DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA...

6
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176 DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA DAERAH TANGKAPAN SUNGAI. STUDI KASUS SUNGAI JUGIONG, NEW SOUTH WALES AUSTRALIA TOMMY HUTABARAT Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN) Jl. Lebak Bulus Raya Pasar Jumat Telp. 7690709. Kotak Pos 7002 JKSKL. Jakarta 12070 E-mail: [email protected] Abstrak DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA DAERAH TANGKAPAN SUNGAL STUDI KASUS : SUNGAI JUGIONG, NEW SOUTH WALES-AUSTRALIA. Telah dilakukan penelitian tentang distribusi dan konsentrasi bahan radioaktif alam dan antropogenik dalam sedimen sungai pada daerah tangkapan sungai Jugiong-New South Wales-Australia. Degradasi sumber daya tanah dan lingkungan merupakan problem pada banyak negara termasuk Australia. Sampel sedimen diambil dari lima lokasi sungai yaitu : sungai Curanans bagian hulu, pertemuan sungai Curanans dan sungai Cunningham, sungai Gonan bagian hulu, sungai Douglas bagian hulu dan pada pertemuan sungai Spring dan sungai Jugiong. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat scrapper dan kemudian sampel dibawa ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Pengukuran konsentrasi radionuklida U-238 dan Th-232 beserta turunannya dan konsentrasi radionuklida antropogenik dilakukan dengan alat ukur spektrometri gama. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi tingkat radioaktivitas lingkungan sekaligus sebagai data pendukung untuk mengetahui asal-usul sumber sedimen dan laju sedimentasi. Secara umum dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata aktivitas U-238 dan Th-232 pada kelima lokasi lebih besar dari rata-rata dunia. Konsentrasi Cs-137 dalam sampel berkisar antara 0,12 hingga 3,72 bq/kg. Kata-kata kunci : daerah tangkapan sungai, radionuklida alam , sedimen, lingkungan. Abstract DISTRIBUTION OF RADIONUCLIDES IN SEDIMENTS ON THE CATCHMENT AREA. CASE STUDY: JUGIONG RIVER, NEW SOUTH WALES - AUSTRALIA. The distribution and concentration of natural radioactive materials and anthropogenic in river sediment on catchment area of Jugiong Creek- New South Wales -Australia were investigated. Degradation of soil resources and environment are a problem in most countries including Australia. Sediment samples were taken from five locations of river namely : Curanans creek upstream, Curanans creek and Cunningham junction, Gonan creek upstream, Douglas creek upstream, and Spring creek and Jugiong creek junction. Sediment sampling was done using scrapper tool and then samples were brought to the laboratory for analyzing. The concentration of U-238 and Th-232 and their daughters and anthropogenic were measured using gamma spectrometry. The aim of research is to evaluate the environmental radioactivity level and as supporting data to know recharge of sediment source and sedimentation rate. Generally, the activities ofU-238 and Th-232 onfive locations are higher than the world average. The concentration of Cs-137 in the samples is ranging from 0.12 to 3.72 bq/kg. Key words: catchment area, natural radionuclides , sediment, environment. Tommy Hutabarat 111 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - SA TAN

Transcript of DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA...

Page 1: DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2006-111.pdfbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihan sedimen terdiri dari beberapa

SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176

DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMENPADA DAERAH TANGKAPAN SUNGAI.

STUDI KASUS SUNGAI JUGIONG, NEW SOUTH WALESAUSTRALIA

TOMMY HUTABARAT

Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN)Jl. Lebak Bulus Raya Pasar Jumat Telp. 7690709.

Kotak Pos 7002 JKSKL. Jakarta 12070

E-mail: [email protected]

Abstrak

DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA DAERAH TANGKAPAN SUNGALSTUDI KASUS : SUNGAI JUGIONG, NEW SOUTH WALES-AUSTRALIA. Telah dilakukan penelitiantentang distribusi dan konsentrasi bahan radioaktif alam dan antropogenik dalam sedimen sungai padadaerah tangkapan sungai Jugiong-New South Wales-Australia. Degradasi sumber daya tanah danlingkungan merupakan problem pada banyak negara termasuk Australia. Sampel sedimen diambil dari limalokasi sungai yaitu : sungai Curanans bagian hulu, pertemuan sungai Curanans dan sungai Cunningham,sungai Gonan bagian hulu, sungai Douglas bagian hulu dan pada pertemuan sungai Spring dan sungaiJugiong. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat scrapper dan kemudian sampel dibawa kelaboratorium untuk analisis lebih lanjut. Pengukuran konsentrasi radionuklida U-238 dan Th-232 besertaturunannya dan konsentrasi radionuklida antropogenik dilakukan dengan alat ukur spektrometri gama.Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi tingkat radioaktivitas lingkungan sekaligus sebagai datapendukung untuk mengetahui asal-usul sumber sedimen dan laju sedimentasi. Secara umum dari hasilpenelitian diperoleh bahwa rata-rata aktivitas U-238 dan Th-232 pada kelima lokasi lebih besar darirata-rata dunia. Konsentrasi Cs-137 dalam sampel berkisar antara 0,12 hingga 3,72 bq/kg.

Kata-kata kunci : daerah tangkapan sungai, radionuklida alam , sedimen, lingkungan.

Abstract

DISTRIBUTION OF RADIONUCLIDES IN SEDIMENTS ON THE CATCHMENT AREA. CASESTUDY: JUGIONG RIVER, NEW SOUTH WALES - AUSTRALIA. The distribution and concentrationof natural radioactive materials and anthropogenic in river sediment on catchment area of Jugiong Creek­New South Wales -Australia were investigated. Degradation of soil resources and environment are aproblem in most countries including Australia. Sediment samples were taken from five locations of rivernamely : Curanans creek upstream, Curanans creek and Cunningham junction, Gonan creek upstream,Douglas creek upstream, and Spring creek and Jugiong creek junction. Sediment sampling was done usingscrapper tool and then samples were brought to the laboratory for analyzing. The concentration of U-238and Th-232 and their daughters and anthropogenic were measured using gamma spectrometry. The aim ofresearch is to evaluate the environmental radioactivity level and as supporting data to know recharge ofsediment source and sedimentation rate. Generally, the activities ofU-238 and Th-232 onfive locations arehigher than the world average. The concentration of Cs-137 in the samples is ranging from 0.12 to 3.72bq/kg.

Key words: catchment area, natural radionuclides , sediment, environment.

Tommy Hutabarat 111 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - SA TAN

Page 2: DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2006-111.pdfbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihan sedimen terdiri dari beberapa

PENDAHULUAN

Daerah tangkapan (catchment area)sungai Jugiong terletak di sebelah selatan NewSouth Wales-Australia. Sungai Jugiongmerupakan salah satu anak sungai utama darisungai Murrumbidgee yang mengalir kebendungan Burrinjuck (Gambar.l). Luas daerahtangkapan dan anak sungainya sekitar 2000 km2dan merupakan sumber utama sedimen yangterlepas dari bagian utara daerah tangkapan.Degradasi sumber daya tanah dan lingkunganmerupakan problem yang dihadapi oleh banyaknegara termasuk Australia[l]. Batuan sedimen(sedimentary) yang terdapat pada permukaanbumi akan mengalami pelapukan dan terkikisoleh air hujan akibat proses fisika dan kimia.Sedimen-sedimen lepas yang terangkut bersamaair hujan akan bergerak menuju sungai sebagaitempat pembuangan akhir sebelum menuju kelaut. Menurut Wigman, 1970[2] sedimendidefinisikan sebagai setiap serpihan materialyang terangkut, tersuspensi atau terdeposisioleh media seperti air, udara atau es. Dalam

tulisan ini dibahas hanya yang berhubungandengan angkutan sedimen oleh air. Pelapukanbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihansedimen terdiri dari beberapa ukuran butiranyang umumnya dapat digolongkan sebagaicoarse grained sediment dengan diameter diatas 62 mikron dan fine grained sedimentdengan diameter dibawah 62 mikron. Karenadalam batuan sedimen banyak mengandungunsur radioaktifitas lingkungan, sehingga dalamperjalanannya juga banyak terdapat dalam suatusistim aliran sedimen(fluvial).

Berdasarkan data dari Geological Surveyof NSW (1970)[3], daerah tangkapan sungaiJugiong didominasi oleh batuan jenis DevonianYoung Granites, Silurain Douro Volcanics danDevonian Tuff Andesite. Demikian juga jenistanah berwarna kuning muda dengan teksturtanah umumnya kasar. Distribusi partikelbutiran tanah terdiri dari 67 % pasir (sand), 16

% Lumpur (silt) dan 17 % lempung (clay) [3].

Berdasarkan asal-usulnya, sumber radiasialam dapat dikelompokkan sebagairadionuklida primordial dan radionuklidakosmogenik. Radionuklida primordial berasaldari deret uranium (U-238), actinium (U-235)dan deret torium (Th-232) serta radionuklida

SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR

YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176

kalium (K-40) yang banyak terdapat dalambatuan dan tanah. Sedangkan radionuklidakosmogenik berasal dari ruang angkasa.Pencemaran ekosistem oleh radionuklida dapatberasal dari sumber alami dan sumber buatan.

Sumber kegiatan manusia yang dapatmembantu menyebarkan zat radioaktif kelingkungan adalah pertanian, pertambangan danindustri. Unsur radioaktif yang terdapat padasebagian besar pupuk kimia (fosfat, NPK.,KCL) terutama pupuk yang mengandung fosfat,pada umumnya adalah unsur radioaktif alam

yang mempunyai waktu paruh sangat panjang.Unsur radioaktif tersebut antara lain adalah

turunan uranium, torium dan kalium, sehinggadalam jangka waktu yang lama adapenumpukan atau akumulasi di alam [4]. Penulismelakukan penelitian ini di CSIRO Land andWater Division di Canberra Australia ketika

mengikuti pelatihan fellowship selama 3 bulanpada tahun 1999. Csiro Land and Water

Division merupakan lembaga penelitian yangberkaitan dengan bidang hidrologi lingkungan.Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasitingkat radioaktivitas lingkungan sekaligussebagai data pendukung untuk mengetahui asal­usul sumber sedimen dan laju sedimentasi.

BAHAN DAN METODE

Sampel sedimen sungai dikumpulkandari lima lokasi sungai yang berada pada daerahtangkapan sungai Jugiong selama bulanSeptember dan Oktober 1999. Kelima sungaimasing-masing adalah sungai Curanans bagianhulu, pertemuan sungai Curanans dan sungaiCunningham, sungai Gonan bagian hulu, sungaiDouglas bagian hulu dan pada pertemuansungai Spring dan sungai Jugiong. Sampelsedimen sungai diambil pada permukaan sungaimenggunakan scrapper pada jarak 5 meter daritepi sungai. Setiap lokasi diwakili dengan 5 titikpengambilan sampel dan berat setiap sampelsekitar 1,5 hingga 2 kg. Kemudian sampel

climasukkan ke clalam kantong plastik clandibawa ke laboratorium.

Persiapan sampel dilakukan denganmemisahkan menjadi 2 kelompok yaitukelompok sedimen halus dan sedimen kasar.Sampel sedimen diayak (sieving) untukmendapatkan ukuran butiran kasar, kemudiandilakukan pengendapan (settling) secara

Seko/ah Tinggi Tekn%gi Nuklir - BATAN 112 Tommy Hutabara

Page 3: DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2006-111.pdfbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihan sedimen terdiri dari beberapa

SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGYAKAR TA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176

gravitasi untuk untuk butiran yang lebih halus.Hasil pengayakan dan pengendapan inikemudian dikeringkan pada suhu 50°C selama24 jam. Setelah kering, sampel dikeluarkan dandibiarkan hingga dingin dan ditimbang.Kemudian sampel dimasukkan ke dalamaluminium foil dan diabukan pada suhu 450°Cselama 48 jam untuk menghilangkan senyawa­senyawa organik yang mungkin ada.Selanjutnya sampel dikeluarkan dan dibiarkanhingga dingin dan digerus hingga halusmenggunakan grinder. Langkah selanjutnyasampel dimasukkan kembali ke dalamaluminium foil dan ditutup rapat agar tidakteIjadi kontaminasi. Sebelum dilakukanpengukuran aktivitas radionuklida alam, sampelsedimen dicetak menggunakan alat cetak yangterbuat dari bahan aluminium [5]

Hasil cetakan berupa disk atau cupdibiarkan selama 30 hari untuk mencapaikesetimbangan antara U-238 dan Th-232dengan anak luruhnya[6,7,8]. Aktivitas sinargamma dalam sedimen diukur menggunakanspektrometri gamma dengan detektor HPGe(High Pure Germanium) yang mempunyaieffisiensi 25 % dan resolusi 2 keY. Energi sinargamma dari Pb-212 (238,63 keY) digunakanuntuk menentukan konsentrasi Th-232,sedangkan energi sinar gamma dari Th-234(63,29 keY) digunakan untuk mengukuraktivitas U-238. Radionuklida K-40 dan Cs-137

diukur dari energinya masing-masing yaituenergi 1461 keY dan 661,66 key[9,1O,11J.Geometri sampel sarna dengan geometristandard dan pencacahan dilakukan selama 24jam. Analisa data dilakukan menggunakanprogram SAMDAT [12]. Dalam penelitian ini

digunakan standar uranium Ore BI-5, thoriumnitrate (Amersham International) dan larutanCs-137 (Amersham International). Cacahanlatar belakang yang disebabkan olehradionuklida alam sekitar detektor

diperhitungkan pada setiap sampel dan standar

deviasi yang dihitung sebesar ± 1a.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas konsentrasi radionuklida alam

dalam sedimen sungai dan aktivitas rasionyadisajikan pada Tabel 1 sampai Tabel 5. Padasedimen dari kelima lokasi sungai, aktivitaskonsentrasi U-238 dan Th-232 semakin besar

pada ukuran butiran lebih halus. Dalam hal ini,konsentrasi minimum diperoleh pada butiranpaling kasar/coarse grained (>500 mikron) dankonsentrasi maksimum pada butiran palinghalus / fine grained «10 mikron). Namun tidakdemikian halnya untuk konsentrasi

Cs-13 7 dan K -40 yang cenderungberfluktuasi. Pada pertemuan sungai Curanansdan Cunningham, sungai Douglas bagian huludan pertemuan sungai Spring dan sungaiJugiong (Tabel 2,4,5)

rata-rata konsentrasi U-238 lebih besar

dari pada Th-232 yaitu 79 bq/kg ;75 bq/kg dan108 bq/kg dan masing-masing konsentrasiberkisar dari 18 bq/kg hingga 140 bq/kg ; 24bq/kg hingga 130 bq/kg dan 37 bq/kg hingga205 bq/kg. Aktivitas konsentrasi Th-232 padasungai Curanans bagian hulu dan sungai Gonanbagian hulu lebih tinggi dari pada konsentrasiU-238 yaitu dengan rata-rata konsentrasi Th­232 masing-masing sebesar 66 bq/kg dan 80bq/kg (Tabell,3).

Tabe1.1.Aktivitas Radionuklida Dan Aktivitas Ratio Dalam Sedimen Sungai Curanans Bagian Hulu

No

SizeU-238Th-232K-40Cs-137Th-232U-238Th-232

(mikron)

(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)U-238K-40K-40

1.

< 10 971032161,911,060,440,472.

10-20 86892582,431,030,330,343.

20-40 76802590,791,050,290,314.

40-63 66792530,781,190,260,315.

63-125 54642771,211,180,190,236.

125-250 36621641,181,720,210,237.

250-500 22291720,591,310,130,168.

> 500 18251860,211,380,090,13

Rata-rata

57662231,141,240,240,27

Tabe1.2. Aktivitas Radionuklida dan Aktivitas Ratio Dalam Sedimen Pada Pertemuan Sungai Curanans dan Sungai Cunningham.

Tommy Hutabarat

113Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BA TAN

Page 4: DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2006-111.pdfbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihan sedimen terdiri dari beberapa

SEMINAR NASIONAL II

SDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176

No

SizeU-238Th-232K-40Cs-137Th-232U-238Th-232

(mikron)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)(bqlkg)U-238K-40K-40

1.< 101401013163,720,720,440,32

2.10-20113973012,550,850,370,32

3.20-40110873232,360,790,340,27

4.40-63 97942741,280,960,350,34

5.63-125 78763490,770,970,220,22

6.125-250 47633050,531,340,150,21

7.250-500 31422741,511,350,110,15

8.> 500 18222450,321,220,070,08

Rata-rata

79732981,631,030,250,24

Tabel.3. Aktivitas Radionuklida Dan Aktivitas Ratio Dalam Sedimen Sungai Gonan Bagian HuluNo.

SizeU-238Th-232K-40Cs-137Th-232U-238Th-232

(mikron)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)U-238K-40K-40

1.< 101171263760,921,070,310,33

2.10-201051233561,391,170,290,34

3.20-40 981073001,231,090,320,35

4.40-63 88963661,531,090,240,26

5.63-12564843070,511,310,210,27

6.125-25041472570,721,140,160,18

7.250-500 23312630,431,340,080,12

8.> 50022282520,121,270,080,11

Rata-rata

70803100,851,190,210,24

Tabe1.4. Aktivitas Radionuklida ban Aktivitas Ratio Dalam Sedimen Sungai Douglas Bagian Hulu. Size

U-238Th-232K-40Cs-137Th-232U-238Th-232No.

(mikron)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)U-238K-40K-40

1.

< 101301103321,060,840,390,332.

10-20102863051,410,840,330,283.

20-40 96853431,780,880,280,254.

40-63 83753361,060,910,240,225.

63-12573633970,740,860,180,166.

125-25066532062,230,810,320,267.

250-500 26282580,441,070,100,118.

> 50024212010,450,880,120,10Rata-rata

75652971,150,880,250,21

Tabe1.5. Aktivitas Radionuklida dan Aktivitas Ratio Dalam Sedimen Pada Pertemuan Sungai Spring DanSungai Jugiong.

No.

SizeU-238Th-232K-40Cs-137Th-232U-238Th-232

(mikron)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)(bq/kg)U-238K-40K-40

1.

< 10 2051053883,320,510,530,272.

10-20 142853592,090,590,390,243.

20-40 129843121,080,650,410,274.

40-63 115812181,740,710,530,375.

63-125 105702021,600,660,520,356.

125-250 91482031,450,520,450,247.

250-500 41292870,950,710,140,108.

> 500 37192610,840,510,140,07Rata-rata

108652791,630,610,390,24

Apabila dibandingkan dengan rata-rata

maka "diperkirakan" pada daerah upstreamdunia untuk U-238 dan Th-232 yaitu sebesar 25

sekitarlokasipenelitianterdapatsumber

bq/kg dan ratio Th-232/U-238 adalah 1,0 [13],

pencemar sebagai kontributor yang umumnya

Seko/ah Tinggi Tekn%gi Nuklir - BATAN

114Tommy Hutabara

Page 5: DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2006-111.pdfbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihan sedimen terdiri dari beberapa

SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176

berasal dari kawasan industri seperti pabrikpupuk fosfat, industri kimia, fasilitas-fasilitaspengolahan limbah industri dan fasilitas industrilainnya sehingga untuk memastikan perludi1akukanpenelitian secara khusus. Penggunaanpupuk secara berlebihan selain membuatpencemaran tanah dan air dengan zat kimiayang terkandungan pada pupuk, jugamenyebabkan pencemaran zat radioaktif kelingkungan. Aktivitas konsentrasi K-40 padakelima lokasi penelitian rata-rata berkisar antara223 bq/kg hingga 310 bq/kg. Nilai ini lebihkecil bila dibandingkan dengan negara-negaralain seperti : China (524 bq/kg), Prancis (599bq/kg), Mesir (316 bq/kg), Ita1i (443 bq/kg),republik Irlandia (350 bq/kg) dan Spanyol (572bq/kg). Namun lebih besar dibandingkandengan danau Nasser, Mesir (155 bq/kg).Secara keseluruhan, ratio U-238/K-40 dan Th­232/K-40 sangat tinggi apabila dibandingkandengan rata-rata dunia yaitu sebesar 0,067 [13].

Konsentrasi Cs-137 pada kelima lokasi sungaiberftuktuasi terhadap ukuran butiran. Rata-ratakonsentrasi Cs-137 terhadap butiran untuksungai Gonan bagian hulu sebesar 0,85 bq/kg(Tabel .3), sedangkan sungai-sungai lainnyarata-rata di atas 1,14 hingga 1,63 bq/kg (Tabel1,2,4,5). Radionuklida Cs-137 merupakanradionuklida buatan yang berasal dari pengujiansenjata nuklir di atmosfir selama tahun 1960hingga 1970 dan juga berasal dari kecelakaanpembangkit tenaga nuk1ir Chemobyl yangbanyak terdapat di permukaan tanah [14]. Sepertitelah dijelaskan di atas bahwa konsentrasi U­238 dan Th-232 semakin besar pada ukuranbutiran lebih halus. Menurut Christensen et.al.

(1990), fraksi liat « 10 mikron) mampumengikat Th-232 5 kali lebih tinggidibandingkan pasir dan lumpur [15]. Dari kelimalokasi sungai yang diteliti diperoleh korelasiyang 1inier antara U-238 dan Th-232 padasetiap butiran dan menurut Murray et al. [16]

hubungan linieritas ini dapat digunakan untukmengetahui asal-usul sumber sedimen danproses pencampuran.

KESIMPULAN

Secara umum dari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa dalam sampel sedimensungai yang diteliti pada daerah tangkapansungai Jugiong ditemukan unsur-unsurradionuklida induk U-238 dan Th-232 beserta

turunannya dengan aktivitas konsentrasi yangberubah secara linier terhadap ukuran butiransedimen dan juga aktivitas radioaktif buatanCs-137 dan radionuklida alam K-40 yangberfluktuatif terhadap butiran. Distribusiradionuklida alam pada lokasi penelitian relatifterhadap negara-negara lain dengan aktivitaskonsentrasi yang bervariasi, namun rata-ratakonsentrasi U-238 dan Th-232 pada kelimalokasi lebih besar dari rata-rata dunia. Perluadanya kebijakan dalam hal penggunaan pupukkimia yang tidak berlebihan, pembuanganlimbah industri dan pengelolaan fasilitas­fasilitas industri lainnya agar tingkatpencemaran radioaktif ke lingkungan dapatdikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

1. ANON, A basis for soil conservation policy inAustralia, Commonwealth and StateGovernment Collaborative Soil Conserv­ation Study 1975-77, Rep.No.l, Aust GovtPubl. Ser., Canberra, 1978.

2. WIGMAN, J.M. 1970. Sediment Transportation,Chapter 11 In Gray, D.M. (ed). Handbookon The Principles of Hydrology, CanadianNational Committee for The InternationalHydrological Decade.

3. RUSTOMJI PAUL, The effect of topography onpattern of sediment delivery to streams inJugiong Creek, New South Wales, A thesissubmitted for the degree of Bachelor ofScience (Honours), ANU, 1998.

4. ZAPATA. F (2002). Handbook for theAssessment of Soil Erosion andSedimentation using EnvironmentalRadionuclides.

5. HARALDS, DANNY, and WALLBRINK,Radionuclides in the environment: trainingmanual , Sep-Nov, 1999, (CSIRO­CANBERRA).

6. IBRAHIEM, N.M. and M. PIMPL. 1994.Uranium concentrations in sediments ofthe Suez Canal. Applied Radiation andIsotopes 45 (9): 919-921.

7. IBRAHIEM, N.M, S.M. SHAWKY and H.A.AMER. 995, Radioactivity levels in lakeNasser sediments. Applied Radiation andIsotopes 46 (5): 297-299.

8. SCHOTZING, U,. DEBERTIN, K, 1983. Photonemission probabilities per decay of 226Ra

Tommy Hutabarat 115 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - SATAN

Page 6: DISTRIBUSI RADIONUKLIDA ALAM DALAM SEDIMEN PADA …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2006-111.pdfbatuan sedimen menjadi serpihan-serpihan sedimen terdiri dari beberapa

and 232Thin equilibrium with their daughterproducts. Applied Radiation and Isotopes34, 533-538.

9. ICRP, 1983. Radionuc1ide transformations.Publication of International commission onRadiological Protection. ICRP-38. Vol. lI­B.

1O.IAEA, 1989. Measurement of radionuc1ides infood and environmental samples. In: IAEATechnical Report Series, 295. InternationalAtomic Energy Agency, Vienna, Austria.

11. SIEMAN, K., ESTERLUND , R.A,.V ANAARLE. J., KNAAEK. M., ESTMEIER,W., PATZELT, P., 1992. A newmeasurement of the gamma ray intensitiesof 234Mpaaccompanying the decay of 238U.Applied Radiation and Isotopes 43 (7), 873­880.

12. WALLBRINK, P.J. Use of fallout radionuc1idesin studies of erosion and sedimentation,Unpubl, Ph.D. thesis, ANU, 1996.

13. UNSCEAR, 1988. United Nations ScientificCommittee on the Effect of Atomic

Radiation. Exposure from Natural Sourcesof Radiation. Report to the GeneralAssembly, United Nations, New York.

14. CAMPBELL, B.L., LOUGHRAN, R.J., andELLIOTT, G.L., "Caesium-137 asindicator of geomorphic processes in adrainage basin system", AustralianGeographical Studies 20, (1982),49-53.

15. UNSCEAR. 1993. Sources, effect and risks ofionizing radiation. United NationsScientific Committee on the effect ofAtomic Radiation. Report to The GeneralAssembly, with Annexes, United Nations,New York.

16. MURRAY, A.S., OLLEY, lM. andWALLBRINK, P.J., Natural radionuc1idebehaviour in the fluvial environment, RadDot. ProtoDos. 45 (14), 285-288, 1992.

TANYAJAWAB

Pertanyaan

1. Mengapa dipakai detektor HPGE, Apakelebihannya?

2. Jika sudah diketahui bahwa tempatJsungaimengandungltercemar radionuklida.

SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR

YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176

Bagaimana cara untuk menetralisimya?(Ida Yusnaini)

3. Saat sampling sedimen, Apakah sudahdiperhitungkan debit aliran air, kekasaransungai, permukaan sungai?

4. Selama 3 bulan di australia,apakahpenelitian ini bisa digeneralisasidistribusi radionuklida di sungai Australia?(Sunardi)

Jawaban :

1. Detektor HPGE mempunyai resolusi lebihbaik dibandingkan detektor lain.

2. PerIu adanya kebijakan dalam penggunaanbahan-bahan yang dapat memberikankontribusi terhadap pencemaran.

3. Tidak ada pertimbangan-pertimbangandebit, kekasaran dan permukaan, namundipilih sungai yang cenderung debitnyakecil karena kaitannya dengan pergerakanbutiran sedimen halus.

4. Belum diaplikasikan hingga sekarang,karena keterbatasan yang ada di Indonesia.

LAMPlRAN

I.I..•I

_._._~ b"",t", •••.•. ~ait.:

Gambar1. Daerah Tangkapan Sungai Jugiong danTitik Pengambilan Sampe1 Sedimen

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 116 Tommy Hutabara