Biografi Umar Bin Khattab

8

Transcript of Biografi Umar Bin Khattab

Page 1: Biografi Umar Bin Khattab
Page 2: Biografi Umar Bin Khattab

Biografi Umar Bin Khattab

Beliau adalah Umar bin Al-Khathab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin

Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Lu’ai, Abu Hafs Al-‘Adawi. Julukan beliau

adalah Al-Faruq.

Adapun ibunya bernama Hantamah bin Hisyam bin Al-Mughirah, kakak dari Abu Jahal bin

Hisyam.

Ibnu Katsir berkata, “Jumlah seluruh anak Umar adalah empat belas, yaitu: Zaid yang

sulung, Zaid yang bungsu, Ashim, Abdullah, Abdurrahman yang sulung, Abdurrahman yang

pertengahan, Az-Zubai bin Bakkar─yaitu Abu Syahmah, Abdurrahman yang bungsu,

Ubaidullah, Iyadh, Hafsah, Ruqayyah, Zainab, Fathimah. Jumlah seluruh istri Umar yang

pernah dinikahi pada masa Jahiliyah dan Islam, baik yang diceraikan ataupun yang ditinggal

wafat sebanyak tujuh orang.

Umar masuk Islam berusia dua puluh tujuh tahun, beliau mengikuti perang Badar dan

seluruh peperangan yang terjadi setelahnya bersama Rasulullah. Beliau juga pernah diutus

untuk berangkat bersama sebahagian tentara untuk memata-matai dan mencari informasi

tentang musuh, terkadang menjadi pemimpin dalam tugas ini.

Beliaulah yang pertama kali digelari Amirul Mukminin. Beliaulah yang pertama kali

membuat penanggalan Hijriyah, mengumpulkan manusia untuk shalat tarawih berjama’ah.

Beliaulah orang yang pertama kali berkeliling di malam hari mengontrol rakyatnya di

Madinah. Beliaulah yang pertama kali membawa tongkat pemukul untuk mendera peminum

khamr delapan puluh kali cambukan, khalifah yang banyak melakukan penaklukan, pertama

kali membentuk tentara resmi, membuat undang-undang perpajakan, menentukan gaji

tetap, menempatkan para qadhi, dll.

Fadhilah dan Keutamaannya

Umar adalah penduduk surga. Diriwayatkan dari Said Ibnu Musayyab bahwa Abu

Hurairah berkata, “Ketika berada disisi Rasulullah, tiba-tiba beliau berkata, ‘Sewaktu tidur

aku bermimpi seolah-olah aku berada di surga. Kemudian aku melihat seorang wanita

berwudhu disamping sebuah istana, maka aku bertanya, ‘Milik siapa istana ini?’ Mereka

menjawab, ‘Miliki Umar.’ Maka aku teringat akan kecemburuan Umar, segera aku menjauhi

istana itu.’” Umar menangis dan berkata, “Demi Allah, mana mungkin aku akan cemburu

padamu wahai Rasulullah?”

Page 3: Biografi Umar Bin Khattab

Diriwayatkan Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

menaiki gunung Uhud beserta Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Maka tiba-tiba gunung itu

berguncang, segeralah Rasulullah memukulkan kakinya dan berkata, “Diamlah wahai Uhud,

sesungguhnya di atasmu hanyalah seorang nabi, shiddiq, dan dua orang syahid.”

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Kami menjadi kuat sejak Umar masuk Islam.” Umar

Adalah Sahabat yang Mendapat Ilham Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian

terdapat sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila seorang umatku

mendapatkannya, maka Umarlah orangnya.”

Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah,

dia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari

Bani Israil ada yang diberikan ilham walaupun mereka bukan nabi, jika salah seorang dari

umatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya."

Wibawa Umar

Diriwayatkan dari Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqash dari ayahnya, ia berkata,

“Umar bin Al-Khathab memohon agar diizinkan masuk ke rumah Rasulullah. Ketika itu, ada

beberapa orang wanita dari Quraisy sedang berbincang-bincang dengan Rasulullah dan

mereka berbicara dengan nada suara yang keras melebihi suara Rasulullah. Ketika Umar

masuk, mereka segera berdiri dan menurunkan hijab. Setelah diberi izin, Umar masuk ke

rumah Rasulullah sementara Rasulullah tertawa. Umar bertanya, Apa yang membuat Anda

tertawa wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Aku heran terhadap wanita-wanita yang

berada di sisiku ini. Ketika mereka mendengar suaramu, segera mereka berdiri menarik

hijab.” Umar berkata, “Sebenarnya engkau yang lebih layak mereka segani wahai

Rasulullah.” Kemudian Umar berbicara kepada mereka, “Wahai para wanita yang menjadi

musuh bagi nafsunya sendiri, bagaimana kalian segan terhadap diriku dan tidak segan

terhadap Rasulullah?” Mereka menjawab, “Ya, sebab engkau lebih keras dan lebih kasar

daripada Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Jangan memulai pembicaraan wahai Ibnul

Khathab. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya

tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali dia akan mencari jalan

lain yang tidak engkau lalui.

Dalam riwayatkan yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar, dan yang paling tegas dalam

menegakkan agama Allah adalah Umar.”

Page 4: Biografi Umar Bin Khattab

Kekuasaan saat pemerintahan

Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam

mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia

(yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil

alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utaradan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).

Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini.

Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskuspada tahun 636, 20 ribu pasukan

Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan

Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil

mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar

pada pertempuran Qadisiyyah (th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu,

jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan

berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad

Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, pasukan

Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota

oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja (Church of the Holy

Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja

tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia salat.

Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat

kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru

ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah

kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil

Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum

Islam.

Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup

dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana.Pada sekitar

tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan

bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.

Keadaan Umar bin Khathab

Page 5: Biografi Umar Bin Khattab

Umar pernah berkata, “Tidak halal bagiku harta yang diberikan Allah kecuali dua

pakaian. Satu untuk dikenakan di musim dingin dan satu lagi dikenakan untuk musim panas.

Adapun makanan untuk keluargaku sama saja dengan makanan orang-orang Quraisy pada

umumnya, bukan standar yang paling kaya di antara mereka. Aku sendiri hanyalah salah

seorang dari kaum muslimin.”

Jika menugaskan para gubernurnya, Umar akan menulis perjanjian yang disaksikan

oleh kaum Muhajirin. Umar menyaratkan kepada mereka agar tidak berpakaian yang halus,

dan tidak menutup pintu rumahnya kepada rakyat yang membutuhkan bantuan. Jika mereka

melanggar pesan ini, maka akan mendapatkan hukuman.”

Mu’awiyah bin Abu Sufyan berkata, “Adapun Abu Bakar, ia tidak sedikit pun

menginginkan dunia dan dunia juga tidak ingin datang menghampirinya. Sedangkan Umar,

dunia datang menghampirinya namun dia tidak menginginkannya. Adapun kita bergelimang

dalam kenikmatan dunia.”

Pernah Umar dicela dan dikatakan kepadanya, “Alangkah baiknya jika engkau

memakan makanan yang bergizi tentu akan membantu dirimu supaya lebih kuat membela

kebenaran.” Maka Umar berkata, “Sesungguhnya aku telah meninggalkan kedua sahabatku

(Rasulullah dan Abu Bakar) dalam keadaan tegar (tidak terpengaruh dengan dunia) maka

jika aku tidak mengikuti ketegaran mereka, aku takut tidak akan dapat mengejar kedudukan

mereka.”

Anas berkata, “Antara dia bahu dari baju Umar, terdapat empat tambalan, kainnya

ditambal dengan kulit. Pernah beliau khutbah di atas mimbar mengenakan pakaian yang

memiliki dua belas tambalan. Ketika melaksanakan ibadah haji, beliau hanya menggunakan

enam belas dinar, sementara beliau berkata kepada anaknya, ‘Kita terlalu boros dan

berlebihan.’”

Pada tahun paceklik dan kelaparan, beliau tidak pernah makan kecuali roti dan

minyak hingga kulit beliau berubah menjadi hitam. Beliau berkata, “Akulah sejelek-jelek

penguasa apabila aku kenyang sementara rakyatku kelaparan.” Pada wajah beliau terdapat

dua garis hitam disebabkan banyak menangis. Terkadang beliau mendengat ayat Allah dan

jatuh pingsan karena perasaan takut, hingga terpaksa diangkat kerumah dalam keadaan

pingsan. Kemudian kaum muslimin menjenguk beliau beberapa hari, padahal beliau tidak

memiliki penyakit yang membuat beliau pingsan kecuali perasaan takutnya.

Page 6: Biografi Umar Bin Khattab

Kisah Terbunuhnya Umar

Amru bin Maimun berkata, “Pada pagi hari terbunuhnya Umar, aku berdiri dekat

sekali dengan Umar. Penghalang antara aku dan beliau hanyalah Abdullah bin Abbas.

Kebiasaannya, jika beliau berjalan disela-sela shaf, beliau selalu berkata, ‘Luruskan!’ Setelah

melihat barisan telah rapat dan lurus, beliau maju dan mulai bertakbir. Pada waktu itu

mungkin beliau sedang membaca surat Yusuf atau An-Nahl ataupun surat lainnya pada

rakaat pertama hingga seluruh jama’ah hadir berkumpul. Ketika beliau bertakbir, tiba-tiba

aku mendengar beliau menjerit, ‘Aku dimakan anjing (aku ditikam).’

Ternyata beliau ditikam oleh seorang budak, kemudian budak kafir itu lari dengan

membawa pisau belati bermata dua. Setiap kali melewati orang-orang, dia menikamkan

belatinya ke kanan maupun ke kiri hingga menikam tiga belas orang kaum muslimin dan

tujuh di antaranya meninggal. Ketika salah seorang dari kaum muslimin melihat peristiwa

itu, ia melemparkan burnus (baju berpenutup kepala) untuk menangkapnya. Ketika budak

kafir itu yakin bahwa dia akan tertangkap, dia langsung bunuh diri. Umar segera menarik

tangan Abdurrahman dan menyuruhnya maju menjadi imam. Siapa saja yang berdiri

dibelakang Umar pasti akan melihat apa yang aku lihat. Adapun orang-orang yang berada

disudut-sudut masjid, mereka tidak tahu apa yang telah terjadi, hanya saja mereka tidak

mendengar suara Umar. Di antara mereka ada yang mengatakan, Subhanallah.’

Maka akhirnya Abdurrahman yang menjadi imam shalat mereka dan ia sengaja

memendekkan shalat. Selesai orang-orang mengerjakan shalat, Umar berkata, ‘Wahai Ibnu

Abbas, lihatlah siapa yang telah menikamku.’ Ibnu Abbas pergi, sesaat kemudian kembali

sambil berkata, ‘Pembunuhmu adalah budak milik Al-Mughirah.’ Umar bertanya, ‘Budaknya

yang lihai bertukang itu?’ Ibnu Abbas menjawab, ‘Ya.’ Umar berkata, ‘Semoga Allah

membinasakannya. Padahal aku telah menyuruhnya kepada kebaikan. Alhamdulillah yang

telah menjadikan sebab kematianku di tangan orang yang tidak beragama Islam. Engkau

dan ayahmu (Abbas) menginginkan agar budak-budak kafir itu banyak tinggal di Madinah.’”

Umar wafat tiga hari setelah peristiwa itu, beliau dikebumikan pada hari Ahad di awal

bulan Muharram tahun 24 Hijriyah dan dikebumikan di kamar Nabi shallallahu ‘alaihi

wasallam disamping Abu Bakar setelah mendapat izin dari Ummul Mukminin Aisyah. Abu

Ma’syar berkata, “Umar terbunuh pada tanggal 25 Dzulhijjah tepat penghujung tahun 23

Hijriyah. Masa kekhalifahannya adalah 10 tahun 6 bulan 4 hari. Setelah itu Utsman diba’iat

menjadi khalifah.”

Umar wafat saat ia berumur 63 tahun, dan dalam riwayat yang lain beliau wafat

ketika berusia 57 tahun.

Page 7: Biografi Umar Bin Khattab

Kematian Umar Versi Lain

Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah salah seorang warga Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara digdaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.Semasa Umar masih hidup Umar meninggalkan wasiat yaitu:1. Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.2. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.3. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah ALLAH SWT. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamuselain ALLAH SWT.4. Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.5. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi ,dan penuh penyesalan.6. Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.