BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
-
Upload
fauzan-ardana -
Category
Education
-
view
112 -
download
5
Transcript of BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
Nematoda berasal dari kata nematos yang artinya benang, dan oidos yang artinya bentuk. Cacing ini sering disebut cacing gilik. Di antara filum yang lain, filum ini mempunyai anggota yang terbanyak, baik jenis maupun individunya.
Ciri- Ciri Nemathelminthes• Tubuh berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, triploblastik (mempunyai 3 lapisan
tubuh yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm)
• Memiliki rongga tubuh semu (pseudoselomata)
• Umumnya memiliki ukuran mikroskopis
• Tidak bersegmen
• Dalam tubuhnya terdapat cairan tubuh yang mirip dengan darah
• Kulitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula. Kutikula berfungsi melindungi diri dari enzim
inangnya. Kutikula akan semakin kuat, keetika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada
hidup bebas
• Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun sebagai parasit
• Sistem pencernaan makanan sudah lengkap dan memiliki cairan pseudoselom yang
membantu sirkulasi makanan ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa lurus yang
dimulai dari kerongkongan (esofagus) dilanjutkan ke usus (insestinum) dan berakhir di anus
• Sistem ekskresi terdiri atas 2 saluran lateral yang bermuara di sebuah
lubang di bagian ventral
• Sistem pernapasan dengan pertukaran gas secara difusi melalui
permukaan tubuh
• Sistem syaraf berupa cincin syaraf yang mengelilingi esofagus yang
dihubungkan 6 serabut syaraf ke bagian anterior dan posterior
• Sistem reproduksi bereproduksi secara seksual. Umumnya cacing betina
lebih besar daripada cacing jantan. Perbedaan lain terdapat pada bagian
ekor. Pada hewan jantan, di dekat lubang anal terdapat tonjolan yang
disebut penial setae yang dgunakan untuk kopulasi, sedangkan pada
betina tidak ada. Fertilisasi berlangsung secara internal.
Nematoda dibagi menjadi 2 kelas, antara lain :
1. Adenophorea
Anggota kelas Adenophorea tidak memiliki phasmid (
organ kemoreseptor) sehingga disebut Aphasmid.
2. Sechernentea
Disebut juga Phasmida, karena anggota spesienya
memiliki phasmid.
Ascaris lumbricoides
Dikenal sebagai cacing gelang atau cacing perut. Cacing Ascaris
dewasa hidup di dalam usus halus manusia dan menyerap zat-zat makanan
dari usus tersebut. Cacing ini dapat keluar dari tubuh bersama feses.
Apabila orang tersebut sakit panas maka cacing yang tidak tahan berada
dalam usus akan bergerak ke kerongkongan kemudian keluar melalui
mulut atau hidung penderita.
Ukuran cacing jantan biasanya lebih kecil dengan ekor
membentuk kait atau bengkok, sedangkan cacing betina lebih besar dengan
ekor lurus. Dalam sehari cacing betina mampu menghasilkan sampai
200.000 telur.
Ancylostoma duodenale
Ancylostoma duodenale disebut juga cacing tambang,
banyak ditemukan di daerah pertambangan. Panjang tubuh
cacing ini sekitar 1 sampai 1,5 cm. parasit pada usus
manusia. Dengan gigi-gigi kaitnya cacing ini menambahkan
diri pada dinding usus dan mengisap darah dari inangnya,
oleh karena itu cacing ini dapat menyebabkan anemia. Larva
cacing ini menginfeksi manusia melalui kulit telapak kaki
yang tidak beralas.
Enterobios vermicularis
Enterobios vermicularis dikenal dengan cacing kremi. Cacing ini dapat
menyebabkan rasa gatal di sekitar dubur, terutama pada anak-anak. Cacing ini
dapat menyebabkan rasa gatal karena cacing betina biasanya bertelur di sekitar
dubur, dan pada waktu bertelur cacing betina mengeluarkan zat yang dapat
mengakibatkan rasa gatal sehingga penderita akan menggaruknya. Akibatnya, telur
cacing dapat menempel pada kuku penderita sehingga bila penderita makan tanpa
mencuci tangan terlebih dahulu maka telur cacing ini akan ikut tertelan. Di usus,
telur akan menetas kemudian menjadi dewasa. Jadi, cacing ini dapat menular
secara autoinfeksi. Selain itu, cacing ini juga dapat menular melalui makanan yang
tidak dibungkus sehingga tercemar cacing.
Trichinella spiralis
Trichinella spiralis parasit pada manusia dan hewan (tikus, anjing, babi).
Nemathelminthes bersifat triploblastik pseudoselomata, tubuh gilig, tidak
bersegmen. Jenis kelaminnya gonochoris. Cacing ini mempunyai sistem
pencernaan sempurna. Sistem pernapasannya secara difusi melalui permukaan
tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali.
Di dalam usus, cacing betina dewasa menghasilkan larva yang dapat
menembus dinding usus sehingga masuk ke aliran darah. Di dalam aliran darah,
cacing kemudian menuju otot. Di otot larva membentuk sista dan dapat
melanjutkan daur hidupnya bila otot termakan hewan atau manusia. Penyakit yang
disebabkan oleh cacing ini disebut trichinosis.
Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti disebut juga Filaria bancrofti (cacing filaria).
Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), yang
ditandai dengan pembengkakan di daerah kaki (dapat juga di organ lain,
misalnya skrotum). Banyaknya populasi cacing ini dalam saluran getah
bening mengakibatkan penyumbatan pada saluran kelenjar getah bening.
Dengan adanya penyumbatan ini menyebabkan penumpukan cairan getah
bening di suatu organ. Jika penumpukan terjadi di daerah kaki maka kaki
membengkak sehingga menyerupai kaki gajah.
Selain cacing-cacing yang bersifat parasit,
ternyata nematoda juga memiliki anggota yang
memiliki peran penting pada proses pembusukan
dan daur ulang nutrien. Cacing ini umumnya hidup
di tanah yang lembab dan di dalam bahan organik
yang membusuk di dasar danau atau lautan.
Contohnya, Caenorhabitis elegans yang telah
dibudidayakan secara luas dan merupakan
organisme untuk riset.
Peranan Nemathelminthes
1. Acaris lumbricoides (cacing gelang) penyakit ascariasis
2. Ancylostoma duodenale & Necator americanus (cacing tambang) penyakit anemia
3. Enterobius vermicularis (cacing kremi) keremian
4. Wucheria brancofti (cacing filaria) penyakit kaki gajah
• Globodera rostochiensis parasit pada tanaman
kentang dan tomat, sebagai vektor virus pada
beberapa tanaman pertanian
• Caenorhabditis elegans organisme model untuk
penelitian mengenai perkembangan hewan,
termasuk perkembangan saraf, untuk meneliti
dampak gravitasi nol pada perkembangan otot dan
fisiologinya dengan mengirm sampel cacing
tersebut keluar angkasa selama 2 minggu