bisbnis plan

71
Business Plan Apotek YULAN FARMA Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96 BAB II SISTEM MANAJEMEN 2.1 Modal Modal merupakan faktor terpenting dalam pendirian apotek. Modal yang dibutuhkan untuk pendirian apotek ditetapkan seminimal mungkin agar tidak membebani apoteker untuk mencari keuntungan semata. Modal awal pendirian apotek YULAN FARMA berasal dari tabungan pribadi yang berjumlah Rp 108.100.000,-. Sebagai awal membuka apotek, apoteker menyewa bangunan di lokasi yang telah ditentukan. 2.2 Rencana Pemasaran dan Strategi Pendirian maupun pengembangan suatu apotek, perlu perencanaan dan persiapan yang matang. Aspek pasar dan aspek sosial perlu diperhatikan agar dapat diprediksi bagaimana kesempatan suatu apotek untuk dapat berkembang dan maju. Aspek sosial yang meliputi kondisi masyarakat sekitar seperti pola hidup dan tingkat sosial masyarakat menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan atau keputusan usaha apotek, misalnya dalam pengadaan item obat dan penetapan harga obat. Produk- produk yang disediakan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar (Daftar Obat Esensial Nasional {DOEN), pola penyakit, pola peresepan, dan keadaan ekonomi konsumen) serta disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Produk yang ditawarkan oleh 17

description

rencana bisnisam

Transcript of bisbnis plan

Page 1: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

BAB II

SISTEM MANAJEMEN

2.1 Modal

Modal merupakan faktor terpenting dalam pendirian apotek. Modal yang

dibutuhkan untuk pendirian apotek ditetapkan seminimal mungkin agar tidak

membebani apoteker untuk mencari keuntungan semata. Modal awal pendirian

apotek YULAN FARMA berasal dari tabungan pribadi yang berjumlah Rp

108.100.000,-. Sebagai awal membuka apotek, apoteker menyewa bangunan di

lokasi yang telah ditentukan.

2.2 Rencana Pemasaran dan Strategi

Pendirian maupun pengembangan suatu apotek, perlu perencanaan dan

persiapan yang matang. Aspek pasar dan aspek sosial perlu diperhatikan agar

dapat diprediksi bagaimana kesempatan suatu apotek untuk dapat berkembang dan

maju. Aspek sosial yang meliputi kondisi masyarakat sekitar seperti pola hidup

dan tingkat sosial masyarakat menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan

atau keputusan usaha apotek, misalnya dalam pengadaan item obat dan penetapan

harga obat. Produk-produk yang disediakan disesuaikan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat sekitar (Daftar Obat Esensial Nasional {DOEN), pola

penyakit, pola peresepan, dan keadaan ekonomi konsumen) serta disesuaikan

dengan anggaran yang dimiliki. Produk yang ditawarkan oleh apotek YULAN

FARMA antara lain obat-obatan, alat kesehatan, dan produk kesehatan lainnya

(misal bedak, sabun, kosmetik, dan susu).

Apotek YULAN FARMA didirikan di Jalan utama Kalisetail no. 23 Desa

Sempu, Kabupaten Banyuwangi yang merupakan lokasi strategis karena

merupakan akses utama menuju kecamatan dari 3 desa dan masih sangat sedikit

apotek di daerah tersebut. Target pasar yang ingin dicapai oleh apotek YULAN

FARMA adalah warga sekitar Desa Sempu dan penduduk yang berpergian ke

kecamatan. Dari target pasar tersebut, diperkirakan konsumen dari apotek

YULAN FARMA terdiri atas hampir semua kalangan, dari menengah ke atas

sampai menengah ke bawah. Hal ini menjadi kekuatan apotek dalam mendapatkan

pangsa pasar.

17

Page 2: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Apotek YULAN FARMA sebagai apotek yang baru, akan

menitikberatkan keunggulan dalam bidang pelayanan. Layanan jasa yang

diberikan adalah konseling, pemberian informasi, dan edukasi pada masyarakat

(KIE) serta layanan antar gratis. Apotek YULAN FARMA memiliki meja

tersendiri untuk melakukan layanan KIE dan juga dapat dilakukan KIE melalui

telepon. Layanan ini juga dilengkapi dengan pencatatan pengobatan pasien

(Patient Medication Record).

Dalam meningkatkan daya saing, apotek YULAN FARMA memberikan

layanan pengambilan resep, menerima pemesanan obat melalui telepon, dan

layanan obat ke rumah pasien disertai KIE. Selain itu, di ruang tunggu apotek juga

disediakan majalah dan leaflet mengenai kesehatan untuk meningkatan

pengetahuan kesehatan pasien.

Apotek YULAN FARMA belum dikenal masyarakat sekitar dan dokter

yang praktek di sekitar apotek sehingga membutuhkan waktu untuk dikenal dan

memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Promosi merupakan salah satu cara

untuk dikenal, promosi yang dilakukan apotek YULAN FARMA adalah dengan

menyebarkan brosur dan spanduk yang menunjukkan adanya pembukaan apotek

baru yaitu apotek YULAN FARMA. Brosur disebarkan di rumah-rumah

penduduk, pasien yang berkunjung ke praktek dokter dan klinik di dekat apotek.

Spanduk diletakkan pada tempat-tempat yang sering dilalui dan mudah dilihat di

daerah sekitar apotek YULAN FARMA.

Sebagai seorang apoteker, harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama

dengan tenaga kesehatan lain, termasuk kepada dokter. Untuk mencapai target

pasar, perlu diketahui pola penyakit masyarakat sekitar apotek. Hal ini dapat

diketahui melalui bekerja sama dengan dokter sekitar apotek. Kerja sama dengan

dokter di sekitar apotek juga dapat dilakukan dengan bertukar informasi tentang

obat-obat yang sering diresepkan dokter di sekitar apotek, sehingga pasien yang

berkunjung ke dokter tersebut dapat dengan mudah memperoleh obat yang

diresepkan. Selain itu juga berkomunikasi dengan dokter-dokter maupun petugas

depo farmasi di Puskesmas yang ada. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk

melengkapi ketersediaan obat untuk pasien.

18

Page 3: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Pada masa yang akan datang, apotek YULAN FARMA akan mengadakan

kerjasama dengan dokter untuk melakukan praktek satu atap, sehingga

memudahkan akses pasien untuk mendapatkan pengobatan atau dengan kata lain

membangun klinik bersama. Selain itu, apotek juga berusaha bekerja sama dengan

dokter untuk menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan

kesehatan kepada masyarakat.

2.3 Prasarana dan Sarana

Sebagai sarana dalam menunjang kegiatan operasional dan pelayanan apotek

YULAN FARMA, antara lain :

1. Kelengkapan bangunan apotek YULAN FARMA terdiri atas :

Lantai : Keramik

Dinding : Tembok

Sumber air : PDAM

Sumber listrik : PLN

Ventilasi : Kipas angin

Sanitasi : Kamar mandi

Komunikasi : Telepon

2. Tata Ruang Apotek

Ruang dan peralatan apotek YULAN FARMA diatur sedemikian rupa

sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman, bagi setiap pengunjung.

Adapun tata ruangnya adalah sebagai berikut :

A. Ruang tunggu.

Pada ruangan ini terdapat kursi tunggu yang nyaman, rak bahan

bacaan (majalah dan koran), televisi, brosur produk, poster informatif,

kipas angin, timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan, dan

papan informasi berukuran 60 × 40 cm berisi identitas apotek (nama

apotek, alamat dan nomor telepon, nama apoteker pengelola apotek,

SIA, dan SIPA). Disini nanti juga akan dilengkapi dengan lemari es

yang berisi minuman dan makanan ringan. Ini merupakan konsep

bussines plan yang ditawarkan mengingat salah satu segmennya

adalah penduduk yang sedang berpergian.

19

Page 4: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

B. Ruang Pelayanan

Pada tempat ini dilakukan kegiatan peneriman resep, kasir, dan

penyerahan obat. Tempat penerimaan resep, pelayanan, dan

penyerahan sediaan farmasi dibuat senyaman mungkin dan berada

dalam satu etalase sehingga memudahkan interaksi dengan pasien.

Kasir berdekatan dengan tempat penerimaan resep tetapi dengan meja

yang lebih tinggi dan tanpa kursi. Ketika obat diserahkan oleh

apoteker, dilakukan pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi

kepada pasien. Pada kondisi tertentu apabila diperlukan, dapat

dilakukan kegiatan konsultasi di tempat khusus.

C. Ruang peracikan

Pada ruangan ini terdapat meja peracikan, peralatan peracikan, lemari

penyimpanan obat, lemari narkotika-psikotropika, lemari

penyimpanan peralatan peracikan, lemari penyimpanan bahan obat

dan bahan pembantu dalam peracikan, dan lemari es. Dalam ruangan

ini dilakukan kegiatan mulai dari penyiapan obat, peracikan,

pengemasan, dan pemberian etiket. Selain itu, di dekat ruang

peracikan terdapat wastafel untuk mencuci peralatan peracikan.

D. Ruang administrasi

Pada ruangan ini disediakan meja dan kursi untuk melakukan kegiatan

administrasi apotek. Selain itu, di dalam ruangan ini juga terdapat

lemari untuk menyimpan arsip dan dokumen-dokumen penting

apotek.

Berdasarkan KepMenKes No.1332/MENKES/X/2002 Bab I pasal 1,

yang dimaksud perlengkapan apotek adalah semua peralatan yang digunakan

untuk melaksanakan pengelolaan apotek dan merupakan sarana penunjang

kegiatan di apotek. Perlengkapan yang terdapat di apotek YULAN FARMA

meliputi :

1). Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan :

1. Timbangan milligram dan gram dengan anak timbangan masing-masing

1 (satu) set yang ditera setiap 1 tahun

2. Mortir dan stamper 2 set dengan ukuran yang berbeda (besar dan

20

Page 5: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

kecil)

3. Gelas ukur 10 ml dan 100 ml masing-masing 1 (satu) buah

4. Corong 2 (dua) buah

5. Spatel/sendok logam, porselen, dan tanduk

6. Ayakan

7. Batang pengaduk dan sudip

8. Rak Tempat pengeringan alat

9. Termometer 1 (satu) buah

2). Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi

1. Etalase kaca untuk obat bebas, obat bebas terbatas, obat tradisional, alkes

kosmetik, dan minuman ringan.

2. Lemari/rak kayu untuk menyimpan obat dan menata obat

3. Lemari untuk menyimpan arsip

4. Lemari khusus penyimpanan narkotika dan psikotropika.Tempat

penyimpanan narkotika dan psikotropika dipisahkan dengan tempat

penyimpanan obat yang lain. Tempat khusus yang dimaksud adalah lemari

yang terbuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat dengan ukuran

lebih kurang 40 x 80 x 100 cm dan dibaut pada tembok atau lantai. Lemari

tersebut dibagi menjadi dua bagian masing-masing dengan kunci yang

berlainan. Bagian pertama digunakan untuk menyimpan

narkotika/psikotropika untuk persediaan, dan bagian lainnya untuk

menyimpan narkotika/psikotropika untuk penggunaan sehari-hari.

(Permenkes no. 28 th 1978)

5. Lemari es untuk menyimpan obat-obat yang harus disimpan pada suhu

dingin.

3). Bahan pengemas dan pembungkus

1. Bahan pengemas yang terdiri dari plastik pembungkus, plastik klip, tempat

bedak, botol plastik, kantong plastik, kertas perkamen, pot plastik, botol,

dan tube.

2. Etiket obat dibedakan menjadi dua macam yaitu etiket warna putih dan

etiket warna biru. Etiket warna putih untuk sediaan obat dalam. Sedangkan

21

Page 6: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

etiket warna biru untuk sediaan obat luar. Selain itu, untuk sediaan sirup

juga disediakan label “kocok dahulu”.

4). Alat-alat Administrasi meliputi :

1. Blanko surat pesanan obat non narkotika (lampiran 5)

2. Blanko surat pesanan narkotika (lampiran 6)

3. Blanko surat pesanan psikotropika (lampiran 7)

4. Blanko tanda terima faktur (lampiran 8)

5. Blanko kartu stok apotek dan gudang (lampiran 9,10, dan 11)

6. Blanko salinan resep (lampiran 15)

7. Kuitansi (lampiran 16)

8. Nota penjualan (lampiran 17)

9. Tempat penyimpanan faktur.

10. Buku katalog obat dan daftar harga (lampiran 13)

Buku defecta dan buku daftar batas kadaluarsa (lampiran 13)

Buku pencatatan narkotika dan psikotropika (lampiran 10)

Buku keuangan apotek, meliputi buku penjualan obat non resep dan buku

penjualan obat dengan resep.

11. Buku penerimaan kas

12. Buku pengeluaran kas

13. Form laporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika.

14. Kalkulator.

15. Stempel apotek.

16. Alat-alat tulis, steples, dan alat administrasi lainnya.

17. Buku-buku, meliputi Farmakope Indonesia edisi IV, kumpulan peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan apotek, ISO Indonesia,

MIMS, Martindale, dan buku acuan lain.

Keadaan disekitar apotek yang dapat mendukung eksistensi apotek diantaranya :

1. Masih sedikitnya apotek yang buka di Desa Sempu, bahkan apotek

yang terdekat jaraknya 3 km, sehingga apotek YULAN FARMA

merupakan apotek pertama yang ada di kawasan desa tersebut.

22

Page 7: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

2. Di kawasan setempat terdapat beberapa tempat praktek dokter umum

maupun dokter gigi, Klinik, dan juga Puskesmas.

3. Apotek YULAN FARMA berada di pinggir jalan utama, sehingga

mudah diakses oleh masyarakat sekitar desa maupun penduduk yang

berpergian ke kota kecamatan.

4. Apotek YULAN FARMA berada dekat dengan pusat kegiatan

masyarakat seperti ruko, Pasar, sekolah (terdapat sekolah playgroup,

taman kanan-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah atas), dan

Stasiun Kereta Api yang cukup besar.

2.4 Penampilan (Performance)

Penampilan fisik dari suatu apotek akan membentuk gambaran tersendiri

pada masyarakat tentang jati diri dari apotek tersebut. Kondisi apotek yang bersih,

rapi, pemilihan warna cat tembok apotek yang tepat, penataan ruangan yang

memadai, sanitasi, ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang ada di apotek

merupakan komponen penting yang akan mempengaruhi minat masyarakat dan

menimbulkan kepuasan terhadap pelayanan apotek.

Tampak luar bangunan apotek didesain dengan gaya sederhana

menggunakan pilihan warna putih dikombinasi dengan biru muda sebagai cat

tembok apotek sehingga menimbulkan kesan menarik dan bersih. Lantai apotek

digunakan keramik berwarna putih. Pada bagian depan apotek terdapat neonbox

bertuliskan apotek YULAN FARMA dengan ukuran 60 x 50 cm. Neonbox

tersebut tergantung pada tiang dan posisinya mengarah ke jalan utama. Di bagian

luar ruangan terdapat papan penanda berukuran 100 x 60 cm dengan latar

belakang putih dan tulisan berwarna Biru bertuliskan nama apotek, jam kerja

apotek, alamat dan nomor telepon apotek, serta motto apotek. Papan tersebut

menempel pada bagian luar dinding apotek, dilengkapi dengan warna yang

menarik dan lampu yang cukup terang. Selain itu, sebagai penunjuk arah ke

apotek, ada papan yang dipasang di 2 tempat lain yang strategis, yaitu di dekat

stasiun dan di jalan masuk desa sebagai media promosi. Rancangan apotek

menggunakan rancangan kisi, yaitu barang dipajang pada garis lurus dan sejajar.

Obat OTC dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan kelas terapi kemudian

23

Page 8: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

disusun berdasarkan abjad pada etalase yang mudah dilihat dari luar. Pada awal

pendirian apotek, obat keras disusun menurut abjad. Hal ini disebabkan

terbatasnya jumlah tenaga kerja dan pengadaan obat keras yang tidak terlalu

banyak pada awal pendirian apotek. Namun, obat keras yang memiliki resiko

tinggi apabila tertukar dan memiliki indeks terapi sempit seperti obat hipertensi,

diabetes mellitus, dan jantung, disimpan dilemari tersendiri untuk menghindari

medication error.

Selain itu, area kerja di apotek juga dilakukan pembagian meliputi area

penerimaan pasien (atau resep), pengambilan obat dan pemberian etiket,

peracikan, konseling, ruang tunggu pasien antara lain:

1. Pada area depan, diletakkan produk-produk OTC serta alkes lain yang

diletakkan pada etalase kaca. Penataan produk OTC disusun menurut

bentuk sediaan dan kelas terapi kemudian disusun menurut abjad. Di

bagian depan juga tampak bagian penerimaan resep, kasir, dan penyerahan

obat

2. Pada area peracikan dan pengambilan obat terdapat meja besar yang

dilengkapi dengan etiket (biru dan putih), copy resep, kuitansi, plastik klip

ukuran (10x7cm), (8x5cm), (6x4cm), plastik ukuran (9x20cm),

(12x25cm), (14x33cm), dan berbagai alat tulis.

3. Pada area peracikan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan meracik

seperti mortir, stamper, sudip, kertas perkamen, cangkang kapsul, aquades,

botol semprot, sendok takar, plastik klip, dan lain-lain.

4. Pada area konseling akan disediakan meja dan kursi yang letaknya cukup

privat sehingga memudahkan untuk melakukan konseling. Pada area

konseling disediakan pula alat peraga, brosur, dan literatur yang

mendukung untuk konseling. Pada masa yang akan datang diinginkan

disediakan teknologi komputer yang digunakan untuk menyimpan data

pasien yang berkonsultasi dan memudahkan akses terhadap literatur

penunjang yang dibutuhkan.

5. Pada area ruang tunggu, disediakan kursi tunggu, bahan bacaan (koran dan

majalah), televisi, berbagai macam poster informatif tentang kesehatan.

24

Page 9: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

6. Pada area Penyimpanan Obat.

7. Pada rak-rak dan lemari penyimpanan obat, obat disusun secara rapi.

berdasarkan bentuk sediaan kemudian disusun menurut abjad. Obat

disimpan pada temperatur yang sesuai guna menjamin stabilitas obat.

8. Mushola, ruang istirahat, dan toilet

9. Tempat parkir yang memadai.

2.5 Ketenagaan

Pada awal pembukaan, apotek YULAN FARMA dikelola oleh Apoteker

Pengelola Apotek (APA) sekaligus Pemilik Sarana Apotek (PSA), satu Apoteker

Pendamping (Aping), dua orang Asisten Apoteker (AA), dan seorang juru resep

yang merangkap sebagai petugas kebersihan, dan juru antar merangkap sebagai

pembantu umum. Apotek buka setiap hari pukul 06.00-21.00 WIB kecuali hari

libur nasional. Jam kerja terdiri dari 2 shift, shift pagi mulai pukul 06.00-13.00

sedangkan shift malam mulai pukul 14.00-21.00 untuk apoteker dan asisten

apoteker, jeda waktu 1 jam apotek ditutup sementara untuk keperluan istirahat.

Untuk juru resep, pada shift pagi mulai bekerja pukul 07.00-11.00 dan shift sore

mulai pukul 17.00-21.00 karena diasumsikan pada pukul 11.00-17.00 keadaan

apotek lebih lengang. Jadwal jaga APA dan Aping disusun silih berganti sehingga

ketika apotek buka tetap ada apoteker yang jaga.

Adapun tugas dari masing-masing personel di apotek YULAN FARMA

adalah sebagai berikut :

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)

a) Sebagai pemimpin apotek yang merencanakan, mengkoordinasi, serta

mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek.

b) Memberikan kegiatan pelayanan kefarmasian baik pelayanan obat

dengan resep maupun non resep, alkes, dan PKRT.

c) Memberikan pelayanan komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

pada masyarakat.

d) Memberikan kesejahteraan pegawai dan membina hubungan yang

baik dengan para pegawai, PBF, dokter, dan tenaga medis lainnya.

25

Page 10: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

e) Bertanggung jawab terhadap pengadaan, penataan, administrasi, dan

pelaporan apotek.

f) Melakukan pengontrolan harga dan tanggal kadaluarsa obat pada saat

pembelian obat.

g) Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati batas

untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang mendekati

kadaluarsa.

h) Melakukan kegiatan administrasi harian, seperti melakukan

pembukuan harian, melakukan pencatatan kartu stok, dan lain-lain.

i) Melakukan evaluasi baik tentang hasil yang dicapai apotek, kinerja

karyawan dan langkah-langkah yang perlu diambil demi kemajuan

apotek.

2. Apoteker Pendamping (Aping)

Tugas dari apoteker pendamping hampir sama dengan APA.

Semua bentuk kegiatan dari poin ‘a’ sampai ‘h’ di atas juga dilakukan

oleh Aping, namun khusus untuk poin ‘i’ yang menyangkut evaluasi dan

bentuk langkah yang diambil demi kemajuan apotek lebih kepada APA

karena APA disini adalah penanggung jawab utama sekaligus pemilik

sarana apotek. Pada intinya, Aping bertugas membantu APA untuk

melaksanakan tugas manajerial dan pelayanan yang dilakukan APA.

3. Asisten Apoteker (AA)

a) Mengecek kebenaran barang yang diterima saat penerimaan

perbekalan farmasi dan memastikan keabsahannya, pengontrolan

harga, dan tanggal kadaluarsa.

b) Melakukan pemesanan/order barang, penulisan SP, penerimaan

barang, melayani tukar menukar faktur, dan menentukan tanggal

tagihan PBF.

c) Melayani resep dari dokter termasuk memberi harga, meracik, dan

mempersiapkan resep di bawah pengawasan APA.

26

Page 11: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

d) Melayani pembelian produk OTC dan melayani proses

pembayaran.

e) Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati batas

untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang mendekati batas

kadaluarsa.

f) Ikut serta dalam peningkatan kemajuan apotek

4. Juru resep

a) Membantu dalam mempersiapkan obat dan peracikan.

b) Mengantarkan obat ke pasien yang menginginkan obatnya diantar.

c) Membelikan obat yang dibutuhkan ke apotek lain jika tidak

tersedia di apotek

d) Bertanggungjawab terhadap persediaan perlengkapan apotek,

misalnya etiket, kertas perkamen, plastik dan lainnya.

e) Ikut serta dalam peningkatan kemajuan apotek.

2.6 Proses

Proses kegiatan di apotek harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Setiap

satuan kegiatan baik menyangkut pelayanan dan pengelolaan apotek harus

ada prosedur tetapnya (SOP) yang harus diikuti dan dipatuhi oleh semua anggota

organisasi. SOP yang ditetapkan antara lain tentang pengelolaan obat dan alkes

(termasuk pemesanan, penerimaan, dan penyimpanan barang), pelayanan resep

dan non resep, serta pelayanan konseling dan pemberian informasi obat.

27

APA/PSA

06.00-13.00 14.00-21.00

Aping, AA1 dan Juru resep

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Apotek YULAN FARMA berdasarkan Waktu

Shift malamShift pagi

APA, AA2 dan Juru resep

Page 12: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Pengaturan rencana kerja perlu dibuat dan dapat dipakai sebagai tolak ukur

kegiatan yang terdiri dari nomor urut kegiatan, macam kegiatan, jangka

waktu/kurun waktu tiap kegiatan (hari/minggu/bulan/tahun). Jadwal kegiatan

tersebut dimonitor dan dievaluasi, apabila ada masalah atau ketidakcocokan perlu

dilakukan pemecahan masalahnya. Evaluasi dapat dilakukan secara tertulis atau

dilakukan dengan mengajak seluruh karyawan apotek (asisten apoteker dan juru

resep) berdiskusi bersama mengenai hal-hal yang perlu ditingkatkan dan upaya

peningkatannya,

Pengorganisasian karyawan dan job description masing-masing karyawan

harus terbagi secara jelas. Hal ini bertujuan untuk memperkecil tingkat kesalahan

dan kerugian bagi apotek dipandang dari segi bisnis dan profesi. Selain itu job

description secara teknis diperlukan untuk membantu masing-masing karyawan

melakukan apa yang menjadi kewajibannya secara terarah dan tidak mengganggu

karyawan yang lain. Melalui pembagian kerja yang jelas, diharapkan masing-

masing karyawan dapat berkontribusi terhadap kemajuan apotek.

2.7 Rencana Manajemen

2.7.1 Finansial

2.7.1.1 Penentuan Harga

Dalam proses penetapan harga jual obat di apotek, diperlukan beberapa

pertimbangan, antara lain :

a. Faktor biaya

Beban usaha apotek merupakan biaya-biaya yang langsung

dikeluarkan apotek seperti jasa profesi apoteker, gaji asisten apoteker, gaji

juru resep, biaya untuk wadah/label serta biaya lain yang dikeluarkan

secara tidak langsung seperti biaya sewa dan biaya pemakaian keperluan

kantor (Seto et al., 2004).

b. Faktor non-biaya

Faktor lain yang harus dipertimbangkan selain biaya-biaya apotek,

adalah persaingan usaha. Harga jual obat harus mempertimbangkan harga

jual obat dari kompetitor, terutama harga jual obat di apotek sekitarnya.

Apotek harus memiliki kelebihan dibanding apotek pesaingnya, misalnya

28

Page 13: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

tempat yang nyaman, pelayanan yang memuaskan, dan barang yang

lengkap. Selain itu, harus dibedakan harga antara obat dengan resep

dokter, obat non resep, dan obat bebas. (Seto et al., 2004).

Perencanaan pemberian harga di apotek YULAN FARMA adalah sebagai

berikut:

1. Harga untuk kosmetik, alat kesehatan, obat tradisional, obat bebas dan

bebas terbatas = {harga netto apotek (HNA) + PPn 10%} x 116%

2. Harga untuk obat keras (OWA) dengan pelayanan non resep = {harga

netto apotek (HNA) + PPn 10%} x 120%

3. Harga untuk obat dengan pelayanan resep non racikan = {harga netto

apotek (HNA) + PPn 10%} x 125% + Rp. 1.000,- (tiap lembar resep)

4. Harga untuk obat dengan pelayanan resep racikan = {harga netto apotek

(HNA) + PPn 10%} x 125% + Rp. 1.400,- (tiap lembar resep)

5. Harga tambahan resep racikan = Rp. 250,-/kapsul, Rp. 100,-/bungkus

puyer dan Rp. 1000,-/botol dan dus bedak

Pemeriksaan harga yang sudah dihitung dengan daftar harga dilakukan

secara rutin untuk melakukan perencanaan pengadaan selanjutnya serta

memberikan harga obat baru bila terjadi kenaikan harga obat tersebut. Apabila

terdapat harga yang tidak cocok segera diganti dengan harga yang baru.

29

Page 14: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

2.7.1.2 Neraca Awal

Apotek YULAN FARMA

Neraca Awal

Per 1 Januari 2014

Aktiva Passiva

Aktiva Lancar

Kas

Sewa dibayar dimuka (2thn)

Persediaan awal obat&alkes

Suplai kantor

Suplai apotek

Aktiva Tetap

Inventaris apotek

Inventaris kantor

Kendaraan

10.000.000,-

22.000.000,-

45.100.000,-

1.000.000,-

1.200.000,-

12.600.000,-

7.200.000,-

9.000.000,-

Modal 108.100.000,-

108.100.000,- 108.100.000,-

30

Page 15: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

No Keterangan Nilai (Rp) Total1 Kas 10.000.000,-2 Sewa dibayar di muka (2 tahun) 22.000.000,-3 Inventaris kantor

a. Kursi tunggu 800.000b. Meja + kursi 1.500.000c. Tabung pemadam kebakaran (2 buah) 1.000.000d. Lemari pendingin 900.000e. Lemari arsip 400.000f. Dispenser 150.000g. Telepon 100.000h. Lampu (5 buah) 200.000i. Jam dinding 50.000j. Tempat sampah + alat kebersihan+ keset 200.000k. Kipas angin (2 buah) 600.000l. Kalkulator (2 buah) 100.000m. Televisi 1.200.000

7.200.000,-4 Inventaris apotek

a. Papan nama dan neon box 750.000b. Alat-alat gelas 600.000b. Termometer berskala 100C 200.000c. Timbangan (gram + miligram) 2.100.000e. Mortir dan stamper (3 set) 150.000f. Literatur (FI, Peraturan perundang-undangan, MIMS, ISO)

350.000

g. Stempel apotek 100.000h. Timbangan badan dan pengukur tinggi badan 450.000i. Lemari khusus psikotropika dan narkotika

400.000

j. Etalase dan counter 4.000.000

k. Lemari dan rak kayu 3.000.000l. Meja peracikan dan wastafel 500.000

12.600.000,-5 Suplai apotek

Wadah pengemas, pembungkus, etiket, dan label

1.200.000,-

6. Suplai kantorPerlengkapan administrasi (SP. Copy resep, kuitansi, form PMR, buku, ATK, stempel)

1.000.000,-

7 Persediaan awala. Obat bebas dan obat bebas terbatas b. Obat kerasc. Obat narkotika dan psikotropikad. Bahan pembantu peracikane. Alkesf. Lain-lain (PKRT, obat tradisional, dan susu)

18.500.000

20.000.000500.000300.000

2.600.0003.200.000

45.100.000,-8 Kendaraan 9.000.000,-

TOTAL 108.100.000,-

31

Page 16: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

2.7.1.3 Analisis Break Event pada Tahun Pertama

Biaya Tetap

Keterangan 1 Bulan (Rp.) 1 Tahun (Rp.) Total (Rp.)Gaji karyawanAPAApingDua Asisten ApotekerJuru Resep

Biaya listrik, PDAM, dan teleponBiaya pemeliharaan apotekBiaya pajakPBBReklameBiaya sewa (1/2 x Rp 22.000.000,-)

Biaya penyusutanPenyusutan inv. apotek (10%)Penyusutan inv. kantor (10%)Penyusutan inv. Kendaraan (10%)

1.600.000,-1.200.000,-1.600.000,-

600.000,-

19.200.000,-14.400.000,-19.200.000,-7.200.000,-

7.800.000,-2.700.000,-

300.000,- 1.000.000,-

11.000.000,-

1.260.000,-720.000,-900.000,-

60.000.000,-

22.800.000,-

2.880.000,-TOTAL BIAYA TETAP 85.680.000,-

Perhitungan Batas Laba Rugi / Break Event Point Tahun Pertama

Asumsi biaya variabel adalah 83% dari total pendapatan meliputi :

Harga Pokok Penjualan (HPP = 82%)

Biaya promosi

Biaya service apotek

Biaya pemakaian keperluan apotek dan kantor

Biaya transportasi

BEP =

= 85.680.000,-

1- (83/100)

= Rp. 504.000.000,-/tahun

= Rp. 42.000.000,-/bulan, dengan asumsi 1 bulan = 30 hari, maka

= Rp 1.400.000,-/hari

32

Page 17: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Dengan hasil penjualan Rp. 42.000.000,-/bulan maka apotek tidak akan

mendapatkan keuntungan maupun kerugian.

Prediksi :

P total = Rp.720.000.000,- (omzet 1 tahun pertama)

Variable Cost (VC) = 83% P

P Unit = Rp. 50.000,-

Fixed Cost (FC) = Rp. 85.680.000,-

Ratio Pendapatan Marginal (RPM) = = 17%

Kontribusi (C) = RPM x P unit

= 0,17 x Rp. 50.000,-

= Rp.8.500,-

BEP (Rp) = = Rp. 504.000.000,-

BEP (Unit) = = 10.800 pasien

Rekonsiliasi :

P = Rp. 504.000.000,-

VC (83% P) = Rp. 418.320.000,- –

PM = Rp. 85.680.000,-

FC = Rp. 85.680.000,- –

Rp. 0,-

BEP =

Omzet Penjualan setahun = Rp.720.000.000,- dan BEP Rp.504.000.000,-

Selisih lebih dari BEP = Omzet – BEP

= Rp.720.000.000 – Rp. 504.000.000

= Rp.216.000.000,-

Laba = RPM x Selisih lebih dari BEP

= 17% x Rp.216.000.000,-

= Rp.36.720.000,- ,

33

Page 18: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Dengan laba ini, dicheck ulang omzetnya, sebagai berikut :

Penjualan = FC + VC dari P + Rp.36.720.000,-

= Rp. 85.680.000,- + 83% P + Rp.36.720.000,-

= Rp.720.000.000,-/tahun

Total Cost = FC + VC

= Rp. 85.680.000,- + 83% x Rp. 720.000.000,-

= Rp. 690.480.000,-

Rupiah

Unit1000Px 2000Px 4000Px 10.800 Px 12000Px 14400Px

VC 41.500 41.500 41.500 41.500 41.500 41.500

FC 85.680 42.840 21.420 8.500 7.140 5.950

TC 127.180 84.340 62.920 50.000 48.640 47.450

P 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

L/R -77.180 -34.340 12.920 0 1.360 2.550

Gambar 2.2 Break event chart

34

85.68

683.28

720

504

Penjualan

VC

FC

BEP

1440010800 Pasien

dalam juta

Total Cost

Page 19: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Gambar 2.3 Diagram Break Even Point Per Unit dari Apotek YULAN FARMA

Dengan memperhatikan keadaan sekitar, maka target penjualan per hari yaitu :

Resep masuk per hari 18 lembar @ Rp. 50.000,- = Rp. 900.000,-

OWA = Rp. 500.000,-

Non resep = Rp. 600.000,- +

Target penjualan per hari = Rp. 2.000.000,-

Omzet per bulan = Rp. 60.000.000,-

Omzet per tahun = Rp. 720.000.000,-

Analisis Laba

Penjualan Rp. 720.000.000,-

Biaya variabel (83%) Rp 597.600.000,- −

Pendapatan marginal Rp. 122.400.000,-

Biaya tetap Rp. 85.680.000,-

Laba per tahun sebelum pajak Rp. 36.720.000,-

Jika diinginkan keuntungan bersih sebesar Rp. 36.720.000,-/tahun maka hasil

penjualan harus mencapai penghasilan sebesar :

35

BEP

Kontribusi

VC

P unit FC

Keterangan:= Daerah Rugi

= Daerah Laba= P Unit= VC= FC

TotalCost

Jumlah Pasien

Page 20: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Target penjualan setahun =

= Rp. 85.680.000,- + Rp. 36.720.000,-

1- ( 83/100)

= Rp. 720.000.000,-/tahun

= Rp. 60.000.000,-/bulan, 1 bulan = 30 hari

= Rp 2.000.000,-/hari

P unit merupakan rata-rata per pasien baik resep dan swamedikasi yang

dibelanjakan untuk obat. Omzet apotek per hari sebesar Rp.2.000.000,-.

Berdasarkan prediksi yang telah dibuat, maka jumlah pasien yang dapat dilayani

dalam satu hari adalah = 40 pasien, dalam satu tahun adalah

= 14.400 pasien. Maka perencanaan strategis yang telah

dibuat sudah sesuai dengan prediksi awal.

Pajak pribadi

Asumsi dalam perhitungan pajak penghasilan (PPh) pribadi sesuai

ketentuan Permenkeu No. 162/PMK 0.11/2012,

1. Wajib pajak belum menikah maka :

Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) :

Diri wajib pajak = Rp 24.300.000,-

Perhitungan :

Gaji APA per tahun = Rp. 19.200.000,-

Biaya jabatan 5% (maksimum Rp 6.000.000,-)

= 5% x Rp. 19.200.000,00 = Rp. 960.000,-

Penghasilan bersih = Rp. 18.240.000,-

Laba apotek = Rp. 36.720.000,- +

Total penghasilan = Rp. 54.900.000,-

PTKP = Rp 24.30 0.000,- −

Penghasilan kena pajak = Rp. 30.600.000,-

36

Page 21: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Penghasilan kena pajak = Rp. 30.600.000,-

PPh = 5% x Rp. 30.600.000,- = Rp 1.530.000,-

Total Pajak yang harus dibayar = Rp 1.530.000,-

2.7.1.4 Analisis Laporan Keuangan

Return on Equity (ROE) =

= 36.720.000 x 100%

108.100.000,-

= 33,97%

Ket : menurut pengalaman, ROE minimal 18% untuk apotek (Seto dkk., 2004).

ROE Apotek YULAN FARMA selama 12 bulan pertama sebesar 33,97%

sehingga ROE tersebut telah memenuhi persyaratan.

Return on Assets (ROA) =

= 36.720.000 x 100 %

108.100.000,-

= 33,97 %

Ket : menurut pengalaman, ROA minimal 12% untuk apotek (Seto dkk., 2004).

ROA Apotek “YULAN FARMA” selama 12 bulan pertama sebesar 33.97 %

sehingga ROA tersebut telah memenuhi persyaratan.

37

Page 22: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Laporan Laba Rugi Proforma Apotek YULAN FARMA

Tahun 2014

PenjualanHPP (82%)Laba kotor

Gaji karyawanAPAApingDua Asisten ApotekerJuru Resep Biaya listrik, PDAM, dan teleponBiaya pemeliharaan apotekBiaya sewa (1/2 x 22.000.000)Biaya pajakPBBReklameBiaya suplai kantorBiaya suplai apotekBiaya penyusutanBiaya promosiBiaya serba-serbiBiaya service kendaraanBiaya bahan bakar kendaraan

720.000.000,- 590.400.000,-

19.200.000,-14.400.000,-19.200.000,-7.200.000,-7.800.000,-2.700.000,-

11.000.000,-

300.000,- 1.000.000,-

1.000.000,-1.200.000,-2.880.000,-1.000.000,-

2.100.000,-900.000,-

1.000.000,-

129.600.000,-

92.880.000,- Laba bersih sebelum pajak 36.720.000,-

2.7.1.5 Perencanaan Keuangan Jangka Pendek

Perencanaan keuangan jangka pendek dibutuhkan karena kas tidak

mengalir masuk dan keluar pada tingkat yang tetap, selalu berubah-ubah dari

waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena penjualan, pembelian obat dan biaya-

biaya yang berubah. Pada awal pembukaan, apotek YULAN FARMA akan

menyusun anggaran kas 3 bulan pertama yaitu Januari sampai dengan Maret 2014

sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan laba Rp. 36.720.000,-/tahun (Rp. 3.060.000,-/bulan),

maka taksiran penjualan per bulan untuk bulan Januari s.d. Maret 2014

adalah sebagai berikut :

38

Page 23: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Bulantahun 2014

Taksiran(Rp.)

Januari 55.000.000Februari 60.000.000Maret 65.000.000

Asumsi omzet setahun adalah Rp. 720.000.000,- berarti dalam 3 bulan pertama,

omzet minimal yang harus diperoleh adalah Rp 180.000.000,-

2. Penjualan di apotek 100% tunai

3. Harga Pokok Penjualan (HPP)

JenisTaksiran penjualanper bulan(Rp.)

Faktor Jual Harga Beli(Rp.)

Non resep 18.000.000 1,16 15.517.241Obat keras (OWA) 15.000.000 1,21 12.396.694Resep 27.000.000 1,25 21.600.000Total 60.000.000 49.513.935

HPP = Total Harga Beli x 100 %

Total Penjualan

= 49.513.935 x 100 %

60.000.000

= 82%

4. Pembelian obat dengan harga pokok 81% dilakukan satu bulan sebelum

taksiran penjualan, pembayaran dilakukan secara tunai pada dua bulan

pertama (Januari s.d. Februari 2014) dan bulan selanjutnya secara kredit

satu bulan kemudian.

5. Pembelian obat-obat yang diperlukan untuk penjualan bulan Januari 2014

adalah 82% x Rp. 55.000.000,- = Rp. 45.100.000,-

6. Biaya penyusutan inventaris selama 3 bulan sebesar 10% dari harga

perolehan :

7. Inventaris-inventaris:

Inventaris kantor : Rp. 315.000,-

Inventaris apotek : Rp. 180.000,-

Inventaris kendaraan : Rp. 225.000,- +

39

Page 24: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Total : Rp. 720.000,-

8. Biaya gaji per bulan : Rp. 5.000.000,-

9. Pemakaian suplai apotek per bulan : Rp. 100.000,-

Dalam 3 bulan : Rp. 300.000,-

10. Pemakaian suplai kantor per bulan : Rp. 83.333,-

Dalam 3 bulan : Rp. 250.000,-

11. Biaya operasional lainnya:

Biaya listrik dan telepon : Rp. 7.800.000,-

Biaya pajak :

PBB : Rp. 300.000,-

Reklame : Rp. 1.000.000,-

Biaya promosi : Rp. 1.000.000,-

Biaya service kendaraan : Rp. 900.000,-

Biaya bahan bakar kendaraan : Rp. 1.000.000,-

Biaya serba-serbi : Rp. 2.000.000,-

Biaya pemeliharaan : Rp. 2.700.000,- +

Total : Rp. 16.800.000,-

Biaya per bulan : Rp 1.400.000,-

12. Saldo kas akhir bulan Januari 2014 Rp. 10.000.000,- dan merupakan

jumlah minimum yang harus dipertahankan tiap bulan.

13. Bila kas melebihi jumlah minimal, kelebihannya untuk mengembangkan

usaha dan apabila kurang akan meminjam/utang bank syariah dengan

kelipatan Rp 1.000.000,-

40

Page 25: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Anggaran Kas Apotek YULAN FARMA

Bulan Januari s.d. Maret 2014

(dalam ribuan Rupiah)

No.

KetDes'13

Jan'14

Feb'14

Mar'14

April

1 Penjualan 55.000 60.00065.00

060.00

0

2 100 % tunai 55.000 60.00065.00

060.00

03 0% kredit - - - -

4Jumlah penerimaan kas

55.000 60.00065.00

060.00

0

5Pembelian (82% penjualan y.a.d)

45.100

49.200 53.30049.20

0

6Pembayaran pembelian

45.100

49.200 -53.30

049.20

07 Biaya gaji 5.000 5.000 5.000

8Biaya operasional lain 1.400 1.400 1.400

9Pembayaran bunga - - -

10Jumlah pengeluaran kas 55.600 6.400

59.700

11 Surplus/deficit-

53.600 5.300

12Saldo kas awal bulan 10.000 10.400

63.000

13 Surplus/deficit (600) 53.600 5.300

14Saldo kas akhir bulan tanpa pinjaman 9.400 64.000

68.300

15Saldo kas minimal 10.000 10.000

10.000

16Pinjam/pelunasan 1000 (1000) -

17Saldo kas akhir bulan setelah pinjaman 10.400 63.000

68.300

18Saldo pinjaman kumulatif 1000 0 -

41

Page 26: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Laporan Laba Rugi Proforma

Laporan Laba Rugi Proforma Apotek YULAN FARMA

Bulan Januari s.d. Maret

Penjualan Rp. 180.000.000,-HPP (82%) Rp. 147.600.000,-Laba kotor Rp. 32.400.000,-Biaya gaji Rp. 15.000.000,-Biaya operasional Rp. 4.200.000,-Biaya sewa Rp. 2.750.000,-Biaya penyusutan Rp. 720.000,-Biaya pemakaian Rp. 550.000,-

Rp 23.220.000 ,- Laba apotek (sebelum pajak) Rp 9.180.000,-

Simpulan : bahwa selama periode waktu 3 bulan (Januari s.d. Maret 2014),

diprediksi Apotek YULAN FARMA akan memperoleh laba sebesar Rp. Rp

9.180.000,- (sebelum pajak).

Dari neraca awal dan anggaran kas dapat dievaluasi perubahan-perubahan

dari perkiraan-perkiraan Apotek YULAN FARMA yang dapat dihitung sebagai

berikut :

1. Kas bertambah Rp. 58.300.000,- menjadi Rp. 68.300.000,- dari kas awal

Rp. 10.000.000,-

2. Persediaan obat :

Stok awal Rp. 45.100.000,-

Pembelian Rp. 151.700.000,- +

Obat yang dapat dijual Rp. 196.800.000,-

Harga pokok penjualan Rp. 147.600.000,- −

Stok akhir Rp. 49.200.000,-

3. Suplai apotek :

Awal Rp. 1.200.000,-

Pemakaian Rp. 300.000,- −

Akhir Rp. 900.000,-

42

Page 27: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

4. Suplai kantor :

Awal Rp. 1.000.000,-

Pemakaian Rp. 250.000,- −

Akhir Rp. 750.000,-

5. Inventaris kendaraan :

Awal Rp. 9.000.000,-

Penyusutan Rp. 225.000,- −

Akhir Rp. 8.775.000,-

6. Inventaris kantor :

Awal Rp. 7.200.000,-

Penyusutan Rp. 315.000,- −

Akhir Rp. 6.885.000,-

7. Inventaris apotek :

Awal Rp. 12.600.000,-

Penyusutan Rp. 180.000,- −

Akhir Rp. 12.420.000,-

8. Sewa dibayar dimuka :

Awal Rp. 22.000.000,-

Biaya sewa Rp. 2.750.000,- −

Akhir Rp. 19.250.000.-

9. Utang usaha :

Awal Rp. 0,-

Pembelian (kredit) Rp. 151.700.000,- +

Rp. 151.700.000,-

Pembayaran utang Rp. 102.500.000,- −

Akhir Rp. 49.200.000,-

10. Modal

Awal Rp. 108.100.000,-

Laba Rp. 9.180.000,- +

(asumsi pajak masih ditahan)

Akhir Rp. 117.280.000,-

43

Page 28: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Dari hasil evaluasi tersebut dapat disusun Neraca Proforma Apotek “YULAN

FARMA” sebagai berikut :

Neraca Proforma Apotek YULAN FARMA

Per 31 Maret 2014

AKTIVA PASIVAAktiva Lancar :

KasPersediaan obatSuplai apotekSuplai kantorSewa dibayar dimukaJumlah Aktiva Lancar

Aktiva Tetap :Inventaris apotekInventaris kendaraanInventaris kantor

Jumlah Aktiva Tetap

Jumlah

68.300.000,- 49.200.000,-

900.000,-750.000,-

19.250.000,- 138.400.000,-

Modal

Utang usaha

117.280.000,-

49.200.000,-

166.480.000,-

12.420.000,- 8.775.000,-6.885.000,-

28.080.000,-

166.480.000,-

2.7.1.6.Kalkulasi Biaya Peracikan Resep

Biaya peracikan per resep =

Taksiran jumlah resep dalam satu tahun = 18 lembar x 30 hari x 12 bulan

= 6.480 lembar

Waktu pelayanan resep per pekan = 15 menit x 126 resep

= 1890 menit ~ 31 jam

Perhitungan :

44

Page 29: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

1) Biaya profesi APA di bagian peracikan :

3 jam untuk pelayanan resep dari total 49 jam/pekan

=

= Rp 19.200.000,- x 3

49

= Rp. 1.175.510,20

2) Biaya profesi Aping di bagian peracikan

4 jam untuk pelayanan resep dari total 49 jam/pekan

=

= Rp 14.400.000,- x 4

49

= Rp. 1.567.346,94

3) Gaji AA di bagian peracikan :

7 jam untuk pelayanan resep dari total 49 jam/pekan/AA

=

= Rp 19.200.000,- x 7

49

= Rp. 2.742.857,14

4) Gaji juru resep di bagian peracikan :

10 jam untuk pelayanan resep dari total 31 jam/pekan

=

= Rp 7.200.000,- x 10

56

= Rp. 1.285.714,28

4) Biaya tetap tidak langsung terkait dengan ruangan usaha (biaya sewa)

dialokasikan dengan menggunakan rasio ukuran yang dipakai bagian

peracikan dibanding dengan total luas ruangan usaha (dalam m2).

Biaya Sewa = Rp. 11.000.000,-

Rp 11.000.000,00 x 9/84 = Rp. 1.178.571,43,-

45

Page 30: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

5) Biaya tidak tetap tidak langsung lainnya terdiri dari :

Biaya pemakaian supp. kantor = Rp. 1.000.000,-

Biaya pemakaian supp. apotek = Rp. 1.200.000,- +

Rp. 2.200.000,-

Taksiran penjualan resep = 6.480 x Rp. 50.000,-

= Rp. 324.000.000,-

Total penjualan = Rp. 720.000.000,-

Alokasi untuk apotek = Rp 2.200.000 x (Rp 324.000.000,-)

(Rp 720.000.000,-)

= Rp. 990.000,-

Biaya peracikan per resep =

(Rp. 1.175.510,20+ Rp. 1.567.346,94+ Rp. 2.742.857,14 + Rp. 1.285.714,28 + Rp 1.178.571 +Rp 990.000,- )

6.480

= Rp. 1.379,62 ~ Rp. 1.400,-

Jadi, berdasarkan data estimasi yang digunakan maka biaya peracikan per resep

rata-rata adalah Rp. 1.400,- untuk tahun pertama.

2.7.2 Perbekalan Kefarmasian

Perbekalan farmasi yang akan disediakan pada awal pembukaan Apotek

YULAN FARMA meliputi :

1. Obat (obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika-

psikotropika, baik dalam bentuk paten maupun generik)

2. Obat tradisional (jamu, OHT, fitofarmaka, dan obat gosok)

3. Alat–alat kesehatan : alat tes kehamilan (test pack), alat kontrasepsi

non hormonal, perban, kasa steril, kapas, spuit injeksi, termometer dan

lain-lain

4. Kosmetika : bedak, sabun mandi, dan lain–lain

5. Lain–lain : toiletries, perlengkapan bayi, dan susu

Perencanaan obat, obat tradisional, alat kesehatan, kosmetika, serta

perbekalan kesehatan lainnya yang akan disediakan dapat dilihat pada

lampiran 22. Perencanaan perbekalan farmasi dibuat dengan

memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:

46

Page 31: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

1. Analisis pasar

Perbekalan farmasi yang terdapat di apotek diharapkan dapat

menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada disekitar apotek, yaitu

golongan masyarakat yang ada di sekitar apotek yang merupakan warga

perumahan (golongan kelas bawah sampai atas) dan masyarakat lain yang

melintas di apotek, sehingga pengadaan obat mencakup obat-obat paten

dan generik untuk memenuhi kebutuhan golongan tersebut. Selain itu

pengadaan jenis obat bebas dan obat bebas terbatas lebih diutamakan

dengan item yang bervariasi sehingga dapat memenuhi permintaan

masyarakat yang beragam. Dengan kondisi yang seperti itu, diharapkan

apotek bisa menjadi sarana untuk melakukan swamedikasi.

2. Masalah kesehatan yang ada di sekitar apotek

Masyarakat di sekitar apotek adalah warga perumahan yang terdiri

dari keluarga muda dengan anaknya, pensiunan (orang tua yang sudah

tidak bekerja), dan anak muda. Mengingat warga perumahan didominasi

oleh keluarga muda, maka sediaan farmasi yang dibutuhkan antara lain

vitamin, suplemen, dan obat-obat penyakit simptomatik. Untuk anak-anak,

masalah kesehatan yang sering terjadi adalah gangguan saluran

pencernaan, batuk dan flu, serta vitamin atau suplemen untuk

meningkatkan nafsu makan. Untuk orang tua yang umumnya sudah

mengalami kemunduran fisik dan gangguan kesehatan, disediakan obat-

obat untuk penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung, dan

diabetes mellitus. Di samping itu, apotek YULAN FARMA juga akan

menyediakan NSAID yang bervariasi mengingat banyaknya permintaan

masyarakat akan NSAID.

3. Pandangan masyarakat

Golongan masyarakat yang merata dari golongan kelas bawah

sampai kelas atas yang berada di sekitar apotek memiliki kesadaran yang

cukup akan pentingnya kesehatan. Hal ini memberikan peluang yang baik

bagi apotek sebagai tempat usaha dan tempat untuk memberikan arahan

kepada masyarakat yang mulai memiliki kesadaran akan kesehatan

sebagai wujud pengabdian profesi. Dengan diadakannya penyuluhan

47

Page 32: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

kesehatan dan kegiatan peningkatan kualitas kesehatan, diharapkan

masyarakat sekitar apotek memiliki pandangan yang baik terhadap apotek

YULAN FARMA. Melalui hal tersebut, secara tidak langsung masyarakat

sekitar akan memilih apotek YULAN FARMA sebagai tempat untuk

memperoleh perbekalan farmasi serta informasi terkait obat dan penyakit.

1.7.2.1 Pengadaan Tahap Awal

Pengadaan perbekalan farmasi harus dilakukan melalui jalur resmi

dan berdasarkan atas studi kelayakan yang telah dilakukan. Untuk

pertimbangan dalam pemilihan PBF antara lain keabsahan/kelengkapan

PBF (meliputi nama, alamat, nomor telepon, penanggung jawab PBF,

nomor izin PBF, NPWP, serta stempel PBF), jaminan kualitas

kelengkapan produk, potongan pembelian/diskon yang diberikan,

kecepatan pengiriman dan layanan purna jual (seperti retur produk),

pembayaran (jangka waktu pembayaran). Untuk pengadaan tahap awal,

karena pihak PBF belum mengetahui keberadaan apotek baru maka pihak

apotek (APA) datang langsung ke PBF dengan membawa Surat Pesanan

(SP). Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah melakukan pengadaan

dengan bekerjasama dengan apotek lain jika pemesanan tidak memenuhi

minimal nilai faktur sebuah PBF. Untuk pemesanan awal dilakukan secara

tunai. Sedangkan untuk pengadaan selanjutnya dapat dilakukan via telepon

dan dapat dilakukan secara kredit dengan batas waktu pembayaran

ditentukan oleh PBF.

Pengadaan narkotika hanya dapat dilakukan di PBF PT. Kimia

Farma (KF) dengan menggunakan SP khusus narkotika yang dibuat oleh

PT. KF. SP ini dibuat rangkap empat, tiga lembar diserahkan ke PT. KF

dan satu lembar untuk arsip apotek. SP narkotika ini hanya memuat satu

macam sediaan untuk satu lembarnya dan memuat nama APA, alamat

rumah, nomor SIPA, dan tanda tangan APA sebagai pemesan.

Pengadaan psikotropika menggunakan SP khusus psikotropika, SP

ini rangkap dua yang berisi nama dan alamat APA, perusahaan/PBF yang

48

Page 33: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

dituju dan alamatnya, jenis psikotropika yang dipesan. Untuk satu lembar

SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis psikotropik.

2.7.2.2 Perencanaan Selanjutnya

Untuk pengadaan selanjutnya, perencanaan pengadaan perbekalan

apotek YULAN FARMA dilakukan sendiri oleh APA dibantu oleh

Apoteker pendamping dan AA dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Pencatatan pada buku defekta

2. Kecepatan penjualan atau pergerakan produk (fast/slow/dead

moving)

3. Besarnya anggaran yang tersedia atau omzet apotek sesuai periode

pesanan

4. Obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter

5. PBF, berupa nilai kecukupan faktur pesanan

6. Pola penyakit yang umum terjadi di masyarakat

7. Informasi obat baru terutama obat bebas dan bebas terbatas yang

sering diiklankan di berbagai media.

2.7.2.3 Prosedur Pengadaan

Dalam hal pengadaan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

1. Pemesanan dilakukan pada distributor (PBF) yang legalitasnya

telah diketahui. Dilihat juga kelengkapan/ketersediaan obat, mutu

dan legalitas obat, sistem pembayarannya (tunai atau kredit), serta

jangka waktu pembayarannya.

2. Mengadakan kerja sama dengan apotek lain dalam hal pengadaan

perbekalan farmasi. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada

kekosongan barang/obat tetapi masih ada permintaan dan untuk

perbekalan farmasi yang permintaannya jarang sehingga

membutuhkan persediaan yang sedikit.

3. Membuka konsinyasi dengan perusahaan-perusahaan yang

biasanya mengeluarkan produk-produk baru, misalnya produk

madu, teh, dan makanan suplemen lain.

49

Page 34: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Prosedur pengadaan perbekalan farmasi apotek YULAN FARMA

yaitu :

1. Memeriksa obat yang sudah habis atau tinggal sedikit (diketahui

melalui pengamatan visual atau dari kartu stok pada setiap obat),

dicatat di buku daftar obat habis (Buku Defecta) dan dilihat

bagaimana mobilitas obat tersebut (termasuk fast/slow/dead

moving product)

2. Melakukan pemeriksaan pembelian obat tersebut dari PBF mana

beserta satuan kemasan dan harganya untuk memperkirakan harga

pembelian dan PBF yang akan dihubungi.

3. Menyesuaikan dengan keuangan apotek untuk menentukan

prioritas dan jumlah pemesanan.

4. Menentukan pesanan obat yang meliputi jenis obat (termasuk di

dalamnya bentuk sediaan dan dosis), jumlah obat, dan nama PBF

yang dituju.

5. Menulis di blanko Surat Pesanan (SP) :

Surat pesanan obat dan alat kesehatan

a. Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip

apotek)

b. Nomer urut SP yang telah tercetak di buku SP berguna

untuk memudahkan pemeriksaan kembali SP yang telah

kita berikan pada PBF bila terjadi masalah.

c. Ditulis nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang

dipesan.

Surat Pesanan Narkotika

Diperoleh dari PBF PT. KF, dibuat rangkap empat (tiga untuk

PBF PT. KF dan satu untuk arsip apotek)

Ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan APA

sebagai pemesan, jenis dan jumlah yang dipesan serta tujuan

penggunaan.

Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk memesan satu

jenis Narkotika.

50

Page 35: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

` Surat Pesanan Psikotropika

Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip

apotek)

Ditulis Nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan APA

sebagai pemesan, nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah yang

dipesan.

Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari

satu jenis psiktropika (dengan catatan PBFnya sama)

6. SP ditandatangani oleh APA dan diberi stempel apotek

Pemesanan dapat dilakukan melalui sales PBF yang datang

setiap hari ke apotek atau dengan menelpon PBF yang bersangkutan.

2.7.2.4 Prosedur Penerimaan

Prosedur penerimaan perbekalan farmasi di apotek YULAN FARMA yaitu:

1. Diperiksa keabsahan faktur meliputi :

a. Nama, alamat, dan nomor telepon PBF

b. Tanda tangan penanggung jawab PBF

c. Stempel PBF

d. Bila tidak ada maka dikembalikan

2. Dicocokkan antara SP dengan faktur meliputi

a. Nama PBF

b. Jenis obat yang dipesan

c. Jumlah obat yang dipesan

d. Harga obat yang dipesan

e. Bila tidak sesuai, ditanyakan kepada kurir yang membawa

barang/obat dan harus disesuaikan.

3. Dicocokkan antara isi faktur dan perbekalan farmasi yang datang meliputi :

a. Jenis perbekalan farmasi yang dipesan

b. Jumlah perbekalan farmasi yang dipesan

c. Nomor batch

d. Expired date (ED)

51

Page 36: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

e. Kemasan

f. Bentuk sediaan

g. Kekuatan

Bila jenis, jumlah, bentuk sediaan, kekuatan, kemasan, tanggal

kadaluarsa dan nomor batch perbekalan farmasi tidak sama dengan yang

tercantum pada faktur, maka dikembalikan dan ditukar sesuai yang tertera

pada faktur dan SP, atau disebut sebagai credit nota (CN).

4. Perbekalan farmasi diperiksa kondisi fisiknya antara lain :

a. Wadahnya harus baik dan tertutup rapat

b. Kondisi sediaan tidak rusak (bentuk, warna, bau)

c. Tanggal kadaluarsa masih jauh

Bila rusak atau tanggal kadaluarsa sudah dekat, dikembalikan kepada PBF

atau ditukar.

5. Setelah pemeriksaan dan pencocokan selesai, faktur ditandatangani pihak

apotek dan diberi stempel apotek. Faktur asli diberikan kepada PBF dan

salinannya disimpan sebagai arsip apotek.

2.7.2.5 Prosedur Pembayaran

Prosedur pembayaran obat di Apotek YULAN FARMA dapat dilakukan

dengan dua cara sebagai berikut :

1. Pembayaran secara tunai (Cash on Delivery{COD})

a. Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan pemeriksaan barang

sesuai prosedur penerimaan barang :

Jika barang sudah sesuai pesanan, dapat dilakukan pembayaran

Jika tidak sesuai pesanan, dikonfirmasi ke pengirim atau retur

b. Setelah pembayaran, faktur asli yang ditandatangani pihak PBF dan

salinannya akan langsung diberikan kepada penerima barang di apotek.

2. Pembayaran secara kredit

a. Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan pemeriksaan barang

sesuai prosedur penerimaan barang :

Jika barang sudah sesuai pesanan, faktur ditandatangani petugas

penerima dan diberi stempel apotek. Faktur asli dibawa oleh PBF,

52

Page 37: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

apotek membawa faktur copy, catat nomor faktur, dan jumlah yang

harus dibayar pada buku pembelian, kemudian faktur copy tersebut

disimpan pada odner faktur pembelian sesuai dengan bulannya dan urut

seperti pada urutan buku pembelian.

Jika tidak sesuai pesanan, dikonfirmasi ke pengirim atau retur

b. Beberapa hari sebelum waktu jatuh tempo pembayaran, PBF akan datang

ke apotek, selanjutnya:

1. Faktur asli diserahkan kepada apotek

2.Apotek membuat tanda terima faktur (rangkap dua) yang ditandatangani

apoteker dan diberi stempel apotek

Tanda terima faktur asli diserahkan kepada PBF sebagai bukti

penagihan kepada apotek pada waktu jatuh tempo. Jika pada faktur

terdapat CN (Credit Nota), yaitu barang dikembalikan (misalnya

karena tidak sesuai pesanan) maka tanda terima faktur harus dilakukan

penyesuaian jumlah uang yang harus dibayarkan ke PBF

Salinan tanda terima faktur disatukan dengan faktur asli untuk diarsip

pada buku kas keluar dan faktur asli disimpan pada ordner kas keluar

sesuai dengan bulannya.

c. Pada tanggal pembayaran yang telah disepakati, tagihan dibayarkan apotek

kepada petugas PBF yang datang ke apotek :

Tanda terima faktur asli diserahkan kembali ke apotek

Pada faktur asli diberi tanda lunas serta tanda tangan dan nama terang

petugas PBF, dan disimpan kembali sebagai arsip apotek.

2.7.2.6 Perencanaan Penataan dan Penyimpanan Perbekalan Farmasi

Penataan perbekalan farmasi merupakan faktor penentu kelancaran

kegiatan operasional di apotek. Adapun maksud dan tujuan penataan dan

penyimpanan di apotek adalah :

a. Penggunaan ruang yang optimum dari ruang yang tersedia

53

Page 38: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

b. Mengurangi kehilangan waktu dan energi karena gerak selama pelayanan

c. Memudahkan pekerjaan dan pengambilan barang

d. Memberikan kenyamanan kepada pasien/klien

e. Mengurangi biaya pemeliharaan

f. Untuk menjamin stabilitas obat.

Penataan dan penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek YULAN

FARMA diatur berdasarkan :

1. Bentuk sediaan

Likuida : obat dalam (sirup, elixir, suspensi, emulsi, dry

Syrup, dan obat luar (tetes mata, inhaler)

Semisolida : salep, krim, gel, ointment

Solida : tablet, kaplet, kapsul

2. Alfabetis

Penataan dan penyimpanan obat dan perbekalan farmasi lainnya

setelah ditata berdasarkan bentuk sediaan kemudian ditata secara alfabetis

sehingga memudahkan pengambilan. Untuk obat-obat yang memiliki

indeks terapi sempit dan beresiko tinggi apabila tertukar seperti obat

diabetes mellitus, antihipertensi, dan jantung penyimpanannya

dikelompokkan berdasarkan kelas terapi lalu disusun menurut alfabetis.

3. Penggolongan obat

a. Obat bebas, bebas terbatas, obat tradisional, kosmetika, beberapa alat

kesehatan dan PKRT diletakkan pada etalase di bagian depan apotek agar

konsumen bebas memilih sesuai keinginannya. Penataannya dilakukan

berdasarkan bentuk sediaan, kelas terapi, dan alfabetis. Lay out

diusahakan seefektif mungkin untuk menarik perhatian konsumen dan

mempermudah pengambilan produk.

b. Obat keras baik generik maupun non generik diletakkan pada lemari

pelayanan di ruang peracikan. Bentuk dan ketinggian lemari dirancang

sesuai dengan kapasitas personel apotek. Penataan dibedakan atas bentuk

sediaan dan alfabetis. Sedangkan untuk obat-obat yang memiliki resiko

54

Page 39: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

tinggi dan indeks terapinya sempit, penyimpanannya disendirikan

berdasarkan kelas terapi kemudian disusun menurut abjad.

c. Alat kesehatan seperti spuit injeksi diletakkan pada tempat yang sama di

ruang peracikan.

d. Obat narkotika dan psikotropika masing-masing diletakkan pada lemari

khusus berukuran 100 x 80 x 40 cm dengan 2 lapis pintu dan dengan dua

kunci yang berbeda. Pintu pertama sebagai lemari pelayanan dan pintu

kedua sebagai gudang. Lemari diletakkan didalam ruang peracikan dalam

kondisi terkunci pada tempat yang tidak terlihat umum dan tidak mudah

dipindahkan.

4. Kelas terapi

Tujuan penataan ini adalah untuk menghindari kesalahan pengambilan

obat karena nama maupun kemasan yang hampir sama, selain itu juga untuk

memudahkan pemilihan obat jika terjadi substitusi terapetik. Untuk obat -

obat yang beresiko tinggi yaitu yang mempunyai indeks terapi sempit seperti

antihipertensi, obat jantung, dan antidiabetes, penataannya disendirikan

berdasarkan kelas terapinya, kemudian disusun secara alfabetis.

5. Penyimpanan khusus (di lemari pendingin)

Di dalam lemari pendingin disimpan sediaan yang tidak stabil pada

suhu kamar atau membutuhkan suhu penyimpanan yang rendah, antara lain

suppositoria, ovula, tablet penicilin dengan asam klavulanat, sediaan dengan

bakteri Lacto bacillus, tablet salut gula dan selaput, sirup, beberapa sediaan

injeksi, dan lain-lain.

6. Metode FIFO dan LIFO

Metode First In First Out (FIFO) yaitu obat yang datang lebih dulu

dikeluarkan terlebih dahulu, hal ini untuk menghindari obat kadaluarsa.

Penataan juga berdasarkan metode Last In First Out (LIFO) yaitu jika obat

yang baru diterima atau diterima belakangan waktu kadaluarsanya lebih

pendek diletakkan di depan untuk dikeluarkan terlebih dahulu.

7. Alfabetis

Penataan dan penyimpanan obat dan perbekalan farmasi lainnya

setelah ditata berdasarkan bentuk sediaan kemudian ditata secara alfabetis

55

Page 40: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

sehingga memudahkan pengambilan. Untuk obat-obat yang memiliki indeks

terapi sempit dan beresiko tinggi apabila tertukar seperti obat diabetes

mellitus, antihipertensi, dan jantung penyimpanannya dikelompokkan

berdasarkan kelas terapi lalu disusun menurut alfabetis.

Dengan sistem penataan seperti ini, diharapkan akan lebih

memudahkan pemilihan obat yang sesuai dengan kebutuhan, serta

menghindari kesalahan pemberian obat yang dapat berakibat fatal.

Penataan dan penyimpanan sediaan farmasi juga harus memperhatikan

faktor lingkungan untuk menjaga stabilitas obat. Faktor lingkungan yang

diperhatikan dalam penataaan dan penyimpanan obat adalah sinar matahari,

suhu, dan kelembaban. Diusahakan obat-obat tidak terkena sinar matahari

langsung, suhu dijaga dengan sirkulasi yang cukup, dan lemari penyimpanan

dijauhkan dari kamar mandi karena kelembaban yang relatif tinggi di sekitar

kamar mandi.

2.7.3 Adiministrasi dan Pelaporan

2.7.3.1 Administrasi Apotek YULAN FARMA

Untuk ketertiban dan keteraturan dalam pelaksanaan kegiatan, apotek

YULAN FARMA melengkapi sistem administrasinya dengan melakukan

pencatatan yang meliputi :

1. Pencatatan persediaan

Pencatatan sediaan farmasi meliputi pencatatan pada kartu stok

gudang dan pencatatan pada kartu stok apotek di lemari peracikan ataupun

etalase.

Prosedur pencatatan sediaan farmasi :

a. Dilakukan pencatatan pada kartu stok gudang untuk sediaan

farmasi yang baru datang meliputi nama PBF, tanggal kadaluarsa,

nomor batch, satuan kemasan, harga satuan, jumlah persediaan,

jumlah pengeluaran ke lemari, sisa dan paraf pengarsip. Untuk

obat-obat narkotika dan psikotropika disimpan dilemari khusus,

yang terdiri dari dua pintu dipisahkan antara stok gudang dan stok

harian.

56

Page 41: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

b. Dilakukan pencatatan pada kartu stok apotek untuk obat yang

dimasukkan, tanggal pemasukan obat serta jumlah stok pada lemari

obat. Setiap pengeluaran sediaan farmasi dari etalase/lemari

peracikan dilakukan pencatatan pada kartu stok apotek sehingga

setiap saat dapat dipantau jumlah yang keluar dan jumlah yang

masih ada.

2. Pencatatan pada buku defekta

Pencatatan sediaan farmasi yang habis, tidak ada atau stok tinggal

sedikit dilakukan pada buku defekta sehingga memudahkan pengecekan

perbekalan farmasi yang harus dipesan pada pihak PBF. Pencatatan

dilakukan setiap kali ditemukan adanya sediaan farmasi yang habis, tidak

ada atau stok tinggal sedikit. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya

stock-out (barang habis saat ada permintaan).

3. Pencatatan pembelian

Pencatatan pembelian dilakukan untuk pembelian yang dilakukan

meliputi pencatatan obat yang datang, nomor faktur, nominal pembelian.

Catatan diarsip dalam buku tersendiri yang dikelompokkan menurut bulan

pembelian.

4. Pencatatan tanggal kadaluarsa

Pencatatan ini dilakukan pada buku tersendiri. Dibuat

pengelompokan berdasar bulan dan tahun expired date masing-masing

item sediaan farmasi yang masih ada.

5. Pencatatan penjualan harian

Pencatatan penjualan harian dilakukan pada buku tersendiri,

kemudian direkap kembali dengan pencatatan pada komputer, dipisahkan

antara file penjualan untuk non resep (misalnya obat wajib apotek, alat

kesehatan, kosmetik, obat tradisional, obat bebas dan obat bebas terbatas

tanpa resep dan komoditi lainnya) dan file penjualan dengan resep dokter.

6. Pencatatan narkotika dan psikotropika

Tiap pengeluaran obat narkotika dan psikotropika harus dicatat

dalam catatan pengeluaran narkotika dan psikotropika berisi tanggal,

nomor resep, nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter pemberi

57

Page 42: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

resep, jumlah serta sisa yang ada di persediaan. Hal ini untuk

memudahkan pengawasan dan pelaporan pemakaian

narkotika/psikotropika tiap bulannya.

7. Pencatatan keuangan

Pencatatan keuangan meliputi pengeluaran kas, pemasukan kas,

serta pembelian. Pengeluaran kas meliputi pengadaan obat secara tunai

dan kredit, biaya-biaya (listrik, air, telepon, gaji karyawan, perlengkapan

apotek, dan lain-lain). Semua bukti pengeluaran diarsipkan dan

pengeluaran total dijumlah tiap bulannya. Pemasukan kas meliputi

penjualan obat dengan resep dan non resep, penjualan alat kesehatan, dan

komoditas lainnya. Tiap hari transaksi yang terjadi serta jumlah uang yang

masuk dan yang ada dicatat dalam buku tersendiri, kemudian tiap

bulannya dipindahkan ke dalam buku penerimaan kas.

8. Pencatatan pengobatan pasien (PMR)

Data masukan berasal dari pencatatan penjualan yang meliputi data

pasien, tanggal penjualan, nomor resep, keterangan dokter, nama obat, dan

aturan pakai. PMR di apotek YULAN FARMA menggunakan sistem dua

kartu, yaitu buku rekam pengobatan pasien yang diberikan kepada pasien

dan kartu PMR untuk disimpan di apotek.

9. Pencatatan lain-lain

a. Nota, digunakan sebagai bukti untuk penjualan tanpa resep..

b. Kuitansi, digunakan untuk bukti penjualan dengan resep.

c. Turunan resep, diberikan pada pasien yang membeli resep sebagian atau

apabila ada permintaan dari pasien.

d. Etiket, digunakan dalam pelayanan resep untuk memberikan keterangan

bagi pasien terhadap obat yang diserahkan, berisi informasi pemakaian

obat, nama pasien, tanggal, dan nomor resep.

e. Form pemberian informasi, digunakan untuk memberikan informasi

tertulis tentang cara pemakaian obat serta hal-hal yang perlu diperhatikan

oleh pasien selama terapi obat.

58

Page 43: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Pengelolaan keuangan dilakukan dengan melihat setiap pencatatan dalam

laporan keuangan harian dan bulanan. Pengeluaran keuangan harus disertai tanda

bukti transaksi seperti nota sehingga proses administrasinya teratur dan benar.

2.7.3.2 Pelaporan

Pelaporan digunakan untuk obat narkotika dan psikotropika yang

dilakukan tiap bulan sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya dengan

menggunakan form software SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan

Psikotropika). Pelaporan ini dibuat 4 rangkap, ditujukan kepada Kepala Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi, dan Kepala Balai Besar POM Jawa Timur, serta satu rangkap

digunakan sebagai arsip apotek.

Selain pelaporan narkotika dan psikotropika, pelaporan Pajak Penghasilan

(PPh) apotek dilakukan setiap bulannya menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak)

dari kantor pajak dengan menggunakan dasar perhitungan dari laporan Laba/Rugi

ditahun sebelumnya. Pembayaran pajak dilakukan di kantor pos atau bank yang

ditunjuk paling lambat tanggal 15 di bulan berikutnya dan lapor apabila sudah

bayar ke kantor pajak paling lambat tanggal 20-nya. (Apabila terlambat dalam

melakukan pembayaran maka akan diberikan sanksi berupa denda biaya bunga

perhari dan apabila terlambat melaporkan ke Kantor Pajak maka akan diberi

sanksi dalam jumlah tertentu).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun alur pengadaan, penataan,

administrasi dan pelaporan di apotek YULAN FARMA sebagai berikut

59

Buku barang habis

Perencanaan pemesanan (jenis,jumlah,dan distributor)

Narkotika Psikotropika Sediaan umum dan

Surat pesanan Surat pesanan Surat pesanan sediaan umum dan alat kesehatan

Page 44: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

2.8 Rencana Pengembangan

Untuk berjalannya sebuah apotek secara berkesinambungan

dibutuhkan Perencanaan antisipasi masalah yang dapat muncul, sehingga

apotek beserta orang-orang di dalamnya siap dan mempunyai solusi untuk

setiap masalah yang mungkin muncul dengan menggunakan 3 komponen

yaitu, regulasi, edukasi, dan manajerial. Regulasi berarti membuat suatu

aturan untuk dijalankan. Edukasi dengan meningkatkan pengetahuan

kepada personel apotek. Manajerial dengan melakukan penataan

pengembangan apotek.

2.8.1.Sumber daya manusia

Pada awal pembukaan apotek, sumber daya manusia yang sudah

dimiliki yaitu seorang apoteker, dua orang asisten apoteker, dan seorang

juru resep. Apotek YULAN FARMA akan meningkatkan kualitas SDM

dengan mengikuti seminar-seminar kesehatan yang berhubungan dengan

pengembangan apotek. Setelah satu tahun apotek dibuka, akan diadakan

60

Gambar 2.4 Alur pengadaan, penataan, administrasi dan pelaporan obat di apotek YULAN FARMA

Pemeriksaan kesesuaian barang datang, faktur, serta kesesuaian dengan surat

Pencatatan tanggal kadaluarsa Pemeriksaan Harga

Penataan dan penyimpanan

Narkotika dan

Lemari narkotika dan psikotropiika

Sediaan umum

Bentuk sediaan

Kelas terapi

Kondisi penyimpanan

alfabetis

Kartu stok obat, Pencatatan dan pelaporan

Page 45: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

review untuk melihat apakah apotek memerlukan tambahan SDM baru

atau tidak. Rencana SDM yang akan ditambahkan adalah satu apoteker

pendamping baru yang akan membantu APA dalam mengawasi jalannya

apotek ketika APA tidak berada di tempat.

Selain itu, untuk membina suasana kerja perlu dilakukan rekreasi

bersama seluruh sumberdaya apotek dan keluarga pada waktu tertentu.

Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan personel, bila perlu

maka sumberdaya apotek akan dikirim untuk mengikuti training.

2.8.2.Manajemen

Semakin maju dan berkembangnya suatu apotek, maka berkembang

pula manajemen yang terdapat didalamnya. Pengembangan yang dilakukan

apotek YULAN FARMA salah satunya adalah prosedur standar

operasional. Dengan pengalaman sebelumnya, maka perlu dilakukan

pembaharuan SOP untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan

baik untuk resep, non resep maupun pelayanan swalayan. Selain itu

diperlukan juga upaya melengkapi variasi obat, alkes, kosmetik, dan PKRT

yang disediakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan apotek

khususnya penjualan produk OTC.

Evaluasi terhadap kegiatan apotek akan dilakukan setiap akhir bulan

untuk mengevaluasi kinerja apotek dan SDM yang berperan di dalamnya.

Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kekurangan apotek yang

harus diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan di apotek serta

meningkatkan kepuasan konsumen.

2.8.3.Layanan

Pelayanan di Apotek YULAN FARMA tidak hanya melayani

pembelian perbekalan farmasi dengan resep dokter atau non resep, tetapi

apotek juga melakukan pelayanan jasa yaitu komunikasi, informasi dan

edukasi berdasarkan konsep asuhan kefarmasian yang berorientasi pada

peningkatan kualitas hidup pasien. Apotek juga melayani pemesanan

perbekalan farmasi via telepon dan jasa pengantaran perbekalan farmasi

dengan memberikan penjelasan pada lembar informasi pasien.

61

Page 46: bisbnis plan

Business Plan Apotek YULAN FARMAProgram Pendidikan Profesi Apoteker Periode 96

Apoteker juga akan melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat

kunjungan rumah (homecare), khususnya untuk kelompok lansia dan pasien

dengan pengobatan penyakit kronis. Patient Medication Record (PMR)

dilakukan untuk tiap pasien yang datang terutama pasien yang merupakan

warga masyarakat sekitar, dan pasien yang dengan penyakit kronis seperti

hipertensi dan diabetes mellitus. Sistem PMR yang digunakan adalah buku

PMR yang dipegang oleh pasien dan apotek, jadi secara tidak langsung hal

ini juga mengikat pasien agar kembali ke apotek tersebut.

62