JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS...

151
“ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NON PERFORMING LOAN (NPL), RETURN ON ASSET (ROA) DAN NILAI TUKAR RUPIAH DENGAN US DOLLAR TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA BANK PERSERO” (Studi kasus pada Bank Persero periode 2007-2012) Disusun Oleh: NUR PADILAH NIM : 108081000143 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Transcript of JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS...

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

“ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NON PERFORMING LOAN (NPL),

RETURN ON ASSET (ROA) DAN NILAI TUKAR RUPIAH DENGAN US DOLLAR

TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA BANK PERSERO”

(Studi kasus pada Bank Persero periode 2007-2012)

Disusun Oleh:

NUR PADILAH

NIM : 108081000143

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

i

“ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NON PERFORMING

LOAN (NPL), RETURN ON ASSET (ROA) DAN NILAI TUKAR RUPIAH

DENGAN US DOLLAR TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL

KERJA BANK PERSERO”

(Bank Persero periode 2007-2012)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

NUR PADILAH

NIM : 108081000143

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Adhitya Ginanjar, SE, M.Si

NIP. 19570617198503 1 002 NIP. 19740810 201101 1 001

Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Jumat, 11Januari 2013 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

Nama : Nur Padilah

Nim : 108081000143

Jurusan : Manajemen

Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan

Return On Asset dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar

tehadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank

Persero periode 2007-2012)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11Januari 2013

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni (_____________________)

NIP. 19690203 2001121 1 003 Ketua

2. Cut Erika Ananda Fatimah , SE,MBA (_____________________)

NIDN. 031807403 Sekretaris

3. Murdiyah Hayati, S.Kom, MM (_____________________)

NIP. 19741003 200312 2 001 Penguji Ahli

Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

iii

KLEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 17 September 2013 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas

mahasiswa:

Nama : Nur Padilah

Nim : 108081000143

Jurusan : Manajemen

Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan

(NPL), Return On Asset (ROA) dan Nilai Tukar Rupiah Dengan

US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank

Persero periode 2007-2012)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 September 2013

1. Herni Ali HT, SE., MM (_____________________)

NIDN. 0422125902 Ketua

2. Ahmad Dumyathi Bashori, Dr., (_____________________)

NIP. 19700106 2003 12 0 001 Sekretaris

3. Ela Patriana, MM, AAAIJ (_____________________)

NIP. 19690528 200801 2 010 Penguji Ahli

4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS (_____________________)

NIP. 19570617198503 1 002 Pembimbing I

5. Adhitya Ginanjar, SE, M.Si (_____________________)

NIP. 19740810 201101 1 001 Pembimbing II

Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

iv

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Padilah

No.Induk Mahasiswa : 108081000143

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa ijin pemilih karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar peryataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 23 Agustus 2012

Yang Menyatakan,

(Nur Padilah)

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Nur Padilah

TTL : Tangerang, 20 Juni 1990

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat :Jl. Jurang Mangu Barat Kp. Jurang Mangu Rt 001/01

No.45 Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan

Pondok Aren, Tangerang Selatan 15223

No. HP : 083873411449

e-mail : [email protected]

Pendidikan

2008-2013 : Program Sarjana (S-1) Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

2005-2008 : SMAN 1 Pondok Aren , Tangerang

2002-2005 : SMPN 2 Pondok Aren, Tangerang

1996-2002 : SDN 1 Jurang Mangu Timur ,Tangerang

Pengalaman Bekerja

Tim Entry Data di MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) tahun

2012

Crew outlet Klenger Burger tahun 2011

Magang/KKN selama 1 bulan di Koperasi UbasyadaCiputat tahun 2011

Keahlian

Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point)

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

vi

ABSTRACT

Banking is a very important part in the economy; one of them is as

intermediary that is to job collect funds from the public and distribute it back in

the form of loans. This study tried to determine the factors that affect the

distribution of funding to the Bank Persero. The purpose of this research is to

determine the extent of the relationship of credit interest rate, non performing

loan, return on asset and a rate of exchange rupiah to US dollar on the size of

conventional banking financing.

The sample used in this study is the PT Bank PerseroTbk. from 2007 to

2012 by using purposive sampling. Types of data used is secondary data obtained

from published financial statements and downloaded via official website of

Indonesian Bank. The analysis method used is multiple regression with a

significance level of 5%.

The results of the analysis indicated that partially,credit interest rate, non

performing loan, return on asset and a rate of exchange rupiah to US dollar are

significant on the capital work credit. This is evidenced by sig-LnSBK 0.014 sig-

LnNPL 0.000 sig-LnROA 0.000 and sig-LnKURS 0.000 which is smaller than the

5% significance. Simultaneously variables ofcredit interest rate, non performing

loan, return on asset and a rate of exchange rupiah to US dollar influence the

capital work credit. This is evidenced by sig-F 0.000 which is smaller than the 5%

significance. Predictive ability of the four variables of the financing is 91.5%, as

indicated by the amount of the adjusted R-square, while the remaining 8.5% is

influenced by other factors like third-party fund, inflation, capital adequacy ratio

and export that are not included in the study variables.

Keywords : Credit Interest Rate, Non Performing Loan, Return On Asset, A

Rate Of Exchange Rupiah To US Dollar, Distribution of Capital

Work Credit and Multiple Regression.

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

vii

ABSTRAK

Perbankan merupakan bagian yang sangat penting dalam perekonomian,

salah satunya sebagai lembaga intermediasi yang tugasnya menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Penelitian ini

mencoba mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit modal

kerja pada Bank Persero. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui sejauh

mana hubungan suku bunga kredit, non performing loan, return on asset dan nilai

tukar rupiah terhadap US dollar terhadap besarnya penyaluran kredit modal kerja

pada bank umum konvensional.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bank Persero Tbk.

periode 2007-2012 dengan menggunakan metode purposive sampling. Jenis data

yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang

dipublikasikan dan diunduh melalui situs resmi Bank Indonesia. Metode analisis

yang digunakan adalah Regresi Berganda dengan tingkat signifikansi 5%.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial suku bunga kredit,

non performing loan, return on asset dan nilai tukar rupiah terhadap US dollar

berpengaruh signifikan terhadap kredit modal kerja. Hal ini dibuktikan dengan

nilai sig-LnSBK 0,014 sig-LnNPL 0,000 sig-LnROA 0,000 dan sig-LnKURS

0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%. Secara simultan variabel suku bunga

kredit, non performing loan, return on asset dan nilai tukar rupiah terhadap US

dollar berpengaruh signifikan terhadap kredit modal kerja. Hal ini dibuktikan

dengan nilai sig-F 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%. Kemampuan

prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap kredit modal kerja adalah 91,5%

sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square, sedangkan sisanya

8,5% dipengaruhi oleh faktor lain seperti dana pihak ketiga, inflasi, capital

adequacy ratio dan ekspor yang tidak dimasukkan ke dalam variabel penelitian

ini.

Kata kunci : Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan, Return On Asset,

Nilai Tukar Rupiah dengan US Dollar, Penyaluran Kredit

Modal Kerja dan Regresi berganda.

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Analisis

Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan Return On Asset dan Nilai

Tukar Rupiah Terhadap US Dollar tehadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank

Persero (PT. Bank Persero, Tbk 2007-2012). Adapun skripsi ini diajukan guna

memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusun skripsi ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan informasi bagi masyarakat dan

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan yang

penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan

kekurangan yang ditemui dalam skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga

terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi

dukungan baik moril dan materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara

khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda tercinta Muhtar dan Ibunda tercinta

Apsah, yang senantiasa memberi banyak bantuan baik moril dan materil

hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT

memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada mereka dan

semoga penulis dapat membahagiakan keduanya. Aamiin.

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

ix

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah

meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan FEB, Ibu Leis Suzanawaty,

SE,M.Si selaku Wadek I FEB, Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Wadek II FEB,

dan Bapak Herni Ali HT, SE., MM selaku Wadek III FEB, yang telah

memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, selaku Ketua Jurusan Manajemen, Ibu

Titi Dewi Warninda, SE, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen dan

Bapak Dr. Suhendra, S.Ag.,MM selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis

untuk berkarya.

5. Segenap dosen pengajar yang telah mengajarkan ilmu, semoga amal baktinya

dijadikan amalan sholeh. Aamiin.

6. Staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Ibu Siska,

Pak Ismet, Ibu Umi, Mas Heri, yang telah membantu penulis dalam mengurus

kebutuhan administrasi dan lain-lain.

7. Kakak-kakak ku tercinta Hasbi dan Haris yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis. Semoga kalian bisa mencapai cita-cita yang diinginkan.

8. Keluarga besar penulis yang senantiasa menanti kelulusan saya, terimakasih

atas doa, semangat dan motivasi yang selalu diberikan. Sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

9. Sahabatku Arie Fajarwati, Hasan Arrafi, Ali Fasihi, Suratman, Arief Rahman

Hakim, Hendi Setiawan, Hafidz Setia Kurniawan, Qonitia Lutfiah, Permana

Sukma, Nurdin Rohendy, Paraditya Unggul Yudhanto yang selalu

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, serta selalu ada dalam

keadaan susah dan senang. Semoga persahabatan kita tidaka akan pernah ada

akhir. Aamiin.

10. Teman-teman seperjuangan Manajemen D 2008,Arya, Bojes, Helmi, Ervan,

Vai, Bos, Sofyan, Doris, Ade, Maul, Septian, Hafidz Basyir, Bopeng,

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

x

Rayhan, Inggrit, Dian, Levy, Vita. Tanpa mengurangi rasa persahabatan

penulis tidak bisa menyebutkan satu per satu, semoga ukhuwah kita tetap

terjaga.

11. Teman-teman Manajemen Perbankan A 2008, Agus, Habibi, Sadad, Lutfi,

Hendra, Roby, Icham dan lainnya. Tanpa mengurangi rasa persahabatan

penulis tidak bisa menyebutkan satu per satu, semoga ukhuwah kita tetap

terjaga.

12. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, semoga

mendapatkan sebaik-baiknya balasan dari Allah SWT.

Atas segala kontribusinya, penulis mendoakan semoga mendapat balasan

dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, akan tetapi

semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 23 Agustus 2013

Nur Padilah

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 24

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 25

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 27

A. Landasan Teori ........................................................................... 27

1. Pengertian Bank ...................................................................... 27

2. Kegiatan Bank ......................................................................... 27

3. Jenis dan Sumber Dana Bank ................................................. 29

4. Kredit Perbankan .................................................................... 31

5. Suku Bunga ............................................................................ 43

6. Non Performing Loan (NPL) .................................................. 50

7. Return On Aseet (ROA) . ....................................................... 51

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

xii

8. Nilai Tukar ............................................................................. 53

B. Keterkaitan antar Variabel ........................................................... 55

C. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 60

D. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 65

E. Hipotesis ........................................................................................ 67

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 70

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 70

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 70

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 71

D. Metode Analisis ............................................................................ 71

E. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 80

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 84

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.................................. 84

1. Sejarah Perkembangan Perbankan di Indonesia ....................... 84

2. Bank Persero di Indonesia ......................................................... 85

B. Analisis dan Pembahasan .............................................................. 96

1. Analisis Deskriptif..................................................................... 96

2. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 98

3. Pengujian Hipotesis ................................................................... 107

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 120

A. Kesimpulan ................................................................................... 120

B. Implikasi ........................................................................................ 121

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 124

LAMPIRAN .................................................................................................... 128

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

xiii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Kredit Modal Kerja ................................................... 5

1.2 Suku Bunga Kredit Modal Kerja ........................................................ 11

1.3 Non Performing Loan ........................................................................... 12

1.4 Return On Asset .................................................................................... 15

1.5 Nilai Tukar Rupiah dengan US Dollar ............................................... 18

2.1 Hasil penelitian terdahulu .................................................................... 60

4.1 Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 96

4.2 Hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov ............................ 100

4.3 Hasil uji multikolineritas dengan nilai Tolerance dan VIF .............. 101

4.4 Hasiluji heteroskedastisitas .................................................................. 103

4.5 Hasil Uji Durbin Watson ...................................................................... 104

4.6 Pengobatan uji Durbin Watson ........................................................... 105

4.7 Pengobatan uji Durbin Watson ........................................................... 105

4.8 Pengobatan uji Durbin Watson ........................................................... 106

4.9 Pengobatan uji Durbin Watson ........................................................... 106

4.10 Pengobatan uji Durbin Watson ........................................................... 107

4.11 Hasil uji t ................................................................................................ 108

4.12 Hasil uji F ............................................................................................... 116

4.13 Hasil uji adjusted R square (R2

adj) ...................................................... 118

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Jumlah Kredit Berdasakan Kelompok Bank .......... 3

2.1 Kerangka pemikiran ............................................................................. 64

4.1 Hasil uji normalitas dengan histogram ............................................... 98

4.2 Hasil uji normalitas dengan grafik P-Plot .......................................... 99

4.3 Hasil uji heteroskedastisitas dengan scatterplot ................................. 102

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1. Data-data variabel penelitian dari tahun 2007-2012 ........................... 128

2. Deskriptif Statistik .................................................................................. 130

3. Model Regresi, Anova, dan Koefisien ................................................... 131

4. Hasil Uji Normalitas Data ...................................................................... 132

5. Hasil Uji Multikolinearitas dan autokorelasi ....................................... 133

6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 135

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

dalam bidang perekonomian suatu Negara (khususnya bidang pembiayaan

perekonomian). Hal tersebut berdasarkan fungsi utama perbankan yang

merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus of

fund) dengan pihak yang membutuhkan dana (lack of fund), dimana

masyarakat yang kelebihan dana dapat menyalurkan dananya untuk masyarakat

lain yang membutuhkan dana, baik untuk proses produksi maupun konsumsi

agar dapat tercipta pemerataan dan pembangunan nasional(Nursaniah, 2012:1).

Pertumbuhan jumlah bank yang cepat yang dimulai dari tahun 1980-an

ternyata membawa perekonomian Indonesia kesuatu tahapan baru dalam

perkembangannya. Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana

masyarakat untuk berbagai tujuan telah mengalami peningkatan yang sangat

besar. Sektor perbankan, yang sebelumnya tidak lebih hanya sebagai fasilitator

kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan, telah berubah menjadi sektor

yang berpengaruh terhadap perekonomian. (Sigit Triandaru dan Totok Budi

Santoso:2009:17)

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan 1997 telah

memorak-porandakan bisnis perbankan di Indonesia. Ketika itu banyak bank

yang mengandalkan bisnisnya dibidang perkreditan telah hancur luluh sebagai

akibat hancurnya bisnis pengusaha, baik pengusaha kecil maupun pengusaha

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

2

besar. Dunia usaha yang hancur berdampak pada rendah dan hilangnya

kemampuan mengembalikan pinjaman nasabah pada bank sesuai dengan

kesepakatan semula, yang akhirnya mengganggu likuiditas bank. Di sini bank

dalam kondisi sulit karena tidak mampu memaksa nasabah untuk

mengembalikan pinjaman beserta bunganya. Di sisi lain, perbankan tidak dapat

berbuat banyak ketika menghadapi kesulitan likuiditas dalam jumlah yang

besar, terpaksa perbankan menempuh cara dengan mobilisasi dana dengan

biaya yang tinggi yang akhirnya berdampak pada bisnis perbankan yang

menderita negative spread dalam pencapaian usahanya. (Rivai Veithzal dan

Veithzal Andria 2007:10)

Menurut Kasmir (2003:5) fungsi utama perbankan adalah menghimpun

dana (uang) dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit

(pinjaman) guna untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Kegiatan bank

dalam penyaluran dana kepada pihak lain, yang paling besar adalah dalam

bentuk kredit. Dalam neraca bank pada sisi aktiva, kredit merupakan aktiva

produktif yang terbesar dalam memberikan pendapatan dibanding aktiva

produktif lainnya.

Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, kredit

yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam

antara pihak bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

3

keuangan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997, tidak terlepas dari

besarnya kemampuan perbankan dalam memberikan kredit (lending capacity)

yang disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan penghimpunan simpanan

masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang menjadi sumber dana

pemberian kredit. Krisis yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 tersebut

selanjutnya menimbulkan situasi yang berbalik yaitu menurunnyadana pihak

ketiga(DPK) yang kemudian diikuti oleh menurunnya secara cepat lending

capacity perbankan. Kondisi pertumbuhan kredit tersebut di atas sejalan

dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia dimana sebelum krisis ekonomi

dan keuangan tahun 1997 menunjukan angka pertumbuhan sebesar 7% - 8%,

selanjutnya pada periode setelah krisis (tahun 1999-2004) perekonomian

Indonesia hanya mampu tumbuh 3% - 5%. (Sumber:www.bi.go.id)

Grafik 1.1

Perkembangan Jumlah Kredit Berdasakan Kelompok Bank

Sumber: Statistik Perbankan Inonesia (SPI)

Berdasrkan Grafik 1.1 menunjukan bahwa adanya persaingan yang

semakin ketat antar bank besar. Struktur konsentrasi aset praktis tidakberubah

selama tahun 2007-2009. Kenaikan aset 10 bank besar yang menggerakkan

perubahan aset perbankan nasional. Persaingan di pasar kredit utamanya oleh

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

4

10 bank besar diharapkan akan mendorong suku bunga kredit bergerak turun

merespon BI rate yang sudah ditingkat 6,5% pada bulan Mei 2010.Selama

tahun 2010, perbankan Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar

Rp57,3 triliun. Jumlah itu tumbuh 26,8% dibandingkan pencapaian laba tahun

sebelumnya yang mencapai Rp 45,2 triliun. Sebagian besar laba perbankan

dihasilkan oleh kelompok Bank Persero sebesar 39,7% dan swasta sebesar

36,8%. Relatif tingginya pencapaian laba tahun ini selain disebabkan oleh

pertumbuhan kredit yang cukup tinggi, juga disebabkan spread suku bunga

yang melebar.Pertumbuhan kredit perbankan tercatat mencapai 22,8% dari Rp

1.437 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 1.765,8 triliun pada tahun 2010.

Sepanjang tahun 2008, pertumbuhan kredit meningkat sangat tajam yaitu

sekitar Rp 305 triliun. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi Perkembangan

Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang mengalami kenaikan sebesar Rp 247

triliun, perkembangan ini merupakan pembalikan dari apa yang terjadi selama 8

bulan pertama tahun 2008 yang sangat keringdan hanya menghasilkan kenaikan

sebesar Rp 12 triliun, sedangkan empat bulan terakhir mengalami kenaikan

sebesar Rp 235 triliun. Secara keseluruhan masih terjadi “cashflow defisit”

sebesar Rp 58 triliun. Namun dengan adanya penurunan GWM pada bulan

oktober 2008, perkembangan likuiditas perbankan dirasakan memadai.

Sedangkan pada tahun 2009 banyak bank-bank yang membuat strategi

agar dapat meningkatkan pertumbuhan kredit, salah satu Bank Persero seperti

Bank Mandiri. Direksi PT Mandiri Tbk optimis, pertumbuhan 2010 akan lebih

baik dari 2009. Sehingga, Bank Mandiri akan menggenjot penyaluran kredit

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

5

dengan meningkatkan pemberian kredit di setiap lini. Di kredit korporasi,

mereka akan memperbesar ke sektor makanan, pupuk, dan infrastruktur. Bank

Mandiri juga akan meningkatkan penyaluran kredit di sektor mikro yang pada

tahun 2009 telah menyalurkan dana Rp 4,4 triliun atau tumbuh 22,9%. (Sumber:

www.bi.go.id).

Kredit modal kerja memiliki keterkaitan langsung dengan sektor riil

karena kredit modal kerja yang diberikan bank langsung ditujukan kepada

kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah. Kondisi

perekonomian yang kondusif memberikan peluang peningkatan usaha sehingga

penawaran akan kredit diantaranya kredit modal kerja akan meningkat seiring

peningkatan permintaan dana untuk perndirian dan peningkatan kegiatan

usaha.

Tabel 1.1

Perkembangan Kredit Modal Kerja

(Dalam Milyaran Rupiah)

Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Januari 137.401 175.053 241.449 222.299 313.665 389.729

Februari 141.351 177.540 246.006 221.720 318.136 397.034

Maret 148.796 184.503 251.179 256.491 332.867 410.810

April 144.563 190.444 251.543 256.325 336.217 417.834

Mei 141.794 199.316 251.958 259.003 346.205 441.105

Juni 157.075 213.358 265.779 273.607 365.311 461.738

Juli 157.621 214.318 260.018 272.746 371.391 457.530

Agustus 161.865 224.665 263.250 312.044 384.215 446.639

September 166.374 234.563 261.284 309.786 396.903 461.110

Oktober 170.788 245.055 261.359 309.259 394.776 463.823

November 173.875 249.595 264.731 322.530 364.603 472.704

Desember 188.052 249.782 269.867 333.006 407.101 503.972

Sumber : Bank Indoneisa

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

6

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa secara umum jumlah

kredit moda kerja bergerak cenderung terus meningkat, jumlah kredit modal

kerja tertingi pada bulan bulan Desember 2012 yaitu sebesar Rp 503,972

triliun, sementara jumlah kredit modal kerja terendah pada bulan Januari 2007

yakni Rp 137,401 triliun.

Pada tahun 2007 jumlah kredit modal kerja tertinggi pada bulan

Desember yaitu Rp 188,052 triliun, sedangkan nilai terendah pada bulan

Januari yaitu Rp 137,401 triliun. Kenaikan jumlah kredit modal kerja

cenderung terus terjadi mulai bulan Januari sampai akhir tahun, hanya saja

pada bulan Maret Rp 148,796triliun meuju bulan April terjadi penurunan

menjadi Rp 144,563 triliun dan kembali turun di bulan berikutnya Mei menjadi

Rp 141,794 triliun. Setelah itu terus mengalami peningkatan hingga akhir

tahun.

Pada tahun 2008 jumlah kredit modal kerja tertinggi pada bulan

Desember yaitu Rp 249,782 triliun, sedangkan nilai terendah pada bulan

Januari yaitu Rp 175,053 triliun. Kenaikan jumlah kredit modal kerja

cenderung terus terjadi mulai bulan Januari sampai akhir tahun hanya saja

terjadi penurunan pada bulan September Rp 234,563 trilun dari bulan

sebelumnya Agustus Rp 224,665 triliun.

Pada tahun 2009 jumlah kredit modal kerja tertinggi pada bulan

Desember yaitu Rp 269,867 triliun, sedangkan nilai terendah pada bulan

Januari yaitu Rp 241,449 triliun. Kenaikan jumlah kredit modal kerja

cenderung terus terjadi mulai bulan Januari sampai akhir tahun hanya saja

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

7

terjadi penurunan pada bulan Juli Rp 260,018 triliun dari bulan sebelumnya

Juni Rp 265,779 triliun.

Pada tahun 2010 jumlah kredit modal kerja tertinggi pada bulan

Desember yaitu Rp 333,006 triliun, sedangkan nilai terendah pada bulan

Februari yaitu Rp 221,720 triliun. Bulan Januari jumlah kredit modal kerja Rp

222,299 triliun, kemudian menurun bulan Februari Rp 221,720triliun. Setelah

itu jumlah kredit modal kerja cenderung meningkat di bulan-bulan berikutnya,

hanya di bulan Juni ke bulan Juli terjadi penurunan yakni dari Rp 273,607 ke

Rp 272,746 triliun.

Pada tahun 2011 jumlah kredit modal kerja tertinggi pada bulan

Desember yaitu Rp 407,101 triliun, sedangkan nilai terendah pada bulan

Januari yaitu Rp 313,665 triliun. Kenaikan jumlah kredit modal kerja terus

meningkat dari bulan Januari Rp 313,665 triliun hingga bulan September Rp

396,903 triliun, namun mengalami penurunan pada bulan Oktober Rp 394,776

triliun ke bulan November Rp 364,603 triliun. Kemudian kembali mengalami

peningkatan pada bulan Desember Rp 407,101 triliun.

Pada tahun 2012 jumlah kredit modal kerja tertinggi pada bulan

Desember yaitu Rp 503,972 triliun, sedangkan nilai terendah pada bulan

Januari yaitu Rp 397,034 triliun. Kenaikan jumlah kredit modal kerja terus

meningkat dari bulan Januari Rp 389,729 triliun hingga Juni Rp 461,738

triliun, namun mengalami penurunan pada bulan Juli Rp 457,530 triliun ke

bulan Agustus Rp 446,639 triliun. Kemudian kembali mengalami peningkatan

hingga bulan Desember Rp 503,972 triliun.

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

8

Namun demikian, kredit juga merupakan salah satu faktor rapuhnya

usaha perbankan apabila kredit tersebut dinyatakan bermasalah, dimana kredit

masalah ini akan mengakibatkan kerugian pada bank. Yaitu kerugian karena

tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan maupun pendapatan

bunga yang tidak dapat diterima. Hal ini pula akan berimplikasi pada

pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) yang merupakan kegiatan penghimpunan

dana dan kredit bermasalah yang merupakan risiko dari kegiatan penyaluran

dana.(Ismail, 2009:224).

Menurut Selamet Riyadi (2006:67) bagi sebuah bank, sebagai suatu

lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam tubuh badan usaha dan

persoalan paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa tidak

dapat berfungsi sama sekali, dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank

ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.

Agar perbankan dapat berkembang secara sehat dan mampu bersaing dalam

perbankan internasional maka permodalan bank harus senantiasa mengikuti

ukuran yang berlaku secara internasional, yang ditentukan oleh Banking for

Internasonal Settelement atau disingkat BIS yang berkantor pusat di Jeneva,

Swiss, yaitu besar Capital Aequaty Ratio adalah 8%. Namun demikian setiap

negara diperkenankan melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam

penerapannya dengan memperhatikan kondisi perbankan di negara yang

bersangkutan.

Krisis ekonomi nasional yang dimulai dari pertengahan 1997 dan akhir

2005 masih sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masayarakat. Bahkan sampai

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

9

saat sekarang ini krisis yang bersifat multidimensional dapat melumpuhkan

hampir semua sektor, baik sektor moneter maupun sektor riil. Untuk mengatasi

krisis tersebut berbagai kebijakan telah ditempuh oleh pemerintah, seperti

penurunan suku bunga dan mempertahankan inflasi, agar relatif rendah.

Walaupun berbagai kebijakan telah dibuat, namun dampak perubahan positif

belum begitu banyak mempengaruhi daya beli masyarakat. Perubahan suku

bunga yang telah disosialisasikan tersebut oleh berbagai lembaga pembiayaan

bank atau non bank berpengaruh terhadap perubahan harga barang yang

dikonsumsi oleh masyarakat. (Aryaningsih:2008).

Menurut Aulia Pohan (2008:53) Perkembangan tingkat bunga yang

tidak wajar secara langsung dapat menggangu perkembangan perbankan. Suku

bunga yang tinggi, disatu sisi, akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk

menabung sehingga jumlah dana perbankan akan meningkat. Sementara itu,

disisi lain suku bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan

oleh dunia usaha sehingga mengakibatkan penurunan kegiatan produksi didalam

negeri. Menurunnya produksi pada gilirannya akan menurunkan pula kebutuhan

dana oleh dunia usaha. Hal ini berakibat permintaan terhadap kredit perbankan

juga menurun sehingga dalam kondisi suku bunga yang tinggi, yang menjadi

persoalan adalah kemana dana itu akan disalurkan.

Sebaliknya, tingkat bunga yang relatif terlalu rendah dibandingkan

dengan tingkat bunga luar negeri, di satu sisi, akan mengurangi hasrat

masyarakat untuk menabung dan mendorong pengaliran dana keluar negeri

sehinnga bank-bank akan mengalami kesulitan dalam menghimpun dana,

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

10

namun, di sisi lain, tingkat bunga yang rendah tadi akan mendorong kegiatan

produksi dan investasi. Hal ini dikarenakan tingkat bunga yang relatif

mengakibatkan permintaan akan kredit perbankan juga meningkat. Dalam

keadaan demikian, yang menjadi persoalan bagi perbankan adalah mereka

mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dana dunia usaha. dapat

ditambahkan, kecepatan dan ketepatan pelayanan perbankan juga merupakan

faktor penting yang menentukan permintaan akan kredit. (Aulia Pohan, 2008:53)

Menurut Siswanto Sutojo, (2007:86) Suku bunga kredit merupakan

sumber pendapatan terbesar bank, serta mempunyai peranan penting dalam

penentuan profitabilitas kegiatan pemberian kredit. Dilain pihak, suku bunga

kredit merupakan salah satu sarana bank untuk memenangkan persaingan di

pasar. Oleh karena bunga kredit merupakan bagian terbesar penghasilan bank,

jumlah penghasilan bunga harus dapat menutup biaya yang ditanggung bank

(termasuk biaya pengadaan dana kredit, serta konstribusi biaya overhead dan

biaya tetap yang lain), serta menyisakan keuntungan. Biaya pengadaan dana

kredit dari pasar uang memegang peranan penting dalam penentuan suku bunga

kredit. Suku bunga kredit juga ditentukan oleh perkembangan suku bunga di

pasar uang dan pasar modal. Perkembangan suku bunga tidak terbatas pada

kredit, melainkan juga pada sekuritas. Tingkat resiko dan jangka waktu transaksi

kredit juga menentukan tingkat suku bunga. Semakin panjang jangka waktu

kredit, maka akan semakin besar pula resiko yang harus ditanggung kreditor

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

11

Table 1.2

Suku Bunga Kredit Modal Kerja

(Dalam Persentase)

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Suku Bunga 13,47 14,61 13,63 13,06 12,37 11,70

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan table 1.2 pergerakan tingkat suku bunga kredit modal kerja

bergerak fluktuatif namun cenderung menurun, hanya saja di tahun 2008 terjadi

peningkatan dari tahun sebelumnya 2007 yakni dari 13,47% menjadi 14,61%.

Bila dilihat dari nilai awal tahun 2007 dan nilai akhir tahun 2012 terjadi

penurunan yang signifikan yakni dari 15,20% menjadi 11,70%.

Persaingan yang semakin kompetitif antar perbankan menyebabkan

semakin rendahnya tingkat pengendalian dan pengawasan internal maupun

eksternal terhadap penyaluran kredit pada bank. Hal tersebut cenderung

mengakibatkan naiknya jumlah kredit bermasalah yang menimbulkan

kekhawatiran di kalangan pelaku perbankan. Selain rendahnya kualitas

pengawasan kredit, kredit bermasalah juga dipicu oleh banyaknya nasabah

yang tidak sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada

bank sebagaimana yang telah dijanjikan. Hal ini terjadi karena tidak semua

nasabah memiliki karakter bisnis yang sama satu dengan yang lain. Dalam

kenyataannya ada nasabah yang sukses dalam mengelola bisnis namun ada

pula yang gagal. Tingginya kredit bermasalah akan menuntut bank untuk

menyediakan alokasi dana lain sebagai cadangan menutup kerugian tersebut

dan bank akan mengurangi penyaluran kredit berikutnya. Kondsi seperti ini

menyebabkan tingkat kredit macet pada bank melebihi ambang batas aman yang

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

12

telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yakni 5%. Tingkat kredit macet yang

dialami oleh bank dapat dilihat dari rasio keuangannya yakni pada rasio Non

Performing Loan (NPL).

Menurut Mudrajat Kuncoro (2002:462) “Non Performing Loan (NPL)

atau kredit macet adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak sanggup

membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang

diperjanjikannya”. Sedangkan menurut Lukman Dendawijaya (2003) “kredit

macet yaitu pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah

mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal

yang diperjanjikannya”.

Tabel 1.3

Perkembangan Non Performing Loan

(Dalam Persen)

Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Januari 10,83 6,89 4,30 3,19 3,20 2,96

Februari 11,05 6,79 4,53 3,26 3,28 2,85

Maret 10,43 5,59 4,97 3,07 3,14 2,73

April 10,82 5,69 5,03 3,14 3,21 2,79

Mei 10,76 5,56 5,13 3,36 3,52 2,74

Juni 10,03 5,15 4,66 3,01 3,30 2,61

Juli 10,13 5,11 4,81 3,01 3,37 2,66

Agustus 10,08 5,02 4,80 3,09 3,39 2,63

September 8,68 4,62 4,36 2,97 3,18 2,48

Oktober 8,50 4,58 4,49 3,16 3,21 2,69

November 8,09 4,80 4,28 3,71 2,99 2,42

Desember 6,50 3,74 3,46 2,80 2,55 2,21

Sumber : Bank Indonesia

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

13

Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui bahwa secara umum NPL

bergerak secara fluktuatif. NPL tertingi pada bulan bulan Februari 2007 yaitu

sebesar 11,05%, sementara NPL terendah pada bulan Desember 2012 yaitu

2,21%.

Pada tahun 2007 NPL tertinggi pada bulan Februari yaitu 11,05%,

sedangkan nilai terendah pada bulan Desember yaitu 6,5%. Penurunan NPL

cenderung terus terjadi mulai Maret sampai akhir tahun hanya saja pada bulan

Juni terjadi kenaikan NPL dari 10,03% menjadi 10,13%.

Tahun 2008 NPL tertinggi pada bulan Januari yaitu sebesar 6,89%

sedangkan terendah 3,74% pada bulan Desember. Penurunan NPL juga

cenderung terjadi di tahun ini mulai awal tahun hingga akhir tahun, hanya saja

terjadi kenaikan pada bulan April yakni dari 5,59% menjadi 5,69% dan juga

pada bulan November yakni dari 4,58% menjadi 4,80%.

Tahun 2009 NPL tertinggi bulan Mei senilai 5,13%, sedangkan nilai

terndah 3,46% pada bulan Desember, pada bulan Januari NPL bernilai 4,3%

dan meningkat 4,53 % bulan Februari 4,97% bulan Maret 5,03% bulan April

5,13% bulan Mei. Pada bulan Juni mengalami penurunan senilai 4,66%, bulan

Juli meningkat senilai 4,81%, dan bulan Agustus turun senilai 4,80%, dan

menurun 4,36% pada bulan September 4,49% bulan Oktober. Sedangkan

November menurun dengan nilai sebesar 4,28%, dan bulan Desember 3,46%.

Tahun 2010 NPL tertinggi Mei bernilai 3,36% sedangkan nilai terendah

bulan Desember 2,80%, NPL bulan Januari bernilai 3.19% dan naik 3,26%

pada bulan Februari, pada bulan Maret turun 3,07%, meningkat pada bulan

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

14

April bernilai 3,14% dan 3,36% dibulan Mei, kemudian menurun pada bulan

Juni bernilai 3,01% dan bertahan bulan Juli 3,01%. Meingkat kembali bulan

Agustus menjadi 3.09% lalu menurun bulan berikutnya menjadi 2,97% bulan

September. Bulan Oktober dan November meningkat masing-masing 3,16%

dan 3,71% kemudian Desember turun menjadi 2,8%.

Tahun 2011 NPL tertinggi bulan Januari 2,96% , sedangkan nilai

terendah bulan Desember 2,21%. NPL bulan Januari bernilai 3,20% dan naik

3,28% pada bulan Februari, bulan Maret 3,14%, naik pada bulan April

3,21%, pada bulan Mei 3,52% dan Juni turun dengan nilai 3,3%, kemudian

naik 3,37% dibulan Juli, 3,39% bulan Agustus, kmudian turun pada bulan

September bernilai 3,18 %, kemudian naik 3,21% bulan Oktober dan bulan

November turun menjadi 2,99% dan 2,55% pada bulan Desember.

Tahun 2012 NPL tertinggi bulan Mei 3,52% , sedangkan nilai terendah

bulan Desember 2,55%. NPL bulan Januari bernilai 2,96% dan 2,85% pada

bulan Februari, bulan Maret 2,73%, naik pada bulan April 2,79%, pada

bulan Mei turun 2,74% dan Juni turun dengan nilai 2,61%, kemudian naik

2,66% dibulan Juli, turun bulan Agustus 2,63%, kemudian turun pada bulan

September bernilai 2,48%, kemudian naik 2,69% bulan Oktober dan bulan

November turun menjadi 2,42% dan 2,21% pada bulan Desember.

Selain NPL ada rasio lain yang diduga mempengaruhi besarnya

penyaluran kredit kepada masyarakat yakni Return on Asset (ROA) yang

mewakili tingkat profitabilitas bank. Semakin besar tingkat keuntungan (ROA)

yang didapat oleh bank, maka semakin besar pula upaya manajemen

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

15

menginvestasikan keuntungan tersebut dengan berbagai kegiatan yang

menguntungkan manajemen, terutama dangan penyaluran pembiayaan. Selain

itu semakin besar suatu bank menghasilkan laba, berarti bank sudah efektif

dalam mengelola asetnya (Wuri,2012). Pergerakan ROA yang fluktuatif

cenderung semakin membaik dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya

penyaluran kredit.

Tabel 1.4

Perkembangan Return on Asset

(Dalam Persen)

Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Januari 2,87 3,28 2,89 2,90 3,32 3,76

Februari 3,05 3,24 2,92 2,77 3,67 4,23

Maret 2,74 2,74 2,74 3,05 3,82 3,67

April 2,71 2,63 2,63 2,95 3,76 3,59

Mei 2,76 2,65 2,60 2,87 3,59 3,58

Juni 2,67 2,43 2,68 2,96 3,80 3,67

Juli 2,66 2,69 2,64 3,03 3,56 3,64

Agustus 2,68 2,73 2,64 3,00 3,56 3,64

September 2,65 2,62 2,57 3,02 3,72 3,71

Oktober 2,68 2,65 2,67 3,06 3,67 3,74

November 2,68 2,60 2,63 3,13 3,60 3,82

Desember 2,76 2,72 2,72 3,08 3,60 3,80

Sumber : Bank Indoneisa

Berdasarkan tabel 1.4 dapat diketahui bahwa secara umum ROA

bergerak secara fluktuatif ROA tertingi pada bulan bulan Februari 2012 yaitu

sebesar 4,23%, sementara ROA terendah pada bulan Juni 2008 yaitu 2,43%.

Pada tahun 2007 ROA tertinggi bulan Februari 3,03%, sedangkan nilai

terendah bulan September 2,65%. Bulan Januari 2,87% meninggat bulan

Februari 3,05% menurun bulan Maret 2,74%, kembali menurun bulan April

2,71% lalu meninggat dibulan Mei 2,76%, kembali meurun dibulan Juni 2,67%

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

16

dan Juli 2,66%, lalu meningkat dibulan Agustus 2,68% kembali menurun bulan

September 2,65%, kemudian terus meningkat dibulan Oktober 2,68%

November 2,68% dan Desember 2,76% .

Pada tahun 2008 ROA tertinggi bulan Januari 3,28%, sedangkan nilai

terendah bulan Juni 2.43%. Bulan Januari 3,28% kemudian menurun bulan

Februari 3,24% bulan Maret 2,74% bulan April 2,63%, namun meningkat

dibulan Mei 2,65%, lalu kembali menurun dibulan Juni 2,43% kemudian

meningkat bulan Juli 2,69% dan bulan Agustus 2,73%, kemudian kembali

menurun bulan September 2,62% dan meningkat bulan Oktober 2,65%, lalu

kembali menurun bulan November 2,60% dan meningkat bulan Desember

2,72%.

Pada tahun 2009 ROA tertinggi bulan Februari 2,92%, sedangkan nilai

terendah bulan September 2,57%. Bulan Januari 2,89% meningkat bulan

Februari 2,92% meurun dibulan Maret 2,74% bulan April 2,63% bulan Mei

2,60%, lalu meningkat dibulan Juni 2,68% kembali menurun dibulan Juli

2,64% bulan Agustus sama seperti bulan sebelumnya 2,64%, kemudian

kembali menurun dibulan September 2,57% Oktober dan kembali meningkat

dibulan November 2,63% dan bulan Desember 2,72%.

Pada tahun 2010 ROA tertinggi bulan November 3,13%, sedangkan

nilai terendah bulan Februari 2,77%. Bulan Januari 2,90% menurun dibulan

Februari 2,77%, lalu meningkat dibulan Maret 3,05% kembali menurun

dibulan April 2,95% bulan Mei 2,87%, kemudian meningkat dibulan Juni

3,03% bulan Juli memiliki nilai yang sama dengan bulan sebelumnya yakni

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

17

3,03%, kemudian menurun dibulan Agustus 3,00% lalu kembali meningkat

dibulan September 3,02% bulan Oktober 3,06% dan bulan November 3,13%,

namun kembali menurun dibulan Desember 3,08% .

Pada tahun 2011 ROA tertinggi bulan Maret 3.82%, sedangkan nilai

terendah bulan Januari 3.32%. Bulan Januari 3,32% meningkat dibulan

Februari 3,67% bulan Maret 3,82%, lalu menurun dibulan April 3,76% bulan

Mei 3,59% lalu kembali meningkat dibulan Juni 3,80%, kemudian menurun

dibulan Juli 3,56% dan tidak berubah dibulan Agustus 3,56%, kemudian

meningkat dibulan September 3,72% lalu kembali menurun dibulan Oktober

3,67% bulan November 3,60% dan tidak berubah dibulan Desember 3,60%.

Pada tahun 2012 ROA tertinggi bulan Februari 4,32%, sedangkan nilai

terendah bulan Mei 3.58%. Bulan Januari 3,76% meningkat dibulan Februari

4,23% lalu menurun dibulan Maret 3,67% bulan April 3,59% bulan Mei 3,58%

kemudian kembali meningkat dibulan Juni 3,67%, lalu menurun dibulan Juli

3,64% dan tidak berubah dibulan Agustus 3,64%, kemudian meningkat dibulan

September 3,71% bulan Oktober 3,74% bulan November 3,82% dan meurun

dibulan Desember 3,80%.

Hal lain yang juga mempengaruhi jumlah penyaluran kredit modal

kerja adalah nilai tukar rupiah dengan US dollar. Hal ini karena kredit modal

kerja digunakan untuk pendirian usaha, modal usaha termasuk penyediaan

bahan baku. Bahan baku produksi masih banyakbergantung pada komponen

impor, sehingga produksi yang semakin bergantung kepadakomponen impor

akan mengalami dampak dari pergerakan kurs. Kedua hal ini

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

18

dapatberhubungan karena bila saja kurs bergerak naik dan suatu produksi

sangat bergantung padabahan baku impor maka bisa saja produksi berhenti

dilakukan yang menyebabkan juga tidak adanya peminjaman modal kerja

(Yoda Ditria dkk, 2008:188). Atau dengan kata lain, jika bahan baku sudah

tidak terlalu bergantung kepada komponen impor, tetapi hasil produksi

merambah ke kegiatan ekspor maka ketika kurs bergerak naik atau terjadi

depresiasi nilai tukar maka akan meningkatkan permitaan akan pinjaman

modal kerja guna meningkatkan produksi.

Tabel 1.5

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar

(Dalam Rupiah)

Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Januari 9.090 9.291 11.355 9.365 9.057 9.000

Februari 9.160 9.230 11.980 9.335 9.823 9.085

Maret 9.168 9.217 11.575 9.115 8.709 9.180

April 9.118 9.234 11.713 9.012 8.574 9.190

Mei 8.828 9.318 11.340 9.180 8.537 9.565

Juni 9.054 9.225 10.225 9.083 8.597 9.480

Juli 9.168 9.118 9.920 8.952 8.508 9.485

Agustus 9.410 9.153 10.060 9.041 8.578 9.560

September 9.137 9.378 9.681 8.924 8.823 9.588

Oktober 9.103 10.995 9.545 8.928 8.835 9.615

November 9.376 12.151 9.480 9.013 9.170 9.605

Desember 9.419 10.950 9.400 8.991 9.068 9.670

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 1.5 dapat diketahui bahwa secara umum nilai tukar

bergerak secara fluktuatif nilai tukar tertingi pada bulan bulan November 2008

Rp 12.151 yaitu sebesar Rp 12.151 sementara nilai tukar terendah pada bulan

Juli 2011 yaitu Rp 8.508. Dapat dilihat juga bahwa nilai tukar rupiah tehadap

US dollar cenderung melemah selama periode penelitian dikarenakan terjadi

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

19

krisis yakni tahun 2008-2009, lalu kembali menguat di tahun 2010-2011

namun kembali melemah di tahun 2012.

Pada tahun 2007 nilai tukar tertinggi bulan Desember Rp 9.419,

sedangkan nilai terendah bulan Mei Rp 8.828. Bulan Januari Rp 9.090

kemudian melemah dibulan Februari Rp 9.160 bulan Maret Rp 9.168, lalu

menguat dibulan April Rp 9.118 bulan Mei Rp 8.828, kemudian melemah

dibulan Juni Rp 9.054 bulan Juli Rp 9.168 bulan Agustus Rp 9.410, kemudian

menguat kembali dibulan September Rp 9.137 bulan Oktober Rp 9.103 dan

kembali melemah dibulan November Rp 9.376 dan bulan Desember Rp 9.419.

Pada tahun 2008 nilai tukar tertinggi bulan November Rp 12.151,

sedangkan nilai terendah bulan Juli Rp 9.118 . Bulan Januari Rp 9.291

kemudian menguat dibulan Februari Rp 9.230 bulan Maret Rp 9.217 lalu

melemah dibulan April Rp 9.234 bulan Mei Rp 9.318, kemudian menguat

kembali dibulan Juni Rp 9.225 bulan Juli Rp 9.118, lalu kembali melemah

dibulan Agustus Rp 9.153 bulan September Rp 9.378 bulan Oktober Rp10.995

bulan November Rp 12.151, lalu kembali menguat dibulan Desember Rp

10.950.

Pada tahun 2009 nilai tukar tertinggi bulan Februari Rp 11.980,

sedangkan nilai terendah bulan Desember Rp 9.400. Bulan Januari Rp 11.355

kemudian melemah dibulan Februari Rp 11.980, menguat dibulan Maret Rp

11.575, kembali melemah dibulan April Rp 11.713, menguat dibulan Mei Rp

11.340 bulan Juni Rp 10.225 bulan Juli Rp 9.920, kemudian melemah

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

20

dibulanAgustus Rp 10.060, lalu menguat dibulan September Rp 9.681 bulan

Oktober Rp 9.545 bulan November Rp 9.480 dan bulan Desember Rp 9.400.

Pada tahun 2010 nilai tukar tertinggi bulan Januari Rp 9.365,

sedangkan nilai terendah bulan September Rp 8.924. Bulan Januari Rp 9.365

kemudian menguat dibulan Februari Rp 9.335 bulan Maret Rp 9.115 bulan

April Rp 9.012, lalu melemah dibulan Mei Rp 9.180, kembali menguat dibulan

Juni Rp 9.083 bulan Juli Rp 8.952, melemah dibulan Agustus Rp 9.041,

kembali menguat dibulan September Rp 8.924, melemah kembali dibulan

Oktober Rp 8.928 bulan November Rp 9.013 dan kembali menguat dibulan

Desember Rp 8.991 .

Pada tahun 2011 nilai tukar tertinggi bulan Februari Rp 9.823,

sedangkan nilai terendah bulan Juli Rp 8.508. Bulan Januari Rp 9.057

kemudian melemah dibulan Februari Rp 9.823, kemudian menguat dibulan

Maret Rp 8.709 bulan April Rp 8.574 bulan Mei Rp 8.537, kembali melemah

dibulan Juni Rp 8.597, menguat dibulan Juli Rp 8.508, melemah kembali

dibulan Agustus Rp 8.578 bulan September Rp 8.823 bulan Oktober Rp 8.835

bulan November Rp 9.170 dan menguat dibulan Desember Rp9.068 .

Pada tahun 2012 nilai tukar tertinggi bulan Desember Rp 9.670,

sedangkan nilai terendah bulan Januari Rp 9.000. Bulan Januari Rp 9.000

kemudian melemah dibulan Februari Rp 9.085 bulan Maret Rp 9.180 bulan

April Rp 9.190 bulan Mei Rp 9.565, menguat dibulan Juni Rp 9.480, kembali

melemah dibulan Juli Rp 9.485 bulan Agustus Rp 9.560 bulan September Rp

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

21

9.588 bulan Oktober Rp 9.615, menguat dibulan November Rp 9.605 dan

kembali melemah dibulan Desember Rp 9.670.

Berdasarkan Grafik 1.1 menunjukan bahwa adanya persaingan yang

semakin ketat antar bank besar.Persaingan di pasar kredit utamanya oleh 10

bank besar diharapkan akan mendorong suku bunga kredit bergerak turun

merespon BI rate yang sudah ditingkat 6,5% pada bulan Mei 2010.Selama

tahun 2010, perbankan Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp

57,3 triliun. Jumlah itu tumbuh 26,8% dibandingkan pencapaian laba tahun

sebelumnya yang mencapai Rp 45,2 triliun.Sebagian besar laba perbankan

dihasilkan oleh kelompok Bank Persero sebesar 39,7% dan swasta sebesar

36,8%. Relatif tingginya pencapaian laba tahun ini selain disebabkan oleh

pertumbuhan kredit yang cukup tinggi, juga disebabkan spread suku bunga

yang melebar.Pertumbuhan kredit perbankan tercatat mencapai 22,8% dari Rp

1.437 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp1.765,8 triliun pada tahun 2010

(Sumber: www.bi.go.id). Oleh karena itu peneliti melilih objek penelitian Bank

Persero karena sebagai penyumbang laba tertinggi bagi perbankan di Indonesia.

Selain itu Bank persero pernah mengalami tingkat kredit macet atau NPL yang

cukup tinggi yakni 11,05% diatas batas maksimum yang telah ditetapkan oleh BI

yakni sebesar 5%.

Beberapa penelitian tentang kredit oleh bank umum yang dipengaruhi

oleh variabel makro ekonomi memberi indikasi bahwa kondisi ekonomi suatu

negara sangat mempengaruhi fungsi intermediasi bank yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan pembangunan suatu negara dan profitabilitas bank.

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

22

Beberapa penelitian tersebut antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh

Gabriela Haryani Nona (2009) yang melakukan penelitian tentangPengaruh

Capital Adequacy Ratio (CAR), Cash Ratio (CR), Return on Asset (ROA),

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), suku bunga Sertifikat Bank

Indonesia(SBI), dan Inflasi Terhadap pertumbuhan Kredit Bank BUMN. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwavariabel CAR, CR, ROA,

Pertumbuhan DPK, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia(SBI) dan Inflasi

secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan

Kredit pada Bank BUMN.Sedangkan secara parsial variabel, CAR, CR, Suku

Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Inflasi berpengaruh negatif dan

signifikan, sedangkan variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan ROA

berpengaruh positif dan signifikan.

Akhmad Kholisudin (2011) melakukan penelitian tentang Determinan

Permintaan Kredit Pada Bank Umum Di Jawa Tengah 2006-2010. Dari hasil

penelitian tersebut disimpulkan bahwa variabel inflasi secara parsial tidak

berpengaruh terhadap permintaan kredit, Variabel nilai tukar secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kredit dan secara

parsial variabel krisis global berpengaruh positif dan signifikan terhadap

permintaan kredit.

Bily Arma Pratama (2010) melakukan penelitian tentang Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan

periode 2005-2009. Dari hasi penelitian tersebut disimpulkan variabel DPK

mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kredit. Variabel CAR dan

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

23

NPL mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap kredit. Sedangkan suku

bunga SBI tidak memiliki pengaruh terhadap Kredit.

Daryanti Ningsih dan Idah Zuhroh (2010) melakukan penelitian tentang

Analisis Permintaan Kredit Investasi pada Bank Swasta Nasional di Jawa

Timur periode 2006-2009. Dari hasi penelitian tersebut disimpulkan Variabel

Suku Bunga Kredit mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap Kredit

Investasi. Sedangkan Inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap Kredit

Investasi.

Penelitian ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan penelitian

lainnya mulai dari variabel dan data yang diambil dalam kurun waktu yang

berbeda. Dengan menggunakan data yang terbaru sehingga hasil yang didapat

akan lebih menggambarkan situasi perbankan pada saat ini.

Disamping itu, Penelitian ini juga memberikan manfaat yang paling

dominan terhadap Bank Persero, diharapkan dengan hasil yang didapat dari

penenelitian ini manajemen Bank Persero mampu menjalankan fungsinya

sebagai intermediasi dan mampu mengevaluasi hasil operasi perusahaan dalam

mengambil keputusan sehubungan dengan intermediasi bank.

Berdasarkan fenomena yang terjadi dan penelitian tedahulu yang telah

dijelaskan maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan

judul“Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan (NPL),

Return on Asset (ROA) dan Nilai Tukar Rupiah dengan US Dollar

terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Persero.

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

24

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas menengenai, suku bunga

kredit, non performing loan, return on asset dan nilai tukar rupiah dengan US

dollar terhadap jumlah penyalurankredit modal kerja pada Bank Persero maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh :

Suku bunga kredit secara parsial terhadap penyaluran kredit modal

kerja pada Bank Persero?

Non performing loan (NPL) secara parsial terhadap penyaluran

kredit modal kerja pada Bank Persero?

Return on asset (ROA) secara parsial terhadap penyaluran kredit

modal kerja pada Bank Persero?

Nila tukar rupiah dengan US dollar terhadap jumlah penyaluran

kredit modal kerja pada Bank Persero ?

b. Bagaimana pengaruh suku bunga kredit, non performing loan (NPL),

return on asset (ROA)dan nila tukar rupiah dengan US dollar secara

simultan terhadap jumlah penyaluran kredit modal kerja pada Bank

Persero?

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

25

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh :

Suku bunga kredit secara parsial terhadap jumlah penyaluran kredit

modal kerja pada Bank Persero.

Non performing loan (NPL) secara parsial terhadap jumlah

penyaluran kredit modal kerja pada Bank Persero.

Return on asset (ROA) secara parsial terhadap jumlah penyaluran

kredit modal kerja pada Bank Persero.

Nilai tukar rupiah dengan US dollar secara parsial terhadap jumlah

penyaluran kredit modal kerja pada Bank Persero.

b. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga kredit, non performing

loan (NPL), return on asset (ROA) dan nila tukar rupiah dengan US

dollar secara simultan terhadap jumlah penyaluran kredit modal

kerja pada Bank Persero.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Bank

Dapat dijadikan sebagai masukan untuk Bank Persero dalam

menentukan seberapa besar pengaruh suku bunga kredit, non

performing loan, return on asset dan nilai tukar terhadap penyaluran

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

26

kredit modal kerja agar mendapat keuntungan atau profit yang

semaksimal mungkin bagi Bank Persero.

b. Bagi para akademis/peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi

mengenai perbankan bagi peneliti maupun bagi peneliti selanjutnya

yang tertarik untuk meneliti tentang perbankan juga dapat dijadikan

bahan referensi tambahan.

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Menurut Frederic S. Mishkin (2008:9), bank adalah lembaga

keuangan yang menerima dana dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit.

Sedangkan Pengertian bank menurut Ahmad Rodoni dan Abdul

Hamid (2006:21) adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai

perantara (financial intermediary) untuk menyalurkan penawaran dan

permintaan kredit pada yang ditentukan.

Menurut Puspo Pranoto (2004:5) bahwa bank adalah lembaga

keuangan yang menerima berbagi jenis simpanan dan mempergunakan dana

yang terhimpun dibank terutama untuk pemberian kredit.

2. Kegiatan bank

Kegiatan bank menurut Kasmir (2003:3) adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan,

maksudnya dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau

berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan

uang biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Sedangkan tujuan

kedua adalah untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh

bunga dari hasil simpanannya. Untuk memenuhi tujuan di atas, baik

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

28

untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan investasi, bank

menyediakan sarana yang disebut dengan simpanan. Jenis simpanan

yang ditawarkan bank sangat bervariasi tergantung dari bank yang

bersangkutan. Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah

terdiri dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving

deposit) dan simpanan deposito (time deposit).

b. Menyalurkan dana kemasyarakat, maksudnya adalah bank memberikan

pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang mengajukan permohonan.

Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang

membutuhkannya. Jenis kredit yang biasanya diberikan oleh hampir

semua bank adalah seperti kredit investasi, kredit modal kerja, dan

kredit perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya, seperti pengiriman uang (transfer),

penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing),

penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar

negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garansi

dan jasa-jasa bank lainnya yang merupakan jasa pendukung dari

kegiatan-kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dan menyalurkan

dana.

3. Jenis dan Sumber Dana Bank

Menurut Dendawijaya (2005:15) bahwa jenis bank dapat

digolongkan dari berbagai macam yaitu :

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

29

a. Berdasarkan undang-undang

Berdasarkan pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan terdapat dua

jenis bank yaitu:

1) Bank umum dan

2) Bank perkreditan rakyat

b. Berdasarkan kepemilikannya

1) Bank milik negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN)

2) Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah atau

BUMD)

3) Bank swasta milik Nasional

4) Bank milik swasta campuran (nasional dan asing)

5) Bank milik asing (cabang atau perwakilan)

c. Berdasarkan penekanan kegiatan

1) Bank retail

2) Bank koorporasi

3) Bank komersial

4) Bank pedesaan

5) Bank pembangunan

d. Berdasarkan pembayaran bunga

1) Bank konvensional dan,

2) Bank berdasarkan prinsip syariah

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

30

Bank sebagai lembaga keuangan tidak terlepas dari masalah

memperoleh dana. Perolehan dana tersebut nantinya akan digunakan untuk

membiayai operasinya serta menjalankan kegiatan usahanya dalam rangka

memperoleh peningkatan profitabalitas serta meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Menurut Kasmir (2003:32) Adapun sumber-sumber dana bank

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Sumber dana ini merupakan dana dari modal sendiri. Dana

yangbersumber dari dana itu sendiri yang berbentuk modal setor yang

berasal dari pemegang saham dan cadangan-cadangan serta keuntungan

bank yang belum dibagikan kepada pemegang saham. Secara garis besar

dapat disimpulkan pencairan dana sendiri terdiri dari :

1) Setoran modal dari pemegang saham.

2) Cadangan-cadangan bank, yaitu cadangan laba pada tahun lalu

yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham

3) Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang

belumdibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

b. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan

operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

31

masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan

tabungan dan simpanan deposito

c. Dana yang berasal dari lembaga lainnya

Sumber dana ketiga ini merupakan tambahan jika bank

mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana pertama dan kedua.

Pencairan dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya

sementara waktu saja. Perolehan dana ini dapat diperoleh dari: kredit

likuiditas dari Bank Indonesia, pinjaman antar bank (call

money),pinjaman dari bank-bank luar negeri dan Surat Berharga Pasar

Uang (SBPU).

4. Kredit Perbankan

a. Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan No.10

tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.

Sedangkan menurut Susilo (2000:69) kredit adalah penyedian

uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

meminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu.

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

32

Kewajiban tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau

pembagian hasil keuntungan.

b. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu

fasilitas kredit menurut Rivai Veithzal dan Veithzal Andria (2007:3)

adalah sebagai berikut:

1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima

kredit (nasabah kredit). Hubungan pemberi kredit dan penerima

kredit merupakan hubungan kerjasama yang saling

menguntungkan.

2) Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang

didasarkan atas credit rating penerima kredit.

3) Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak

lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada

pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa lisan, tertulis

(akad kredit) atau berupa instrument.

4) Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit

kepada penerima kredit.

5) Adanya unsur waktu (time element), unsur waktu merupakan unsur

esensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat

dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya

penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

33

dimasa yang akan datang, atau bagi produsen memerlukan kredit

karena adanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi.

6) Adanya unsur resiko (degree of risk) baik dipihak pemberi kredit

maupun dipihak penerima kredit. Resiko dipihak pemberi kredit

adalah resiko gagal bayar (risk of default), baik karena kegagalan

usaha (pinjaman komersial) atau ketidakmampuan bayar (pinjaman

konsumen) atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko dipihak

nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditur, antara lain berupa

pemberian kredit yang dari semula dimaksudkan oleh pemberi

kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah

yang dijaminkan.

7) Adanya unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi

kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari berbagai

komponen seperti biaya modal (cost of capital), biaya umum

(overhead cost), riskpremium dan sebagainya. Jika credit rating

penerima kredit tinggi, riskpremium dapat dikurangi dengan safety

discount.

c. Tujuan dan Fungsi Kredit

Setiap usaha dalam suatu sistem ekonomi tidak terlepas dari tujuan

mencari keuntungan, demikan juga dalam pemberian kredit. Namun

karena di dalam kredit terdapat resiko, maka usaha mencari keuntungan

tersebut harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena dana yang

dialirkan dalam bentuk kredit adalah dana simpanan masyarakat. Dari

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

34

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan kredit adalah untuk

memperoleh keuntungan yang aman, sehingga pada saatnya masyarakat

peminjam dana di bank dapat memperoleh kembali simpanannya berikut

bunga tanpa dikuatirkan oleh adanya kredit yang macet. (Judisseno

2005:167)

Menurut Judiseno (2005:168) selain profitabilty dan safety, bank,

khususnya bank pemerintah, mengemban tugas sebagai agent of

development yaitu dalam hal :

1) Ikut mensukseskan progam pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan.

2) Meningkatkan efektivitas perusahaan agar dapat menjalankan

fungsinya, guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

3) Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan

dapat memperluas usahanya.

Dari tujuan-tujuan yang coba untuk diraih di atas, maka

fungsi kredit dapat dijelaskan sebagai berikut :

(a) Meningkatkan daya guna uang. Para pemilik uang/modal baik

secara langsung atau melalui penyimpanan dana di bank, dapat

meminjamkan uangnya kepada perorangan atau perusahaan-

perusahaan untuk meningkatkan usahanya.

(b) Meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Dengan adanya

kredit pengusaha yang kesulitan dalam produksi, misalnya,

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

35

dapat terbantu untuk memproses bahan baku menjadi barang

jadi.

(c) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit uang yang

disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran

dengan menggunakan uang giral seperti cek, bilyet giro, dan

lainnya yang sejenis.

(d) Sebagai alat stabilitas ekonomi, kredit dapat digunakan sebagai

alat pengendalian ekonomi. Dalam keadan Inflasi pemerintah

dapat menerapkan kebijakan uang ketat (tight money policy)

antara lain dengan membatasi pemberian kredit. Sebaliknya

dalam keadaan ekonomi yang lesu karena deflasi, pemerintah

dapat melonggarkan kebijakan pemberian kredit sehingga akan

menimbulkan kegairahan dalam usaha.

(e) Meningkatkan kegairahan berusaha. Pihak-pihak yang usahanya

terlambat karena kekurangan modal dapat meningkatkan

usahanya melalui bantuan kredit yang diberikan oleh bank.

(f) Meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan adanya kredit,

perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan usahanya bahkan

dapat mendirikan proyek baru yang akan mebutuhkan tenaga

kerja. Hal itu dapat mengurangi pengangguran dan selanjutnya

pemerataan penapatan akan meningkat pula.

(g) Meningkatkan hubunan internasional. Pengusaha di dalam

negeri dapat pula memperoleh kredit bank secara langsung

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

36

(offshore loan) maupun tidak langsung (two step loan). Bahkan

suatu negara yang sedang berkembang dapat memperoleh kredit

dari negara-negara yang telah maju. Bantuan dalam bentuk

kredit tersebut dapat sekaligus mempercepat hubungan antar

negara yang bersangkutan.

d. Jenis-jenis Kredit

Menurut Ismail (2011:191) jenis kredit secara umum dibedakan

sesuai dengan bentuk kredit, jangka waktu dan tujuan penggunaan kredit.

1) Jenis Kredit Menurut Bentuknya

Menurut bentuknya, pemberian kredit dibedakan menjadi dua

jenis yaitu:

(a) Kredit Rekening Koran

Kredit rekening koran adalah kredit yang secara

langsung akan dimasukan dalam rekening giro nasabah.

Debitur diberi hak untuk menarik dananya dari rekening giro

kapan saja sebatas plafon kredit yang diberikan. Kredit

rekening koran tergolong dalam kredit jangka pendek yaitu

paling lama satu tahun.

Pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada akhir masa

kredit atau pada saat jatuh tempo kredit. Namun demikian,

dalam hal debitur dapat memperpanjang jangka waktu kredit,

maka debitur dapat memperpanjang masa kredit selesai sesuai

dengan perjanjian kredit antara bank dan debitur.

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

37

(b) Instalement Loan

Instalement Loanmerupakan kredit dengan angsuran

teratur yang dilakukan sesuai dengan jadwal angsuran yang

telah ditetapkan dalam perjanjan kredit. jumlah angsuran

konstan/tetap selama masa kredit, kecuali bila dalam perjanjian

kredit ditentukan bunga mengambang (floating rate),yaitu

tingkat suku bunga berubah sesuai dengan bunga di pasar.

Dalam Instalement Loanangsuran merupakan penjumlahan

antara pembayaran angsuran pokok ditambah dan bunga.

2) Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya

Menurut jangka waktunya, kreditdibagi menjadi tiga yaitu :

(a) Kredit Jangka Pendek

Kredit jangka pendek adalah kredit yang diberikan

dengan masa kredit maksimum selama 1 tahun. Kredit jangka

pendek pada umumnya diberikan untuk kredit modal kerja dan

kredit rekening koran.

(b) Kredit Jangka Menengah

Kredit yang jangka waktunya antara 1 tahun hingga 3

tahun. Kredit ini biasanya diberikan untuk kredit investasi

yang nilai kreditnya tidak terlalu besar dan kredit konsumsi.

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

38

(c) Kredit Jangka Panjang

Kredit jangka panjang adalah kredit yang diberikan

oleh bank dengan jangka waktu lebih dari 3tahun. Kredit ini

diberikan pada umumnya untuk KPR dan kredit investasi

3) Jenis Kredit Menurut Tujuan Penggunaanya

Menurut tujuan penggunaan kredit, jenis kredit ini dibagi

menjadi 3 yaitu :

(a) Kredit Investasi

Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan

dengan tujuan untuk mengadakan barang-barang modal atau

dalam rangka investasi perusahaan, misalnya kredit untuk

membangun proyek, membeli mesin, membeli alat angkutan,

dan kredit untuk mebeli aktiva.

Kredit investasi pada umumnya diberikan dalam

jumlah yang besar dan dalam jangka panjang, yaitu jangka

waktu lebih dari 3 tahun. Bank dapat memberikan grace period

pada kredit investasi, yaitu masa tenggang yang diberikan oleh

bank kepada debitur untuk tidak membayar tagihan pokok atau

bunga.

(b) Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja diberikan oleh bank dalam rangka

memberikan kebutuhan modal kerja perusahaan. Modal kerja

perusahaan dapat berupa kebutuhan operasional perusahaan

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

39

antara lain kebutuhan dana untuk menutup piutang-piutang

perusahaan, kebutuhan dana untuk menutup penggunaan dana

dalam proses pembuatan produk/barang, dan kebutuhan modal

kerja lainnya.

(c) Kredit Konsumsi

Kredit konsumsi merupakan kredit yang diberikan

dengan tujuan untuk pembelian barang-barang konsumsi yang

dipakai untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Misalnya kredt

Pemilikan Rumah (KPR), kredit untuk pembelian kendaraan

bermotor, dan kredit untuk pembelian barang-barang konsumsi

lainnya.

e. Prinsip Pemberian Kredit

Menurut Kasmir (2003:117-118) dapat dilakukan dengan analisa

5C, yaitu:

1) Character (Karakter)

Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini

calon debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada

bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan

kredit benar-benar dapat dipercaya. Intinya pihak bank ingin melihat

I‟tikad baik dan keseriusan dari calon nasabah yang ingin meminjam.

2) Capacity / Capability (Kemampuan)

Capacity adalah kemampuan calon nasabah dalam membayar

kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

40

serta kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat

kemampuan nasabah tersebut dalam mengembalikan kredit yang

dipinjamnya. Bank melihat sumber pendapatan lain yang dimiliki oleh

debitur, semakin banyak sumber pendapatan seseorang, maka semakin

besar kemampuannya untuk membayar kredit.

3) Capital (Modal)

Capital atau modal adalah untuk mengetahui sumber-sumber

pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai

oleh bank. Semakin tinggi modal perusahaan atau peminjam maka

bank akan memilih. Karena bagi setiap nasabah yang akan

mengajukan kredit harus pula memiliki dana atau modal pribadi

paling tidak 50% dari total dana yang ingin dipinjam.

4) Collateral (Jaminan)

Collateral adalah jaminan yang diberikan calon nasabah baik

yang bersifat fisik ataupun non fisik. Jaminan tersebut dapat dilihat

dari 2 segi, yaitu:

(a) Dari segi ekonomis, yaitu dengan melihat nilai ekonomis dari

barang- barang yang akan digunakan sebagai jaminan.

(b) Dari segi yuridis, yaitu dengan melihat apakah jaminan

tersebut sudah memenuhi syarat-syarat dari standar jaminan

yang ditetapkan oleh bank.

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

41

5) Condition of Economi (Kondisi Ekonomi)

Condition of economic adalah kondisi dimana hendaknya bank

melihat dan menilai kredit berdasarkan ekonomi sekarang dan untuk

masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing.

Menurut Martono (2010:58), selain penilaian melalui 5C,

bank biasanya juga melakukan penilaian dengan melihat 7Pyaitu

meliputi:

1) Personality (Kepribadian)

Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti

riwayat hidupnya, hobi, keadaan keluarga, pergaulan dalam

masyarakat dan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian calon

debitur.

2) Party ( Golongan)

Merupakan pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi

tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas,

serta karakternya. Dengan demikian nasabah dapat digolongkan ke

golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda

pula dari bank, baik dari segi jumlah, bunga, dan persyaratan lainnya.

3) Purpose(Tujuan)

Bank mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan

kredit. apakah akan digunakannya untuk berdagang, berproduksi, atau

membeli rumah. Apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan

line of bussines kredit bank yang bersangkutan.

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

42

4) Prospect

Merupakan harapan masa depan dari bidang usaha atau

kegiatan usaha calon debitur selama berapa bulan atau tahun,

perkembangan ekonomi/perdagangan, keadaan sektor usaha calon

debitur, kekuatan keuangan perusahaan masa lalu dan perkiraan masa

mendatang.

5) Payment (Sumber Pembiayaan)

Merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran

kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini dapat dapat diperoleh

dari perhitungan tentang prospect, kelancaran penjualan dan

pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian

pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengembaliannya.

6) Profitability (Keuntungan)

Merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability, diukur dari periode keperiode apakah akan tetap sama

atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan

diperolehnya dari bank.

7) Protection (Perlindungan)

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan

oleh bank melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa

jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

43

5. Suku Bunga

a. Pengertian Suku Bunga

Menurut Sadono Sukirno (2004:204) “Suku bunga adalah harga

yang dibayar “peminjam” (debitur) kepada “pihak yang meminjamkan”

(kreditur) untuk pemakaian sumber dana selama interval waktu tertentu.

Sedangkan menurut Sawaldjo Puspo Pranoto (2004:70)

Mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga yaitu:

1) Stated rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah

pokok pinjaman untuk menghitung beban bunga.

2) Annual percentage adalah tingkat bunga disetahukan dengan

menyesuaikan stated rateuntuk jumlah periodepertahun dan jumlah

pokok yang benar-benar dipinjam.

3) Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen dengan satu kontrak

keuangan yang memenuhi tiga syarat yakni: jumlah seluruhnya yang

benar-benar dipinjam (dipinjamkan), Pada awal tahun, Kemudian

dibayar kembali pada akhir tahun beserta bunga.

b. Fungsi Tingkat Bunga dalam Perekonomian

Menurut Sawaldjo Puspo Pranoto (2004:71) tingkat bunga

mempunyai beberapa fungsi atau peran penting dalam perekonomian,

yaitu :

1) Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna

mendukung pertumbuhan perekonomian

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

44

2) Mendistribusikan jumlah kredit kepada proyek investasi yang

menjanjikan hasil tertinggi

3) Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan

uang dari suatu negara.

4) Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui

pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

c. Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Menurut Kasmir (2002:132-134), faktor utama yang

mempengaruhi penetapan suku bunga adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan dana

Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula

meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada

simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka

bunga simpanan akan turun.

2) Persaingan

Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping

faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus

memperhatikan pesaing. Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata

16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga

simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing misalnya 16%.

Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di

bawah bunga pesaing.

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

45

3) Kebijaksnaan pemerintah

Untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak

boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

4) Target laba yang diinginkan

Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang

diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

5) Jangka waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin

tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko

dimasa datang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka

pendek, maka bunganya lebih rendah.

6) Kualitas jaminan

Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah

bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

7) Reputasi perusahaan

Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit

sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan

nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan

risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.

8) Produk yang kompetitif

Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di

pasaran. Untuk produk yang kompetitif suku bunga kredit yang

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

46

diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang

kurang kompetitif.

9) Hubungan baik

Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah

utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini

didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang

bersangkutan terhadap bank.

10) Jaminan pihak ketiga

Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada

penerima kredit. biasanya jika pihak yang memberikan jaminan

bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun

loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibeban pun

berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya

kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak

dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak

perbankan.

d. Jenis-jenis Perhitungan Suku Bunga Kredit

Menurut Ismail (2006:194) ada beberapa metode dalam

perhitungan suku bunga kredit yaitu :

1) Flat Rate

Flat rate ini merupakan metode pembebanan suku bunga

kredit yang setiap kali angsuran, atau total angsuran pokok maupun

angsuran bunga sama setiap kali angsuran atau setiap bulan. Metode

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

47

flat rate ini sering digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat dan/atau

beberapa lembaga pembiayaan. Kelebihan dari metode flat rate ini

adalah cara perhitungan angsuran perbulan sangat sederhana dan

mudah dimengerti, sehingga nasabah juga dapat melakukan

perhitungan sendiri

2) Annuity

Annuity atau anuitas merupakan perhitungan bunga dengan

mengalikan persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman

secara tahunan. Kemudian angsuran per bulan dihitung dengan

membagi angsuran tahunan dibagi 12 bulan. Dalam metode annuity

ini, total angsuran per tahun akan sama, sementara angsuran pokok

dan angsuran bunga akan berubah. Angsuran pokok akan meningkat

setiap tahun angsuran bunga akan menurun, karena bunga dihitung

dari saldo akhir kredit.

3) Effective Rate

Effective rate merupakan beban bunga efektif yang

ditanggung oleh debitur. Perhitungan bunga efektif berasal dari

persentase bunga dikalikan denga saldo akhr pinjaman setelah

dikurangi angsuran pokok. Perhitungan angsuran pokok perbulan

berasal dari jumlah angsuran total dikurangi dengan angsuran bunga.

Dalam metode ini effective rate, total angsuran akan sama setiap

bulan, akan tetapi angsuran pokok akan meningkat dan angsuran

bunga akan menurun.

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

48

4) Sliding Rate

Sliding rate merupakan perhitungan bunga kredit dengan

total angsuran yang akan menurun setiap kali angsuran. Total

angsuran menurun ini karena angsuran pokok akan sama (tidak

berubah) setiap kali angsuran, sementara angsuran bunga akan

menurun. Penurunan suku bunga ini disebabkan karena

perhitungan bunga berasal dari persentase bunga dikalikan dengan

saldo akhir pinjaman. Saldo akhir pinjaman dihitung dari saldo

pinjaman bulan sebelumnya setelah dikurangi dengan angsuran

pokok pada bulan berjalan.

5) Floating Rate

Floating rate, merupakan kebijakan bunga yang dilakukan

oleh bank dengan model bunga mengambang. Artinya bank dapat

mengubah suku bunga tanpa adanya pemberiahuan kepada debitur.

Dalam kondisi pasar uang yang tidak stabil, bank kemungkinan

akan sering merubah suku bunga kredit, karena pada sisi pasiva,

bunga simpanan dana pihak ketiga juga sering mengalami

perubahan.

e. Komponen dalam Menentukan Bunga Kredit

Komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain

sebagai berikut : (Kasmir, 2002:135-136)

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

49

1) Total biaya dana (Cost of Fund)

Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk

memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan, giro,

tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari

seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana

yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan

terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya

demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi

dengan cadangan wajib atau Reseve Requirement (RR) yang telah

ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini besarnya RR yang ditetapkan

pemerintah besarnya 5%.

2) Biaya operasi

Dalam melakukan setiap kegiatan membutuhkan berbagai

sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Pengguna

sarana dan prasarana baik berupa ini memerlukan sejumlah biaya

yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. Biaya operasi

merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan

operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya

adminstrasi biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya.

3) Cadangan risiko kredit macet

Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan

diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti

mengandung suatu risiko tidak disengaja. Oleh karena itu, pihak

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

50

bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga

menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah persentase

tertentu terhadap kredit yang disalurkan.

4) Laba yang diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin

memeperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh

beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya

laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit. dalam hal ini,

biasanya bank di samping melihat kondisi pesaing juga melihat

sektor-sektor yang yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah

atau untuk pengusaha/rakyat kecil, maka labanya pun berbeda

dengan yang komersil.

5) Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah

kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

6. Non Performing Loan (NPL)

Kredit macet merupakan bagian dari pengelolaan kredit bank,

karena kredit bermasalah itu sendiri merupakan risiko yang dihadapi bisnis

perbankan. Menurut Mudrajat Kuncoro (2002:462) “Non Performing Loan

(NPL) atau kredit macet adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak

sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank

seperti yang diperjanjikannya”. Sedangkan menurut Lukman Dendawijaya

(2005) “kredit macet yaitu pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

51

bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh

tempo menurut jadwal yang diperjanjikannya”. Dari kedua pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa kredit macet adalah kredit yang sejak jatuh

tempo tidak dapat dilunasi oleh debitur sebagaimana mestinya sesuai

dengan perjanjian. Pengertian jatuh tempo tersebut sesuai dengan tingkat

kolektibitas bank yang bersangkutan.

Peningkatan Non Performing Loans (NPL) yang terjadi

berpengaruh terhadap menurunnya likuiditas bagi sektor perbankan,

karena tidak ada dana yang masuk baik berupa pembayaran pokok maupun

bunga pinjaman dari kredit-kredit yang macet, sehingga bila hal ini

dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap hilangnya pendapatan dari

sektor kredit dan bank kehilangan kepercayaan dari masyarakat

masyarakat karena tidak mampu mengelola dana nasabah dengan aman.

Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL gross kurang dari 5%.

Rasio NPL sesuai dengan SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 dapat

dihitung dengan rumus :

7. Return on Asset (ROA)

Menurut Slamet Riyadi (2006:32), Profitabilitas adalah

perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (Modal inti) atau laba

(sebelum pajak) dengan total assets yang dimiliki bank pada periode

tertentu. Agar perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang sebenarnya

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

52

(real), maka posisi modal atau assets dihitung secara rata-rata selama

periode tersebut. Profitabilitas adalah ukuran spesifik dari performance

sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan

dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari

berbagai tingkat return, dan meminimalisir risiko yang ada (Hasan,

2003:16). Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk

mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank

yang bersangkutan (Kuncoro, 2002:36). Kinerja keuangan perusahaan dari

sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak (earning before

tax) yang tinggi karena semakin tinggi laba perusahaan semakin flexible

perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan, sehingga

EBT perusahaan akan meningkat bila kinerja keuangan perusahaan

meningkat. Analisis rasio profitabilitas ini menggunakan ROA.

Menurut Meythi (2005:24) alasan penggunaan ROA dikarenakan

BI sebagai pembina dan pengawas perbankan yang lebih mementingkan

aset yang dananya berasal dari masyarakat. Disamping itu Return on Asset

digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam

menghasilkankeuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Return on Asset merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total

asset.Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan

yangsemakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar.

Apabila Return on Asset meningkat, berarti profitabilitas perusahaan

meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

53

yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998). Perhitungan ROA

terdiri dari :

a. Menghitung Earning Before Tax (EBT) laba perusahaan (bank)

sebelum dikurangi pajak.

b. Menghitung keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank yang terdiri

dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Secara matematis ROA dapat

dirumuskan sebagai berikut:

8. Nilai Tukar (Kurs)

a. Pengrtian Nilai Tukar (Kurs)

Kurs adalah jumlah satuan atau unit dari mata uang tertentu yang

diperlukan untuk memperoleh atau membeli satu unit atau satuan jenis

mata uang lainnya. Harga dimana mata uang suatu negara dipertukarkan

dengan mata uang negara lain disebut nilai tukar (kurs) (Sawaldjo

Puspopranoto,2004:212). Dari definisi tersebut dapatlah disimpulkan

secara singkat bahwa kurs adalah nilai suatu mata uang dibandingkan

degan mata uang lainnya. Misalnya nilai mata uang rupiah terhadap US

Dollar.

Pemerintah Indonesia berperan dalm penentuan kurs agar sampai

pada tingkat yang kondusif bagi dunia usaha. Kurs khususnya kurs rupiah

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

54

per Dollar sangat berkaitan erat dan mempengaruhi arus barang dan jasa

serta modal dari dalam dan keluar Indonesia.

b. Penentuan Nilai Tukar (Kurs)

Pasar valas merupakan sebuah contoh baik dari pasar yang sangat

kompetitif. Di pasar ini ada banyak pembeli dan penjual dari suatu produk

yang homogen. Setiap pembeli dan penjual relative kecil dibanding

seluruh pasar, sehingga tidak ada seorang pembeli atau penjual pun yang

dapat mempengaruhi nilai tukar secara berarti. Pada sistem nilai tukar

mengambang bebas, pemerintah tidak melakukan intervensi di pasar valas

dan membiarkan nilai tukar dikendalikan sepenuhnya oleh kekuatan-

kekuatan di pasar bebas. Pada sistem nilai tukar mengambang terkendali,

pemerintah kadang kala melakukan intervensi sebagai upaya untuk

mencegah pergerakan nilai tukar yang dipandang ekstrim atau

bertentangan dengan kepentingan nasional.

Sebagai contoh Bank Indonesia berkali-kali melakukan intervensi

dipasar valas untuk mendukung nilai rupiah terhadap Dollar AS dengan

jalan menambah pasokan valas di pasar. Bahkan pemerintah melalui

BUMN pada triwulan satu 2001 ikut serta memperkuat upaya yang

dilakukan pihak Bank Indonesia. Hasil yang diperoleh dari intervensi

tersebut sangat terbatas, yaitu hanya menahan nilai rupiah untuk sementara

waktu dan tak mampu menolong rupiah dari keterpurukan. Namun perlu

disadari, bahwa dewasa ini walaupun pemerintah ikut melakukan

intervensi, volume dari kegiatan tersebut relative kecil sekali terhadap

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

55

jumlah total kegiatan pihak swasta di pasar valas. Hal ini juga merupakan

fenomena global. (Sawaldjo Puspopranoto, 2004:219)

c. Jenis-jenis Nilai Tukar (Kurs)

Menurut Sawaldjo Puspopranoto (2004) terdapat beberapa jenis kurs

atau nilai tukar, yaitu :

1. Kurs Beli (Bid Price) adalah besar satuan mata uang negara lain

yang harus diserahkan untuk membeli tiap unit uang asing kepada

Bank atau money changer.

2. Kurs Jual (selling price) adalah besaran satuan mata uang negara

lain yang akan diterima dari bank atau money changer jika kita

membeli mata uang asing.

3. Kurs Spot adalah nilai valuta asing yang digunakan untuk

transaksi spot dipasar valuta asing.

4. Kurs Forward, adalah nilai tukar yang berlaku dan digunakan

untuk transaksi forwad dipasar valas.

5. Kurs Silang adalah nilai antara dua valas yang diperoleh dari nilai

tukar masing-masing valuta terhadap valuta lain.

B. Keterkaitan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

1. Suku Bunga Kredit dengan Jumlah Penyaluran Kredit

Menurut Siswanto Sutojo (2007:86). Suku bunga kredit merupakan

sumber pendapatan terbesar bank, serta mempunyai peranan penting dalam

penentuan profitabilitas kegiatan pemberian kredit. Dilain pihak, suku bunga

kredit merupakan salah satu sarana bank untuk memenangkan persaingan di

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

56

pasar. Oleh karena bunga kredit merupakan bagian terbesar penghasilan bank,

jumlah penghasilan bunga harus dapat menutup biaya yang ditanggung bank

(termasuk biaya pengadaan dana kredit, serta konstribusi biaya overhead dan

biaya tetap yang lain), serta menyisakan keuntungan. Biaya pengadaan dana

kredit dari pasar uang memegang peranan penting dalam penentuan suku

bunga kredit. Suku bunga kredit juga ditentukan oleh perkembangan suku

bunga di pasar uang dan pasar modal. Perkembangan suku bunga tidak

terbatas pada kredit, melainkan juga pada sekuritas. Tingkat resiko dan jangka

waktu transaksi kredit juga menentukan tingkat suku bunga. Semakin panjang

jangka waktu kredit, maka akan semakin besar pula resiko yang harus

ditanggung kreditor.

Penelitian yang dilakukan oleh M.Nadratuzzaman Hosen (2009),

Solarin Sakiru, Wan Sulaiman dan Jauhari Dahalan (2011), Arina

Krisnawati(2011), Daryanti Ningsih (2010) dan Ahmad Kholisudin (2012)

menyimpulkan bahwa suku bunga kredit mempunyai pengaruh signifikan

terhadap permintaan kredit. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi atau

rendahnya suku bunga kredit mempengaruhi masyarakat untuk mengajukan

kredit pada perbankan. Jika diilustrasikan bahwa permintaan kredit sebagai

produk atau barang yang diminta dan tingkat bunga kredit sebagai harga,

maka dalam membahas permintaan suatu barang semakin rendah harga

barang maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak. Sebaliknya

semakin tinggi harga barang maka jumlah barang yang diminta akan

semakin sedikit atau berkurang.

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

57

2. Non Performing Loan (NPL) dengan Jumlah Penyaluran Kredit

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang dipergunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan

pengembalian kredit oleh debitur (Darmawan, 2004). NPL mencerminkan

risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPLmaka semakin besar pula risiko

kredityang ditanggung oleh pihak bank (Ali,2004). Akibat tingginya NPL

perbankan harus menyediakan pencadangan yang lebih besar sehingga pada

akhirnya modal bank ikut terkikis. Padahal besaran modal sangat

mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Besarnya NPL menjadi salah satu

penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit (Sentausa, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010) dan Aqidah Sri

Suwarsih (2008) NPL mempunyai pengaruh signifikan terhadap kredit

perbankan.

3. Return on Asset (ROA) dengan Jumlah Penyaluran Kredit

Return on Asset merupakan rasio antara laba sebelum pajak

terhadap total asset.Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja

keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin

besar. Apabila Return on Asset meningkat, berarti profitabilitas perusahaan

meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas

yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998).

Semakin besar tingkat keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank,

maka semakin besar pula upaya manajemen menginvestasikan keuntungan

tersebut dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan manajemen,

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

58

terutama dangan penyaluran pembiayaan. Selain itu semakin besar suatu

bank menghasilkan laba, berarti bank sudah efektif dalam mengelola asetnya

(Wuri,2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gabriela

Haryani Nona (2009), Dias Satria dan Rangga Bagus Subegti (2010)

menyatakan ROA mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

kredit.

4. Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar (Kurs) dengan Jumlah

Penyaluran Kredit

Kurs adalah jumlah satuan atau unit dari mata uang tertentu yang

diperlukan untuk memperoleh atau membeli satu unit atau satuan jenis

mata uang lainnya. Harga dimana mata uang suatu negara dipertukarkan

dengan mata uang negara lain disebut nilai tukar (kurs) (Sawaldjo

Puspopranoto ,2004:212).

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berpengaruh

terhadap permintan kredit. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika menyebabkan naiknya harga-harga komoditas baik itu barang

impor maupun barang ekspor. Barang ekspor juga mengalami kenaikan

sebab bahan baku barang tersebut juga ada yang berasal dari barang impor

sehingga menyebabkan biaya produksi barang lokal meningkat. Naiknya

biaya produksi mendorong harga barang lokal baik untuk pasar domestik

maupun ekspor juga mengalami kenaikan. Naiknya harga bisa berakibat

pada menurunnya permintaan barang, ini bisa menurunkan pendapatan

pengusaha. Dalam kondisi ini pengusaha lebih memilih untuk mengurangi

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

59

kredit agar keuntungan yang didapat akan berkurang akibat harus

membayar kredit beserta bunga karena pendapatan sedang turun (Akhmad

Kholisudin, 2012:17).

Kondisi krisis berarti keadaan sedang tidak stabil atau normal.

Pada kondisi krisis, indikator makro seperti nilai tukar Rp terhadap US$

cenderung melemah dan inflasi meningkat. Hal ini dapat berdampak pada

melambatnya pertumbuhan ekonomi. Krisis dapat menyebabkan gairah

usaha menurun. Maka dari itu perekonomian sektor riil harus segera

digerakkan agar dampak dari krisis tidak berlanjut dan berlangsung lama.

Penyaluran kredit menjadi menjadi penting, mengingat sebagian besar

pembiayaan pembangunan khususnya di sebagian besar negara

berkembang kredit merupakan sumber pembiayaaan utama. Pada situasi

krisis, otoritas moneter dalam hal ini bank sentral cenderung untuk

menurunkan suku bunga acuan BI Rate agar suku bunga kredit dapat turun

sehingga menarik masyarakat untuk mengajukan kredit, dengan harapan

untuk mempercepat masa recovery pasca krisis. Dengan demikian

perekonomian sektor riil dapat bergerak dan tumbuh. Adanya krisis maka

permintaan kredit perbankan mengalami peningkatan (Akhmad

Kholisudin, 2012).

Hasil penelitian Akhmad Kholisudin (2012),M.Nadratuzzaman

Hosen (2009), Paulina Putri A. Hutagalung dan Inggrita Gusti Sari

Nasution (2011) nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kredit.

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

60

C. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian tedahulu yang relevan dan menjadi landasan dalam

penelitian ini antara lain:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Pen

ulis

Judul

Peneliti

an

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan Perbedaan Persamaan

1 M.N

adrat

uzza

man

Hose

n

(200

9)

Faktor-

faktor

yang

Mempe

ngaruhi

Permint

aan

Pembia

yaan

Mudhar

abah

Bank

Syariah

di

Indones

ia

periode

2004-

2008

Margin

(X1) ,

Bunga(X2)

, Kurs

(X3) ,

Akses

(X4) , dan

Pembiaya

an

Mudharab

ah (Y).

Analisis

Regresi

Linier

Bergand

a

Variabel

margin,

bunga dan

kurs

mempunyai

pengaruh

signifikan

negatiif

terhadap

permintaan

pembiayaan

mudharabah,

sedangkaan

variabel

akses

mempunyai

pengaruh

signifikan

positif

terhadap

permintaan

pembiayaan

mudharabah.

Terdapat

variabel

margin dan

akses sebagai

variabel

independen

dan kredit

berupa

pembiayaan

mudharabah.

Objek

penelitian

bank Syariah

di Indonesia

periode

2004-2008.

Terdapat

variabel suku

bunga dan

kurs sebagai

variabel

independen

dan sama-

sama

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

2 Gabr

iela

Hary

ani

Non

a

(200

9)

Pengar

uh

Capital

Adequa

cy

Ratio

(CAR),

Cash

Ratio(C

R),

Return

on

CAR (X1),

CR (X2),

ROA (X3),

DPK (X4),

Suku

Bunga

SBI (X5),

dan Inflasi

(X6). Serta

Pertumbu

han Kredit

(Y)

Analisis

Regresi

Linier

Bergand

a

Variabel

CAR, CR,

ROA,

Pertumbuhan

DPK, Suku

Bunga SBI

dan Inflasi

secara

bersama-

sama

mempunyai

pengaruh

Terdapat

variable

CAR, CR,

DPKdan

Inflasi

sebagai

variabel

independen.

Objek

penelitian

Bank BUMN

periode

Terdapat

variabel

ROA dan

Suku Bunga

sebagai

variabel

independent

dan kredit

sebagai

variabel

dependen.

Variabel

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

61

No Pen

ulis

Judul

Peneliti

an

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan Perbedaan Persamaan

Asset

(ROA),

pertum

buhan

Dana

Pihak

Ketiga

(DPK),

suku

bunga

SBI,

dan

Inflasi

Terhad

ap

pertum

buhan

Kredit

Bank

BUMN

Periode

2005-

2007

yang

signifikan

terhadap

Pertumbuhan

Kredit pada

bank BUMN.

Sedangkan

secara parsial

variabel,

CAR, CR,

Suku Bunga

SBI, dan

Inflasi

berpengaruh

negatif dan

signifikan,

sedangkan

variabel DPK

dan ROA

berpengaruh

positif dan

signifikan

2005-2007 tersebut

sama-sama

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

3 Bily

Arm

a

Prata

ma

(201

0)

Analisi

s

Faktor-

Faktor

yang

Mempe

ngaruhi

Kebijak

an

Penyalu

ran

Kredit

Perban

kan

periode

2005-

2009

Dana

Pihak

Ketiga

(DPK)

(X1),

Capital

Adiquacy

Ratio

(CAR)

(X2), Non

Performin

g Loan

(NPL)

(X3), Suku

Bunga

SBI (X4)

dan Kredit

(Y)

Analisis

Regresi

Linerar

Bergand

a

Variabel

DPK

mempunyai

pengaruh

signifikan

positif

terhadap

Kredit.

Variabel

CAR dan

NPL

mempunyai

pengaruh

signifikan

negatif

terhadap

Kredit.

Sedangkan

Suku Bunga

Tedapat

variabel DPK

dan CAR

sebagai

variabel

independen.

Objek

penelitian

Bank Umum

periode

2005-2009

Terdapat

variabel NPL

dan Suku

Bunga

sebagai

variabel

Independen

dan Kredit

sebagai

variabel

dependen.

Hasil

menunjukan

kesamaan

yakni kedua

variabel

memiliki

pengaruh

signifikan

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

62

No Pen

ulis

Judul

Peneliti

an

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan Perbedaan Persamaan

SBI tidak

berpengaruh

terhadap

Kredit.

terhadap

kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

4 Dias

Satri

a

dan

Ran

gga

Bag

us

Sube

gti

(201

0)

Determ

inasi

Penyalu

ran

Kredit

Bank

Umum

di

Indonei

sa

periode

2006-

2009

Non

Performin

g Loan

(NPL)

(X1),

Biaya

Operasion

al

Pendapata

n

Operasion

al (BOPO)

(X2),

Capital

Adiquacy

Ratio

(CAR)

(X3), Dana

Pihak

Ketiga

(DPK)

(X4),

Return on

Asset

(ROA)

(X5), SBI

(X6),

Market

Share (X7)

dan Kredit

(Y)

Analisis

Regresi

Linerar

Bergand

a

Variabel

CAR dan

ROA

mempunyai

pengaruh

signifikan

positif

terhadap

Kredit.

Varibel SBI

mempunyai

pengaruh

signifikan

negatif

terhadap

kredit.

Sedangkan

variabel

NPL, BOPO,

DPK dan

Market Share

tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

Kredit.

Terdapat

variabel

BOPO, CAR,

SBI dan

Market Share

sebagai

variabel

independen.

NPL

memiliki

penagruh

tidak

signifikan

terhadap

Kredit.

Objek

penelitian

Bank Umum

di Indonesia

periode

2006-2009

Terdapat

variabel

ROA dan

NPL sebagai

variabel

independen.

Variabel

kredit

sebagai

variabel

dependen.

Hasil

menunjukan

kesamaan

dimana ROA

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

Kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

5 Dary

anti

Ning

Analisi

s

Permint

Suku

Bunga

Kredit(X1)

Analisis

Regresi

Linerar

Variabel

Suku Bunga

Kredit

Terdapat

variabel

Inflasi

Terdapat

variabel

Suku Bunga

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

63

No Pen

ulis

Judul

Peneliti

an

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan Perbedaan Persamaan

sih

dan

Idah

Zuhr

oh

(201

0)

aan

Kredit

Investa

si pada

Bank

Swasta

Nasion

al di

Jawa

Timur

periode

2006-

2009

, Inflasi

(X2) dan

Kredit

Investasi

(Y)

Bergand

a

mempunyai

pengaruh

signifikan

negatif

terhadap

Kredit

Investasi.

Sedangkan

Inflasi tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

Kredit

Investasi.

sebagai

variabel

independen.

Objek

penelitian

Bank Swasta

Nasional di

Jawa Timur

periode

2006-2009

sebagai

variabel

Independen.

Varibel

kredit

sebagai

variabel

dependen.

Hasil

menujukan

kesamaan

yakni Suku

Bunga

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

6 Arin

a

Kris

naw

ati(2

011)

Analisi

s

beberap

a faktor

yang

mempe

ngaruhi

Penyalu

ran

kredit

bank

umum

di

Indones

ia

Periode

2006-

2010

Dana

Pihak

Ketiga

(DPK)

(X1),

Produk

Domestik

Bruto

PDB)

(X2), Suku

Bunga

Kredit

(X3),

Inflasi

(X4) dan

penyalura

n kredit

(Y)

Analisis

regresi

bergand

a

Bahwa

secara

simultan

Dana Pihak

Ketiga,

Produk

Domestik

Bruto,

Tingkat Suku

Bunga

Kreditdan

Inflasi

terhadap

variabel

terikatnya

Penyaluran

Kredit

berpengaruh

Teradpat

variabel

DPK, PDB

dan Inflasi

sebagai

variabel

independen.

Objek

penelitian

Bank Umum

di Indnesia

periode

2006-2010

Terdapat

variabel

Suku Bunga

Kredit

sebagai

variabel

Independen.

Variabel

Kredit

sebagai

Variabel

dependen.

Hasil

menunjukan

kesamaan

yanki Suku

Bunga Kredit

memiliki

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

64

No Pen

ulis

Judul

Peneliti

an

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan Perbedaan Persamaan

signifikan.

Secara

parsial DPK

dan Suku

Bungan

Kredit

berpengaruh

nyata

terhadap

penyaluran

kredit,

sedangkan

PDB dan

Inflasi tidak

berpengaruh

secara tidak

nyata dan

yang paling

dominan

adalah DPK.

pengaruh

signifikan

terhadap

Kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

7 Akh

mad

Khol

isudi

n

(201

1)

Determ

inan

Permint

aan

Kredit

Pada

Bank

Umum

Di

Jawa

Tengah

Periode

2006-

2010

Tingkat

suku

bunga

kredit

(X1), In-

flasi (X2),

Nilai

Tukar

Rupiah

terhadap

Dolar

Amerika

(X3),

Krisis

Global

(X4).Dan

Permintaa

n Kredit

(Y)

Regresi

bergand

a dengan

metode

ordinary

least

square

(OLS).

Bahwavariab

el suku

bunga kredit

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

permintaan

kredit,variab

el inflasi

secara parsial

tidak

berpengaruh

terhadap

permintaan

kredit,

Variabel nilai

tukar secara

parsial

berpengaruh

positif dan

signifikan

Terdapat

variabel

Inflasi dan

Krisis Global

sebagai

variabel

independen.

Objek

penelitian

Bank Umum

di Jawa

Tengah

periode

2006-2010.

Terdapat

variabel

Suku Bunga

Kredit dan

Nilai tukar

sebagai

variabel

independen.

Hasil

menunjukan

kesamaan

yakni

variabel

Suku Bunga

Kredit dan

Nilai Tukar

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

Kredit.

Model

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

65

No Pen

ulis

Judul

Peneliti

an

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan Perbedaan Persamaan

terhadap per-

mintaan

kredit dan

secara parsial

variabel

krisis global

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

permintaan

kredit

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

8 Pauli

na

Putri

A.

Huta

galu

ng

dan

Ingg

rita

Gust

i

Sari

Nasu

tion

(201

3)

Analisi

Elastisit

as

Permint

aan

terhada

p

Kredit

Konsu

msi

pada

Bank

Umum

di

Sumatr

a Utara

periode

1996-

2010

Suku

Bunga

Kredit

Konsumsi

(X1) ,

PDRB per

kapita

(X2), Kurs

(X3),

Kredit

Konsumsi

(Y)

Analisis

Regresi

Linerar

Bergand

a

Variabel

Suku Bunga

Kredit dan

Kurs

berpengaruh

negatif

terhadap

permintaan

Kredit

Konsumsi.

Sedangkan

variabel

PDRB per

kapita

berpengaruh

positif

terhadap

permintaan

Kredit.

Terdapat

variabel

PDRB per

kapita

sebagai

variabel

independen.

Objek

penelitian

Bank Umum

di Sumatra

Utara periode

1996-2010

Terdapat

variabel

Suku Bunga

Kredit dan

Kurs sebagai

variabel

Independen.

Variabel

Kredit

sebagai

variabel

dependen.

Hasil

menunjukan

kesamaan

yakni Suku

Bunga Kredit

dan Kurs

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

Kredit.

Model

analisis

dengan

analisi

regresi linier

berganda.

Sumber: Penelitian Terdahulu

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

66

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan

dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan keduanya (Abdul

Hamid, 2010:15). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Bank Indonesia

Laporan Keuangan Publikasi Bank Persero

Return On Asset

(ROA)

Non Performing

Loan

(NPL)

Nilai Tukar

Rupiah dengan

US Dollar

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Uji Hipotesis:

a. Uji t

b. Uji F

Uji Asumsi Klasik:

a. Normalitas

b. Multikolinearitas

c. Heteroskedastisitas

d. Autokorelasi

e. Autok orelasi

Uji Model Regresi

Penyaluran Kredit

Modal Kerja

Suku Bunga Kredit

Uji Regresi

Berganda

R dan R2

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

67

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab

akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis

dapat debedakan dalam hipotesis deskriptif, hipotesis argumentatif, hipotesis

kerja, dan hipotesis statistik atau hipotesis nol. Hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik atau hipotesis nol yang bertujuan

untuk memeriksa ketidak benaran sebuah dalil atau teori yang selanjutnya akan

ditolak melalui bukti-bukti yang sah (Abdul Hamid, 2010:16).

Adapun alasan dalam menggunakan hipotesis ini karena penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat-alat statistik,

karakteristik ini sama dengan yang dimiliki hipotesis statistik yang juga

menggunakan alat-alat analisis dalam membuktikan dugaan objek-objek yang

diteliti.

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis di

bawah ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu

masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesis yang

dirumuskan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Suku bunga kredit, non performing loan, return on asset dan nilai tukar

rupiah dengan US dollar secara parsial berpengaruh terhadap penyaluran

kredit modal kerja.

Suku bunga kredit scecara parsial berpengaruh terhadap penyaluran

kredit modal kerja.

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

68

H01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel suku

bunga kredit secara parsial terhadap penyaluran kredit modal kerja.

Ha1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel suku bunga

kredit secara parsial terhadap penyaluran kredit modal kerja.

Non performing loan secara parsial berpengaruh terhadap penyaluran

kredit modal kerja.

H02 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel non

performing loan secara parsial terhadap penyaluran kredit modal

kerja.

Ha2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel non

performing loan secara parsial terhadap penyaluran kredit modal

kerja.

Return on asset secara parsial berpengaruh terhadap penyaluran kredit

modal kerja.

H03 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel return

on asset secara parsial terhadap penyaluran kredit modal kerja.

Ha3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel return on

assetsecara parsial terhadap penyaluran kredit modal kerja.

Nilai tukar rupiah dengan US dollar secara parsial berpengaruh

terhadap penyaluran kredit modal kerja.

H04 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel nilai

tukar rupiah dengan US dollar secara parsial terhadap penyaluran

kredit modal kerja.

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

69

Ha4 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel nilai tukar

rupiah dengan US dollar secara parsial terhadappenyaluran kredit

modal kerja.

2. Suku bunga kredit, non performing loan, return on asset dan nilai tukar

rupiah terhadap US dollar secara simultan berpengaruh terhadap

penyaluran kredit modal kerja.

H05 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

jumlah suku bunga kredit, non performing loan, return on asset

dan nilai tukar rupiah dengan US dollar secara simultan terhadap

penyaluran kredit modal kerja.

H05 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel suku bunga

kredit, non performing loan, return on asset dan nilai tukar rupiah

dengan US dollar secara simultan terhadap penyaluran kredit

modal kerja.

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh suku

bunga kredit, non performing loan (NPL), return on asset (ROA) dan nilai

tukar rupiah dengan US dollar terhadap penyaluran kredit modal kerja pada

Bank Persero. Periode yang diteliti dari Januari 2007 sampai Desember 2012.

Sedangkan jenis data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah data

sekunder runtun waktu (time series).

B. Metode Penentuan Sampel

Sebelum menentukan sampel, maka terlebih dahulu peneliti harus

menentukan populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2009:115). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum

Konvensional.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2009:116). Teknik sampling yang digunakan Non

Probability Sampling adalah metode pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel, hanya elemen populasi yang memenuhi kriteria

tertentu dari penelitian saja yang dijadikan sampel. Sedangkan teknik

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

71

pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive

sampling yaitu sampel dipilih agar dapat mewakili populasinya. Dari kriteria

yang diajukan diatas didapat sampel yakni Bank Persero.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder,

data,non performing loan dan return on asset dari Laporan Keuangan Bank

Persero yang dipublikasikan dalam statistik perbankan indonesia (SPI)dari

bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2012 yang diperoleh dari

situswww.bi.go.id, dan data suku bunga kredit dan nilai tukar (kurs) yang

diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) pada website

www.bi.go.id.. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, majalah,

jurnal, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian

sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh antara jumlah Dana

Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan dan inflasi terhadap permintaan

kredit Bank Persero. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

linier berganda dengan menggunakan program komputer (software) SPSS

versi 17.0 dan Microsoft Excel 2007. Berikut adalah metode yang digunakan

dalam menganalisis data pada penelitian ini:

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

72

1. Statistik Deskriptif

Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan

untuk memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik

deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata

(mean), ukuran penyebaran data dari rata-ratanya (standar deviasi), nilai

maksimum dan minimum (Ghozali, 2011:19).

2. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan dasar dari teknis analisis regresi. Dalam

penggunaan regresi linear rentan dengan beberapa permasalahan yang

sering timbul, sehingga akan menyebabkan hasil dari penelitian yang telah

dilakukan menjadi kurang akurat. Oleh karena itu dilakukan pengujian

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel

terikat mempunyai distribusi normal. Menurut Singgih (2012:230),

tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal atau

tidak. Maksud data distribusi normal adalah data akan mengikuti arah

garis diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah (Singgih,

2012:233):

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

73

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini

adalah sebagai berikut:

1) Histogram

Jika histogram standardized regression residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut

dinyatakan normal.

2) Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Menurut Ghazali (2005:161), metode yang lebih handal adalah

dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.

3) Metode Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas menggunakan uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan

fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

74

normal jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. > alpha (Suliyanto,

2011:75).

b. Multikolinearitas

Yaitu munculnya peluang diantara beberapa variabel bebas untuk

saling berkorelasi, pada praktiknya multikolinearitas tidak dapat

dihindari. Menurut Singgih (2012:234), tujuan uji multikolinearitas

adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar-variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem Multikolinearitas (Multiko).

Imam Ghazali (2011:106) mengukur multikolinearitas dapat dilihat

dari nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Varian Inflation Factor). Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian multikolinearitas adalah:

a) H0: VIF > 10, terdapat multikolinearitas

b) H1: VIF < 10, tidak terdapat multikolinearitas

c. Heteroskedastisitas

Menurut Nachrowi dan Usman (2006:109) Heteroskedastisitas

yaitu kondisi dimana semua residual atau error mempunyai varian yang

tidak konstan atau berubah-ubah. Tujuan uji asumsi ini adalah ingin

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan

varians pada residual (error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Singgih, 2012:238).

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

75

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji heteroskedastisitas

dengan analisis grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji

ini adalah sebagai berikut:

1) Metode Grafik dengan Scatterplot

Pengujian heteroskedastisitas untuk penelitian ini menggunakan

grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

heteroskedastisitas (Singgih, 2012:240):

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

Heteroskedastisitas.

Salah satu kelemahan pengujian secara grafis adalah tidak

jarang kita ragu terhadap pola yang ditunjukkan grafik. Keputusan

secara subjektif tentunya dapat mengakibatkan berbedanya keputusan

antara satu orang dengan lainnya. Maka dari itu, penulis melakukan

pengujian heteroskedastisitas dengan metode Glejser untuk mendukung

bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

2) Metode Glejser

Uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan

dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak

residualnya. Jika tedilakukan dengan meregresikan semua variabel

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

76

bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika terdapat pengaruh

variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak residualnya maka

dalam model terdapat masalah heteroskedastisitas.

Gejala heteroskedastisitas ditujukan oleh koefisien regresi dari

masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute residualnya.

Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig. > α), maka

dapat disimpulkan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas

atau dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila t hitung < t

table ( Suliyanto, 2011:102).

d. Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

2011:110).Salah satu uji formal yang paling populer untuk mendeteksi

autokorelasi adalah uji Durbin-Watson, dasar pengambilan keputusan

ada tidaknya gejala autokorelasi adalah (Ghozali, 2011:111):

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl

Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl

Tidak ada autokorelasi, positif

atau negative

Tidak ditolak du < d < 4 – du

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

77

Pengobatan Autokorelasi

Jika regresi kita memiliki autokorelasi, maka ada beberapa

opsi penyelesainnya antara lain (Ghozali, 2011:121).

a) Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure

autocorrelation dan bukan karena kesalahan spesifikasi model

regresi. Pola residual dapat terjadi karena adanya kesalahan

spesifikasi model yaitu ada variabel penting yang tidak

dimasukkan ke dalam model atau dapat juga karena bentuk

fungsi persamaan regresi tidak benar.

b) Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi

autokorelasi adalah dengan mentransformasi model awal

menjadi model difference.

a. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan dengan SPSS 17.0 akan diperoleh keterangan atau

hasil mengenai Uji t, Uji F dan koefisien determinan (R2) untuk menjawab

perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan

dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut :

1) Uji t

Menurut Nachrowi & Usman (2006 : 18) setelah melakukan uji

koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah

menghitung koefisien regresi secara individu, dengan menggunakan

suatu uji yang dikenal dengan sebutan Uji-t. Adapun hipotesis dalam uji

ini adalah sebagai berikut:

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

78

H0 ditolak apabila : t-hit > t-tabel atau –t hit < -t-tabel

H0 diterima apabila : t-hit < t-tabel atau –t hit > -t-tabel

2) Uji F (Uji Simultan)

Menurut Nachrowi & Usman (2006:17) Uji-F digunakan untuk

menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi

tersebut dapat diketahui secara bersama. Uji ini digunakan untuk

mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

mempengaruhi variabel dependent secara simultan atau tidak, dengan

kriteria pengujian tingkat signifikan α = 0,05. Kriteria keputusannya

adalah sebagai berikut:

a. Apabila F hitung > F tabel atau memiliki tingkat signifikansi < 0,05

maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b. Apabila F hitung < F tabel atau memiliki tingkat signifikansi > 0,05

maka H0 diterima atau H1 ditolak.

Adapun cara pengujian baik dalam regresi sederhana maupun

regresi berganda sama, yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang

disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance) melalui bantuan

program SPSS versi 17.0

3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Nilai R2 berada diantara 0 – 1, semakin dekat nilai R

2 dengan 1 maka

garis regresi yang digambarkan menjelaskan 100% variasi dalam Y.

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

79

Sebaliknya, jika nilai R square sama dengan 0 atau mendekatinya maka

garis regresi tidak menjelaskan variasi dalam Y (Imam Ghazali,

2011:97).

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana

setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam

model akan meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan

tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

tergantungnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien

tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan

ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien

determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang

disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel

baru dalam model (Suliyanto, 2011:59).

4) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu

variabel dependen dengan variabel independen. Tujuan regresi berganda

adalah memprediksi besar variabel tergantung (dependent variable)

menggunakan data dari duaatau lebih variabel bebas (independent variable)

yang sudah diketahui besarnya. Bila hanya ada satu variabel dependen dan

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

80

satu independen, disebut analisis regresi sederhana. Sedangkan apabila

terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut dengan analisis

regresi berganda (Wing Wahyu Winarno, 2009:41).

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena

menggunakan empat variabel bebas yaitu suku bunga kredit, non

performing loan, return on asset dan nilai tukar rupiah dengan US dollar,

serta satu variabel terikat yaitu penyaluran kredit modal kerja, maka

persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

YPenyaluran kredit= β0 + β1SBKst + βNPL2t + β₃ROAt +β₄KURS + e

Keterangan:

Y = Jumlah Penyaluran Kredit Modal Kerja

β0 = Intercept

β1SBKt = Tingkat Suku Bunga Kredit

β2NPLt = Tingkat Non Performing Loan

β3ROAt = Tingkat Return On Asset

β₄KURSt = Tingkat nilai tukar rupiah dengan US dollar(kurs)

e = Tingkat kesalahan atau gangguan

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian

variabel yang digunakan dalam penulisan (Abdul Hamid, 2010:20). Pengertian

definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

yang dapat diamati (di observasi) dari definisi operasional tersebut dapat

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

81

ditentukan alat pengambilan data yang cocok dipergunakan. Definisi dari

variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penyaluran kredit moda kerja. Menurut Undang-Undang Perbankan No.10

tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.Kredit modal kerja yaitu kredit berjangka waktu pendek yang

diberikan oleh bank kepada perusahaan yang membutuhkan modal kerja untuk

memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Data diperoleh dari statistik

perbankan indonesia pada laporan kegiatan kinerja Bank Persero periode

Januari 2007 sampai Desember 2012 yang dipublikasi oleh Bank

Indonesia. Data dalam bentuk satuan milyaran Rupiah (Rp).

2. Variabel Independent (X)

Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Suku Bunga Kredit (X1)

Maksud dari variabel ini adalah harga yang harus dibayar

kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar

oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Dalam penelitian ini menggunakan suku bunga kredit pada

Bank Persero (bulanan). Data yang digunakan bersumber dari Statistik

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

82

Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia (SEKI) periode Januari 2007

sampai dengan Desember 2012 berupa persentase (%)

b. Non Performing Loan (NPL) (X2)

Non Performing Loan (NPL) merupakan tingkat

pengembalian yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain

NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria

kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang

dikeluarkan bank. Persamaannya adalah sebagai berikut:

%100BermasalahKredit

NPLKredit Total

x

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil

dari data yang dikeluarkan oleh Bank Persero di statistik perbankan

indonesia (SPI) berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari

2007 sampai dengan Desember 2012 berupa persentase (%).

c. Return On Asset (ROA) (X3)

ROA adalah salah satu metode penilaian yang digunakan untuk

mengukur tingkat rentabilitas sebuah bank, yaitu tingkat keuntungan

yang dicapai olehsebuah bank dengan seluruh dana yang ada di bank.

ROA membandingkan laba terhadap total aset, yang dapat dicari

dengan rumus berikut (Bank Indonesia, 2006) :

%100Aset Total

PajakSetelah Laba ROA x

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

data yang dikeluarkan oleh Bank Persero di statistik perbankan

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

83

indonesia (SPI) berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari

2007 sampai dengan Desember 2012 berupa persentase (%).

d. Nilai Tukar Rupiah dengan US Dollar (Kurs) (X4)

Nilai tukar merupakan harga mata uang asing dalam mata uang

domestik. Nilai tukar merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu

mata uang ke mata uang lainnya. Dalam penelitian ini nilai tukar yang

digunakan adalah nilai tukar Rupiah yang bertindak sebagai mata uang

domestik terhadap Dollar AS sebagai mata uang asing. Nilai tukar yang

digunakan adalah kurs tengah (rata-rata antara kurs beli dan kurs jual)

harian, pada akhir setiap bulan.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia di website www.bi.go.id

berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2007 sampai

dengan Desember 2012 berupa nominal Rupiah (Rp).

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

84

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Perbankan di Indonesia.

Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak

perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

perkembangan internal dunia perbankan, juga tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil dalam

perekonomian, politik, hukum dan sosial. Perkembangan faktor-faktor

internal dan eksternal perbankan tersebut menyebabkan kondisi

perkembangan perbankan di Indonesia secara umum dapat dikelompokkan

dalam empat periode. Masing-masing periode mempunyai ciri-ciri khusus

yang tidak dapat disamakan dengan periode lainnya. Serangkaian paket-

paket deregulasi di sektor riil dan moneter yang di mulai sejak tahun 1980-

an serta terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an

adalah dua peristiwa utama yang telah menyebabkan empat periode kondisi

perbankan di Indonesia sampai dengan saat ini (Triandaru, 2009:73).

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 telah menyederhanakan

sistem perbankan dengan menghilangkan perbedaaan fungsi-fungsi

operasional bank secara struktural sebagaimana diatur dalam Undang-

undang Nomor 14 Tahun 1967 yang telah membedakan fungsi bank umum,

bank pembangunan, bank tabungan, bank koperasi dan Bank Perkreditan

Rakyat (BPR), termasuk fungsi-fungsi bank-bank pemerintah yang masing-

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

85

masing didirikan dengan undang-undang. Dengan dikeluarkannya UU No. 7

Tahun 1992, sistem perbankan hanya mengenal dua jenis bank, yaitu Bank

Umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut berdasarkan undang-undang

dapat melakukan perbankan konvensional (conventional banking) dan

perbankan syariah (syariah complaint bank) (Dahlan Siamat, 2005:34).

2. Bank Persero di Indonesia

Bank persero atau yang lebih sering dikenal dengan Bank BUMN

adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh

pemerintah. Pada awalnya Bank Persero didirikan dengan Undang-undang

tersendiri dimana pembagian tugas untuk masing-masing bank berbeda-

beda. Namun dalam kegiatan operasionalnya Bank Persero tetap tunduk

pada Undang-undang tentang perbankan.

Bank Persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil

jumlahnya menjadi hanya 4 bank. Langkah ini dilakukan sebagai akibat dari

restrukturisasi yang dilakukan oleh pemerintah di awal dekade 2000-an

sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Kebijakan pemerintah terhadap

Bank Persero dilakukan dengan menggabungkanBank Bumi Daya, Bank

Pembangunan Indonesia, Bank Dagang Negara dan Bank Ekspor Impor

Indonesia yang dilebur menjadi Bank Mandiri. Sementara Bank Tabungan

Negara, Bank Negara Indonesia 46 dan Bank Rakyat Indonesia tetap terus

beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah

menjadi Bank Ekspor Indonesia yang kemudian tidak lagi beroperasi

sebagai bank dan berubah fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor.

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

86

Komposisi kepemilikan Bank Persero juga ikut mengalami

perubahan, dimana saham Bank Persero tidak lagi sepenuhnya dimiliki oleh

pemerintah. Beberapa Bank Persero telah menjadi bank publik melalui

penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal antara lain: Bank BNI,

Bank Mandiri, dan Bank BRI.

Berikut ini adalah profil singkat dari 4 Bank Persero di Indonesia,

yaitu:

a. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 oktober 1998, sebagai bagian

dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh

pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah

yaitu: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor

Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia yang dilebur menjadi

Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan

peran yang tidak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian

Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi

selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia

perbankan dan perekonomian Indonesia.

Setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi

secara menyeluruh. Pada saat itu bank Mandiri menutup 194 kantor

cabang yang paling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari

jumlah gabungan 26.600 karyawan menjadi 17.620 karyawan.

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

87

Semenjak didirikan kinerja Bank Mandiri terus meningkat, hal

ini dapat terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di

tahun 2000 hingga mencapai Rp 5,3 triliun di tahun 2004. Selain itu,

Bank Mandiri juga mencatat prestasi penting dengan melakukan

penawaran saham perdana pada 14 juli 2003 sebsar 20% atau ekuivalen

dengan 4 Miliar lembar saham.

Untuk dapat meraih aspirasinya menjadi Regional Champion

Bank, Bank Mandiri melakukan transformasi secara bertahap melalui 3

fase:

1) Fase pertama “back on track” (2006-2007), yakni fokus untuk

membenahi dan membangun dasar-dasar pertumbuhan Bank Mandiri

di masa yang akan datang.

2) Fase kedua ”outperform the market” (2008-2009), yakni fokus

pada pertumbuhan bisnis Bank Mandiri agar dapat tumbuh signifikan

di seluruh segmen dan memilki profitabilitas diatas rata-rata pasar.

3) Fase ketiga “shaping the end game”, yakni fase dimana Bank

Mandiri dapat memilki peranan aktif dalam proses konsolidasi sektor

perbankan Indonesia

Proses transformasi yang telah dijalankan oleh Bank Mandiri

sejak tahun 2005-2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja

bank Mandiri, tercermin dari peningkatan berbagai parameter

finansial. Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio

NPL net konsolidasi yang turun dari sebesar 15,43% di tahun 2005

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

88

menjadi 0,62% di tahun 2010. Selain itu laba bersih Bank Mandiri

yang juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 triliun di tahun 2005

menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.

Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dalam

peningkatan kualitas layanan. Selama empat tahun berturut-turut pada

tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri berhasil menempati

posisi sebagai service leader perbankan nasional berdasarkan survey

Marketing Research Indonesia (MRI) dengan menempati urutan

pertama pelayanan prima. Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat

apresiasi dari berbagai pihak dalam hal penerapan Good Corporate

Governance.

Visi dari Bank Mandiri adalah menjadi Lembaga Keuangan

Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Sedangkan misi

yang dimiliki oleh Bank Mandiri ada 5 poin, yaitu:

1) Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar.

2) Mengembangkan sumber daya manusia professional

3) Member keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

4) Melaksanakan manajemen terbuka

5) Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Bank Mandiri berkomitmen membangun hubungan jangka

panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis

maupun perseorangan. Selain itu juga Bank Mandiri berusaha

melayani sleuruh nasabah dengan standar layanan internasional

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

89

melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Dan Bank Mandiri

Berusaha dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama

tim yang terbaik.

b. Bank Rakyat Indonesia

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah

yang tergolong besar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat

Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Bei Aria

Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp En Spaarbank

Der Inlandssche Hoofden yang artinya adalah Bank Bantuan dan

Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto. Suatu lemabaga keuangan

yang melayani orang-orang kebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga

tersebut berdiri tanggal 16 desember 1895 yang kemudian dijadikan

sebagai hari kelahiran BRI.

Berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang

Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No.13 tahun

1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya

mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank

Negara Indonesia Unit II bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan

masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan

Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-

Undang No.21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI

sebagai bank umum.

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

90

Sejak 1 Agustus 1992 berdasrkan Undang-Undang Perbankan

No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 tahun 1992 status

BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilkian BRI saat itu

masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun

2003, pemerintah Indonesia memeutuskan untuk menjual 30% saham

bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Yang masih digunakan sampai

saat ini.

Sejak didirikan tahun 1895 sampai sekarng ini Bank Rakyat

Indonesia tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada

masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit

kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada

perkembangan penyaluran kredit usaha kecil (KUK) pada tahun 1994

sebesar Rp 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 Milyar

pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September

sebesar Rp 20.466 Milyar. Seiring dengan perkembangan dunia

perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat

Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang

terdiri dari 1 kantor pusat BRI, 12 kantor wilayah, 12 kantor

Inspeksi/SPI, 170 kantor cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang

pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 NewYork Agency, 1 Caymand

Island Agency, 1 kantor perwakilan hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

91

kantor Mobil Bank, 193 P.Point, 3.705 BRI unit dan 357 pos pelayanan

desa.

Visi yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia adalah menjadi

bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah. Dan Misi yang dimilki oleh Bank BRI ada 3, yaitu:

1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan

mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan

menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan

kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia

yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate

governance.

3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Bank Negara Indonesia

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank

Negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan dimilki

oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan

alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia,

yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia. Pada malam menjelang

tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya.

Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

92

Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli

ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan

warisan dari pemerintah Belanda sebagi Bank Sentral pada tahun 1949.

Pemerintah membatasi peranan bank Negara Indonesia sebagai bank

sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan

sebagai bank pembangunan dan kemudian diberikan hak untuk

bertindak sebagai bank devisa dengan akses langsung untuk transaksi

luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955 status

BNI diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini

melandasi pelayanan yang lebih baik dan tugas bagi sektor usaha

nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian

sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia

1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini

menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46.

Status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara

Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan

publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal

pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap

perubahan dan kemajuan lingkungan sosial budaya serta teknologi

dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang

berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

93

komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus

menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai

digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik

setelah keberhasilan mengarungi masa-masa sulit. Sebutan Bank BNI

dipersingkat menjadi BNI sedangkan tahun pendirian „46‟ digunakan

dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank

nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada

sejarahnya BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik

bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggan Negara.

Visi BNI adalah menjadi bank kebanggaan nasional yang

unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Sedangkan

pernyataan visi nya yaitu menjadi bank kebanggan nasional yang

menwarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen

pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi BNI ada 5 poin, yaitu:

1) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah

kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the bank

choice).

2) Meningkatkan nilai invesatsi yang unggul bagi investor.

3) Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggan untuk

berkarya dan berprestasi.

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

94

4) Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap

lingkungan sosial.

5) Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan

yang baik.

d. Bank Tabungan Negara

Pada tahun 1897 dengan pendirian perseroan yang didirikan

dengan nama “Postspaar Bank”. Pada masa pendudukan Jepang di

Indonesia kegiatan bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin

Kyoku. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, bank ini diambil

alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi kantor tabungan

pos. Lalu pada tahun 1950 namanya diubah menjadi Bank Tabungan

Pos (Undang-Undang darurat tahun 1950). Pada tahun 1963 nama Bank

Tabungan Pos diubah menjadi Bank Tabungan Negara atau BTN sesuai

dengan Perpu No.4 tahun 1963 dan Undang-Undang No.4 tahun 1964.

Pada tahun 1968 BTN menjadi bank milik Negara sesuai degan

Undang-Undang No.20 tahun 1968. Tahun 1989 Bank BTN beroperasi

sebagai bank umum dan mulai menerbitkan obligasi. Tahun 1992 status

hukum Bank Tabungan Negara menjadi perusahaan perseroan dan 2

tahun setelahnya Bank Tabungan Negara mendapat izin sebagai bank

devisa. Pada tahun 2000 Bank Tabungan Negara ikut dalam program

rekapitulasi. Pada tahun 2002 Bank BTN sebagai bank umum degan

fokus pinjaman tanpa subsidi untuk perumahan. Tahun 2003

restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh. Dan di tahun 2008 Bank

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

95

BTN menjadi bank yang pertama di Indonesia yang melakukan

pendaftaran transaksi kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK

EBA) di Bapepam yang kemudian dilakukan dengan pencatatan

perdana dan listing transaksi tersebut di bursa efek Indonesia pada

tahun 2009.

Visi yang dimiliki oleh Bank Tabungan Negara adalah menjadi

bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan. Sedangkan misi

yang diemban oleh Bank Tabungan Negara ada 5 poin, yaitu:

1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan

dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil

menengah.

2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi

pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis

teknologi terkini.

3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang

berkualitas, professional dan memilki integritas yang tinggi.

4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai degan prinsip

kehati-hatian dan good governance untuk meningkatkan

shareholder value.

5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan

Page 112: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

96

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan

minimum. Berikut adalah hasil statistik deskriptif penelitian yang dapat

dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KREDIT 72 137401.00 503972.00 285283.3889 98526.37149

SBK 72 .00960 .01267 .0110782 .00081237

NPL 72 .02210 .11050 .0475194 .02490706

ROA 72 .02430 .04230 .0309111 .00461677

KURS 72 8508.00 12151.00 9469.5278 808.73567

Valid N (listwise) 72

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah data yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 sampel data yang diambil dari

laporan keuangan publikasi Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia

(SPI) Bank Persero periode 2007 sampai dengan 2012.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas juga menunjukkan bahwa variabel

terikat (dependent) JumlahPermintaan Kredit memliki nilai minimum137401

atau Rp 137,401 triliun pada bulan Januari tahun 2007 sedangkan untuk

nilai maksimumnya sebesar 503972 atau Rp 503,972 triluin pada bulan

Desember 2012. Nilai rata-rata (mean) Jumlah Permintaan Kredit sebesar

285283,3889 atau Rp 285,2833889 triliun dan ukuran penyebaran data dari

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

97

rata-ratanya (standar deviasi) sebesar 98526,37149 atau Rp 98,52637149

trilun.

Variabel bebas Suku Bunga Kredit memliki nilai minimum 0,0096

atau 0,96% pada bulan Juni tahun 2011 sedangkan untuk nilai

maksimumnya sebesar 0,01267 atau 1,27% pada bulan Januari 2007. Nilai

rata-ratanya (mean) sebesar 0,0110782 atau 1,11% dan ukuran penyebaran

data dari rata-ratanya (standar deviasi) sebesar 0,00081237 atau 0,081%.

Variabel bebas NPL memliki nilai minimum 0,02210 atau 2,21%

pada bulan Desember tahun 2012 sedangkan untuk nilai maksimumnya

sebesar 0,11050 atau 11,05% pada bulan Februari tahun 2007. Nilai rata-

ratanya (mean) sebesar 0,0475194 atau 0,47% dan ukuran penyebaran data

dari rata-ratanya (standar deviasi) 0,02490706atau 2,49 %.

Variabel bebas ROA memliki nilai minimum 0,02430atau 2,43%

pada bulan Juni 2008 sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar

0,04230atau 4,23% pada bulan Februari 2012. Nilai rata-ratanya (mean)

sebesar 0,0309111atau 3,09% dan ukuran penyebaran data dari rata-ratanya

(standar deviasi) 0,00461677atau 0,46%.

Variabel bebas nilai tukar rupiah dengan US Dollar (Kurs) memliki

nilai minimum 8508.00 atau Rp 8.508 pada bulan Juli 2011 sedangkan

untuk nilai maksimumnya sebesar 12151.00 atau Rp 12.151 pada bulan

November 2008. Nilai rata-ratanya (mean) sebesar 9.469,5278 atau Rp

9.469,5278 dan ukuran penyebaran data dari rata-ratanya (standar deviasi)

808,73567 atau Rp 808,73567.

Page 114: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

98

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan

variabel terikat mempunyai distribusi normal. Maksud data distribusi

normal adalah data akan mengikuti arah garis diagonal dan menyebar

disekitar garis diagonal. Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji

apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi

berditribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi

normal jika residual nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar

mendekati nilai rata-ratanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

uji normalitas dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov.

Berikut adalah hasil dari uji ini:

c. Analisa Grafik Histogram

Gambar 4.1

Histogram

Sumber : Hasil output SPSS

Page 115: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

99

Berdasarkan gambar diatas histogram Regression Residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut

dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

d. Analisa Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P

Plot)

Gambar 4.2

Grafik P-P Plot

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan grafik diatas, titik-titik mengikuti atau

merapat ke garis diagonal maka data dalam penelitian ini

berdistribusi normal.Untuk mendukung bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal maka data juga diuji dengan

derajat α0,05 (5%) dengan uji kolmogorov-smirnov.

Page 116: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

100

e. Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.2

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 72

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .97142265

Most Extreme Differences Absolute .118

Positive .050

Negative -.118

Kolmogorov-Smirnov Z 1.004

Asymp. Sig. (2-tailed) .266

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, maka dapat disimpulkan data dalam

penelitian ini berdistribusi normal dilihat dari nilai Sig. > derajat α 0,05

(5%) atau 0,266> 0,05.

b. Uji Multikolilinieritas

Yaitu munculnya peluang diantara beberapa variabel bebas untuk

saling berkorelasi, pada praktiknya multikolinieritas tidak dapat

dihindari. Mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/tolerance. Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya multikolinieritas adalah

nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF <10. Berikut adalah hasil

dari uji Multikolinieritas pada tabel 4.3:

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

101

Tabel 4.3

Uji Multikolinieritas dengan Nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LnSBK .192 5.200

LnNPL .355 2.814

LnROA .317 3.151

LnKURS .646 1.549

a. Dependent Variable: LnKREDIT

Sumber : Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, nilai Tolerance variabel bebas Ln

Suku Bunga Kredit = 0,192 , LnNPL=0,340 , LnROA = 0,317 dan

LnKurs =0,646. Sedangkan nilai VIF variabel Ln Suku Bunga Kredit =

5,200 , LnNPL=2,814 , LnROA =3,151 dan LnKurs = 1,549. Dapat

disimpulkan bahwa model regresi dinyatakan tidak

terjadimultikolinearitas karena nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau error

mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah. Untuk

mengetahui apakah suatu data bersifat heteroskedastisitas atau tidak,

maka perlu pengujian. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini

menggunakan metode analisis grafik Scatterplot dan metode Glejser.

Berikut adalah hasil dari metode yang dilakukan:

Page 118: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

102

1. Metode Analisis Grafik Scatterplot

Berikut adalah tampilan scatterplot pada gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3

Scatterplot

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tampilan Scatterplot pada gambar 4.3 di atas

maka dapat disimpulkan bahwa plot menyebar secara acak diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Regression Studentized

Residual. Oleh karena itu pada model regresi yang dibentuk

dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

2. Metode Glejser

Selain dengan menggunakan metode grafik, deteksi

heteroskedastisitas juga dapat di deteksi dengan menggunakan

metode Glejser. Menurut Glejser, varian variabel gangguan

nilainya tergantung dari variabel independen yang ada di dalam

model. (Agus Widarjono, 2009:120). Uji Glejser dilakukan

Page 119: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

103

dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak

residualnya. Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang

signifikan terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam model

regersi terdapat masalah heterokedastisitas. Berikut hasil dari uji

Glejser :

Tabel 4.4

Uji Heterokedastisitas dengan Metode Glejser Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.406 1.853 1.299 .198

LnSBK .268 .228 .320 1.176 .244

LnNPL -.049 .028 -.349 -1.746 .085

LnROA -.009 .090 -.021 -.101 .920

LnKURS -.142 .115 -.183 -1.234 .222

a. Dependent Variable: abres

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, nilai signifikan variabel bebas Ln

Suku Bunga Kredit = 0,244 , LnNPL = 0,085 , LnROA = 0,920 dan

LnKurs = 0,222 . Dapat disimpukan bahwa model regresi tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas karena nilai signifikan seluruh variabel bebas

> 0,05.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section). Salah satu

penyebab munculnya masalah otokorelasi adalah adanya kelembaman

(inertia) artinya kemungkinan besar akan mengandung saling

Page 120: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

104

ketergantungan (interdependence) pada data observasi periode

sebelumnya dan periode sekarang.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

otokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Berikut adalah

hasil uji otokorelasi dengan metode Durbin Watson (DW) pada tabel

4.6 di bawah ini:

Tabel 4.5

Uji Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 .519

a. Predictors: (Constant), LnKURS, LnNPL, LnROA, LnSBK

b. Dependent Variable: LnKREDIT

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas nilai Durbin-Watson (DW)

sebesar 0,519. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan

jumlah observasi (n)=72 dan jumlah variabel independen 4 (k=4)

diperoleh nilai tabel dl (lower)=1,494 dan du (upper)=1,735. Oleh karena

itu nilai DW=0,519 berada dibawah dl=1,494, maka dapat disimpulkan

terjadi autokorelasi positif.

Oleh karena adanya autokorelasi maka nilai standar error dan

nilai t-statistik tidak dapat dipercaya sehingga diperlukan pengobatan.

Pengobatan autokorelasi tergantung dari nilai ρ yang dapat diestimasi

dengan beberapa cara seperti di bawah ini:

Page 121: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

105

1. Nilai ρ diestimasi dengan Durbin-Watson d

2. Nilai ρ diestimasi dengan Theil-Nagar d

(

)

( ) (

) ( )

3. The Cohrane-Orcutt two-step Procedures

Tabel 4.6

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .001 .008 .082 .935

Ut_1 .741 .081 .740 9.146 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : Hasil Output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai ρ pada iterasi

pertama sebesar 0,741 (yaitu koefisien variabel Ut_1).

Tabel 4.7

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.880 2.265 .830 .409

plnSBK_1 -.952 .377 -.199 -2.527 .014

plnNPL_1 -.480 .046 -.607 -10.476 .000

plnROA_1 .668 .149 .275 4.483 .000

plnKURS_1 .709 .191 .160 3.723 .000

a. Dependent Variable: plnKREDIT_1

Sumber : Hasil output SPSS

Page 122: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

106

Berdasarkan hasil output SPSS memberikan nilai β*2 sebesar -

0,952, nilai β*3 sebesar -0,480, nilai β*4 sebesar 0,668 dan nilai β*5

sebesar 0,709 , sedangkan nilai β*1=β1(1-ρ)=(0.001)*(1-0,741)=0,000259

Tabel 4.8

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW) Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .099 .109 .915 .364

LagUt .986 .018 .989 54.584 .000

a. Dependent Variable: ut

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai ρ = 0,986 pada

iterasi kedua. Berdasarkan pada perhitungan di atas diperoleh nilai ρ

menurut berbagai metode seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Metode Nilai ρ

Durbin-Watson d 0,7405

Theil-Nagar d 0,74588

Cochrane-Orcutt Step 1 0,741

Cochrane-Orcutt Step 2 0,986

Sumber: Hasil output SPSS

Ketiga metode ternyata menghasilkan nilai ρ yang hampir sama.

Untuk itu penulis memilih metode Cohrane-Orcutt Step 2 untuk

mentranformasikan persamaan regresi.

Page 123: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

107

Tabel 4.10

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 2.157

a. Predictors: (Constant), lnKURS@, lnROA@, lnNPL@, lnSBK@

b. Dependent Variable: lnKREDIT@

Sumber : Hasil outpus SPSS

Membandingkan hasil regresi persamaan asli sebelum ada

transformasi dan hasil regresi setelah transformasi ternyata dapat

dibandingkan . Pada persamaan asli nilai Durbin-Watson sebesar 0,519

dan terjadi autokorelasi positif, sedngkan pada tabel 4.11 menunjukkkan

bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,157 dengan nilai n=72 dan k=4

maka diperoleh:

Nilai dl=1,494 dan 4-dl=2,506

Nilai du=1,735 dan 4-du=2,265

Hasil perhitungan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai DW-

test beada pada daerah antara du dan 4-du, 1,735 < 2,157 < 2,265 maka

dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala

autokorelasi baik secara positif maupun negatif.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka

langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu

atau uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

Page 124: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

108

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0.05 maka variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berikut adalah hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada tabel

4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji t

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.537 3.056 .830 .409

LnSBK -.952 .377 -.199 -2.527 .014

LnNPL -.480 .046 -.607 -10.476 .000

LnROA .668 .149 .275 4.483 .000

LnKURS .709 .191 .160 3.723 .000

a. Dependent Variable: LnKREDIT

Sumber : Hasil output SPSS

1) Uji t terhadap Suku Bunga Kredit

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.11 variabel Suku Bunga Kredit

(LnSBK) secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai t

hitung Suku Bunga Kredit lebih kecil dari α (0,014 < 0,05). Sedangkan nilai -

t hitung X1 = -2,527 dan -t table sebesar -1,66757 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α =

0,05), sehingga -t hitung <-ttabel (-2,759 <-1,66757). Maka Ho ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Suku Bunga Kredit berpengaruh

negatif terhadap jumlah penyaluran kredit modal kerja.

2) Uji-t terhadap Non Performing Loan (NPL)

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.13 variabel Non Performing

Loan (LnNPL) secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai t

Page 125: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

109

hitung Non Performing Loan (LnNPL) lebih kecil dari α (0.000 <

0,05).Sedangkan nilai t- hitung X2 = -10,476 dan -t tabel sebesar -1,66757 (df

(n – k) 72 – 4 = 68, α = 0,05), sehingga -t hitung < -t tabel (-10,476 < -

1,66757 ). Maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Non

Performing Loan (LnNPL) berpengaruterhadap jumlah penyaluran kredit

modal kerja.

3) Uji t terhadap variabel Return on Asset (ROA)

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.11 variabel Return on Asset

(LnROA) secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai t

hitung Return on Asset (LnROA) lebih kecil dari α (0,000< 0,05). Sedangkan

nilai t hitung X3 = 4,483 dan t tabelsebesar 1,66757 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α

= 0,05), sehingga t hitung > t tabel (4,483 > 1,66757). Maka Ho ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Asset (LnROA)

berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit modal kerja.

4) Uji t terhadap variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar (LnKurs)

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.11 variabel LnKurs secara

statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai t hitung LnKurs lebih

kecil dari α (0,000< 0,05). Sedangkan nilai t hitung X4 = 3,723 dan t

tabelsebesar 1,66757 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α = 0,05), sehingga t hitung > t

tabel (3,723 > 1,66757). Maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel LnKurs berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit modal kerja.

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut:

Page 126: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

110

Dimana :

Y = Jumlah Penyaluran Kredit Modal Kerja (dalam milyaran

rupiah)

LnSBK = Suku Bunga Kredit(dalam persentase)

LnNPL = Non Performing Loan ( dalam persentase)

LnROA = Return on Asset(dalam persentase)

LnKURS = Nilai Tukar Rupiah dengan US Dollar ( dalam rupiah )

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, apabila Ln Suku Bunga

Kredit (X1), LnNPL (X2), LnROA (X3) dan LnKurs (X4), bernilai 0,

maka nilai permintaan kredit (Y) adalah Rp 2.573.000.000.000

maksudnya adalah jika PT Bank Persero (sampel yang diambil), tidak

ada suku bunga kredit,tidak ada non performing loan, tidak ada return

on asset dan tidak ada kurs dapat dikatakan bahwa dalam periode

2007-2012 penyaluran kredit berjumlah Rp 2.573.000.000.000.

2) Suku Bunga Kredit dengan Jumlah Penyaluran Kredit Modal Kerja

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, suku bunga kredit (X2)

= -0,952 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% Ln suku bunga kredit

(X1) akan menyebabkan berkurangnya jumlah permintaan kredit modal

kerja (Y) sebesar Rp 952.000.000.Berdasarkan nilai signifikansi dan nilai t

Y = 2.573 - 0.952LnSBK- 0,480LnNPL + 0.668LnROA + 0.709LnKURS

Page 127: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

111

hitung dan t table diatas dapat disimpulkan bahwa suku bunga kredit

berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Nadratuzzaman Hosen

(2009), Arina Krisnawati(2011), Daryanti Ningsih (2010), dan Ahmad

Kholisudin (2012) yang menyimpulkan bahwa suku bunga kredit

berpengaruh terhadap kredit perbankan.

Hal ini menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya suku bunga

kredit mempengaruhi masyarakat untuk mengajukan kredit pada

perbankan. Jika diilustrasikan bahwa permintaan kredit sebagai produk

atau barang yang diminta dan tingkat bunga kredit sebagai harga, maka

dalam membahas permintaan suatu barang semakin rendah harga barang

maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak. Sebaliknya sema-

kin tinggi harga barang maka jumlah barang yang diminta akan semakin

sedikit atau berkurang.

Suku bunga sensitif terhadap permintaan kredit bagi masyarakat,

terlebih bagi dunia usaha sebagai penggerak sektor riil. Bagi pengusaha

tingkat suku bunga menjadi pertimbangan yang wajib untuk melakukan

investasi atau suatu usaha. Bagi pengusaha tingkat suku bunga

menggambarkan besarnya biaya yang harus dibayarkan atas pinjaman

yang diambil. Jika keuntungan yang diterima pengusaha dari kegiatan

ekonomi dengan menggunakan kredit lebih besar dibandingkan dengan

kewajiban atas biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar bunga atas

pinjaman maka dunia usaha akan menambah jumlah pinjaman mereka.

Page 128: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

112

3) Pengaruh NPL dengan Jumlah Penyaluran Kredit Modal Kerja

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, LnNPL (X2) = -0,480

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% LnNPL (X2) akan

menyebabkan berkurangnya jumlah permintaan kredit (Y) sebesar Rp

480.000.000. Berdasarkan nilai signifikansi dan nilai t hitung dan t table

diatas dapat disimpulkan bahwa non performing loan berpengaruh

terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010), dan

Aqidah Sri Suwarsih (2008) yang meyimpukan non performing loan

berpengaruh terhadap kredit.

NPL mencerminkan risiko kredit.Semakin tinggi tingkat NPL

makasemakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.

Akibattingginya NPL perbankan akan lebih berhati - hati (selektif) dalam

menyalurkan kredit. Hal ini dikarenakan adanya potensi kredit yang tidak

tertagih.Tingginya NPL akan meningkatkan premi risiko yang berdampak

pada tingginya suku bungakredit. Suku bunga kredit yangterlampau tinggi

akan mengurangi permintaan masyarakat akan kredit.Tingginya NPL juga

mengakibatkan munculnya pencadangan yang lebihbesar, sehingga pada

akhirnya modal bank ikut terkikis. Padahal besaran modal sangat

mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Dengan demikian besarnya NPL

menjadi salah satu penghambat tersalurnya kredit perbankan (Billy Arma

Pratama, 2010).

Page 129: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

113

4) Pengaruh ROA dengan Jumlah Penyaluran Kredit Modal Kerja

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, LnROA (X3) = 0,668

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% LnROA (X3) akan

menyebabkan berkurangnya jumlah permintaan kredit modal kerja (Y)

sebesar Rp 668.000.000. Berdasarkan nilai signifikansi dan nilai t hitung

dan t table diatas dapat disimpulkan bahwa return on asset berpengaruh

terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh Gabriela Haryani Nona (2009), Dias

Satria dan Rangga Bagus Subegti (2010) yang menyimpulkan return on

asset berpengaruh terhadap kredit perbankan.

ROA adalah salah satu metode penilaian yang digunakan untuk

mengukur tingkat rentabilitas sebuah bank, yaitu tingkat keuntungan yang

dicapai oleh sebuah bank dengan seluruh dana yang ada di bank. ROA

membandingkan laba terhadap total asset (Bank Indonesia). Jika ROA

suatu bank semakin besar, maka semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi

pengamanan asset (Dendawijaya, 2005). Semakin besar tingkat

keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank, maka semakin besar pula

upaya manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut dengan berbagai

kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama dangan penyaluran

kredit.

Hasil ini menandakan bahwa tingkat perolehan profit atau

keuntungan yang diperoleh oleh bank mampu memberikan motivasi

Page 130: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

114

tersendiri bagi pihak bank untuk meningkatkan keuntungan atau profit

dengan cara melakukan spesialisasi sektor pembiayaan tertentu (fokus

penyaluran kredit) yang mampu menghasilkan keuntungan maksimal

dengan tingkat resiko terendah dimana pihak bank dapat melihat dari track

record pembiayaan yang telah terealisasi. Terkait dengan penjelasan

tersebut, terdapat korelasi positif antara tingkat perolehan keuntungan dan

kecukupan modal perbankan. Dimana nantinya perolehan keuntungan

tersebut merupakan sebuah sumber pendapatan yang nantinya akan

berubah menjadi modal bank dalam melakukan usahanya yakni

menyalurkan (Dias Satria dan Rangga Bagus Subegti, 2010).

5) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar dengan Jumlah

Penyaluran Kredit Modal Kerja

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, LnKurs (X4) = 0,709

maksudnya adalah jika setiap pelemahan Rp 1LnKurs (X3) akan

menyebabkan berkurangnya jumlah permintaan kredit modal kerja (Y)

sebesar Rp 709.000.000.Berdasarkan nilai signifikansi dan nilai t hitung

dan t table diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tukar berpengaruh

terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Kholisudin (2012) yang

menyimpulkan nilai tukar berpengaruh terhadap kredit perbankan.

Kredit modal kerja yang diikuti konsumsi mengalami dampak yang

signifikan negatif saatterjadi volatilitas kurs, ini mengindikasikan bahwa

bahan baku produksi masih banyakbergantung pada komponen impor,

Page 131: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

115

sehingga produksi yang semakin bergantung kepadakomponen impor akan

mengalami dampak dari pergerakan kurs. Kedua hal ini dapatberhubungan

karena bila saja kurs bergerak naik dan suatu produksi sangat bergantung

padabahan baku impor maka bisa saja produksi berhenti dilakukan yang

menyebabkan juga tidak adanya peminjaman modal kerja (Yoda Ditria

dkk, 2008:188).

Namun fenomena krisis yang terjadi pada Triwulan IV 2008

hingga Triwulan III 2009, indikator makro seperti nilai tukar Rp terhadap

US$ cenderung melemah dan inflasi meningkat. Hal ini dapat berdampak

pada melambatnya pertumbuhan ekonomi. Krisis dapat menyebabkan

gairah usaha menurun. Maka dari itu perekonomian sektor riil harus segera

digerakkan agar dampak dari krisis tidak berlanjut dan berlangsung lama.

Penyaluran kredit menjadi menjadi penting, mengingat sebagian besar

pembiayaan pembangunan khususnya di sebagian besar negara

berkembang kredit merupakan sumber pembiayaaan utama. Pada situasi

krisis, otoritas moneter dalam hal ini bank sentral cenderung untuk

menurunkan suku bunga acuan BI Rate agar suku bunga kredit dapat turun

sehingga menarik masyarakat untuk mengajukan kredit, dengan harapan

untuk mempercepat masa recovery pasca krisis. Dengan demikian

perekonomian sektor riil dapat bergerak dan tumbuh. Adanya krisis maka

permintaan kredit perbankan mengalami peningkatan (Akhmad

Kholisudin, 2012).

Page 132: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

116

b. Uji F

Uji Fhitung digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan

variabel bebas terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji ketepatan

model (goodness of fit). Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat maka model

persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika

tidak terdapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori

tidak cocok atau not fit.

Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan

menggunakan suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis

of Variance) dengan melihat nilai signifikasi (Sig< 0,05 atau 5 %). Jika

nilai signifikasi > 0.05 maka H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikasi

< 0.05 maka H1 diterima. Berikut adalah tabel ANOVA pada tabel 4.12

di bawah ini:

Tabel 4.12

Uji F ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.169 4 2.042 193.003 .000a

Residual .709 67 .011

Total 8.877 71

a. Predictors: (Constant), LnKURS, LnNPL, LnROA, LnSBK

b. Dependent Variable: LnKREDIT

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel 4.12 di atas nilai Fhitung diperoleh 193,003

dengan tingkat 0,000, karena tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05

maka H0 ditolak atau H1 diterima dan nilai Fhitung> Ftabel (193,003 > 2,51)

Page 133: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

117

dengan nilai F tabel df:α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (4-1), (72-4) = 2,51.

Dapat disimpulkan bahwa Ln Suku Bunga Kredit, LnNPL, LnROA dan

LnKurs berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal kerja.

c. Uji Adjusted R Square (R2

adj)

Koefisien determinasi atau R square (R2) merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien determinasi,

semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan

pada variabel terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana

setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan

meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk

mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan, Adjusted R Square (R2

adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien

tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel

yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan

maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh

adanya penambahan variabel baru dalam model. Selengkapnya mengenai hasil uji

Adj R2 dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini:

Page 134: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

118

Tabel 4.13

Uji Adjusted R Square (R2

adj)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .959a .920 .915 .10286

a. Predictors: (Constant), LnKURS, LnNPL, LnROA, LnSBK

b. Dependent Variable: LnKREDIT

Sumber :Hasil output SPSS

Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,915 atau sebesar 91,5%.

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh, Suku Bunga Kredit (LnSBK), Non

Performing Loan (LnNPL), Return on Asset (LnROA) dan Kurs (LnKurs)

terhadap Jumlah Permintaan Kredit Modal Kerja pada Bank Persero adalah

91,5%, sedangkan sisanya sebesar 8,5% (100% - 91,5%) dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Adapun

angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar 0,959 atau sebesar 95,9%

yang menandakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

adalah kuat karena memiliki nilai lebih dari 0,5 (R > 0,5) atau 0,959> 0,5.

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah

variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan

satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai

R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel tergantungnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2

adj). Koefisien

determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah

Page 135: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

119

dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel yang

digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan maka

nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya

penambahan variabel baru dalam model (Suliyanto, 2011:59).

Page 136: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

120

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap analisis pengaruh

suku bunga kredit, non performing loan (NPL), return on asset (ROA) dan

nilai tukar rupiah terhadap US dollar terhadap penyaluran kredit modal kerja,

menggunakan data time series oleh PT. Bank Persero pada tahun 2007-2012.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda, dari

pembahasan yang telah diuraikan di atas berdasarkan data yang penulis peroleh

dari penelitian sebagaimana yang telah dibahas dalam skripsi ini maka, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-F dapat

disimpulkan bahwa variabel suku bunga kredit, non performing loan

(NPL), return on asset (ROA) dan nilai tukar rupiah terhadap US dollar

secara simultan berpengaruh signifikan dengan probabilitas sebesar

0,000 dan F-hitung sebesar 193,003. Nilai R2 atau nilai koefisien

determinasi adalah sebesar 91,5% dari variabel dependen yaitu

penyaluran kredit modal kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen

suku bunga kredit, non performing loan (NPL), return on asset (ROA)

dan nilai tukar rupiah terhadap US dollar sedangkan sisanya yaitu

sebesar 8,5% dijelaskan oleh faktor laindiluar variabel yang diteliti.

2. Berdasarkan analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-t dapat

disimpulkan bahwa variabel suku bunga kredit,non performing loan

Page 137: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

121

(NPL), return on asset (ROA) dan nilai tukar rupiah terhadap US dollar

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit modal

kerja.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa

implikasi yang perlu memperoleh penekanan. Hasil penelitian ini merupakan

informasi yang perlu dipertimbangkan oleh bank umum, akademis dan

nasabah. Peneliti menyarankan untuk diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi Perbankan

Dengan adanya temuan bahwa suku bunga kredit, non performing loan

(NPL), return on asset (ROA) dan nilai tukar rupiah dengan US dollar

berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal kerja dengan tingkat

kontribusi yang berbeda-beda. Beberapa saran yang diajukan peneliti bagi

perbankan khususnya bank persero sebagai objek penelitian antara lain :

a. Suku bunga merupakan salah satu faktor yang mendukung

penyaluran kredit perbankan. Semakin rendah suku bunga maka

semakin besar jumlah kredit yang disalurkan, namun teralalu

rendah tingkat suku bunga maka akan merugikan pihak perbankan

dikarenakan pendapatan utama perbankan berasal dari bunga

pemberian kredit. Bank Persero diharuskan memiliki manajemen

perkreditan yang baik, agartingkat suku bunga kreditnya tetap

berada dalam batas normaldengan acuan BI rete. Dengan demikian

Bank Persero dapat menyalurkan kredit secara optimal.

Page 138: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

122

b. Non Performing Loan (NPL) merupakan salah satu faktor yang

mendukung penyaluran kredit perbankan. Semakin rendah NPL

maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan. Bank Persero

diharuskan memiliki manajemen perkreditan yang baik,

agartingkat NPLnya tetap berada dalam batas maksimal yang

disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%. Dengan demikian

Bank Persero dapat menyalurkan kredit secara optimal.

c. Return On Asset (ROA) merupakan salah satu faktor yang

memdukung penyaluran kredit perbankan. Semakin tinggi ROA

maka semakin besar jumlah dana yang bias di salurkan dalam

kredit. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat ROA maka

semakin besar keuntungan yang di dapatkan dari pengelolaan asset

nya dan keuntungan itu dapat di salurkan untuk menambahkan

penyaluran kredit. Bank Persero diharuskan memiliki manajemen

profitabilitas yang baik, agartingkat ROA nya tetap berada dalam

batas minimal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 2%.

Dengan demikian Bank Persero dapat menyalurkan kredit secara

optimal.

d. Kurs merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyaluran

kredit perbankan terutama kredit modal kerja. Melemahnya nilai

tukar rupiah dengan US dollar dapat mengurangi minat nasabah

kredit yang kegiatan usahanya berorientasi pada bahan baku impor.

Namun sebaliknya dapat meningkatkan minat nasabah kredit yang

Page 139: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

123

kegiatan usahanya berorientasi pada kegiatan ekspor. Bank Persero

diharuskan memiliki manajemen perkreditan yang baik, agar ketika

terjadi pelemahan nilai tukar tidak terjadi pengurangan penyaluran

kredit yang dikarenakan nasabah hanya berorientasi pada bahan

baku impor. Dengan demikian Bank Persero dapat menyalurkan

kredit secara optimal.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang manajemen perbankan

dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan

pengetahuan, khususnya tentang penyaluran kredit modal kerja. Untuk

penelitian selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah variabel dari faktor

internal maupun eksternal bank, misalnya: capital adequacy ratio, PDB,

tingkat pengangguran, BI rate,ekspor dan lainnya.

Page 140: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

124

DAFTAR PUSTAKA

Arma, Billy Pratama. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Penyaluran Kredit Perbankan (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia

Periode Tahun 2005-2009)”. Jurnal Undip, 2010

Dendawijaya, Lukman,“Manajemen Perbankan.”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005

Ditria, Yoga, Jenni Vivian dan Indra Widjaja, “Pengaruh Tingkat Suku Bunga,

Nilai Tukar dan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan

(Periode 2002-2007)”. Journal of Applied Finance and Accounting Vol.

1 No.1 November 2008

Case dan Fair. “ Prinsip-prinsip Ekonomi”.Erlangga, Jakarta, 2006

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.

5th

edition, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011

Haryani Nona, Gabriela. “Pengaruh CAR, CR, ROA, Pertumbuhan DPK, Suku

Bunga SBI dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Kredit”. Skripsi. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya, 2009

Haryati, Sri. “Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia: Intermediasi dan

Pengaruh Variabel Makro Ekonomi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan,

Vol. 13 No. 2, Surabaya, 2007

Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta,

2010

Husnan, Suad,“Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Keputusan Jangka

Pendek.” Yogyakarta : BPFE, 1994

Hosen, M.Nadratuzzaman. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Di Indonesia (Periode Januari

2004 – Desember 2008)”. Dikta Ekonomi Vol 6 No. 2 Agustus 2009

Hutagalung, Paulina Putri. A dan Inggrita Gusti Sari Nasution. “Analisis

Elastisitas Permintaan Terhadap Kredit Konsumsi di Sumatra Utara

(Periode 1996-2010) “. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No. 2,

Januari 2013

Ismail.” Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah”. Edisi pertama,

cetakan ke-2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011

Page 141: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

125

Judisseno, Rimsky. “Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”. Jakarta, PT

Gramedia Pustaka Utama

Kasmir. “Dasar-dasar Perbankan”. Edisi 1. Cetakan 2. PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2003.

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2008.

Kasmir. “Pemasaran Bank”Edisi pertama, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta, 2004.

Kholisudin, Akhmad. Determinan Permintaan Kredit Pada Bank Umum di Jawa

Tengah 2006-2010,Jurnal ISSN 2252-6560. Universitas Negeri

Semarang, 2012

Kementrian Keungan “Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan

Fiskal” 2012.

Kuncoro, Mudrajad,“Manajemen Perbankan. Yogyakarta.”, BPFE, 2002

Krisnawati, Arina. “Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Kredit Bank Umum di Indonesia”. Skripsi Universitas Pembangunan

Nasional Veteran Jawa Timur, 2009

Lukman, Dendawijaya.” Manajemen Bank”. Ghalia Indonesia, Bogor, 2005.

Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. “Uang, Perbankan dan Ekonomi

Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia),” FEUI. Jakarta, 2004

Martono, “Bank dan Lembaga Keuangan Bank”. Ekonisia, 2010

Mishkin, Frederic. “Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan”.

8th

edition,Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Meythi, “Rasio Keuangan yang paling baik untuk memprediksi Pertumbuhan

Laba: Suatu studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Jakarta,”Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol XI, No. 2,

September, 2005.

Nachrowi dan Hardius Usman. “Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika

untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”. Universitas Indonesia, 2006.

Ningsih, Daryanti dan Idah Zuhroh. “Analisis Permintaan Kredit Investasi Pada

Bank Swasta Nasional di Jawa Timur.” Jurnal Ekonomi Pembangunan,

Vol 8 No. 2 Desember 2010.

Page 142: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

126

Puspropanoto, Sawaldjo. “ Keuangan Perbankan dan Pasar Keungan: Konsep,

Teori, dan Realita”.Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 2004

Pohan, Aulia. “ Potret Kebijakan Moneter Indonesia”. Edisi 1, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2008.

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”. 3rd

edition,Lembaga

Penerbit FEUI, Jakarta, 2006.

Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid. “Lembaga Keuangan Syariah”. ZikrulHakim,

Jakarta, 2008.

Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Parametrik”. Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2012

Satria, Dias dan Rangga Bagus Subegti. “Determinasi Penyaluran Kredit Bank

Umum Periode 2006-2009”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 14

No. 3 September 2010.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2009

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Makro Ekonomi”. 3rd

edition, Raja

GrafindoPersada, Jakarta, 2010

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Makro Ekonomi”. 3rd

edition, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2004

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS”. Andi,

Yogyakarta, 2011.

Susilo, dkk. “Bank dan Lembaga Keungan Lain”. Jakarta, Salemba Empat.2000

Sutojo, Siswanto. “ The Management Of Commercial Bank ( Manajemen Bank

Umum)”.PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2007.

Suwarsi, Aqidah Asri. “Pengaruh Loan To Asset Ratio, Rate Of Return On Loan

Ratio, Capital Adiquacy Ratio, dan Non Performing Financing Terhadap

Penyaluran Pembiayaan (Studi Kasus : Bank Syariah Mandiri

Tbk)”.Jurnal Universitas Muhammadiyah Magelang, 2008.

Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998

Undang-Undang No.4 tahun 1964

Undang-Undang No.20 tahun 1968

Page 143: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

127

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

Peraturan Pemerintah RI No.21 tahun 1992

http://www.bi.go.id/statistikkeuangan

Statistik Perbankan Indonesia, Vol.5 No.2 Januari 2007.

Statistik Perbankan Indonesia, Vol.6 No.2 Januari 2008

Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 7 No.2 Januari 2009.

Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 8 No.2 Januari 2010.

Statistik Perbankan Indonesia, Vol.9 No.2 Januari 2011.

Statistik Perbankan Indonesia, Vol.9 No.2 Januari 2012.

Page 144: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

128

LAMPIRAN 1 : Data-data Variabel Penelitian dari Tahun 2007-2011

TAHUN

BULAN

Kredit

Modal

Kerja

(Milyaran)

Suku

Bunga

Kredit

(%)

NPL

(%)

ROA

(%)

Nilai

Tukar

(Rp)

Y X1 X2 X3 X4

Jan 137,401 0.01267 0.1083 0.0287 9,090

Feb 141,351 0.01259 0.1105 0.0305 9,160

Mar 148,796 0.01241 0.1043 0.0274 9,168

Apr 144,563 0.01230 0.1082 0.0271 9,118

Mei 141,794 0.01217 0.1076 0.0276 8,828

2007 Jun 157,075 0.01188 0.1003 0.0267 9,054

Jul 157,621 0.01188 0.1013 0.0266 9,168

Ags 161,865 0.01212 0.1008 0.0268 9,410

Sep 166,374 0.01158 0.0868 0.0265 9,137

Okt 170,788 0.01140 0.085 0.0268 9,103

Nov 173,875 0.01137 0.0809 0.0268 9,376

Des 188,052 0.01123 0.065 0.0276 9,419

Jan 175,053 0.01127 0.0689 0.0328 9,291

Feb 177,540 0.01122 0.0679 0.0324 9,230

Mar 184,503 0.01112 0.0559 0.0274 9,217

Apr 190,444 0.01107 0.0569 0.0263 9,234

Mei 199,316 0.01102 0.0556 0.0265 9,318

2008 Jun 213,358 0.01097 0.0515 0.0243 9,225

Jul 214,318 0.01099 0.0511 0.0269 9,118

Ags 224,665 0.01111 0.0502 0.0273 9,153

Sep 234,563 0.01134 0.0462 0.0262 9,378

Okt 245,055 0.01178 0.0458 0.0265 10,995

Nov 249,595 0.01210 0.048 0.026 12,151

Des 249,782 0.01218 0.0374 0.0272 10,950

Jan 241,449 0.01216 0.043 0.0289 11,355

Feb 246,006 0.01207 0.0453 0.0292 11,980

Mar 251,179 0.01204 0.0497 0.0274 11,575

Apr 251,543 0.01198 0.0503 0.0263 11,713

Mei 251,958 0.01190 0.0513 0.026 11,340

2009 Jun 265,779 0.01180 0.0466 0.0268 10,225

Jul 260,018 0.01181 0.0481 0.0264 9,920

Ags 263,250 0.01173 0.048 0.0264 10,060

Sep 261,284 0.01169 0.0436 0.0257 9,681

Okt 261,359 0.01167 0.0449 0.0267 9,545

Nov 264,731 0.01158 0.0428 0.0263 9,480

Des 269,867 0.01136 0.0346 0.0272 9,400

Page 145: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

129

BULAN Kredit

Modal

Kerja

(Milyaran)

Suku

Bunga

Kredit

(%)

NPL

(%)

ROA

(%)

Nilai

Tukar

(Rp)

Y X1 X2 X3 X4

Jan 222,299 0.01088 0.0319 0.029 9,365

Feb 221,720 0.01085 0.0326 0.0277 9,335

Mar 256,491 0.01136 0.0307 0.0305 9,115

Apr 256,325 0.01127 0.0314 0.0295 9,012

Mei 259,003 0.01111 0.0336 0.0287 9,180

2010 Jun 273,607 0.01107 0.0301 0.0296 9,083

Jul 272,746 0.01113 0.0301 0.0303 8,952

Ags 312,044 0.01137 0.0309 0.03 9,041

Sep 309,786 0.01100 0.0297 0.0302 8,924

Okt 309,259 0.01103 0.0316 0.0306 8,928

Nov 322,530 0.01098 0.0371 0.0313 9,013

Des 333,006 0.01088 0.028 0.0308 8,991

Jan 313,665 0.01085 0.032 0.0332 9,057

Feb 318,136 0.01083 0.0328 0.0367 9,823

Mar 332,867 0.00973 0.0314 0.0382 8,709

Apr 336,217 0.00971 0.0321 0.0376 8,574

Mei 346,205 0.00966 0.0352 0.0359 8,537

2011 Jun 365,311 0.00960 0.033 0.038 8,597

Jul 371,391 0.01052 0.0337 0.0356 8,508

Ags 384,215 0.01051 0.0339 0.0356 8,578

Sep 396,903 0.01043 0.0318 0.0372 8,823

Okt 394,776 0.01039 0.0321 0.0367 8,835

Nov 364,603 0.01034 0.0299 0.036 9,170

Des 407,101 0.01031 0.0255 0.036 9,068

Jan 389,729 0.01033 0.0296 0.0376 9,000

Feb 397,034 0.01032 0.0285 0.0423 9,085

Mar 410,810 0.01016 0.0273 0.0367 9,180

Apr 417,834 0.01004 0.0279 0.0359 9,190

Mei 441,105 0.00996 0.0274 0.0358 9,565

2012 Jun 461,738 0.01000 0.0261 0.0367 9,480

Jul 457,530 0.00999 0.0266 0.0364 9,485

Ags 446,639 0.00998 0.0263 0.0364 9,560

Sep 461,110 0.00993 0.0248 0.0371 9,588

Okt 463,823 0.00994 0.0269 0.0374 9,615

Nov 472,704 0.00986 0.0242 0.0382 9,605

Des 503,972 0.00975 0.0221 0.038 9,670

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia

Page 146: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

130

Lampiran 2 : Tabel Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KREDIT 72 137401.00 503972.00 285283.3889 98526.37149

SBK 72 .00960 .01267 .0110782 .00081237

NPL 72 .02210 .11050 .0475194 .02490706

ROA 72 .02430 .04230 .0309111 .00461677

KURS 72 8508.00 12151.00 9469.5278 808.73567

Valid N (listwise) 72

Page 147: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

131

Lampiran 3: Tabel Model Regresi. Anova. dan Koefisien

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .959a .920 .915 .10286

a. Predictors: (Constant), LnKURS, LnNPL, LnROA, LnSBK

b. Dependent Variable: LnKREDIT

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.169 4 2.042 193.003 .000a

Residual .709 67 .011

Total 8.877 71

a. Predictors: (Constant), LnKURS, LnNPL, LnROA, LnSBK

b. Dependent Variable: LnKREDIT

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.537 3.056 .830 .409

LnSBK -.952 .377 -.199 -2.527 .014

LnNPL -.480 .046 -.607 -10.476 .000

LnROA .668 .149 .275 4.483 .000

LnKURS .709 .191 .160 3.723 .000

a. Dependent Variable: LnKREDIT

Page 148: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

132

Lampiran 4: Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 72

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .97142265

Most Extreme Differences Absolute .118

Positive .050

Negative -.118

Kolmogorov-Smirnov Z 1.004

Asymp. Sig. (2-tailed) .266

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 149: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

133

Lampiran 5: Uji Multikolinieritas dan Otokorelasi

Uji Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LnSBK .192 5.200

LnNPL .355 2.814

LnROA .317 3.151

LnKURS .646 1.549

a. Dependent Variable: LnKREDIT

Uji D-W

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 .519

a. Predictors: (Constant), LnKURS, LnNPL, LnROA, LnSBK

b. Dependent Variable: LnKREDIT

Pengobatan Uji D-W

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .001 .008 .082 .935

Ut_1 .741 .081 .740 9.146 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Page 150: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

134

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.880 2.265 .830 .409

plnSBK_1 -.952 .377 -.199 -2.527 .014

plnNPL_1 -.480 .046 -.607 -10.476 .000

plnROA_1 .668 .149 .275 4.483 .000

plnKURS_1 .709 .191 .160 3.723 .000

a. Dependent Variable: plnKREDIT_1

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .099 .109 .915 .364

LagUt .986 .018 .989 54.584 .000

a. Dependent Variable: ut

Metode Nilai ρ

Durbin-Watson d 0,7405

Theil-Nagar d 0,74588

Cochrane-Orcutt Step 1 0,741

Cochrane-Orcutt Step 2 0,986

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 2.157

a. Predictors: (Constant), lnKURS@, lnROA@, lnNPL@, lnSBK@

b. Dependent Variable: lnKREDIT@

Page 151: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · US Dollar Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Persero (Bank Persero periode 2007

135

Lampiran 6: Uji Heteroskedastisitas

Uji dengan Metode Glejser Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.406 1.853 1.299 .198

LnSBK .268 .228 .320 1.176 .244

LnNPL -.049 .028 -.349 -1.746 .085

LnROA -.009 .090 -.021 -.101 .920

LnKURS -.142 .115 -.183 -1.234 .222

a. Dependent Variable: abres