Binis Indonesuia, 17 Maret 2016 -...
Transcript of Binis Indonesuia, 17 Maret 2016 -...
F I N A N S I A L Kamis, 17 Maret 201622
Kredit Dipacu Tumbuh 15%
MAKASSAR — PT Bank Danamon Tbk. meng es timasi penyalur-an kredit untuk seluruh segmen di wilayah In -donesia bagian timur mencakup Sulawesi, Ma luku dan Papua tum-buh hingga 15% sepan-jang tahun ini.
Segmen usaha kecil menengah (UKM) dan mik ro akan menjadi fo -kus perseroan dengan berupaya memacu pe -nya luran pinjaman bagi pelaku usaha yang memiliki skala bisnis pada segmen tersebut.
Por tofolio pembiaya-an seg men UKM dan usaha mikro masih akan menjadi penopang utama per seroan dalam menyalurkan kredit di regional timur.
Regional Consumer Head Danamon Region 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Dal-man Mangiri mengata-kan performa pada dua bulan pertama tahun ini menunjukkan grafik menggembirakan dan diyakini bisa berlanjut pada periode selanjut-nya kendati dengan per-tumbuhan dalam skala terbatas secara bulanan.
Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan penyaluran kredit secara kumulatif sekitar Rp11 triliun, di mana sebagi-an besar terserap untuk segmen UKM senilai Rp5,7 triliun, dan DSP Rp2,5 triliun. (Amri Nur
Rahmat/Nadya Kurnia)
PROGRAM MEGA MOBILE
Director Funding & Network PT Bank Mega Tbk. Diza Larentie (dari kanan) berbincang dengan General Manager Corporate Digital Payment and Banking Sales PT Telkomsel Rudyanto Herlambang, Product & Segment Head Bank Mega Aditya Wahyu Windarwo, dan Manager Banking Sales and Operator Support Telkomsel Very Hananto, selepas melakukan peng-undian di Jakarta, Rabu (16/3). Bank Mega bersama Telkomsel memberikan undi-an berhadiah bagi peng guna Mega Mobile yang merupa-kan pelanggan Telkomsel.
Bisnis/Endang Muchtar
BPJS KETENAGAKERJAAN
Imbal Hasil Diprediksi Turun
Anggara [email protected]
Agus Susanto, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, me ngatakan sesuai aturan yang di tetapkan oleh Otoritas Jasa Ke -uangan (OJK) Nomor 1/2016 bah wa sebanyak 50% investasi BPJS harus ditempatkan di por-to fo lio Surat Berharga Negara (SBN).
Sementara untuk 50% aset in -vestasi lainnya harus mengalami pola pengelolaan yang tidak sin-kron. Ketidaksesuaian itu akibat
berbedanya tujuan program de -ngan realitas lapangan sebagai dampak keputusan pemerintah.
Seperti diketahui, sejak triwul-an III/2015 pemerintah meng-izin kan peserta mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT) setelah berhenti bekerja. Bahkan, pe -serta yang masih aktif juga da -pat mencairkan dengan syarat te lah bergabung sebagai peserta selama lebih dari 10 tahun. Pe -na rikan ini berupa bantuan uang muka perumahan sebesar 30% serta penarikan uang tunai sebe-sar 10%.
Dampak aturan ini, jelas Agus, terjadi lonjakan penarikan klaim. BPJS Ketenagakerjaan harus menyediakan uang tunai rata-rata Rp1,6 triliun setiap bulan atau Rp19,2 triliun per tahun. Se dangkan peserta yang mencair-kan mencapai 1,6 juta peserta
se tiap bulan. Jika dilihat lebih lanjut dari jumlah yang mencair-kan JHT ini hanya 2% yang me menuhi kategori memasuki usia pensiun. Sedangkan sisanya merupakan pekerja aktif.
“Jika dilihat lebih dalam, 87% yang mencairkan tergolong usia muda, ini sayang. Pa da hal tujuan program adalah men jamin hari tua,” kata Agus di sela-sela penan-datanganan ke se pahaman kerja sama dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (16/3).
Dia mengatakan, tahun ini pihaknya akan bekerja keras agar imbal hasil tetap baik. Pihaknya
akan melakukan penyesuaian penempatan investasi untuk me -nyesuaikan dengan aturan mau-pun beban yang ditanggung.
Irvansyah Utoh Banja, Kepala Urusan Komunikasi Eksternal BPJS Ketenagakerjaan menutur-kan pada tahun ini BPJS Ke te-na gakerjaan menargetkan pen-capaian dana kelolaan mencapai Rp246,52 triliun. Jumlah terse-but tumbuh 20% dibandingkan de ngan perolehan dana kelolaan tahun lalu yang sebesar Rp206,06 triliun.
Utoh mengungkapkan, da lam rencana kerja yang ada saat ini, hasil investasi BPJS Ke te na ga-
kerjaan diharapkan bisa menem-bus angka Rp21,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat 24% diban-dingkan dengan perolehan hasil investasi pada 2015 yang hanya mencapai Rp17,7 triliun.
Sementara untuk kepesertaan aktif ditargetkan bisa mencapai 22 juta atau naik 15% dibanding-kan jumlah kepesertaan tahun lalu sebanyak 19,1 juta.
Dengan target kepesertaan tersebut, maka iuran tahun ini bisa mencapai Rp42,6 triliun atau tumbuh 17% dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp36 triliun. Badan mencatatkan pen-dapatan hasil investasi sebesar 9,09%.
BPJS MALANGSementara itu, BPJS Malang
telah merealisasikan pembayaran klaim JHT senilai Rp51,3 miliar pada periode Januari—Februari 2016.
Kepala Cabang BPJS Ketena ga-kerjaan Malang Sri Subekti me-ngatakan pembayaran klaim JHT sebesar itu terdiri dari 4.433 ka -sus pemutusan hubungan kerja. “Tapi kalau dibandingkan de ngan pe riode tahun lalu, ang kanya su -dah jauh menurun,” ujarnya di Malang, Rabu (16/3). (k24)
LABA BERSIH
BBKP Raup Rp964,3 Miliar
JAKARTA — PT Bank Bu kopin Tbk. sepanjang tahun lalu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 43,27% secara tahunan atau senilai Rp964,3 miliar.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan pertumbuh-an tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga dan penurunan biaya operasional.
“Pendapatan bunga kami meningkat 16,90% dari Rp7,1 triliun menjadi Rp8,3 triliun,” ujarnya saat paparan kinerja ta -hunan di Jakarta, Rabu (16/3).
Lebih lanjut, Glen me -nu turkan pertumbuhan pendapatan bunga per-seroan didukung oleh per tumbuhan penyaluran kre dit sebesar 19,35% dari Rp55,3 triliun men-jadi Rp66 triliun. Seiring de ngan peningkatan kre-dit, rasio pinjaman terha-dap simpanan (loan to de posit ratio/LDR) perse-roan naik dari 83,89% menjadi 85,34%.
Salah satu segmen yang mengalami pertum-buhan tinggi adalah seg-men mikro dengan angka pertumbuhan mencapai 43,39% menjadi Rp7,9 triliun. Selain itu, segmen usaha kecil dan mene-ngah naik 27,57% men-jadi Rp27,3 triliun.
Kemampuan emiten berkode saham BBKP itu untuk menyalurkan kre-dit juga didukung oleh ke -kuatan perseroan untuk menghimpun dana pihak ketiga yang meningkat. DPK Bank Bukopin pada 2015 meningkat 16,51% menjadi Rp76,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp65,4 triliun.
Saat ini DPK perseroan masih didominasi oleh simpanan deposito. Porsi dana mu rah (current account saving account/CASA) yang terdiri dari tabungan dan giro terca-tat sebesar 33%.
Adapun, penambahan ekuitas BBKP juga me -rupakan salah satu faktor penguat kapabilitas perse-roan untuk terus memacu penghimpunan dana.
“Hingga akhir tahun lalu, ekuitas BBKP naik
10,72% menjadi Rp7,5 tri liun secara year-on-year,” kata Glen.
Dari sisi efisiensi, rasio biaya operasional terha dap pendapatan opera sio nal (BOPO) BBKP tu run men-jadi 87,56% dari tahun sebelumnya 89,21%. Se -men tara itu, cost to income ratio (CIR) juga turun jadi 62,32% dari tahun sebe-lumnya 69,10%.
Adapun dari sisi kua-litas kredit, Bank Bukopin mencatatkan rasio kredit bermasalah (non perfor-ming loan/NPL) gross se -besar 2,83% dan NPL net sebesar 2,13%
TARGET 2016Untuk tahun ini, Glen
menyebutkan perseroan menargetkan pertumbuh-an laba sebesar 28% da -lam rencana bisnis bank (RBB). Selain itu, Bank Bu kopin juga mempro-yeksi pertumbuhan kre-dit, DPK, dan aset ma -sing-masing sebesar 12%-14%, 14%, dan 11%.
Dari segi komposisi pendanaan, dirinya me -nya takan perseroan bakal menjaga porsi dana murah di level 40%.
"Untuk opsi pendanaan seperti surat utang, dalam waktu dekat belum ada. LDR kami masih di seki-tar angka 80%," katanya.
Dalam rangka mendu-kung rencana ekspansi ta hun ini, perseroan ba -kal menggunakan aksi re valuasi aset untuk me -nambah rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR).
Direktur Keuangan Bank Bukopin Eko Rach-mansyah Gindo menga-takan dengan revaluasi aset, ada penambahan mo dal sekitar Rp1 triliun. De ngan demikian, CAR akan naik sekitar 1,6%.
“CAR akhir tahun lalu 13,5%, dengan penam-bahan dari revaluasi aset akan meningkat di level 15,1%,” katanya.
Untuk menggenjot ki -nerjanya, Bukopin me -nyiapkan sejumlah pro-gram, salah satunya me nyalurkan kredit di sek tor industri perikanan dan kelautan dalam pro-gram JARING OJK. (Annisa
Sulistyo Rini )
Prediksi penurunan imbal hasil investasi itu disebabkan ketat-nya aturan penempat-an portofolio.
JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan memperkirakan akan terjadi penurunan imbal hasil investasi sebagai dampak aturan yang diterapkan Otoritas Jasa
Keuangan dan Pemerintah.
246,5
206,1
21,217,7
2016**(24)*
2015(20)*
Dana KelolaanHasil Investasi
Dana Kelolaan dan Imbal Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan (Rp triliun)
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan Ket: *Pertumbuhan (%), **Target BISNIS/TRI UTOMO
PINJAMAN UKM