Biokimia Garam Dapur

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garam adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan sebagai bahan tambahan bumbu pada makanan, sebagai pengawet makanan seperti ikan asin, sawi asin, asinan buah-buahan, dan dasar pembuatan senyawa kimia (NaOH, Na2SO4, NaHCO3, Na2CO3). Setiap manusia pada umumnya mengkonsumsi garam dengan jumlahnya berbeda-beda tergantung kebiasaan masing-masing individu. Oleh karena itu, penambahan iodium pada produk garam merupakan cara yang sangat efektif dalam menutupi kekurangan tubuh manusia akan kebutuhan iodium. Untuk menunjang program pemerintah dibidang kesehatan masyarakat, setiap produsen garam diwajibkan menambahkan iodium pada produk garamnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, orang yang kekurangan iodium dalam konsumsi makanannya dapat mengalami penyakit gondok. Sedang pada anak-anak dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat. Oleh karena itu kekurangan iodium pada masyarakat diharapkan tidak ada lagi bila semua garam yang diproduksi sudah mengandung iodium. Garam beriodium merupakan istilah yang biasa digunakan untuk garam yang telah difortifikasi

description

bio

Transcript of Biokimia Garam Dapur

Page 1: Biokimia Garam Dapur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Garam adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang dalam kehidupan

sehari-hari banyak digunakan sebagai bahan tambahan bumbu pada makanan,

sebagai pengawet makanan seperti ikan asin, sawi asin, asinan buah-buahan, dan

dasar pembuatan senyawa kimia (NaOH, Na2SO4, NaHCO3, Na2CO3).

Setiap manusia pada umumnya mengkonsumsi garam dengan jumlahnya

berbeda-beda tergantung kebiasaan masing-masing individu. Oleh karena itu,

penambahan iodium pada produk garam merupakan cara yang sangat efektif

dalam menutupi kekurangan tubuh manusia akan kebutuhan iodium. Untuk

menunjang program pemerintah dibidang kesehatan masyarakat, setiap produsen

garam diwajibkan menambahkan iodium pada produk garamnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, orang yang

kekurangan iodium dalam konsumsi makanannya dapat mengalami penyakit

gondok. Sedang pada anak-anak dapat menyebabkan pertumbuhan yang

terhambat. Oleh karena itu kekurangan iodium pada masyarakat diharapkan tidak

ada lagi bila semua garam yang diproduksi sudah mengandung iodium.

Garam beriodium merupakan istilah yang biasa digunakan untuk garam

yang telah difortifikasi (ditambah) dengan iodium. Di Indonesia, iodium

ditambahkan dalam garam sebagai zat aditif atau suplemen dalam bentuk kalium

iodat (KIO3). Penggunaan garam beriodium dianjurkan oleh WHO untuk

digunakan di seluruh dunia dalam menanggulangi GAKI. Cara ini dinilai lebih

alami, lebih murah, lebih praktis dan diharapkan dapat lestari di kalangan

masyarakat.

Hasil Survei Nasional Garam Beriodium yang dilakukan setiap tahun oleh

Badan Pusat Statistik terintegrasi dengan SUSENAS menunjukkan bahwa secara

nasional persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam beriodium dengan

kandungan cukup sejak tahun 1997-2002 hanya berkisar antara 62-68%.

Page 2: Biokimia Garam Dapur

Garam yang beredar di masyarakat masih banyak yang tidak maupun

kurang memenuhi syarat kandungan iodium. Hal ini diduga akibat banyaknya

produsen garam yang menggunakan iodium kurang dari jumlah yang disyaratkan

(30-80 ppm iodium sebagai KIO3), atau kandungan iodium hilang maupun

berkurang selama masa penyimpanan atau transportasi. Oleh karena itu

kandungan iodium yang terdapat di dalam garam dapur penting untuk dianalisis

kadarnya untuk mengetahui apakah kandungannya teah sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan di dalam SNI maupun WHO.

1.2 Tujuan

Page 3: Biokimia Garam Dapur

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada

63,5oC. Ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dapat dengan cepat

teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru.

Logam itu menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen dan

terbakar dengan nyala lembayung. Kalium biasanya disimpan dalam pelarut

nafta. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam

ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila

anionnya berwarna (Vogel, 1979).

Natrium dan kalium umumnya melimpah dilapisan litosfer (2,6 dan

2,4%) yang terdapat dalam sejumlah besar kandungan garam batuan, NaCl

karnalit, KCl, MgCl2.6 H2O yang dihasilkan dari penguapan air laut dalam

jangka waktu geologis. Natrium dan kalium dapat tersebar dengan proses

pelelehan pada berbagai padatan pendukung seperti Na2CO3, unsur ini dipakai

sebagai katalis untuk berbagai reaksi alkena antara lain dimerisasi propena

menjadi 4-metal-1-pentena (Cotton dan Wilkinson, 1989).

Iodida merupakan unsur halogen yang reaktif, dan berbentuk padat,

berwarna biru-hitam pada suhu kamar, serta dalam bentuk murninya iodida

merupakan unsur yang bersifat racun. Iodat lebih stabil dalam ‘impure salt‘

pada penyerapan dan kondisi lingkungan (kelembaban) yang buruk

penambahan tidak menambah warna, penambahan dan rasa garam (Luthana,

http://yonkikastanyaluthana.wordpress.com) Seperti sifat halogen lainnya,

iodida mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain, dapat larut dalam air. Selain

itu iodida juga larut dengan cepat dalam larutan natrium iodida. Dialam,

iodida terdapat dalam bentuk senyawa-senyawa yang banyak tersebar di dalam

air laut, tanah dan batuan. Selain itu iodida juga terdapat dalam jaringan tubuh

organisme laut (misalnya dalam ganggang laut) dan dalam garam Chili yang

mengadung 0,2% natrium iodat (NaIO3) (Sunardi, 2006: 90).

Page 4: Biokimia Garam Dapur

Kelarutan iodida adalah serupa dengan klorida dan bromide. Perak,

merkurium(I), merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodida adalah garam-

garamnya yang paling sedikit larut. Iodida mudah dioksidasikan dalam larutan

asam menjadi iod bebas dengan sejumlah zat pengoksid; iod bebas ini lalu bias

diidentifikasi dari pewarnaan biru-tua yang dihasilkannya dengan larutan kanji

(Anonim, http://wikipedia.org).

Iodium adalah elemen halogen, berbentuk kristal, berwarna violet-

hitam sampai coklat merah. Juga dipakai sebagai antiseptik, reagen analisa

radio isotop, pengolahan air minum dan pengobatan. Garam beriodium

mengandung sedikit iodium guna mencegah penyakit gondok (Hatidja dan

Razif, http://mmt.ats.ac.id). Jumlah garam yang harus dikonsumsi per hari

untuk setiap orang kurang lebih adalah 9 gram. Garam beryodium adalah

garam konsumsi yang mengandung komponen utama Natrium Chlorida

(NaCl) minimal 94,7%; air maksimal 5% dan Kalium Iodat (KIO3) sebanyak

30–80 ppm (mg/kg) serta senyawa-senyawa lain (Anonim,

http://archieves.ekon.go.id).

Anonim. 2009. Laporan Garam. https://www.scribd.com/doc/29548610/laporan-garam

[Diakses tanggal 14 Desember 2014]

Anonim. Kalium Klorat. http://www.chem-is-try.org. [Diakses tanggal 14 Desember 2014]

Anonim. Pottassium Iodate. http://wikipedia.org . [Diakses tanggal 14 Desember 2014]

Anonim. Garam Beryodium. http://archieves.ekon.go.id. [Diakses tanggal 14 Desember 2014]

Cotton dan Wilkinson. 1994. Kimia Anorganik Dasar I. Jakarta : Umiversitas Indonesia.

Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV. Yrama Widya.

Vogel, 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I, PT Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Page 5: Biokimia Garam Dapur

Anonim. 2011. http://wikipedia.org [Diakses tanggal 14 Desember 2014]

Anonim. 2010. http://archieves.ekon.go.id). [Diakses tanggal 14 Desember 2014]