Bisnis Plan Bioetanol Singkong

4
1 Bisnis Plan Bioetanol Singkong Meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh kalangan masyarakat, tidak hanya menimbulkan permasalahan, namun juga memberikan peluang bisnis baru bagi para produsen energi alternatif. Beragam penelitian pun mulai dikembangkan untuk mendapatkan sumber energi pengganti yang harganya relatif lebih murah dan pastinya ramah bagi lingkungan sekitar. Sebut saja bioetanol singkong yang kini mulai dikembangkan diberbagai belahan dunia sebagai pengganti bahan bakar minyak. Bioetanol singkong dipilih sebagai energi alternatif yang cukup potensial karena pada dasarnya tumbuhan singkong (ketela pohon) memiliki kandungan pati, gula atau selulosa yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembuatan bahan bakar alternatif. Melimpahnya bahan baku singkong dan mudahnya proses pembuatan bahan bakar tersebut, menjadikan bioetanol singkong sebagai alternatif tepat bagi masyarakat. Sehingga tidak heran, ketika harga BBM merangkak naik, bioetanol singkong dipilih masyarakat sebagai salah satu energi pengganti yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk masa-masa yang akan datang. Konsumen Awalnya bioetanol digunakan untuk bahan baku industri kimia, kosmetik, dan farmasi. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan BBM yang semakin tinggi, bioetanol mulai diinovasikan menjadi bahan bakar alternatif untuk menggantikan keberadaan BBM yang sekarang ini semakin mahal. Target pasar yang dibidik pelaku usaha energi alternatif adalah kalangan masyarakat bawah di daerah pinggiran kota maupun pedesaan. Harga bahan bakar minyak yang melambung tinggi dan mulai beralihnya bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, menjadikan bahan bakar bioetanol sebagai pilihan tepat masyarakat karena harganya relatif hemat. Bioetanol 98% bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang setara dengan pertamax, sedangkan bioetanol 80% dan 96% bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor etanol. Info Bisnis Bioetanol Singkong Bioetanol sebenarnya bukan merupakan barang baru lagi dalam dunia industri. Berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian telah mengembangkan bioetanol sejak tahun 1980- an silam. Namun sayangnya saat itu keberadaannya masih kalah bersaing dengan bahan bakar minyak yang harganya disubsidi. Bioetanol sendiri adalah etanol yang terbuat dari sumber hayati atau tanaman yang mengandung komponen pati, gula, atau selulosa. Di wilayah Indonesia, tanaman yang

description

bp

Transcript of Bisnis Plan Bioetanol Singkong

Page 1: Bisnis Plan Bioetanol Singkong

1

Bisnis Plan Bioetanol Singkong

Meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh kalangan masyarakat, tidak

hanya menimbulkan permasalahan, namun juga memberikan peluang bisnis baru bagi para

produsen energi alternatif. Beragam penelitian pun mulai dikembangkan untuk mendapatkan

sumber energi pengganti yang harganya relatif lebih murah dan pastinya ramah bagi

lingkungan sekitar. Sebut saja bioetanol singkong yang kini mulai dikembangkan diberbagai

belahan dunia sebagai pengganti bahan bakar minyak.

Bioetanol singkong dipilih sebagai energi alternatif yang cukup potensial karena pada

dasarnya tumbuhan singkong (ketela pohon) memiliki kandungan pati, gula atau selulosa

yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembuatan bahan bakar alternatif. Melimpahnya bahan

baku singkong dan mudahnya proses pembuatan bahan bakar tersebut, menjadikan bioetanol

singkong sebagai alternatif tepat bagi masyarakat. Sehingga tidak heran, ketika harga BBM

merangkak naik, bioetanol singkong dipilih masyarakat sebagai salah satu energi pengganti

yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk masa-masa yang akan datang.

Konsumen

Awalnya bioetanol digunakan untuk bahan baku industri kimia, kosmetik, dan farmasi.

Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan BBM yang semakin tinggi, bioetanol mulai

diinovasikan menjadi bahan bakar alternatif untuk menggantikan keberadaan BBM yang

sekarang ini semakin mahal.

Target pasar yang dibidik pelaku usaha energi alternatif adalah kalangan masyarakat bawah

di daerah pinggiran kota maupun pedesaan. Harga bahan bakar minyak yang melambung

tinggi dan mulai beralihnya bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, menjadikan bahan bakar

bioetanol sebagai pilihan tepat masyarakat karena harganya relatif hemat. Bioetanol 98% bisa

dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang setara dengan pertamax,

sedangkan bioetanol 80% dan 96% bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor etanol.

Info Bisnis Bioetanol Singkong

Bioetanol sebenarnya bukan merupakan barang baru lagi dalam dunia industri. Berbagai

perguruan tinggi dan lembaga penelitian telah mengembangkan bioetanol sejak tahun 1980-

an silam. Namun sayangnya saat itu keberadaannya masih kalah bersaing dengan bahan bakar

minyak yang harganya disubsidi.

Bioetanol sendiri adalah etanol yang terbuat dari sumber hayati atau tanaman yang

mengandung komponen pati, gula, atau selulosa. Di wilayah Indonesia, tanaman yang

Page 2: Bisnis Plan Bioetanol Singkong

2

berpotensi menghasilkan gula, pati, atau selulosa antara lain singkong, gandum, jagung, tebu,

garut, ganyong, ubi jalar, dan lain sebagainya. Bagi Anda yang tertarik memproduksi bahan

bakar bioetanol, berikut ini kami informasikan salah satu contoh proses pembuatan bioetanol

singkong dengan cara yang cukup sederhana.

Pembuatan Bioetanol Singkong

1. Pertama, singkong diparut terlebih dahulu. Setelah itu direndam untuk diambil

patinya.

2. Langkah kedua yaitu merebus pati dan ditambahkan cendawan Aspergillus sp yang

akan menghasilkan enzim alfamilase dan glikoamilase yang berperan mengurai pati

menjadi glukosa atau gula sederhana.

3. Selanjutnya, glukosa difermentasikan selama 3 hari dan menjadi 3 lapisan (lapisan

terbawah endapan protein, diatasnya ada air dan etanol. Dan pada hari ke-4 hasil

fermentasi yang diperoleh kemudian direbus pada suhu 78°C.

4. Terakhir, lakukan penyulingan. Hasil penyulingan normal akan menghasilkan etanol

dengan kadar 60%, sedangkan untuk penyulingan yang dilakukan dua kali akan

menghasilkan etanol dengan kadar 96%.

5. Bioetanol singkong pun, siap untuk dipasarkan.bioetanol singkong

Kelebihan Bisnis Bioetanol Singkong

Peluang bisnis bioetanol semakin hari semakin terbuka lebar. Kebutuhan pasar yang terus

meningkat dan ketersediaan bahan baku utama (singkong) yang cukup melimpah, menjadikan

prospek bisnis tersebut semakin menjanjikan untung besar setiap bulannya. Selain itu,

bioetanol juga mengandung 35% oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi

pembakaran dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal inilah yang menjadikan bioetanol

singkong sebagai salah satu bahan bakar yang ramah lingkungan, karena gas buangnya

rendah terhadap senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai polutan (sumber polusi).

Kekurangan Bisnis Bioetanol Singkong

Kendala bisnis yang sering dihadapi para pelaku usaha adalah kurangnya sosialisasi

pemerintah maupun swasta akan peranan energi pengganti. Sekarang ini masyarakat luas

masih sangat bergantung pada BBM bersubsidi sehingga produsen bioetanol singkong masih

harus berusaha keras untuk meyakinkan calon konsumennya tentang kelebihan bahan bakar

nabati (bioetanol). Disamping itu, sampai hari ini persediaan bioetanol singkong juga masih

Page 3: Bisnis Plan Bioetanol Singkong

3

belum bisa stabil. Sehingga tidak jarang sebagian dari konsumen yang sudah menggunakan

bioetanol, kini akhirnya kembali lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM), karena

pasokan bioetanol di daerahnya masih belum stabil.

Strategi Pemasaran

Untuk mendukung pemasaran produk bioetanol singkong, bisa dilakukan dengan cara

menawarkan inovasi produk baru yang memberikan solusi pasti bagi permasalahan para

konsumen. Misalnya saja seperti strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Energi Karya

Madani yaitu menciptakan kompor etanol 80% dengan harga jual yang relatif cukup

terjangkau. Dengan resiko kebocoran yang lebih kecil, kompor bioetanol terbilang lebih

hemat jika dibandingkan dengan kompor minyak dan aman bagi para konsumennya. Melalui

sistem kemitraan atau keagenan yang diterapkan, saat ini produk kompor etanol telah berhasil

menjangkau pasaran pedesaan dan pinggiran kota seperti wilayah Bogor, Jakarta, Sukabumi,

dan Cianjur.

Kunci Sukses

Selama tanaman singkong masih tumbuh subur di kawasan Indonesia, bisa dipastikan bila

bisnis bioetanal singkong ini masih bisa berkembang pesat dan menjanjikan untung yang

cukup besar. Oleh karena itu, bekali diri Anda dengan pengetahuan dan skill khusus di bidang

energi terbarukan, dan ciptakan bioetanol dengan kualitas unggul sebagai salah satu energi

alternatif yang diminati para konsumen untuk jangka waktu sekarang dan masa-masa yang

akan datang.

Analisa Ekonomi

Asumsi

Produksi bioetanol singkong kapasitas 200 liter/hari

Harga jual Bioetanol singkong 80% yaitu Rp 5.500,00/ liter

Modal awal

Sewa bangunan per tahun Rp 25.000.000,00

1 set mesin terbuat dari drum Rp 75.000.000,00+

Total Rp 100.000.000.00

Page 4: Bisnis Plan Bioetanol Singkong

4

Biaya penyusutan

Penyusutan mesin setelah digunakan selama 5 tahun :

1/60 bulan x Rp 75.000.000,00 = Rp 1.250.000,00

Biaya operasional per bulan

Bahan baku singkong :

(800 kg x Rp 600 x 26 hari) Rp 12.480.000,00

Bahan tambahan Rp 500.000,00

Bahan bakar (Rp 50.000,00 x 26 hari) Rp 1.300.000,00

Biaya gaji karyawan

(@ Rp 900.000,00 x 3 orang) Rp 2.700.000,00

Biaya listrik, air, dan telepon Rp 1.500.000,00

Biaya sewa bangunan (Rp 25 juta : 12 bln) = Rp 2.083.300,00

Biaya penyusutan mesin Rp 1.250.000,00+

Total Rp 21.813.300,00

Omset per bulan

Penjualan bioetanol 80% per bulan :

(200 liter x Rp 5.500,00 x 26 hari) = Rp 28.600.000,00

Laba bersih per bulan

Rp 28.600.000,00 - Rp 21.813.300,00 = Rp 6.786.700,00

ROI (Return of Investment)

(Modal awal : laba bersih per bulan) = 15 bulan

Semoga informasi peluang usaha yang mengangkat judul tentang bioetanol singkong

menguntungkan dan ramah lingkungan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan

menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk berani berinovasi dan tak pernah lelah

untuk berkarya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.