Biologi Pendidikan_ Studi

19
RANCANGAN KAIZEN PADA TOKO WELLY MOTOR KECAMATAN TANAH GROGOT Thelisa Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika [email protected] Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan kaizen pada Toko Welly Motor yang merupakan toko ritel sparepart. Dalam aktivitasnya Toko Welly Motor kurang memiliki kesadaran dalam memperhatikan peluang perbaikan dari lingkungan kerjanya sehingga dapat menyebabkan masalah seperti tidak adanya tujuan dan arahan yang membentuk motivasi kerja, keadaan ruangan yang tidak rapi, keamaan dan keselamatan kerja terancam, dan tidak adanya kesadaran pekerja terkait perbaikan. Cara menyelesaikan masalah yang terjadi adalah dengan merancangkan Kaizen pada Toko Welly Motor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode kaizen. Metode kaizen yang dirancang terdiri dari 6 langkah. Tahap pertama menemukan potensi perbaikan dengan mengidentifikasi hal yang dapat menimbulkan masalah. Tahap kedua menganalisis metode yang digunakan saat ini dengan analisis unit kerja. Tahap ketiga mencetuskan ide perbaikan dengan proses brainstorming. Tahap keempat dilakukan perumusan visi dan misi, rancangan 5S (pemilahan, penataan, pembersihan, pemantapan, dan pembiasaan), perbaikan gerakan kerja dengan metode Therblig, dan penghapusan kerja menunggu proses mesin (komputer dan mesin cetak). Tahap kelima merancangkan langkah dalam mengkomunikasikan, mengarahkan, memotivasi, dan memberdayakan karyawan untuk melaksanakan rancangan. Tahap keenam dirancangkan dengan pembuatan jadwal forum diskusi untuk evalusi dan membuat rancangan perbaikan terus-menerus dari hasil evaluasi. Manfaat rancangan ini bagi Toko Welly Motor adalah memberikan kesadaran terhadap peluang perbaikan yang selalu ada, meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi waktu, profit, keselamatan dan kesehatan kerja, serta memperoleh kepercayaan dari konsumen. Kata kunci: Kaizen, 5S, Metode Therblig, Analisis unit kerja. Abstract - This study aims to make a kaizen design at Welly Motor. Welly Motor is a retail shop. In Store activities, Welly Motor have a lack awareness about opportunities for improvement in work environment. so can lead to problems in its operations. The problem that can arise is the lack of purpose and direction that make up the motivation to work, the room is not tidy, health and safety is threatened, and the lack of worker’s awareness about improvement. How to solve the problem that occurs is to devise Kaizen on Welly Motor. This study used a qualitative approach and using kaizen method. Design of kaizen method consists of six steps. The first stage is finding a potential improvement by identifying things that can cause problems. The second stage of Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014) 1

description

Sebuah studi yang menunjukan tingkat biologi yang tinggi sebagai tempat belajar manusia.

Transcript of Biologi Pendidikan_ Studi

Page 1: Biologi Pendidikan_ Studi

RANCANGAN KAIZEN PADA TOKO WELLY MOTOR

KECAMATAN TANAH GROGOT

Thelisa Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika

[email protected]

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan kaizen pada Toko Welly Motor yang merupakan toko ritel sparepart. Dalam aktivitasnya Toko Welly Motor kurang memiliki kesadaran dalam memperhatikan peluang perbaikan dari lingkungan kerjanya sehingga dapat menyebabkan masalah seperti tidak adanya tujuan dan arahan yang membentuk motivasi kerja, keadaan ruangan yang tidak rapi, keamaan dan keselamatan kerja terancam, dan tidak adanya kesadaran pekerja terkait perbaikan. Cara menyelesaikan masalah yang terjadi adalah dengan merancangkan Kaizen pada Toko Welly Motor.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode kaizen. Metode kaizen yang dirancang terdiri dari 6 langkah. Tahap pertama menemukan potensi perbaikan dengan mengidentifikasi hal yang dapat menimbulkan masalah. Tahap kedua menganalisis metode yang digunakan saat ini dengan analisis unit kerja. Tahap ketiga mencetuskan ide perbaikan dengan proses brainstorming. Tahap keempat dilakukan perumusan visi dan misi, rancangan 5S (pemilahan, penataan, pembersihan, pemantapan, dan pembiasaan), perbaikan gerakan kerja dengan metode Therblig, dan penghapusan kerja menunggu proses mesin (komputer dan mesin cetak). Tahap kelima merancangkan langkah dalam mengkomunikasikan, mengarahkan, memotivasi, dan memberdayakan karyawan untuk melaksanakan rancangan. Tahap keenam dirancangkan dengan pembuatan jadwal forum diskusi untuk evalusi dan membuat rancangan perbaikan terus-menerus dari hasil evaluasi.

Manfaat rancangan ini bagi Toko Welly Motor adalah memberikan kesadaran terhadap peluang perbaikan yang selalu ada, meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi waktu, profit, keselamatan dan kesehatan kerja, serta memperoleh kepercayaan dari konsumen. Kata kunci: Kaizen, 5S, Metode Therblig, Analisis unit kerja.

Abstract - This study aims to make a kaizen design at Welly Motor. Welly Motor is a retail shop. In Store activities, Welly Motor have a lack awareness about opportunities for improvement in work environment. so can lead to problems in its operations. The problem that can arise is the lack of purpose and direction that make up the motivation to work, the room is not tidy, health and safety is threatened, and the lack of worker’s awareness about improvement. How to solve the problem that occurs is to devise Kaizen on Welly Motor.

This study used a qualitative approach and using kaizen method. Design of kaizen method consists of six steps. The first stage is finding a potential improvement by identifying things that can cause problems. The second stage of

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

1

Page 2: Biologi Pendidikan_ Studi

the method used to analyze the current work unit analysis. The third stage is had an idea by brainstorming process. The fourth stage of the formulation of the vision and mission, design 5S (sort, set in order, shine, standardize, and sustain), improvements of the therblig method on labor movement, and the elimination of pending work machines (computers and printers ). The fifth stage of drafting step in communicating, directing, motivating, and empowering employees to implement the design. The sixth stage is make schedule for evaluation and discussion forums and design continuous improvement from evaluation results .

The benefits of this design for Welly Motor is to provide awareness of the opportunities for improvement, improve labor productivity, time efficiency, profit, health and safety, as well as gain the trust of consumers. Keywords : Kaizen, 5S, Therblig Methods, Unit Anlysis

PENDAHULUAN

Sejak dulu, perdagangan selalu menjadi faktor ekonomi pertama di

Indonesia. Bahkan Indonesia memulai hubungan dengan negara-negara tetangga

juga dimulai dari industri perdagangan. Hingga saat ini perdagangan dalam

bentuk apapun selalu menjadi suatu jenis industri yang terdepan dan juga

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Perdagangan eceran atau sekarang

disebut sebagai perdagangan ritel bahkan disingkat menjadi bisnis ritel, adalah

kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan

sendiri, keluarga, atau rumah tangga (Ma’ruf, 2006, p.7). Salah satu jenis bisnis

ritel yang berkembang dikarenakan besarnya pertumbuhan industri otomotif

adalah bisnis spare part. Perdagangan spare part terkadang tidak hanya menjual

produk melainkan juga memberikan alternatif yaitu penjualan jasa berupa

bengkel. Banyaknya peminat masyarakat individu maupun kelompok yang

menginvestasikan dananya ke dalam usaha dagang spare part tidak terlepas dari

pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang selalu meningkat.

Dengan adanya pekembangan jumlah kendaraan bermotor yang semakin

bertambah tiap tahunnya, hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan akan spare

part dan kebutuhan lain dari kendaraan tersebut. Hal tersebutlah yang menjadi

peluang usaha hingga terbentuknya Toko Welly Motor. Toko Welly Motor adalah

suatu bentuk usaha dagang yang bergerak dalam bidang sparepart dengan

menjual sparepart untuk motor, mobil, chainsaw, dan kebutuhan dalam industri

otomotif seperti motor dan mobil. Toko Welly Motor berdiri sejak tahun 2003 di

kota Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Tepatnya di jalan

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

2

Page 3: Biologi Pendidikan_ Studi

dimana merupakan pusat perdagangan kota tersebut yaitu jalan Yos Sudarso

No.42 RT.8 RW.1. toko ini terletak di pojok jalan yang merupakan persimpangan

tiga. Dengan jalan yang besar dan adanya halaman di depan toko memungkinkan

para pelangan yang datang dengan mudah untuk parkir dari pinggir jalan sehingga

aksesibilitasnya baik.

Tiap badan usaha akan memiliki keunggulan bersaing yang berbeda, mulai

dari harga, barang yang berkualitas, penggunaan teknologi, adanya layanan purna

jual, hingga pada lingkungan kerja sebagai pendukung pekerjaan entitas yang ada

di badan usaha. Tanpa disadari ternyata lingkungan kerja, budaya dalam bekerja,

kepemimpinan, tiap gerakan kecil dalam suatu pekerjaan akan mempengaruhi

kinerja dan mampu menjadi keunggulan kompetitif suatu badan usaha. Terdapat

banyak perubahan ke arah perbaikan yang telah dilakukan di Toko Welly Motor.

Tujuan ke arah yang lebih baik tercermin dalam pernyataan pemilik yang ingin

membangun tujuan bersama yang akan dikomunikasikan kepada SDM yang ada,

menjalin hubungan dengan pelanggan, dan meningkatkan image badan usaha.

Tujuan yang di buat sekarang tidak terlepas dari pencapaian yang telah ada saat

ini.

Tidak ada masalah yang begitu signifikan mempengaruhi keadaan badan

usaha Toko Welly Motor tersebut. Namun, berdasarkan keadaan yang telah

dijabarkan berkaitan dengan kesadaran pemilik akan perbaikan untuk badan usaha

maka dapat diidentifikasi bahwa banyak peluang perbaikan yang dapat diterapkan

oleh badan usaha tersebut. Terdapat beberapa perubahan yang telah dilakukan.

Perubahan tersebuh berupa perubahan kecil yang dilakukan perlahan dan pada

akhirnya membawa perbaikan pada badan usaha. Hal tersebut ada yang dilakukan

karena adanya masalah atau hal yang mengganggu kinerja badan usaha namun

juga ada yang dilakukan karena merupakan peluang perbaikan (bukan karena

adanya masalah tertentu untuk diperbaiki) yang ternyata menghasilkan perubahan

ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu bukan hanya mempertahankan kinerja

yang baik bagi badan usaha, namun juga perlu adanya kesadaran untuk melakukan

perbaikan terus menerus berupa kesadaran akan pentingnya perbaikan dan

melakukan perubahan kecil secara terus menerus yang mengarah kepada tindakan

yang lebih baik yang dinilai berdasarkan kesepakatan bersama.

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

3

Page 4: Biologi Pendidikan_ Studi

Terdapat metode perbaikan terus-menerus yang populer disebut sebagai

metode kaizen. Perbaikan melalui Kaizen adalah tindakan perbaikan fungsi yang

sedang berlangsung melibatkan langkah-langkah kecil yang dilakukan secara

terus-menerus. Orientasi daripada pemikiran teori kaizen adalah berfokus pada

proses, dimana jika setiap proses dapat diperbaiki dan mengurangi setiap hal yang

tidak perlu, melakukan perbaikan secara keseluruhan, pemberian motivasi pada

setiap gerakan, maka hasil akan sangat baik dan dapat mencapai efisiensi kerja.

Banyak hal yang diperhatikan dalam metode kaizen, seperti kepemimpinan,

produktivitas, pemborosan, proses kerja, dan banyak prinsip-prinsip yang ada

dalam kaizen.

KAJIAN TEORI

Jasa – jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual. Contohnya antara lain bengkel reparasi, salon, kursus keterampilan,

hotel, dan rumah sakit. Proses desain atau perancanngan sistem penyampaian jasa

merupakan suatu proses kreatif yang diawali dengan menyusun tujuan jasa. Dari

tujuan itu baru diidentifikasikan dan dianalisis semua alternatif yang dapat

digunakan mewujudkannya.

Ritel - Salah satu jenis industri jasa adalah ritel. Menurut kotler dan

Amstrong (2001, p62), ”Retailer / pengecer adalah semua kegiatan yang

dilibatkan dalam penjualan barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk

penggunaan pribadi non-bisnis”. Toko adalah tempat dimana konsumen

melakukan pembelian yang terencana maupun yang tidak terencana (Tirmizi et al,

2009). Toko ini menjual puluhan bahkan ratusan jenis barang setiap hari, dan

konsumen membeli barang tersebut dengan sebagian dari pendapatan mereka.

Lingkungan Kerja - Dalam kegiatan bisnis baik itu sektor jasa maupun

manufaktur, terdapat hal yang memperngaruhi bisnis tersebut. Kinerja

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dikemukakan oleh Kuswandi (2004: 27)

antara lain kepuasan karyawan, kemampuan karyawan, motivasi, lingkungan

kerja, serta kepemimpinan. Lingkungan kerja adalah faktor- faktor di luar manusia

baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor- fisik ini mencakup

peralatan kerja, suhu ditempat kerja, kesesakan dan kepadatan, kebisingan, luas

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

4

Page 5: Biologi Pendidikan_ Studi

ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang terbentuk di

perusahaan antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan. Lingkungan

kerja itu mencakup hubungan kerja antara sesama karyawan dan hubungan kerja

antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja

(Sihombing, 2004)

Kaizen - Salah satu unsur paling fundamentalis dalam TQM (Total

Quality Management) adalah perbaikan berkesinambungan atau dalam istilah

jepang dikenal dengan nama kaizen (Hari Purnomo,2004:305). Filsafat kaizen

mengatakan bahwa cara hidup kita--menjadi kehidupan kerja kita, atau kehidupan

sosial kita, atau kehidupan kita dirumah selayaknya menjadi perilaku yang

konstan. Kaizen berarti penyempurnaan yang berkesinambungan baik dalam

kehidupan pribadi, dalam keluarga, lingkungan sosial maupun di tempat kerja,

apabila diterapkan pada lingkungan kerja kaizen berarti penyempurnaan

berkesinambungan yang melibatkan setiap orang baik manajer maupun karyawan

(Imai, 1992:4).

Terdapat langkah-langkah konkret yang digunakan Toyota dalam buku

yang ditulis Isao Kato yaitu “Toyota Kaizen Methods, 6 Langkah Perbaikan”

untuk mengajarkan proses kaizen. Secara umum, ada 6 langkah utama dalam

kaizen dan langkah tersebut serupa dengan metode lain seperti metode ilmiah dan

pemecahan masalah. Namun, perbedaan mendasarnya adalah kaizen terdapat

tingkat kebebasan yang lebih tinggi dan penekanan yang lebih besar pada

pencetusan ide orisinal. Ide dan penekanan tesebut berbeda tergantung pada

keadaan masin-masing. Secara umum, semua metodologi perbaikan mengikuti

suatu pola dasar, yaitu rencanakan-lakukan-periksa-perbaiki, dan proses kaizen

tidaklah berbeda.

GAMBARAN BADAN USAHA

Toko Welly Motor merupakan suatu badan usaha berbentuk toko yang

bergerak dibidang perdagangan eceran (retailer), sekaligus bergerak sebagai

distributor bagi toko-toko lain yang mempunyai kapasitas lebih kecil. Toko Welly

Motor didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No.42

Tanah Grogot, Kalimantan Timur. Daerah jalan Yos Sudarso merupakan pusat

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

5

Page 6: Biologi Pendidikan_ Studi

bisnis di Tanah Grogot dan merupakan titik utama masyarakat untuk membeli

semua kebutuhan dari berbagai komoditas mulai makanan dan minuman, pakaian,

alat rumah tangga, otomotif, hingga spare part. Toko Welly motor ini buka setiap

hari selama 9 jam mulai pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore. Dengan berbagai

macam jenis barang yang diperdagangkan, sebagian besar dan hampir semua akan

di letakkan di toko dan stok yang masih banyak akan diletakkan di gudang.

Barang yang ada di toko tergolong banyak sehingga kadang terjadi penumpukan

barang yang diletakkan seadanya di dalam toko, kegiatan toko yang buka setiap

hari tidak memberi kesempatan dalam kesadaran untuk memperbaiki keadaan

toko yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan kerja.

Sejak awal badan usaha ini di mulai, sistem pendataan menggunakan

pengumpulan nota yang ditulis secara manual dan perhitungan total omzet dan

pembelian akan dilakukan menggunakan kalkulator. Sejak tahun 2012 lalu, Toko

Welly Motor menggunakan perangkat komputer untuk mendata stok barang,

pembelian, dan penjualan.Toko Welly Motor juga mulai mengembangkan

penulisan nota menjadi input data dan di cetak. Dalam pendataan keuangan,

mulanya dilakukan menggunakan Ms.Excel dengan mengetik ulang data yang

tertulis di nota ke dalam komputer lalu menggunakan formula untuk menghitung

total pembelian, hutang, omzet, dan laba badan usaha. Sejak awal tahun 2013

Toko Welly Motor menggunakan software khusus untuk toko yang memudahkan

pencatatan serta perhitungan.

Terdapat beberapa jabatan dalam struktur organisasi Welly Motor yaitu

pimpinan, wakil pimpinan, dan petugas toko. Masing-masing jabatan memiliki

deskripsi tigas masing-masing yang harus dilakukan setiap harinya. Proses

perancangan dimulai dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi

langsung, lalu data-data tersebut akan dijadikan sebagai suatu acuan untuk

melakukan perancangan sesuai dengan teori yang digunakan.

HASIL RANCANGAN

A. Langkah 1: Menemukan Potensi Perbaikan

Hal terpenting dalam memulai langkah ini adalah merancangkan

bagaimana cara menemukan potensi perbaikan yang dapat dilakukan dan

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

6

Page 7: Biologi Pendidikan_ Studi

memiliki pengaruh positif terhadap objek rancangan. Adapun langkah yang

digunakan dalam menemukan peluang perbaikan dengan cara memberi informasi

kepada pimpinan toko dan melibatkan petugas toko dalam mengidentifikasi 7

jenis pemborosan yang dilakukan pada aktivitas sehari-hari di dalam toko yaitu:

Tabel 1 Tujuh Jenis Pemborosan

No Pemborosan No Pemborosan 1 Produksi berlebihan (Overproduction):

Toko Welly Motor adalah badan usaha dagang yang tidak memproduksi barang seperti badan usaha manufaktur sehingga jenis pemborosan ini tidak dapat diidentifikasi.

5 Pengangkutan berlebih (over conveyance): Di Toko Welly Motor tidak terdapat masalah mengenai pengangkutan berlebih mengingat lokasi yang berdekatan dan cenderung dapat dicapai oleh petugas toko dengan tepat.

2 Persediaan berlebih (Excess inventory): Persediaan yang berlebih berasal dari pencatatan persediaan yang tidak tepat sehingga akan dilakukan pemesana ulang disaat barang masih mencukupi. Hal tersebut terjadi karena penataan yang tidak rapi sehingga pencatatan tidak tepat karena barang sush ditemukan dan dianggap tidak ada.

6 Gerakan berlebih (excess motion): segala pergerakan yang tidak memberikan nilai tambah terhadap pelanggan adalah pemborosan gerakan. Seperti berjalan, menjangkau, mencari, mengangkat, memilih, mengatur, adalah potensi penyebab pemborosan gerakan yang ada.

3 Sisa bahan dan pengerjaan ulang (scrap and rework): Pemborosan dalam hal ini terjadi pada pengulangan pekerjaan karena salah atau gagal dalam melakukan proses input nota, mencetak atau saat menarik kertas nota dari mesin cetak tidak benar sehingga kertas nota sobek dan harus di cetak ulang.

7 Pemrosesan berlebih (overprocessing): proses atau kegitan yang dilakukan berulang karena ketidakjelasan informasi dan pengetahuan yang kurang yang dimiliki karyawan sehingga harus bertanya langsung kepada pimpinan dan proses penjualan akan terhambat bahkan akan terulang mulai dari pimpinan yang langsung menemui pelanggan dan menanyakan ulang apa yang dibutuhkan karena petugas toko kurang informasi mengenai produk atau tidak menemukan produk.

4 Waktu tunggu (waiting time): pemborosan dalam hal waktu tunggu terjadi ketika petugas toko yang sedang melayani konsumen harus menunggu petugas yang lain mengambil barang yang stoknya sudah habis di toko sehingga akan dibuka dalam kemasan baru yang terdapat di gudang.

Sumber: Observasi, 2013

Selain pemborosan, hal yang dapat berdampak buruk bagi badan usaha

apabila tidak diperbaiki karena dapat menimbulkan masalah terkait efisiensi dan

efektivitas kerja, hal tersebut terkait dengan penempatan barang dan peralatan,

kerapian, dan sikap dari pihak yang terkait di dalamnya. Salah satunya seperti

banyaknya barang yang berserakan baik itu didalam atau diluar kardus

penyimpanan yang diletakkan disembarang tempat. Kardus barang yang

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

7

Page 8: Biologi Pendidikan_ Studi

diletakkan disembarang tempat dapat membahayakan karena terhalangnya jalan

atau tersandung barang yang ada di lantai

B. Langkah 2: Menganalisis Metode yang Digunakan Saat Ini

Dalam analisis ini akan dirancangkan penulisan komponen kerja suatu

pekerjaan yang akan ditempatkan satu per satu dalam proses pemikiran perbaikan.

Beberapa level pekerjaan yang akan dianalisis adalah pekerjaan atau kegiatan

yang paling sering dilakukan dalam proses pelayanan pelanggan yaitu penjualan

barang, penulisan nota, dan pengemasan barang.

Gambar 1

Analisis Unit Kerja Penjualan Barang (Sumber: observasi penulis, 2013)

Dalam penjualan barang seperti pada gambar di atas, kerja yang akan

dilihat adalah menjual barang, namun unsur kerja yang sebenarnya dapat

diidentifikasi lebih dalam dan dapat diketahui bahwa kerja yang utama adalah

memberi barang dan nota kepada konsumen lalu mengambil uang dari konsumen.

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

8

Page 9: Biologi Pendidikan_ Studi

Gambar 2

Analisis Unit Kerja Pembuatan Nota (Sumber: observasi penulis, 2013)

Dalam pembuatan nota seperti gambar di atas, yang dilakukan adalah

menginput penjualan ke dalam komputer lalu mencetak untuk diberikan kepada

konsumen. Adapun langkah utama seperti input dan cetak dengan unsur kerja

ketik dan klik adalah pekerjaan yang bernilai tambah dimana pada langkah utama

inilah harus dicari perbaikan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan

kegiatan.

Pada unit kerja pengamasan, yang dilakukan adalah seperti gambar di

bawah dengan unsur kerja dari langkah utama yang bernilai tambah. Sebelum

menyerahkan barang, terdapat 3 unsur kerja mengemas barang yang harus

dilakukan. Pada unsur kerja tersebut, harus dimaksimalkan dengan

memperhatikan gerakan megambil barang, memasukkan dalam kemasan, dan

menutup kemasan dengan mengetahui detail gerakannya. Dekan demikian dapat

diperhatikan hal apa yang memperlancar dan menghambat kegiatan di dalam

unsur kerja.

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

9

Page 10: Biologi Pendidikan_ Studi

Gambar 3

Analisis Unit Kerja Pengemasan (Sumber: observasi penulis, 2013)

C. Langkah 3: Mencetuskan Ide Orisinal

Dalam mencetuskan ide-ide perbaikan yang dapat digunakan sesuai

dengan keadaan Toko Welly Motor maka dilakukan rancangan berikutnya

melibatkan proses brainstorming (sumbang saran) dengan pimpinan, wakil

pimpinan, dan petugas toko dalam mencetuskan ide untuk perbaikan. Adapun

beberapa ide perbaikan yang akan dirancang adalah perumusan visi dan misi,

perancangan 5S, analisis gerakan, dan pemisahan kerja manual dengan kerja

mesin.

D. Langkah 4: Menyusun Rencana Penerapan

Dalam langkah 4 akan dijelaskan lebih rinci mengenai perancangan dari

ide yang telah dicetuskan dan bagaimana perencanaan dalam penerapan dengan

cara perancangan perbaikan yang sesuai dengan keadaan hingga dapat dengan

tepat diterapkan di Toko Welly Motor.

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

10

Page 11: Biologi Pendidikan_ Studi

1. Rancangan visi dan misi

Dengan memperhatikan keadaan bisnis, sumber daya, pesaing, dan

kemampuan yang dimiliki, maka rancangan visi dan misi yang sesuai untuk

menunjang dasar pedoman kerja pada Toko Welly Motor adalah sebagai berikut:

Visi: Menjadi toko yang unggul dalam bidang perdagangan dan tangguh

menghadapi persaingan di Tanah Grogot

Misi:

1. Memberikan layanan prima untuk kepuasan konsumen dengan fokus kepada

variasi dan kualitas produk

2. Meningkatkan hubungan dengan supplier sebagai mitra kerja

3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan memberikan lapangan

pekerjaan

2. Rancangan 5S

a. Ringkas / Pemilihan / Seiri

Tujuan dari perancangan seiri ini adalah memindahkan barang-barang yang

telah terpilih sebagai barang-barang yang tidak dibutuhkan atau masih belum

dibutuhkan ke area yang bukan merupakan area aktivitas. Dalam hal ini, cara

yang digunakan adalah dengan menentukan tingkat kepentingan dari barang-

barang maupun peralatan yang ada. Adapun tingkat pembagian kepentingan

tersebut dibagi menjadi 4 dengan sangat penting (SP) yang menunjukkan

bahwa barang-barang atau peralatan merupakan barang yang digunakan setiap

harinya, penting (P) menunjukkan bahwa peralatan tersebut hampir setiap hari

digunakan, tidak penting (TP) menunjukkan bahwa barang-barang atau

peralatan tersebut jarang digunakan sehingga tidak perlu berada dekat dengan

daerah aktifitas, sangat tidak penting (STP) yang menunjukkan bahwa barang-

barang atau peralatan tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi atau tidak

berfungsi sehingga perlu dijauhkan atau dibuang. Kegiatan ini nantinya akan

menghasilkan penempatan barang pada tempat yang seharusnya. Perlakuan

pada barang yang dipilih terbagi menjadi 3 yaitu didekatkan (DK), dijauhkan

(DJ), dan disingkirkan atau dibuang (DB).

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

11

Page 12: Biologi Pendidikan_ Studi

Tabel 2 Stratifikasi dan Perlakuan Barang atau Peralatan Berdasarkan

Tingkat Kepentingan No Nama Jumlah Satuan Tingkat

Kepentingan Perlakuan

1 Kain lap 3 Buah TP DJ 2 Dispenser 1 Buah TP DJ 3 Gelas 6 Buah TP DJ 4 Perkakas/toolkit 1 Set TP DJ 5 Kursi 4 Buah P DK 6 Meja Kerja 1 Buah P DK 7 Laci penyimpanan 2 Buah P DK 8 Tempat tissue dan tissue 1 Buah P DK 9 Adaptor 1 Buah P DK 10 Money tester 1 Buah P DK 11 Bolam + kabel 1 Buah P DK 12 Corong Air 1 Buah P DK 13 Koran Banyak Lembar P DK 14 Karet Gelang Banyak Buah P DK 15 Staples 2 Buah P DK 16 Buku nota 2 Buah P DK 17 Tempat Sampah 2 Buah SP DK 18 Alat tulis Banyak Buah SP DK 19 Kemucing 2 Buah SP DK 20 Sapu 2 Buah SP DK 21 Serok 1 Buah SP DK 22 Tali Rafia 2 Rol SP DK 23 Lakban 2 Buah SP DK 24 Gunting 5 Buah SP DK 25 Kardus kosong Banyak Buah SP DK 26 Botol Minum 5 Buah SP DK 27 Dokumen (buku dan kertas) Banyak Buah SP DK 28 Kantong plastik Banyak Buah SP DK

Sumber: Observasi penulis, 2013

b. Rapi / Penataan / Seiton

Pada tahap ini, hal yang perlu dilakukan di Toko Welly Motor adalah dengan

menyimpan barang-barang atau peralatan yang diperlukan pada tempat yang

benar dengan mempertimbangkan efisiensi dalam pengambilan dan

penggunaan. Sebelum peletakan pada tempat yang dirancang, sebelumnya akan

dicatat tempat asal barang atau peralatantersebut untuk kemudian diidentifikasi

apakah tempat tersebut merupakan tempat yang seharusnya dalam mendukung

aktivitas. Berikut adalah perancangan penempatan peralatan :

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

12

Page 13: Biologi Pendidikan_ Studi

Tabel 3 Rancangan peletakan

No Rancangan No Rancangan A Untuk kain lap yang penggunaannya

sangat jarang perlu dijauhkan dari area kerja. Peletakannya dengan digantung di dinding depan toilet

F Alat tulis yang terdiri dari bolpoin, spidol, pensil, dan penggaris perancangannya diletakkan di 3 tempat yaitu di meja kerja, di atas rak pada dua bagian toko yaitu samping kanan dan kiri.

B Gelas diletakkan pada 1 tempat yaitu di atas dispenser dalam posisi terbalik agar tidak menampung kotoran, dimana jika ingin minum maka pihak yang berkaitan harus datang ke dekat dispenser.

G Tali rafia, lakban, dan gunting sangat sering digunakan sehingga peletakannya harus berada dekat dengan area aktivitas yaitu untuk melakukan pengemasan. Tali rafia digantung pada lemari besar dari kayu yang telah ditancapkan paku. Lakban dan gunting diletakan menjadi satu dalam keranjang kecil sebagai penyimpanan dan diletakan di atas rak barang.

C Perkakas yang jarang digunakan namun berada pada area tengah toko dan berukuran cukup besar akan dirancang untuk dijauhkan dari area aktivitas sehari-hari sehingga diletakan di lantai yang sebelumnya semua perkakas telah disatukan dalam tas besar yang memang disiapkan untuk penyimpanan perkakas.

H Botol minum yang sebelumnya diletakan di sembarang tempat sebaiknya diletakan dekat dengan pihak yang terlibat yaitu 2 botol untuk petugas toko dan 3 botol untu pemilik. Botol tersebut merupakan botol ukuran 1500 ml dan diletakan di lantai dengan dibungkus plastik dalam keadaan terbuka sehingga mudah diambil namun tetap terhindar dari debu.

D Tempat tissue dan tissue yang sebelumnya berada disembarang tempat akan dirancang untuk diletakan di area tengah toko yaitu di samping komputer kasir, diatas rak barang.

I Dokumen yang diletakkan seadanya di atas meja kerja akan ditempatkan dengan posisi tegak berdiri menggunakan pembatas buku yang terbuat dari besi.

E Staples yang sebelumnya sering hilang karena peletakan yang sembarangan akan dirancang untuk diletakan di area bersama dengan alat tulis yaitu di meja kerja bersama dengan alat tulis yang ada di meja tersebut, dan sisanya di keranjang kecil beserta lakban dan gunting.

Sumber: Observasi dan diskusi

c. Resik / Pembersihan / Seiso

Terdapat beberapa hal yang dilakukan pada tahap pembersihan pada Toko

Welly Motor yaitu dengan menjaga kebersihan secara keseluruhan pada area

toko. Untuk memaksimalkan kegiatan pembersihan maka dirancang untuk

pembuatan jadwal pembersihan toko secara berkala dan terjadwal yang dapat

dilihat pada tabel 12, dimana akn dibuat jadwal piket dan kegiatan kebersihan

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

13

Page 14: Biologi Pendidikan_ Studi

yang harus dilakukan beserta waktunya. Hal tersebut akan dipantau oleh wakil

pimpinan.

d. Rawat / Pemantapan / Seiketsu

Pemantapan dilakukan dengan memberi kontrol visual.

(a) Pembatas jalur pada barang dagangan dan barang atau peralatan

Pemberian visual pembatasan jalur pada persediaan barang dagangan diberi

dengan lakban berwarna hitam di lantai, rak, atau lemari yang belum memiliki

batasan khusus. Berikut adalah gambar sebelum dan sesudah perancangan

pemberian pembatas jalur.

Gambar 4 Pembatas Jalur

(Sumber: Welly Motor, diolah) (b) Peta penempatan barang dagangan

Perancangan peta penempatan persediaan barang dagangan berfungsi untuk

membantu mengetahui lokasi penempatan barang. Ukuran toko yang besar dan

banyaknya variasi barang sering membuat pekerja bingung atau suatu saat lupa

terhadap penempatan tersebut. Peta yang di tempel di etalase toko bagian

tengah diharapkan dapan menjadi pengingat dan informasi yang digunakan

untuk mencegah terbuangnya waktu dalam mencari barang dan juga terjadinya

kesalahan dalam pencarian.

Sebelum

Sesudah

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

14

Page 15: Biologi Pendidikan_ Studi

(c) kontrol visual lainnya

Untuk mengingatkan dan mengendalikan tindakan dari para pihak yang terlibat

di toko maka dibutuhkan kontrol visual berupa slogan mengenai beberapa hal

penting seperti kebersihan dan keamanan dimana dengan adanya kontrol visual

berupa slogan akan mampu mengantisipasi terjadi tindakan yang tidak sesuai

dengan tujuan dari tahap sebelumnya. Adapun slogan yang akan diletakan di

Toko Welly Motor adalah sebagai berikut

e. Rajin / Pembiasaan / Shitsuke

Pembiasaan merupakan tahap akhir dalam perancangan 5S, dimana tahap ini

dilakukan untuk membentuk kebiasaan yang sangat penting dalam melakukan

5S. Pembiasaan akan dimuali dengan pemberitahuan pertama mengenai 5S

dimana pada saat komunikasi dibutuhkan kerjasama yang baik dan rasa ingin

tahu serta keinginan untuk lebih maju. Penyuluhan akan dilakukan selama

beberapa hari hingga 1 minggu bersamaan dengan aktivitas sehari-hari toko

apabila terdapat waktu senggang. Penyuluhan dan pengarahan selama 1

minggu akan dilanjutkan dengan praktek dan penilaian langsung oleh pimpinan

dan wakil pimpinan. Jika petugas melakukan tugasnya tanpa kesalahan yang

berarti selama 1 bulan penuh maka akan mendapat bonus sebesar Rp.25.000

Gambar 5

Penempelan Slogan (Sumber : Welly Motor, diolah)

Gambar 6

Penempelan Slogan (Sumber : Welly Motor, diolah)

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

15

Page 16: Biologi Pendidikan_ Studi

3. Perbaikan gerakan kerja

Langkah dalam rancangan ini adalah dengan menentukan kegiatan apa

yang akan dianalisis, lalu memecah gerakan dalam kegiatan tersebut menjadi

gerakan yang terperinci, menandai gerakan dengan simbol therblig, lalu

menganalisis gerakan mana yang bernilai tambah dan mana yang merupakan

pemborosan. Adapun kegiatan yang akan dianalisis adalah membuat nota yang

dilakukan dengan input ke komputer kasir dengan posisi petugas berdiri. Adapun

hasil dari analisis tersebut adalah:

Tabel 5 Ide Kaizen Berdasarkan Analisis Therblig

TANGAN KIRI TANGAN KANAN

POIN

KAIZEN PENJELASAN THERBLIG PENJELASAN POIN

KAIZEN Tangan

menunggu

Menjulurkan tangan ke mouse

1. melakukan 5S terkait penataan

Tangan menunggu

Memegang mouse

Tangan menunggu

+

Menggunakan mouse

Tangan menunggu

Melepas mouse

1.melakukan 5S terkait pembiasaan 2.Mengurangi jarak

Menjulurkan tangan ke arah keyboard

Menjulurkan tangan ke arah keyboard

1.melakukan 5S terkait pembiasaan 2.Mengurangi jarak

Menggunakan keyboard

Menggunakan keyboard

Melepaskan keyboard

Melepaskan keyboard

Menarik tangan kembali

Menarik tangan kembali

Sumber: Analisis penulis

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

16

Page 17: Biologi Pendidikan_ Studi

4. Pemisahan kerja manual dan kerja mesin

Pemisahan kerja manual dan mesin yaitu merancang pengisian kegiatan

ada pekerjaan yang sebelumnya adalah hanya menunggu kerja mesin seperti

mesin cetak, dan komputer kasir. Waktu yang digunakan dalam menunggu akan

dimanfaatkan dengan melakukan pembersihan, melayani pelanggan, mengemas

barang, dengan pembiasaan aga petugas toko tidak perlu menunggu kerja mesin.

E. Langkah 5: Menerapkan Rencana

Dalam menerapkan rencana, peran pimpinan sangat dibutuhkan untuk

mampu memberi motivasi dan meningkatkan kemampuan karyawan. Oleh karena

itu akan dilakukan perancangan beberapa hal perlu dilakukan untuk membentuk

karyawan yang mampu berpikir, memutuskan, dan bertindak proaktif serta cerdas

untuk memberikan yang terbaik bagi apa yang dikerjakan. Adapun hal yang perlu

dilakukan dalam langkah penerapan rencana adalah (1) komunikasi berupa

penyampaian secara langsung oleh pimpinan toko mengenai rancangan yang akan

diimplementasikan selama 3 bulan pertama dengan tujuan memberi informasi dan

pemahaman kepada karyawan, (2) pengarahan dengan melakukan penerapan

rancangan sesuai dengan pengetahuan yang telah dikomunikasikan. Pengarahan

dilakukan dengan praktek langsung di lingkungan toko, (3) motivasi berupa

reward yang diharapkan mampu menambah semangat untuk bekerja dengan baik

terutama dalam hal peningkatan omzet yang berasal dari penjualan dan pelayanan

kepada konsumen, dan yang terakhir adalah (4) pemberdayaan dengan pemberian

wewenang dalam penyusunan barang dagangan untuk meningkatkan kinerja.

F. Langkah 6: Mengevaluasi Metode

Langkah terakhir adalah merancang bagaimana mengevaluasi rancangan

yang nantinya akan diterapkan dan benar-benar bisa terjadi sesuai dengan

keingan. Hal penting dalam langkah ini adalah membuat rancangan untuk

mengukur kinerja proses sebelum dan sesudah tindakan. Cara mengukurnya

adalah bergantung pada tindakan yang diterapkan dan tujuan apa yang diinginkan

dalam tindakan tersebut. Setelah itu maka akan muncul pemikiran untuk

rancangan metode baru yang lebih baik. Pengevaluasian dilakukan dengan diskusi

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

17

Page 18: Biologi Pendidikan_ Studi

kelompok dan mengisi form sumbang saran tiap bulannya sebagai bahan

oertimbangan, korensi, dan rencana tindakan kedepannya.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan permasalahan, potensi perbaikan, keadaan dari Toko Welly

Motor , dan wawancara terhadap pimpinan toko, maka terdapat rancangan yang

dapat mengatasi permasalahan, meningkatkan perbaikan yang selama ini telah

dilakukan, dan membantu mencapai tujuan dari badan usaha dalam melakukan

perbaikan dan pengembangan. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan

konsep Kaizen.

Berdasarkan dari rancangan yang telah dilakukan dari analisis penelitian,

rekomendasi yang dapat disampaikan untuk Toko Welly Motor adalah

permasalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan mengimplementasikan metode

kaizen dengan 6 langkah seperti yang telah dijelaskan pada tahap sebelumnya.

Beberapa rekomendasi tambahan lainnya adalah:

1. Memberikan sistem reward tiap bulan dan kenaikan gaji tiap tahun jika mampu

menjalankan rancangan dengan baik dan tidak ada permasalahan dalam

penerapan. Hal ini akan memberikan motivasi untuk bekerja lebih baik.

2. Adanya turun tangan dari pimpinan dalam memberikan contoh sehingga

membentuk motivasi dan kesadaran karyawan yang ada. Sikap pemimpin

tersebut contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya dan meletakkan

barang kembali pada tempatnya sekaligus mengarahkan karyawan tanpa

bertindak dengan hanya mengingatkan dan memberi perintah namun tidak

pernah bertindak langsung.

3. Membentuk kegiatan forum diskusi yang diikuti oleh pimpinan, wakil

pimpinan, dan karyawan untuk mendiskusikan kegiatan yang perlu dilakukan

untuk mendukung penerapan kaizen yang telah dirancang.

4. Sebaiknya menambah karyawan sebagai petugas toko dan melakukan

pembagian tanggung jawab agar dapat memudahkan kegiatan toko yang

tergolong banyak dan pelanggan yang cukup banyak juga.

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

18

Page 19: Biologi Pendidikan_ Studi

DAFTAR PUSTAKA Brunet, Adam Paul., Steve New. 2003. Kaizen in Japan: an empirical study.

http://www.emeraldinsight.com/researchregister. 17 Agustus 2013 Imai, Masaaki. Penerjemah: Mariani Gandamihardja. 2001. Kaizen (ky’zen):

Kunci Sukses Jepang Dalam Persaingan. Jakarta: Penerbit PPM Karkoszka, T., J. Honorowicz. 2009. Kaizen philosophy a manner of continuous

improvement of processes and products. http://www.journalamme.org. 17 Agustus 2013

Kato, Isao., dan Art Smalley. Penerjemah: Slamat Parsaoroan Sinambela dan Sih

Gagas. 2012. Toyota Kaizen Method - 6 Langkah Perbaikan. Yogyakarta: Gradien Mediatama

Khan, Imran Ahmad. 2011. KAIZEN : The Japanese Strategy for Continuous

Improvement. www.visualsoftindia.com/journal.html. 18 Agustus 2013. Listiani, Teni. 2010. Implementation of “5S” Concept in Creating Ergonomic

Work Environment at STIA LAN Bandung. http://www.stialanbandung.ac.id/index.php.15 Agustus 2013

Mukaromah, Septina. 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Peningkatan

Produktivitas Karyawan Pada CV Codo Wajak Malang. http://lib.uin-malang.ac.id/. 17 Agustus 2013

Riyanjaya, Achmad Arif. 21 Apr 2013. Pengaruh Budaya Kaizen dan

Kepemimpinan Terhadap Kinerja BMT Syariah Sejahtera Ngembal Bae Kudus. http://jurnal-sosioekotekno.org/article. 17 Agustus 2013

Septaviani, Rima. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik 5S

(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsi, Shitsuke) pada Mekanik Bengkel Sepeda Motor X Kota Semarang. http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm. 15 Agustus 2013

Susanto, Agus. 2013. Membangun Mental Kaya ala Jepang. Surabaya: Pena

Semesta Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi

Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Wellington, Patricia. Alih Bahasa: Drs. Alexander Sindoro. 1998. Strategi Kaizen

untuk Kepedulian pada Pelanggan. Batam: Interaksara

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)

19