Biogas limbah canang

5
Pembuatan Biogas dari Limbah Pandan pada Canang di Bali I. Pendahuluan Pada saat ini kebutuhan akan bahan bakar semakin menigkat dan terus akan meningkat. Hal ini dikarekan pertubuhan masayarakat yang tinggi dan juga laju kebutuhan akan alat-alat yang membutuhkan konsumsi bahan bakar akan semakin meningkat. Saat ini kebutuhan bahan bakar kita disuplai 30% dari gas alam, kebutuhan akan bahan bakar ini melebihi sumber cadangan bahan bakar yang baru. Bila bahan bakar tidak dapat terpenuhi tentu sektor industri dan rumah tangga pasti akan terkena dampak yang paling besar. Indonesia saat ini masih menggunakan instalasi pembangkit tenaga konvensional yakni, batu bara, Gas alam dan minyak bumi untuk mensuplai kebutuhan bahan bakarnya. Hydropower dan solar power juga telah dipakai oleh pemerintah Indonesia, sebagai alternatif energi untuk memenuhi kebutuhannya akan energi, tetapi masih terbatas kapasitasnya dikarenakan lahan yang sulit terjangkau oleh pembangunan. Untuk itu para peneliti telah mengembangkan metode yang baru untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar ini dengan, salah satu caranya adalah Biokonversi atau yang kita lebih kenal sekarang dengan nama populer Biogas. Mengapa cara ini dipilih? Cara ini dipilih dikarenakan bahan bakunya adalah limbah yang sudah tidak terpakai lagi, mudah didapat dan jumlahnya sangat melimpah, yakni samapah-sampah organic yang biasanya berasal dari sampah rumah tangga dan sisa-sisa sampah dari pasar tradisional. Biokonversi ini telah CH4 (metana) dari reaksi penguraian dari sampah organik dengan bakteri anaerob. Gas yang dihasilkan oleh sampah organik nabati sekitar tujuh kali lebih besar dari sampah organik hewani. Selain gas CH4 (Metana), Biokonversi juga

description

baca sendiri yee..

Transcript of Biogas limbah canang

Pembuatan Biogas dari Limbah Pandan pada Canang di Bali

I. PendahuluanPada saat ini kebutuhan akan bahan bakar semakin menigkat dan terus akan meningkat. Hal ini dikarekan pertubuhan masayarakat yang tinggi dan juga laju kebutuhan akan alat-alat yang membutuhkan konsumsi bahan bakar akan semakin meningkat. Saat ini kebutuhan bahan bakar kita disuplai 30% dari gas alam, kebutuhan akan bahan bakar ini melebihi sumber cadangan bahan bakar yang baru. Bila bahan bakar tidak dapat terpenuhi tentu sektor industri dan rumah tangga pasti akan terkena dampak yang paling besar. Indonesia saat ini masih menggunakan instalasi pembangkit tenaga konvensional yakni, batu bara, Gas alam dan minyak bumi untuk mensuplai kebutuhan bahan bakarnya. Hydropower dan solar power juga telah dipakai oleh pemerintah Indonesia, sebagai alternatif energi untuk memenuhi kebutuhannya akan energi, tetapi masih terbatas kapasitasnya dikarenakan lahan yang sulit terjangkau oleh pembangunan. Untuk itu para peneliti telah mengembangkan metode yang baru untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar ini dengan, salah satu caranya adalah Biokonversi atau yang kita lebih kenal sekarang dengan nama populer Biogas. Mengapa cara ini dipilih? Cara ini dipilih dikarenakan bahan bakunya adalah limbah yang sudah tidak terpakai lagi, mudah didapat dan jumlahnya sangat melimpah, yakni samapah-sampah organic yang biasanya berasal dari sampah rumah tangga dan sisa-sisa sampah dari pasar tradisional. Biokonversi ini telah CH4 (metana) dari reaksi penguraian dari sampah organik dengan bakteri anaerob. Gas yang dihasilkan oleh sampah organik nabati sekitar tujuh kali lebih besar dari sampah organik hewani. Selain gas CH4 (Metana), Biokonversi juga menghasilkan produk sampingan yakni CO2, H2S, dan H2O. Dilihat dari permasalahan diatas maka dapat dikatakan bahwa semua limbah organik nabati dapat menghasilkan gas CH4 dan produk-produk lain (Kimia untuk Universitas jilid 2 1992, Keenan-Kleinefelter-Wood,359). Limbah daun pandan sisa sembahyang orang Hindu biasanya langsung dibuang satu hari setelah sembahyang, padahal limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai Biogas. Limbah canang ini sangat melimpah sekali di pulau Bali khususnya daerah Badung dan Denpasar. Jika limbah ini dimanfaatkan dengan baik akan dapat mengurangi kebutuhan kita akan bahan bakar yang berasal dari gas alam, batu bara, dan minyak bumi yang semakin lama semakin menipis.

II.GAGASANDewasa ini kita telah banyak sekali mengkonsumsi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa sadar akan berkurangnya cadangan bahan bakar untuk generasi yang akan datang. Pada saat ini adalah era modern atau globalisasi yang berarti juga era teknologi yang sangat canggih. Dimana semua orang mendapatkan hal-hal yang serba instan atau cepat. Contoh hal ini adalah kendaraan dan suplai energi listrik. Semua Negara mau tidak mau harus mempersiapkan diri dengan era globalisasi atau era teknologi tidak terkecuali di Indonesia, khususnya di Bali, kita tahu bali adalah daerah pariwisata yang sangat tersohor di dunia dan Bali juga dikenal sebagai pulau yang mayoritas penduduknya memeluk agama hindu yang sangat teguh memegang adat dan kebudayaan mereka. Sekarang balisudah berubah khususnya di daerah Badung dan juga Denpasar. Saat ini mulai bermunculan Hotel, Diskotik, Mall, dan gedung-gedung lainnya yang telah menggeser persawahan di daerah ini. Turis-turis dari mancanegara yang banyak berdatangan ke pulau bali ini memaksa terjadinya akulturasi budaya, yakni budaya modern dalam hal bergaya hidup. Hari ini di denpasar dan badung sering terjadi kemacetan walaupun tidak separah di ibu kot kita Jakarta, tetapi ini membuktikan bahwa pertumbuhan kendaraan di bali sangat tinggi dan juga konsumsi bahan bakar yang meningkat. Di lain sisi penduduk bali yang sangat religius tetap memegang adat kebudayaannya, seperti sembahyang, tarian dan sebagainya. Mereka beribadah dengan menggunakan canang yang berisi berbagai bunga dan irisan daun pandan. Rata-rata orang hindu sembahyang tiga kali sehari, berarti mereka minimal membutuhkan 3 canang. Namun setelah satu hari canang ini menjadi limbah organik yang tidak terpakai. Maka dari hal ini kami menggunakan sisa daun pandan pada limbah canang sebagai biogas.Solusi yang pernah ada sebelumnya adalah limbah canang dipakai sebagai campuran pembuatan batu bata, tetapi solusi ini tidak serta merta mengurangi limbah canang secara signifikan di daerah denpasar dan badung. Solusi yang kami ajukan ini tentunya atas dasar biokonversi yang dapat mudah diterapkan dalam masyarakat kita. Jika kita dapat menerapkannya tentu limbah canang yang melimpah dapat dimanfaatkan secara maksimal dan menambah cadangan bahan bakar masa depan kita.Kami juga akan bkerja sama dengan pihak-pihak pemerintah untuk mengembangkan biokonversi kami agar dapat dilakukan dalam sekala besar sehingga dapat menjadi proyek percontohan bagi orang lain. Kami juga membutuhkan kontibusi masyarakat (khusunya warga Hindu) untuk menyimpan limbah canangnya agar dapat dikonversi menjadi biogas. Selanjutnya kami akan memulai mengambil sampel daun pandan dari limbah canang dan mereaksikannya dalam tabung reaksi sederhana buatan kami sendiri untuk menghasilkan gas metana.

III.KesimpulanBiogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian limbah organik cair maupun padat dan hewani atau nabati. Hasil penguraiannya adalah gas CH4 dan CO2 paling banyak dan produk samping lain yakni, H2S,SO2,dan H2O dalam jumlah yang lebih kecil. Untuk itu hasil penguraian harus dipasahkan dulu dengan reaksi kimia tertentu yang didapat dari pengetahuan kimia analisis. Implemetasi awal akan kami salurkan kepada kebutuhan rumah tangga dan jika memungkinkan kami akan mengembangkannya ke mesin kendaraan yang sudah dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas dan tidak menutup kemungkinan untuk pembangkit tenaga listrik juga.

DAFTAR PUSTAKA

W. Keenan, Charles, C. Kleinfelter, Donald & H. Wood, Jesse 1992,Ilmu Kimia untuk Untuk, knoxville, Tennessee.Enster, L. 1992. Molecular Mechanisms in Bioeneretics. Elsevier