Bisnis Retail Print

24
BISNIS RETAIL DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS BISNIS DI INDONESIA DOSEN PENGAMPU : MURRY HARMAWAN DISUSUN OLEH: ADE TYAS PUTRA WIJAYA SETYO WAHYU WIBOWO YOGA PERDANA

Transcript of Bisnis Retail Print

BISNIS RETAILDISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS BISNIS DI INDONESIADOSEN PENGAMPU : MURRY HARMAWAN

DISUSUN OLEH:ADE TYAS PUTRA WIJAYASETYO WAHYU WIBOWOYOGA PERDANA

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangBisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Keberhasilan dalam pasar Retail yang kompetitif, pelaku Retail harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku Retail terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku Retail menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola bisnis Retail membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku Retail dapat memahami secara penuh tentang lingkup bisnis Retailnya, cara strategi pengembangannya dan Memanajemen bisnisnya.Bisnis ritel makin populer belakangan ini. Namun, dengan dibukanya keran perdagangan bebas dengan Cina, pasar ritel lokal banyak yang gulung tikar. Bagaimana strategi yang efektif dalam mengelola bisnis ritel sehingga tak tergerus oleh serbuan ritel asing?.Bisnis ritel atau bisnis eceran adalah bisnis yang menyalurkan barang maupun jasa kepada pengguna akhir. Segmen bisnis ritel sangat luas, mulai dari segmen bawah hingga masyarakat kelas atas karena produk yang ditawarkan pun sangat beragam. Akan tetapi, bisnis ritel ternyata tak semudah yang dibayangkan. Dominasi merek terkenal dan modal yang tak terbatas serta serbuan ritel asing dapat menjadi faktor sebuah bisnis ritel tutup buku.

1.2TujuanMendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif strategi pemasaran bisnis retail yang dilakukan di careffour, untauk memenangkan persaingan di pasar.

1.3 Manfaat

a. Sebagai masukan bagi manajemen bisnis retail yang dilakukan di Careffour tentang pemilihan strategi marketing yang digunakan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan, sehingga dapat menentukan kebijakan manajemen selanjutnya.b. Sebagai sebuah kajian yang memperkaya pemikiran dan data mengenai bagaimana keberlangsungan sebuah usaha jasa khususnya pada bisnis retail dengan tantangan-tantangan yang mereka hadapi, dalam hal pemasaran.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian RetailRetail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu Retailer yang berarti Memotong menjadi kecil kecil (Risch, 1991 ).Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelangganPengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994)

2.2Peran dan Fungsi Usaha Ritel

Usaha ritel memberikan kebutuhan ekonomis bagi pelanggan melalui 5 cara :1. Memberikan suplai/pasokan barang dan jasa pada saat dan ketika dibutuhkan konsumen/pelanggan dengan sedikit atau tanpa penundaan.2. Memudahkan konsumen/pelanggan dalam memilih atau membandingkan bentuk, kualitas dan barang serta jasa yang ditawarkan.3. Menjaga harga jual tetap rendah agar mampu bersaing dalam memuaskan pelanggan4. Membantu meningkatkan standar hidup masyarakat5. Adanya usaha ritel juga memungkinkan dilakukannya produksi besar-besaran (produksi massal). Fungsi Usaha Ritel1. Membeli dan menyimpan barang.2. Memindahkan hak milik barang tersebut kepada konsumen akhir.3. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut.4. Memberikan kredit kepada konsumen (dalam kasus tertentu).

2.3KLASIFIKASI RETAILBisnis ritel merupakan aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel modern. Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia sudah semakin menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya toko retailer modern yang membuka cabang di berbagai wilayah di IndonesiaMenurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :1. Retail KecilBisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 /Rp5.000.000 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship) .

2. Retail BesarPada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online )

Perusahaan ritel juga dapat dikategorikan berdasarkan ciri - ciri tertentu, antara lain : Discount stores, adalah toko pengecer yang menjual berbagai macam barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Speciality stores, merupakan toko eceran yang menjual barang - barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Departemen stores, adalah suatu toko eceran berskala besar yang pengelolaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen - departemen yang menjual macam barang yang berbeda - beda. Convenience stores, adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat ditempat yang nyaman dan jam buka yang panjang. Catalog stores, merupakan suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Chain stores, adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama. Supermarket, adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non-makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri (swalayan). Hypermarkets, adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan mencakup banyak jenis produk. Hypermarket merupakan gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Minimarket, merupakan adalah semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak sebesar dan selengkap supermarket. Minimarket menerapkan sistem swalayan.Berikut daftar beberapa perusahaan retail di Indonesia : Matahari Departemen Store, adalah sebuah jaringan toserba yang menjual baju dan bahan pakaian lainnya. Matahari merupakan salah satu perusahaan ritel yang terkenal di Indonesia. Disamping menjual baju dan bahan pakaian, matahari juga menjual kosmetik, sepatu/sandal, makanan, peralatan dapur dll. Matahari memiliki 79 jaringan di seluruh Indonesia. Hypermart, adalah perusahaan jenis hypermarket milik Matahari Group : pemilik matahari departemen store. Hypermart memiliki 38 cabang di Indonesia. Foodmart Supermarket. Foodmart merupakan transformasi dari konsep Matahari supermarket. FoodMart Express (Convenience Store). Boston Drugs Store. Toko retail yang menjual obat - obatan. Times Books Store. Toko yang menjual berbagai jenis buku. Timezone, adalah sebuah tempat hiburan dimana hiburan tersebut berupa permainan/game. Carrefour, merupakan sebuah hypermarket asal Perancis. Dibuka pertama kali di Indonesia pada bulan oktober 1998 yakni di Cempaka Putih (Jakarta) sebagai unit pertama Carrefour di Indonesia. Pada perkembangannya kini Carrefour memiliki 66 gerai Hypermarket dan 15 gerai Supermarket. Carrefour Express (Convenience Store) Tiptop Supermarket Griya Supermarket Yogya Supermarket Indomaret, adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Merk dagang Indomaret dipegang oleh PT.Indomarco Prismatama. Alfamart, merupakan perusahaan retail yang bergerak pada bisnis waralaba swalayan yang menjual barang - barang keperluan sehari - hari. Circle K, adalah minimarket yang beroperasi 24 jam penuh, hal ini yang menjadikannya populer di belahan dunia termasuk Indonesia dimana konsep minimarket seperti ini masih jarang. Ceriamart Minimarket Alfamidi, toko retail sejenis dengan minimarket namun Alfamidi berukuran lebih besar dan produk yang dijual lebih beragam dari minimarket. Alfamidi dikelola oleh PT.Midi Utama Indonesia. Starmart Minimarket (Conveinence Store) Giant Hypermarket Hero Supermarket Guardian Drug Store Electronic City, toko yang menjual berbagai jenis peralatan elektronik. Super Home, toko retail yang menjual perkakas rumah tangga, dan peralatan bangunan. Ramayana Supermarket Sport Station, toko retail yang menjual peralatan olah raga (sepatu, kaos dll) Warehouse, toko retail yang menjual sepatu, baju dan berbagai peralatan olah raga. Gramedia Books Store Gunung Agung Books Store Super Indo Swalayan Disc Tarra, toko kaset/CD/DVD resmi

Adapun yang dimaksud dengan retailer atau retail store adalah perusahaan yang fungsi utamanya menjual produk kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga. Penekanan pada fungsi utama tertentu ini untuk menunjukkan bahwa retailer merupakan lembaga yang dapat berdiri sendiri. Pemanufaktur dan petani juga dapat bertindak sebagai retailer, namun fungsi utama rnereka bukanlah menjual produk ke konsumen akhir melainkan memproduksi suatu barang dan bertani. Pengecualian diberikan pada service retailing di mana retailer dalam hal ini juga adalah produsen. Dalam memilih retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal. Faktor yang diperhatikan adalah yang berkaitan dengan kebutuhan ekonominya. Di lain pihak kebutuhan emosional (seperti gengsi) juga kadangkala mempengaruhi pilihannya.Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:1. Harga.Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).2. KemudahanKemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).3. Kualitas produk yang ditawarkan .Kualitas dalam produk merupakan salah satu image tersendiri yang bertujuan untuk memenuhi apa keinginan dan kepuasan konsumen .4. Bantuan wiraniaga.Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.5. ReputasiKejujuran dan kewajaran dalam jual beli

6. Nilai yang ditawarkanYaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputiproduct value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.7. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.Pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibel2.4Strategi Pemasaran Ritel terhadap Kepuasan dan LoyalitasKonsumenStrategi pemasaran ritel adalah pemasaran yang mengacu kepada variabel, dimana pedagang eceran dapat mengkombinasikan menjadi jalan alternatif sebagai suatu strategi pemasaran untuk dapat menarik konsumen. Variabel tersebut umumnya meliputi faktor seperti : variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan, promosi, dan tata ruang, desain store, lokasi store dan merchanding (Retail marketing management, 2003). Untuk menjaga kelangsungan hidup serta kemajuan dan keunggulan dalam bisnis eceran yang semakin kompetitif, maka pengelola bisnis tersebut harus berupaya menerapkan strategi berupa program bauran penjualan eceran yang diharapkan memunculkan minat konsumen.Komponen produk, harga, tempat, dan promosi atau lebih dikenal dengan 4P (product, price, place, and promotion) dengan menitikberatkan perhatian yang berbeda-beda pada keempat variabel tersebut karena tergantung kepada sipembuat keputusan pemasarannya untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang cenderung berubah-ubah yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan, dimana konsep tersebut berlaku bagi bisnis eceran dengan penekanan pda faktor yang berlainan (McCarthy, 1993)Prinsip dasar pada ritel modern yang terdiri dari 4 P:a. Product (Produk)Produk menurut Kotler and Armstrong (2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar (Porter, 1996). b. Price (Harga)Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya : Harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and Armstrong, 2010). Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh sebuah perusahaan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing.c. Promotion (Promosi)Menurut Philip Kotler (1997, p.153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.d. Place (Lokasi)Lokasi adalah faktor terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama dengan pramuniaga yang sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang bagus.

2.5Strategi Manajemen Ritel Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi retail (ritel) juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan ditoko.Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail (ritel) adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.

2.6Trend Industri Ritel Industri retail (ritel) berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari 1). Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel. 2). meningkatnya konsentrasi industri. 3). Globalisasi dan 4). Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen. Saat ini konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah retail (ritel) yang berbeda. Masing-masing format ritel menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin meningkat. Tiap jenis retail (ritel) menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa berlangganan pada retail (ritel) yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda. .

BAB IIIOBSERVASI3.1 Sejarah CarefourCarrefour (Euronext:CA) ialah sebuah kelompok supermarket internasional, berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel kedua terbesar setelah Wal-Mart.Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni, 1957, di Annecy di dekat sebuah persimpangan (carrefour, dalam Bahasa Perancis). Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store ("toko serba ada"). Mereka membuka hipermarket pertamanya pada 1962 di Sainte-Genevive-des-Bois, dekat Paris, Perancis

Carrefour di IndonesiaCarrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996 dengan membuka gerai pertama di Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998. Pada saat yang sama, Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis, membuka gerai pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar kedua di dunia. Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep One-Stop Shopping yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.Saat ini, Carrefour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia. 72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun sebelumnya.Dalam menunjang jumlah pelanggan maka Carrefour sendiri menawarkan lebih dari 40.000 produk .Pada bulan Mei 2011, Carrefour Indonesia meluncurkan situs fanpage Facebook di www.facebook.com/carrefour.indonesia dan akun Twitter di @Carrefour_ID.

3.2 Visi dan Misi CarrefourVisi CarrefourMenjadi paserba terbesar di dunia dan menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan. Seluruh usaha ditujukan demi kepuasan pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan produk, kualitas, dan dengan harga yang paling bersaing.

Tujuan Carrefour adalah sebagai berikut.a. Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar.b. Terus-menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh kemandirian dan citra perusahaan dalam jangka waktu panjang.c. Mengembangkan sinergi saling menguntungkan dengan seluruh mitra bisnis.d. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap negara di mana Carrefour beroperasi.

Misi CarrefourUntuk mencapai visi dan tujuan yang telah ditentukan, Carrefour mengarahkan semua kegiatannya dengan berlandaskan aspek kebebasan, tanggung jawab berbagi, menghargai, integritas, solidaritas, dan progres, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.a. Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga.b. Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang.c. Menciptakan harga yang diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi yang strategis.d. Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas.e. Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.Carrefour juga menerapkan tiga pilar utama yang diyakini dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen. Ketiga pilar tersebut adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan.

3.3 Perencanaan Strategis CarrefourTitik awal dalam memformulasikan strategi biasanya adalah analisis SWOT.

1. Analisis SWOT (Sthrenghts, Weakness, Oportunities, threaths)Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi atas peluang dan ancaman dari lingkungan.Analisis SWOT dari Carrefour adalah sebagai berikut.a. SthrenghtsKekuatan Carrefour berada pada positioning-nya harga murah dan barang lengkap, lalu Carrefour selalu berada di tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau, tempatnya luas, nyaman dan free parking. Sehingga konsumen datang tanpa membeli pun jadi senang karena tidak perlu membayar parkir.

b. WeaknessNama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat karena sejak awal mendirikan cabang di berbagai negara, Carrefour sudah sering dihujani kritik dan kecaman dari berbagai pihak. Kecaman ini dikarenakan lokasi gerai-gerai Carrefour berada di tengah kota, padahal formatnya adalah hipermarket. Toko Besar asal Prancis ini dituduh semena-mena terhadap para pemasok dengan menekan harga dan menarik berbagai fee yang membebani. Jadi nama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat.

c. OpportunitiesWanita memegang peranan penting, karena 80% dari 20 juta pelanggan yang datang dan berbelanja di Carrefour adalah wanita (Carrefour, 2007). Namun jumlah konsumen pria boleh dibilang tidak sedikit dari pada wanita. Karena pria itu praktis, maka pria dapat dipengaruhi dengan produk-produk yang dikemas dengan praktis seperti buah dan daging yang sudah dipotong. Selain itu, pria biasanya adalah tulang punggung keluarga, yang bertugas mencari nafkah, oleh karena itu waktu yang mereka miliki sangat terbatas dan mereka sensitif terhadap harga. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi Carrefour yang memiliki positioning murah dan lengkap. Carrefour memainkan kategori harga dengan mudah, seperti menantang pembeli dengan lower price guarantee, mengganti selisih harga jika suatu produk terbukti lebih murah di tempat lain.

d. ThreathsPerusahaan ritel sekarang menghadapi isu yang kritikal, termasuk tantangan lingkungan, perubahan perilaku konsumen, persaingan dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hypermart adalah salah satu ancaman bagi Carrefour. Persaingan yang terjadi dengan Hypermart, berebut lahan atau lokasi yang strategis untuk membangun gerai sedang terjadi saat ini.

Peduli plastikSejak 15 Oktober 2012, Carrefour Indonesia melakukan upaya mengurangi konsumsi kantong plastik bagi konsumen, sebagai bagian dari gerakan peduli lingkungan. Dimulai di tujuh gerai (Lebak Bulus Jakarta, Ambarukmo Yogyakarta, Maguwo Yogyakarta, Srondol Semarang, DP Mall Semarang, Citra Garden Medan dan Medan Fair), Carrefour Indonesia tidak lagi melayani pemberian kantong plastik tempat belanja secara gratis.[1]Sebagai gantinya, Carrefour Indonesia menawarkan kepada konsumen untuk membawa kantong belanjaan sendiri atau membeli kantong plastik yang bisa didaur ulang atau Green Bag. Green bag dijual Rp200 per lembar kantong plastik ukuran kecil, dan Rp400 per lembar ukuran besar. Kebijakan Carrefour Indonesia ini untuk mendukung Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Saat ini sudah ada 25 gerai Carrefour yang tidak lagi melayani kantong plastik secara gratis.[2]Kepemilikan di IndonesiaKomposisi saham Carrefour Indonesia berubah sejak November 2012 dengan komposisi saham tunggal terbesar dikuasai perusahaan Indonesia: PT Trans Retail (100%)Dengan komposisi kepemilikan terbaru ini pihak Trans Corp akan membuka lebih luas produk yang dijual di Carrefour dengan produksi Indonesia unggulan.Slogan Carrefour 19982001: Belanja Leluasa, Penuh Gembira 20012010: Ke Carrefour Aja, Ahh!!! 2010kini: Untuk Hidup yang Lebih BaikTipe Carrefour di IndonesiaDi Indonesia, ada 3 tipe Carrefour di Indonesia Carrefour Hypermarket ada 73 gerai Carrefour Market, ada 7 gerai Carrefour Express, ada 3 gerai