BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda

20
Atika Previanti Nabila (4) Hanna Rosuliyana (12) Shania Indriani (33) X MIPA A NEMATODA

Transcript of BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda

Atika Previanti Nabila (4)

Hanna Rosuliyana (12)

Shania Indriani (33)

X MIPA A

NEMATODA

Nematoda berasal dari kata nematos yang artinya benang, dan oidos yang artinya bentuk. Cacing ini sering disebut cacing gilik. Di antara filum yang lain, filum ini mempunyai anggota yang terbanyak, baik jenis maupun individunya.

Ciri- Ciri Nemathelminthes• Tubuh berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, triploblastik (mempunyai 3 lapisan

tubuh yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm)

• Memiliki rongga tubuh semu (pseudoselomata)

• Umumnya memiliki ukuran mikroskopis

• Tidak bersegmen

• Dalam tubuhnya terdapat cairan tubuh yang mirip dengan darah

• Kulitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula. Kutikula berfungsi melindungi diri dari enzim

inangnya. Kutikula akan semakin kuat, keetika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada

hidup bebas

• Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun sebagai parasit

• Sistem pencernaan makanan sudah lengkap dan memiliki cairan pseudoselom yang

membantu sirkulasi makanan ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa lurus yang

dimulai dari kerongkongan (esofagus) dilanjutkan ke usus (insestinum) dan berakhir di anus

• Sistem ekskresi terdiri atas 2 saluran lateral yang bermuara di sebuah

lubang di bagian ventral

• Sistem pernapasan dengan pertukaran gas secara difusi melalui

permukaan tubuh

• Sistem syaraf berupa cincin syaraf yang mengelilingi esofagus yang

dihubungkan 6 serabut syaraf ke bagian anterior dan posterior

• Sistem reproduksi bereproduksi secara seksual. Umumnya cacing betina

lebih besar daripada cacing jantan. Perbedaan lain terdapat pada bagian

ekor. Pada hewan jantan, di dekat lubang anal terdapat tonjolan yang

disebut penial setae yang dgunakan untuk kopulasi, sedangkan pada

betina tidak ada. Fertilisasi berlangsung secara internal.

Klasifikasi Nemathelminthes

Nematoda dibagi menjadi 2 kelas, antara lain :

1. Adenophorea

Anggota kelas Adenophorea tidak memiliki phasmid (

organ kemoreseptor) sehingga disebut Aphasmid.

2. Sechernentea

Disebut juga Phasmida, karena anggota spesienya

memiliki phasmid.

Ascaris lumbricoides

Dikenal sebagai cacing gelang atau cacing perut. Cacing Ascaris

dewasa hidup di dalam usus halus manusia dan menyerap zat-zat makanan

dari usus tersebut. Cacing ini dapat keluar dari tubuh bersama feses.

Apabila orang tersebut sakit panas maka cacing yang tidak tahan berada

dalam usus akan bergerak ke kerongkongan kemudian keluar melalui

mulut atau hidung penderita.

Ukuran cacing jantan biasanya lebih kecil dengan ekor

membentuk kait atau bengkok, sedangkan cacing betina lebih besar dengan

ekor lurus. Dalam sehari cacing betina mampu menghasilkan sampai

200.000 telur.

Ancylostoma duodenale

Ancylostoma duodenale disebut juga cacing tambang,

banyak ditemukan di daerah pertambangan. Panjang tubuh

cacing ini sekitar 1 sampai 1,5 cm. parasit pada usus

manusia. Dengan gigi-gigi kaitnya cacing ini menambahkan

diri pada dinding usus dan mengisap darah dari inangnya,

oleh karena itu cacing ini dapat menyebabkan anemia. Larva

cacing ini menginfeksi manusia melalui kulit telapak kaki

yang tidak beralas.

Enterobios vermicularis

Enterobios vermicularis dikenal dengan cacing kremi. Cacing ini dapat

menyebabkan rasa gatal di sekitar dubur, terutama pada anak-anak. Cacing ini

dapat menyebabkan rasa gatal karena cacing betina biasanya bertelur di sekitar

dubur, dan pada waktu bertelur cacing betina mengeluarkan zat yang dapat

mengakibatkan rasa gatal sehingga penderita akan menggaruknya. Akibatnya, telur

cacing dapat menempel pada kuku penderita sehingga bila penderita makan tanpa

mencuci tangan terlebih dahulu maka telur cacing ini akan ikut tertelan. Di usus,

telur akan menetas kemudian menjadi dewasa. Jadi, cacing ini dapat menular

secara autoinfeksi. Selain itu, cacing ini juga dapat menular melalui makanan yang

tidak dibungkus sehingga tercemar cacing.

Trichinella spiralis

Trichinella spiralis parasit pada manusia dan hewan (tikus, anjing, babi).

Nemathelminthes bersifat triploblastik pseudoselomata, tubuh gilig, tidak

bersegmen. Jenis kelaminnya gonochoris. Cacing ini mempunyai sistem

pencernaan sempurna. Sistem pernapasannya secara difusi melalui permukaan

tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali.

  Di dalam usus, cacing betina dewasa menghasilkan larva yang dapat

menembus dinding usus sehingga masuk ke aliran darah. Di dalam aliran darah,

cacing kemudian menuju otot. Di otot larva membentuk sista dan dapat

melanjutkan daur hidupnya bila otot termakan hewan atau manusia. Penyakit yang

disebabkan oleh cacing ini disebut trichinosis.

 

Wuchereria bancrofti

  Wuchereria bancrofti disebut juga Filaria bancrofti (cacing filaria).

Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), yang

ditandai dengan pembengkakan di daerah kaki (dapat juga di organ lain,

misalnya skrotum). Banyaknya populasi cacing ini dalam saluran getah

bening mengakibatkan penyumbatan pada saluran kelenjar getah bening.

Dengan adanya penyumbatan ini menyebabkan penumpukan cairan getah

bening di suatu organ. Jika penumpukan terjadi di daerah kaki maka kaki

membengkak sehingga menyerupai kaki gajah.

Selain cacing-cacing yang bersifat parasit,

ternyata nematoda juga memiliki anggota yang

memiliki peran penting pada proses pembusukan

dan daur ulang nutrien. Cacing ini umumnya hidup

di tanah yang lembab dan di dalam bahan organik

yang membusuk di dasar danau atau lautan.

Contohnya, Caenorhabitis elegans yang telah

dibudidayakan secara luas dan merupakan

organisme untuk riset.

Struktur Nemathelminthes

Peranan Nemathelminthes

1. Acaris lumbricoides (cacing gelang) penyakit ascariasis

2. Ancylostoma duodenale & Necator americanus (cacing tambang) penyakit anemia

3. Enterobius vermicularis (cacing kremi) keremian

4. Wucheria brancofti (cacing filaria) penyakit kaki gajah

• Globodera rostochiensis parasit pada tanaman

kentang dan tomat, sebagai vektor virus pada

beberapa tanaman pertanian

• Caenorhabditis elegans organisme model untuk

penelitian mengenai perkembangan hewan,

termasuk perkembangan saraf, untuk meneliti

dampak gravitasi nol pada perkembangan otot dan

fisiologinya dengan mengirm sampel cacing

tersebut keluar angkasa selama 2 minggu