrication
Availability in standard size
Cost
Kriteria Pemilihan Bahan Kontruksi
Kimia
Kriteria Pemilihan Bahan Kontruksi
Kimia
BiayaBiaya Sifat Umum BahanSifat Umum Bahan KetersediaanKetersediaan
Sifat Mekanik BahanSifat Mekanik Bahan
Sifat Thermal BahanSifat Thermal Bahan
Sifat Listrik BahanSifat Listrik Bahan
![Page 3: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/3.jpg)
Contamination
Recycle
1. Biaya
Bahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi
produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan
nilainya relatif besar. Biaya yang timbul atau terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk
menempatkannya dalam keadaan siap diolah disebut biaya bahan baku.
Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli, biaya angkutan, dan biaya-biaya lainnya
yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut siap dipakai. Jadi harga pokok bahan
baku bukan hanya harga yang tercantum pada faktur pembelian (harga beli).
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan
baku dapat di peroleh dari pembelian lokal,impor atau dari pengelolahan sendiri. Dalam
memperoleh bahan baku mengeluarkan harga beli bahan baku, biaya-biaya pembelian,
pengudangan, dan biaya perolehan lain.
Sebelum di bahas unsur-unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang di
beli berikut diuraikan sistem pembelian lokal bahan baku.
Dalam sisem pembelian lokal bahan baku terdiri dari berbagai macam prosedur yaitu:
1. Prosedur permintaan pembelian bahan baku.
2. Prosedur order pembelian
3. Prosedur penerimaan bahan baku
4. Prosedur pencatatan penerimaan bahan baku di bagian gudang
5. Prosedur pencatatan utang yang timbul dari pembelian bahan baku
2. Ketersediaan
Bentuk alami dari arsip yang akan disimpan termasuk ukuran, jumlah, berat, komposisi
fisik dan nilainya. Bahan baku merupakan salah satu unsur penting dalam proses produksi,
![Page 4: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/4.jpg)
dengan tersedianya bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat contohnya pada suatu
pembuatan bahan baku beton untuk jalan dalam hal ini dipakai metode perencanaan bahan baku
atau MRP (Material Requirement Planning ). MRP sendiri bersumber dari tiga masukannya
yaitu Master Production Schedule (MPS), Bill of Material dan Inventory Record File . Adapun
kegunaan dari MRP ini adalah menjamin tersedianya bahan baku,menjamin kuantitas
persediaan dalam tingkat yang paling rendah,mengurangi resiko keterlambatan bahan baku atau
dengan kata lain dapat mengetahui kebutuhan bersih dalam jumlah dan waktu yang tepat.
3. Sifat – Sifat Umum
Sebagaimana benda-benda lainnya, sifat-sifat bahan konstruksi dapat dikelompokkan
dalam 3 (tiga) kelompok utama, yaitu sifat fisik, kimia dan mekanik. Sifat fisik benda
merupakan sifat-sifat yang lebih mudah untuk diamati secara visual,sebagian pengamatan
tidak memerlukan alat bantu untuk dapat mengamatinya dan sifat ini umumnya mempengaruhi
kemampuan (sifat) mekanika suatu benda. Sifat mekanikbenda adalah sifat-sifat yang berkaitan
dengan perilaku interaksi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, yang justru ekspresi perilaku
tersebut terlihat sebagai gejala fisik.Sedangkan sifat kimia merupakan sifat yang mempengaruhi
dua sifat lainnya, artinya jika perilaku kimiawi suatu benda diubah maka sifat fisik dan sifat
mekanik bendatersebut juga akan berubah. Tinjauan sifat kimia benda lebih kepada tinjauan
secaramikro dikarenakan perilaku kimiawi memang berlangsung pada bagian-bagian
yangsangat kecil dalam benda itu sendiri. Sifat kimia terdiri atas komposisi kimia bahan
itusendiri dan rekasi kimia suatu bahan akibat faktor lain dari luar.
3.1 Sifat Fisik Bahan Konstruksi
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa
mengubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifat intensif atauekstensif. Sifat intensif tidak
tergantung pada ukuran dan jumlah materi pada objek,sedangkan sifat ekstensif bergantung
pada hal tersebut. Sebagai tambahan, suatu sifatdapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak
tergantung arah pengamatan atauanisotropik jika sebaliknya. Sifat fisik suatu bahan konstruksi
terdiri atas berat, berat jenis, kadar air, kelembaban, serta kondisi umum fisik lainnya (warna,
kekasaran, dll).
![Page 5: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/5.jpg)
3.2 Sifat Thermal Bahan Konstruksi
Sifat termal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan suhu. Sifat termal ini
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1. Kandungan uap air
Apabila suatu benda berpori diisi air, maka akan berpengaruh terhadap konduktifitas termal.
Konduktifitas termal yang rendah pada bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara
dalam bahan tersebut.
2. Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah kecil, namun secara umum
dapat dikatakan bahwa konduktifitas termal akan meningkat apabila suhu meningkat.
3.Kepadatan dan porositas
4.Konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan, apabila pori-pori bahan semakin
banyak maka konduktifitas termal rendah. Perbedaan konduktifitas termal bahan dengan
kepadatan yang sama akan tergantung pada perbedaan struktur yang meliputi ukuran, distribusi,
hubungan pori / lubang.
Sifat termal bahan dikaitkan dengan perpindahan kalor. Perpindahan kalor ada 2 jenis, yaitu :
1. Keadaan tetap (steady heat flow)
2. Keadaan berubah (transien heat flow)
Berikut adalah beberapa sifat konduktifitas termal bahan dan sifat lainnya.
Sifat Elektrik Bahan
Berdasarkan sifat listriknya, material/bahan dikelompokkan menjadi 3 sebagai berikut :
Konduktif – jika resistansinya < 105 ohm
Disini elektron mudah bergerak atau mengalir, jadi netralisasi dapat dilakukan dengan mudah
dengan cara grounding.
Contoh : logam dan tubuh manusia
Insulatif – jika resistansinya > 1011 ohm
Elektron bisa dikatakan tak dapat bergerak, jadi netralisasi hanya mungkin dilakukan dengan
ionisasi.
Contoh : plastik dan karet
![Page 6: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/6.jpg)
Dari pengukuran tribocharging, kita bisa menentukan apakah muatan listrik mudah ditimbulkan
pada bahan tersebut – jika tidak mudah membangkitkan muatan (atau muatan yang dihasilkan
cukup rendah), maka bahan itu dapat dikatakan sebagai anti-statik.
Statik disipatif – resistansi di antara 105 sampai 1011 ohm
Disini, elektron dapat bergerak tetapi lambat, jadi perlu diketahui parameter decay time. Untuk
mengetahui berapa cepat grounding dapat menetralisasi muatan. Pengukuran tribocharging juga
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah bahan tersebut anti-statik atau tidak.
Umumnya bahan yang masuk kategori statik disipatif adalah bahan buatan, artinya memang
khusus dibuat untuk mempunyai resistansi tertentu, misalnya bahan dasarnya adalah insulatif
tapi diberi tambahan karbon dalam kadar tertentu untuk membuatnya bersifat statik disipatif.
Jika kadarnya berlebih, bahan juga bisa bersifat konduktif.Untuk mengukur nilai resistansi
bahan, kita gunakan MegaOhmmeter (atau Surface Resistance Meter) – ini semacam
multimeter biasa tetapi dengan jangkauan pengukuran sampai 100 G Ohm atau lebih. Kita juga
dapat menggunakan electrometer (misalnya Electrostatic Voltmeter/ Fieldmeter) untuk
mengukur muatan listrik dari proses tribocharging dan dengan bantuan stopwatch, kita pun
dapat mengukur decay time secara kualitatif.
Untuk hasil yang lebih akurat, kita perlu menggunakan Charged Plate Monitor.Jadi, jika
adanya muatan listrik statik menimbulkan masalah, maka salah satu solusinya adalah dengan
menetralkan mutan listrik bersangkutan. Cara efektif untuk menetralkan muatan listrik
dilakukan berdasarkan sifat listrik material/bahan.Pada dasarnya netralisasi muatan dapat
dilakukan dua cara, yaitu grounding dan ionisasi dengan ionizer. Grounding dilakukan jika
elektron dapat bergerak atau mengalir dalam bahan bersangkutan, yaitu dengan
menghubungkan bahan tersebut ke tanah/bumi atau bagian ground dari kabel listrik karena
tanah/bumi adalah reservoar muatan (sumber muatan yang tak-terhingga). Sebaliknya, untuk
bahan yang tak dapat mengalirkan muatan, maka tidak ada jalan lain untuk menetralkan muatan
kecuali memberikan muatan yang berlawanan dari udara. Sebetulnya udara mengandung
sejumlah molekual uap air yang dapat menetralkan permukaan suatu benda, tapi netralisasi
secara alami ini akan berlangsung sangat lama. Untuk mempercepat proses netralisasi, maka
digunakan alat/peralatan yang disebut Ionizer. Ionizer dirancang untuk menghasilkan sejumlah
besar ion positif maupun negatif dan ion-ion tersebut diarahkan ke permukaan benda yang akan
dinetralisasi. Selain itu, netralisasi juga dapat dilakukan dengan membasahi permukaan bahan
![Page 7: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/7.jpg)
bersangkutan dengan air biasa (bukan DI water) atau larutan yang mengandung air seperti
IsoPropyl Alcohol (IPA).
3.3Sifat Kimia Bahan Konstruksi
Sifat kimia merupakan sifat yang mempengaruhi dua sifat lainnya, artinya jikaperilaku kimiawi
suatu benda diubah maka sifat fisik dan sifat mekanik benda tersebut juga akan berubah.
Tinjauan sifat kimia benda lebih kepada tinjauan secara mikrodikarenakan perilaku kimiawi
memang berlangsung pada bagian-bagian yang sangatkecil dalam benda itu sendiri. Sifat kimia
terdiri atas kompisisi kimia bahan itu sendiridan rekasi kimia suatu bahan akibat faktor lain dari
luar.
3.4 Sifat Mekanik Bahan Konstruksi
Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat mekanik menyatakan
kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima
beban/gaya/energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan / komponen tersebut.
Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada sifat
yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai cara
yang diperlukan. Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan
bahan. Baja mempunyai sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk
suatu pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik. Untuk
mengatasi hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi tersebut
diperbaiki dengan cara pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari
bahan lain seperti selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat
pada sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi. Berikut adalah
beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :
1. Ketangguhan (toughness) merupakan hubungan antara jumlah energi yang dapatdiserap
oleh suatu bahan hingga bahan tersebut putus/patah. Suatu bahan yang uletdengan kekuatan
yang sama dengan bahan rapuh (tidak ulet) akan memerlukan energypematahan yang besar
dan mempunyai sifat tangguh yang lebih baik. Semakin kecilenergi yang diserap oleh suatu
bahan, maka bahan tersebut akan semakin rapuh dansemakin kecil ketangguhannya. Cara
![Page 8: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/8.jpg)
ujinya menggunakan uji impact. Cara standarcharpy atau Izod merupakan dua cara
pemberian energi. Perbedaannya terletak padabenda uji dan cara pemberian energinya.Sifat
mekanik bahan salah satunya ditentukan oleh struktur mikro. Untuk mengetahui struktur
mikro, perlu mengetahui fasa diagram. Diagram fasa digunakan untuk peleburan,
pengecoran, kristalisasi dll.
2. Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa
menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada
jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser,
kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
3. Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk tahan
terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan
dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan
kekuatan. Kekerasan (hardness) merupakan ketahanan bahan terhadap besarnya
gaya(penetrasi) yang dapat menembus permukaan baja. Cara ujinya bisa menggunakan
ujiBrinell, Rockwell, Ultrasonic, dll. Bilangan Kekerasan Brinell (BKB) yang dihitung
dariluas daerah lekukan yang ditimbulkan oleh tekanan (penetrasi) yang besar. Lekukan
iniditimbulkan oleh bola baja karbida tungsten yang keras dengan beban standar.Sedangkan Kekerasan
Rock Well merupakan indeks kekerasan yang dihitungberdasarkan kedalaman penetrasi
suatu penekanan dengan standar yang kecil.
4. Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan.
Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila
tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang
terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama dengan
hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila tegangan yang bekerja telah
melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari perubahan bentuk tersebut akan tetap
ada walaupun tegangan yang diberikan telah dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan
seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk
yang permanen mulai terjadi, atau dapat dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan
![Page 9: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/9.jpg)
menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah
menerima bebang yang menimbulkan deformasi.
5. Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam
beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.
6. Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah
deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat
diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam pembentukan seperti
forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai
keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup besar
dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan yang ulet (ductile).
Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastik dikatakan sebagai
bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle). Keuletan (ductility ) merupakan
hal yang berhubungan dengan besar regangansebelum perpatahan. Keuletan merupakan
kemampuan suatu bahan untuk berdeformasisebelum putus. Keuletan ini berhubungan
dengan besarnya tegangan dan reganganyang terjadi sebelum putus. Uji yang dilakukan
biasanya merupakan uji tarik.Sebagaimana regangan, besaran ini tidak berdimensi. Selain
susut panjang, keuletanberikutnya adalah susut penampang (luasan) pada titik patah.
Perpanjangan merupakanukuran regangan plastis sedangkan penyusutan penampang
merupakan ukuran, susutplastis. Para Ahli Teknik lebih sering menggunakan penyusutan
penampang karena tidakmemerlukan panjang pengukuran dan besaran ini dapat digunakan
untuk menghitungregangan sebenarnya pada titik patah.
7. Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi
tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran
banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu
kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit diukur.
8. Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima
tegangan berulang – ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas
kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin
![Page 10: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/10.jpg)
disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting,
tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.
9. Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan suatu
logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi
waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif
tetap.
Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu :
1. Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis yang besarnya
tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.
2. Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang besar
berubah – ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut..
Secara garis besar bahan dapat kita bagi menjadi tiga golongan besar, yaitu :
1. Logam
2. Polimer atau plastik
3. Keramik
Pembagian kelompok besar ini didasarkan oleh perbedaan sifat-sifat bahan konstruksi kimia ini
sendiri.
a. LogamLogam memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
- Daya hantar panas tinggi
- Daya hantar listrik tinggi
- Kedap cahaya, Sifat kedap cahaya dari logam disebabkan oleh ketanggapan elektron yang terdislokasi terhadap getaran elektromagnet pada frekuensi yang tinggi
- Dapat dipoles sampai mengkilap
- Dapat diubah bentuknya sesuai fungsi dan kegunaan, Logam memiliki sifat mudah dibentuk karena didalam logam terdapat elektron yang terdislokasi sehingga dapat dengan mudah memindahkan muatan listrik dan energi termal.
![Page 11: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/11.jpg)
- Modulus logam sangat besar dan tinggi. Logam memiliki sifat modulus yang tinggi, menyebabkan logam memiliki ketahanan yang tinggi pula sehingga sukar untuk dibengkokkan.
b. Polimer atau Plastik
Mungkin dalam keseharian kita jarang mendengar kata polimer, apalagi buat orang yang masih
awam. Sungguh ia akan bertanya apa sesungguhnya polimer itu. Sedikit memberikan
penjelasan polimer itu berasal dari kata Poly yang berarti banyak dengan mer yang saya secara
sederhana menafsirkan sebagai singkatan dari monomer yang berarti 1 mer. Maka dapat kita
simpulkan bahwa polimer merupakan kumpulan dari monomer-monomer yang menjadi satu
sehingga memiliki sifatnya sendiri. Polimer yang sering kita jumpai adalah plastik itu lah
mengapa polimer diidentikkan dengan polimer, padahal sesungguhnya masih banyak contoh
polimer yang terdapat dikeseharian kita.
Polimer atau plastik memiliki keunggulan sebagai berikut:
- Berat jenis kecil
- Isolator terhadap panas dan listrik
- Mudah diberi warna
- Tahan terhadap larutan kimia
- Tidak banyak memantulkan cahaya dan cendrung tembus cahaya
Reaksi suatu polimer disebut dengan reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi ini dapat
berlangsung secara adisi atau pun kondensasi. Sebagai contoh dari polimer selain plastik yang
sudah lazim digunakan adalah Poliester resin yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat
kotak pelindung mesin. Polivinil klorida (PVC) dapat digunakan sebagai bahan pembuat pipa-
pipa yang tahan terhadap bahan kimia.
c. Keramik
Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan unsur yang bukan logam, memiliki
sifat umum sebagai berikut:
![Page 12: Bkk Pak Icol](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071705/55cf9968550346d0339d3da9/html5/thumbnails/12.jpg)
- Keras dan rapuh
- Tahan terhadap lingkungan suhu tinggi dan lingkungan yang lebih berat
persyaratannya.
- Tahan terhadap perubahan kimia.
- Mempunyai titik cair yang tinggi dibandingkan dengan logam atau organik.