biolum.docx

4
Koordinator Penjangkauan Masyarakat (selanjutnya disebut, ‘Koordinator’) bertugas mengkoordinasikan aspek komunikasi dan sosialisasi dari program konservasi The Nature Conservancy di Raja Ampat, Papua Barat. Koordinator bertanggung jawab atas implementasi rencana kerja untuk kegiatan penjangkauan masyarakat dan pemangku kepentingan di Raja Ampat secara efisien, dan juga memastikan bahwa semua kegiatan penjangkauan dan komunikasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol yang telah disepakati. Ia membantu membuat perencanaan kerja dan anggaran tahunan serta penyampaian laporan keuangan berkala, serta laporan penelitian dan program penjangkauan. Selagi menerapkan rencana kerja, ia memonitor perkembangannya dan mengajukan adaptasi dari rencana kerja kepada supervisor jika diperlukan. Koordinator mengawasi staf penjangkauan TNC staf dan melakukan penelitian dan kegiatan penjangkauan yang berkaitan dengan lokasi program konservasi, memastikan bahwa kegiatan tersebut menjangkau ke berbagai pemangku kepentingan dan audiens yang relevan, dan menumbuhkan sebuah pemahaman, apresiasi, dan dukungan yang lebih besar untuk program konservasi di Raja Ampat. Ia akan menggunakan beragam perangkat dan proses partisipatif dalam memenuhi tujuan- tujuan konservasi. Ia bekerja sama erat dengan para pemangku kepentingan terkait, terutama para pemimpin desa/kepala suku, instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, guru sekolah dan sektor swasta, untuk menentukan program penjangkauan yang efektif, dan untuk mengembangkan perangkat dan proses untuk memberdayakan para pemangku kepentingan agar membuat keputusan

description

Biologi hewan

Transcript of biolum.docx

Koordinator Penjangkauan Masyarakat (selanjutnya disebut, Koordinator) bertugas mengkoordinasikan aspek komunikasi dan sosialisasi dari program konservasi The Nature Conservancy di Raja Ampat, Papua Barat. Koordinator bertanggung jawab atas implementasi rencana kerja untuk kegiatan penjangkauan masyarakat dan pemangku kepentingan di Raja Ampat secara efisien, dan juga memastikan bahwa semua kegiatan penjangkauan dan komunikasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol yang telah disepakati. Ia membantu membuat perencanaan kerja dan anggaran tahunan serta penyampaian laporan keuangan berkala, serta laporan penelitian dan program penjangkauan. Selagi menerapkan rencana kerja, ia memonitor perkembangannya dan mengajukan adaptasi dari rencana kerja kepada supervisor jika diperlukan.Koordinator mengawasi staf penjangkauan TNC staf dan melakukan penelitian dan kegiatan penjangkauan yang berkaitan dengan lokasi program konservasi, memastikan bahwa kegiatan tersebut menjangkau ke berbagai pemangku kepentingan dan audiens yang relevan, dan menumbuhkan sebuah pemahaman, apresiasi, dan dukungan yang lebih besar untuk program konservasi di Raja Ampat. Ia akan menggunakan beragam perangkat dan proses partisipatif dalam memenuhi tujuan-tujuan konservasi. Ia bekerja sama erat dengan para pemangku kepentingan terkait, terutama para pemimpin desa/kepala suku, instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, guru sekolah dan sektor swasta, untuk menentukan program penjangkauan yang efektif, dan untuk mengembangkan perangkat dan proses untuk memberdayakan para pemangku kepentingan agar membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan konservasi dan pengelolaan sumber daya alam mereka. Melakukan kegiatan pemantauan persepsi, program dan strategi komunikasi melalui distribusi materi penjangkauan untuk menjelaskan tentang nilai keanekaragaman hayati dan ancamannya, serta bagaimana KLL (Kawasan Laut Lindung) dapat membantu mengurangi ancaman tersebut terhadap masyarakat pesisir baik yang berada di dalam maupun yang berbatasan dengan Kawasan Laut Lindung. Ia berfungsi sebagai sumber daya bagi rekan-rekan dan mitra memberikan panduan teknis dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan pada program penjangkauan. Pada kapasitas dasar, ia juga membangun manajemen dan konservasi sumber daya alam.

Orang yang menjadi koordinator harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam lingkungan yang menantang serta pemangku kepentingan dan struktur masyarakat yang kompleks, yang membutuhkan inisiatif dan tekad yang kuat untuk melaksanakan atau meningkatkan suatu program untuk mencapai hasil yang nyata. Ia akan bekerja bahu membahu serta mendukung tim lain di Raja Ampat terutama dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pemetaan Kawasan Laut Lindung, pemilihan lokasi, kebijakan pendukung dan perencanaan tata ruang, perencanaan lokasi, pemantauan, pengawasan dan kegiatan terkait lainnya yang dikembangkan untuk memastikan kesinambungan program untuk jangka panjang. Di sana juga diterapkan hansip laut, sebagai sarana untuk meninjau lokasi lokasi agar tidak terjadi perusakan lingkungan.

SDA YG DI KONSERVASIKetua adat kemudian memberikan mandat pengelolaan KKPD kepada Pemerintah Kabupaten atas nama masyarakat Kofiau. KKPD Kofiau memiliki empat jenis zona, yaitu zona ketahanan pangan dan pariwisata (sama dengan zona larang tangkap); zona sasi dan pemanfaatan tradisional masyarakat; zona perikanan berkelanjutan dan budidaya; serta zona pemanfaatan lain.Upacara ini merupakan simbol komitmen masyarakat Kofiau untuk melindungi perairan Kofiau yang berdasarkan hasil kajian ekologi TNC pada tahun 2002 menunjukkan bahwa tidak kurang dari 292 spesies terumbu karang (dari jumlah total 537 spesies yang ditemukan di seluruh perairan Raja Ampat) , 529 jenis ikan karang (tertinggi di Raja Ampat), hiu, dan berbagai macam ekosistem laut lainnya.Manajer TNC untuk Portofolio Kepala Burung Papua, Lukas Rumetna, menandaskan bahwa TNC sangat menyambut baik upacara adat ini.Upacara ini merupakan bukti bahwa masyarakat Kofiau mengakui pentingnya upaya perlindungan sumberdaya laut mereka yang merupakan sumber penghidupan dan kehidupan bagi sebagian besar masyarakat setempat.Setelah sebuah proses panjang selama empat tahun, kami sangat bahagia bahwa masyarakat Kofiau telah menyepakati zonasi KKPD ini, dengan memadukan kearifan lokal dan konservasi modern, lanjut Lukas Rumetna. TNC telah melakukan berbagai pemantauan kondisi terumbu karang, daerah pemijahan ikan, pola-pola pemanfaatan sumberdaya alam laut sejak tahun 2003. Hasil dari pemantauan ini digabungkan dengan kearifan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam seperti sasi sehingga melahirkan zonasi pemanfaatan laut yang telah disepakati secara bersama antara masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.Melalui deklarasi adat ini, masyarakat bersama dengan DKP Kabupaten Raja Ampat akan menguatkan kemitraan ini untuk menjaga KKPD Kofiau dan Boo dari ancaman kegiatan tangkap-lebih, penangkapan ikan yang merusak dengan menggunakan bahan peledak dan bahan kimia yang membahayakan, serta penangkapan biota laut yang dilindungi.