Biosel-UAS-Soal lama new.pdf
-
Upload
hikari-sazuhou -
Category
Documents
-
view
75 -
download
9
Transcript of Biosel-UAS-Soal lama new.pdf
1
Prof purnomo
1. Jelaskan pengertian perubahan epigenetik pada diferensiasi sel?
Perubahan epigenetik adalah perubahan transkripsi – ekspresi gen tanpa / tidak
disebabkan karena perubahan komposisi (sikuens) DNA. Perubahan epigenetik
meliputi :
1. Perubahan pretranskripsi :
a. Remodeling khromatin
Meliputi modifikasi Histon, berupa :
Asetilasi : penambahan gugus asetil ke residu lisin protein histon.
Fosforilasi : penambahan gugus fosfat ke residu serin/arginin protein
histon
o Asetilasi dan fosforilasi histon menetralkan protein (histon)
yang bermuatan positif, sehingga ikatannya dengan DNA yg
bermuatan negatif menjadi longgar. Hal ini mengakibatkan
DNA menjadi acessible terhadap faktor transkripsi
Metilasi : gugus metil dapat ditambahkan atau diambil (demetilasi)
dari asam amino (lisin) protein histon.
o Metilasi beberapa asam amino protein histon menyebabkan
ikatan DNA – histon menjadi lebih erat, sehingga faktor
transkripsi sulit untuk mencapai dan bergabung (binding) ke
promoter. akibatnya transkripsi terhenti (off).
2
b. Metilasi DNA
Penambahan gugus metil pada basa sitosin (C) mengubah C menjadi 5-
metil sitosin, umumnya pada sikuens CpG. Gugus metil pada basa sitosin ini
membentuk struktur spike, yang menempati major/minor groove (lekuk) pada
DNA sehingga faktor transkripsi sulit mengakses segmen DNA/gen tersebut.
Akibatnya gen menjadi silent.
2. Perubahan posttranskripsi :
a. small RNA induced silencing dengan miRNA
MikroRNA adalah noncoding RNA, berukuran sangat kecil (21 atau 22
basa) dihasilkan dari prekursor yang difragmentasi.
MikroRNA mencegah translasi transkriped mRNA menjadi protein
dengan berkomplementasi membentuk base pairing dengan mRNA yang
berfungsi translasi off
2. Jelaskan perbedaan faktor transkripsi dan growth factor?
Faktor transkripsi Growth factor
Definisi Golongan (famili) protein yang
mengatur ekspresi gen dengan bekerja
pada promoter atau enhancer sehingga
memberi efek mengaktifkan atau
menekan (represi) ekspresi gen
tertentu.
Molekul sinyal yang diproduksi &
dilepaskan oleh sel tertentu, dan
bekerja pada diferensiasi (ekspresi
gen) sel lain yang letaknya
berdekatan atau jauh
dari sel yang memproduksi.
Cara kerja Mempunyai domain yang berikatan
dengan DNA promoter atau
enhancer/represor, domain yang
berinteraksi dengan RNA polimerase II
atau faktor transkripsi lain mengatur
produksi mRNA (transkrip) yang
dihasilkan.
Bekerja sebagai ligand yang
berikatan dengan reseptor di sel
target; bila ligand dan reseptor
berikatan membentuk kompleks
yang memicu signal transduction
pathway & menghasilkan produk
yang diperlukan untuk aktifitas
(diferensiasi) sel.
Beberapa molekul sinyal
menghambat kinerja molekul sinyal
lain dan menghasilkan produk
diferensiasi tertentu .
Molekul sinyal dapat berfungsi
3
sebagai regulator positif : memacu
aktifias sel sehingga terjadi
diferensiasi; atau regulator negatif :
memberi efek menghambat aktifitas
sel atau menekan regulator positif.
Penggolongan Faktor transkripsi dapat dibedakan
dalam beberapa golongan berdasarkan
struktur protein dan cara berinteraksi
dg DNA : Hox genes, Sox genes, T-
box genes
Beberapa growth factor penting :
Transforming growth factor-
family (TGF- ).
BMPs (bone morphogenetic proteins)
Fibroblast growth factor family
(FGF).
Hedgehog family
Sifat lainnya Faktor transkripsi dapat bersifat
universal – diperlukan oleh semua jenis
sel dan organisme , atau spesifik –
hanya bekerja pada galur dan stadium
diferensiasi sel tertentu
3. Apakah yang dimaksud remodelling chromatin dan jelaskan perubahan ekspresi gen post
transkripsi pada diferensiasi sel?
Kromatin merupakan unit yang tersusun oleh DNA dan protein histon. IDEM (1)
4. Jelaskan peran growth factor pada perkembangan sistem saraf meliputi induksi, hambatan
yang berkerja pada lapisan germinal hingga terbentuknya saraf pusat tersebut?
Perkembangan SSP diawali dengan efek inhibisi growth factor BMP (bone
morphogenetic proteins) pada lapisan germinal ektoderm. Proses ini kemudian
diikuti dengan stimulasi oleh growth factor Sonic Hedgehog (SHH) sehingga SSP
menjadi berkembang.
Beberapa growth factor lainnya turut mempengaruhi perkembangan SSP,
misalnya
a. FGF-8 (Fibroblast Growth Factor 8) menstimulasi proliferasi dari lapisan
mesenchyme neural crest pada daerah frontonasal.
4
Dr. indra
1. Apa yang dimaksud dengan molekul CD (cluster of differentiation) dan dibedakan
berdasarkan apa?
Molekul CD merupakan glikoprotein pada membran sel-sel imunokompeten yang
digunakan untuk menggolongkan sel-sel tersebut dalam populasi dan subpopulasi,
yang diklasifikasikan oleh antibodi monoklonal.
Molekul CD dapat berperan sebagai reseptor atau ligan yang penting untuk
menjalankan fungsi sel, seperti sinyalisasi, adhesi, dan lain-lain.
Penomoran (klasifikasi) molekul CD
Penomoran molekul CD diberikan, jika terdapat 2 antibodi monoklonal dari
moyang yang berbeda yang dapat mengenali dan mengikat molekul yang sama
pada permukaan sel.
Jika molekul permukaan sel hanya dikenali dan diikat oleh satu antibodi
monoklonal, maka diberikan penomoran sementara dengan indikator “w” (seperti
CDw186).
2. Apakah yang dimaksud molekul CD (IDEM 1)
a. Dimana ditemukan?
Ditemukan pada permukaan membran sel-sel immunokompeten (Limfosit
B, Limfosit T, NK sel, trombosit, stem sel, granulosit, monosit,)
b. Dengan apa dan bagaimana cara mengetahuinya serta kegunaannya?
Molekul CD dideteksi dengan menggunakan antibodi monoklonal dan
dianalisis Laser flow cytometry. Penomoran molekul CD diberikan, jika
terdapat 2 antibodi monoklonal dari moyang yang berbeda yang dapat
mengenali dan mengikat molekul yang sama pada permukaan sel. Jika
molekul permukaan sel hanya dikenali dan diikat oleh satu antibodi
monoklonal, maka diberikan penomoran sementara dengan indikator “w”
(seperti CDw186).
Kegunaan molekul CD : Molekul CD dapat berperan sebagai reseptor atau
ligan yang penting untuk menjalankan fungsi sel, seperti sinyalisasi,
adhesi, dan lain-lain.
5
3. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai sitokin
a. Definisi, dikeluarkannya, tempat dikeluarkannya dan kegunaannya
Definisi Sitokin adalah protein larut dengan berat molekul rendah, yang
disekresi oleh sel imunokompeten tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku
sel lain. Sitokin berikatan secara spesifik dengan reseptor pada permukaan sel
target sehingga dapat mengirimkan sinyal dan dapat terjadi komunikasi
interseluler yang memberikan berbagai efek, baik efek stimulasi maupun efek
inhibisi terhadap sel tersebut
Dikeluarkan oleh sel-sel immunokompeten, misalnya
a. Interleukin 1 alpha (IL 1α)
Disekresi terutama oleh macrophage (juga neutrofil, sel epitel dan sel
endotel)
b. Interleukin 4, 5, 6
Disekresikan oleh Limfosit T Helper 2
c. Tumor necrosis factor aplha (TNFα)
Terutama disekreis oleh macrophage (M1), namun dapat juga disekresi
oleh CD4+ lymphocytes, Natural Killer cells dan neurons
d. Interferon gamma
Disekresi oleh limfosit T helper 1
Tempat dikeluarkannya, tergantung dari mekanisme kerjanya :
a. autocrine action : bekerja pada sel yang memproduksinya
b. paracrine action : bekerja pada sel sekelilingnya
c. endocrine action : sitokin masuk ke dalam sirkulasi dan bekerja jauh dari sel
yang memproduksinya
Kegunaan :
1. Terutama memiliki efek immunomodulator :
mengatur berbagai respon inflamasi, respon imun terhadap penyakit/infeksi,
berperan dalam toleransi seluler (dalam kondisi normal)
2. Faktor perangsang (misalnya pada hematopoesis)
3. Faktor pertumbuhan dan diferensiasi
4. Berperan dalam komunikasi interseluler
6
4. Jelaskan apakah yang dimaksud respon imun spesifik humoral?
Sistem imun bawaan (innate) Sistem adaptif
Respon tidak spesifik Respon spesifik terhadap patogen dan antigen
Eksposur menyebabkan respon maksimal
segara
Terdapat jedah waktu antara eksposur dan
respon maksimal
Komponen imunitas selular (monosit,
makrofag, NK sel) dan respon imun humoral
(komplemen, interferon, CRP)
Komponen imunitas selular (Limfosit T) dan
respon imun humoral (Antibodi yang
disekreiskan Limfosit B)
Tidak ada memori imunologikal Eksposur menyebabkan adanya memori
imunologikal
Ditemukan hampir pada semua bentuk
kehidupan
Hanya ditemukan pada Gnathostomata
(kelompok vertebrata yang memiliki rahang)
Respon imun spesifik humoral adalah respon (tanggap) imun tubuh yang bersifat
adaptif dan spesifik terhadap patogen dan antigen tertentu, yang dimediasi oleh
substansi yang larut dalam cairan tubuh (humoral/humous/body fluid) yaitu
antibodi yang disekresikan oleh Plasmasit (berasal dari proliferasi dan aktivasi
Limfosit B). Antibodi ini akan mengenali dan mengikat patogen/antigen secara
spesifik untuk kemudian dinetralkan.
5. Jelaskan persamaan dan perbedaan sitokin dan hormon?
Hormon Sitokin
Konsentrasi
dalam darah
(sirkulasi)
Classic hormone : Nanomolar (10-9
M),
dengan variasi yang kecil
Beberapa sitokin (IL 6) : picomolar
(10-12
M), yang dapat meningkat
1000 kali lipat selama trauma atau
infeksi
Cellular
sources
Classic hormone, misalnya insulin,
disekresikan oleh sel kelenjar endokrin
yang khusus (sel beta pancreas)
Sitokin disekresikan oleh semua sel
yang berinti, khususnya sel
endotel/epithelial (dan macrophage)
Target sel endocrine action : hormon masuk ke
dalam sirkulasi dan bekerja jauh dari sel
yang memproduksinya
autocrine action : bekerja pada
sel yang memproduksinya
paracrine action : bekerja pada
sel sekelilingnya
endocrine action : sitokin masuk
ke dalam sirkulasi dan bekerja
7
jauh dari sel yang
memproduksinya
Peranan Memiliki peranan yang sangat luas,
meliputi :
Stimulasi atau inhibisi proses
pertumbuhan dan perkembangan
(growth hormone)
Induksi atau supresi apoptosis
Aktivasi atau inhibisi sistem imun
Regulasi metabolisme (homeostasis)
Mengatur siklus reproduksi
Mengatur fungsi autonom : rasa
lapar, haus
Dan lainnya
5. Terutama efek
immunomodulator :
mengatur berbagai respon
inflamasi, respon imun
terhadap penyakit/infeksi,
berperan dalam toleransi
seluler (dalam kondisi
normal)
6. Faktor perangsang (misalnya
pada hematopoesis)
7. Faktor pertumbuhan dan
diferensiasi
8. Berperan dalam komunikasi
interseluler
6. Sebutkan 3 sitokin yang anda ketahui dan sel yang mensekresinya serta fungsinya
terhadap sel lain?
a. Interleukin 1 alpha (IL 1α)
Disekresi terutama oleh macrophage (juga neutrofil, sel epitel dan sel endotel)
Fungsinya :
Menyebabkan proliferasi fibroblast, keratinosit, dan menginduksi sekresi
kolagenase
Menginduksi pelepasan TNFα dari sel endotelial
Menginduksi pelepasan Ca2+ dari osteoclast
b. Interleukin 4, 5, 6,
Disekresikan oleh Limfosit T Helper 2
Fungisnya menstimulasi Limfosit B untuk mensekresikan IgM, IgG, IgE, IgA
c. Tumor necrosis factor aplha (TNFα)
Terutama disekreis oleh macrophage (M1), namun dapat juga disekresi oleh CD4+
lymphocytes, Natural Killer cells dan neurons
Fungsinya :
Menstimulasi hypothalamic-pituitary-adrenal axis
8
Pada macrophage, menstimulasi fagositosis dan produksi IL 1 dan PGE2
Membantu migrasi neutrofil
d. Interferon gamma
Disekresi oleh limfosit T helper 1
Fungsinya :
Mengaktifkan limfosit T cytotoxic dan macrophage
Dr. Nurjati
1. Jelaskan mekanisme apoptosis jalur ekstrinsik dan intrinsik?
9
Jalur ekstrinsik (misalnya pada FasL)
Diawali dengan adanya interaksi antara proapoptotic ligand dengan death receptor nya
Proapoptotic ligand dapat berupa : FasL, TNFα, Apo3L, Apo2L
Death receptor dapat berupa : FasR, TNFR1, DR3, DR4/5
Memiliki 2 domain, :
Cys-rich extracelluler domain,
homologous intracelluler domain (Death Doman/DD)
Interaksi ini menyebabkan Death Domain (DD) dari FasR berasosiasi dengan Death
Domain (DD) dari molekul adapter FADD.
Protein FADD (Fas Associated via Death Domain) memiliki 2 domain :
Death Doman/DD : yang akan berasosiasi dengan DD FasR
Death Efector Domain/DED : yang akan berasosiasi dengan procaspase 8
Selanjutnya, melalui Death Efector Domain nya, FADD akan mengikat procaspase 8.
Kompleks yang terbentuk dari FasR, FADD, dan Procaspase 8 ini disebut DISC
(Death Inducing Signal Complex)
Selama proses perekrutan oleh FADD, procaspase 8 akan diaktifkan menjadi caspase 8
(melalui mekanisme self cleavage)
Caspase 8 lalu mengaktifkan Caspase 3 melalui 2 cara :
a. Aktifasi caspase 3 secara tidak langsung
Caspase 8 akan memecah BID (Bcl2 Interacting Protein) menjadi 2, dan bagian
dengan gugus COOH terminal nya (tBID) akan bertranslokasi menuju
mitokondria yang selanjutnya menstimulasi pelepasan Cytocrom C (Cyto-C).
Cyto-C lalu akan membentuk kompleks di dalam sitoplasma dengan mengikat
APAF 1 (Apoptotic Protease Activating Factor 1) dan dATP. Setelah
pembentukannya, kompleks ini lalu mengaktifkan procaspase 9 menjadi caspase
9.
Caspase-9 yang aktif akan bekerja sama dengan kompleks Cytocrom C, ATP dan
APAF-1 untuk membentuk apoptosome, yang pada gilirannya mengaktifkan
procaspase 3 menjadi caspase 3.
b. Caspase 8 secara langsung memecah dan mengaktifkan procaspase 3 menjadi caspase
3
Caspase 3 lalu akan memecah DNA Fragmentation Factor ICAD (Inhibitory of Caspase
Activated Dnase) menjadi CAD dan cleaved ICAD
10
CAD lalu memfragmentasi DNA sehingga terjadi kondensasi chromatin
Jalur intrinsik
Distimulasi oleh cellular stress, khususnya mitochondrial stress yang dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, misalnya kerusakan DNA, toksin bakteri, radikal bebas dan heat
shock.
Stress signal tersebut akan menstimulasi pembentukan protein p53, dilanjutkan dengan
fosforilasi dan stabilisasinya. Protein p53 akan bekerja melalui beberapa jalur, yaitu
P53 akan mensupresi pembentukan Protein anti apoptosis : Bcl-2, Bcl-XL
P53 akan menstimulasi pembentukan protein pro apoptosis : Bax, Bak, Bcl-X1
P53 akan menstimulasi pembentukan pro-apoptotic “BH3-only” proteins : Bid,
Bad, Nova, Puma, p53AIP1
Protein proapoptosis yang telah terbentuk akibat stimulasi protein p53, yaitu BAX dan
BID akan menuju sitoplasma dan terikat pada membran luar mitokondria untuk
mensinyalkan pelepasan isi internal mitokondria, yang salah satunya mengandung
Cytocrom C
Namun, sinyal BAX dan BID tidak cukup untuk memicu pelepasan seluruhnya dari
Cytocrom C. BAK, protein proapoptotic lain yang berada di dalam mitokondria, juga
diperlukan untuk sepenuhnya mempromosikan pelepasan Cytocrom C dan isi
intramembrane lainnya dari mitokondria
Setelah dilepaskan, sitokrom c membentuk kompleks dalam sitoplasma dengan adenosine
triphosphate (dATP), dan APAF-1. Setelah pembentukannya, kompleks ini akan
mengaktifkan procaspase 9 menjadi caspase 9.
Caspase-9 yang aktif akan bekerja sama dengan kompleks Cytocrom C, ATP dan APAF-
1 untuk membentuk apoptosome, yang pada gilirannya mengaktifkan procaspase3
menjadi caspase 3.
Caspase 3 lalu akan memecah DNA Fragmentation Factor ICAD (Inhibitory of Caspase
Activated Dnase) menjadi CAD dan cleaved ICAD
CAD lalu memfragmentasi DNA sehingga terjadi kondensasi chromatin
Selain mengandung Cytocrom C, isi intramembrane mitochondria yang dilepaskan juga
mengandung apoptosis inducing factor (AIF) yang juga memfasilitasi fragmentasi DNA,
dan protein Smac / Diablo yang akan menghambat inhibitor dari apoptosis (IAP)
11
2. Sebutkan penggolongan enzim caspase dan peranannya?
Terdapat 2 tipe (penggolongan) caspase, yaitu :
a. Initiator (apical) caspases
Meliputi : Caspase 2, 8, 9, 10
Berperan untuk memecah bentuk pro-form (procaspase) yang inaktif dari effector
caspases, sehingga effector caspase tersebut menjadi aktif.
b. Effector (executioner) caspases
Meliputi : Caspase 3, 6, 7
Berperan memecah substrat/protein lainnya yang ada di dalam sel, yang akan
menstimulasi proses apoptosis
c. Caspase 4 dan 5 merupakan inflammatory enzymes, tidak termasuk ke dalam Initiator
maupun Effector caspase. Fungsinya terkait dengan maturasi Limfosit T
d. Caspase 1 merupakan Interleukin-1 converting enzyme, fungsinya menginduksi
nekrosis dan pyroptosis.
e. Caspase 14, sebagai mediator pada diferensiasi keratinosit
f. Caspase 11, 12, 13 berperan dalam respon inflamasi
3. Jelaskan perbedaan apoptosis dan nekrosis?
Nekrosis apoptosis
Ukuran sel Membesar (swelling) Menciut/mengecil
(kondensasi)
Nukleus Pyknosis/karyorrhexis/karyolysis Fragmentasi
Membran plasma Rusak (disrupted) intact
Cellular content Enzymatic digestion intact
Inflamasi Sering terjadi Tidak terjadi inflamasi
Proses patologis/fisiologis Patologis fisiologis
Proses Pasif/aktif Pasif Aktif
Dissipates (proses
menghilangnya sel)
Dissipates Fagositosis
Externally/internally
induced
Externally induced Externally/internally
induced
12
4. Jelaskan berbagai macam teori tentang aging?
Physical ageing process theory
i. Program theory
Sel berreplikasi sebanyak beberapa kali, kemudian diprogram untuk mati.
Proses ini terjadi pada eksperimen di laboratorium
ii. Error theory
Struktur DNA berubah sejalan bertambahnya umur. Akibatnya, DNA reading
tidak benar sehingga terjadi gangguan saat transkripsi dan translasi yang
muncul sebagai proses penuaan
iii. Cellular theory
Sel secara normal mengalami siklus pergantian untuk menjaga fungsinya tetap
normal
iv. Free radical theory
Lipid membran jika terekspos dengan radikal bebas dapat ruptur dan sel mati
v. Nutritional model theory
Jika porsi makanan dikurangi 50-60% dari porsi biasanya, hewan dapat hidup
lebih lama
vi. Collagen theory
Sejalan bertambahnya umur, kolagen juga mengalami penuaan. Hal ini
menyebabkan malfungsi organ, misalnya pada hipertensi
vii. Mutating auto-immune theory
Sel yang muda/normal memiliki fungsi antara lain sekresi protein tertentu.
Seiring dengan penuaan sel, terjadi mutasi gen dan protein yang disekresikan
dianggap sebagai benda asing. Hal ini memicu respon imun, yang berakibat
pada kematian sel yang mensekresinya. Secara umum, tampak sebagai
malfungsi organ.
viii. Neuro-aging theory
Semua sel mengalami nervous system degeneration, yang akan merubah
pelepasan hormon. Hal ini berakhir sebagai gangguan fungsi sel
ix. Telomeres
x. Accumulated damage theory
Pengaruh radikal bebas, efek matahari (lingkungan), asap rokok, makanan
xi. Evolutionary aging theory
13
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan telomer dan mengapa telomer dapat dipakai
sebagai identifikasi untuk proses penuaan? Jelaskan teori pemendekan telomer pada
aging?
Telomer adalah non-coding double-stranded sekuens DNA, yang tersusun oleh 6
nukleotida berulang yang kaya akan basa Guanin, misalnya TTAGGG (telomer
manusia) dan terdapat pada setiap ujung kromosom. Pada manusia yang memiliki
46 kromosom, terdapat 92 telomer (1 telomer pada setiap ujung kromosom). Pada
manusia, telomer berukuran 10-15 kb dan memiliki ujung berupa 50–300
nucleotide single guanine strand overhang. Struktur overhang ini dapat melipat
dan berasosiasi (menginvasi) dengan double stranded telomere helix yang ada di
proximalnya, membentuk gambaran T-loop yang besar.
Telomere distabilkan (diikat) oleh beberapa protein spesifik (juga disebut
shelterin complex), antara lain
TRF 1 (Telomeric Repeat-binding Factor 1) dan TRF 2 yang mengikat
double stranded telomere helix
POT1 (protein protection of telomeres 1) yang hanya terikat (langsung)
pada single-stranded telomeric DNA dan berinteraksi langsung dengan
TPP1 (tripeptidyl peptidase 1),
Rap1 (repressor activator protein 1) terikat pada TRF2,
TIN2 (TRF1-interacting nuclear factor 2) merupakan komponen utama
dari shelterin complex yang berinteraksi dengan TRF1, TRF2 dan TPP1,
14
Aging
Pada saat pembelahan sel, terjadi replikasi DNA (secara semikonservatif). Melalui
mekanisme ini, masing-masing pita pada double stranded helix DNA akan bertindak
sebagai cetakan (template). Proses ini akan menghasilkan 1 pita baru (utuh) leading
strand dari pita template DNA 3`5` dan 1 pita lagging strand dari pita template
DNA 5`3` yang tidak secara sempurna disalin sampai ujung `3 nya (terdapat 8 – 12
bp gap pada ujung 5` lagging strand yang baru terbentuk). Bagian pita template DNA
pada ujung `3 yang tidak secara sempurna dikopi ini merupakan sekuens telomere.
Hal ini mengakibatkan pemendekan ukuran telomere pada setiap akhir pembelahan
sel. Setelah 50-60 kali pembelahan sel, telomere akan memendek dari ukuran awal
10-15 kb menjadi 3-4 kb. Pada pada level ini, sel tidak mampu lagi melakukan
pembelahan sel dan akan mencetuskan Cellular senescence, dimana terjadi perubahan
morfologi sel dan perubahan ekspresi gen. Yang pada akhirnya sel tersebut akan mati.
Proses ini tampak secara makro sebagai proses penuaan.
Dr. ari (ekspresi gen)
1. Apa yang dimaksud dengan sistem operon?
Operon adalah unit fungsional DNA yang mengandung sekelompok gen struktural
(cluster of gen) di bawah kontrol promoter tunggal. Gen-gen tersebut ditranskripsikan
secara bersama-sama menjadi rantai polycistronic mRNA tunggal. mRNA ini
kemudian dapat ditranslasikan secara bersama-sama di dalam sitoplasma atau
mengalami splicing membentuk beberapa monocistronic mRNA yang kemudian baru
akan ditranslasikan secara terpisah.
15
2. Jelaskan regulasi ekspresi gen pada eukariota?
Regulasi ekspresi gen pada eukariota
a. Transcriptional control
Transcriptional control mengatur kapan dan seberapa sering sebuah gen
ditranskripsikan menjadi mRNA. Transkripsi gen oleh RNA polymerase dapat
diregulasi oleh beberapa mekanisme, yaitu :
Specificity factors
Mengubah spesifisitas RNA polymerase terhadap promoter gen tertentu,
sehingga kecenderungan untuk melekat pada promoter menjadi berkurang atau
bertambah
Repressors
Terikat pada non-coding sequences dari DNA yang terletak dekat atau overlap
dengan promoter sehingga menghambar kerja RNA polymerase
General transcription factors
Menentukan posisi RNA polymerase
Activators
Memperkuat interkasi RNA polymerase dan promoter
Enhancers
Segmen/posisi DNA yang diikat oleh protein activator, membentukk loop
DNA
Silencers
Segmen DNA yang diikat oleh faktor transkripsi untuk men silence ekspresi
gen
Chromatin remodeling
16
b. RNA processing control
Splicing (pemotongan) dari transkriped intron pada pre-mRNA, sehingga
menghasilkan mRNA yang hanya mengandung transkrip dari exon
c. RNA transport and localization control
Mengatur mRNA mana yang akan ditransfer keluar nuleus menuju cytosol
d. Translation control
Mengatur mRNA mana yang akan ditranslasikan oleh ribosom
e. mRNA degradation control
Mengatur secara selektif destabilisasi mRNA yang ada di sitoplasma
f. Protein activity control
Secara selektif mengaktifkan, mendegradasi atau melokaliasi protein tertentu
setelah protein tersebut ditranslasikan.
3. Gambar dan jelaskan organisasi Lac operon pada E. Coli?
Lac operon adalah operon yang dibutuhkan untuk mentransport dan
memetabolisme lactosa pada E. Coli dan beberapa bakteri enterik lainnya.
Lac operon terdiri dari 3 gen struktural, 1 promoter, 1 operator, 1 terminator, dan
regulator.
3 gen struktural tersebut yaitu :
Gen LacZ, mengkode enzim β-galactosidase (LacZ) untuk memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa
Gen LacY, mengkode β-galactoside permease (LacY), merupakan protein
transporter membran (pada symport transporter) yang berguna untuk memompa
laktosa ke dalam sel
Gen LacA, mengkode β-galactoside transacetylase (LacA), enzim yang berguna
untuk mentransfer gugus acetyl dari Acetyl-CoA ke β-galactosides.
17
4. Jelaskan apa yang terjadi pada Lac operon E. Coli apabila ada laktosa?
Apabila terdapat substrat laktosa (glukosa -), CAP (Cataboite Activator Protein) akan
melekat (bind) pada CAP-binding site. CAP selanjutnya akan membantu binding dari
RNA Polymerase (RNAP) pada promoter. Setelah binding pada promoter, RNAP
akan memulai transkripsi gen struktural (gen LacZ, LacY, LacA) menjadi mRNA
yang dimulai dari operator. mRNA yang terbentuk akan ditranslasikan menjadi
beberapa protein, yaitu
enzim β-galactosidase (LacZ) untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
β-galactoside permease (LacY), merupakan protein transport membran (pada
symport transporter) yang berguna untuk memompa laktosa ke dalam sel
β-galactoside transacetylase (LacA), enzim yang berguna untuk mentransfer
gugus acetyl dari Acetyl-CoA ke β-galactosides
5. Jelaskan ekspresi gen virus yang menginfeksi bakteri (bakteriophage) melalui lambda
resepressor?
Genome bakteriofag memiliki ± 50 gen yang akan diekspresikan pada 2 fase yang
berbeda, yaitu prophage state (stabel state 1) dan lytic state (stable state 2)
18
Prophage/Lysogeny pathway
Genome bakteriofag akan diintegrasikan ke dalam genome host (bakteri) dengan
bantuan lambda integrase protein, proses ini juga akan menekan produksi protein
virus lainnya yang dibutuhkan untuk membentuk virus baru (multiplikasi).
Genome bakteriofag yang telah diintegrasikan tersebut kemudian akan
diekspresikan untuk membentuk 2 protein regulator gen yang bekerja pada 2
keadaan (kondisi host bakteri) yang berbeda, sehingga bakteriofag tetap berada
pada siklus Prophage/Lysogeny state atau masuk ke dalam Lytic state.
lambda repressor protein (cI protein) yang akan disintesis jika keadaan host
bakteri mampu terus tumbuh dan berkembang seperti keadaan sebelum
infeksi/intergrasi genome bakteriofag. Pada keadaan ini (prophage state/stable
state 1), gen bakteriofag akan diekspresikan untuk membentuk lambda
repressor protein (cI protein). Protein cI lalu akan melekat (binding) pada
operator gen pengkode protein Cro sehingga transkripsi dan translasinya
dihambat (efek repressor). Hal ini akan menyebabkan genome bakteriofag
terus direplikasi dan ditransmisikan ke sel bakteri generasi berikutnya pada
saat pembelahan sel (bakteriofag tetap pada prophage state).
Lytic pathway
lamda Cro protein (viral protein) yang akan disintesis jika keadaan host
bakteri tidak memungkinkan bagi bakteriofag untuk tetap berada pada
Prophage/Lysogeny state, misalnya pada saat sel host rusak. Pada keadaan ini,
gen bakteriofag akan diekspresikan untuk membentuk lamda Cro protein
(viral protein). Protein Cro lalu akan melekat (binding) pada operator gen
pengkode protein cI sehingga transkripsi dan translasinya dihambat (efek
repressor). Hal ini kemudian menyebabkan bakteriofag masuk ke dalam lytic
state (stable state 2)
Pada lytic state, terjadi sintesis dan replikasi DNA virus serta protein
struktural lainnya (icosahedron head protein, tail protein, tail plate) yang
dibutuhkan untuk membentuk virus baru. Proses ini dilanjutkan dengan
perakitan komponen virus tersebut sehingga dihasilkan banyak virus baru dan
sintesis phage lysozyme, yang pada akhirnya melisiskan sel bakteri dan virus
baru akan keluar.
19
1. Jelaskan mengenai triptofan supresor pada bakteri E. Coli?
E. Coli memiliki genome berukuran 4,6 x 106, yang mengkode 4300 protein..
Genome E. Coli memiliki 5 gen struktural (triptofan operon) yang mengkode
enzym yang dibutuhkan untuk sintesis asam amino tryptophan. Ekspresi gennya
ini diregulasi oleh ketersediaan makanan (asam amino triptofan) di lingkungan.
Ketika terdapat asam amino tryptophan, asam amino ini akan terikat pada
inactive repressor gen sehingga menyebabkan repressor gen tersebut aktif.
Repressor gen yang aktif itu lalu melekat pada operator gen pengcode enzym
untuk biosintesis asam amino tryptophan. Hal ini mengakibatkan RNA
polymerase tidak dapat melekat pada operator (promoter) gen, dan akhirnya
tidak terjadi ekspresi gen tersebut.
Ketika tidak terdapat asam amino tryptophan, represor gen akan tetap inaktif,
dan RNA polymerase dapat melekat pada promoter (operator) untuk memulai
20
transkripsi (ekspresi) gen tersebut. Proses ini dilanjutkan dengan translasi
mRNA yang terbentuk menjadi protein enzim yang dibutuhkan untuk
biosintesis asam amino tryptophan.
2. Jelaskan perbedaan ekspresi genetik prokariotik dan eukariotik?
Eukaryotes Prokaryotes
RNA polymerase II membutuhkan 5
general transcription factors
RNA polymerase hanya membutuhkan 1
general transcription factors, yaitu σ
(sigma) subunit
Tidak memiliki operon. Terdapat
Regulasi untuk masing-masing gen
Sistem operon
Diregulasi oleh banyak gene regulatory
proteins
Diregulasi oleh 1 atau beberapa gene
regulatory proteins
Protein mediator bertindak sebagai
penghubung antara transcription factors
dan gene regulatory proteins
RNA polymerase bekerja sendiri
DNA dikemas dalam bentuk kromatin Tidak dikemas dalam bentuk kromatin
dra. Ria (Karsinogenesis)
21
1. Apa peran marker p53, Bcl-2, MIB pada carsinogenesis dan prognosisnya?
p53 adalah protein yang diekspresikan oleh gen TP53, yang berperan sebagai
suppresor tumor. Protein ini bersifat labil dalam keadaan normal (wild type)
sehingga sulit dideteksi/ditemukan di dalam sel normal. Jika mengalami gen TP53
mengalami mutasi, maka p53 yang diekspresikan menjadi stabil (p53 mutant) dan
lebih mudah dideteksi di dalam sel (nukleus). P53 mutant ini akan kehilangan
fungsinya sebagai tumor supersor, bahkan kemudian bersifat onkogenik yang
dapat menginduksi invasi sel, proliferasi sel, metastasis cancer. Keberadaan p53
mutant menunjukkan adanya proses carsinogenesis.
Bcl-2 adalah protein yang diekspresikan oleh gen BCL2, yang memiliki sifat
sebagai protein antiapoptosis, sehingga digolongkan sebagai oncogene.
Keberadaan protein Bcl-2 yang dominan akan menghambat apoptosis sel sehingga
sel tersebut akan tetap hidup dan berproliferasi, sehingga dapat digunakan sebagai
marker pada carsinogenesis.
MIB adalah antibodi monoklonal yang immunoreaktif terhadap antigen Ki-67,
dimana Antigen Ki-67 ini merupakan antigen nuclear yang hanya dapat dideteksi
selama fase proliferasi sel. Sehingga MIB ini dapat digunakan untuk mendeteksi
pertumbuhan tumor dan dinyatakan dalam persentase sel tumor yang
berprofilferasi.
Prognosis (misalnya pada Non-Hodgkin's Lymphomas)
Tumor dengan profil p53 mutant (+) lebih resisten (respon terhadap terapi lebih
jelek) terhadap pengobatan (EPOCH) jika dibandingkan dengan tumor yang
memiliki p53 normal. Sehingga prognosis pasien dengan tumor p53 mutant (+)
lebih malam (jelek) dibandingkan dengan pasien tumor p53 normal.
Tumor profil protein Bcl-2 (+) maupun (-) ternyata tidak memiliki asosiasi dengan
respon terhadap pengobatan (resistensi obat EPOCH). Sehingga prognosis pasien
yang menderita tumor dengan atau tanpa protein Bcl-2 tidak berbeda.
Tumor dengan laju proliferasi < 80% (kadar MIB rendah) ternyata lebih resisten
terhadap pengobatan EPOCH dibandingkan dengan pasien dengan proliferasi >
80%. Sehingga prognosis pasien yang menderita tumor dengan profil kadar MID
tinggi (laju proliferasi tumor > 80%) lebih bonam (baik) jika dibandingkan pasien
dengan MID rendah.
22
2. Jelaskan peran p53 pada apoptosis dan kerusakan sel?
Protein p53, menstimulasi terjadinya apoptosis melalui 2 jalur
a. Extrinsic pathway (death receptor pathway)
p53 akan meningkatkan jumlah (upregulation) death receptor pada permukaan
sel, yaitu reseptor Fas/CD95, DR5/KILLER, DR4. Dengan demikian dapat
memediasi apoptosis melalui ikatan reseptor dengan ligannya, misalnya FasL.
P53 menghambat ekspresi gen pengkode protein IAP (inhibitory of apoptosis)
yang bekerja menghambat caspase 3 dan 9.
Mekanisme di atas akhirnya akan mengaktifkan caspase 3 yang bertindak
sebagai efector caspase. Caspase 3 lalu akan memecah DNA Fragmentation
Factor ICAD (Inhibitory of Caspase Activated Dnase) menjadi CAD dan
cleaved ICAD. CAD lalu memfragmentasi DNA sehingga terjadi kondensasi
chromatin. Dan akhirnya terjadi kematian sel/apoptosis.
b. Instrinsic pathway (mitochondrial pathway)
P53 akan mensupresi pembentukan Protein anti apoptosis : Bcl-2, Bcl-XL
P53 akan menstimulasi pembentukan protein pro apoptosis : Bax, Bak, Bcl-X1
P53 akan menstimulasi pembentukan pro-apoptotic “BH3-only” proteins :
Bid, Bad, Nova, Puma, p53AIP1
23
Mekanisme di atas akan meningkatkan permeabilitas mitokondria sehingga
terjadi pelepasan Cytocrom C. Cyto-C lalu mengikat APAF 1 (Apoptotic
Protease Activating Factor 1), dATP, dan Procaspase 9. Proses ini akan
mengaktifkan procaspase 9 menjadi caspase 9.
Caspase 9 akan mengaktifkan caspase 3. Caspase 3 lalu akan memecah DNA
Fragmentation Factor ICAD (Inhibitory of Caspase Activated Dnase) menjadi
CAD dan cleaved ICAD. CAD lalu memfragmentasi DNA sehingga terjadi
kondensasi chromatin. Dan akhirnya terjadi kematian sel/apoptosis.
3. Jelaskan multistep carsinogenesis?
a. Inisiasi
Transformasi materi genetik sel normal oleh carsinogen (radiasi, virus, agen
kimia) :
fiksasi terhadap genom
Menghindar apoptosis
menghindar dari rejeksi sistem imun
b. Promosi
Perubahan lebih lanjut karena adanya promotor yang menyebakan proliferasi
klonal pada sel-sel yang ditranformasi :
Stimulasi dan ekspansi sel dari klon termutasi
Menghindari apoptosis berlanjut
Menghindar dari rejeksi sistem imun berlanjut
c. Konversi
epigenetic &/atau Mutasi sekunder
immortalization
Hilangnya “cell contact inhibition”
Angiogenesis tumor primer
d. Progresi
Terjadi bila proliferasi klonal dari sel tumor tidak lagi memerlukan inisiator dan
promotor :
Sel tumor tumbuh secara otonom
Mutasi tersier
Sel Tumor tumbuh tidak terkontrol
24
4. Jelaskan mekanisme kerja protein p53 dan Rb?
Protein Rb
Protein Rb merupakan tumor supresor. Dalam keadaan aktif (hipofosforilasi),
protein Rb akan mengikat faktor transkripsi E2F sehingga ketika faktor transkripsi
E2F melekat pada E2F binding site nya, tidak terjadi transkripsi dari S-phase
gene. Selain itu, kompleks Rb-E2F juga akan menarik protein histone deacetylase
(HDAC) dan histone metyltransferase (HMT) ke kromatin, sehingga S-phase gene
tersebut menjadi semakin sulit diakses oleh faktor transkripsi lainnya (transkripsi
off). Akibatnya sel tetap berada pada fase G1 (tidak masuk kedalam fase S), dan
pembelahan sel tidak terjadi.
Dalam keadaan inaktif (hiperfosforilasi), protein Rb tidak melekat pada faktor
tanskripsi E2F sehingga ketika E2F melekat pada E2F binding site nya, akan
terjadi transkripsi dari S-phase gene. Protein yang terbentuk, akan menyebabkan
sel masuk ke fase S (sintesi DNA) dan dilanjutkan dengan pembelahan sel.
25
Protein p53
5. Jelaskan keterlibatan protein pada metastasis Ca??? OPO IKI
Dr. Ani Retno (transduksi sinyal)
1. Apakah yang dimaksud dengan transduksi sinyal, berikan contoh dengan menggunakan
hormon/peptida?
Pada saat sinyal kimia mengikat reseptor, pesan yang dibawa harus diubah menjadi
suatu respons intra sel. Proses perubahan itu disebut transduksi sinyal/ signal
transduction
Adalah proses perubahan bentuk sinyal yang terjadi secara berurutan (cascade), dari
sinyal ekstraseluler sampai terjadinya suatu respon intra sel target, sehingga terjadi
komunikasi antar sel
2. Jelaskan tujuan transduksi sinyal?
Untuk berlangsungnya komunikasi antar sel, yaitu
Bagaimana sel memahami keadaan sekitar
Bagaimana sel bereaksi terhadap keadaan sekitar
Mengubah kerja yg terjadi di dalam sel target yg meliputi :
Enzim-enzim metabolisme
protein regulator gen
kanal ion
26
protein sitoskeletal
3. Jelaskan transduksi sinyal hormon steroid?
Misalnya pada hormon glucocorticoid yang merupakan hormon steroid
Setelah disekresikan oleh cortex adrenal, glucocorticoid kemudian berikatan dengan
Corticosteroid binding globulin (CBG) untuk kemudian masuk ke dalam sirkulasi.
Setelah mencapai sel target, glucocorticoid akan dilepaskan dari CBG dan menembus
membran sel target, untuk kemudian berikatan dengan resptor glucocorticoid yang
ada di dalam sitoplasma. Reseptor glukokortikoid yang terdapat di sitoplasma
merupakan komplek multimerik yang berikatan dgn suatu heat shock protein (HSP).
Saat glukokortikoid mengikat reseptor ini, reseptor berubah konformasi dan
berdissosiasi dr HSP dan memperlihatkan diri sbg nuclear translocation signal.
Komplek Reseptor-hormon menjadi dimer dan bergerak ke inti sel menuju lokasi
pada DNA yg disebut Hormone receptor element (HRE). Dalam konteks
glucocorticoid, reseptor glukokortikoid mengikat Glucocorticoid response element
(GRE).
Ikatan antara reseptor glucocorticoid dengan GRE akan meregulasi transkripsi gen,
contohnya meningkatkan ekspresi gen pengkode anti-inflammatory proteins atau
menekan ekspresi gen pengkode pro-inflammatory proteins yang ada di sitosol.
4. Jelaskan mekanisme transduksi sinyal hormon peptida, jenisnya?
Misalnya pada hormon insulin
27
Reseptor insulin adalah anggota famili resptor tirosin kinase, yang merupakan dimer
(α dan β).
Pada saat terikat dengan insulin, subunit α dan β terfosforilasi sehingga reseptor
menjadi aktif.
Reseptor yg terfosforilasi dan teraktivasi dapat mengikat protein IRS (insulin
receptor substrat).
Reseptor akan memfosforilasi protein IRS di banyak tempat binding site untuk
protein-protein dg domain SH2
Salah satu binding site IRS akan mengikat Grb2 yg kemudian menyebabkan aktivasi
Ras dan MAP kinase pathway.
o Grb2 terikat pada PI-3,4,5-trisP pada membran plasma melalui domain PH
(pleckstrin homology).
Pada binding site kedua, IRS akan mengikat dan mengaktifkan PI3 kinase
Pada binding site ketiga, IRS akan mengikat dan mengaktifkan PLC
Reseptor insulin juga meneruskan sinyal melalui direct docking dg intermediate
transduksi sinyal lainnya.
Jalur sinyal insulin yg melibatkan PI3 kinase mengarah pd aktivasi protein kinase B
(PKB), suatu serin–threonin kinase
PKB dan PDK1 (phosphoinositide-dependent kinase-1) ditarik ke membran oleh
domain PHnya dimana PDK1 memfosforilasi PKB
insulin
5. Jelaskan dan beri contoh transduksi sinyal melalui ion channel receptor?
Misalnya pada transduksi sinyal oleh acetylcholine (AC)
Sebelum dilepaskan AC disimpan dalam vesikel bergerombol dekat dengan active
zone di membran presinaptik. Membran juga mengandung suatu voltage-gated Ca++
channels yang dapat membuka bila potensial aksi mencapai kanal. Selanjutnya terjadi
influx of Ca++.
Ca++ memicu fusi vesikel dengan membran plasma menyebabkan AC dilepaskan ke
dalam celah sinaps/ the synaptic cleft
AC berdifusi menyeberangi celah sinaps untuk berikatan dengan reseptor membran
plasma sel otot yang disebut nicotinic acetylcholine receptors.
28
Subunit reseptor terletak di sekeliling kanal, membentuk suatu bangunan cerobong
yang terbuka di bagian pusatnya.
Pada saat AC terikat ke reseptor, terjadi perubahan konformasi yang menyebabkan
bagian tengah yang sempit kanal/ gate menjadi terbuka, memungkinkan Na+
berpindah/ difusi ke dalam dan K+ berpindah/ difusi ke luar.
Perubahan konsentrasi ion mengaktifkan suatu rangkaian kejadian yang sering kali
memicu respons sel, sehingga terjadi kontraksi serat otot.
6. Jelaskan transduksi sinyal pada komunikasi antarsel?
Pada saat sinyal kimia mengikat reseptor, pesan yang dibawa harus diubah menjadi
suatu respons intra sel. Proses perubahan itu disebut transduksi sinyal/signal
transduction
Dr. sophie
1. Sebutkan 2 molekul yang berperan dalam komunikasi sel dan jelaskan masing-masing
caranya?
Hormon
Neurotransmitter : acetylcholine
2. Jelaskan tentang membran sel, lalu kaitannya dengan transport membran dan potensial
membran?
Struktur membran sel
Membran sel tersusun atas lapisan tipis lipid dan molekul protein diikat bersama
oleh ikatan noncovalent
29
Molekul lipid double layer (tebal 5 nm) lipid bilayer
Membran lipid bersifat amphiphilic, yaitu ada bagian yang bersifat Hydrophilic
(water-loving) / polar dan Hydrophobic (water-fearing) / non polar
Lipid yang paling banyak adalah phospholipid yang tersusun oleh :
Satu polar head group
Dua hydrophobic hydrocarbon tail (fatty acids) 14-24 atom carbon
Cis-double bond unsaturated small kink menentukan
membrane fluidity
Phospholipid yang paling sering ditemukan pada membran phosphoglyceride
Impermeable thd sebagian besar molekul yang larut dlm air
Molekul protein tertanam pada lipid bilayer (protein transmembran)
Memfasilitasi hampir semua fungsi membran sel :
Transport molekul spesisfik
Katalisasi reaksi sintesa ATP
Reseptor
Menghubungkan sitoskeleton dg extraseluler matrix
Terdapat 2 klas utama protein membran (transport), yaitu carrier dan channel
30
Membran potensial adalah perbedaan potensi listrik (electric potential) antara sisi dalam dan
sisi luar sel, yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi kation (ion natrium, kalium) dan
anion (ion klor) yang larut pada ICF dan ESF yang dipisahkan oleh membran sel. Hal ini
dimungkinkan karena sifat dari lipid bilayer membran sel, yang impermeabel terhadap ion
tersebut dan ditambah aktivitas ion pump (protein transmembran) yang dapat memompa
masuk/keluar ion melawan gradien konsentrasi.
3. Jelaskan perbedaan mekanisme komunikasi antar sinaps dan sistem endokrin?
Sinaps Endokrin
Molekul sinyal Neurotransmitter (acetylcholine) Hormon
Stabilitas molekul
sinyal
Cepat didegradasi oleh
enzim/reuptake oleh sel
Relatif lebih stabil
Jalur penyebaran
molekul sinyal
Via Celah/synaps Via sirkulasi sistemik
(peredaran darah)
Konsentrasi
molekul sinyal
Konsentrasi lokal (pada synaps)
dapat sangat tinggi
Konsentrasi di dalam darah
relatif rendah (nanomolar 10-9
M)
Sel target Letaknya berdekatan (parakrine
action) dengan sel yang mensekresi
Ach
Letaknya jauh dari sel yang
sekresi hormon (endocrine
action)
Respon Cepat Relatif lebih lambat
Durasi (waktu)
efek/dampak
Efek singkat Efek lebih lama
Dr. anita
1. Jelaskan bahwa materi DNA merupakan materi hereditas?
Kurang dari seratus tahun yang lalu para ilmuwan tidak yakin tentang identitas
substansi kimia di dalam kromosom yang menyimpan dan mentransmisikan sifat-sifat
genetik. Pendapat yang umum berkembang adalah bahwa hal itu protein, namun para
ilmuwan mulai melihat DNA sebagai materi genetik.
Ada tiga studi utama yang menegaskan bahwa DNA memang merupakan informasi
genetik. Semuanya dimulai dengan Frederick Griffith. Griffith mempelajari dua strain
bakteri, strain virulen yang penyebabkan penyakit, dan non-virulen yang
menyebabkan penyakit. Penelitiannya menemukan bahwa dua strain bakteri yang
31
tampaknya tidak berbahaya ternyata sangat mematikan yang disebabkan oleh
transformasi, sebuah proses di mana bakteri memakan DNA asing.
Studi kedua oleh Oswald Avery. Avery ingin mengidentifikasi substansi yang
membuat bakteri non-virulen menjadi virulen. Untuk melakukan hal ini ia
memodifikasi percobaan Griffith dan menggunakan protein dan enzim penghancur
DNA untuk membantunya mengidentifikasi bahwa DNA adalah materi genetik.
Terakhir, Alfred Hershey dan Martha Chase menegaskan bahwa DNA memang bahan
genetik. Mereka melakukan ini dengan label radioaktif mantel protein dan DNA
dalam virus. Mereka menemukan bahwa hanya DNA berlabel radioaktif yang
diturunkan kepada virus baru, sehingga mengkonfirmasikan bahwa DNA, bukan
protein, adalah materi genetik.
2. Jelaskan pengorganisasian kromatin pada eukariotika? Bagaimana DNA dikemas didalam
sel? Apa yang saudara ketahui tentang badan kromatin?
DNA berada di dalam organel nukleus & mitokhondria.
Di dalam nukleus DNA berasosiasi dengan protein histon membentuk unit-unit
nukleosom yang terdiri dari DNA dan oktamer histon (H2A, H2B, H3, H4) H1.
Nukleosom berpolimerisasi menjadi khromatin dan berkondensasi membentuk
khromosom pada waktu mitosis/meiosis.
3. Sebutkan perbedaan antara eukromatin dan heterokromatin?
Kromatin dibagi menjadi dua jenis; eukromatin dan heterokromatin (Campbell dkk.
2002: 369).
Eukromatin merupakan bentuk yang kurang padat dari kromatin yang kaya akan gen,
dan memiliki warna yang lebih terang dibanding heterokromatin.
Sedangkan heterokromatin adalah bentuk yang padat dari kromatin yang miskin akan
gen sehingga tidak ditranskripsi. Kromatin jenis ini berwarna lebih gelap