BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S
-
Upload
ahmad-faizal-fajar-sunarma -
Category
Documents
-
view
516 -
download
0
Transcript of BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
1
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan pangan atau makanan disebut busuk atau rusak jika sifat-sifatnya telah
berubah sehingga tidak dapat diterima lagi sebagai makanan. Kerusakan pangan
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan dan aktivitas
mikroorganisme, kerusakan karena serangga atau hewan pengerat, aktivitas enzim
pada tanaman atau hewan, reaksi kimia nomenzimatik, kerusakan fisik misalnya
karena pembekuan, hangus, pengeringan, tekanan, dan lain-lain. Kerusakan atau
kebusukan pangan juga merupakan mutu yang subyektif, yaitu seseorang mungkin
menyatakan suatu pangan sudah busuk atau rusak, sedangkan orang lainnya
menyatakan pangan tersebut belum rusak/busuk. Orang yang sudah biasa
mengkonsumsi makanan yang agak basi mungkin tidak merasa bahwa makanan
tersebut dari segi kesehatan mungkin sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
(Siagian,2002)
Nilai TVB dan TMA merupakan parameter yang digunakan untuk melihat
kesegaran ikan dan mempunyai arti penting dalam proses kemunduran mutu ikan.
Nilai TVB setelah fermentasi 14 hari mengalami penurunan dengan adanya
peningkatan konsentrasi garam dari 30% sampai 50%. Penurunan nilai TVB terjadi
karena garam dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme penyebab kebusukan.
Nilai TVB dipengaruhi oleh spesies, umur dan jenis kelamin ikan; musim
penangkapan dan daerah penangkapan (Ndaw et al. 2008). Hal yang sama juga
terjadi pada nilai TMA, dimana setelah fermentasi 14 hari nilai TMA juga menurun
dengan adanya peningkatan konsentrasi garam yang dicobakan (30-50%). Nilai TMA
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
2
2
berkisar antara 2,23-3,35 mg/100 g. Penurunan nilai TMA diduga terjadi akibat
adanya garam yang mampu menghambat aktivitas mikroorganisme penyebab
kebusukan sehingga nilai TMA peda untuk semua konsentrasi garam rendah
(Desniar,2009)
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Agar para mahasiswa, khusunya praktikan dapat mengetahui kadar TVB pada
masing-masing sampel percobaan.
2. Agar praktikan dapat melakukan analisa TVB pada daging ikan.
3. Untuk mengetahui analisis Total Volatile Base dan Trimetilamin pada Ikan
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
3
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Cathra Adhi (2010), Total Volatile Base (TVB), atau disebut juga
basa yang mudah menguap terbentuk dalam otot jaringan ikan yang sebagian besar
terdiri dari ammonia, trimethyl amine (TMA) dan Dimethyl yang kadarnya berbeda-
beda antara jenis ikan bahkan dalam satu jenis ikan yang sama. Keadaan dan jumlah
kadar TVB tergantung kepada mutu kesegaran ikan, maka kemunduran mutu ikan
kadar TVB akan menigkat jumlahnya. Trimetil amin adalah senyawa organik dengan
rumus N(CH3)3, Senyawa ini tak berwarna.Higroskopik dan mudah terbakar dimana
amina tersier memiliki bau kuat amis, rendah konsentrasi dan ammonia seperti bau
pada konsentrasi yang lebih tinggi.
Menurut Suranaya Pandit dkk (2010), TVB merupakan indikator kualitas ikan
maksimun 200 mg/100g merupakan batas layak dikonsumsi, termasuk tri metil amin;
dimetil amin, ammonia dan basa- basa nitrogen lain yang merupakan hasil kerja
bakteri dan enzim autolitik selama proses pembusukan.
Trimetil Amin (TMA) sering digunakan sebagai indeks kerusakan ikan laut.
Untuk ikan darat, indeks kerusakan yang digunakan bukan trimetil amin melainkan
amoniak. Karena jumlah TMAO dan TMA dalam daging ikan darat sangat kecil,
bahkan seringkali ikan dapat tidak mengandung TMAO dan TMA
(Hadiwiyoto,1993). TMA terbentuk dari penguraian senyawa lipoprotein menjadi
kolin lalu diuraikan menjadi TMAO oleh enzim dehidrogenase, kemudian direduksi
menjadi TMA sebagai senyawa yang sebagian besar terdapat pada spesies ikan laut(
Jay,2000 dalam Yuliana,2007 )
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
4
4
Menurut Afifah Amali(2009), analisa TVB dapat dilakukan dengan proses
degradasi yang dipercepat dengan enzim – enzim endogenous (TMAO dimetil).
TMAO dapat dikurangi selama perlakuan panas untuk molekul yang tidak
dikehendaki seperti TMA an DMA.
Menurut Cathra Adi (2010), Trimetil Amina dapat dianalisis dengan reaksi
ammonia dan methanol menggunakan katalis 3. Trimetil Amina juga telah disiapkan
melalui reaksi ammonium klorida dan para formaldehyde. Prinsip dari analisa TVB
adalah menguapkan senyawa-senyawa basa volatile camin, mono, di dan trimetil
amin. Senyawa tersebut kemudian diikat oleh asam borak dan kemudian dititrasi
dengan larutan HCl. Indeks kemunduran mutu ikan hasil perikanan dapat diketahui
melalui kandungan TVB. Kandungan basa mudah menguap (TVB) merupakan hasil
akhir penguraian protein. Sehingga kadar TVB tersebut dapat dipakai sebagai
indicator kerusakan ikan, berbagai komponen seperti basa volatile, terakumulasi pada
daging sesaat setelah mati. Akumulasi ini terjadi akibat reaksi biokimia post mortem
dan aktivitas mikroba pada daging(Rustamadji, 2009).
TCA merupakan indicator yang sangat baik dari semua sensorik cacat pada
gabus. Saat ini literature and experience indicated that TCA significant kadar dalam
70-80% dari gabus yang analisis yang terlatih akan menolak semua tanggapan
sensorik. Praktek industry ini termasuk berbagai teknik evaluasi untuk layar gabus
untuk TCA (Heru et al, 2000)
Formalin adalah larutan 37% formaldehida yang biasanya digunakan dalam
bidang biologi sebagai pengawet jaringan atau pembuat specimen. Dalam larutan,
formalin terkandung sedikit methanol untuk mengurangi polimerasi. Formalin
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
5
5
merupakan germisida efektif dan sangat baik untuk membunuh
mikroba.(Kartikaningsih,2008)
Gas senyawa hydrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang
penting dalam bidang teknologi dan industri. Aspek yang mempengaruhi struktur
beton bertulang adalah penetrasi klorida yang dapat mempercepat terjadinya korosi.
Korosi yang terjadi pada talangan dapat menyebabkan kegagalan struktur.(Jefry,2005
dalam Ruslida Panjaitan,2008), asam borak ini kerap juga disebut yang berkenaan
dengan boraks atau ottibonse.Asam putih diperoleh dengan ,mengobati larutan pekat
boraks dengan asam – asam klorida asam sulfat. Asam berat sering digunakan sebagai
antiseptic ringan untuk luka bakar dan luka permukaan dan merupakan bahan utama
lotion mata (Bennerti,2010).
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
6
6
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 November 2010 pukul
09.30-13.30 WITA di Laboratorium Kimia Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas
Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Timbangan analitik, kepekaan 0,1 mg.
2. Blender yang dilengkapi pengatur kecepatan perputaran.
3. Blander jars, darinstainless steel kapasitas 100 ml.
4. Stop watch.
5. Erlenmayer 250 ml.
6. Corong.
7. Kertas saring, diameter 15 cm.
8. Gelas ukur 100 ml.
9. Pipet ukuran 0,5 ml, 1 ml, 5 ml dan 10 ml.
10. Pipet ukur 5 ml dan 10 ml.
11. Cawan Conway, diameter 6 cm beserta tutupnya.
12. Inkubator.
13. Buret 2 ml, bersekala 0,05 ml.
14. Magnetic stirrer.
15. Tabung reaksi ukuran 20 x 150 mm bertutup asah.
16. Rak-rak tabung reaksi.
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
7
7
17. Spektromephotometer.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Timbang 10 gr boric acid masukkan ke dalam labu ukur 1000 ml, ke dalamnya
tambahkan 200 ml alcohol 96 % dan 700 ml aquadest, campur larutan sampai
homogenya. Tambahkan 10 ml indicator, campur sampai homogen (larutan
berwarna merah). Netralkan larutan tersebut hati-hati dengan penambahan larutan
NaOH hingga warna larutan menjadi hijau. Jadikan volume larutan 1000 ml
dengan penambahan aquadest, campur sampai homogen.
2. Indikator : campurkan 1 bagian volume 0,1 % bromocresol green dalam alcohol
dengan 2 bagian volume 0,1 % methyl red dalam alcohol.
3. Larutan 1/70 N (0,01428 N HCL) : 1 ml larutan 1/70 N HCL serta dengan 0,2 mg
nitrogen.
4. Larutan 7 % trichloroacetic acid (T.CA) : Timbang 7 gram Kristal T.C.A larutan
dalam aquadest kemuadian jadikan volume larutan 100 ml.
5. Larutan kalium karbonat jenuh : Timbang 112 gr Kristal K 2CO3 larutan dalam
100 ml aquadest.
6. Larutan 40 % formalin : Larutan dinetralkan dengan larutan dinetralkan dengan
laruatan NaOH pekat.
7.
Vaselin.
8. Larutan 10 % formaldehyde.
9. Pelarut toluene.
10. Larutan 45 % kalium hidroksida (KOH) : Timbang 45 gr Kristal KOH larutan
dalam aquadest kemudian jadikan volume larutan 100 ml.
11. Kristal natrium sulfat (Na2SO4), anhydrous.
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
8
8
12. Larutan 0,02 % picric acid-tolunene : timbang 0,02 gr picric acid, larutan dalam
toluene bebas air kemudian jadikan volume larutan menjadi 100 ml dengan
penambahan toluene, campur sampai homogeny.
13. Larutan stok TMA-HCL : Larutkan 682 mg TCA-HCL dalam aquadest,
tambahkan 1 ml larutan 25 % HCL kemudian jadikan volume larutan 100 ml
dengan penambaha aquadest, campur sampai homogeny ( 1 ml larutan stok
TMA-HCL serta dengan 1 mg TMA nitrogen).
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja kali ini adalah sebagai berikut :
1. Timbang sampel yang telah dirajang kecil-kecil dan homogenkan sebanyak 5 gr,
masukkan ke dalam jars dan tambah 75 ml larutan 7 % T.C.A kemduian blender
selama 1 menit.
2. Saring larutan melalui kertas saring hingga filetr yang diperoleh harus jernih.
3. Pipet 1 ml larutan boric acid masukkan ke dalam inner 1 ml yang lain masukkan
ke dalam inner cawan Conway. Dengan memakai pipet ukuran 1 ml yang lain
masukkan filter yang lain kedalam outer chamber yang berlawanan sehingga
kedua macam larutan di dalam di dalam outer chamber belum tercampur.
4. Tutup cawa Conway pada posisi hamper menutup, kemudian tambahkan 1 ml
K2CO3 jenuh ke dalam outer chamber setelah itu segera cawan Conway ditutup.
Perlu diperhatikan bahwa sebelumnya bagian pingir cawan Conway dan
penutupnya diolesi dengan vaselin, sehingga diperoleh penutupan yang rapat (air
tight).
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
9
9
5. Di samping itu dikerjakan blangko dimana titrat sampel diganti dengan larutan 5
% T.C.A dan dikerjakan seperti posedur di atas. Untuk setiap contoh dan blangko
yang dikerjakan secara dupplo.
6. Susunan cawan conway pad arak-rak incubator secara hati-hati, kemudian
goyangkan perlahan-lahan, simpan dalam suhu 35oC selama 2 jam atau disipan
pada suhu kamar selama semalam.
7. Setelah selesai inkubasi, titrasi larutan boric acid dalam inner chamber cawan
Conway blangko, dengan larutan 1/70 N HCL memakai magnetic stirrer hingga
warna larutan boric acid berubah menjadi merah muda (pink). Selanjutnya
berturut-turut titrasi larutan boricacid padacawan sampel sampa diperoleh warna
merah muda yang sama dengan warna merah muda cawan conway blangko.
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
10
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Data Nilai TVB Ikan
Sampel Berat sampel (gram) Titrasi HCl 0,01 N(ml) TVB
(mgN/100gram)
1 5 0,9 16 mgN/100 gr
2 5 5,2 36 mgN/100gr
Rumus TVB :
TVB = (ml titrasi sampel – balnko) x 80 mgN /100 gr sampel
Perhitungan :
Sampel 1
TVB = (ml titrasi sampel – blanko) x 80mgN/100gr sampel
= (0,9-0,7) x 80/100
= 16 mgN/100 gr
Sampel 2
TVB = (ml titrasi sampel – blanko) x 80mgN/100gr sampel
= (5,2-0,7) x 80
= 36 mgN/100 gr
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dengan materi TVB, pertama - pertama disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum, alat – alat yang digunakan yaitu
nampan sebagai tempat alat dan bahan, Stopwatch untuk menghitung waktu lamanya
setiap perlakuan, pisau untuk menyayat daging, erlenmeyer sebagai tempat filtrate,
beaker glass untuk tempat sampelnya yang akan dicampur TCA 7 %, corong untuk
mempermudah cairan filtrate masuk ke dalam Erlenmeyer, spatula untuk
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
11
11
menghomogenkan atau mengaduk larutan, mikrobiuret untuk tempat menganalisa
TVB dan TMA, timbangan digital untuk menimbang larutan TCA 7%, kardus untuk
memiringkan cawan conway.
Kemudian bahan – bahan yang digunakan adalah formalin untuk menguapkan
basa volatile kecuali TMA, Alkohol untuk membersihkan cawan conway, kertas
saring untuk menyaring sampel hingga diperoleh filtrasi, Tissue untuk membersihkan
alat praktikum setelah digunakan, Kertas Label untuk member tanda pada cawan
conway, Vaseline untuk merekatkan cawan conway dengan tutupnya, Air untuk
membersihkan sampel ikan, HCl 0,01 M untuk menangkap basa volatile, Indikator
Tashiro untuk indicator perubahan warna saat diuji dengan HCl
Setelah alat dan bahan disiapkan, Selanjutnya yaitu disiapkan cawan conway
kemudian dibersihkan dengan tissue yang dibasahi dengan alcohol, Lalu diinkubasi
pada suhu selama 30 menit, Selanjutnya diolesi bagian tepi dengan vaselin,kemudian
diletakkan miring dengan tutup setengah terbuka, didapatkan sampel sebagai 1.
Kemudian disiapkan lagi Sample, Lalu dihaluskan dan ditimbang sebanyak 5
gram, Selanjtunya dimasukkan ke dalam beaker glass 100 ml, Setelah itu
ditambahkan TCA 7 % sebanyak 1 ml, Kemudian disaring dengan kertas saring dan
dimasukkan ke dalam erlenemeyer 250 ml sehingga didaptkan Filtrat ditandai
sebagai sampel 2.
Setelah sampel 1 dan 2 disiapkan, disiapkan 3 cawan conway masing –
masing diberi label TVB dan Blanko. Didalam cawan conway untuk TVB diberi dan
filtrate 1 ml dan Blanko diberi dan TCA 7%.Setelah itu cawan conway ditutup dan
digoyang, selanjutnya diinkubasi pada suhu selama 2 jam. Selanjtunya dititrasi
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
12
12
dengan HCl 0,01 N sampai warna berubah warna merah, kemudian dihitung kadar
TVB/TMA nya.
Parameter uji obyektif kesegaran ikan terdiri dari pH, TVB, TPC dan nilai K
pada fase pre rigor masih termasuk kategori mutu yang baik. Untuk TVB < 20 mg
N/100g dikatakan ikan segar (Ditjenkan, 1986). Batas nilai TVB ikan air tawar yang
masih dapat diterima berkisar antara 18 - 25 mg N/100 g (Zaitsev et al , 1969). Nilai
TPC maksimum untuk ikan segar ekspor adalah 5 x 105 koloni/g (SNI.01-2729 -
1992). Namun pada praktikum kali ini praktikan focus pada TVB.
Menurut Soekarto (1990), mutu adalah kelompok sifat atau faktor pada
komoditas yang membedakan tingkat pemuas atau akseptabilitas dari komoditi
tersebut bagi pembeli atau konsumen. Mutu ikan segar identik dengan tingkat
kesegarannya. Persyaratan Standar. Mutu Ikan Segar berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Persyaratan Standar Mutu Ikan Segar Berdasarkan SNI 01-2729-1992
Jenis Analisis Persyaratan Mutu
a. Organoleptik
Nilai Minimum
b. Mikrobiologi
TPC, koloni/g, maks
E. coli, MPN/g, maks
Salmonellae sp., per 25 g
Vibrio cholerae, per 25 g
7
5 x 105
< 3
Negatif
Negatif
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (1992)
Jadi sesuai dengan hasil analisis ikan pada praktikum kali ini yaitu ikan
kembung yang kadar TVB pada sampel 1 mencapai 16 mgN/100 gr dan pada sampel
2 mencapai nilai 36 mgN/100 gr sampel, ini mengindikasikan bahwa ikan kembung
pada sampel 2 tersebut sudah tidak segar lagi dikarena berbagai macam factor, mulai
dari factor penagkapan sampai dengan factor distribusi dari awal sampai distribusi
sampai ke tempat konsumen.
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
13
13
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini, dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :
1. Total volatile bases (TVB) atau disebut juga basa yang mudah menguap terbentuk
dalam otot jaringan ikan yang sebagian besar terdiri dari amonia, trimethylamine
(TMA) dan dimethylamine (DMA) yang kadarnya berbeda-beda antara jenis ikan
bahkan dalam suatu jenis ikan yang sama.
2. TVB digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kesegaran ikan dan
sebagai batasan yang layak untuk dikonsumsi.
3. Alasan sampel 1 dan sampel 2 terdapat nilai TVB yang sangat jauh dikarenakan
disalah satu sampel kehomogenitasanya antara kulit dengan daging ikanbisa
dipastikan tidak sama.
4. Ikan dikatakan sebagai ikan segar jika nilai TVB < 20 mg N/100g.
B. Saran
Praktikan berharap adanya penambahan atau pembaharuan terhadap alat-alat
dan bahan praktikum yang lebih lengkap dan kompetitif, agar praktikan dapat
menggunakan alat-alat yang telah dipelajari dengan baik dan benar pada praktikum-
praktikum selanjutnya serta mengikuti perkembagan yang lebih baik.
5/12/2018 BIOKIMIA HASIL PERIKANAN A FAIZAL FAJAR S - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/biokimia-hasil-perikanan-a-faizal-fajar-s-55a35aad0d731
14
14
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Cathra.2010.TVB Bahan Pangan.Penebar Swadaya.Jakarta
Bennerti.2010.Senyawa Asam Borak. Gramedia Pustaka.Jakarta.
Badan Standar Nasional Indonesia, 01-2729-1992. Persyaratan Mutu Ikan Segar .
Badan Standarisasi Nasional-BSN. Jakarta.
Ditjenkan. 1986. Kumpulan Standar Mutu Ikan Segar. Jakarta. Standarisasi Nasional-
BSN. Jakarta.
Hadiwiyoto.1993. Teknologi Hasil Perikanan.UGM,Yogyakarta.
Heru , 2000. Ilmu Pangan. IPB. Bogor
Kartikaningsih.2008. Dasar – Dasar Pengolahan Ikan.B-First.Jakarta
Pandit, Suranaya.2010.Research Of Cloride Test In Sulphate Acid Commodity.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Wr.Supratman.Surabaya.
Rustamadji.2009.Persentase Kadar Air dan TMA.B-First.Jakarta
Soekarto, S.T. 1990. Dasar-dasar Pengawetan Mutu dan Standarisasi Mutu PanganPAU – Pangan dan Gizi IPB. Bogor.
Yuliana,Neti.2007.Profil Fermentasi “Rusip” yang dibuat dari Ikan Teri.Teknologi
Hasil Pertanian.Universitas Lampung.Bandar Lampung
Zaitsev, K; I.Kizeveter; L.Lagunov; T. Makarova; Minder dan V. Podsevalov. 1969.
Fish Curing and Processing. Mir.Publisher. Moscow.