biologi konservasi

8
Biologi konservasi (5 W + 1 H) Apa itu Ilmu Biologi Konservasi? Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Umumnya konservasi diterjemahkan dalam bentuk pemeliharaan dan perlindungan terhadap suatu makna kultural yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan Sedangkan biologi konservasi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari dan keanekaragaman hayati di bumi dengan tujuan untuk melindungi spesies, habitat, dan ekosistem dari kepunahan . Biologi konservasi merupakan ilmu multidisipliner yang menggabungkan bermacam disiplin ilmu seperti ilmu sains, ekonomi, dan manajemen sumber daya alam. Tujuan dari kegiatan konservasi, antara lain : a. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar. b. Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar. Apakah dengan menghidupkan

description

5w 1h

Transcript of biologi konservasi

Page 1: biologi konservasi

Biologi konservasi

(5 W + 1 H)

Apa itu Ilmu Biologi Konservasi?

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap

memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap

mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan

masa depan. Umumnya konservasi diterjemahkan dalam bentuk pemeliharaan dan

perlindungan terhadap suatu makna kultural yang dilakukan secara teratur untuk

mencegah kerusakan dan kemusnahan

Sedangkan biologi konservasi merupakan cabang ilmu biologi yang

mempelajari dan keanekaragaman hayati di bumi dengan tujuan untuk melindungi

spesies, habitat, dan ekosistem dari kepunahan . Biologi konservasi merupakan

ilmu multidisipliner yang menggabungkan bermacam disiplin ilmu seperti ilmu

sains, ekonomi, dan manajemen sumber daya alam.

Tujuan dari kegiatan konservasi, antara lain :

a.    Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar

tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.

b.    Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar.

Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan mengubah

fungsi bangunan lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan.

c.    Melindungi benda-benda cagar budaya yang dilakukan secara langsung

dengan cara membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik maupun

khemis secara langsung dari pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.

d.    Melindungi benda-benda (dalam hal ini benda-benda peninggalan sejarah dan

purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh alam, kimiawi dan mikro

organisme.

Kapan ide biologi kenservasi tercetus?

Istilah Biologi konservasi diperkenalkan sebagai judul sebuah konferensi

yang diadakan di University of California, San Diego di La Jolla, California pada

Page 2: biologi konservasi

tahun 1978 yang diselenggarakan oleh ahli biologi Bruce Wilcox dan Michael E.

Soulé. Pertemuan itu dipicu oleh kekhawatiran di kalangan para ilmuwan atas

deforestasi tropis, hilangnya spesies, dan erosi terhadap keanekaragaman genetik

dalam spesies.

Sedangkan di Indonesia, mulai tahun 1970-an konservasi sumber daya

alam di Indonesia berkembang dan memiliki suatu strategi yang bertujuan

memelihara proses ekologi yang penting dan sistem penyangga kehidupan. Dan

Titik tolak konservasi bersumber dari strategi konservasi dunia yang pada tahun

1980 diumumkan di Indonesia (bersama 30 negara lain) oleh empat orang

menteri: Menteri Pertanian, Menteri Penerangan, Menteri RISTEK dan Menteri

PPLH yang mengandung tiga aspek yaitu: Perlindungan sistem penyangga

kehidupan agar tetap stabil, pengawetan/pelestarian aneka ragam genetik yang ada

, dan Pelestarian manfaat spesies flora dan fauna.

Dimana ahli biologi konservasi bekerja dan menerapkan ilmunya?

Karena biologi konservasi merupakan ilmu yang bersifat multidisipliner,

maka para ahli biologi konservasi dapat bekerja di berbagai lapangan. Mereka

dapat bekerja di lapangan dan kantor, di pemerintahan, laboratorium, universitas,

organisasi non-profit dan industri. Mereka didanai untuk penelitian, pemanatuan,

dan melaporkan setiap detail yang berhubungan dengan bidangnya. Topik-topik

ini beragam dan interdisipliner dengan aliansi profesional dalam biologi serta ilmu

sosial.

Sedangkan Biologi konservasi dapat diterapkan di seluruh tempat yang

masih mendukung kenekaragaman hayati. Menurut para ahli biologi, Indonesia

dibagi menjadi dua wilayah biogeografi, yaitu wilayah Indo-Malaya dan Indo-

Australia. Berdasarkan wilayah biogeografi tersebut di atas, maka dalam kerangka

prioritas usaha konservasi, Indonesia dibagi menjadi tujuh wilayah biogeografi

utama, yaitu: 1) Sumatera dan sekitarnya, 2) Jawa dan Bali, 3) Kalimantan,

termasuk Pulau Natuna dan Pulau Amambas, 4) Sulawesi dan pulau-pulau

sekitarnya, 5) Nusa Tenggara, termasuk Wetar dan Tanimbar, 6)Maluku, dan 7)

Irian Jaya, termasuk Kepulauan Kai dan Aru.

Page 3: biologi konservasi

Siapa saja pihak yang berperan serta menerapkan biologi konservasi?

Pihak yang pertama adalah pemerintah. Peran pemerintah disini adalah

sebagai peletak Kebijakan tentang pembangunan di bidang biologi konservasi

secara jelas dan konkret. Adanya implementasi kebijakan Pemerintah secara tegas

dan nyata terkait dengan program pembangunan nasional di bidang biologi

konservasi yang dengan jelas memprioritaskan kesejahteraan lingkungan dan

manusia. Dalam mengembangkan peran serta rakyat sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), Pemerintah menumbuhkan dan meningkatkan sadar konservasi

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di kalangan rakyat melalui pendidikan

dan penyuluhan

Pihak selanjutnya adalah instansi terkait. Dalam hal ini, instansi yang

terkait adalah Balai Konservasi Sumber Daya Alam, sering disingkat sebagai

Balai KSDA atau BKSDA, adalah unit pelaksana teknis setingkat eselon III (atau

eselon II untuk balai besar) di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan

Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Instansi ini di

antaranya bertugas untuk mengelola kawasan-kawasan konservasi, khususnya

hutan-hutan suaka alam (suaka margasatwa, cagar alam) dan taman wisata alam.

Selain itu Balai KSDA juga bertanggung jawab mengawasi dan memantau

peredaran tumbuhan dan satwa yang dilindungi di wilayahnya; termasuk pula

memantau upaya-upaya penangkaran dan pemeliharaan tumbuhan dan satwa

dilindungi oleh perorangan, perusahaan dan lembaga-lembaga konservasi terkait.

Selanjutnya peran serta paling penting dalam implementasi biologi

konservasi adalah rakyat negara. Peran serta rakyat dalam konservasi sumber daya

alam hayati dan ekosistemnya diarahkan dan digerakkan oleh Pemerintah melalui

berbagai kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna. Bagi akademisi, dapat

berperan dalam melakukan riset berkelanjutan dengan sistem organik yang

berkeadilan dan mampu menghasilkan output berkualitas.

Mengapa kita perlu menerapkan ilmu biologi konservasi?

Page 4: biologi konservasi

Hal ini karena disiplin ilmu terapan  yang bersifat tradisional dan sektoral

mengenai pengelolaan sumber daya alam tidak cukup komprehensif untuk

mengatasi ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati. Keanekaragaman

hayati memegang peranan penting bagi hidup manusia dan menjaga

keseimbangan ant ara makhluk hidup dan makhluk hidup dalam lingkungan.

Selain itu, pentingnya penerapan ilmu biologi konservasi adalah penting

untuk menjamin keanekaragaman genetik, pelestarian pemanfaatapern jenis dan

ekosistem, usaha penyelamatan usaha pembangunan dan hasil-hasil

pembangunan, pengembangan Ilmu Pendidikan, dan keseimbangan lingkungan

alam.

Bagaimana menerapkan biologi konservasi dalam kehidupan?

Perancangan konservasi sistematis adalah cara yang efektif untuk mencari

dan mengidentifikasi jenis desain efisien dan efektif untuk menangkap atau

mempertahankan nilai-nilai keanekaragaman hayati prioritas tertinggi dan bekerja

dengan masyarakat dalam mendukung ekosistem lokal. Terdapat enam tahap

saling terkait dalam pendekatan perencanaan sistematis: Kompilasi data tentang

keanekaragaman hayati di wilayah perencanaan, mengidentifikasi tujuan

konservasi untuk wilayah perencanaan, meninjau kawasan konservasi yang ada,

pilih kawasan konservasi tambahan, menerapkan tindakan konservasi, dan

mempertahankan nilai-nilai yang diperlukan dari kawasan konservasi.

Berdasarkan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1990 dan Strategi Konservasi

Dunia, kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang

dapat dilakukan segenap elemen mmasyarakat dalam membantu pemerintah

terkait konservasi meliputi:

a. Perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalam sistem-

sistem penyangga kehidupan.

b. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.

c. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Page 5: biologi konservasi

Daftar Pustaka

Anonim.2010.Biologi Konservasi. www.anneahira.com. [diakses pada 19

Februari 2013]

Anonim. 2012. Konservasi Sumber Daya Alam .

http://adzjiobiologi.blogspot.com/2012/konservasi-sumberdaya-alam.html.

[diakses pada 19 Februari 2013]

Kementrian Kehutanan. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 5

Tahun 1990, Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya.

www.dephut.go.id. [diakses pada 19 Februari 2013]

Mahriyanto. 2010. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.

http://blogmhariyanto.blogspot.com/2010/06/konservasi-sumber-daya-alam-

hayati-dan.html. [diakses pada 19 Februari 2013]

Nama : Kunti Anis Azizah

NIM : 101810401004