BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

5
Slltjipto ISSN 0216 - 3128 317 BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA PEMANOAR~ / Y PADA IKAN NILA SERTA SEDIMEN DI DALAM BAK PENGOLAHAN AKHIR AIR BUANGAN DI P3TM-BATAN YOGYAKARTA Sutjipto Pllslitballg Tekllologi Maju BATAN, Yogyakarta. ABSTRAK BJOAKUMULAS1 DAN DISTRIBUSI RADJONUKLIDA PEMANCAR 13 / r PADA IKAN N1LA SERTA SED/MEN Dl DALAM BAK PENGOLAHAN AKHIR AIR BUANGAN DI P3TM-BATAN YOGYAKARTA. Telah di/akukall pelleliliall bioakumi/asi dall distribusi radiolluklida pemallcar 13/ r pada ikalllli/a (Ti/apia muzambica) serta sedimell di P3TM-BATAN Yogyakarta. Pelleliliall ini di/akukan dengan tujuan untuk mellgetahui bioakztllzi/asi dan distribusi radionuklida pemallcar 13 / r pada ikan ni/a maupun sedimell. Pellgambi/all cup/ikall, preparasi maupull analisisllya mengacu pada prosedur analisis cuplikan radioaktivilas lingkztllgan. Alat yallg digullakall adalah alat cacah 13 lataI' relldah modifikasi P3TM-BA TAN Yogyakarta dellgall deleklor GM dall speklromeler r bua/all Orlec dellgan deteklor Ge(U). Hasi/ yallg diperoleh melllmjukkall bahwa flukluasi harga faktor bioakumulasi gross 13 maupull r (Pb-2I2; TI-208 dan K-40) pada ikall ni/a ada kaitallllya dellgall waktu paruh biologis (TbJ/J). Faktor bioakumulasi gross 13 maupun r (K-40) tertillggi pada ikall IIi/a diperoleh pada saat pellgambi/all seri ke 2 (J 7 Juli 200 I), yailu sebesar 5,03 dall 3,39 L/g. Flukluasi faktor distribusi gross 13 maupzm r (Pb-2I2; T/-208 dall K-40) pada sedimen dikarellakall oleh sifat atau keadaan masillg-masillg sedimen. Faklor dislribusi gross 13 maupun r (K-40) terlillggi pada sedimell diperoleh juga pada saal pellgambi/all seri ke 2, yailu sebesar 2 I ,43 dall 4,38 L/g. Radiolluklida pemallcar 13 (gross 13) lebih cellderzmg terdistribusi ke sedimell, sedangkall ulltuk Iluk/ida pemallcar r (Pb-2I2; TI-208 dall K-40) baik faktor bioakumulasi mauplllz distribusinya hampir sama. Kata kUllci : IJiokzlllllllasi, biodistribusi. ABSTRACT BIOACCUMULATION AND D/SRIBUTION OF 13 / rEMITTER RADJONUCLIDES ON NILA FISH (TILAPIA MUZAMBICA) AND SED/MEN IN THE WASTEWATER ENDING RECEIVING-STATION BASIN ON THE RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTRE FOR ADVANCED TECHNOLOGY YOGYAKARTA NA TlONAL NUCLEAR ENERGY. IJioaccumulation alld distributioll of 13 / r radionue/ides 011 IIi/a fish (Ti/apia muzambica) alld sedimell samples ill the wastewater elldillg receivillg-stalioll basill on The research And Development Centre For Advallced Techllology Yogyakarla Naliollal Nue/ear Energy have been studied. This research was performed to determine both the bioaccumulation alld distribution factor of 13 / remitter radiollue/ides 011 ni/a fish (Ti/apia muzambica) and sedimell. Samples takell, preparatioll alld allalysis of the wastewater, sedimell alld biola (IIi/a fish) ill the wastewater elldillg receivillg-station basill are based 011 the procedures of environmental radioactivity allalysis. The illstrulI/ents used for the allalysis radioactivity was low level 13 corm tel' modified P3TM-IJA TAN Yogyakarta wilh detector GM and r spectroll/eler made ill Ortec with detector Ge(U). 71ze resulls showed that Ihe fluctuatioll of bioacculI/ulalioll factor value of 13 / r (Pb-2 12; TI-208 and K-40) Oil the ni/a fish relate to biological half-life. The lziglziest bioaccumulatioll factor either gross 13 or r (K-40) 011 the Ilila fish to be foulld on the samples takell from series-2 (July, /7, 2001) were 5,03 alld 3,39 L/g. The flucluatioll distributioll factor either gross 13 or r (K-40) 011 the sedimell caused the characteristic of ils sedimen. The highiesl distribution factor eilher gross 13 or r (K-40) 011 the sedimell also to be foulld 011 the samples taken from series-2 (July, 17, 2001) were 21,43 dall 4.38 L/g. The distributioll radionue/ide of 13 emitter (gross 13) more hallgillg over to sedimell, whereas either bioaccwllulation or distribulion factor for radiollue/ide of r (Pb-2 12; T/-208 alld K-40) ell/iller aill/ost the same. Keywords: IJioacculI/ulatioll, biodistriblltioll. PENDAHULUAN Pada awal dibangunnya Pusat Penelitian Dan Pcngcmbangan Teknologi Maju Badan Tenaga Nuklir Nasional (P3TM-BATAN) di Yogyakarta, sorotan masyarakat akan selalu ada terhadap kemungkinan adanya pencemaran lingkungan. Untuk menjawab kemungkinan adanya sorotan tersebut P3TM mcnganut azas zero release di dalam kegiatan pengelolaan limbah baik yang Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Transcript of BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · slltjipto issn 0216 - 3128 317 bioakumulas~ dan distribusi radionuklida

Slltjipto ISSN 0216 - 3128 317

BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDAPEMANOAR~/ Y PADA IKAN NILA SERTA SEDIMEN DIDALAM BAK PENGOLAHAN AKHIR AIR BUANGAN DIP3TM-BATAN YOGYAKARTA

SutjiptoPllslitballg Tekllologi Maju BATAN, Yogyakarta.

ABSTRAK

BJOAKUMULAS1 DAN DISTRIBUSI RADJONUKLIDA PEMANCAR 13 / r PADA IKAN N1LA SERTASED/MEN Dl DALAM BAK PENGOLAHAN AKHIR AIR BUANGAN DI P3TM-BATAN YOGYAKARTA.

Telah di/akukall pelleliliall bioakumi/asi dall distribusi radiolluklida pemallcar 13/ r pada ikalllli/a (Ti/apiamuzambica) serta sedimell di P3TM-BATAN Yogyakarta. Pelleliliall ini di/akukan dengan tujuan untuk

mellgetahui bioakztllzi/asi dan distribusi radionuklida pemallcar 13 / r pada ikan ni/a maupun sedimell.Pellgambi/all cup/ikall, preparasi maupull analisisllya mengacu pada prosedur analisis cuplikan

radioaktivilas lingkztllgan. Alat yallg digullakall adalah alat cacah 13 lataI' relldah modifikasi P3TM-BA TAN

Yogyakarta dellgall deleklor GM dall speklromeler r bua/all Orlec dellgan deteklor Ge(U). Hasi/ yallg

diperoleh melllmjukkall bahwa flukluasi harga faktor bioakumulasi gross 13 maupull r (Pb-2I2; TI-208 dan

K-40) pada ikall ni/a ada kaitallllya dellgall waktu paruh biologis (TbJ/J). Faktor bioakumulasi gross 13

maupun r (K-40) tertillggi pada ikall IIi/a diperoleh pada saat pellgambi/all seri ke 2 (J 7 Juli 200 I), yailu

sebesar 5,03 dall 3,39 L/g. Flukluasi faktor distribusi gross 13 maupzm r (Pb-2I2; T/-208 dall K-40) padasedimen dikarellakall oleh sifat atau keadaan masillg-masillg sedimen. Faklor dislribusi gross 13 maupun r(K-40) terlillggi pada sedimell diperoleh juga pada saal pellgambi/all seri ke 2, yailu sebesar 2 I ,43 dall

4,38 L/g. Radiolluklida pemallcar 13 (gross 13) lebih cellderzmg terdistribusi ke sedimell, sedangkall ulltuk

Iluk/ida pemallcar r (Pb-2I2; TI-208 dall K-40) baik faktor bioakumulasi mauplllz distribusinya hampirsama.

Kata kUllci : IJiokzlllllllasi, biodistribusi.

ABSTRACT

BIOACCUMULATION AND D/SRIBUTION OF 13 / rEMITTER RADJONUCLIDES ON NILA FISH(TILAPIA MUZAMBICA) AND SED/MEN IN THE WASTEWATER ENDING RECEIVING-STATIONBASIN ON THE RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTRE FOR ADVANCED TECHNOLOGY

YOGYAKARTA NA TlONAL NUCLEAR ENERGY. IJioaccumulation alld distributioll of 13 / r radionue/ides011 IIi/a fish (Ti/apia muzambica) alld sedimell samples ill the wastewater elldillg receivillg-stalioll basill onThe research And Development Centre For Advallced Techllology Yogyakarla Naliollal Nue/ear Energyhave been studied. This research was performed to determine both the bioaccumulation alld distribution

factor of 13 / remitter radiollue/ides 011 ni/a fish (Ti/apia muzambica) and sedimell. Samples takell,preparatioll alld allalysis of the wastewater, sedimell alld biola (IIi/a fish) ill the wastewater elldillgreceivillg-station basill are based 011 the procedures of environmental radioactivity allalysis. The

illstrulI/ents used for the allalysis radioactivity was low level 13 corm tel' modified P3TM-IJA TAN Yogyakartawilh detector GM and r spectroll/eler made ill Ortec with detector Ge(U). 71ze resulls showed that Ihe

fluctuatioll of bioacculI/ulalioll factor value of 13 / r (Pb-2 12; TI-208 and K-40) Oil the ni/a fish relate to

biological half-life. The lziglziest bioaccumulatioll factor either gross 13 or r (K-40) 011 the Ilila fish to befoulld on the samples takell from series-2 (July, /7, 2001) were 5,03 alld 3,39 L/g. The flucluatioll

distributioll factor either gross 13 or r (K-40) 011 the sedimell caused the characteristic of ils sedimen. Thehighiesl distribution factor eilher gross 13 or r (K-40) 011 the sedimell also to be foulld 011 the samples taken

from series-2 (July, 17, 2001) were 21,43 dall 4.38 L/g. The distributioll radionue/ide of 13 emitter (gross13) more hallgillg over to sedimell, whereas either bioaccwllulation or distribulion factor for radiollue/ideof r (Pb-2 12; T/-208 alld K-40) ell/iller aill/ost the same.Keywords: IJioacculI/ulatioll, biodistriblltioll.

PENDAHULUAN

Pada awal dibangunnya Pusat Penelitian DanPcngcmbangan Teknologi Maju Badan TenagaNuklir Nasional (P3TM-BATAN) di Yogyakarta,

sorotan masyarakat akan selalu ada terhadapkemungkinan adanya pencemaran lingkungan.Untuk menjawab kemungkinan adanya sorotantersebut P3TM mcnganut azas zero release didalam kegiatan pengelolaan limbah baik yang

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 2: BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · slltjipto issn 0216 - 3128 317 bioakumulas~ dan distribusi radionuklida

318 ISSN 0216 - 3128 Sutjipto

TATAKERJA

Alat yallg digullakall

Tungku pemanas (furnace), Cawan sertalumpang porselin, Wadah stainless steel, Freezer,

Labu Ukur, Timbangan analitik, Alat cacah p latarrendah serta spektrom~ter 'Ydengan detektor GMdan Ge(Li).

Sedimen di dasar perairan dapatmengakumulasi radionuklida yang tersebar dibadan air perairan dengan konsentrasi lebih tinggidi bandingkan perairan itu sendiri, sedangkan ikanmerupakan indikator biologi radioaktivitaslingkungan serta tingkat polusi perairan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menelitimengenai bioakumulasi dan distribusi radionuklida

pemancar p / 'Ypada ikan nila maupun sedimen didalam bak pengolahan akhir air buangan di P3TM­BAT AN yang berguna sebagai data demensilingkungan untuk perhitungan-perhitunganselanjutnya di dalam pengelolaan lingkungan.

Pellgumpulall cuplikall

Pengumpulan cuplikan sedimen, air buangandan ikan nila dari bak kontrol pada sistem saluranterpadu P3TM-BATAN dengan kode W.22.03 (bakkontrol penampungan/pengolahan akhir airbuangan) dilakukan pada 20 Februari (seri-l), 17Juli (seri-2) dan 4 September 2001 (seri-3).

Untuk air buangan bak kontrol diambil 10 Lpada kedalaman 100 rom di bawah permukaan air,ikan nila 2 Kg serta sedimen diambil dari dasar bak

W.22.03. Pada s~) pengambilan hinggapenyimpanan sebelum di anal isis, cuplikan sedimendimasukkan ke dalam wadah plastik / botol yangtelah dicuci dengan HNO) (1: 1) kemudian dibilasberturut-turut dengan aquades dua kali, aseton danmethanol; masing-masing cuplikan air buangansegera diasamkan dengan HNO) pekat untukmencegah tumbuhnya mikroorganisme maupunpenyerapan radionuklida oleh dinding bejana(jerigen) sedangkan masing-masing cuplikan ikannila dimasukkan ke dalam kantong plastik lalu ke

dalam/ radioaktivitas....

Cs adalah kepekatansedimen.

FD

•..

FB

=52=~•..

K2CM

radioaktif maupun non radioaktif artinya tidak adalimbah yang dibuang ke lingkungan. Khususpenanganan mengenai air buangan yang berasaldari hasil proses pencucian peralatan yangdigunakan kegiatan penelitian, P3TM telahmembangun sistem saluran terpadu antarlaboratorium yang bermuara pada bakpenampungan/pengolahan akhir air buangan.

Salah satu dampak pelbagai jenis kegiatanadalah perubahan kondisi badan dan mutu air didalamnya, baik pada badan air yang bersangkutanmaupun pada pada badan air jauh di hilirnya.Perubahan mutu air dapat disebabkan olehpencemaran, baik pencemaran fisik, fisiologik,kimia maupun biologik. Mutu air adalahkarakteristik mutu yang dibutuhkan untukpemanfaatan tertentu dari sumber-sumber air.

Pencemaran adalah . masuknya ataudimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dankomponen lain ke dalam lingkungan dan atauberubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatanmanusia dan atau proses alam, sehingga kualitaslingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan lingkungan menjadi kurang atautidak dapat berfungsi lagi sesuai denganperuntukkannya (ANONIM, 2001)(1). Pencemaranyang terjadi dapat ditanggulangi dengan teknologipengolahan yang meminimalkan pencemaran, yaitumengupayakan tercapainya ambang batas yangdiinginkan manusia dan kehidupan lainnya, agartetap dalam keserasian pola pembangunan dankonservasi lingkungan yang berkesinambungantetap terkendali (RY AD! dan SLAMET, 1984)(2).

Rroses bioakumulasi dapat dilihat sebagaisuatu keseimbangan antara dua proses kinetika,pengambilan dan depurasi (pelepasan) seperti yangdiukur dengan tetepan laju tingkat pertama KI danK]. Faktor bioakUmulasi (Fs) adalah angkabanding kepekatan/radioaktivitas pencemar dalammakhluk hidup dengan kepekatan lingkungansekeliling ketika kepekatan di dalam makhluk hidupterse but pada keadaan siaga yang dapat dirumuskansebagai berikut :

........Cs dan eM adalah kepekatan pencemar dan

lingkungan pada keseimbangan.

Analog dengan perumusan faktorbioakumulasi, maka faktor distribusi merupakanangka banding kepekatan/radioaktivitas pencemardalam sedimen dengan kepekatan lingkungansekeliling, sehingga rumusnya menjadi :

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 3: BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · slltjipto issn 0216 - 3128 317 bioakumulas~ dan distribusi radionuklida

Sutjipto ISSN 0216 - 3128 319

dalam kotak gabus yang telah diberi es balokselanjutnya disimpan dalamfreezer di laboratorium.

Preparasi cuplikall

Keperluan analisis radioaktivitas ~ (gross) dan y

Preparasi cuplikan air buangan dan bakkontrol dengan W.22.03 dilakukan sebagai berikut,tuangkan rnasing-rnasing cuplikan ke dalam cawanporselin kemudian diuapkan di atas kompor listrikhingga volume tinggal kurang lebih 10 mL. Residuyang didapatkan dituangkan sedikit demi sedikit diatas planset sambil dikeringkan di bawah lampuinfra merah, serta residu yang masih tersisadibersihkan menggunakan HN03 0,1 N. Untukcuplikan ikan nila dari bak kontrol seperti terse butdi atas preparasinya dilakukan dengan carapengabuan hingga didapat berat abu untukkeperluan ana lis is sebesar 25 - 50 gram. Cuplikansedimen dari bak yang sarna diambil 100 - 250 mgselanjutnya dikeringkan dalam pemanas pada suhu105 0 C lalu ditimbang (berat kering), kemudiandihaluskan dengan jalan menggerus dalam mortarsambil dibersihkan dari batu-batuan dan limbah

organik. Langkah selanjutnya dilakukanpengayakan dengan ayakan 2 rom (10 mesh),kemudian ditimbang (berat kering halus) dandirnasukkan ke dalam botol / wadah plastik dan siapuntuk diana lis is.

Pencacahan serta perhitungan radioaktivitas ~(gross) dan y

Setelah preparasi cuplikan air buangan daribeberapa bak kontrol, ikan serta sedimen dari bakkontrol kode W.22.03 selesai, selanjutnyadilakukan pencacahan serta analisis terhadapradioaktivitas ~ (gross) menggunakan alat cacah ~latar rendah modifikasi P3TM-BA T AN Yogyakarta

dengan detektor GM sedangkan untukradioaktivitas y menggunakan spektrometer y

buatan Ortec dengan detektor Ge(Li). Adapun

perhitungan radioaktivitas ~ (gross) dan y menurutprosedur analisis radioaktivitas lingkungan(BAT AN, 1998)(4).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bioakumuklasi adalah pengambilan dan

retensi pencemar oleh makhluk hidup darilingkungan melalui suatu mekanisme atau lintasan.Retensi suatu pencemar bergantung pada waktuparuh biologisnya. Jadi suatu pencernar harusmenunjukkan daya tahan yang relatif tinggiterhadap penghancuran atau pembuangan olehrnakhluk hidup untuk memungkinkan waktupengambilan yang cukup agar tercapai kepekatanyang tinggi. Pengambilan dan retensi olehrnakhluk hidup mengakibatkan peningkatankepekatan yang dapat memiliki pengaruh yangmerusak. Proses ini dapat terjadi oleh penyerapanlangsung dari lingkungan sekeliling ataupenyerapan suatu pencemar dalam makhluk hidupbahan makanan. Pencemar dalam makhluk hidupbahan makanan dapat timbul dari sumber yangsarna. Jadi dalam suatu rantai rnakanan alamiah,

pencernar dapat dipindahkan dari satu tingkat trofikke tingkat trofik lainnya.

Hasil mengenai analisis radioaktivitas baik

gross ~ maupun y yang be rasa I dari Pb-212 (238,75KeV); TI-208 (583,64 KeV) dan K-40 (1460,75KeV) pada cuplikan air buangan, ikan nila dansedimen di dalam bak pengolahan akhir air buangan(W.22.03 ) disajikan pada Tabel 1 (satu).

Tabel I. Radioaktivitas gross f3 dan r cuplikan air buangan. ikan nila dan sedimen bak kontrolkode W.22.03 pengambilan seri-I. 2 dan 3.

Jenis CuplikanRadioaktivitas pada bak pengolahan akhir air buangan (W.22.03)No.

diambil pada seriGross ~ y (Bq/L; Bq/g)ke (Bq/L; Bq/g)Pb-212TI-208K-40

1.

Air - 1 0,4350,1620,3610,763

2.

Air - 2 0,2900,4160,1500,381

3.

Air - 3 0,2930,3740,2680,586

4.

Ikan nila - I 0,9750,3690,8161,691

5.

Ikan nila - 2 1,4600,5810,4981,5226.

lkan nila - 3 0,3790,4310,6491,4527.

Sedimen - I 5,5070,2540,3881,8618.

Scdimen - 2 6,2160,4160,4211,6729.

Scdimen - 3 2,6360,2850,3671,580

Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003

Page 4: BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · slltjipto issn 0216 - 3128 317 bioakumulas~ dan distribusi radionuklida

320 ISSN 0216 - 3128 Sutjipto

Didasarkan pada Tabel 1. serta persamaan(1) dan (2) maka harga faktor bioakumulasimaupun distribusi dari ikan nila dan sedimen dapatditentukan, serta hasilnya disajikan pada Tabel 2.dan 3.

Tabel 2. menunjukkan bahwa faktor

bioakumulasi gross ~ dari ikan nila terjadi fluktuasiharga dari 1,29 hingga 5,03 Ltg. Faktorbioakumulasi tertinggi dari ikan nila diperoleh padasaat pengambilan seri ke 2, yaitu sebesar 5,03 Ltg.Fluktuasi harga harga tersebut erat kaitannyadengan waktu paruh biologis ( ThI/2).

Tabel 2. Faktor bioakumulasi gross fJ / r daricuplikan ikan nila.

N

JenisFaktor bioakumulasi

0

CuplikanGross IIy lUg)

pad a scri ke

(Ug)Pb-212TI-208K-40

1Ikan nila - 1 2,242,272,262,21

2

Ikan nila - 2 5,031,393,323,39

3

Ikan nila - 3 1,291,152,422,47

FAGERSTORM, T dan ANSELL, B.(1974 )(5) menggunakan model perilakll diferellSialuntuk menerangkan bioakumulasi unsur runutan.Dalam setiap sistem, zat runutan dibawa ke dalamsuatu individu maupun populasi oleh sebuah zatyang merupakan bagian dari proses metaboliknormal pad a sistem tersebut sebagai contoh lemak,protein, kalsium atau komponen dinamik alamiahlainnya dari sistem tersebut. Model tersebutmenerangkan bahwa hubungan antara waktu paruhbiologis zat runutan dengan berat tubuh biota (W)berdasarkan berat yang bergantung pada lajumetabolik. Hubungan tersebut dinyatakan dengan :

TbI/2OCWtl-b) (3)

Tbl/2 = waktu paruh biologisb = merupakan tetapan yang biasanya antara

0,7 dan 0,9

I - b = faktor yang didapat dari percobaanmenggunakan unsur radioaktip.

Disamping itu, menurut ATKINS (1969)(3)dalam model kompartemell tllnggal menganggapbahwa suatu makhluk hidup terdiri dari sebuahkompartemen homogen serta menerangkan bahwawaktu paruh biologis pencemar kimiawi dalammakhluk hidup dinyatakan dengan :

Tbln = 0,693_ ~ (4)hw

Kim' = tetapan keseimbangan untuk biota - air

Tetapan kesetimbangan biota - air eratkaitannya dengan faktor bioakumulasi. Untukmodel dua kompartemen yang dikemukakan olehMORIARTY (1975><6), komponen tambahan /pelengkap yang terdiri dari cairan tubuh (misaldarah) dan sebuah ruang pusat yang meliputi semuajaringan lainnya disatukan. Perilaku pencemardalam jaringan tubuh lain dapat diwakili olehkompartemen tambahan.

Didasarkan keterangan seperti tersebut diatas, maka fluktuasi yang terjadi pada harga faktorbioakumulasi ikan nila (biota) terhadap nuklidapemancar ~ (gross ~) seperti tertera pada Tabel 2.disebabkan beberapa faktor yang dapatmempengaruhi yaitu berat, darah, lemak, proteinserta semua jaringan tubuh.

Analog dengan keterangan seperti tersebutdi atas, faktor bioakumulasi ikan nila terhadapnuklida pemancar y (Pb-212; TI-208 dan K-40)juga mengalami fluktuasi. Fluktuasi untuk Pb-212adalah 1,15 - 2,27 Ltg; TI-206: 2,26 - 3,32 Ltgdan K-40 : 2,21 - 3,39 Ltg. Data tertinggi faktorbioakumulasi diperoleh pada cuplikan ikan nilapada sa at pengambilan seri ke 2, yaitu denganfaktor bioakumulasi terhadap K-40 sebesar3,39 Ltg.

Tabel 3. menunjukkan bahwa fluktuasifaktor distribusi sedimen terhadap nuklidapemancar ~ (gross ~) berkisar 8,99 - 21,43 Ltg.Faktor distribusi sedimen terbesar pada saatpengambilan seri ke 2, yaitu dengan harga21,43 Ltg.

Tabel 3. Faktor distribusi gross fJ / r daricllplikan sedimen.

Jcnis Faktor distribusiN Cuplikany (Ug)

0diambil padaGross II

scri kc(Ug)Pb-2121'1-208K-40

I.Scdimcn - I 12,651,561.072.43

2.

Scdimcn - 2 21.431.002.804,38

3.

Scdimcn - 3 8,990,7(,1.362,88

Sedimen berperanan utama dalampengangkutan dan penghilangan pencemarlingkungan dengan ( I) menyediakan permukaanpenyerapan, (2) bertindak sebagai sistempenyangga dan (3) sebagai pencuci pencemar.Proses pengangkutan paling menonjol yangberhllbllngan dengan sedimen adalah penyerapan(adsorpsi) dan pencllcian. Mekanismc penyerapanyang penting mcncakllp gaya van der Waal, ikatanhidrofobik, ikatan hidrogen, pertukaran ligan,penarikan pertukaran ion e1ektrostatik, interaksikutub dan pcnyerapan secara kimiawi (TINSLEY,1979)(7). Fluktllasi faktor distribllsi seperti tersebutdi atas dikarenakan adanya pcrbcdaan dari masing­masing sedimcn mcngcnai ciri-ciri struktllr kimia,

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM·BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 5: BIOAKUMULAS~ DAN DISTRIBUSI RADIONUKLIDA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · slltjipto issn 0216 - 3128 317 bioakumulas~ dan distribusi radionuklida

Sutjipto ISSN 0216 - 3128 321

kandungan organik tanah, pH media, ukuranpartikel, kapasitas pertukaran elektron serta suhu.

Dengan analogi yang sama sepertiketerangan tersebut di atas, faktor distribusisedimen terhadap nuklida pemancar y (Pb-212; TI­208 dan K-40) juga mengalami fluktuasi. Fluktuasiuntuk Pb-212 adalah 0,76 - 1,56 Ug; TI-206:1,07 - 2,80 Ug dan K-40 : 2,43 - 4,38 Ug. Datatertinggi faktor distribusi diperoleh pada cuplikansedimen pada saat pengambilan seri ke 2, yaitudengan faktor distribusi terhadap K-40 sebesar4,38 Ug.

Didasarkan data faktor bioakumulasi denganfaktor distribusi menunjukkan bahwa untuk nuklidapemancar 13 (gross 13) lebih cenderung terdistribusike sedimen, sedangkan untuk nuklida pemancar y(Pb-212; TI-208 dan K-40) baik faktorbioakumulasi maupun faktor distribusinya hampirsama.

KESIMPULAN

Didasarkan hasil dan pembahasan, makadapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Fluktuasi harga faktor bioakumulasi gross 13

maupun y (Pb-212; TI-208 dan K-40) dari ikannila ada kaitannya dengan waktu paruh biologis( ThI/2). Faktor bioakumulasi gross 13

maupun y (K-40) tertinggi dari ikan niladiperoleh pada saat pengambilan seri ke 2,yaitu sebesar 5,03 dan 3,39 Ug.

2. Fluktuasi harga faktor distribusi gross 13

maupun y (Pb-212; TI-208 dan K-40) darisedimen dikarenakan oleh sifat atall keadaanmasing-masing sedimen. Faktor distribusigross 13 maupun y (K-40) tertinggi darisedimen diperoleh pada saat pengambilan serike 2, yaitu sebesar 21,43 dan 4,38 Ug.

3. Nuklida pemancar 13 (gross 13) lebih cenderungterdistribusi ke sedimen, sedangkan untuknuklida pemancary (Pb-212; TI-208 dan K-40)baik faktor bioakumulasi maupun faktordistribusinya hampir sarna.

UCAP AN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepadaSdr/i Mulyono, Sutrisno, Sri Wahyuningsih danSiswati atas semua bantuannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. ANONIM, Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia No. 82/200 I Tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air(2001).

2. RYAD! dan SLAMET, Pencemaran Air :Dasar-Dasar Dan Pokok-Pokok

Penanggulangannya, Karya Anda, Surabaya(1984).

3. ATKINS, G.L., Multicompartment Models forBiological Systems, Methuen, London (1969).

4. BAT AN, Prosedur Analisis SampelRadioaktivitas Lingkungan (1998).

5. FAGERSTROM, T dan ANSELL, B, Realisman Generality of Bioaccumulation ModelsTowards a General Methodology dalamProceedings of the International Conference onTransport of Persistent Chemicals in AquaticEcosystem IV, Ottawa, Canada, Mei 1-3, page11 (1974).

6. MORIARTY, F, Organochlorine insecticides:Persistent Organic Pollutants, Academic Press,London (1975).

7. TINSLEY, Chemical Concepts in PullutantsBehaviour. John Wiley & Sons, New York,(1979).

TANYAJAWAB

Mulyono Daryoko

Apakah berat ikan juga berpengaruh terhadapfaktor bioakumulasi radionuklida baik

pemancar 13 maupun y ?

Sutjipto

Ada. lihat penjelasan rumus 3 dan 4pada makalah.

Endro Kismolo

Mengapa harga faktor distribusi pada sedimenpada saat pengambilan 20 Februari (seri-l), 17Juli (seri-2) dan 4 September 2001 (seri-3)mengalami fluktuasi yang sangat signifikan ?Jelaskan !

Sutjipto

Fluktuasi tersebut dikarenakan adanyaperbedaan dari masing-masing sedimenmengenai ciri-ciri struktur kimia,

kandungan organik tanah, pH media,ukuran partikel dan kapasitas pertukaranelektron serta suhu.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003