Bio Lbm 5 Modul Jiwa

24
LBM 5 MODUL JIWA Via Bioladwiko “ GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK “ STEP 7 1. What the definition of development disorder, and the phase of development?

description

lbm 5

Transcript of Bio Lbm 5 Modul Jiwa

LBM 5 MODUL JIWAVia Bioladwiko GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK STEP 71. What the definition of development disorder, and the phase of development?

2. How the level of IQ ?

Senyawa/bahan kimia, mikroorganisme dan cemaran fisik berbahaya yang terdapat pada produk perikanan antara lain disebabkan oleh lingkungan tempat hidup ikan, termasuk lokasi budidaya. Logam berat terutama merkuri merupakan bahan cemaran yang perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan efek akumulatif seperti halnya penyakit Minamata di Jepang (Anon, 2000). Pada daerah perairan yang berdampingan/berdekatan dengan industri berat diduga tingkat pencemarannya lebih tinggi dibandingkan dengan perairan yang tidak berdekatan dengan industri berat. Hal ini disebabkan senyawa logam berat banyak digunakan dalam industri sebagai bahan baku, katalisator, fungisida maupun bahan tambahan lainnya. Menurut FDA di dalam Anon (1998), selain merkuri (Hg), jenis logam berat yang membahayakan kesehatan antara lain timbal (Pb), kadmium (Cd), arsen (As), khromiun (Cr) dan nikel (Ni). Jenis biota laut yang sangat potensial terkontaminasi logam berat adalah kekerangan mengingat cara makannya dengan menyaring air. Di samping itu, sifat kekerangan ini lebih banyak menetap (sessile) dan bukan termasuk migratory (Wahyuni & Hartati, 1991), sehingga biota ini sering digunakan sebagai hewan uji dalam pemantauan tingkat akumulasi logam berat pada organisme laut.Berdasarkan Kep. Ditjen POM No. 03725/B/SK/VII/1989 dan FAO/WHO (1976) kadar Hg maksimum pada biota laut yang boleh dikonsumsi sebesar 0,5 ppm dan kadar Pb sebesar 2 ppm. Menurut Inswiasri dkk. (1997), rata-rata kadar Hg dan Pb di perairan Teluk Jakarta masing-masing adalah 0,004 ppm dan berkisar antara 0,00 1,57 ppm. Kadar logam berat tersebut akan terakumulasi apabila limbah buangan industri di sekitar perairan Teluk Jakarta meningkat terutama oleh pabrik penghasil peralatan listrik, pabrik baterai dan industri penghasil tinta (Darmono, 1995).Logam berat (Hg dan Pb) dalam air kebanyakan berbentuk ion dan logam tersebut diserap oleh kerang secara langsung melalui air yang melewati membran insang atau melalui makanan. Selain melalui insang, logam berat juga masuk melalui kulit (kutikula) dan lapisan mukosa yang selanjutnya diangkut darah dan dapat tertimbun dalam jantung dan ginjal kerang (Noviana, 1994; Laws, 1981). Menurut Hutagalung (1991), kemampuan biota laut (ikan, udang dan moluska) dalam mengakumulasi logam berat di perairan tergantung pada jenis logam berat, jenis biota, lama pemaparan serta kondisi lingkungan seperti pH, suhu dan salinitas. Semakin besar ukuran biota air, maka akumulasi logam berat semakin meningkat. Toksisitas logam berat dalam kerang yang ditimbulkan akibat akumulasi dalam jaringan tubuh mengakibatkan keracunan dan kematian bagi biota air yang mengkonsumsinya (Sukiyanti, 1987). Sifat toksik logam Hg dalam bentuk senyawa HgCl2 dengan konsentrasi 0,027 ppm menyebabkan kematian pada larva bivalvia (muloska) dan konsentrasi Pb sekitar 2,75 ppm mulai bersifat letal bagi biota perairan seperti krustasea (Mulyaningsih, 1998).Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka tingkat atau daya racun logam berat terhadap hewan air dapat diurutkan (dari tinggi ke rendah) sebagai berikut merkuri (Hg), kadmium (Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb), krom (Cr), nikel (Ni), dan kobalt (Co) (Sutamihardja dkk, 1982).

3. Why are the competent of talking inhibit, expecially to say R, L, and S ? Jenis retardasi mental :a) Mental retardation ringan atau semu (Cultural familial retardation), disebabkan oleh kondisi lingkungandan sosial ekonomi keluarga yang tidak mendukung.b) Mental retardation berat, disebabkan oleh faktor genetik yang dibedakan menjadi:a. Down syndrome, yang terdiri dari :1) Trisomy 21, terjadi kelebihan kromosom pada pasangan kromosom 21 yang terdiri atas tiga kromosom. Biasanya terjadi pada anak-anak yang berasal dari ibu yang mengandung pada usia kritis yaitu usia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun.2) Mosaicism, terjadi karena adanya kegagalan dalam perkembangan sel secara sempurna sehingga menimbulkan kelebihan atau kekurangan kromosom pada tubuh.3) Translocation, terjadi akibat adanya pasangan kromosom yang melekat pada pasangan kromosom lainnya, sehingga menimbulakan gangguan terhadap fungsi intelektual penderitanya.b. Phenylketonuria (PKU), kemampauan tubuh untuk mengubah phenylalanin menjadi tirosin terganggu sehingga tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan tubuh.c. Tay Sachs Disease, terjadi pembesaran pada tengkorak sehingga menimbulkan kemunduran sistem syaraf. Penyakit ini biasa terdeteksi pada usia 6 bulan. Akibat penyakit ini penderita kehilangan kemampuan intelektual dan otot-ototnya menjadi lemah.Intoksikasi logam beratdefek SSPgangguan pada pusat motorikbicara terhambat.Harold I, dkk. (1997). Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

4. Why the doctor ask to mother about her condion in pregnancy ?Risk Facktor of instability genomic5. What are the relation between the mother likes seafood consumtion? (in the scenario)Idem number 2

6. What are the factors and risk factor that can cause that condition ?1. Berat ringannya derajat kelainanSemakin ringan gangguan autis maka kesembuhan anak autis akan berjalan lebih cepat daripada yang menderita autis berat.2. Usia anak saat pertama kali ditanganiTerapi yang dimulai sedini mungkin sebelum usia 5 tahun lebih membantu kesembuhan anak autis karena perkembangan paling pesat dari otak manusia terjadi pada usia 2-3 tahun. Sebaliknya penatalaksanaan terapi setelah usia 5 tahun hasilnya berjalan lebih lambat. Jika sudah terdeteksi sejak dini tentunya akan semakin cepat proses penanganannya. Banyak metode dan cara untuk mendidik anak autis.3. Proses pendidikan dan pengajaranProses pendidikan dan pengajaran tersebut baik datang dari anak, orang tua, lingkungan keluarganya juga sarana prasarana dan strategi belajar.Lingkungan keluarga yang mendukung kesembuhan anak autis akan lebih membantu keberhasilan anak autis dalam pendidikannya daripada lingkungan keluarga yang tidak menerima kehadirannya, menyembunyikan dan tidak mengakui anak autis tersebut.Penerimaan di sini bukan hanya secara moral saja, tetapi dapat diaplikasikan ke dalam bentuk perilaku yang memberikan pendidikan pada anak autis dengan menyekolahkan pada sekolah khusus autisme atau lembaga pusat terapi anak kebutuhan khusus. Pendidikan anak autisme tidak hanya dari sekolah atau terapi saja tetapi juga dibutuhkan peran orang tua dan anggota keluarga di rumah. Adapun pendidikan di rumah adalah menyesuaikan dengan tugas perkembangan anak dan melanjutkan materi dari sekolah khusus autisme.Peran orang tua dalam penyembuhan anak penderita autisme sangatlah penting. Pertama adalah pekerjaan rumah, kedua generalisasi yaitu mentranfer kegiatan yang dipelajari di sekolah ke tempat lain. Hal ini membutuhkan peran dari orang tua. Juga mengenai sosialisasi orang tua harus ikut berperan sebab waktu di sekolah hanya sekitar 6 jam saja, sisa waktu lebih banyak di rumah karena itu kerja sama antara orang tua dan guru perlu sekali. Orang tua adalah orang yang paling kenal dengan anak, jadi guru, dokter, dan terapis harus mendengar informasi dari orang tua anak autis. Orang tua harus mempunyai pemahaman tentang anak autis. Selain harus melakukan pengobatan secara medis, orang tua juga dituntut bijak dan sabar menghadapi kondisi anak.Selain itu strategi belajar juga sangat menentukan, penggunaan sarana prasarana serta metode yang dipakai untuk menerapi anak autis. Terapis yang kreatif dan berpengalaman, metode terapi yang disertai media belajar yang mendukung, akan membantu kesembuhan anak autis lebih cepat dibandingkan dengan terapis yang ala kadarnya serta sarana dan prasarana yang seadanya. Intensitas waktu terapi anak autis juga ikut berpengaruh dalam cepat lambatnya kesembuhan. Apapun metode dan terapi yang dipilih penanganan harus terstruktur, terpola, konsisten, kontinyu dan terprogram. Penanganan harus dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan usia anak.4. KesehatanAnak autis yang sakit-sakitan akan memperlambat kesembuhannya. Gizi dan nutrisi anak autis yang tercukupi mempengaruhi perkembangan fisik sekaligus kemampuan berpikir si anak. Anak autis biasanya memiliki gangguan metabolisme dan problem pencernaan.5. KecerdasanSemakin cerdas anak autis, maka semakin cepat daya penangkapan materi. Dengan demikian anak yang memiliki IQ di bawah rata-rata akan lebih lambat daripada anak autis yang memiliki IQ rata-rata maupun di atas rata-rata.SUMBER :Maulana Mirza. 2007. A

7. Why the childern passive or dislike to play with her friend, interest with younger child ?

Idem no. 4Intoksikasi logam beratdefek SSPgangguan pada pusat sensorium dan pusat memorysulit mengenal warna, mengerti aturan bermain, nama benda, sulit mengingat nama binatang dan orang.Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

8. Why the child often sickness ?Idem number 29. What are the possible dx the IQ under 50 ? Tingkat-tingkat retardasi mental dibagi menjadi:1)Retardasi Mental RinganNilai IQ pada Retardasi Mental Ringan 52-69. ketrampilan sosial dan komunikasinya mungkin adekuat dalam tahun-tahun pra sekolah. Tetapi pada saan anak menjadi lebih besar, defisit kognitif tertentu seperti kemampuan yang buruk untuk berpikir abstrak dan egosentrik mungkin membedakan dirinya dari anak lain seusianya. Biasanya mengalami keterlambatan dalam mempelajari bahasa. Namun, masih dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari serta terampil dalam perkerjaan rumah tangga. Dan akan mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah.2)Retardasi Mental SedangNilai IQ pada Retardasi Mental Sedang adalah 36-51. ketrampilan komunikasi berkembang lebih lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin dimulai pada usia sekolah dasar. Dapat dideteksi lebih dini jika dibandingkan dengan Retardasi Mental Ringan. Biasanya lambat dalam perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa. Ketrampilan merawat diri dan ketrampilan motoriknya pun terlambat. Penderita juga memerlukan pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus demi mengembangkan potensi mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa ketrampilan dasar.3)Retardasi Mental BeratNilai IQ pada Retardasi Mental Berat 20-35. bicara anak terbatas dan perkembangan motoriknya buruk. Pada usia pra sekolah sudah nyata ada gangguan. Pada masa usia sekolah kemampuan bahasanya berkembang. Kebanyakan dengan gangguan motorik yang berat akibat kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat.4)Retardasi Mental Sangat BeratNilai IQ Retardasi Mental Sangat Berat di bawah 10. ketrampilan komunikasi dan motoriknya sangat terbatas. Pada masa dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong diri sendiri secara sederhana. Tetapi juga masih membutuhkan perawatan orang lain.Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

10. What are the effect of genomic instability ? AUTISME Definisi:Istilah autisme berasal dari kata Autos yang berarti diri sendiri dan isme yang berarti suatu aliran, sehingga dapat diartikan sebagai suatu paham tertarik pada dunianya sendiri (Suryana, 2004).

Ciri-ciri autisme:Menurut American Psychiatric Association dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fourth Edition Text Revision (DSM IV-TR, 2004), kriteria diagnostik untuk dari gangguan autistik adalah sebagai berikut:A. Jumlah dari 6 (atau lebih) item dari (1), (2) dan (3), dengan setidaknya dua dari (1), dan satu dari masing-masing (2) dan (3):1. Kerusakan kualitatif dalam interaksi sosial, yang dimanifestasikan dengan setidak-tidaknya dua dari hal berikut:a) Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan beberapa perilaku non verbal seperti tatapan langsung, ekspresi wajah, postur tubuh dan gestur untuk mengatur interaksi sosial.b) Kegagalan untuk mengembangkan hubungan teman sebaya yang tepat menurut tahap perkembangan.c) Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk berbagi kesenangan, ketertarikan atau pencapaian dengan orang lain (seperti dengan kurangnya menunjukkan atau membawa objek ketertarikan).d) Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.2. Kerusakan kualitatif dalam komunikasi yang dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu dari hal berikut:a) Penundaan dalam atau kekurangan penuh pada perkembangan bahasa (tidak disertai dengan usaha untuk menggantinya melalui beragam alternatif dari komunikasi, seperti gestur atau mimik).b) Pada individu dengan bicara yang cukup, kerusakan ditandai dengan kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.c) Penggunaan bahasa yang berulang-ulang dan berbentuk tetap atau bahasa yang aneh.d) Kekurangan divariasikan, dengan permainan berpura-pura yang spontan atau permainan imitasi sosial yang sesuai dengan tahap perkembangan.3. Dibatasinya pola-pola perilaku yang berulang-ulang dan berbentuk tetap, ketertarikan dan aktivitas, yang dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu dari hal berikut:a) Meliputi preokupasi dengan satu atau lebih pola ketertarikan yang berbentuk tetap dan terhalang, yang intensitas atau fokusnya abnormal.b) Ketidakfleksibilitasan pada rutinitas non fungsional atau ritual yang spesifik.c) Sikap motorik yang berbentuk tetap dan berulang (tepukan atau mengepakkan tangan dan jari, atau pergerakan yang kompleks dari keseluruhan tubuh).d) Preokupasi yang tetap dengan bagian dari objekB. Fungsi yang tertunda atau abnormal setidak-tidaknya dalam 1 dari area berikut, dengan permulaan terjadi pada usia 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial atau (3) permainan simbolik atau imajinatif.C. Gangguan tidak lebih baik bila dimasukkan dalam Retts Disorder atau Childhood Disintegrative Disorder.

Tingkat kecerdasan anak autis:Pusponegoro dan Solek (2007) menyebutkan bahwa tingkat kecerdasan anak autis dibagi mejadi 3 (tiga) bagian, yaitu:a) Low Functioning (IQ rendah)Apabila penderitanya masuk ke dalam kategori low functioning (IQ rendah), maka dikemudian hari hampir dipastikan penderita ini tidak dapat diharapkan untuk hidup mandiri, sepanjang hidup penderita memerlukan bantuan orang lain.b) Medium Functioning (IQ sedang)Apabila penderita masuk ke dalam kategori medium functioning (IQ sedang), maka dikemudian hari masih bisa hidup bermasyarakat dan penderita ini masih bisa masuk sekolah khusus yang memang dibuat untuk anak penderita autis.c) High Functioning (IQ tinggi)Apabila penderitanya masuk ke dalam kategori high functioning (IQ tinggi), maka dikemudian hari bisa hidup mandiri bahkan mungkin sukses dalam pekerjaannya, dapat juga hidup berkeluarga.

RETARDASI MENTAL Definisi:1. Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO, MENKES 1990).2. Retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Carter CH, Toback C).

Etiologi:Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari Retardasi Mental. Faktor-faktor yang potensial sebagai penyebab Retardasi Mental:Non organik: Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis. Faktor sosiokultural. Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik. Penelantaran anak.Organik: Faktor Pra-konsepsi Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneous). Kelainan kromosom. Faktor Pre-natal Gangguan pertumbuhan otak trimester I Kelainan kromosom Infeksi intra uterin, misal HIV Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi) Disfungsi plasenta Kelainan konginetal dari otak Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III Infeksi intra uterin, misal HIV Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam-logam berat) Ibu DM, PKU Toksemia gravidarum Disfungsi plasenta Ibu malnutrisi Faktor Peri-natal Sangat prematur Asfeksia neotorum Trauma lahir Meningitis Kelainan metabolik Faktor Post Natal Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat Neurotoksin CVA Anoksia, misalnya tenggelam Metabolik, misalnya gizi buruk, kelainan hormonal Infeksi, misalnya meningitis ensefalitis Patofisiologi:Retardasi Mental termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70-75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan sedikitnya dua area fungsi adaptif yaitu berbicara dan berbahasa, ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana prasarana komunitas, pengarahan diri kesehatan dan keamanan akademik fungsional bersantai dan bekerja.Pada Retardasi Mental terjadi kerusakan muskuloskeletal. Kerusakan neurologis itu meliputi: kerusakan otak, kelainan kongenital dan mikrosefal. Sedangkan kerusakan muskuloskeletal meliputi: anomali ekstremitas konganital, masukan kalori/nutrisi tidak mencukupi, distorsi muskular. Kerusakan neurologis dan kerusakan muskuloskeletal akan menyebabkan terjadinya kurang kesadaran tentang bahaya dan kerusakan fungsi motorik dari otot sehingga akan muncul berbagai masalah dalam keperawatan.Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius.Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.Pdiatri. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.

ADHD Definisi:ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif.Jadi, jika didefinisikan, secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak-anak yang memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif,dan impulsif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.

Etiologi:Bahan kajian lebih lanjut akan dikemukakan hasil penelitian Faron dkk, 2000, Kuntsi dkk, 2000, Barkley, 20003 (dalam MIF Baihaqi &Sugiarmin, 2006), yang mengatakan bahwa terdapat faktor yang berpengaruh terhadap munculnya ADHD, yaitu:Faktor genetikaBukti penelitian menyatakan bahwa faktor genetika merupakan faktor penting dalam memunculkan tingkah laku ADHD. Satu pertiga dari anggota keluarga ADHD memiliki gangguan, yaitu jik orang tua mengalami ADHD, maka anaknya beresiko ADHD sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami. ADHD, maka saudaranya 70-80 % juga beresiko mengalami ADHD.Pada studi gen khusus beberapa penemuan menunjukkan bahwa molekul genetika gen-gen tertentu dapat menyebabkan munculnya ADHD.Dengan demikian temuan-temun dari aspek keluarga, anak kembar, dan gen-gen tertentu menyatakan bahwa ADHD ada kaitannya dengan keturunan.Faktor neurobiologisBeberapa dugaan dari penemuan tentang neurobiologis diantaranya bahwa terdapat persamaan antara ciri-ciri yang muncul pada ADHD dengan yang muncul pada kerusakan fungsi lobus prefrontl. Demikian juga penurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes neuropsikologis yang dihubungkan dengan fungsi lobus prefrontal. Temuan melalui MRI (pemeriksaan otak dengan teknologi tinggi)menunjukan ada ketidaknormalan pada bagian otak depan. Bagian ini meliputi korteks prefrontal yang saling berhubungan dengan bagian dalam bawah korteks serebral secara kolektif dikenal sebagai basal ganglia.Bagian otak ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan respons, dan organisasi respons. Kerusakan-kerusakan daerah ini memunculkan ciri-ciri yang serupa dengan ciri-ciri pada ADHD. Informasi lain bahwa anak ADHD mempunyai korteks prefrontal lebih kecil dibanding anak yang tidak ADHD.

Ciri-ciri ADHD:a. InatensiYang dimaksud adalah bahwa sebagai individu penyandang gangguan ini tampak mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya. Mereka sangat mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat inderanya atau oleh perasaan yang timbul pada saat itu. Dengan demikian mereka hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas atau tugas dalam jangka waktu yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan informasi dari lingkungannya.b. ImpulsifitasYang dimaksud adalah suatu gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak disertai dengan pemikiran. Mereka sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi. Mereka sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan ditampilkannya. Perilaku ini biasanya menyulitkan yang bersangkutan maupun lingkungannya.c. HiperaktivitasYang dimaksud adalah suatu gerakan yang berlebuhan melebihi gerakan yang dilakukan secara umum anak seusianya. Biasanya sejak bayi mereka banyak bergerak dan sulit untuk ditenangkan. Jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif, perilaku hiperaktif tampak tidak bertujuan. Mereka tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan tidak penting. Gerakannya dilakukan terus menerus tanpa lelah, sehingga kesulitan untuk memusatkan perhatian.American Psychiatric Assosiations (2005). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV). Washington, DC. American Psychiatric Associations.Alberto, P. A,. & Anne, C. A,. (1986). Applied Behavior Analysis for Teachers. Ohio: Merrill Publishing Company.Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The Center for Applied Research in Education.

11. What are the criteria diagnostic of mental retardation ?

12. What the kind of examination for mental retardation ? Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik:1)Uji Laboratorium Uji intelegensi standar dan uji perkembangan Pengukuran fungsi adaptif2)EEG (Elektro Esenflogram) Gejala kejang yang dicurigai Kesulitan mengerti bahasa yang berat3)CT ata MRI Pembesaran kepala Dicurigai kelainan otak yang luas Kejang lokal Dicurigai adanya tumor intra kranialMansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius.

13. What the kind of growth disorder ? Gangguan Perkembangan Pervasif (Pervasive Developmental Disorders /PDD) terdiri dari beberapa jenis di antaranya adalah:1) Autism2) Aspergers3) Retts4) Childhood Disintegrative Disorder (CDD)5) Gangguan pervasive opada masa kanak-kanak (Pervasive Developmental Disorder) or Not Otherwise Specified (PDD:NOS)DSM-IV

14. What are the relationship of heavymetal in pregnancy, with the genomic instability ?

15. What are the terapy for this case ?

Penatalaksanaan MedisTerapi terbaik adalah pencegahan primer, sekunder dan tersier:a) Pencegahan primerTindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan gangguan. Tindakan ini termasuk pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum, usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan, konseling keluarga dan genetik dapat membantu.b) Pencegahan sekunderTujuannya mempersingkat perjalanan penyakit.c) Pencegahan tertierTujuannya menekan kecacatan yang terjadi

Dalam pelaksanaannya, kedua jenis ii dilakukan bersamaan meliputi:a)Pendidikan untuk anak mancakup latihan ketrampilan adaptif, sosial dan kejuruan.b)Terapi pra luka agresif dan melukai diric)Kognitif dan psikodinamikad)Pendidikan keluargae)Intervensi farmakologis: Obat-obatan psikotropika (Tioridasin/Mellaril) untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri. Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hiperaktif. Antidepresan (Imipramin/Trofanil) Karbamazepin (Tegretol) dan Propanolol (Inderal)Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius.