Bisnis Tape Pamella
-
Upload
hafidz-al-azhar -
Category
Documents
-
view
181 -
download
7
Transcript of Bisnis Tape Pamella
1
ULASAN SINGKAT
2
JUDUL ARTIKEL : TAPE KETAN PAMELLA PAK CARSIM
DAFTAR ISI
I. GAMBARAN UMUM
SINGKAT............................................................ 4
II. PERMASALAHAN DAN TUJUAN.........................................................
7
A. PERMASALAHAN.........................................................................
7
B. TUJUAN.....................................................................................
8
III. SOLUSI...........................................................................................
10
3
I. GAMBARAN UMUM SINGKAT
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan
tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi)
bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tapai bisa
dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai
singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya
disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Dalam proses fermentasi
tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii,
Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus
sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya
berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol,
dan memiliki tekstur lengket. Umumnya, tapai diproduksi oleh industri
kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.
Sebagian besar tapai yang ada di Indonesia dibuat dari fermentasi
beras ketan (Oryza sativa glutinosa) atau singkong (Manihot
esculenta). Masyarakat Jawa Barat lebih mengenal tapai singkong
dengan sebutan peuyeum, sedangkan masyarakat Jawa Timur lebih
sering menyebutnya tape telo.[2] Tapai juga dikenal di kawasan Asia,
terutama Asia Tenggara. Makanan ini memiliki nama lokal yang
berbeda–beda di setiap negara; contohnya tapai pulut (Malaysia), basi
binubran (Filipina), chao (Kamboja), lao-chao atau chiu niang (Cina),
dan khao-mak (Thailand). Selain dapat dikonsumsi secara langsung,
tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur dengan makanan dan
minuman lainnya. Contohnya: tapai pulut untuk campuran cendol dan
es campur, atau dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
Sedangkan tapai singkong selain bisa dijadikan campuran cendol, es
4
campur atau es doger, dapat pula diolah menjadi makanan gorengan
rondo royal (tapai goreng), colenak, dll.
Pengaruh konsumsi tapai bagi kesehatan :
1. Keunggulan tapai
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1
(tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem
saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan
baik. karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang
aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber
probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui
mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter
atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan
efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena
meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah
bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai
mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin
merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang,
terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam
kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam
batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di
beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai
karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini
dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik
dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya
anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya
mampu menghasilkan vitamin B12
5
2. Kelemahan tapai
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada
darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis
bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi
menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang
terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau
penderita HIV. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut,
konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan
pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan
higienis.
6
II. PERMASALAHAN DAN TUJUAN
A. PERMASALAHAN
Bertempat di Desa Tarikolot, Cibeureum Kuningan Jawa Barat
terdapat suatu daerah yang dikenal sebagai daerah penghasil
tape ketan milik pak Carsim. Yang melatarbelakangi Pak
Carsim mendirikan usaha tape ketan ini adalah karena tape
merupakan makanan tradisional yang biasanya para ibu
membuatnya menjelang perayaan hari besar, seperti
perayaan Idul Fitri. Para ibu membuat sendiri tape dengan
hanya memenuhi kebutuhan sendiri saja tidak melihat dari
sektor kebutuhan bisnis. Awalnya pada tahun 1980-an para
pendatang dari luar daerah seperti dari Bandung atau Jakarta
kerap kali berkunjung ke daerah Talikolot dan sering kali
memesan tape ketan untuk dibawa pulang sebagai oleh – oleh
bagi keluarga. Hal ini terjadi selama bertahun – tahun sampai
pada pak Carsim yang dulunya hanya menjadi pedagang
pakaian, perabot rumah tangga dengan sistem kredit, melihat
suatu peluang usaha dimana beliau ingin menjadikan tempat
tersebut pusat oleh – oleh yang produksinya adalah tape.
Pada tahun 1996 dengan modal uang Rp 600.000,- saja pak
Carsim mulai mendirikan usaha tape ketan dengan peralatan
seadanya dan tidak diperlukan mesin, semua produksi
dilaksanakan dengan cara manual. Hingga sekarangpun
beliaupun tidak menggunakan mesin sebagai pengolah
produksi kecuali pada penggilingan beras ketan saja yang
7
menggunakan mesin penggiling. Proses produksi masih
menggunakan manual dikarenakan ingin tetap
mempertahankan rasa khas dari tape ketan tersebut yang
meletakkan sisi rasa dan kualitas. Pembungkuspun dikemas
dengan menggunakan daun jambu. Menurut beberapa
pelanggan, kelebihannya terletak pada keawetan atau
ketahanan tape ketan ini.
B. TUJUAN
Produksi tape ketan ini pada awalnya diproduksi dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga individu
saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan timbul
permintaan pasar, maka produksi yang sebelumnya
kebutuhan individu menjadi kebutuhan masyarakat yang
berpotensi untuk usaha mikro. Produksi tape ketan ini tidak
hanya melayani sebagian besat pelanggan pada Hari Raya
tetapi juga pelanggan pada hari – hari biasa yang dapat
diperoleh sebagai oleh – oleh.
Pada saat seperti itu pak Carsim dapat memproduksi 800
hingga 1000 ember tape ketan per hari. Padahal pada hari
biasa beliau hanya memproduksi 4000 sampai 5000 ember
dalam sebulan. Dalam satu ember besar berisi 100 bungkus
tape ketan berbalut daun jambu. sedangkan dalam satu
ember kecil hanya berisi 80 tape ketan. Pak Carsim
menentukan harga Rp 45.000,- untuk satu ember besar dan
Rp 40.000,- untuk satu ember kecil. Harga terus naik akibat
dari terus meningkatnya harga pokok, terutama beras ketan.
Setidaknya pak Carsim memiliki 40 karyawan diantara 36
orang perempuan sebagai tenaga produksi dan 4 orang laki –
laki sebagai tenaga distribusi dan pemasaran.
8
III. SOLUSI
1. Di dalam ilmu ekonomi terdapat istilah Product life cycle atau
Siklus Hidup Produk yang memiliki pengertian suatu produk
dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai
dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi
(grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai
berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang
sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk
memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas
dan tersebar. Maka dalam solusi ini hendaknya pak Carsim
memiliki alternatif lain yang semula memproduksi tape ketan
dengan merk PAMELLA saja, memproduksi lagi dengan item
yang sama yaitu tape tetapi memiliki beraneka rasa, sehingga
pelanggan dapat menikmati rasa tape yang mereka inginkan.
2. Dalam kegiatan usaha mikro, kecil, menengah maupun besar,
tentu terdapat pesaing yang saling berebut pasar yang sama.
Dikarenakan atas dasar ingin menjadi pemimpin pasar para
pesaing melakukan berbagai cara untuk memenuhi keinginan
untuk berubut pasar, salah satu cara tersebut yaitu dengan
meniru produk yang telah kita buat kemudian dijual dengan
harga yang lebih murah. Oleh karena itu apabila usaha pak
9
Carsim sudah memiliki pelanggan tetap hendaknya pak
Carsim mematenkan merk dagang beliau ke pemerintah agar
kualitas dari produk beliau tetap dipercaya oleh pelanggan.
Meskipun produk yang dijual mungkin agak mahal tapi dari
segi konsumen menaruh kepercayaan bahwa produk tersebut
berkualitas baik dan layak untuk dibeli.
3. Investasi sangat penting dalam dunia ekonomi. Salah satu ahli
ekonomi dunia mengatakan “don’t put your eggs into same
basket” (jangan meletakkan harta kamu pada tempat yang
sama). Yang memiliki pengertian bahwa kalau meletakkan
uang kita sepenuhnya di tempat sama apabila ada masalah
tentunya sepenuhnya uang kita akan musnah, tetapi apabila
uang kita di invest ke tempat lain maka jika pada salah satu
tempat bermasalah, kita masih punya cadangan uang untuk
dioptimalkan. Begitu juga dengan usaha pak Carsim,
hendaknya beliau membangun cabang baru yang bertujuan
selain mengekspansi usaha juga menginvestasikan usaha
tersebut agar dapat diambil manfaatnya. Sekiranya juga agar
memudahkan pendistribusian kepada konsumen di wilayah
tertentu.
4. Mengajak warga disekitar untuk berpartisipasi dalam
penjualan. Dengan mengajak warga sekitar untuk menjadi
wirausaha seperti pak Carsim, berati membantu turut pula
membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan
kemiskinan dan kemalasan. Solusi yang dapat diberikan untuk
partisipasi warga sekitar adalah dengan membentuk pasar
sendiri sekiranya ada kerja kerjasama pemerintah dengan
mengijinkan pendirian pasar khusus yang menjual produk dari
warga sekitar. Dengan demikian pendapatan dan
kesejahteraan di daerah tersebut meningkat.
10