Biologi Patogen Penyakit Bakteri

10
PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan tidak pernah dapat lepas dari interaksi terhadap lingkungannya, baik lingkungan biotik atau abiotik. Dalam interaksinya tersebut, tumbuhan terkadang menjalin interaksi yang menguntungkan, ataupun merugikan. Interaksi yang merugikan dapat berupa serangan hama, penyakit dan lain-lain. Penyakit pada tumbuhan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya virus, cendawan, atau bakteri. Setiap penyakit dapat memiliki dampak yang berbeda yang disebut dengan gejala. Gejala tersebut terkadang menjadi nama bagi penyakit tersebut khususnya di indonesia. Dalam hal ini kita akan membahas beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, misalnya penyakit kresek pada padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas orizae biasanya memiliki gejala yang hampir mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh cendawan ataupun virus. Dalam praktikum ini praktikan diajak untuk mengamati gejala-gajala penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan mencoba mengidentifikasi bakteri penyebab penyakit dengan mengamati gejala luar yang tampak. Tujuan 1

Transcript of Biologi Patogen Penyakit Bakteri

Page 1: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tumbuhan tidak pernah dapat lepas dari interaksi terhadap lingkungannya,

baik lingkungan biotik atau abiotik. Dalam interaksinya tersebut, tumbuhan

terkadang menjalin interaksi yang menguntungkan, ataupun merugikan. Interaksi

yang merugikan dapat berupa serangan hama, penyakit dan lain-lain.

Penyakit pada tumbuhan dapat disebabkan oleh berbagai faktor,

diantaranya virus, cendawan, atau bakteri. Setiap penyakit dapat memiliki dampak

yang berbeda yang disebut dengan gejala. Gejala tersebut terkadang menjadi nama

bagi penyakit tersebut khususnya di indonesia. Dalam hal ini kita akan membahas

beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, misalnya penyakit kresek pada

padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas orizae biasanya memiliki gejala

yang hampir mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh cendawan ataupun

virus. Dalam praktikum ini praktikan diajak untuk mengamati gejala-gajala

penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan mencoba mengidentifikasi bakteri

penyebab penyakit dengan mengamati gejala luar yang tampak.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk memberikan dasar kemampuan bagi

praktikan dalam mengamati gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Selain itu, praktikum ini juga memberikan dasar kemampuan bagi praktikan untuk

mengidentifikasi penyebab penyakit dengan mengamati gejala yang tampak pada

tanaman yang terserang penyakit.

1

Page 2: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

PEMBAHASAN

Penyakit penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh bakteri diantaranya adalah

Penyakit busuk lunak

Penyakit busuk lunak bakteri ini disebabkan oleh Erwinia carotovora sub

sp. Carotovora dapat ditemukan di seluruh dunia. Gejala Serangan ditandai

dengan adanya bercak berair yang menyebar ke seluruh buah. Buah yang

terserang menjadi rontok atau tergantung seperti kantong yang penuh air. Selama

masa panen, pembusukan biasanya dimulai pada batang dan diikuti oleh buah.

Penyakit ini ternyata tidak hanya menyerang cabai saja melainkan dapat terjadi

pada berbagai macam buah dan sayuran. Bakteri penyebab penyakit ini terdapat

pada seresah tanaman, serangga, bahkan di tanah. Bakteri ini masuk ke tanaman

melalui luka yang ditimbulkan oleh serangga taupun luka mekanis.

Kondisi hujan dan suhu yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan

bakteri ini. Buah yang telah dipanen pun bisa terkena penyakit ini dari air yang

digunakan untuk mencuci buah. Untuk mengendalikannya dapat dilakukan

pergiliran tanaman atau dengan dengan menanam tanaman yang tahan serta non-

sayur. Selain itu system darinase lahan pun harus diperbaiki sehingga lahan cepat

mengering dan mengurangi percikan air tanah. Kemudian pemanenan buah

dianjurkan dilakukan saat kondisi kering dan hati-hati untuk menghindari adanya

luka. Jika memungkinkan sebisa mungkin menghindari mencuci buah dengan air

sembarang sebelum disterilisai dengan klorin.

Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)

Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) tergolong salah satu

penyakit penting pada tanaman jeruk yang telah berkembang luas dan menjadi

kendala utama usaha pengembangan dan peningkatan produksi jeruk di Bali.

Penyebab penyakit CVPD yang juga disebut citrus greening atau huanglongbin

adalah bakteri Liberobacter yang tergolong dalam subdivisi Protobacteria

(Sandrine et al., 1996). Bakteri Liberobacter hidup dalam floem tanaman jeruk

dan menimbulkan gejala yang khas, bakteri tersebut belum bisa dibiakkan pada

2

Page 3: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

media buatan (Wirawan, 2001). Penularan penyakit CVPD dilakukan oleh

serangga vektor Diaphorina citri Kuw. (Homoptera : Psyllidae) (Tirtawidjaja &

Suharsojo, 1990; Wirawan, 2000). Penularan penyakit CVPD di alam bergantung

pada kepadatan populasi D. citri sebagai serangga vektor dan keberadaan sumber

inokulum (Chen, 1998). Nurhadi (1993) melaporkan bahwa patogen dapat

ditularkan oleh serangga vektor dari satu tanaman ke tanaman lain setelah melalui

1) periode makan akuisisi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada

tanaman sakit sampai mendapatkan patogen, 2) periode makan inokulasi yaitu

waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman sehat sampai dapat

menularkan patogen dan 3) periode retensi yaitu selang waktu vektor masih dapat

menularkan patogen. Selanjutnya ditambahkan ketepatan vektor menusukkan

stiletnya pada bagian tanaman sakit dan proporsi vektor yang infektif

mempengaruhi laju penularan penyakit CVPD. Pada patogen yang bersifat

persisten terdapat periode laten yaitu waktu yang diperlukan patogen berada

dalam tubuh vektor sampai dapat ditularkan (Carter, 1973). Patogen persisten

bersifat sirkulatif dalam tubuh vektor yaitu patogen masuk melalui stilet menuju

saluran pencernaan, kemudian bersama protein, lemak dan unsur-unsur lainnya

masuk ke darah melalui dinding saluran pencernaan di mesenteron, selanjutnya

terbawa aliran darah menuju kelenjar ludah dan dikeluarkan kembali melalui stilet

(Carter, 1973).

Penyakit kanker pada jeruk

Buah burik dapat pula disebabkan oleh adanya serangan bakteri

Xanthomonas axonopodis pv. citri penyebab kanker pada jeruk. Bakteri akan

dapat berkembang cepat pada kondisi suhu lingkungan 20 sampai 300 C, pada

kondisi yang sesuai dengan bantuan sedikit air, patogen akan migrasi melakukan

penetrasi melalui lubang alami atau luka oleh serangga mapun mekanis.

Serangan bakteri akan menyebabkan jaringan tanaman membuat

pertahanan dengan timbulnya kanker yang tumbuh pada jaringan daun, ranting

dan buah. Kanker yang tumbuh tidak dapat sembuh kembali dan mengakibatkan

ranting kering, daun gugur, atau buah yang ditumbuhi banyak kanker.

3

Page 4: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

Pengendalian yang disarankan adalah membuang bagian tanaman yang

terserang agar tidak menjadi sumber patogen penular, membersihkan alat

pertanian dengan alkohol 70% atau sodium hipoklorit 0.5%; menggunakan

bakterisida atau menggunakan pestisida berbahan aktif Tembaga (Cooper).

Penyebab buah burik sudah diketahui masing-masing cara pengendaliannya.

Penurunan persentase buah burik dapat dilakukan dengan beberapa hal yaitu

pemahaman pengelola tanaman terhadap penyebab-penyebab tersebut,

pelaksanaan pengendalian harus tepat waktu, tepat buah, tepat cara, dan tepat

dosis.

Penyakit kresek pada padi

Penyakit kresek/BLB (bacterial leaf blight) pada padi oleh Xanthomonas

oryzae pv. oryza menjadi penyakit terpenting dalam budidaya tanaman padi.

Sepuluh tahun yang lalu penyakit ini tidak pernah dianggap sebagai penyakit

penting sehingga penelitian terhadapnya pun juga kurang. Suhu optimum utuk

perkembangan penyakit adalah 30 C. Karena penularan utamanya melalui

percikan air, hujan angin akan sangat memperberat penyakit karena. Apabila

terjadi peningkatan suhu rata-rata akan mendorong perkembangan penyakit ini.

Selain itu, penyakit ini menjadi sangat penting karena menyerang tanaman

komoditi pangan utama khususnya di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi

yang tinggi. Gejala penyakit ini berupa kematian jaringan ( nekrosis ) pada daun

yang dimulai dari tepi daun. Pada gejala awal terdapat titik-titik air pada daun

yang terserang, atau daun berwarna hijau kotor. Gejala selanjutnyabagian daun

akan berubah warna menjadi coklat yang kemudian menyebar ke seluruh

permukaan daun dan berakhir pada kematian daun. Hal tersebut tentu saja sangat

mempengaruhi fotosintesis dan akan berujung pada kegagalan panen secara besar-

basaran.

Layu bakteri pada pisang

Penyakit layu bakteri pada pisang ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia

solanacearum. Gejala penyakit ini berupa timbulnya bercak-bercak coklat

4

Page 5: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

kehitaman pada bagian batang pisang. Secara bertahap terjadi kelauan daun

dimulai dari daun bagian pucuk dan kemudian merambah ke daun lainnya.

Apabila dilakukan pengamatan dengan menyayat batang secara melintang maka

dapat di amati adanya cairan yang berbau tidak enak yang keluar dari jaringan

batang pisang tersebut.

Hal ini terjadi karena bakteri membentuk koloni di dalam jaringan batang

dan menyerang jaringan xilem batang tersebut. Serangan bakteri pada jaringan

xilem batang pisang akan merusak sel-sel dalam jaringan tersebut dan

mengganggu proses metabolisme tanaman pisang.

Penyakit puru ( galls ) pada jeruk

Penyakit puru atau galls pad jeruk ini disebabkan oleh bakteri

Agrobacterium tumefaciens. Gejala penyakit ini berupa timbulnya puru atau galls

pada batang tanaman jruk. Puru ini merupakan efek dari infeksi bakteri pada

jaringan tanaman yang menimbulkan gejala hyperplasia atau terbentuknya sel-sel

tumor pada jaringan tanaman. Timbulnya gejala ini akan mengakibatkan

terakumulasinya cadangan makanan tanaman ke sel-sel tumor tersebut. Kemudian

pembesaran sel-sel tersebut akan menjadikan pertumbuhan jaringan parenkim

yang berlebihan dan dapat menjepit jaringan xilem dan floem.

5

Page 6: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

KESIMPULAN

Bakteri-bakteri penyebab penyakit tumbuhan sangat merugikan, terutama

yang menyerang tanaman bernilai ekonomi tinggi. Bakteri merusak sel tanaman

dan akan menimbulkan gejala gangguan pada metabolisme tanaman. Penyakit

yang disebabkan oleh bakteri dapat menular melalui air, angin, alat-alat pertanian,

dan vektor. Tanaman yang terserang bakteri dapat mengalami kematian. Bakteri

dapat memiliki lebih dari satu inang. Tumbuhan yang terinfeksi bakteri akan

mengalami penurunan daya tahan terhadap patogen lain sehingga menjadi rentan

terhadap penyakit lain.

6

Page 7: Biologi Patogen Penyakit Bakteri

DAFTAR PUSTAKA

Carter, W. 1973. Insect in Relation to Plant Diseases.New York: John Willey & Sons.

Chen, C. N. 1998. Ecology of the insect of citrus systemic diseases and their control in Taiwan. Citrus Greening Control Project in Okinawa. Japan: Extension Bulletin.

Nurhadi. 1993. Aspek epidemi penyakit CVPD: prediksi kecepatan perkembangan penyakit dan faktorfaktor yang mempengaruhi terhadap kecepatan perkembangan. Penelitian Hotikultura

Sandrine, J., J.M. Bove, & M. Garnier. 1996. PCR detection of two candidates Liberobacter spesies assosiated with greening disease of citrus. Moleculer an Celluler Probes.

Tirtawidjaja, S. & R. Suharsojo. 1990. Penyakit CVPD merupakan bahaya laten bagi tanaman jeruk di Indonesia. Perlindungan Tanaman Menunjang Terwujudnya Pertanian Tangguh dan Kelestarian Lingkungan. PT. Agricon.

Wirawan, I G. P. 2001. Bioteknologi Menjawab Tantangan Pembangunan Berbasis Teknologi. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Udayana. Universitas Udayana. Denpasar.

[ Anonim ]. 2009. Bacterial Soft Rot. http://www.tanindo.com/ ( akses : 30 Januari 2009 )

[ I Nyoman Wijaya ]. 2005. Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). http://ejournal.unud.ac.id/. ( akses : 31 Januari 2009 )

7