bk sd smp sma
Transcript of bk sd smp sma
-
5/24/2018 bk sd smp sma
1/11
1. Bimbingan Konseling di PAUD/TK
BK adalah suatu lembaga disekolah yang bertugas membimbing dan melayani konseling
memecahkan permasalahan seperti mengatasi siswa-siswa yang mempunyai masalah, BK juga
membantu tercapainya segala aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan siswa. Baik aspek
akademik, bakat dan minat, emosional, sosial dengan teman, penyesuaian diri di lingkungan
yang baru, menemukan jati diri dan sebagainya, tentunya akan lebih baik jika proses
pelaksanaanya diarahkan sejak dini agar tercapai segala aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan siswa yang maksimal.Dari semua itu disinilah perlunya guru Bimbingan dan
Konseling (BK) di PAUD/TK dalam membantu mengidentifikasi permasalahan peserta didik dan
membantu tercapainya segala aspek perkembangan peserta didik di PAUD/TK
Lembaga ini bertanggung jawab terhadap perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan mental
spiritual.Agar apa yang dibebankan kepada guru PAUD/TK dapat dilaksanakan sesuai dengan
harapan maka diperlukan bimbingan dan konseling (BK) dilembaga tersebut.
Program BK ini sebenarnya sama pentingnya dengan program BK di sekolah menengah.sama
sama memiliki tujuan yang sama yaitu, membantu peserta didik agar bisa berkembang sesuai
bakat , minat serta kemampuannya secara optimal serta dapat mencegah terjadinya masalah yang
mingkin akan muncul pada peserta didik.
a.) Urgensinya Bimbingan Konseling di PAUD?TK
Perlu ditegaskan disini bahwa bimbingan dan konseling di lembaga PAUD/TK tidak hanya
diberikan kepada mereka yang mempunyai perilaku bermasalah, melainkan juga harus diberikan
kepada mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian,
konseling bukan hanya untuk mengatasi perilaku bermasalah pada anak didik, melainkan juga
bertindakan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya anak secara maksimal. Tugas dari
Lembga BK disini adalah mengatasi masalah dan juga mempersiapkan, mengantar , menjaga
tumbuh kembang pada tahap sejak dini yaitu :
1.) Menjaga Originalitas kebribadian anak
Kepribadian anak masih luwes, mudah dibentuk, sangat fleksibel, dan belum mengalami
peristiwa traumatik yang mengakar dalam hati sanubarinya atau alam bawah sadarnya. Dengan
demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang dijaga originalitas kepribadiannya akan
tumbuh secara alamiah menuju tahap-tahap perkembangan kepribadian yang lebih baik.
2.) Membina hubungan yang baik antar Orang Tua dengan Guru di PAUD
Umumnya, orang tua atau orang dewasa yang mengasuh anak didik masih menjalani komunikasi
intens dengan pihak sekolah jika anak yang diasuhnya masih berada di lingkungan lembaga
PAUD. Dalam hal ini, secara tidak disengaja telah terjadi interaksi yang sangat intens antara
anak didik.
-
5/24/2018 bk sd smp sma
2/11
3.) Persiapan mental peserta didik untuk memasuki tingkat dasar lanjut
Di PAUD/TK mereka diarahkan untuk mempunyai kepribadian yang matang untuk memasuki
sekoilah dasar, mereka juga di tuntut untuk mrmpunyai kemampuan akademik,berupa membaca,
menulis, berhitung dengan baik.adapun tujuan diberikannya bimbingan dan konseling bagi
peserta didik.selain itu, bimbingan konseling juga membantu guru mengidentifikasi bakat,minat,dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
4.) Menjaga Stabilitas perkembangan Fisik-Motorik Peserta didik.
Bimbingan konseling menjaga stabilitas serta keseimbangan perkembangan fisik-motorik peserta
didik agar mereka dapat tumbuh kembang sesuai dengan tumhuhperkembangannya secara
normal dan seimbang
5.) Memelihara Stabilisasi Perkembangan Kognitif Peserta didik. Peran bimbingan dan
konseling dalam perkembangan kognitif anak adalah memandu perkembangan kognitif anak agar
tidak terjebak pada pola pikir mistik yang irasional.
6.) Memelihara Stabilitas perkembanhgan bahasa Peranan BK dalam perkembangan bahasa
adalah mendikteksi keterlambatan berbicara anak. Normalnya anak-
anakmempunyai keterampilan berbahasa dasar sebelum masuk sekolah.
7.) Menjaga Stabilitas perkembangan sosial emosional
Perkembangan sosil emosonal terdiri dari dua kata, yakni perkembangan sosial dan
perkembangan emosional.perkembangan sosial berkaitan dengan peningkatan dalam hal
interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hinggamasyarakat luas,Peran BK dalam perkembangan sosial emosional ini adalah mengantisipasi
perilaku sosial anak sejak dini dan memberikan terapi psikis agar anak yang mengalami masalah
dapat mengendalikan emosinya.
b.) Masalah-masalah peserta didik di PAUD/TK
Stabilisasi Perkembangan Kognitif Peserta didik Peserta didik dikatakan bermasalah jika mereka
mengalami ketidak sesuaian antara harapan dengan kenyataan yang diinginkannya, tidak
terpenuhinya kebutuhannya serta merasa ada sesuatu hal yang tidak mengenakan padadirinya. Jenis-jenis maslah pada PAUD /TK
1.) Pola pikir anak (aspek kognitif). Perilaku bermasalah pada aspek kognitif, yaitu :
a.) Berpikir Irasional
b.) Pikiran negative
-
5/24/2018 bk sd smp sma
3/11
c.) Tidak mau belajar.
d.) Malas masuk sekolah.
e.) Sulit menghapal kata dan nama benda.
f.) Tidak memperhatikan pelajaran
g.) Terlambat berpikir
h.) Pelupa
i.) Rasa ingin tahunya rendah Suka menyalahkan orang lain dan menganggap dirinya paling
benar.
2.) Masalah fisik motoric
a.) Tanganya kidal
b.) Berjalan pincangButa,tuli,dan bisu
c.) Terlalu gemuk
d.) Berambut keriting
3.) Sosio emosional
a) Pendiam, pemalu, minder
b) Egois
c) Menolak realitas ( suka membuat kegaduan)
d) Bersikap kaku
e) Sulit berteman, membenci guru tertentu
c.) ModelModel Pendekatan Bimbingan Konseling di tingkat PAUD/TK.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam layanan bimbingan. Menurut Muro & Kottman
(1995).[2]ada empat pendekatan yang dapat dirumuskan sebagai suatu pendekatan dalam
bimbingan, yaitu pendekatan krisis, remedial, preventif dan perkembangan.
1.) Dalam pendekatan krisis layanan bimbingan dilakukan bilamana ditemukan adanya suatu
masalah yang krisis yang harus segera ditanggulangi, dan guru atau pembimbing bertindak
membantu anak yang menghadapi masalah tersebut untuk menyelesaikannya. Teknik yang
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn2 -
5/24/2018 bk sd smp sma
4/11
digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik-teknik yang secara pasti dapat mengatasi krisis
tersebut. Contoh : seorang anak menangis ketika anak bermain di luar kelas karena tangannya
berdarah dilempar batu oleh teman sebayanya. Guru atau pembimbing yang menggunakan
pendekatan krisis akan meminta anak untuk membicarakan penyelesaian masalahnya dengan
teman yang telah melukainya.
2.) Dalam pendekatan remedial, guru atau pembimbing akan memfokuskan bantuannya kepada
upaya penyembuhan atau perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ditampakkan anak.
Tujuan bantuan dari pendekatan ini adalah untuk menghindarkan terjadinya krisis yang mungkin
dapat terjadi. Berbagai strategi dapat digunakan untuk membantu anak, seperti mengajarkan
kepada anak keterampilan belajar, keterampilan bersosial dan sejenisnya yang belum dimiliki
anak sebelumnya.
3.) Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang mencoba mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin akan muncul pada anak dan mencegah terjadinya masalah tersebut. Masalah-
masalah pada anak taman kanak-kanak dapat berupa perkelahian, pencurian, merusak,menyerang dan sebagainya. Pendekatan preventif didasarkan pemikiran bahwa jika guru atau
pembimbing dapat membantu anak untuk menyadari bahaya dari berbagai aktivitas
itu. Pendekatan preventif ini dapat dilakukan dengan cara menyampaikan informasi kepada anak
tentang akibat dari suatu tindakan tertentu.
4.) Pendekatan perkembangan merupakan pendekatan yang lebih mutakhir dan proaktif,
dibandingkan dengan ketiga pendekatan di atas. Dalam pendekatan perkembangan, kebutuhan
akan layanan bimbingan di taman kanak-kanak/PAUDmuncul dari karakteristik dan
permasalahan perkembangan anak didik, baik permasalahan yang berkenaan dengan
perkembangan fisik motorik, kognitif, sosial, emosi, maupun bahasa.
2. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
a.) Urgensinya Bimbingan konseling di tingkat SD
Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat
mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami
dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self
direction), dan merealisasikan dirinya (self realization). Perlunya Bimbingan dan Konseling di
SD jika dikaji secara mendalam, Setidaknya ada tiga hal utama yang melatarbelakangi perlunya
bimbingan, yakni tinjauan secara umum (aspek pedagogis), sosiokultural, dan aspek psikologis.
1.) Latar Belakang Pedagogis.
a.) bahwa yang menjadi tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara
optimal bagi setiap anak didik. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk
-
5/24/2018 bk sd smp sma
5/11
mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
b.) Secara umum, perlunya bimbingan berhubungan erat dengan pencapaian tujuan
pendidikan nasional, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
terampil serta sehat jasmani dan rohani.
2.) Latar Belakang Sosio-Kultural.
a.) Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam
masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, informasi dan
sebagainya. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh individu, misalnya,
pengangguran, syarat-syarat pekerjaan, penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan,
perencanaan dan pemilihan pendidikan, masalah hubungan sosial, masalah keluarga, keuangan,masalah pribadi, dan sebagainya
3.) Latar Latar belakang psikologis
a.) Masalah perkembangan individu;
Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalamyaitu pembawaan dan
kematangan, dan faktor luar, yaitu pendidikan dan lingkungan.
b.) Masalah perbedaan individual.
Timbulnya perbedaan individu ini dapat kita kembalikan kepada faktor pembawaan dan
lingkungan sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu.
c.) Masalah kebutuhan individu;
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena
ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya.Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua
jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
d.) Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Proses penyesuaian diri ini banyak sekali menimbulkan berbagai masalah terutama bagi diriindividu sendiri. Jika individu dapat berhasil memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
lingkungannya dan tanpa menimbulkan gangguan atau kerugian bagi lingkungannya, hal itu
disebut adjusted atau penyesuaian yang baik
e.) Masalah belajar.
-
5/24/2018 bk sd smp sma
6/11
Pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai bantuan perkembangan dengan melalui kegiatan
belajar. Secara psikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh perubahan
tingkah laku untuk memperoleh pola pola respons yang baru yang diperlukan dalam interaksi
dengan lingkungan secara efisien. Beberapa masalah belajar, misalnya bagamana menciptakan
kondisi yang baik agar perbuatan belajar berhasil.
b.) Masalah-masalah bimbingan konseling di SD Jenis-jenis masalah yang dialami murid
sekolah dasar bisa bermacam-macam. Prayitno,(1997)[3]menyusun serangkaian masalah murid
di sekolah dasar. Masalah itu diklarifikasikan atas:
1) masalah perkembangan jasmani dan kesehatan.
2) masalah keluarga
3) masalah-masalah psikologis.
4) masalah-masalah social.
5) masalah kesulitan dalam belajar.
6) masalah motivasi dan pendidikan pada umumnya.
c.) Model-Model Pendekatan BK pada SD
Myrick yang diperjelas kembali oleh Sunaryo Kartadinata (1992)[4]mengemukakan empat
pendekatan dapat dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan, yaitu :
1.) Pendekatan krisis, dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu munculnya suatu krisis
dan dia bertindak membantu seseorang yang menghadapi krisis itu.
2.) Pendekatan Remedial, di dalam pendekatan remedial guru akan memfokuskan bantuannya
kepada upaya menyembuhkan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan yang nampak.
3.) Pendekatan Preventif, mencoba mengantisipasi masalah-masalah generik dan mencegah
terjadinya masalah itu.
4.) Pendekatan Perkembangan, pembimbing yang menggunakan pendekatan ini beranjak dari
pemahaman tentang keterampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan siswa untuk
mencapai keberhasilan di sekolah dan di dalam kehidupan.
3. Bimbingan Konseling di SMP
a.) Urgensinya BK di SMP
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn3http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn3http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn3http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn4http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn4http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn4http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7037552483959708258#_ftn3 -
5/24/2018 bk sd smp sma
7/11
1.) Pendidikan menengah berkenaan dengan tujuan institusional ditetapkan bahwa pendidikan
menengah bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian.Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial.
2.) Kebutuhan siswa selama rentang umur 12-15 tahun
Kebutuhan utama pada masa ini adalah kebutuhan psikologis, seperti mendapat kasih sayang,
menerima pengakuan terhadap dorongan untuk semakin mandiri, memperoleh prestasi di
berbagai bidang yang dihargai oleh teman sebaya, merasa aman dengan perubahan dengan kelas
mainnya. Tantangan pokok pada masa ini adalah menghadapi diri sendiri bila sudah mulai
memasuki fasepueral (masa pubertas), yaitu mengalami segala gejala kematangan seksual yang
biasanya sering disertai dengan aneka gejala sekunder seperti berkurangnya semangat untuk
bekerja keras, kegelisahan (galau), kepekaan perasaan, kurang percaya diri, dan penantangan
terhadap kewibawaan orang dewasa.
b.) Masalah-masalah dihadapi BK di SMP
1.) Masalah yang dihadapi dalam belajar
a.) Faktor keluarga
b.) Faktor lingkungan
c.) Lingkungan pergaulan remaja
2.) Perkembangan fisik dan psikis remaja
a.) Perkembangan fisik, Pertumbuhan fisik adalah perubahan yang berlangsung secara fisik dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuahn remaja. Berkaitan dengan perkembangan fisik
anak remaja, yang terpenting adalah aspek seksualitas. Aspek seksualitas dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu:
1.) Perubahan Seks Primer. Yang dimaksud dengan perubahan seks primer adalah perubahan
fisik yang berhubungan langsung dengan alat-alat (organ) reproduksi. Dalam perkembangannya
remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis yaitu pembuluh yang memproduksi
sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja priamengalamipulosio(mimpi basah), keluar sperma. Sementara pada remaja putri terjadi
pertumbuhan pesat pada ovarium (kandung telur) yang memproduksi sel telur (ovum) dan
hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadi siklus menarche(menstruasi pertama)
2.) Perkembangan Seks Sekunder, Perubahan seks sekunder adalah perubahan tanda-tanda
jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan alat reproduksi. Karakteristik seks sekunder
pada remaja pria adalah perubahan bentuk tubuh yang lebih jantan seperti bertambah lebarnya
-
5/24/2018 bk sd smp sma
8/11
bagian bahu. Suara lebih besar, tumbuh rambut pada daerah kelamin, kaki, ketiak, kumis dan
jenggot. Karakteristik perubahan fisik seks sekunder remaja putri berupa bertambahnya jaringan
ikat dibawah kulit yang berupa lemak terutama pada dada, pantat, paha dan lengan atas. hal ini
akan membentuk tubuh remaja putri menjadi lebih wanita (feminim).
c.) Model-Model Pendekatan Bimbingan Konseling di SMP
1.) Pendekatan krisis,yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan
adanya krisis yang dialami oleh konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam
mengatasi krisis atau masalah yang dihadapi / dialami oleh konseli.
2.) Pendekatan remedialyaitu membantu mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki
peserta didik dan berupaya pemberian remidi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut,
Tujuannya untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang
tertentu agar terhindar dari krisis
3.) Pendekatan preventif,yaitupemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan
pada pencegahan terjadinya masalah-masalah yang mungkin dialami oleh konseli. Tujuannya
mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin dialami peserta didik dan
mencoba mencegah masalah tersebut agar jangan sampai terjadi
4.) Pendekatan perkembangan, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang
menekankan pada identifikasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pengalaman yang diperlukan
konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik, pribadisocial dan karirnya. Tujuannya
adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/ potensi yang dimilikidengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya.
4. Bimbingan Konseling di SMA
a.) Urgensinya.Tujuan pendidikan menengah atas acap kali dibiaskan oleh pandangan umum
demi mutu keberhasilan akademis seperti persentase kelulusan, tingginya nilai Ujian Nasional,
atau persentase kelanjutan ke perguruan tinggi negeri. Kenyataan ini sulit dipungkiri, karena
secara sekilas tujuan kurikulum menekankan penyiapan peserta didik (sekolah menengah umum
/ SMU) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau penyiapan peserta didik(sekolah menengah kejuruan / SMK) agar sanggup memasuki dunia kerja. Akibatnya, proses
pendidikan di jenjang sekolah menengah akan kehilangan bobot dalam proses pembentukan
pribadi. Betapa pembentukan pribadi, pendampingan pribadi, pengasahan nilai-nilai kehidupan
(values) dan pemeliharaan kepribadian siswa ( cura personalis) terabaikan. Ini di buktikan
dengan kenyataan banyak adanya tindakan di kalangan pelajar ddengan adanaya tawuran antar
pelajar, dan tindakan yang tergolong kriminal lain. Dengan demikian tugas konselor lembaga
-
5/24/2018 bk sd smp sma
9/11
bimbingan konseling peran yang sebenarnya dan paling potensial menggarap, pemeliharaan
kepribadian dan pengasahan nilai-nilai kehidupan siswa tsb.
b.) Masalah-masalah BK di SMA
Pada masa SLTA, antara 15 tahun sampai dengan 21 tahun merupakan adalah masa transisi dari
masa anak-anak ke masa dewasa. Mereka banyak mengalami konflik karena adanya perubahan-
perubahan yang terjadi pada dirinya. Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah bisa
bermacam-macam. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:
1.) Permasalahan dalam belajar
a.) Kemampuan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang
cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
b.) Ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi
masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang
amat tinggi itu.
c.) Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang
memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
d.) Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar
mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e.) Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang perbuatan dankegiatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-
nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak
diketahuinya dan sebagainya.
2.) Permaslahan phisik dan phiskis
a) Permasalahan yang sedang dihadapinya, sesuai perkembangan usianya sebagai remaja yang
sedang berada dalam masa pancaroba yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
b) Mereka banyak mengalami konflik karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada
dirinya. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan psikhis meliputi PerkembanganIntelegensia,Perkembangan Emosi (Emosionalitas),Perkembangan Moral, sosial dan kepribadian.
c.) Model-Model Pendekatan BK di SMA
1.) Pendekatan krisis,yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan
adanya krisis yang dialami oleh konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam
mengatasi krisis atau masalah yang dihadapi / dialami oleh konseli
-
5/24/2018 bk sd smp sma
10/11
2.) Pendekatan remedialyaitu membantu mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki
peserta didik dan berupaya pemberian remidi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut,
Tujuannya untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang
tertentu agar terhindar dari krisis.
3.) Pendekatan preventif,yaitupemberian layanan bimbingan dan konseling yangmenekankan pada pencegahan terjadinya masalah-masalah yang mungkin dialami oleh konseli.
Tujuannya mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin dialami peserta
didik dan mencoba mencegah masalah tersebut agar jangan sampai terjadi.
4.) Pendekatan perkembangan, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang
menekankan pada identifikasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pengalaman yang diperlukan
konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik, pribadisocial dan karirnya. Tujuannya
adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/ potensi yang dimiliki
dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya
C. Kesimpulan
Perlunya layanan bimbingan di sekolah adalah berlatarbelakangkan tiga aspek.Pertama adalah
aspek lingkungan, khususnya lingkungan. sosial kultural, yang secara langsung ataupun tidak
langsung mempengaruhi individu siswa sebagai subjek didik, dan sekolah sebagai lembaga
pendidikan. Sebagai akibat dari lingkungan pengaruh sosial-kultural ini, maka individumemerlukan adanya bantuan dalam perkembangannya, dan sekolahpun memerlukan pendekatan
khusus. Bantuan dan pendekatan yang diperlukan adalah layanan bimbingan dan konseling.
Aspek yang kedua adalah lembaganya itu sendiri yaitu pendidikan yang mempunyai tanggung
jawab untuk mengembangkan kepribadian subjek didik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan
yang dilaksanakan secara tuntas baik dalam proses kegiatannya maupun tindak dan para
pelaksana nya yaitu guru sebagai pendidik. Untuk menuntaskan pendidikan, diperlu kan adanya
layanan bimbingan dan konseling.
Aspek ketiga adalah yang menyangkut segi subjek didik sebagai pribadi yang unik, dinamik danberkembang, memerlukan pendekatan dan bantuan yang khusus melalui layanan bimbingan dan
konseling.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan (sosial kultural), pendidikan, dan
siswa (psikologis) merupakan latar belakang perlunya layanan bimbingan dan konseling di
sekolah.
-
5/24/2018 bk sd smp sma
11/11
Daftar Pustaka
Erman Amti, Prayitno. 1997.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Depdikbud.
Kartadinata, Sunaryo. l992.Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Perkembangan Murid Sekolah
Dasar dan Implikasinya bagi Layanan Bimbingan, IKIPBandung, Laporan PenelitianMuro, James J & Kottman, Terry. (1995). Guidance and Counseling In The Elementary and
Middle School : A Practical Approaches.USA : Wm. C Brown Communication, Inc.
Nurihsan, Juntika. 2005.Manajemen Bimbingan Konseling di SD Kurikulum 2004. Jakarta:
Gramedia Widiasaraan Indonesia.
Winkel, W. S,.2007 Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, Jakarta: PTGramedia
Widiasarana.
Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : Rosdakarya.
http://saidaniahmad.blogspot.com/2012/12/makalah-bimbingan-konseling-di-paudtk.html
http://saidaniahmad.blogspot.com/2012/12/makalah-bimbingan-konseling-di-paudtk.htmlhttp://saidaniahmad.blogspot.com/2012/12/makalah-bimbingan-konseling-di-paudtk.htmlhttp://saidaniahmad.blogspot.com/2012/12/makalah-bimbingan-konseling-di-paudtk.html