BISPAR

91
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap masyarakat setempat dan sekitarnya. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya.Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi Negara sekalipun,m anfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek/segi yaitu manfaat pariwisata dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan, serta peluang dan kesempatan kerja. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pariwisata? 2. Apa manfaat pariwisata dari berbagai aspek? 3. Apa dampak negatif pariwisata? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian pariwisata. 2. Mengetahui manfaat pariwisata dari berbagai aspek. 3. Mengetahui dampak negatif pariwisata.

description

bisnis

Transcript of BISPAR

Page 1: BISPAR

1

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan

masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap masyarakat setempat dan

sekitarnya. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang

mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai

aspeknya.Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi Negara

sekalipun,m anfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek/segi yaitu manfaat

pariwisata dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu

pengetahuan, serta peluang dan kesempatan kerja.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian pariwisata?

2.      Apa manfaat pariwisata dari berbagai aspek?

3.      Apa dampak negatif pariwisata?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui pengertian pariwisata.

2.      Mengetahui manfaat pariwisata dari berbagai aspek.

3.      Mengetahui dampak negatif pariwisata.

BAB II

Page 2: BISPAR

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pariwisata

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan,

dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah

seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya

dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.

Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai

dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa

bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat

istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.

Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan

pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu

pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh

Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata

untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-

lokal.

Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan

pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah

Daerah

Berdasarkan definisi Organisasi Pariwisata Dunia, pariwisata atau tourisme adalah suatu

perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan

untuk aktivitas ini.

Menurut Macintosh dan Goeldner 1986, pariwisata adalah jumlah dari fenomena dan

hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, pemasok bisnis, pemerintah tuan rumah dan

masyarakat  tuan rumah dalam proses menarik dan hosting wisatawan dan pengunjung lainnya.

Sedangkan menurut H. Kodhyat 1983, pengertian pariwisata adalah perjalanan dari satu

tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,

sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan

hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

Page 3: BISPAR

B.     Manfaat Pariwisata dari Berbagai Aspek

Pariwisata memberikan manfaat bagi setiap manusia, karena pariwisata dapat melepas

penat dalam aktifitas sehari-hari. Oleh sebab itu para manusia membutuhkan dunia

pariwisata karena pariwisata dapat menyegarkan pikiran. Pariwisata memberikan manfaat

dibeberapa aspek, antara lain:

1.            Aspek ekonomi

Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan devisa yang besar

bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara. Devisa yang diterima secara

berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998, 1999, dan 2000 adalah sebesar 6,307.69;

5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan 5,748.80 juta dollar AS (Santosa, 2001). Pada tahun

2002 dan 2003, meskipun mengalami tragedi Kuta (Bom Bali), nilai devisa juga masih

tetap tinggi, yaitu US$ 4.496 Milyard tahun 2002 dan US$ 4.307 Milyard tahun 2003.

Kontribusi pariwisata menunjukkan trend yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 1985 penukaran valuta asing senilai 95,105 juta dollar AS. Angka ini

mengalami kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada tahun 1990, dan pada

tahun1997 (sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454 juta dollar AS. Selanjutnya, karena

nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran valuta asing hanya mencapai nilai 865,078 juta

dollar AS pada tahun 2000.

Erawan (1999) menemukan bahwa pada tahun1998, dampak pengeluaran wisatawan

terhadap pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan dampak dari investasi di

sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, industri pariwisata

menyumbang sebesar 51,6% terhadap pendapatan masyarakat Bali. Dilihat dari

kesempatan kerja, pada tahun 1998 sebesar 38,0% dari seluruh kesempatan kerja yang ada

di Bali dikontribusikan untuk pariwisata. Erawan lebih lanjut mengatakan bahwa dampak

pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor,

bukan saja hotel dan restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian (17,93%), sektor

industri dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan komunikasi (12,62%), sektor

jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan data mengenai distribusi

pengeluaran wisatawan. Data menunjukkan bahwa selama di Bali, pengeluaran wisatawan

yang terserap ke dalam ‘perekonomian rakyat’ cukup tinggi. Selain menghasilkan devisa

Page 4: BISPAR

pariwisata juga memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat

sekitar,seperti contohnya adalah tiket masuk suatu kawasan obyek wisata. 

2.            Aspek social budaya

Manfaat lain yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat terlihat pula dari

segi budaya. Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka akan membawa

pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi pengunjung wisata (turis)

dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata tersebut berada. Dari interaksi inilah para

wisatawan dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan juga

memahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut.

Bali merupakan salah satu contoh nyata daerah wisata yang berkembang amat pesat di

Indonesia. Banyaknya turis-turis yang berkunjung ke Bali, baik turis domestik maupun

internasional telah membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan daerah itu

sendiri. Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali merupakan sarana yang tepat bagi

pengenalan dan promosi kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional.

3.            Aspek lingkungan hidup

Pariwisata juga  mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah objek wisata

apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan haruslah terjaga

kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan

kita agar selalu terjaga kebersihannya. Pembangunan pariwisata tidak mengakibatkan

dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan penurunan kualitas tanah atau lahan

pertaninan baik lahan perladangan maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap

terjaga dengan baik. Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan

hutannnya dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada dasarnya

masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena kawasan hutan

yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa dipergunakan untuk kepentingan

hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya serta untuk keperluan persawahan.

4.            Aspek nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan

Manfaat pariwisata yang  kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita menjadi lebih

banyak mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa mengetahui kebiasaan orang

yang dari masing-masing Negara tersebut sehingga kita bisa mempelajari bagaimana

Page 5: BISPAR

kebiasaan yang baik di masing-masing nagara.Selain itu kita juga mendapat manfaat ilmu

pengetahuan dari pariwisata karena dengan mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu

dimana letak dan keunggualn sebuah objek wisata sehingga kita bisa mempelajari 

mengapa sebuah objek wisata tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di daerah objek

wisata daerah kita yang belum berkembang dengan baik.

5.            Aspek peluang dan kesempatan kerja

Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja.Sarana-sarana pariwisata seperti hotel dan

perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”. Menurut perbandingan jauh lebih banyak

untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya. Untuk setiap tempat tidur

dibutuhkan kira-kira 2 corang tenaga. Di Amerika Serikat untuk  tempat tidur diperlukan

279 tenaga kerja. Sudah tentu angka itu berbeda-beda menurut negaranya . Di Indonesia

untuk setiap kamar dibutuhkan kira-kira 2 orang tenga kerja.

Itu semua mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan pariwisata. Di

samping itu, pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang kerja yang tidak

berhubungan langsung dengan pariwisata. Yang terpenting  di bidang kontruksi bangunan

dan jalan.Banyak bangunan yang didirikan untuk hotel,restoran,toko

artshop,dll.Wisatawan-wistawan juga memerlukan makan dan minum,ini semua secara

tidak langsung menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian.Jadi, pariwisata

mempunyai banyak manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja.

C.    Dampak Negatif Pariwisata

1)      Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan perekonomian

terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau luka (vulnerability),

khususnya kalau negara tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing.

2)      Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-proyek

pariwisata berskala besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti barang-barang impor,

biaya promosi keluar negeri, tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari

penerimaan dan percontohan dari pariwisata dan lainnya.

3)      Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar mempunyai

kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar

perbankan atau lembaga keuangan lain. Sedangkan perusahaan kecil harus tergantung dari

Page 6: BISPAR

pinjaman atau subsidi dari pemerintah dan tabungan pribadi. Hal ini menjadi hambatan

dimana terjadi konflik aspasial antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.

4)      Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang rendah,

menjadi pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.

5)      Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri ini dapat

menaikkan harga tanah dimana kenaikan harga tanah dapat menimbulkan kesulitan bagi

penghuni daerah tersebut yang tidak bekerja disektor pariwisata yang ingin membangun

rumah atau mendirikan bisnis disini.

6)      Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan air,

keramaian lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang tradisional.

BAB III PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari uraian diatas, mulai dari pembahasan pertama sampai dengan pembahasan terakhir

kami dapat menyimpulkan bahwa pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat

yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha

mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam

dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

B.       Saran

Pariwisata di Indonesia masih sangat kurang direalisasikan dengan baik khususnya kota-

kota kecil dan menjaga kebersihan lingkungan wisata sering kali tidak di perhatikan

dengan baik. Pentingnya tenaga kerja yang professional dalam menunjang pariwisata,

selain itu infrastruktur juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan

pariwisata, karena dengan adanya fasilitas-fasilitas yang tersedia akan membuat wisatawan

tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.

Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat agar

terwujudnya iklim pariwisata yang baik di Indonesia. Sebagai wisatawan yang baik,

seharusnya kita dapat menjaga lingkungan khususnya untuk wisatawan domestic

(masyarakat Indonesia)

Page 7: BISPAR

PENGERTIAN INDUSTRI PARIWISATA

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka

menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam

penyelenggaraan pariwisata ( Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009)

 

Elemen Industri Pariwisata

Sumberdaya Pariwisata

Sumberdaya alam

Sumberdaya Manusia

Sumberdaya ciptaan manusia

Fasilitas Hiburan dan Olahraga

Fasilitas rekreasi dan kebudayaan

Fasilitas olahraga

Prasarana umum dan Pariwisata

Alat komnunikasi dan perjalanan

Instalasi sosial

Instalasi dasar

Telekonunikasi

Pelayanan Penerimaan Pariwisata

Agen dan biro perjalanan

Kantor promosi dan kontor perwakilan

Page 8: BISPAR

Pelayanan informasi pengunjung

Penyewaan kendaraan

Pramuwisata dan petugas interpretasi

Fasililitas Penerimaan

Hotel, wisma tamu, desa dan kota

Kondomonium

Tempat pemukiman lainnya

Pemukiman untuk kebutuhan perorangan

Isntalasi untuk pelayanan makan dan minum

Industri Pariwisata

Dihubungkan dengan pengertian di atas, maka: Industri Pariwisata, dapat diartikan sebagai:

Sehimpunan bidang usaha yang menghasilkan berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh

mereka yang melakukan,- atau berada dalam -, perjalanan.

Secara nyata, seseorang yang berada dalam perjalanan membutuhkan barang dan jasa dari

berbagai bidang usaha, bukan hanya satu, sekurang-kurangnya ia membutuhkan jasa

angkutan, jasa akomodasi, jasa hidangan ditambah dengan jasa-jasa lain yang erat

hubungannya dengan kebutuhan kunjungan perjalanannya.

Terkadang istilah industri diasosiasikan dengan “asap”, sehingga “industri kepariwisataan”

yang tidak menimbulkan asap itu, disebut sebagai “industri tanpa asap” (smokeless industry).

Bila barang dan jasa tersebut dihimpun/dipersatukan dalam bentuk satu program perjalanan,

dengan dibatasi oleh dimensi ruang (jarak, tempat) dan dimensi waktu, maka akan terbentuk

suatu produk daripada “Industri Pariwisata”. Kesatuan produk pariwisata ini lazimnya

ditawarkan dalam bentuk “paket” (package), meskipun tidak menutup kemungkinan untuk

wistawan menghimpun sendiri masing-masing “komponen / unsur” tersebut, dengan cara

Page 9: BISPAR

merakitnya sendiri, ibarat seseorang yang merakit komputer dengan membeli komponen-

komponennya masing-masing secara terpisah.

Pengakuan atas Pariwisata sebagai “Industri”

Pada akhir dekade 1960-an, Pemerintah DKI Jakarta sudah menggunakan definisi Industri

Pariwisata yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah No. 3, tahun 1969 (yang mungkin sekali

saat ini sudah diubah), yaitu sebagai berikut:

Industri Pariwisata, adalah usaha penyelenggaraan pelayanan untuk lalulintas kepariwisataan

dengan maksud mencari keuntungan di bidang akomodasi / perhotelan, kebudayaan,

perestoranan, rekreasi dan hiburan, atraksi kebudayaan, biro perjalanan, usaha

kepramuwisataan (guide business), usaha-usaha cenderamata (souvenir), usaha-usaha

penerbitan kepariwisataan, penyelenggaraan tour dan perdagangan valuta (money changer).

Sementara itu, Undang-undang Kepariwisataan No.10/Th. 2009, menetapkan definisi Industri

Pariwisata, sebagai berikut:

Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka

menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam

penyelenggaraan pariwisata.

Ini merupakan bukti nyata yang mengisyaratkan “pengakuan” resmi atas Pariwisata sebagai

Industri.

PERTANYAAN :

Sedangkan, pengertian yang pada umumnya difahami masyarakat global, tidak ditemukan

definisi resmi, baik yang ditetapkan oleh UNWTO (United Nations World Tourism

Organiation – UNWTO -, yaitu Badan Kepariwistaan Dunia dibawah naungan PBB),

maupun lembaga internasional pariwisata lainnya.

Namun demikian, terdapat penjelasan atas pertanyaan di bawah ini, pada halaman FAQ

(Frequent Asked Questions) dalam situs UNTWO, seperti berikut:

Tanya: Apakah perbedaan antara “Sektor Pariwisata” dan “Industri Pariwisata”? (What are

the differences between the “tourism sector” and “tourism industries”?)

Page 10: BISPAR

Jawab:

Sektor Pariwisata adalah: Sekumpulan unit produksi dalam industri berbeda yang

menyediakan barang dan jasa yang khususnya dibutuhkan para pengunjung. Industri

dimaksud disebut Industri Pariwisata, karena penggunaannya oleh pengunjung menunjukkan

bagian yang begitu besar atas penawaran barang dan jasa mereka (dalam keterkaitan

ekonomi) yang, dalam hal ketidak-hadiran pengunjung, produksi barang dan jasa tersebut

akan terhenti kehadiran dalam jumlah yang berarti.

(The tourism sector is the cluster of production units in different industries that provide

goods and services typically demanded by visitors. Such industries are called tourism

industries because visitor acquisition represents such a significant share of their supply of

goods and services (in the economy of reference) that, in the absence of visitors, their

production of these goods and services would cease to exist in meaningful quantity).

Industri Pariwisata meliputi: Akomodasi untuk pengunjung, Kegiatan layanan makanan dan

minuman, Angkutan penumpang, Agen Perjalanan Wisata dan Kegiatan reservasi lainnya,

Kegiatan Budaya, Kegiatan olahraga dan hiburan, dsb.

(Tourism industries include: Accommodation for visitors, Food and beverage serving

activities, Passenger transportation, Travel agencies and other reservation activities,

Cultural activities, Sports and recreational activities, etc.), sebagaimana yang dikemukakan

dalam “Rekomendasi Internasional untuk Statistik Pariwisata, 2008″ (the International

Recommendations for Tourism Statistics 2008).

Penjelasan UNWTO tersebut agaknya lebih mendekati definisi yang digunakan Pemerintah

DKI Jakarta sebagaimana tercantum dalam PERDA No.3/Th.1969 tersebut di atas.

Penjelasan lebih lanjut tentang industri, dikemukakan oleh S. Medlik – dalam Salah Wahab

“Tourism Management” – Tourism International Press - London, 1975:

Setiap produk, baik yang nyata maupun maya yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan

tertentu manusia, hendaknya dinilai sebagai produk industri. Jika sejemput kesatuan produk

hadir di antara berbagai perusahaan dan organisasi sedemikian sehingga memberi ciri pada

keseluruhan fungsi mereka serta menentukan tempatnya dalam kehidupan ekonomi,

hendaknya dinilai sebuah industri.

(Any product, whether tangible or intangible, that serves to gratify certain human needs,

should be considered an industrial product. If a bond of product unity exists between various

Page 11: BISPAR

firms and organizations in a way that characterised their overall function and determines

their place in the economic life, they should be considered an industry).

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa produk “industri pariwisata” tidak akan tercipta tanpa

kehadiran wisatawan, baik wisnus maupun wisman.

SUMBER SUMBER PARIWISATA

1. 1.       Sumber Daya Alam

Menurut Damanik & Weber ( 2006:2), sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi

atraksi wisata alam adalah :

1)      Keajaiban dan keindahan alam ( topografi )

2)      Keajaiban flora

3)      Keragaman fauna

4)      Kehidupan satwa liar

5)      Vegetasi alam

6)      Ekosistem yang belum terjamah manusia

7)      Rekreasi perairan ( danau,sungai,air terjun, pantai )

8)      Lintas alam ( trekking, rafting,dll )

9)      Objek megalitik

10)   Suhu dan kelembaban udara yang nyaman

11)   Curah hujan yang normal, dan sebagainya

Page 12: BISPAR

Menurut Fennel (1999:68), sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi sumber

daya pariwisata diantaranya adalah sebagai berikut :

1)      Lokasi Geografis

2)      Iklim dan Cuaca

3)      Topografi dan Landforms

4)      Surface Materials

5)      Air

6)      Vegetasi

7)      Fauna

 

1. 2.       Sumber Daya Manusia

 

McIntosh,et al.( 1995:56-65)

Secara garis besar, karir yang dapat ditekuni di sector pariwisata adalah sebagai berikut :

1)      Airlines (Maskapai Penerbangan ), merupakan salah satu industry perjalanan yang

menyerap dan menggunakan SDM dalam jumlah paling besar. Bagi masyarakat lokal,

Airlines menyediakan berbagai level pekerjaan, mulai dari level pemula sampai manager.

Contohnya :

Agen pemesanan tiket, awak pesawat, Pilot, Mekanik, Staff pemeliharaan, Penanganan

bagasi,Pelayanan makan dan minum di pesawat(catering),Marketing, Ahli Komputer,Staff

pelatihan, Dll.

2)      Bus Companies, Memerlukan manager SDM, Agen tiket, Agen marketing, petugas

informasi,staff pelatihan,administrator, Akuntan, dsb.

Page 13: BISPAR

3)      Cruise Companiese, Peluang karir terbukan untuk posisi kantor perwakilan dan

penjualan,agen tiket, tenaga administrasi, peneliti pasar, direktur rekreasi,Akuntan, dsb.

4)      Railroad, Diperlukan tenaga pelayanan penumpang, penjualan tiket, tenaga reservasi,

Masinis, Petugas pengatur lalu lintas kereta, Mekanik, Manager Regional Wilayah, dsb.

5)      Rental Car Companies, Agen penjualan/reservasi, Agen penyewaan, Mekanik, Driver,

Administrator, Pelatihan, Manager Regional, dsb.

6)      Hotel, Motel & Resort, Memerlukan tenaga General Manager,Resident

Manager,Controler, Akuntan, Management Trainee, Marketing Directur,Front Office

Manager, Housekeeper, Bell boy, Waiter/Waitress,Bartender, dsb.

7)      Travel Agencies

8)      Tour Companies

9)      Food Service

10)   Tourism Education

11)   Tourism Research ( Tenaga analisis/riset pariwisata)

12)   Travel Journalism

13)   Recreation & Leisure

14)   Attraction

15)   Tourist Offices & Information Centre

16)   Convention & Visitor Bureaus

17)   Meeting Planners

18)   Gaming

19)   Other Opportunities

Page 14: BISPAR

 

1. 3.       Sumber Daya Budaya

Pariwisata budaya memberikan kesempatan kontak pribadi secara langsung dengan

masyarakat local dan kepada individu yang memiliki pengetahuan khusus tentang suatu objek

budaya. Tujuannya adalah memahami makna suatu budaya dibandingkan dengan sekedar

mendeskripsikan atau melihat daftar fakta yang ada mengenai suatu budaya.

Sumber daya budaya yang bisa dikembangkan menjadi Daya Tarik Wisata diantaranya

adalah sebagai berikut :

1)      Bangunan bersejarah, situs, monumen, museum, galeri seni, situs budaya kuno, dsb.

2)      Seni & patung kontemporer, arsitektur, tekstil, pusat kerajinan tangan & seni, pusat

design, studio artis, industri film & penerbit, dsb.

3)      Seni pertunjukan, drama, sendratari, lagu daerah,teater jalanan, eksibisi foto, festifal,

dan event khusus lainnya

4)      Peninggalan keagamaan ( Pura, candi, masjid)

5)      Kegiatan dan cara hidup masyarakat local, system pendidikan sanggar, teknologi

tradisional, cara kerja dan system kehidupan setempat.

6)      Perjalanan ( trekking ) ke tempat bersejarah menggunakan alat transportasi unik

( berkuda, dokar,cikar dsb )

7)      Kuliner.

 

1. 4.       Sumber Daya Pariwisata Minat Khusus

Jenis – jenis sumber daya pariwisata minat khusus yang bias dijadikan atraksi wisata dapat

diklasifikasikan sebagaimana dalam table berikut :

(Richardson dan Fluker,1994:71 )

Page 15: BISPAR

No Klasifikasi Contoh

1 Active Adventure ( Petualangan Aktif ) Caving

Parachute Jumping

Trekking

Off- Road Adventure

Mountain Climbing

 

2 Nature and Wild Life Birdwatching

Ecotourism

Geology

National Parks

Rainforest

3 Affinity Artist’s Workshop

Senior Tour

Tour For The Handicapped

4 Romance Honeymoon

Island Vocation

Nightlife

Single tour

Spa/ Hot spring

5 Family Amusemen park

Camping

Shopping trips

Page 16: BISPAR

Whalewatching

6 Soft Adventure Backpacking

Bicycle touring

Canoing/ Kayaking

Scuba diving/ Snorkelling

Walking tours

7 History/ Culture Agriculture

Art/ Architecture

Art Festival

Film/ Film history

8 Hobby Antique

Beer festifal

Craft tour

Gambling

Videography tour

9 Spiritual Pilgrimage/ Mytholigy

Religion/ Spiritual

Yiga and spiritual tours

10 Sports Basketball

Car racing

Olympic games

Soccer

Page 17: BISPAR

JENIS – JENIS PARIWISATA

Jenis - jenis pariwisata

jenis-jenis pariwisata

Jenis-jenis pariwisata ini muncul dikarenakan di setiap daerah maupun suatu negara

umumnya dapat menyajikan berbagai atraksi wisata agar dapat menarik para wisatawan

untuk berkunjung kedaerah tersebut. Dari hal tersebut, maka terdapat beberapa jenis

pariwisata, antara lain:

a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)

Pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk

berlibur, untuk mendapatkan ketenangan di luar kota atau sebaliknya untuk menikmati

hiburan di kota besar. Jenis pariwisata ini menyangkut berbagai unsur yang sifatnya

berbeda. Hal ini disebabkan karena pengertian pleasure sendiri mempunyai kadar yang

berbeda, sesuai dengan karakter, cita rasa, latar belakang kehidupan serta sifat dari masing-

masing individu.

b. Pariwisata untuk rekreasi (recreationtourism)

Jenis pariwisata inidilakukan oleh orang yang menghendaki pemanfaatan hari libur untuk

beristirahat, melepaskan segala keletihan dan kelelahannya, dengan mengunjungi tempat-

tempat yang dianggap dapat menjamin tujuan rekreasi mereka, seperti tepi pantai atau

pegunungan, dengan tujuan untuk menemukan kenikmatan yang mereka perlukan.

c. Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism)

Jenis pariwisata ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk

belajar di pusat riset, mempelajari adat istiadat, mengunjung monumen bersejarah, dll.

d. Pariwisata untuk olahraga (Sports tourism)

Jenis pariwisata ini dibagi menjadi dua:

1. Big Sports Events, yaitu peristiwa olahraga besar seperti Olimpiade, yang menarik

perhatian tidak hanya untuk olahragawan sendiri, tetapi juga ribuan penonton

2. Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang

ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri, seperti pendakian gunung, memancing, dll.

e. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (business tourism)

Page 18: BISPAR

Banyak kontroversi yang muncul terkait jenis pariwisata ini. Beberapa ahli teori

beranggapan bahwa perjalanan untuk keperluan usaha tidak dapat dianggap sebagai

perjalanan wisata karena unsur voluntary atau sukarela tidak terlibat. Menurut para ahli,

perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan karena ada kaitannya

dengan pekerjaan yang tidak memberikan pilihan bagi pelaku untuk menentukan daerah

tujuan atau waktu perjalanan.

f. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention tourism)

Banyaknya konvensi atau konferensi nasional maupun internasional membuat banyak

negara berusaha untuk menyiapkan dan mendirikan tempat atau membangun pusat-pusat

konferensi yang lengkap dan menggunakan teknologi mutakhir yang menjamin efisiensi

operasi konferensi. Hal ini dikarenakan mereka mulai menyadari besarnya potensi yang

dihasilkan dari jenis pariwisata ini, dimana ribuan peserta yang hadir dalam konferensi

tersebut terkadang tinggal untuk beberapa hari di negara penyelenggara.

JENIS PARIWISATA 2

Jenis dan macam pariwisata terwujud dalam bentuk antara lain :

(a). Menurut letak geografis , di mana kegiatan itu berlangsung

1. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya lebih

sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misal, kepariwisataan Bandung,

Kepariwisataan Denpasara dll.

2. Parwissata regional (regional tourism) yaitukegiatan pkepariwisataan yang dikembangkan

dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkup nasional maupun internasional.

Misal, Kepariwisataan bali, Jakarta dll.

3. Pariwisata nasional (national tourism) yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam

wilayah suatu negara, dimana persertanya tidak hanya terdiri warganegaranya itu sendiri

melainkan dari manca negara atau orang asing yang datang ke negara tersebut. Misal,

kepariwisataan yang ada di daerang Indonesia.

4. Pariwisata regional-internasional yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu

wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga

negara dalam wilayah tersebut. Misal, kepariwisataan ASEAN.

Page 19: BISPAR

5. Pariwisata internasional (international tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang

terdapat atau dikembangkan di banyak negara di dunia.

(b). Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran

1. Pariwisata aktif (in bound tourism) yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan

gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Hal ini tentu akan mendapatkan

masukan devisa bagi negara yang dikunjungi dengan sendirinya akan memperkuat posisi

neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan.

2. Pariwisata pasif (out –going tourism) yairu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan

gejala keluarnya warga negara itu sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatan. Karena

ditinjau dari segi pemasukan, negara asal wisatawan akan dirugikan, karena uangnnya akan

dibelanjakan di luar negeri.

(c). Menurut alasan/tujuan perjalan

1. Business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjung datang untuk tujuan dinas, usaha

dagang yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar dan lain-lain.

2. Vacational tourism yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan

wisata terdiri dari orang0orang yang sedang berlibur, cuti dan lain-lain.

3. Educational tourism yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang yang melakukan

perjalanan bertujuan untuk belajar.

4. Familiarzation tourism yaitu perjalawnan yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut

atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya.

5. Scientific tourism yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah momperoleh

pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.

6. Special mission tourism yaitu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu maksud

khusus, misalnya misi kesenian dll.

7. Hunting tourism yaitu perjalanan yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan

binatang yang diijinnkann oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.

(d). Menurut waktu berkunjung

Page 20: BISPAR

1. Seasonal tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim

tertentu. Misalnua Summer tourist, Winter Tourist dll.

2. Occasional tourism yaitu kegiatan perjalanan wisatawan yang dihubungkan dengan

kejadian maupun even. Misalnya , Nyepi di Bali dll.

(e). Menurut objeknya

1. Cultural tourism yaitu jenis perjalanan pwisata yang motivasinya karena adanya daya tarik

dari seni atau budaya daerah.

2. Recuperational tourism yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyembuhkan

penyakit. Misal, mandi lumpur dll.

3. Commercil tourism perjalanan wisata yang motivasinya untuk melakukan perjalanan yang

berkaitan dengan perdagangan nasional maupun internasional.

4. Sport tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang motivasinya untukmelihat atau

menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat tertentu.

5. Polotical Tourism yaitu jenisperjalanan wisata di mana motivasinya untuk melihat atau

menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan sutau negara.

Misalnya, menyaksikan peringatan kemerdekaan.

6. Social tourism yaitu jenis perjalanan wisata yang mana penyelenggaranya tidak

menekannkan untuk mencari keunntungan. Misalnya, picnik, study tour dll. 

7. Religion tourism, yaitu perjalanan wisata yang motivasinya untuk menyaksikan atau

melihat upacara –upacara keagamaan, seperti haji umroh, upacara bali krama dll.

(f). Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan.

1. Individual tourism yaitu seeorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan

perjalanan wisata secara bersama.

2. Family group tourism yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan

keluarga yang masih mempunya hubungan kekerabatan satu sama lain.

3. Group tourism yaitu jenis perjalanan wisata dimana yang melakukan perjalanannya terdiri

dari banyak rang yang bergabung dalam satu rombongan yang biasa diorganisasi oleh

sekolah, organisasi atau tour operator/travel agent.

(g). Menurut alat pengankutan yang digunakan

1. Land tourism yaitu perjalanan yang menggunakan transportasi darat.

2. Sea tourism perjalanan yang menggunakan transportasi laut.

3. Air tourism perjalanan yang menggunakan transportasi udara.

Page 21: BISPAR

(h). Menurut umur yang melakukan perjalanan.

1. Youth tourism yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka

melakukan perjalanan yang relatif murah.

2. Abdult tourism yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang usia lanjut, dan

biasanya adalah pensiunan.

(i). Menurut jenis kelamin

1. Masculine tourism yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya hanya dilakukan oleh pria .

Misalnya, safari hunting adventure.

2. Feminime tourism yaitu jenis pariwisata yang hanya dilakukan oleh kaum wanita saja.

Misalnya , rombongan untuk menyaksikan demonstrai masak.

(j). Menurut harga dan tingkat sosial

1. Deluxe tourism yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar mewah, baik

alat angkutan, hotel maupu atraksinya.

2. Middle class tourism yaitu jenis perjalananwisata yang diperuntukan bagi mereka yang

menginginkan fasilitas dengan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi tidak terlalu jelek

pelayannanya.

3. Social tourism yaitu perjalanan wisata yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama

dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai

dalam perjalanan.

DAFTAR PUSTAKA

Sarasanti, Anggun. (2012). Pengertian Pariwisata, [Online]. Tersedia:

http://anggunsarasanti.blogspot.com/2012/10/pengertian-pariwisata-softskill-anggun.html.

[17 September 2013]

Wikipedia. (2013). Pariwisata, [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata.

[17 September 2013]

Munavizt, Setzer. (2012). Manfaat Pariwista dari Berbagai Segi, [Online]. Tersedia:

http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-pariwisata-dari-berbagai-

segi.html. [17 September 2013]

Najmi, Nur. (2011). Dampak Positif dan Negatif Pariwisata, [Online]. Tersedia:

http://shesagitarius.blogspot.com/2011/11/dampak-positif-dan-negatif-pariwisata.html. [17

September 2011]

Page 22: BISPAR

Rahayu, Sripanca. (2012). Aspek-aspek Ekonomi Pariwisata, [Online]. Tersedia:

http://sripancarahayu.blogspot.com/2012/12/aspek-aspek-ekonomi-pariwisata.html. [17

September 2013]

2

TUJUAN PARIWISATA:

a.Dalam bisnis pariwisata untuk mencapai profit maksimum melalui peningkatan pendapatan

dilakukandengan menetapkan kebijakan diskriminasi harga.

b.Kebijakan diskriminasi harga umumnya menunjukkan suatu tingkatan monopoli yang

dapatmeningkatkan supernormal profit.

c.Akan tetapi dalam bisnis pariwisata hal tersebut lebih cenderung menggambarkan

kemampuanperusahaan dalam melakukan segmentasi pasar

RUPA BISNIS PARIWISATA

Pulau Bali sebagai obyek wisata sudah terkenal ke seluruh sudut dunia yang. Pulau kecil

yangmengetahui sebagai The Pulau Dewata yang berkembang antara daerah modernisasi dan

teknologi di mana adakeseimbangan antara tradisi dan modernisasi yang telah mendukung

satu sama lain untuk membuat berbagaikehidupan. Setiap tubuh mengenal Bali sebagai kota

pariwisata pembangunan di dunia yang sangat potensial untuk setiapbentuk us aha yang

terkait dengan harapan pariwisata. Be-sisi bisnis Perhotelan; seperti pengembangan

kelastinggi Hotel Luxury Villas, dan Restoran yang sudah mengalir dan berkembang di Bali

sebagai target bisnisutama.

Page 23: BISPAR

1.Kesenian

Fasilitas dalam rumah ( koran, buku, TV, radio)

Fasilitas di luar rumah ( musik, teater, musium )

2. Tourism

Akomodasi ( hotel, camping, boat holiday )

Atraksi ( sejarah dan wisata taman )

Operator ( agen travel & operator perjalanan )

3. Olahraga

aktif ( di luar ruangan , di dalam ruangan )

Spectator ( di luar ruangan , di dalam ruangan )

4.Rekreasi

Makan

Minum

Shooping

Healt & Beauty

Bisnis Pariwisata SAP 2 | 2

POTENSI BISNIS PARIWISATA

Bali merupakan daerah yang sangat potensial bagi para pebisnis untuk mengembangkan ide-

idenya.Bisnis di Bali menjadi incaran para pengusaha bisnis mengingat daerah ini sangat

ramai dikunjungi oleh paraturis baik domestik maupun turis-turis asing. Bisnis di Bali

terbilang akan subur, mengingat daerah wisata inicukup di kenal di mata dunia internasional.

Para turis asing yang memiliki kantong-kantong tebal adalahkonsumen empuk yang akan

menyuburkan pengelolaan bisnis di Bali. Bagi Anda masyaratak Bali tentunyacukup

mengetahui jenis usaha apa yang akan menjadi bisnis di Bali yang laris manis. Namun bagi

Page 24: BISPAR

Anda parainvestor asing yang ingin coba-coba memiliki bisnis di Bali, Anda harus

melakukan riset terlebih dahulu, jenisusaha apa yang akan diminati banyak

konsumen.Sebelum memutuskan untuk mengelola sebuah usaha, hal yang harus Anda

lakukan adalah melakukan surveymengenai kondisi sebuah daerah, bagaimana kebiasaan

masyarakatnya, hal-hal apa yang dibutuhkan sertabagaimana aktivitas dan kondisi yang ada

di daerah tersebut. Bali sebagai sebuah kawasan wisata tentu sajacukup menjanjikan apabila

kita melakukan buka usaha di Bali terkait dengan hal-hal pariwisata. Namundemikian, bisnis

di Bali tak hanya terikat pada aktivitas pariwisata, para pebisnis juga bisa melirik

peluangbisnis di Bali dari aspek non pariwisata.Bisnis di Bali dari aspek pariwisata memang

cukup maju pesat, terlebih para konsumennya adalah para turisasing yang berkantong tebal.

Ada beberapa jenis bisnis di Bali dari aspek pariwisata yang bisa Anda cobadiantaranya

1.Bisnis penginapan

Bisnis di Bali berupa penginapan tentu saja sudah banyak dan cukup menjamur. Andaharus

mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda pada bisnis yang Anda kelola. Misalkan saja

padapenginapan Anda dilengkapi dengan berbagai tradisi dan budaya Indonesia lainnya dari

berbagai daerahsehingga membuat para turis asing tertarik untuk mengetahui Indonesia lebih

dalam.

2. Bisnis rumah makan muslim

Bisnis di Bali berupa usaha rumah makan muslim akan sangat dicari olehpara turis

domestik yang beragama Islam serta turis manca negara lainnya dari negara-negara Islam.

Parawisatawan yang taat beragama biasanya akan selektif mencari makanan yang halal bagi

mereka. Sikap inidapat Anda jadikan sebagai ide bisnis di Bali yang cukup potensial.

3. Bisnis layanan bahasa

Bisnis di Bali berupa layanan bahasa tentu saja sudah cukup marak dilakukanorang. Semua

orang mahir berbahasa Inggris, namun tak salah jika Anda pula yang menawarkan kursus

bahasaIndonesia singkat pada turis-turis asing

.4. Bisnis transportasi

Page 25: BISPAR

Bisnis transportasi dan agen travel memang cukup potensial di kawasan wisata sepertiBali.

Bisnis di Bali yang satu ini memang termasuk pada bisnis pariwisata primer yang dicari

konsumen.

Bisnis Pariwisata SAP 2 | 3

BISNIS PARIWISATA DAN MANAJEMEN

Bisnis pariwisata dewasa ini memang memberikan kecerahan bagi pergerakan roda ekonomi

nasional.Investasi pada bisnis penyedia jasa traveling, bisnis perhotelan, souvenir,

transportasi darat, laut dan udara,sampai dunia perbankan pun turut terimbasi bisnis

pariwisata ini. Dampak lain dari maraknya industripariwisata ini adalah terserapnya tenaga

kerja lokal. Singkatnya bisnis pariwisata cukup memberikan anginsegar bagi ekonomi

nasional, terlebih pengeluaran pemerintah sangat tergantung pada penyediaan devisamelalui

pajak dalam negeri. Sampai saat ini lebih kurang 76 persen pendapatan nasional berasal

daripenerimaan pajak. Bisa dibayangkan dampak yang ditimbulkan bilamana sektor riil,

termasuk bisnispariwisata ini lumpuh, maka tidaklah mengherankan jika sebagian besar roda

ekonomi nasional pun terkenadampaknya.Dalam bisnis anda bisa mencurahkan energi untuk

menjaring wisatawan domestic dan mancanegara,memberi diskon super murah tapi tetap

memelihara lingkungan, budaya, keramahan, pelayanan danmembangun sumber daya

manusia yang unggul, maka bukan saja pelanggan akan datang tapi juga tidak sabarmemberi

tahu teman mereka betapa bagusnya kepribadian, lingkungan, batin dan pesona bisnis

pariwisataIndonesiaDalam bisnis pariwisata, diperlukan manajemen yang baik. Unsur

keputusan yang cepat dan cerdasdalam inovasi manajemen sering berperan membantu

perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahanlama. Tampaknya tak ada faktor yang

mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilanpersaingan jangka

panjang. Artinya setiap pelaku bisnis pariwisata memiliki inovasi manajemen dengan teknik

dan keunggulannya masing-masing.Pelaku bisnis pariwisata di Indonesia harus melakukan

inovasi yang dapat bersaing dengan negara

– negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu akan menarik wisatawan lebih banyak.

PROSPEK BISNIS PARIWISATA

Page 26: BISPAR

Sektor pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu menaikkan cadangan

devisa dansecara pragmatis juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Prospek

industri pariwisata Indonesiadiprediksikan WTO akan semakin cemerlang, dengan perkiraan

pada tahun 2010 akan mengalamipertumbuhan hingga 4,2% per tahun. Selain itu sektor

industri pariwisata nasional memberikan kontribusinasional bagi program pembangunan.

Sebagai contoh, pada tahun 1999 sektor pariwisata menghasilkan devisalangsung sebesar

US$ 4,7 juta, serta menyumbang 9,61% pada PDB dan menyerap 8% angkatan kerja

nasional(6,6 juta orang) pada tahun yang sama. Selain faktor-faktor di atas, industri

pariwisata juga memiliki karakterunik, bahwa sektor pariwisata memberikan efek berantai

terhadap distribusi pendapatan penduduk di kawasansekitar pariwisata.

Bisnis Pariwisata SAP 2 | 4

Berangkat dari pemahaman bahwa model yang digunakan untuk pengembangan kawasan

wisata adalahmodel terbuka maka berarti tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kontak

antara aktivitas kepariwisataandengan aktivitas masyarakat sekitar kawasan wisata. Kontak-

kontak ini tidak bisa dibatasi oleh kekuatanapapun apalagi ditunjang dengan adanya sarana

pendukung yang memungkinkan mobilitas masyarakat.Kontak yang paling mungkin terjadi

adalah kontak antara masyarakat sekitar dengan pengunjung atauwisatawan. Masyarakat

sekitar berperan sebagai penyedia jasa kebutuhan wisatawan. Kontak ini apabila terjadisecara

massif akan mengakibatkan keterpengaruhan pada perilaku, pola hidup dan budaya

masyarakatsetempat. misalnya bagaimana terjadinya pergeseran kultur kehidupan masyarakat

sekitar kawasan CandiBorobudur yang semula berbasis dengan aktivitas kehidupan agraris

(bertani) bergeser menjadi masyarakatpedagang dan penjual jasa.Pariwisata dengan segala

aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukupsignifikan bagi

perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Hal itu menuntut

adanyaperhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk

mempertimbangkan kembali polapengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar

lebih dapat merasakan manfaatnya. Dengan kata lainbagaimana membuat suatu kawasan

wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagaisubyek dalam

kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek. Faktor kemanusiaan dan

entitasbudaya lokal tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh

tercerabut dari akar budayanyahanya karena adanya penekanan segi komersial dari tourism.

Page 27: BISPAR

3

 

Bisnis Pariwisata SAP 3 | 1

RMK 3 (SISTEM KEPARIWISATAAN)A. DEFINISI SISTEM KEPARIWISATAAN

1.Sistem kepariwisataan terdiri dari kata “sistem” dan “kepariwisataan”.

 2.Sistem adalah suatu kesatuan yang yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan

bersamauntuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan

kesatuan bagian-bagianyang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta

memiliki item-item penggerak.

3.Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan

pariwisata.

4.Sistem kepariwisataan

adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang terdiri dari komponen atau elemenyang

berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.

Page 28: BISPAR

5.Elemen-elemen dalam sistem kepariwisataan terdiri dari objek kepariwisataan, atribut

kepariwisataan,hubungan internal, dan lingkungan.

6. Kepariwisataan memiliki tiga komponen:

-Asal, tempat tinggal wisatawan.

-Perjalanan, sarana untuk tiba di tempat tujuan dan kembali ke tempat asal.

-Tujuan, tempat kunjungan yang jauh dari asal.

1. Fungsi Sistem Kepariwisataan

Melakukan pendataan/inventarisasi sumber-sumber potensi daerah, terutama di sektor

Pariwisata,termasuk didalamnya :

 

Pemetaan wilayah pariwisata (raw data)

Pembuatan peta tematik daerah wisata dan sebarannya berdasarkan jenis obyek wisata

(wisatapantai/laut, gunung/tebing, hutan/kebun atau wisata lainnya), lokasi obyek wisata, dan

lain-lain.

 

2. Pembuatan peta tematik sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat

ibadah, SPBU,tempat belanja, bank, dan lain-lain (site map wisata).

 

3.Menyediakan fungsi pengelolaan basis data pariwisata.

 

Menyediakan sistem informasi pariwisata, meliputi

 

Jenis dan deskripsi obyek wisata, letak daerahnya, transportasi menuju ke obyek tersebut,

programwisata, dan lain-lain.

 

4. Sarana dan prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja,

bank, danlain-lain.

 

Menyediakan sistem aplikasi kepariwisataan, meliputi

Administrasi pengunjung (tiket masuk, retribusi, statistik pengunjung, dll

Page 29: BISPAR

Sistem layanan wisata (pemesanan tiket, koordinasi dengan biro perjalanan/biro wisata,

koordinasidengan sistem perhotelan, dsb)

Pembukuan, administrasi umum, keuangan dan akuntansi (untuk pengelolaan tiap obyek

wisatadaerah)

 

Bisnis Pariwisata SAP 3 | 2

B. DIMENSI WILAYAH DALAM SISTEM KEPARIWISATAAN

1.Dimensi wilayah adalah penjelasan mengenai suatu wilayah yang menjadi tujuan wisata

seperti wilayahperairan, daratan, pegunungan, dan sebagainya. Dimensi wilayah juga

menjelaskan mengenai garis-garisbatas suatu perairan atau pulau di suatu wilayah tujuan

pariwisata.

C. TERMINOLOGI KEPARIWISATAAN

Kata pariwisata atau tourism dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan

sering sekali diasosiasikan sebagairangkaian perjalanan (wisata, tours/traveling) seseorang

atau sekelompok orang (wisatawan, tourist/s) ke suatutempat untuk berlibur, menikmati

keindahan alam dan budaya (sightseeing), bisnis, mengunjungi kawan ataukerabat dan

berbagai tujuan lainnya.

Organisasi pariwisata sedunia,World Tourism Organization(WTO),mendefinisikan

pariwisata(tourism) sebagai

”activities of person traveling to and staying in places outsidetheir usual environment for not

more than one consecutive year for leisure, business and other purposes”.

 

1.Kebudayaan

: keseluruhan yg kompleks, yang didalamya terkandung ilmu pengetahuan,

kepercayaan,keseniaan, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta

kebiasaan yang didapat oleh manusiasebagai anggota masyarakat. (E.B. Taylor)

 

2.Pariwisata

Page 30: BISPAR

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek

dandaya tarik wisata serta usaha yang terkait dibidang tersebut. (UU RI No. 09 Tahun 1990)

 Kata kebudayaan dapat dipahami dalam tiga aspek, yaitu aspek material, perilaku dan ide.

Dalam bentuk material mencakup antara lain, peralatan hidup, arsitektur, pakaian, makanan

olahan, hasil-hasil teknologi danlain-lain. Dalam wujud perilaku mencakup kegiatan ritual

perkawinan, upacara-upacara keagamaan ataukematian, seni pertunjukan, keterampilan

membuat barang-barang kerajinan dan lain-lain. Dalam wujud ide

 mencakup antara lain sistem keyakinan, pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma.

Motivasi orang melakukan perjalanan wisata:

-Mendapatkan kenikmatan dari waktu luang

-Memenuhi keingintahuannya di luar lingkungan sekitar

-Melihat budaya luar

-Melihat cagar budaya/objek wisata

-Menikmati pemandangan alam

-Kepentingan olahraga

-Kepentingan kesehatan

-Kepentingan keagamaan

-Mencari peluang kerja

 

Bisnis Pariwisata SAP 3 | 3

D. KLASIFIKASI KEPARIWISATAAN

 

McIntosh mengklasifikasikan motif-motif wisata yang dapat diduga menjadi empat (4)

kelompok,yaitu:

1.Motif Fisik

Motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, seperti olahraga,

istirahat,kesehatan dan sebagainya;

2.Motif budaya

Yang harus diperhatikan disini adalah yang bersifat budaya seperti, sekedar untuk mengenal

atau memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau daerah lain:

kebiasaannya,kehidupannya sehari-hari, kebudayaannya yang berupa bangunan, musik, tarian

dan sebagainya;

Page 31: BISPAR

3.Motif Interpersonal

Yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan keluarga, teman,tetangga, atau

sekedar dapat melihat tokoh-tokoh terkenal: penyanyi, penari, bintang film, tokohpolitik dan

sebagainya;

4.Motif status atau motif prestise

Banyak orang beranggapan bahwa orang yang pernahmengunjungi tempat lain itu dengan

sendirinya melebihi sesamanya yang tidak bepergian. Orang yangpernah bepergian ke

daerah-daerah lain dianggap atau merasa dengan sendirinya naik gengsinya ataustatusnya.

Dibawah ini tercantum sejumlah subkelas motif wisata serta tipe wisatanya yang sering

disebut-sebut sebagai berikut:

1.Motif Bersenang-senang atau Tamasya

Motif bersenang-senang atau tamasya, melahirkan tipewisata tamasya. Wisatawan tipe ini

ingin mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya,mendengarkan dan menikmati apa saja

yang menarik perhatian. Ia tidak terikat pada satu sasaran yangsudah ditentukan dari rumah.

Wisatawan tamasya berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempatyang lain dengan

menikmati pemandangan alam, adat kebiasaan setempat, pesta rakyat, hiruk pikuk kota besar

atau ketenangan tempat yang sepi, monumen, peninggalan sejarah dan sebagainya.

2.Motif RekreasI

 

Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi ialah kegiatan yang menyelenggarakankegiatan yang

menyenangkan yang dimaksudkan untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohanimanusia. Kegiatan-

kegiatannya dapat berupa olahraga (tenis, berkuda, mendaki gunung), membaca,mengerjakan

hobi dan sebagainya; juga dapat diisi dengan perjalanan tamasya singkat untuk menikmati

keadaan di sekitar tempat menginap (Sightseeing).wisatawan tipe rekreasi

biasanyamenghabiskan waktunya di satu tempat saja, sedang wisatawan tamasya berpindah-

pindah tempat.

3.Motif Kebudayaan.

 Dalam tipe wisata kebudayaan orang tidak hanya sekedar mengunjungi suatu tempat untuk menyaksikan

dan menikmati atraksi, akan tetapi lebih dari itu. Ia mungkin datang untuk mempelajariatau

mengadakan penelitian tentang keadaan setempat. Seniman-seniman sering

Page 32: BISPAR

mengadakanperjalanan wisata untuk memperkaya diri, menambah pengalaman dan

mempertajam kemampuanpenghayatannya. Dalam wisata budaya itu juga termasuk

kunjungan wisatawan ke berbagai peristiwa khusus (special events) seperti upacara

keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor,pertunjukan rombongan kesenian yang

terkenal dan sebagainya.

4.Wisata Olahraga

Wisata olahraga ialah pariwisata di mana wisatawan mengadakan perjalananwisata karena

motif olahraga. Wisata olahraga ini merupakan bagian yang penting dalam

kegiatanpariwisata. Olahraga dewasa ini merata di kalangan rakyat dan tersebar di seluruh

dunia, denganbermacam-macam organisasi baik yang bersifat nasional maupun internasional.

Dalam hubungandengan olahraga, harus dibedakan antara pesta olahraga atau pertandingan

olahraga (sporting events).

5.Wisata Bisnis

Bisnis merupakan motif dalam wisata bisnis. Banyak hubungan terjadi antara orang-orang

bisnis. Ada kunjungan bisnis, ada pertemuan-pertemuan bisnis, ada pekan raya dagang

yangperlu dikunjungi dan sebagainya, ada yang besar, ada yang kecil. Semua peristiwa itu

mengundangkedatangan orang-orang bisnis, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Arus

wisatawan itu tidak hanya bertambah besar pada waktu peristiwa-peristiwa itu terjadi.

6.Wisata Konvensi

Banyak pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional untuk membicarakan

bermacam-macam masalah: Kelaparan dunia, pelestarian hutan, pemberantasanpenyakit

tertentu, sekadar untuk pertemuan tahunan antara ahli-ahli di bidang tertentu, dan

sebagainya.Perjalanan wisata yang timbul karenanya pada umumnya disebut wisata konvensi.

7.Motif Spiritual

salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi,

bisnis, olahraga dan sebagainya, orang sudah mengadakan perjalanan untuk

berziarah(pariwisata ziarah) atau untuk keperluan keagamaan lain. Tempat-tempat ziarah di

Palestina, Roma,Mekkah dan Madinah merupakan tempat-tempat tujuan perjalanan

pariwisata yang penting.

 

Page 33: BISPAR

8.Motif Interpersonal

orang dapat mengadakan perjalanan untuk bertemu dengan orang lain: orangdapat tertarik

oleh orang lain untuk mengadakan perjalanan wisata, atau dengan istilah

kepariwisataan:manusia pun dapat merupakan atraksi wisata.

9.Motif Kesehatan

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata di tempat-tempat sumberair mineral (

spa) yang dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Atau wisatakesehatan

seperti yang sekarang sering dilakukan pasien Indonesia yang berobat ke Singapura,

Jepang,check up ke Amerika Serikat, dan sebagainya. Perjalanan pasien-pasien tersebut

adalah perjalananwisata kesehatan.

10.Wisata Sosial

(Social Tourism) Seperti motif wisata pada umumnya, motif wisata sosial ialahreakreasi,

bersenang-senang (pleasure tourism) atau sekadar mengisi waktu libur. Akan

tetapiperjalanannya dilaksanakan dengan bantuan pihak-pihak tertentu yang diberikan secara

sosial. Bantuanitu dapat berupa kendaraan, tempat penginapan seperti wisma peristirahatan

atau hotel, yang hanyamenarik sewa yang rendah sekali. Sebagai contohnya, wisata sosial

buruh suatu pabrik untuk mengisiwaktu liburan yang diberi subsidi oleh perusahaan, berupa

angkutan, makan, dan wisma peristirahatan.

Page 34: BISPAR

4

Bisnis Pariwisata SAP 4 |

5

Selain keuntungan-keuntungan itu, pariwisata memberikan dampak yang merugikan

bagimasyarakat di antaranya sebagai berikut :

a.Bahaya Ketergantungan terhadap Industri pariwisata

Melihat banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari sektor pariwisata namun beberapa

daerahtujuan wisata menjadi sangat tergantung dari kepariwisataan untuk kehidupannya. Hal

ini menjadikanwisatawan sangat rentan terhadap perubahan permintaan wisata.

b.Pengembalian Modal Lambat

Industri pariwisata adalah Industri dengan investasi yang besar dan pengembalian modal

yang lambat.Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pengusaha pariwisata untuk mendapatkan

pinjaman untuk modal usaha.

c.Mendorong Timbulnya Biaya Eksternal Lain

Pengembangan pariwisata menyebabkan muncul biaya eksternal lain bagi penduduk di

daerah tujuanwisata, seperti biaya kebersihan lingkungan, biaya pemeliharaan lingkungan

yang rusak akibat aktivitas wisata,dan peluang lain.

D. MENGUKUR SUMBANGAN PARIWISATA

1. Foreign Exchange Earnings

Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakatlocal

menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh

Page 35: BISPAR

seiringbertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. bahwa pembangunan pariwisata dapat

meningkatkan pendapatan suatuNegara khususnya dari aktifitas perdagangan valuta asing.

 2. Contributions To Government Revenue

Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapatdiuraikan menjadi dua, yakni:

kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan

yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata

yangditerima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi.Sedangkan kontribusi tidak

langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak ataubea cukai barang-

barang yang di import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung.bahwapariwisata

memang benar dapat meningkatkan pendapatan bagi pemerintah di mana pariwisata tersebut

dapatdikembangkan dengan baik.

 3. Employment Generation

Pada beberapa negara yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbuktibahwa sektor

pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja,

penciptaanusaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, klub, taxi, dan

usaha kerajinan seni souvenir.pariwisata memegang peranan penting dalam penyerapan

tenaga kerja di hampir semua Negara yang mengembangkan pariwisata, walaupun harus

diakui sector pertanian “agriculture” masih lebih besar indeks penyerapannya dan berada di

atas indeks penyerapan tenaga kerja oleh sector pariwisata di hampir semuaNegara pada table

di atas.

 4. Infrastructure Development

Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokaluntuk

menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi,

transportasiumum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis dan

kesemuanya itu dapat meningkatkankualitas hidup baik wisatawan dan juga masyarakat local

itu sendiri sebagai tuan rumah. Pembangunaninfrastruktur pariwisata dapa dilakukan secara

mandiri ataupun mengundang pihak swasta nasional bahkanpihak investor asing khususnya

untuk pembangunan yang berskala besar seperti pembangunan BandaraInternasional, dan

sebagainya. Perbaikan dan pembangunan insfrastruktur pariwisata tersebut juga

akandinikmati oleh penduduk local dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, dalam konteks ini

masyarakat local akanmendapatkan pengaruh positif dari pembangunan pariwisata di

daerahnya.

Page 36: BISPAR

 5. Development of Local Economies

Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilaiekonomi pada suatu

kawasan wisata. Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit untuk dihitungkarena

tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas seperti misalnya

penghasilan parapekerja informal seperti sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi,

dan lain sebagainya.

5

 

Bisnis Pariwisata SAP 5 | 1

RMK 5 (PERMINTAAN DALAM PARIWISATA)

A. SIFAT-SIFAT PERMINTAAN PARIWISATA 

Pariwisata dilihat sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata

adalahsebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambahan terhadap barang dan jasa

sebagai satu kesatuanproduk yang nyata (real goods) ataupun yang berupa jasa

 – jasa (service) yang dihasilkan melalui proses produksi. Yang dimaksud dengan “product”

dalam ilmu ekonomi, adalah sesuatu yang dihasilkan melalui proses produksi. Dalam

pengertian ini, ditekankan bahwa tujuan akhir dari suatu proses produksi tidak lainadalah

suatu barang (product) yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan guna untuk memenuhi

kebutuhanmanusia.

Aspek Permintaan Pariwisata Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005), faktor-faktor

utamadan faktor lain yang mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1.Harga

Page 37: BISPAR

Harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan memberikan imas atau timbal

balik pada wisatawan yang akan bepergian, sehingga permintaan wisatapun akan berkurang

begitu pulasebaliknya.

2.Pendapatan

Apabila pendapatan suatu negara tinggi, kecendrungan untuk memilih daerah tujuanwisata

sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi calon wisatawan membuat

sebuahusaha pada Daerah Tujuan Wisata jika dianggap menguntungkan.

3.Sosial Budaya

Dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau berbeda dari apa yang adadi negara calon

wisata berasal maka, peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini

akanmembuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola

pikirbudaya wisatawan.

4.Sosial dan Politik 

Dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan Daerah Tujuan Wisata dalamsituasi

aman dan tenteram, tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka

sospolakan sangat terasa dampak dan pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.

5.Intensitas Keluarga

Banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaan wisata halini dapat

diratifikasi, jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah

satukeluarga tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu

sendiri.

6.Harga Barang Substitusi

Disamping kelima aspek di atas, harga barang pengganti juga termasuk dalam aspek

permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti DTW

yangdijadikan cadangan dalam berwisata seperti: Bali sebagai tujuan wisata utama di

Indonesia, akibat suatudan lain hal Bali tidak dapat memberikan kemampuan dalam

memenuhi syarat-syarat Daerah TujuanWisata sehingga secara tidak langsung wisatawan

akan mengubah tujuannya ke daerah terdekat sepertiMalaysia dan Singapura.

7.Harga Barang Komplementer

Page 38: BISPAR

Merupakan sebuah barang yang saling membantu atau dengan kata lainbarang

komplementer adalah barang yang saling melengkapi, dimana apabi wisatalainnya

Page 39: BISPAR

la dikaitkan denganpariwisata barang komplementer ini sebagai objek wisata yang saling

melengkapi dengan objek wisata lainnya.

 

Sedangkan Jackson, 1989 (dalam Pitana, 2005) melihat bahwa faktor penting yang

menentukanpermintaan pariwisata berasal dari komponen daerah asal wisatawan antara lain,

jumlah penduduk (population size), kemampuan finansial masyarakat (financial means),

waktu senggang yang dimiliki (leisuretime), sistem transportasi, dan sistem pemasaran

pariwisata yang ada.

Sedangkan Gamal Suwanto (2004:48) berpendapat bahwa permintaan (demand) terhadap

hasilatau produk pariwisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non-

ekonomis

. Terjadinyakekacauan, peperangan atau bencana alam akan mengakibatkan permintaaan

berkurang. Sebaliknya bilamanamusim berlibur dengan kondisi normal, permintaan akan

meningkat, sehingga kadang terjadi kekurangan dalamsupply.

B. PERILAKU KONSUMEN DALAM PARIWISATA

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan

pencarian,pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi

memenuhi kebutuhan dankeinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari

konsumen untuk membuat keputusanpembelian. Konsumen adalah seseorang yang

menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memilikiinformasi atau pengetahuan

yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persiskualitas barang,

kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka

mampumemprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi. Berikut ini adalah

wujud dari konsumen.

1.Personal Consumer

Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.

 2.Organizational Consumer

Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

dan menjalankan organisasi tersebut.

 Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang harus dicermati

olehseorang pengusaha, antar lain :

1.faktor lingkungan yang melingkupi konsumen, baik lingkungan keluarga, pendidikan dan

lingkungansosial. Lingkungan adalah salah satu elemen yang mempunyai pengaruh besar

Page 40: BISPAR

bagi perilaku konsumen.Hal ini karena terkait dengan kebiasaan bangsa Indonesia yang

dalam kehidupannya seringkali mengikutitren kelompok. Ketika ramai tren pakaian yang ketat, maka

semua orang akan berubah yang sama denganmayoritas.

2.perlunya pengusaha memperhatikan sumberdaya konsumen, seperti waktu luang yang

dimiliki,perhatian terhadap produk yang beredar serta kekuatan daya beli masyarakat sasaran

pasar. Faktor yang juga patut dijadikan pertimbangan adalah sikap dan gaya hidup dari

konsumen yang ingin ditujupengusaha dalam memproduksi barang dan jasa.

3.situasi psychologis yang melingkupi saat peluncuran produk dan jasa kepada costumer.

Disinilahpentingnya pengusaha untuk mampu mengelola informasi yang komprehensif

tentang perilaku konsumen beserta perubahan yang terjadi. Ini penting, jika costumer karena

kondisi psychologisnya, seringkaliberubah sikap dan perilakunya dalam mengkonsumsi suatu

produk dan jasa yang ditawarkan

4.Faktor lainnya yang juga harus mendapat perhatian pengusaha adalah pandangan agama

atasprodukdan jasa yang diluncurkan.

Di Indonesia yang terkenal agamis, penting memperhatikan ini,karena kalau dalam

pandangan agama terdapat kandungan yang dilarang dalam produk sudah pasti akanterjadi

penolakan besar-besaran di masyarakat.Gaya hidup adalah gambaran hidup seseorang yang

tercermin pada ekspresi di setiap aktivitas, hasratserta keingingan, dan pendapat-pendapat

yang tercetus daripadanya. Gaya hidup atau lifestyle juga berdampak pada setiap aspek

kehidupan manusia, nilai nilai hubungan sosial, kondisi ekonomi, bahkan juga

berdampak pada faktor-faktor lingkungan. Pada konteks pariwisata, gaya hidup juga

berhubungan dengan aktivitas, hobi, pendapat, yangmemainkan peranan penting pada

perilaku konsumen. Perilaku konsumen pariwisata dapat dikelompokkanmenjadi beberapa

tipologi sebagai dasar dari aspek sosilogi pengambilan keputusan oleh pelaku pariwisatauntuk

memilah konsumennya agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen.

Informasi tentang kebutuhan riil wisatawan sangat berhubungan dengan perilaku konsumen,

danmerupakan informasi penting bagi pengelola pariwisata dalam melakukan pengembangan

pariwisataagar sesuai dengan segmentasi wisatawan. Perilaku konsumen melekat pada

tipologi konsumenpariwisata, dan juga adalah gambaran dari gaya hidup wisatawan yang

berdampak pada aktivitaswisatawan pada daerah tujuan wisata yang dikunjunginya.

C. TIPE-TIPE VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PARIWISATA1.

 

Page 41: BISPAR

Aspek Penawaran Pariwisata

A.Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang harus

diperhatikandalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :

a.Attraction(daya tarik)

Daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk menarik wisatawan pasti memiliki

daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat danbudayanya.

b.Accesable(transportasi)

 Accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegaradapat dengan mudah

dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata.

c.Amenities(fasilitas)

Amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agarwisatawan dapat

dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW.

d. Ancillary(kelembagaan)

Adanya lembaga pariwisata wisatawan akan semakin seringmengunjungi dan mencari

DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakankeamanan, (protection of tourism)

dan terlindungi.

B.Menurut Smith, 1988 (dalam Pitana, 2005) mengklasifikasikan berbagai barang dan jasa

yang harusdisediakan oleh daerah tujuan wisata menjadi enam kelompok besar, yaitu:

a.Transportation

b.Travel services

c.Accommodation

d.Food service

e.Activities and attractions (recreation culture/entertainment)

f.Retail goods.

Inti dari kedua pernyataan di atas adalah aspek penawaran harus dapat menjelaskan :

a.Apa yang akan ditawarkan.

b.Apa saja atraksi yang ditawarkan.

c.Apa saja jenis transportasi yang dapat digunakan.

d.Fasilitas apa saja yang tersedia di daerah tujuan wisata.

e.Siapa saja yang bisa dihubungi sebagai perantara pembelian paket wisata yang akan dibeli.

Page 42: BISPAR

2.Aspek Permintaan Pariwisata

A.Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005), faktor-faktor utama dan faktor lain

yangmempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.Harga

Harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan memberikan imbas atau

timbalbalik pada wisatawan yang akan bepergian, sehingga permintaan wisatapun akan

berkurangbegitu pula sebaliknya.b.

 

Pendapatan

Apabila pendapatan suatu negara tinggi, kecendrungan untuk memilih daerahtujuan wisata

sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi calon wisatawanmembuat sebuah

usaha pada Daerah Tujuan Wisata jika dianggap menguntungkan.c.

 

Sosial Budaya

Dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau berbeda dari apayang ada di

negara calon wisata berasal maka, peningkatan permintaan terhadap wisata akantinggi hal ini

akan membuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanahkekayaan

pola pikir budaya wisatawan.d.

 

Sospol (Sosial Politik)

Dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan Daerah TujuanWisata dalam situasi

aman dan tenteram, tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengankenyataan, maka sospol

akan sangat terasa dampak dan pengaruhnya dalam terjadinyapermintaan.e.

 

Intensitas Keluarga

Banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta dalam permintaanwisata hal ini dapat

diratifikasi, jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur darisalah satu

keluarga tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata

itusendiri.f.

 

Page 43: BISPAR

Harga barang substitusi

Disamping kelima aspek di atas, harga barang pengganti jugatermasuk dalam aspek

permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan sebagaipengganti daerah tujuan

wisata yang dijadikan cadangan dalam berwisata, seperti: Bali sebagaitujuan wisata utama di

Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat memberikan

 

Bisnis Pariwisata SAP 5 | 5

kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat daerah tujuan wisata sehingga secara tidak

langsungwisatawan akan mengubah tujuannya ke daerah terdekat seperti Malaysia dan

Singapura.g.

 

Harga barang komplementer

Harga barang komplementer merupakan sebuah barang yangsaling membantu atau dengan kata lain

barang komplementer adalah barang yang salingmelengkapi, dimana apabila dikaitkan

dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai objek wisata yang saling melengkapi

dengan objek wisata lainnya.

B.

 

Menurut Jackson, 1989 (dalam Pitana, 2005) melihat bahwa faktor penting yang

menentukanpermintaan pariwisata berasal dari komponen daerah asal wisatawan antara lain :

a.

 

Jumlah penduduk 

(population size)

 b.

 

Kemampuan finansial masyarakat

(financial means)

 c.

 

Waktu senggang yang dimiliki

(leisure time)

Page 44: BISPAR

 d.

 

Sistem transportasie.

 

Sistem pemasaran pariwisata yang ada

Dari kedua pendapat di atas, aspek permintaan pariwisata dapat diprediksi dari :

a.

 

Jumlah penduduk dari suatu negara asal wisatawan.b.

 

Pendapatan perkapita dari suatu negara asal wisata.c.

 

Lamanya waktu senggang yang dimiliki.Berhubungan dengan musim di suatu negara.d.

 

Kemajuan teknologi informasi dan transportasi.e.

 

Sistem pemasaran yang berkembang.f.

 

Keamanan duniag.

 

Sosial dan politik serta aspek lain.Berhubungan dengan aspek fisik dan non fisik wisatawan.

D. BATASAN-BATASAN DALAM PARIWISATAHermann V. Schuralard (1910), yang

dimaksud kepariwisataan disini a

dalah sejumlah kegiatan,terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian yang secara

langsung berhubungan dengan masuknya,adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing

keluar masuk kota, daerah atau Negara.

E. Guyer Freuler, merumuskan pengertian pariwisata dengan memberi batasan sebagai

berikut :"

Pariwisata dalam pengertian modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang

didasarkan ataskebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan

menumbuhkan (cinta) terhadapkeindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh

bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelasmasyarakat manusia sebagai hasil dari

pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan sertapenyempurnaan dari pada alat-

alat pengangkutan".

Page 45: BISPAR

Prof. K. Kraft (1942) mengemukakan batasan yang lebih bersifat teknis sebagai berikut :

Keseluruhan dari pada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-

orang asing sertapenyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal

menetap dan tidak memperolehpenghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.

 

Bisnis Pariwisata SAP 5 | 6

Dari beberapa batasan yang disebutkan diatas, tampak pada prinsipnya

kepariwisataanmencakup semua macam perjalanan, asal saja perjalanan tersebut

berhubungan dengan rekreasi danpertamasyaan. Ada beberapa faktor yang penting dalam

pemberian batasan suatu definisi pariwisata,yaitu:

1.

 

Perjalanan dilakukan sementara waktu2.

 

Perjalanan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat lainnya3.

 

Perjalanan itu walaupun apa bentuknya, harus dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi4.

 

Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat yang

dikunjunginya dansemata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut.

E. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG WISATAWAN UNTUK BERWISATA

 

Faktor-faktor pendorong untuk berwisata sangatlah penting untuk diketahui oleh siapapun

yangberkecimpung dalam industri pariwisata (Pitana, 2005). Dengan adanya faktor

pendorong, makaseseorang ingin melakukan perjalanan wisata, tetapi belum jelas mana

daerah yang akan dituju.Berbagai faktor pendorong seseorang melakukan perjalanan wisata

menurut Ryan, 1991 (dalam Pitana,2005), sebagai berikut:

1.

 

 Escape

 

 

Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan

daripekerjaan sehari-hari.2.

Page 46: BISPAR

 

 Relaxatio

n

 

 

Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan motivasi untuk 

escape

diatas.3.

 

 Pla

 y

Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang merupakan

kemunculankembali sifat kekanak-kanakan, dan melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan

yang serius.4.

 

Strengthening family bond 

 

 

Ingin mempererat hubungan kekerabatan, khususnya dalam konteks(

visiting, friends and relatives)

. Biasanya wisata ini dilakukan bersama-sama

(group tour)

 5.

 

 Prestige

 

 

Ingin menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang menunjukkan kelas dan gayahidup, yang

juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau s

ocial standing.

 6.

 

Social interaction

Page 47: BISPAR

 

 

Untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakatlokal yang

dikunjungi.7.

 

 Romance

 

Keinginan bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan suasana romantis atau

untuk memenuhi kebutuhan seksual.8.

 

 Educational opportunity

 

 

Keinginan melihat suatu yang baru, memperlajari orang lain dan/atau daerahlain atau

mengetahui kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong dominan dalam pariwisata.9.

 

Self-fulfilment

 

 

Keinginan menemukan diri sendiri, karena diri sendiri biasanya bisa ditemukan padasaat kita

menemukan daerah atau orang yang baru.10.

 

Wish-fulfilment

 

 

Keinginan merealisasikan mimpi-mimpi, yang lama dicita-citakan, sampaimengorbankan diri

dalam bentuk penghematan, agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelasdalam

perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam

diri.

Page 48: BISPAR

1

4

Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi,

baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi

danpemasaranproduk suatulayanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang

sedang bepergian(Kusudianto, 1996).Jadi dapat disimpulkan, industri pariwisata

Page 49: BISPAR

adalah suatu kumpulan berbagai perusahaan yangberkecimpung dalam satu sektor,

yaitu sektor pariwisata, yang menawarkan produk sejenis dan/atausaling menunjang

satu sama lainnya kepada para wisatawan atau konsumen objek wisata.

Sumber

sumber Pariwisata

Modal atau sumber pariwisata dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: potensi alam,

potensikebudayaan, dan potensi manusia. Potensi-potensi tersebut dijelaskan dibawah

ini:a.

Potensi Alam, terdiri dari potensi fisik, flora dan fauna. Ketiga potensi alam tersebut

dapatmenjadi atraksi wisata yang berperan sama, tetapi salah satu atraksi dapat lebih

menonjol. Padaumumnya wisatawan lebih tertarik pada alam terbuka seperti

pegunungan, hutan dan pantai.b.

Potensi Kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam arti luas, tidak hanya meliputi

kebudayaan tinggi,tetapi juga meliputi adat istiadat dan segala kegiatan yang hidup di

tengah-tengah masyarakat.c.

Potensi Manusia, yaitu kemampuan yang ada dalam diri manusia yang dapat

dimanfaatkan bagikepentingan pariwisata.

Jenis

jenis Pariwisata

Menurut Pendit (2002:38-43) jenis pariwisata dibagi menjadi 15, yaitu: wisata budaya,

wisatakesehatan, wisata olahraga, wisata komersial, wisata industri, wisata politik,

wisata konvensi, wisatasosial, wisata pertanian, wisata maritim, wisata cagar alam,

Page 50: BISPAR

wisata buru, wisata pilgrim, wisatabulan madu, dan wisata petualangan. Jenis-jenis

pariwisata tersebut dijelaskan dibawah ini:a.

Wisata BudayaSuatu jenis pariwisata yang dilakukan atas dasar keinginan dengan

tujuan untuk memperluaspandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan

kunjungan atau peninjauan ke tempat lainatau ke luar negeri, mempelajari keadaan

rakyat setempat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,cara hidup dan budaya serta

kesenian dari daerah tersebut.b.

Wisata KesehatanSuatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan tujuan

untuk menukar keadaandan lingkungan tempat sehari-hari, dimana ia tinggal demi

kepentingan beristirahat secara jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat

peristirahatan yang sesuai. Misalnya,mengunjungi tempat wisata kebun raya bedugul

guna memperoleh udara yang segar.

5

c.

Wisata OlahragaSuatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan tujuan

untuk berolahraga ataumemang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam

pesta olah raga di suatu tempat ataunegara, misalnya Asian Games, Olimpiade, dan

lain-lain.d.

Wisata KomersialSuatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan tujuan

untuk mengunjungipameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti

pameran industri, pamerandagang dan sebagainya.e.

Page 51: BISPAR

Wisata IndustriSuatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh sekumpulan pelajar atau

mahasiswa dan orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian

dimana terdapat pabrik-pabrik dengan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau

penelitian.f.

Wisata Politik Suatu jenis pariwisata yang dilakukan untuk mengunjungi atau

mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik. Misalnya, peringatan

Hari Kemerdekaan suatu negara.g.

Wisata KonvensiSuatu jenis pariwisata ke suatu tempat yang semula disediakan oleh

pemerintah setempatsebagai fasilitas untuk melakukan sidang bagi peserta konferensi,

musyawarah, konvensi ataupertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun

internasional. Misalnya, Balai SidangSenayan di Jakarta.h.

Wisata SosialSuatu jenis pariwisata yang menawarkan suatu paket perjalanan yang

relatif lebih murah sertamudah untuk memberi kesempatan kepada golongan

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya bagi kaum

buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa,petani dan sebagainya.i.

Wisata PertanianSeperti halnya wisata industri, wisata pertanian adalah

pengorganisasian perjalanan yangdilakukan proyek

proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimanawisatawan

rombongan dapat mengadakan kunjunganan peninjauan untuk tujuan studi

maupunmelihat

lihat di sekitar areal pertanian. j.

Page 52: BISPAR

Wisata Maritim (Marina) atau BahariSuatu jenis pariwisata yang dikaitkan dengan

kegiatan olahraga air, seperti memancing,berlayar, menyelam sambil melakukan

pemotretan, kompetisi berselancar dan lain-lain.

6

k.

Wisata Cagar AlamSuatu jenis pariwisata yang diselenggarakan oleh agen atau biro

perjalanan yangmengkhususkan usaha-usahanya dengan jalan mengatur wisata ke

tempat atau daerah cagaralam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan

sebagainya yang kelestariannya dilindungioleh undang-undang.l.

Wisata BuruSuatu jenis pariwisata yang banyak dilakukan di negeri-negeri yang

memiliki daerah atau hutantempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan

ditawarkan oleh berbagai agen atau biroperjalanan. Wisata buru ini diatur dalam

bentuk safari buru ke daerah hutan yang telahditetapkan pemerintah negara yang

bersangkutan.m.

Wisata Pilgrim

Suatu jenis pariwisata yang dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan

kepercayaanumat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan

oleh perorangan ataurombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam orang

besar atau pemimpin yangdiagungkan. Wisata pilgrim ini banyak dihubungkan dengan

niat atau hasrat sang wisatawanuntuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan

iman dan tidak jarang pula untuk tujuanmemperoleh berkah dan kekayaan

melimpah.n.

Page 53: BISPAR

Wisata Bulan Madu

Suatu jenis pariwisata yang menyelenggarakan perjalanan bagi pasangan pengantin

baru, yangsedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi

kenikmatanperjalanan dan kunjungan mereka, seperti kamar pengantin di hotel

dengan dekorasi yangistimewa.o.

Wisata Petualangan

Suatu jenis pariwisata yang meyediakan kegiatan wisata yang menantang dan

memacuadrenalin, seperti masuk hutan belantara yang belum pernah dijelajahi dan

penuh denganbinatang buas, mendaki tebing teramat terjal, dan lain-lain.

9.

pelanggan, seperti dapat melakukan: advertensi (iklan), penjualan personal, publisitas

danpromosi penjualan.

e)

STRATEGI PENJUALAN

Page 54: BISPAR

Penjualan adalah proses di mana penjual memastikan, mengantisipasi, dan

memuaskankebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dapat dicapai manfaat, baik

bagi yang menjualmaupun bagi sang pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan

kedua belah pihak(Winardi,1991). Jadi, penjualan merupakan proses pertukaran

barang/jasa antara penjual dan pembeli,dengan alat tukar berupa uang dan orang yang

menjual sesuatu akan mendapatkan imbalanberupa uang.Adapun faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi kegiatan penjualan adalah sebagai berikut.

-

Kondisi dan Kemampuan Penjualan Transaksi jual-beli pada prinsipnya melibatkan

duapihak, yakni penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.

-

Kondisi Pasar Pasar yang dimaksud dalam hal ini yaitu sekelompok pembeli atau pihak

yang menjadi sasaran dalam penjualan.

-

Modal sangatlah diperlukan dalam kondisi/keadaan produk belum dikenal dan

lokasipembeli jauh dari tempat penjual.

-

Kondisi Organisasi Perusahaan

2.

ORGANISASI PARIWISATA REGIONAL

Ada 3 hal yang mempengaruhi efektivitas organisasi kepariwisataan daerah:

Page 55: BISPAR

1.

Luasnnya distribusi kepariwisataan sedangkan di sisi lain tidak adannya

pemusatankordinasi untuk pengembangan, promosi.2.

Kebutuhan pertumbuhan dari pada pembangunan ekonomi daerah, dimana

pariwisatadiharapkan berkontribusi.3.

Pertumbuhan kunjungan wisatawan dan jumlah destinasi parwisata yang

dikunjungi.Di Indonesia umumnya dijumpai dua bentuk organisasi kepariwisataan

yaitu

government tourist office

, dan

private tourist office

.

Government tourist office

adalah organisasi kepariwisataan yang dibentuk olehpemerintah sebagai suatu bidang

yang diberi tanggung jawab mengenai pengembangan danpembinaan kepariwisataan

pada umumnya baik di tingkat asional, regional, maupun lokal.

Seperti di Indonesia misalnya, secara nasional kepariwisataan berada di bawah Kantor

WilayahDepartemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dan Dinas Pariwisata Daerah

Tingkat II.Organisasi

Page 56: BISPAR

organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat

JendralPariwisata, Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.

Private Tourist office

adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi darimacam

macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan

kedudukannyamerupakan rekanan bagi

government tourist office.

Organisasi pariwisata yang termasuk

privatetourist office

adalah:

a.

ASITA (association of the Indonesian Tour & Travel Agencies)

ASITA adalah organisasi yang menjadi wadah bagi pengusaha perusahaan

perjalananIndonesia, dalam bahasa Indonesia bernama Asosiasi Perusahaan

Perjalanan Indonesia.Organisasi ini didirikan di Jakarta tahun 1971 dan memiliki

beberapa tujuan yaitu:

Berusaha memajukan dan melindungi kepentingan industri kepariwisataannasional

dan kepentingan para anggota.

Page 57: BISPAR

Meningkatkan citra pariwisata Indonesia dengan memberikan kepuasan, rasaaman,

adanya kepastian perlindungan dan jaminan kepentingan tanpamengorbankan

kepentingan sesama anggota.

Mensukseskan program pembangunan nasional melalui sektor kepariwisataansesuai

dengan garis

garis besar haluan negara dan rencana pembangunannasional.

b.

PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman rekreasi Indonesia)

Perhimpunan Objek wisata Indonesia atau lebih sering dikenal dengan PUTRI

didirkantanggal 10 November 1977. Adapun maksud didrikan PUTRI ini adalah

sebagai wadahperjuangan kepentingan bersama dan mengabdi profesi dalam usaha

mengelola danpenegmbangan budaya serta lingkungan alam dan kesejahteraan

masyarakat. Ada beberapatujuan organisasi PUTRI yaitu:

Membina dan mengembangkan objek wisata dalam rangka mengembangkan

pariwisatanusantara dan mancanegara.

Menanamkan dan memupuk rasa cinta tanah air melalui penyaajian objek wisata

dalamusaha ikut berperan membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Page 58: BISPAR

Membina dan meningkatkan kemampuan mengelola objek

objek wisata dalam rangkameningkatkan pelayanan.

c.

HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia)

HPI adalah organisasi profesional non politik dan mandiri yang merupakan

wadahpersatuan dan kesatuan pribadi yang profesinya adalah pramuwisata. HPI

bertugas secara aktif menggalakkan dan melaksanakan pembangunan pariwisata

secara teratur, tertib danberkesinambungan,meumpuk dan menigkatkan semangat

serta kesadaran nasional sebagaiwarganegara RI serta memiliki tanggungjawab

asosiasi terhadap lingkungan dan menigkatkankerjasama.

d.

PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia)

Kegiatan organisasi ini adalah membantu para anggota dengan cara

memberikanperlindungan, masukan, bimbingan dan konsultasi serta pendidikan untuk

meningkatkan mutuhotel/akomodasi, restoran, dan jasa boga sesama anggota

mengkoordinasikan dan meningkatkankerjasama antar anggota dan organisasi lain di

bidang kepariwisataan baik di dalam maupun diluar negeri, melakukan kegiatan

Page 59: BISPAR

penelitian perencanaan dan penegmbangan, melakukan promosiuntuk meningkatkan

kepariwisataan dalam dan luar negeri.

REFERENSI

Wardana. 2005. Slide Ajar Bisnis PariwisataAdm. 2009.

Strategi Pemasaran (Matketing strategy)

. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html.

(Diakses tanggal31 Juli 2012)Made Bayu. 2010.

Organisasi Kepariwisataan.

http://madebayu.blogspot.com/2010/02/organisasi-kepariwisataan.html. (Diakses

tanggal31 Juli 2012)Moryaritonang. 2011. Definisi Pemasaran Jasa: Bauran Pemasaran

Jasa.http://moryaritonang.wordpress.com/2011/01/16/definisi-pemasaran-jasa-bauran-

pemasaran-jasa/. (Diakses tanggal 31 Juli 2012)

10.

Faktor Penentu Kelayakan

Kelayakan Teknologi dan SistemPenilaian ini didasarkan pada desain garis besar

persyaratan sistem dalam hal input,proses, output, fields, program, dan prosedur. Hal

ini dapat diukur dalam hal volume data, tren,frekuensi update, dan lain-lain untuk

Page 60: BISPAR

memperkirakan apakah sistem baru akan melakukan cukupatau tidak. Kelayakan

teknologi dilakukan untuk menentukan apakah perusahaan memilikikemampuan,

dalam hal software, hardware, personil dan keahlian, untuk menanganipenyelesaian

proyek

Kelayakan EkonomiAnalisis ekonomi adalah metode yang paling sering digunakan

untuk mengevaluasiefektivitas sistem baru. Analisis biaya manfaat, digunakan untuk

menentukan manfaat danpenghematan yang diharapkan dari sistem dan

membandingkannya dengan biaya. Jika imbalanlebih besar daripada biaya, maka

keputusan dibuat untuk merancang dan mengimplementasikansistem. Seorang

pengusaha yang akurat harus mempertimbangkan biaya dan manfaat

sebelummengambil tindakan.

Kelayakan HukumMenentukan apakah sistem yang diusulkan konflik dengan

persyaratan hukum, misalnyasistem pengolahan data harus sesuai dengan

perlindungan data lokal.

Kelayakan OperasionalAdalah ukuran dari seberapa baik sistem yang diusulkan

memecahkan masalah, danmengambil keuntungan dari kesempatan yang diidentifikasi

selama definisi ruang lingkup danbagaimana memenuhi persyaratan yang diidentifikasi

dalam tahap analisis kebutuhanpengembangan sistem.

Kelayakan JadwalSebuah proyek akan gagal jika penyelesaiannya memerlukan waktu

yang terlalu lama.Biasanya ini berarti memperkirakan berapa lama sistem akan dibuat

Page 61: BISPAR

dan dikembangkan, dandapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, yang dapat

diukur dengan menggunakanbeberapa metode seperti

payback period.

Kelayakan jadwal adalah ukuran dari seberapa wajar jadwal proyek.

Faktor Penentu Lainnya

Kelayakan Pasar dan

Real Estate

Studi Kelayakan Pasar biasanya melibatkan pengujian lokasi geografis untuk proyek

pengembangan

real estate,

dan biasanya melibatkan bidang tanah

real estate.

Pengembang

sering melakukan penelitian pasar untuk menentukan lokasi terbaik dalam yurisdiksi,

dan untuk menguji alternatif menggunakan tanah untuk paket yang diberikan.

Yurisdiksi seringmembutuhkan pengembang untuk menyelesaikan studi kelayakan

sebelum mereka akanmenyetujui permohonan izin untuk ritel, kantor komersial,

industri, manufaktur, perumahan, ataudicampur-gunakan proyek. Kelayakan Pasar

memperhitungkan pentingnya bisnis di area yangdipilih.

Page 62: BISPAR

Kelayakan Sumber DayaHal ini melibatkan pertanyaan seperti berapa banyak waktu

yang tersedia untuk membangun sistem baru, bila dapat dibangun, apakah itu

mengganggu operasi bisnis normal, jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan,

dependensi, dan lain-lain. Kontinjensi danrencana mitigasi juga harus dinyatakan di

sini .

Kelayakan BudayaPada tahap ini, alternatif proyek yang dievaluasi dampaknya

terhadap budaya lokal danumum.Misalnya, faktor lingkungan perlu dipertimbangkan

dan faktor-faktor ini harusdikenal.budaya perusahaan yang lebih lanjut sendiri dapat

berbenturan dengan hasil proyek.

Tipe Pembangunan Pariwisata

Di Indonesia atau di beberapa negara lain biasa dikenal dua tipe pembangunan

pariwisataberdasarkan pada pola, proses dan tipe pengelolaannya, yaitu: tipe tertutup (

enclave

) atauterstruktur dan tipe kedua yaitu tipe terbuka (

spontaneous

) atau tidak terstruktur. Kedua tipe inipada umumnya mempunyai perbedaan yang

jelas dalam karakteristiknya, terutama pada pola,proses dan tipe pengelolaannya.Tipe

tertutup atau terstruktur pada dasarnya ditandai oleh karakteristik sebagai berikut:

Pada umumnya kawasan ini dilengkapi dengan infrastruktur yang spesifik untuk

kawasantersebut. Tipe ini memang tidak didesain untuk tujuan utama pada

keuntungan penduduk lokal. Tipe kawasan ini akan mempunyai kelebihan kekuatan

kesan yang ditumbuhkansehingga mampu menembus pasar internasional.

Page 63: BISPAR

Lokasi biasanya terpisah dari masyarakat atau penduduk lokal, sehingga dampak

negatif yang ditimbulkan mudah untuk dimonitor atau dikontrol. Karena itu, pengaruh

sosialbudaya yang ditimbulkan dari pariwisata terhadap penduduk lokal dapat

terdeteksi sejak dini.

Lahan pada umumnya terbatas, sehingga kawasan pariwisata biasanya tidak terlalu

besar,sehingga masih berada pada tingkat kemampuan perencanaan yang integratif

danterkoordinir, dan akan mampu menjadi semacam agen untuk mendapatkan dana-

dana

secara internasional. Hal ini akan berfungsi sebagai struktur utama

dalammengembangkan fasilitas yang berkualitas tinggi pada umumnya diperuntukkan

bagikalangan internasional golongan menengah ke atas. Tipe ini tentunya akan

membawa

iklim “harga tinggi” dengan harga

-harga yang ditawarkan di dalam kawasan ini tidak akan terjangkau oleh penduduk

lokal.Tipe terbuka atau tidak terstruktur yang bersifat spontan pada umumnya

ditandai dengankarakteristik sebagai berikut:

Tumbuh menyatu dengan struktur kehidupan baik ruang maupun pola masyarakat

lokal.

Distribusi pendapatan yang diperoleh dari wisatawan bisa secara langsung dinikmati

olehpenduduk lokal.

Page 64: BISPAR

Dampak perkembangan pariwisata terutama dampak negatifnya menjalar dan

menyatudengan cepat ke dalam penduduk lokal, sehingga sulit dimonitor.

REFERENSI

Wardana. 2005. Slide Ajar Bisnis PariwisataGuntur Tri Hariyanto. 2010.

Prinsip Investasi dan Strategi Barbell.

http://gunturhariyanto.blogspot.com/2010/06/prinsip-investasi-dan-strategi-

barbell.html

(diakses tanggal 2 Agustus 2012)

Ari. 2010.

Pendanaan dan Investasi Pariwisata.

http://zetzu.blogspot.com/2010/08/pendanaan-dan-investasi-pariwisata.html

(diakses tanggal 2 Agustus 2012)

Page 65: BISPAR