Bio 3

download Bio 3

of 37

Transcript of Bio 3

Tora Takut Menelan

OLEH : KELOMPOK VI

IDENTITAS KELOMPOK VINO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. NAMA MALIK DJAMALUDIN AGUNG KURNIAWAN BOYKE SITOMPUL FERDY HALIM DEWI SULISTIA H. ELLY W. ERIK ADITYA FENDY CHRISTIA P HANA HYDRIKA MISKE MARSOGI PATRICIA VERONICA YULIANA HERAWATI NIM 405070053 405070044 405070050 405070082 405070048 405070081 405070051 405070046 405070045 405070055 405070047 405070049 PERAN KETUA KELOMPOK SEKRETARIS SCRIBER ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

FASILITATOR : dr. Irma SM Delima

Pemicu 1Tora takut menelan Tora, usia 4 tahun dibawa ibunya ke dokter karena demam tinggi dan menggigil sejak sehari yang lalu. Tora tidak mau makan dan minum karena sakit menelan. Sudah diberikan obat penurun panas, tapi setelah beberapa jam kemudian demam muncul kembali. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, didapat tonsil membesar dan hiperemis, kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan apus tenggorok. Dokter memberi obat antibiotika dan antipiretik. Jelaskan apa yang terjadi pada Tora !

Learning Objectives

Menjelaskan peradangan:Definisi, ciri2, macam2, proses, penyebab, gejala, sel2, akibat, mekanisme penyembuhan radang. Organisme penyebab radang (bakteri, virus, jamur, parasit), cara infeksi, cara penularan, fk. Predisposisi, patogenesis, sumber infeksi, pemeriksaan lab.(cara pengambilan sampel, fungsi), pencegahan. Contoh antibiotik dan antipiretik, respon tubuh terhadap obat, obat tradisional, dosis yang tepat dan rasional, bentuk sediaan, ESO.

Radang

Definisi: rangkaian reaksi/respon tubuh terhadap kerusakan jaringan akibat benda asing, pathogen, iritasi, dll

Etiologi RadangBENDA FISIK: Benda traumatik: jarum, pisau, kapak, tombak, panah, hewan buas (gigi, cakar) Suhu: tinggi, rendah Listrik: voltase tinggi Radiasi: sinar x, nuklir BAHAN KIMIAWI YANG KOROSIF /TOKSIK: HNO3, H2SO4, toksin (bisa ular, rabies, kalajengking) AGEN INFEKTIF: Bakteri/kuman/basil: gol. Coccus, virus, ricketsia, klamidia, mikobakterium, parasit, jamur2 VASKULAR/HORMON

Ciri Ciri Radang :Makroskopik Warna merah (rubor): terjadi karena jaringan yang meradang mengandung banyak darah akibat kapiler-kapilernya melebar Panas (kalor): akibat sirkulasi darah yang meningkat. Tumor: disebabkan sebagian oleh hiperemi dan sebagian besar oleh eksudat yang terjadi pada radang. Dolor (nyeri): pengaruh zat pada ujung saraf perasa yang dilepaskan oleh sel yang cedera, zat ini mungkin histamin. Bisa disebabkan oleh tekanan yang meninggi dalam jaringan akibar terhadinya eksudat.

Ciri Ciri Radang (2)

Mikroskopik: vasodilatasi, emigrasi leukosit, eksudasi.

Gejala-Gejala UmumInflammation may also be associated with general flu-like" symptoms including: Demam Menggigil Lelah / kehilangan energi Sakit kepala Berkurangny selera makan Otot kaku

Gejala-Gejala Khusus

Tenggorok terasa mengganjal, kering, nafas berbau, demam dengan suhu tubuh yang tinggi (40 C, tidak nafsu makan, rasa nyeri ditelinga(otalgia) karena telinga dan tenggorokan mempunyai saraf yg sama, rasa nyeri di sendi, rasa lesu seluruh tubuh, nyri ketika menelan, tonsillitis

Macam-Macam Radang

Cepat / lambat radang akut sembuh tanpa jar parut radang kronik sembuh dengan jaringan parut Macam eksudat: serosa bulla (vesikel besar di kulit) purulenta abses (nanah rongga tertutup) kataralis rhinitis fibrinosa pleuritis pseudomembranosa dipteri hemoragik DBD Etiologi: Spesifik (jar granulasi spesifik) TBC Non spesifik

Proses Peradangan

Arteri kapiler vasodilatasi dan pe permeabilitas kapiler. Arteri dan kapiler vasodilatasi memerah, me alirah darah Permeabilitas kapiler naik cairan dapat meninggalkan kapiler ke jaringan edema. Larutan koloid (mol protein, albumin, globulin, dan fibrinogen) dapat meninggalkan kapiler ke jaringan tek. Osmotik kapiler me menghalangi cairan utk kembali ke kapiler (tapi dapat ke pembuluh limfe) cairan jaringan protein > normal (BJ>normal) : eksudat Kapiler kadar plasma aliran stasis khemotaksis leukosit sel2 leukosit melekat pada endotel pembuluh gerakan ameboid menyusup antara sel endotel, kemudian keluar (emigrasi) memfagosit kuman, tapi terkadang ada kuman yang tidak bisa langsung difagosit, tetapi leukosit bisa melekat dan memfagosit kuman tersebut karena ada zat yang disebut opsonin.

Proses Peradangan

Sel-Sel RadangSel polimorfonukleus netrofil (mikrofag): Leukosit polimorfonukleus (netrofil, eosinofil, basofil) netrofil: utama utk fagositosis. Dibantu zat2 anti, mempererat kontak leukosit-bakteri. Merupakan pertahanan pertama krn dapat migrasi dg segera dan dalam jumlah yg besar. (-) berdaya pada kuman tertentu spt tuberculosis eosinofil: jumlahnya bertambah dlm keadaan alergi, asthma, hipersensitif terhadap kedatangan parasit terutama cacing. Khemoktasis n fago < dari netrofil

Sel-Sel Radang (2)Sel fagositik besar berinti bulat (makrofag) Dalam darah: monosit (sbagian jg dari jar) Dalam jaringan: makrofag, histiosit, sel retikuloendotel, sel kupffer, sel datia. Sel kupffer: makrofag yg melapisi sinus pada hati, daya fagosit sgt besar shg darah yg melalui hati steril Sel retikuendotel: sel yg melapisi sinus kelenjar getah bening, sumsum tulang Dan limpa.

Sel-Sel Radang (3)

Sel datia: sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag pada keadaan2 tertentu: Beberapa sel bersatu / krn pembelahan inti yg tidak disertai pembelahan protoplasma

Sel-Sel Radang (4)

Limfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein dari zat anti), Meningkat pada radang menahun. Sel plasma: tidak tdpt di dalam darah, membuat gamma globulin yg berfungsi sbg zat anti

Macam-Macam Radang

R.akut leukosit neutrofil ( mikrofag ) R. kronik limfosit Sel makrofag merupakan pertahanan kedua krn daya khemotaksisna < dr leukosit, kadar dalam darah < dari leukosit. Kecuali pd infeksi virus, tuberkulosis.

Akibat Radangbiasanya fibrin akan mencair lagi tetapi benang-benang fibrin bias diubah jadi jaringan ikat yang bisa menimbulkan perlekatan pleura, striktur uretra, dll. Jaringan granulasi yang terbentuk dari hasil penyembuhan, tahan infeksi, akan tetapi bila jaringan granulasi cedera karena trauma, maka pada tempat ini infeksi terjadi dengan mudah.

Proses PenyembuhanPenyembuhan radang akut (r.eksudatif) parenchymal repair (sanatio per primam) Radang kronik (r.proliferatif) fibrosis (connective tissue repair) sanatio per secundum

Organisme - Inflamasi

Bakteri umum: gol. Steptokokus (s. Piogenes, s. B hemolitikus), gol. Stafilokokus Bakteri khusus : streptococcus pyogenesis, arcanobacterium haemolyticum Virus umum : adenovirus, corona virus, HPV, HSV Virus khusus : adenovirus, virus influenza, HSV1 Jamur umum : candida sp, actinomycetes israelli Jamur khusus : actinomycetes israelli Parasit umum: entamoeba histolytica (GI, cerebral, hepar), taenia saginata (diare)

Sumber Infeksi

Cth: hewan serangga, alam bebas

Cara Infeksi

Inhalasi Aspirasi Kontak Trauma Tertelan Infeksi endogen

Cara PenularanBakteri: umum: dapat melalui tangan, melalui tinja, autotransmisi, air. Khusus: dapat melalui percikan ludah (droplet infection) Virus: umum: udara, air, transfusi darah khusus: dapat melalui percikan ludah (droplet infection), (HSV-1) dapat menular lewat hubungan seks oral. Jamur: Umum: penggunaan bersama alat-alat, melalui transfusi darah, air, autotransmisi. Khusus: penggunaaan bersama (sikat gigi, alat kedokteran gigi) Parasit: Autotransmisi, udara, makanan, air, dll.

Faktor Predisposisi

Umum: daya tahan tubuh menurun, DM, adanya trauma. Khusus : rangsangan kronis rokok, rangsangan makanan tertentu, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.

Patogenesis

proses patogenesis : masuk kedalam tubuh dan menyebar melalui darah (hematogen) atau limfogen sumber infexi : hewan, serangga, alam bebas

Pemeriksaan Lab

makroskopik mikroskopik sitologi mikroskop elektron

Pengambilan sampel: biopsi, hasil operasi, dll Contoh sampel: sputum, apus tenggorok, dll

Tujuan Pemeriksaan Lab

Menegakkan diagnosis Membantu menentukan beratnya penyakit Mengikuti perjalanan penyakit Perkiraan prognosis Menimbang gangguan fisiologi akibat penyakit

Bentuk Sediaan

Padat. Cth: pulvis, pulveres Lunak. Cth: unguentum Cair. Cth: suspensi, mixtura agitanda

Cara Pemberian Obat

Parenteral Enteral Topikal

Dosis

Antipiretik Acetosal Asumsikan: acetosal 200 mg, 4 x sehari Tora 4 tahun Young DP 1x =4/(4+12)X 1000 mg=250 mg DP 1 hr=4/4+12X 8= 2 gram 2000 mg DP 1x= 200/250 X 100%=80% DP 1 hr= 4x200/2000=40%

Dosis (2)Antibiotika Eritromisin (50 mg, 4x) Berat = 8+2x4=16kg 1x=16/70 x 500=114 mg 1 hari =16/70 x 4000=900 mg DP1x=50/114 x 100%=44% DP1 hari=50/900 x 100%=22%

Dosis (3)

Paracetamol (acetaminophen) 6-12 bulan : 50 mg/x, 4x sehari 1-5 tahun : 50-100 mg/x, 4x sehari 5-10 tahun : 100-200 mg/x, 4x sehari >10 tahun : 250 mg/x, 4x sehari Sediaan:Drops 100 mg/ml x 15 ml Sirup 120 mg/5ml x 60 ml Tab 500 mg

ESOEritromisin: iritasi saluran cerna (mual, muntah, dan nyeri epigastrium) kombinasi dengan astemizol aritmia jantung namun efek kronik jarang terjadi Acetosal: gangguan pernapasan efek terhadap keseimbangan asam basa iritasi saluran cerna sindrom Reye kerusakan hati dan ensefalopati Paracetamol: nekrosis hati, eritema, urtikaria Bentuk sediaan obat : pulveres, sirup

use honey and lemon - The honey coats and soothes your throat, and the lemon helps reduce mucus Obat Tradisional Jahe analgetik, anti inflamasi, dan antipiretik Jambu Mede analgetik, anti inflamasi dan antipiretik Khusus: bubuk sambiloto, buah mengkudu, daun cocor bebek, akar kembang pukul empat, benalu jeruk nipis.

PencegahanUmum : cara hidup sehat dan bersih ( olga teratur, rehat cukup, makan makanan bergizi dan teratur, dll) Khusus: Drink much fluids Suck on a throat lozenge or hard candy. This stimulates saliva production, which bathes and cleanses your throat. Humidify the air. Adding moisture to the air can reduce throat irritation and make it easier to sleep. Be sure to change the water in a room humidifier daily and clean the unit at least once every three days to help prevent the growth of harmful molds and bacteria. Avoid smoke and other air pollutants. Smoke irritates a sore throat. Rest your voice. Talking may lead to more throat irritation and temporary loss of your voice (laryngitis).

Kesimpulan

Penyakit masalah: tonsilitis Obat: antipiretik, antibiotik Antipiretik: acetosal atau paracetamol Antibiotik: eritromisin Bentuk sediaan obat: pulveres Cara Pemberian: enteral oral